Term of Reference SABA DESA I (Desa Sugihmukti Dusun Rancabolang Ciwidey)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Term of Reference SABA DESA I (Desa Sugihmukti Dusun Rancabolang Ciwidey)"

Transkripsi

1 Term of Reference SABA DESA I (Desa Sugihmukti Dusun Rancabolang Ciwidey) 1. Apa itu Saba Desa? Saba Desa merupakan kegiatan kerelawanan yang mengajak para profesional untuk secara sukarela mengenal dan melihat langsung kondisi pendidikan juga kehidupan masyarakat di desa yang selama ini menjadi penyangga atau hinterland bagi masyarakat di kota. Di Saba Desa ini, para profesional akan berinteraksi langsung dengan stakeholder pendidikan di Desa tersebut, yaitu para siswa, guru, sekolah dan juga masyarakat, sebagai upaya untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Desa tersebut. Bentuk interaksi tersebut dapat berupa kegiatan formal maupun non-formal yang direncanakan, dijalankan, dan dievaluasi oleh para profesional itu sendiri. Dalam menjalankan Saba Desa ini, para profesional akan dimasukkan dalam satu kelompok besar dan akan didampingi oleh relawan Pendamping yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi yang terkait dengan Saba Desa. Saba Desa ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh relawan Kelas Inspirasi Bandung dan akan dilaksanakan selama empat hari, pada tanggal Juli Adapun lokasi kegiatan Saba Desa akan dilaksanakan di Desa Sugihmukti Ciwidey tepatnya di Dusun Rancabolang. 2. Sasaran Umum 2.1. Siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Dusun Rancabolang Guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Dusun Rancabolang Masyarakat di Dusun Rancabolang 3. Tujuan Saba Desa Kegiatan Saba Desa ini bertujuan untuk memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, yaitu : 3.1. Bagi Siswa Memberikan semangat dan motivasi untuk terus melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya Memberikan inspirasi dan motivasi untuk berani memiliki mimpi dan cita-cita, serta untuk berjuang demi meraih mimpi dan cita-cita tersebut Menambah wawasan tentang beragam jenis cita-cita yang bisa dicapai di masa depan Menanamkan 5 (lima) nilai moral positif utama, yaitu kejujuran, kerja keras, pantang menyerah, kemandirian, dan sikap hormat pada orang tua dan guru sebagai jalan untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita Bagi Guru Menjadi sarana interaksi, diskusi, dan bertukar pikiran antara guru-guru dari sekolah di lokasi kegiatan Saba Desa dengan para relawan Memberikan pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman baru melalui materi-materi yang disediakan oleh para relawan.

2 3.2.3.Menyediakan kesempatan bagi guru-guru di lokasi kegiatan Saba Desa untuk mengembangkan diri, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan profesionalitas yang nantinya dapat dipraktekkan di kelas ataupun tempat lain Bagi Masyarakat Menjadi sarana bertukar pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman positif antara masyarakat di desa dengan para relawan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Mendorong terciptanya sinergi positif antara masyarakat di desa dengan para relawan yang diharapkan dapat saling meningkatkan kualitas hidup masing-masing Bagi Relawan Memberikan kesempatan untuk ikut ambil bagian langsung dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di desa Memberikan gambaran langsung mengenai kondisi pendidikan dan masyarakat di desa Menjadi sarana untuk aktualisasi diri dengan cara berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimilikinya kepada siswa, guru, sekolah dan juga masyarakat Memberikan pengalaman baru di luar rutinitas sehari-hari dengan tetap memberikan manfaat kepada orang lain Memberikan kesempatan untuk menjalin relasi atau jejaring baru dengan semua pihak yang terlibat. Baik antar relawan, maupun dengan sekolah, guru, dan masyarakat Sikap Dasar Saba Desa Ada 7 Sikap Dasar yang melandasi kegiatan Saba Desa yang diharapkan dimiliki oleh relawan yang terlibat dalam kegiatan ini, yaitu : 1. Sukarela. Semua pihak yang terlibat mengikuti kegiatan ini dilandasi dengan kerelaan hati dan tanpa paksaan. 2. Tulus. Semua pihak percaya bahwa ini bukan tentang diri relawan, bukan tentang para pengurus sekolah, tetapi demi anak-anak Indonesia yang akan lebih percaya diri dan siap berjuang menyongsong cita-cita mereka. Juga terbukanya ruang interaksi dan peluang terbentuknya jejaring atau relasi dengan berbagai pihak yang terlibat. 3. Bebas kepentingan. Kegiatan ini bebas dari relasi dengan institusi perusahaan/lembaga tempat relawan bekerja. Kepentingan yang utama adalah demi masa depan anak-anak Indonesia, peningkatan kualitas guru, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di desa. 4. Siap belajar. Bersikap terbuka dan saling belajar, baik sekolah, relawan, dan semua pihak yang terlibat. 5. Ambil bagian langsung. Para relawan selalu siap terjun langsung, fokus pada aksi, siap hadir, dan siap berinteraksi langsung demi membawa dampak positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. 6. Siap Berkolaborasi. Terbuka untuk membangun silaturahmi dan kerja sama semua pihak yang terlibat. Relawan, sekolah, guru dan masyarakat selalu terbuka, saling rendah hati dan tulus untuk terus menjalin silaturahmi dan membangun jejaring yang baik. 7. Mandiri. Kesiapan relawan untuk terlibat langsung dibuktikan melalui kesediaannya untuk mengurus sendiri cuti yang dibutuhkan pada saat hari H dan bersungguh-sungguh menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan (baik itu kebutuhan pribadi maupun bahan/materi yang akan disampaikan). Juga bersedia menanggung sendiri biaya-biaya yang akan keluar untuk

3 kepentingan pribadi dan menanggung bersama untuk biaya-biaya yang keluar untuk kebutuhan kelompok. 5. Bentuk Kegiatan 5.1. Ruang Inspirasi Relawan akan berbagi dan bercerita seputar profesinya kepada siswa-siswi. Harapannya dengan cerita yang dibagikan oleh para relawan mengenai profesinya, mereka dapat terinspirasi dan termotivasi untuk mempunyai mimpi dan cita-cita. Juga untuk terus melanjutkan pendidikan demi meraih mimpi dan cita-cita tersebut. Selain itu, mereka bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan mengenai beragam cita-cita dan profesi di luar yang biasa mereka lihat dan dengar sehari-hari. Disamping itu, relawan juga akan memberikan materi Siapa Aku. Di materi Siapa Aku, relawan akan mengajak siswa-siswi mengenali diri, yaitu mengetahui kekuatan dan hal yang harus dikembangkannya. Harapannya materi tersebut akan memunculkan dan membangun kepercayaan diri siswa-siswi untuk meraih cita-citanya. Kegiatan Ruang inspirasi akan dilakukan di tiga Sekolah Dasar dan Satu Sekolah Menengah Pertama, yaitu : Nama Sekolah Jumlah Rombongan Belajar Jumlah Kelas Jumlah Siswa SDN Kendeng SDN Rancabolang SDN Sukamanah *SMP PERKAPEN RANCABALI Berdasarkan hasil survey, didapatkan informasi tambahan mengenai kondisi siswa, yaitu : Wawasan siswa-siswa masih sangat terbatas. Tidak banyak anak-anak yang pernah keluar dari lingkungan tempat tinggalnya. Kasus putus sekolah cukup tinggi, mayoritas hanya melanjutkan sampai SMP. Kentalnya penggunaan Bahasa Sunda di daerah tersebut mengakibatkan kurangnya penggunaan Bahasa Indonesia. Akan menjadi tantangan ketika relawan menyampaikan materi Ruang Berbagi Relawan akan mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru. Guru yang terlibat dalam kegiatan Ruang Berbagi hanyalah Guru Sekolah Dasar. Lokasi kegiatan dapat dilaksanakan di SDN Rancabolang. Berdasarkan survey yang sudah dilakukan, Guru di ketiga sekolah memiliki kondisi yang hampir sama, yaitu : Jumlah guru honorer lebih banyak dibandingkan guru PNS. Gaji honorer per bulan sekitar Rp ,-. Kegiatan untuk meningkatkan keahlian dan kemampuan para guru tidak rutin dilakukan. Penyampaian materi dalam kegiatan belajar mengajar masih bersifat satu arah. Misalnya dengan cara ceramah atau memberikan tugas. Minimnya alat peraga.

4 Jauhnya jarak dari tempat tinggal ke sekolah. Rata-rata jumlah siswa di setiap sekolah tidak banyak. Salah satu kondisi yang menarik, ada satu kelas yang terdiri hanya 6 10 siswa/i, namun guru terlihat kurang mempersiapkan materi dan hanya mengajar ala kadarnya. Berdasarkan kondisi diatas, maka tema yang panitia angkat adalah peningkatan motivasi guru dan metode belajar kreatif. Bentuk kegiatannya dapat berupa pelatihan, workshop, seminar, dll yang akan diadakan di satu titik. Bentuk kegiatan yang nantinya akan dipilih dapat didiskusikan dan disepakati bersama di dalam kelompok. Relawan sebaiknya sudah menyiapkan materi, peralatan, dan perlengkapan yang diperlukan sebelum berangkat ke lokasi Ruang Interaksi Relawan diharapkan untuk dapat mengadakan kegiatan, baik formal maupun nonformal yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Adapun kondisi umum dari masyarakat di Dusun Rancabolang adalah : Agama : Mayoritas Islam Pekerjaan : Pemetik Teh dengan target per orang sekitar 1 ton per bulan. Gaji kurang lebih 1,5jt/bulan. Waktu kerja mereka hanya sampai pukul Suku Bangsa : Mayoritas Sunda. Bahasa yang digunakan, : Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia. Namun, Bahasa daerah cukup kental digunakan sebagai Bahasa sehari-hari. Selain itu, terdapat informasi menarik mengenai permasalahan yang ada di masyarakat Dusun Rancabolang, yaitu : 1. Kurangnya perhatian untuk pendidikan anak. Orang tua masih menganggap pendidikan anak menjadi hal yang kurang penting. Hal tersebut terlihat ketika ada anak yang tidak berangkat sekolah, orang tua membiarkannya. 2. Gaya kehidupan konsumtif. Hal tersebut terlihat dengan gaji yang pas-pasan, mereka banyak yang memiliki hutang di bank untuk membeli alat-alat elektronik / motor / kegiatan menikahkan anak. 3. Ketidakpedulian terhadap pola hidup sehat. Sebagai pegawai PTPN, mereka diberikan fasilitas tempat tinggal. Namun, mereka tampak kurang merawat fasilitas yang diberikan. Contohnya ketika ada genting bocor atau tembok rusak, tidak diperbaiki malah dibiarkan. 4. Kurangnya keterampilan dan berpikir kreatif. Salah satu sumber informasi menyampaikan bahwa Jalan di wilayah Rancabolang akan menjadi jalur provinsi. Jika sudah diresmikan dan memang digunakan sebagai Jalan alternatif antar propinsi maka sangat memungkinkan kawasan Rancabolang akan ramai dikunjungi. Kondisi tersebut memunculkan pertanyaan apakah masyarakat akan menjadi pemain utama atau hanya menjadi penonton. Informasi diatas dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan bentuk kegiatan yang akan dilakukan. Relawan akan merumuskan sendiri bentuk kegiatan seperti apa yang dapat dilakukan. Termasuk merumuskan jenis pengetahuan, materi maupun informasi yang akan dibagikan kepada masyarakat. Segala jenis kegiatan yang akan dilakukan hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pihak perkebunan untuk membantu kelancaran kegiatan tersebut.

5 6. Siapa saja yang dapat terlibat? 6.1. Relawan Narasumber Para profesional yang ambil bagian langsung di kegiatan Saba Desa, kami sebut sebagai relawan narasumber. Mereka adalah profesional/pekerja dari berbagai macam bidang pekerjaan dengan pengalaman bekerja minimal tiga tahun. Tidak ada batasan umur untuk bergabung menjadi relawan narasumber. Dengan persyaratan : a. Bersedia cuti dan hadir selama empat hari kegiatan Saba Desa dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan b. Wajib hadir pada saat Briefing c. Menyiapkan dan menyediakan seluruh keperluan selama kegiatan Saba Desa secara swadaya 6.2. Relawan Dokumentasi Relawan dokumentasi adalah mereka yang mempunyai kemampuan di bidang fotografi atau videografi yang bertugas untuk meliput kegiatan Saba Desa. Dengan persyaratan : a. Bersedia cuti dan hadir selama empat hari kegiatan Saba Desa dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan b. Wajib hadir pada saat Briefing c. Menyediakan peralatan fotografi atau videografi sendiri. 7. Informasi Tambahan 7.1. Gambaran Lokasi Dusun Rancabolang Gambaran Umum Nama Desa : Desa Sugihmukti Kecamatan : Pasirjambu Kabupaten/Kota : Bandung Provinsi : Jawa Barat Kode Pos : Kondisi Alam : Curah hujan sangat tinggi, Siang Malam hari sering hujan Suhu udara sekitar Celcius (Daerah dengan ketinggian 1700 M diatas Laut). Dusun Rancabolang merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Sugihmukti dan merupakan salah satu dusun terjauh yang ada di Desa Sugihmukti. Akses transportasi umum menuju kawasan ini sangat terbatas, yakni hanya ada 1 elf yang melalui kawasan ini dan itupun hanya di pagi hari saja. Alternatif lain dapat menggunakan kendaraan pribadi (motor/mobil) atau sewa kendaraan. Mungkin alasan inilah yang menjadikan Dusun Rancabolang jarang mendapatkan akses informasi dari luar dan jauh dari hiruk pikuk keramaian warga desa yang membedakannya dengan dusun lainnya dimana banyak diadakan kegiatan KKN, Pengabdian pada Masyarakat, dan kegiatan lainnya.

6 7.1.2.Akses Menuju Dusun Rancabolang Kondisi Jalan : 75% Cor Beton & Aspal ; 25 % Bebatuan/pasir/tanah lunak Kendaraan : Mobil/Motor Transportasi : Alternatif 1 : Elf jalur Ciwidey arah Patuha - sehari dua kali di jam (05:00 dan 10:00, pulangnya jam 12 siang dari Patuha) seharga Rp ,- sekali jalan Alternatif 3 : Mengendarai kendaraan pribadi / sewa. Untuk mobil disarankan mobil dengan ground clearance tinggi/minimal kategori MPV (Avanza dan sejenisnya). 4 wheel drive lebih baik karena kondisi jalan rusak apalagi kalau hujan. Untuk moto r bisa dengan motor manual, matic. Untuk matic hati-hati karena kondisi berbatu dan licin, kondisi motor dan penumpang harus sangat prima.

7 Panduan Arah Kota Bandung Leuwi Panjang Kopo Sayati Margahayu Katapang Soreang Pasir Jambu Desa Alam Endah Jalan Ciasin Kawasan Perkebunan Rancabolang Ancang-ancang Alfamart Desa Alam Endah (sebelum Kolam Renang The Valley Resort, jika sudah lewat ini, putar balik) maju sekitar 100 meter belok kiri, masuk ke Jalan Ciasin, ikuti jalan. Spot menarik untuk menanyakan arah ke warga bisa tanya: Perkebunan Rancabolang, Geodipa, atau Bukit Jamur Rancabolang. Bukit Jamur Rancabolang merupakan lokasi pusat kegiatan dan tempat tinggal. Catatan: Ketika sampai di PTPN Rancabolang, ikuti jalan, lalu akan menemukan ada dua persimpangan. Jika: a. Lurus: akan menuju ke daerah PLTU GeoDipa b. Belok kiri: menuju pusat Rancabolang (masuk ke arah perkebunan teh) Gambaran Jarak dan Waktu Bandung Alun-Alun Soreang sekitar 20 Km dalam waktu 150 menit Alun-Alun Soreang - Alun-Alun Ciwidey sekitar 12 Km dalam waktu 30 menit Alun-Alun Ciwidey - Kantor Desa Sugihmukti sekitar 4 Km dalam waktu 10 menit Alun-Alun Ciwidey - Rancabolang SDN Kendeng sekitar 15 Km dalam waktu 60 menit Rancabolang SDN Kendeng - Rancabolang SDN Rancabolang sekitar 3 Km dalam waktu 15 menit Rancabolang SDN Rancabolang - Rancabolang SDN Sukamanah sekitar 3 Km dalam waktu 15 menit 7.2. Akomodasi Untuk penginapan selama Saba Desa, relawan dapat tinggal di : 1. Satu rumah di PTPN Rancabolang yang sudah disediakan oleh pihak PTPN, yang terdiri dari 2 single bed. Dengan kondisi lesehan dapat diisi untuk kurang lebih 20 orang. 2. Aula PTPN 3. Rumah warga (Masih dalam konfirmasi) 7.3. Konsumsi Kebutuhan makan relawan selama Saba Desa, bisa dipenuhi dengan cara masak sendiri, atau memberdayakan masyarakat untuk memasak.

PANDUAN KELAS INSPIRASI. Cerita tentang bagaimana cara membuat Kelas Inspirasi di daerah kamu

PANDUAN KELAS INSPIRASI. Cerita tentang bagaimana cara membuat Kelas Inspirasi di daerah kamu PANDUAN KELAS INSPIRASI Cerita tentang bagaimana cara membuat Kelas Inspirasi di daerah kamu PETA PANDUAN Kenali Kelas Inspirasi Tujuan Dampak Sosial Sikap Dasar Prinsip Pengelolaan Membuat di lingkungan

Lebih terperinci

Sekilas Program. Tujuan Program

Sekilas Program. Tujuan Program 4 Sekilas Program Indonesia Mengajar mengundang para profesional yang sukses karena pendidikan untuk turun tangan berbagi cerita dan pengalaman kerja selama sehari di Hari Inspirasi. Cerita tersebut akan

Lebih terperinci

Panduan Relawan Dokumentasi

Panduan Relawan Dokumentasi Panduan Relawan Dokumentasi Sekilas Program Kelas Inspirasi adalah gerakan para profesional turun ke Sekolah Dasar (SD) selama sehari, berbagi cerita dan pengalaman kerja juga motivasi meraih cita-cita.

Lebih terperinci

Panduan Relawan Dokumentasi

Panduan Relawan Dokumentasi Panduan Relawan Dokumentasi Kelas Inspirasi Bandung 5 Sekilas Program Kelas Inspirasi adalah gerakan para profesional turun ke Sekolah Dasar (SD) selama sehari, berbagi cerita dan pengalaman kerja juga

Lebih terperinci

Curug Cipanji. Air Terjun Bertingkat 3 dan Waterboom Alam

Curug Cipanji. Air Terjun Bertingkat 3 dan Waterboom Alam Ridwanderful Curug Cipanji Air Terjun Bertingkat 3 dan Waterboom Alam 2 Curug Cipanji Ciwidey Curug Cipanji adalah salah satu air terjun yang berada di kawasan Ciwidey. Curug Cipanji ini letaknya cukup

Lebih terperinci

KI 1 Belitung, 22 April 2017

KI 1 Belitung, 22 April 2017 kelasinspirasilombok.org KI 1 Belitung, 22 April 2017 kelasinspirasibelitung.org 1 P a n d u a n D o k u m e n t a t o r K e l a s I n s p i r a s i L o m b o k SEKILAS PROGRAM Indonesia Mengajar merupakan

Lebih terperinci

Panduan Relawan Pengajar

Panduan Relawan Pengajar Panduan Relawan Pengajar Sekilas Program Kelas Inspirasi adalah gerakan para profesional turun ke Sekolah Dasar (SD) selama sehari, berbagi cerita dan pengalaman kerja juga motivasi meraih cita-cita. Cerita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki luas wilayah 35.746,26 Km2 dengan kondisi alam dan struktur geologi yang kompleks dengan

Lebih terperinci

PROPOSAL KERJASAMA PELATIHAN ILMIAH REMAJA GABUNGAN (PIRG) KE-2 BOGOR, DESEMBER 2015 PANDUAN KEGIATAN KE-1

PROPOSAL KERJASAMA PELATIHAN ILMIAH REMAJA GABUNGAN (PIRG) KE-2 BOGOR, DESEMBER 2015 PANDUAN KEGIATAN KE-1 PROPOSAL KERJASAMA PELATIHAN ILMIAH REMAJA GABUNGAN (PIRG) KE-2 BOGOR, 24-27 DESEMBER 2015 PANDUAN KEGIATAN KE-1 KIR adalah sesuatu program kegiatan sekolah yang mendudukung peserta didik untuk melakukan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

RAHASIA KUESIONER CONTINGENT VALUATION. Data Kunjungan Kunjungan 1 Kunjungan 2 Kunjungan 3

RAHASIA KUESIONER CONTINGENT VALUATION. Data Kunjungan Kunjungan 1 Kunjungan 2 Kunjungan 3 Pewawancara : Pemeriksa : Data operator : RAHASIA ID Rumah Tangga : Gelombang : Survei Sumber Daya dan Infrastruktur Desa KUESIONER CONTINGENT VALUATION Data Kunjungan Kunjungan 1 Kunjungan 2 Kunjungan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kecamatan merupakan bagian integral dari pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekreasi merupakan bagian dari kebutuhan pokok dari banyak orang pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekreasi merupakan bagian dari kebutuhan pokok dari banyak orang pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rekreasi merupakan bagian dari kebutuhan pokok dari banyak orang pada saat ini. Banyaknya aktifitas, kurangnya istirahat, penatnya suasana kota yang terjadi berulang-ulang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN 2.1 Sejarah Desa Pauh Desa Pauh ini terletak di Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan. Nama asli dari desa ini sebenarnya adalah Desa Terjun Jalan

Lebih terperinci

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berwisata merupakan salah satu cara untuk melepaskan diri dari rutinitas. Padatnya penduduk yang ada di perkotaan serta tingkat polusi baik udara maupun suara, membuat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota

I. PENDAHULUAN. tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan dan kesehatan berpengaruh terhadap kebutuhan transportasi yang semakin meningkat. Dari fakta

Lebih terperinci

PROFIL KELAS INSPIRASI KEDIRI

PROFIL KELAS INSPIRASI KEDIRI Kelas Inspirasi Kediri IV PROFIL KELAS INSPIRASI KEDIRI Langkah Menjadi Panutan, Ujar Menjadi Pengetahuan, Pengalaman Menjadi Inspirasi APA ITU KELAS INSPIRASI? Kelas Inspirasi adalah kegiatan sukarela

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Gambaran Umum Kelurahan Sumberwungu. Melakukan survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Gambaran Umum Kelurahan Sumberwungu. Melakukan survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Gambaran Umum Kelurahan Sumberwungu Melakukan survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN, minimal survei dua kali. Sehingga dapat dijadikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode LXI divisi I kelompok B unit 3

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode LXI divisi I kelompok B unit 3 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode LXI divisi I kelompok B unit 3 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2016-2017, berlokasi di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran,

Lebih terperinci

Modul Relawan Inspirasi

Modul Relawan Inspirasi Modul Relawan Inspirasi Selamat Anda mendapatkan kehormatan untuk menyebarluaskan berita baik kepada seluruh dunia, Bahwa kita semua (Anda, Saya, Kalian semua) sedang bahu membahu mempersiapkan generasi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada V. GAMBARAN UMUM LOKASI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Keadaan Umum Kecamatan Cicurug Kecamatan Cicurug berada di bagian Sukabumi Utara. Kecamatan Cicurug memiliki luas sebesar 4.637 hektar.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

7 KONDISI DAN AKTIVITAS WISATA BAHARI PANTAI JAYANTI

7 KONDISI DAN AKTIVITAS WISATA BAHARI PANTAI JAYANTI 7 KONDISI DAN AKTIVITAS WISATA BAHARI PANTAI JAYANTI 7.1 Kondisi Alam dan Fasilitas Pendukung Wisata Bahari Selain memiliki potensi perikanan laut, Pantai Jayanti memiliki kelebihan dalam hal potensi wisata

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK UPT PENDIDIKAN KECAMATAN GEBOG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH 2012 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Tema : Alat Transportasi

Lebih terperinci

PANDUAN INSPIRATOR KELAS INSPIRASI BANDUNG #5

PANDUAN INSPIRATOR KELAS INSPIRASI BANDUNG #5 PANDUAN INSPIRATOR KELAS INSPIRASI BANDUNG #5 Sekilas Program Indonesia Mengajar mengundang para profesional yang sukses karena pendidikan untuk turun tangan berbagi cerita dan pengalaman kerja selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban membayar untuk melewati jalan yang dilalui dan merupakan jalan alternatif lintas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 35 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan keadaan umum wilayah penelitian dan deskripsi dan analisis tayangan iklan layanan masyarakat. Dalam penelitian ini kondisi potensi sosial

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM LOKASI STUDI

IV. KONDISI UMUM LOKASI STUDI IV. KONDISI UMUM LOKASI STUDI 4.1. Letak Geografis Posisi geografis Wilayah Pengembangan Kawasan Agropolitan Ciwidey menurut Peta Rupa Bumi Bakorsurtanal adalah antara 107 0 31 30 BB 107 0 31 30 BT dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN A. Lokasi Penelitian SDN Karangasem 05 Kecamatan Batang, Kabupaten Batang terletak dipinggiran pantai kota Batang (+ 100 meter) yang di sekitarnya didirikan pabrik-pabrik dan

Lebih terperinci

RAHASIA KUESIONER CONTINGENT VALUATION. Data Kunjungan Kunjungan 1 Kunjungan 2 Kunjungan 3

RAHASIA KUESIONER CONTINGENT VALUATION. Data Kunjungan Kunjungan 1 Kunjungan 2 Kunjungan 3 Pewawancara : Pemeriksa : Data operator : RAHASIA ID Rumah Tangga : Gelombang : Survei Sumber Daya dan Infrastruktur Desa KUESIONER CONTINGENT VALUATION Data Kunjungan Kunjungan 1 Kunjungan 2 Kunjungan

Lebih terperinci

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan karena berkembangnya sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBERDAYAAN USAHA RUMAHAN BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KELUARGA

STRATEGI PEMBERDAYAAN USAHA RUMAHAN BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KELUARGA STRATEGI PEMBERDAYAAN USAHA RUMAHAN BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KELUARGA Dyah Hapsari ENH, E.S. Halimi, Rudy Kurniawan, Yusnaini, dan Rogaiyah Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wawancara, curah pendapat, serta mengacu buku profil desa dan profil Dusun

BAB I PENDAHULUAN. wawancara, curah pendapat, serta mengacu buku profil desa dan profil Dusun BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Pudak, Desa Terbah, baik melalui wawancara, curah pendapat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi andalan dan prioritas pengembangan bagi beberapa Negara, terlebih lagi bagi Negara berkembang seperti

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) B. Kompetensi Dasar 1.1. Membuat gambar / denah berdasarkan penjelasan yang didengar.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) B. Kompetensi Dasar 1.1. Membuat gambar / denah berdasarkan penjelasan yang didengar. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : IV / I Waktu : x 35 menit A. Standar Kompetensi. Mendengarkan penjelasan tentang petunjuk denah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini berada di lereng gunung Merbabu. Kecamatan Susukan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat perbelanjaan Mega Bekasi Hypermarket, maka diperoleh hasil sebagai berikut: A. Analisis kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Globalisasi saat ini membuat sebuah perubahan yang signifikan dalam lingkungan. Perubahan tersebut terbukti dari pola pikir, gaya hidup, dan lain-lain sebagainya

Lebih terperinci

Abstrak ISSN:

Abstrak ISSN: ISSN: 2407-2095 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DIKJAS ORKES MATERI LARI ESTAFET PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN MADYOPURO VI KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG Fajar Surya Hutama Dosen Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan. Akulah Sang Juara #6. Enter the Entrepeneurship Voyage

Laporan Kegiatan. Akulah Sang Juara #6. Enter the Entrepeneurship Voyage Laporan Kegiatan Enter the Entrepeneurship Voyage Akulah Sang Juara #6 Akulah Sang Juara! http://akulahsangjuara.com/ @akulahsangjuara +6281321786359 20f1749f Laporan Kegiatan Akulah Sang Juara #6 Enter

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan. BAB III METODE PERANCANGAN Pada perancangan hotel resort dalam seminar ini merupakan kajian berupa penjelasan dari proses perancangan yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang didapat dari studi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya alam. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi kepariwisataan yang tinggi, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkualitas harus berlandaskan tujuan yang jelas, sehingga dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo. 23 BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR A. Sejarah Singkat Desa Gumingsir Berdasarkan catatan yang disusun oleh penilik kebudayaan kecamatan Pagentan kabupaten Banjarnegara (Karno, 1992:39) asal mula desa Gumingsir

Lebih terperinci

BAB 1. Langkah Awal. Cuaca panas kota Medan di siang hari merupakan tantangan besar untuk

BAB 1. Langkah Awal. Cuaca panas kota Medan di siang hari merupakan tantangan besar untuk BAB 1 Langkah Awal Cuaca panas kota Medan di siang hari merupakan tantangan besar untuk penduduknya, bagaimana tidak dengan rata-rata suhu bisa mencapai 32 derajat celcius 5 dapat dibayangkan seberapa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK UPT PENDIDIKAN KECAMATAN GEBOG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH 2012 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Tema : Tempat Umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. : Desa Sesandan dan Wanasari.

BAB I PENDAHULUAN. : Desa Sesandan dan Wanasari. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Analisis situai dari pelaksanaan program KKN PPM periode 2016 di Desa Tunjuk Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut. 1.1.1 Letak Geografis Desa

Lebih terperinci

KI 1 BELITUNG, 22 April 2017

KI 1 BELITUNG, 22 April 2017 kelasinspirasilombok.org KI 1 BELITUNG, 22 April 2017 kelasinspirasibelitung.org 1 M o d u l P e l a k s a n a a n P e n g a j a r a n K e l a s I n s p i r a s i DAFTAR ISI Sekilas Program... 3 Tujuan

Lebih terperinci

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 200 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil pada bab IV, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Analisis unsur intrinsik novel Sepatu Dahlan Unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. obyek wisata yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi aset daerah bahkan

I. PENDAHULUAN. obyek wisata yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi aset daerah bahkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan keindahan alamnya. Keindahaan alam yang terdapat di Indonesia sangat berpotensi menjadi obyek wisata yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Wartawan atau jurnalis merupakan orang yang bertugas atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Wartawan atau jurnalis merupakan orang yang bertugas atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wartawan atau jurnalis merupakan orang yang bertugas atau bekerja untuk mencari, mengumpulkan, memilih, mengolah berita dan menyajikannya secara cepat kepada

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT OLEH PAPDI CABANG MALANG BAKTI SOSIAL DI DUSUN SEDAWUN, DESA PANDANSARI, KECAMATAN NGANTANG, KABUPATEN MALANG

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT OLEH PAPDI CABANG MALANG BAKTI SOSIAL DI DUSUN SEDAWUN, DESA PANDANSARI, KECAMATAN NGANTANG, KABUPATEN MALANG LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT OLEH PAPDI CABANG MALANG BAKTI SOSIAL DI DUSUN SEDAWUN, DESA PANDANSARI, KECAMATAN NGANTANG, KABUPATEN MALANG PERHIMPUNAN DOKTER PENYAKIT DALAM INDONESIA CABANG MALANG 2014

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Alur Kerja Gambar 3.1 Bagan Alir Tahapan Kegiatan III - 1 3.2 Pelaksanaan Survey Lalu Lintas 3.2.1 Definisi Survey Lalu Lintas Survey lalu lintas merupakan kegiatan pokok

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.1554 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III BAB

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri pariwisata di Indonesia saat ini terbilang sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Kelurahan/Desa. Desa Giripanggung merupakan salah satu desa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Kelurahan/Desa. Desa Giripanggung merupakan salah satu desa yang BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Kelurahan/Desa Desa Giripanggung merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul dengan luas wilayah...hektar. Berdasarkan Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. 1.2 Lokasi Kegiatan Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten

Lebih terperinci

Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO

Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO Prinsip Dasar KUKERTA UMB Prinsip dasar pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Muara Bungo adalah mahasiswa secara berkelompok dan interdisipliner

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Lebih terperinci

Ibm bagi Guru Sekolah Dasar untuk Peningkatan Karya Tulis Ilmiah di Kelurahan Sedatigede Kabupaten Sidoarjo

Ibm bagi Guru Sekolah Dasar untuk Peningkatan Karya Tulis Ilmiah di Kelurahan Sedatigede Kabupaten Sidoarjo Jurnal Pengabdian Masyarakat LPPM Untag Surabaya E-ISSN : 2407-7100 Januari 2018, Vol. 03, No. 01, hal 34 39 P-ISSN : 2579-3853 Ibm bagi Guru Sekolah Dasar untuk Peningkatan Karya Tulis Ilmiah di Kelurahan

Lebih terperinci

A. Judul. B. Analisis Situasi

A. Judul. B. Analisis Situasi A. Judul B. Analisis Situasi PELATIHAN PEMBUATAN PERMAINAN MATEMATIKA DAN SIMULASINYA DENGAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER UNTUK MENANAMKAN SIKAP POSITIP TERHADAP ALAM SEKITAR BAGI GURU SEKOLAH DASAR KORBAN

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN LOKASI DAN WILAYAH

BAB III TINJAUAN LOKASI DAN WILAYAH BAB III TINJAUAN LOKASI DAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Kondisi Umum Pegunungan Menoreh Kulonprogo 3.1.1. Tinjauan Kondisi Geografis dan Geologi Pegunungan Menoreh Pegunungan Menoreh yang terdapat pada Kabupaten

Lebih terperinci

Kawah Putih. upikke's blog Kawah Putih Copyright Upik Kesumawati

Kawah Putih. upikke's blog Kawah Putih Copyright Upik Kesumawati Kawah Putih Kawah Putih merupakan sebuah danau kawah dari Gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut. Lokasi wisata ini berjarak sekitar 50 km dari kota Bandung. Kawah Putih saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Agar dapat memberikan kejelasan mengenai maksud dari judul yang diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan pengertiannya, yaitu sebagai berikut

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nama responden : Usia : Jenis Kelamin : Pria Wanita Pendidikan : SD SMP

Lebih terperinci

BAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

BAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT 50 BAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT A. Dampak Bidang Sosial Adanya pabrik teh hitam Kaligua telah membawa dampak pada mata pencaharian masyarakat Pandansari dan sekitarnya, baik dampak langsung

Lebih terperinci

PERTEMUAN NASIONAL PETA HIJAU 2009 Desa Borobudur, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah Juli 2009

PERTEMUAN NASIONAL PETA HIJAU 2009 Desa Borobudur, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah Juli 2009 PERTEMUAN NASIONAL PETA HIJAU 2009 Desa,, Magelang, Jawa Tengah 17 19 Juli 2009 A. Latar Belakang Kegiatan Dua tahun telah berselang sejak pertemuan nasional terakhir dilakukan di Mojokerto, Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan yang diambil dalam penyusunan penulisan ini berdasarkan pada metode analisa kinerja ruas jalan yang mengacu kepada Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1997 sehingga

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KODE P1 UTAMA. Jawaban: = = 68.

PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KODE P1 UTAMA. Jawaban: = = 68. PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 009/010 KODE P1 UTAMA 1. Hasil 39.788 + 56.895 7.798 adalah A. 68.875 B. 68.885 C. 68.975 D. 69.885 39.788 + 56.895 7.798 = 96.683 7.798 = 68.885

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. I Putu Krishna Wijaya 11/324702/PTK/07739 BAB I PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan. I Putu Krishna Wijaya 11/324702/PTK/07739 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu wilayah di Indonesia yang sering mengalami bencana gerakan tanah adalah Provinsi Jawa Barat. Dari data survei yang dilakukan pada tahun 2005 hingga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota adalah sebuah tempat dimana manusia hidup, menikmati waktu luang, berkomunikasi, dan bersosialisasi dengan manusia lain. Kota juga merupakan wadah dimana keseluruhan

Lebih terperinci

SYARAT REGISTRASI ULANG CALL FOR PAPER TRACIVAL (Tirtayasa Research Competition and Festival) 2016

SYARAT REGISTRASI ULANG CALL FOR PAPER TRACIVAL (Tirtayasa Research Competition and Festival) 2016 SYARAT REGISTRASI ULANG CALL FOR PAPER TRACIVAL (Tirtayasa Research Competition and Festival) 2016 1. Konfirmasi kehadiran dilakukan paling lambat pada tanggal 27 April 2016 ke nomor 087871447957 (Dian).

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN MASUK TK

FORMULIR PENDAFTARAN MASUK TK YAYASAN PRAYOGA RIAU Data dibawah ini diisi demi kepentingan administrasi sekolah, rapor, STTB, dan lain-lain. Harap diisi dengan huruf cetak atau diketik dengan teliti dan diberi tanda v didalam tanda

Lebih terperinci

Temu Komunitas Film Indonesia Maret 2016

Temu Komunitas Film Indonesia Maret 2016 Temu Komunitas Film Indonesia 25-27 Maret 2016 Villa Kayu PALEM Jln. Munggangsari-Karangsalam-Baturraden (Atas Queen Garden Hotel) Baturraden, Purwokerto Jawa Tengah Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan 1.2 Lokasi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan 1.2 Lokasi Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari dan memahami tatanan geologi daerah penelitian serta untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan studi strata satu (S1)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan diwujudkan dalam program Visit Indonesia yang telah dicanangkannya sejak tahun 2007. Indonesia sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah transportasi darat yang menyangkut dengan masalah lalu lintas merupakan masalah yang sulit dipecahkan, baik di kota - kota besar maupun yang termasuk dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan gaya hidup dan tatanan dalam masyarakat saat kini ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi yang memacu perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem perhubungan nasional pada hakekatnya adalah pencerminan dari sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan sebagai penunjang utama

Lebih terperinci

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat,

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat, BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan dengan penerjunan mahasiswa peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian

Lebih terperinci

FINAL LOMBA KARYA TULIS DAN KARYA INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN 2011

FINAL LOMBA KARYA TULIS DAN KARYA INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN 2011 FINAL LOMBA KARYA TULIS DAN KARYA INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN 2011 Tema Kembangkan Pertanian DaerahMu, Ciptakan Inovasi Ramah Lingkungan untuk Mendukung Kemandirian Pangan Bogor, 16 19 November 2011 INFORMASI

Lebih terperinci

Lihat Eksotis Ambon & Ora Beach

Lihat Eksotis Ambon & Ora Beach Lihat Eksotis Ambon & Ora Beach CARRIER Land Only (No Ticket) DEPARTURE 17 Feb 2017 LENGTH 4 DAYS PRICE Rp 038.000 ROUTE AMQ-AMQ Day 01 Fri, Feb 17 2017 TIBA DI AMBON-TRANSFER ORA BEACH RESORT Setibanya

Lebih terperinci

PANITIA PEMBANGUNAN DUSUN PENANGGUNGAN DESA PENANGGUNGAN KEC. TRAWAS KAB. MOJOKERTO

PANITIA PEMBANGUNAN DUSUN PENANGGUNGAN DESA PENANGGUNGAN KEC. TRAWAS KAB. MOJOKERTO PANITIA PEMBANGUNAN DUSUN PENANGGUNGAN DESA PENANGGUNGAN KEC. TRAWAS KAB. MOJOKERTO K E P U T U S A N PANITIA PEMBANGUNAN DUSUN PENANGGUNGAN DESA PENANGGUNGAN NOMOR : 01 TAHUN 2002 TENTANG PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrispsi Kondisi Awal 4.1.1 Rencana Penelitian Dalam penelitian ini hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Kajar Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dalam pembelajaran

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA Oleh: Intani Nurkasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 28 November 2012 SILABUS Kelas I Tema 8 : Peristiwa Alam Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 TEMA KELAS I Peristiwa Alam KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

UN SD 2009 Matematika

UN SD 2009 Matematika UN SD 009 Matematika Kode Soal Doc. Name: UNSD009MAT999 Doc. Version : 03-0 halaman 0. (3.405 +.05) - (0.39-09) =. (A) 4.930 (B) 5.8 (C) 5.38 (D) 5.48 0. 4860 : (5 x 6) =. (A) 3, (B) 54 (C) 8 (D).944 03.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1 Hari/Tanggal : Jumat, 29 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Perkenalan dan sosialisasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE] BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan dalam memperoleh pendapatan negara dan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi pada setiap daerah di Indonesia. Termasuk bagi

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH RIAU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHH RIAU 2011 VISI Menjadikan Universitas Muhammadiyah Riau sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bermarwah dan bermartabat dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting

Lebih terperinci