PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI"

Transkripsi

1

2

3

4 MOTTO Ya Allah berilah aku buah kasih yang mendalam. Tolonglah aku ingat akan kata-kata kasih-mu hari ini, karena Engkaulah sumber segala-galanya bagi hidupku. Berikanlah aku sedetik lagi, jangan melewatkan sedetik itu untuk berbuat kasih. Pasiencia hodi luta, manan buat hotu. iv

5 PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan untuk: Kongregasi Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu, sebagai salah satu dokumen tertulis dalam sejarah. Para anggota, calon, dan kolaborator Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu. v

6

7

8 INSTITUT SEKULAR MAUN ALIN IHA KRISTU DI DIOSES DILI TIMOR LESTE TAHUN Oleh : Filomena I. Ximenes ABSTRAK Skripsi ini membahas tentang Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu di Dioses Dili tahun Topik ini dipilih untuk dibahas karena disadari bahwa sampai saat ini tulisan mengenai Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu belum pernah ditulis secara lengkap. Padahal penulisan sejarah Institut itu penting dan bermanfaat untuk membantu kongregasi memberi inspirasi penting bila kehilangan arah dalam menyikapi pelayanan pastoral, dan sekaligus sebagai bahan masukan bagi para calon Institut Sekular yang ingin menggabungkan diri. Permasalahan yang muncul dalam skripsi ini ada tiga yaitu pertama, latar belakang lahirnya Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu, kedua dinamika ISMAIK dan berperan dalam Gereja dan masyarakat di Timor Leste, ketiga Institut terlibat mewujudkan iman umat di Gereja Timor Leste. Tujuan penulisan skripsi ini adalah pertama, untuk menjelaskan tentang latar belakang lahirnya Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu, yang kedua dinamika ISMAIK dan berperan dalam Gereja dan masyarakat di Timor Leste, ketiga untuk menjelaskan Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu terlibat mewujudkan iman umat di Gereja Timor Leste. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian sejarah. Karena metode penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui jalan inkulturasi-religius untuk mempermudah penulisan ini. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa untuk mengenal sejarah lahirnya dan perkembangan Institut di Gereja Timor Leste. Perlu mengenal situasi aktual masyarakat Timor Leste, yang mendorong lahirnya Institut di Timor. Pendiri kongregasi yaitu Mana Lu beserta karisma dan spiritualitasnya, telah mendorong para anggota untuk bergerak di bidang pelayanan di pedesaan. Para anggota berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakat setempat, dan mencoba untuk masuk dalam alam di daerah pedesaan Timor Leste, sehingga dalam kerasulannya tidak mendapat kesulitan, dan diterima oleh lingkungan masyarakat. Setelah Pendiri dan para anggota, calon Institut berkarya di Gereja Timor selama 9 tahun, maka pihak Gereja yang berwenang yakni uskup setempat mengesahkan menjadi lembaga awam hidup bakti di dalam Gereja setempat. Demikianlah sejarah agar Gereja setempat di Dioses Dili telah lahir lembaga awam hidup bakti Maun Alin Iha Kristu, sebagai kongregasi pribumi. Inilah kongregasi pribumi yang tahu dan memahami situasi aktual masyarakat setempat untuk bergerak dalam hal berbagai bidang, untuk menjawab kebutuhan masyarakat melalui pendalaman iman, pelayanan kesehatan dan pendampingan pendidikan non formal melalui asrama. vii

9 SECULAR INSTITUTE OF MAUN ALIN IHA KRISTU AT DIOSES DILI TIMOR LESTE IN By: Filomena I. Ximenes ABSTRACT This thesis discusses about Secular Institute of Maun Alin Iha Kristu at Dioses Dili on This topic is chosen to discuss due to the fact that the history about Secular Institute of Maun Alin Iha Kristu has never been written completely while it is important and beneficial to support congregation give important inspiration if they loose the way in taking minister service. It also becomes an input for the secular institute candidate who are going to join in it. This thesis discusses three problems. First is the background of the secular institute of Maun Alin Iha Kristu. Second is the dynamic of ISMAIK which has role for the church and the society of Timor Leste. Third is participation of the institute to realize the faith in the church. The aims of writing the thesis are: first, to explain the background of secular institute of Maun Alin Iha kristu, second is to describe the dynamic of ISMAIK which has role for the church and the society of Timor Leste, third is to explain the participation of the institute to realize the faith in the church. This thesis applies investigation history method it is the scientific way to gather data with the certain purpose and benefit through the religion-enculturation way to conduct this writing. The result proves that to recognize the history and the development of the institute in Timor Leste church, it is important to know the actual situation of Timor Leste society that engages the institute in Timor Leste. The pioneer of the congregation is Mana Lu with her charisma and spiritual motivated the members of the institution to move to the village. The members attempted to adapt the society s situation and try to enter into the village, so that their apostleship is easy and acceptable to the society. After the candidate pioneers of the institute worked for nine years, the bishop of the church declared it being the lay institution of consecrated life of the church. This is aimed that the church can recognize if there is a lay institution of consecrated life in Dioses Dili. The secular institute of Maun Alin Iha Kristu also can receive their vows as indigenous congregation. As indigenous congregation, they know and understand the actual situation of the community in many aspects to fulfill what the community needs through deepening faith, healthy service, and assisting informal education in dormitory. viii

10 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala cinta kasih-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra, di Universitas Sanata Dharma. Kelancaran dalam penyusunan skripsi ini berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma. 2. Ketua Program Studi Ilmu Sejarah. 3. Romo Dr. Gregorius Budi Subanar SJ, sebagai pembimbing yang telah bersedia membimbing mengarahkan dan mengoreksi skripsi ini hingga selesai. 4. Bapak Drs. Igs. Sandiwan Suharso, yang rela mendampingi dan mengarahkan hingga skripsi ini selesai. 5. Bapak Drs. Herbertus Hery Santosa, M. Hum, sebagai pembimbing akademik. 6. Ira. Maria de Lourdes Martins Cruz, sebagai Pendiri Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu di Timor Leste dan para anggota, yang telah mendukung dan mendorong penulis untuk menulis skripsi ini. ix

11 7. Semua dosen Ilmu Sejarah yang telah membagikan ilmu selama ini sebagai pengetahuan dan pengalaman akan masa depan. 8. Padre Francisco Dos Santos Fatima Barreto Pr, Dokter Daniel, Fr. Yan Koppens, Bapak Geraldo da Cruz, mana Maria Fatima, Bapa Marcus Ximenes, Maun Francisco dos Santos, Maun Jose Maia, Maun Jose Dias, Mana Lu, Mana Maria Roza de Araujo, Bruder Carlos Mendonca, yang telah rela diwawancarai untuk mendapatkan data-data penelitian skripsi ini. 9. Keluarga Besar Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu, yang dengan setia dan penuh perhatian memberi dukungan baik materil maupun moril hingga penulisan skripsi ini selesai. 10. Keluarga Besar Ayah, Ibu serta kakak, adik dan sanak saudara yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Romo Albert Rutten SJ, yang telah memberi masukan, dukungan dan doa dalam penulisan ini hingga selesai. 12. Terima Kasih kepada semua pihak baik teman sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun turut mendukung dalam penulisan skripsi ini hingga selesai. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih kurang sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan sumber-sumber data, terutama tentang manuskrip Institut. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima sumbangan pemikiran maupun saran yang membangun. Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Penulis Filomena I. Ximenes x

12 DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.. ii HALAMAN PENGESAHAN.. iii HALAMAN MOTTO iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v PERYATAAN KEASLIAN vi ABSTRAK... vii ABSTRACT.. viii KATA PENGANTAR.. ix DAFTAR ISI... xi BAB I: PENDAHULUAN. 1 A. Latar Balakang.. 1 B. Identifikasi Masalah.. 11 C. Rumusan Masalah. 12 D. Tujuan Penelitian.. 13 E. Manfaat penulisan. 14 F. Tinjauan Pustaka G. Landasan Teori. 17 H. Metode Penelitian 20 I. Sistematika Penulisan xi

13 Bab II. MENGURAIKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG UNTUK MERINTIS ISMAIK DI GEREJA TIMOR LESTE A. Faktor Internal 25 B. Faktor Eksternal 34 Bab III. DINAMIKA ISMAIK DI GEREJA TIMOR LESTE DAN PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKATNYA.. 50 A. Tugas Perutusan Mana Lu Yang Pertama B. Persiapan Program Pembinaan Simpatisan Institut Sekular C. Anggota Pertama Yang Menerima Kaul. 71 D. Tahap Perkembangan Karya Pelayanan Institut Sekular di Gereja Timor. 74 Bab IV. KELANJUTAN KARYA KERASULAN INSTITUT SEKULAR DI GEREJA TIMOR LESTE 88 A. Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu, Baru di Dioses Dili B. Panggilan Sekuler 93 C. Pengembangan Pelayanan Bab V. KESIMPULAN A. Kesimpulan B. Saran 104 DAFTAR PUSTAKA. 106 xii

14 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 1970-an situasi di Timor Loro Sa e sangat rumit. Pada waktu itu masyarakat terombang-ambing dengan pilihan hidupnya, wajah-wajah yang penuh dengan ketakutan dan kecemasan karena kekerasan politik yang menguasai kehidupan mereka. Masyarakat selalu mengungsi dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mencari ketenangan hidup. Namun impian itu tidak terwujud karena tempat-tempat pengungsian sudah dijangkau oleh penguasa. Masyarakat yang miskin yang semakin tidak berdaya dan hanya pasrah. Sementara itu, keluarga yang berada selalu ada solusi untuk mencari ketenangan dan kenyamanan dalam hidup. Inilah situasi sosial-politik yang terjadi di Timor Loro Sa e. Situasi kekerasan politik di Timor Loro Sa e memberi inspirasi dan motivasi Kepada Pendiri Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu, 1 Maria de Lourdes Martins Cruz. Nama panggilannya Mana Lu. 2 Dalam segala kemampuan dan sikap pelayanan, Mana Lu memiliki kepedulian terhadap masyarakat dan keprihatinan terhadap sesama yang menderita. Inilah pengalaman mendorong dan memotivasikan Pendiri untuk merintis ISMAIK. Awal itu muncul ketika berpastoral bersama seorang Pater asal Portugal, Pe.Carlos Pereira Pr, di salah satu desa Leorema, di Timor Leste. Kegiatan utama adalah katekese dan mendengarkan jeritan-jeritan anak-anak yang menderita. Suatu ketika selesai berkatekese, ada seorang anak kecil mendekati Mana Lu, dan katanya tinggallah bersama kami di sini. Kami sangat 1. Kata Maun Alin Iha Kristu sangat identik dengan mana persaudaraan dalam tradisi Timor Leste. Nama unidade (kesatuan) Dan dalam Kristus kita bersaudara, karena Kristuslah yang mempersatukan persaudaraan. 2. Mana dalam arti kakak perempuan. Mengapa dipanggil mana? Karena panggilan nama mana merasa lebih akrab, dalam tradisi Timor.

15 2 merindukan kasih sayangmu yang tulus, dan membuat kami selalu teringat akan ibu dan ayah yang kini telah pergi meninggal. Kami merindukan seorang sepertimu yang bisa membuat kami selalu bahagia untuk menghadapi hidup. Kata-katanya itu membuat Mana Lu, dalam hatinya tergerak oleh belas kasihan Allah untuk membangun Gereja dari bawah. Kehadiran itu membawa inspirasi kepada saudara-saudari yang menderita ini bisa bangun kembali. Mulai saat itu, Mana Lu memikirkan dengan cara bagaimana agar bisa menolong saudarasaudari yang menderita ini. Kata-kata yang sering muncul dalam hati dan pikiran Mana Lu Na I Saida mak Ita Bo ot Hakarak hosi Ami? (Tuhan apa yang Engkau Kehendaki dari kami?). Untuk menolong, mendampingi dan memberi motivasi kepada sesama yang menderita. Kekerasan yang merajalela, tanpa politik dalam keluarga, masyarakat, sesama saudaranya sendiri saling membunuh, tanpa memikirkan apapun resikonya. Situasi Timor Loro Sa e pada saat itu memang sangat sulit dipahami, karena masing-masing partai politik mempertahankan partainya dan kepentingan-kepentingan masing-masing. Latar belakang ini sebenarnya tidak membahas soal situasi politik di Timor Loro Sa e, tetapi situasilah yang menjadi gambaran awal dari sejarah ISMAIK. Situasi politik di Timor Loro Sa e mengaris bawahi sejarah lahirnya ISMAIK dan ingin menolong dan membangun komunitas basis. Ada faktor-faktor yang mendorong dan mempengaruhi Pendiri, merasa tergerak dan dipanggil untuk merespon persoalan yang terjadi di Timor Loro Sa e. Mana Lu terinspirasi untuk mendirikan ISMAIK karena peristiwa-peristiwa yang dialami masyarakat Timor Loro Sa e, yang selalu dihina, bodoh, miskin, tersingkir dan tertindas. Di sinilah awal ide untuk mendirikan ISMAIK. Pendiri merasa terpanggil untuk menjawab persoalanpersoalan yang dihadapi oleh rakyat jelata dan fakir miskin yang tak berdaya ini. Kerjasama dengan rakyat jelata yang tak berdaya ini, untuk mengejar kebodohan, kemiskinan dan kelemahan dirombak menjadi suatu kekuatan daya energi dan bisa mengejar ketinggalan sebagai bangsa yang tertindas.

16 3 Pendiri menggunakan kata Maun-Alin 3 untuk munculkan nama kongregasi ISMAIK. Kelompok saling mempercayai sebagai saudara-saudari dalam Kristus, dan saling menolong untuk mempersiapkan diri menuju masa depan yang damai, tenteram dan harapan masa yang akan datang dan tidak diperbodoh lagi oleh kaum penguasa. Ada makna tersendiri dalam hidup bersama sebagai maun-alin. Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu mau memperjuangkan hidup bersama dengan membina dan mempererat persaudaraan. Setelah sekian lama terjadi permusuhan antara sesama saudara dan diperbodohkan oleh para elit politik. Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu, mau membangun kembali kesadaran dan persaudaraan lewat komunitas basis, dan pendampingan iman umat di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau. Berjuang dan kerjasama yang baik untuk membagun kesejahteraan hidup masyarakat meskipun tidak seberapa nilainya, namun berarti dan bernilai bagi yang membutuhkannya. Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu merupakan suatu asosiasi kaum awam yang hendak menghayati bersama penyerahan diri kepada Allah dalam kelompok persaudaraan, di dalam dunia. Cara hidup ini disahkan, diakui dan dilembagakan sesuai kitab hukum Gereja, can Setelah didirikan serta disahkan, ISMAIK memperoleh personalitas yuridis yang khas. Ada sejumlah orang dan benda dalam ISMAIK. Dalam Gereja Katolik, ada Institut Religius dan Institut Sekulares. Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu (ISMAIK), dalam ambil bagian dalam vida konsagrada Laikal, karena para anggota juga mengikrarkan atau mengucapkan ketiga Nasehat Injili sama seperti Institut Religius lainnya. Di tandai mengucapkan kaul seperti kaul ketaatan, kemiskinan, keperawanan dan taat kepada konstitusi. 4 Anggota ISMAIK, terlibat dalam kegiatan kerasulan dan kesaksian hidup di 3. Nama maun dalam arti kakak laki-laki dan alin sama dengan adik. Dalam Kristus kita bersaudara dan Kristuslah yang mempersatukan maun-alin. 4. Tom Jacobs Hidup Membiara Makna dan Tantangannya, Kanisius, Yogyakarta hlm

17 4 tengah dunia. Hidup dan berkarya dalam dunia, dari dunia dan di tengah dunia dengan penuh kesetiaan terhadap pembaktian diri secara total bagi pengembangan dan kesejahteraan hidup kaum kecil. Di tengah dunia, para anggota dan kolaborator tidak memiliki suatu tanda lahiriah apapun. Orang akan mengenal mereka lewat kesaksian hidup. Dengan karya, kesaksian pelayanan orang akan mengenal siapakah mereka ditengah dunia ini. Dirumuskan dalam pernyataan hidup serbisu, hahalok ho lia fuan (tindakan konkret dan kenyataan). 5 Dalam karya ingin menjiwai semangat Injili yang hidup, sikap pelayanan dan kepedulian terhadap fakir miskin, kiak, ki ik, beik (miskin, kecil, dan bodoh) menjadi fokus utama dalam pelayanan ISMAIK, karena merekalah menjadi harta benda Institut. Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu merupakan lembaga hidup bakti. Hidup di tengah dunia sebagai garam dan terang dunia. Lembaga hidup bakti di bawah keuskupan setempat. Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu, lembaga hidup bakti yang pertama lahir di Dioses Dili. Pendirinya pribumi, Maria de Lourdes Martins Cruz. Sejarahnya ditandai ketika mulai mengumpulkan adik-adiknya atau para pengikut pertama yang disebut simpatisantes yang masih pelajar SMP dan SMA, lewat surat-menyurat dan pendekatan orang tua mulai tahun Beberapa bulan kemudian memutuskan untuk tinggal bersama di rumah omnya yang ditinggalkan ketika kerusuhan Timor Loro Sa e tahun Simpatisantes yang masih pelajar ini, merasa diri dipanggil dari keluarga yang sederhana, ingin dibentuk dan dididik supaya mampu memanusiakan manusia menjadi manusia. Harapannya mampu berinteraksi dengan diri sendiri, sesama dalam kelompok persaudaraan, terhadap sosial masyarakat. Dengan antusias yang tinggi untuk berkumpul bersama dalam kelompok persaudaraan, simpatisantes dipanggil untuk mendampingi dan melayani sesamanya yang menderita. 5. Serbisu, hahalok ho lia fuan dalam hal ini mau menjelaskan bahwa lewat tindakkan kongrit, kerya, kata-kata dan perbuatan. Iman tanpa perbuatan maka mati.

18 5 Menderita dalam banyak hal secara fisik, mental dan rohani, karena kekerasan bukan hanya secara fisik saja melainkan secara batiniah dan rohaniah. Unsur-unsur penting mencakup nilai-nilai humanis, memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asas-asas perikemanusiaan. Selama beberapa tahun yang silam rakyat merasa harkat dan martabat manusia yang hina dan tersimpan dalam memori hidup masyarakat Timor Loro Sa e. Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu, berbeda dengan Institut religius lainnya. Letak perbedaannya pada cara hidup, tidak berseragam, dan pelayanan yang dikembangkan masing-masing sesuai dengan semangat hidup Pendiri, dan semangat Pendiri menjadi semangat hidup kongregasi. Cara hidup Institut Sekular bisa memilih hidup sendiri, dalam keluarga dan kelompok persaudaraan. Namun ISMAIK memilih hidup dalam kelompok persaudaraan, berbeda dengan cara hidup religius. 6 Institut religius harus tinggal bersama dalam satu atap yang sama dan aturan yang menjadi patokan hidup. Letak persamaannya ISMAIK dan institut religius pada kaul-kaul yang diucapkan. Institut Sekulares dalam hal ini ISMAIK, mau memfokuskan diri pada kesejahteraan masyarakat lewat pelayanan dan pendampingan, tanpa memikirkan untung dan ruginya melainkan mencita-citakan kesejahteraan masyarakat dan hidup bersama dalam persaudaraan. Maka para anggota dan kolaborator diutus kapan dan dimana saja dengan hati yang siap sedia dalam tugas perutusan dan pelayanan. Mampu melepaskan diri untuk mengabdi, disinilah imanmu ditantang dan diuji menjadi saksi-nya. Di dalam Gereja lokal yang menjadi kepala tertinggi adalah Uskup. Mgr. Martinho da Costa Lopes menjabat sebagai Administrator Apostolik di Timor Loro Sa e tahun Dan yang menggantikannya Pe.Carlos Filipe Ximenes Belo, SDB, Administrator Apostolik 6. Hidup persaudaraan dalam komunitas mempunyai arti biblis dari dahulu kala, Kisah Para Rasul bab 4:32-35.

19 ; dan menjabat sebagai uskup Administrator Apostolok Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu lahir dan berkembang dibawah naungan keuskupan setempat, di Dioses Dili. Sekarang menjadi berkembang dan bertambah di dua keuskupan lain Baucau dan Maliana. Kini ISMAIK berkarya dan berkembang di ketiga keuskupan ini. Fokusnya keprihatinan iman umat yang menjadi tantangan zaman sekarang. Sebagai Institut pribumi yang baru di bawah naungan keuskupan setempat, ikut menyumbangkan kepada Gereja pembaharuan iman dalam pelayanan. Institut sekular bukanlah biara, karena hidupnya di tengah dunia menjadi terang dan saksi Kristus. Dengan segala usaha yang dibangun menjadi milik bersama, dalam persaudaraan fasilitas sarana dan prasarana tidak menjadi persoalan dan halangan dalam pelayanan. Berbeda dengan institut religius lainnya segala fasilitas sarana dan prasarana disediakan oleh komunitas. Skripsi ini secara singkat akan mengkisahkan panggilan Mana Lu. Pendiri Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu di Gereja Timor Leste. Panggilannya begitu khas, karena sejak umur-umur belas tahun sudah ingin masuk suster Dominican, tetapi Mana Lu sendiri tidak tahu caranya. Ia merasa diri tidak setara dengan suster-suster yang asal Barat ini, namun ingin sekali menjadi suster. Dalam hatinya selalu dihantui oleh perasaan takut, minder dan sebagainya. Suatu ketika, ia memberanikan diri untuk bertemu dengan Romo Jose Barbosa, basal Portugal mau menyampaikan cita-citanya. Keinginannya mau masuk biara Dominican. Dia hanya bertahan sementara karena merasa panggilannya bukan di Dominikan. Akhirnya dia kembali ke rumah orang tuanya, merasa panggilannya bukan di Dominikan demikian jawabnya. Ada beberapa biara yang Mana Lu masuk namun tidak menemukan jawaban yang tepat dan pasti dalam panggilannya. Semakin hari semakin bingung dengan pilihannya. Namun ada solusi untuk memberi jalan keluar. Mgr. Martinho, sering ungkapkan jadilah seorang ibu yang baik demi banyak orang. Mau jadi suster tiga tahun sudah dapat pakaian putih? Itu tidak. Tetapi mau tahu, Timor sekarang berjuang untuk merdeka sendiri, jadilah ibu

20 7 yang baik pada situasi riil ini. Jangan lupa banyak perempuan yang menunggu siapa yang berani berdiri di depan untuk memotivasikan mereka. Dalam kata-kata dari Mgr. Martinho, Lourdes Espirito Santo (Roh Kudus) memberikan Kharisma yang secara Khusus dan sangat spesial; jangan tanamkan dalam biara. Oleh karena itu, kembangkan talenta dan jadilah pemimpin yang baik kepada sesama yang menantikan. Dengan kata-kata ini, Mana Lu semakin jelas dengan pilihannya. Pada tahun 1970-an politik di Timor Loro Sa e tidak dapat dipahami karena para politikus dan liurai (raja) selalu bekerja sama dalam hal politik. Pada zaman itu, Maria Lourdes saksi mata tentang situasi aktual dan kekerasan yang dialami rakyat. Betapa sulitnya untuk dipahami. Menurutnya ia akan berbuat sesuatu untuk menolong rakyat yang menjadi korban politik ini. Cita-citanya ingin mempersatukan rakyat yang sekarang ini tercerai-berai karena situasi politik. Dia ingin menyumbangkan pikiran dan tenaga sesuai dengan citacitanya, namun belum mampu karena masih merasa seorang diri. Ia membutuhkan temanteman yang mempunyai cita-cita dan keinginan yang sama untuk saling membantu dan menolong. Hal pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan kader-kader generasi penerus untuk memperjuangkan nasib kaum kecil sampai akhirnya, di Negara Timor-Leste lahirlah Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu. Tujuannya mau merespon persoalan yang dihadapi oleh rakyat dalam penindasan terutama rakyat jelata dan fakir miskin yang tak berdaya. Rakyat menjadi salah satu obyek para politikus. Di mana situasi aktual memasuki era dunia politik yaitu era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan demikian maka pemerintah Portugal dan Indonesia menguasai Timor Loro Sa e dalam dunia politik. Tentu saja dalam pemerintahan Timor Loro Sa e mengalami pasang-surut karena penindasan dan kekerasan politik.

21 8 Kondisi ini sangat mempengaruhi proses kekerasan dan penindasan dikalangan masyarakat. Dengan kekerasan membentuk watak orang Timor menjadi keras, dalam hal ini di dunia politik. Meskipun demikian selalu ada respon di saat-saat kekerasan itu muncul, karena ISMAIK, sebagai salah satu komunitas pribumi yang bisa memahami situasi dan kondisi masyarakat setempat. Banyak komunitas yang masuk di Timor Loro Sa e dan berkarya dengan bermacam-macam ragam pelayanan, namun tidak memberi jawaban yang memuaskan kepada rakyat. Rakyat merasa ditinggalkan ketika mengalami penderitaan dalam kekerasan politik. Pada tahun 1975, banyak komunitas yang mengungsi ke NTT dan Australia. Dan pada tahun 1999, Timor Loro Sa'e memisahkan diri dari Indonesia. Timor Loro Sa e berdiri sendiri sebagai Negara baru dengan nama Timor Leste. Hal ini sangat penting dan perlu ditinjau situasi politik memberi semangat dan inspirasi untuk bertindak dan mau menjawab persoalan rakyat dalam sejarah Timor Leste. Institut Sekular sendiri lahir dan berkembang sesuai dengan sejarah Timor Leste yang masih mengalami banyak kendala baik dari fihak internal maupun external. Realitas hidup masyarakat Timor Leste, yang hidupnya masih sederhana dengan keterbelakangan sebagai bangsa yang tertindas di dunia politik. Namun masih berusaha untuk mengejar kebebasan untuk merdeka dan ketinggalan di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Institut Sekular hidup ditengah masyarakat yang tak berdaya ini, untuk berjuang dan maju bersama dalam mengejar ketinggalan baik dibidang sosial maupun dibidang espirituil. Menjadi masalah ketika mengejar ketinggalan selalu mengalami kemunduran karena tidak tercapai apa yang diharapkan oleh masyarakat. Tetapi Institut hadir sebagai garam dan terang dunia, selalu terus berjuang dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat yang dilayani. Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu, lahir dan berkembang selama sepuluh tahun sebelum Timor Leste menjadi Negara. Selama masa persiapan untuk menanti kemerdekaan

22 9 Bangsa, Pendiri Institut Sekular ingin mempersembahkan hidupnya untuk memotivasi rakyat yang tak berdaya terus berjuang dan meraih cita-cita kemerdekaan bangsa. Dengan semangat dan idealisme yang menjadi suatu kenyataan hidup, maka dengan impian tersebut menjadi suatu bukti yang nyata dalam tindakan konkrit pendampingan dalam karya pelayanan pastoral. Meskipun tidak sebanding berapa nilainya, yang terpenting dalam karya pelayanan bisa menjawab persoalan rakyat dan mewakili suara rakyat untuk menuntut hak kebebasan. Kedatangan bangsa Portugis dan Indonesia di Timor Leste untuk memenuhi kepentingan politik dan ekonomi pada kenyataannya menjadikan masyarakat di sana tak berdaya dan korban eksploitasi. Masalah yang dihadapi oleh masyarakat Timor Leste sangat sulit dipahami, karena para penguasa politik memperalat liurai (raja) untuk mempengaruhi rakyat kecil dengan kekerasan dan saling membunuh antara sesama saudara. Permasalahan yang dilalui oleh masyarakat Timor Leste membawa suatu gambaran yang jelas dengan citacita perjuangan kemedekaan bangsa. Dengan berbagai macam masalah dan kekurangan hidup yang dihadapinya, baik dibidang moral, spiritual dan material, namun secara berlahan-lahan dalam persiapan pejuang-pejuang rakyat untuk membela keadilan Bangsa Timor Leste. Seperti Xanana, Ramos Hortta, Uskup Belo dan masih banyak lagi yang tersembunyi dibalik kaca. Gaya hidup ISMAIK, sangat berbeda dengan yang lainnya, karena menjadi salah satu gaya hidup orang Timor yang tidak terlepas dari kekhasan budayanya. Mengutamakan solidaritas dan bela rasa dalam persaudaraan. Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu, kongregasi pribumi dan mengalami banyak tantangan dari fihak Gereja maupun non-gereja. Selalu dianggap aliran sesaat, merebut kekuasaan kaum laki-laki, hanya sementara dan tidak bertahan lama dalam perjuangan. Mau menyumbangkan ide dalam skripsi ini, sebagai realita hidup dalam ISMAIK. Menjadi kenyataan dalam karya pelayanannya, terbukti dengan kehadiran para anggota.

23 10 Situasi kapan dan di manapun akan terjadi sesuatu hal yang baru dalam sejarah manusia, berdasarkan latar belakang manusia itu hidup. Sampai saat ini, permasalahan ini belum ada yang meneliti dan menulis sejarah lahirnya Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu, ISMAIK dan semangat dalam pelayanannya. Sehubungan dengan kenyataan ini, skripsi ini mau mengupas dan menulis sejarah dan perkembangan pelayanan ISMAIK, dalam komunitas yang memberi pelayanan di berbagai bidang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Sebab cita-cita Institut Sekular sangat searah dengan pastoral. Institut Sekular dilihat sebagai tanda keberadaan Gereja dalam dunia, sesuai dengan aspek-aspek berikut ini; sebagai bagian dari dunia, dipanggil untuk mengabdikan diri kepada dunia, menjadi jiwa dan ragi bagi dunia, karena menerima panggilan khusus, untuk menyucikan dan mengarahkan dunia, khususnya dengan meningkatkan nilai-nilai seperti keadilan, cinta kasih, dan perdamaian. 7 Para anggota Institut Sekular ingin hidup di tengah masyarakat dan bersama-sama rakyat, secara khusus yang paling menderita dan berada di daerah-daerah terpencil yang masih terbelakang dalam segala segi kehidupan. Tujuannya adalah membantu dan mendampingi mereka, baik dalam penghayatan dan pengembangan iman, maupun secara fisik untuk meningkatkan kesejahteraan hidup sampai taraf yang lebih layak dan harmonis. Dengan cita-cita inilah para anggota Institut Sekular mau mengejar tujuan hidupnya, yaitu menyelamatkan dunia dari dalam dunia sendiri dan melalui dunia. 8 Cara hidup itu dimaksudkan menjelaskan kata sekular itu sendiri S. Congr. Para os Religiosos e Institutos Seculares, Identidade de Missao dos Institutos Seculares, hlm Maria de Lourdes Martins Kelompok Gerejani Basis Yayasan HAK dan Sahe Institut for Liberation: Dili, Timor Leste hlm Kata Sekular mengandung arti yang luas: berabad-abad, berjutaan tahun, sangat tua, kontinuitas, bertahan dalam masa lampau,sekarang dan masa yang akan datang; secara simbolis sekular berarti kekal abadi, adanya sesuatu tanpa awal dan akhir.

24 11 B. Identifikasi Masalah Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu merupakan salah satu kongregasi pribumi di Gereja Timor Leste dengan kekhasanya sendiri. Pada awalnya hanya semangat pelayanannya difokuskan pada hal-hal tertentu saja. Kini menjadi berkembang karena sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat. Pemberian nama ISMAIK mengacu pada nama kesatuan dalam persaudaraan. Nama Maun-Alin juga mempunyai peranan penting dalam sejarah bangsa Timor Leste. 10 Salah satunya turut berperan dalam sejarah kemerdekaan. Komunitas ISMAIK ini, pernah menjadi markas besar penampungan pengungsi dalam sejarah perjuangan bangsa tahun Tidak hanya mengandalkan nama ISMAIKnya saja melainkan ada hubungannya dengan keprihatinan dan kebutuhan hidup masyarakat yang dikembangkan. Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu, tumbuh dan berkembang tidak terlepas dari pendukung-pendukung baik secara rohani maupun secara fisik. Karya ISMAIK ini banyak orang yang ikut memberi motivasi dan dorongan yang kuat dalam pelaksanaannya. Dan cita-cita ini terlaksana tetapi masih banyak kendala yang perlu diperhatikan, dalam hal ini perlu meninjau lebih lanjut: 1. Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu berperan penting dalam bangsa Timor Leste. Keterlibatan ISMAIK dalam situasi dan kondisi masyarakat. Di mana masyarakat merasa terhimpit oleh situasi politik maupun non-politik, kehadiran ISMAIK untuk mendampingi, mengarahkan dan menolong meskipun kecil, sederhana, strategis, sesuai dengan misi yang 10. Nama Maun Alin itu sendiri bukan hanya sebutan dalam keluarga kandung saja melainkan menjadi umum digunakan di Timor Leste, karena ada makna untuk persatuan bangsa.

25 12 dikembangkan. 2. Proses perubahan yang berlangsung saat ini. Misi populer kepedulian dan pelayanan merupakan ciri khas karya kerasulan ISMAIK, yang sejak semula dijalankan dengan sukses oleh Pendiri. Suatu giat pastoral yang membangun komunitas basis, terutama dari dalam terjun ke tengah umat untuk mengenal secara langsung keluarga-keluarga dengan masalah-masalahnya. Kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi karena jarang mendapat kesempatan untuk bertatap muka dengan imam. Biasanya suatu paroki mempunyai banyak stasi, oleh sebab itu satu bulan sebelum Paskah dan Natal, Pastor paroki yang bekerjasama dengan ISMAIK. Kerja sama dalam tim pastoral sebagai salah satu pelayanan dalam keprihatinan ISMAIK untuk merespon persoalan iman umat. Sering terjun di berbagai wilayah-wilayah pedalaman untuk memberi retret dan pendalaman iman kepada umat. C. Rumusan Masalah Bedasarkan dengan identifikasi masalah yang dipaparkan dalam latar belakang ini, dengan pembatasan permasalahan itu memunculkan tiga pertanyaan. Permasalahan ini, sebagai suatu rangkaian yang akan dibahas dalam penelitian yang dirinci sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang lahirnya Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu, ISMAIK di Timor-Leste? 2. Bagaimana dinamika ISMAIK berperan dalam Gereja dan masyarakat Timor-Leste ? 3. Mengapa ISMAIK terlibat mewujudkan iman umat di Gereja Timor Leste?

26 13 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas maka tujuan yang ingin dicapai dari penulisan tentang sajarah dan perkembangan ISMAIK di Gereja Timor Leste, adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Akademis Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang berdirinya Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu di Timor Leste. Penelitian ini juga ingin menguraikan fenomena dan perkembangan yang terjadi dalam ISMAIK di Timor Leste. Bagaimana ISMAIK tersebut mengalami pasang surut dalam perkembangan, yang sangat signifikan dalam kurung waktu Untuk mendeskripsikan sejarah dan perkembangan ISMAIK dan membangun pengaruhnya dalam persaudaraan masyarakat Timor Leste. 2. Tujuan Praktis Perkembangan-perkembangan yang terjadi dalam ISMAIK, termasuk berbagai faktor baik yang menghambat maupun yang memperlancar perubahan tersebut, setidaknya dapat memberikan sumbangan pengetahuan dalam bidang kesejarahan di dalam Gereja dan masyarakat di Timor Leste. Penulisan sejarah dan perkembangan ISMAIK di Gereja Timor Leste, tujuan yang ingin dicapai adalah ikut menyumbang dan mempersembahkan kepada komunitas dan masyarakat yang dilayani. Di harapkan dapat menambah pemahaman akan sejarah ISMAIK serta menambah dokumen tertulis untuk generasi mendatang. Sejarah dan perkembangan ISMAIK sebagai sejarah lokal yang bermanfaat, perlu dikembangkan melalui tindakan nyata dalam hal-hal praktis dalam bidang keilmuan.

27 14 E. Manfaat penulisan Hasil penelitian harap memberikan manfaat bagi para pembaca secara teoritis dan praktis, dan akan menguraikan sebagai berikut: 1. Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas tentang sejarah lahirnya ISMAIK serta perkembangannya di Gereja Timor Leste. Di harapkan dapat menjadi acuan dalam mengembangkan karya misi ISMAIK dimasa yang akan datang. Bagi ilmu sejarah dengan penulisan ini diharapkan dapat menambah nilai-nilai Kristiani dalam sejarah ISMAIK dalam pelayanannya. Orang yang membaca karya ilmiah ini, diharap dapat membantu memberikan informasi tentang peristiwa sejarah, khususnya tentang sejarah Gereja lokal. Pengembangan sejarah Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu, dimaksudkan sebagai salah satu karya ilmiah. Untuk mendiskripsikan tentang sejarah lahirnya dan perkembangan ISMAIK dalam pelayanan yang diterima di Gereja lokal di Timor Leste. Dimaksudkan juga untuk mendiskripsikan dan mengembangkan pelayanan pastoral integral sejak berdirinya hingga tahun Praktis Manfaat praktis berdasarkan kenyataan ini, antara lain memberikan pemahaman dan pengertian tentang sejarah dan perkembangan dalam membangun komunitas lokal. Dari hasil penulisan ini diharapkan bahwa nantinya dapat memberikan masukan tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh komunitas terutama dalam bidang pelayanan. Dan bagi masyarakat umum dengan penulisan ini diharapkan dapat lebih mengenal kehadiran ISMAIK di tengah-tengah masyarakat, khususnya masyarakat yang tak berdaya. Bagi ISMAIK dengan penulisan ini diharapkan dapat menambah pemahaman akan sejarah dan

28 15 perkembangan serta dapat menambah dokumen-dokumen yang tertulis dalam sejarah untuk generasi mendatang. Manuskrip Sumber yang digunakan dalam skripsi ini ada dua macam yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan ini adalah sumber tertulis dan sumber lisan. Sumber primer dalam bentuk buku dan arsip. Sumber primer dalam bentuk buku: Kelompok Gerejani Basis, ditulis oleh Maria de Lourdes Martins, diterbitkan Yayasan HAK dan Sahe Institute for Liberation 2001, Timor Leste. Buku membahas tentang keterlibatan ISMAIK dalam praksis pastoral kelompok gerejani basis, sumber ini berguna untuk menjelaskan sejarah lahirnya ISMAIK. Konstitusi Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu, 1998, berisi tentang Visi dan Misi dengan tujuan memanusiakan manusia yang tak berdaya, terutama fakir miskin, dan menjelaskan tentang tahap-tahap persiapan menjadi anggota serta cara hidup dalam ISMAIK. Teks, agenda-agenda harian, tentang sejarah lahirnya ISMAIK dan perkembangannya. Sumber-sumber ini digunakan untuk memperjelaskan sejarah lahir dan perkembangan karya pelayanan di pedesaan Timor Leste, serta proses pengesahan lembaga. Sumber-sumber ini diarsip di pusat pembinaan Dare, Dili, Timor Leste. Sumber primer yang memberikan keterangan secara lisan dalam penelitian ini, yaitu Pendiri ISMAIK sendiri serta para anggota perintis yang memberikan kesaksian tentang lahirnya dan perkembangan ISMAIK dari tahun F. Tinjauan Pustaka Beberapa sumber sekunder yang dalam bentuk wawancara dan buku yaitu: Pertama, Perang Tersembunyi, ditulis oleh John G. Taylor, diterbitkan Forum Solidaritas untuk Rakyat Timor Timur, 1998, Jakarta. Buku ini membahas tentang keterlibatan Gereja dalam situasi politik di Timor Leste dan pengaruh pendidikan. Sumber ini berguna untuk

29 16 menjelaskan keterlibatan Gereja dan perkembangan sejarah politik yang terjadi dan ikut mempengaruhi lahirnya ISMAIK di Timor Leste. Kedua, Hari-hari Terakhir Timor Timur, ditulis oleh Zacky Anwar Makarim, dkk, diterbitkan PT. Sportif Media Informasindo, 2003, Jakarta. Buku ini membahas tentang pengaruh politik serta membawa perubahan dalam pembagian wilayah Timor Timur dengan Timor Barat. Sedangkan sebelumnya kedua wilayah ini mempunyai hubungan sangat erat, dan sangat berpengaruh dalam hubungan persaudaraan. Sumber ini sangat berguna untuk mengetahui dasar dari persaudaraan itu sendiri dan muncul perang saudara di Timor. Ketiga, Dua Kali Merdeka Timor Leste, ditulis oleh Avelino M. Coelho, diterbitkan Djaman Boroe, 2012, Yogyakarta. Buku ini membahas tentang Partai-partai politik yang ada di Timor Leste, serta berperan penting untuk perjuangan meraih kemerdekaan bangsa. Sumber ini untuk mengetahui gerakan-gerakan partai yang berjuang untuk mempertahankan nasib kaum kecil di Timor Leste. Keempat, Chega, Buku ini membahas tentang laporan-laporan kekerasan politik yang terjadi di Timor Leste. Sumber ini memberi informasi tentang bagaimana menyuarakan suara rakyat yang selama dua puluh empat tahum ini yang dibungkamkan. Untuk mengetahui perkembangan masyarakat di Timor Leste. Kelima, Hidup Membiara, ditulis oleh Tom Jacobs, diterbitkan Kanisius, 1987, Yogyakarta. Buku ini berisi makna dan tantangannya dalam hidup membiara. Sumber ini berguna untuk membahas ketiga nasehat Injil dalam hidup berbakti. Keenam, Gereja menurut Vatikan II, ditulis oleh Tom Jacobs, diterbitkan Kanisius, 1987, Yogyakarta. Buku ini membahas semangat pembaharuan konsili vatikan II, sangat membawa pengaruh bagi kehidupan Gereja. Sumber ini berguna untuk membahas Gereja

30 17 dan dunia, dalam pelayanan pengungkapan iman dan perwujudan. Bukan membawakan iman kepada orang, melainkan membantu orang menyadari iman yang sudah ada. Sumber sekunder dalam bentuk lisan, sumber yang diperoleh melalui hasil wawancara, yang memberikan informasi tentang lahir dan perkembangan sejarah Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu di Timor Leste serta perkembangan misi pelayanan di pedesaan. Sumber ini untuk memperkuat atau memberikan kesaksian dalam mendiskripsi penulisan sejarah ISMAIK di Gereja Timor Leste. G. Landasan Teori Penggunaan landasan teori dalam penelitian sejarah menjadi hal yang utama dalam mendekati pokok permasalahan. Sejarah politik sangatlah menonjol di Timor Leste, dan sangat mempengaruhi Pendiri untuk merintis ISMAIK di Gereja Timor Leste. Terkait dengan masalah di atas, maka tulisan ini juga menggunakan pendekatan dari ilmu sosial. Untuk memperjelas tulisan ini, sejarah tidak hanya semata-mata bertujuan untuk menceritakan kejadian tetapi bermaksud menerangkan kejadian yang telah terjadi dan lebih mendalam hendak diadakan analisis. Membuat analisis sejarah ialah menyediakan suatu kerangka pemikir atau kerangka referensi yang mencakup pelbagai konsep dan teori yang akan dipakai dalam membuat analitis itu. 11 Yang mau dianalisis dalam skripsi ini adalah sejarah lahir dan perkembangan pelayanan Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu di Gereja Timor Leste, dan faktor yang menghambat dan yang mendukung pelayanan di pedesaan dan sumbangan nyata Institut dalam masyarakat. Peran berarti sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang terutama. Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip oleh Serjono Soekanto, 11. Sartono Kartodirojo Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, PT Gramedia, Jakarta, 1992, hlm. 5.

31 18 sebagai berikut: Peranan adalah sesuatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan. 12 Menurut Biddle dan Thomas: Peran adalah rangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu. Misalnya dalam keluarga, perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa memberi anjuran, penilaian, sangsi dan lain-lain. Istilah peran kerap diucapkan banyak orang. Sering mendengar kata peran dikaitkan dengan posisi atau kedudukan seseorang, atau peran dikaitkan dengan apa yang dimainkan aktor. 13 Kerangka kerja dalam pelayanan sosial yang dikembangkan cukup besar perlu kerangka yang sistematis, terorganisir dalam berkesinambungan. Permasalahan tidak begitu mudah dengan tujuan pelayanan dalam masyarakat dari kepercayaan lama menuju iman yang baru, serta kepercayaan agama merupakan sesuatu yang mendasar sehingga tidak dapat dilakukan. Sebelum masuk pada pembahasan permasalahan perlu dijelaskan konsep tentang Institut Sekular itu sendiri. Secara historis, Institut Sekular timbul sejak era Kristus, zaman para rasul, abad Gereja primitif. 14 Atas undangan Yesus, para rasul meninggalkan hidup sekularnya. 15 hlm Serjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta. Rajawali Press Bdk W. J. Poewadarainta Kamus Basar Bahasa Indonesia Jakarta. PN Balai Pustaka hlm Yesus dalam misteri inkarnasi menjalani suatu kehidupan sekuler, secara tersembunyi selamat tigapuluh tahun di Nazaret (Lc. 2;23, 39-52) 15. Para rasul sebagai buruh dan nelayan, saudara-saudari, orang tua, istri dan anak mengikutinya sambil mengendalikan dorongan seksuil secara suka rela (Mat, 19;10-12)

32 19 Dokumen-dokumen resmi paling penting yang memberikan definisi secara tepat tentang Institut Sekular adalah Konstitusi Apostolik Provida Mater Ecclesia (2 Februari1947). 16 Motuproprio Primo Feliciter (12 Maret 1948). 17 Kedua dokumen ini, dari Paus Pius XII. Kedua konstitusi ini menguraikan secara spesifik tentang ciri khas kepada eksistensi Institut Sekular dalam Gereja, sebagai organisasi orang-orang Kristiani, baik klerus maupun awam, pria atau wanita penyempurnaan kehidupan Kristiani, pengikraran nasihat-nasihat Injili, penyerahan diri kepada Allah dan sekularitas. Pengembangan misi pelayanan di Gereja Timor Leste, penyelenggaraan pendidikan non-formal merupakan salah satu bentuk pelayanan sosial kepada masyarakat yang paling dinamis dilaksanakan. Perkembangannya, pelayanan dilihat dari berbagai unsur yang nampak dalam masyarakat. Pelayanan yang tidak berfokus pada hal-hal tertentu saja melainkan, tergantung pada kondisi dan keberadaan masyarakatnya, kapan dan saat mana saja yang membutuhkan uluran tangan. Oleh sebab itu, Institut Sekular lahir, dan berkembang dalam dunia merupakan bagian dari komunitas Kristiani Gereja setempat. Institut Sekular merupakan keluarga rohani yang hidup dan bekerja dalam hubungan erat dengan lembaga hidup bakti lain yang ada dalam Gereja lokal. Institut Sekular merupakan suatu bentuk hidup baru dalam Gereja, suatu asosiasi orang-orang beriman yang mempunyai Kharisma dan Spiritualitas yang khas. Pendekatan ilmu-ilmu sosial lainnya dibutuhkan dalam pendekatan untuk penulisan sejarah. Penulisan sejarah dengan pendekatan-pendekatan yang digunakan oleh sejarah sosiologis, mengamati objek manusia dalam realitasnya sebagai masyarakat, yang terbentuk dari struktur sosial dan perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya. 16. EnchVC (cf. nt. 7), EnchVC (cf. nt. 7), 2110.

33 20 Pendekatan antropologis, mengamati manusia atau masyarakat dari aspek fungsi dan nilai yang terbentuk menjadi perilaku bersama (perilaku sosial) sinkronik. Pendekatan historis (sejarah) mengamati manusia atau masyarakat dari aspek struktur, fungsi dan nilai sosial dan perubahannya dalam dimensi waktu (diakronis). Oleh karena sosiologi lahir dalam suatu lingkungan sosial dan intelektual, maka tidaklah mengejutkan. 18 Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur sosial masyarakat. Menurut Hans Garth dan C. Wright Mills; Perubahan sosial adalah apapun yang terjadi (baik itu kemunculan, perkembangan ataupun kemunduran), dalam kurun waktu tertentu terhadap peran, lembaga, atau tatanan yang meliputi struktur sosial. H. Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk menulis sejarah lahirnya Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu serta perkembangan pelayanan di Gereja Timor Leste adalah metode sejarah. Ditempuh dengan studi kasus dan menelaah cacatan harian dari Pendiri kongregasi sendiri. Karena Pendiri sebagai sumber utama dalam sejarah ISMAIK, maka sepenuhnya mengandalkan sumber-sumber primer yang ada baik dari dalam komunitas maupun dari luar komunitas. Pengumpulan data dan proses seleksi dengan kacamata yang dipakai sejarah Gereja, dilakukan dengan mewawancari atau mencari sumbersumber yang terkait baik berupa buku-buku, catatan harian barupa teks dan gendaagenda harian, laporan dari hasil penelitian ataupun bentuk tulisan yang terkait dengan topik yang akan dibahas. Dalam studi kasus ini sumber yang akan dicari sumber primer dan saksi mata yang ikut membagun dan mengembangkan karya misi ini. Sumber primer adalah Pendiri Institut sendiri dan para anggota yang dapat menerangkan dinamika 18. D r. Soerjono Soekanto Fungsionalisme dan teori konflik dalam perkembangan sosiologi, Sinar Grafika. tahun hlm, 20.

34 21 sejarah lahir dan perkembangan pelayanan ISMAIK, dan ikut mempertanggungjawabkan sejarahnya. Metodologi penelitian sangat perlu untuk menentukan, tahap awal suatu pengajian, peneliti perlu menetapkan bagaimana hendak mendekati objek studinya; hendaknya menentukan pendekatan yang akan diterapkan. Sehubungan dengan itu peneliti harus dilengkapi dengan alat-alat analitis, konseptual dan teoritis. Metodologi sejarah, seperangkat alat analitis dan prosedur penalaran yang digunakan untuk mendapatkan kebenaran objek sejarah. Menurut Surachmad: Metode penelitian merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah menyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan. Tahap paling awal adalah pengumpulan sumber sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan. Perbaikan draft tulisan sudah barang tentu juga diarahkan pada persoalan-persoalan ketajaman analisis data. 19 Teknik pengumpulan data Ada macam-macam pengumpulan data, tetapi penulis hanya menggunakan dua teknik saja dalam pengumpulan data tersebut. Sugiyono: menjelaskan bahwa, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. 20 Oleh karena itu, untuk memperoleh data yang memenuhi standar data yang ditetapkan, maka dalam penelitian ini peneliti dapat menggunakan dua teknik yaitu: telaah dokumen dan wawancara. 19. Arief Subyantoro dan FX. Suwarto Metode Teknik Penelitian Sosail Penerbit ANDI Yogyakarta. tahun hlm Ibid. hlm

35 22 Historiografi berasal dari kata latin history, historia, yang berarti sejarah. Historiografi sebagai sebuah gajian dalam ilmu sejarah merupakan salah satu metode yang digunakan oleh sejarawan dalam menganalisasi data dan fakta sejarah yang ada menjadi produk sejarah yang sempurna. Memfokuskan sebuah peristiwa sejarah, sejarawan akan menggunakan beberapa ilmu bantu yang digunakan untuk merekonstruksi peristiwa sejarah. I. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penulisan dan hasil penelitian ini direncanakan akan dibuat dalam 5 Bab, yang detilnya adalah sebagai berikut: Dalam bab I, berisi tentang pendahuluan yang mencakup latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, sistematika penulisan, daftar pustaka. Bab II, akan menguraikan faktor-faktor yang mendorong untuk merintisnya Institut Sekular Maun-Alin Iha Kristu di Dioses Dili. Dalam memahami faktor-faktor itu, bertitik tolak pada kisah tentang berdirinya Institut Sekular. Tentu saja hal ini tidak dapat dipisahkan dari karisma khusus yang dianugerahkan Tuhan kepada Mana Lu sebagai Pendiri kongregasi. Ini ternyata memberi inspirasi kepada para pengikutnya yang juga ikut ambil bagian dalam karisma Pendiri dan menempuh jalan yang telah ditempuhnya. Dalam bab III, akan dijelaskan tentang dinamika ISMAIK di Gereja Timor Leste dan perubahan sosial masyarakatnya. Perjuangan ISMAIK yang ternyata tidak terlepas dari situasi aktual masyarakat setempat, dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Institut Sekular Maun Alin Iha Kristu berkembang berkat kejelihan Pendiri dan para perintis yang ingin merespon situasi aktual yang muncul. Pendiri dan para perintis itu dengan tekun dan penuh kepercayaan kepada penyelenggara Ilahi, membawa semangat

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan

Lebih terperinci

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 SURAT GEMBALA PRAPASKA 2014 KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 Allah Peduli dan kita menjadi perpanjangan Tangan Kasih-Nya untuk Melayani Saudari-saudaraku yang terkasih,

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,

Lebih terperinci

PERAYAAN HARI HIDUP BAKTI SEDUNIA Rohani, Maret 2012, hal Paul Suparno, S.J.

PERAYAAN HARI HIDUP BAKTI SEDUNIA Rohani, Maret 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 PERAYAAN HARI HIDUP BAKTI SEDUNIA Rohani, Maret 2012, hal 28-32 Paul Suparno, S.J. Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 6 Januari 1997 telah menetapkan bahwa tanggal 2 Februari, pada pesta Kanak-kanak

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA - 273 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. 03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,

Lebih terperinci

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Warta 22 November 2015 Tahun VI - No.47 KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV (sambungan minggu lalu) Tantangan Keluarga dalam Memperjuangkan Sukacita Anglia 9.

Lebih terperinci

BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal Paul Suparno, S.J.

BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Bulan Oktober adalah bulan Maria. Banyak orang menyempatkan diri untuk menghormati Bunda Maria dan mohon bimbingannya

Lebih terperinci

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) 10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a 1 Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a. 6-7. 9-11 Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti.

Lebih terperinci

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana PASTORAL DIALOGAL Erik Wahju Tjahjana Pendahuluan Konsili Vatikan II yang dijiwai oleh semangat aggiornamento 1 merupakan momentum yang telah menghantar Gereja Katolik memasuki Abad Pencerahan di mana

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Generalat/ Rumah Induk Roma Natal, 2014 Para Suster yang terkasih, Sabda telah menjadi manusia dan berdiam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan dan nilai-nilai rohani masyarakat. Kehidupan rohani menjadi semakin terdesak dari perhatian umat

Lebih terperinci

Sukacita atas belas kasih Allah

Sukacita atas belas kasih Allah Sukacita atas belas kasih Allah Kehadiran gereja hendaknya menampakkan belas kasih Allah baik melalui paroki, komunitas, kelompok asosiasi dan gerakan lainnya; atau dengan kata lain kehadiran orang Kristen

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017 1 Th A Hari Minggu Biasa V 26 Februari 2017 Antifon Pembuka Mzm. 18 : 19-20 Tuhan menjadi sandaranku. a membawa aku keluar ke tempat lapang. a menyelamatkan aku karena a berkenan kepadaku. Pengantar Rasa-rasanya

Lebih terperinci

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2011 2015 1 Latar Belakang Ecclesia Semper Reformanda >> gerak pastoral di KAJ >> perlunya pelayanan pastoral yg semakin baik. 1989 1990: Sinode I KAJ

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 !!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN

Lebih terperinci

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN Disampaikan sebagai pengganti khotbah dalam Perayaan Ekaristi Minggu Biasa VI tanggal 10-11

Lebih terperinci

42. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

42. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK 42. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

C. Hubungan pimpinan dan anggota Dalam pendampingan dan kepemimpinan, relasi yang diharapkan adalah:

C. Hubungan pimpinan dan anggota Dalam pendampingan dan kepemimpinan, relasi yang diharapkan adalah: 1 PERAN PIMPINAN DALAM HIDUP MEMBIARA Musyawarah PRR, Lebao, Flores Timur, 18 Desember 2015 Paul Suparno, SJ Abstrak Peran pimpinan bagi perkembangan kongregasi sangat penting. Maju tidaknya kongregasi

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal Paul Suparno, S.J.

KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Serviana saat ini menjadi pimpinan suatu kongregasi. Ia termasuk pimpinan yang disenangi banyak

Lebih terperinci

Revitalisasi. Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND

Revitalisasi. Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND MERESAPI SABDA TERLIBAT DI DALAM DUNIA Revitalisasi Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND Revitalisasi bagi Kongregasi Aktif Merasul berarti menggambarkan kembali

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Paskah, 5 April 2015 Kisah sesudah kebangkitan dalam

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Dalam Gereja Katolik ada berbagai macam tarekat hidup bakti (yang

BAB I. PENDAHULUAN. Dalam Gereja Katolik ada berbagai macam tarekat hidup bakti (yang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Gereja Katolik ada berbagai macam tarekat hidup bakti (yang terdiri dari tarekat religius dan tarekat sekuler), serikat hidup kerasulan, serta berbagai

Lebih terperinci

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya, 1 Tahun C Hari Minggu Prapaskah I LITURGI SABDA Bacaan Pertama Ul. 26 : 4-10 Pengakuan iman bangsa terpilih. Bacaan diambil dari Kitab Ulangan: Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal

Lebih terperinci

MEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON KITAB HUKUM KANONIK 1983 SKRIPSI

MEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON KITAB HUKUM KANONIK 1983 SKRIPSI MEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON 1055 1 KITAB HUKUM KANONIK 1983 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA - 1075 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan atau laba. Untuk mencapai tujuan itu, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan atau laba. Untuk mencapai tujuan itu, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis-komersial, salah satu tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan atau laba. Untuk mencapai tujuan itu, perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat, memacu orang untuk semakin meningkatkan intensitas aktifitas dan kegiatannya. Tingginya intensitas

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Kej 9 : 8-15) Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah. Bacaan diambil dari Kitab Kejadian

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Kej 9 : 8-15) Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah. Bacaan diambil dari Kitab Kejadian TAHN B - Hari Minggu Prapaskah I 22 Februari 2015 LITRGI SABDA Bacaan pertama (Kej 9 : 8-15) Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah. Bacaan diambil dari Kitab Kejadian Sesudah air

Lebih terperinci

BAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama

BAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL VISI : Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama MISI : Menjangkau jiwa dengan Injil, membina hingga dewasa didalam Kristus dan melayani

Lebih terperinci

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI *HATI YANG BERSYUKUR TERARAH PADA ALLAH *BERSYUKURLAH SENANTIASA SEBAB ALLAH PEDULI *ROH ALLAH MENGUDUSKAN KITA DALAM KEBENARAN *ROH

Lebih terperinci

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic BAB II SIFAT SIFAT GEREJA A. KOMPTENTSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja

Lebih terperinci

Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Sam. 1:

Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Sam. 1: 1 Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA Bacaan Pertama 1 Sam. 1:20-22. 24-28 Seumur hidupnya Samuel diserahkan kepada Tuhan. Bacaan diambil dari Kitab Pertama Samuel: Setahun

Lebih terperinci

Tata Upacara Pernikahan Sipil

Tata Upacara Pernikahan Sipil Tata Upacara Pernikahan Sipil 1 Penyerahan calon mempelai oleh wakil keluarga K Romo yang kami hormati. Atas nama orang tua dan keluarga dari kedua calon mempelai, perkenankanlah kami menyerahkan putra-putri

Lebih terperinci

(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014)

(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014) (Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014) Para Ibu/Bapak, Suster/Bruder/Frater, Kaum muda, remaja dan anak-anak yang yang terkasih dalam Kristus, 1. Bersama dengan

Lebih terperinci

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap Pengantar Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh umat katolik sedunia untuk menghormati Santa Perawan Maria. Bapa Suci

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS - 1927 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian

Lebih terperinci

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan subyek yang ikut berperan 14 1 7. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI Menurut Anda pribadi, manakah rencana Allah bagi keluarga Anda? Dengan kata lain, apa yang menjadi harapan Allah dari keluarga Anda? Menurut Anda

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN 2012 2013 Sekolah : Bentuk soal : PG Mata Pelajaran : Agama Katolik Alokasi wkatu : 120 Menit Kurikulum acuan : KTSP Penyusun : Lukas Sungkowo, SPd Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini ix U Pengantar ndang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga Hari Pertama Kamis, 25 Mei 2006 Kerajaan Kristus...dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A.

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Hari ini kita akan melihat mengapa kita harus memberitakan Injil Tuhan? Mengapa harus repot-repot mengadakan kebaktian penginjilan atau

Lebih terperinci

DISIAPKAN MENJADI SAKSI

DISIAPKAN MENJADI SAKSI Tata Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Ke Surga GKI Soka Salatiga Kamis, 25 Mei 2017 Pukul 08.30 WIB DISIAPKAN MENJADI SAKSI KETERANGAN: Ptgs. 1 : Seorang Bapak Ptgs. 2 : Seorang Ibu Ptgs. 3 : Seorang Pemuda

Lebih terperinci

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA 1. PENGANTAR Keluarga Kristiani dipanggil untuk menjadi rasul kehidupan Setiap pasangan suami-istri dipanggil oleh Tuhan untuk bertumbuh dan berkembang dalam

Lebih terperinci

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order HARI 1 JEJAK-JEJAK PEMURIDAN DALAM SURAT 1-2 TIMOTIUS Pendahuluan Surat 1-2 Timotius dikenal sebagai bagian dari kategori Surat Penggembalaan. Latar belakang

Lebih terperinci

Gereja Mengajarkan Kebenaran

Gereja Mengajarkan Kebenaran Gereja Mengajarkan Kebenaran Sepanjang abad-abad banyak orang pandai telah mencari kebenaran. Namun demikian mereka tidak dapat menemukannya, jika mereka tidak mencarinya di tempat yang benar. Yesus mengatakan

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para Suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Natal, 2013 Natal adalah saat penuh misteri dan

Lebih terperinci

Sukacita kita dalam doa

Sukacita kita dalam doa Sukacita kita dalam doa Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. (John 16:24) Sukacita dalam melayani Allah dan sesama merupakan suatu perwujudan nyata: sesuatu yang spontan, bahkan

Lebih terperinci

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET 1 TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET Seminar Religius di BKS 2016 Kanisius, 8 September 2016 Paul Suparno, SJ Pendahuluan Tema BKS tahun 2016 ini adalah agar keluarga mewartakan

Lebih terperinci

BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN

BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN Bagian Satu 11 Kompendium Katekismus Gereja Katolik *************************************************************** BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN 12 Kompendium 14 Kompendium Lukisan ini menggambarkan tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SEKAMI adalah gerakan Internasional anak-anak yang tertua di seluruh dunia. Serikat

BAB I PENDAHULUAN. SEKAMI adalah gerakan Internasional anak-anak yang tertua di seluruh dunia. Serikat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner atau yang lebih dikenal dengan SEKAMI adalah gerakan Internasional anak-anak yang tertua di seluruh dunia. Serikat ini didirikan

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN SEBAGAI GEMBALA DAN PENGURUS DI BIARA Rohani, Juli 2013, hal Paul Suparno, S.J.

KEPEMIMPINAN SEBAGAI GEMBALA DAN PENGURUS DI BIARA Rohani, Juli 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 KEPEMIMPINAN SEBAGAI GEMBALA DAN PENGURUS DI BIARA Rohani, Juli 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Peduliata oleh kongregasinya diberi tugas menjadi pimpinan asrama siswi-siswi SMA. Suster Peduliata

Lebih terperinci

MEMBERI ITU MEMBAHAGIAKAN DAN MENYEHATKAN Rohani, Agustus 2013, hal Paul Suparno, S.J.

MEMBERI ITU MEMBAHAGIAKAN DAN MENYEHATKAN Rohani, Agustus 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 MEMBERI ITU MEMBAHAGIAKAN DAN MENYEHATKAN Rohani, Agustus 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Givana bekerja sebagai pamong di asrama anak-anak SMA. Suster dikenal oleh anak-anak sebagai suster

Lebih terperinci

KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO.

KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO. KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO. 29 (Sebuah Tinjauan Teologis) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat

Lebih terperinci

-uhan BERSUKACITA. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. (Joh 15:16)

-uhan BERSUKACITA. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. (Joh 15:16) -uhan BERSUKACITA dengan panggilan kita Dalam panggilanmu, Tuhan berkata kepadamu: Kamu penting bagi-ku, Aku mencintaimu, Aku memperhitungkanmu. (Paus Fransiskus) Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KTSP DAN K13 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7

PERBANDINGAN KTSP DAN K13 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7 PERBANDINGAN KTSP DAN K13 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7 (oleh aendydasaint.wordpress.com) KURIKULUM 2013 (Kompetensi Inti:) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana seseorang menilai keseluruhan kehidupannya secara positif

BAB I PENDAHULUAN. dimana seseorang menilai keseluruhan kehidupannya secara positif BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Kebahagiaan merupakan pemahaman umum mengenai seberapa senang seseorang akan kehidupannya sendiri atau secara formal merupakan tingkat dimana seseorang menilai

Lebih terperinci

Kebaktian Paskah Lebih dari Para Pemenang. Roma 8: Pdt. Andi Halim, S.Th.

Kebaktian Paskah Lebih dari Para Pemenang. Roma 8: Pdt. Andi Halim, S.Th. Kebaktian Paskah Lebih dari Para Pemenang Roma 8:31-39 Pdt. Andi Halim, S.Th. Umumnya saat mendengar kata pemenang kita berpikir itu adalah orang yang hebat, yang berprestasi, dan yang luar biasa. Inilah

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 15 APRIL 2018 (MINGGU PASKAH III - PUTIH) KOMUNITAS YANG BERSAKSI

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 15 APRIL 2018 (MINGGU PASKAH III - PUTIH) KOMUNITAS YANG BERSAKSI TATA IBADAH MINGGU, 15 APRIL 2018 (MINGGU PASKAH III - PUTIH) KOMUNITAS YANG BERSAKSI Latihan Lagu Pembacaan/Penayangan Warta Lisan Saat Hening A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt.

Lebih terperinci

Umat yang telah Kubentuk bagi-ku akan memberitakan kemasyhuran-ku."

Umat yang telah Kubentuk bagi-ku akan memberitakan kemasyhuran-ku. Tahun C Hari Minggu Prapaskah V (Penyelidikan Ketiga Calon Baptis) LITURGI SABDA Bacaan Pertama Yes. 43 : 16-21 Aku hendak membuat sesuatu yang baru, dan Aku akan memberi minum Umat Pilihan-Ku. Bacaan

Lebih terperinci

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 10 : 34a. 37-43 Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Bacaan diambil dari Kisah Para

Lebih terperinci

Pnt. : Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata:

Pnt. : Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: Tema : Keluarga : Bersatu Kita Teguh, Terpisah Pun Kita Kuat (1 Timotius 1 : 5) Sub Tema : Menghidupi Kasih Ibadah ini dikemas dalam bentuk ibadah keluarga. Oleh karena itu mohon diusahakan agar masing-masing

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J.

SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J. SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J. Isi singkat 1. Semangat mistik 2. Semangat kenabian 3. Spiritualitas

Lebih terperinci

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LTRG SABDA Bacaan Pertama Yes. 52 : 7-10 Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya:

Lebih terperinci

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2 1 Tesalonika 1 Salam 1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Generalat / Rumah Induk Roma Pentekosta, 2013 Para Suster yang terkasih, Pada hari Pentakosta anggur baru

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA - 165 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA KELAS VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran 2008 2009 L E M B A R S O A L Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas : 8 Hari / tanggal : Waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah nama

Lebih terperinci

(Disampaikan sebagai pengganti Homili, pada Misa Sabtu/Minggu, 28/29 September 2013)

(Disampaikan sebagai pengganti Homili, pada Misa Sabtu/Minggu, 28/29 September 2013) (Disampaikan sebagai pengganti Homili, pada Misa Sabtu/Minggu, 28/29 September 2013) Makin Beriman, Makin Bersaudara, Makin Berbela Rasa Melalui Pangan Sehat Para Ibu dan Bapak, Suster, Bruder, Frater,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi tanggung jawab mereka sebagai bagian dari warga negara. berguna untuk pekerjaan dalam jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi tanggung jawab mereka sebagai bagian dari warga negara. berguna untuk pekerjaan dalam jangka panjang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal merupakan permulaan dari suatu tahap kedewasaan dalam rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa ini telah melewati masa remaja dan akan

Lebih terperinci

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49)

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49) HR KENAIKAN TUHAN : Kis 1:1-11; Ef 1:17-23; Luk 24:46-53 Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49) Sebelum menerima tahbisan imamat,

Lebih terperinci

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD) 6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam agama Katolik, terdapat struktur kepemimpinan gereja. Pemimpin tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam agama Katolik, terdapat struktur kepemimpinan gereja. Pemimpin tertinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam agama Katolik, terdapat struktur kepemimpinan gereja. Pemimpin tertinggi seluruh dunia dalam gereja Katolik adalah seorang Paus, saat ini bernama Paus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan

Lebih terperinci

MENJADI TUA DAN BAHAGIA

MENJADI TUA DAN BAHAGIA 1 MENJADI TUA DAN BAHAGIA Rohani, November 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Hepiana sudah berumur 80 tahun. Ia tinggal di rumah orang tua. Ia dikenal sebagai suster lansia yang gembira dan bahagia.

Lebih terperinci

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) 6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya

Lebih terperinci

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8 Yoh 15:1-8 POKOK ANGGUR YANG BENAR HARI MINGGU PASKAH V 03 MEI 2015 (1) Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. (2) Setiap ranting pada-ku yang tidak berbuah, dipotong-nya dan setiap

Lebih terperinci

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri 1 RITUS PEMBUKA PERARAKAN MASUK LAGU PEMBUKA TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Umat : Amin. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan

Lebih terperinci

PL1 : TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; U : Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.

PL1 : TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; U : Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR JEMAAT BERHIMPUN

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR JEMAAT BERHIMPUN LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR PERSIAPAN - Umat bersaat teduh - Lonceng berbunyi - Penyalaan Lilin JEMAAT BERHIMPUN (Jemaat Berdiri) PANGGILAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Pelayanan kepada anak dan remaja di gereja adalah suatu bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Pelayanan kepada anak dan remaja di gereja adalah suatu bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pelayanan kepada anak dan remaja di gereja adalah suatu bidang pelayanan yang penting dan strategis karena menentukan masa depan warga gereja. Semakin

Lebih terperinci

LOYALITAS DAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM GEREJA ETNIS DI HKBP SALATIGA

LOYALITAS DAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM GEREJA ETNIS DI HKBP SALATIGA LOYALITAS DAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM GEREJA ETNIS DI HKBP SALATIGA Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Teologi untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si Teol) Oleh David Sarman H Pardede Nim

Lebih terperinci

TAHUN B - Hari Minggu Prapaskah V 22 Maret 2015 LITURGI SABDA

TAHUN B - Hari Minggu Prapaskah V 22 Maret 2015 LITURGI SABDA TAHN B - Hari Minggu Prapaskah V 22 Maret 2015 LTRG SABDA Bacaan pertama (Yer 31 : 31-34) Aku akan mengikat perjanjian baru, dan takkan lagi mengingat dosa mereka. Bacaan diambil dari Kitab Yeremia Beginilah

Lebih terperinci

32. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP

32. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP 32. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

ANAK MAS DI BIARA SEBAGAI UNGKAPAN SEKSUALITAS Rohani, April 2012, hal Paul Suparno, S.J.

ANAK MAS DI BIARA SEBAGAI UNGKAPAN SEKSUALITAS Rohani, April 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 ANAK MAS DI BIARA SEBAGAI UNGKAPAN SEKSUALITAS Rohani, April 2012, hal 28-31 Paul Suparno, S.J. Sr. Bundanita mensharingkan pengalamannya bagaimana ia pernah mempunyai anak mas waktu mengajar di Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Nabeel Jabbour menepis pemahaman tentang gereja hanya sebatas bangunan, gedung dan persekutuan yang institusional. Berangkat dari pengalaman hidup Nabeel Jabbour selama

Lebih terperinci

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Ayb. 7 : ) Aku dicekam oleh kegelisahan sampai dini hari. Bacaan diambil dari Kitab Ayub:

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Ayb. 7 : ) Aku dicekam oleh kegelisahan sampai dini hari. Bacaan diambil dari Kitab Ayub: TAHN B - Hari Minggu Biasa V 8 Februari 2015 LITRGI SABDA Bacaan pertama (Ayb. 7 : 1-4. 6-7) Aku dicekam oleh kegelisahan sampai dini hari. Bacaan diambil dari Kitab Ayub: Di dalam keprihatinannya, Ayub

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dipanggil oleh Allah dan diutus untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia, ini merupakan hakikat gereja. Gereja juga dikenal

Lebih terperinci