BAB III HASIL PENELITIAN DI GKI SOKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III HASIL PENELITIAN DI GKI SOKA"

Transkripsi

1 BAB III HASIL PENELITIAN DI GKI SOKA A. Letak Geografis Secara Geogarafis Gereja Kristen Indonesia (GKI) Soka terletak di Merdeka Utara E/6 kecamatan Sidorejo kelurahan Sidorejo Lor Kota Salatiga Jawa Tengah. Penulis memilih lokasi penelitian ini karena objek yang akan penulis teliti berada di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Soka yaitu Kecenderungan warga Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Soka, selain itu lokasi penelitian masih berada dalam kota Salatiga dan penulis sudah mengenal secara baik warga jemaat GKI Soka. Dikarenakan penulis pernah melakukan praktik pendidikan lapangan (PPL) di GKI Soka. 3.1 Profil Jemaat GKI Soka Majelis Jemaat memiliki visi, bahwa daerah Soka cukup potensial untuk menjadi lahan yang subur bagi Injil Tuhan Yesus Kritus. Itulah sebabnya segera gagasan untuk membuka POS PKP dilaksanakan pada tahun 1996 dengan membeli sebidang tanah di daerah tersebut. Adapun pelaksananya adalah Komisi Pekabaran Injil GKI Salatiga, yang dibantu oleh beberapa anggota jemaat. Kendati demikian, secara resmi panitia POS PKP ini baru diteguhkan pada tanggal 16 Agustus 1998, dengan tugas melaksanakan secara rutin kebaktian hari minggu pukul 07.00, membentuk kelompok pemahaman Alkitab, dan melayani Sekolah Minggu pada setiap Minggu pukul Selanjutnya, tugas panitia ini pun berkembang dengan persekutuan doa malam, latihan paduan suara dan perkunjungan. Praktis semua tugas gerejawi juga menjadi panitia PKP ini. 1 Kebaktian hari Minggu perdana dilaksanakan pada tanggal 6 September 1998 dan bertempat dirumah kosong milik keluarga Pramudya, kompleks Perumahan Soka Lembah Hijau, Jl. Merdeka Utara I/B-10. Sementara itu, Sekolah Minggunya di mulai seminggu kemudian dan bertempat dirumah keluarga Agus Purnomohadi, Jl. Merdeka Utara I/C-11. Kemudian, persekutuan remaja terlaksana pada tanggal 25 April 1999 di tempat kebaktian umum pukul Oleh karena itu, lengkaplah sudah kegiatan sebagaimana lazimnya dipunyai oleh sebuah jemaat. 1 Profl GKI Soka, Sejarah Jemaat jemaat GKI SW JATENG, (Jawa Tengah 2007)

2 Selanjutnya, dibentuklah panitia pembangunan gedung gereja. Seiring dengan perkembangan yang pesat dari jemaat ini, dirasakan perlu untuk meningkatkan statusnya sebagai bakal jemaat. Hal ini terlaksana pada tanggal 24 Oktober 1999, yang disusul dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja pada tanggal 26 Desember Gedung ini diresmikan penggunaannya tepat setahun kemudian (26 Desember 2000), dengan alamat Jl. Merdeka Utara I/B- 2 A, Kompleks Perumahan Soka, Salatiga. Mengingat semua sarana untuk menjadi sebuah jemaat dewasa telah terpenuhi, Majelis jemaat mengajukan permohonan ke Persidangan XX Majelis Klasis GKI Jateng Klasis Magelang, agar dapat mendewasakan bakal jemaat. Dengan tekad yang dipergumulkan dalam doa selama 77 hari, pada setiap malam pukul dirumah anggota jemaat masing masing, untuk rencana pendewasaan bakal jemaat ini, akhirnya terlaksana pada tanggal 24 Oktober Tidak lupa jemaat pun menaikkan doa syukur untuk pimpinan Tuhan dalam proses pendewasaan ini. Sebuah proses yang amat cepat, karena hanya dalam dua tahun sejak kebaktian perdana dilaksanakan. Kini, terhampar tantangan untuk tampil sebagai sebuah jemaat dewasa, dengan nama GKI Soka Salatiga, dalam menghadapi tugas yang diamanatkan oleh Tuhan Yesus. 2 Perkembangan jemaat di GKI Soka sudah sangat baik, dan sedikit demi sedikit sudah ada mengalami perubahan. Perubahan tersebut disebabkan karena jumlah anggota jemaat dan aktivitas mereka yang berbeda beda yang turut serta mempengaruhi perkembangan kemajuan pelayanan di tempat tersebut. KEANGGOTAAN & KEHADIRAN Data Keanggotaan TOTAL (dengan Bakal Jemaat & Pos Jemaat) Nama Jemaat GKI Soka Keanggotaan Laki-laki Perempuan Total Selisih (+/-) Angt.Baptisan Anggota Sidi Jumlah Ibid 36

3 Salatiga Simpatisan Berikut ini adalah laporan kegiatan kegiatan pelayanan yang ada di jemaat GKI Soka : 1. Komisi Pelayanan Anak a. Ibadah rutin dilaksanakan setiap hari minggu pada pukul yang terbagi empat kelas; kelas Balita, Kecil, Besar, dan Pra Remaja. Kehadiran tiap anak 5 10 anak tiap kelas. b. Persiapan mengajar Sekolah minggu dilaksanakan tiap hari minggu pukul atau setelah kebaktian ibadah ke 2. Guru sekolah minggu banyak dari mahasiswa(i) praktek. c. Perkunjungan bagi anak anak Sekolah Minggu yang bermasalah atau sakit. d. Pengadaan alat alat peraga yang tiap hari minggu dibutuhkan. 2. Komisi Remaja a. Ibadah rutin dilaksanakan tiap hari sabtu pukul bertempat di Merdeka Utara C/18 kehadiran remaja orang. b. Persiapan pelayanan dilakukan jika ada waktu luang. Bagi pelayan Firman persiapan dilakukan sendiri. c. Melakukan perkunjungan bagi remaja yang sakit atau yang lagi bermasalah. 3. Komisi Pemuda a. Ibadah rutin dilaksanakan pada hari sabtu pukul di gedung gereja kehadiran orang b. Ibadah gabungan dilakukan bersama remaja sebulan hanya sekali Ibadah Hati a. Ibadah rutin dilaksanakan pada hari sabtu pukul bertempat di Ruang Hope sebelah gedung gereja. b. Kehadiran orang 5. Pemahaman Alkitab 3 Kegiatan pelayanan GKI Soka

4 a. Persekutuan rutin dilakukan pada hari selasa pukul bertempat di gedung gereja GKI Soka kehadiran orang 6. Persekutuan Doa a. Persekutuan dilakukan pada hari rabu pukul bertempat dirumah rumah jemaat tiap kelompok PD 1 PD 3. Kehadiran 5 15 orang. b. Persekutuan Doa gabungan dilaksanakan tiap minggu ke 2 dan minggu ke 5 di gedung gereja. b. Perkunjungan bagi jemaat jemaat yang sakit. 7. Kebaktian Umum a. Ibadah kebaktian umum I dilaksanakan pukul WIB b. Ibadah kebaktian umum II dilaksanakan pukul WIB Selain itu juga ada kegiatan kegiatan pelayanan yang dilakukan yang melibatkan jemaat GKI Soka seperti Paskah, HUT Gereja, Natal dan Tahun Baru. Jumlah jemaat di GKI Soka yang dikelompokkan berdasarkan kategori : a. Jumlah Komisi Anak (KA) 35 orang b. Jumlah Komisi Remaja (KR) 25 orang c. Jumlah Komisi Pemuda (KP) 30 orang d. Jumlah Ibadah Hati 30 orang e. Jumlah Pemahaman Alkitab (PA) 25 orang f. Jumlah Persekutuan Doa (PD) 20 orang 3.2 Kehidupan Jemaat GKI Soka Sebagaimana bahan Perlawatan Umum Rutin Jemaat (PURJ) tahun lalu, kepada masingmasing jemaat juga akan dimuat hasil PURJ tahun sebelumnya, supaya dapat langsung dilihat perkembangan yang terjadi selama setahun terakhir. Kiranya PURJ tahun ini membawa manfaat yang lebih baik bagi Jemaat jemaat. 4 4 Materi Perlawatan Umum Rutin Jemaat 2012 Gereja Kristen Indonesia Klasis Magelang, 2 38

5 Melihat dari Latar belakang Gereja Kristen Indonesia (GKI) Soka, maka penulis akan menjelaskan latar belakang dari jemaat GKI Soka dan jumlah kepala keluarga (KK), berdasarkan pendidikan, usia, pekerjaan, budaya/etnis. a. Pendidikan Berdasarkan data yang diperoleh dari buku pelawatan jemaat GKI Soka, jemaat Soka memiliki latar belakang yang berbeda beda di tinjau dari pendidikan. Yaitu terdiri dari : SD SMP SMA/ SMK Diplo-ma S1 S2 Jemaat S3 Tdk/Blm sekolah Tdk/Blm diketh Soka b. Berdasarkan Usia Berdasarkan data yang diperoleh dari buku pelawatan jemaat GKI Soka, jemaat soka dikelompokkan berdasarkan usia/umur. Yaitu terdiri dari : Kelompok Umur Total JEMAA (anak) (rmj) (pmd) (dws) (lansia) T L P L P L P L P L P L P Soka c. Pekerjaan Berdasarkan data yang diperoleh dari buku pelawatan jemat GKI Soka, jemaat soka memiliki berbagai jenis pekerjaan antara lain ; 39

6 Jemaat Kary. Peda- Peng- TNI/ Dosen Guru Dokter Para Blm Bu- Swst. gang. usaha Polri medis bkj. ruh Soka Jemaat Petani Seni- Peng- Nota- Pljr- Pensi- Ibu PNSnon Pdt. man Acara ris mhs unan rmh tg guru Soka Jemaat Jaksa Jasa In- Wira Blm Peng- Blm Lain2 lain dustri usaha diket. injil skl (sebutkan)... Soka d. Budaya Dilihat dari buku pelawatan jemaat GKI Soka bahwa jemaat GKI Soka berbagai macam budaya seperti : Jawa, Tianghoa, Manado, Poso, Batak, Ambon, NTT, Papua, Minahasa, Toraja, Dayak, Bali, Sunda, dan campuran. Berdasarkan dari budaya, sama dengan mengatas namakan asal gereja dari jemaat yang atestasi maupun simpatisan. 5 Presentase jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Soka bisa dilihat berdasarkan latar belakang etnis : No Keterangan Jumlah 5 Ibid 40

7 (2011) 1 Jawa 89 2 Poso 73 3 Campuran* 72 4 Tionghoa 57 5 Timor/NTT 23 6 Ambon 14 7 Minahasa 12 8 Batak 5 9. Dayak Toraja Bali Papua Sunda 1 Jumlah presentasi terbanyak adalah etnis Jawa dan etnis Poso berasal dari Gereja Kristen Sulawesi Tengah yang lebih banyak bergereja di GKI Soka. Dari tahun ke tahun atestasi maupun simpatisan dari jemaat asal GKST ke GKI Soka selalu ada yang masuk, baik itu anak sekolah, mahasiswa mahasiswi ataupun yang sudah berkeluarga. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis, penulis mendapatkan berbagai macam alasan anggota jemaat dari GKST lebih cenderung di GKI Soka. Anggota jemaat GKST yang berada di GKI Soka kebanyakan dari daerah Poso Tentena yang asli anggota GKST sejak dari 41

8 lahir dan kebanyakan mereka sering mengikuti kegiatan kegiatan pelayanan maupun pembinaan dan terlibat langsung dalam kepengurusan GKST Latar Belakang GKST Pada waktu pemerintahan Hindia Belanda yang bertindak dalam kehidupan orang Poso, mereka bertindak dengan melakukan paksaan dan melalui kekuasaan militer yang sangat tegas. Mereka mengam0bil tindakan tindakan begitu saja terhadap semua orang bahwa semua orang harus tunduk terhadap mereka. Ketaatan ini adalah tuntutan pertama. Pengertian dan persetujuan dengan sadar dicoba ditimbulkan dengan kuasa penjajahan. Pemerintahan duniawi menempatkan seluruh negeri itu dalam satu genggaman dibawah kekuasaannya. Mengenai pelaksanaannya, keadaan setempat memerlukan perubahan perubahan kecil kecilan, tetapi selebihnya tindakan berlaku untuk seluruh daerah pemerintahan itu. Campur tangan pemerintah makin lama makin berkembang menuju keseragaman. Akan tetapi sebaliknya pemberitaan Injil bertujuan agar supaya orang orang yang mendapat pekabaran Injil itu dengan sukarela masuk menjadi anggota jemaat Kristus, untuk itu diminta keputusan pribadi dari mereka semua. Dari sinilah tidak lagi terjadi kekuasaan yang ada hanyalah firman yang yang diucapkan dan kesaksian yang terdapat dalam tingkah laku dan perbuatan mereka di kalangan orang orang Poso. 7 Pemberitaan Injil dimulai didaerah sekitar muara sungai Poso, dan dari sanalah mulai bergerak maju ke sebelah selatan, kemudian kesebelah barat (1909) dan sesudah itu kesebelah timur (1914). Perluasan terakhir sebelum berperang adalah penginjilan di daerah Wana tahun Hal ini disertai dengan penempatan pos pos baru untuk pekabaran Injil dan pembukaan banyak sekolah. Sekitar bulan Desember 1909 di Pebato Hilir maka di baptislah orang Kristen pertama, usaha penginjilan di Napu justru sudah dimulai, Kruyt baru saja menetap di Pendolo dan belum ada usaha penginjilan di Mori dan Malili. Pekabaran Injil merupakan bidang yang sangat penting, pentingnya peranan orang orang dalam permulaan dari pekabaran Injil ini. Allah memanggil manusia untuk menjalankan rencana Nya. Allah mempergunakan manusia bukan hanya sekedar sebagai boneka. Akan tetapai 6 Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat GKST Pendeta Ellen Kandori, yang dilakukan pada hari kamis 6 september 2012, pukul di Gedung Gereja GKI Soka 7 J. Kruyt, Kabar Keselamatan diposo. (Jakarta :BPK Gunung Mulia 1975)

9 Allah memanggil mereka sebagai orang yang mempunyai tugas, dimana Allah membiarkan kepribadian mereka bebas untuk taat dengan cara mereka masing masing kepada pimpinan Firman dan RohNya. 8 Ada dua tokoh penting yang memiliki cara sendiri dalam usaha mengembangkan pekabaran Injil di sekitar Sulawesi tengah yaitu A.C Kruyt dan N. Adriani. Kruyt adalah perintis di seluruh wilayah itu. Bukan karena dia orang yang pertama memulai pekerjaan dari Poso. Akan tetapi dia juga yang mempersiapkan penempatan penempatan pos pekabaran Injil dilapangan zending. Kruyt adalah orang yang implusif artinya dia berbicara dan bertindak menurut dorongan hati saat itu juga. Sifat implusif ini membuat situasi dan suasana pada saat itu begitu mempengaruhi perumusan pendapatnya, sehingga orang orang harus mengenal betul maksud dan tujuannya. Ketika Kruyt kembali dari cutinya ke Sulawesi Tengah, dia menetap di Kuku. Untuk dapat mempersiapkan dan membimbing perluasan dari usaha pekabaran Injil, dan pilihannya jatuh di desa Pendolo disebelah selatan danau. Akhir tahun 1909 Kruyt pindah ke Pendolo sesudah dia menyerahkan pos Kuku kepada Schuyt. Baru sebentar Kruyt di Pendolo munculah persoalan yaitu Hofman utusan Injil di Kasiguncu, dia harus pulang ketanah airnya dikarenakan kesehatan. Pada akhir tahun 1909 berdirilah jemaat Kristen yang pertama di Kasiguncu. 9 Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu anggota GKST mereka mengetahui latar belakang atau sejarah GKST. Bahwa GKST merupakan hasil Pekabaran Injil yang lahir dari pekerja salah satu badan misi yang namanya Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG) badan misi yang berasal dari Belanda, dengan salah satu tokoh penginjil yaitu Dr.A.Christian Kruyt dg Dr. Adriani. 10 Kedua tokoh inilah yang banyak mempengaruhi selama dasawarsa dasawarsa pertama abad ke 20. Pada tanggal 20 Juni 1891 barulah Kruyt pertama kali menginjak Poso dan dia tinggal pada tanggal 18 Februari Dan dari situ Kruyt mulai melakukan metode metode pendekatan dengan masyarakat yang ada di Poso. Dengan mendirikan sekolah sekolah, Kruyt mempelajari bahasa daerah poso, memberikan hadiah hadiah agar orang orang tertarik, memberikan pertolongan pertolongan medis kepada orang yang sakit. Apa yang dilakukan Kruyt pada waktu itu sangat berbeda dengan Pekabar Injil yang 8 Ibid, Ibid, Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat GKST Pdt. Tony Tampake, yang dilakukan pada hari rabu 5 september 2012, pukul di Kantor Fakultas Teologi 43

10 mendahuluinya. Lama kelamaan Kruyt menggugah hati orang orang Poso. Maka pada tahun 1909 dibaptislah Papa i Wunte di Kasiguncu. Pada tahun tahun berikut barulah zending mulai maju kedanau Poso, Mori, Malili, dan Wana. GKST berasal dari aliran Calvinis yang termasuk bagian dari gereja di Belanda atau Nederland Hervomd Kerk (NHK), dan hubungan antara GKST dan NHK terjalin sangat baik. 11 Pada umumnya GKST lahir dengan dibidangi oleh NHK, karena NHK mendampingi GKST, ketika GKST mulai bertumbuh. Pendampingan ini bukan cuma pendampingan secara moril tetapi juga pendampingan secara materil dan ketenagaan karena sampai dengan tahun 1995 NHK itu secara rutin pertahun memberikan bantuan dana untuk GKST dipakai bagi pekerja pelayanan terutama di bidang pembinaan warga gereja, pekabaran injil, pembangunan masyarakat pelayanan kesehatan masyarakat, disamping selalu ada utusan dari NHK untuk GKST. Jadi pendeta pendeta dari Belanda diutus ke GKST untuk melayani. Kebanyakan kerja di Sekolah Tinggi Teologi (STT) GKST. Sehingga terjalin hubungan yang baik dengan NHK pada tahun Kemudian sesudah itu berkembang konsep kemandirian teologi daya dan dana. Implikasinya hubungan antara NHK dan GKST secara perlahan lahan NHK mulai membatasi bantuannya. Sehingga sejak tahun 1998 tidak ada lagi bantuan dana dari NHK langsung ke GKST, bantuan itu ada tetapi melalui Sinode Am gereja gereja Sulawesi Utara Tengah yang berpusat di Menado demikian juga setiap tahun 1997 tidak ada lagi tenaga NHK yang bekerja di GKST itu semua dalam rangka implikasi konsep teologi kemandirian teologi daya dan dana, supaya GKST tidak bergantung terus dengan NHK tapi secara moral kemudian secara hubungan antara NHK dan GKST itu tetap terjalin. 12 Lagipula di Belanda terjadi perubahan dalam rangka misi ke luar negeri tiga gereja protestan di belanda menyatu yaitu NHK, GKN dengan Lutheran membentuk SOW sekarang membentuk Gereja protestan di Nederlands sehinggu otomatis hubungan NHK dengan GKST itu menjadi hilang karena dalam rangka pekerjaan pelayanan keluar negeri NHK tidak punya hubungan langsung lagi harus melalui lembaga yang di bentuk oleh tiga gereja ini. 11 Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat GKST Sdri Lita Mandau, yang dilakukan pada hari kamis 6 september 2012, pukul Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat GKST Pdt. Tony Tampake, yang dilakukan pada hari rabu 5 september 2012, pukul

11 Nederlands Hervomd Kerk (NHK) atau bisa juga disebut gereja Hervomd merupakan asal gereja Belanda yang ditradisi dari aliran Calvin. Ciri utama dari Hervomd yaitu lebih ke Sinodal Presbiterial dari atas kebawah artinya bahwa semua keputusan diatur oleh sinode dan berhak memindahkan pelayan pelayan Tuhan ke gereja lain. 13 Pemimpin jemaat bukan tunggal atau bukan pendeta saja tetapi dengan penatua yang berkumpul secara bersama. Dalam gereja Hervomd tidak hanya penatua saja tetapi ada Diaken, berbeda halnya dengan Gereformeerd. Dalam kebaktian yang paling penting rangkaian ibadahnya adalah Khotbah atau Pemberitaan Firman. 3.4 Ajaran GKI Soka dan GKST Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara antara GKI Soka dan GKST kedua gereja ini masih memiliki perbedaan ajaran yang masih disertai dengan tradisi budaya dari kedua gereja tersebut. Bahwa GKI Soka sampai saat ini masih merupakan bagian dari gereja Gereformeerd dan GKST sampai saat ini juga masih merupakan bagian dari gereja Hervomd. Ajaran yang disertai dengan tradisi yang sampai saat ini berbeda dilihat dari sakramen perjamuan kudus dan sakramen baptisan kudus. Di GKI Soka disaat akan dilayani Perjamuan Kudus sebelumnya akan diwartakan tiga kali berturut turut akan dilakukan perjamuan kudus dan melaksanakan ibadah kebaktian persiapan Perjamuan Kudus pada kebaktian minggu terakhir dan menggunakan liturgi persiapan Perjamuan Kudus. Persiapan Perjamuan Kudus tidak hanya digereja saja akan tetapi persiapannya dilakukan ditiap tiap kelompok. Pelayanan Perjamuan Kudus yang diperkenanankan mengambil bagian dalam perjamuan adalah anggota sidi serta anggota sidi lain yang sebagai tamu yang tidak berada dibawah penggembalaan khusus. 14 Perjamuan kudus yang diyakini di GKI mengandung tiga aspek yaitu peringatan berfungsi sebagai karya keselamatan dan kematian Kristus, roti yang dipecah pecahkan mengibaratkan tubuh Kristus yang dicabik cabik oleh penderitaan dan kematian dan anggur yang dicurahkan mengibaratkan darah Kristus harus ditumpahkan untuk pengampunan dosa, persekutuan berfungsi sebagai persekutuan dengan Kristus yang telah menang, dan persekutuan dengan anggota jemaat 13 Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat GKST Bapak. Boetje Ruagadi, yang diakukan pada hari sabtu 8 september 2012, pukul di Perumahan 14 Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat GKI Soka Pdt. Sony Kristiantoro pada hari senin 01 oktober 2012 pukul di pastori 45

12 sebagai tubuh Kristus, dan pengharapan berfungsi hidup orang beriman diarahkan ke depan hingga pada akhir zaman. Dalam Sakramen Baptisan di GKI Soka ada dua yaitu baptis anak dan baptis dewasa. Baptis anak ditujukan kepada anak anak yang belum mengakui imannya dan mempunyai kewajiban untuk mengikuti katekisasi untuk peneguhan sidi. Baptis dewasa ditujukan kepada orang orang yang belum mengalami baptis anak misalnya orang beragama islam pindah agama kristen atau agama lain seperti Hindu,Budha pindah di Kristen. Baptis dewasa juga bisa dilakukan bagi orang kristen misalnya ada orang tua yang sudah jompo yang belum mengikuti katekisasi dan percaya ajaran ajaran kristen dan ingin mengikut Tuhan Yesus maka akan dilakukan baptisan darurat yang disaksikan oleh majelis serta keluarga. Persiapan baptisan baik itu baptis anak, baptis dewasa dan bagi yang akan mengikuti peneguhan sidi akan diwartakan tiga kali berturut turut dalam kebaktian minggu. 15 Sedangkan di GKST disaat akan mengikuti perjamuan kudus ada penyampaian oleh penatua bahwa kebaktian minggu besoknya akan diadakan perjamuan kudus, penyampaian yang dilakukan oleh GKST tidak sama dengan GKI Soka. GKST hanya sekali penyampain dan tidak menggunakan surat penggembalaan. Prosesi Perjamuaan kudus yang dilakukan oleh GKST menggunakan meja perjamuaan yang saat perjamuaan, jemaat mengambil bagian di meja perjamuan secara bergantian dan akan dilayani oleh Pendeta dan penatua, berbeda halnya dengan GKI Soka prosesi perjamuaan kudus dilayani hanya di tempat duduk jemaat dan tidak mengambil bagian dan tidak dibuat meja perjamuan. GKST masih mengikuti alkitab mengenai ajaran Yesus bersama kedua belas murid yang duduk dimeja perjamuan. Makna perjamuan kudus di GKST sama dengan GKI Soka. 16 Bagi sakramen baptisan kudus pelaksanaan yang dilakukan di GKST sama dengan di GKI Soka. Akan tetapi, persiapannya berbeda. Di GKI sebelum melakukan sakramen baptisan minimal sebulan sudah ada penyampaian dan akan diwartakan selama sebulan berbeda dengan GKST hanya sekali penyampaian kepada jemaat yang mana akan dilakukan sakramen baptisan. Baptisan di GKST ada dua yakni baptis anak dan baptis dewasa. Baptis dewasa di GKST bagi 15 ibid 16 Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat GKST Pdt. Hardek Masua pada hari senin 01 Oktober 2012 pukul di perpustakaan UKSW 46

13 yang belum mengikuti baptis anak dan akan mengikuti katekisasi dan saat peneguhan sidi maka diadakan sekaligus baptis dewasa dan peneguhan sidi. Baptisan bisa dilakukan dirumah,dan dirumah sakit dan diharuskan ada saksi yang menyaksikan prosesi baptisan dan tempat untuk melakukan prosesi tidak mempengaruhi. 17 Di GKST Prosesi berjalannya baptis anak disertai dengan orangtua baptis atau orangtua sarani yang sebagai saksi bahwa anak yang akan dibaptis sudah melakukan baptisan sebagai tanda pemarterain Allah atau milik Allah. Persiapan baptisan diikuti oleh orang tua anak yang akan dibaptis dan orangtua baptis atau orangtua sarani. Ketika anak yang sudah dibaptis dan bertumbuh dewasa maka dia akan mengikuti proses katekisasi selama ± setahun dan akan diteguhkan menjadi anggota sidi. Prosesi berjalannya peneguhan sidi di GKST berbeda dengan di GKI Soka. Anggota sidi saat diteguhkan mengambil bagian tersendiri angggota sidi baru mempunyai kursi paling depan yang sudah disediakan oleh penatua. Sedangkan prosesi peneguhan sidi di GKI Soka, anggota sidi baru tidak disediakan kursi tersendiri mereka bergabung dengan kursi jemaat. Sama halnya dengan peneguhan penatua, penatua yang akan diteguhkan di GKI duduk bersama sama dengan jemaat. 3.5 Perbedaan GKST dan GKI Dari hasil wawancara menemukan perbedaan antara GKST dan GKI Soka. Dilihat dari metode pelayanan dan sistem organisasi. Di GKI Soka merupakan bagian dari Gereformeerd berasal dari Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee yang awalnya orang orang Tionghoa lalu ada aliran aliran Gereformeerd yang dari Belanda. Gereja Gereformeerd yang ada di cibunut, semarang dan sekitarnnya berkumpul dan menentukan nama menjadi GKI maka dari itu semua suku bisa masuk di GKI. Kalau metode pelayanan di GKI Soka dalam ibadah terstruktur dan perlu memperhatikan bagian bagian penting dalam liturgi. Dalam GKI harus ada empat Ordo yang harus diperhatikan. Di GKI mempunyai empat liturgi yaitu liturgi biasa, liturgi inisiasi inisiasi hubungan dengan Baptisan Sidi dan penerimaan anggota, liturgi Perjamuan Kudus, liturgi Ordinasi peneguhan penatua penatua, liturgi intisionalisasi bakal jemaat pelembagaan jemaat pelantikan badan badan jemaat, liturgi pastoral. Dalam liturgi minggu ada empat ordo yaitu ordo jemaat berhimpun, ordo 17 ibid 47

14 pelayanan firman, ordo persembahan, dan ordo pengutusan. 18 Dalam kebaktian di GKI Soka sudah menggunakan liturgi kontemporer yaitu dalam kebaktian sudah menggunakan band. Di GKI Soka ada bagian bagian seperti kantoria, Worship Leader, Liturgos, penyambutan tamu, singer, sound system, LCD, pengaba dan lain lain, GKI Soka ingin memberikan kesempatan seluas luasnya kepada anggota jemaat, untuk terlibat di dalam kebaktian. Jadi tidak hanya majelis jemaat saja tetapi jemaat juga terlibat langsung dalam kebaktian. Dalam pemberitaan firman di GKI menggunakan empat bacaan Alkitab Sistem organisasi GKI lebih ke presbiterial sinodal, yang menjadi presbiter adalah penatua. Di GKI hanya ada pendeta dan penatua, kalau pendeta adalah penatua yang dikhususkan yang menjadi pemimpin adalah presbiter, keputusan keputusan itu diputuskan oleh penatua. Persidangan majelis jemaat merupakan sarana keputusan tertinggi. Tetapi jemaat jemaat ini membentuk klasis terus sinode. GKI itu merupakan kesatuan rangkap empat yaitu, jemaat, klasis (jemaat jemaat yang mengumpulkan diri menjadi satu sesuai dengan wilayah), Sinode wilayah, dan Sinode. Dari semua itu mencerminkan GKI. Segala keputusan yang dibuat itu pasti berasal dilemparkan dan digumuli mulai dari paling luas. Segala keputusan sinode pasti sudah digumuli oleh jemaat yang ikut memutuskan. 19 Dalam GKI yang menjadi ketua jemaat adalah penatua, karena GKI ingin memberdayakan penatua dalam kegiatan kegiatan. Dalam kedudukan GKI baik itu ketua, sekretaris dan bendahara tidak ada yang lebih tinggi semuanya sama. Sehingga kepemimpinan GKI bersifat Kolektif kolegial artinya bahwa ketika jumlah jemaat dalam satu sinode itu menjadi semakin banyak, dibentuklah klasis-klasis, yang melingkupi wilayah tertentu, sebagai penyelia antara jemaat dan sinode. Pada prinsipnya, Majelis Jemaat adalah juga Majelis Klasis dan Majelis Sinode. Pengambilan keputusan tertinggi untuk masing-masing lingkup adalah Persidangan Majelis Klasis (PMK) dan Persidangan Majelis Sinode (PMS). Karena ketiga sinode GKI (Jabar, Jateng, Jatim) bergabung menjadi satu sinode GKI yang utuh, maka masing-masing Sinode berganti nama menjadi Sinode Wilayah. Sedangkan lingkup sinodenya naik pangkat meliputi seluruh Sinode Wilayah. Itulah kepemimpin kolektif presbiterial sinodal Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat GKI Soka kepada Pdt. Sony Kristiantoro pada hari kamis 13 september 2012 pukul di pastori 19 Ibid 20 Sistem Presbiterial Sinodal, Diunduh dari pada hari kamis 13 september 2012, pukul

15 Sedangkan GKST sebelum menjadi Kristen masih agama suku yang dipimpin dengan tingkatan orang orang merdeka, yaitu kabosenya atau raja, dan tingkatan budak budak yaitu watua. Setiap kabosenya adalah orang orang merdeka terhadap sesamanya kabosenya, yang tidak usah menerima perintah perintah dari siapapun dan mempunyai hak hak yang sama terhadap orang orang lain. Ia hanya terikat pada adat, sama seperti semua orang lain, dan kepada keputusan keputusan dan janji janji, dan ia sendiri turut mengerjakannya dan serta menyetujui. 21 Akhirnya dengan kedatangan Kruyt dan Adriani di Poso serta melakukan pendekatan dengan orang orang Poso dan dibaptislah Papa I wunte maka dari situlah masuknya agama Kristen di Poso kemudian pekabaran Injil disebar disulawesi Tengah. Metode pelayanan GKST juga terstruktur sama dengan GKI, menggunakan liturgi yang sama. Akan tetapi liturgi GKST masih menggunakan liturgi yang baku dipakai dari sinode. Di GKST dalam pelayanan tidak pernah melibatkan jemaat dalam kegiatan kegiatan gereja. Semua dilakukan oleh penatua. Di GKST ada pendeta, penatua dan diaken, kalau di GKI hanya ada pendeta dan penatua saja. Jadi dalam kebaktian GKST adalah bentuk formal. Sehingga banyak jemaat merasa bosan, jenuh, dan bersifat monoton. Dalam pemberitaan firman GKST hanya menggunakan satu bacaan berbeda dengan GKI yang menggunakan empat bacaan. Didalam gereja GKST memiliki kedudukan / jabatan serta fungsi, seperti Pendeta dan penatua. Pendeta berfungsi tidak hanya berkhotbah tetapi memberikan pengajaran seperti katekhisasi serta perkunjungan ke rumah rumah. Sebagai pendeta harus memberikan bagian yang begitu besar dari harinya ke orang lain. Pendeta jabatan tertinggi di dalam gereja, segala keputusan diambil alih oleh pendeta. Sedangkan penatua berfungsi sebagai pendamping pendeta, tugas pelayananannya sama dengan pendeta. Dalam arti bahwa pendeta dan penatua sama sama memikul tangggung jawab. 22 Dalam segi kegiatan di GKST semua kegiatan akan diputuskan oleh pendeta, baik itu segi pembangunan, hari hari besar gerejawi, bagian bagian komisi pelayanan, pengadaan dana dan lain lain semua dipegang oleh pendeta walaupun bagian bagian di kegiatan sudah mempunyai ketua, ketua bisa mengambil keputusan berdasarkan persetujuan dari pendeta. Sedangkan di GKI semua kegiatan baik dibagian apapun itu sudah diserahkan sepenuhnya kepada ketua ketua komisi 21 J. Kruyt, Kabar Keselamatan di Poso. (Jakarta : BPK Gunung Mulia 1975) Ibid,

16 kegiatan. Sistem organisani GKST lebih ke Sinodal presbiterial yang lebih kuat adalah sinodenya yaitu dalam pengambilan keputusan, pemindahan pendeta dan tidak bisa diganggu gugat dan lebih ke Hirarki, artinya bahwa segala sesuatu ditentukan dari atas yang memegang kekuasaan tertinggi yaitu sinode ke bawah lebih ke jemaat. 23 Didalam lingkungan GKST, jika seseorang ingin menjadi seorang pendeta dan diteguhkan menjadi pendeta hanya mengikuti vikaris selama dua tahun setelah dirapatkan di Sinode dan tidak membatasi orang yang ingin menjadi pendeta, sedangkan GKI harus melalui proses sehingga dirapatkan dan menjadi pendeta GKI minimal berjemaat lima tahun di GKI. Di GKI tidak ada masa periodesasi sedangkan di GKST mempunyai masa periodesasi. Satu periode berarti empat tahun, jika pendeta bisa bertahan selama dua periode itu karenakan permintaan jemaat untuk pendeta agar masih bisa melayani dijemaat itu. Melebihi dua periode maka pendeta itu akan digantikan dengan pendeta lain dan ditempatkan digereja lain. 24 Dalam kebaktian minggu digkst pendeta diharuskan menggunakan togah atau jubah pendeta sedangkan di GKI jubah atau togah yang dipakai oleh pendeta hanya untuk peneguhan penatua, pelayanan sakramen, dan pemberkatan nikah dan kebaktian minggu biasa pendeta hanya menggunakan jas dan menggunakan kolar semua sudah diatur berdasarkan tata laksana GKI. 25 Prosesi kebaktian di GKST berbeda dengan kebaktian di GKI berdasarkan liturgi. GKST masih kuat dengan ajaran atau tradisi calvin yaitu prosesi duduk oleh penatua. Kebaktian di GKST penatua duduk disebelah kiri dan kanan mimbar yang mempunyai arti tersendiri misalnya mengontrol dan mengawasi sedangkan di GKI Soka penatua duduk di kursi jemaat paling depan. Jadi antara GKST dan GKI Soka kalau dilihat dari denominasi dari kedua gereja ada sedikit perbedaan tetapi ajarannya sama, sama sama dari tradisi calvin. Akan tetapi prosesi pelaksanaan kebaktian atau sakramen masih berbeda. Perbedaan itu berdasarkan tradisi atau budaya dari tiap tiap gereja yang mana GKI Soka masih merupakan gereja dari Gereformeerd dan GKST masih merupakan gereja dari Hervomd. Mengenai pertentangan antara GKST dan GKI juga tidak memiliki paham yang berbeda. Cuma yang membedakan adalah metode pelayanannya dan sistem 23 Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat GKST Ibu Ellen Kandori, yang dilakukan pada hari kamis 6 september 2012, pukul di perumahan 24 Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat GKST Pdt. Hardek Masua pada hari senin 01 Oktober 2012 pukul di perpustakaan UKSW 25 Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat GKI Soka Pdt. Sony Kristiantoro pada hari senin 01 oktober 2012 pukul di pastori 50 mau

17 organisasi. Di GKI semua suku / etnis bisa masuk didalamnya kecuali ada beberapa gereja aliran Katolik, Pantekosta, Adven dan lain lain harus mengikuti proses kebaktian khusus yang dibuat oleh GKI. Kenyamanan yang dirasakan oleh anggota GKST yang ada di GKI Soka mereka merasakan kenyamanan itu ada. Dalam persekutuan semua terlibat sehingga suasana yang ada di GKI Soka itu hidup dan anggota GKST merasa kalau mereka diterima dilingkungan GKI Soka. Maka dari itu setiap tahun atau setiap ada mahasiswa mahasiswi maupun siapa saja selalu di ajak oleh orangtua atau mengikuti teman teman yang sudah ada sebelumnya yang sudah lama berada di Salatiga yang berjemaat di GKI Soka Kecenderungan warga jemaat GKST di GKI Soka Pada tahun 1966 jemaat GKST di GKI belum ada atestasi. Sehingga pada saat itu menyulitkan pelayanan oleh Pendeta Goeng tju di GKI Salatiga. Sehingga datang pendeta dari Luwuk Banggai utusan dari GKST. Sebelum Luwuk Banggai berdiri sendiri atau melepas diri dari GKST. Mereka datang pada waktu sidang DGI di Jakarta dan mereka pulang ketua sinodenya pergi ke Salatiga dan bergereja di GKI Salatiga dengan datangnya utusan Sinode GKST maka Pendeta GKI Salatiga membuat daftar nama orang orang GKST yang berada di Salatiga sebagai pengganti atestasi dan diserahkan kepada GKI Salatiga untuk pelayanan kepada mahasiswa termasuk pelayanan sakramen perjamuan kudus, dengan adanya surat maka penerus penerus berikutnya mengikuti yang sudah didata dan sudah ada atestasi. 27 Akhirnya mereka pindah di GKI Soka yang merupakan program dari GKI Salatiga waktu adanya pemekaran pembentukan pos PI di Soka sehingga orang orang GKST yang ada di GKI Salatiga pindah di GKI Soka termasuk Keluarga Yulianus Ganta, Wati Daewangga, Botje Ruagadi, Sirima tungka, Ignatius Onduko, Ellen Kandori, Debby Kanalebe. 28 Mereka mulai dirintis dari pos PI di GKI Soka, dan GKI Soka merupakan pengembangan dari GKI Salatiga. Banyaknya anggota GKST ada di GKI Soka Dikarenakan anggota GKST bertempat tinggal di perumahan yang dekat wilayah GKI Soka, dan mereka mengikuti atestasi di Pos PI Soka. Sejak saat itu beberapa mahasiswa dari poso atau berasal dari anggota jemaat GKST kebanyakan tinggal di daerah cemara, kemiri, turen sekitarnya sehingga mereka mengikuti orang tua Poso yang 26 Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat GKST Ibu Lidya Langkamuda, yang dilakukan pada hari kamis 6 september 2012, pukul di Perumahan 27 Ibid 28 Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat Bapak. Yulianus Ganta, yang dilakukan pada hari sabtu 8 september 2012 pukul di Perumahan 51

18 berada di Salatiga, mereka mencari suasana yang berbeda dengan suasana yang sebelumnya di Poso atau GKST. Dalam kebaktian di GKI Soka sudah dibuat ibadah yang kontemporer dan melibatkan pemuda pemudi dalam kegiatan kegiatan jemaat. 29 Dari sinilah ajakan orang orang GKST di GKI Soka makin banyak, oleh karena itu mahasiswa (i) yang berdatangan dari GKST lebih memilih GKI Soka untuk bergereja ketimbang masuk di gereja lain. Sampai dengan tahun 2012 kehadiran orang GKST di GKI Soka masih banyak walaupun sebagian sudah ada yang atestasi keluar dikarenakan sudah selesai study, ikut keluarga, dan pindah tugas. 30 Beberapa alasan anggota GKST masuk di GKI Soka No. Alasan masuknya anggota GKST di GKI Soka Jumlah Persen 1. Mengetahui Perbedaan ajaran antara GKI Soka 11 orang 23% dan GKST dan tidak merubah keputusan masuk menjadi anggota GKI Soka 2. Di ajak orang lain 10 orang 21% 3. Kemauan sendiri 6 orang 13% 4. Bertempat tinggal dekat dengan GKI Soka 6 orang 13% 5. Mengikuti komunitasnya yang sudah ada di GKI 5 orang 10% Soka 6. Sekedar simpatisan 5 orang 10% 7. JUMLAH 46 orang 46% 29 Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat Pdt. Meyske Tungka, yang dilakukan pada hari senin 3 september 2012 pukul di perumahan 30 Wawancara yang dilakukan kepada salah satu jemaat Sdr. Melky Langkamuda, yang dilakukan pada hari jumat 7 september 2012 pukul di Gedung Gereja GKI Soka 52

19 Penjelasan tabel : Warga jemaat GKST mengetahui adanya perbedaan antara GKST dengan GKI Soka. Mereka mengetahui dalam gereja terdapat perbedaan ajaran, dan warga jemaat GKST tidak menetapkan ajaran. Bahwa bagi mereka gereja itu bukan mengenai ajarannya yang penting. Akan tetapi jemaat GKST masuk di GKI Soka dengan alasan alasan yang sangat praktis berdasarkan hasil penelitian yaitu : 1. Berdasarkan jumlah terbanyak yaitu 23% anggota GKST mengetahui adanya Perbedaan ajaran antara GKI Soka dan GKST dan tidak merubah keputusan masuk menjadi anggota GKI Soka. Artinya bahwa anggota GKST mengetahui adanya perbedaan antara GKI Soka dan GKST. Tetapi bagi anggota jemaat GKST suatu perbedaan bukan alasan yang ekstrim untuk masuk di GKI Soka. Perbedaan bukan suatu masalah untuk merubah keputusan anggota GKST masuk menjadi anggota di GKI Soka. 2. Di ajak orang lain dengan jumlah 21% persen, artinya beberapa anggota GKST masuk dengan ajakan oleh orang lain. Ada beberapa anggota GKST yang sudah lama menjadi anggota GKI Soka memanggil anggota GKST yang masih baru dan mengajak mereka yang masih satu anggota di GKST untuk bergabung masuk menjadi anggota di GKI Soka. 3. Kemauan sendiri dengan jumlah 13% persen, yaitu anggota GKST masuk bukan berdasarkan ajakan orang lain. Mereka masuk sesuai kemauan mereka sendiri tanpa melihat ada perbedaan. Mereka yang masuk berdasarkan kemauan sendiri adalah anggota simpatisan di GKI Soka yang setiap hari minggu selalu mengikut sertakan diri dalam kebaktian. 4. Bertempat tinggal dekat dengan GKI Soka dengan jumlah 13% persen yaitu, beberapa anggota jemaat dari GKST sudah memiliki tempat tinggal sendiri yang berdekatan dengan GKI Soka. Oleh karena itu mereka lebih memilih GKI Soka untuk bergereja dan berjemaat dan ikut terlibat dalam kegiatan kegiatan gereja di GKI Soka. 5. Mengikuti komunitasnya yang sudah ada di GKI Soka dengan jumlah 10% persen artinya mereka mencari keluarga, saudara, teman yang masih sedaerah dengan mereka atau masih sama sama anggota GKST yang sudah menjadi anggota jemaat di GKI Soka. Oleh sebab itu mereka lebih memilih GKI Soka untuk beribadah bersama sama dengan komunitas mereka. 53

20 6. Sekedar Simpatisan dengan jumlah 10% persen artinya bahwa anggota jemaat GKST belum melakukan atestasi. Akan tetapi mereka setiap hari minggu selalu hadir dan aktif mengambil bagian dalam kebaktian serta memberikan waktu mereka untuk melakukan pelayanan di GKI Soka. Dari hasil penelitian dan beberapa alasan di atas. Dapat dilihat semakin banyak anggota jemaat GKST masuk menjadi anggota jemaat di GKI Soka. Serta aktif dalam kebaktian dan kegiatan kegiatan pelayanan yang di adakan di GKI Soka. Dari komisi anak, komisi remaja, komisi pemuda, komisi dewasa, komisi lansia, dan komisi pelayanan, anggota GKST mengikutsertakan diri dalam pelayanan. 54

BAB :1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB :1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB :1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anggota gereja adalah juga anggota masyarakat di mana gereja itu berada, dan masyarakat adalah merupakan lingkungan sosial bergereja. Hubungan gereja dengan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH (1) Tata Gereja GKJ adalah seperangkat peraturan yang dibuat berdasarkan Alkitab sesuai dengan yang dirumuskan di dalam Pokok-pokok Ajaran GKJ dengan tujuan

Lebih terperinci

Evaluasi Kuesioner Pembangunan Jemaat GKI Blimbing

Evaluasi Kuesioner Pembangunan Jemaat GKI Blimbing Evaluasi Kuesioner Pembangunan Jemaat GKI Blimbing Rangkuman: a. Catatan Umum: - Survei dilakukan setelah ibadah hari Minggu, 24 juli 2016, meskipun ada beberapa yang mengisi survey saat PD Lingkungan.

Lebih terperinci

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI PASAL 13 : BADAN PENGURUS SINODE Badan Pengurus Sinode adalah pimpinan dalam lingkungan Sinode yang terdiri dari wakil-wakil jemaat anggota yang bertugas menjalankan fungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara akan persoalan Perjamuan Kudus maka ada banyak sekali pemahaman antar jemaat, bahkan antar pendeta pun kadang memiliki dasar pemahaman berbeda walau serupa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk memperoleh data lapangan guna penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif sangat mengandalkan manusia

Lebih terperinci

III. PROFIL GKI PALSIGUNUNG DEPOK

III. PROFIL GKI PALSIGUNUNG DEPOK III. PROFIL GKI PALSIGUNUNG DEPOK 3.1 Sejarah dan Perkembangan GKI Palsigunung Depok Gereja Kristen Indonesia (GKI) merupakan buah penyatuan dari GKI Jawa Barat, GKI Jawa Tengah, dan GKI Jawa Timur. Berdirinya

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sakramen berasal dari bahasa Latin; Sacramentum yang memiliki arti perbuatan kudus 1. Dalam bidang hukum dan pengadilan Sacramentum biasanya diartikan sebagai barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius yang berpusat pada penyelamatan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus 1. Sebagai kehidupan bersama religius,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tana Toraja merupakan salah satu daerah yang memiliki penduduk mayoritas beragama Kristen. Oleh karena itu bukan hal yang mengherankan lagi jikalau kita menjumpai

Lebih terperinci

TATA GEREJA (TATA DASAR, TATA LAKSANA, DAN TATA ATURAN TAMBAHAN) SERTA PENGAKUAN-PENGAKUAN IMAN GEREJA KRISTEN IMMANUEL

TATA GEREJA (TATA DASAR, TATA LAKSANA, DAN TATA ATURAN TAMBAHAN) SERTA PENGAKUAN-PENGAKUAN IMAN GEREJA KRISTEN IMMANUEL TATA GEREJA (TATA DASAR, TATA LAKSANA, DAN TATA ATURAN TAMBAHAN) SERTA PENGAKUAN-PENGAKUAN IMAN GEREJA KRISTEN IMMANUEL Sinode Gereja Kristen Immanuel BANDUNG 2017 DAFTAR ISI Halaman I. 1 PEMBUKAAN Pembukaan...

Lebih terperinci

3. Sistem Rekrutmen Pengerja Gereja (vikaris) Gereja Kristen Sumba

3. Sistem Rekrutmen Pengerja Gereja (vikaris) Gereja Kristen Sumba 3. Sistem Rekrutmen Pengerja Gereja (vikaris) Gereja Kristen Sumba 3.1 Selayang Pandang Gereja Kristen Sumba Gereja Kristen Sumba adalah gereja yang berada di pulau Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Lebih terperinci

Minggu, 19 November 2017

Minggu, 19 November 2017 Minggu, 19 November 2017 SALAM KASIH DALAM KRISTUS YESUS Segenap Pengurus Gereja mengucapkan Selamat datang dan selamat beribadah kepada seluruh Jemaat Kami menyambut dengan penuh sukacita bagi Saudara

Lebih terperinci

TATA GEREJA Gereja Kristen Immanuel Edisi SR XX TATA GEREJA. Gereja Kristen Immanuel. Edisi SR XX. Sinode Gereja Kristen Immanuel

TATA GEREJA Gereja Kristen Immanuel Edisi SR XX TATA GEREJA. Gereja Kristen Immanuel. Edisi SR XX. Sinode Gereja Kristen Immanuel Sinode Gereja Kristen Immanuel Kompleks Istana Mekar Wangi Jl. Taman Mekar Agung III No. 16 Bandung 40237 Telp. 022-87804653; Website: www.sinodegkim.com TATA GEREJA Gereja Kristen Immanuel Edisi SR XX

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Ibadah etnik merupakan salah satu bentuk ibadah yang memberi ruang bagi kehadiran unsurunsur budaya. Kehadiran unsur-unsur budaya yang dikemas sedemikian rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1 A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Masalah Perjamuan Kudus merupakan salah satu ritual yang masih terpelihara dalam tradisi gereja hingga saat ini. Sebuah ritual jamuan makan roti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki keterbatasan sehingga manusia dapat melakukan ritual - ritual atau kegiatan keagamaan lain

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat GPIB Jemaat Bethesda Sidoarjo

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat GPIB Jemaat Bethesda Sidoarjo BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat GPIB Jemaat Bethesda Sidoarjo Sekitar tahun 1963 setelah keluarga dalam jemaat menjadi ± 10 keluarga, maka dipilihlah anggota Majelis jemaat, lalu dimintakan

Lebih terperinci

Panduan Administrasi. Kompleks Istana Mekar Wangi Taman Mekar Agung III No. 16 Bandung Telp ; Website:

Panduan Administrasi. Kompleks Istana Mekar Wangi Taman Mekar Agung III No. 16 Bandung Telp ; Website: GKIm Jemaat Ka Im Tong - Bandung Jl. HOS Cokroaminoto No. 63 Bandung 40172 Telp. (022) 6011677, 6014982, 6120373, 6120374 Fax. (022) 6120372 GKIm Jemaat Hosanna Jl. Dr. Djundjunan No. 141 Bandung 40162

Lebih terperinci

GKI Pasteur MAJELIS JEMAAT DAN TUGASNYA. Penatalayanan Bina

GKI Pasteur MAJELIS JEMAAT DAN TUGASNYA. Penatalayanan Bina GKI Pasteur Penatalayanan Bina MAJELIS JEMAAT DAN TUGASNYA Siapakah Majelis Jemaat Fungsi Majelis Jemaat Struktur organisasi Majelis Jemaat - Tugas tiap bagian Majelis Jemaat 1 PENDAHULUAN Pada setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dipanggil oleh Allah dan diutus untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia, ini merupakan hakikat gereja. Gereja juga dikenal

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. Latar Belakang Masalah a) Gambaran GKP Dan Konteksnya Secara Umum Gereja Kristen Pasundan atau disingkat GKP melaksanakan panggilan dan pelayanannya di wilayah Jawa

Lebih terperinci

Krisen Indonesia, 2009), hlm. 147

Krisen Indonesia, 2009), hlm. 147 IV. PERAN MAJELIS JEMAAT SEBAGAI PEMIMPIN DALAM PEMBERDAYAAN WARGA JEMAAT 4.1 Pemberdayaan sebagai Pembangunan Gereja Dalam Tata Gereja GKI Pemberdayaan berarti memampukan, memberi kesempatan, dan mengijinkan,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja Kristen Jawa Kutoarjo merupakan salah satu gereja dari 11 Gereja Kristen Jawa yang berada dibawah naungan Klasis Purworejo. GKJ Kutoarjo merupakan sebuah gereja

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Bdk. Pranata Tentang Sakramen dalam Tata dan Pranata GKJW, (Malang: Majelis Agung GKJW, 1996), hlm.

Bab I Pendahuluan Bdk. Pranata Tentang Sakramen dalam Tata dan Pranata GKJW, (Malang: Majelis Agung GKJW, 1996), hlm. Bab I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Masalah Selama ini di Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) dilakukan Perjamuan Kudus sebanyak empat kali dalam satu tahun. Pelayanan sebanyak empat kali ini dihubungkan

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejarah misi terdahulu di Indonesia yang dikerjakan oleh Zending Belanda, orang

BAB I PENDAHULUAN. sejarah misi terdahulu di Indonesia yang dikerjakan oleh Zending Belanda, orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan Gereja X Bandung di Wilayah Jawa Barat tidak terlepas dari sejarah misi terdahulu di Indonesia yang dikerjakan oleh Zending Belanda, orang Tionghoa

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH Latihan Lagu-Lagu. Penayangan Warta Lisan. Saat Hening A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt. : Jemaat terkasih,

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP

GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP 2010-2015 Pendahuluan Kebaktian Anak Kebaktian Remaja (KAKR) adalah salah satu wadah beribadah dan pengembangan iman para anak dan remaja GBKP, yang juga adalah

Lebih terperinci

Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang telah tersedia!

Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang telah tersedia! I Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang telah tersedia! 1 Persekutuan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus di sebut... A Persekutuan D. Ibadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ibadah merupakan sebuah bentuk perjumpaan manusia dengan Allah, pun juga dengan corak masing-masing sesuai dengan pengalaman iman dari setiap individu atau

Lebih terperinci

BAB IV CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS. istilah orang Jawa wong jowo iku nggoning semu artinya orang Jawa itu peka

BAB IV CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS. istilah orang Jawa wong jowo iku nggoning semu artinya orang Jawa itu peka BAB IV CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS Dalam bagian ini akan mengemukakan pengaruh perubahan penggunaan cawan menjadi sloki dalam Perjamuan Kudus dalam kehidupan jemaat masa modern dengan melihat

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan lagu-lagu baru (Jika tidak ada kantoria, bagian kantoria dinyanyikan oleh umat). Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menaklukkan Jayakarta dan memberinya nama Batavia 1. Batavia dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menaklukkan Jayakarta dan memberinya nama Batavia 1. Batavia dijadikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Belanda datang ke Indonesia pertama kali pada tahun 1569 dan melabuhkan kapalnya di pelabuhan Banten. Pada tahun 1610 mereka membangun benteng sebagai tempat pertahanan

Lebih terperinci

TATA GEREJA GBKP I. PEMBUKAAN

TATA GEREJA GBKP I. PEMBUKAAN TATA GEREJA GBKP I. PEMBUKAAN [1] Allah adalah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya, termasuk manusia yang diciptakan menurut gambar- Nya. Allah menciptakan segalanya baik namun dosa manusia menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam kebaktian yang dilakukan oleh gereja. Setidaknya khotbah selalu ada dalam setiap kebaktian minggu.

Lebih terperinci

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA & SYUKUR HUT KE-35 YAPENDIK GPIB

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA & SYUKUR HUT KE-35 YAPENDIK GPIB GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA & SYUKUR HUT KE-35 YAPENDIK GPIB TEMA : CERDAS DAN KREATIF DI DALAM KRISTUS Minggu, 03 Juli 2016 Persiapan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN 2016

PROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN 2016 I. VISI MENJADI TELADAN DALAM PELAYANAN PROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN II. MISI 1. Menjaga karya dan kemampuan 2. Menjaga iman 3. Menjaga kesehatan 4. Menjaga kebugaran

Lebih terperinci

RINGKASAN HASIL SURVEI, 24 JULI 2016

RINGKASAN HASIL SURVEI, 24 JULI 2016 GKI BLIMBING, www.gkiblimbing.com RINGKASAN HASIL SURVEI, 24 JULI 2016 1 Hasil Survei dalam grafik 1. Usia Responden sebagian besar di atas 51 tahun (46%). Usia Responden 51 th

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persekutuan di dalam Yesus Kristus dipahami berada di tengah-tengah dunia untuk dapat memberikan kekuatan sendiri kepada orang-orang percaya untuk dapat lebih kuat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) TATA GEREJA GKPS 1 GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) Simalungun Protestant Christian Church Pimpinan Pusat : Pdt. Jaharianson Saragih, STh, MSc, PhD Sekretaris Jenderal : Pdt. El Imanson Sumbayak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin BAB I PENDAHULUAN Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin Gereja dengan Suatu Kajian Pastoral terhadap dampak Psikologis bagi orang-orang yang dikenakan Disiplin

Lebih terperinci

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa III Berdoalah dengan Seorang Teman II Berdoalah dengan Keluarga Saudara III Berdoalah dengan Kelompok Doa II Berdoalah dengan Jemaat Pelajaran ini akan

Lebih terperinci

PERATURAN PELAKSANAAN MAJELIS JEMAAT NO. 1. Tentang JEMAAT

PERATURAN PELAKSANAAN MAJELIS JEMAAT NO. 1. Tentang JEMAAT PPMJ No. 1 tentang jemaat PERATURAN PELAKSANAAN MAJELIS JEMAAT NO. 1 Tentang JEMAAT P a s a l 1 Pengertian tentang Jemaat Nama, Sejarah dan Pelembagaan Jemaat 1. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat

Lebih terperinci

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Kehidupan umat beragama tidak bisa dipisahkan dari ibadah. Ibadah bukan hanya sebagai suatu ritus keagamaan tetapi juga merupakan wujud respon manusia sebagai ciptaan

Lebih terperinci

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga Hari Pertama Kamis, 25 Mei 2006 Kerajaan Kristus...dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem,

Lebih terperinci

Bab 4. Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan

Bab 4. Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan Bab 4 Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan 4.1. Pendahuluan Pada bab ini penulis akan menyampaikan hasil tinjauan kritis atas penelitian yang dilakukan di GKMI Pecangaan

Lebih terperinci

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah gereja di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari kolonialisme yang dilakukan oleh bangsabangsa Eropa. Karena kekristenan datang ke Indonesia bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianutnya. Setiap orang memilih satu agama dengan bermacam-macam alasan, antara

BAB I PENDAHULUAN. dianutnya. Setiap orang memilih satu agama dengan bermacam-macam alasan, antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia dilahirkan dengan kebebasan untuk memilih agama yang ingin dianutnya. Setiap orang memilih satu agama dengan bermacam-macam alasan, antara lain

Lebih terperinci

TATA GEREJA GBKP I. PEMBUKAAN

TATA GEREJA GBKP I. PEMBUKAAN TATA GEREJA GBKP I. PEMBUKAAN TATA GEREJA GBKP I. PEMBUKAAN [1] Allah adalah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya, termasuk manusia yang diciptakan menurut gambarnya. Allah menciptakan segalanya

Lebih terperinci

LITURGI KEBAKTIAN BINA IMAN WARGA GEREJA (BIWG) GKI GUNUNG SAHARI DIPANGGIL UNTUK MEMILIH MINGGU VI SESUDAH EPIFANI, 12 FEBRUARI 2017

LITURGI KEBAKTIAN BINA IMAN WARGA GEREJA (BIWG) GKI GUNUNG SAHARI DIPANGGIL UNTUK MEMILIH MINGGU VI SESUDAH EPIFANI, 12 FEBRUARI 2017 LITURGI KEBAKTIAN BINA IMAN WARGA GEREJA (BIWG) GKI GUNUNG SAHARI DIPANGGIL UNTUK MEMILIH MINGGU VI SESUDAH EPIFANI, 12 FEBRUARI 2017 1. PERSIAPAN - Organis/pianis mengalunkan lagu-lagu gerejawi - Saat

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Masyarakat Karo terkenal dengan sikap persaudaraan dan sikap solidaritas yang sangat tinggi. Namun ironisnya sikap persaudaraan dan kekerabatan yang mewarnai

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 05 Maret 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 05 Maret 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU VI PRA PASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

KERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42

KERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42 Liturgi SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS MINGGU, 02 JULI 2017 KERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42 GEREJA KRISTEN INDONESIA JL. KEBONJATI NO. 100 BANDUNG

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : ] TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP Rumusan Amandemen P2P MAMRE GBKP POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP 2015 2020 BAB I HAKEKAT, KEDUDUKAN DAN TUGAS PANGGILAN Pasal 1 Nama dan Kedudukan 1. Perbapan (Kaum Bapak) merupakan salah satu Lembaga

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 01 OKTOBER 2017 emaat GIDEON Kelapadua Depok l. Komjen Pol M. asin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua- h

Lebih terperinci

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.

Lebih terperinci

BAB I PENGORGANISASIAN BAGIAN PERTAMA GEREJA. Pasal 1 LOGO, MARS, DAN HYMNE

BAB I PENGORGANISASIAN BAGIAN PERTAMA GEREJA. Pasal 1 LOGO, MARS, DAN HYMNE BAB I PENGORGANISASIAN BAGIAN PERTAMA GEREJA Pasal 1 LOGO, MARS, DAN HYMNE (1) Logo GKJ adalah hasil keputusan Sidang Sinode XIX GKJ tahun 1989 di Manahan, Surakarta. (gambar dan makna Logo terlampir).

Lebih terperinci

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan) PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan iman anak tentunya bukanlah hal yang dapat dianggap sepele. Banyak pihak bertanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan iman bagi anak-anak kecil

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan UKDW

Bab I Pendahuluan UKDW Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Gereja Kristen Jawa (GKJ) Immanuel Ungaran merupakan salah satu gereja yang terletak di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang dengan jemaat berjumlah 417 jiwa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang terpanggil dan dihimpun oleh Allah Bapa, keluar dari kegelapan menuju kepada Yesus Kristus

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 26 FEBRUARI 2017 (MINGGU TRANSFIGURASI) KEMULIAAN TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 26 FEBRUARI 2017 (MINGGU TRANSFIGURASI) KEMULIAAN TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN TATA IBADAH MINGGU, 26 FEBRUARI 2017 (MINGGU TRANSFIGURASI) KEMULIAAN TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK)

Lebih terperinci

Pnt. : Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan? J : TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan! Sela

Pnt. : Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan? J : TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan! Sela TATA IBADAH MINGGU, 09 JULI 2017 (MINGGU BIASA) TERBUKA PADA CARA KERJA ALLAH Latihan Lagu-Lagu. Penayangan Warta Lisan. Setelah Penayangan Warta Lisan, Penatua mengajak Jemaat bersaat teduh dan mendaraskan

Lebih terperinci

BAB III. Deskripsi Proses Perumusan Tema-Tema Tahunan GPIB. 1. Sejarah Singkat GPIB. GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) adalah bagian

BAB III. Deskripsi Proses Perumusan Tema-Tema Tahunan GPIB. 1. Sejarah Singkat GPIB. GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) adalah bagian BAB III Deskripsi Proses Perumusan Tema-Tema Tahunan GPIB 1. Sejarah Singkat GPIB GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) adalah bagian dari GPI (Gereja Protestan Indonesia) yang dulunya bernama

Lebih terperinci

PERATURAN SIASAT GEREJA DI GKPS (RUHUT PAMINSANGON)

PERATURAN SIASAT GEREJA DI GKPS (RUHUT PAMINSANGON) PERATURAN SIASAT GEREJA DI GKPS (RUHUT PAMINSANGON) 76 Ketetapan Synode Bolon GKPS ke-32 Tahun 1994 No. 5/1 Tahun 1994 Tentang RUHUT PAMINSANGON DI GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN SYNODE BOLON GEREJA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK 2. BAB I : KETENTUAN UMUM a. Pasal 1 : Pengertian b. Pasal 2 : Maksud dan tujuan c. Pasal 3 : Lingkup peraturan pokok kepegawaian di GKJW Jemaat Waru. d. Pasal 4

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 04 September 2016 NYANYIAN UMAT : GB. 36 DI KAKI SALIB YESUS (1 = Kantoria

GPIB Immanuel Depok Minggu, 04 September 2016 NYANYIAN UMAT : GB. 36 DI KAKI SALIB YESUS (1 = Kantoria TATA IBADAH HARI MINGGU XVI SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia tentunya memiliki keunikan di dalam kepribadian dan karakternya masingmasing. Di dalam kepelbagaian kepribadian yang unik dan berbeda, disitulah

Lebih terperinci

Bekerja Dengan Para Pemimpin

Bekerja Dengan Para Pemimpin Bekerja Dengan Para Pemimpin Sudah lebih dari setahun Kim menjadi anggota gerejanya. Dia telah belajar banyak sekali! Ia mulai memikirkan pemimpin-pemimpin di gereja yang telah menolongnya. Ia berpikir

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt.

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan UKDW

BAB I. Pendahuluan UKDW BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Permasalahan Belakangan ini banyak gereja mencoba menghadirkan variasi ibadah dengan maksud supaya ibadah lebih hidup. Contohnya dalam lagu pujian yang dinyanyikan dan

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

PERATURAN PERKAWINAN DI GKPS

PERATURAN PERKAWINAN DI GKPS PERATURAN PERKAWINAN DI GKPS 54 SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor : 119/1-PP/2006 Tentang PERATURAN PERKAWINAN DI GKPS Pimpinan Pusat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS), Menimbang : a.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu:

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: (1) Kelurahan Kedaton, (2) Kelurahan Surabaya, (3) Kelurahan Sukamenanti, (4) Kelurahan Sidodadi, (5) Kelurahan Sukamenanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi baik itu organisasi profit maupun non profit memiliki kebijakan mutasi. Kebijakan mutasi ini dalam organisasi profit berkaitan erat dengan pengembangan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peribadatan dalam gereja serta perayaan sakramen-sakramen adalah jembatan bagi warga jemaat untuk mengalami persekutuan dengan Tuhan dan seluruh warga jemaat. Sehingga

Lebih terperinci

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG 17 September 2017 Jam 19.00 WIB Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya Gereja Ada gedung-gedung dan katedral indah, pos penginjilan dan bangunan sederhana yang memakai nama "Gereja". Bangunan-bangunan itu mempunyai menara, salib, dan lonceng yang mempunyai caranya sendiri

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan maka ada beberapa hal

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan maka ada beberapa hal BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan maka ada beberapa hal yang dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Pemahaman jemaat baik itu orang tua maupun

Lebih terperinci

TATA DASAR TATA DASAR

TATA DASAR TATA DASAR TATA DASAR PEMBUKAAN TUHAN itu Allah yang Esa (Ul. 6:4),pencipta alam semesta beserta segenap isinya dan yang menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-nya (Kej. 1). Semua manusia telah menyalahgunakan

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA

TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA Kamis, 25 Mei 2017 Persiapan Doa pribadi warga jemaat Latihan lagu-lagu baru Doa para presbiter di

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 04Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GEREJA SESUDAH ZAMAN PARA RASUL (2) Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. A. Latar Belakang Dalam kepercayaan Iman Kristen,

Lebih terperinci

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Beberapa berkat yang terbesar dalam hidup ini datang kepada orang Kristen yang mengajar. Ketika saudara melihat sukacita yang dialami seseorang karena menerima Yesus

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 09 April 2017 Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua h

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 20 NOVEMBER 2016 Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua

Lebih terperinci

Telah melayani sebagai guru KAKR selama 2 tahun. untuk mempraktekkannya. Tidak ada pembagian kelas dalam KAKR

Telah melayani sebagai guru KAKR selama 2 tahun. untuk mempraktekkannya. Tidak ada pembagian kelas dalam KAKR Lampiran Field Notes GBKP Lau Buluh 1. Nama : DRN Jabatan Waktu Tempat : Guru KAKR : 12 Agustus 2012, 12.00 13.00 WIB : Gedung Gereja GBKP Lau Buluh Telah melayani sebagai guru KAKR selama 2 tahun. Memiliki

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 24 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) DALAM BADAI TUHAN BERTINDAK

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 24 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) DALAM BADAI TUHAN BERTINDAK TATA IBADAH MINGGU, 24 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) DALAM BADAI TUHAN BERTINDAK Latihan Lagu-lagu dan doa persiapan Pnt. : Selamat pagi/sore Jemaat yang terkasih di dalam Yesus Kristus, kita akan bersama-sama

Lebih terperinci

Pnt. : Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata:

Pnt. : Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: Tema : Keluarga : Bersatu Kita Teguh, Terpisah Pun Kita Kuat (1 Timotius 1 : 5) Sub Tema : Menghidupi Kasih Ibadah ini dikemas dalam bentuk ibadah keluarga. Oleh karena itu mohon diusahakan agar masing-masing

Lebih terperinci

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA. Kamis, 25 Mei 2017.

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA. Kamis, 25 Mei 2017. GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA Kamis, 25 Mei 2017 h a l, 1 Persiapan Doa pribadi warga jemaat Latihan lagu-lagu baru Doa para presbiter

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKKAN KELAS SEMESTER GENAP ( II ) TAHUN

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKKAN KELAS SEMESTER GENAP ( II ) TAHUN KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKKAN KELAS SEMESTER GENAP ( II ) TAHUN 2012-2013 Jenjang : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen Kelas / Semester : VIII / II Bentuk Soal : Pilihan ganda Jumlah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pada bagian ini akan di paparkan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

BAB V PENUTUP. Pada bagian ini akan di paparkan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian BAB V PENUTUP Pada bagian ini akan di paparkan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. 5.1 Kesimpulan 1. Tidak dapat dipungkiri persoalan dalam kehidupan

Lebih terperinci