ANALISA JAMINAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA JAMINAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI"

Transkripsi

1 Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, Mei 7 ANALISA JAMINAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI Abriyani Sulistyawan Dosen Teknik Sipil Universitas Sains Al-Qur an Wonosobo dan Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang, abriyanis@yahoo.com ABSTRAK Pekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas kegiatan yang melibatkan tenaga kerja, alat dan bahan dalam jumlah besar, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama sehingga dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan. Hal ini tidak diikuti dengan kesadaran para pelakunya baik para pekerja, pengusaha, pengawas bahkan pemilik. Hampir keseluruhan pelaksanaan pembangunan tidak melengkapi proyeknya dengan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja yang lengkap dan memadai. Penelitian ini menganalisis berdasarkan identifikasi faktor-faktor dari jaminan keselamatan dan kesehatan kerja (K) yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja dan sejauh mana faktor-faktor tersebut diterapkan di lapangan dengan lingkup penelitian pada beberapa proyek konstruksi di Semarang. Data didapat melalui penyebaran kuisioner kepada responden para konsultan pengawas, kontraktor dan pekerja seperti mandor, tukang dan buruh. Data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner di kota Semarang tersebut dianalisis dengan menggunakan metode Kendalls Concordance Analysis untuk menentukan prioritas ranking pilihan responden. Dari hasil analisis diambil lima faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas dengan ranking tertinggi sebagai prioritas utama yaitu : pertama pembinaan dan pelatihan kerja. Kedua, lingkungan kerja yang aman. Ketiga, pentingnya kesadaran dalam bekerja. Keempat adalah hubungan yang baik dengan rekan sekerja. Kelima adalah kenaikan gaji atau upah. Sedang lima faktor yang paling diterapkan adalah satu, adanya obat-obatan dan PK. Kedua, hubungan kerja yang baik dengan rekan sekerja, ketiga adalah adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas, yang keempat adalah pentingnya kesadaran dalam bekerja dan yang kelima adalah mengikuti instruksi kerja yang ada. Kata kunci: K, Produktivitas, Proyek Konstruksi 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Pekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas kegiatan yang melibatkan tenaga kerja, alat dan bahan dalam jumlah besar, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama sehingga dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan. Sayangnya hal ini tidak diikuti dengan kesadaran para pelakunya baik para pekerjanya, pengusaha jasa konstruksi, pengawas bahkan pemiliknya. Hampir keseluruhan pelaksana pembangunan tidak melengkapi proyeknya dengan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja yang lengkap dan memadai, karena dunia konstruksi merupakan dunia yang mempunyai faktor resiko kecelakaan yang tinggi, maka pembangunan gedung tersebut dapat pula menimbulkan dampak resiko kecelakaan kerja yang tinggi pula. ISBN

2 Abriyani Sulistyawan Untuk melindungi hak-hak pekerja berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek konstruksi maka pemerintah membuat beberapa perundang-undangan yang mengatur tentang K (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Undang-undang mengenai K merupakan suatu upaya melaksanakan perlindungan terhadap tenaga kerja, yaitu dengan maksud menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja juga setiap orang yang berada di lingkungan kerja agar senantiasa merasa aman dan tenang dalam bekerja, sehingga diharapkan dapat bekerja secara optimal dan dapat meningkatkan nilai kerja yang berarti dapat meningkatkan produktivitas pekerja tersebut. Karena tenaga kerja merupakan unsur penting dalam proses konstruksi maka sudah sewajarnya diberikan perhatian sungguh-sungguh yang berkaitan dengan keselamatan kerja dari setiap pelaku yang berkepentingan demi keberhasilan jasa konstruksi dan demi peningkatan produktivitas kerja. Perumusan Masalah Penelitian ini akan menganalisis berdasarkan identifikasi faktor-faktor dari jaminan keselamatan dan kesehatan kerja (K) yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja pada beberapa proyek konstruksi di Semarang. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: apakah dengan adanya jaminan (K) ini dapat meningkatkan prestasi kerja/produktivitas kerja para pekerja dan sejauh mana program K dilaksanakan dan diterapkan pada proyek konstruksi bangunan gedung di Semarang. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui sejauh mana jaminan K dilaksanakan dalam aktivitas proyek sehari-hari dan menganalisis faktor-faktor apa saja dari jaminan keselamatan dan kesehatan kerja yang paling berpengaruh produktivitas pekerja proyek. Manfaat Penelitian Dengan dilakukan penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan manfaat dapat memberikan masukan terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja khususnya K pada pekerja proyek konstruksi dan menjadi masukan yang berguna untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijaksanaan kontraktor sebagai pelaksana terhadap penerapan program K serta untuk menekan dan mencegah timbulnya kecelakaan kerja yang tidak diharapkan.. STUDI PUSTAKA Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja menurut Edwin B. Flippo (1) adalah pendekatan yang menentukan standar yang menyeluruh dan bersifat (spesifik), penentuan kebijakan pemerintah atas praktek-praktek perusahaan di tempat-tempat kerja dan pelaksanaan melalui surat panggilan, denda dan hukuman-hukuman lain Beberapa pengertian keselamatan kerja menurut Suma mur (1) adalah: (1) keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan seperti cacat dan kematian akibat kecelakaan kerja. () keselamatan kerja dalam hubungannya dengan perlindungan tenaga kerja adalah salah satu segi penting dari perlindungan tenaga kerja. () keselamatan Kerja dalam hubungannya dengan peningkatan produksi 17 ISBN 7...7

3 Analisa Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pada Proyek Konstruksi dan produktivitas adalah dengan melaksanakan keselamatan kerja yang sebaikbaiknya yang akan membawa iklim keamanan dan ketenangan kerja sehingga sangat membantu hubungan kerja dan manajemen. Keselamatan Kerja Konstruksi Pada tahap konstruksi penggunaan tenaga kerja mencapai puncaknya dan terkonsentrasi di lokasi yang relatif sempit. Hal demikian ditambah dengan sifat pekerjaan yang potensial mudah sekali menjadi penyebab kecelakaan, sehingga sudah sewajarnya bila pengelola proyek mencantumkan masalah keselamatan kerja pada prioritas pertama. Disamping itu hal-hal yang mendorong keselamatan kerja yang harus selalu diperhatikan adalah (1) rasa perikemanusiaan, penderitaan yang dialami oleh yang bersangkutan akibat kecelakaan tidak dapat diukur dengan uang. Adanya kompensasi hanyalah untuk membantu meringankan beban si penderita. () pertimbangan ekonomis, pertimbangan ini dapat berupa biaya kompensasi, kenaikan premi asuransi, kehilangan waktu kerja, juga pergantian alat-alat yang mengalami kerusakan akibat terjadinya kecelakaan kerja. Tujuan dan Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Beberapa pendapat menurut para ahli tentang tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja antara lain: Untuk sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat kepada setiap karyawan dan untuk melindungi sumber daya manusia (Gary J. Dessler, 1), Suma mur (1) mengemukakan pendapatnya bahwa tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah: (1) melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional () menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja () sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. Menurut pendapat Suma mur (1) menyebutkan bahwa dalam aneka pendekatan keselamatan kerja antara lain akan diuraikan pentingnya perencanaan yang tepat, pakaian kerja yang tepat, penggunaan alat-alat perlindungan diri, pengaturan warna, tanda-tanda petunjuk, label-label, penerangan yang baik, pengaturan pertukaran udara dan suhu serta usaha-usaha terhadap kebisingan. Pengertian Produktivitas Salah satu kesulitan dalam usaha-usaha untuk memberikan prioritas pada produktivitas adalah tiadanya definisi yang tegas dan jelas mengenai apa yang dimaksud dengan produktivitas. Beberapa pendapat para ahli, seperti produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (Revianto,1). Produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi berlangsung (J. Wetik, 1). Produktivitas adalah lebih dari sekedar ilmu pengetahuan, teknologi dan manajemen karena produktivitas mengandung falsafah dan sikap mental yang selalu berorientasi pada perkembangan dari menuju mutu kehidupan hari esok yang lebih baik dan produktivitas tenaga kerja sebagai suatu konsep mewujudkan adanya kaitan hasil kerja dan satuan waktu yang dibutuhkan untuk mengahasilkan produk dari seorang tenaga kerja (Revianto, 1). Aspek-aspek yang mempengaruhi produktivitas dalam pekerjaan konstruksi terbagi dalam perilaku dasar dalam bekerja, hubungan antara pimpinan dan pegawai, wewenang kontraktor dan manajemen proyek (Frederick L. Harrison, ). Rendahnya produktivitas para ISBN

4 Abriyani Sulistyawan pekerja di konstruksi berhubungan erat dengan prosentase perubahan desain (change work), gangguan (distrubtion), pekerjaan ulang (rework) (Thomas & Napolitan, 1). Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Produktivitas Hubungan antara keselamatan kerja dan produktivitas adalah (1) dengan pelaksanaan keselamatan kerja yang baik maka kecelakaan kerja yang mendatangkan kerugian material dan finansial dapat dihindari, () praktek keselamatan kerja yang baik menciptakan kondisi yang mendukung kenyamanan dan kegairahan kerja, sehingga faktor manusia dapat diserasikan dengan tingkat efektifitas kerja yang tinggi, () kemampuan kerja secara selamat merupakan suatu segi keterampilan yang sangat esensial bagi kelangsungan bekerja, () keselamatan kerja yang menggerakkan partisipasi semua pihak dapat menciptakan iklim sehat sebagai landasan kuat untuk kelancaran bekerja. (Suma mur, 1) Keselamatan dan kesehatan kerja dapat membantu peningkatan produksi dan produktivitas atas dasar (1) dengan tingkat dan kesehatan kerja yang tinggi, kecelakaan kecelakaaan yang menyebabkan sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi atau ditekan sekecil-kecilnya, sehingga pembiayaan yang tidak perlu dapat dihindari, () tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi, () pada berbagai hal, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi menciptakan kondisi yang mendukung kenyamanan serta perjalanan ke dan dari tempat kerja.. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian lapangan yang didukung oleh kepustakaan yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang akan diteliti, sehingga hasil yang didapatkan merupakan gabungan dari teori dan kenyataan di lapangan. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel terikat (K dan peningkatan produktivitas) dan variabel bebas (pelaksanaan sosialisasi K, pengarahan dan pelatihan, kelengkapan fasilitas K, lingkungan kerja, adanya jamsostek, manajemen perusahaan, hubungan antar pekerja, sangsi dan bonus). Sampel Data Sasaran responden adalah para konsultan supervisi atau konsultan manajemen konstruksi, para kontraktor, mandor-mandor yang membawahi tenaga kerja seperti tukang kayu, tukang batu, tukang besi dan buruh tenaga. Rancangan Kuisioner Penelitian Kuisioner disusun dengan sistem pilihan berganda dan pertanyaan bersifat semi terbuka dengan tujuan memberikan keleluasaan bagi responden untuk menjawab pertanyaan yang tepat dan sesuai dengan pilihan mereka. Teknik Analisa Data Metode statistik yang digunakan adalah Kendall Concordance Analysis. Metode ini merupakan metode nonparametrik yang digunakan untuk mengidentifikasi urutan prioritas dengan melihat nilai hasil mean rank. 17 ISBN 7...7

5 Analisa Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pada Proyek Konstruksi. PEMBAHASAN Partisipasi Responden Dari kuisioner yang terkumpul responden, dengan menggunakan program SPSS, didapat hasil seperti gambar 1 sampai dengan gambar, sebagai berikut : responden jenis proyek 1 1 pengawas manajer proyek pelaksana mandor tukan 1 1 Gedung Pengairan Jalan Gambar 1. Jenis Responden Gambar. Jenis Proyek pendidikan pengalaman kerja sd smp sma d s1 s < th - th - th > th Gambar. Taraf Pendidikan Responden pendapat tentang jaminan K Gambar. Pengalaman Keraja Responden faktor penyebab kecelakaan kerja 1 sangat baik cukup baik buruk sangat buruk peralatan kurang memadai kurangnya kesadaran kerja kurangnya pengawasan lingkungan kerja tdk aman Gambar. Pendapat Tentang K Gambar. Faktor Penyebab Kecelakaan ISBN

6 Abriyani Sulistyawan aturan K saat ini pentingnya K 1 7 sangat baik sesuai 1 cukup baik terlalu idealis diterapkan lain lain 1 penting & dilaksanakan sulit dilaksanakan 1 hanya yg terjangkau anggaran 7 tidak melaksanakan Gambar 7. Tanggapan Peraturan K Gambar. Pentingnya K frekuensi terjadinya kecelakaan kerja 1 selalu terjadi sering terjadi kadangkadang hampir tdk pernah Gambar. Frekuensi Kecelakaan Kerja Analisis Kuisioner Metode Kendall Concordance Analysis digunakan untuk menganalisi isian kuisioner para responden, metode ini dugunakan untuk mencari urutan proritas faktor-faktor dari jaminan keselamatan dan Kesehatan Kerja yang paling berpengaruh terhadap produktivitas pekerja dan sejauh mana penerapannya di lapangan. Selanjutnya hasil yang didapat ditunjukkan pada Tabel 1. Dari program SPSS, didapat hasil bahwa urutan prioritas dari para responden mempunyai nilai kendall s =,1 dan taraf signifikansi =,, hal ini menunjukkan bahwa urutan prioritas tersebut mewakili harapan para responden. Dari hasil mean rank diatas diambil besar faktor-faktor dari K yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kerja antara lain : a. Faktor pembinaan dan pelatihan kerja, hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya pembinaan dan pelatihan kerja akan meningkatkan kemampuan, keahlian, kepercayaan diri pekerja. b. Faktor lingkungan kerja yang aman, lingkungan kerja yang aman dapat membuat pekerja merasa nyaman dalam bekerja, tidak merasa khawatir jika sewaktu-waktu akan terjadi kecelakaan yang mengakibatkan tidak dapat berkonsentrasi terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan, pekerja yang merasa aman akan menghasilkan kualitas produksi pekerjaan yang lebih baik yang berarti turut menunjang produktivitas kerja mereka. 17 ISBN 7...7

7 Analisa Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pada Proyek Konstruksi c. Faktor pentingnya kesadaran dalam bekerja, hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dalam bekerja sangat diperlukan pada tiap pekerjaan untuk menghindari keadaan yang tidak diinginkan seperti kecelakaan akibat kelalaian dan kecerobohan pekerja. d. Faktor hubungan yang baik dengan rekan sekerja, dengan adanya hubungan yang baik dengan rekan sekerja, maka akan kompak dan terjalin komunikasi yang baik pula. e. Faktor kenaikan gaji atau upah, produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi dan salah satu motivasi pekerja tersebut adalah berupa kenaikan gaji atau upah, dan tentunya harus sebanding dengan prestasi kerja karyawan. Tabel 1. Faktor-faktor dari K yang Paling Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kerja Faktor-faktor K yang mempengaruhi produktivitas kerja mean A. Pelaksanaan Sosialisasi K 1. Kampanye Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja... Spanduk dan poster berisi tentang pentingnya Keselamatan Kerja.,. Dibentuk panitia pembinaan K.,7. Anjuran akan pentingnya K tiap saat akan bekerja. 1, B. Pengarahan dan Pelatihan 1. Penyuluhan dan Penerangan tentang K 1,. Pelatihan tentang keselamatan kerja. 1,. Pembinaan dan pelatihan tenaga kerja.,7. Pengarahan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya K. 1,1. Pengarahan penggunaan alat keselamatan kerja yang benar., C. Kelengkapan Fasilitas K 1. Adanya alat-alat keselamatan kerja. 1,7. Adanya obat-obatan dan PK. 1,. Jumlah tenaga ahli keselamatan dan kesehatan kerja yang memadai., rank D. Lingkungan Kerja 1. Lingkungan kerja yang aman.. Mematuhi aturan keselamatan kerja yang ditetapkan.. Pentingnya kesadaran dalam bekerja. Mengikuti instruksi kerja yang ada.. Memakai peralatan keselamatan kerja pada setiap pekerjaan. E. Adanya Jamsostek 1. Jaminan dari Jamsostek.. Biaya perawatan dan tunjangan kesehatan. Santunan bagi korban kecelakaan. F. Manajemen Perusahaan 1. Sikap perusahaan dalam memperhatikan keselamatan kerja.. Pengorganisasian perusahaan dalam hal keselamatan kerja.. Sistem pengawasan dan pengontrolan yang ketat.. Evaluasi program kerja yang rutin dan teratur. G. Hubungan Antar Pekerja 1. Hubungan yang baik dengan rekan sekerja.. Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas.. Pengakuan prestasi dari atasan.. Adanya pengawasan dan teguran dari atasan.. Sistem pengarahan kerja yang baik. H. Sanksi dan Bonus 1. Ada sanksi bagi pekerja yang tidak mengenakan peralatan K.. Ada sanksi bila terjadi kecelakaan akibat K tidak dilaksanakan dan penghargaan bila tingkat kecelakaan kecil. Ada bonus atau penghargaan untuk prestasi kerja yang baik.. Kenaikan gaji atau upah., 1,, 1,1 1,,1 17, 17,7,1,1 1,7,,,1, 1,, 7,, 17,, ISBN

8 Abriyani Sulistyawan Tabel. Faktor-faktor K yang Paling Diterapkan di Lapangan Faktor-Faktor K yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Mean A. Pelaksanaan Sosialisasi K 1. Kampanye Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja.,. Spanduk dan poster berisi tentang pentingnya Keselamatan Kerja.,7. Dibentuk panitia pembinaan K. 7,. Anjuran akan pentingnya K tiap saat akan bekerja. 1, B. Pengarahan dan Pelatihan 1. Penyuluhan dan Penerangan tentang K,. Pelatihan tentang keselamatan kerja.,. Pembinaan dan pelatihan tenaga kerja. 1,. Pengarahan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya K.,. Pengarahan penggunaan alat keselamatan kerja yang benar. 1, C. Kelengkapan Fasilitas K 1. Adanya alat-alat keselamatan kerja,. Adanya obat-obatan dan PK,1. Jumlah tenaga ahli keselamatan dan kesehatan kerja yang memadai,1 D. Lingkungan Kerja 1. Lingkungan kerja yang aman. 1,. Mematuhi aturan keselamatan kerja yang ditetapkan 1,7. Pentingnya kesadaran dalam bekerja.,1. Mengikuti instruksi kerja yang ada.,. Memakai peralatan K pada setiap pekerjaan. 1,1 E. Adanya Jamsostek 1. Jaminan dari Jamsostek.,. Biaya perawatan dan tunjangan kesehatan. 17,1. Santunan bagi korban kecelakaan. 17,7 F. Manajemen Perusahaan 1. Sikap perusahaan dalam memperhatikan keselamatan kerja.,1. Pengorganisasian perusahaan dalam hal keselamatan kerja.,7. Sistem pengawasan dan pengontrolan yang ketat.,. Evaluasi program kerja yang rutin dan teratur., G. Hubungan Antar Pekerja 1. Hubungan yang baik dengan rekan sekerja.,. Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas.,1. Pengakuan prestasi dari atasan.,71. Adanya pengawasan dan teguran dari atasan. 1,. Sistem pengarahan kerja yang baik., H. Sanksi dan Bonus 1. Ada sanksi bagi pekerja yang tidak mengenakan peralatan K.,. Ada sanksi bila terjadi kecelakaan akibat K tidak dilaksanakan dan 7, penghargaan bila tingkat kecelakaan kecil. Ada bonus atau penghargaan untuk prestasi kerja yang baik. 1,7. Kenaikan gaji atau upah. 1,1 Rank Dari program SPSS, didapat hasil bahwa Urutan prioritas dari para responden mempunyai nilai kendall s =,7 dan taraf signifikansi =,, hal ini menunjukkan bahwa urutan prioritas tersebut mewakili harapan para responden. Dari hasil mean rank diatas diambil besar faktor-faktor dari K yang paling diterapkan di lapangan : a. Faktor adanya obat-obatan dan PK, hal ini menunjukkan bahwa penyediaan obatobatan dan PK selalu dilaksanakan di setiap proyek-proyek konstruksi, penyedian obat-obatan ini sangat penting sebagai langkah pertama jika ada pekerja yang menderita luka-luka akibat kecelakaan. b. Faktor hubungan kerja yang baik dengan rekan sekerja, dengan adanya hubungan yang baik dengan rekan sekerja, hal ini menunjukkan adanya kekompakan dan terjalinnya komunikasi yang baik dengan rekan dalam satu tim kerja sehingga akan ISBN 7...7

9 Analisa Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pada Proyek Konstruksi saling bahu-membahu untuk menyelesaikan setiap pekerjaan yang mereka laksanakan. c. Faktor adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas, pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas bersifat urgent atau sangat diperlukan karena dengan pembagian ini masing-masing karyawan secara pasti mengetahui apa yang harus dia kerjakan, mana yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya dan tidak terjadi benturan atau kesalah-pahaman pada pekerjaan akibat kerancuan dua orang atau lebih yang mempunyai kewenangan yang sama yang tentunya memiliki perbedaan persepsi tentang permasalahan terhadap pekerjaan yang ada. d. Faktor pentingnya kesadaran dalam bekerja, hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dalam bekerja sangat diperlukan pada tiap pekerjaan untuk menghindari keadaan yang tidak diinginkan. e. Faktor mengikuti instruksi kerja yang ada, dalam setiap pekerjaan para karyawan selalu mengikuti instruksi kerja yang telah ada dan ditetapkan oleh pemimpin perusahaan. Hasil Penelitian Lain Sebagai bahan perbandingan ditinjau dari Beberapa penelitian yang telah dilakukan terdahulu sebagai berikut : a. Studi yang dilakukan oleh David.N (17) tentang Hubungan Kesadaran Akan Keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas atas kontraktor responden yang berasal dari Semarang dan Yogyakarta menghasilkan kesimpulan: (a) pelaksanaan keselamatan kerja yang baik dapat menghindarkan kecelakaan yang mengakibatkan kerugian material dan finansial. (b) praktek keselamatan kerja yang baik menciptakan kondisi yang mendukung kenyamanan dan kegairahan kerja sehingga faktor manusia dapat diserasikan dengan tingkat efisiensi kerja yang tinggi. (c) keselamatan kerja yang melibatkan partisipasi semua pihak dapat menciptakan iklim kerja yang sehat dan aman sebagai landasan kuat untuk kelancaran bekerja dan meningkatkan produktivitas pekerjanya. b. Studi yang dilakukan oleh Suradji (1) terhadap kontraktor di Indonesia menghasilakan kesimpulan: (a) biaya tidak langsung untuk pencegahan kecelakaan kerja lebih kecil bila dibandingkan dengan biaya langsung yang harus dikeluarkan kontraktor bila terjadi kecelakaan fatal. (b) banyak penyebab kecelakaan kerja adalah bekerja secara ceroboh pada obyek yang berbahaya, menggunakan peralatan yang tidak aman, tanpa menggunakan alat pengaman. (c) kecelakaan kerja akan selalu menyebabkan kerugian baik pada pekerjanya maupun pada kontraktor yang bersangkutan baik dari segi biaya maupun waktu. (d) kondisi kerja yang kurang aman akan menurunkan kinerja pekerja disebabkan rasa khawatir yang berakibat menurunnya kualitas produk yang dihasilkan.. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah: (1) jenis proyek yang lebih besar kemungkinannya mengalami kecelakaan kerja adalah pada proyek bangunan gedung bertingkat,% sedang untuk pekerjaan pengairan dan pekerjaan jalan serta ISBN 7...7

10 Abriyani Sulistyawan jembatan masing masing hanya %. () 7,% responden hanya melaksanakan program K yang terjangkau anggaran proyek saja, sedangkan,% menjawab bahwa program ini penting tapi sulit untuk dilaksanakan karena biayanya sangat besar, 17, % responden menjawab tidak melaksanakan sama sekali, dan hanya,% menjawab sangat penting dan dilaksanakan dengan baik. () % responden menyatakan selalu terjadi kecelakaan kerja dan % sering mengalami kecelakaan kerja pada proyek mereka, % menyatakan kadang-kadang saja terjadi kecelakaan kerja sedangkan % menyatakan hampir tidak pernah mengalami kecelakaan kerja pada proyek-proyek yang mereka tangani. () faktor-faktor yang dominan dari jaminan K yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja adalah : (a) pembinaan dan pelatihan kerja, (b) lingkungan kerja yang aman, (c) pentingnya kesadaran dalam bekerja, (d) hubungan yang baik dengan rekan sekerja, (e) kenaikan gaji atau upah. (). faktor-faktor yang dominan dari jaminan K yang berpengaruh terhadap produktivitas ditinjau dari tingkat penerapannya di lapangan adalah: (a) adanya obatobatan dan PK (b) hubungan kerja yang baik dengan rekan sekerja (c) adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas (d) pentingnya kesadaran dalam bekerja (e) mengikuti instruksi kerja yang ada. Saran Saran dari hasil analisa tersebut adalah sebagai berikut: (1) untuk mengantisipasi rendahnya pendidikan para pekerja sebaiknya perlu diadakan pelatihan tentang K pada setiap proyek konstruksi () berikan sanksi bagi mandor yang para pekerjanya melalaikan pemakaian peralatan K () Harus ada sanksi bagi kontraktor yang melalaikan keselamatan kerja pekerjanya apalagi sampai terjadi kecelakaan yang sangat fatal () konsultan pengawas seharusnya mempunyai tenaga ahli khusus di bidang K.. DAFTAR PUSTAKA 1. Dessler, Gary (1), Manajemen Personalia, Diterjemahkan Agus Dharma, Erlangga, Jakarta.. Flippo, Edwin B. (17), Principle Of Personal Management, Diterjemahkan Mas'ud, Erlangga, Jakarta. Harrison F.L. (), Advanced Project Manajement, Hants, England, Gower Publishing Company Limited.. Nitisemito Alex S. (1), Manajemen Personalia, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia.. Nyoo, D. (17), Analisis Hubungan Akan Keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas Pekerja, Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Teknik Universitas Atma Jaya, yogyakarta.. Napitupulu, V. (1), Keselamatan Kerja Terpadu Dalam Sistem Manajemen, Institut Manajemen Proteksi Indonesia, Jakarta. 7. Revianto, R. (17), Produktivitas Dan Laba, Lembaga Sarana Informasi Usaha, Jakarta.. Revianto, R. (1), Produktivitas Dan Manajemen, Lembaga Sarana Informasi Usaha, Jakarta. 1 ISBN 7...7

11 Analisa Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pada Proyek Konstruksi. Silalahi, Bernard (1), Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Pustaka Binaman Presindo, Jakarta.. Soeripto (1), Penerapan K Pada Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat, Institut Manajemen Proteksi Indonesia, Jakarta.. Suma'mur (1), Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan, CV Haji Masagung, Jakarata.. Suma'mur (1), Program Dan Aspek Keselamatan Pada Bangunan Tinggi, Institut Manajemen Proteksi Indonesia, Jakarta. 1. Suradji, A. (17), Identifikasi Dan Analisa Biaya Kecelakaan Kerja Konstruksi Di Indonesia, Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Teknik Universitas Tarumanegara, Jakarta. 1. Wetik, JL. (1), Penelitian Kerja Dan Pengukuran Kerja, Erlangga, Jakarta ISBN

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh 15 PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG Oleh Supriyadi Dosen Pasca Sarjana USBRJ dan STIE Umitra ABSTRAK CV.Sriwijaya Utama merupakan perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA BANDAR LAMPUNG

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA BANDAR LAMPUNG Utama Bandar Lampung 69 PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA BANDAR LAMPUNG Oleh FAHRIZI Dosen Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja menurut Edwin B. Flippo (1995), adalah pendekatan yang menentukan standar yang menyeluruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kepuasan Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang pengetahuan memiliki pengertian yang berlainan tentang kepuasan, adapun berbagai macam pengertian

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap data sekunder dan data primer dengan menggunakan analisa kualitatif serta setelah melalui validasi kepada para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kesehatan yang datang dari pekerjaan mereka tersebut. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kesehatan yang datang dari pekerjaan mereka tersebut. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan aset yang penting bagi perusahaan, tenaga kerja juga merupakan faktor produksi yang memiliki peran dalam kegiatan perusahaan. Dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI KONSTRUKSI

PEMELIHARAAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI KONSTRUKSI Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PEMELIHARAAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI KONSTRUKSI Anton Soekiman 1 dan Andri Setiawan 2 1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA DI DALAM PERUSAHAAN

PENERAPAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA DI DALAM PERUSAHAAN PENERAPAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA DI DALAM PERUSAHAAN Oleh Sriwahyuningsih Abstract: This article study about factors causing the accident of activity, affect to company in the event of accident

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global seperti sekarang ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional,

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG ABSTRAK Kompensasi yang rendah menyebabkan berbagai permasalahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal. Banyak pekerja konstruksi yang mengalami kecelakaan

Lebih terperinci

KESELAMATAN, KEAMANAN, & KESEHATAN KERJA

KESELAMATAN, KEAMANAN, & KESEHATAN KERJA KESELAMATAN, KEAMANAN, & KESEHATAN KERJA CHAPTER 16 PERSONNEL MANAGEMENT & HUMAN RESOURCES William Werther & Keith Davies (2006), 5 th Edition Singapore. McGraw Hills 1 Konsep tunjangan wajib ini diawali

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.selain itu,

Lebih terperinci

Peranan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja Sebagai Wujud Keberhasilan Perusahaan

Peranan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja Sebagai Wujud Keberhasilan Perusahaan Jurnal Teknologi Proses Media Publikasi Karya Ilmiah Teknik Kimia 4(2) Juli 2005 : 1 5 ISSN 1412-7814 Peranan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja Sebagai Wujud Keberhasilan Perusahaan Harrys Siregar Program

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Lebih terperinci

EVALUASI JENIS DAN AREA POTENSIL KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI PABRIK X

EVALUASI JENIS DAN AREA POTENSIL KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI PABRIK X B-15-1 EVALUASI JENIS DAN AREA POTENSIL KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI PABRIK X Suharman Hamzah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar, 90245

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana pada Fakultas

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN Andriyana Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Email: christhelina888@gmail.com ABSTRAK Kajian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan terdapat sumber daya sebagai potensi penggerak aktivitasnya. Sumber daya ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kecelakaan Kerja Sebuah perusahaan yang beroperasi dalam bidang konstruksi mempunyai kemungkinan terjadi kecelakaan kerja. Setiap orang dimanapun berada, siapapun bisa mengalami

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan bagian finishing

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan bagian finishing BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan bagian finishing PT. KTSM untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan program K3 terhadap produktivitas kerja karyawan,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K-3 ) BIDANG KONSTRUKSI. Gatot Nursetyo. Abstrak

KAJIAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K-3 ) BIDANG KONSTRUKSI. Gatot Nursetyo. Abstrak KAJIAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K-3 ) BIDANG KONSTRUKSI Gatot Nursetyo Abstrak Proyek bidang konstruksi adalah merupakan kegiatan yang kompleks dan begitu banyak melibatkan unsur ataupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja yang tinggi diharapkan membuat karyawan menjadi semakin setia kepada organisasi, semakin termotivasi dalam bekerja, merasa senang dalam bekerja,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian yang hanya satu kali yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan sumber daya organisasional yang berharga untuk mencapai kinerja tinggi secara berkelanjutan oleh karena itu bakat seseorang tidak boleh di sia-sia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor industri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organisasi Pabrikan Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor industri seperti manusia, alat, material, energi uang (modal/capital), informasi dan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini semakin maju, didasari dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang tinggi mengakibatkan

Lebih terperinci

PENGARUH JAMINAN SOSIAL, KESEHATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI PT

PENGARUH JAMINAN SOSIAL, KESEHATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI PT PENGARUH JAMINAN SOSIAL, KESEHATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI PT. CAHAYA SURYA TUNAS TAPIOKA WONOGIRI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP) ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP) Caesario Alam Widjaja S 1, Heryanto Hartadi 2 and Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN JAMSOSTEK PADA PROYEK KONSTRUKSI. Oleh TEGUH SUSANTO NPM. :

ANALISIS PENERAPAN JAMSOSTEK PADA PROYEK KONSTRUKSI. Oleh TEGUH SUSANTO NPM. : ANALISIS PENERAPAN JAMSOSTEK PADA PROYEK KONSTRUKSI Oleh TEGUH SUSANTO NPM. : 99 02 09730 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA ANALISIS PENERAPAN JAMSOSTEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi banyak dibincangkan hal ini disadarinya sehingga berbagai cara diusahakan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

pada tabel 6.1 tentang penyebab kecelakaan akibat tidakan tidak aman ( Unsafe

pada tabel 6.1 tentang penyebab kecelakaan akibat tidakan tidak aman ( Unsafe BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Penyebab Kecelakaan Berdasarkan daftar pertanyaan yang telah diajukan maka penyebab kecelakaan dari 18 kali kejadian kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek Pembangunan Sport Center

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menjalankan aktivitas aktivitas bisnisnya, perusahaan harus mampu memanfaatkan sumber daya didalam perusahaan. Salah satu aspek sumber daya terpenting didalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN 4.1 UMUM Pada bab ini, hasil dari pengumpulan data eksisting akan dianalisis berdasarkan teori yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. PT. INTI (Persero) Bandung selalu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kontraktor adalah mendekati waktu penyelesaian proyek. lembur menurut tukang adalah Gaji atau upah pekerja.

BAB V PENUTUP. kontraktor adalah mendekati waktu penyelesaian proyek. lembur menurut tukang adalah Gaji atau upah pekerja. 38 BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor yang paling dominan mempengaruhi terjadinya kerja lembur menurut pemilik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi yang semakin pesat berpengaruh terhadap perkembangan industri baik itu industri barang maupun jasa. Semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

Perusahaan yang berorientasi pada karir semacam ini akan

Perusahaan yang berorientasi pada karir semacam ini akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetisi global yang semakin intensif, deregulasi dan kemajuan mencetuskan suatu ide - ide perubahan, yang telah membuat banyak perusahaan tidak bisa bertahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan. step. Artinya: Program adalah sebuah rencana yang mencakup serangkaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan. step. Artinya: Program adalah sebuah rencana yang mencakup serangkaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan Menurut Stoner dan Edwar (2001:296) pengertian program adalah: Program is a single use plan that covers a relativity

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, sumber daya dan memiliki keunikan tersendiri. Definisi pekerjaan (proyek)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak direncanakan dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak direncanakan dan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak direncanakan dan tidak dikehendaki yang dapat menyebabkan cidera, sakit, atau kerusakan material. Kecelakaan tidak terjadi begitu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 33 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab lima ini penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta merumuskan saran bagi pihak manajemen perusahaan kontraktor yaitu sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data dari badan pusat satistik, data proyeksi angkatan kerja Indonesia tahun pekerja Indonesia berjumlah

BAB I PENDAHULUAN. Data dari badan pusat satistik, data proyeksi angkatan kerja Indonesia tahun pekerja Indonesia berjumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dari badan pusat satistik, data proyeksi angkatan kerja Indonesia tahun 2003, masyarakat pekerja di Indonesia mengalami peningkatan terus dari tahun ke tahun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua perusahaan apapun jenisnya, mempunyai misi yang biasanya tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa diemban oleh sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus mampu bertahan. Persaingan yang semakin ketat tersebut dapat dilihat dari semakin

Lebih terperinci

Psikologi Sumber Daya Manusia. HR Maintenance. Communication, Counseling, K3, Insentif, Kesejahteraan karyawan, Disiplin, Social Assurance

Psikologi Sumber Daya Manusia. HR Maintenance. Communication, Counseling, K3, Insentif, Kesejahteraan karyawan, Disiplin, Social Assurance HR Maintenance Communication, Counseling, K3, Insentif, Kesejahteraan karyawan, Disiplin, Social Assurance Definisi Pemeliharaan Drs. H. Malayu S.P.Hasibuan (2006:179) menyatakan pemeliharaan (maintenance)

Lebih terperinci

PERANAN MOTIVASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)Tbk

PERANAN MOTIVASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)Tbk PERANAN MOTIVASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)Tbk Ferdinand Nababan Universitas UPI YAI Jakarta Jl. Diponegoro No.74, Jakarta ferdinandn@yahoo.com

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO Bryan Alfons Willyam Sepang J. Tjakra, J. E. Ch. Langi, D. R. O. Walangitan Fakultas Teknik, Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditahun 2006-2007 ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang saling berusaha bersaing dengan perusahaan lainnya. Keadaan yang demikian menuntut pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lingkungan. Tentu saja akibat-akibat negatif itu menjadi tanggungan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lingkungan. Tentu saja akibat-akibat negatif itu menjadi tanggungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka perkembangan industri di suatu negara, masalah besar yang selalu timbul adalah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan dampak negatif industri terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pencegahan dan pengawasan dalam melakukan berbagai hal. berkaitan dengan pekerjaan. Mangkunegara (2011:161), Keselamatan kerja

BAB II LANDASAN TEORI. pencegahan dan pengawasan dalam melakukan berbagai hal. berkaitan dengan pekerjaan. Mangkunegara (2011:161), Keselamatan kerja BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keselamatan Keselamatan adalah suatu bentuk perlindungan dengan upaya pencegahan dan pengawasan dalam melakukan berbagai hal. 2.1.1 Pengertian Keselamatan Kerja Keselamatan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara menyatakan bahwa luas perkebunan karet Sumatera Utara pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara menyatakan bahwa luas perkebunan karet Sumatera Utara pada tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumatera Utara merupakan salah satu penghasil karet yang ada di Indonesia yang memiliki areal perkebunan yang cukup luas. Badan Pusat Statistik propinsi Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data lapangan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan mengenai penerapan asuransi Jamsostek pada proyek konstruksi. a. Responden dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN KINERJA PADA KARYAWAN PT. PLN PERSERO SURAKARTA.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN KINERJA PADA KARYAWAN PT. PLN PERSERO SURAKARTA. HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN KINERJA PADA KARYAWAN PT. PLN PERSERO SURAKARTA Skripsi Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya. Sumber daya atau penggerak dari suatu organisasi/instansi yang merupakan suatu penegasan kembali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulia, kita tidaklah berarti mengabaikan manusia yang melaksanakan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. mulia, kita tidaklah berarti mengabaikan manusia yang melaksanakan pekerjaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan didirikannya suatu perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba yang maksimal, menyediakan lapangan pekerjaan dan mampu memberikan sumbangan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi telah menciptakan suatu lingkungan bisnis yang semakin kompetitif bagi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi telah menciptakan suatu lingkungan bisnis yang semakin kompetitif bagi BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sejak era Industrialisasi terlihat kenyataan bahwa globalisasi telah terjadi dalam seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk juga dalam aspek ekonomi yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar mampu bertahan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA ejournal Ilmu Pemerintahan, 2017, 5 (4) : ISSN 0000-0000, ejournal.ipfisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR

Lebih terperinci

Identifikasi Kecelakaan Kerja Pada Industri Konstruksi Di Kalimantan Selatan

Identifikasi Kecelakaan Kerja Pada Industri Konstruksi Di Kalimantan Selatan Volume 4 No. 1, Juli 2003 (11 18) Identifikasi Kecelakaan Kerja Pada Industri Konstruksi Di Kalimantan Selatan Retna Hapsari 1 Abstrak - Peranan jasa konstruksi dimasa sekarang dan nanti akan semakin terasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan terdapat sumber daya sebagai potensi penggerak aktivitasnya. Sumber daya ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terjadinya tindakan tidak aman (unsafe act) di kalangan para pekerja konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terjadinya tindakan tidak aman (unsafe act) di kalangan para pekerja konstruksi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan analisis faktor penyebab terjadinya tindakan tidak aman (unsafe act) di kalangan para pekerja konstruksi serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis A. Pengawasan Fungsi pengawasan merupakan fungsi terakhir dari manajemen. Fungsi ini terdiri dari tugas-tugas memonitor dan mengevaluasi aktivitas perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industrialisasi yang sedang dilakukan khususnya peralihan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industrialisasi yang sedang dilakukan khususnya peralihan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industrialisasi yang sedang dilakukan khususnya peralihan pertanian ke industri hilir mengakibatkan meningkatnya pembangunan infrastruktur seperti pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi mempunyai harapan maupun keinginan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi mempunyai harapan maupun keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi mempunyai harapan maupun keinginan agar setiap karyawan di dalam perusahaan mempunyai kinerja yang terbaik. Manajemen Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melatih karyawan agar menjadi tenaga kerja yang terampil

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melatih karyawan agar menjadi tenaga kerja yang terampil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi banyak perusahaan yang saling bersaing untuk menguasai pasar sehingga dibutuhkan suatu cara agar perusahaan itu dapat bertahan dan berkembang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Kinerja Karyawan BMT At-Taqwa Muhammadiyah Padang. sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Kinerja Karyawan BMT At-Taqwa Muhammadiyah Padang. sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya. BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kinerja Karyawan BMT At-Taqwa Muhammadiyah Padang. 1. Hak dan Kewajiban Karyawan a. Hak Karyawan 1) Setiap karyawan berhak memperoleh gaji atau penghasilan yang sah sesuai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian dari 50 responden yang berprofesi sebagai pekerja diproyek konstruksi, kemudian diolah dan dianalisis menggunakan program SPSS versi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi karena diyakini bahwa kepuasan kerja yang tinggi akan mendorong peningkatan kinerja individu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Proyek Konstruksi Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk. PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk. SURABAYA Skripsi S1 Prodi Manajemen Diajukan Oleh : BAYU BRAHMAN DEWA NIM :

Lebih terperinci

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA-HSE-11 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 01 JULI 2013 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : HSE MANAJEMEN REPRESENTATIF DIREKTUR

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1: KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN 93 LAMPIRAN 1: KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN No Variabel Indikator Pernyataan 1 Budaya Organisasi adalah nilai nilai dominan yang didukung oleh organisasi atau falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia adalah penggerak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden, penelitian tentang analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU Robertus Robet Robertus_robet@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Untuk upaya mendapatkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA

IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA LAPORAN Ditulis Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma IV Program

Lebih terperinci

Tujuan Dari Sistem Manajemen K3

Tujuan Dari Sistem Manajemen K3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 6623 Taufiqur Rachman 2013 Referensi: Rudi Suardi, 2005, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Edisi I. PPM. Jakarta (Bab 2, Halaman 11 34)

Lebih terperinci

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karyawan sebagai sumberdaya yang paling berharga dan dominan disetiap perusahaan, merupakan salah satu faktor internal perusahaan yang berperan penting menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini. Efisiensi biaya dan peningkatan keuntungan semakin diperhatikan seiring dengan penekanan resiko

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau organisasi semakin ketat sehingga untuk menghadapinya perusahaan harus mampu bertahan dan berkembang.

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N 1 B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap lembaga pemerintah didirikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagi Lembaga Pemerintah yang berorientasi sosial, tujuan utamanya

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS DILIHAT DARI SUDUT PANDANG KARYAWAN DAN PERUSAHAAN

ETIKA BISNIS DILIHAT DARI SUDUT PANDANG KARYAWAN DAN PERUSAHAAN ETIKA BISNIS DILIHAT DARI SUDUT PANDANG KARYAWAN DAN PERUSAHAAN 1. Perusahaan Tidak Boleh Mempraktekkan Diskriminasi Diskriminasi muncul sebagai isu dalam etika bisnis setelah pertengahan abad 20. Isu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Tenaga Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tenaga kerja adalah salah satu komponen dari perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam operasional perusahaan. Menurut Biro Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan global, keberadaan sumber daya manusia yang handal memiliki peran yang lebih strategis dibandingkan sumber daya yang lain. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory Menurut Frederick Herzberg (dalam Ardana, dkk., 2009: 34) mengembangkan suatu teori yang disebut Teori Dua Faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi seringkali ditentukan oleh suatu keputusan penting dalam rangka mengambil peluang (opportunity) yang jarang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya akan selalu berhadapan dengan manusia sebagai sumber daya yang dinamis dan memiliki kemampuan untuk terus berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang siap untuk berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini diperlukan dukungan karyawan yang cakap

Lebih terperinci

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ;

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ; BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Loyalitas Kerja a. Pengertian Loyalitas Kerja Hasibuan (2005), mengemukakan bahwa loyalitas atau kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam penilaian

Lebih terperinci