Analisa Algoritma LEACH Pada Jaringan Sensor Nirkabel
|
|
- Irwan Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisa Algoritma LEACH Pada Jaringan Sensor Nirkabel Muhammad Adi Permana Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya Dengan berkembangnya jaringan sensor (Sensor Network) mempunyai potensi yang sangat besar dalam upaya untuk mengumpulkan informasi dari lingkungan. Jaringan sensor nirkabel bersifat adhoc, pengiriman data pada jaringan sensor nirkabel dapat dilakukan dengan bermacam teknik routing. Pada tugas akhir ini akan dianalisis efisiensi penggunaan energi dengan menggunakan algoritma LEACH (Low-Energy Adaptive Clustering Hierarchy). LEACH adalah protokol routing yang membentuk cluster dari beberapa node sensor berdasarkan kekuatan sinyal yang diterima. Mekanisme ini menghemat energi karena hanya cluster head yang melakukan transmisi data yang telah dikompres ke Base Station, sedangkan node sensor cukup mengirim data ke cluster-head masing-masing. Akibatnya, konsumsi energi berkurang sehingga mengoptimalkan lifetime jaringan sensor. Hasil simulasi menunjukkan bahwa LEACH yang digunakan adalah 10 node dengan 1 pembentukan cluster, 1 Cluster Head, dan 1 Base Station dibandingan dengan LEACH 19 node dengan 2 pembentukan Cluster, 2 Cluster Head dan 1 Base Station. Dari hasil tersebut di dapatkan bahwa dengan node yang lebih kecil mak semakin baik kinerja jaringan tersebut, mulai dari packet loss, energy, delay, dan throughput Kata kunci : Wireless sensor network, delay, throughput, lifetime dan LEACH I. PENDAHULUAN Wireless sensor network (WSN) memiliki peranan yang amat penting dalam berbagai bidang kehidupan. WSN merupakan infrastruktur suatu jaringan yang terdiri dari sekumpulan node sensor yang tersebar pada suatu area sensor. Tiap node sensor memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data di sekitarnya dan meroutingkan kembali ke sink node melalui transmisi radio secara intensif. Data yang dikumpulkan bisa berupa suhu, tekanan, pergerakan suatu objek atau kelembaban dan sebagainya. Secara umum jaring sensor nirkabel atau Wireless Sensor Network (WSN) [3] terdiri dari dua komponen, yaitu node sensor dan sink. Node sensor merupakan komponen kesatuan dari jejaring yang dapat menghasilkan informasi, biasanya merupakan sebuah sensor atau juga dapat berupa sebuah aktuator yang menghasilkan feedback pada keseluruhan operasi. Secara umum sensor disebar dengan volume dan kerapatan yang tinggi. Sink merupakan kesatuan proses pengumpulan informasi dari node sensor sehingga dapat dilakukan pengolahan informasi lebih lanjut. Dengan adanya karakteristik tersebut, perlu adanya metodologi yang mampu melampaui karakteristikkarakteristik pada WSN serta tidak membatasi pengiriman informasi, network, manajemen operasional, kerahasiaan, integritas, dan proses di dalam network. Ilustrasi sederhana sebuah jejaring sensor dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 1. Ilustrasi Sebuah Jejaring Sensor Nirkabel. Dari sejumlah permasalahan pada implementasinya, masalah utama dalam WSN adalah konsumsi energi.hal ini diakibatkan oleh catu daya pada node sensor hanya disuplai oleh baterai untuk operasinya,sehingga memiliki cadangan energi yang terbatas. Jika salah satu node mati, maka akan merubah performansi jaringan dalam hal routing dan topologi. Di sisi lain, kendala akan muncul jika harus melakukan konservasi energi berulang-ulang atau sesering mungkin karena akan meningkatkan biaya dan mengganggu performansi jaringan.karena konsumsi energi adalah faktor terpenting untuk menentukan lifetime suatu jaringan, maka energi yang digunakan harus seefisien mungkin agar menghasilkan performansi yang maksimum. II. TEORI PENUNJANG 2.1 Wireless Sensor Network (WSN) Dengan adanya teknologi WSN, memungkinkan peneliti untuk mendapat informasi yang maksimal tanpa harus berada di area sensor. Informasi dapat diakses dari jarak jauh melalui gadget seperti laptop, remote control, server dan sebagainya. Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari teknologi WSN : Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 1
2 meningkatkan efisiensi operasional mengurangi total biaya sistem secara signifikan dapat mengumpulkan data dalam jumlah besar dapat menambahkan embedded prosesor ke dalam node sensor software dapat dikonfigurasi dengan mudah memungkinkan komunikasi digital 2 arahmenyediakan konektivitas internet yang secara global, kapanpun dimanapun informasi tersebut dapat diakses melalui server, laptop, dsb Cluster-head Node Sensor Base Station Urutan aktivasi mode-mode tersebut dapat direpresentasikan oleh Gambar 2.1. yang menunjukkan bahwa mode-mode tersebut dijalankan dengan urutan tertentu. Tiap mode memiliki karakteristik yang berbeda tergantung dari aktivitas yang sedang dilakukan node, apakah sedang melakukan proses transmisi atau sedang standby dan seterusnya. Hal ini mengakibatkan energi yang digunakan tiap mode juga berbeda-beda. Semakin ke kiri, maka mode tersebut mengeluarkan energi yang semakin rendah, begitu juga sebaliknya. Suatu mode harus melalui mode disampingnya jika ingin berganti mode. Misalnya mode off harus melalui mode sleep dan standby terlebih dahulu jika akan melakukan transmisi. Apabila tidak ada aktivitas observasi atau transmisi, sebaiknya dijalankan mode off atau sleep. Hal ini perlu diperhatikan karena proses transmisi dan observasi cenderung menggunakan energi yang lebih besar. Pada mode ready, node sensor dapat melakukan kedua mode baik transmit dan receive. Gambar 2.1 Urutan Mode pada Node Sensor 2.2 Protokol LEACH LEACH merupakan protokol routing yang membentuk kluster dari kumpulan node sensor berdasarkan kekuatan sinyal yang diterima. Algoritma dimulai dengan pemilihan suatu node sebagai clusterhead (CH) lalu dengan algoritma clustering memilih node non-ch sebagai angggota sehingga membentuk kluster. Mekanisme ini menghemat energi karena hanya CH yang melakukan transmisi data ke Base Station, sedangkan tiap node sensor cukup mengirim data ke CH masing-masing. Akibatnya, konsumsi energi berkurang. sehingga lifetime jaringan sensor menjadi maksimal. Seperti pada gambar di bawah Gambar 2.2. Topologi LEACH Pada awalnya node-node tersebar dalam jumlah besar pada suatu area dan proses pengiriman data masih terpusat pada Base Station. Namun dengan adanya algoritma LEACH, node-node tersebut dikelompokkan dalam beberapa kluster pada satu jaringan. Masingmasing kluster memiliki sebuah clusterhead yang bertugas untuk mengkoordinasi pengiriman data dari node sensor ke BS. LEACH memiliki fitur-fitur sebagai berikut : Data fusion, yaitu penggabungan data sehingga mengurangi disipasi energi dan menambah lifetime jaringan Adaptive, yaitu mudah untuk menyesuaikan diri saat pembentukan formasi kluster Local compression, yaitu mengkompresi data agar ukuran data yang dikirim ke BS lebih kecil Randomization rotation, yaitu perputaran kedudukan CH secara acak Self-Organizing, yaitu tiap node sensor memiliki sikap pengambilan keputusan sendiri untuk menjadi CH 2.3 Algoritma LEACH LEACH terbagi ke dalam beberapa sesi, tergantung dari jumlah CH yang diinginkan dan masa observasi. LEACH memastikan tiap node akan menjadi CH untuk satu sesi. Akibatnya, kedudukan CH menjadi tidak tetap atau bergantian sehingga suatu kluster memiliki formasi yang dinamis atau berubah-ubah setiap sesi. Algoritma LEACH dibagi menjadi 2 fase yaitu fase setup dan fase steady state. Proses algoritma LEACH dapat dijelaskan sebagai berikut : A. Fase setup Cluster-head Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 2
3 Pada fase setup terjadi penentuan CH dan proses pembentukan kluster atau sering disebut juga dengan algoritma clustering. Berikut adalah proses yang terjadi adalah Pembentukan Cluster Head dan Pembentukan Cluster. B. Fase steady state Pada fase steady state terjadi proses transfer data antar node yang melibatkan aktivitas transmisi dan observasi. Proses steady state memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan proses setup, karena transfer data terjadi melalui transmisi radio secara intensif. Sedangkan proses setup hanya menentukan CH dan pembentukan kluster. Pembagian fase terhadap waktu pada LEACH dapat direpresentasikan oleh gambar 2berikut : Gambar 2. Fase dalam algoritma LEACH III. METODALOGI DAN SIMULASI 3.1 Tahap Perencanaan dan Konfigurasi Jaringan Jaringan sensor nirkabel yang disimulasikan adalah dengan menggunakan protokol routing LEACH, dimana setiap node tidak secara langsung berkomunikasi dengan sink/base station dan mengirimkan datanya melalui sebuah cluster head (CH). Gambar 3 adalah topologi jaringan yang digunakan dalam tugas akhir ini. Terdapat beberapa buah node, satu buah sink/base station, dan sebuah server. Node dan sink merupakan komponen yang harus ada dalam jaringan sensor nirkabel. Gambar 3. Topologi jaringan dalam protokol routing LEACH Setelah dilakukan perancangan, akan dilakukan pengukuran dalam beberapa kondisi. Adapun untuk lebih jelasnya ditunjukkan oleh diagram alir dari sistem yang akan dibuat sebagai berikut : Gambar 3.10 Sistem Diagram Alir Simulasi dimulai dengan mensetting parameterparameter yang ada di dalam jaringan sensor.parameter yang akan diset berupa jumlah node sensor, energi tiap node, luas area, jenis topologi jaringan dan sebagainya.tahap berikutnya adalah menentukan jumlah clusterhead (CH) yang diinginkan beserta node-node yang menjadi CH kluster tersebut.setelah CH ditentukan,maka kluster dibentuk yang ditandai dengan konfirmasi penggabungan diri dari node-node di sekitar CH.Setelah semua node masuk ke dalam kluster, aktivitas transmisi dimulai.penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada dasar teori bagian algoritma LEACH. IV. ANALISIS DATA 4.1 Analisis Hasil Simulasi Topologi sistem yang disimulasikan, disesuaikan dengan data yang di butuhkan. Daya yang digunakan, jumlah node, jarak antar node, posisi node dan node mana saja yang melakukan proses pengiriman data. Sistem yang disimulasikan merupakan sistem dengan sebuah sink dan sebuah node yang mengirimkan data. Jumlah node yang disimulasikan berjumlah 10 buah dan 19 buah node yang berfungsi untuk melakukan Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 3
4 proses sensing dan sebuah sink. Node yang mengirim data ke sink berjumlah satu buah. 4.2 Analisa LEACH dengan 10 Node Pada bagian yang pertama mempuyai spesifikasi sebagai berikut : Banyaknya node : 10 Banyaknya Cluster : 1 Banyaknya Cluster Head : 1 Banyaknya Base Station : 1 Waktu Simulasi : 10 menit Environment Zise : 50 x 50 Pada simulasi bagian yang kedua mempuyai spesifikasi sebagai berikut : Banyaknya node : 19 Banyaknya Cluster : 2 Banyaknya Cluster Head : 2 Banyaknya Base Station : 1 Waktu Simulasi : 110 menit Environment Zise : 100 x 100 Dan setelah di jalankan maka hasilnya ada pada gambar 4.3, gambar 4.4 dan gambar 4.5 analisanya akan di jelaskan di bawah ini. Gambar 4.1. Seluruh Node Menyala dan Mengirim data ke node 0 (Cluster Head) Pada gambar 4.1, seluruh node dalam keadaan menyala. Node 1 sampai node 9 mengirim data ke Cluster Head. Node 0 berfungsi untuk me-relay data dari semua node ke Base Station(BTS). Node 0 difungsikan khusus untuk meneruskan data dari semua node. Seluruh node menggunakan LEACH routing protocol, sehingga tidak perlu mengatur proses aliran data pada setiap node. Pada gambar 4.1 dan 4.2 adalah simulasi yang mempunyai spesifikasi sama dengan banyaknya node 10 dimana terdapat 1 Cluster, 1 Cluster Head dan Base Station Gambar 4.3. Sebelum pembentukan Cluster head(ch) dan BTS dimana node 0 dan 9 sebagai CH dan node 18 sebagai BTS Gambar 4.4. Sesudah pembentukan Cluster head(ch) dan BTS dimana node 0 dan 9 sebagai CH dan node 18 sebagai BTS Gambar 4.2 Node 0 menerima data dari semua node 4.3. Simulasi LEACH 19 Node Pada gambar 4.3 dan Gambar 4.4, semua node belum di ketahui mana sebagai node sensor, Cluster Head, dan BTS. Setelah di tetapkan maka node 0 sebagai Cluster Head pada pembentukan Cluster1 dan node 9 sebagai Cluster Head pada Cluster2 serta node 18 sebagai Base station. Setelah di padatkan cluster tersebut maka tiap-tiap node akan mengrim data ke Base station melalui tiap cluster head hal ini yang akan menghemat energi yang di perlukan saat proses penerimaan dan pengiriman data ke Base station. Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 4
5 4.4 Pengukuran dan Analisis Hasil Simulasi Kualitas sistem yang akan diukur adalah banyaknya packet loss, rata-rata delay, besarnya throughput dan nilai energy rata-rata pada sistem. Keseluruhan hasil simulasi pada NS-2 tercatat pada file trace simulasi. File trace simulasi mencakup keseluruhan proses simulasi. Mulai dari proses pemilihan jalur, hingga proses pengiriman data dan banyaknya paket data yang gagal terkirim. File trace berisi ribuan baris. Semakin lama durasi simulasi, ukuran sebuah file trace dan jumlah baris akan semakin banyak. Untuk melakukan pengukuran kualitas sistem, digunakan bahasa pemrograman yang dinamakan GAWK. Program GAWK digunakan untuk melakukan proses pemilahan (parsing) pada file trace hasil simulasi NS-2. Tabel 4.1 berisi tentang jumlah packet loss yang terjadi pada masing-masing hasil simulasi sesuai dengan banyaknya node. Tabel 4.1. Jumlah Packet Loss yang Terjadi Pada Simulasi Banyaknya node Jumlah Packet Loss Jumlah Paket yang Terkirim Tabel 4.2 berisi tentang besarnya rata-rata delay dari banyaknya node dan berikut ini hasil simulasinya Tabel 4.2 Besarnya Rata-rata Delay Pada 10 node dan 19 node Banyaknya Node Besarnya Rata-rata Delay (s) Tabel 4.3 berisi tentang besarnya throughput yang didapat dari masing-masing simulasi. Dengan awk, maka besarnya throughput untuk masing-masing hasil simulasi adalah : Tabel 4.3 Nilai Throughput Pada Pada 10 node dan 19 node Banyaknya Node Throughput (Bps) Tabel 4.4 berisi tentang besarnya energy rata-rata yang didapat dari masing-masing simulasi. Dengan awk, maka besarnyaenergi rata-rata untuk masing-masing hasil simulasi adalah : Tabel 4.4 Nilai Energi rata-rata Pada Pada 10 node dan 19 node Banyaknya Node Energi Rata-rata (J) Perbandingan dan Analisis Hasil Simulasi Hasil analisis dan perbandingan antara LEACH 10 node dan LEACH 19 node mulai dari packet loss, delay rata-rata, Nilai Troughput dan energy rata-rata adalah sebagi berikut : Packet loss pada 10 node lebih baik dari pada 19 node packet loss terjadi Karena adanya banyaknya node, transaksi data (Sent atau receive) yang terjadi secara bersamaan, padatnya trafik dalam suatu jaringan, dsb Delay rata-rata yang terjadi pada 10 node dan 19 node selisihnya kecil 1s penyebab delay salah satuya adalah padatnya suatu jaringan yang menyebabkan antrian atau queue antara satu dengan data yang lain Nilai Throughput pada 10 node jauh lebih baik dari 19 node. Nilai Energi rata-rata pada 10 node juga lebih baik dalam effesiensi energy dari pada 19 node. Jadi secara keseluruhan packet loss, delay ratarata, Nilai Troughput dan energy rata-rata node 10 lebih baik dari pada node 19, penyebabnya seperti yang di jelaskan di atas antara lain, banyaknya node, banyaknya transaksi data, padatnya trafik, adanya antrian data pada saat satu node ke node yang lain, dll V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis yang telah dilakukan, beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah: 1. Semakin banyak node semakin besar packet loss yang terjadi pada suatu jaringan 2. Perbedaan yang sangat besar terjadi pada nilai throughput node 10 dan node Energi rata-rata yang terjadi pada kedua node sangat effesien medota LEACH sangat berguna dalam hal jaringan terutama Energi yang diperlukan untuk transaksi data. 4. Besarnya delay rata-rata pada hasil simulasi relatif kecil dari kedua node tersebut. 5. Apabila terjadi kegagalan sistem pada beacon node, maka sistem tidak dapat berjalan dengan baik. 5.2 Saran Berikut merupakan beberapa saran yang dapat diberikan : 1. Node yang digunakan untuk simulasi sebaiknya berjumlah lebih banyak agar analisis sistem lebih mendalam. 2. Membadingakan antara LEACH dengan protokol yang lain. DAFTAR PUSTAKA Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 5
6 [1] Juhana Yrjola, Summary of Energy-Efficient Communication Protocol for Wireless Microsenso, 2005 [2] Dali Wei, Shaun Kaplan and H Anthony Chan, Energy Efficient Clustering Algorithms for Wireless Sensor Networks, 2008 [3] Wendi Rabiner Heizelman, Anantha Chandrakasan, and Hari Balakrishnan, Energy-Efficient Communication Protocol for Wireless Microsensor Networks, 2000 [4] Angga Galuh Pradana, Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Kumunikasi Ad Hoc Multi Hop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel, Tugas Akhir, Surabaya, [5] Wikipedia, Packet loss, Throughput, Delay dan Energy < diakses pada Mei [6] diakses pada Mei 2010 [7] Quanhong Wang, Hassanein dan Kenan Xu, A Practical Perspective on Wireless SensorNetworks, 2005 [8] diakses pada Mei [9] Ya Xu, Solomon Bien, Yutaka Mori, John Heidemann, Topology Control Protocols to Conserve Energy in Wireless Sensor Networks, Dept. of Computer Science, UCLA, Los Angeles, [10] Jamal N. Al-Karaki and Ahmed E. Kamal, Routing Techniques in Wireless Sensor Networks: A Survey, Dept. of Electrical and Computer Engineering Iowa State University, Ames, Iowa, [11] Holger Karl and Andreas Willig, Protocols and Architectures For Wireless Sensor Networks, John Wiley & Sons Ltd, England, [12] ptive_clustering_hierarchy, diakses pada Mei 2010 Muhammad Adi Permana, lahir di Surabaya pada tanggal 12 Desember 1983, Pada tahun 1996, penulis menamatkan pendidikan Sekolah Dasar di SDN Babatan IV, kemudian melanjutkan pendidikan di SLTPN 28 Surabaya dan selesai pada tahun Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Menengah Umum di SMU Luqman Al-Hakim Surabaya pada tahun Dengan anugerah Allah, penulis dapat melanjutkan studi D3 di PENS-ITS Jurusan Elektronika tahun dan melanjutkan studi S1 PTN Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan mengambil Jurusan Teknik Elektro melalui program lintas jalur pada tahaun Penulis mengambil Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia. BIODATA PENULIS Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 6
ANALISA ALGORITMA LEACH (Low-Energy Adaptive Clustering Hierarchy) PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL
ANALISA ALGORITMA LEACH (Low-Energy Adaptive Clustering Hierarchy) PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Oleh : Muhammad Adi Permana 2206 100 652 Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan, DEA NIP : 1963 1109 1989 0310 11
Lebih terperinciImplementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel
Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Angga Galuh Pradana 2204100005 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1.1. Latar Belakang Wireless sensor network (WSN) memiliki peranan yang amat penting dalam berbagai bidang kehidupan.wsn merupakan infrastruktur suatu jaringan yang terdiri dari sekumpulan node sensor
Lebih terperinciMetode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor
Metode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor M. Mufid Mas Udi 2205100010 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111
Lebih terperinciANALISIS PROTOCOL LOW ENERGY ADAPTIVE CLUSTERING HIERARCHY PADA WIRELESS SENSOR NETWORK
ANALISIS PROTOCOL LOW ENERGY ADAPTIVE CLUSTERING HIERARCHY PADA WIRELESS SENSOR NETWORK Afif Dosen Jurusan Teknik Informatika AMIK RESKY Email : afif.sudrahsyah@gmail.com ABSTRAK Wireless sensor network
Lebih terperinciMetode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor
Metode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor Oleh : M. Mufid Mas Udi 2205100010 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan,DEA 196311901989031011 Jurusan Teknik Elektro ITS Surabaya 2010 Latar
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL
IMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL Oleh : Angga Galuh Pradana 2204 100 005 Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan, DEA NIP : 1963 1109 1989 0310
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, orang-orang ingin berkomunikasi data/informasi satu sama lain dimana saja dan kapan saja. Tentu saja hal ini tidak dapat dipenuhi oleh teknologi jaringan
Lebih terperinciDosen Pengampu : Dr. Deris Stiawan, S.Kom., M.T
Studi Literatur tentang Leach Head Management dalam paper BN-LEACH: An Improvement on LEACH Protocol using Bayesian Networks for Energy Consumption Reduction in Wireless Sensor Networks Tugas Mata Kuliah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) adalah sebuah teknologi interdisipliner yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro. Secara umum
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PROTOKOL ROUTING HIERARCHICAL LOW ENERGY ADAPTIVE CLUSTERING HIERARCHY PADA WIRELESS SENSOR NETWORK
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENGUKURAN KINERJA PROTOKOL ROUTING HIERARCHICAL LOW ENERGY ADAPTIVE CLUSTERING HIERARCHY PADA WIRELESS SENSOR NETWORK PERFORMANCE MEASUREMENT OF LOW ENERGY ADAPTIVE CLUSTERING
Lebih terperinciKINERJA LEACH PROTOCOL PADA WSN YANG BEKERJA DI LINGKUNGAN DENGAN TEMPERATUR YANG TINGGI
KINERJA LEACH PROTOCOL PADA WSN YANG BEKERJA DI LINGKUNGAN DENGAN TEMPERATUR YANG TINGGI Abdi Wahab 1, Mudrik Alaydrus 2 Program Studi Magister Teknik Elektro, Fakultas Pascasarjana, Universitas Mercu
Lebih terperinciANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES
ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES Kamal Syarif 2208100642 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno R, MT Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) sangat penting sejak kebanyakan aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk area yang tidak
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET
ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET Vina Rifiani 1, M. Zen Samsono Hadi 2, Haryadi Amran Darwito 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Konsumsi Daya dan Masa Hidup Jaringan pada Protokol Routing LEACH dan HEED di Wireless Sensor Network
Analisis Perbandingan Konsumsi Daya dan Masa Hidup Jaringan pada Protokol Routing LEACH dan HEED di Wireless Sensor Network Farida Fitri Kusumastuti 1, Ida Wahidah 2, dan Ratna Mayasari 3 Prodi S1 Teknik
Lebih terperinciDESAIN TOPOLOGI KOMUNIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) PADA APLIKASI SISTEM STRUCTURAL HEALTH MONITORING (SHM) JEMBATAN ABSTRAK
DESAIN TOPOLOGI KOMUNIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) PADA APLIKASI SISTEM STRUCTURAL HEALTH MONITORING (SHM) JEMBATAN Evy Nur Amalina 1, Eko Setijadi 2, Suwadi 3 1 Program Teknik Informatika, Universitas
Lebih terperinciAnalisis Ketahanan Energi Oleh Low Energy Adaptive Clustering Hierarchy (LEACH) Pada Cluster Head Wireless Sensor Network (WSN) Artikel Ilmiah
Analisis Ketahanan Energi Oleh Low Energy Adaptive Clustering Hierarchy (LEACH) Pada Cluster Head Wireless Sensor Network (WSN) Artikel Ilmiah Peneliti : Jhon Rinto Tonapa (672010155) Indrastanti Ratna
Lebih terperinciDESAIN DAN ANALISA MANAJEMEN KONSUMSI DAYA PADA WSN UNTUK SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR (SMKS) JEMBATAN
DESAIN DAN ANALISA MANAJEMEN KONSUMSI DAYA PADA WSN UNTUK SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR (SMKS) JEMBATAN Faridatun Nadziroh 1, Eko Setijadi 2 dan Wirawan 3 1 Program Teknik Informatika, Universitas
Lebih terperinciAnalisis dan Simulasi Clustering Node Menggunakan Algoritma LEACH Node Clustering Analysis and Simulation Using LEACH Algorithm
Analisis dan Clustering Node Menggunakan Algoritma LEACH Node Clustering Analysis and Simulation Using LEACH Algorithm Faiz Satria Syukri 1, Andrian Rakhmatsyah,S.T., M.T. 2, Sidik Prabowo,S.T., M.T. 3
Lebih terperinciSISTEM CLUSTERING UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL
67, Inovtek, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2014, hlm. 67-74 SISTEM CLUSTERING UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Aries Pratiarso, M. Zen Samsono Hadi, Samsul Arifin, Mas Ivan Haris R Prodi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Pengaruh pencemaran udara secara langsung dapat
Lebih terperinciStudi Perbandingan antara Dynamic Routing dan Greedy Routing Pada Pengiriman Data Jaringan Sensor Nirkabel
Studi Perbandingan antara Dynamic Routing dan Greedy Routing Pada Pengiriman Data Jaringan Sensor Nirkabel Dani Priambodo 2207 100 538 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi nirkabel terus berkembang lebih maju, dan peluang penggunaanya semakin menyebar secara luas. Dengan mudahnya kita bisa menemukan tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya pada teknologi jaringan saat ini sangatlah pesat terutama dari sisi jangkauan, kemudahan akses dan penggunaaannya. Penggunaan jaringan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wireless Sensor Network (WSN) merupakan teknologi yang digunakan untuk pemantauan dan pengumpulan data secara langsung [1]. WSN mengalami perkembangan yang sangat pesat
Lebih terperinciSIMULASI KOMUNIKASI MULTIHOP PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL MENGGUNAKAN ALGORITMA H-LEACH
SIMULASI KOMUNIKASI MULTIHOP PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL MENGGUNAKAN ALGORITMA H-LEACH Achmad Bagus Khoirul Rijal, Prima Kristalina, Tribudi Santoso Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik
Lebih terperinciAnalisa Simulasi Routing Protokol pada WSN dengan Metode Geographic Based Approach
Analisa Simulasi Routing Protokol pada WSN dengan Metode Geographic Based Approach Galih Ridha Achmadi, Tri Budi Santoso, Prima Kristalina Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institute Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciProtokol Routing Power Efficient Gathering in Sensor Information Systems pada Wireless Sensor Network
Kevin Anggana, Veronica Windha Mahyastuty, Protokol Routing Power Efficient 51 Protokol Routing Power Efficient Gathering in Sensor Information Systems pada Wireless Sensor Network Kevin Anggana 1, Veronica
Lebih terperinciOPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL
OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Miftahur Rohman 1) dan Wirawan 2) Laboratorium Komunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi
Lebih terperinciSISTEM PEMANTAUAN LINGKUNGAN BERBASIS WSN DENGAN LAJU SAMPLING YANG ADAPTIF
SISTEM PEMANTAUAN LINGKUNGAN BERBASIS WSN DENGAN LAJU SAMPLING YANG ADAPTIF Marcho Senda Djisoko 2206100158 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya 60111 Abstrak
Lebih terperinciEvaluasi Pervormance Dari AODV Routing Protokol Pada Jaringan Ad Hoc Dengan Testbed
Evaluasi Pervormance Dari AODV Routing Protokol Pada Jaringan Ad Hoc Dengan Testbed Eri Sugiantoro Laboratory for Telecommunication Networks Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya 60111 Tel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nirkabel dan merupakan turunan dari MANET (Mobile Ad hoc Network). Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicular Ad hoc Network (VANET) termasuk dalam jaringan komunikasi nirkabel dan merupakan turunan dari MANET (Mobile Ad hoc Network). Tujuan dasar VANET adalah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komputer membantu semua aspek kehidupan manusia. Contoh nyata dari kemajuan teknologi komputer adalah perkembangan teknologi nirkabel (wireless)
Lebih terperinciANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS
ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipenuhi oleh pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) agar komunikasi dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan layanan multimedia saat ini telah digunakan secara meluas dalam berbagai tujuan. Karena perkembangannya yang pesat, maka diperlukan suatu aturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1 DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem. Pembahasan yang dianalisis terbagi menjadi 2 yaitu analisis masalah dan analisis
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6
PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6 Muhammad Barkah (1), Muhammad Zulfin (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jaringan telekomunikasi yang sedang berkembang adalah jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang sangat banyak digunakan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi WiMAX (Worldwide Interoperabilitas for Microwave Access) yang berbasis pengiriman data berupa paket dan bersifat connectionless oriented merupakan teknologi
Lebih terperinciImplementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle
Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle DZATA FARAHIYAH NRP 2206100140 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia
Lebih terperinciPembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth
Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth Oleh : DICKY RACHMAD PAMBUDI Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan permintaan pasar untuk dapat berkomunikasi dan bertukar data dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi telekomunikasi tanpa kabel berkembang pesat seiring dengan permintaan pasar untuk dapat berkomunikasi dan bertukar data dengan mudah dan cepat. Teknologi
Lebih terperinciKata kunci : WSN, Non-Mobile, Mobile, Delay, PDR, Throughput
Evaluasi Kinerja Model Komunikasi Data Wireless Sensor Network Non-Mobile dan Mobile Terdistribusi Fixed Hafsah Nirwana ), Muh.Tola ), N Harun ), M.Bakri M ), Zahir Zainuddin ), Muh.Ahyar ) ) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran perkembangan teknologi dimulai dari teknologi bersifat tetap dan sekarang mulai bergeser menuju teknologi bersifat mobile. Untuk teknologi mobile tidak terlepas
Lebih terperinciPEMODELAN LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL
PEMODELAN LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Miftahur Rohman 1, Wirawan 2 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ITS Keputih, Sukolilo, Surabaya, Indonesia
Lebih terperinciIntegrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis
Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle Sebagai Metode Pembelajaran Jarak Jauh Pada Institusi Pendidikan Esther Sondang Saragih NRP
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 169
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 169 ANALISA PERBANDINGAN KINERJA ROUTING PROTOKOL PADA WIRELESS SENSOR NETWORK(WSN) DENGAN METODE GRADIENT BASED APPROACH DAN
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.
Lebih terperinciMETODE SLEEP-WAKE YANG OPTIMAL UNTUK SENSOR NODE YANG MEMANEN ENERGI DARI LINGKUNGAN
METODE SLEEP-WAKE YANG OPTIMAL UNTUK SENSOR NODE YANG MEMANEN ENERGI DARI LINGKUNGAN Deddy Setiadi Hartono (1), Wirawan (2) Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertukaran Informasi antar perusahaan di dunia pada awalnya hanya terbatas di media-media cetak, akan tetapi semakin berkembangnya suatu perusahaan berbanding lurus
Lebih terperinciKata Kunci : WSN, protokol perutean, LEACH, PEGASIS
Analisis Perbandingan Performansi Protokol LEACH dan PEGASIS pada Jaringan Sensor Nirkabel Performance Analysis Comparison of LEACH and PEGASIS Protocol in Wireless Sensor Network Arif Mahmudi 1, Setyorini,
Lebih terperinciRANCANGAN ROUTING PROTOCOL DLD-LEACH (DUAL LEVEL DYNAMIC-LEACH) PADA WIRELESS SENSOR NETWORK
RANCANGAN ROUTING PROTOCOL DLD-LEACH (DUAL LEVEL DYNAMIC-LEACH) PADA WIRELESS SENSOR NETWORK Reza Wardhana1), Lukito Edi Nugroho2), Widyawan3) Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi saat ini telah menciptakan sistem yang secara garis besar digunakan untuk pemantauan suatu lingkungan yaitu dengan menggunakan Jaringan Sensor
Lebih terperinciMedi Taruk
Simulasi Routing Protocol OSPF Dan EIGRP Medi Taruk meditaruk@mail.ugm.ac.id http://meditaruk.web.ugm.ac.id http://meditaruk.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,
Lebih terperinciSIMULASI ROUTING PROTOKOL PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTER BASED
SIMULASI ROUTING PROTOKOL PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTER BASED Ubaidillah Ahmad Arrozaqi, Tri Budi Santoso, Prima Kristalina Jurusan Teknik Telekomunikasi Politeknik Elektronika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biaya pembangunan yang relatif murah, instalasi mudah serta kemampuannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi nirkabel menjadi area yang paling berkembang di bidang jaringan dan telekomunikasi. Jaringan dengan teknologi tersebut dapat mempertukarkan suara, data, dan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI
BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI 3.1 Analisis Sistem Analisis adalah penguraian dari suatu pembahasan, dalam hal ini pembahasan mengenai analisis perbandingan teknik antrian data First
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP
ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Oleh : MADE SUHENDRA NRP. 2203109044 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Gatot Kusrahardjo, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah kecelakaan pada kendaaraan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya [1]. Bahkan banyak orang terluka dan korban mati terjadi di jalan raya diakibatkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Abad informasi menuntut manusia saling terhubung untuk mendapatkan segala bentuk informasi demi kebutuhan hidup dan upaya itu membutuhkan sumber daya dan teknologi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS. Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi sistem pelacakan (tracking) dengan
BAB 3 ANALISIS 3.1 Pendahuluan Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi sistem pelacakan (tracking) dengan menggunakan teknologi Mobile Ad Hoc Network. Simulasi akan dilakukan berdasarkan beberapa skenario
Lebih terperinciPEMANFAATAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MEMANTAU KELEMBABAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI. Abstrak
PEMANFAATAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MEMANTAU KELEMBABAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI Agung Priyanto Program Studi S1 Teknik Informatika STMIK Jenderal Achmad Yani Yogyakarta agungpriyanto@hotmail.com
Lebih terperinciStudi Kinerja Multipath AODV dengan Menggunakan Network simulator 2 (NS-2)
A652 Studi Kinerja Multipath AODV dengan Menggunakan Network simulator 2 (NS-2) Bima Bahteradi Putra dan Radityo Anggoro Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Data Hasil Pengujian Data diperoleh dari pengambilan video conference secara point-topoint antara node 1 dengan node 2, pada beberapa kondisi yang telah ditentukan di Bab 3.
Lebih terperinciANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER
ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER T. Muhammad, M. Zulfin Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl.
Lebih terperinciAplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS
Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Fahmi Alfian 1, Prima Kristalina 2, Idris Winarno 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan tanpa kabel (wireless) sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN (Wireless Local Area Network) menggunakan wireless
Lebih terperinciSistem Keamanan Kendaraan dari Pencurian Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel
Sistem Keamanan Kendaraan dari Pencurian Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Muhamad Syamsudin 2205100152 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111
Lebih terperinciANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET
ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET Panji Firmansyah, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155
Lebih terperinciAnalisis Performansi Mobile Ad- Hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam
Analisis Performansi Mobile Ad- Hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam Oleh : Della Aulia Arifin 2211127 Dosen Pembimbing 1 : Dr. Ir. Achmad Affandi,
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI PROTOKOL ROUTING AODV DAN DSDV PADA WIRELESS SENSOR NETWORK
ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI PROTOKOL ROUTING DAN PADA WIRELESS SENSOR NETWORK COMPARATIVE ANALYSIS OF AND ROUTING PROTOCOLS PERFORMANCE ON WIRELESS SENSOR NETWORK Justisia Satiti 1, Indrarini Dyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data di Badan Pusat Statistik (BPS) [1] yang bersumber dari Kantor Kepolisian Republik Indonesia, jumlah kendaraan bermotor di indonesia terus mengalami
Lebih terperinciSistem Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel
Sistem Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel Anandita Sulistya Priatama 2205100013 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya
Lebih terperinciPENGARUH DENSITAS WIRELESS MOBILE NODE DAN JUMLAH WIRELESS MOBILE NODE SUMBER TERHADAP PATH DISCOVERY TIME PADA PROTOKOL ROUTING AODV
PENGARUH DENSITAS WIRELESS MOBILE NODE DAN JUMLAH WIRELESS MOBILE NODE SUMBER TERHADAP PATH DISCOVERY TIME PADA PROTOKOL ROUTING AODV Sunario Megawan STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan
Lebih terperinciPENGUKURAN JANGKAUAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL MULTIHOP PADA PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN
PENGUKURAN JANGKAUAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL MULTIHOP PADA PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN Faqih Rofii, Fachrudin Hunaini, Devinta R.A. Hadi Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang faqih@widyagama.ac.id,
Lebih terperinciOPTIMASI ROUTING PADA JARINGAN MANET MENGGUNAKAN MEDSR DAN LET
Presentasi - Bagian 2 OPTIMASI ROUTING PADA JARINGAN MANET MENGGUNAKAN MEDSR DAN LET ROUTING OPTIMIZATION IN MOBILE AD HOC NETWORK USING MEDSR AND LET Oleh : Andy Hidayat Jatmika 5108.201.006 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP
Analisis Pengaruh Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP Alfin Hikmaturokhman 1, Sri Maya Sari Nainggolan 1,, Eko Fajar Cahyadi 1 Program Studi S1 Teknik telekomunikasi 1 Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing
Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN
Lebih terperinciAnalisa Efisiensi Energi Algoritma Routing Low-Energy Adaptive Clustering Hierarchy (LEACH) Pada Wireless Sensor Network (WSN) Menggunakan MATLAB
Analisa Efisiensi Energi Algoritma Routing Low-Energy Adaptive Clustering Hierarchy (LEACH) Pada Wireless Sensor Network (WSN) Menggunakan MATLAB Ahmad Darbi*, Yusnita Rahayu**, Linna Oktaviana Sari**
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang VANET (Vehicular Ad Hoc Network) adalah bagian dari MANET (Mobile Ad Hoc Network) dimana setiap node yang berada pada cakupan suatu jaringan bisa bergerak dengan bebas
Lebih terperinciAnalisa Kinerja Ad-Hoc On Demand Distance Vector (AODV) Pada Komunikasi VMeS
Analisa Kinerja Ad-Hoc On Demand Distance Vector (AODV) Pada Komunikasi VMeS Kamal Syarif 1, Achmad Affandi 1, Djoko Suprajitno R 1 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro-Institut
Lebih terperinciBab V Pengujian Sistem dan Evaluasi Unjuk Kerja
Bab V Pengujian Sistem dan Evaluasi Unjuk Kerja Setelah proses pengujian sub-sistem dilakukan dan dapat dikatakan bahwa tiaptiap modul / sub-sistem berjalan dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah
Lebih terperinciWIRELESS SENSOR NETWORKS SERVER FOR SMART CITY APPLICATIONS
INTERNET WIRELESS SENSOR NETWORKS SERVER FOR SMART CITY APPLICATIONS (JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK APLIKASI KOTA PINTAR) Oleh: Prima Kristalina Jaringan Sensor Nirkabel (EEPIS Wireless Sensor Networks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riset dan inovasi dalam teknologi telekomunikasi menyediakan layanan yang beraneka ragam, memiliki kapasitas tinggi sesuai kebutuhan yang berkembang, mudah diakses
Lebih terperinciAnalisis Performansi Mobile Ad-hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam
Analisis Performansi Mobile Ad-hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam Della Aulia Arifin, Achmad Affandi, Djoko Suprajitno Rahardjo, A. Sirojuddin
Lebih terperinciPENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2
PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA JARINGAN ZIGBEE (802.15.4) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom 1 rezafebrialdy@gmail.com, 2
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah
Lebih terperinciGambar 1. Hop multi komunikasi antara sumber dan tujuan
Routing pada Jaringan Wireless Ad Hoc menggunakan teknik Soft Computing dan evaluasi kinerja menggunakan simulator Hypernet Tulisan ini menyajikan sebuah protokol untuk routing dalam jaringan ad hoc yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi sangatlah cepat demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia. Perkembangan di bidang teknologi
Lebih terperinciANALISA UNJUK KERJA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN IPv6 BERBASIS MPLS
ANALISA UNJUK KERJA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN IPv6 BERBASIS MPLS Aries Pratiarso, M. Zen Samsono Hadi, Dwi Ayu Rahmadita Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH
ANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH Debora Br Sinaga (1), Naemah Mubarakah (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciMerupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data
KOMUNIKASI DATA Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data Pengertian Komunikasi Data: Penggabungan antara dunia komunikasi dan komputer, - Komunikasi
Lebih terperinciANALISIS MODIFIKASI ALGORITMA SPIN DENGAN PENAMBAHAN VC TABLE DI TinyOS
ANALISIS MODIFIKASI ALGORITMA SPIN DENGAN PENAMBAHAN VC TABLE DI TinyOS Ratna Mayasari 1, Rendy Munadi 2, Sony Sumaryo 3 1,2,3 Fakultas Elektro dan Komunikasi, Institut Teknologi Telkom 1 ratnamayasari07@yahoo.com,
Lebih terperinciPENINGKATAN NETWORK LIFETIME PADA WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN CLUSTERED SHORTEST GEOPATH ROUTING (C-SGP) PROTOCOL
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) p-issn: 2355-7699 Vol. 4, No. 3, September 2017, hlm. 148-153 e-issn: 2528-6579 PENINGKATAN NETWORK LIFETIME PADA WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini komunikasi menggunakan perangkat cerdas seperti smartphone, tablet, dan laptop telah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi semua orang. Kemajuan teknologi
Lebih terperinciBAB II WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN)
BAB II WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN) 2.1 Umum Dewasa ini kebutuhan untuk mengakses layanan telekomunikasi melalui media nirkabel (wireless) menunjukkan peningkatan yang signifikan, sehingga teknologi
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI
ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan
Lebih terperinci