ABSTRACT RELATIONSHIP BETWEEN THE EMOTIONS INTELLIGENCE AND SPIRITUAL INTELLIGENCE WITH PHYSICAL EDUCATION LEARNING ACHIEVEMENT.
|
|
- Widyawati Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 2 ABSTRACT RELATIONSHIP BETWEEN THE EMOTIONS INTELLIGENCE AND SPIRITUAL INTELLIGENCE WITH PHYSICAL EDUCATION LEARNING ACHIEVEMENT By: Rudy Saputra Mentor: Dr. Rahmat Hermawan, M. Kes Dr. Marta Dinata, M.Pd The purpose of this research is to know a significant relationship between the emotions intelligence with physical education learning achievement, relationship between the spiritual intelligence with physical education learning achievement and relationship between the emotions intelligence with spiritual intelligence in students of Class X SMA Negeri 1 Bandar Sri Bhawono. Population in this study a total of 300 students and a sample of 60 students. The results showed that the Emotional intelligence of the physical education learning achievement have a correlation coefficient, the spiritual intelligence has a correlation coefficient and the Emotional intelligence of the spiritual intelligence has a correlation coefficient 64%, so we can get the conclusion that corelation of X 1 and X 2 with variable Y is significant. So that, the higher emotional intelligence and spiritual intelligence, the higher achievement in Physical Education. Keywords : correlation methode, emotions intelligence, physical education learning achievement, spiritual intelligence.
2 3 ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI Oleh Rudy Saputra Pembimbing Dr. Rahmat Hermawan, M. Kes Dr. Marta Dinata, M.Pd Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya hubungan antara kecerdasan emosional Pendidikan Jasmani, hubungan kecerdasan spiritual pelajaran Pendidikan Jasmani dan hubungan antara kecerdasan emosional dengan kecerdasan spiritual pada siswa - siswi kelas X di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 300 siswa dan sampel penelitian sebanyak 60 orang. Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil koefisien korelasi antara kecerdasan emosional pendidikan jasmani sebesar dan hasil koefisien korelasi antara kecerdasan spiritual pendidikan jasmani sebesar serta hasil koefiensi korelasi antara kecerdasan emosional dengan kecerdasan spiritual sebesar 64%, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan X 1 dan X 2 dengan variabel Y signifikan. Dengan demikian, semakin tinggi kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritualnya semakin tinggi pula pestasi belajar Pendidikan Jasmaninya. Kata kunci: kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, metode korelasional. prestasi belajar pendidikan jasmani.
3 4 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kegagalan pendidikan yang paling fatal adalah ketika produk didik tidak lagi memiliki kepekaan nurani yang berlandaskan moralitas. Padahal subtansi pendidikan adalah memanusiakan manusia, menempatkan kemanusiaan pada derajat tertinggi. Ketika tidak lagi peduli, bahkan secara tragis, berusaha menyingkirkan eksestensi kemanusiaan orang lain, maka produk pendidikan barada pada tingkatan terburuknya. Kasus tawuran antar pelajar SMA di Bogor pada tanggal 22/10/2013 antara SMA Wiyata Karisma dengan SMK Mensin di Kecamatan Kemang hingga menewaskan satu orang hanya dikerenakan saling ejek (Antara.com). Adanya perkelahian antar siswa, merebaknya kasus tawuran antar pelajar, beredarnya VCD / Video porno di sekolah, dan kasus pelajar melakukan tindakan asusila. Hal tersebut merupakan beberapa contoh lemahnya kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) dalam pendidikan. Istilah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dalam pendidikan, bagi sebagian orang mungkin dianggap sebagai jawaban atas kejanggalan tersebut. Walaupun EQ dan SQ merupakan hal yang relatif baru dibandingkan IQ, namun beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual tidak kalah penting dengan IQ. Karena sifat-sifat di atas, bila seseorang memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritualnya rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, tidak dapat dipercaya, mudah frustrasi, tidak mudah percaya kepada orang lain, tidak peka dengan kondisi lingkungan, tidak bersyukur, sombong dan cenderung putus asa bila mengalami stress. Kondisi sebaliknya, dialami oleh orangorang yang memiliki taraf IQ ratarata namun memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan spititual yang tinggi (Ary Ginanjar Agustian 2001 : 46 ). Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Kercerdasan Spiritual Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani pada Kelas X Di SMA Negeri 1 Bandar Sri Bhawono Lampung Timur Tahun Pelajaran 2013/2014 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Banyak faktor yang mendukung prestasi belajar Pendidikan Jasmani diantaranya Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ). 2. Belum teridentifikasinya hubungan kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual siswa siswi kelas X SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono
4 5 Pendidikan Jasmani. 3. Masih banyak proses belajar mengajar, termasuk Pendidikan Jasmani yang hanya mementingkan hasil semata tetapi tidak melihat aspek yang lain. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Sebarapa besar hubungan antara Pendidikan Jasmani pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono?. 2. Seberapa besar hubungan antara kecerdasan spiritual (SQ) Pendidikan Jasmani pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono?. 3. Seberapa besar hubungan antara dengan kecerdasan spiritual (SQ) pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bandar Sri bhawono?. Tujuan Penelitian Setiap penelitian yang dikerjakan selalu mempunyai tujuan agar memperoleh gambaran yang jelas, adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional (EQ) Pendidikan Jasmani pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bandar Sri Bhawono?. 2. Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual (SQ) Pendidikan Jasmani pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bandar Sri Bhawono?. 3. Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional (EQ) dengan kecerdasan spiritual (SQ) pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bandar Sri Bhawono?. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya yang berkepentingan dalam bidang Pendidikan, adapun yag menjadi harapan penulis dalam peneltian ini adalah : 1. Dapat mengetahui tingkat dan kecerdasan spiritual (SQ) bagi siswa yang dijadikan obyek penelitian. 2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi guru Pendidikan Jasmani tentang pentingnya kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) dan diharapkan siswa dapat meraih prestasi belajar yang optimal. 3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penelitian tentang karya ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. II. KAJIAN TEORI Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, berbagai hal yang menunjang sistem pendidikan perlu dikembangkan sebaik mungkin.
5 6 Seperti yang tertuang pada UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan emosional dan spiritual sepeti rasa empati, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. Pendidikan Jasmani Menurut Tisnowati (2003 : 4) Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak ke arah kehidupan yang sehat jasmani dan rohani, usaha tersebut berupa kegiatan jasmani atau fisik yang diprogram secara ilmiah, terarah, dan sistematis, yang disusun oleh lembaga pendidikan. Kecerdasan Emosional (EQ) Menurut Cooper dan Sawaf (1998) dalam Zaim Elmubarok (2008 : 121) mengatakan kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosional sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosional menuntut pemilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari hari. Faktor Kecerdasan Emosional (EQ) Menurut Mayer dan Salovey (1993) dalam Zaim Elmubarok (2008 : 122) menempatkan menempatkan kecerdasan pribadi dalam definisi dasar tentang kecerdasan emosional yang dicetuskannya dan memperluas kemapuan tersebut menjadi lima kemampuan utama, yaitu : a. Mengenali emosi diri b. Mengatur / mengelola Emosi c. Memotivasi diri d. Mengenali emosi orang lain e. Membina hubungan dengan orang lain Kecerdasan Spiritual (SQ) Danah Zohar dan Ian Marshall mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan prilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain (Zaim Elmubarok 2008:128). Ciri Kecerdasan Spiritual (SQ) Menurut Zohar & Marshaall (2001:14) mengindikasikan tanda dari SQ yang telah berkembang dengan baik mencangkup hal berikut: 1. Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif). 2. Tingkat kesadaran yang tinggi. 3. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan. Fungsi Kecerdasan Spiritual (SQ) Danah Zohar & Ian Marshall (2000:12) menyebutkan bahwa kita menggunakan SQ untuk: 1. Menyalakan kita untuk menjadi manusia apa adanya sekarang
6 7 dan memberi potensi lagi untuk terus berkembang. 2. Menjadi lebih kreatif. Kita menghadirkannya ketika kita inginkan agar kita menjadi luwes, berwawasan luas, dan spontan dengan cara yang kreatif. 3. Menghadapi masalah ekstensial yaitu pada waktu kita secara pribadi terpuruk terjebak oleh kebiasaan dan kekhawatiran, dan masalalu kita akibat kesedihan. Hubungan antar EQ, SQ dan IQ Menurut Ary Ginanjar Agustian (2003:123) Kecerdasan spiritual mampu mengoptimalkan kerja kecerdasan yang lain. Individu yang mempunyai kebermaknaan (SQ) yang tinggi, mampu menyandarkan jiwa sepenuhnya berdasarkan makna yang ia peroleh, dari sana ketenangan hati akan muncul. Jika hati telah tenang (EQ) akan memberi sinyal untuk menurunkan kerja simpatis menjadi para simpatis. Bila ia telah tenang karena aliran darah telah teratur maka individu akan dapat berfikir secara optimal (IQ), sehingga ia lebih tepat dalam mengambil keputusan. Prestasi Belajar Belajar merupakan tindakan dan prilaku siswa yang kompleks sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Menurut Slameto, (2003:9) Belajar merupakan suatu proses usaha seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Prestasi / Hasil belajar dipengaruhi oleh masukan yang diterima oleh siswa (input) serta proses yang terjadi dalam diri siswa. Menurut Dimiyati dan Mudjiono (2009) hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan melalui mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Standar dan Prinsip Penilaian Kurikulum 2013 Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang telah dilakukan dan relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Amalia Sawitri Wahyuningsih (2004) dengan judul : " Hubungan Antara Kecerdasan Emosional (EQ) dengan Prestasi Belajar Pada Kelas II SMU Lab Scholl Jakarta Timur. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Naning Marga Sari, Musaroh, dan
7 8 Arum Darma Wati (2009) dengan judul : " Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Jenis Kelamin dan Level Akademis Sebagai Variabel Pemoderasi : Studi Empiris Pada Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Hanik Hafifah (2010) dengan judul : Pengaruh Kecerdasan Spiritual (SQ) terhadap Prestasi Belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas Tinggi di MI Ianatul Athfal Cengkalsewu Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2010/2011. Kerangka Pikir Banyak usaha yang dilakukan oleh para siswa untuk meraih prestasi belajar agar menjadi yang terbaik seperti mengikuti bimbingan belajar. Usaha semacam itu jelas positif, namun masih ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai keberhasilan selain kecerdasan ataupun kecakapan intelektual, faktor tersebut adalah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Keterampilan dasar emosional dan spiritual tidak dapat dimiliki secara tiba-tiba, tetapi membutuhkan proses dalam mempelajarinya dan lingkungan yang membentuk kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual tersebut besar pengaruhnya. Hal positif akan diperoleh bila anak diajarkan keterampilan dasar kecerdasan emosional dan spiritual, mereka akan lebih cerdas, penuh pengertian, penuh rasa syukur, dapat dipercaya, cinta terhadap Tuhan, sopan, toleran, mudah menerima perasaan-perasaan dan lebih banyak pengalaman dalam memecahkan permasalahannya III. sendiri, sehingga pada saat remaja akan lebih banyak sukses disekolah dan dalam berhubungan dengan rekan-rekan sebaya serta akan terlindung dari resiko-resiko seperti obat-obat terlarang, kenakalan remaja, kekerasan serta seks yang tidak aman. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual merupakan salah satu faktor yang penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar Pendidikan Jasmani yang lebih baik di sekolah. METODOLOGI PENELITIAN Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei dengan teknik tes. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur, Sekolah ini satu-satunya sekolah menengah Atas yang ada di Kecamatan Bandar Sribhawono. Letaknya berada di Desa Bandar Sribhawono, Jl. Ir. Sutami Km.59, Kecamatan Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Populasi Menurut Babbie (1983) dalam Sukardi (2003:53), Populasi adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersama sama dan secara
8 9 teoritis menjadi target hasil penelitian Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akn diteliti (Arikunto 2006 : 131). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. IV. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ditetapkan dua macam variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat : 1. Kecerdasan Emosional (EQ) (X 1 ) 2. Kecerdasan Spiritual (SQ) 3. Prestasi belajar pendidikan jasmani. Prosedur Penelitian 1. Tahap pra lapangan 2. Tahap pelaksanaan penelitian 3. Tahap akhir penelitian Teknik Pengambilan Data 1. Kuisioner 2. Dokumentasi Instrumen Penelitian Alat untuk mengumpulkan data dan kecerdasan spiritual (SQ) siswa dilakukan dengan cara penyebaran angket. Alat untuk mengukur prestasi belajar pendidikan jasmani dengan melihat nilai raport kelas X semester 1. Analisis Data Analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual pendidikan jasmani adalah dengan menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Data a. Jenis Kelamin b. Agama c. Suku d. Pendidikan Orang Tua Hasil Analisis Data Berdasarkan tabel di atas diperoleh skor terendah kecerdasan emosional adalah 69, tertinggi 93, rata-rata, 82,05. Kemudian untuk variabel kecerdasan spiritual diperoleh skor terendah 68, tertinggi 96, rata-rata 84,63. Selanjutnya data variabel prestasi belajar diperoleh nilai terendah 77, tertinggi 90, dan ratarata 80,38. Uji Hipotesis Hipotesis diuji dengan korelasi Product Moment. Hipotesis yang diajukan : H 0 : Tidak terdapat hubungan antara Pendidikan Jasmani H 1 : Terdapat hubungan antara
9 10 Pendidikan Jasmani H 0 : Tidak terdapat hubungan antara kecerdasan spiritual (SQ) Pendidikan Jasmani H 2 : Terdapat hubungan antara kecerdasan spiritual (SQ) Pendidikan Jasmani H 0 : Tidak terdapat hubungan antara dengan kecerdasan spiritual (SQ) H 3 : Terdapat hubungan antara dengan kecerdasan spiritual (SQ) Pembahasan Hasil Analisis Data Hubungan Antar Kecerdasan Emosional (EQ) dengan Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional (EQ) dengan prestasi belajar pendidikan jasmani. Tingkat hubungan kecerdasan emosional (EQ) pendidikan jasmani dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi (r). Hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi 0,84, jika dikonsultasikan dengan kriteria koefisien korelasi termasuk kategori tinggi (0,80-1,00). (Arikunto,276 : 2002). Hal tersebut juga telah terbukti secara ilmiah bahwa kecerdasan emosi (EQ) memegang peranan penting dalam pencapaian keberhasilan di segala bidang termasuk pendidikan. Menurut Robert K Cooper PhD, Hati mengaktifkan nilai nilai kita yang terdalam, mengubahnya dari sesuatu yang kita pikir menjadi sesuatu yang kita jalani. Hati mampu mengetahui hal hal mana yang tidak boleh, atau tidak dapat diketahui oleh pikiran kita. Hati adalah sumber keberanian dan semangat, integritas serta komitmen. Hati adalah sumber energi dan perasaan mendalam yang menuntut kita untuk melakukan pembelajaran, menciptakan kerja sama, memimpin serta melayani (Ary Ginanjar Agustian, 39 : 2001). Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual (SQ) dengan Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani Berdasarkan hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kemampuan kecerdasan spiritual dengan prestasi belajar pendidikan jasmani. Tingkat hubungan kecerdasan spiritual (SQ) pendidikan jasmani dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi (r). Hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi 0,88, jika dikonsultasikan dengan kriteria koefisien korelasi termasuk kategori kategori tinggi (0,80-1,00). (Arikunto,276 : 2002). Jika dikaitkan dengan teori yang ada, Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall (46 : 2001) Kecerdasan spiritual (SQ) adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ, EQ secara efektif. Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi kita (Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ : Spiritual Intellegence, Bloomsbury, Great Britain).
10 11 Hubungan Antara Kecerdasan Emosional (EQ) dengan Kecerdasan Spiritual (SQ) Berdasarkan hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional (EQ) dengan kecerdasan spiritual (SQ). Tingkat hubungan antara dengan kecerdasan spiritual (SQ) dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi (r). Hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi 0,80, jika dikonsultasikan dengan kriteria koefisien korelasi termasuk kategori tinggi (0,80-1,00). (Arikunto,276 : 2002). Jika dikaitkan dengan teori yang ada, menurut Danah Zohar dan Ian Marshall ( 5 : 2001) mengatakan, Kedua kecerdasan dasar kita tersebut bekerja sama dan saling mendukung. Otak kita dirancang untuk melakukakan hal itu. Meskipun demikian mereka (EQ dan SQ) masing masing memiliki wilayah kekuatan tersendiri dan bisa berfungsi secara terpisah. SQ menjadikan kita makhluk yang benar benar utuh secara intelektual, emosional dan spiritual. 2. Jika nilai r 0 < r tabel, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak 3. Jika nilai r 0 > r tabel, maka H 0 ditolak dan H 2 diterima 4. Jika nilai r 0 < r tabel, maka H 0 diterima dan H 2 ditolak 5. Jika nilai r 0 > r tabel, maka H 0 ditolak dan H 3 diterima 6. Jika nilai r 0 < r tabel, maka H 0 diterima dan H 3 ditolak Dengan demikian hipotesa (Ho) yang berbunyi Tidak terdapat hubungan antara Pendidikan Jasmani, (Ho) Tidak terdapat hubungan antara kecerdasan spiritual (SQ) Pendidikan Jasmani dan (Ho) Tidak terdapat hubungan antara dengan kecerdasan spiritual (SQ) ditolak. Sedangkan (H 1 ) yang berbunyi Terdapat hubungan antara dengan prestasi belajar Pendidikan Jasmani, (H 2 ) Terdapat hubungan antara kecerdasan spiritual (SQ) dengan prestasi belajar Pendidikan Jasmani, dan (H 3 ) Terdapat hubungan antara dengan kecerdasan spiritual (SQ) diterima. Uji Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar : r tabel = 0,25 Kriteria ujinya adalah : 1. Jika nilai r 0 > r tabel, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarakan hasil analisis data untuk pengujian hipotesis dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional (EQ) pendidikan jasmani.. 2. Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan spiritual (SQ)
11 12 pendidikan jasmani. 3. Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional (EQ) dengan kecerdasan spiritual (SQ). Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) yang berperan dalam keberhasilan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya, maka disarankan kepada pihak sekolah terutama guru-guru pengajar agar memasukkan unsur-unsur dan kecerdasan spiritual (SQ) dalam menyampaikan materi serta melibatkannya dalam proses pembelajaran. 2. Bagi para meneliti untuk penelitian selanjutnya sebaiknya di dalam pengambilan data tentang prestasi belajar tidak menggunakan nilai mata pelajaran Pendidikan Jasmani secara keseluruhan melainkan difokuskan pada salah satu materi yang ada didalam silabus sehingga hasil dari data tersebut sesuai dengan yang diharapkan. 2. Arikuto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 3. Agustian, Ary Ginanjar Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ : Emotional Spiritual Quotiente Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta : Arga Wijaya Persada. 4. Agustian, Ary Ginanjar Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan. Jakarta : Arga Wijaya Persada. 5. Depdiknas Undangundang R.I Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas. 6. Elmubarok, Zaim Membumikan Pendidikan Nilai : Mengumpulkan yang Terserak, Menyambung yang Terputus, dan Menyatukan yang Tercerai. Jakarta : Alfabeta. 7. Zohar, Danah dan Ian Marshall SQ:Memanfaatkan Keserdasan Spiritual Dalam Berpikir Integralistik Dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan. Bandung : Mizan. DAFTAR PUSTAKA 1. Arikuto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani dan keterampilan berfikir psikis.
Lebih terperinciII. KAJIAN TEORI. A. Pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang
8 II. KAJIAN TEORI A. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aktivitas vital dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia melalui transfer ilmu pengetahuan, keahlian dan nilai-nilai kehidupan guna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berperan penting bagi perkembangan dan perwujudan diri individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara. Undang-Undang Nomor 20
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:
1 HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL Oleh: NAYANK RAGILIA NAZARUDDIN WAHAB BAHARUDDIN RISYAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciTatik Haryani, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP IT ULUL ALBAB PURWOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Tatik Haryani, Bambang Priyo Darminto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara 1. yang tersebar diseluruh tubuh 2.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam UU tentang sistem pendidikan nasional pasal nomor 20 tahun 2013 mengemukakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demikian pesatnya. Sebagai konsekuensi logis, kita harus menyiapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi demikian pesatnya. Sebagai konsekuensi logis, kita harus menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI
HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA Jurnal Oleh NOVI SUSANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 014 1 HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PAWYATAN DAHA 2 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PAWYATAN DAHA 2 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan juga merupakan kunci bagi suatu bangsa untuk bisa meraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang
Lebih terperinciHASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT
HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RESTY HERMITA NIM K4308111 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA
i HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Minat belajar sejarah siswa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj. Rahmani Astuti, dkk, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 3.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memiliki anak dengan kecerdasan intelektual tinggi merupakan dambaan bagi setiap orang tua, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan prestasi intelektual
Lebih terperinciE-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, MINAT BELAJAR, DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PELAJARAN EKONOMI DI KELAS X PEMASARAN SMK N 4 PADANG E-JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI
1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 2 HALAMAN PENGESAHAN
Lebih terperinciPENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU
PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU SITI HAJIRAH JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya masyarakat Indonesia memandang IQ paling utama, dan menganggap EQ sebagai pelengkap, sekedar modal dasar tanpa perlu dikembangkan lebih baik lagi.
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR Nur Widia Wardani Nurul Ulfatin E-mail: nurwidia_wardani@yahoo.co.id, Universitas Negeri Malang, Jl.
Lebih terperinciPENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 9 No 2 (2015) 1118-1124 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jppi PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP
Lebih terperinciABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS
1 ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS by Yuda Ardi Saputra *, Erni Mustakim **, Syaifuddin Latif *** Bandar Lampung City Email: Yudaardisaputra@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan disegala bidang, juga dalam hal ini termasuk bidang pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan yang semakin kompleks, terutama kita yang hidup di perkotaan yang sangat rentan pada perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia mulai diperkenalkan sebagai suatu pendekatan baru. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai salah satu cabang ilmu manajemen, manajemen sumber daya manusia mulai diperkenalkan sebagai suatu pendekatan baru. Pada dasarnya pendekatan sumber daya manusia
Lebih terperinciPENGARUH KEGIATAN PEMBINAAN ROHANI TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL MAHASISWA SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR SKRIPSI
PENGARUH KEGIATAN PEMBINAAN ROHANI TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL MAHASISWA SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembinaan akhlak mulia adalah amanat dari Undang-Undang Nomor 20
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan akhlak mulia adalah amanat dari Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional khususnya pasal 1 ayat 1. Pasal tersebut menyatakan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2016 ABSTRAK HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG
Lebih terperinciBAB IV. variabel terikat (Y) dan tiga variabel bebas (X 1, X 2, X 3 ). Variabel terikat (Y)
BAB IV HASIL PENELITIAN TENTANG HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL, DAN SPRITUAL DENGAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR Sri Wahyuni (sriwah@yahoo.co.id) 1 Muswardi Rosra 2 Shinta Mayasari 3 ABSTRACT The aims
Lebih terperinciANALISIS HAMBATAN BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA
Analisis Hambatan Belajar (Rian Prasetyo) 115 ANALISIS HAMBATAN BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA THE ANALYSIS OF LEARNING BARRIERS ON MECHANICS TECHNOLOGY
Lebih terperinciKECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI KAITANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI KEBIDANAN
KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI KAITANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI KEBIDANAN Triwik Sri Mulati, M. Ali Nasikin, Suwanti Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan
Lebih terperinciPENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ulil Nurul Imanah, M.Pd. Universitas Islam Majapahit ulil_math11@yahoo.co.id Abstrak Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PACE KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PACE KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA
1 HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciHubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Prestasi Belajar Matematika Wajib Pada Siswa Kelas XI IPA 4 SMAN 15 Surabaya
18 INOVASI, Volume XIX, Nomor 1, Januari 017 Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Prestasi Belajar Matematika Wajib Pada Siswa Kelas XI IPA 4 SMAN 15 Surabaya Endrayana Putut L.E. Email : endrayanaputut9@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang primer dan fundamental. Pengertian keluarga disini berarti nuclear family
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil dalam masyarakat, tetapi menempati kedudukan yang primer dan fundamental. Pengertian keluarga disini berarti nuclear
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tanpa pendidikan akan sulit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia senantiasa berproses, salah satunya dengan pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan sarana atau wadah yang penting menuju terbinanya insan manusia yang islami serta beriman, dan berakhlak mulia sehingga nantinya generasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penelitian tentang pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan
86 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan secara teoritis dan empiris data hasil penelitian tentang pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritualterhadap prestasi belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa dimana usianya berkisar antara tahun. Pada masa ini individu mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa dewasa dimana usianya berkisar antara 12-21 tahun. Pada masa ini individu mengalami berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk dapat menjamin kelangsungan dan perkembangan suatu bangsa yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian kegiatan pendidikan yang bertujuan untuk mendewasakan anak didik, dan mempersiapkan mereka
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT
1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG Mesri Zulhandri Yani 1, Liza Yulia Sari 2, Evrialiani Rosba 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN BIMBINGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh: FEBRY HELVITA SARI TAMBAT USMAN NAZARUDDIN WAHAB
1 HUBUNGAN BIMBINGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh: FEBRY HELVITA SARI TAMBAT USMAN NAZARUDDIN WAHAB FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
Lebih terperinciHUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING
HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA N I KOTA SOLOK Abdus Syahid, Zafri,Kaksim
Lebih terperinciEFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE
EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE 1 Prof. Dr. Mudjiran, MS.Kons. Dosen Bimbingan dan Konseling, UNP Padang Email: mudjiran.01@yahoo.com Abstract The research
Lebih terperinciHUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Amalia Risqi Puspitaningtyas Universitas Abdurachman Saleh Situbondo amalia_risqi88@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepanjang kita hidup, maka di situlah ada proses pendidikan. Pendidikan juga
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Sepanjang kita hidup, maka di situlah ada proses pendidikan. Pendidikan juga menjadi tolak ukur suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan persoalan hidup dan kehidupan manusia sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai bangsa. Pendidikan tidak
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGENALAN DIRI DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN
HUBUNGAN ANTARA PENGENALAN DIRI DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RICKO APRIYANTO NIM 090388201261
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perilaku pemimpin pada lembaga-lembaga pendidikan seringkali menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku pemimpin pada lembaga-lembaga pendidikan seringkali menjadi titik perhatian para ahli, baik dibidang ilmu pendidikan itu sendiri maupun bidang disiplin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia tanpa karakter adalah manusia yang sudah membinatang. Orang orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membicarakan karakter merupakan hal yang sangat penting dan mendasar. Karakter adalah mustika hidup yang membedakan manusia dengan binatang. Manusia tanpa karakter
Lebih terperinciPERBANDINGAN BERPIKIR KRITIS ANTARA PBL DAN DL DAN HUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR
PERBANDINGAN BERPIKIR KRITIS ANTARA PBL DAN DL DAN HUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR Efha Rifqi Ash Shidqi, Tedi Rusman, Nurdin Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No 1 Bandarlampung
Lebih terperinciPENGARUH MINAT DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Aulia Alzak 1 dan Rustam 2
MENDIDIK: Jurnal Pengaruh Kajian Minat Pendidikan dan dan Kecerdasan Pengajaran Emosional Terhadap Prestasi Belajar Volume 1, No. 2, Oktober 2015: Page 120-127 ISSN: 2443-1435 PENGARUH MINAT DAN KECERDASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar. Hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan,
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM
1 HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA Miftahul Jannah 1, Ade Susanti 2, dan Benni 3
MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Volume 2, No. Hubungan 1, April 2016: Kecerdasan Page 29-35 Emosional Terhadap Prestasi Belajar Matematika ISSN: 2443-1435 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan proses tranformasi budaya dan nilai-nilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses tranformasi budaya dan nilai-nilai luhur kepribadian yang dilaksanakan secara sistematis dan terprogram. Masalah pendidikan merupakan, masalah
Lebih terperinciKECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK. Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo. Abstrak.
KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang
Lebih terperinciHUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejak terjadinya conception antara sel telur dan sel kelamin laki-laki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekat manusia sejak terbentuknya seorang manusia baru yakni sejak terjadinya conception antara sel telur dan sel kelamin laki-laki sampai menjadi tua, ia akan mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERGAULAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 HALAMAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI INTERINSIK DAN EKSTERINSIK DENGAN HASIL RENANG SISWA SMK SWADHIPA NATAR. Jurnal. Oleh. Sutrisno Agus Setiadhi
HUBUNGAN MOTIVASI INTERINSIK DAN EKSTERINSIK DENGAN HASIL RENANG SISWA SMK SWADHIPA NATAR Jurnal Oleh Sutrisno Agus Setiadhi FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR Tulozomasi Hulu 1*), Irna Minauli 1 1 Program Studi Magister Psikologi, Program Pascasarjana, Universitas Medan Area *) E-mail
Lebih terperinciPENGARUH ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
PENGARUH ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA NURHAYATI NORAM FAJRIANTI Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Teknik, Matematika & IPA Universitas
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP Negeri 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui peningkatan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL Oleh Saeful Iman NIM 12105244018 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS BELAJAR
PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS BELAJAR Akhmad Suyono FKIP Universitas Islam Riau jumiati_1606@yahoo.com Abstract: This research
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan baik fisik dan psikis dari waktu ke waktu, sebab
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang berkembang dan akan selalu mengalami perkembangan baik fisik dan psikis dari waktu ke waktu, sebab hakikat manusia sejak terjadinya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Analisis data penelitian dilakukan agar data yang sudah diperoleh dapat dibaca dan ditafsirkan. Data yang telah dikumpulkan itu belum dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO
HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW Jurnal Oleh HANDOYO PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu pendidikan seharusnya
Lebih terperinciPENGARUH MINAT DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LATAMBAGA
PENGARUH MINAT DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LATAMBAGA Aulia Alzak (Aulia_salafiyah@yahoo.co.id) Mahasiswa Universitas Sembilanbelas November
Lebih terperinciPENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN BAHAYA NARKOBA PADA SISWA KELAS VIII-E MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN BAHAYA NARKOBA PADA SISWA KELAS VIII-E MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rumidah Guru Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : s.rumidah@yahoo.co.id
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR
HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR Eva Ristiani, Erlina Rupaidah, Darwin Bangun Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro This study
Lebih terperinciHUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII
1 HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII Ari Widayat (ariwidayat.716@gmail.com) 1 Giyono 2 Rani Rahmayanthi 3 ABSTRACT The purpose of this study was to
Lebih terperinciKontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang
Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang Gustri Wandi, Drs. Khairudin, M.Si, Ashabul khairi, S.T, M.Kom Pendidikan Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai. diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha yang diharapkan dapat mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai aspek yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Masalah pendidikan perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Masalah pendidikan perlu mendapat perhatian
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cinta kasih, dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak tahun 1920-an Ki Hajar Dewantara telah mengumandangkan pemikiran bahwa pendidikan pada dasarnya adalah memanusiakan manusia dalam artian menjadikan
Lebih terperinciHubungan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Hasil Belajar TIK Siswa Kelas XI SMAN 7 Denpasar Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012
Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Hasil Belajar TIK Siswa Kelas XI SMAN 7 Denpasar Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012 Oleh Ni Luh Arie Suari, 1015057088 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh MONA FATIA SARI RIYANTO M. TARUNA ERNI MUSTAKIM
1 HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh MONA FATIA SARI RIYANTO M. TARUNA ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH. Sogi Hermanto
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Sogi Hermanto Prodi Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Palangka Raya Jl. Yos Sudarso Palangka Raya Kalimantan Tengah 73111 e-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi ini ikut menuntut kemajuan dalam segala sektor. Hal ini terlihat dengan adanya persaingan
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH :
PERAN KEGIATAN MSG (MORNING SPIRITUAL GATHERING) UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA DI SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciPengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Jawa Siswa Kelas X SMA N 1 Klirong Kebumen
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Jawa Siswa Kelas X SMA N 1 Klirong Kebumen Oleh: Akbar Mubarok Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Akbar.mubarok11@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi, hal ini disebabakan karena banyaknya faktor-faktor diluar faktor
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian sebelumnya Penelitian Trisnawati dkk (2003) menemukan kecerdasan emosional secara statistik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi,
Lebih terperinciABSTRACT
PENGARUH SIKAP BELAJAR SISWA, KEMAMPUAN MENGAJAR GURU, KESIAPAN BELAJAR DAN IKLIM KELAS TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA IPS TERPADU KELAS VII SMPN 12 PADANG,, 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinci