MATRIKS HASIL DISKUSI KELOMPOK TERPUMPUN MODEL IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER 2017
|
|
- Irwan Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MATRIKS HASIL DISKUSI KELOMPOK TERPUMPUN MODEL IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER 2017 KELOMPOK: 3 KATEGORI DAERAH: DAERAH SATELIT FASILITATOR: DONI KOESOEMA KOFASILITATOR: SISSY PARAMITASARI 1. PPK BERBASIS KELAS NO. TOPIK MODEL IMPLEMENTASI (PRAKTIK BAIK, KEKHASAN, DAN STRATEGI YANG DAPAT DILAKUKAN) 1. Cara dan metode mengajar guru dalam mengintegrasikan nilai karakter di dalam pelajaran - Untuk mengembangkan rasa keingintahuan dan kemandirian siswa, metode mengajar yang dikembangkan adalah meminimalisir penyampaian materi dan memperbanyak diskusi, tugas atau resitasi, inquiry (metode menemukan sendiri), dan tanya jawab (mikir - mengalami, interaksi, komunikasi, refleksi). Contoh: Siswa diberikan tugas baca terlebih dahulu diawal proses KBM, kemudian tugas atau pertanyaan diberikan agar siswa dapat mengerjakannya bersama sesama siswa lainnya dengan saling berdiskusi, kemudian setiap kelompok dapat presentasi hasil diskusi secara bergantian dengan diselingi tanya jawab, dan pada akhir proses KBM akan disampaikan kesimpulan sambil menyelipkan sedikit materi. - Untuk membangun kerjasama dan/atau gotong royong serta tanggung jawab, maka porsi kerja kelompok diperbanyak. Siswa selalu bekerja secara berkelompok dan tidak individual. Refleksi dilakukan pada akhir kerja kelompok. - Pembentukan kelompok disesuaikan dengan kebutuhan. - Nama kelompok ditetapkan oleh siswa sesuai topik dan kondisi. Contoh: untuk menanamkan rasa nasionalis penetapan nama kelompok dilakukan oleh siswa dengan menggunakan nama-nama pahlawan. Setiap kelompok harus mampu menceritakan sejarah pahlawan yang menjadi pilihan nama kelompoknya. Hal ini dilakukan untuk melatih pengetahuan siswa tentang pahlawan nasional (selain pahlawan nasional bisa juga diambil nama pemimpin negara dan/atau wilayah), melatih kemampuan siswa berbicara dan bercerita di depan kelas, dan kemampuan siswa untuk mengenal lebih dekat pahlawan yang dipilihnya.
2 - Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan potensi lingkungan yang ada. Contoh: menggunakan alat musik ketika mengajar (contoh dengan gitar dan pianica). Hal ini dilakukan untuk merangsang jiwa seni siswa, membangun kehalusan olah rasa dan olah pikir siswa. - Memajang hasil karya siswa untuk memacu semangat siswa dalam memunculkan kreatifitas yang lebih baik lagi. Hal ini juga dilakukan untuk mengajak siswa belajar mengapresiasi hasil karya siswa lainnya (contoh dengan melakukan kunjung karya dan karya kunjung). 2. Kegiatan pembiasaan di awal (pembukaan) KBM Pembiasaan terprogram (rutinitas): - Berbaris di depan kelas untuk menanamkan kedisiplinan (barisan yang palih rapih masuk paling dulu). Barisan dipimpin oleh ketua murid, setiap siswa memiliki kesempatan untuk menjadi ketua murid secara bergantian dalam kurun waktu yang ditetapkan bersama di awal tahun pelajaran. Hal ini diterapkan untuk melatih rasa tanggung jawab dan jiwa kepemimpinan masing-masing siswa. - Mengucap salam dan berdoa bersama. Doa tidak hanya dilakukan sebagai ritual semata, tetapi setiap doa yang dipanjatkan akan juga diartikan secara harfiah dan kemudian dijelaskan maknanya) - Mengaji bersama, membaca tafsir dan membedah sedikit tentang makna ayat/surat dan latar belakang diturunkannya ayat/surat tersebut. Mengaji bersama akan dipimpin oleh satu orang siswa dengan kemampuan membaca Al-Quran yang bagus secara bergiliran. Pembacaan ayat suci Al-Quran dilaksanakan serempak di setiap kelas dari kelas rendah hingga tinggi dan dengan menggunakan pengeras suara. Dengan demikian kemerduan pembacaan Al-Quran dapat didengar di seluruh sekolah. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan nilai religius siswa dan menumbuhkan kecintaan siswa alam membaca Al-Quran. Selain itu, dilakukan pula pembacaan tafsir dari ayat/surat yang telah dibaca dan kemudian diberikan sedikit penjelasan tentang makna dan latar belakang diturunkannya ayat/surat tersebut agar siswa dapat memahami kandungan ayat/surat tersebut. - Menyampaikan minimal 5 asmaul husna setiap harinya sehingga melalui penyampaian yang terus menerus dan berulang siswa dapat menghafal selurh asmaul husna. - Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3 Lagu Indonesia Raya dinyanyikan bersama oleh seluruh siswa dengan dipimpin oleh salah satu siswa secara bergilir. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dilakukan untuk menumbuhkan semangat nasionalis dan cinta tanah air. Untuk menumbuhkan keberanian siswa dalam memimpin lagu, siapapun yang dengan sukarela mengajukan diri sebagai Dirijen akan memperoleh nilai tambahan. - Menyanyikan lagu-lagu nasional. Lagu nasional tidak hanya dinyanyikan begitu saja, namun juga dibedah makna dan semangat juang yang terkandung di dalam lagu tersebut, Hal ini dapat menumbuhkan semangat dan jiwa nasionalisme siswa. - Membaca 15 menit dan menceritakan kembali apa yang telah dibaca di depan kelas Setiap kelas memiliki perpustakaan kelas (pojok baca), buku-buku yang disimpan merupakan sumbangan setiap siswa siswa yang sengaja disimpan di ruang kelas dan dapat dipinjam karena seluruh buku yang ada dalam perpustakaan kelas seperti halnya buku pada perpustakaan sekolah akan masuk dalam daftar inventarisasi perpustakaan sekolah. Pojok baca buku-bukunya disesuaikan dengan perkembangan siswa (seleksi dilakukan oleh guru-guru kelas). Setelah membaca akan dipilih maksimal 5 orang siswa yang harus menceritakan kembali apa yang telah dibaca di depan kelas untuk melatih keberanian siswa dalam berbicara di depan kelas serta melihat kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan. Pembiasaan spontan: - Ketika ada kejadian yang tak terduga siswa secara spontan membantu. - Ketika ada berita teman yang sakit spontan untuk berdoa bersama. - Ketika ada teman berkelahi spontan melerai. 3. Kegiatan pembiasaan di akhir (penutupan) KBM - Berdoa dipimpin bergilir oleh masing-masing siswa - Menyanyikan lagu daerah sebelum pulang dengan dipimpin oleh siswa secara bergilir Dalam menyanyikan lagu daerah tidak hanya sekedar menyanyikannya, tetapi guru juga memperkenalkan daerah asal lagu tersebut (letak geografisnya, budayanya, dan keunggulan lainnya dari dari daerah asal lagu tersebut), mengenalkan makna yang terkandung dalam lagu tersebut, dan jika lagu tersebut menggunakan Bahasa yang berbeda maka guru harus juga dapat menerjahkan lagu tersebut sehingga siswa dapat menyanyikan lagu daerah dengan penghayatan yang benar.
4 4. Manajemen dan pengelolaan kelas - Setiap minggu dilakukan rotasi tempat duduk siswa agar setiap siswa dapat bersosialisasi dekat dengan setiap siswa lainnya. - Budaya tertib dan santun diberlakukan di kelas. - Toleransi beragama dalam pembelajaran. Contoh: dalam memilih anggota kelompok tidak membeda-bedakan latar belakang agama (PARAS). - Tidak membedakan gender (adil non diskriminatif). 5. Sistem evaluasi pengajaran - Evaluasi siswa telah menggunakan soal-soal yang sudah memuat nilai-nilai PPK dan sudah disiapkan di awal semester. Contoh: Dalam penyusunan soal tergambar nilai-nilai karakter yang telah dikembangkan dalam pembelajaran. - Soal-soal di kan kepada KS agar dapat diperiksa. - Semua guru membuat jurnal harian yang memuat hal-hal penting yang terjadi di kelas (misalkan ada siswa yang tidak jujur, kelemahan-kelemahan siswa, kelebihan dan pencapaian siswa, dll). Jurnal tersebut akan dirapatkan bersama. - Semua guru harus merancang reward dan punishment. - Mengumpulkan portofolio karya siswa. - Pameran hasil karya siswa dan pentas seni yang dihadiri dan dinilai oleh orang tua siswa. Contoh: orang tua memberi komentar pada hasil karya siswa. 6. Muatan lokal di masing-masing daerah - BTQ (Baca Tulis Quran) ada jam khusus di sekolah negeri dan swasta. Siswa yang menganut agama lain dikumpulkan dalam satu gugus untuk mengundang guru mereka. - Pendidikan lingkungan hidup - Bahasa Jawa - Bahasa Sunda - Bahasa Inggris - Kesenian Daerah
5 2. PPK BERBASIS BUDAYA SEKOLAH NO. TOPIK MODEL IMPLEMENTASI (PRAKTIK BAIK, KEKHASAN, DAN STRATEGI YANG DAPAT DILAKUKAN) 1. Branding (label/motto/slogan) SMPN 1 Kab. Karanganyar: Religius, cerdas dan berkarakter SDN Pondok Pucung 02 Kota Tanggerang Selatan: Sehat dan Religius SDN Kota Binjai: Cerdas, mandiri, dan berakhlak mulia SMPN 13 Kota Bekasi: Sekolah Cerdas, Disiplin, dan Religius 2. Norma dan peraturan untuk siswa - Adanya buku saku (yang berisi apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, apa saja sanksi yang akan diperoleh untuk setiap pelanggaran) setiap hari jumat ke 2 dan ke 4 wali kelas akan secara khusus membedah buku saku tersebut. Contoh hukuman mencontek: Ulangan kembali sendiri, pemanggilan orang tua, dll - Siswa datang jam 6.30 ke sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan tambahan sebelum KBM dimulai pada pukul Denda untuk anak-anak yang melakukan perusakan dan membuang sampah sembarangan - Tata tertib diberlakukan secara konsisten dan konsekuen 3. Norma dan peraturan untuk kepala sekolah dan guru - Guru memberikan nilai secara objektif. - Kepala sekolah dan guru harus menjadi contoh terbaik untuk siswa. Datang lebih pagi dari siswa, saling menghormati satu sama lain, berbicara baik, melaksanakan ibdah (sholat dan mengaji) lebih baik daripada siswa. - Kepala sekolah selalu menjadi teladan baik oleh guru maupun siswa, kepala sekolah harus menjadi idola seluruh warga sekolah. 4. Kegiatan pembiasaan/tradisi sekolah - Menyambut siswa Kepala Sekolah dan Guru (atau guru piket) berdiri menyambut siswa di gerbang sekolah sekaligus untuk memberi salam dan semangat kepada siswa sambil sekaligus memeriksa kerapihan siswa. - Saat upaca bendera, Lagu Indonesia Raya dan Lagu Wajib Nasional dinyanyikan dengan diiringi marching band dan/atau organ agar lebih bersemangat. - Pemungutan sampah serempak: Akan ada sirine yang berbunyi sehingga seluruh aktifitas yang dilakukan siswa dan seluruh warga sekolah terhenti selama maksimal 5 menit dan siswa serta seluruh warga sekolah akan bersama memungut sampah yang ada di dekatnya dan membuangnya ke tempat sampah. Hal ini dilakukan untuk menggalakan budaya bersih bagi siswa dan seluruh warga sekolah lainnya.
6 - Setiap hari senin pulang sekolah dilakukan bedah buku. Setiap anak akan membaca dan membedah salah satu buku yang dipilih sendiri untuk kemudian setiap siswa akan membuat review tertulis tentang buku yang telah dibaca. Akan dipiling 5 review terbaik setiap minggunya untuk kemudian dipresentasikan saat selesai upacara di depan seluruh siswa dan warga sekolah, hal ini dilakukan untuk melatih keberanian siswa berbicara di depan audiens yang lebih besar daripada audiens kelas. Review terbaik juga akan dikirimkan untuk dimuat di jurnal sekolah. Dalam melakukan presentasi siswa diperkenankan menambahkan kreatifitas visualnya seperti gambar scenario, ilustrasi, power point, bahkan role play, dll. - Adanya program readaton selama 30 menit bagi seluruh siswa dan warga sekolah lainnya satu kali dalam satu minggu. Sesudah membaca masing-masing warga sekolah akan membuat review dan mengirimkannya untuk diperiksa kepada tim yang telah ditunjuk. Review terbaik akan dipresentasikan pada saat upacara minggu berikutnya dihadapan seluruh warga sekolah. Review terbaik juga akan dikirimkan untuk dimuat dalam jurnal wilayah. - Adanya kegiatan dokter kecil disekolah yang bertugas setiap jam istirahat dan bisa dihubungi kapan saja untuk seluruh siswa yang membutuhkan pertolongan kesehatan standar. - Program LISA (LIat Sampah Ambil) yang digalakkan di sekolah dan berlaku bagi seluruh warga sekolah. - Program yasinan, kultum, dan keputrian setiap hari Jumat. - Program amal jariyah untuk menyantuni anak yatim dan duafa serta untuk memberikan sumbangan saat menengok siswa yang sakit. - Program pemanfaatan lahan sebagai tempat menanam tanaman herbal serta warung sehat. - Kantin merupakan kantin sehat, makanan-makan yang dijual merupakan makanan sehat yang pemilihannya dilakukan sangat selktif. Setiap penjual dilarang menggunakan plastik, masing-masing anak membawa sendiri tempat makan dan minum dari rumah masingmasing. - Anak dibiasakan membawa bekal dari rumah dengan tidak menggunakan bungkus sekali buang tetapi dengan menggunakan tempat bekal reuse yang dapat dicuci dan digunakan kembali. Sekolah sengaja tidak menyediakan kantin. - Kegiatan Kartinian/Kartonoan setiap satu kali dalam satu tahun untuk melatih kreatifitas siswa. - Kegiatan Agustusan. - Sholat Dzuhur berjamaah diikuti dengan kultum
7 Sholat Dzuhur dan kultum dipimpin oleh siswa dan guru secara bergantian, seluruh warga sekolah (kepala sekolah, guru, administrasi, caraka, dan tenaga kependidikan lainnya dalam sekolah juga mengikuti kegiatan ini) - Jumat bersih (jumsih) dimana seluruh warga sekolah bergotong royong kerja bakti membersihkan seluruh sekolah. - Penjadwalan piket kelas dan piket sekolah untuk melatih tanggung jawab siswa terhadap tugasnya. - Membuat pentas seni dengan menampilkan lagu daerah dan lagu religi, kemandirian dilatih agar siswa bias berlatih menyiapkan kostum dan berdandan sendiri. Kerjasama Karena dalam pentas seni butuh kerjasama antara pemain music, penari, dan penyanyi. Tanggung jawab dimana setiap siswa harus bertanggung jawab terhadap keberhasilan pentas seni dengan secara sederhana bertanggungjawab terhadap perannya. - Halal bihalal. - Acara perpisahan sekolah merupakan acara yang disiapkan bagi seluruh warga sekolah termasuk didalamnya komite sekolah, wali murid, dan alumni agar terlibat aktif dan saling membantu. - Sarapan sehat dan bergizi setiap selesai senam bersama. Masing-masing anak akan mebawa bekal makanan sehat dari rumah, sambal makan siswa dapat memberikan sedikit penjelasan tentang makanan yang dibawa serta manfaat yang dapat diperoleh melalui makanan tersebut. - Sistem evaluasi pengajaran menggunakan lesson study. 5. Kegiatan Ko- Kurikuler - Siswa dibawa keluar kelas (pasar, sawah, dll) untuk mempelajari materi pelajaran dengan lebih real (ekonomi perdagangan, ipa, dll) - Penugasan (tugas terstruktur, mandiri dan tidak terstruktur) seperti pembuatan makalah berdasarkan penelitian atau menceritakan kembali hasil pengamatan - Bimbingan baca tulis Al-Quran - Ruang sastra yang dibuat sebagai wadah diskusi siswa dan guru di luar pelajaran tentang puisi, novel, cerpen, dll. 6. Kegiatan Ekstra- Kurikuler - Ekskul Pramuka merupakan ekskul yang paling umum dan paling kpmplit untuk mengembangkan potensi siswa. - Ekskul tentang budaya dan seni (sosiodrama, teater, tari-tarian, lukis, dll) - Marawis dan qosidahan. - Dokter kecil - Budidaya tanaman obat dan warung hidup
8 3. PPK BERBASIS MASYARAKAT NO. TOPIK MODEL IMPLEMENTASI (PRAKTIK BAIK, KEKHASAN, DAN STRATEGI YANG DAPAT DILAKUKAN) 1. Program Bersama Komite Sekolah dan Orang Tua - Sosialisasi PPK kepada orangtua. - Untuk setiap ulangan, siswa diwajibkan untuk meminta tandatangan orang tua agar orangtua mengetahui seluruh perkembangan akademik siswa. - Program buku penghubung sekolah dan wali murid bagi seluruh siswa dan diisi rutin oleh wali kelas (berisi tidak hanya kegagalan atau kekurangan siswa tetapi juga kelebihan, keberhasilan dan seluruh pencapaian siswa di sekolah) - Buku Ramadhan sebagai penguhubung catatan kegiatan siswa selama bulan Ramadhan. Membiasakan siswa untuk terlibat aktif di kegiatan-kegiatan religious selama bulan Ramadhan, walaupun mengisinya masih contek-contekan dengan teman-temannya, tetapi dengan membiasakan mereka untuk selalu terlibat maka diharapkan mereka terbiasa dan mencintai suasana religious tersebut. - Komite sekolah dan wali murid mendukung kegiatan ekstrakurikuler dengan terlibat pada saat pertunjukan, dll - Komite juga bekerjasama dengan wali siswa dan alumni untuk melakukan berbagai kegiatan seperti santunan bagi anak-anak kurang mampu (dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama dengan pihak sekolah). Pemanfaatan relasi dimaksimalkan. - Dibentuk paguyuban wali siswa per kelas dan dibentuk WA Group sebagai sarana komunikasi wali murid dengan wali kelas. - Mengumpulkan wali murid setiap akan ujian, kesuksesan selalu harus pake DUIT (Doa, Usaha, Iman dan Takwa) 2. Program dari/bersama alumni - Membangun relasi dari para alumni untuk membantu siswa yang kurang mampu - Alumni dilibatkan dalam komite sekolah sekaligus terlibat dalam acara-acara besar sekolah - Alumni diundang dalam acara perkenalan profesi 3. Aktivitas di luar sekolah bekerja sama dengan lembaga setempat - Penyuluhan dan diskusi antara ICW dan paguyuban orang tua siswa untuk mendorong orang tua siswa selalu bekerja sama dengan pihak sekolah, membangun komunikasi yang aktif dan kondusif antara orang tua dan sekolah, mendorong orang tua siswa untuk selalu bertanya kepada seluruh stake holder sekolah dan kalua perlu membuat raport sekolah (contohnya seperti citizen report card) yang dapat diberikan kepada sekolah sebagai bahan informasi dan feed back. Sampai saat ini ICW masih sulit masuk ke dalam sekolah karena masalah birokrasi dan sekolah juga masih sulit menerima oragnisasi lain di luar birokrasi untuk masuk ke dalam lingkungan sekolah. - Kerjasama dengan Granat (Gerakan Anti Narkoba) untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang narkoba dan bahanya dari sumbernya/ahlinya langsung.
9 4. Kerja sama dengan - Membangun sekolah dengan mencari dana CSR (Honda, dll) Dunia Usaha / Dunia Industri 5. Pemberdayaan tokoh masyarakat dan komunitas seni, budaya, sastra, dan literasi - Tokoh masyarakat menjadi anggota komite sekolah. - Adanya narasumber profesi (minimal orang tua) - Peminjaman alat music (gamelan) dari orang tua - Program kunjungan rutin ke perpustakaan daerah dan perpustakaan nasional - Mengundang penari dan/atau guru tari dari sanggar-sanggar tari untuk melatih anak menari di sekolah pada kegiatan ekstrakurikuler. 6. Dukungan dan kerja sama Pemerintah Daerah - Lomba siswa di kecamatan Seluruh sikap-sikap yang dikembangkan di kelas maupun di sekolah dilombakan di tingkat kecamatan dengan disponsori pemerintah daerah. - Analisis KD diselenggarakan rutin di KKG dan MGMP dengan difasilitasi pemerintah daerah melalui pengawas sekolah - Kerjasama dengan puskesmas untuk melakukan penyuluhan dua kali dalam satu tahun mengenai kesehatan pribadi dan lingkungan, pelatihan dokter kecil, dan berobat gratis bagi seluruh siswa. - Kerjasama dengan kepolisian untuk melatih kesadaran berlalu lintas yang baik, bahaya narkoba, dan membangun kewaspadaan siswa terhadap segala bentuk tindak pidana dan kejahatan lingkungan.
MATRIKS HASIL DISKUSI KELOMPOK TERPUMPUN MODEL IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER 2017
MATRIKS HASIL DISKUSI KELOMPOK TERPUMPUN MODEL IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER 2017 KELOMPOK: 2 KATEGORI DAERAH: PEDESAAN FASILITATOR: IBU ARBAIYAH KOFASILITATOR: DIYON ISKANDAR 1. PPK BERBASIS
Lebih terperinciPRAKTEK BAIK IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMPN 1 MEDAN DI SAMPAIKAN OLEH: DRA.HJ. SITI HAFSAH, MA
PRAKTEK BAIK IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMPN 1 MEDAN DI SAMPAIKAN OLEH: DRA.HJ. SITI HAFSAH, MA PROFIL SMP NEGERI 1 MEDAN JL. BUNGA ASOKA NO. 6 MEDAN TELP. 061-8217461 FAKS. 061-8222401
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada generasi penerus bangsa yang berakar pada nilai karakter dari budaya bangsa dan
Lebih terperinciMANAJEMEN BUDAYA DAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR
MANAJEMEN BUDAYA DAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR Rahmania Utari, M.Pd. Disampaikan dalam Workshop Tim Pengembang Bimtek MBS di Sekolah Dasar Tingkat Kabupaten/Kota Hotel Ros In, Bantul
Lebih terperinciPENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA SEKOLAH
Bimbingan Teknis Program Penguatan Pendidikan Karakter bagi Kepala Sekolah & Pengawas Sekolah PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA SEKOLAH Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Lebih terperinciPenumbuhan Budi Pekerti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Penumbuhan Budi Pekerti Anies R. Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Disampaikan pada rapat koordinasi dengan Kepala Dinas
Lebih terperinciBEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN
BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN PROFIL SEKOLAH Nama Sekolah : SDN-SN Pasar Lama 1 A l a m a t : Jl. Letjen. S. Parman Banjarmasin B e r d i r i :
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 67 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Izin Penelitian
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 3 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PENERAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBIASAAN DI SDN KELA DUA 06 PAGI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan terhadap implementasi pembelajaran pendidikan agama
Lebih terperinciProgram Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018
Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018 I. PENDAHULUAN Sekolah merupakan tempat/wahana pembentukan kepribadian siswa secara utuh. Disamping transfer ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga
Lebih terperinciTATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG
TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.15. 2. Tanda masuk berbunyi,
Lebih terperinciPengembangan Sekolah Berkarakter
Pengembangan Sekolah Berkarater Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Mampu mengembangan sekolah berkarakter Indikator: Memahami hakikat sekolah berkarakter Memahami nilai karakter yang dikembangkan di sekolah
Lebih terperinciPROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN. Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 2. Mewujudkan pendidikan kesehatan yang optimal.
PROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN 3.1. Visi Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 3.2. Misi 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat belajar. 2. Mewujudkan
Lebih terperinciFORMULIR SEKOLAH. o Tidak Pernah o Jarang o Sering o Selalu. o Tidak Pernah o Jarang o Selalu o Sering. o Jarang o Sering o Tidak Pernah o Selalu
Petunjuk pengisian : o A KODE "check box" dapat memilih lebih dari 1 jawaban "radio button" hanya memilih 1 jawaban HASIL BELAJAR A.1 Permasalahan sikap siswa yang terjadi disekolah anda (30 pertanyaan)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian mengenai Upaya Pembinaan Akhlak Siswa Melalui Keteladanan Guru (Studi Deskriptif Analitik terhadap Siswa dan Guru
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap bimbingan beragama dalam
Lebih terperinciBab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa
BUKU SAKU Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kewajiban Siswa Setiap siswa wajib : 1. Mempunyai dan membawa buku saku setiap mengikuti kegiatan di sekolah 2. Memahami, menghayati, dan melaksanakan semua ketentuan
Lebih terperinciHasil Wawancara dengan Siswa. 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas?
Hasil Wawancara dengan Siswa Nama : Kendy Mayo Kelas : XI IPS 2 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas? Jawab : menerangkan dengan menggunakan LCD, ada tanya jawab.
Lebih terperinciVISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah
VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak
Lebih terperinciTATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018
TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.10 Wib. 2. Tanda masuk berbunyi,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG
BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem
Lebih terperinciMetode Pendidikan Nilai dan Moralitas. menurut Howard Kirschenbaum
Metode Pendidikan Nilai dan Moralitas menurut Howard Kirschenbaum Ada 4 metode pendidikan nilai dan moralitas, yaitu: 1. Metode penanaman nilai-nilai dan moralitas. Beragam strategi digunakan sekolah untuk
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG ^ ^ GERAKAN PEMBUDAYAAN KARAKTER DI SEKOLAH DENGAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA SDN JAMBUSARI 03 KECAMATAN JERUKLEGI
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA SDN JAMBUSARI 03 KECAMATAN JERUKLEGI Alamat : Jl. Raya Jambusari No 12, Jeruklegi KP 53252 PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENDAYAGUNAAN PENDIDIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas
Lebih terperinciTATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017
TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017 Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah sebelum
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian tentang problematika guru dalam program pembiasaan karakter mulia siswa kelas IV di MI Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang, dapat ditarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciFORMULIR SEKOLAH. o Tidak Pernah o Jarang o Sering o Selalu. Tidak Pernah. o Sering o Tidak Pernah o Jarang o Selalu
Petunjuk pengisian : o A KODE "check box" dapat memilih lebih dari 1 jawaban "radio button" hanya memilih 1 jawaban HASIL BELAJAR A.2 Tindak kekerasan yan terjadi di sekolah anda (42 Pertanyaan) Formulir
Lebih terperinciBAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN
BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN A. Sejarah Ringkas Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan diresmikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perkembangan Sekolah Menengah
Lebih terperinciOleh : RUSLAN EFFENDI Bahan Materi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMK MAKMUR 1 CILACAP
Oleh : RUSLAN EFFENDI Bahan Materi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMK MAKMUR 1 CILACAP Email : putrasawangan73@yahoo.co.id ORGANISASI Pengertian : 1. Etimologi (Bahasa): Organisasi berasal dari kata
Lebih terperinciNo Kegiatan Tujuan Manfaat untuk siswa Hari/tanggal Keterangan
No Kegiatan Tujuan Manfaat untuk siswa Hari/tanggal Keterangan 1 2 Praktek IPA: ~ Terapung, tenggelam ~ Pengamatan buah apel ~ Mengupas jeruk Praktek memasak: ~ Membuat sop buah dan rujak ~ Mengupas dan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan fokus penelitian, paparan data dan temuan penelitian serta
176 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian, paparan data dan temuan penelitian serta pembehasan lintas situs maka hasil penelitian ini dirumuskan dalam tiga kesimpulan. 1. Bentuk-Bentuk
Lebih terperinciBUKTI FISIK STANDAR KOMPETENSI LULUSAN - SMK BIMBINGAN AKREDITASI SEKOLAH Disusun oleh : ALMAN
3 BUKTI FISIK STANDAR KOMPETENSI LULUSAN - SMK BIMBINGAN AKREDITASI SEKOLAH Disusun oleh : ALMAN 2014 Bukti fisik nomor 32 : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menciptakan suasana dan tata
Lebih terperinciB. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR Pengetahuan. ditujukan oleh para pendiri negara. dasar negara. Ketrampilan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Muhammadiyah Kasihan Bantul Mata Pelajaran : PPKn Kelas/ Semester : VII / 1 Materi Pokok : Nilai Semangat dan komitmen para pendiri bangsa Alokasi Waktu :
Lebih terperinciSTATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94
STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94 unggul dalam prestasi berlandaskan imtaq dan iptek Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa dapat berkembang secara
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pendidikan karakter di SDIT Hidayatullah Daren Nalumsari Jepara Tahun Ajaran 2016/2017
127 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian, paparan data dan temuan serta pembahasan pendidikan karakter dalam membentuk kepribadian islami peserta didik SDIT Hidayatullah Daren Nalumsari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar mampu menghadapi dinamika perubahan yang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SEKOLAH DASAR Kelas / semester : 1 / 2 Tema / topik : Lingkungan bersih dan sehat Petemuan ke : 1 Semester : 2 (dua) Alokasi waktu : 1 Hari A.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN. pendidikan agama Islam dalam membangun karakter, implementasi peran guru
BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan analisis hasil penelitian tentang strategi guru pendidikan agama Islam dalam membangun karakter, implementasi peran guru pendidikan agama Islam
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas / Semester : 5 /1 Tema : Udara Bersih Bagi Kesehatan( (Tema 2) Sub Tema : Pentingnya Udara Bersih Bagi Pernapasan(Sub
Lebih terperinci: SMP Muhammadiyah Kasihan Bantul Mata Pelajaran : PPKn Kelas/ Semester : VII / 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Muhammadiyah Kasihan Bantul Mata Pelajaran : PPKn Kelas/ Semester : VII / 1 Materi Pokok : Perumusan Dasar Negara Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan ( 3 x 40 menit)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan kesadaran diri yang muncul dari batin terdalam untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum yang berlaku dalam satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI
BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Pembukaan Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pendidikan
Lebih terperinciBUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017
BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PARTISIPATIF DI LINGKUP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MESUJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : 3 / 1 Tema / Topik : Pengalaman yang Mengesankan Petemuan ke : 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : 3 / 1 Tema / Topik : Pengalaman yang Mengesankan Petemuan ke : 1 Semester : 1 (satu) : 1 Hari A. KOMPETENSI INTI Menerima,
Lebih terperinciKEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)
KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF) Oleh: Dr. Sukiman, M.Pd. Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Ditjen PAUD dan Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LAPAS KLAS II A PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LAPAS KLAS II A PEKALONGAN A. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Darul Ulum Nilai-nilai pendidikan
Lebih terperincidiajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
66 diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Tetapi semuanya berbanding terbalik dengan pelaksanaan pendidikan agama yang
Lebih terperinciLAMPIRAN ANGKET TENTANG RELIGIUSITAS
LAMPIRAN Nama : Alamat : Kelas : ANGKET TENTANG RELIGIUSITAS A. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah setiap lembar pertanyaan dalam lembar soal ini dengan baik. 2. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEBIJAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Doni Koesoema A. Pertemuan Nasional MNPK, Malang, 6 Oktober 2017 Polemik Full Day School Vs PPK Kegaduhan publik plus gorengan
Lebih terperinciSUPERVISI PENGAWAS. Sosialisasi dan Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter. Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Maret 2017
Sosialisasi dan Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter SUPERVISI PENGAWAS Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, 14-19 Maret 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Pokok Materi Supervisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Meta Nurlaela, 2014 Meningkatkan kedisiplinan anak melalui pemberian teknik token
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini memiliki peranan sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA MENGAWALI, MENYAMBUT DAN MEMULAI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Wates : Senin, 18 Juli 2016
BUPATI KULON PROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA MENGAWALI, MENYAMBUT DAN MEMULAI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Wates : Senin, 18 Juli 2016 Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi, Salam sejahtera bagi
Lebih terperinciSekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman
Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman A. PROFIL SEKOLAH Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman merupakan salah satu Sekolah unggulan
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak
INSTRUMEN PENELITIAN Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI No Indikator Uraian Observasi 1. Profil a. Sejarah MTs Nurul Huda b. Susunan
Lebih terperinciBAB I MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK)
BAB I MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK) A. Tentang MPK 1. MPK berasal dari perwakilan resmi dari masing masing kelas yang dipilih berdasarkan musyawarah kelas dan disetujui oleh wali kelas 2. Anggota MPK
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Dasar ABC Sekolah Dasar ABC merupakan salah satu jenis sekolah dasar islam terpadu yang berdiri pada Bulan Juli tahun 2007 di Medan. Pada awalnya, sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan kesadaran diri yang muncul dari batin terdalam untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum yang berlaku dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten
BAB I PENDAHULUAN Mata Kuliah PPL mempunyai sasaran masyarakat sekolah, baik dalam kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. PPL diharapkan dapat
Lebih terperinciBAB XI LAYANAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
BAB XI LAYANAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER A. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler. Ada beberapa pengertian kegiatan ekstrakurikuler(ekskul) seperti dijelaskan berikut ini : 1. Kegiatan tambahan di luar struktur
Lebih terperinciBAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH A. TUJUAN PENDIDIKAN Tujuan Pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja 2.
Lebih terperinciKarakteristik Laki-Laki Perempuan Rata-rata SD Rata-rata SD. Pendidikan Ayah (tahun) 3,94 1,43 3,82 1,30. Pendidikan Ibu (tahun) 3,64 1,70 3,40 1,56
LAMPIRAN 80 Lampiran 1 Nilai rata-rata dan standar deviasi karakteristik keluarga, karakteristik remaja, karakteristik peer-group, pengorganisasian waktu, stimulasi musikal, aktivitas ekstrakurikuler,
Lebih terperinciTujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang
Lebih terperinciDISKUSI PANEL I INOVASI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PENDIDIKAN: KASUS KABUPATEN KETAPANG
DISKUSI PANEL I INOVASI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PENDIDIKAN: KASUS KABUPATEN KETAPANG Rapat Kerja Nasional TNP2K & Kemendikbud Jakarta, 25 Agustus 2015 KONDISI AWAL TINGKAT KEHADIRAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak adalah implementasi dari iman dan segala bentuk perilaku. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam Al-Quran surat Luqman
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MUATAN KARAKTER MELALUI BELAJAR DAN BERMAIN DI TK
IMPLEMENTASI MUATAN KARAKTER MELALUI BELAJAR DAN BERMAIN DI TK Ernalis 1 ABSTRAK Dalam rangka menghasilkan peserta didik yang unggul dan mempunyai kepribadian yang baik, pendidikan karakter sudah harus
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : III (Tiga) / 2 Tema / Topik : Menjaga Kelestarian Lingkungan Petemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 1 Hari A. KOMPETENSI INTI 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran
Lebih terperinciBAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten. Berdiri
BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2 A. Gambaran Umum SDN Samparwadi 2 SDN Samparwadi 2 merupakan sekolah dasar berstatus negeri, terlatak di Kp. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten.
Lebih terperinciTRANSFORMASI BUDAYA ORGANISASI PADA PESERTA DIDIK DI SD LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG
TRANSFORMASI BUDAYA ORGANISASI PADA PESERTA DIDIK DI SD LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG Selvi Kusumawardani Dr. Mustiningsih, M.Pd Dr. H. Ahmad Yusuf Sobri, S. Sos, M.Pd Selvikusumawardani@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belakang dengan budaya Indonesia atau bahkan bertolak belakang juga dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sehubungan dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang, baik dalam teknologi bahkan pergaulan yang ada dikalangan masyarakat. Terutama di dalam tata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan dalam penelitian. Sub judul tersebut yaitu latar belakang, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
Lebih terperincipara siswa membaca buku non pelajaran 15 menit sebelum jam belajar dimulai. Bagi masyarakat muslim, pentingnya literasi ditekankan dalam wahyu
PROGRAM BUKU SAKU (BUKU SAHABAT SETIAKU) UNTUK MEMBIASAKAN BACA TULIS DI SDN INTI PENGAMBANGAN 3 KOTA BANJARMASIN (PILOTING GERAKAN LITERASI SEKOLAH GUGUS BANUA ANYAR) PENGANTAR United Nations Educational,
Lebih terperinciSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA
STRUMEN PEDOMAN WAWANCARA 1. Responden : Kepala Sekolah/Guru 2. Hari/tgl/waktu :.. 3. Tempat : Pertanyaan: 1. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir SMP Negeri 9 memiliki prestasi yang membanggakan. Langkah
Lebih terperinci1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.
1. STANDAR ISI 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. E. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat
Lebih terperinci1.1 Menghargai perilaku beriman dan 1. Menunjukkan perilaku beriman dan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Muhammadiyah Kasihan Bantul Mata Pelajaran : PPKn Kelas/ Semester : VII / 1 Materi Pokok : Pembentukan BPUPKI Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan ( 3 x 40 menit)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN A. Analisis Pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan Siswa-siswi MIS Ngalian Tirto Pekalongan di Madrasah. Berdasarkan
Lebih terperinciPENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)
PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki tugas dan tanggung jawab menyiapkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan oleh pembangunan. Oleh karena
Lebih terperinciLEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK
LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK (Studi Deskriptif Analitis Di SMP Negeri 1 Pekanbaru) Hari/Tanggal
Lebih terperinciKEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DAN PERAN UPT PUSAT (PP/BP PAUD DAN DIKMAS)
KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DAN PERAN UPT PUSAT (PP/BP PAUD DAN DIKMAS) Dr. Sukiman, M.Pd. Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Ditjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kementerian
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP Kelas 1 Tema : Kegemaranku Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : I (Satu) / 1 Tema / Topik : KEGEMARANKU Petemuan ke : 1 : 1 Hari A. KOMPETENSI INTI 1. Menerima
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG. 1. Histori Sekolah Dasar Negeri Sapen 03. (UPTD) Mojolaban kabupaten Sukoharjo.
BAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG A. Profil Sekolah 1. Histori Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 kecamatan Mojolaban kabupaten Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah berdiri pada tahun 1983.
Lebih terperinciSALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU A. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Sarjana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Luas tanah untuk bangunan adalah 1,242 M². Sekolah Menegah Pertama
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Lokasi SMP Negeri 13 Yogyakarta Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Yogyakarta merupakan sekolah menengah pertama negeri yang terletak
Lebih terperinci1. Seksi Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME, antara lain: a. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing.
- A. Program Seksi / Bidang Pokok-pokok kegiatan seksi: 1. Seksi Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME, antara lain: a. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI
70 BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. PEMBAHASAN 1. PROGRAM TERLAKSANA a. Bidang Keilmuan 1) Penyelenggaraan Menonton Film Anti Korupsi Kegiatan menonton bersama anak-anak di Baciro dapat menjadi langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor kunci yang memegang peranan terbesar dalam kemajuan suatu bangsa dan peradaban. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN A. KESIMPULAN
BAB V KESIMPULAN A. KESIMPULAN Seni Rudat adalah sejenis kesenian tradisional yang semula tumbuh dan berkembang di lingkungan pesantren. Rudat merupakan jenis seni pertunjukan yang terdiri dari seni gerak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MBS DALAM PENINGKATAN KUALITAS PARTISIPASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER UKS DI MIS SAPUGARUT TAHUN PELAJARAN 2014/2015
61 BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MBS DALAM PENINGKATAN KUALITAS PARTISIPASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER UKS DI MIS SAPUGARUT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 A. Analisis Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Pengajaran mikro dilaksanakan
Lebih terperinci