Analisis Performansi Mobile Ad- Hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Performansi Mobile Ad- Hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam"

Transkripsi

1 Analisis Performansi Mobile Ad- Hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam Oleh : Della Aulia Arifin Dosen Pembimbing 1 : Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA. NIP Dosen Pembimbing 2 : Ir. Djoko Suprajitno Rahardjo, MT. NIP

2 Pendahuluan Teori Penunjang Perancangan & Implementasi Analisis & Pembahasan Kesimpulan & Saran

3 Latar Belakang Pendahuluan Bencana Alam Tiap Tahun Terjadi Di Dunia Rusaknya Infrastruktur Beban Trafik Meningkat Sulitnya Melakukan Komunikasi

4 Latar Belakang Pendahuluan Peralatan Komunikasi Yang Bisa Digunakan Pada Kondisi Bencana Alam Walkie Talkie Telepon Satelit Half Duplex Data Mahal Mobile Ad-hoc Network (MANET) Tidak Berbayar Data Full Duplex Resiko terputusnya link sangat besar dikarenakan node yang terus bergerak

5 Rumusan Masalah Pendahuluan Daya pancar hingga jarak maksimum yang dapat dicapai oleh node. Jarak maksimum antar node agar dapat melakukan panggilan dan mengirimkan pesan singkat dengan baik. Besar throughput, jitter, dan packet loss. Batasan Masalah Menggunakan sistem Mobile ad-hoc Network (MANET) yang beroperasi pada smartphone Android diatas versi 2.2 (froyo). Menggunakan software SAWANC untuk aplikasi routing dan komunikasi. Menggunakan jaringan mesh dengan routing protokol B.A.T.M.A.N. Performa yang dianalisis adalah jarak maksimum antar node untuk melakukan panggilan suara dan pengiriman pesan singkat, daya pancar, throughput, jitter, dan packet loss

6 Pendahuluan Tujuan Mendapatkan jarak maksimum dalam skenario tethering dengan analisis daya pancar, kualitas panggilan suara dan pesan singkat. Mendapatkan jarak maksimum dalam skenario ad-hoc dengan kualitas panggilan suara dan pesan singkat. Mendapatkan besar throughput, jitter, dan packet loss.

7 Pendahuluan Metodologi Perancangan Pengambilan Data Analisa Kesimpulan

8 Mobile Ad-hoc Network (MANET) Teori Penunjang Better Approach To Mobile Adhoc Networking (B.A.T.M.A.N.) Wireless mesh network (WMN) Sebuah jaringan wireless multihop dengan hampir seluruh node bergerak statis. Topologi mesh sangatlah berbeda dari topologi lainnya. Yang membedakan adalah mesh network dapat melakukan self-organizing, self-healing, selfconfiguring, dan self-monitoring Topologi Mesh Menggunakan OS Android Better Approach To Mobile Ad-Hoc Networks (B.A.T.M.A.N) merupakan protokol routing proaktif yang berguna untuk membuat ruie multi hop dalam MANET. Mulanya protokol B.A.T.M.A.N dibentuk dari protokol OLSR dimana belum sepenuhnya berfungsi untuk praktikal skenario terutama untuk sistem yang beroperasi pada coverage yang besar.

9 Perancangan & Implementasi Skenario dan Perangkat Ad-hoc Singlehop Tethering Sony Xperia L Wi-Fi a/b/g/n, dual-band, Wi-Fi Direct, DLNA, Wi-Fi hotspot Ad-hoc Multihop Node 2 Hwawei Honor U886 Node 1 Hwawei Honor U886 Hwawei Honor U886 Wi-Fi b/g/n, DLNA, Wi-Fi hotspot STADION ITS Fujitsu Lifebook t58 Wi-Fi b/g/n Node 3 Hwawei Honor U886

10 Perancangan & Implementasi SAWANC SAWANC merupakan sebuah aplikasi yang dapat digunakan pada Sistem Operasi Android yang dapat membangun jaringan ad-hoc Mode WiFi Mode Ad-hoc Mode access point Mode Client Automatic Mode Cycling Perangkat akan berganti-ganti mode tiap 3 detik

11 Analisa & Pembahasan Kekuatan Daya Pancar Wifi Tethering Kekuatan Sinyal (-dbm) Daya Yang Ditangkap Oleh Laptop Laptop Jarak antar node (m) Jarak Maksimum = 128 meter Lebih dari 128 meter sinyal masih terdeksi tetapi tidak dapat melakukan koneksi. Besar daya wifi yang ditangkap pada jarak maksimum -81,7 dbm.

12 Analisa & Pembahasan Kekuatan Daya Pancar Wifi Tethering 1 Daya Yang Ditangkap Oleh Hwawei Honor U886 Kekuatan Sinyal (-dbm) , Hwawei Jarak (m) Jarak Maksimum = 152 meter Lebih dari 152 meter koneksi terputus dan sinyal tidak dapat terdeteksi. Besar daya wifi yang ditangkap pada jarak maksimum -94,3 dbm.

13 Analisa & Pembahasan Kekuatan Daya Pancar Wifi Tethering Daya Yang Diterima Oleh Sony Xperia L Kekuatan Sinyal (-dbm) ,52 47, Sony Jarak (m) Jarak Maksimum = 152 meter Lebih dari 152 meter koneksi terputus dan sinyal tidak dapat terdeteksi. Besar daya wifi yang ditangkap pada jarak maksimum -93,5 dbm

14 Analisa & Pembahasan Kekuatan Daya Pancar Wifi Tethering Perbandingan Kekuatan Sinyal. Daya yang ditangkap (dbm) y = ln(x) R² =.848 Jarak antar node (m) y = -1.59ln(x) R² =.9367 y = ln(x) R² = Laptop Hwawei Sony Log. (Laptop) Log. (Hwawei) Log. (Sony) Laptop lebih pendek jarak untuk bisa terkoneksi (max 128 m) Smartphone lebih jauh dapat terkoneksi dibanding dengan laptop (max 152 m) Korelasi daya terima dengan jarak adalah.91

15 Analisa & Pembahasan Kualitas Panggilan Suara ITU-T P8 panggilan suara dapat di nilai secara subjektif Suara yang terdengar oleh user dapat dibagi dalam skala : Excellent 5 (91% 1%) Good 4 (71% 9%) Fair 3 (61% - 7%) Poor 2 (41%-6%) Bad 1 (% - 4%)

16 Analisa & Pembahasan Kualitas Panggilan Suara Kualitas Suara Pada Skenario Tethering Tethering 128 m Prosentase Suara 12% 1% 8% 6% 4% 2% node 1-->2 node 2-->1 % Jarak Antar Node (m) Jarak Maksimum = 128 meter Jarak (m) MOS Keterangan Koneksi sangat baik Sulit melakukan koneksi dan suara yang didengar sangat jelek (terputus-putus)

17 Analisa & Pembahasan Kualitas Panggilan Suara Kualitas Suara Pada Skenario Ad-hoc Singlehop 12% Ad-hoc Singlehop Kualitas Panggilan (%) 1% 8% 6% 4% 2% Node 3 --> Node 2 Node 2 --> Node 3 Node 2 Hwawei Honor U m Node 3 Hwawei Honor U886 % Jarak Antar Node (m) Jarak Maksimum = 136 meter Jarak (m) MOS Keterangan Koneksi sangat baik Terkadang terputus ketika melakukan koneksi Sulit melakukan koneksi Sulit melakukan koneksi dan suara yang didengar sangat jelek (terputus-putus)

18 Analisa & Pembahasan Kualitas Panggilan Suara Node 2 wawei Honor U886 Ad-hoc Multihop 11 m STADION ITS Node 1 Hwawei Honor U m Node 3 Hwawei Honor U886 Kualitas Panggilan Suara Pada Skenario Ad-hoc Multihop Prosentase Suara 12% 1% 8% 6% 4% node 1-->2 2% node 2-->1 % Jarak Dari Node Perantara (m) Jarak Maksimum = 22 meter Jarak (m) MOS Keterangan Koneksi sangat baik 11 2 Suara yang didengar jelek (terputus-putus)

19 Kualitas Pesan Singkat Analisa & Pembahasan Rata-rata interval waktu pengiriman SMS Pada Skenario Tethering Tethering 132 m Waktu (s) Node 1 --> 2 Node 2 --> Jarak (m) Jarak Maksimum = 132 meter Lebih dari 132 meter pesan tidak terkirim. Interval waktu tertinggi berada pada jarak 12 meter dengan waktu 61,1 detik

20 Kualitas Pesan Singkat Analisa & Pembahasan Rata-rata interval waktu pengiriman SMS pada skenario Ad-hoc Singlehop 35 Ad-hoc Singlehop Waktu (s) node 1-->2 node 2--> m Jarak Antar Node (m) Jarak Maksimum = 132 meter Lebih dari 132 meter pesan tidak terkirim Interval waktu tertinggi berada pada jarak 12 meter dengan nilai 58,5 detik

21 Kualitas Pesan Singkat Analisa & Pembahasan Rata-rata interval waktu pengiriman SMS pada skenario Ad-hoc multihop Mesh Multihop 12 Node 2 wawei Honor U m Node 1 Hwawei Honor U886 Interval Waktu (s) node 1-->2 node 2--> STADION ITS 11 m Jarak Dari Node Perantara (m) Node 3 Hwawei Honor U886 Jarak Maksimum = 22 meter Pada 9 meter dari node perantara atau lebih sms tidak terkirim Lebih dari 11 meter dari node perantara tidak ada koneksi

22 Throughput Analisa & Pembahasan Besar throughput pada skenario tethering 3 Tethering Throughput (bps) server client Jarak Dari Node Perantara (m) Semakin jauh jarak antar node maka semakin kecil nilai throughput Throughput terkecil berada pada jarak terjauh dengan nilai 1193 bps

23 Throughput Analisa & Pembahasan Besar throughput pada skenario ad-hoc singlehop Ad-hoc Singlehop Throughput (bps) server client Jarak Antar Node (m) Semakin jauh jarak antar node maka semakin kecil nilai throughput Throughput terkecil berada pada jarak terjauh dengan nilai 993,33 bps

24 Analisa & Pembahasan Jitter Besar jitter pada skenario tethering Tethering Delay (milisecond) Jitter Skenario Tethering rata2 client rata2 server rata2 client rata2 server Jarak Antar Node (m) Semakin jauh jarak antar node maka semakin besar nilai dari jitter. Pada jarak terjauh besar jitter 5,62 ms sehingga hasil pengukuran delay jitter dalam skenario tethering masih tergolong baik.

25 Analisa & Pembahasan Jitter Besar jitter pada skenario adhoc singlehop Jitter Skenario Adhoc Ad-hoc Singlehop Delay (milisecond) rata2 server rata2 client rata2 server rata2 client Jarak Antar Node (m) Semakin jauh jarak antar node maka semakin besar nilai dari jitter. Pada jarak terjauh besar jitter dengan nilai 13,83 ms menandakan jitter masih dapat dikatakan baik

26 Packet Loss Analisa & Pembahasan Besar packet loss pada skenario tethering Tethering Packet Loss (%) Packet Loss Skenario Tethering 5.% 4.5% 4.% 3.5% Rata-rata Client 3.% 2.5% Rata-rata Server 2.% 1.5% 1.%.5%.% Rata-rata Client.%.%.%.6%.%.%.%.8%.% 2.2% 1.3% Rata-rata Server.1%.%.%.%.%.%.1%.1%.8% 4.5%.5% Jarak Antar Node (m) Packet loss yang dihasilkan pada jarak 1 meter merupakan data yang paling tinggi. Pada jarak 1 meter besar packet loss mencapai 4,5% dimana dapat dikatakan buruk.

27 Analisa & Pembahasan Packet Loss Besar packet loss pada skenario ad-hoc singlehop Packet Loss Skenario Adhoc Ad-hoc Singlehop Packet Loss (%) 2.5% 2.% 1.5% 1.% Rata-rata Client Rata-rata Server.5%.% Rata-rata Client.1%.%.%.%.%.%.%.%.2%.3%.% Rata-rata Server.1%.%.%.%.%.%.1%.%.8% 2.3%.2% Jarak Antar Node (m) Besar packet loss tertinggi berada pada jarak 1 meter yaitu 2,3% dimana nilai itu dapat dikatakan buruk

28 Analisa & Pembahasan Analisis QoS Skenario Tethering Jarak mempengaruhi besar daya wifi yang diterima Besar daya terima mempengaruhi throughput Korelasi =,74 Throughput (bps) Grafik hubungan throughput dengan daya wifi yang diterima pada skenario tethering y = 1.993x x R² =.4724 y =,38x2 -,633x - 67,489 R² =, throughput Daya terima Poly. (throughput) Jarak antar node (m) Kekuatan daya (dbm) Regresi polinomial throughput dan delay jitter pada skenario tethering Throughput (bps) y = 1.993x x R² =.4724 y =.7x x R² = Delay jitter (ms) Throughput mempengaruhi delay jitter Korelasi = -, Jarak antar node (m) Throughput Jitter Poly. (Throughput) Poly. (Jitter)

29 Analisa & Pembahasan Analisis QoS Skenario Tethering Jarak mempengaruhi besar daya wifi yang diterima Besar daya terima mempengaruhi throughput Korelasi =,74 Throughput (bps) Grafik hubungan throughput dengan daya wifi yang diterima pada skenario tethering y = 1.993x x R² =.4724 y =,38x2 -,633x - 67,489 R² =, throughput Daya terima Poly. (throughput) Jarak antar node (m) Kekuatan daya (dbm) Delay jitter (ms) Regresi polinomial delay jitter dan packet loss pada skenario tethering Jitter Packet Loss Poly. (Jitter) Poly. (Packet Loss) y =.7x x R² =.9361 y = 3E-6x 2 -.2x +.35 R² =.4365 % Jarak antar node (m) -1% % 4% 3% 3% 2% 2% 1% 1% Packet loss (%) Delay jitter mempengaruhi delay pecket loss Korelasi =,6

30 Analisa & Pembahasan Analisis QoS Skenario Tethering Jarak mempengaruhi besar daya wifi yang diterima Besar daya terima mempengaruhi throughput Korelasi =,74 Throughput (bps) Grafik hubungan throughput dengan daya wifi yang diterima pada skenario tethering y = 1.993x x R² =.4724 y =,38x2 -,633x - 67,489 R² =, throughput Daya terima Poly. (throughput) Jarak antar node (m) Kekuatan daya (dbm) 5 Regresi polinomial delay jitter dan interval waktu pengiriman SMS pada skenario tethering 6 waktu pengiriman sms (s) y =.78x x R² =.8874 y =.7x x R² = Jarak antar node (m) interval waktu sms jitter Poly. (interval waktu sms) Poly. (jitter) waktu delay jitter (ms) Delay jitter mempengaruhi transmisi SMS Korelasi =,93

31 Analisa & Pembahasan Analisis QoS Skenario Ad-hoc Singlehop Regresi polinomial throughput dan daya wifi yang diterima pada skenario ad-hoc 35 Jarak mempengaruhi besar daya wifi yang diterima Besar daya terima mempengaruhi throughput Korelasi =,93 Throughput (bps) y = x x R² =.918 y =.38x x R² = Jarak antar node (m) Daya yang diterima (dbm) throughput Daya terima Poly. (throughput) Poly. (Daya terima) Regresi polinomial dari throughoput dan delay jitter Throughput (bos) y = x x R² =.918 y =.15x x R² = Delay jitter (ms) Throughput mempengaruhi delay jitter Korelasi = -, Jarak antar node (m) throughput jitter Poly. (throughput) Poly. (jitter)

32 Analisa & Pembahasan Analisis QoS Skenario Ad-hoc Singlehop Regresi polinomial throughput dan daya wifi yang diterima pada skenario ad-hoc 35 Jarak mempengaruhi besar daya wifi yang diterima Besar daya terima mempengaruhi throughput Korelasi =,93 Throughput (bps) y = x x R² =.918 y =.38x x R² = Jarak antar node (m) Daya yang diterima (dbm) throughput Daya terima Poly. (throughput) Poly. (Daya terima) Delay jitter (ms) Regresi polinomial jitter dan packet loss pada skenario ad-hoc Packet loss Poly. (Packet loss) Jitter Poly. (Jitter) y =.15x x R² =.8771 y = 3E-6x 2 -.2x +.37 R² = % 1.2% 1.%.8%.6%.4%.2%.% Packet loss (%) Delay jitter mempengaruhi packet loss Korelasi =,97 -.2% Jarak antar node (m)

33 Analisa & Pembahasan Analisis QoS Skenario Ad-hoc Singlehop Regresi polinomial throughput dan daya wifi yang diterima pada skenario ad-hoc 35 Jarak mempengaruhi besar daya wifi yang diterima Besar daya terima mempengaruhi throughput Korelasi =,93 Throughput (bps) y = x x R² =.918 y =.38x x R² = Jarak antar node (m) Daya yang diterima (dbm) throughput Daya terima Poly. (throughput) Poly. (Daya terima) Regresi polinomial delay jitter dan interval waktu pengiriman SMS pada skenario ad-hoc 12 4 Delay jitter (ms) jitter interval waktu sms Poly. (jitter) Poly. (interval waktu sms) y =.16x x R² =.2156 y =.15x x R² = Packet loss (s) Delay jitter mempengaruhi transmisi SMS Korelasi =, Jarak antar node (m)

34 Kesimpulan & Saran Kesimpulan 1. Daya wifi yang dipancarkan dalam scenario tethering oleh node server (Huawei Honor U886) dalam kondisi tanpa beban (tidak melakukan transmisi data) dapat diterima oleh laptop hingga 128 m dengan daya -81,7 dbm, dan diterima oleh smartphone Sony Xperia L dan Huawei Honor U886 hingga jarak 152 m dengan daya -93,5 dbm. 2. Jarak maksimum untuk melakukan panggilan suara pada skenario tethering 128 m sedangkan untuk mengirimkan pesan singkat (SMS) 132 m. 3. Dalam skenario ad-hoc singlehop jarak maksimum untuk melakukan panggilan suara yaitu 136 m, sedangkan untuk mengirimkan pesan singkat 132 m. 4. Dalam skenario ad-hoc multihop panggilan suara maupun pengiriman SMS samasama memiliki jarak maksimum 22 m. 5. Throughput berbanding lurus dengan jarak, semakin jauh jarak antar server ke client maka semakin kecil besar throughput. 6. Packet loss berbanding lurus dengan jitter dengan korelasi sebesar,6 pada skenario tethering dan,97 pada skenario ad-hoc singlehop, tetapi jitter berbanding terbalik dengan besar throughput dengan korelasi -,52 pada skenario tethreing, dan -,54 pada skenario ad-hoc singlehop.

35 Kesimpulan & Saran Saran Dalam penelitian selanjutnya dapat diteliti performansi MANET yang lain seperti jumlah maksimum node yang dapat berada dalam jaringan dan security dalam sistem MANET.

36 TERIMA KASIH

Analisis Performansi Mobile Ad-hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam

Analisis Performansi Mobile Ad-hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam Analisis Performansi Mobile Ad-hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam Della Aulia Arifin, Achmad Affandi, Djoko Suprajitno Rahardjo, A. Sirojuddin

Lebih terperinci

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan tanpa kabel (wireless) sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN (Wireless Local Area Network) menggunakan wireless

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab pertama ini penulis menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah dari penelitian, tujuan dan manfaat dari penelitian, metodologi yang dipakai dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES

ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES Kamal Syarif 2208100642 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno R, MT Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komputer membantu semua aspek kehidupan manusia. Contoh nyata dari kemajuan teknologi komputer adalah perkembangan teknologi nirkabel (wireless)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya pada teknologi jaringan saat ini sangatlah pesat terutama dari sisi jangkauan, kemudahan akses dan penggunaaannya. Penggunaan jaringan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan komputer saat ini semakin banyak digunakan oleh orang, terlebih kebutuhan akan akses jaringan nirkabel. Mobile Ad Hoc Network (MANET) adalah salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi sangatlah cepat demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia. Perkembangan di bidang teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infrastruktur komunikasi data nirkabel diperlukan agar perangkat bergerak nirkabel (wireless mobile device) dapat berkomunikasi satu dengan yang lain. Pada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi nirkabel terus berkembang lebih maju, dan peluang penggunaanya semakin menyebar secara luas. Dengan mudahnya kita bisa menemukan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll.

BAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Abad informasi menuntut manusia saling terhubung untuk mendapatkan segala bentuk informasi demi kebutuhan hidup dan upaya itu membutuhkan sumber daya dan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Oleh : MADE SUHENDRA NRP. 2203109044 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Gatot Kusrahardjo, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129 Seminar Tugas Akhir 4 Juli 2011 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129 Oleh : NOVI NURUL AINI (2209105073) Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL

IMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL IMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL Oleh : Angga Galuh Pradana 2204 100 005 Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan, DEA NIP : 1963 1109 1989 0310

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI 3.1 Analisis Sistem Analisis adalah penguraian dari suatu pembahasan, dalam hal ini pembahasan mengenai analisis perbandingan teknik antrian data First

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini pertumbuhan jumlah user internet semakin meningkat. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi internet dan tingkat kebutuhan manusia untuk melakukan pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wireless Local Area Network (WLAN) mesh network yang merupakan bagian dari Wireless Mesh Network (WMN) adalah suatu perkembang teknologi jaringan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 4. Evaluasi Performansi

BAB 4. Evaluasi Performansi BAB 4 Evaluasi Performansi 4.1 Skenario 1 4.1.1 Trafik CBR 10 Koneksi Pada bagian ini akan ditampilkan hasil simulasi berupa parameter-parameter performansi yaitu throughput, packet control dan packet

Lebih terperinci

Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth

Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth Oleh : DICKY RACHMAD PAMBUDI Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertukaran Informasi antar perusahaan di dunia pada awalnya hanya terbatas di media-media cetak, akan tetapi semakin berkembangnya suatu perusahaan berbanding lurus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM Pada bab ini membahas mengenai hasil dan kinerja sistem yang telah dirancang sebelumnya yaitu meliputi delay, jitter, packet loss, Throughput dari masing masing

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA MPEG-4 VIDEO STREAMING PADA JARINGAN HSDPA

ANALISA KINERJA MPEG-4 VIDEO STREAMING PADA JARINGAN HSDPA ANALISA KINERJA MPEG-4 VIDEO STREAMING PADA JARINGAN HSDPA Oleh: Fanny Nurindra P 2203 109 017 Dosen pembimbing : Dr.Ir.Achmad Affandi, DEA Ir.Djoko Suprajitno Rahardjo, MT Latar Belakang 3GPP Release

Lebih terperinci

Lina Afriana; Muhammad Salman, S.T., M.IT. Teknik Komputer Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Lina Afriana; Muhammad Salman, S.T., M.IT. Teknik Komputer Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia Implementasi Dan Analisis Kinerja Routing protocol B.A.T.M.A.N-Adv (Better Approach To Mobile Ad-Hoc Networking Advanced) Pada Jaringan Berbasis Wireless Mesh Lina Afriana; Muhammad Salman, S.T., M.IT.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: DSR, Manet, OLSR, OPNET, Routing. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: DSR, Manet, OLSR, OPNET, Routing. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK MANET (Mobile Ad Hoc Network) merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa mobile node yang saling menghubungkan antar mobile node. Jaringan MANET merupakan jaringan yang bergerak atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) sangat penting sejak kebanyakan aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk area yang tidak

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN ANALISIS WIRELESS MESH NETWORK DENGAN ARSITEKTUR PUBLISH-SUBSCRIBE DAN PROTOKOL MQTT

PEMODELAN DAN ANALISIS WIRELESS MESH NETWORK DENGAN ARSITEKTUR PUBLISH-SUBSCRIBE DAN PROTOKOL MQTT Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 2, Juni 2016, hlm. 88-93 PEMODELAN DAN ANALISIS WIRELESS MESH NETWORK DENGAN ARSITEKTUR PUBLISH-SUBSCRIBE DAN PROTOKOL MQTT Kasyful Amron

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet pada saat ini berkembang dengan pesat dan semakin banyak orang yang menggunakan untuk berbagai kebutuhan akan akses Internet. Salah satu teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang VANET (Vehicular Ad Hoc Network) adalah bagian dari MANET (Mobile Ad Hoc Network) dimana setiap node yang berada pada cakupan suatu jaringan bisa bergerak dengan bebas

Lebih terperinci

Bab 3 Parameter Simulasi

Bab 3 Parameter Simulasi Bab 3 Parameter Simulasi 3.1 Parameter Simulasi Simulasi yang dilakukan pada penelitian ini memakai varian jaringan wireless mesh yaitu client mesh. Dalam hal ini akan digunakan client mesh dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH

ANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH ANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH Bayu Nugroho, Noor Akhmad Setiawan, dan Silmi Fauziati Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaringan wireless kebutuhan akan Quality of service sangatlah penting, demi mencapai kepuasan dari user dalam menggunakannya. Faktor-faktor dari Quality of service

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi berkembang dengan pesatnya, kebutuhan masyarakat akan komunikasi dan mengakses informasi pun semakin mudah. Perangkat mobile

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input BAB IV PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengolahan video dan simulasi jaringan, diperoleh berbagai data output simulasi yang dapat merepresentasikan parameter QoS yang diberikan pada masing-masing simulasi.

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1-1. Hybrid Ad Hoc Wireless Topology

1 BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1-1. Hybrid Ad Hoc Wireless Topology 1.1 Latar belakang masalah 1 BAB I PENDAHULUAN Jaringan hybrid wireless ad hoc adalah gabungan antara jaringan infrastruktur dengan MANET yang memungkinkan adanya node yang bergerak bebas/mobile yang dapat

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TESTBED

RANCANG BANGUN TESTBED RANCANG BANGUN CISCO LEARNING ROUTING NETWORK TESTBED Wingga Latu Hayu Hidayat NRP 2206100524 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno Rahardjo, MT Latar Belakang Pengguna Internet

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA 4.1 Lokasi Test-bed

BAB IV ANALISA DATA 4.1 Lokasi Test-bed BAB IV ANALISA DATA 4.1 Lokasi Test-bed Pada gambar 4.1 adalah lokasi testbed yang akan diambil datanya. Lokasi testbed berada di lingkungan fakultas teknik Universitas, tiga buah router diletakkan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data merupakan suatu hal yang memiliki andil besar atau alasan khusus mengapa komputer digunakan. Ketersediaan data menjadi salah satu hal yang sangat penting pada

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PROTOKOL SIP DENGAN IAX2 PADA VOICE OVER IPV6

ANALISIS KINERJA PROTOKOL SIP DENGAN IAX2 PADA VOICE OVER IPV6 ANALISIS KINERJA PROTOKOL SIP DENGAN IAX2 PADA VOICE OVER IPV6 Tresnawati Rahayuningsih - 2209 105 048 Dosen Pembimbing 1 - Dr.Ir.Achmad Affandi, DEA Dosen Pembimbing 2 - Ir. Djoko Suprajitno Rahardjo,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Wireless Local Area Network dengan Mode Ad-Hoc / Independent Basic Service Set Berbasis Standar

Rancang Bangun Wireless Local Area Network dengan Mode Ad-Hoc / Independent Basic Service Set Berbasis Standar Rancang Bangun Wireless Local Area Network dengan Mode Ad-Hoc / Independent Basic Service Set Berbasis Standar 802.11 Hery Oktafiandi 1) Winarnie 2) Dwi Anto Pungguh Widodo 3) Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Data Hasil Pengujian Data diperoleh dari pengambilan video conference secara point-topoint antara node 1 dengan node 2, pada beberapa kondisi yang telah ditentukan di Bab 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi oleh pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) agar komunikasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi oleh pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) agar komunikasi dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan layanan multimedia saat ini telah digunakan secara meluas dalam berbagai tujuan. Karena perkembangannya yang pesat, maka diperlukan suatu aturan

Lebih terperinci

CARA MENJALANKAN PROGRAM

CARA MENJALANKAN PROGRAM CARA MENJALANKAN PROGRAM 4.1.1 Konfigurasi Router Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya pada mikrotik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai Perancangan Wireless Distribution System (WDS) Berbasis OpenWRT dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nirkabel dan merupakan turunan dari MANET (Mobile Ad hoc Network). Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. nirkabel dan merupakan turunan dari MANET (Mobile Ad hoc Network). Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicular Ad hoc Network (VANET) termasuk dalam jaringan komunikasi nirkabel dan merupakan turunan dari MANET (Mobile Ad hoc Network). Tujuan dasar VANET adalah untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Sebelum melakukan pembangunan server VoIP, penulis melakukan design dan perancangan sistem untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

Jaringan Wireless. Komponen utama pembangun jaringan wireless. 1. PC Personal Computer)

Jaringan Wireless. Komponen utama pembangun jaringan wireless. 1. PC Personal Computer) Jaringan Wireless Wireless atau wireless network merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media udara/gelombang

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Transfer Video Real Time Menggunakan Jaringan Mobile Ad hoc Pada Robot ITS - 01

Rancang Bangun Sistem Transfer Video Real Time Menggunakan Jaringan Mobile Ad hoc Pada Robot ITS - 01 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-149 Rancang Bangun Sistem Transfer Video Real Time Menggunakan Jaringan Mobile Ad hoc Pada Robot ITS - 01 Yorisan Permana

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN ULUAN

1 BAB I PENDAHULUAN ULUAN ULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia untuk melakukan komunikasi semakin besar dari waktu ke waktu. Saat ini, komunikasi bergerak menjadi kebutuhan komunikasi yang sudah tidak

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performasi Protokol Routing AODV Dan DSR Pada Mobile Ad-Hoc Network (MANET)

Analisis Perbandingan Performasi Protokol Routing AODV Dan DSR Pada Mobile Ad-Hoc Network (MANET) Analisis Perbandingan Performasi Protokol Routing AODV Dan DSR Pada Mobile Ad-Hoc Network (MANET) Sarah Devi Anggraini 1, Kukuh Nugroho 2*), Eko Fajar Cahyadi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Telekomounikasi, Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data di Badan Pusat Statistik (BPS) [1] yang bersumber dari Kantor Kepolisian Republik Indonesia, jumlah kendaraan bermotor di indonesia terus mengalami

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN JARINGAN KOMUNIKASI VOIP SERVER PORTABLE MENGGUNAKAN RASPBERRY PI

RANCANG BANGUN JARINGAN KOMUNIKASI VOIP SERVER PORTABLE MENGGUNAKAN RASPBERRY PI RANCANG BANGUN JARINGAN KOMUNIKASI VOIP SERVER PORTABLE MENGGUNAKAN RASPBERRY PI Edo Satriyo Permadi (NIM: 9113120003) Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Kota Malang e-mail: satriyo.edo@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biaya pembangunan yang relatif murah, instalasi mudah serta kemampuannya

BAB I PENDAHULUAN. biaya pembangunan yang relatif murah, instalasi mudah serta kemampuannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi nirkabel menjadi area yang paling berkembang di bidang jaringan dan telekomunikasi. Jaringan dengan teknologi tersebut dapat mempertukarkan suara, data, dan

Lebih terperinci

Pembimbing : Dr. Ir. Achmad Affandi DEA S2 Telematika

Pembimbing : Dr. Ir. Achmad Affandi DEA S2 Telematika Pembimbing : Dr. Ir. Achmad Affandi DEA S2 Telematika 1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI PENELITIAN 3. HASIL 4. KESIMPULAN Wormhole Attack : merupakan jenis serangan terhadap jaringan wireless Wireless Lan Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, orang-orang ingin berkomunikasi data/informasi satu sama lain dimana saja dan kapan saja. Tentu saja hal ini tidak dapat dipenuhi oleh teknologi jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Data 2.2 Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Data 2.2 Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi BAB II DASAR TEORI Sebelum melakukan perancangan sistem pada penelitian, bab II menjelaskan teori-teori yang digunakan sehubungan dengan perancangan alat dalam penelitian skripsi. 2.1 Sistem Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI. Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI. Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI 4.1 Implementasi Simulasi Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam program yang harus diperhatikan, antara lain : 1. sizemobile

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi

Lebih terperinci

MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST

MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST Pipit Wulandari 1*, Sopian Soim 1, Mujur Rose 1 1 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan

I. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang JSN merupakan jaringan sistem pemantauan objek yang tersebar dalam cakupan area tertentu, dimana kondisi lingkungan tidak mendukung adanya transmisi data secara langsung

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER T. Muhammad, M. Zulfin Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

RoadMap Penelitian VMeS

RoadMap Penelitian VMeS Perancangan Terminal Komunikasi Data Terintegrasi Untuk Jaringan Ad Hoc Vessel Messaging System (VMeS) Oleh : Michael Ardita ( 2208 206 017 ) Pembimbing : Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Latar Belakang Indonesia

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1 DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem. Pembahasan yang dianalisis terbagi menjadi 2 yaitu analisis masalah dan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini komunikasi menggunakan perangkat cerdas seperti smartphone, tablet, dan laptop telah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi semua orang. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

SISTEM NIRKABEL TERDISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN KUAT SINYAL WIFI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL

SISTEM NIRKABEL TERDISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN KUAT SINYAL WIFI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL SISTEM NIRKABEL TERDISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN KUAT SINYAL WIFI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Cipto Prabowo,MT 1), Zurnawita, MT 2) 1) Teknik Komputer, Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mikrotik (2005), Mangle adalah sebuah fasilitas yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mikrotik (2005), Mangle adalah sebuah fasilitas yang dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mangle Menurut Mikrotik (2005), Mangle adalah sebuah fasilitas yang dapat melakukan marking terhadap paket data. Paket data yang sudah diberi mark digunakan untuk manajemen bandwidth

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem digunakan untuk menguraikan sistem yang yang diidentifikasi dan dievaluasi permasalahanya dalam lingkup virtualisasi pada asterisk sebagai

Lebih terperinci

6/26/2010. Rancang bangun sistem. Pengukuran. Sintesis dan Penarikan kesimpulan. Oleh : Hafid Amrulloh ( )

6/26/2010. Rancang bangun sistem. Pengukuran. Sintesis dan Penarikan kesimpulan. Oleh : Hafid Amrulloh ( ) INTEGRASI JARINGAN VoIP DENGAN JARINGAN PABX ANTARA KANTOR CABANG SURABAYA DENGAN KANTOR PUSAT JAKARTA PT. WIJAYA KARYA MELALUI Tujuan MengintegrasikanVoIP dan PABX pada kantor cabang Surabaya dan kantor

Lebih terperinci

Implementasi Protokol Optimized Link State Routing (OLSR) pada Jaringan Mesh WLAN Standar IEEE g untuk Akses Broadband Internet

Implementasi Protokol Optimized Link State Routing (OLSR) pada Jaringan Mesh WLAN Standar IEEE g untuk Akses Broadband Internet Implementasi Protokol Optimized Link State Routing (OLSR) pada Jaringan Mesh WLAN Standar IEEE 82.11g untuk Akses Broadband Internet Sutrisno Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir di setiap perusahaan maupun institusi terdapat jaringan komputer yang berfungsi sebagai sarana memperlancar arus komunikasi. Teknologi komunikasi menjadi salah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan pengukuran kualitas komunikasi dari VOIP sebelum dan sesudah diamankan dengan VPN PPTP. 4.1 Analisis Akan dilakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA INFRASTRUKTUR LAYANAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL PADA PT. AJ CENTRAL ASIA RAYA. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat

TUGAS AKHIR ANALISA INFRASTRUKTUR LAYANAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL PADA PT. AJ CENTRAL ASIA RAYA. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat TUGAS AKHIR ANALISA INFRASTRUKTUR LAYANAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL PADA PT. AJ CENTRAL ASIA RAYA Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jaringan sensor nirkabel (wireless sensor network) terdiri atas sejumlah besar

I. PENDAHULUAN. Jaringan sensor nirkabel (wireless sensor network) terdiri atas sejumlah besar I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jaringan sensor nirkabel (wireless sensor network) terdiri atas sejumlah besar nodal sensor yang bebas dan dapat melakukan komunikasi tanpa kabel. Setiap nodal memiliki

Lebih terperinci

Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning

Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning 1/6 Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning dalam Institusi Pendidikan FAUZAN SAIFUL HAQ M NRP 2206100018

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET Vina Rifiani 1, M. Zen Samsono Hadi 2, Haryadi Amran Darwito 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Fahmi Alfian 1, Prima Kristalina 2, Idris Winarno 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN WIRELESS MESH NODE PADA SOEKRIS net4801

PEMBANGUNAN WIRELESS MESH NODE PADA SOEKRIS net4801 PEMBANGUNAN WIRELESS MESH NODE PADA SOEKRIS net4801 Nana Rachmana, Tutun Juhana Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha no 10 Bandung 40132 Telp (022)-2500962 e-mail

Lebih terperinci

SKRIPSI ADAM KURNIAWAN MARGOLANG

SKRIPSI ADAM KURNIAWAN MARGOLANG ANALISIS PERBANDINGAN PROTOKOL BETTER APPROACH TO MOBILE AD HOC NETWORK (BATMAN) DENGAN PROTOKOL BABEL UNTUK LAYANAN VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) PADA MOBILE AD HOC NETWORK (MANET) SKRIPSI ADAM

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PROTOKOL ROUTING AODV DAN OLSR PADA JARINGAN MOBILE AD HOC

ANALISIS KINERJA PROTOKOL ROUTING AODV DAN OLSR PADA JARINGAN MOBILE AD HOC ANALISIS KINERJA PROTOKOL ROUTING AODV DAN OLSR PADA JARINGAN MOBILE AD HOC Sony Candra Dirganto, Ir. Muchammad Husni, M.Kom # Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Jaringan VANET dengan Model Propagasi Free Space dan Two Ray Ground Pada Routing AODV TUGAS AKHIR

Analisis Kinerja Jaringan VANET dengan Model Propagasi Free Space dan Two Ray Ground Pada Routing AODV TUGAS AKHIR Analisis Kinerja Jaringan VANET dengan Model Propagasi Free Space dan Two Ray Ground Pada Routing AODV TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan proses pengujian, hasil pengujian dan analisis dari hasil pengujian tersebut. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian kompatibilitas aplikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) adalah sebuah teknologi interdisipliner yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro. Secara umum

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g. UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS 802.11a, 802.11b, dan 802.11g Subbakhtiar Rizqi Email : tiar.dinus.09@gmail.com ABSTRAK Teknologi Jaringan Komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran perkembangan teknologi dimulai dari teknologi bersifat tetap dan sekarang mulai bergeser menuju teknologi bersifat mobile. Untuk teknologi mobile tidak terlepas

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun ini, jaringan telepon yang membawa sinyal-sinyal suara sudah mulai banyak menjangkau masyarakat.dengan infrastruktur yang semakin murah pembangunannya,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1 Gambaran Sistem

BAB III PERANCANGAN 3.1 Gambaran Sistem BAB III PERANCANGAN Setelah mendapatkan teori-teori dasar sebagai acuan dalam perancangan, pada bab III menjelaskan sistem yang dibangun secara keseluruhan pada penelitian. 3.1 Gambaran Sistem Rancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH Berdasarkan pada penjelasan dari bab sebelumnya, maka dibuatlah suatu perancangan pemodelan softswitch sebelum simulasi dilakukan. Perancangan suatu pemodelan

Lebih terperinci

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada BAB 4 PENGUJIAN SISTEM DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Skenario Pengujian Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada layanan VoIP, maka langkah selanjutnya adalah penulis mensimulasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah dan cepat. Oleh karena itu efektifitas dan efisiensi bisa dicapai yang

BAB I PENDAHULUAN. mudah dan cepat. Oleh karena itu efektifitas dan efisiensi bisa dicapai yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini penggunaan komunikasi data melalui jaringan komputer sudah menjadi hal yang lazim. Dengan adanya jaringan komputer transformasi

Lebih terperinci