LATAR BELAKANG WHO, Pergub DIY No. 42.Thn Kawasan Dilarang Merokok. HeHeni Trisnowati 1, Asih Setyani 2, Riskal Muslim 3 08/05/2017
|
|
- Yuliana Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HeHeni Trisnowati 1, Asih Setyani 2, Riskal Muslim 3 1. Universitas Respati Yogyakarta & Center of Health Behavior and Prevention, FK UGM 2. Badan Penelitian Kesehatan Magelang 3. Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara LATAR BELAKANG WHO, 2008 Konsumsi rokok mengakibatkan kematian dunia : 10 juta orang/thn 70% terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia Pergub DIY No. 42.Thn Kawasan Dilarang Merokok Melindungi masyarakat dari risiko, ancaman, gangguan kesehatan akibat asap rokok Menurunkan angka kesakitan & kematian 1
2 Need Assessment Ibu-ibu di 3 RW pedukuhan Kutu Dukuh (sebanyak 37 responden) Sebanyak 84 % suami/anggota keluarga responden masih merokok di rumah, Perasaan responden terhadap suamibila merokok 43 % keberatan dan tidak bisa berbuat apa-apa, 38 % keberatan dan menegur. Mayoritas responden mendukung jika dibuat rumah bebas asap rokok (70 %). Lanjutan Hasil FGD juga menyatakan bahwa responden senang bila ada rumah bebas asap rokok. Saya pernah dengar kampanye rumah bebas asap rokok. Saya mendukung kalau ada kampanye itu. Saya sekarang aja merokok di luar rumah aja nih. Saya sering diingatkan oleh anak-anak saya untuk tidak merokok dalam rumah. (Bapak S) 2
3 Tujuan Umum Mengembangkan rumah bebas asap rokok sebagai upaya perlindungan terhadap perokok pasif di Kutu Dukuh Sleman yogyakarta Tujuan Khusus Meningkatkan pengetahuan ttg dampak rokok terhadap kesehatan perokok pasif dan ekonomi pada warga Kutu Dukuh melalui penyuluhan dibantu audiovisual & leaflet Meningkatkan pengetahuan ttg perilaku asertif pd Ibu-ibu di Kutu Dukuh melalui penyuluhan dibantu audiovisual & leaflet Meningkatkan komitmen warga Kutu Dukuh membuat kesepakatan rumah bebas asap rokok (RUMBAR) melalui studi banding dibantu media stiker dan poster 3
4 Kerangka Konsep Program pengembangan rumah bebas asap rokok di RW 28 Kutu Dukuh mencoba mengaplikasikan Kerangka Konsep_Pengembangan Rumah bebas asap rokok.docx TEORI DIFUSI INOVASI Tahapan proses difusi adalah innovation development, dissemination, adoption, implemetation, maintenance, sustainability dan institutionalization (Glanz, at al, 2008) RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian Mix Methods dan rancangan penelitiannya adalah concurrent embedded study. (Creswell & Clark, 2007) Untuk penelitian kuantitatif, jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pre post tes design. Metode kualitatif dengan indep interwiew, FGD 4
5 Lokasi, Populasi dan sampel Penelitian Fokus Penelitian dan kegiatan pada RW. 28 Pedukuhan Kutuh Polulasi adalah masyarakat Kutu Dukuh Sampel, adalah Ibu-Ibu Pengurus TP-PKK dan Kelompok Arisan bapakbapak FAKTOR PENDUKUNG 1. Sikap kooperatif dari Ibu Dukuh Kutu terhadap kegiatan promosi kesehatan. 2. Antusiasme Ibu-ibu warga RW 28 dalam mengikuti kegiatan penyuluhan sangat mendukung terwujudnya kesepakatan rumah bebas asap rokok 3. Sikap kooperatif Bapak RW 28 dalam kegiatan penyuluhan dampak rokok terhadap kesehatan dan ekonomi 4. Dukungan dari tokoh masyarakat di Kutu Dukuh misalnya Bapak Dukuh dan Masyarakat. Dukuh Gemawang juga sangat mendukung terhadap rencana kegiatan studi banding ke wilayahnya 5. Dukungan positif berupa waktu dan pikiran dari Ibu Dukuh Gemawang terhadap program rumah bebas asap rokok. 5
6 FAKTOR PENGHAMBAT 1. Luas wilayah cakupan Kutu Dukuh yang terdiri dari 3 RW dan 19 RT sehingga kami kesulitan untuk mengcover seluruh RW pada saat Kegiatan. 2. Terbatasnya waktu pelaksanaan juga menyebabkan kegiatan tidak dapat terlaksana secara maksimal. PELAKSANAAN Penyuluhan dampak merokok terhadap kesehatan perokok pasif dan dampak ekonomi kepada Ibu-ibu warga Kutu Dukuh. Penyuluhan dampak merokok terhadap kesehatan perokok pasif dan dampak ekonomi kepada bapakbapak warga Kutu Dukuh. Studi Banding ke Gemawang Kesepakatan Rumah Bebas Asap Rokok Pemasangan Poster dan Stiker 6
7 EVALUASI PROSES a. Penyuluhan Ibu-Ibu EVALUASI Terlihat antusiasme ibu-ibu terhadap materi penyuluhan b. Penyuluhan Bapak-Bapak Terlihat warga yang tadinya merokok mulai mematikan rokoknya c. Studi Banding Dukungan dari warga Gemawang Lanjutan Terbentuk kesepakatan : Pada Bapak & bapak : tidak merokok di dalam rumah Pada Ibu-ibu : tidak merokok di rumah, memasang stiker rumahku bebas asap rokok, tidak menyediakan asbak 7
8 Lanjutan Pemasangan Stiker dan Poster: Dilakukan oleh tokoh masyarakat didampingi peneliti Berdasarkan informasi tokoh, sebanyak 18, 45 % warga sempat menolak, namun digantikan warga lain yang mau menerima pemasangan stiker Metode Kuantitatif Evaluasi Outcome Pos tes dilakukan 2 bulan setelah penyuluhan Check List untuk pemasangan stiker Rumbar Metode Kualitatif: Indepth Interview ke 2 orang yang mengikuti penyuluhan & memasang stiker, dan 2 orang mengikuti penyuluhan tetapi tdk mau memasang stiker 8
9 Indepth terhadap Dampak penyuluhan saya sangat senang sekali terutama untuk kesehatan kalau ekonomi jelas to menunjang karena itu untuk mengurangi pengeluaran (Informan-1) Lanjutan Aaa itu kalau penilaian saya yang kemarin itu sudah bagus tuu, jadiii tidak perlu orang melarang merokok, itu kan lebih sopan kan merekan punya hak nahhh sementara kita punya hak juga. Hak mereka dan hak kita saling gunakan jadi beritahu akibat dan segala macamnya. Beritahupun tidak secara langsung looo ini. 9
10 Lanjutan dulu ga tahu bagaimana cara menanggulangi, cara menghindari, untuk memberitahu keluarga supaya jangan merokok itu bagaimana, teruss karena biasanya kaloo cuman kita sendiri sebelum dapat penyuluhan itu kan, menegurnya kan kadang-kadang agak kasar gitu yaaa (Informan-4). Manfaat Pemasangan Stiker Kalau manfaatnya ada kalau itu terbaca itu mereka kadang-kadang kan gak mesti terbaca, tapi kalau mereka tau dan membaca, makanya saya sarankan untuk kalau masangnya itu dekat pintu atau di pintu 10
11 Informasi dari yang tidak masang stiker eeee itu sebetulnya juga bagus kalau anuu dipasang itu sebetulnya juga bagus, tapi saya itu belum berani masang itu karena suami saya sendiri masih merokok, teruss adik ipar saya sendiri itu masih merokok laaa itu kadang-kadang ko wong pasang rokok kooo keluarga sendiri ngerokok jadi saya takutt, saya kalau kata-kata seperti itu Pemasangan Poster Iya itu kan dariii ilustrasi yang diwujudkan itu kan ngeri ya.. mulut dikensel para itu, kaki di amputasi itu kan Cuma ilustrasi tapi orang kan takut lihat itu kan, mungkin dalam kenyataannya mungkin 1 juta orang hanya satu orang hanya seperti itu bisa terjadi. Tapi orang melihat itu itu uda ngeri sendiri 11
12 Hasil Dan Pembahasan Hasil analisis statistik terhadap pengetahuan ibu-ibu sebelum dan sesudah perlakuan (p<0.05), uji Wilxocon Hasil analisis statistik terhadap pengetahuan bapak-bapak sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan (p < 0.05), Uji Wilcoxon Lanjutan Hasil evaluasi outcome : menunjukkan dari 15 item pertanyaan, sebanyak 10 pertanyaan yang diberikan 50 % lebih dari reponden menjawab dengan benar. Demikan juga pada bapak-bapak, sebanyak 11 pertanyaan dari 13 pertanyaan yang diberikan 50 % lebih dari reponden menjawab dengan benar. 12
13 Lanjutan Sebanyak 72,31 % stiker terpasang di depan rumah dan 27,69 % dikembalikan, tetapi diberikan lagi keada ibu-ibu yang berminat pada waktu pertemuan Kesimpulan Hasil kegiatan penyuluhan bahaya merokok bagi kesehatan perokok pasif dan kerugian ekonomi keluarga terhadap ibu-ibu dan bapak-bapak warga RW 28 menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mereka tentang dampak merokok terhadap kesehatan perokok pasif setelah dilakukan penyuluhan. 13
14 Lanjutan Setelah dilakukan penyuluhan tindakan asertif kepada ibu-ibu warga RW 28 Kutu Dukuh didapatkan peningkatan pengetahuan mereka tentang tindakan asertif. Meningkatnya komitmen warga Kutu Dukuh dalam upaya membuat rumah bebas asap rokok, setelah melakukan studi banding ke Dukuh Gemawang. Terbentuk kesepakatan Rmah Bebas Asap Rokok di Kutu Dukuh Penyuluhan Ibu-Ibu di Kutu Dukuh 14
15 Penyuluhan Bapak-Bapak di Kutu Dukuh Rokok di letakkan di luar rumah setelah membaca stiker rumbar 15
16 Pemasangan Stiker Rumbar Pemasangan stiker rumbar oleh Warga 16
17 Pemasangan Poster Dampak Rokok terhadap Kesehatan oleh warga Kutu Dukuh Suasana Indept interwiew dengan warga yang pasang stiker Rumbar 17
18 Suasana Indept interwiew dengan warga yang tidak pasang stiker Rumbar Proses membuat kesepakatan Rumbar di RW 28 Kutu Dukuh 18
19 Hasil Kesepakatan Rumbar Ibu-ibu RW 28 Kutu Dukuh Stiker dan Poster Rumah Bebas Asap Rokok Poster Stiker Poster 19
20 Terima Kasih Atas Perhatiannya Konas Promkes Ke-6, Jakarta, November
Ilmu Kesehatan Masyarakat 2. Quit Tobacco Indonesia (QTI), CBMH Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Retna Siwi Padmawati, 1,2 Yayi Suryo Prabandari, 1,2 Didik Joko Nugroho, 2 dan Endang Pujiastuti, 2 Tutik Itiyani, 2 Jarir Attobari 2 1 Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kasihan, Bantul, Yogyakarta. UMY memiliki 9 fakultas yang terbagi dalam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran umum lokasi penelitian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) merupakan perguruan tinggi swasta yang terletak di Jl. Lingkar Selatan Tamantirto,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan analisis data dari Centers of Disease Control and
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan analisis data dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC) (2009), prevalensi perokok di dunia sekitar 432.607 orang. The Indonesia Tobacco Market
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN MASYARAKAT DIY TERHADAP PERATURAN GUBERNUR NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK
TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN MASYARAKAT DIY TERHADAP PERATURAN GUBERNUR NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK Oleh : Didik J Nugroho & Tutik Istiyani Center for Bioethics and Medical
Lebih terperinciEVALUASI IMPLEMENTASI PERGUB NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK DI PROV. DIY
EVALUASI IMPLEMENTASI PERGUB NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK DI PROV. DIY Tim Peneliti: Didik Joko Nugroho, S.Ant & Tutik Istiyani, S.Sos Centre for Bioethics and Medical Humanities
Lebih terperinciNizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi
Nizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi Kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia menimbulkan perdebatan yang panjang Tahun 2001, Penyakit berkaitan merokok di Indonesia 22,6% atau 427,948 kematian Peningkatan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latarbelakang. merokok merupakan faktor risiko dari berbagai macam penyakit, antara lain
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latarbelakang Merokok merupakan masalah kesehatan utama bagi masyarakat karena merokok merupakan faktor risiko dari berbagai macam penyakit, antara lain penyakit kardiovaskular,
Lebih terperinciTubagus Haryo Karbyanto SMOKE FREE PARKS TAMAN MARGASATWA RAGUNAN 2010
Tubagus Haryo Karbyanto SMOKE FREE PARKS TAMAN MARGASATWA RAGUNAN 2010 Pengantar Kenapa Smoke Free Parks Proses Taman Margasatwa Ragunan Bebas dari Asap Rokok Pendampingan Kenapa Smoke Free Parks Smoke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan rokok di Indonesia sampai saat ini masih menjadi masalah nasional yang perlu diupayakan penanggulangannya, karena menyangkut berbagai aspek permasalahan
Lebih terperinciBAB 6 : KESIMPULAN. implementasi Perda KTR di Kota Padang. Tenaga pelaksana kebijakan KTR di
BAB 6 : KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Komponen Input 1. Kota Padang memiliki kebijakan KTR yang tertuang dalam Perda Kota Padang Nomor 24 tahun 2012 tentang kawasan tanpa rokok. Namun, sebagian besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan zat adiktif yang dapat membahayakan kesehatan individu atau masyarakat yang mengkonsumsinya. Merokok dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Rokok sudah dikenal manusia sejak tahun sebelum Masehi. Sejak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rokok sudah dikenal manusia sejak 1.000 tahun sebelum Masehi. Sejak setengah abad yang lalu telah diketahui bahwa merokok dapat mengganggu kesehatan pada perokok itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes militus yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok merupakan salah satu bahaya yang mengancam anak, remaja dan wanita Indonesia. Mengkonsumsi rokok merupakan salah satu faktor risiko terjadinya berbagai
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN 1 KUESIONER NOMOR :. TANGGAL WAWANCARA I. IDENTITAS RESPONDEN NAMA :.
65 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 KUESIONER NOMOR :. TANGGAL WAWANCARA :. I. IDENTITAS RESPONDEN 1. NAMA :. 2. ALAMAT :.RT/RW :. 3. UMUR :. 4. PENDIDIKAN :. 5. PEKERJAAN :. 6. LAMA TINGGAL :. II. IDENTITAS BALITA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kemungkinan sebelas kali mengidap penyakit paru-paru yang akan menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumsi rokok merupakan salah satu penyebab utama kasus kematian di dunia yang dapat dicegah (Erdal, Esengun, & Karakas, 2015). Beberapa penelitian terkait risiko yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara-negara berkembang (Verawati, 2010). yang menurut penelitian banyak terjadi oleh karena asap rokok. Asap
3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara global, pada tahun 2008 terdapat enam juta kematian akibat rokok dan jumlah tersebut akan meningkat menjadi 10 juta kematian pada tahun 2030. Faktanya
Lebih terperinciDwi Adi Maryandi, SKM, MPH Center for Health PromotionThe Ministry of Health
A PRE AND POST-TEST STUDY OF GEMAR (GENERASI MUDA ANTI ROKOK) INTERVENTION TO INCREASE SELF-EFFICACY OF PRIMARY SCHOOL STUDENTS TO HELP AND MOTIVATE THEIR PARENTS TO NOT SMOKING INSIDE THEIR HOUSE IN SDN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ada sekitar 1,26 miliar perokok di seluruh dunia pada saat ini, dan 800 juta orang perokok tersebut tinggal di negara berkembang. Apabila tidak ada penanganan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih merupakan masalah di kalangan generasi muda dan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai upaya
Lebih terperinciBAB I BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun Oleh karena itu,
BAB I BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsure kesejahteraan yang harus diwujudkan bagi segenap bangsa Indonesia sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat merugikan. kesehatan baik si perokok itu sendiri maupun orang lain di sekelilingnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan baik si perokok itu sendiri maupun orang lain di sekelilingnya. Merokok itu sendiri adalah
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MASA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. tidak menular salah satunya adalah kebiasaan mengkonsumsi tembakau yaitu. dan adanya kecenderungan meningkat penggunaanya.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular dan penyakit tidak menular masih memiliki angka prevalensi yang harus diperhitungkan. Beban ganda kesehatan menjadi permasalahan kesehatan bagi seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Merokok tidak hanya berdampak pada orang yang merokok (perokok aktif)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok tidak hanya berdampak pada orang yang merokok (perokok aktif) tetapi juga pada orang yang tidak merokok yang berada di sekitar para perokok (perokok pasif).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh masyarakat baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok di masyarakat menyebabkan tingginya
Lebih terperinciPART 1. 1.Jenis kelamin. o Pria o Wanita 2. Usia. o tahun o tahun o tahun o > 45 tahun 3. Pekerjaan
Hallo,nama saya Mawar Angesti Sejati, murid semester akhir dari Binus International University, jurusan Hopistality Tourism and Management. Saat ini saya sedang melakukan skripsi saya dengan topic Perception
Lebih terperinciI. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan
LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ( IN DEPTH INTERVIEW ) ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI DOTS PLUS PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TB MDR DI PUSKESMAS TELADAN TAHUN 06 I. Daftar pertanyaan untuk Staf bidang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG
PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG 1 NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG, Menimbang: a. bahwa dalam upaya preventif guna memberikan perlindungan
Lebih terperinciSTUDI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DAN KAWASAN TERTIB ROKOK DI KOTA PADANG PANJANG
STUDI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DAN KAWASAN TERTIB ROKOK DI KOTA PADANG PANJANG Nilna Rahmi Isna, SKM 1, Denas Symond 2, Helmiza dipresentasikan pada
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA KELUARGA DALAM HAL PERILAKU MEROKOK SISWA SMK SATRIA NUSANTARA BINJAI PADA TAHUN 2012
KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA KELUARGA DALAM HAL PERILAKU MEROKOK SISWA SMK SATRIA NUSANTARA BINJAI PADA TAHUN 2012 A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Umur : 3. Anak Ke
Lebih terperinciDukungan Masyarakat Terhadap Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
Dukungan Masyarakat Terhadap Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dr. Supriyatiningsih, Sp.OG, M.Kes MTCC Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Pendahuluan Angka perokok di Indonesia terus meningkat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok menjadi sesuatu yang sangat umum dan sulit untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebiasaan merokok menjadi sesuatu yang sangat umum dan sulit untuk dihilangkan. Kebiasaan tersebut banyak dijumpai di berbagai tempat. Banyak upaya untuk menginformasikan
Lebih terperinciBAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU
63 BAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU 6.1 Pendahuluan Dampak Sosio-Ekologi Kampung Cikaret memiliki dua buah sungai yang mengaliri kawasan RW 01
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan suatu hal yang tabu untuk ditinggalkan meski menimbulkan dampak serius bagi kesehatan. Peneliti sering menjumpai orang merokok di rumah, tempat umum
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK SUPIR ANGKOT DI TERMINAL KAMPUNG RAMBUTAN DKI JAKARTA TAHUN 2014
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK SUPIR ANGKOT DI TERMINAL KAMPUNG RAMBUTAN DKI JAKARTA TAHUN 2014 Dianthi Nidaul Hasanah Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) pada tahun 2011 jumlah perokok laki-laki di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah angka perokok di dunia terbilang sangat besar. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2011 jumlah perokok laki-laki di dunia hampir 1 miliar
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. tahun itu terus meningkat, baik itu pada laki-laki maupun perempuan. Menurut The
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyalahgunaan tembakau pada dasarnya merupakan penyebab kematian yang dapat dihindari. Namun, kecanduan dalam merokok masih belum bisa lepas dari masyarakat di dunia.
Lebih terperinciWALIKOTA TIDORE KEPULAUAN
WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN PROVINSI MALUKU UTARA PERATURAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN, Menimbang
Lebih terperinciPeningkatan Derajat Kesehatan..., Rizsanti, Diny, Putri, Gina, Farida
PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MELALUI PROMOSI KESEHATAN POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DUSUN SAWAHAN DESA PENDOWOHARJO, KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL Rizsanti Meirina Satar 1,Diny Lidya 1, Putri
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Saat ini kesadaran masyarakat Indonesia akan bahaya asap rokok sangat rendah. Banyak masyarakat perokok yang melakukan aktifitas merokok didalam rumah dan di tempat umum, sebagian masyarakat tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berencana secara komprehensif (Syaiffudin, 2006). untuk menggunakan alat kontrasepsi hormonal maupun non hormonal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah. Salah satu masalah yang terjadi dan memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomis. Oleh. menurunkan kualitas hidup manusia (Aditama,1997).
20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomis. Oleh karena itu maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terjadi dalam lingkungan kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. Tobacco
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan salah satu masalah kesehatan kompleks yang terjadi dalam lingkungan kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. Tobacco Control Support Center
Lebih terperinciVII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN
VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN Program Promosi Kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. telah berjangkit dalam periode waktu lama di tengah-tengah masyarakat Indonesia,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TBC) Paru merupakan salah satu jenis penyakit generatif yang telah berjangkit dalam periode waktu lama di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yang menyerang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rokok adalah salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Rokok merupakan hasil olahan tembakau terbungkus,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian... 15
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN COVER... i ABSTRAK... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv RIWAYAT HIDUP... v MOTTO... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii SANWACANA... viii DAFTAR ISI... xiv DAFTAR
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Pasal 52 Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting bagi seluruh dunia sejak satu dekade yang lalu (Mayasari, 2007). Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganggap perilaku merokok telah menjadi masalah yang penting bagi seluruh dunia sejak satu dekade yang lalu (Mayasari, 2007). Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan tembakau bertanggungjawab terhadap sebagian besar kematian di seluruh dunia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan tembakau bertanggungjawab terhadap sebagian besar kematian di seluruh dunia. Mackay & Eriksen (2002) menyebutkan bahwa kematian akibat penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian. Badan Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka prevalensi kejadian kanker di dunia masih menduduki peringkat tertinggi setelah penyakit kardiovaskular dan menjadi penyebab utama kematian. Badan Organisasi Kesehatan
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: TITIN TRY WULANDARI 201210201071
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa 90% dari anak didunia mengalami masalah kerusakan gigi. Hasil Riset Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data World Health Organisation (WHO) tahun 2005 menunjukkan bahwa 90% dari anak didunia mengalami masalah kerusakan gigi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Lebih terperinciHasil Wawancara. Pertanyaan ditujukan kepada konsumen Waroeng Spesial Sambal
Hasil Wawancara Pertanyaan ditujukan kepada konsumen Waroeng Spesial Sambal Pertanyaan berdasarkan empathy : 1. Apa perasaan anda saat pertama kali melihat poster garansi kekecewaan ini? 2. Apakah menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. faktor eksternal maupun faktor internal. Beberapa alasan yang diberikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok adalah hasil produksi terbanyak dari manufaktur tembakau. Rokok merupakan silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm atau bervariasi
Lebih terperinciDeni Wahyudi Kurniawan
Dukungan Masyarakat Indonesia Terhadap Kebijakan Pengendalian Tembakau dan Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO-FCTC) Deni Wahyudi Kurniawan Disampaikan Pada Simposium
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PROGRAM ODF (OPEN DEFECATION FREE) DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PROGRAM ODF (OPEN DEFECATION FREE) DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN Cici Violita Dewi Cintya Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 5 orang mahasiswa yang tidak
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan terhadap 5 orang mahasiswa yang tidak perokok di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dapat disimpulkan bahwa para mahasiswa non perokok
Lebih terperinciPelatihan Konselor Sebaya Berhenti Merokok pada Remaja : Sebuah Inovasi untuk Program Berhenti Merokok
Pelatihan Konselor Sebaya Berhenti Merokok pada Remaja : Sebuah Inovasi untuk Program Berhenti Merokok Oleh : Muchsin Maulana, S.KM., M.PH Septian Emma D.J., M.Kes Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu negara konsumen tembakau terbesar di dunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini banyak masalah yang harus diselesaikan oleh pemerintah serta masyarakat umum. Salah satu masalah yang sangat umum sekarang adalah meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan sebuah fenomena biasa yang terjadi dalam masyarakat Indonesia. Keyakinan akan mitos menyesatkan bagi masyarakat Indonesia, seperti merokok bisa memecahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Merokok sampai saat ini masih menjadi masalah nasional yang perlu diupayakan penanggulangannya, karena menyangkut berbagai aspek permasalahan dalam kehidupan, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menjual atau memperkenalkan produk yang mereka jual.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan suatu bentuk penyampaian pesan kepada masyarakat dengan menggunakan media. Baik itu media televisi,surat kabar,radio,selembaran dan lain sebagaianya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti kanker, memperlambat pertumbuhan anak, kanker rahim dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok menimbulkan masalah kesehatan meliputi penyakit kronis dan degeneratif seperti kanker, memperlambat pertumbuhan anak, kanker rahim dan keguguran, mengancam kehamilan
Lebih terperinci- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK
- 1 - SALINAN SALINAN BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihirup asapnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciOleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DI DALAM RUMAH TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam
Lebih terperinciMade Kerta Duana, Partha Muliawan, Ayu Swandewi. PS. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Udayana
Made Kerta Duana, Partha Muliawan, Ayu Swandewi PS. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Udayana Pemaparan asap rokok makin bertambah (Depkes 2006) Konsumsi rokok negara maju menurun, tapi negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan benda yang terbuat dari tembakau yang berbahaya untuk kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal (bakteri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) di suatu negara merupakan gambaran dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Angka kematian ibu (AKI) di suatu negara merupakan gambaran dari status gizi, kesehatan ibu, dan tingkat pelayanan kesehatan terutama bagi ibu hamil, melahirkan, serta
Lebih terperincitanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah terjadinya peningkatan usia harapan hidup merupakan salah satu tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan derajat
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk menggali informasi dari informan adalah : 1. Bisakah ibu menceritakan bagaimana ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (World Health Organization) (2007) adalah 12 sampai
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku merokok merupakan salah satu penyumbang kematian terbesar di dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100 juta kematian yang
Lebih terperinciPRAKTIK CERDAS PEMANFAATAN PAJAK ROKOK DIPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PRAKTIK CERDAS PEMANFAATAN PAJAK ROKOK DIPROVINSI KALIMANTAN SELATAN Disampaikan dalam rangka menjadi pembicara pada Diskusi Panel kenaikan cukai dan harga rokok sebagai Instumen pengendalian tembakau
Lebih terperinci1 Laki-laki 35 2 Perempuan 74 Total 109
69 1 Laki-laki 35 2 Perempuan 74 Total 109 Tabel Keadaan Tenaga di Kantor Dinas Kesehatan Berdasarkan Jenis Jabatan Di Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tahun 2006 No Jenis Jabatan Jumlah Tenaga 1 Kepala Dinas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fawzani dan Triratnawati (2005), masalah rokok juga menjadi persoalan
BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Permasalahan akibat merokok saat ini sudah menjadi topik yang terusmenerus dibicarakan. Telah banyak artikel dalam media cetak dan pertemuan ilmiah, ceramah, wawancara
Lebih terperinciJaminan Kesehatan, Sebenarnya Investasi Kesehatan untuk Siapa?: Sebuah Kajian dari Segi Demand
Jaminan Kesehatan, Sebenarnya Investasi Kesehatan untuk Siapa?: Sebuah Kajian dari Segi Demand Nurul Jannatul Firdausi, Faisal Mansur, Harumanto Sapardi, Tiara Martias, Digna Purwaningrum, Siwi Padmawati
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2012
KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN I. Karakteristik Responden No responden : TAHUN 2012 Nama : Kelas : Umur : Uang saku : Tanggal
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA
STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA Kasman, Noorhidayah, Kasuma Bakti Persada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin kasman.ph@gmail.com
Lebih terperinciLEMBARAN KUESIONER. Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit osteoporosis
LEMBARAN KUESIONER Judul Penelitian : Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit osteoporosis pada wanita premenopause di Komplek Pondok Bahar RW 06 Karang Tengah Tangerang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat masih sulit untuk dihentikan (Imasar, 2008 cit Puryanto,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan masalah yang masih sulit diselesaikan hingga saat ini. Berbagai dampak dan bahaya merokok sebenarnya sudah dipublikasikan kepada masyarakat, namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air susu ibu (ASI) merupakan makanan pertama yang paling esensial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air susu ibu (ASI) merupakan makanan pertama yang paling esensial bagi bayi karena mengandung zat gizi yang paling diperlukan bayi serta telah terbukti memberikan
Lebih terperincidr.h.suir SYAM, M.Kes, MMR
PENGALAMAN KOTA PADANG PANJANG DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DAN KAWASAN TERTIB ROKOK OLEH : dr.h.suir SYAM, M.Kes, MMR JAKARTA 10 APRIL 2015 1 PENGEMBANGAN KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DAN KAWASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyebaran penyakit Demam Dengue (DD)/ Demam Berdarah Dengue. merupakan penyakit menular melalui nyamuk (mosquito-borne) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyebaran penyakit Demam Dengue (DD)/ Demam Berdarah Dengue (DBD) secara epidemiologi di dunia berubah sangat cepat. Infeksi Dengue merupakan penyakit menular melalui
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN
PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MERANGIN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh asap rokok orang lain (Harbi, 2013). Gerakan anti rokok
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan sebuah perilaku yang tidak sehat, selain berbahaya bagi diri sendiri terlebih lagi pada orang lain yang memiliki hak untuk menghirup udara yang bersih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Global status report on NCD World Health Organization (WHO) menyatakan penyebab kematian semua umur di dunia 68% karena penyakit tidak menular. Perubahan pola gaya hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berakibat buruk bagi kesehatan dan jumlah perokok di Indonesia. cenderung meningkat (Notoatmodjo, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan perilaku negatif dan berbahaya bagi kesehatan tubuh dan lingkungan. Merokok merupakan kebiasaan yang berakibat buruk bagi kesehatan dan jumlah perokok
Lebih terperinciDisusun oleh: ERNY KURNIASIH
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN METODE PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA IBU-IBU PKK DI RW IV KEMBANG BASEN KOTAGEDE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini jumlah perokok di dunia hampir 20% populasi dunia. Menurut The Tobacco Atlas (2012), sejak tahun 2002 hingga tahun 2011 ada sekitar 50 juta orang telah meninggal
Lebih terperinciBAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)
BAB 1: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Lebih dari 70.000 artikel ilmiah telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari TCSC (Tobacco Control Support Center) IAKMI (Ikatan Ahli. penyakit tidak menular antara lain kebiasaan merokok.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dua beban ganda kesehatan Indonesia menjadi permasalahan kesehatan bagi bangsa ini. Penyakit menular dan penyakit tidak menular masih memiliki angka prevalensi yang
Lebih terperinciPertanyaan Wawancara. 1. Sejak kapan anda memulai berjualan buku di Lapangan Merdeka? 3. Dari manakah anda mendapatkan pasokan buku untuk dijual?
Pertanyaan Wawancara 1. Sejak kapan anda memulai berjualan buku di Lapangan Merdeka? 2. Mengapa anda memilih berjualan buku? 3. Dari manakah anda mendapatkan pasokan buku untuk dijual? 4. Bagaimana caranya
Lebih terperinciTEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN
TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN Eliza Hafni*, Nur Asnah Sitohang** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengodentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 1998).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena ikatan tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional serta mengodentifikasi diri mereka sebagai
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL
PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL SKRIPSI Disusun oleh: Indah Fitriyati 201510104077 PROGRAM STUDI
Lebih terperinci