Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi"

Transkripsi

1 Bio Psikologi Modul ke: Mekanisme Mekanisme Persepsi: 1. Sensasi dan Persepsi 2. Prinsip-Prinsip Organisasi Sistem Sensori 3. Sistem Auditori 4. Sistem Somatosensori 5. Indra Kimiawi: Penciuman dan Pencecapan 6. Atensi Selektif Fakultas Psikologi Firman Alamsyah, MA Program Studi Psikologi

2 KONSEP SENSASI DAN PERSEPSI Dalam memahami konsep persepsi, maka tidak akan terlepas dari sistem sensoris. Dalam bab ini akan dibahas kelima macam sistem sensori manusia (panca indera/exteroceptive sensory system) yang mengintepretasi stimuli dari luartubuh Sistem sensori adalah sistem paralel yang informasinya mengalir melalui berbagai komponen melalui banyak jalur. Sistem paralel menjadi fitur pemrosesan paralel yaitu sebuah analisis simultan terhadap sebuah sinyal dengan berbagai cara yang berbeda melalui banyak jalur paralel dalam jaringan neural.

3 Proses persepsi dibedakan dalam dua fase: 1. fase sensasi 2. fase persepsi. Sensasi adalah proses mendeteksi keberadan stimuli dan merujuk pada proses pendeteksian hadirnya stimuli sederhana, sedangkan persepsi merujuk pada proses lebih lanjut, yaitu proses integrasi, rekognisi (mengenali), dan intepretasi pola pola sensasi yang kompleks.

4 PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI SISTEM SENSORI 1. Model Tradisional dari Organisasi Sistem Sensoris bahwa daerah daerah primer, sekunder, dan asosiasi sebuah system sensori homogeny secara funngsional dengan artian bahwa semua daerah korteks di tingkat hierarki sensori manapun bekerja sama sama untuk menjalankan fungsi yang sama. reseptor dari tiap organ akan menuju ke thalamus yang terletak di bagian atas batang otak. Tiap nukleus di thalamus menyampaikan pesan dar:imasing masing reseptor ke bagian neocortex yang disebut primary sensory cortex yang sesuai Dari primary sensory cortex, akan dilanjutkan ke daerah pertemuan cortical yaitu secondary sensory cortex yang sesuai Jadi tujuan utama input sensoris dalam model tradisional adalah association cortex. Association Cortex diasumsikan berhubungan dengan aktivitas berbagai macam sistem sensori, yaitu menterjemahkan input sensori menjadi suatu program untuk melakukan output motorik dan sebagai perantara aktivitas kognitif, seperti berpikir dan menginga

5

6 2. Model Hierarkis dari Organisasi Sistem Sensoris yaitu proses yang terjadi akan berlangsung sesuai dengan kompleksitasnya. Segregasi fungsional yang menjadi karakteristik organisasi sistem sistem sensori dan bukan homogenitas fungsional. ada hubungan yang erat antara yang lebih kompleks dan kurang kompleks artinya sistem sensori yang lebih tinggi adalah yang lebih bersifat persepsual dan kurang bersifat sensoris, sebaliknya sistem sensori yang lebih rendah adalah yang lebih bersifat sensoris dan kurang bersifat persepsual

7 SISTEM AUDITORI Fungsi sistem auditori adalah mempersepsi bunyi atau persepsi tentang objek dan kejadian kejadian melalui bunyi yang mereka timbulkan. Bunyi adalah vibrasi molekulmolekul udara yang menstimulasi sistem auditori. Fourier analysis (analisis Fourier) adalah prosedur matematis untuk memperinci gelombang kompleks menjadi gelombanggelombang sinus yang merupakan komponennya.

8 Telinga Ahli anatomi membagi telinga menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Bagian telinga luar adalah pinna (daun telinga) Gelombang bunyi >auditory canal (saluran auditori)>tympanic membrane (membran timpani) / eardrum (gendang telinga) > Membran timpani bergetarmelekat pada tiga ossicles > tingkat oval yaitu sebuah membran pada telinga dalam > siput yang disebut koklea (cochlea) Koklea adalah tube panjang melingkar llingkar seperti kumparan dengan selaput internal yang mengalir hingga hampir ujungnya. Selaput unternal inilah yang merupakan organ reseptor auditori >

9 Dari Telinga ke Korteks Auditori Primer Tidak ada jalur auditori utama ke korteks yang dapat dibandingkan dengan jalur retina genikulat striatum pada sistem visual. Sebaliknya ada sebuah jaringan jalur auditori. Akson akson masing masing saraf auditori bersinapsis di nuklei koklear ipsilateral, darimana banyak proyeksi menghasilkan superior olives di kedua sisi batang otak di level yang sama. Akson akson neuron olivaria berproyeksi melalui lateral lemniscus (lemniskus lateral) ke inferior colliculi (kolikuli inferior) tempat mereka bersinapsis pada neuron neuron yang berproyeksi ke medial geniculate nuclei (nuklei genikulat medial) dalam talamus, yang pada gilirannya berproyeksi ke korteks auditori primer.

10 Dimensi fisik dan psikologi suara Tiap gelombang suara memiliki amplitudo memiliki amplitudo dan frekuensi yang berbeda. Amplitudo adalah intensitas suara Kompresi udara dengan intensitas tinggi menghasilkan gelombang suara dengan amplitudo yang besar, contohnya seperti petir yang menggelegar. Kenyaringan (loudness) adalah persepsi intensitas yang berkaitan dengan aplitudo Frekuensi suara adalah jumlah kompresi per detik. Diukur dengan Hertz (Hz, siklus per detik). Tinggi nada (Pitch), adalah persepsi yang berkaitan erat dengan frekuensi. Semakin tinggi frekuensi suatu suara, maka semakin tinggi pula tinggi nadanya.

11 Sebagian besar manusia usia dewasa dapat mendengar getaran udara mulai dari frekuensi 15 Hz hingga sekitar kurang dari 2000 Hz, anak kecil dapat mendengar suara dengan frekuensi lebih tinggi daripada orang dewasa karena kemampuan mempersepsikan suara frekuensi tinggi menurun seiring pertambahan umur serta paparan terhadap bunyi nyaring.

12 Persepsi tinggi nada Kemampuan manusia untuk memahami bahasa lisan, atau menikmati musik tergantung pada kemampuannya untuk membedakan suara dari frekuensi yang berbeda. Terdapat dua teori tentang cara manusia melakukannya: 1. Teori frekuensi, membran basilar bergetar secara sinkron dengan suara yang menyebabkan syaraf auditori menghasilkan potensial aksi pada frekuensi yang sama. 2. Teori tempat, membran basilar bekerja layaknya dawai dawai piano, dimana setiap area pada membran telah teradaptasi untuk frekuensi tertentu dan bergetar bila frekuensi tersebut muncul.

13

14 Korteks Auditori Primer dan Sekunder Pada primata, korteks auditori primer atau inti, yang menerima sebagian besar inputnya dari nukleus genikulat medial, terletak di lobus temporal, tersembunyi dari pandangan, dalam lateral fissure (fisura lateral). 1. Seperti korteks visual primer, korteks audiotori primer terorganisasi dalam kolom kolom fungsional. Semua neuron yang ditemui selama penetrasi mikroelektoda vertikal terhadap korteks auditori primer cenderung merespon secara optimal bunyi bunyi dalam rentang frekuensi yang sama. 2. Seperti koklea, korteks auditori diorganisasikan secara tonotoikal. Setiap daerah dalam korteks auditori primer dan sekunder tampaknya diorganisasikan berdasarkan frekuensi.

15

16

17 Hilang Pendengaran (Tuli) Tuli secara menyeluruh jarang terjadi, sekitar 99 % penderita gangguan pendengaran paling tidak dapat memberikan suatu respon terhadap suara nyaring Tuli dibagi menjadi dua kategori yaitu: Tuli konduktif atau tuli telinga tengah Terjadi apabila tulang tulang pada telinga tengah gagal menghantarkan getaran secara tepat ke koklea. Hal tersebut dapat disebabkan oleh penyakit, infeksi, atau pertumbuhan tulang yang tidak wajar didekat telinga tengah. Tuli syaraf atau telinga dalam Terjadi karena adanya kerusakan pada koklea, sel sel rambut atau syaraf auditori, tingkat kerusakan dapat bervariasi dan kerusakan dapat terjadi hanya pada koklea. Pada kasus tersebut, penderita hanya dapat mendengar frekuensi tertentu dan tidak dapat mendengar frekuensi lain.

18 Lokalisasi Suara Penentuan arah dan jarak sebuah sumber suara membutuhkan suatu pembandingan respon antara kedua telinga yang sebenarnya hanya merupakan dua titik dalam ruang

19 Gambar 6. Perbedaan kenyaringan dan waktu kedatangan suara sebagai dua penanda lokalisasi suara. Terdapat tiga penanda lokasi suara : 1. Perbedaan intensitas suara antar telinga 2. Perbedaan waktu kedatangan suara pada kedua telinga 3. Perbedaan fase gelombang suara antar telinga

20 SISTEM SOMATOSENSORI Sensasi sensasi dari badan manusia disebut somatosensation (somatosensasi). Sistem yang memediasi sensasi sensasi badaniah sistem somatosensori pada kenyataannya adalah tiga sistem yang terpisah tetapi saling berinteraksi yaitu: Sistem eksteroreseptif, yang mengindra stimuli eksternal yang diterapkan pada kulit, yang terdiri dari tiga divisi yang berbeda yaitu: 1. Stimuli mekanik (perabaan) 2. Stimuli thermal (temperatur) 3. Stimuli nosiseptif (rasa sakit)

21 Sistem proprioseptif, yang memonitor informasi tentang posisi tubuh yang datang dari reseptor reseptor di otot, sendi dan organ organ keseimbangan Sistem interoseptif, yang memberikan informasi umum tentang kondisi kondisi dalam tubuh (misalnya, temperatur dan tekanan darah). System somatosensorik yaitu sensasi tubuh dan pergerakannya tidak hanya merespon satu stimulus. Termasuk stimulus yang direspon oleh sistem somatosensori adalah sentuhan pembeda, tekanan kuat, dingin, hangat, nyeri, gatal, geli, dan posisi serta pergerakan sendi.

22 Reseptor-reseptor Kutaneus Cutaneus Receptor (reseptor kutaneus) paling sederhana adalah free nerve endings (ujung ujung saraf bebas) (ujung ujung neuron tanpa struktur terspesialisasi), yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan rasa sakit.

23 Dua Jalur Somatosensori Utama Informasi somatosensori mengalir naik dari masing masing sisi tubuh ke korteks manusia melalui dua jalur utama yaitu: Sistem kolom dorsal lemniskus medial Sistem ini cenderung membawa informasi tentang sentuhan dan propriosepsi Sistem antero lateral Sistem ini cenderung membawa informasi tentang rasa sakit dan temperatur

24 Informasi dari reseptor sentuhan yang berada dalam kulit daerah kepala masuk kedalam sistem syaraf pusat (SSP) melalui syaraf syaraf kranial.informasi dari reseptor sentuhan yang berada di dalam kulit didaerah kepala kebawah masuk kedalam sunsum tulang belakang dan menuju otak melalui 31 pasang syaraf tulang belakang diantaranya 8 pasang syaraf servikal, 12 pasang syaraf torakal, 5 pasang syaraf lumbal, 5 pasang syaraf sakral, dan 1 pasang syaraf koksigeal.

25 Agnosia Somatosensori Terdapat dua tipe agnosia somatosensori yaitu: Astereognosia Ketidakmampuan untuk mengenali objek objek melalui sentuhan. Kasus kasus astereognosia murni yang terjadi tanpa adanya defisit sensori sederhana jarang terjadi. Asomatognosia Ketidakmampuan untuk mengenali bagian bagian tubuh sendiri. Asomatognosia biasanya unilateral, hanya mempengaruhi sisi kiri tubuh dan biasanya berhubungan dengan kerusakan ekstensif pada lobus parietal posterior kanan. Asomatognosia sering disertai dengan anosognosia yaitu ketidakmampuan pasien neuropsikologis untuk mengenali gejalanya sendiri.

26 Persepsi Kesakitan Paradoks adalah kontradiksi logis. Persepsi sakit bersifat paradoksial dilihat dari tiga hal penting yaitu: Adaptivitas rasa sakit Tidak adanya representasi kortikal yang jelas untuk rasa sakit Descending pain control

27 Rasa Sakit Neuropatik Neuropathic pain (rasa sakit neuropatik) adalah rasa sakit kronis berat tanpa adanya stimulus kesakitan yang dapat ditengarai. Meskipun mekanisme eksak rasa sakit neuropatik belum diketahui, ia tampaknya disebabkan oleh perubahan patologis dalam sistem saraf yang entah bagaimana terinduksi oleh cedera aslinya. Meskipun rasa sakit neuropatik dapat dipersepsi di lengan atau tungkai, sumbernya biasanya adalah aktivitas dalam sistem saraf pusat (SSP).

28 Sensasi nyeri Nyeri, pengalaman yang ditimbulkan oleh stimulus yang berbahaya mengarahkan perhatian kita ke arah sumber bahaya dan menyita perhatian kita. Korteks pre frontal yang memberikan respon singkat hampir terhadap semua stimulus, memberikan respon terhadap stimulus nyeri selama stimulus tersebut berlangsung.

29 Stimulus dan lintasan nyeri Sensasi nyeri dimulai dari ujung syaraf tak bercabang, sebuah reseptor yang paling rendah tingkat spesialisasinya. Terdapat beberapa reseptor nyeri yang memberikan respon untuk asam dan suhu diatas 43 o C (110 O F). Senyawa kimia kapsaisin yang ditemukan dalam cabai juga mestimulasi reseptor tersebut dan dapat menimbulkan sensasi panas dan menyengat pada berbagai bagian tubuh.

30 Cara-cara meredakan Nyeri Teori kendali gerbang nyeri yaitu sebuah usaha untuk menjelaskan mengapa terdapat beberapa individu yang dapat menahan nyeri lebih baik daripada individu lain dan mengapa jenis luka yang sama terasa lebih menyakitkan pada satu waktu daripada waktu lainnya. Perbedaan tiap individu sebagian disebabkan oleh faktor genetik tetapi pengalaman juga memberikan sumbangan pada variasi antar individu. Berdasarkan teori tersebut neuron pada sunsum tulang belakang yang menerima informasi dari reseptor nyeri juga menerima input dari reseptor sentuhan dan dari akson yang cabangnya turun dari otak.

31 Morpin tidak menghalangi nyeri menyakitkan yang diakibatkan oleh pisau bedah, anastesi umumlah yang dapat melakukannya. Morpin menghalangi nyeri yang lebih lambat dan terpendam yang tetap terasa setelah pembedahan. Akson yang berdiamter besar menghantarkan informasi nyeri yang menyakitkan dan tidak terpengaruh oleh morpin. Mariyuana dan senyawa kimia yang berkerabat dengannya juga dapat menghalangi jenis nyeri tertentu dengan cara menstimulasi reseptor anandamida dan 2 AG di otak bagian tengah. Plasebo digunakan beberapa orang untuk menurunkan rasa sakit. Plasebo adalah sebuah obat atau prosedur lain yang tidak memiliki efek farmakologi. Secara teori, plasebo seharusnya tidak memberikan banyak pengaruh dan dihampir semua penelitian medis, plasebo tidak memberikan pengaruh, tetapi memang terkadang meredakan nyeri.

32 Sensasi gatal Histamin lah yang menghasilkan sensasi gatal dengan cara mengeksitasi akson akson pada lintasan tersebut sementara stimulus lain tidak menghasilkan eksitasi. Walaupun sebuah stimulus telah melepaskan histamin, tapi lintasan gatal lambat lah yang memberikan respon. Gatal bermanfaat karena hal tersebut membuat seseorang menggaruk daerah yang terasa gatal dan menghilangkan apapun yang mengiritisasi kulit. Garukan yang kuat menimbulkan nyeri ringan dan nyeri menginhibisi gatal. Opiat yang meredakan nyeri justru meningkatkan gatal. Hubungan inhibitori antara nyeri dan gatal merupakan bukti kuat yang menegaskan bahwa gatal bukanlah suatu tipe nyeri.

33 INDRA KIMIAWI: Penciuman dan Pencecapan Olfaction (penciuman) dan gustation (pencecapan) disebut indra kimiawai karena fungsi mereka adalah untuk memantau kandungan kimia lingkungan Penciuman Suatu respon sistem olfaktori terhadap bahan bahan kimia yang ada di udara, yang ditarik dengan menghirup nafas melalui reseptor reseptor dalam saluran nasal. Pencecapan Suatu respon sistem gustatorik terhadap bahan kimia dalam larutan di rongga mulut.

34 Pada manusia, peran adaptif utama indra kimiawi adalah pengenalan rasa. Akan tetapi, di banyak spesies lainnya, indra kimiawi juga berperan signifikan dalam meregulasi interaksi sosial. Para anggota banyak spesies melepaskan hormon pheromones (feromon) yaitu bahan kimia yang mempengaruhi fisiologi dan perilaku conspesifics (anggota lain dari spesies yang sama). Kemungkinan bahwa manusia melepaskan feromon seksual telah menerima cukup banyak perhatian karena potensi finansial dan rekreasionalnya, berikut beberapa contoh temuan sugestif tentang hal tersebut: Sensitivitas olfaktori perempuan paling tinggi ketika mereka sedang berovulasi atau hamil Siklus siklus menstrual perempuan perempuan yang tinggal bersama cenderung tersinkronisasi Manusia khususnya perempuan dapat menyebutkan jenis kelamin sesoeorang dari bau nafas atau bau ketiaknya Manusia dapat menilai tahap siklus seorang perempuan berdasarkan bau vaginalnya.

35 Ketidakmampuan Otak dan Indraindra Kimiawi Anosmia Ketidakmampuan untuk mencium. Penyebab neurologis paling lazim anosmia adalah pukulan di kepala yang menyebabkan displacement otak dalam tengkorak dan memotong saraf saraf olfaktori yang berjalan melalui cribriform plate (pelat sribriform). Ageusia Ketidakmampuan untuk mencecap. Ageusia jarang terjadi, diduga karena sinyal sinyal sensori dari mulut dibawa melalui tiga jalur yang terpisah. Akan tetapi ageusia parsial yang terbatas pada dua pertiga anterior lidah di salah satu sisi, kadang kadang dijumpai setelah kerusakan pada telinga di sisi tubuh yang sama.

36 ATENSI SELEKTIF Selective attention (atensi/ perhatian selektif) adalah suatu proses yang hanya mempersepsi secara sadar sejumlah kecil subset dari banyak stimuli yang membangkitkan organ organ sensori kita pada suatu saat dan mengabaikan sisanya. Atensi selektif memiliki dua ciri yaitu: Meningkatkan persepsi terhadap stimuli yang menjadi fokusnya Menginterferensi persepsi stimuli yang tidak menjadi fokusnya.

37 Atensi selektif dapat difokuskan dengan dua cara, yaitu: 1. Proses proses kognitif internal (atensi endogen) Diduga dimediasi oleh mekanisme mekanisme neural dari atas ke bawah (dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah) 2. Kejadian eksternal (atensi eksternal) Diduga dimediasi oleh mekanime mekanisme neural dari bawah ke atas (dari ringkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi). Salah satu karakteristik penting lain dari atensi selektif adalah Coctail party phenomenon (fenomenon pesta koktail) yaitu fakta bahwa ketika anda sedang memfokuskan perhatian dengan begitu intens pada sebuah percakapan sehingga anda sama sekali tidak mengetahui isi percakapan percakapan lain yang berlangsung di sekitar anda, disebutkannya nama anda di salah satu percakapan lain itu akan tiba tiba mendapatkan akses ke kesadaran anda

38 Change Blindness Tidak ada ilustrasi lain yang lebih baik untuk pentingnya atensi dibanding fenomenon change blindness (kebutaan terhadap perubahan). Change blindness dapat terjadi karena berlawanan dengan impresi kita, ketika kita melihat sebuah scene, kita sama sekali tidak memiliki ingatan akan bagian bagian scene yang tidak menjadi fokus perhatian kita. Fenomenon change blindness kurang dari 0,1 detik di antara gambar gambar, meskipun mereka hampir tidak menghasilkan kedipan.

39 Simulatanagnosia Simultanagnosia adalah sebuah gangguan atensi, yaitu kesulitan dalam memperhatikan secara visual lebih dari satu objek pada saat yang sama. Kerusakan yang berhubungan dengan simultanagnosia biasanya bersifat bilateral.

40 Terima Kasih Firman Alamsyah AB, MA

Ellen Prima, S.Psi., M.A.

Ellen Prima, S.Psi., M.A. Modul ke: Mekanisme - Mekanisme Persepsi Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Pengantar Menurut kamus besar kata mekanisme dapat diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

Sensasi dan Persepsi

Sensasi dan Persepsi SENSASI Sensasi dan Persepsi Sensasi: Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh benda-benda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan mental yg mengatur impulsimpuls sensorik mjd 1 pola bermakna Proses

Lebih terperinci

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi SENSASI PERSEPSI Biopsikologi UNITA WERDI RAHAJENG www.unita.lecture.ub.ac.id Sensasi: Sensasi dan Persepsi Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh bendabenda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan

Lebih terperinci

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Bio Psikologi Modul ke: Fakultas Psikologi SISTEM SENSORI MOTOR 1. Tiga Prinsip Fungsi Sensorimotor 2. Korteks Asosiasi Sensorimotor 3. Korteks Motorik Sekunder 4. Korteks Motorik Primer 5. Serebelum dan

Lebih terperinci

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Bio Psikologi Modul ke: SISTEM VISUAL 1. Prinsip umum persepsi visual 2. Cahaya Memasuki Mata dan Mencapai Retina 3. Retina dan Translasi Cahaya 4. Dari Retina ke Korteks Visual Primer 5. Melihat Batas

Lebih terperinci

Modul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI

Modul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI Modul ke: Anatomi Sistem Saraf Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Susunan Umum Sistem Saraf Sistem saraf terdiri atas 2 bagian yaitu central

Lebih terperinci

1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI

1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI 1.1PENGERTIAN NYERI Nyeri merupakan sensasi yang terlokalisasi berupa ketidaknyamanan, kesedihan dan penderitaan yang dihasilkan oleh stimulasi pada akhiran saraf tertentu. Nyeri terjadi sebagai mekanisme

Lebih terperinci

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi Oleh Diar Arsyianti ( 406112402734) Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENGANTAR PSIKOLOGI FAAL 1

BAB 1 PENGANTAR PSIKOLOGI FAAL 1 Dattar Isi BAB 1 PENGANTAR PSIKOLOGI FAAL 1 A. PENGERTIAN 2 B. PENDEKATAN BIOPSIKOLOGI 3 c. PERILAKU BIOLOGIS 6 D. PERKEMBANGAN PERILAKU (INTERAKSI ANTARA FAKTOR GENETIK DAN PENGALAMAN) 10 BAB 2 SISTEM

Lebih terperinci

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA Bio Psikologi Modul ke: Konduksi Neural / Sinapsis: 1. Konsep sinapsis 2. Peristiwa kimiawi pada sinapsis 3. Obat-obatan dan sinapsis Fakultas Psikologi Firman Alamsyah, MA Program Studi Psikologi Konsep

Lebih terperinci

PSIKOLOGI. Sistem Sensorimotor MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh. Mampu menjelaskan sistem sensorimotor

PSIKOLOGI. Sistem Sensorimotor MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh. Mampu menjelaskan sistem sensorimotor MODUL PERKULIAHAN Sistem Sensorimotor Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh PSIKOLOGI PSIKOLOGI 11 MK61045 Abstract Membahas tentang sistem sensorimotor Kompetensi Mampu menjelaskan sistem

Lebih terperinci

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 01FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH KELOMPOK LOBUS TEMPORAL

TUGAS MAKALAH KELOMPOK LOBUS TEMPORAL TUGAS MAKALAH KELOMPOK LOBUS TEMPORAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurologi KELOMPOK 7 : Hartarti Rabecca Sianturi 190110080023 Nita Anja 190110080027 Lamia Irhammy 190110080029 Aulia Hanafitri

Lebih terperinci

SENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/

SENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/ SENSASI dan PERSEPSI 4/2/2015 1 SENSASI =PENGAMATAN (PENGINDERAAN) 4/2/2015 2 A. PENGERTIAN PENGAMATAN MANUSIA PENGAMATAN REALITAS (DUNIA OBJEKTIF) 4/2/2015 3 PENGAMATAN Pengamatan / penginderaan : proses

Lebih terperinci

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara Fisiologi pendengaran Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara mencapai membran tympani, membran tympani bergetar menyebabkan tulang-tulang pendengaran bergetar. Tulang

Lebih terperinci

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut

Lebih terperinci

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf BAB II Struktur dan Fungsi Syaraf A. SISTEM SARAF Unit terkecil dari system saraf adalah neuron. Neuron terdiri dari dendrit dan badan sel sebagai penerima pesan, dilanjutkan oleh bagian yang berbentuk

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

Frekuensi suara Frekuensi suara yang dapat didengar adalah antara 20 dan Hz. Orangtua hanya dapat mendengar sampai frekuensi 10 khz. Diatas 20

Frekuensi suara Frekuensi suara yang dapat didengar adalah antara 20 dan Hz. Orangtua hanya dapat mendengar sampai frekuensi 10 khz. Diatas 20 Bunyi,telinga dan pendengaran. Gelombang bunyi adalah suatu getaran mekanis dalam suatu gas,cairan dan benda padat yang merambat/berjalan menjauhi sumber. Kita dapat melihat pada gambar tentang diafragma

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka DAFTAR ISI Definisi 2 Traktus Spinotalamikus Anterior 2 Traktus Spinotalamikus Lateral 4 Daftar Pustaka 8 1 A. Definisi Traktus Spinotalamikus adalah traktus yang menghubungkan antara reseptor tekanan,

Lebih terperinci

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung)

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung) INDERA PENCIUMAN Indera penciuman adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar melalui aroma yang dihasilkan. Seseorang mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan

Lebih terperinci

Pengertian Nyeri. Suatu gejala dalam merasakan subyek dan pengalaman emosional

Pengertian Nyeri. Suatu gejala dalam merasakan subyek dan pengalaman emosional Pengertian Nyeri. Suatu gejala dalam merasakan subyek dan pengalaman emosional termasuk suatu komponen sensori, komponen diskriminatri, responrespon yang mengantarkan atau reaksi-reaksi yang ditimbulkan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2 1. Perhatikan gambar mata berikut! Image not readable or empty assets/js/plugins/kcfinder/upload/image/alat%20indrpng SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2 Bagian

Lebih terperinci

Suara. Definisi Suara???

Suara. Definisi Suara??? Suara Suara Definisi Suara??? Suara, Amplitudo dan Telinga Suara adalah fenomena kompleks yang melibatkan fisika dan persepsi. suara selalu melibatkan setidaknya tiga hal: sesuatu yang bergerak sesuatu

Lebih terperinci

Peningkatan atau penurunan kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas

Peningkatan atau penurunan kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas Lobus Otak dan Fungsinya Lobus Frontal Lobus frontal adalah rumah bagi pemikiran kognitif kita, dan itu adalah proses yang menentukan dan membentuk kepribadian seorang individu. Pada manusia, lobus frontal

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk

Lebih terperinci

GANGGUAN KESADARAN PADA EPILEPSI. Pendahuluan

GANGGUAN KESADARAN PADA EPILEPSI. Pendahuluan GANGGUAN KESADARAN PADA EPILEPSI Pendahuluan Epilepsy dapat menyebabkan gangguan kesadaran yang transient mulai dari gannguan kesiagaan ringan sampai hilangnya kesadaran. hal ini disebabkan terdapatnya

Lebih terperinci

Perilaku dan Proses Mental

Perilaku dan Proses Mental MODUL PERKULIAHAN Perilaku dan Proses Mental Modul Sensasi dan Persepsi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 02 61093 (A21616AA) Abstract Penjelasan tentang Sensasi

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Nina Maftukha S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)?

PENDAHULUAN. Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)? PENDAHULUAN Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)? Human Computer Interaction (HCI = IMK) merupakan studi tentang interaksi antara manusia, komputer dan tugas/ task. Bagaimana

Lebih terperinci

ANATOMI OTAK. BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi

ANATOMI OTAK. BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi ANATOMI OTAK BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi www.unita.lecture.ub.ac.id Bagian Otak 1. Otak Bagian Belakang (hindbrain) 2. Otak Bagian Tengah (midbrain) 3. Otak Bagian Depan (forebrain) Hindbrain

Lebih terperinci

Otak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna

Otak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna SENSASI PERSEPSI Dita Rachmayani., S.Psi., M.A PROSES Sensasi Transduksi Persepsi Tanggapan Proses pendeteksian hadirnya stimuli Sederhana/perasaan/- kesan yg timbul sebagai akibat Perangsangan suatu reseptor

Lebih terperinci

Sistem Koordinasi Neuron dan Impuls

Sistem Koordinasi Neuron dan Impuls Sistem Koordinasi Neuron dan Impuls Sebelum mempelajari tentang neuron secara tersendiri mari kita amati secara garis besar aliran informasi pada tubuh hewan. Di sini akan digunakan contoh pada gurita

Lebih terperinci

ASKEP GANGGUAN PENDENGARAN PADA LANSIA

ASKEP GANGGUAN PENDENGARAN PADA LANSIA ASKEP GANGGUAN PENDENGARAN PADA LANSIA I. PENGERTIAN Berkurangnya Pendengaran adalah penurunan fungsi pendengaran pada salah satu ataupun kedua telinga. Tuli adalah penurunan fungsi pendengaran yang sangat

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI FAAL 2 * KODE MATAKULIAH / SKS = MKK / 2SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI FAAL 2 * KODE MATAKULIAH / SKS = MKK / 2SKS TIU : Agar mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi panca indera serta proses penginderaan, mampu menguraikan peran hormonhormon terhadap manusia, serta mampu menjelaskan masalah psikologis yang

Lebih terperinci

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA SEL SARAF, terdiri dari 1. Dendrit 2. Badan Sel 3. Neurit (Akson) Menerima dan mengantarkan impuls dari dan ke sumsum tulang belakang atau otak ORGAN PENYUSUN SISTEM

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Telinga Dan Mekanisme Mendengar Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. Manifestasi fisiologi nyeri

BAB II PEMBAHASAN. Manifestasi fisiologi nyeri BAB II PEMBAHASAN 1. PROSES TERJADINYA NYERI DAN MANIFESTASI FISIOLOGIS NYERI Pengertian nyeri, menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah merupakan pengalaman sensoris subyektif

Lebih terperinci

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar. Pengertian Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari

Lebih terperinci

BAB 2 DEFINISI GAG REFLEX. Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral

BAB 2 DEFINISI GAG REFLEX. Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral BAB 2 DEFINISI GAG REFLEX 2.1 Definisi Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral radiography, gagging merupakan salah satu masalah terbanyak. Gagging yang juga sering disebut gag

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM. Indera Rasa Kulit

LAPORAN PRAKTIKUM. Indera Rasa Kulit LAPORAN PRAKTIKUM Indera Rasa Kulit OLEH : ANGGUN OCTAVIEARLY P. 121610101042 LABORATORIUM FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2012 BAB I DASAR TEORI INDERA RASA KULIT Pada kulit kita

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil

Lebih terperinci

Kaviti hidung membuka di anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung dengan farinks melalui pembukaan hidung internal.

Kaviti hidung membuka di anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung dengan farinks melalui pembukaan hidung internal. HIDUNG Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar

Lebih terperinci

Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan.

Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan. _Bio Akustik_01 Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan. Apa sih yang dimaksud gelombang itu? dan apa hubungannya

Lebih terperinci

Tahun : Sistem Sensoris Pendengaran dan Keseimbangan Pertemuan 23

Tahun : Sistem Sensoris Pendengaran dan Keseimbangan Pertemuan 23 Matakuliah Tahun : 2009 : L0044/Psikologi Faal Sistem Sensoris Pendengaran dan Keseimbangan Pertemuan 23 TELINGA saraf kranial VIII (n. auditorius) terdiri dari 3 bagian : telinga luar, tengah dan dalam

Lebih terperinci

Sistem Saraf Tepi (perifer)

Sistem Saraf Tepi (perifer) SISTIM SYARAF TEPI Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi: - Sistem saraf

Lebih terperinci

Interaksi Manusia dan Komputer. Aspek Manusia dalam IMK

Interaksi Manusia dan Komputer. Aspek Manusia dalam IMK Interaksi Manusia dan Komputer Tujuan Perkuliahan Menjelaskan aspek-aspek manusia yang terkait dengan IMK Mengetahui pentingnya aspek manusia dalam merancang IMK Coba Diskusikan Hal Berikut ini: 1. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang berbahaya

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang berbahaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang berbahaya dan dapat menyebabkan terjadinya disfungsi motorik dan sensorik yang berdampak pada timbulnya

Lebih terperinci

Telinga. Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga. Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Perilaku yang kita ketahui, baik pengalaman kita sendiri ataupun

Lebih terperinci

A. Bagian-Bagian Otak

A. Bagian-Bagian Otak A. Bagian-Bagian Otak 1. Cerebrum (Otak Besar) Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak

Lebih terperinci

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF 2.1 Ganglia basalis dan subthalamik nukleus Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain dalam menghasilkan gerakan motorik terutama

Lebih terperinci

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus DIENCEPHALON Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus THALAMUS Thalamos = ruangan di dalam Letaknya di bagian dorsal diencephalon

Lebih terperinci

Sifat Alami Gelombang

Sifat Alami Gelombang Sifat Alami Gelombang Bunyi Sebagai Gelombang Mekanik Sifat alami gelombang bunyi serupa dengan gelombang slinki. Seperi halnya gelombang slinki, pada gelombang bunyi ada medium yang membawa gangguan dari

Lebih terperinci

Kinestetik dibedakan dari proprioseptik berdsarkan aspek keseimbangan (balance). Contoh :

Kinestetik dibedakan dari proprioseptik berdsarkan aspek keseimbangan (balance). Contoh : PERSEPSI KINESTETIK DAN PERSEPSI TAKTUAL Oleh : dr. Euis Heryati, M.Kes MK. HAMBATAN KONSENTRASI, ATENSI, PERSEPSI, DAN MOTORIK BEBERAPA PERISTILAHAN PERSEPSI KINESTETIK PERSEPSI PROPRIOSEPTIK (Propriosepsi)

Lebih terperinci

Manusia pemroses informasi 1. Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukankeluaran

Manusia pemroses informasi 1. Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukankeluaran Pert 3 Manusia pemroses informasi 1. Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukankeluaran 2. Informasi disimpan dalam ingatan (memory) 3. Informasi diproses, diinterpretasi, dan diaplikasikan

Lebih terperinci

Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi. Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si

Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi. Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si Sistem Saraf Sistem Saraf Sistem saraf berfungsi untuk mengumpulkan dan memproses informasi, memberikan reaksi terhadap berbagai rangsangan,

Lebih terperinci

Anesty Claresta

Anesty Claresta Anesty Claresta 102011223 Skenario Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan berdebar sejak seminggu yang lalu. Keluhan berdebar ini terjadi ketika ia mengingat suaminya yang

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI

ANATOMI DAN FISIOLOGI ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan

Lebih terperinci

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF 17 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 17 SISTEM SARAF Segala aktivitas tubuh manusia dikoordinasi oleh sistem saraf dan sistem hormon (endokrin). Sistem saraf bekerja atas

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Akhir dalam Aspek Fisik dan Kognitif Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PENGINDERAAN & PERSEPSI

PENGINDERAAN & PERSEPSI P S I K O L O G I K O G N I T I F PENGINDERAAN & PERSEPSI Ursa Majorsy 2 nd meeting 1 Menjelaskan bagaimana manusia memperoleh informasi dari lingkungan Menjelaskan tahap-tahap pemrosesan informasi Persepsi

Lebih terperinci

Petir : Volt Volt = Kvolt PLN : Sumber 1 KVolt Gardu 1000 Volt Rumah 220 Volt Baterei : 9 Volt, 1,5 Volt

Petir : Volt Volt = Kvolt PLN : Sumber 1 KVolt Gardu 1000 Volt Rumah 220 Volt Baterei : 9 Volt, 1,5 Volt Petir : 30.000 Volt 60.000 Volt = 30-60 Kvolt PLN : Sumber 1 KVolt Gardu 1000 Volt Rumah 220 Volt Baterei : 9 Volt, 1,5 Volt Tubuh Manusia: 70 milivolt = 0,07 Volt Biolistrik_02 Listrik Eksternal. Yang

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1 Daftar Isi Hal. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN i iii iv ix xi xii BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1 A. Pemahaman tentang Biopsikologi 1 B. Area Kajian

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR. serta mengevaluasinya secara akurat (Nasution, 2003). dasarnya mungkin organic, fungsional, psikotik ataupun histerik.

BAB II KONSEP DASAR. serta mengevaluasinya secara akurat (Nasution, 2003). dasarnya mungkin organic, fungsional, psikotik ataupun histerik. BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Persepsi ialah daya mengenal barang, kwalitas atau hubungan serta perbedaan antara suatu hal melalui proses mangamati, mengetahui dan mengartikan setelah panca indranya

Lebih terperinci

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF Sistem syaraf bertanggung jawab dalam mempertahankan homeostasis tubuh (kesetimbangan tubuh, lingkungan internal tubuh stabil) Fungsi utamanya adalah untuk:

Lebih terperinci

BAB VI. Fungsi Indera Penciuman

BAB VI. Fungsi Indera Penciuman BAB VI Fungsi Indera Penciuman A. PENDAHULUAN Penciuman merupakan salah satu indera yang paling primitif. Walaupun penciuman tidak terlalu penting untuk spesies manusia, penciuman sangat penting bagi kelangsungan

Lebih terperinci

Special Educational Needs

Special Educational Needs HAMBATAN SENSORI DAN PERSEPSI Oleh : DR. Zaenal Alimin M.Ed dr. Euis Heryati MK. HAMBATAN KONSENTRASI, ATENSI, PERSEPSI, DAN MOTORIK; PERTEMUAN 1-3 KONSEP DASAR HAMBATAN HAMBATAN HAMBATAN INTERNAL (Faktor

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Vinkristin adalah senyawa kimia golongan alkaloid vinca yang berasal dari

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Vinkristin adalah senyawa kimia golongan alkaloid vinca yang berasal dari 5 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Obat kemoterapi vinkristin Vinkristin adalah senyawa kimia golongan alkaloid vinca yang berasal dari tanaman Vinca Rosea yang memiliki anti kanker yang diberikan secara intravena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai dari janin sampai dewasa. Proses perkembangan antara individu satu dengan yang lainya tidak sama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membuatya semakin parah. Ambang batas nyeri yang dapat ditoleransi seseorang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membuatya semakin parah. Ambang batas nyeri yang dapat ditoleransi seseorang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analgetika adalah zat yang bisa mengurangi rasa nyeri tanpa mengurangi kesadaran (Tjay dan Rahardja, 2015). Nyeri adalah perasaan sensoris dan emosional yang mengganggu,

Lebih terperinci

Clinical Science Session Pain

Clinical Science Session Pain Clinical Science Session Pain Disusun oleh : Nurlina Wardhani 1301-1214-0658 William Reinaldi 1301-1214-0503 Preseptor : Arnengsih, dr., Sp.KFR BAGIAN ILMU KESEHATAN FISIK DAN REHABILITASI FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Persepsi Objek-objek sekitar kita, kita tangkap melalui alat-alat indra dan diproyeksikan pada bagian tertentu di otak sehingga

Lebih terperinci

HAMBATAN PERHATIAN, KONSENTRASI, PERSEPSI, DAN MOTORIK. Mohamad Sugiarmin

HAMBATAN PERHATIAN, KONSENTRASI, PERSEPSI, DAN MOTORIK. Mohamad Sugiarmin HAMBATAN PERHATIAN, KONSENTRASI, PERSEPSI, DAN MOTORIK Mohamad Sugiarmin PERSEPSI Proses mental yg menginterpretasikan dan memberi arti pd obyek yg ditangkap atau diamati oleh indera. Ketepatan persepsi

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. pemeriksaan dan cara lahir. Berat lahir pada kelompok kasus (3080,6+ 509,94

BAB VI PEMBAHASAN. pemeriksaan dan cara lahir. Berat lahir pada kelompok kasus (3080,6+ 509,94 BAB VI PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Karakteristik neonatus pada penelitian ini: berat lahir, usia saat pemeriksaan dan cara lahir. Berat lahir pada kelompok kasus (3080,6+ 509,94 gram) lebih berat daripada

Lebih terperinci

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI SISTEM SARAF SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI 1. SEL SARAF SENSORIK. 2. SEL SARAF MOTORIK. 3. SEL SARAF INTERMEDIET/ASOSIASI. Sel Saraf Sensorik Menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke sistem

Lebih terperinci

1. TES BATAS ATAS BATAS BAWAH

1. TES BATAS ATAS BATAS BAWAH TES GARPU TALA Tes garpu tala adalah suatu tes untuk mengevaluasi fungsi pendengaran individu secara kualitatif dengan menggunakan alat berupa seperangkat garpu tala frekuensi rendah sampai tinggi 128

Lebih terperinci

HAND OUT MATA KULIAH HAMBATAN ATENSI, KONSENTRASI, PERSEPSI DAN MOTORIK ABK. Pertemuan : 1

HAND OUT MATA KULIAH HAMBATAN ATENSI, KONSENTRASI, PERSEPSI DAN MOTORIK ABK. Pertemuan : 1 Pertemuan : 1 Topik : Konsep Dasar Hambatan A. Tujuan Prkuliahan Mahasiswa memahami konsep dasar hambatan. Uraian Materi Perkuliahan Menjelaskan tentang: Konsep Dasar Hambatan : a. Perkembangan pada individu

Lebih terperinci

Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna

Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna BAB IV SISTEM INDERA A. PEMERIKSAAN PENGLIHATAN Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna Dasar teori Mata merupakan organ sensorik yang kompleks, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rutinitas yang padat dan sangat jarang melakukan aktifitas olahraga akan. penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit stroke.

BAB I PENDAHULUAN. rutinitas yang padat dan sangat jarang melakukan aktifitas olahraga akan. penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit stroke. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bertambahnya usia, kondisi lingkungan yang tidak sehat, baik karena polusi udara serta pola konsumsi yang serba instan ditambah lagi dengan pola rutinitas yang padat

Lebih terperinci

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita

Lebih terperinci

Kurnia Eka Wijayanti

Kurnia Eka Wijayanti Kurnia Eka Wijayanti Mengatur gerakan Diatur oleh pusat gerakan di otak : area motorik di korteks, ganglia basalis, dan cerebellum Jaras untuk sistem motorik ada 2 yaitu : traktus piramidal dan ekstrapiramidal.

Lebih terperinci

OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif

OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif Sistem Syaraf Pusat OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif BAGIAN DAN ORGANISASI OTAK Otak orang dewasa dibagi menjadi: Hemisfere serebral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang mendambakan untuk dapat memiliki hidup yang sehat, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang mendambakan untuk dapat memiliki hidup yang sehat, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang mendambakan untuk dapat memiliki hidup yang sehat, sehingga dapat melakukan aktifitas kehidupan sehari-harinya dengan baik. Karena tanpa kesehatan yang

Lebih terperinci

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah 1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah A. Selaput mielin B. Sel schwann C. Nodus ranvier D. Inti sel Schwann E. Tidak ada jawaban yang benar Jawaban : A Selaput

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan BAB II DASAR TEORI 2. 1 Suara Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitude tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air, udara maupun benda

Lebih terperinci

ANATOMI GANGLIA BASALIS

ANATOMI GANGLIA BASALIS ANATOMI GANGLIA BASALIS Basal Ganglia terdiri dari striatum (nukleus kaudatus dan putamen), globus palidus (eksterna dan interna), substansia nigra dan nukleus sub-thalamik. Nukleus pedunkulopontin tidak

Lebih terperinci

Menurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut

Menurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut Konsep kenyamanan Menurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut didukung oleh Kolcaba yang mengatakan

Lebih terperinci

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. 1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. menegakkan tubuh 2. Tulang anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah disebut.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data digilib.uns.ac.id 76 BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada

Lebih terperinci

Sistem Saraf pada Manusia

Sistem Saraf pada Manusia Sistem Saraf pada Manusia Apa yang dimaksud dengn sistem saraf? Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh

Lebih terperinci

Neuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015

Neuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015 Neuromuskulator Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015 STRUKTUR SARAF 3/12/2015 2 SIFAT DASAR SARAF 1. Iritabilitas/eksisitaas : kemampuan memberikan respon bila mendapat rangsangan. Umumnya berkembang

Lebih terperinci

Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik. 1. Motorik

Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik. 1. Motorik Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik 1. Motorik Sistem motorik merupakan sistem yang mengatur segala gerakan pada manusia. Gerakan diatur oleh pusat gerakan yang terdapat di otak, diantaranya yaitu area

Lebih terperinci

- BUNYI DAN KEBISINGAN -

- BUNYI DAN KEBISINGAN - ERGONOMI - BUNYI DAN KEBISINGAN - Universitas Mercu Buana 2011 Telinga http://id.wikipedia.org/wiki/telinga) TELINGA LUAR TELINGA TENGAH TELINGA DALAM http://v-class.gunadarma.ac.id/mod/resource/view.php?id=2458

Lebih terperinci

FUNGSI LUHUR. Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB

FUNGSI LUHUR. Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB FUNGSI LUHUR Oleh : dr. Euis Heryati Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB FUNGSI LUHUR FUNGSI YANG MEMUNGKINKAN MANUSIA DAPAT MEMENUHI KEBUTUHAN JASMANI DAN ROHANI SESUAI DENGAN NILAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah sebuah proses dimana kita menghasilkan atau mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru. Memori adalah proses menyimpan pengetahuan tersebut,

Lebih terperinci

PRINSIP USABILITY. HUMAN CAPABILITIES Faktor manusia ini harus diperhatikan, karena dari sinilah desain yang lebih baik didapatkan.

PRINSIP USABILITY. HUMAN CAPABILITIES Faktor manusia ini harus diperhatikan, karena dari sinilah desain yang lebih baik didapatkan. PRINSIP USABILITY Prinsip Usability Human Ability Human Capabilities Memori Proses Observations Problem Solving HUMAN ABILITIES BAIK - Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas - Durasi LTM tidak

Lebih terperinci

Sudah benarkah cara belajar Anda?

Sudah benarkah cara belajar Anda? Sudah benarkah cara belajar Anda? Setelah mengevaluasi jawaban ujian mahasiswa, saya bisa menyimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa kurang membaca dan tidak mampu menulis!!. Hal ini dapat dilihat dari

Lebih terperinci