Tepi tulang berada lebih apikal pada akar, yang membentuk sudut lancip terhadap tulang

Transkripsi

1 TOPOGRAFI TULANG Kontur tulang yang normal mengikuti pola prominensia akar gigi geligi diselingi oleh depresi (lekukan) vertikal yang melandai ke arah tepi tulang

2 Anatomi tulang alveolar bervariasi antar individu, dan mempunyai implikasi klinis yang penting. Tinggi dan tebal lempeng tulang vestibular dan oral adalah dipengaruhi oleh: 1. Susunan gigi geligi 2. Angulasi akar gigi terhadap tulang 3. Tekanan oklusal Pada gigi yang erupsi-labio versi, tepi tulang labial terletak lebih ke apikal dibanding tepi tulang pada gigi yang susunannya teratur. Tepi tulang melancip ke arah marginal seperti ujung pisau, dan dalam arah mesial-distal terlihat berbentuk seperti busur yang mengarah ke apikal.

3 Pada gigi yang erupsi linguo-versi, lempeng tulang labial lebih tebal daripada yang normal,tepi tulang tumpul, membulat, dan horizontal (tidak lagi berbentuk busur). Pengaruh angulasi akar gigi-tulang terhadap tinggi tulang alveolar lebih nyata terlihat pada akar palatinal molar maksila. Tepi tulang berada lebih apikal pada akar, yang membentuk sudut lancip terhadap tulang palatinal.

4 Bagian servikal tulang alveolar kadang2 menebal pada permukaan vestibular, keadaan mana merupakan usaha memperkuat diri melawan tekanan oklusal.

5 FENESTRASI DAN DEHISENSI Fenestrasi adalah daerah terisoler dimana akar gigi tidak mempunyai dinding tulang dan permukaan akar gigi hanya dibalut oleh periosteum dan gingiva di lapisan luar. Pada keadaan Apabila tersebut daerah tepi yang tersingkap meluas sampai tulang masih ke tepi utuh. tulang, cacatnya dinamakan dehisensi.

6 Kelainan yang demikian terjadi pada sekitar 2 gigi geligi; lebih sering terjadi pada tulang se vestibular dibandingkan dengan sebelah oral, sering pada gigi anterior dibandingkan gigi po terior, dan sering bilateral. Secara mikrosko terlihat adanya resorpsi lakunar pada tepi tu Penyebab cacat tersebut belum jelas diketa namun demikian ada beberapa faktor yang b ran sebagai faktor pendorong (predisposing tors) yaitu : kontur akar gigi yang menonjol, posisi, dan protrusi ke labial akar gigi dikom dengan lempeng tulang yang tipis. Fenestrasi dan dehisensi penting diperhatika karena dapat mengkomplikasi hasil bedah pe dontal

7 REMODELING TULANG ALVEOLAR Tulang alveolar adalah jaringan periodontal y paling tidak stabil (meskipun kaku/keras ), k strukturnya secara kontiniu mengalami perub (remodeling). Remodeling internal terjadi dengan adanya re dan pembentukan tulang baru, yang diatur ole 1. Pengaruh lokal :kebutuhan fungsional pada gigi; perubahan se tulang berkaitan dengan pertambahan umur 2. Pengaruh sistemik : hormonal (seperti h paratiroid), kalsitonin, dsb.

8 Remodeling tulang alveolar mempengaruhi: 1. Tinggi tulang 2. Kontur tulang 3. Kepadatan tulang Remodeling tulang alveolar terlihat pada tig daerah: 1. Daerah yang berbatasan dengan ligame periodontal 2. Daerah yang berkaitan dengan perioste pada lempeng vestibular dan oral 3. Sepanjang permukaan endosteal ruang sumsum

9 MIGRASI GIGI SECARA FISIOLOGIS Pergerakan gigi tidak berhenti setelah erups selesai dan gigi telah mencapai oklusi fungsio Akibat keausan, daerah kontak proksimal gig jadi datar dan gigi cenderung bergerak ke a sial. Keadaan ini dinamakan sebagai migrasi logis ke mesial (physiologic mesial migration) Akibat migrasi fisiologis, pada usia 40 tahun jang lengkung gigi dari garis tengah ke mola berkurang sekitar 0,5 cm

10 Tulang alveolar direkonstruksi sejalan dengan grasi fisiologis ke mesial. Resorpsi tulang me kat pada sisi mesial yang mengalami tekanan, lapisan tulang pautan yang baru dibentuk pad sisi distal yang mendapat tarikan.

11 TEKANAN OKLUSAL DAN PERIODONSIUM Tulang alveolar mengalami remodeling fisiolog yang kontiniu sebagai responsnya terhadap te an oklusal. Tulang akan disingkirkan dari sisi dimana tida dibutuhkan dan dideposisikan ke sisi yang keb annya meningkat. Respons tulang alveolar terhadap tekanan ok terrefleksi pada dinding soket. Osteoblas da oid yang baru terbentuk menjadi pinggir soke sisi yang mendapat tarikan; osteoklas dan re tulang terjadi pada sisi yang mendapat tekan

12 Osteoblas dan osteoid yang baru terbentuk menjadi pinggir soket pada sisi yang mendapat tarikan; osteoklas dan resorpsi tulang terjadi Tekanan pada oklusal sisi juga mempengaruhi jumlah, yang datan, mendapat dan susunan tekanan. trabekula kanselous. Apabila tekanan oklusal meningkat, trabekul selous meningkat jumlah dan ketebalannya, d tulang baru bisa ditambahkan ke permukaan ternal dari lempeng vestibular dan oral. Apabila tekanan oklusal telah melampaui kem puan adaptasi periodonsium, akan terjadi ce berupa trauma karena oklusi.

13 Apabila tekanan oklusal berkurang, jumlah d tebalan trabekula berkurang, keadaan mana makan sebagai atrofi afungsional (disuse ata afunctional atrophy). Pada kondisi tersebut sementum bisa tidak t ngaruh tetapi bisa juga mengalami penebalan jarak antara batas sementum-enamel ke kri tulang alveolar bertambah besar.