TUGAS MAKALAH KELOMPOK LOBUS TEMPORAL
|
|
- Yenny Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TUGAS MAKALAH KELOMPOK LOBUS TEMPORAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurologi KELOMPOK 7 : Hartarti Rabecca Sianturi Nita Anja Lamia Irhammy Aulia Hanafitri Gita Irianda Rizkyani M Nurwita Novitasari Nita Yuliandini Mirza Afrina Triayu Handayani Imelda Yanti Natalia Purba Esterin Violety Angelina Anthony Siagara UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PSIKOLOGI JATINANGOR 2011
2 BAB I PENDAHULUAN Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Dalam komunikasi yang akan dilakukan, manusia menggunakan simbol tertentu yang sering disebut sebagai bahasa. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bahasa memegang peranan penting dalam perkembangan kemampuan berkomunikasi individu sepanjang rentang hidupnya. Kehilangan fungsi bahasa dapat menghambat manusia dalam menjalankan fungsinya baik fisik maupun psikis. Beberapa kasus menunjukkan adanya hambatan dalam perkembangan kemampuan berkomunikasi atau berbicara pada manusia terkait bahasa, yang salah satunya disebabkan oleh adanya kerusakan atau gangguan pada salah satu bagian otak, yakni lobus temporalis. Salah satu kasus yang dapat dikatakan mengawali penelitian untuk gangguan berbahasa terkait otak adalah kasus dari salah satu pasien seorang ahli dari Jerman, Carl Wernicke yang mengalami gangguan dalam berbicara. Pasien ini dapat berbicara dengan lancar, akan tetapi makna dari apa yang dibicarakannya tidak karuan dan tidak ia pahami. Komprehensi bahasanya dalam berbicara juga sangat terganggu. Kemudian Wernicke melakukan penelitian lebih lanjut dan membandingkan kondisi otak pasien ini dengan pasienpasien yang lain. Hasilnya diketahui bahwa lobus temporal pasien dengan gangguan bicara ini agak menjorok ke daerah parietal, dimana daerah ini merupakan bagian otak yang berkaitan dengan kemampuan untuk memahami bahasa (komprehensi bahasa). Stimulus auditori yang diterima pasien tidak dapat ia maknakan dan hal ini pada akhirnya menghambat dirinya dalam berkomunikasi di lingkungan sosial. Kasus singkat di atas menunjukkan bahwa betapa pentingnya bagian lobus temporal otak dan fungsinya untuk keberlangsungan hidup seorang manusia, dimana hal ini terkait dengan bahasa dan komunikasi sebagai aspek paling penting bagi manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Kasus tersebut hanya merupakan salah satu dari banyak kasus terkait kerusakan pada lobus temporal yang sifatnya penting dan signifikan bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh karena pentingnya bagian otak yang satu ini, maka perlu kiranya membahas lebih lanjut mengenai lobus temporal itu sendiri. Dalam tulisan ini akan dipaparkan secara singkat mengenai anatomi dari lobus temporal, fungsi, dan gangguan yang terkait.
3 BAB II ANATOMI DAN FUNGSI 1. ANATOMI LOBUS TEMPORALIS Lobus temporalis merupakan satu dari empat lobus utama dari otak. Lobus temporalis berada di bawah sylvian fissure dan di anterior korteks oksipital dan parietal. Brodmann mengidentifikasi 10 area temporal, tetapi penelitian anatomi terbaru menunjukkan banyak area pada monyet, apalagi pada wanita. Region pada permukaan lateral temporal dapat dilihat pada bentuk auditory dan visual. Sylvian fissure berisi jaringan yang membentuk insula yang meliputi gustatory cortex. Superior temporal sulcus (STS) memisahkan girus superior dan middle serta berisi jumlah yang signifikan dari neocortex, yang bisa dibagi dalam beberapa region. Korteks dari STS bersifat multimodal, menerima input dari auditory, visual, dan region somatik. Lobus temporal memiliki dua sulci penting yang terletak secara horizontal dan parallel dengan Sylvian fissure. Mereka membagi lobus temporal menjadi 3 gyri: Superior Temporal Gyrus, Middle Temporal Gyrus, dan Inferior Temporal Gyrus. Inferior Temporal Gyrus ukurannya lebih besar daripada yang kita lihat biasa dari samping korteks karena itu letaknya di permukaan bawah dalam tengkorak.
4 2. FUNGSI LOBUS TEMPORALIS Lobus temporalis tidak memiliki fungsi yang satu, karena dalam lobus temporalis terdapat primary auditory cortex, the secondary auditory, dan visual cortex, limbic cortex, dan amygdala. Tiga fungsi basis dari korteks temporal adalah memproses input auditori, mengenali objek visual, dan penyimpanan jangka lama dari input sensori, ditambah dengan fungsi amigdala, yaitu nada afeksi (emosi) pada input sensori dan memori. Beberapa fungsi lainnya adalah sebagai berikut : Fungsi Kemampuan Berbicara Memori Membaca Respon emosi Respon auditori Pemrosesan Visual Fungsi Penciuman Keterangan diatur pada bagian sebelah kiri temporal, terdapat zona bahasa atau berbicara bernama Wernicke. Area ini mengontrol proses termasuk komprehensif dan memori verbal. mengatur retensi memori jangka panjang berupa fakta, kejadian, orang, dan tempat memproses suara dan kata-kata tertulis menjadi suatu informasi sehingga menjadi ingat. berasal dari amygdala didalam lobus temporalis primary auditory cortex(terletak pada Heschl s gyri) bertanggung jawab untuk merespon frekuensi suara yang berbeda untuk lokalisasi suara. Bagian ini bertugas untuk peka terhadap suara. memunculkan perasaan yakin dan insight. tugas dari lobus olfaktori untuk identifikasi informasi. Proses bahasa ucapan : Diterima alat dengar Pusat otak primer dan sekunder Pusat otak asosiatif: area wernicke, kata yang didengar akan dipahami Girus angularis, tempat pola kata-kata dibayangkan lewat area Wernicke di fasikulus arkuatus area Broca: gerakan motorik pembicaraan area motorik primer ; otot-otot lidah untuk ucapan area motorik suplementer, agar ucapan/gerakan lidah menjadi jelas Proses bahasa Visual : Diterima alat visual Pusat otak primer penglihatan Pusat otak asosiasi penglihatan: (di sini terjadi pengenalan informasi) Girus angularis area Wernicke area Broca (gerakan pembicaraan) area motorik primer dan suplementer, sehingga pada akhirnya tulisan dapat dimengerti.
5 BAB III KELAINAN LOBUS TEMPORAL Kerusakan Dominan 1. Cortical deafness kerusakan pada primary visual atau somatic cortex yang menuju pada kehilangan kesadaran akan sensasi, sehingga hal ini cukup masuk akan untuk memprediksi bahwa kerusakan bilateral pada auditory cortex akan menghasilkan tuli kortikal. 2. Auditory Agnosia ketidakmampuan untuk menginterpretasi suara nonverbal tetapi dapat menginterpretasi ungkapan. Kerusakan Non-Dominan Amusia tidak dapat membedakan antara nada musik yang berbeda, dan beberapa juga mengalami kesulitan membedakan antara pola berirama yang berbeda. a. Congenital amusia : kekurangan pada musik yang kebanyakan orang telah memiliki kemampuan ini sejak lahir. Cirinya adalah tidak dapat mengenali atau bersenandung lagulagu yang dikenali, kurang peka terhadap nada yang disonan. b. Acquired amusia : mempunyai ciri yang sama seperti amusia bawaan, tapi tidak diperoleh karena diwariskan, amusia jenis ini adalah akibat dari kerusakan otak.
6 Ada 8 simptom yang diasosiasikan dengan penyakit pada lobus temporal, yaitu 1. Gangguan sensasi auditory dan persepsi kerusakan pada auditoryperceptual terletak pada bagian kiri lobus temporal. Bagian kiri lobus temporal penting untuk membedakan ucapan. Pada bagian ini juga terdapat gangguan yang disebut dengan aphasia dimana seseorang sulit untuk mengenali kata-kata ( terletak pada Wernicke s area). Selain itu, ketika terjadi kerusakan pada bagian kanan lobus temporal, maka seseorang akan mengalami kemunduran dalam mepersepsi karakteristik tertentu dari musik (loudness, quality dan pitch) 2. Gangguan selective attention input auditory dan visual kerusakan pada bagian kanan lobus temporal akan mengakibatkan ketidakmampuan seseorang dalam mengenali dan me-recall wajah maupun gambar-gambar. 3. Kelainan persepsi visual luka pada bagian kiri lobus temporal akan mengakibatkan ketidakmampuan untuk fokus karena sistem syarafnya terluka. Begitu juga dengan bagian kanan lobus temporal. 4. Kerusakan pengorganisasian dan pengkategorisasian materi verbal kerusakan lobus temporal juga mengakibatkan seseorang tidak dapat mengkategorisasikan sebuah kata, gambar, maupun objek yang familiar. 5. Gangguan pemahaman bahasa Seseorang dengan kerusakan ini mengakibatkan ia selalu keluar dari konteks, apakah itu kalimat, gambar, maupun ekspresi wajah. 6. Kerusakan memori jangka panjang kerusakan pada lobus temporal mengakibatkan seseorang mengalami amnesia. Kerusakan pada inferotemporal cortex mengakibatkan ketidak sadaran dalam me-recall informasi. Luka pada bagian kiri lobus temporal mengakibatkan seseorang tidak dapat me-recall materi verbal, sebaliknya jika bagian kanan rusak, akan mengakibatkan ketidakmampuan me-recall materi non-verbal 7. Perubahan kepribadian dan perilaku afektif kerusakan lobus temporal mengakibatkan gangguan pada emosi (karena amygdala terstimulasi). 8. Perubahan perilaku seksual
7 DAFTAR PUSTAKA Linsday W Kenneth et al. Neurology and Neurosurgery Ilustrated. 3rd Ed. ChurchillLivingstone, New York,1997; Netter H Frank. The CIBA Collection of Medical Illustrations. Vol I Nervous System, 1986 :147 Bird P Thomas, m emor y l o s s and D emen tia.in Harissons's. Principles of InternalM edicen e.14th Ed, McGraw-Hill, New York, 1998; Linsday W Kenneth et al. Neurology and Neurosurgery Ilustrated. 3rd Ed. Churchill Livingstone, New York, 1997 ; Netter H Frank. The CIBA Collection of Medical Illustrations. Vol I Nervous System,47. Bird P Thomas, memory loss and Dementia. In Harissons's. Principles of Internal Medicene. 14th Ed, McGraw-Hill, New York, 1998 ; f=00&tt=11&bt=0&bts=0&zu=http%3a//
GANGGUAN FUNGSI LUHUR. Dr. ISKANDAR JAPARDI. Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
GANGGUAN FUNGSI LUHUR Dr. ISKANDAR JAPARDI Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Otak merupakan organ untuk berfikir yang dapat terganggu oleh berbagai sebab seperti stroke.
Lebih terperinciFUNGSI LUHUR. Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB
FUNGSI LUHUR Oleh : dr. Euis Heryati Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB FUNGSI LUHUR FUNGSI YANG MEMUNGKINKAN MANUSIA DAPAT MEMENUHI KEBUTUHAN JASMANI DAN ROHANI SESUAI DENGAN NILAI
Lebih terperinciPeningkatan atau penurunan kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas
Lobus Otak dan Fungsinya Lobus Frontal Lobus frontal adalah rumah bagi pemikiran kognitif kita, dan itu adalah proses yang menentukan dan membentuk kepribadian seorang individu. Pada manusia, lobus frontal
Lebih terperinciFUNGSI KORTIKAL LUHUR
FUNGSI KORTIKAL LUHUR PENDAHULUAN Otak merupakan organ untuk berfikir yang dapat terganggu oleh berbagai sebab seperti stroke. Bagian tertentu otak mernpunyai fungsi khusus, fungsi luhur dalam keadaan
Lebih terperinciSensasi dan Persepsi
SENSASI Sensasi dan Persepsi Sensasi: Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh benda-benda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan mental yg mengatur impulsimpuls sensorik mjd 1 pola bermakna Proses
Lebih terperinciSENSASI PERSEPSI Biopsikologi
SENSASI PERSEPSI Biopsikologi UNITA WERDI RAHAJENG www.unita.lecture.ub.ac.id Sensasi: Sensasi dan Persepsi Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh bendabenda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan
Lebih terperinciA. Bagian-Bagian Otak
A. Bagian-Bagian Otak 1. Cerebrum (Otak Besar) Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak
Lebih terperinciSudah benarkah cara belajar Anda?
Sudah benarkah cara belajar Anda? Setelah mengevaluasi jawaban ujian mahasiswa, saya bisa menyimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa kurang membaca dan tidak mampu menulis!!. Hal ini dapat dilihat dari
Lebih terperinciHAMBATAN PERHATIAN, KONSENTRASI, PERSEPSI, DAN MOTORIK. Mohamad Sugiarmin
HAMBATAN PERHATIAN, KONSENTRASI, PERSEPSI, DAN MOTORIK Mohamad Sugiarmin PERSEPSI Proses mental yg menginterpretasikan dan memberi arti pd obyek yg ditangkap atau diamati oleh indera. Ketepatan persepsi
Lebih terperinciANATOMI OTAK. BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi
ANATOMI OTAK BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi www.unita.lecture.ub.ac.id Bagian Otak 1. Otak Bagian Belakang (hindbrain) 2. Otak Bagian Tengah (midbrain) 3. Otak Bagian Depan (forebrain) Hindbrain
Lebih terperinciLOBUS PARIETAL. (Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurospikologi) Disusun oleh : Kelompok 5 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN
LOBUS PARIETAL (Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurospikologi) Disusun oleh : Kelompok 5 Anggita Intania Putu Desy 190110080015 Evanny Anatassia 190110080018 Dian Permata Sari 190110080019 Septia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memori adalah suatu proses dimana informasi yang didapat dari proses pembelajaran disimpan dan diambil. Tipe memori dapat dibedakan berdasarkan waktu, yaitu memori
Lebih terperinciProses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara
Fisiologi pendengaran Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara mencapai membran tympani, membran tympani bergetar menyebabkan tulang-tulang pendengaran bergetar. Tulang
Lebih terperinciLobus Frontalis. Latar Belakang
Lobus Frontalis Disusun oleh: Nuraini R.A 080008, Putriana Ilmi 080012, Rininta D.R. 080013, Megariana 080014, Army Triasari 080050, Andina W.S. 080051, Laili Qadrina 080059, Hasya Rahmania 080080, Farisa
Lebih terperinciAFASIA
A F A S I A --------------------------- AFASIA --------------------------- DEFINISI Afasia adalah suatu gangguan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan otak. Afasia tidak termasuk gangguan perkembangan
Lebih terperinciGERSTMANN S SYNDROME
GERSTMANN S SYNDROME Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurologi Lestari Fauziah 190110080011 Theresia M. Purba 190110080024 Hj. Dewi Ariani 190110080046 Stella P. Utami 190110080047
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Afasia broca adalah gangguan pengutaraan atau gangguan produksi berbahasa yang ada hubungannya dengan komunikasi. Gangguan berbahasa ini terjadi, umumnya pada orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
Lebih terperinciPERINGAT AN KERAS. Powerpoint ini hanya digunakan utk perkuliahan PU saja. Beberapa sumber gambar
Powerpoint ini hanya digunakan utk perkuliahan PU saja. Beberapa sumber gambar mempunyai hak cipta yg tidak bisa ditelusuri satu persatu, utk itu mohon tidak menyebarluaskan atau mengunggah powerpoint
Lebih terperinciEllen Prima, S.Psi., M.A.
Modul ke: Mekanisme - Mekanisme Persepsi Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Pengantar Menurut kamus besar kata mekanisme dapat diartikan sebagai cara
Lebih terperinciAPHASIA. Klasifikasi Gangguan Bahasa
APHASIA Bahasa merupakan sesuatu yang paling kompleks dari perilaku yang ditunjukkan oleh manusia, karena bahasa melibatkan memori, belajar, keterampilan penerimaan pesan, proses, dan ekspresi. Sehingga
Lebih terperinciDarulkutni Nasution Department of Neurology
HIGHER CORTICAL C FUNCTIONS (FUNGSI LUHUR) Darulkutni Nasution Department of Neurology University of Sumatera Utara, School of Medicine S I R Integrasi semua impuls afferen pada korteks serebri Gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi suara yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.
Lebih terperinciSistem Saraf Otonom dan Fungsi Luhur
Sistem Saraf Otonom dan Fungsi Luhur Struktur Sistem Saraf Otonom Mengatur perilaku otomatis dari tubuh. Terbagi menjadi dua subsistem: Sistem saraf simpatetik. Sistem saraf parasimpatetik Sistem saraf
Lebih terperinciMenyeimbangkan Fungsi Kerja Otak Kanan dan Otak Kiri dalam Pembelajaran Membaca
Menyeimbangkan Fungsi Kerja Otak Kanan dan Otak Kiri dalam Pembelajaran Membaca A. Pendahuluan Diposting oleh : Zikwan, S.Pd. Secara neurobiologis, otak manusia terdiri atas miliaran sel saraf atau neuron
Lebih terperinciBAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf
BAB II Struktur dan Fungsi Syaraf A. SISTEM SARAF Unit terkecil dari system saraf adalah neuron. Neuron terdiri dari dendrit dan badan sel sebagai penerima pesan, dilanjutkan oleh bagian yang berbentuk
Lebih terperinciOTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif
Sistem Syaraf Pusat OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif BAGIAN DAN ORGANISASI OTAK Otak orang dewasa dibagi menjadi: Hemisfere serebral
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI UMUM 2 KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 3 SKS
TIU : Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan proses persepsi, motivasi, dan emosi, belajar, ingatan, berpikir, tidur dan mimpi Sub dan Sasaran Belajar 1 Persepsi A. Pengertian Sensasi dan Persepsi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Kode dan nama mata kuliah : PG 422 (3 sks) Topik bahasan : Psikodiagnostik III Wawancara Tujuan pembelajaran umum : Mahasiswa memahami orientasi perkuliahan (membahas tentang silabus, peraturan kelas,
Lebih terperinciKurnia Eka Wijayanti
Kurnia Eka Wijayanti Mengatur gerakan Diatur oleh pusat gerakan di otak : area motorik di korteks, ganglia basalis, dan cerebellum Jaras untuk sistem motorik ada 2 yaitu : traktus piramidal dan ekstrapiramidal.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Ada anggapan bhw krn aktivitas jasmani mengakibatkan anak bodoh?
PENDAHULUAN Ada anggapan bhw krn aktivitas jasmani mengakibatkan anak bodoh? Kecerdasan adlh bawaan sejak lahir, yg perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan & interaksi individu dg lingkungan Out bound
Lebih terperinciPSIKOLOGI. Sistem Sensorimotor MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh. Mampu menjelaskan sistem sensorimotor
MODUL PERKULIAHAN Sistem Sensorimotor Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh PSIKOLOGI PSIKOLOGI 11 MK61045 Abstract Membahas tentang sistem sensorimotor Kompetensi Mampu menjelaskan sistem
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. suatu kata merupakan unsur langsung dan bukan kata atau pokok kata, yang
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Afiks dalam Bahasa Indonesia Putrayasa (2008: 5) mengatakan afiks adalah bentuk linguistik yang pada suatu kata merupakan unsur langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah sebuah proses dimana kita menghasilkan atau mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru. Memori adalah proses menyimpan pengetahuan tersebut,
Lebih terperinciBio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Bio Psikologi Modul ke: Fakultas Psikologi SISTEM SENSORI MOTOR 1. Tiga Prinsip Fungsi Sensorimotor 2. Korteks Asosiasi Sensorimotor 3. Korteks Motorik Sekunder 4. Korteks Motorik Primer 5. Serebelum dan
Lebih terperinciBAHAN AJAR I AFASIA 1. 2.
BAHAN AJAR I AFASIA Nama Mata Kuliah/Bobot SKS : Sistem Neuropsikiatri / 8 SKS Standar Kompetensi : area kompetensi 5: landasan ilmiah kedokteran Kompetensi Dasar : menerapkan ilmu kedokteran klinik pada
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI FAAL 2 * KODE MATAKULIAH / SKS = MKK / 2SKS
TIU : Agar mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi panca indera serta proses penginderaan, mampu menguraikan peran hormonhormon terhadap manusia, serta mampu menjelaskan masalah psikologis yang
Lebih terperinciModul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI
Modul ke: Anatomi Sistem Saraf Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Susunan Umum Sistem Saraf Sistem saraf terdiri atas 2 bagian yaitu central
Lebih terperinciBio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Bio Psikologi Modul ke: Mekanisme Mekanisme Persepsi: 1. Sensasi dan Persepsi 2. Prinsip-Prinsip Organisasi Sistem Sensori 3. Sistem Auditori 4. Sistem Somatosensori 5. Indra Kimiawi: Penciuman dan Pencecapan
Lebih terperinciPERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana
Lebih terperinciCOGNITIVE FUNCTIONS. Cut Aldira R.C Jusiera Zahra S
CGNITIVE FUNCTINS Cut Aldira R.C Jusiera Zahra S Lateralisasi Fungsi Handedness & Genetikanya >90% dari seluruh manusia kinan 9-10% dari seluruh manusia kidal, tetapi sebagian besar merupakan ambidekstrus
Lebih terperinciMEMORI. Ingatkah Anda? 1/2/2009
MEMORI DITA RACHMAYANI., S.PSI., M.A dita.lecture.ub.ac.id / dita.lecture@gmail.com Ingatkah Anda? No HP Anda? Nama teman pertama anda saat masuk kuliah? Ketua kelompok saat PKK Maba? Nama guru olahraga
Lebih terperinciBAGIAN ILMU KEDOKTERAN SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN AGUSTUS 2015 REFERAT AFASIA DISUSUN OLEH : A. Sri Izazi Wafiah Sabil
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN REFERAT UNIVERSITAS HASANUDDIN AGUSTUS 2015 REFERAT AFASIA DISUSUN OLEH : A. Sri Izazi Wafiah Sabil C 111 11 375 Residen Pembimbing : Dr. Machyono Supervisor
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK. Perbedaan Fungsi Hemisfer Kiri dan Kanan. Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Neuropsikologi
TUGAS KELOMPOK Perbedaan Fungsi Hemisfer Kiri dan Kanan Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Neuropsikologi Disusun oleh : KELOMPOK I Riskiyana 190110080001 Fadilla Rizki 190110080006 Margyesti 190110080007
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)?
PENDAHULUAN Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)? Human Computer Interaction (HCI = IMK) merupakan studi tentang interaksi antara manusia, komputer dan tugas/ task. Bagaimana
Lebih terperinciREFERAT. Afasia. Oleh : Florensiana O. P. Manafe ( ) Pembimbing: dr. Fenny L. Yudiarto, SpS (K) KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI
REFERAT Afasia Oleh : Florensiana O. P. Manafe (11-2013-146) Pembimbing: dr. Fenny L. Yudiarto, SpS (K) KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI PERIODE 18 AGUSTUS 2014 20 SEPTEMBER 2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus globalisasi telah melanda setiap bangsa di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Arus ini membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia
Lebih terperinciBY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)
BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK) MENGAPA PERLU IDENTIFIKASI BELAJAR ANAK??? Dengan mengenali gaya belajar anak maka : 1. Menciptakan cara belajar yang menyenangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Perilaku yang kita ketahui, baik pengalaman kita sendiri ataupun
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Akhir dalam Aspek Fisik dan Kognitif Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses morfologi memunyai tugas untuk membentuk kata. Sebagian besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses morfologi memunyai tugas untuk membentuk kata. Sebagian besar kata dibentuk dengan cara menggabungkan beberapa komponen yang berbeda. Proses pembentukan kata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode remaja merupakan suatu periode terjadinya perubahan fisik,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode remaja merupakan suatu periode terjadinya perubahan fisik, kognitif, dan kematangan sosial yang kritis dari masa anak-anak ke dewasa. Perubahan kognitif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia baik berupa huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya mengalami stroke (Afasia
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sudah menjadi kebiasaan, seseorang mendengarkan musik ketika melakukan berbagai aktivitas. Begitupun ketika dilakukan proses pembelajaran, ada kebiasaan mahasiswa mendengarkan musik ketika mereka
Lebih terperinciFormatio Reticularis & Sistem Limbik. Oleh Prof dr Ahmad Effendi AAI dr Sufitni M.Kes
Formatio Reticularis & Sistem Limbik Oleh Prof dr Ahmad Effendi AAI dr Sufitni M.Kes Formatio Reticularis Jaring yang membentang sepanjang sumbu susunan saraf pusat dari medulla spinalis sampai cerebrum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Otak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. 1 Otak kiri Otak bagian kiri adalah pikiran yang sadar, edukasi, emosi positif dan negatif. Digunakan untuk berpikir logis, seperti halnya ketika melihat awan yang
Lebih terperinciBAB VI. Fungsi Indera Penciuman
BAB VI Fungsi Indera Penciuman A. PENDAHULUAN Penciuman merupakan salah satu indera yang paling primitif. Walaupun penciuman tidak terlalu penting untuk spesies manusia, penciuman sangat penting bagi kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otak atau encephalon adalah pusat sistem saraf/ CNS (Central Nervous System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan mengkoordinir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, setiap manusia akan melalui tahap perkembangan yang sama.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, setiap manusia akan melalui tahap perkembangan yang sama. Perkembangan tersebut terbagi menjadi beberapa tahap antara lain tahap pre-natal,
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Nina Maftukha S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain
Lebih terperinciRaisa Bellana M Putri Soonia Z Kamila Nurul A Denisa Arsanti Nadira Khalida K.
A P H A S I A Neuropsychology Revised Assesment Raisa Bellana M. 190110070029 Putri Soonia Z. 190110070123 Kamila Nurul A. 190110080003 Denisa Arsanti 190110080021 Nadira Khalida K. 190110080025 Inggar
Lebih terperinciSPEECH THERAPY PADA KLIEN STROKE Oleh: Farida Aini_dipublish oleh: Sunardi (Residensi Sp.KMB)
SPEECH THERAPY PADA KLIEN STROKE Oleh: Farida Aini_dipublish oleh: Sunardi (Residensi Sp.KMB) I. Deskripsi Topik A. Definisi Klien yang sembuh dari Cerebral Vascular attact (CVA) biasanya masalah yang
Lebih terperinciDasar Dasar Desain 1. Modul ke: 04FTPD. Unsur Rupa : Obyek Visual. Fakultas. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk
Modul ke: Dasar Dasar Desain 1 Unsur Rupa : Obyek Visual Fakultas 04FTPD Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk Unsur Rupa : Obyek Visual Modul Dasar-dasar Desain 1 Obyek
Lebih terperincibiologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF
17 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 17 SISTEM SARAF Segala aktivitas tubuh manusia dikoordinasi oleh sistem saraf dan sistem hormon (endokrin). Sistem saraf bekerja atas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka
DAFTAR ISI Definisi 2 Traktus Spinotalamikus Anterior 2 Traktus Spinotalamikus Lateral 4 Daftar Pustaka 8 1 A. Definisi Traktus Spinotalamikus adalah traktus yang menghubungkan antara reseptor tekanan,
Lebih terperinciSistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus
Sistem Saraf Dr. Hernadi Hermanus Neuron Neuron adalah unit dasar sistem saraf. Neuron terdiri dari sel saraf dan seratnya. Sel saraf memiliki variasi dalam bentuk dan ukurannya. Setiap sel saraf terdiri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANSIA 2.1.1 Definisi lansia Undang-undang No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia menyatakan bahwa lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas. Dalam
Lebih terperinciPSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan III: Pengaruh Ilmu Fisiologi/Faal Terhadap Perkembangan Ilmu Psikologi
PSIKOLOGI UMUM 1 Pertemuan III: Pengaruh Ilmu Fisiologi/Faal Terhadap Perkembangan Ilmu Psikologi Pengaruh Ilmu Fisiologi Terhadap Ilmu Psikologi Pengaruh Ilmu Fisiologi/Faal Penelitian Fungsi Otak Penelitian
Lebih terperinciGANGGUAN KESADARAN PADA EPILEPSI. Pendahuluan
GANGGUAN KESADARAN PADA EPILEPSI Pendahuluan Epilepsy dapat menyebabkan gangguan kesadaran yang transient mulai dari gannguan kesiagaan ringan sampai hilangnya kesadaran. hal ini disebabkan terdapatnya
Lebih terperinci01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 01FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinciNEUROPSIKOLINGUISTIK. Prof. Mangantar Simanjuntak, Ph.D. Program Doktor Linguistik Sekolah Pascasarjana - USU
NEUROPSIKOLINGUISTIK Prof. Mangantar Simanjuntak, Ph.D Program Doktor Linguistik Sekolah Pascasarjana - USU Teori Standar Neuropsikolinguistik Neuropsikolinguistik sebagai sebuah disiplin juga memakai
Lebih terperinciKESULITAN BELAJAR SPESIFIK
KESULITAN BELAJAR SPESIFIK PENGERTIAN IDEA (1997) : Anak-anak yang mengalami hambatan / penyimpangan pada satu / lebih proses-proses psikologis dasar yg mencakup pengertian / penggunaan bahasa baik lisan
Lebih terperinciPsikologi Umum 2 Memori. Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya
Psikologi Umum 2 Memori Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya Analogi: perpustakaan besar Sir Frederic Bartlett (1932) O Pertama kali meneliti memori O Mengingat kembali = proses rekonstruksi yang
Lebih terperinciAkar Biologi dalam Ilmu Psikologi. Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si
Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si Sistem Saraf Sistem Saraf Sistem saraf berfungsi untuk mengumpulkan dan memproses informasi, memberikan reaksi terhadap berbagai rangsangan,
Lebih terperinciBAB 1 PENGANTAR PSIKOLOGI FAAL 1
Dattar Isi BAB 1 PENGANTAR PSIKOLOGI FAAL 1 A. PENGERTIAN 2 B. PENDEKATAN BIOPSIKOLOGI 3 c. PERILAKU BIOLOGIS 6 D. PERKEMBANGAN PERILAKU (INTERAKSI ANTARA FAKTOR GENETIK DAN PENGALAMAN) 10 BAB 2 SISTEM
Lebih terperinciKuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
Kuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi Learning disability? LD adalah istilah umum untuk menggambarkan kondisi sso yang mempengaruhi cara belajar dan keberfungsiannya di dalam kehidupan sehari-hari. Di bawah
Lebih terperinciBagian Anatomi Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN KINERJA OTAK DENGAN SPIRITUALITAS DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN INDONESIA SPIRITUAL HEALTH ASSESSMENT PADA TOKOH-TOKOH AGAMA KRISTEN GMIST (PENDETA) DI RESORT TAHUNA 1 Mirachel. D. Samel 2 Taufiq
Lebih terperinciLong Term Memory. Memori jangka panjang. Wakid Rima Oktafianto
Long Term Memory Memori jangka panjang Wakid Rima Oktafianto 0403514012 Seperti halnya kemampuan biologis lainnya, memori disesuaikan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan hidup sehari-hari
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP NEUROLOGI DALAM PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN (RPP) Pertemuan ke : 1 : Mahasiswa dapat menjelaskan tentang mata kuliah neurologi dalam pembelajaran serta keterkaitannya dengan mata kuliah yang lain : 1. Ruang lingkup mata kuliah
Lebih terperinciPeran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang Annisa Safira Riska Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB. Abstrak Merasakan ruang merupakan sebuah kegiatan yang dialami manusia
Lebih terperinciBio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Bio Psikologi Modul ke: SISTEM VISUAL 1. Prinsip umum persepsi visual 2. Cahaya Memasuki Mata dan Mencapai Retina 3. Retina dan Translasi Cahaya 4. Dari Retina ke Korteks Visual Primer 5. Melihat Batas
Lebih terperinciSENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/
SENSASI dan PERSEPSI 4/2/2015 1 SENSASI =PENGAMATAN (PENGINDERAAN) 4/2/2015 2 A. PENGERTIAN PENGAMATAN MANUSIA PENGAMATAN REALITAS (DUNIA OBJEKTIF) 4/2/2015 3 PENGAMATAN Pengamatan / penginderaan : proses
Lebih terperinciPendahuluan. Cedera kepala penyebab utama morbiditas dan mortalitas Adanya berbagai program pencegahan
HEAD INJURY Pendahuluan Cedera kepala penyebab utama morbiditas dan mortalitas Adanya berbagai program pencegahan peralatan keselamatan sabuk pengaman, airbag, penggunaan helm batas kadar alkohol dalam
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. serta mengevaluasinya secara akurat (Nasution, 2003). dasarnya mungkin organic, fungsional, psikotik ataupun histerik.
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Persepsi ialah daya mengenal barang, kwalitas atau hubungan serta perbedaan antara suatu hal melalui proses mangamati, mengetahui dan mengartikan setelah panca indranya
Lebih terperinciWritten by Dr. Brotosari Saturday, 28 November :33 - Last Updated Sunday, 27 November :33
Otak memliki fungsi yang sangat penting, dunia disekeliling kita menjadi terasa begitu berarti(...uhhh), karena otak yang memberinya arti. Melalui 5 sensasi lewat penglihatan(termasuk main mata), penciuman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan dan menginterpretasikan makna (Wood, 2007:3). baik, contohnya adalah individu yang menyandang autisme.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial pasti akan melakukan komunikasi. Komunikasi itu sendiri tentunya merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat terpisahkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak dijumpai berbagai macam gangguan psikologis yang terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention Deficit Disorder) atau yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengantar Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut
Lebih terperinciSpecial Educational Needs
HAMBATAN SENSORI DAN PERSEPSI Oleh : DR. Zaenal Alimin M.Ed dr. Euis Heryati MK. HAMBATAN KONSENTRASI, ATENSI, PERSEPSI, DAN MOTORIK; PERTEMUAN 1-3 KONSEP DASAR HAMBATAN HAMBATAN HAMBATAN INTERNAL (Faktor
Lebih terperinciMatrissya Hermita PSIKOLOGI FAAL KULIAH I PENGANTAR
Matrissya Hermita PSIKOLOGI FAAL KULIAH I PENGANTAR PENDAHULUAN PSIKOLOGI (Psychology) Ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia. FAAL /FISIOLOGI (Physiology) Ilmu pengetahuan yang mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Siswanto (2007, h.65) menyebutkan bahwa konsentrasi yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswanto (2007, h.65) menyebutkan bahwa konsentrasi yaitu kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada suatu objek yang sedang dihadapi. Selaras dengan
Lebih terperinciBentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan
Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan Psikologi Pendidikan Pengindraan (sensasi) dan Persepsi O Pengindraan atau sensasi adalah proses masuknya stimulus ke dalam alat indra manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan pendidikan lanjutan, hal ini menyebabkan beberapa mahasiswa baru mengalami kegagalan dalam belajar.
Lebih terperinciPSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN POKOK-POKOK BAHASAN Pengantar Gejala Jiwa dalam Pendidikan Perbedaan Individu dan Aplikasinya dalam pendidikan Masalah Belajar Masalah Pembelajaran Pengukuran dan Penilaian Diagnostik
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Depresi Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang mempunyai gejala utama afek depresi, kehilangan minat dan kegembiraan, dan kekurangan energi yang menuju meningkatnya
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBYEK PENELITIAN
0 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBYEK PENELITIAN Selamat Pagi, Nama saya Michiko, NIM 110600131, alamat saya di jalan Majapahit no 69, nomor telepon 08126223933. Saya adalah mahasiswi di Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerminkan kedewasaan kepribadiannya. halusinasi. Meskipun bentuk halusinasinya bervariasi tetapi sebagian besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO, kesehatan jiwa merupakan berbagai karakteristik positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Qodriannisa Puspaningrum, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat konsentrasi yang tinggi pada atlet memiliki peranan penting untuk dilatihkan guna menunjang penampilan yang baik pada atlet serta dapat meningkatkan
Lebih terperinciModul #2 NLP Presupposition Darmawan Aji, Certified NLP Trainer Page 1
Modul #2 NLP Presupposition Darmawan Aji, Certified NLP Trainer Page 1 NLP memiliki asumsi-asumsi yang dijadikan landasan dari bangunan NLP. Tanpa asumsiasumsi ini, metodologi maupun teknik NLP tidak dapat
Lebih terperinci