PENERAPAN METODE LASSO DALAM PENENTUAN PENGARUH UTAMA DAN INTERAKSI YANG SIGNIFIKAN PADA HASIL PERCOBAAN FAKTORIAL PECAHAN BENNY ROBBY KURNIAWAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN METODE LASSO DALAM PENENTUAN PENGARUH UTAMA DAN INTERAKSI YANG SIGNIFIKAN PADA HASIL PERCOBAAN FAKTORIAL PECAHAN BENNY ROBBY KURNIAWAN"

Transkripsi

1 PENERAPAN METODE LASSO DALAM PENENTUAN PENGARUH UTAMA DAN INTERAKSI YANG SIGNIFIKAN PADA HASIL PERCOBAAN FAKTORIAL PECAHAN BENNY ROBBY KURNIAWAN DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penerapan Metode LASSO dalam Penentuan Pengaruh Utama dan Interaksi yang Signifikan pada Hasil Percobaan Faktorial Pecahan adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2014 Benny Robby Kurniawan NIM G

4 ABSTRAK BENNY ROBBY KURNIAWAN. Penerapan Metode LASSO dalam Penentuan Pengaruh Utama dan Interaksi yang Signifikan pada Hasil Percobaan Faktorial Pecahan. Dibimbing oleh BAGUS SARTONO dan CICI SUHAENI. Analisis regresi dapat diterapkan pada berbagai macam data termasuk pada data hasil percobaan. Rancangan Faktorial Pecahan (RFP) banyak digunakan untuk mengatasi masalah biaya pada percobaan yang melibatkan banyak faktor. Penentuan pengaruh utama maupun interaksi yang signifikan adalah salah satu tujuan dari suatu percobaan faktorial. Namun, penentuan pengaruh utama maupun interaksi yang signifikan pada RFP cukup rumit, karena jumlah observasi lebih sedikit daripada pengaruh utama maupun interaksi yang akan diduga pengaruhnya. Adanya pembauran juga menjadi masalah pada RFP. Pada penelitian ini digunakan Metode Least Absolute Shrinkage and Selection Operator (LASSO) dengan mempertimbangkan prinsip heredity, hierarchy, dan sparsity untuk menyelesaikan masalah pada RFP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil dari metode LASSO pada data simulasi hampir sama dengan pengaruh utama maupun interaksi yang sengaja ditentukan berpengaruh signifikan. Untuk data percobaan real juga menghasilkan hasil yang hampir sama dengan metode lain untuk data yang sama. Kata kunci: Algoritma LAR, LASSO, Penentuan pengaruh signifikan, RFP. ABSTRACT BENNY ROBBY KURNIAWAN. The Application of LASSO method in Determination of Main Effect and Significant Interaction in Fractional Factorial Experiment Results. Supervised by BAGUS SARTONO and CICI SUHAENI. Regression analysis can be applied to a wide variety of data, including the experimental data. Fractional Factorial Design (FFD) is widely used to address cost issues in the experiment involving many factors. Effect determination of the main effect as well as a significant interaction was one of the goals of a factorial experiment. However, it is quite complicated, because the number of observations less than the main effect and the interaction that will supposedly influence. The existence of confounding is also an issue in the FFD. The method used in this study are Least Absolute Shrinkage and Selection Operator (LASSO) by considering the principle of heredity, hierarchy, and sparsity to solve problems in the FFD. The results showed that simulated data is almost the same in LASSO method as the main effect as well as the interaction that deliberately determined to have a significant effect. Real experimental data also yield almost the same results with other methods for the same data. Keywords: Determination of significant effect, FFD, LAR Algorithm, LASSO.

5 PENERAPAN METODE LASSO DALAM PENENTUAN PENGARUH UTAMA DAN INTERAKSI YANG SIGNIFIKAN PADA HASIL PERCOBAAN FAKTORIAL PECAHAN BENNY ROBBY KURNIAWAN Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

6

7 Judul Skripsi : Penerapan Metode LASSO dalam Penentuan Pengaruh Utama dan Interaksi yang Signifikan pada Hasil Percobaan Faktorial Pecahan Nama : Benny Robby Kurniawan NIM : G Disetujui oleh Dr Bagus Sartono, SSi, MSi Pembimbing I Cici Suhaeni, SSi, MSi Pembimbing II Diketahui oleh Dr Anang Kurnia, SSi, MSi Ketua Departemen Tanggal Lulus:

8 PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Penerapan Metode LASSO dalam Penentuan Pengaruh Utama dan Interaksi yang Signifikan pada Hasil Percobaan Faktorial Pecahan. Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, antara lain: 1. Bapak Dr Bagus Sartono, SSi, MSi dan Ibu Cici Suhaeni, SSi, MSi selaku pembimbing yang telah sabar dalam memberikan banyak saran dan nasihat selama penulisan karya ilmiah ini. 2. Bapak La Ode Abdul Rahman, SSi, MSi selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan karya ilmiah ini. 3. Seluruh Dosen pengajar Departemen Statistika atas ilmu yang bemanfaat yang telah diberikan. 4. Bapak Agus Irianto dan Ibu Indah Diarini selaku orang tua penulis, serta adik-adik atas doa, kasih sayang, dan dukungan kepada penulis. 5. Seluruh Staf Tata Usaha Departemen Statistika IPB yang selalu bersedia direpotkan sehingga segala proses adminitrasi berjalan dengan lancar. 6. Rekan satu bimbingan, Hariz, Rizky, Najih, dan Dewi Lestari sebagai teman satu perjuangan satu dosen bimbingan yang selalu memberikan dukungan dan masukannya. 7. Budi, Dony F, Raedi, Abrar, Aulia atas semangat dan kebersamaannya. 8. Fika Rizki Lestari atas doa dan dukungannya sehingga penulis bersemangat untuk menyelesaikan karya ilmiah ini. 9. Teman-teman Statistika 47 atas motivasi dan dukungannya selama ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam pembuatan karya ilmiah ini. Bogor, Juli 2014 Benny Robby Kurniawan

9 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN viii PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 LASSO 2 LAR 3 Validasi Silang Lipat K 3 Rancangan Faktorial Pecahan 4 METODE 5 Data 5 Prosedur Analisis Data 6 HASIL DAN PEMBAHASAN 7 Penerapan LASSO pada data simulasi 7 Penerapan LASSO pada data percobaan real 11 SIMPULAN 13 DAFTAR PUSTAKA 14 RIWAYAT HIDUP 17

10 DAFTAR TABEL 1 Susunan Rancangan Faktorial Pecahan Perbandingan peubah yang sengaja dibuat berpengaruh signifikan dengan hasil metode LASSO 9 3 Korelasi peubah interaksi AD, BL, dan JK dengan peubah faktor utama dan peubah interaksi dua faktor yang mengandung peubah faktor utama C 9 4 Perbandingan peubah yang sengaja dibuat berpengaruh signifikan dengan hasil metode LASSO mempertimbangkan prinsip heredity 10 5 Hasil ulangan RFP non regular menggunakan metode LASSO pada data simulasi 11 6 Perbandingan peubah yang berpengaruh signifikan hasil metode LASSO dengan metode lain 13 7 Perbandingan peubah yang berpengaruh signifikan hasil metode LASSO dengan metode lain mempertimbangkan prinsip heredity 13 DAFTAR GAMBAR 1 Plot pergerakan koefisien regresi untuk data simulasi RFP regular 7 2 Plot pergerakan koefisien regresi untuk data simulasi RFP non regular 7 3 Nilai MSE data simulasi RFP regular 8 4 Nilai MSE data simulasi RFP non regular 8 5 Plot pergerakan koefisien regresi untuk data III 12 6 Plot pergerakan koefisien regresi untuk data IV 12 7 Nilai MSE data III 12 8 Nilai MSE data IV 12 DAFTAR LAMPIRAN 1 Peubah bebas yang masuk dalam model untuk setiap tahapan pada metode LASSO dan nilai beta /max beta pada data simulasi RFP regular 15 2 Peubah bebas yang masuk dalam model untuk setiap tahapan pada metode LASSO dan nilai beta /max beta pada data simulasi RFP non regular 15 3 Peubah bebas yang masuk dalam model untuk setiap tahapan pada metode LASSO dan nilai beta /max beta pada data percobaan real (Data III) 16 4 Peubah bebas yang masuk dalam model untuk setiap tahapan pada metode LASSO dan nilai beta /max beta pada data percobaan real (Data VI) 16

11 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Analisis regresi merupakan suatu alat statistika yang dapat digunakan untuk mengevaluasi hubungan sebab akibat antar peubah. Metode Kuadrat Terkecil (MKT) adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk pendugaan parameter dalam pemodelan regresi. Pendugaan koefisien regresi dengan menggunakan MKT diperoleh dengan menyelesaikan rumus ( ), dengan sebagai vektor parameter yang akan diduga, matriks X adalah matriks peubah bebas, dan adalah vektor observasi. Salah satu asumsi dari MKT yang harus dipenuhi adalah jumlah observasi (n) harus lebih besar dari jumlah peubah bebas (p) supaya matriks ( ) memiliki invers (non singular). Jika jumlah n p maka matriks ( ) bersifat singular dan tidak memiliki invers sehingga pendugaan koefisien regresi menggunakan MKT tidak dapat dilakukan. Analisis regresi dapat diterapkan pada berbagai macam data termasuk pada data hasil percobaan. Adanya peubah bebas dan peubah tak bebas yang memiliki hubungan sebab akibat memungkinkan terbentuknya suatu model regresi pada data hasil percobaan (Draper & Smith 1992). Salah satu rancangan percobaan yang sering melibatkan peubah bebas lebih banyak dari pada jumlah observasi adalah Rancangan Faktorial Pecahan (RFP). Rancangan Faktorial Pecahan banyak digunakan untuk mereduksi jumlah kombinasi perlakuan yang dicobakan dari keseluruhan kombinasi perlakuan secara lengkap. Hal ini dapat meminimalisir biaya dalam suatu percobaan khususnya dalam percobaan yang melibatkan banyak faktor atau taraf. Pada percobaan faktorial selain faktor utama, interaksi antar faktor juga penting untuk dilihat pengaruhnya. Menurut Wu & Hamada (2000) dari banyaknya faktor yang dicobakan maupun interaksinya tidak semuanya berpengaruh signifikan mengikuti prinsip sparsity. Untuk itu, penting untuk dilakukan pemilihan faktor dan interaksi antar faktor yang berpengaruh signifikan. Masalah yang timbul pada RFP adalah jumlah observasi kurang dari jumlah faktor utama maupun interaksi yang akan diduga pengaruhnya, sehingga pemodelan regresi menggunakan MKT tidak bisa digunakan dan pengujian signifikansi pengaruh menggunakan Analisis ragam juga tidak bisa digunakan. Usulan metode yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah pada RFP dalam memilih faktor utama dan interaksi yang berpengaruh signifikan dalam Wu & Hamada (2000) yaitu Metode I yang menerapkan stepwise regression untuk melakukan seleksi peubah bebas yang dilakukan secara iteratif. Metode ini mempertimbangkan prinsip hierarchy yaitu pengaruh dengan ordo lebih rendah lebih penting daripada pengaruh dengan ordo lebih tinggi, pengaruh dengan ordo sama memiliki kepentingan yang sama dan prinsip heredity yaitu untuk pengaruh interaksi yang signifikan, setidaknya ada satu pengaruh utama yang terlibat juga signifikan. Tibshirani (1996) memperkenalkan metode Least Absolute Shrinkage and Selection Operator (LASSO) yang merupakan salah satu regresi penyusutan. Metode LASSO pada prinsipnya menyusutkan solusi dari MKT ke arah nol

12 2 bahkan tepat ke nol sehingga metode ini sekaligus dapat berfungsi sebagai seleksi peubah. Metode ini menghasilkan model yang stabil walaupun mengorbankan sedikit bias. Solusi LASSO didapatkan menggunakan Algoritma Least Angle Regression (LAR) yang dimodifikasi. Hasil modifikasi LAR untuk LASSO dapat digunakan ketika jumlah observasi kurang dari jumlah peubah bebas (Hastie et al. 2008). Penelitian ini memberikan solusi alternatif untuk melakukan penentuan faktor utama maupun interaksi yang berpengaruh signifikan pada RFP menggunakan metode LASSO dengan mempertimbangkan prinsip heredity, hierarchy, dan sparsity. Solusi LASSO didapatkan dari hasil modifikasi LAR untuk LASSO dengan pemilihan faktor utama maupun interaksi yang signifikan menggunakan Validasi Silang Lipat K. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji potensi penerapan metode LASSO dalam menentukan pengaruh utama dan pengaruh interaksi yang signifikan pada Rancangan Faktorial Pecahan. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi alternatif pada bidang rancangan percobaan khususnya pada RFP untuk menentukan pengaruh utama dan pengaruh interaksi yang signifikan. Hal ini sangat membantu peneliti khususnya pada penelitian yang melibatkan banyak faktor sehingga RFP dapat digunakan untuk meminimalisir biaya tanpa bingung mencari alat analisisnya. TINJAUAN PUSTAKA LASSO Metode Least Absolute Shrinkage and Selection Operator (LASSO) merupakan salah satu teknik regresi penyusutan. Metode ini menghasilkan ragam yang kecil sehingga membuat model yang dihasilkan menjadi lebih stabil dibanding MKT walaupun mengorbankan sedikit bias. LASSO juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah multikolinearitas. Penduga koefisien pada metode LASSO ( LASSO ) diperoleh dengan cara meminimumkan persamaan berikut: ( ), dengan memberikan kendala L1 yaitu t, dimana t merupakan besaran yang mengontrol besarnya penyusutan pada pendugaan koefisien regresi dengan nilai t. Dengan N adalah jumlah observasi dan p adalah jumlah peubah bebas. Jika nilai t yang dipilih lebih besar atau sama dengan nilai t 0 = dimana adalah solusi dari penduga kuadrat terkecil, menyebabkan LASSO =. Jika

13 nilai t kurang dari t 0 menyebabkan LASSO menyusut ke nol bahkan tepat nol. Hal ini menyebabkan LASSO dapat digunakan sebagai metode untuk seleksi peubah. Kendala L1 ini membuat peubah yang penting / berpengaruh tetap berada dalam model, sedangkan yang kurang penting akan disusutkan sampai ke nol sehingga menghasilkan model yang efisien. Pendugaan koefisien LASSO diperoleh dengan menentukan batas yang dibakukan, yaitu s = t / dengan t = dan adalah penduga kuadrat terkecil. Nilai optimal s dapat diperoleh dengan validasi silang (Tibshirani 1996). Pendugaan koefisien LASSO tidak dapat diperoleh dalam bentuk tertutup. Solusi dari LASSO dapat diperoleh dengan persamaan kuadratik (optimasi) dan dengan algoritma LAR. Metode LASSO mulai dikenal setelah ditemukannya algoritma LAR. 3 LAR Least Angle Regression (LAR) merupakan suatu metode seleksi peubah yang algoritmanya dapat dimodifikasi untuk mendapatkan solusi LASSO. Pada prinsipnya, metode ini hampir sama dengan metode forward selection, yaitu membangun model dengan cara memasukkan peubah satu persatu ke dalam model. Algoritma LAR sangat efisien digunakan karena sangat cepat dan prediktif (Efron et al. 2004). Algoritma LAR untuk menyelesaikan solusi LASSO adalah sebagai berikut: 1. Bakukan prediktor (x) sehingga memiliki nilai tengah nol dan ragam satu. Mulai dengan r = y-, dan,,..., = Cari prediktor yang paling berkorelasi dengan r. 3. Ubah nilai dari 0 bergerak menuju koefisien kuadrat terkecil ( ), sampai kompetitor lain memilik korelasi sebesar korelasi dengan sisaan sekarang. 4. Ubah nilai dan bergerak ke arah koefisien kuadrat terkecil bersama dari sisaan sekarang dengan (, ), sampai kompetitor lain memiliki korelasi yang cukup dengan sisaan akibat (, ). Jika koefisien bukan nol mencapai nilai nol, keluarkan peubah tersebut dari gugus peubah aktif dan hitung kembali arah kuadrat kecil bersama. 5. Ulangi langkah nomor empat sampai semua p prediktor telah masuk. Setelah min(n-1, p) langkah, solusi dari model penuh untuk kuadrat kecil diperoleh (Hastie et al. 2008). Validasi Silang Lipat K Validasi silang adalah suatu metode yang digunakan untuk memilih model terbaik dengan cara meminimumkan Mean Square Error (MSE). Validasi silang membagi data menjadi dua gugus data yaitu gugus data latih dan data tes. Gugus data latih akan digunakan untuk membentuk suatu model dan gugus data tes digunakan untuk menguji kebaikan model yang telah terbentuk sebelumnya dari gugus data latih.

14 4 Lipat K adalah salah satu metode validasi silang. Dalam validasi silang Lipat K, seluruh data dibagi secara acak ke dalam k subcontoh. Salah satu subcontoh digunakan untuk validasi model, sedangkan k-1 subcontoh digunakan sebagai set data latih. Proses validasi silang dilakukan berulang sampai k kali, dengan masing-masing k subcontoh digunakan satu kali sebagai validasi model. Nilai prediksi sisaan diduga menggunakan Validasi Silang Lipat K dengan menyelesakan persamaan berikut : MSE = ( ) ( ( )) dengan adalah peubah respon ke-i pada set data tes T, dan ( ) adalah dugaan y untuk pada saat Lipat ke-k tidak digunakan dalam membentuk suatu model. Nilai k yang biasanya digunakan adalah lima atau sepuluh (Izenman 2008). Rancangan Faktorial Pecahan Rancangan Faktorial Pecahan (RFP) adalah bentuk khusus dari percobaan faktorial dimana perlakuan yang dicobakan hanya sebagian saja dari seluruh kombinasi perlakuan yang mungkin. Rancangan Faktorial Pecahan banyak digunakan jika faktor yang dicobakan berjumlah besar. Taraf yang digunakan biasanya berjumlah sedikit yaitu dua atau tiga karena RFP digunakan pada percobaan screening. Percobaan screening adalah sebuah percobaan yang merupakan tahap awal dari suatu percobaan besar yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh besar terhadap respon dan biasanya percobaan dilakukan tanpa ulangan (Montgomery 2001). Rancangan faktorial pecahan 2 k-p adalah rancangan faktorial yang berisi sebanyak 2 k-p kombinasi perlakuan dari sebanyak 2 k kombinasi perlakuan pada rancangan 2 k penuh. Rancangan ini melibatkan k faktor dimana masing-masing faktor memiliki dua taraf dan (1/2) p fraksi dari seluruh kombinasi perlakuan yang ada. Karena hanya sebagian perlakuan saja yang dicobakan, timbul masalah pembauran (confounding) dimana pengaruh utama atau interaksi faktor tidak dapat diduga secara bebas karena terbaur satu sama lain. Jika dua pengaruh saling terbaur, salah satu pengaruh didapatkan dengan menganggap pengaruh lainnya bernilai nol atau diabaikan. Biasanya pengaruh ordo tingkat tinggi dapat diabaikan karena ordo yang lebih rendah dianggap lebih penting (Wu & Hamada 2000). Untuk membentuk rancangan faktorial pecahan 2 k-p diperlukan p buah generator yang saling bebas. Generator ini dapat digunakan untuk membentuk defining relation (I), yang dapat digunakan untuk melihat pengaruh mana yang saling terbaur. Sebagai contoh misalkan dilakukan sebuah percobaan dengan tiga faktor (A, B, C), masing-masing faktor memiliki dua taraf. Karena sesuatu hal perlakuan tidak dapat dikerjakan secara penuh, peneliti hanya bisa mengerjakan setengahnya atau empat perlakuan saja dari sebanyak delapan perlakuan. Maka rancangan faktorial yang digunakan adalah RFP yang dapat dilihat pada Tabel 1.

15 Tabel 1 Susunan Rancangan Faktorial Pecahan Kombinasi Kontras perlakuan I A B AB C AC BC ABC a b c abc (1) ab ac bc Dapat dilihat pada Tabel 1 bahwa Pengaruh C dibangkitkan dengan generator C = AB. Tabel 1 terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama dimana pada kolom ABC bernilai tanda plus semua sedangkan bagian kedua bernilai minus semua. Untuk bagian pertama, defining relation dari rancangan tersebut adalah I = ABC dimana I bernilai positif. Sehingga pola pembauran diperoleh sebagai berikut : A = A I = A ABC = A 2 BC = BC B = B I = B ABC = AB 2 C = AC C = C I = C ABC = ABC 2 = AB Rancangan faktorial pecahan dengan jumlah perlakuan yang dicobakan tidak sebanyak 2 k-p untuk faktor dengan dua taraf disebut RFP non regular. Tidak seperti RFP regular, pembauran pada rancangan ini dapat terbaur sebagian. RFP non regular dapat dibangkitkan dengan orthogonal array (Wu & Hamada 2000). 5 METODE Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah dua data hasil simulasi dan dua data percobaan real RFP yang diambil dari buku. Data simulasi ingin membandingkan hasil peubah bebas yang sengaja dibuat signifikan dengan hasil yang didapatkan menggunakan Algoritma LAR yang dimodifikasi untuk menghasilkan solusi LASSO. Data percobaan real RFP digunakan untuk melihat hasil dari metode LASSO dibandingkan dengan metode lain untuk data yang sama. Semua taraf dari faktor-faktor yang digunakan pada penelitian ini adalah dua taraf. 1. Data I dan II adalah data simulasi yang dibangkitkan menggunakan RFP regular dan non regular yang terdiri atas peubah bebas yaitu faktor utama dan interaksinya yang berupa kontras yang terdiri dari +1 dan -1 yang pembentukannya mengikuti pembentukan RFP, peubah respon, dan error dengan beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Proses pembangkitan gugus data dilakukan sebagai berikut: a. Data RFP regular dimulai dengan membuat kontras dengan menentukan jumlah faktor yang akan digunakan. Dalam penelitian ini digunakan sembilan pengaruh utama (A, B, C, D, E, F, G, H, J). Selain pengaruh

16 6 utama juga dibuat kontras untuk interaksi. Dalam penelitian ini dibatasi hanya interaksi dua faktor saja. RFP yang digunakan adalah RFP dengan generator E = ABC, F = BCD, G = ACD, H = ABD, J = ABCD. Untuk data RFP non regular digunakan Rancangan Plackett-Burman (Wu & Hamada 2000) dalam pembuatan kontrasnya dengan 11 pengaruh utama (A, B, C, D, E, F, G, H, J, K, L). b. Membangkitkan sisaan (ε) sebanyak 16 yang menyebar N~(0, 4) untuk RFP regular dan sebanyak 12 untuk RFP non regular yang menyebar N~(0, 9). c. Menentukan pengaruh mana yang akan dibuat berpengaruh signifikan, dengan modelnya sebagai berikut : = , untuk RFP regular dan = , untuk RFP non regular, yang dalam bentuk matriks dapat ditulis = X +, dimana adalah respon yang dibangkitkan dan matriks X adalah nilai kontras. Besarnya parameter ditentukan oleh peneliti. 2. Data III adalah data real yang diambil dari buku Wu & Hamada (2000). Data percobaan mengenai proses pada pandai besi yang diteliti oleh Hunter, Hodi, dan Eager (1982) menggunakan Rancangan Plackett-Burman dengan tujuh pengaruh utama dengan jumlah observasi adalah 12 dan peubah responnya adalah waktu pengerjaan. 3. Data IV adalah data real yang diambil dari buku Montgomery (2001). Data percobaan pada proses pembentukan material menggunakan RFP regular dengan peubah respon adalah besarnya material yang menyusut. Prosedur Analisis Data Analisis dalam penelitian ini dibantu dengan R i software dengan menggunakan paket LARS dan Ms. Excel Tahapan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pemilihan peubah bebas yang berpengaruh signifikan menggunakan Algoritma LAR yang dimodifikasi untuk solusi LASSO. Dalam penelotian ini peubah bebasnya adalah faktor utama dan interaksi antar faktor. Interaksi yang digunakan dibatasi sampai interaksi dua faktor saja. a. Membuat plot pergerakan koefisien regresi terhadap batas yang dibakukan s = t / dengan t = dan adalah penduga kuadrat terkecil. b. Memilih model terbaik dengan menggunakan Validasi Silang Lipat K. 2. Mencari pola pembauran yang terbentuk dengan menggunakan korelasi pearson dengan rumus sebagai berikut : ( )( ) dimana observasi. * ( ) +* ( ) + adalah korelasi antara peubah x dan y, n adalah banyaknya

17 3. Melakukan pengkajian terhadap hasil yang telah didapat pada langkah satu, dengan mempertimbangkan prinsip heredity dengan melihat pola pembauran pada langkah dua untuk mendapatkan hasil akhir. 4. Bandingkan hasil yang didapatkan pada langkah tiga, dengan hasil dari metode lain dengan data yang sama pada data hasil percobaan real. Untuk data simulasi bandingkan hasilnya dengan peubah bebas yang dibuat signifikan. 7 HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan LASSO pada data simulasi Penentuan peubah bebas yang signifikan diawali dengan pembuatan plot pergerakan koefisien regresi terhadap nilai s yang nantinya akan dipilih nilai s berapa yang meminimumkan MSE. Plot pergerakan koefisien regresi dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2. Gambar 1 Plot Pergerakan koefisien regresi untuk data simulasi RFP regular Gambar 2 Plot Pergerakan koefisien regresi untuk data simulasi RFP non regular Gambar 1 memperlihatkan bahwa peubah nomor sembilan yaitu J masuk pada iterasi pertama, dimana peubah J adalah peubah yang paling berkorelasi dengan sisaan. Kemudian koefisien dari J bergerak dari angka nol sampai peubah lainnya masuk yaitu peubah G ketika nilai s = t / dengan t = dan adalah penduga kuadrat terkecil dalam gambar ditulis beta /max beta bernilai dan seterusnya sampai semua peubah masuk ke dalam model. Notasi s disini adalah besarnya koefisien penyusutan dari LASSO yang dibakukan. Tidak semua peubah masuk dalam model untuk disusutkan. Peubah yang masuk ke dalam model ada sebanyak jumlah observasi dikurangi satu dalam hal ini dari 45 peubah yang akan diduga pengaruhnya hanya masuk sebanyak 15 peubah yang kemudian akan disusutkan. Peubah-peubah yang masuk ke dalam model secara satu persatu dapat dilihat pada Lampiran 1. Algoritma LAR untuk LASSO

18 8 memasukkan peubah dari yang paling berpengaruh sampai ke yang tidak berpengaruh. Peubah yang tidak masuk ke dalam model adalah peubah yang nilai pengaruhnya lebih kecil dari peubah terakhir yang masuk ke dalam model atau berbaur dengan pengaruh yang ada dalam model. Gambar 2 juga memperlihatkan proses yang sama bagaimana peubah masuk satu persatu ke dalam model untuk rancangan RFP non regular. Kemudian untuk menentukan pada nilai s berapa yang meminimumkan MSE digunakan Validasi Silang Lipat K. Terdapat dua mode yang dapat digunakan ketika menggunakan paket LARS untuk mencari nilai s yaitu mode step dan mode fraction. Mode step menghitung nilai MSE untuk setiap tahapan saja. Pada penelitian ini menggunakan mode fraction pada paket LARS untuk mencari nilai s yang meminimumkan MSE. Nilai s pada gambar ditulis menjadi beta /max beta. Mode fraction adalah suatu metode menentukan model terbaik menggunakan Validasi Silang Lipat K dengan membagi plot menjadi beberapa bagian. Pada penelitian ini plot dibagi menjadi 100 bagian sehingga didapatkan 100 model yang akan ditentukan model terbaiknya. Model terbaik dipilih berdasarkan nilai MSE yang minimum. Mode fraction lebih teliti dibandingkan mode step, karena pencarian nilai MSE dapat dicari pada 100 bagian sedangkan mode step hanya pada setiap tahapan saja. Nilai MSE untuk kedua data simulasi menggunakan Validasi Silang Lipat K ditampilkan pada Gambar 3 dan 4. Gambar 3 Nilai MSE data simulasi RFP regular Gambar 4 Nilai MSE data simulasi RFP non regular Nilai dari MSE yang dihasilkan menggunakan mode fraction berbeda setiap pemanggilan fungsinya. Pencarian nilai MSE yang minimum dilakukan berulang kali sampai konvergen pada suatu nilai. Dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4 MSE dari RFP regular dan non regular berturut-turut konvergen sekitar 0.95 dan 0.2. Nilai ini dipilih secara subjektif oleh peneliti dengan melihat plot MSE yang dilakukan secara berulang ulang dan dipilih MSE yang minimum. Nilai 0.95 dan 0.2 berada pada tahap empat untuk RFP regular maupun RFP non regular. Dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2 pada tahap empat ini ada empat peubah yang terdeteksi berpengaruh signifikan dan sisanya pengaruhnya akan disusutkan ke nol atau tidak signifikan. Perbandingan peubah yang sengaja dibuat signifikan dengan hasil metode LASSO dapat dilihat pada Tabel 2.

19 Tabel 2 Perbandingan peubah yang sengaja dibuat berpengaruh signifikan dengan hasil metode LASSO Peubah signifikan Hasil metode LASSO RFP regular B, G, BG, CG B, G, J, AD RFP non regular C, F, J, CF, FJ C, AD, BL, JK Terlihat pada Tabel 2 bahwa hasil metode LASSO berbeda dengan peubah yang sengaja dibuat signifikan tetapi hasil ini bukan hasil akhir dari tahapan analisis. Hasil akhir didapatkan dengan melihat pengaruh-pengaruh yang saling terbaur antar peubah dengan melihat korelasi antar peubah. Untuk RFP regular korelasi hanya bernilai nol dan satu. Jika korelasi antar peubah bernilai satu maka pengaruhnya saling terbaur secara penuh dan jika nol antar pengaruhnya saling bebas. Untuk RFP non regular bisa selain nol dan satu artinya pengaruh dapat terbaur secara parsial. Pola pembauran pada RFP regular hasil dari metode LASSO adalah B = GJ, G = BJ, J = AF = BG = CH = DE, AD = BH = CG = EF. Untuk itu dengan mempertimbangkan prinsip heredity, peubah faktor utama J bisa diganti dengan BG karena peubah B dan G terdeteksi berpengaruh signifikan dan peubah AD bisa diganti dengan CG karena peubah faktor utama G terdeteksi berpengaruh signifikan. Untuk RFP non regular karena peubah faktor utama yang terdeteksi signifikan adalah peubah C maka akan dilihat pola pembauran dari AD, BL, dan JK yang berkorelasi dengan peubah faktor utama dan interaksi dua faktor yang mengandung peubah faktor utama C untuk memenuhi prinsip heredity yang hasilnya ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3 Korelasi peubah interaksi AD, BL, dan JK dengan peubah faktor utama dan peubah interaksi dua faktor yang mengandung peubah faktor utama C AD BL JK B -0,333 A -0,333 A -0,333 C 0,333 C 0,333 B -0,333 E 0,333 D -0,333 C 0,333 F 0,333 E -0,333 D -0,333 G -0,333 F 0,333 E -0,333 H -0,333 G -0,333 F 0,333 J -0,333 H 0,333 G 0,333 K -0,333 J -0,333 H -0,333 L -0,333 K -0,333 L -0,333 BC -0,333 AC -0,333 AC 0,333 CE 0,333 CD 0,333 BC 0,333 CF 0,333 CE 0,333 CD -0,333 CG 0,333 CF 0,333 CE 0,333 CH 0,333 CG 0,333 CF 0,333 CJ 0,333 CH 0,333 CG 0,333 CK -0,333 CJ -0,333 CH 0,333 CL 0,333 CK 0,333 CL -0,333 9

20 10 Makna dari besarnya korelasi pada Tabel 3 adalah contoh AD = -1/3 B artinya pengaruh AD berbaur sepertiga bagian dengan B, bagian lainnya berbaur dengan pengaruh lainnya sehingga sulit untuk menentukan berapa besarnya suatu pengaruh pada RFP non regular. Hasil korelasi menunjukkan bahwa pengaruh AD, BL, dan JK banyak berbaur secara parsial dengan pengaruh faktor utama dan interaksi dua faktor yang mengandung pengaruh C sehingga tidak dapat ditentukan sebenarnya pengaruh AD, BL, dan JK berbaur dengan pengaruh faktor utama dan pengaruh interaksi dua faktor yang mana. Sebagai alat bantu untuk memudahkan analisis, peneliti menggunakan solusi alternatif untuk mengatasi masalah pembauran pada RFP non regular yaitu dengan menggunakan metode LASSO dalam dua tahap. Tahap pertama memilih peubah yang signifikan pada peubah faktor utama terlebih dahulu. Pada tahap kedua, peubah yang terpilih pada tahap pertama ditambah dengan interaksi dua faktor peubah utama terpilih. Hasil yang diperoleh pada tahap pertama, Metode LASSO memilih peubah faktor utama C dan F. Tahap kedua digunakan peubah C, F, dan CF untuk dilihat peubah mana yang berpengaruh signifikan. Hasil yang didapatkan bahwa plot dari MSE terus turun dan minimum disekitar satu artinya semua peubah yang digunakan berpengaruh signifikan. Sehingga hasil akhir ditampilkan pada Tabel 4. Tabel 4 Perbandingan peubah yang sengaja dibuat berpengaruh signifikan dengan hasil metode LASSO mempertimbangkan prinsip heredity Peubah signifikan Hasil metode LASSO RFP regular B, G, BG, CG B, G, BG, CG RFP non regular C, F, J, CF, FJ C, F, CF Tabel 4 menunjukkan bahwa metode LASSO untuk RFP regular menghasilkan peubah yang berpengaruh signifikan sama persis dengan peubah yang sengaja dibuat berpengaruh signifikan pada saat simulasi. Untuk RFP non regular dengan menggunakan dua tahap metode LASSO hanya mampu menghasilkan tiga peubah yang berpengaruh signifikan sedangkan dua peubah F dan FJ dianggap tidak berpengaruh signifikan. Peubah F dan FJ pada RFP non regular tidak terdeteksi signifikan menggunakan metode LASSO karena kedua peubah tersebut memiliki pengaruh yang kecil sedangkan error yang dibangkitkan memiliki ragam yang besar. Untuk melihat kekonsistenan program pada RFP regular dan RFP non regular diulang sebanyak 10 kali menggunakan metode LASSO. Dari 10 kali ulangan didapatkan hasil yang sama persis untuk hasil RFP regular seperti pada Tabel 2. Dapat dikatakan bahwa hasil metode LASSO konsisten untuk RFP regular. Tetapi untuk RFP non regular berbeda setiap kali dilakukan pengulangan hasil ulangannya dapat dilihat pada Tabel 5.

21 Tabel 5 Hasil ulangan RFP non regular menggunakan metode LASSO pada data simulasi Ulangan Peubah signifikan 1 C, AD, BL, JK 2 C, BL, CF, DE, GJ, JK 3 C, AE, BL, DE, DF, GK, HK 4 C, AE, DE, GJ 5 C, AD, BL, CF, DE, GJ, HL, JK 6 C, AE, BH, BL, GK, GK 7 C, AE, AK, CL, DK, GJ 8 B, C, AK, BL, CE, DE, GJ, HL 9 DE, JK 10 C, F, BH, DE, GK, HL, JK Perbedaan peubah yang dihasilkan untuk setiap ulangannya pada RFP non regular, disebabkan karena pembauran secara parsial. Sehingga hasil yang disajikan pada Tabel 5 tidak dapat ditarik kesimpulan. Oleh karena itu, LASSO dengan satu tahap menghasilkan hasil yang tidak konsisten sehingga lebih cocok digunakan LASSO menggunakan dua tahap untuk mengatasi masalah pembauran pada RFP non regular. 11 Penerapan LASSO pada data percobaan real Setelah diterapkan pada data simulasi dan hasilnya relatif sama, metode LASSO akan dicobakan menggunakan data real hasil percobaan RFP. Data III dan data IV adalah data real yang telah dianalisis menggunakan metode lain yang nantinya akan dibandingkan dengan hasil dari metode LASSO. Data III dianalisis dengan metode I pada Wu dan Hamada (2000) yang didasarkan pada stepwise regression secara iteratif dengan mempertimbangkan prinsip hierarchy dan heredity. Data IV dianalisis menggunakan Analisis ragam dan untuk menentukan faktor maupun interaksi antar faktor yang berpengaruh digunakan Normal probabilty plot (Montgomery 2001). Hasil plot pergerakan koefisien regresi metode LASSO dapat dilihat pada Gambar 5 dan 6.

22 12 Gambar 5 Plot Pergerakan koefisien regresi untuk data III Gambar 6 Plot Pergerakan koefisien regresi untuk data IV Sama seperti data simulasi pengaruh masuk satu persatu kedalam model, dapat dilihat pada Gambar 5, dua peubah awal yang masuk adalah peubah yang paling berpengaruh yaitu peubah nomor 28 dan 6 (FG, F) karena ketika penambahan nilai s cukup jauh untuk memasukkan peubah ketiga artinya peubah ketiga tidak terlalu berpengaruh penting terhadap respon. Untuk menentukan pengaruh yang signifikan dapat dilihat dari nilai MSE yang paling minimum menggunakan Validasi Silang Lipat K dapat dilihat pada Gambar 7 dan 8 sebagai berikut. Gambar 7 Nilai MSE data III Gambar 8 Nilai MSE data IV Pada Gambar 7 terlihat bahwa MSE minimum sekitar 0.6 yang terletak pada tahap tiga dengan peubah yang masuk dalam model berturut-turut FG, F, dan AE sedangkan pada Gambar 8 MSE minimum sekitar 0.7 yang terletak pada tahap tiga dengan peubah yang masuk dalam model berturut-turut B, A, AB. Perbandingan hasil metode LASSO dengan metode lain ditampilkan pada Tabel 6.

23 Tabel 6 Perbandingan peubah yang berpengaruh signifikan hasil metode LASSO dengan metode lain Metode lain Hasil metode LASSO Data III F, FG F, FG, AE Data IV A, B, AB A, B, AB Terlihat pada Tabel 6 bahwa metode LASSO menghasilkan hasil yang sama dengan hasil dari metode lain pada data IV. Dilihat dari korelasinya, pengaruh utama A dan B tidak beralias dengan interaksi dua faktor sedangkan interaksi AB beralias dengan CE sehingga hasil dari metode LASSO sudah memenuhi prinsip heredity. Untuk data III perlu dilihat pola pembauran untuk pengaruh FG dan AE. Hasil dari korelasinya adalah AE berkorelasi sepertiga dengan pengaruh B, C, D, F, BF, CF, DF, dan FG sedangkan FG berkorelasi sepertiga dengan pengaruh A, B, C, D, dan E. Seperti pada kasus data simulasi, tidak dapat ditentukan pengaruh yang signifikan dengan pasti mengingat pola pembauran yang cukup rumit pada RFP non regular. Jika metode LASSO dilakukan dengan dua tahap, dengan tahap pertama melakukan pemilihan pada peubah faktor utama saja, metode LASSO menghasilkan peubah faktor utama F saja yang signifikan sehingga tidak dapat dilanjutkan pada tahap dua karena peubah faktor utama yang signifikan hanya satu. Untuk itu hasil akhir dengan mempertimbangkan prinsip heredity dapat ditampilkan pada Tabel 7. Tabel 7 Perbandingan peubah yang berpengaruh signifikan hasil metode LASSO dengan metode lain mempertimbangkan prinsip heredity Metode lain Hasil metode LASSO Data III F, FG A, E, F, FG, AE Data IV A, B, AB A, B, AB 13 SIMPULAN Metode LASSO dapat diterapkan pada data RFP sebagai solusi alternatif untuk menentukan faktor utama maupun interaksi antar faktor mana yang memberikan pengaruh signifikan. Analisis terhadap data simulasi menggunakan metode LASSO memberikan hasil yang relatif sama dengan peubah yang ditentukan berpengaruh signifikan sebelumnya. Untuk data percobaan real, hasil peubah yang yang signifikan juga relatif sama dengan hasil dari metode lain. Pada metode LASSO pengaruh yang tidak signifikan akan disusutkan ke nol. Metode LASSO lebih cocok untuk diterapkan pada RFP regular. Masalah pembauran pada RFP non regular masih menjadi masalah yang rumit karena tidak dapat ditentukan peubah mana yang berpengaruh signifikan secara langsung sehingga diperlukan alat bantu dengan melakukan metode LASSO dua tahap untuk menyelesaikannya. Metode LASSO kurang sensitif untuk mendeteksi peubah yang nilai pengaruhnya cukup kecil.

24 14 DAFTAR PUSTAKA Draper N, Smith H Analisis Regresi Terapan. Ed ke-2. Sumantri B, penerjemah. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari: Applied Regression Analysis. Efron B, Hastie E, Johnstone I, Tibshirani R Least Angle Regression (with discussions). Annals of Statistics 32(2): Hastie T, Thibsirani R, Friedman J The Elements of Statistical Learning. Data Mining, Inference, and Prediction. Ed ke-2. New York (US): Springer. Izenman AJ Modern Multivariate Statistical Techniques: Regression, Classification, and Manifold Learning. New York (US): Springer. Montgomery DC Design and Analysis of Experiments. Ed ke-5. Singapore (SG): John Wiley & Sons, Inc. Tibshirani R Regression Shrinkage and Selection via the LASSO. Journal of the Royal Statistical Society Series B 58(1): Wu C, Hamada M Experiments: Planning, Analysis and Parameter Design Optimization. New York (US): John Wiley & Sons, Inc.

25 Lampiran 1. Peubah bebas yang masuk dalam model untuk setiap tahapan pada metode LASSO dan nilai beta /max beta pada data simulasi RFP regular Tahap Peubah yang masuk ke dalam model beta /max beta 1 J 0, J, G 0, J, G, B 0, J, G, B, AD 0, J, G, B, AD, AE 0, J, G, B, AD, AE, C 0, J, G, B, AD, AE, C, AB 0, J, G, B, AD, AE, C, AB, D 0, J, G, B, AD, AE, C, AB, D, H 0, J, G, B, AD, AE, C, AB, D, H, E 0, J, G, B, AD, AE, C, AB, D, H, E, AH 0, J, G, B, AD, AE, C, AB, D, H, E, AH, F 0, J, G, B, AD, AE, C, AB, D, H, E, AH, F, AG 0, J, G, B, AD, AE, C, AB, D, H, E, AH, F, AG, A 0, J, G, B, AD, AE, C, AB, D, H, E, AH, F, AG, A, AC 1 Lampiran 2. Peubah bebas yang masuk dalam model untuk setiap tahapan pada metode LASSO dan nilai beta /max beta pada data simulasi RFP non regular Tahap Peubah yang masuk dalam model beta /max beta 1 BL 0, BL, AD 0, BL, AD, C 0, BL, AD, C, JK 0, BL, AD, C, JK, GK 0, BL, AD, C, JK, GK, HL 0, BL, AD, C, JK, GK, HL, EJ 0, BL, AD, C, JK, GK, HL, EJ, CF 0, BL, AD, C, JK, GK, HL, EJ, CF, DE 0, BL, AD, C, JK, GK, HL, EJ, DE, AG 0, BL, AD, C, JK, GK, HL, EJ, AG, BF 0, BL, AD, C, JK, GK, HL, AG, BF, AE 0, BL, AD, C, JK, HL, AG, BF, AE, BH 0, BL, AD, C, JK, HL, AG, BF, BH, FH 0, BL, AD, C, HL, AG, BF, BH, FH, CL 0, BL, AD, C, HL, AG, BF, BH, FH, CL, FL 0, BL, AD, C, HL, AG, BF, BH, FH, CL, BE 0, BL, AD, C, HL, AG, BF, BH, FH, BE, DL 0, BL, AD, C, HL, AG, BF, BH, BE, DL, D 0, BL, AD, C, HL, AG, BF, BH, BE, DL, BG 0,

26 16 (Lanjutan) Tahap Peubah yang masuk dalam model beta /max beta 21 BL, AD, HL, AG, BF, BH, BE, DL, BG, JL 0, BL, AD, HL, AG, BF, BH, BE, DL, BG, A 0, BL, AD, HL, AG, BF, BH, BE, DL, A, D 0, BL, AD, HL, AG, BF, BH, BE, A, D, FJ 0, BL, AD, HL, BF, BH, BE, A, D, FJ, AL 0, BL, AD, BF, BH, BE, A, D, FJ, AL, BK 0, BL, AD, BF, BH, BE, A, D, FJ, AL, BK, FG 1 Lampiran 3. Peubah bebas yang masuk dalam model untuk setiap tahapan pada metode LASSO dan nilai beta /max beta pada data percobaan real (Data III) Tahap Peubah yang masuk ke dalam model beta /max beta 1 FG 0, FG, F 0, FG, F, AE 0, FG, F, AE, D 0, FG, F, AE, D, EF 0, FG, F, AE, D, EF, DG 0, FG, F, AE, D, EF, DG, AD 0, FG, F, AE, D, EF, DG, AD, AB 0, FG, F, AE, D, EF, DG, AD, AB, A 0, FG, F, AE, D, EF, DG, AD, AB, A, BE 0, FG, F, AE, D, EF, DG, AD, AB, A, BE, BC 0, FG, F, AE, D, EF, DG, AD, AB, A, BE, BC, C 1 Lampiran 4. Peubah bebas yang masuk dalam model untuk setiap tahapan pada metode LASSO dan nilai beta /max beta pada data percobaan real (Data VI) Tahap Peubah yang masuk ke dalam model beta /max beta 1 B 0, B, A 0, B, A, AB 0, B, A, AB, AD 0, B, A, AB, AD, AE 0, B, A, AB, AD, AE, AC 0, B, A, AB, AD, AE, AC, D 0, B, A, AB, AD, AE, AC, D, C 0, B, A, AB, AD, AE, AC, D, C, AF 0, B, A, AB, AD, AE, AC, D, C, AF, E/F 0, B, A, AB, AD, AE, AC, D, C, AF, BD/BF 1

27 17 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jember pada tanggal 25 Juni 1992, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Agus Irianto dan Indah Diarini. Tahun 2004 penulis lulus dari SD Negeri Kepatihan 1 Jember, Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Jember dan lulus tahun Selanjutnya, pada tahun 2010 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMA Negeri 1 Jember dan pada tahun yang sama diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor dengan mayor Statistika dan minor Matematika Keuangan dan Aktuaria. Selama menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor penulis aktif dalam Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) Jember, Himpunan Profesi Gamma Sigma Beta (GSB) tahun 2013 sebagai staff divisi Survey and Research, dan kepanitian-kepanitiaan. Penulis juga mendapatkan beasiswa pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) pada tahun Pada semester 6, penulis berkesempatan melaksanakan kegiatan praktik lapang di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Batu.

PENERAPAN METODE FEAR PADA ANALISIS DATA PERCOBAAN DENGAN RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN DUA TARAF HARIZ EKO WIBOWO

PENERAPAN METODE FEAR PADA ANALISIS DATA PERCOBAAN DENGAN RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN DUA TARAF HARIZ EKO WIBOWO PENERAPAN METODE FEAR PADA ANALISIS DATA PERCOBAAN DENGAN RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN DUA TARAF HARIZ EKO WIBOWO DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Algoritme Least Angle Regression untuk Model Geographically Weighted Least Absolute Shrinkage and Selection Operator

Algoritme Least Angle Regression untuk Model Geographically Weighted Least Absolute Shrinkage and Selection Operator SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Algoritme Least Angle Regression untuk Model Geographically Weighted Least Absolute Shrinkage and Selection Operator S-20 Yuliana 1, Dewi Retno Sari

Lebih terperinci

DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p SERTA ANALISISNYA BERBASIS WEB. Candra Aji dan Dadan Dasari 1 Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK

DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p SERTA ANALISISNYA BERBASIS WEB. Candra Aji dan Dadan Dasari 1 Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL k-p SERTA ANALISISNYA BERBASIS WEB Candra Aji dan Dadan Dasari Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Dalam eksperimen faktorial k, yakni eksperimen yang melibatkan k buah

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI GULUD DAN LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR (LASSO) DALAM PENYUSUTAN KOEFISIEN REGRESI ARUM PUSPORINI

PENERAPAN REGRESI GULUD DAN LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR (LASSO) DALAM PENYUSUTAN KOEFISIEN REGRESI ARUM PUSPORINI PENERAPAN REGRESI GULUD DAN LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR (LASSO) DALAM PENYUSUTAN KOEFISIEN REGRESI ARUM PUSPORINI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

KLASIFIKASI RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN JENUH TIGA TARAF DALAM 27 RUN

KLASIFIKASI RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN JENUH TIGA TARAF DALAM 27 RUN , April 2008, p: 11-15 ISSN : 0853-8115 Vol 13 No.1 KLASIFIKASI RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN JENUH TIGA TARAF DALAM 27 RUN Bagus Sartono Departemen Statistika FMIPA IPB Email : bagusco4@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

KAJIAN METODE LEAST ABSOLUTE SELECTION AND SHRINKAGE OPERATOR (LASSO) PADA DATA YANG MENGANDUNG HETEROSKEDASTISITAS MEIRA MAWATI

KAJIAN METODE LEAST ABSOLUTE SELECTION AND SHRINKAGE OPERATOR (LASSO) PADA DATA YANG MENGANDUNG HETEROSKEDASTISITAS MEIRA MAWATI KAJIAN METODE LEAST ABSOLUTE SELECTION AND SHRINKAGE OPERATOR (LASSO) PADA DATA YANG MENGANDUNG HETEROSKEDASTISITAS MEIRA MAWATI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

MODEL REGRESI MENGGUNAKAN LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR (LASSO) PADA DATA BANYAKNYA GIZI BURUK KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH

MODEL REGRESI MENGGUNAKAN LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR (LASSO) PADA DATA BANYAKNYA GIZI BURUK KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 21-30 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian MODEL REGRESI MENGGUNAKAN LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION

Lebih terperinci

MODEL REGRESI MENGGUNAKAN LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR (LASSO) PADA DATA BANYAKNYA PENDERITA GIZI BURUK

MODEL REGRESI MENGGUNAKAN LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR (LASSO) PADA DATA BANYAKNYA PENDERITA GIZI BURUK MODEL REGRESI MENGGUNAKAN LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR (LASSO) PADA DATA BANYAKNYA PENDERITA GIZI BURUK KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH SKRIPSI Disusun Oleh: AULIA PUTRI ANDANA 24010212140067

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2k-p DENGAN METODE LENTH

ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2k-p DENGAN METODE LENTH ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2k-p DENGAN METODE LENTH SKRIPSI Oleh : GIAN KUSUMA DIAH TANTRI NIM : 24010210130075 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas

Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas Vol. 14, No. 1, 93-99, Juli 2017 Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas Nurhasanah Abstrak Regresi berganda dengan peubah bebas saling berkorelasi (multikolinearitas)

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE MKT, LTS, WIN, DAN THEIL PADA PENDUGAAN PARAMETER REGRESI APABILA GALATNYA MENYEBAR EKSPONENSIAL HELGA ARINA PRAMUDITYA

PERBANDINGAN METODE MKT, LTS, WIN, DAN THEIL PADA PENDUGAAN PARAMETER REGRESI APABILA GALATNYA MENYEBAR EKSPONENSIAL HELGA ARINA PRAMUDITYA PERBANDINGAN METODE MKT, LTS, WIN, DAN THEIL PADA PENDUGAAN PARAMETER REGRESI APABILA GALATNYA MENYEBAR EKSPONENSIAL HELGA ARINA PRAMUDITYA STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

Identifikasi Faktor Signifikan pada Rancangan Faktorial Fraksional dan

Identifikasi Faktor Signifikan pada Rancangan Faktorial Fraksional dan Vol. 10, No. 2, 92-101, Januari 2014 Identifikasi Faktor Signifikan pada Rancangan Faktorial Fraksional dan Fachrun Arifianto S., M. Saleh AF., Anisa Abstrak Rancangan faktorial dengan jumlah faktor yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penggunaan Rancangan FF

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penggunaan Rancangan FF 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Penggunaan Rancangan FF Rancangan FF digunakan untuk mereduksi banyaknya kombinasi perlakuan yang digunakan pada rancangan faktorial lengkap. Hal ini dikarenakan jumlah satuan percobaan

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p DENGAN METODE LENTH. Mahasiswa Jurusan Statistika FSM UNDIP. Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP

ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p DENGAN METODE LENTH. Mahasiswa Jurusan Statistika FSM UNDIP. Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 497-505 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p DENGAN METODE LENTH

Lebih terperinci

PERBANDINGAN NILAI FRAKSI PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k MELALUI METODE BISSELL. Kata Kunci : Faktorial Fraksional dua level, Metode Bissell

PERBANDINGAN NILAI FRAKSI PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k MELALUI METODE BISSELL. Kata Kunci : Faktorial Fraksional dua level, Metode Bissell September 03 PERBANDINGAN NILAI FRAKSI PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL k MELALUI METODE BISSELL IRAWATY, ANISA DAN HERDIANI, E.T. 3 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga dapat diamati dan diidentifikasi alasan-alasan perubahan yang terjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga dapat diamati dan diidentifikasi alasan-alasan perubahan yang terjadi BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan dapat diartikan sebagai serangkaian uji dimana perubahan yang berarti dilakukan pada variabel dari suatu proses atau sistem sehingga dapat

Lebih terperinci

MANAJEMEN DATA PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA MAGRI HANDOKO

MANAJEMEN DATA PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA MAGRI HANDOKO MANAJEMEN DATA PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA MAGRI HANDOKO DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 RINGKASAN MAGRI HANDOKO. Manajemen

Lebih terperinci

Simulasi Komputer Untuk Menentukan Kombinasi Perlakuan Dengan Disain Faktorial Setengah Replikasi

Simulasi Komputer Untuk Menentukan Kombinasi Perlakuan Dengan Disain Faktorial Setengah Replikasi Simulasi Komputer Untuk Menentukan Kombinasi Perlakuan Dengan Disain Faktorial Setengah Replikasi M. Haviz Irfani STMIK MDP Palembang haviz@stmikmdp.net Abstrak: Eksperimen faktorial adalah eksperimen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua peubah atau lebih (Draper dan Smith, 1992).

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA

PEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA PEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 RINGKASAN TENDI

Lebih terperinci

METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE

METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI ANALISIS REGRESI TERPOTONG DENGAN BEBERAPA NILAI AMATAN NOL NURHAFNI SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS

PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS e-jurnal Matematika Vol. 2, No. 1, Januari 2013, 54-59 PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS NI KETUT TRI UTAMI 1, I KOMANG GDE SUKARSA 2, I PUTU EKA NILA

Lebih terperinci

KAJIAN PADA RANCANGAN FRACTIONAL FACTORIAL 3 n-p IIS EMA HARLINA G

KAJIAN PADA RANCANGAN FRACTIONAL FACTORIAL 3 n-p IIS EMA HARLINA G KAJIAN PADA RANCANGAN FRACTIONAL FACTORIAL 3 n-p IIS EMA HARLINA G14103007 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 RINGKASAN IIS EMA HARLINA. Kajian

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 697-704 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Sri Siska Wirdaniyati 1), Edy Widodo ) 1) Mahasiswa Prodi

Lebih terperinci

METODE LENTH PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL DENGAN ESTIMASI EFEK ALGORITMA YATES

METODE LENTH PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL DENGAN ESTIMASI EFEK ALGORITMA YATES METODE LENTH PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL DENGAN ESTIMASI EFEK ALGORITMA YATES SKRIPSI Disusun oleh : MUTIARA ARDIN RIFKIANI 24010211140102 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Rancangan Faktorial Pecahan

Rancangan Faktorial Pecahan Rancangan Faktorial Pecahan Bagian 1: Rancangan Reguler Bagus Sartono 30 Desember 2008 1 Pendahuluan Salah satu rancangan percobaan yang banyak digunakan orang adalah rancangan dengan perlakuanperlakuan

Lebih terperinci

Rancangan Faktorial Pecahan

Rancangan Faktorial Pecahan Rancangan Faktorial Pecahan Bagian 2: Rancangan Non-Reguler Bagus Sartono 25 Januari 2009 1 Pendahuluan Pada bagian 1 telah dibahas mengenai rancangan FF reguler mulai dari motivasi, pembuatan rancangan,

Lebih terperinci

METODE REGRESI KOMPONEN UTAMA, REGRESI KUADRAT TERKECIL PARSIAL, DAN LASSO PADA DATA KEMISKINAN HASIL OLAHAN SUSENAS 2012 NURHAYATI

METODE REGRESI KOMPONEN UTAMA, REGRESI KUADRAT TERKECIL PARSIAL, DAN LASSO PADA DATA KEMISKINAN HASIL OLAHAN SUSENAS 2012 NURHAYATI METODE REGRESI KOMPONEN UTAMA, REGRESI KUADRAT TERKECIL PARSIAL, DAN LASSO PADA DATA KEMISKINAN HASIL OLAHAN SUSENAS 2012 NURHAYATI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI BIAYA PERCOBAAN DENGAN MENGGUNAKAN RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN 2 k-1 MARTA SUNDARI

PENINGKATAN EFISIENSI BIAYA PERCOBAAN DENGAN MENGGUNAKAN RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN 2 k-1 MARTA SUNDARI PENINGKATAN EFISIENSI BIAYA PERCOBAAN DENGAN MENGGUNAKAN RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN 2 k- MARTA SUNDARI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lebih terperinci

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 1-5 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA NI WAYAN

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil PPM IPB 2016 Hal : 1 7 ISBN :

Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil PPM IPB 2016 Hal : 1 7 ISBN : Hal : 1 7 ISBN : 978-62-8853-29-3 MODEL LINIER BERDASARKAN SEBARAN GAMMA DENGAN REGULARISASI PERSENTIL L1 DAN L2 UNTUK PENDUGAAN CURAH HUJAN EKSTRIM (Linear Model based on Gamma Distribution with Percentile

Lebih terperinci

METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA

METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 169 174. METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA Romika Indahwati,

Lebih terperinci

PEMODELAN PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR (LASSO)

PEMODELAN PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR (LASSO) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 855-864 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN

Lebih terperinci

Pembauran (Confounding) Pada Percobaan Faktorial Tiga Taraf

Pembauran (Confounding) Pada Percobaan Faktorial Tiga Taraf Jurnal Gradien Vol 8 No 1 Januari 2012: 763.-774 Pembauran (Confounding) Pada Percobaan Faktorial Tiga Taraf Nur Afandi, Sigit Nugroho dan Pepi Novianti Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Preferensi Mahasiswa Statistika IPB Angkatan 44, 45, dan 46 terhadap Minat Bidang Kerja) DONNY ARIEF SETIAWAN SITEPU

Lebih terperinci

ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER

ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER Siswanto 1, Raupong 2, Annisa 3 ABSTRAK Dalam statistik, melakukan suatu percobaan adalah salah satu cara untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 1 PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 2 SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul

Lebih terperinci

PENERAPAN BOOTSTRAP DALAM METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (MCD) DAN LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

PENERAPAN BOOTSTRAP DALAM METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (MCD) DAN LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA PENERAPAN BOOTSTRAP DALAM METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (MCD) DAN LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Ni Putu Iin Vinny Dayanti 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, Made

Lebih terperinci

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST PENDUGA MM DENGAN METODE RANDOM SAMPLE CONSENSUS DALAM MENANGANI PENCILAN

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST PENDUGA MM DENGAN METODE RANDOM SAMPLE CONSENSUS DALAM MENANGANI PENCILAN E-Jurnal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 45-52 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN REGRESI ROBUST PENDUGA MM DENGAN METODE RANDOM SAMPLE CONSENSUS DALAM MENANGANI PENCILAN NI PUTU NIA IRFAGUTAMI 1, I GUSTI

Lebih terperinci

PENERAPAN GROUP LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR SEBAGAI METODE ALTERNATIF DALAM MENANGANI DATA BERDIMENSI TINGGI HAIFA MARDHOTILLAH

PENERAPAN GROUP LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR SEBAGAI METODE ALTERNATIF DALAM MENANGANI DATA BERDIMENSI TINGGI HAIFA MARDHOTILLAH PENERAPAN GROUP LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR SEBAGAI METODE ALTERNATIF DALAM MENANGANI DATA BERDIMENSI TINGGI HAIFA MARDHOTILLAH DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Perbandingan Nilai Fraksi pada Rancangan Faktorial Fraksional 2 k dengan Metode Bissell dan Aplikasinya pada Kasus Perkecambahan Kacang Hijau

Perbandingan Nilai Fraksi pada Rancangan Faktorial Fraksional 2 k dengan Metode Bissell dan Aplikasinya pada Kasus Perkecambahan Kacang Hijau Vol.14, No. 2, 192-201, Januari 2018 Perbandingan Nilai Fraksi pada Rancangan Faktorial Fraksional 2 k dengan Metode Bissell dan Aplikasinya pada Kasus Perkecambahan Kacang Hijau Irawaty 1, Anisa 1, Erna

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN

Lebih terperinci

REGRESI KEKAR SIMPANGAN MUTLAK TERKECIL DENGAN MODIFIKASI SIMPLEKS MUHAMMAD YUSUF DWIHARJANGGI

REGRESI KEKAR SIMPANGAN MUTLAK TERKECIL DENGAN MODIFIKASI SIMPLEKS MUHAMMAD YUSUF DWIHARJANGGI REGRESI KEKAR SIMPANGAN MUTLAK TERKECIL DENGAN MODIFIKASI SIMPLEKS MUHAMMAD YUSUF DWIHARJANGGI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 ABSTRAK

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Rancangan Fractional Factorial (FF) Rancangan FF dengan dua taraf yang dinotasikan dengan rancangan yang mencobakan hanya

TINJAUAN PUSTAKA. Rancangan Fractional Factorial (FF) Rancangan FF dengan dua taraf yang dinotasikan dengan rancangan yang mencobakan hanya TINJAUAN PUSTAKA Rancangan Fractional Factorial (FF) Rancangan FF dengan dua taraf yang dinotasikan dengan rancangan yang mencobakan hanya n p merupakan n p kombinasi perlakuan dari selu ruh kombinasi

Lebih terperinci

DESAIN EKSPERIMEN & SIMULASI 5

DESAIN EKSPERIMEN & SIMULASI 5 DESAIN EKSPERIMEN & SIMULASI 5 (DS.1) OPTIMISASI RESPON EKSPERIMEN MENGGUNAKAN DESAIN BOX-BEHNKEN Budhi Handoko Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA Unpad Email: budhihandoko@unpad.ac.id Abstrak Salah

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE KUADRAT TERKECIL DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MULTIKOLINEARITAS OLEH : GUGUN M. SIMATUPANG

ANALISIS PENERAPAN METODE KUADRAT TERKECIL DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MULTIKOLINEARITAS OLEH : GUGUN M. SIMATUPANG ANALISIS PENERAPAN METODE KUADRAT TERKECIL DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MULTIKOLINEARITAS OLEH : GUGUN M. SIMATUPANG PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2002 ABSTRAK GUGUN M. SIMATUPANG.

Lebih terperinci

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 123-132 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN

Lebih terperinci

Pendugaan Selang Kepercayaan Persentil Bootstrap Nonparametrik untuk Parameter Regresi

Pendugaan Selang Kepercayaan Persentil Bootstrap Nonparametrik untuk Parameter Regresi Statistika, Vol. No., Mei Pendugaan Selang Kepercayaan Persentil Bootstrap Nonparametrik untuk Parameter Regresi MARZUKI, HIZIR SOFYAN, ASEP RUSYANA Jurusan Matematika FMIPA Universitas Syiah Kuala Jl.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR DAN PARTIAL LEAST SQUARES (Studi Kasus: Data Microarray)

PERBANDINGAN ANALISIS LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR DAN PARTIAL LEAST SQUARES (Studi Kasus: Data Microarray) PERBANDINGAN ANALISIS LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR DAN PARTIAL LEAST SQUARES (Studi Kasus: Data Microarray) KADEK DWI FARMANI 1, I PUTU EKA NILA KENCANA 2, KOMANG GDE SUKARSA 3 1,2,3,

Lebih terperinci

PENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI

PENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI PENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 RINGKASAN ALIFTA DIAH AYU RETNANI.

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung) PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung) SKRIPSI Oleh : VICA NURANI 24010211130033 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMILIHAN MODEL REGRESI LINIER DENGAN BOOTSTRAP. Tarno. Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Semarang. Subanar Jurusan Matematika FMIPA UGM Yogyakarta

PEMILIHAN MODEL REGRESI LINIER DENGAN BOOTSTRAP. Tarno. Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Semarang. Subanar Jurusan Matematika FMIPA UGM Yogyakarta PEMILIHAN MODEL REGRESI LINIER DENGAN BOOTSTRAP Tarno Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Semarang Subanar Jurusan Matematika FMIPA UGM Yogyakarta Abstrak Tulisan ini membicarakan tentang penerapan bootstrap

Lebih terperinci

(D.6) PENAKSIRAN DATA HILANG PADA DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL DUA LEVEL TANPA RAPLIKASI DENGAN CARA MEMINIMUMKAN JUMLAH KUADRAT RESIDU

(D.6) PENAKSIRAN DATA HILANG PADA DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL DUA LEVEL TANPA RAPLIKASI DENGAN CARA MEMINIMUMKAN JUMLAH KUADRAT RESIDU (D.6) PENAKSIRAN DATA HILANG PADA DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL DUA LEVEL TANPA RAPLIKASI DENGAN CARA MEMINIMUMKAN JUMLAH KUADRAT RESIDU Martinnus Oetama, 2 Budhi Handoko, 3 Sri Winarni Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Ni Luh Putu Ratna Kumalasari 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2,, Made Susilawati

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BOOTSTRAP RESIDUAL DALAM MENGATASI BIAS PADA PENDUGA PARAMETER ANALISIS REGRESI

PENERAPAN METODE BOOTSTRAP RESIDUAL DALAM MENGATASI BIAS PADA PENDUGA PARAMETER ANALISIS REGRESI PENERAPAN METODE BOOTSTRAP RESIDUAL DALAM MENGATASI BIAS PADA PENDUGA PARAMETER ANALISIS REGRESI Ni Made Metta Astari 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, I Komang Gde Sukarsa 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) Yuditia Ari Prabowo, Yuliana Susanti, dan Santoso Budi Wiyono

Lebih terperinci

METODE LENTH PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL ESTIMASI EFEK ALGORITMA YATES.

METODE LENTH PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL ESTIMASI EFEK ALGORITMA YATES. ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 947-956 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian METODE LENTH PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL ESTIMASI EFEK

Lebih terperinci

Korelasi buah apel impor

Korelasi buah apel impor LAMPIRAN 65 21 Korelasi buah apel Korelasi apel apel Pembelian apel lama pendidikan suku nilai sosial aktif Pembelian apel lama pendidikan suku nilai aktif 1 0,322 * 0,080 0,063-0,066-0,076 0,003-0,147-0,005

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM

PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM BIAStatistics (2015) Vol. 9, 2, hal. 28-32 PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM Munawar Jurusan Matematika FMIPA Universitas Syiah

Lebih terperinci

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 163-168. METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

Lebih terperinci

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 168 176 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN PENDUGA ORDINARY LEAST SQUARES (OLS) DAN GENERALIZED LEAST SQUARES (GLS) PADA MODEL REGRESI

Lebih terperinci

KINERJA JACKKNIFE RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS

KINERJA JACKKNIFE RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS KINERJA JACKKNIFE RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS Hany Devita 1, I Komang Gde Sukarsa 2, I Putu Eka N. Kencana 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana [Email: hanydevita92@gmail.com]

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu usaha pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat adalah memberdayakan peranan jasa perbankan. Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang

Lebih terperinci

(D.3) DESAIN RESOLASI V DENGAN REPLIKASI FRAKSIONAL UNTUK MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA WET SPOT PADA PRODUK KARET MENTAH

(D.3) DESAIN RESOLASI V DENGAN REPLIKASI FRAKSIONAL UNTUK MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA WET SPOT PADA PRODUK KARET MENTAH (D.3) DESAIN RESOLASI V DENGAN REPLIKASI FRAKSIONAL UNTUK MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA WET SPOT PADA PRODUK KARET MENTAH Oleh : Enny Supartini Dra. MS. e-mail : arthinii@yahoo.com ABSTRAK Untuk

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE PERBANDINGANN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE DAN APLIKASINYA PADA DATAA KEMATIAN INDONESIA VANI RIALITA SUPONO SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

SIMULASI PENGUKURAN KETEPATAN MODEL VARIOGRAM PADA METODE ORDINARY KRIGING DENGAN TEKNIK JACKKNIFE

SIMULASI PENGUKURAN KETEPATAN MODEL VARIOGRAM PADA METODE ORDINARY KRIGING DENGAN TEKNIK JACKKNIFE ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 333-342 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian SIMULASI PENGUKURAN KETEPATAN MODEL VARIOGRAM PADA METODE ORDINARY

Lebih terperinci

HETEROSKEDASTISITAS DALAM ANALISIS REGRESI LINIER SKRIPSI. Oleh: YOGIE DANA INSANI NIM

HETEROSKEDASTISITAS DALAM ANALISIS REGRESI LINIER SKRIPSI. Oleh: YOGIE DANA INSANI NIM HETEROSKEDASTISITAS DALAM ANALISIS REGRESI LINIER SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program Sarjana Sains Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

LEAST SQUARE AND RIDGE REGRESSION ESTIMATION ABSTRAK ( ) = ( + ) Kata kunci: regresi linear ganda, multikolinearitas, regresi gulud.

LEAST SQUARE AND RIDGE REGRESSION ESTIMATION ABSTRAK ( ) = ( + ) Kata kunci: regresi linear ganda, multikolinearitas, regresi gulud. 1 LEAST SQUARE AND RIDGE REGRESSION ESTIMATION ABSTRAK Metode kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS) merupakan suatu metode penaksiran koefisien regresi yang paling sederhana. Jika diantara

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE COEFFICIENT OF DETERMINATION RATIO DAN REGRESI DIAGNOSTIK DALAM MENDETEKSI OUTLIER PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

PERBANDINGAN METODE COEFFICIENT OF DETERMINATION RATIO DAN REGRESI DIAGNOSTIK DALAM MENDETEKSI OUTLIER PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 153 158. PERBANDINGAN METODE COEFFICIENT OF DETERMINATION RATIO DAN REGRESI DIAGNOSTIK DALAM MENDETEKSI OUTLIER PADA ANALISIS

Lebih terperinci

(D.2) OPTIMASI KOMPOSISI PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESPONSE SURFACE. H. Sudartianto 3. Sri Winarni

(D.2) OPTIMASI KOMPOSISI PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESPONSE SURFACE. H. Sudartianto 3. Sri Winarni Universitas Padjadjaran, November 00 (D.) OPTIMASI KOMPOSISI PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESPONSE SURFACE Andry Ritonga H. Sudartianto Sri Winarni Mahasiswa Program Strata Jurusan Statistika FMIPA

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran)

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran) Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 2 (2016), hal 113 118. OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran) Eka Dian Rahmawati,

Lebih terperinci

KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI. Oleh : SITI NURBAITI G

KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI. Oleh : SITI NURBAITI G KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI Oleh : SITI NURBAITI G14102022 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK SITI

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA. Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA. Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Abstrak Multikolinearitas yang tinggi diantara peubah-peubah bebas,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aljabar Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemen-elemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom sehingga

Lebih terperinci

KAJIAN PADA RANCANGAN FRACTIONAL FACTORIAL DAN FRACTIONAL FACTORIAL SPLIT-PLOT SRI WINARNI

KAJIAN PADA RANCANGAN FRACTIONAL FACTORIAL DAN FRACTIONAL FACTORIAL SPLIT-PLOT SRI WINARNI KAJIAN PADA RANCANGAN FRACTIONAL FACTORIAL DAN FRACTIONAL FACTORIAL SPLIT-PLOT SRI WINARNI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 006 SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION (Studi Kasus : Harga Penutupan Saham Unilever Indonesia Tbk. Periode September

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE PENDUGAAN PARAMETER DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL LA MBAU

PERBANDINGAN METODE PENDUGAAN PARAMETER DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL LA MBAU v PERBANDINGAN METODE PENDUGAAN PARAMETER DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL LA MBAU Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Departemen Matematika SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KELULUSAN MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS)

KLASIFIKASI KELULUSAN MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) KLASIFIKASI KELULUSAN MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) SKRIPSI Disusun oleh : RIZAL YUNIANTO GHOFAR 240102101410029

Lebih terperinci

RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p (Aplikasi dengan Program SPSS)

RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p (Aplikasi dengan Program SPSS) RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p (Aplikasi dengan Program SPSS) skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sain Matematika oleh Endah Prasetia Nengrum 4150406539 JURUSAN

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH

1. PENDAHULUAN PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH MODEL REGRESI ROBUST ESTIMASI DENGAN PEMBOBOT FAIR PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH Oktaviana Wulandari, Yuliana Susanti, dan Sri Sulistijowati Handajani Program Studi Matematika FMIPA UNS ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi, BAB II LANDASAN TEORI Beberapa teori yang diperlukan untuk mendukung pembahasan diantaranya adalah regresi linear berganda, pengujian asumsi analisis regresi, metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi

Lebih terperinci

= parameter regresi = variabel gangguan Model persamaan regresi linier pada persamaan (2.2) dapat dinyatakan dalam bentuk matriks berikut:

= parameter regresi = variabel gangguan Model persamaan regresi linier pada persamaan (2.2) dapat dinyatakan dalam bentuk matriks berikut: BAB II LANDASAN TEORI 2. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi merupakan salah satu analisis statistik yang sering digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA

PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 6-10 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA I PUTU EKA IRAWAN 1, I KOMANG

Lebih terperinci

Forum Statistika dan Komputasi, Oktober 2009 p : ISSN :

Forum Statistika dan Komputasi, Oktober 2009 p : ISSN : , Oktober 2009 p : 26-34 ISSN : 0853-8115 Vol 14 No.2 METODE PENDUGAAN MATRIKS RAGAM-PERAGAM DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA (RKU) (Variance-Covariance Matrix Estimation Method for Principal Component

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI STATUS KERJA DI KABUPATEN DEMAK Kishartini 1, Diah Safitri 2, Dwi Ispriyanti 3

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI STATUS KERJA DI KABUPATEN DEMAK Kishartini 1, Diah Safitri 2, Dwi Ispriyanti 3 ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 711-718 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI

Lebih terperinci

PREFERENSI KARAKTERISTIK KOPI 3 IN 1 MENGGUNAKAN METODE POHON REGRESI DAN KLASIFIKASI FITRIYANTO

PREFERENSI KARAKTERISTIK KOPI 3 IN 1 MENGGUNAKAN METODE POHON REGRESI DAN KLASIFIKASI FITRIYANTO PREFERENSI KARAKTERISTIK KOPI 3 IN 1 MENGGUNAKAN METODE POHON REGRESI DAN KLASIFIKASI FITRIYANTO DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

Lebih terperinci

PERMASALAHAN AUTOKORELASI PADA ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

PERMASALAHAN AUTOKORELASI PADA ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 2 Hal. 26 34 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERMASALAHAN AUTOKORELASI PADA ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA NADIA UTIKA PUTRI, MAIYASTRI, HAZMIRA

Lebih terperinci

ANALISIS GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN UNTUK DATA KEMISKINAN. Rita Rahmawati 1, Anik Djuraidah 2.

ANALISIS GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN UNTUK DATA KEMISKINAN. Rita Rahmawati 1, Anik Djuraidah 2. ANALISIS GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN UNTUK DATA KEMISKINAN Rita Rahmawati 1, Anik Djuraidah 2 1) Program Studi Statistika, FMIPA Universitas Diponegoro 2) Jurusan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ORDINARY RIDGE REGRESSION DAN UNBIASED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA DATA

PERBANDINGAN ORDINARY RIDGE REGRESSION DAN UNBIASED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA DATA PERBANDINGAN ORDINARY RIDGE REGRESSION DAN UNBIASED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA DATA COMPARISON BETWEEN ORDINARY RIDGE REGRESSION AND UNBIASED RIDGE REGRESSION IN COPING WITH

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 71-81, Agustus 2001, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 71-81, Agustus 2001, ISSN : PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Abstrak Multikolinearitas yang tinggi diantara peubah-peubah bebas,

Lebih terperinci

Estimasi Interval Kepercayaan Bootstrap pada Parameter Regresi Komponen Utama

Estimasi Interval Kepercayaan Bootstrap pada Parameter Regresi Komponen Utama Estimasi Interval Kepercayaan Bootstrap pada Parameter Regresi Komponen Utama Shinta Anisa Putri Y 1, Raupong 2, Sri Astuti Thamrin 3 1 Program Studi Statistika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Metode Bootstrap Untuk mengestimasi Data Hilang (missing Data) pada Eksperimen Faktorial

Metode Bootstrap Untuk mengestimasi Data Hilang (missing Data) pada Eksperimen Faktorial SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Metode Bootstrap Untuk mengestimasi Data Hilang (missing Data) pada Eksperimen Faktorial Enny Supartini Departemen Statistika, F MIPA, Universitas

Lebih terperinci

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE SKRIPSI Disusun Oleh: HILDAWATI 24010211130024 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Stepwise, Best Subset Regression, dan Fraksi dalam Pemilihan Model Regresi Berganda Terbaik

Perbandingan Metode Stepwise, Best Subset Regression, dan Fraksi dalam Pemilihan Model Regresi Berganda Terbaik Jurnal Penelitian Sains Volume 14 Nomer 2(A) 14201 Perbandingan Metode Stepwise, Best Subset Regression, dan Fraksi dalam Pemilihan Model Regresi Berganda Terbaik Herlina Hanum Jurusan Matematika, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

STUDI METODE REGRESI RIDGE DAN METODE ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MULTIKOLINEARITAS SKRIPSI OCKTAVALANNI SIREGAR

STUDI METODE REGRESI RIDGE DAN METODE ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MULTIKOLINEARITAS SKRIPSI OCKTAVALANNI SIREGAR STUDI METODE REGRESI RIDGE DAN METODE ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MULTIKOLINEARITAS SKRIPSI OCKTAVALANNI SIREGAR 100803011 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci