DATA HASIL PENYERAPAN ANGGARAN SELAMA PELAKSANAAN OPERASI KEPOLISIAN KEWILAYAHAN / TERPUSAT TAHUN 2016 POLRES SUMBAWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DATA HASIL PENYERAPAN ANGGARAN SELAMA PELAKSANAAN OPERASI KEPOLISIAN KEWILAYAHAN / TERPUSAT TAHUN 2016 POLRES SUMBAWA"

Transkripsi

1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA DATA HASIL PENYERAPAN ANGGARAN SELAMA PELAKSANAAN OPERASI KEPOLISIAN KEWILAYAHAN / TERPUSAT TAHUN 2016 POLRES SUMBAWA Sumbawa, Januari 2016

2 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA DATA ANGGARAN OPERASI KEPOLISIAN KEWILAYAHAN/TERPUSAT POLRES SUMBAWA TAHUN ANGGARAN 2016 NO SANDI OPS SASARAN OPS LAMA OPS KUAT PERS DUKGAR ANTIK GATARIN-2016 Pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba 14 hari (1-14 Feb) KET 40 Rp Kewilayahan 2. SIMPATIK GATARIN-2016 Cipta Kondisi meningkatkan kesadaran berlalu lintas dan pelayanan prima kepolisian kepada masyarakat 21 hari (1 21 Maret) 60 Rp Terpusat (PNBP) 3 BINA KUSUMA GATARIN Penanggulangan Gangguan Kamtibmas (Premanisme) 14 hari (29 Maret -11 April) 56 Rp Kewilayahan 4. PEKAT GATARIN-2016 Pemberantasan penyakit masyarakat (Judi, Miras dan Prostitusi) 14 hari (02-15 Mei) 50 Rp Kewilayah 5 PATUH GATARIN-2016 Cipta kondisi jelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H Tahun hari (16 29 Mei) 60 Rp Terpusat (PNBP) 6. RAMADNIYA GATARIN Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1437 H Tahun hari (30 juni 15 Juli) 134 Rp Terpusat 7 JARAN GATARIN 2016 Pemberantasan kasus 3C (Curat, Curas dan Curanmor) 14 s/d 27 Oktober Rp Kewilayahan

3 ZEBRA GATARIN 2016 Cipta kondisi kamseltibcar lantas menjelang perayaan Natal tahun 2016 dan Tahun Baru s/d 29 Nopember Rp Terpusat 9 BINA WASPADA GATARIN 2016 Penanggulangan gangguan Kamtibmas terutama tentang pok radikal agama, pok ekstrim dan separatisme di wilayah Kab. Sumbawa 10 LILIN GATARIN 2016 Pengamanan Natal 2016 dan Tahun Baru s/d 14 September Desember 2016 s/d 1 Januari Rp Kewilayahan 115 Rp Terpusat Sumbawa Besar, 8 Januari 2016 KEPALA KEPOLISIAN RESOR SUMBAWA MUHAMMAD, S.IK AJUN KOMOSARIS BESAR POLISI NRP

4 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA TABEL 1. DATA HASIL OPERASI (OPSWIL DAN OPSPUS) NO OPS WILAYAH SANDI OPS SASARAN OPS PELAKSANAAN HASIL OPS KENDALA Polres ANTIK Pemberantasan 1. TMT: 14 hari Pengungkapan kasus Narkoba 1. Tidak ada dukungan Sumbawa GATARIN-2016 penyalahgunaan (1-14 Februari); Selama 14 dengan Jumlah 3 anggaran khusus untuk dan peredaran kasus jumlah TSK 3 kasus proses pemeriksaan urine gelap Narkoba 2. LIBAT dengan BB, Ganja 1 Poket dan dan darah (laboratories) PERSONEL Sabhu 14 Poket. sampai dengan pemberkasan sebanyak 40 tahap ke II dalam rangka Personel; menimalisir peluang 3. DUK GAR: Rp pengacara untuk membela pelaku; ,- Terbatasnya Dugkar lidik/sidik (undercoperbuy pembelian pulsa anggota lidik dan inporman serta Dugkar transaksi/ pancingan BB Narkotika/miras bermerek); 2. Masih terdapat kegiatan Represif/Gakkum dengan hasil nihil yang disebabkan oleh: a. Kurang cukupnya bukti untuk memproses lebih lanjut; b. Pelaku berpindah-pindah tempat;

5 2. Polres Sumbawa SIMPATIK GATARIN 2016 revitalisasi penerapan kawasan tertib lalu lintas (KTL) guna menciptakan lokasi penggal jalan yang tertib marka, rambu, parkir serta pengguna jalan untuk menciptakan kamseltibcarlantas dalam bentuk operasi Harkamtibmas yang mengedepankan kegiatan Preemtif dan Preventif yang didukung tindakan Penegakan Hukum untuk mewujudkan Polantas sebagai penegak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik guna mewujudkan pelayanan prima 1. TMT: 21 hari ( 1-21 Maret) 2. LIBAT PERSONEL sebanyak 60 Personel 3. DUK GAR: Rp ,- a. Tingkat kesadaran tertib berlalu lintas masyarakat khususnya di jalur kawasan (KTL) Kabupaten Sumbawa pada umumnya masih sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari tetap tingginya pelanggaran yang terjadi, walaupun sebelumnya telah digelar kegiatan razia pengguna kendaraan bermotor, namun hal ini tidak menimbulkan efek jera bagi masyarakat. b. Kegiatan Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan Simpatik Gatarin 2016 yang digelar Kepolisian Resort Sumbawa secara kualitas belum mampu menyadarkan masyarakat agar tertib berlalu lintas dan belum mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, sehingga belum dapat meningkatkan citra Polri di masyarakat. c. Tindakan spontan TSK menghilangkan BB ( menelan/ membuang BB); d. Bocornya informasi sehingga Bandar besar keluar daerah; 3. Antisipasi perlawanan spontan oleh TSK a. melaksanakan kegiatan preventif melalui kegiatan turjawali secara maksimal di lokasi rawan kecelakaan, pelanggaran, kemacetan dan kesemerawutan lalu lintas di jalur (KTL) sebagai upaya memberikan rasa aman, nyaman, tertib dan lancar bagi pengguna jalan. b. lebih mengoptimalkan kegiatan pendidikan masyarakat meliputi pembinaan potensi masyarakat, penerangan dan penyuluhan lalu lintas sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan disiplin berlalu lintas bagi pengguna jalan. c. Melaksanakan Operasi Kepolisian secara berkelanjutan melalui kegiatan simpatik seperti seminar, kegiatan sosial dan pesan-pesan kamseltibcar lantas kepada masyarakat

6 kepada masyarakat c. Kasus Laka Lantas yang terjadi di wilayah Kabupaten Sumbawa selama digelar Operasi Simpatik Gatarin 2016 sebanyak 5 kasus yang disebabkan oleh faktor kelalaian dari pengemudi / pengendara kendaraan bermotor, baik karena mengemudikan/mengendarai kendaraan bermotor dengan kecepatan tinggi maupun karena kurang berhati-hati. 3 Polres Sumbawa BINA KUSUMA GATARIN 2016 Menekan pengungkapan dan pemberantasan Kenakalan Remaja, Pelecehan Seksual, tindakan kekerasan terhadap anak, perempuan, pria (KDRT), penyalagunaan 1. TMT: 14 hari (29 Maret-11 April) 2. LIBAT PERSONEL sebanyak 56 Personel 3. DUK GAR: Rp ,- d. Pelanggaran lalu lintas pada umumnya didominasi oleh anak-anak muda yang meras bangga dalam melanggar lalu lintas di kawasan jhalur (KTL) serta untuk menunjukkan jati diri. Disamping itu volume kendaraan mengalami peningkatan a. Prostitusi : 15 Kasus b. Tidak dilengkapi identitas: 21 kasus c. Gepeng : 1 kasus d. Kenakalan remaja : 1 kasus 1. Kondisi geografis Kab. Sumbawa yang cukup luas, dimana jarak antara ibu kota Kabupaten dengan kecamatan-kecamatan cukup jauh, sehingga sangat menyulitkan untuk melakukan kegiatan penyelidikan. 2. Personel yang dilibatkan dalam dalam operasi pada umumnya relatif telah dikenal

7 4 Polres Sumbawa PEKAT GATARIN 2016 narkoba, TKI/perusahaan pengerah tenaga kerja Indonesia swasta(pptkis) bermasalah, Tawuran antar Pok masyarakat, pemuda / remaja yang melakukan kebut kebutan.geng motor, pemalakan, perampasan dan penganiayaan, pencegahan penyakit masyarakat meliputi aksi Premanisme, Prostitusi, Miras, perjudian, Sabung Ayam dan Gepeng Tindak pidana yang menjadi penyakit masyarakat seperti Judi, Miras dan Prostitusi. 1. TMT: 14 hari (2-15 Mei 2016) 2. LIBAT PERSONEL sebanyak 50 Personel 3. DUK GAR: Rp ,- TO: a. Miras :2 b. Judi :2 c. Prostitusi :1 NON TO : a. Miras : 6 b. Judi : 3 c. Prostitusi : 0 oleh para pelaku, sehingga cukup menghambat dalam melakukan kegiatan penyelidikan. 3. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat khususnya dalam memberikan informasi terhadap pelaku penyalagunaan Narkoba sehingga proses penyelidikan memakan waktu yang cukup panjang. b. Partisipasi masyarakat untuk memberikan informasi dalam pengungkapan target operasi (TO) Bina Kusuma Gatarin 2016 a. (TO) banyak mengenali petugas sehingga menyulitkan dalam hal pengungkapan. b. Kasus peredaran miras mengalami penurunan mengingat hasil penangkapan penjual miras melebihi target operasi pekat gatarin 2016 sehingga peredaran miras di wilayah hukum polres Sumbawa

8 tidak semarak sebelum operasi Pekat gatarin 2016 dilaksanakan 5 Polres Sumbawa PATUH GATARIN 2016 Mewujudkan Polantas sebagai penegak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik guna mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat di wilayah hukum Polres Sumbawa 1. TMT: 14 hari (16-29 Mei 2016) 2. LIBAT Personel sebanyak 60 Personel 3. DUK GAR: Rp ,- a. Tilang : pelanggaran b. Teguran :Nihil c. Kecelakaan : 4 Kasus c. Partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi untuk pengungkapan target operasi (TO) Pekat masih sangat minim a. Tingkat kesadaran tertib berlalu lintas masyarakat Kabupaten Sumbawa pada umumnya masih sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari tetap tingginya pelanggaran yang terjadi, walaupun sebelumnya telah digelar kegiatan operasi Simpatik Gatarin b. Kegiatan Operasi Kepolisian Terpusat Patuh Gatarin 2016 yang digelar Kepolisian Resort Sumbawa secara kualitas belum mampu menyadarkan masyarakat agar tertib berlalu lintas. c. Kasus Laka Lantas yang terjadi di wilayah Kabupaten Sumbawa selama digelar Operasi Patuh Gatarin 2016 sebanyak 4 Kasus yang disebabkan oleh faktor kelalaian dari pengemudi / pengendara kendaraan

9 bermotor, baik karena mengemudikan/mengendarai kendaraan bermotor dengan kecepatan tinggi maupun karena kurang berhati-hati. d. Pelanggaran lalu lintas pada umumnya didominasi kendaraan R2 dengan profesi pengendara sebagai karyawan/swasta yang berumur tahun dengan jenis pelanggaran tidak memakai helm, kelengkapan kendaraan dan surat-surat 6 Polres Sumbawa RAMADNIYA GATARIN 2016 Pengamanan Idul Fitri 1437H, guna mewujudkan sitkamtibmas dan kamseltibcarlantas yang kondusif sehingga masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan rasa aman dan nyaman 1. TMT: 14 hari (30 Juni-15 Juli 2016) 2. Libat Personel sebanyak 134 Personel 3. DUK GAR: Rp ,- Terciptanya aman terkendali di wilayah kab. Sumbawa dalam rangka menjelang dan pasca hari Raya Idul Fitri 1. Kondisi geografis Kab. Sumbawa yang cukup luas, dimana jarak antara ibu kota Kabupaten dengan kecamatan-kecamatan cukup jauh, sehingga sangat menyulitkan untuk melakukan kegiatan Operasi Ramadniya. 2. Personel yang dilibatkan dalam dalam operasi perlu di tingkatkan mengingat banyaknya titik tempat wisata dan tempat keramaian yang perlu dilakukan pengamanan. 3. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terkait penggunaan petasan.

10 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA TABEL 2. ANEV TERHADAP PELAKSANAAN OPERASI OPS PUSAT NO OPS PUSAT SANDI OPS SASARAN ANEV BERDASARKAN MOK KEWILAYAAN BINA KUSUMA Menekan pengungkapan dan a. Tahap Persiapan GATARIN-2016 pemberantasan Kenakalan Remaja, 1) Mempersiapkan dan menyusun data awal Pelecehan Seksual, tindakan kekerasan operasi antara lain berupa : terhadap anak, perempuan, pria (KDRT), penyalagunaan narkoba, TKI/perusahaan a) Modus Operandi. b) Kasus-kasus lalu yang belum terungkap. pengerah tenaga kerja Indonesia c) Kasus-kasus yang sedang diselidiki/sidik. swasta(pptkis) bermasalah, Tawuran d) Daftar hilang temu barang. antar Pok masyarakat, pemuda / remaja yang melakukan kebut kebutan.geng 2) Analisa dan pengembangan data awal untuk penentuan sasaran selektif sebagai target motor, pemalakan, perampasan dan operasi (TO). penganiayaan, pencegahan penyakit 3) Mempersiapkan piranti lunak dan piranti keras masyarakat meliputi aksi Premanisme, Prostitusi, Miras, perjudian, Sabung Ayam dan Gepeng serta organisasi operasi (Surat-surat, Posko dll). 4) Penyiapan Personil, Logistik, Materiil dan Anggaran yang diperlukan. 5) Mengadakan koordinasi/kerja sama antar fungsi dan instansi terkait lainnya. b. Tahap Pelaksanaan 1) Rencana Manuver a) melaksanakan kegiatan Intelijen berupa lidik, pengamanan dan penggalangan dengan langkah-langkah deteksi, identifikasi, penilaian dan penajaman Target Operasi; b) membuat kirpat/kirsus berupa informasi dan bahan keterangan atau informasi mengenai

11 upaya-upaya yang dapat menggangu atau menghambat pelaksanaan Operasi; c) melakukan penindakan terhadap Tindak Pidana Kenakalan Remaja, Pelecehan Seksual, tindakan kekerasan terhaap anak, perempuan, pria (KDRT), penyalagunaan narkoba, TKI/perusahaan pengerah tenaga kerja Indonesia swasta(pptkis) bermasalah, Tawuran antar Pok masyarakat, pemuda / remaja yang melakukan kebut kebutan, geng motor, pemalakan, perampasan dan penganiayaan, pencegahan penyakit masyarakat meliputi aksi Premanisme, Prostitusi, Miras, perjudian, Sabung Ayam dan Gepeng. d) melakukan proses penyidikan terhadap setiap kasus yang terkait dengan Tindak Kenakalan Remaja, Pelecehan Seksual, tindakan kekerasan terhaap anak, perempuan, pria (KDRT), penyalagunaan narkoba, TKI/perusahaan pengerah tenaga kerja Indonesia swasta(pptkis) bermasalah, Tawuran antar Pok masyarakat, pemuda / remaja yang melakukan kebut kebutan, geng motor, pemalakan, perampasan dan penganiayaan, pencegahan penyakit masyarakat meliputi aksi Premanisme, Prostitusi, Miras, perjudian, Sabung Ayam dan Gepeng sampai tuntas serta menyerahkan berkas perkaranya ke Penuntut Umum guna ditindaklanjuti dengan proses peradilan. 2) Pengerahan Satuan Tugas Operasi Daerah : a) dipimpin oleh Kapolres Sumbawa selaku kaopsres dan dibantu oleh Wakapolres Sumbawa selaku Wakaopsres serta didukung

12 unsur Perencanaan dan Pengendalian Operasi Resort yakni Kabag Ops Polres Sumbawa selaku Karendalopsres didukung unsur staf Operasi, yaitu : (1) Kasubag Dal Ops Polres Sumbawa Selaku Kasetopsres. (2) Kasubag Humas Polres Sumbawa selaku Kapusdataopsres b) Satgas I dipimpin oleh KBO Intelkam Polres Sumbawa dengan tugas deteksi dini sebagai berikut : (1) Melaksanakan kegiatan penyelidikan, penggalangan, deteksi dini, identifikasi dan pengumpulan informasi dalam rangka penajaman Target Operasi dan membuat kirpat/kirsus berupa informasi dan bahan keterangan atau informasi mengenai upaya-upaya yang dapat menggangu atau menghambat pelaksanaan Operasi; (2) Melakukan kegiatan Sambang / kunjungan, ceramah, bimbingan/ penyuluhan, pendidikan dan pelatihan masyarakat ( Diklatmas) dan imbauan baik melalui media cetak maupun elektronik kepada masyarakat agar menjaga Sitkamtibmas di lingkungan masing-masing serta mewaspadai ancaman kriminalitas. c) Satgas II dipimpin oleh KBO Sat Sabhara Polres Sumbawa dengan tugas pencegahan sebagai berikut :

13 (1) Melaksanakan kegiatan pemeriksaan kendaraan dan Hotel di tempat-tempat yang di anggap sering terjadinya praktek prostitusi serta melakukan penyelidikan terhadap tempat/rumah yang digunakan untuk melakukan praktek perjudian maupun penjualan miras; (2) Menghindarkan tindakan yang dapat memunculkan tuntutan pra-peradilan, bahkan yang dapat berakibat pada gagalnya pelaksanaan tugas. (3) Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan korban, baik korban dipihak Satgas maupun masyarakat termasuk pihak tersangka; (4) Menghindarkan tindakan yang dapat memunculkan tuntutan pra-peradilan, bahkan yang dapat berakibat pada gagalnya pelaksanaan tugas. (5) menerima pengaduan maupun laporan informasi dari masyarakat yang berkaitan dengan sasaran operasi. (6) Melaksanakan kegiatan Patroli. d) Satgas III dipimpin oleh Kasat Narkoba Polres Sumbawa dengan tugas Gakkum sebagai berikut : (1) melakukan penegakan hukum terhadap tindak pidana Kenakalan Remaja, Pelecehan Seksual, tindakan kekerasan terhadap anak, perempuan, pria (KDRT), penyalagunaan narkoba, TKI/perusahaan pengerah tenaga kerja Indonesia swasta(pptkis) bermasalah, Tawuran antar Pok masyarakat, pemuda

14 / remaja yang melakukan kebut kebutan, geng motor, pemalakan, perampasan dan penganiayaan, pencegahan penyakit masyarakat meliputi aksi Premanisme, Prostitusi, Miras, perjudian, Sabung Ayam dan Gepeng; (2) melakukan penangkapan dan pengejaran aksi premanisme maupun mencari keterangan /informasitentang penyakit masyarakat ; (3) melakukan penyelesaian dan penyerahan berkas perkara serta barang bukti kepada JPU apabila berkas perkara dinyatakan lengkap (P-21); (4) penegakan hukum dilakukan secara profesional dan proporsional terhadap setiap pelaku tindak pidana Kenakalan Remaja, Pelecehan Seksual, tindakan kekerasan terhaap anak, perempuan, pria (KDRT), penyalagunaan narkoba, TKI/perusahaan pengerah tenaga kerja Indonesia swasta(pptkis) bermasalah, Tawuran antar Pok masyarakat, pemuda / remaja yang melakukan kebut kebutan, geng motor, pemalakan, perampasan dan penganiayaan, pencegahan penyakit masyarakat meliputi aksi Premanisme, Prostitusi, Miras, perjudian, Sabung Ayam dan Gepeng. e) Satgas IV dipimpin oleh Ka SPKT Polres Sumbawa dengan tugas Banops sebagai berikut :

15 2. KEWILAYAAN ANTIK GATARIN Pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (1) melaksanakan kegiatan dukungan Operasi berupa bantuan personel dan peralatan; (2) melaksanakan pengamanan bahan keterangan dan personel operasi guna menghindari terjadinya penyimpangan (operasi bersih); (3) melaksanakan counter opini, press release dan dokumentasi serta peliputan keberhasilan operasi. 3) Tahap Konsolidasi. a) membuat analisa dan evaluasi/kaji ulang atas pelaksanaan dan laporan akhir operasi; b) mendatakan hasil-hasil operasi sebagai bahan untuk operasi berikutnya; c) merumuskan cara bertindak yang efektif dan efisien untuk pelaksanaan operasi di masa mendatang; d) melanjutkan penanganan kasus-kasus yang belum selesai a. Tahap Persiapan. 1) mempersiapkan dan menyusun data awal operasiantara lain berupa: a) modus Operandi, dalam peredaran Narkoba dari suatu daerah ke daerah lain dengan melalui darat, laut dan udara; b) kasus-kasus lalu yang belum terungkap; c) kasus-kasus yang sedang di Lidik/Sidik; d) daftar pencarian orang/tersangka (DPO); e) daftar residivis; f) jaringan-jaringan/sindikat kejahatan Narkoba hasil pengungkapan operasi sebelumnya; g) jaringan-jaringan/sindikat kejahatan Narkoba hasil pengungkapan Kegiatan Rutin.

16 2) analisa dan pengembangan data awal untuk penentuan sasaran selektif sebagai Target Operasi Hari Jumat tanggal 29 Januari 2016; 3) mempersiapkan piranti lunak dan piranti keras serta organisasi Satuan tugas Operasi (Renops, Renlat fungsi yang terlibatoperasi, suratsurat/mindik, Posko dan lain-lain); 4) penyiapan personil, logistik, materiil dan anggaran yang diperlukan; 5) melaksanakan Lat Pra Ops pada hari Sabtu tanggal 30 Januari 2016; 6) melaksanakan koordinasi/kerjasama antara fungsi dengan instansi lain guna mendukung kelancaran pelaksanaan operasi. b. Tahap Pelaksanaan. 1) Rencana manuver: a) melaksanakan penyuluhan dan penerangan dalam membangun daya tangkal, daya cegah warga masyarakat dan menumbuhkan partisipasi aktif warga dalam pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba; b) melaksanakan kegiatan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan terhadaap Tokoh-tokoh masyarakat, agama, adat dan pemuda guna mendukung keberhasilan pelaksanaan operasi; c) melaksanakan penindakan terhadap sasaran/target operasi yang telah ditetapkan dan penindakan terhadap non target operasi yang ditemukan saat pelaksanaan operasi; d) menindak tegas segala bentuk/jenis kejahatan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba; e) melaksanakan kegiatan analisa dan evaluasi baik harian (dilapangan) dan mingguan

17 sebanyak 2 (dua) kali dalam rangka pengawasan dan pengendalian guna memaksimalkan keberhasilan Operasi, jadwal anev mingguan yang telah ditetapkan yakni: (1) Minggu I : tanggal 8 Februari 2016; (2) Minggu II : tanggal 14 Februari 2016; f) melaksanakan supervisi pelaksanaan operasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian. 2) Pengerahan Satuan: a) Satgas 1 (Deteksi): dipimpin oleh Kbo Sat Intelkam Polres Sumbawa dengan tugas pencegahan sebagai berikut : (1) Melakukan penyelidikan secara tertutup terhadap sasaran operasi (pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba), selanjutnya hasil penyelidikan menjadi input bagi kegiatan awal penindakan (penyidikan); (2) Memberikan analisa situasi mengenai segala hal ikhwal yang berkaitan dengan sasaran yang telah ditetapkan kepada Satgas 2; (3) Dengan segera memberikan Perkiraan Tepat (Kirpat) jika terdapat ketidaksesuaian antara Rencana Operasi dengan situasi di lapangan; b) Satgas 2 (Satgas Pusat Penegakkan Hukum pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba):

18 dipimpin oleh KBO Sat Narkoba Polres Sumbawa dengan tugas pencegahan sebagai berikut : (1) Melakukan kegiatan Penyelidikan dan penyidikan serta penindakan terhadap Sasaran/TO yang telah ditetapkan sesuai pedoman dan arah dari Satgas 1 (Deteksi), dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; (2) Melaksanakan tindakan penyerahan tersangka, barang bukti, saksi-saksi, dan lain sebagainya dalam rangka penyidikan; (3) Meminta bantuan kekuatan, baik bantuan personel, peralatan, ataupun bantuan tehnis bagi pelaksanaan penindakan, seperti penggrebekan, pengejaran, penangkapan, pengamanan/pengawalan tersangka dan barang bukti dari satuan fungsi pendukung; (4) Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan korban, baik dipihak Satgas maupun masyarakat termasuk pihak tersangka; (5) Menghindarkan tindakan yang dapat memunculkan tuntutan praperadilan(sesuai SOP), bahkan yang dapat berakibat pada gagalnya pelaksanaan operasi; (6) Apabila timbul suatu kasus di luar perkiraan sebelumnya, maka segera mengambil tindakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku;

19 (7) Dalam hal ditemukan tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang melibatkan oknum aparat keamanan (TNI/Polri), maka penanganannya melibatkan POM TNI/Unit P3D Polres; (8) Menyiapkan administrasi penyidikan yang diperlukan bagi kelengkapan berkas perkara seperti hasil LAB dan lain-lain; (9) Melakukan penyidikan terhadap perkara hasil penindakan, berupa pemeriksaan saksi/tersangka secara intensif, dan melakukan tindakan penahanan terhadap tersangka, serta tindakan penyitaan terhadap barang bukti; (10) Meminta bantuan ahli terhadap hal-hal yang memerlukan keterangan saksi ahli; (11) Menyelenggarakan Gelar Perkara/Kasus, terutama terhadap kasus yang mengalami kesulitan, baik mengenai pembuktian, penerapan hukum, dan/kasus yang menjadi atensi publik; (12) Mengajukan berkas perkara kepada Kejaksaan (Jaksa Penuntut Umum/JPU); (13) Dalam penanganan pelaku(produsen, pemilik barang, pengedar dan kurir) penyalahgunaan narkotika agar mempedomani Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 dan PP 23 tahun c) Satgas 3 (Banops): dipimpin oleh Kasubag Humas Polres Sumbawa dengan tugas pencegahan sebagai berikut :

20 (1) Memberikan bantuan personel serta sarana dan prasarana guna mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan Operasi; (2) Pengamanan terhadap personel dan bahan keterangan serta material dan logistik yang digunakan dari kegiatan pihak-pihak lawan; (3) Pengawasan dari kemungkinan terjadinya penyimpangan yang dilakukan oleh personel operasi (operasi bersih); (4) Pengamanan terhadap rencana dan pelaksanaan kegiatan operasi dari segala jenis serta bentuk gangguan yang dapat menghambat atau menggagalkan pelaksanaan operasi; (5) Melaksanakan kegiatan penerangan kepada masyarakat dan dokumentasi/peliputan operasi serta press release; (6) Melaksanakan kegiatan medis seperti pelayanan kesehatan, pertolongan cepat serta evakuasi kepada personel operasi maupun masyarakat termasuk pihak tersangka; (7) Menggelar jaring komunikasi dalam rangka mendukung kegiatan operasi. c. Tahap Konsolidasi. 1) melaksanakan wash up/kaji ulang terhadap pelaksanaan operasi yang meliputi: a) analisa dan evaluasipelaksanaan Operasi secara keseluruhan; b) inventarisasi kekuatan. 2) mendatakan hasil-hasil operasi sebagai bahan untuk operasi berikutnya;

21 3 TERPUSAT SIMPATIK GATARIN evitalisasi penerapan kawasan tertib lalu lintas (KTL) guna menciptakan lokasi penggal jalan yang tertib marka, rambu, parkir serta pengguna jalan untuk menciptakan kamseltibcarlantas dalam bentuk operasi Harkamtibmas yang mengedepankan kegiatan Preemtif dan Preventif yang didukung tindakan Penegakan Hukum untuk mewujudkan Polantas sebagai penegak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik guna mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat 3) melanjutkan penanganan kasus-kasus yang belum selesai; 4) menyiapkan dan menyusun laporan akhir hasil pelaksanaan Operasi a. TahapPersiapan 1) melaksanakan kegiatan persiapan dalam rangka Operasi; 2) mempersiapkan, menginventarisir dan menyusun data awal Operasi meliputi: a) data pelanggaran dan kecelakaanlalu lintas pada Operasi SIMPATIK-2015; b) data dan anatomi lokasi atau tempat rawan pelanggaran lalu lintas pada jalan umum lainnya; c) data dan anatomi lokasi atau tempat rawan kemacetan lalu lintas pada jalan umum lainnya; d) data dan anatomi lokasi atau tempat rawan kecelakaan lalu lintas lintas pada jalan umum lainnya; 3) analisa dan evaluasi Operasi Simpatik-2015 sebagai data awal untuk ketajaman penentuan sasaran secara selektif prioritas; 4) mempersiapkan piranti lunak dan piranti keras serta organisasi satuan tugas Operasi, termasuk penyiapan Posko Operasi; 5) penyiapan personel, logistik, materiil dan anggaran yang diperlukan; 6) melaksanakan rapat-rapat koordinasi antarfungsi Kepolisian dan lintas sektoral; 7) melaksanakan Latihan Praoperasi (Latpraops); 8) melaksanakan gelar pasukan pengecekan kesiapan akhir pelaksanaan Operasi; 9) melaksanakan pergeseran pasukan ke daerah Operasi; b. Tahap Sosialisasi

22 1) melaksanakan kegiatan penerangan dan penyuluhan guna memberi imbauan kepada masyarakat dalam bentuk pemasangan spanduk dan papan imbauan serta ekspos ke media cetak dan elektronika; 2) melaksanakan koordinasi antarfungsi kepolisian dan lintas sektoral dalam upaya mendapat dukungan sesuai dengan tugas, fungsi dan perannya masing-masing; c. Tahap Pelaksanaan 1) Rencana Manuver a) melaksanakan kegiatan penyuluhan lalu lintas, sosialisasi, membagikan brosur, leafleat, stiker mengenai imbauan tertib berlalu lintas; b) melaksanakan kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli lalu lintas; c) melaksanakan kegiatan penanganan kemacetan lalu lintas; d) melaksanakan kegiatan bantuan dan tindakan Kepolisian; e) melaksanakan kegiatan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas; f) melakukan tindakan pertama ditempat kejadian kecelakaan lalu lintas dan penyelidikan kecelakaan lalu lintas (Olah TKP); 2) Pengerahan Satuan Tugas Operasi a) dipimpin oleh Kapolres Sumbawa selaku Kaopsres dan dibantu oleh Wakapolres Sumbawa selaku Wakaopsres serta didukung unsur staf Operasi, yaitu: (1) Kasat Lantas Polres Sumbawa selaku Kasetopsres; (2) Kasat Tahti selaku Kapusdataopsres;

23 b) Satgasops1 dipimpin oleh Kasat Intelkam Polres Sumbawa dengan tugas deteksi dini sebagai berikut: (1) melaksanakan kegiatan Intelijen berupa lidik, pengamanan dan penggalangan dengan langkah-langkah deteksi, identifikasi, penilaian dan penajaman Target Operasi; (2) membuat Kirpat atau Kirsus berupa perkiraan Sitkamtibmas yang dapat digunakan untuk menentukan kebijakan dan kelancaran Operasi; c) Satgasops2 dipimpin oleh Kanit Dikyasa Lantas dengan tugas Preemtif, dengan tugas sebagai berikut: (1) pembinaan dan penyuluhan serta sosialisasi kepada komponen masyarakat serta para pengguna jalan; (2) melakukan kerjasama dengan instansi terkait untuk meningkatan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum atau peraturan lalu lintas; (3) melaksanakan pendidikan lalu lintas (safety riding) terhadap masyarakat terorganisir maupun masyarakat umum lainnya; (4) melaksanakan pemasangan spanduk, membagikan brosur, leafleat dan stiker yang berisikan imbauan tertib berlalu lintas; (5) sosialisasi terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

24 (6) sosialisasi slogan keselamatan lalu lintas Bersatu Keselamatan Nomor 1 ; d) Satgasops3 dipimpin oleh Kanit Patroli Lantas Polres Sumbawa dengan tugas sebagai berikut: (1) melaksanakan kegiatan pengaturandan penjagaanlalu lintas; (2) melaksanakan pengawasan terhadappara pengguna jalan untuk mencegah dan memperkecil peluang terjadinya pelanggaran yang dapat menimbulkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas; (3) melaksanakan penindakan berupa teguran terhadap para pelanggar lalu lintas; (4) melaksanakanpatrolirutin maupun patroli jarak jauh dengan sasaran Kamseltibcarlantas pada lokasi/tempat rawan pelanggaran, kemacetan dan kecelakaan; (5) melaksanakan pengawalan lalu lintas baik terhadap orang maupun benda dalam rangka melindungi keselamatan jiwa manusia dan barang atau benda sesuai kebutuhan dan permintaan, antara lain pengawalan: - VIP / VVIP; - Pelayanan Masyarakat; - Kemitraan; (6) melaksanakanpengawasan dan pengendalian serta monitor situasi lalu lintas; (7) menindaklanjuti pengaduan maupun laporan informasi dari masyarakat yang berkaitan dengan pelanggaran,kecelakaan dan kemacetan lalu lintas; e) Satgasops 4

25 dipimpin oleh Kaur Min Lantas Polres Sumbawa dengan tugas sebagai berikut : (1) melaksanakan penindakan terhadap pengemudi kendaraan bermotor yang membahayakan keselamatan atau melanggar lalu lintas; (2) melaksanakan penanganan atau mengurai terjadinya kemacetan lalu lintas; (3) melaksanakan penindakan terhadap pelaku tindak pidana atau kejahatan menggunakan kendaraan bermotor yang terjadi di jalan umum; (4) melakukan tindakan pertama ditempat Kejadian Perkara (Olah TKP)kecelakaan lalu lintas; (5) melakukan penyelidikan kasus kecelakaan lalu lintas maupun mencari keterangan atau informasi; f) Satgasops5 dipimpin oleh Paur Kesehatan Polres Sumbawa dengan tugas sebagai berikut: (1) melakukan pengamanan terhadap bahan keterangan, materiil dan logistik serta kegiatan Operasi; (2) melakukan kegiatan pemantauan atau pengawasan terhadap personel Operasi dari kemungkinan terjadinya penyimpangan (Operasi bersih); (3) memberikan kegiatan pelayanan kepada masyarakat berupa penyampaian informasi situasi lalu lintas; (4) melaksanakan kegiatan dokumentasi, peliputan dan press release atau publikasi serta kegiatan kehumasan lainnya (Public Relation);

26 4. KEWILAYAAN PEKAT GATARIN Tindak pidana yang menjadi penyakit masyarakat seperti Judi, Miras dan Prostitusi. (5) memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi personel Operasi dan tindakan pertolongan dan evakuasi korban kecelakaan lalu lintas; d. Tahap Konsolidasi 1) melaksanakan wash up atau kaji ulang terhadap pelaksanaan Operasi yang meliputi: a) analisa dan evaluasi pelaksanaan Operasi secara keseluruhan; b) inventarisasi kekuatan dan peralatan; c) menyiapkan dan menyusun laporan akhir Operasi a. Tahap Persiapan 1) mempersiapkan dan menyusun data awal operasi antara lain berupa: a) modus Operandi, dalam peredaran Narkoba dari suatu daerah ke daerah lain dengan melalui darat, laut dan udara; b) kasus-kasus lalu yang belum terungkap; c) kasus-kasus yang sedang di Lidik/Sidik; d) daftar pencarian orang/tersangka (DPO); e) daftar residivis; f) jaringan-jaringan/sindikat kejahatan hasil pengungkapan operasi sebelumnya; g) jaringan-jaringan/sindikat kejahatan hasil pengungkapan kegiatan rutin; h) daftar hilang temu barang. 2) analisa dan pengembangan data awal untuk penentuan sasaran selektif sebagai Target Operasi; 3) mempersiapkan piranti lunak dan piranti keras serta organisasi Satuan tugas Operasi (Renops, Renlat fungsi yang terlibat operasi, suratsurat/mindik, Posko dan lain-lain); 4) penyiapan personil, logistik, materiil dan anggaran yang diperlukan;

27 7) melaksanakan Lat Pra Ops; 8) melaksanakan koordinasi/kerjasama antara fungsi dengan instansi lain. b. Tahap Pelaksanaan 1) Rencana manuver: a) melaksanakan penyuluhan dan penerangan dalam membangun daya tangkal, daya cegah warga masyarakat dan menumbuhkan partisipasi aktif warga dalam pemberantasan Judi, Miras dan Prostitusi; b) melaksanakan kegiatan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan terhadaap tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda guna mendukung keberhasilan pelaksanaan operasi; c) melaksanakan penindakan terhadap sasaran/target operasi yang telah ditetapkandan penindakan terhadap non target operasi yang ditemukan saat pelaksanaan operasi; d) menindak tegas segala bentuk/jenis kejahatan Judi, Miras dan Prostitusi; e) melaksanakan kegiatan analisa dan evaluasi baik harian (dilapangan) dan mingguan sebanyak 3 (tiga) kali dalam rangka pengawasan dan pengendalian guna memaksimalkan keberhasilan Operasi; f) melaksanakan supervisi pelaksanaan operasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian. 2) Pengerahan Satuan: a) Satgas 1 (Deteksi): (1) Melakukan penyelidikan secara tertutup terhadap sasaran operasi (kegiatan perjudian, prostitusi, dan minuman keras), selanjutnya hasil penyelidikan menjadi

28 input bagi kegiatan awal penindakan (penyidikan); (2) Memberikan analisa situasi mengenai segala hal ikhwal yang berkaitan dengan sasaran yang telah ditetapkan kepada Satgas 2 dan Satgas 3; (3) Dengan segera memberikan Perkiraan Tepat (Kirpat) jika terdapat ketidak sesuaian antara Rencana Operasi dengan situasi di lapangan; b) Satgas 2 dan Satgas 3 (Satgas Pusat Penegakkan Hukum TP judi, miras dan prostitusi): (1) Melakukan penindakan terhadap Sasaran/TO yang telah ditetapkan sesuai pedoman dan arah dari Satgas 1 (Deteksi), dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; (2) Melaksanakan tindakan yang dilakukan, termasuk penyerahan tersangka, barang bukti, saksi-saksi, dan lain sebagainya dalam rangka penyidikan; (3) Meminta bantuan kekuatan, baik bantuan personel, peralatan, ataupun bantuan tehnis bagi pelaksanaan penindakan, seperti penggrebekan, pengejaran, penangkapan, pengamanan / pengawalan tersangka dan barang bukti dari satuan fungsi pendukung; (4) Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan korban, baik korban dipihak Satgas maupun masyarakat termasuk pihak tersangka; (5) Menghindarkan tindakan yang dapat memunculkan tuntutan pra-peradilan,

29 bahkan yang dapat berakibat pada gagalnya pelaksanaan tugas; (6) Apabila timbul suatu kasus di luar perkiraan sebelumnya, maka segera mengambil tindakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; (7) Dalam hal ditemukan tindak pidana perjudian, prostitusi, dan minuman keras yang melibatkan oknum aparat keamanan (TNI/Polri), maka penanganannya melibatkan POM TNI/Bid Propam Polda NTB dan/atau Unit P3D Polres; (8) Menyiapkan administrasi penyidikan yang diperlukan bagi kelengkapan berkas perkara; (9) Melakukan penyidikan terhadap perkara hasil penindakan, berupa pemeriksaan saksi/tersangka secara intensif, melakukan tindakan penahanan terhadap tersangka, serta tindakan penyitaan terhadap barang bukti; (10) Meminta bantuan ahli terhadap hal-hal yang memerlukan keterangan saksi ahli; (11) Mengajukan berkas perkara kepada Kejaksaan (Jaksa Penuntut Umum/JPU); (12) Menyelenggarakan Gelar Perkara/Kasus, terutama terhadap kasus yang mengalami kesulitan, baik mengenai pembuktian, penerapan hukum, dan atau kasus yang menjadi atensi publik; c) Satgas 4 (Banops): (1) Pengamanan terhadap personel dan bahan keterangan serta material dan

30 logistik yang digunakan dari kegiatan pihak-pihak lawan; (2) Pengawasan dari kemungkinan terjadinya penyimpangan yang dilakukan oleh personel operasi (operasi bersih); (3) Pengamanan terhadap rencana dan pelaksanaan kegiatan operasi dari segala jenis serta bentuk gangguan yang dapat menghambat atau menggagalkan pelaksanaan operasi; (4) Melaksanakan kegiatan penerangan kepada masyarakat dan dokumentasi/peliputan operasi serta press release; (5) Melaksanakan kegiatan medis seperti pelayanan kesehatan, pertolongan cepat serta evakuasi kepada personel operasi maupun masyarakat termasuk pihak tersangka; (6) Menggelar jaring komunikasi dalam rangka mendukung kegiatan operasi. c. Tahap Konsolidasi 1) melaksanakan wash up/kaji ulang terhadap pelaksanaan operasi yang meliputi: a) analisa dan evaluasi pelaksanaan Operasi secara keseluruhan; b) inventarisasi kekuatan. 2) mendatakan hasil-hasil operasi sebagai bahan untuk operasi berikutnya; 3) melanjutkan penanganan kasus-kasus yang belum selesai; 4) menyiapkan dan menyusun laporan akhir hasil pelaksanaan Operasi

31 5 TERPUSAT PATUH GATARIN Mewujudkan Polantas sebagai penegak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik guna mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat di wilayah hukum Polres Sumbawa a. Tahap Persiapan melaksanakan kegiatan persiapan dalam rangka Operasi; 1) mempersiapkan, menginventarisir dan menyusun data awal Operasi meliputi: a. data kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas Operasi Patuh 2015; b. data dan anatomi lokasi rawan kemacetan lalu lintas pada jalan raya dan jalan umum lainnya; c. data dan anatomi jalan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas lintas pada jalan raya dan jalan umum lainnya; d. data dan anatomi jalan lokasi rawan pelanggaran lalu lintas pada jalan raya dan jalan umum lainnya; 2) analisa dan evaluasi Operasi Patuh Gatarin-2015 sebagai data awal untuk ketajaman penentuan sasaran secara selektif prioritas; 3) mempersiapkan piranti lunak dan piranti keras serta organisasi satuan tugas Operasi, termasuk penyiapan Posko Operasi; 4) penyiapan personel, logistik, materiil dan anggaran yang diperlukan; 5) melaksanakan rapat-rapat koordinasi antar fungsi Kepolisian dan lintas sektoral; 6) melaksanakan Latihan Pra Operasi (Latpraops); 7) Melaksanakan Gelar Pasukan secara serentak seluruh jajaran; 8) melaksanakan pengecekan kesiapan akhir menjelang pelaksanaan Operasi. b. Tahap Pelaksanaan

32 1) Pengerahan Satuan Tugas Resort a) dipimpin oleh Kapolres Sumbawa selaku Kaopsres dan dibantu oleh Wakapolres Sumbawa selaku Wakaopsres serta didukung unsur staf Operasi, yaitu: (1) Kasat Lantas Polres Sumbawa selaku Kasetopsres; (2) KBO Lantas Polres Sumbawa selaku Kapusdataopsres: b) Kasatgasopsres 1 dipimpin oleh Kasat Intelkam Polres Sumbawa dengan tugas deteksi dini, dengan tugas sebagai berikut: (1) melaksanakan kegiatan Intelijen berupa lidik, pengamanan dan penggalangan dengan langkah-langkah deteksi, identifikasi, penilaian dan penajaman Target Operasi; (2) membuat Kirpat atau Kirsus berupa perkiraan Sitkamtibmas yang dapat digunakan untuk menentukan kebijakan dan kelancaran Operasi; c) Kasatgasops 2 dipimpin oleh Kanit Dikyasa Lantas dengan tugas Preemtif, dengan tugas sebagai berikut : (1) pembinaan dan penyuluhan serta sosialisasi kepada seluruh komponen masyarakat serta para pengguna jalan; (2) melakukan pemasangan spanduk, membagikan brosur, membagikan brosur, leafleat dan stiker yang berisikan imbauan tertib berlalu lintas;

33 (3) melakukan kerja sama dengan instansi terkait untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum atau peraturan lalu lintas; (4) melaksanakan pendidikan lalu lintas (safety riding) terhadap masyarakat terorganisir maupun masyarakat umum lainnya; (5) sosialisasi terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 dan sosialisasi slogan keselamatan lalu lintas Bersatu Keselamatan Nomor 1 ; d) Kasatgasops 3 dipimpin oleh Kanit Patroli Lantas dengan tugas Preventif, dengan tugas sebagai berikut: (1) melaksanakan kegiatan pengaturan dan penjagaan lalu lintas; (2) melaksanakan pengawasan terhadap para pengguna jalan untuk mencegah dan memperkecil peluang terjadinya pelanggaran yang dapat menimbulkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas; (3) melaksanakan pengendalian dan monitor situasi lalu lintas; (4) melaksanakan teguran terhadap para pengemudi Ranmor yang melanggar lalu lintas; (5) melaksanakan patroli rutin maupun patroli jarak jauh dengan sasaran Kamseltibcarlantas pada lokasi/tempat rawan pelanggaran, kemacetan dan kecelakaan;

34 (6) melaksanakan pengawalan lalu lintas baik terhadap orang maupun benda dalam rangka melindungi keselamatan jiwa manusia dan barang atau benda sesuai kebutuhan dan permintaan, antara lain pengawalan: - VIP/VVIP; - Pelayanan Masyarakat; - Kemitraan; e) Kasatgasops 4 dipimpin oleh Kanit Laka Lantas dengan tugas penegakkan hukum, dengan tugas sebagai berikut: (1) melaksanakan penindakan terhadap anggota Polri yang melakukan pelanggaran lalu lintas; (2) melaksanakan penegakan hukum terhadap anggota Polantas yang melakukan Pungli di unit-unit atau Pos pelayanan publik, di jalan Raya dan jalan umum; (3) melaksanakan penegakan hukum terhadap para pengemudi Ranmor yang melanggar lalu lintas; (4) melaksanakan penegakan hukum terhadap pengemudi Ranmor yang melanggar lalu lintas; (5) melaksanakan penegakan hukum kasus kecelakaan lalu lintas berupa olah TKP dan penyelidikan serta mencari keterangan saksi/korban; f) Kasatgasops 5

35 6. TERPUSAT RAMADNIYA GATARIN-2016 Pengamanan Idul Fitri 1437H, guna mewujudkan sitkamtibmas dan kamseltibcarlantas yang kondusif sehingga masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan rasa aman dan nyaman dipimpin oleh Kasat Tahti Polres Sumbawa dengan tugas Bantuan operasi, dengan tugas sebagai berikut : (1) menyampaikan informasi kegiatan Operasi secara on air dan informasi situasi lalu lintas; (2) melaksanakan kegiatan dokumentasi, peliputan dan press release atau publikasi serta kegiatan kehumasan lainnya (Public Relation); (3) memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi personel Operasi dan tindakan pertolongan dan evakuasi korban kecelakaan lalu lintas; (4) penggelaran sarana prasarana alat komunikasi dan teknologi informasi untuk mendukung kelancaran Operasi; c. Tahap Konsolidasi 1) melaksanakan wash up atau kaji ulang terhadap pelaksanaan Operasi yang meliputi: a) analisa dan evaluasi pelaksanaan Operasi secara keseluruhan serta merumuskan cara bertindak yang efektif dan efisien untuk pelaksanaan Operasi di masa mendatang; b) inventarisir kekuatan dan peralatan; c) menyiapkan dan menyusun laporan akhir pelaksanaan Operasi. a. Tahap Persiapan. 1) melaksanakan survei jalan mulai dari Kecamatan alas Barat sampai dengan Kecamatan Tarano untuk mengetahui perkiraan volume arus lalu lintas, variasi arus lalu lintas antar kota dan mobilitas manusia/barang serta kesiapan jalur

36 jalan yang akan dilalui para pemudik (arus mudik/balik) maupun meyiapkan jalan alternatif; 2) melaksanakan kegiatan persiapan untuk pengamanan Idul Fitri 1437 H (termasuk pengamanan bulan puasa); 3) mempersiapkan, menginventarisasi dan menyusun data awal Operasi meliputi : a) data analisa dan evaluasi Operasi Ketupat Gatarin-2015; b) jadwal pelaksanaan Idul Fitri 1437 H; c) lokasi untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri dan tempat pemakaman umum (ziarah) serta tempat lain yang digunakan perayaan lebaran Topat; d) lokasi-lokasi rawan kesemerawutan, kemacetan dan laka lantas; e) data dan anatomi jalur-jalur jalan alternatif; f) data dan anatomi loka sirawan kriminalitas; g) data dan anatomi lokasi wisata/rekreasi; h) data dan anatomi tempat-tempat angkutan umum (terminal bus, pelabuhan laut, penyeberangan dan Bandara); i) tempat-tempat pelayanan medis meliputi Rumah Sakit, Puskesmas dan Balai kesehatan. 4) analisa dan evaluasi data awal untuk ketajaman penentuan sasaran secara selektif prioritas; 5) menentukan Cara Bertindak (CB) masingmasing fungsi kepolisian dan kekuatan yang dibutuhkan;

37 6) mempersiapkan piranti lunak dan piranti keras serta organisasi satuan tugas termasuk penyiapan posko; 7) penyiapan personel, logistik, materiil dan anggaran; 8) melaksanakan rapat koordinasi antar fungsi maupun antar Instansi terkait; 9) melaksanakan pengecekan kelayakan jalan kendaraan transportasi umum bersama instansi terkait (Dishub); 10) melaksanakan pengecekan kondisi phisik dan psikis pengemudi Bus transportasi umum bebas pengaruh Miras/Narkoba (Dinkes Prov/Kab/Kota); 11) melaksanakan supervisi persiapan satuan kewilayahan dalam menghadapi angkutan Lebaran2016 (Idul Fitri1437 H); 12) menetapkan tempat yang diperkirakan menjadi titik lelah sebagai lokasi tempat istirahat (rest area); 13) melaksanakan latihan pra Operasi; 14) melaksanakan apel gelar pasukan untuk pengecekan kesiapan akhir pelaksanaan operasi; 15) menggeser pasukan untuk menempati pos pelayanan dan Pos Pengamanan Ops Ramadniya Gatarin-2016 yang telah ditentukan. b. Tahap Pelaksanaan. 1) Pengerahan Satgasres a) dipimpin oleh Kapolres Sumbawa selaku Kaopsres dan dibantu Wakapolres Sumbawa selaku Wakaopsres, serta Kabag Ops Polres Sumbawa selaku karendal Ops Res dengan didukung unsur staf Operasi yaitu:

38 (1) Kasubag Dal Ops Res Sumbawa selaku Kasetopsres; (2) Kasubag Progar Res Sumbawa selaku Kapusdataopsda. b) Satgas Turbinjali Dipimpin oleh Kasat Sabhara Res Sumbawa dengan tugas pengaturan, pembinaan, penjagaan dan Patroli, yang terdiri dari: (1) Subsatgas Pamobvit Dipimpin oleh Kanit Pamobvit Polres Sumbawa dengan tugas: (a) melaksanakan kegiatan pengaturan, penjagaan dan patroli pada tempat wisata, rekreasi dan objek vital; (b) ploting penugasan di wilayah hukum Polres Sumbawa. (2) Subsatgas Binmas Dipimpin oleh Kanit Pam Obvit Res Sumbawa dengan tugas: (a) melaksanakan kegiatan pembinaan masyarakat (Polmas) kepada warga masyarakat yang merayakan Idul Fitri maupun yang akan mudik untuk menitipkan rumah dan harta bendanya kepada tetangga atau pengurus RT/RW setempat serta mengaktifkan Siskamling di lingkungan masing-masing; (b) melaksanakan himbauan melalui media massa baik cetak, elektronika, media sosial, menyebarkan peta mudik, leaflet atau pemasangan spanduk yang ditujukan kepada pemudik untuk tertib dalam berlalu

39 lintas dan selalu waspada terhadap ancaman kriminalitas; (c) melaksanakan himbauan kepada rombongan pemudik pengguna Ranmor roda 2 untuk istirahat di tempat istirahat (rest area, SPBU, Pospam, Posyan, Pos Terpadu dan istirahat yang telah disiapkan); (3) Subsatgas Sabhara Dipimpin oleh KBO Sat Sabhara Res Sumbawa dengan tugas: (a) melaksanakan kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli di lokasi atau tempat-tempat kegiatan masyarakat dalam merayakan Idul Fitri antara lain terminal, bandara, pelabuhan, tempat ibadah, pusat perbelanjaan, pasar dan SPBU maupun rest area; (b) melaksanakan sterilisasi pada tempat-tempat ibadah dan tempat atau lokasi yang digunakan untuk perayaan Idul Fitri; (c) melakukan kegiatan patroli dan penjagaan; c) Satgas Kamseltibcarlantas Dipimpin oleh Kasat Lantas Res Sumbawa dengan tugas keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas, yang terdiri dari: (1) Subsatgas Patwal Dipimpin oleh KBO Satlantas Res Sumbawa dengan tugas: (a) melaksanakan pengamanan berupa kegiatan patroli, penjagaan dan

40 pengendalian lalu lintas di jalan utama guna kelancaran arus kendaraan; (b) melaksanakan kegiatan patroli dan pengamanan pada rest area atau tempat istirahat dan SPBU yang ada di ruas jalan utama; (c) melaksanakan pengalihan arus lalu lintas untuk mengurangi kepadatan dan kemacetan pada jalur jalan tertentu serta menurunkan unit pengurai kemacetan; (d) dapat melaksanakan terobosan kreatif berupa penerapan sistem Contra Flow dengan menempatkan personel dalam jumlah cukup dan kelengkapan traffic cone yang memadai atau menerapkan sistem buka tutup jalur guna mengurangi atau mengurai kemacetan lalu lintas pada waktu dan tempat/lokasi jalan tertentu; (2) Subsatgas Dikyasa (a) pembinaan dan penyuluhan serta sosialisasi kepada komponen masyarakat serta para pengguna jalan; (b) melakukan kerjasama dengan instansi terkait untuk meningkatan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum atau peraturan lalu lintas; (c) melaksanakan pendidikan lalu lintas (safety riding) terhadap masyarakat terorganisir maupun masyarakat umum lainnya d) Satgas Lidik Sidik

41 Dipimpin oleh Kasat Intelkam Res Sumbawa dengan tugas Lidik Sidik, yang terdiri dari: (1) Subsatgas Intel Dipimpin oleh KBO Sat Intelkam Res Sumbawa dengan tugas: (a) melaksanakan deteksi dini dengan kegiatan Lidik, Pamgal, Observasi, Pemetaan, Pulbaket/Informasi dan Penajaman Target Operasi (TO) kemungkinan adanya ancaman dan gangguan perayaan pada IdulFitri; (b) membuat perkiraan Intelijen berupa Kirpat atau Kirsus perkembangan Sitkamtibmas; (2) Subsatgas Reskrim Dipimpin oleh Kasat Reskrim Res Sumbawa dengan tugas: (a) melakukan penegakan hukum baik berupa penyelidikan, penindakan dan penyidikan terhadap para pelaku kriminalitas/tindak Pidana; (b) melaksanakan koordinasi intensif dengan CJS (Criminal Justice System) dalam penanganan perkara Tindak pidana selama Operasi; (c) monitoring pergerakan pelaku/dpo terorisme; (d) melaksanakan penindakan dan penyidikan terhadap tindak pidana terorisme; (e) melakukan penegakan hukum baik berupa penyelidikan, penindakan dan penyidikan terhadap para pelaku tindak pidana khusus selama operasi; (f) melakukan penegakan hukum baik berupa penyelidikan, penindakan dan penyidikan

42 terhadap para pelaku tindak pidana narkoba selama operasi; e) Satgas Banops Dipimpin oleh Kabag Sumda Res Sumbawa dengan tugas bantuan operasi yang terdiri dari: (1) Subsatgas brimob: Dipimpin oleh Kaden 2 Den A Sumbawa dengan tugas: (a) penanggulangan kerusuhan massa; (b) melakukan tindakan pertama TKP ledakan BOM; (c) Penindakan terhadap ancaman terorisme dan sabotase; (d) melakukan penegakkan hukum terhadap para pelaku anarkis dan pelaku kejahatan menggunakan senpi; (e) melakukan pencarian dan penyelamatan jiwa serta pertolongan, evakuasi bencana atau musibah (SAR). (2) Subsatgas Polair Dipimpin oleh Kasat Pol Air Res Sumbawa dengan tugas: (a) melakukan patroli dan pemantauan Sitkamtibmas di wilayah perairan; (b) mendukung sarana angkutan perairan kepada Satgas lainnya dan untuk kegiatan SAR atau Escape perairan; (3) Subsatgas TI Dipimpin oleh Kasisitipol Res Sumbawa dengan tugas: (a) menggelar Sarpras Komlek berupa jaring komunikasi Polri (Fly away atau Kommob) dalam rangka mendukung kelancaran Operasi;

43 (b) menyiapkan video conference sebagai sarana Kodal Operasi atau arahan pimpinan; (c) mengkoordinir dan mengatur pelibatan jaring komunikasi di luar Polri (RAPI, ORARI, SENKOM, dll) guna mendukung kelancaran Operasi; (d) penggelaran Kommob dan Flyaway. (4) Subsatgas Dokkes Dipimpin oleh Paur Kesehatan Res Sumbawa dengan tugas: (a) menyiapkan ambulance, peralatan medis dan obat-obatan guna mendukung kelancaran Operasi; (b) memberikan pelayanan kedokteran kepolisian berupa pemeriksaaan kesehatan dan test urine (Narkoba, Miras atau obatobatan) bagi pengemudi angkutan umum pada terminal bus, rest area atau tempat yang telah ditentukan; (c) melaksanakan evakuasi medik berupa pertolongan cepat terhadap korban baik karena kecelakaan maupun akibat lainnya (pembiusan, kelelahan dan kriminalitas); (d) melaksanakan bantuan identifikasi DVI(Disaster Victim Identification) pada para korban kecelakaan transportasi atau bencana alam. (5) Subsatgas Humas Dipimpin oleh Kasubag humas Res Sumbawa dengan tugas: (a) melakukan kegiatan dokumentasi, peliputan dan publikasi serta press release kegiatan Operasi;

DATA HASIL PENYERAPAN ANGGARAN SELAMA PELAKSANAAN OPERASI KEPOLISIAN KEWILAYAHAN / TERPUSAT TAHUN 2016 POLRES SUMBAWA

DATA HASIL PENYERAPAN ANGGARAN SELAMA PELAKSANAAN OPERASI KEPOLISIAN KEWILAYAHAN / TERPUSAT TAHUN 2016 POLRES SUMBAWA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA DATA HASIL PENYERAPAN ANGGARAN SELAMA PELAKSANAAN OPERASI KEPOLISIAN KEWILAYAHAN / TERPUSAT TAHUN 2016 POLRES SUMBAWA Sumbawa,

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN DALAM RANGKA OPERASI LILIN 2014 TANGGAL 23 DESEMBER 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian Yang Saya

Lebih terperinci

RAHASIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT PASURUAN KOTA

RAHASIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT PASURUAN KOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT PASURUAN KOTA LEMBAR KE....DARI....LEMBAR KEPOLISIAN RESORT PASURUAN KOTA PASURUAN, DESEMBER 2012 RENCANA OPERASI : Meningkatkan kepercayaan

Lebih terperinci

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Yang saya hormati : Segenap

Lebih terperinci

DATA HASIL PELAKSANAAN OPERASI KEPOLISIAN KEWILAYAHAN/TERPUSAT TAHUN 2016 POLRES LOMBOK TENGAH

DATA HASIL PELAKSANAAN OPERASI KEPOLISIAN KEWILAYAHAN/TERPUSAT TAHUN 2016 POLRES LOMBOK TENGAH KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK TENGAH DATA HASIL PELAKSANAAN OPERASI KEPOLISIAN KEWILAYAHAN/TERPUSAT TAHUN POLRES LOMBOK TENGAH Praya, Januari 2017 KEPOLISIAN

Lebih terperinci

NO ISI SURAT LAMPIRAN KETERANGAN

NO ISI SURAT LAMPIRAN KETERANGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH METRO JAYA RESORT METRO TANGERANG KOTA Jalan Daan Mogot no. 52 Tangerang 15111 Nomor : B/ /II/2016/Restro Tng Kota Klasifikasi : BIASA Tangerang, Pebruari 2016

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN Jalan Imam Bonjol 37 Pariaman 25519 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN Pariaman, 02 Januari 2012 2 KEPOLISIAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 POLRES LOMBOK TIMUR

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 POLRES LOMBOK TIMUR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 POLRES LOMBOK TIMUR NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Tergelarnya peralatan Polres Lotim

Lebih terperinci

DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS POLRES SUMBAWA TAHUN 2016 NO JENIS NOMOR/TAHUN TENTANG JUMLAH KET

DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS POLRES SUMBAWA TAHUN 2016 NO JENIS NOMOR/TAHUN TENTANG JUMLAH KET KEPOLISIAN NEGARA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS POLRES SUMBAWA TAHUN 206 NO JENIS NOMOR/TAHUN TENTANG JUMLAH KET 2 3 4 5 6 PERKAP NO. 2 TAHUN 2007 MOBIL UNIT PELAYANAN

Lebih terperinci

RENCANA LATIHAN RUTIN FUNGSI TEKNIS KEPOLISIAN POLRES BIMA TA. 2016

RENCANA LATIHAN RUTIN FUNGSI TEKNIS KEPOLISIAN POLRES BIMA TA. 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA RENCANA LATIHAN RUTIN FUNGSI TEKNIS KEPOLISIAN POLRES BIMA TA. I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Latihan adalah merupakan salah satu upaya

Lebih terperinci

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN Jl. Siliwangi No. 145 Banjar 46333 Tlp. 743945 Nomor Klasifikasi : B / 739 / VII / 2014 / Humas Res Bjr : BIASA Banjar, 06 Agustus 2014 Kepada Yth. KEPALA KEPOLISIAN di Bandung SURAT PENGANTAR up. Kabid

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI LANTAS POLRES SUMBAWA 2016

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI LANTAS POLRES SUMBAWA 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI SAT LANTAS POLRES SUMBAWA 0 Sumbawa, Desember 0 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 201 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN HARIAN OPERASI KETUPAT CANDI HARI : RABU TANGGAL : 06 AGUSTUS 2014 PENANGGUNG JAWAB GIAT/CB

RENCANA KEGIATAN HARIAN OPERASI KETUPAT CANDI HARI : RABU TANGGAL : 06 AGUSTUS 2014 PENANGGUNG JAWAB GIAT/CB KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TENGAH RESOR KLATEN FORMAT OKC-1A RENCANA KEGIATAN HARIAN OPERASI UPAT CANDI - 2014 HARI : RABU TANGGAL : 06 AGUSTUS 2014 NO 1 KA OPS RES & WAKA OPS RES

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR DOMPU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT RES NARKOBA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR DOMPU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT RES NARKOBA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR DOMPU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT RES NARKOBA Dompu 2 Januari 2016 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA

Lebih terperinci

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN Jl. Siliwangi No. 145 Banjar 46333 Tlp. 743945 Nomor Klasifikasi : B / 720 / VII / 2014 / Humas Res Bjr : BIASA Banjar, 28 Juli 2014 Kepada Yth. KEPALA KEPOLISIAN di Bandung SURAT PENGANTAR up. Kabid Humas

Lebih terperinci

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RESOR PANGKALPINANG STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING I. PENDAHULUAN 1. UMUM a. Polri sebagai aparat negara yang bertugas

Lebih terperinci

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN Jl. Siliwangi No. 145 Banjar 46333 Tlp. 743945 Nomor Klasifikasi : B / 719 / VII / 2014 / Humas Res Bjr : BIASA Banjar, 28 Juli 2014 Kepada Yth. KEPALA KEPOLISIAN di Bandung SURAT PENGANTAR up. Kabid Humas

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH MALUKU UTARA DIREKTORAT LALU LINTAS

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH MALUKU UTARA DIREKTORAT LALU LINTAS KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH MALUKU UTARA DIREKTORAT LALU LINTAS Ternate, 22 April 2015 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH MALUKU UTARA LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN OPERASI KEPOLISIAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN)

INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT SIDOARJO INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN 2015-2019 (PERUBAHAN) 1 Terpenuhinya Alpalkam / Almatsus dan kapor Polri guna

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KOTA STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA T ENT ANG TINDAK PIDANA RINGAN (TIPIRING) DI W ILAYAH HUKUM POL R E S

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH MALUKU UTARA DIREKTORAT LALU LINTAS

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH MALUKU UTARA DIREKTORAT LALU LINTAS KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH MALUKU UTARA DIREKTORAT LALU LINTAS Ternate, 11 Juni 2015 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH MALUKU UTARA LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN OPERASI KEPOLISIAN

Lebih terperinci

DATA EVALUASI KINERJA POLRES SUMBAWA BARAT BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2017

DATA EVALUASI KINERJA POLRES SUMBAWA BARAT BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA BARAT DATA EVALUASI KINERJA POLRES SUMBAWA BARAT BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2017 Tabel 1 Jumlah kegiatan Intelijen yang dapat

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT BINMAS POLRES BIMA KOTA TAHUN 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT BINMAS POLRES BIMA KOTA TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KOTA I. PENDAHULUAN 1. Umum STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT BINMAS POLRES BIMA KOTA TAHUN 2016 a. Bahwa dalam rangka pengembangan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG Hasil rapat 7-7-05 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG TEKNIS PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TERHADAP SAKSI, PENYIDIK, PENUNTUT UMUM, HAKIM DAN KELUARGANYA DALAM

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN BIDANG JEMEN OPSNAL WASRIK ITWASUM POLRI TAHAP II ASPEK LAK & DAL TAHUN 2014

DAFTAR PERTANYAAN BIDANG JEMEN OPSNAL WASRIK ITWASUM POLRI TAHAP II ASPEK LAK & DAL TAHUN 2014 INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM POLRI INSPEKTORAT WILAYAH I DAFTAR PERTANYAAN BIDANG JEMEN OPSNAL WASRIK ITWASUM POLRI TAHAP II ASPEK LAK & DAL TAHUN 2014 NO PERTANYAAN JAWABAN 1 2 3 I ASPEK PELAKSANAAN 1.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Polres Sleman Dalam melaksanakan tugas Polres Sleman selalu bekerjasama dengan instansi terkait maupun seluruh lapisan masyarakat. Keberhasilan Polres Sleman

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM PROSEDUR TETAP SISTEM PENGAMANAN MAKO KEPOLISIAN RESORT MATARAM

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM PROSEDUR TETAP SISTEM PENGAMANAN MAKO KEPOLISIAN RESORT MATARAM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM PROSEDUR TETAP SISTEM PENGAMANAN MAKO KEPOLISIAN RESORT MATARAM Mataram, Juli 2014 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN PEMBINAAN MASYARAKAT POLRES LOMBOK TENGAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN PEMBINAAN MASYARAKAT POLRES LOMBOK TENGAH KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN PEMBINAAN MASYARAKAT POLRES LOMBOK TENGAH Praya, 30 Juni 2016 KEPOLISIAN NEGARA

Lebih terperinci

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES LOMBOK TENGAH DARI BULAN JANUARI - DESEMBER TAHUN 2016

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES LOMBOK TENGAH DARI BULAN JANUARI - DESEMBER TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES LOMBOK TENGAH DARI BULAN JANUARI - DESEMBER TAHUN 206 Tabel Jumlah produk Intelijen

Lebih terperinci

TARGET KINERJA DAN PENDANAAN POLRES BIMA KOTA TAHUN

TARGET KINERJA DAN PENDANAAN POLRES BIMA KOTA TAHUN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA KOTA TARGET KINERJA DAN PENDANAAN POLRES BIMA KOTA TAHUN 2015-2019 PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT UNIT ORGANISASI : KEPOLISIAN DAERAH NTB TAHUN ANGGARAN : 2016 LAPORAN PENGUKURAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN LATIHAN PRA OPERASI ANTIK GATARIN 2016 POLRES DOMPU

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN LATIHAN PRA OPERASI ANTIK GATARIN 2016 POLRES DOMPU KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT DOMPU LAPORAN HASIL PELAKSANAAN LATIHAN PRA OPERASI ANTIK GATARIN 2016 POLRES DOMPU Dompu, 1 Februari 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan masyarakat saat ini maka kebutuhan sarana dan prasarana yang terkait dengan transportasi guna mendukung produktivitas di berbagai bidang yang

Lebih terperinci

ANALISA DAN EVALUASI BULAN JUNI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

ANALISA DAN EVALUASI BULAN JUNI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN JUNI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di dalamnya diatur oleh hukum. Tujuan dibuatnya hukum ini adalah untuk menciptakan suatu masyarakat yang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG PENANGANAN KECELAKAAN LALU LINTAS LINTAS Selong, Januari 2015 BIDANG LAKA LANTAS

Lebih terperinci

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES BIMA BULAN JANUARI s/d OKTOBER TA. 2016

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES BIMA BULAN JANUARI s/d OKTOBER TA. 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES BIMA BULAN JANUARI s/d OKTOBER TA. 2016 Tabel 1 Jumlah produk Intelijen yang dapat digunakan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN PENGATURAN SAT SABHARA POLRES SUMBAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN PENGATURAN SAT SABHARA POLRES SUMBAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA BARAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN PENGATURAN SAT SABHARA POLRES SUMBAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM a. Kepolisian

Lebih terperinci

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES LOMBOK TIMUR BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2016

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES LOMBOK TIMUR BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES LOMBOK TIMUR BULAN JANUARI S.D AGUSTUS Tabel 1 Jumlah produk intelejen yang dapat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SATUAN SABHARA POLRES MATARAM DALAM PENANGANAN UNJUK RASA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SATUAN SABHARA POLRES MATARAM DALAM PENANGANAN UNJUK RASA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SATUAN SABHARA POLRES MATARAM DALAM PENANGANAN UNJUK RASA I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TPTKP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PENGENDALIAN DAN CARA BERTINDAK TERHADAP AKSI UNJUK RASA

PENGENDALIAN DAN CARA BERTINDAK TERHADAP AKSI UNJUK RASA MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA S D E O P S PENGENDALIAN DAN CARA BERTINDAK TERHADAP AKSI UNJUK RASA 1. REFERENSI : a. UU No. 2 tahun 2002 tentang Polri. b. UU No. 9 tahun 1998 tentang

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH METRO JAYA RESORT PELABUHAN TANJUNG PRIOK I. PENDAHULUAN. 1. Umum

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH METRO JAYA RESORT PELABUHAN TANJUNG PRIOK I. PENDAHULUAN. 1. Umum KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH METRO JAYA RESORT PELABUHAN TANJUNG PRIOK LAPORAN HASIL AKHIR PELAKSANAAN PATROLI CIPTA KONDISI GUNA ANTISIPASI GUANTIBMAS SENIN TANGGAL 04 MEI 2015 13:00 WIB

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG POLMAS PERAIRAN

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG POLMAS PERAIRAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN STANDART OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG POLMAS PERAIRAN BAB I P E N D A H U L U A N 1. Umum a. Kepolisian Negara

Lebih terperinci

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES BIMA BULAN JANUARI s/d MEI TA. 2016

DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES BIMA BULAN JANUARI s/d MEI TA. 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA DATA EVALUASI KINERJA SATKER POLRES BIMA BULAN JANUARI s/d MEI TA. 2016 Tabel 1 Jumlah produk Intelijen yang dapat digunakan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PENANGANAN KONFLIK SOSIAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA Nomor : SOP - 6 / I / 2016 / Sat.Intelkam STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PENANGANAN KONFLIK SOSIAL I. PENDAHULUAN Bangsa

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU RESORT KARIMUN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU RESORT KARIMUN DasarHukum KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU RESORT KARIMUN 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia 2. Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota, terutama di kota besar yang memiliki banyak aktivitas dan banyak penduduk. Selain itu sistem

Lebih terperinci

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) TPTKP

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) TPTKP KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) TPTKP I. DASAR 1. JUKLAK KAPOLRI : 01/II/1982 TGL 18 FEBRUARI 1982 TENTANG PENANGANAN TKP;

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Tentang SISTEM PELAYANAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN POLRES PARIAMAN I. PENDAHULUAN 1. Umum Untuk

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Tentang

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Tentang KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Tentang MEDIASI PENYELESAIAN PERKARA ATAU RESTORATIVE JUSTICE PERKARA PIDANA PADA TINGKAT

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN GIAT CIPTA KONDISI PATROLI & GIAT RAZIA TANGGAL : 23 S/D 31 OKTOBER 2014

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN GIAT CIPTA KONDISI PATROLI & GIAT RAZIA TANGGAL : 23 S/D 31 OKTOBER 2014 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT PASURUAN KOTA LAPORAN HASIL PELAKSANAAN GIAT CIPTA KONDISI PATROLI & GIAT RAZIA TANGGAL : 23 S/D 31 OKTOBER 2014 I. PENDAHULUAN 1. Umum a.

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI PANTAI INDUK DESA TAMAN AYU KAB. LOMBOK BARAT BULAN MARET 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI PANTAI INDUK DESA TAMAN AYU KAB. LOMBOK BARAT BULAN MARET 2016 KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI PANTAI INDUK DESA TAMAN AYU KAB. LOMBOK BARAT BULAN MARET 2016 Lembar, 26 Maret 2016 KEPOLISIAN

Lebih terperinci

1. Undang undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

1. Undang undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; REFORMASI BIROKRASI POLRES DHARMASRAYA DALAM MENJAGA SITUASI KAMTIBMAS DENGAN PEMBINAAN SISKAMLING MELALUI PROGRAM RUNDO BASAMO POLISI / KAPOLRES (RONDA BERSAMA POLISI DENGAN MASYARAKAT) DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Data Kinerja, Evaluasi Kinerja, Polres Lombok Barat TA. 2016

Data Kinerja, Evaluasi Kinerja, Polres Lombok Barat TA. 2016 Data Kinerja, Evaluasi Kinerja, Polres Lombok Barat TA. 216 Tabel 1 Jumlah produk Intelejen yang dapat digunakan oleh Pimpinan dalam Giat Lintas Sektoral Jenis Kegiatan ( Naik/Turun ) 1 Intel Dasar 1-1

Lebih terperinci

ANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

ANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN ANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (Studi Kasus pada Satlantas Kepolisian Resor Subang Jawa

Lebih terperinci

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI I. D A S

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi sebagai polisi mempunyai nilai penting dalam menentukan tegaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi sebagai polisi mempunyai nilai penting dalam menentukan tegaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi sebagai polisi mempunyai nilai penting dalam menentukan tegaknya hukum dalam masyarakat oleh aparat penegak hukum. Sebagai anggota polisi harus mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan mobilitas sosial masyarakat, sehingga Negara merasa penting untuk mengaturnya

Lebih terperinci

Data Kinerja, Evaluasi Kinerja, Polres Lombok Barat TA. 2016

Data Kinerja, Evaluasi Kinerja, Polres Lombok Barat TA. 2016 Data Kinerja, Evaluasi Kinerja, Polres Lombok Barat TA. Tabel 1 Jumlah produk Intelejen yang dapat digunakan oleh Pimpinan dalam Giat Lintas Sektoral Jenis Kegiatan (Naik/Turun) 1 Intel Dasar 1 0-1 2 Kir

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA POL R E S B I M A K O T A

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA POL R E S B I M A K O T A KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KOTA STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA DALAM MELAKSANAKAN PATROLI MULT I FU NGSI SEBAG AI W UJUD PELAYANAN PRIMA

Lebih terperinci

SOP (STANDART OPERASIONAL PROSEDUR) Tentang

SOP (STANDART OPERASIONAL PROSEDUR) Tentang KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN SOP (STANDART OPERASIONAL PROSEDUR) Tentang REFORMASI BIROKRASI POLRES PARIAMAN DALAM MENJAGA SITUASI KAMTIBMAS DENGAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

PERANAN INTEROGASI OLEH PENYIDIK TERHADAP TERSANGKA DALAM KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN. (Studi pada Polsekta Medan Baru) SKRIPSI

PERANAN INTEROGASI OLEH PENYIDIK TERHADAP TERSANGKA DALAM KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN. (Studi pada Polsekta Medan Baru) SKRIPSI PERANAN INTEROGASI OLEH PENYIDIK TERHADAP TERSANGKA DALAM KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN (Studi pada Polsekta Medan Baru) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Guna Memenuhi Syarat Dalam Mencapai Gelar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya polisi dalam menanggulangi pelanggaran Undang-undang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya polisi dalam menanggulangi pelanggaran Undang-undang 120 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan mengenai upaya polisi dalam menanggulangi pelanggaran Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK (UNIT PPA)

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI WILAYAH DUSUN BUNCIT DESA LEMBAR SELATAN KEC. LEMBAR KAB. LOMBOK BARAT TANGGAL 29 SEPTEMBER 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI WILAYAH DUSUN BUNCIT DESA LEMBAR SELATAN KEC. LEMBAR KAB. LOMBOK BARAT TANGGAL 29 SEPTEMBER 2016 KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI WILAYAH DUSUN BUNCIT DESA LEMBAR SELATAN KEC. LEMBAR KAB. LOMBOK BARAT TANGGAL 29 SEPTEMBER 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini terlihat dari banyaknya perubahan yang terjadi, terutama dalam bidang teknologi transportasi.

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PENGAMANAN OBYEK VITAL UNIT PAM OBVIT POLRES LOMBOK TENGAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PENGAMANAN OBYEK VITAL UNIT PAM OBVIT POLRES LOMBOK TENGAH KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK TENGAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PENGAMANAN OBYEK VITAL UNIT PAM OBVIT POLRES LOMBOK TENGAH I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III PERANAN PIHAK POLDA SUMATERA UTARA DALAM MENAGGULANGI PENCURIAN KENDARAAN NERMOTOR YANG DILAKUKAN SECARA TERORGANISIR

BAB III PERANAN PIHAK POLDA SUMATERA UTARA DALAM MENAGGULANGI PENCURIAN KENDARAAN NERMOTOR YANG DILAKUKAN SECARA TERORGANISIR BAB III PERANAN PIHAK POLDA SUMATERA UTARA DALAM MENAGGULANGI PENCURIAN KENDARAAN NERMOTOR YANG DILAKUKAN SECARA TERORGANISIR A. Tinjauan Terhadap Unit Kendaraan Bermotor (Unit Ranmor) Polda Sumatra Utara

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI DESA GUNUNG MALANG KEC. PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR TANGGAL 28 JANUARI 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI DESA GUNUNG MALANG KEC. PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR TANGGAL 28 JANUARI 2016 KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI DESA GUNUNG MALANG KEC. PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR TANGGAL 28 JANUARI 2016 Lembar, 28 Januari 2016

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO. NO Sasaran Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO. NO Sasaran Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT SIDOARJO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO NO Sasaran Indikator Kinerja Target 1 Terpenuhinya Alpalkam / Almatsus dan

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat

Lebih terperinci

J A K A R T A, M E I

J A K A R T A, M E I J A K A R T A, M E I 2 0 1 3 TRANSNASIONAL CRIME YANG TERORGANISIR DAN SANGAT MERESAHKAN LAHGUN & PEREDARAN GELAP NARKOBA DAMPAK YG DITIMBULKAN : MERUSAK KEHIDUPAN MASY MENGHANCURKAN KETAHANAN NEGARA SENDI

Lebih terperinci

PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA KHDTK BLI

PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA KHDTK BLI PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA KHDTK BLI DASAR HUKUM UU No. 5 Th 1990 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya UU No. 41 Th 1999 Kehutanan UU No. 18 Th 2013 Pencegahan Dan Pemberantasan

Lebih terperinci

NO. JENIS/ SERIES ARSIP RETENSI KETERANGAN

NO. JENIS/ SERIES ARSIP RETENSI KETERANGAN LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN URUSAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA SAT INTELKAM POLRES SUMBAWA BULAN DESEMBER 2016

PENGUKURAN KINERJA SAT INTELKAM POLRES SUMBAWA BULAN DESEMBER 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA PENGUKURAN KINERJA SAT INTELKAM POLRES SUMBAWA BULAN DESEMBER 2016 NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROSENTASE

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN MARET DIBANDING BULAN FEBRUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN MARET DIBANDING BULAN FEBRUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN MARET DIBANDING BULAN FEBRUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN

Lebih terperinci

HASIL KEGIATAN TURJAWALI SAT SABHARAA POLRES LOMBOK TENGAH BULAN NOVEMBER 2016

HASIL KEGIATAN TURJAWALI SAT SABHARAA POLRES LOMBOK TENGAH BULAN NOVEMBER 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH HASIL KEGIATAN TURJAWALI SAT SABHARAA POLRES LOMBOK TENGAH BULAN NOVEMBER 2016 Praya, November 2016 KEPOLISIAN NEGARA

Lebih terperinci

ANALISA BEBAN KERJA BULAN AGUSTUS 2017 DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN POLDA NTB NO URAIAN PEKERJAAN HASIL KERJA

ANALISA BEBAN KERJA BULAN AGUSTUS 2017 DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN POLDA NTB NO URAIAN PEKERJAAN HASIL KERJA KEPOLISIAN NEGARA RPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN ANALISA BEBAN KERJA BULAN AGUSTUS 2017 DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN POLDA NTB I. DIR/WADIR POLAIR KERJA (DOKUMEN/

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SURAT IJIN, PEMBERITAHUAN KEGIATAN MASYARAKAT DAN PENYAMPAIAN PENDAPAT DIMUKA UMUM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SURAT IJIN, PEMBERITAHUAN KEGIATAN MASYARAKAT DAN PENYAMPAIAN PENDAPAT DIMUKA UMUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SURAT IJIN, PEMBERITAHUAN KEGIATAN MASYARAKAT DAN PENYAMPAIAN PENDAPAT

Lebih terperinci

HASIL KEGIATAN TURJAWALI SAT SABHARAA POLRES LOMBOK TENGAH BULAN OKTOBER 2016

HASIL KEGIATAN TURJAWALI SAT SABHARAA POLRES LOMBOK TENGAH BULAN OKTOBER 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH HASIL KEGIATAN TURJAWALI SAT SABHARAA POLRES LOMBOK TENGAH BULAN OKTOBER 2016 Praya, Oktober 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN

PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK YKPP BONTANG PADA HARI SELASA, 25 SENIN 2016

LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK YKPP BONTANG PADA HARI SELASA, 25 SENIN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR BONTANG LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK YKPP BONTANG PADA HARI SELASA, 25 SENIN 2016 I. PENDAHULUAN 1. U m

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SURAT IJIN, PEMBERITAHUAN KEGIATAN MASYARAKAT DAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DIMUKA UMUM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SURAT IJIN, PEMBERITAHUAN KEGIATAN MASYARAKAT DAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DIMUKA UMUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TENGAH RESOR KENDAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SURAT IJIN, PEMBERITAHUAN KEGIATAN MASYARAKAT DAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DIMUKA UMUM

Lebih terperinci

PENGARUSUTAMAAN HAM DALAM PELAYANAN PUBLIK DI POLRES METRO JAKARTA UTARA

PENGARUSUTAMAAN HAM DALAM PELAYANAN PUBLIK DI POLRES METRO JAKARTA UTARA PENGARUSUTAMAAN HAM DALAM PELAYANAN PUBLIK DI POLRES METRO JAKARTA UTARA I. Pendahuluan Dalam UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia disebutkan bahwa tugas Kepolisian adalah memelihara

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No Jabatan Tugas :

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No Jabatan Tugas : URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No 1. Kepala Satuan Memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis

Lebih terperinci

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) Tentang PENANGANAN COMPLAIN DARI MASYARAKAT DI LINGKUNGAN POLRES LOMBOK TIMUR I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LAPORAN BULAN JANUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

LAPORAN BULAN JANUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN LAPORAN BULAN JANUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI 1. D A S A R a. Keputusan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kekerasan. Hal ini dapat dilihat dari tabel tentang jumlah kejahatan yang

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kekerasan. Hal ini dapat dilihat dari tabel tentang jumlah kejahatan yang BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepolisian Polres Bantul terbukti kurang berhasil dalam menangani tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Hal

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) tentang SISTEM PENGAMANAN KANTOR KPUD LOMBOK BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) tentang SISTEM PENGAMANAN KANTOR KPUD LOMBOK BARAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK BARAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) tentang SISTEM PENGAMANAN KANTOR KPUD LOMBOK BARAT Gerung, Januari 2017 - 2 - KEPOLISIAN

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN

MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA KODE 006 01 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEJAKSAAN

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENEMPATAN RAMBU LALU LINTAS, MARKA JALAN DAN ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK RIGOMASI BONTANG PADA HARI SELASA TGL 12 JULI 2016

LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK RIGOMASI BONTANG PADA HARI SELASA TGL 12 JULI 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR BONTANG LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK RIGOMASI BONTANG PADA HARI SELASA TGL 12 JULI 2016 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 SOP BAGIAN PERENCANAAN POLRES SUMBAWA 1

INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 SOP BAGIAN PERENCANAAN POLRES SUMBAWA 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA DATASOP INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 NO JENIS TAHUN TENTANG JUMLAH KET 1 2 3 4 5 6 1 SOP YANG DIBUAT OLEH KABAG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN TINDAK PIDANA RINGAN (TIPIRING)

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN TINDAK PIDANA RINGAN (TIPIRING) PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN TINDAK PIDANA RINGAN (TIPIRING) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PEMELIHARA

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat 57 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat pertahanan negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban

Lebih terperinci