PROFIL KECAMATAN CAKRANEGARA KOTA MATARAM
|
|
- Ridwan Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROFIL KECAMATAN CAKRANEGARA KOTA MATARAM TAHUN 2015
2 PROFIL KECAMATAN CAKRANEGARA KOTA MATARAM I. PENDAHULUAN A. SEJARAH TERBENTUKNYA KECAMATAN CAKRANEGARA Pada awalnya pulau Lombok diperintah oleh Raja Raja Lombok atau Kerajaan Asli Lombok yaitu Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Pejanggik yang terletak di Lombok Timur dan Lombok Tengah, kemudian Kerajaan Kerajaan tersebut ditaklukkan oleh Kerajaan Karangasem dari Pulau Bali. Pada masa pemerintahan Kerajaan Karangasem inilah kemudian Raja memindahkan ibukota Kerajaan ke Cakranegara, yaitu di wilayah Mayura dan membangun istana kerajaan dengan nama istana Ukir Kawi Cakranegara awal mulanya disebut Singasari yang merupakan Kota Kerajaan di bawah kekuasaan Kerajaan Karangasem di Bali,, Cakra menurut bahasa Sanskerta berarti Agama dan Negara berarti tempat / Kota, jadi Cakranegara berarti Kota atau tempat yang dibangun berdasarkan nilai-nilai agama. Kota Cakranegara dibangun tahun 1691 oleh Raja I Gusti Anglurah Ketut Karangasem, bersamaan dengan fasilitas-fasilitas Kota seperti Taman Mayura dan kampung-kampung kota sebagai benteng pertahanan. Setelah Belanda berkuasa di pulau Lombok, Pemerintah Belanda pada tahun 1894 mengatur struktur pemerintahan menurut tata ruang sesuai dengan kepentingan Belanda. Segera setelah itu, pulau Lombok ditempatkan sebagai Afdeling Van Lombok yang beribukota di Ampenan yang termasuk bagian dari Residen Van Bali en Lombok yang beribukota di Singaraja, dan berdasarkan Staatblaad No.185 Tahun 1895 ditetapkan bahwa Afdeling van Lombok dibagi menjadi dua Onder Afdeling yang salah satunya adalah Afdeling Lombok Barat yang beribukota di Mataram dimana terdapat beberapa Kepunggawaan diantaranya Kepunggawaan Cakranegara Barat, Kepunggawaan Cakranegara Timur, Kepunggawaan Cakranegara Selatan, Kepunggawaan Cakranegara Utara, Kepunggawaan Cakranegara Timur Laut, Kepunggawaan Cakranegara Tenggara dan Kepunggawaan Cakranegara Barat Daya. Kemudian berdasarkan Staatsblaad No. 248 Tahun 1898 Afdeling van Lombok dimekarkan menjadi Tiga wilayah Onder Afdeling dengan tambahan Onder Afdeling Lombok Tengah, dan terjadi perubahan Kepunggawaan dalam Onder Afdeling Lombok Barat khususnya Kepunggawaan di Cakranegara menjadi Kepunggawaan Cakranegara Barat, Kepunggawaan Cakranegara Timur, Kepunggawaan Cakranegara Utara dan Kepunggawaan Cakranegara Selatan. Setelah proklamasi kemerdekaan 17 AGUSTUS 1945,Perkembangan Cakranegara terus berjalan sesuai dengan perkembangan politik dan tata pemerintahan berlaku saat itu, selanjutnya berdsarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 Tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram, Cakranegara bersama Mataram dan Ampenan menjadi salah satu Kecamatan yang ada di dalamnya. 1
3 B. VISI DAN MISI KECAMATAN CAKRANEGARA Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan suatu Kota, Kecamatan Cakranegara telah tumbuh menjadi suatu kawasan perdagangan danjasa.sehingga menjadikan kecamatan Cakranegara mempunyai dinamika ekonomi dan Sosial budaya yang lebih maju dan pesat dibanding kecamatan-kecamatan lain yang ada di wilayah Pemerintah Kota Mataram, untuk itu diperlukan suatu penanganan dan kepemimpinan yang memahami sejarah dan karakteristik sosial budaya Cakranegara dalam menghadapi hambatan dan kendala serta mencari alternatif pemecahannya. Di latar belakangi oleh pemikiran di atas maka di cetuskanlah suatu Visi Kecamatan Cakranegara yaitu Cakranegara BERSINAR (Bersih, Sehat, Indah, Aman dan Relegius) dimana Visi tersebut adalah turunan dari Visi Pemerintah Kota Mataram.yaitu Kota Mataram yang Ibadah Maju, Religius dan Berbudaya. Upaya pencapaian Visi tersebut di atas dilakukan melalui beberapa Misi berikut ini: 1. Mengembangkan kota yang aman dan layak huni a. Lingkungan Kota yang nyaman: - tingkat kepadatan penduduk yang optimal (efisiensi pelayanan, sesuai dengan daya dukung kota); - ketersediaan prasarana dan sarana dasar dengan kualitas yang memadai; - memiliki tingkat pelayanan dan jumlah fasilitas umum yang memadai; - memiliki penataan kawasan dan bangunan yang serasian terpelihara; - lingkungan sosial budaya yang mendukung keharmonisan kehidupan masyarakat. b. Lingkungan kota yang aman: - tingkat polusi udara yang rendah dan terkontrol; - tingkat pencemaran air dan tanah yang rendah dan terkontrol; - keamanan (tingkat kriminalitas rendah) dan ketertiban kota yang terjaga; - tingkat pelayanan dan fasilitas kebakaran yang baik (berfungsi dan mencukupi); - stabilitas sosial, ekonomi, dan politik. 2. Mengembangkan kota yang sejahtera - tersedianya segala kebutuhan (sarana,prasarana,pelayanan dan permukiman) yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan kebutuhan masing-masing (orang tua, anak-anak, diffable people/penyandang cacat, dst); - tersedianya lapangan pekerjaan bagi seluruh lapisan masyarakat; - tidak adanya disparitas/kesenjangan pendapatan yang besar antar seluruh lapisan masyarakat. 3. Mengembangkan lingkungan kota yang berkeadilan sosial dan berbudaya - kesamaan dan keadilan dalam perlindungan hukum; - setiap individu, kelompok masyarakat mempunyai akses yang sama terhadap kesempatan berperan serta dan mengaktualisasikan aspirasinya dalam kehidupan kota; 2
4 - setiap individu atau kelompok masyarakat memiliki akses yang sama terhadap kesempatan berusaha dan mengembangkan usaha; - kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam pemeliharaan dan pengembangan budaya dan kearifan lokal. 4. Mengembangkan pembangunan kota yang berkelanjutan Pengembangan kota yang berkelanjutan secara umum terwujud apabila ekonomi kota berkembang, berdaya saing global, pendapatan masyarakat dan pemerintah bertambah dan tetap dapat mempertahankan kualitas sumber daya alam dan lingkungan. Hal ini antara lain mencakup: a. Aspek ekonomi - Daya saing Kota: faktor-faktor penentu daya saing adalah keunggulan sumber daya dan kemampuan pengelolaan kota. Dalam hal ini pengefektipan keterkaitan kota dan desa menjadi sangat penting dalam upaya meningkatkan daya saing kota dan mencegah menurunnya ekonomi perdesaan; - Pengembangan ekonomi kota; Pengembangan produk unggulan kota melalui pengembangan iklim usaha yang kondusif; Menggali potensi kota melalui pelibatan seluruh stakeholders dalam pembangunan; Mengembsngkan inovasi untuk mempertahankan kualitas produksi dan jasa; Pengelolaan sektor informal agar mandiri dan sinergis dengan sector formal; Pemecahan masalah pengangguran dan semi pengangguran; Kemampuan kota untuk siaga dan siap mengatasi bencana dan bangkit dari bencana, baik bencana alam,bencana factor kelalaian manusia, dan bencana sosial b. Aspek Sosial budaya Pemanfaatan dan pengembangan sumber daya sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kesetaraan dan keadilan social, dan juga mengurangi gangguan-gangguan social. Upaya mencapai masyarakat madani dilaksanakan melalui: pemeliharaan keanekaragaman budaya; kesaman hak bagi setiap individu ataupun kelompok masyarakat untuk memenuhi aspirasi budayanya. Peningkatan peran serta masyarakat dalam dinamika kehidupan perkotan; Penyelesaian masalah dislokasi penduduk perkotaan berkaitan dengan masalah lahan. c. Aspek lingkungan: - pengelolaan sumberdaya secara efisien dn berkelanjutan; - pembangunan kota dilakukan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan; - pengendalian dampak lingkungan akibat pembangunan; - peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. 3
5 5. Mengembangkan pola pengelolaan kota berdasarkan tata pemerintahan yang baik a. Pengembangan serta peningkatan mekanisme pelibatan masyarakat dan dunia usaha: antara lain melalui forum diskusi dan koordinasi, pengembangan polapola kemitraan, dan sebagainya. b. Pengembangan struktur kelembagaan pengelolaan kota: penyesuaian stuktur dan kewenangan kelembagaan dalam rangka paradigma pembangunan perkotatan yang baru yaitu transparan, partisipatif, terdesentralisir serta efisien dan efektif. c. Pengembangan sistem informasi : untuk mendukung pola pengelolaan perkotaan dengan penerapan tata pemerintahan yang baik maka diperlukan sistem informasi yang interaktif dari pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang mudah diakses dan dimengerti semua pihak terkait; d. Pengembangan potensi pendanaan: upaya-upaya peningkatan kemampuan kota untuk memperoleh dana bagi pengelolaan dan pembangunannya antara lain melalui peningkatan daya tarik bagi investor, pengelolaan atau manajemen perusahaan daerah serta penigkatan penerapan konsep kewirausahaan dalam pengelolaan pembangunan kota. 6. Mengembangkan keseimbangan dan keterkaitan antar kota dan antar kota-desa. a. keterkaitan kota-desa - pengembangan perkotaan seiring dengan peningkatan efektifitas keterkaitan social ekonomi antara kota dan desa (wilayah hinterlandnya) agar saling menguntungkan dan memperkuat dalam kerangka pengembangan kawasan; - pembangunan kota hendaknya dipadukan dengan perkembangan daerah perdesaan di pinggiranya, karena daerah pinggiran tersebut juga terkena dampak pembangunan dan urbanisasi. - Peningkatan kemampuan perdesaan dalam pembangunan. b. Keterkaitan antar kota - pengembangan system perkotaan dengan memperhatikan pemantapan fungsi, peran dan hirarki kota sesuai dengan potensi dan kedudukanya dalam pengembangan wilayah; - pengembangan kebijakan perkotaan sebagai upaya mencegah terjadinya ketimpangan antar wilayah dan antar kota, terutama antara kota-kota besar yang sangat potensial terintegrasi dalam sistem perekonomian global, dengan kotakota menengah dan kecil lainnya. II. KONDISI GEOGRAFIS A. Luas Wilayah Secara geografis Kecamatan Cakranegara terletak di sebelah timur Kota Mataram, yang sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah atau daerah bukan pantai dengan luas wilayah 9,67 Km2, yang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor: 3 Tahun 2007 Tentang Pemekaran Kecamatan dan Kelurahan di Kota 4
6 Mataram terbagi menjadi 10 (sepuluh) wilayah Kelurahan dengan masing-masing luas wilayah sebagai berikut: LUAS WILAYAH MENURUT KELURAHAN DI KECAMATAN CAKRANEGARA TAHUN 2015 NO KELURAHAN LUAS (Ha) PERSENTASE CAKRANEGARA BARAT ,31 2 CILINAYA ,33 3 SAPTAMARGA ,86 4 MAYURA ,55 5 CAKRANEGARA TIMUR ,93 6 CAKRANEGARA SELATAN ,57 7 CAKRANEGARA SELATAN BARU ,77 8 KARANG TALIWANG ,37 9 CAKRANEGARA UTARA ,38 10 SAYANG-SAYANG ,93 JUMLAH ,00 B. Batas Wilayah Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Cakranegara adalah: - Sebelah Barat berbatasan dengan kec. Mataram dan Kec. Selaparang - Sebelah Timur dan Selatan berbatasan dengan Kec. Sandubaya - Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Gunungsari Kab. Lombok Barat - Sebelah Selatan berbatasan denagn Kab. Lombok Barat III. PEMERINTAHAN Untuk menjalankan roda pemerintahan guna melayani kepentingan masyarakat, Kecamatan Cakranegara terbagi menjadi 10 wilayah Kelurahan, 72 Lingkungan dan 302 RT. Jumlah Aparat Kecamatan 22 orang yang terdiri dari PNS 12 orang, Tenaga Kontrak 7 dan Honorer / PTT 3 orang. Sedangkan Jumlah Perangkat Kelurahan 59 orang, Penghulu 7 orang dan Pekasih 2 orang. Disamping itu menurut Klasifikasinya seluruh Kelurahan di Kecamatan Cakranegara termasuk dalam Kelurahan Swakarya, karena seluruh Kelurahan di Kota Mataram adalah Perangkat Daerah yang membantu tugas-tugas Pemerintah daerah. 5
7 JUMLAH LINGKUNGAN, RW DAN RT MENURUT KELURAHAN DI KECAMATAN CAKRANEGARA TAHUN 2015 NO KELURAHAN LINGKUNGAN RW RT 1 CAKRANEGARA BARAT CILINAYA SAPTAMARGA MAYURA CAKRANEGARA TIMUR CAKRANEGARA SELATAN CAKRANEGARA SELATAN BARU KARANG TALIWANG CAKRANEGARA UTARA SAYANG-SAYANG 8-36 JUMLAH JUMLAH PERANGKAT KELURAHAN, PENGHULU DAN PEKASIH DI KECAMATAN CAKRANEGARA TAHUN 2015 NO KELURAHAN PERANGKAT PENGHULU PEKASIH KELURAHAN 1 CAKRANEGARA BARAT CILINAYA SAPTAMARGA MAYURA CAKRANEGARA TIMUR CAKRANEGARA SELATAN CAKRANEGARA SELATAN BARU KARANG TALIWANG CAKRANEGARA UTARA SAYANG-SAYANG JUMLAH
8 - TUPOKSI Berdasarkan Peraturan Walikota Mataram No. 36/PERT/2008 Tentang rincian Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kecamatan di Kota Mataram. Maka yang dimaksud dengan Kecamatan adalah Kecamatan dalam Wilayah Kota Mataram yang merupakan wilayah kerja Camat sebagai Perangkat daerah. Tugas pokok dari Kecamatan adalah melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah yang dilimpahkan oleh Walikota kepada Camat sebagai perangkat Daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud, kecamatan mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan di Kecamatan; b. Pengkoordinasian penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum; c. Pengkoordinasian kegiatan Pemberdayaan Masyarakat; d. Pengkoordinasian Pembangunan dan Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; e. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; f. Pembinaan penyelenggaraan pemerintah Kelurahan; g. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan /atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah Kelurahan; h. Penyusunan program, pembinaan administrasi dan pengelolaan ketatausahaan; i. Pelaksanaan tugas lainnya yang dilimpahkan oleh Walikota; IV. PENDUDUK Jumlah Penduduk Kecamatan Cakranegara pada Triwulan III Tahun 2015 (per September 2015) adalah jiwa yang terdiri dari Laki-laki jiwa dan Perempuan adalah jiwa. Dengan jumlah KK adalah Kalau dilihat dari kepadatan penduduknya, maka diperoleh gambaran bahwa kepadatan penduduk Kecamatan Cakranegara rata-rata sebesar jiwa / Ha, artinya setiap Hektar di huni oleh penduduk. Penduduk di Kecamatan Cakranegara kalau dilihat dari segi Suku, Agama dan ras terlihat cukup Heterogen dan ini merupakan konsekuensi dari kemajuan suatu kota,yang merupakan daya tarik tersendiri bagi pendatang untuk datang dan bermukim di Kecamatan Cakranegara yang telah berkembang menjadi daerah perdagangan dan Jasa. Sehingga permasalahan Kependudukan di Kecamatan Cakranegara memerlukan penanganan dan perhatian tersendiri dari Pemerintah Kota Mataram umumnya dan Pemerintah Kecamatan Cakranegara pada khususnya, untuk terciptanya suasana yang Bersih, Sehat, Indah, Aman dan Religius (BERSINAR). 7
9 JUMLAH PENDUDUK PERKELURAHAN MENURUT JENIS KELAMIN DI KECAMATAN CAKRANEGARA Per September TAHUN 2015 NO KELURAHAN LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 CAKRANEGARA BARAT CILINAYA SAPTAMARGA MAYURA CAKRANEGARA TIMUR CAKRANEGARA SELATAN CAKRANEGARA SELATAN BARU KARANG TALIWANG CAKRANEGARA UTARA SAYANG-SAYANG JUMLAH NO KEPADATAN PENDUDUK DIRINCI MENURUT LUAS WILAYAH PERKELURHAN DI KECAMATAN CAKRANEGARA Per September TAHUN 2015 KELURAHAN LUAS WILAYAH (Ha) PENDUDUK (JIWA) KEPADATAN 1 CAKRANEGARA BARAT CILINAYA SAPTAMARGA MAYURA CAKRANEGARA TIMUR CAKRANEGARA SELATAN CAKRANEGARA SELATAN BARU KARANG TALIWANG CAKRANEGARA UTARA SAYANG-SAYANG JUMLAH
10 RATA-RATA PENDUDUK PER KK MENURUT KELURAHAN DI KECAMATAN CAKRANEGARA Per September TAHUN 2015 NO KELURAHAN JUMLAH JIWA JUMLAH KK RATA-RATA 1 CAKRANEGARA BARAT CILINAYA SAPTAMARGA MAYURA CAKRANEGARA TIMUR CAKRANEGARA SELATAN CAKRANEGARA SELATAN BARU KARANG TALIWANG CAKRANEGARA UTARA SAYANG-SAYANG JUMLAH V. SOSIAL EKONOMI, SARANA DAN PRASARANA Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber daya Manusia (SDM), yang diupayakan melalui pemangunan sector pendidikan baik Formal maupun Informal. Pembangunan sector Pendidikan di Kecamatan Cakranegara sampai dengan tahun 2015 cukup meningkat yang meliputi : Pendidikan pra Sekolah/PAUD/TK/RA mencapai 14 buah dengan jumlah murid 950 orang. Sedangkan untuk jenjang pendidikan SD/MI hingga saat ini Kecamatan Cakranegara memiliki 34 buah SD yang menampung siswa. Pendidikan SMP/MTS mencapai 6 buah dengan jumlah siswa orang, Sedangkan Pedidikan menengah SMA/MA dan SMK mencapai 3 buah dengan siswa dengan jumlah siswa 670 orang. Peserta KB di Kecamatan Cakranegara secara mandiri sudah cukup baik meliputi pengguna alat kontrasepsi IUD dengan jumlah orang, MOP dengan jumlah 48 orang, MOW dengan jumlah 2016 orang, IMPLAN dengan jumlah 347 orang, SUNTIK KB dengan jumlah orang, PIL KB dengan jumlah 912 orang, KONDOM dengan jumlah 112 orang.sehingga jumlah keseluruhan peserta KB di Kecamatan Cakranegara sampai dengan saat ini mencapai orang. Sarana Perekonomian yang terdapat di Kecamatan Cakranegara yaitu, 6 (enam) pasar, toko/kios dan 41 Lembaga Keuangan. Sarana angkutan dan komunikasi pada saat ini sudah merupakan kebutuhan primer dari masyarakat. Oleh karena itu sektor ini mutlak adanya untuk menunjang segala kegiatan masyarakat. 9
11 Jumlah Kantor Pos tercatat 2 unit, Cidomo 139 buah, mobil Angkutan penumpang 43 buah dengan penyebaran per kelurahan Rata-Rata 4 buah, dan Kelurahan yang paling banyak memiliki mobil angkutan penumpang adalah Kelurahan Kr. Taliwang dengan jumlah 9 buah. JUMLAH SARANA PEREKONOMIAN MENURUT JENISNYA PERKELURAHAN TAHUN 2015 NO KELURAHAN PASAR LEMBAGA TOKO/KIOS UMUM KEUANGAN 1 CAKRANEGARA BARAT CILINAYA SAPTAMARGA MAYURA CAKRANEGARA TIMUR CAKRANEGARA SELATAN CAKRANEGARA SELATAN BARU KARANG TALIWANG CAKRANEGARA UTARA SAYANG-SAYANG JUMLAH JUMLAH ORSOS, KARANG TARUNA DAN PSM DI KECAMATAN CAKRANEGARA TAHUN 2015 KARANG PSM NO KELURAHAN ORSOS TARUNA ( orang ) 1 CAKRANEGARA BARAT CILINAYA SAPTAMARGA MAYURA CAKRANEGARA TIMUR CAKRANEGARA SELATAN CAKRANEGARA SELATAN BARU KARANG TALIWANG CAKRANEGARA UTARA SAYANG-SAYANG JUMLAH
12 11
13
PROFIL KELURAHAN MONJOK BARAT KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM TAHUN 2015
PROFIL KELURAHAN MONJOK BARAT KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM TAHUN 2015 1 SEKAPUR SIRIH Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan Rahmat, Taufiq, Hidayah
Lebih terperinciSEKILAS TENTANG MATARAM DAN TAMAN NASIONAL WISATA PERAIRAN (TWP) GILI MATRA LOMBOK, JUNI 2011
SEKILAS TENTANG MATARAM DAN TAMAN NASIONAL WISATA PERAIRAN (TWP) GILI MATRA LOMBOK, JUNI 2011 Kota Mataram Kota Mataram merupakan ibukota Propinsi Nusa Tenggara Barat, sekaligus ibukota Pemerintah Kota
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI ORGANISASI
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 bulan
Lebih terperinciA. Gambaran Umum Daerah
Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º
Lebih terperinciKELURAHAN SAPTA MARGA BErsih-haRmonis, sejahtera dan berbudaya
KOTA MATARAM KELURAHAN SAPTA MARGA BErsih-haRmonis, sejahtera dan berbudaya VI Nama SKPD : Kecamatan Cakranegara Unit Kerja : Kelurahan Sapta Marga Alamat : Jalan Arca No. 19 Panaraga Utara Telp. (0370)
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA
Lebih terperinciKEADAAN UMUM. Gambaran Umum Kota Depok
KEADAAN UMUM Gambaran Umum Kota Depok Kota Depok pada mulanya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bogor, mengingat perkembangannya yang relatif pesat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan Permendagri 54/2010, visi dalam RPJMD ini adalah gambaran tentang kondisi Provinsi Sulawesi Selatan yang diharapkan terwujud/tercapai pada akhir
Lebih terperinciARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN
ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN Banjarmasin, 25 September 2010 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Kondisi Perkotaan Indonesia Kawasan perkotaan berkembang
Lebih terperinciTabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN
Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan 2016-2021 I. MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG BERIMAN DAN BERBUDAYA MEMBENTUK MANUSIA YANG BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR: 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMEKARAN KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KOTA MATARAM WALIKOTA MATARAM,
PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR: 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMEKARAN KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KOTA MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH
RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan
Lebih terperinciBAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan
Lebih terperinciPROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS
PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah
Lebih terperinci5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG
Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang
Lebih terperinciTABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Pembangunan Daerah Dalam kampanye yang telah disampaikan, platform bupati terpilih di antaranya sebagai berikut: a. Visi : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat
Lebih terperinciV BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan paradigma pembangunan pada masa orde baru, dari sistem sentralistik ke sistem desentralistik bertujuan untuk memberikan pelimpahan wewenang kepada otonomi daerah
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 228
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG
BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan Sukasari Kota Bandung 2.1.1 Struktur Organisasi Kecamatan Sukasari Kota Bandung Berdasarkan Peraturan
Lebih terperincihttps://rotendaokab.bps.go.id
STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1617 Katalog BPS : 1101002.5314041 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv
Lebih terperinci6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan
BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geoafis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60-
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1.Kota Metro Kota Metro secara geoafis terletak pada 105,170-105,190 bujur timur dan 5,60-5,80 lintang selatan, berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung).Wilayah
Lebih terperinciTerwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.
Visi Pemerintah 2014-2019 adalah : Terwujudnya Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Perumusan dan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan
Lebih terperinciVisi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun
Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun 2016-2021 Terwujudnya Ketahanan Pangan bagi Masyarakat Kabupaten Kediri yang Religius, Cerdas, Sehat, Sejahtera, Kreatif, dan Berkeadilan, yang didukung oleh
Lebih terperinciPROFIL KECAMATAN MATARAM TAHUN 2016
PROFIL KECAMATAN MATARAM TAHUN 2016 I. VISI DAN MISI KECAMATAN MATARAM Visi adalah gambaran kondisi ideal tujuan atau gambaran masa depan yang akan kita raih dalam waktu telah ditentukan. Visi tersebut
Lebih terperinciGEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian
GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman
Katalog BPS : 9312.3273.100 Statistik Daerah Kecamatan Rancasari 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : 3273.1642 Katalog BPS : 9213.3273.100
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan
Lebih terperinciBAB IV VISI DAN MISI DAERAH
BAB IV VISI DAN MISI DAERAH Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lebak 2005-2025 disusun dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah yang diharapkan dapat dicapai pada
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan
Lebih terperinciKatalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA
Katalog BPS : 1101002.6271012 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2014 ISSN : 2089-1725 No. Publikasi : 62710.1415 Katalog BPS : 1101002.6271012 Ukuran Buku
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013
Katalog BPS : 1101002.6271012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, perlu perubahan secara mendasar, terencana dan terukur. Upaya
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
Lebih terperinciBAB VI KEBIJAKAN UMUM
BAB VI KEBIJAKAN UMUM Visi sekaligus tujuan pembangunan jangka menengah Kota Semarang tahun 2005-2010 adalah SEMARANG KOTA METROPOLITAN YANG RELIGIUS BERBASIS PERDAGANGAN DAN JASA sebagai landasan bagi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Visi Kabupaten Lombok Timur 2013-2018, tidak terlepas dari Visi yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan tantangan. Munculnya berbagai permasalahan daerah serta diikuti masih banyaknya
Lebih terperinciKatalog BPS
Katalog BPS 1403.8271.012 Kecamatan Pulau Batang Dua Dalam Angka 2012 PULAU BATANG DUA DALAM ANGKA 2012 Nomor Katalog : 1403.8271.012 Nomor Publikasi : 8271.000 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman
Lebih terperincihttps://rotendaokab.bps.go.id
STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE TENGAH 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE TENGAH 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1616 Katalog BPS : 1101002.5314040 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv +
Lebih terperinciIV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN
92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT 3.1. Gambaran umum daerah terkait dengan pelayanan SKPD Posisi geografis
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun
Lebih terperinciBAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN
BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 4.1 VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN LENGKONG 2016
Katalog BPS : 9312.3273.070 Statistik Daerah Kecamatan Lengkong 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN LENGKONG 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LENGKONG 2016 ISSN : - No. Publikasi
Lebih terperinciTabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep
Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19
BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Tinjauan Kota Pekanbaru 1. Letak dan Luas Kota Pekanbaru terletak antara 101 14-101 34 Bujur Timur dan 0 25-0 45 Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19
Lebih terperinciBAB 3 TINJAUAN WILAYAH
P erpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 3 TINJAUAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu
Lebih terperinciKatalog BPS : STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG
Katalog BPS : 9213.3273.100 STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2015 ISSN : - No. Publikasi : 3273.1543 Katalog BPS : 9213.3273.100
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geografis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan
IV. GAMBARAN UMUM A. Kota Metro 1. Gambaran Umum Kota Metro Kota Metro secara geografis terletak pada 105,170-105,190 bujur timur dan 5,60-5,80 lintang selatan, berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK ARISAN JAJAN DENGAN SISTEM BAGI HASIL DI TAMBAK LUMPANG KELURAHAN SUKOMANUNNGAL KECAMATAN SUKOMANUNGGAL SURABAYA
BAB III PRAKTEK ARISAN JAJAN DENGAN SISTEM BAGI HASIL DI TAMBAK LUMPANG KELURAHAN SUKOMANUNNGAL KECAMATAN SUKOMANUNGGAL SURABAYA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Pada dasarnya dalam
Lebih terperinciBAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis
BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Mengacu kepada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Akhir Masa Jabatan 2007 2012 PemProv DKI Jakarta. Provinsi DKI Jakarta
Lebih terperincipelaksanaan pemerintahan terbebas dari praktek-praktek KKN,
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS VISI Agar terselenggaranya good goverment ( pemerintahan yang baik ) tentunya diperlukan perencanaan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
- 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika A. Permasalahan Adapun Permasalahan
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. Visi 2011-2016 adalah: BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang Bersih, Efektif, Religius, Cepat, Aman, Harmonis,
Lebih terperinciBAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH
BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH A. Latar belakang berdirinya kelurahan Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu pada UU No. 32 Tahun 2004 telah merubah peran lembaga
Lebih terperincihttps://rotendaokab.bps.go.id
STATISTIK DAERAH KECAMATAN LANDU LEKO 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LANDU LEKO 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1620 Katalog BPS : 1101002.5314061 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv + 9
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Tarai Bangun adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang
28 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Tarai Bangun Desa Tarai Bangun adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar yang menurut sejarah berdirinya adalah melalui pemekaran
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG
PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2007-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan
Lebih terperinciBAB III VISI, DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN
BAB III VISI, DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2005-2025 3.1. Visi Ada beberapa unsur yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun visi dan misi daerah, yaitu mandat dan perubahan-perubahan yang terjadi
Lebih terperinci4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah
4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah Mencermati isu-isu strategis diatas maka strategi dan kebijakan pembangunan Tahun 2014 per masing-masing isu strategis adalah sebagaimana tersebut pada Tabel
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan pendapatan perkapita sebuah
Lebih terperinciBAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH
BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Bengkulu Tengah yang Lebih Maju, Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan, Damai dan Agamis 1. Maju, yang diukur dengan : (a) meningkatnya investasi;
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS A. Permasalahan Pembangunan Dari kondisi umum daerah sebagaimana diuraikan pada Bab II, dapat diidentifikasi permasalahan daerah sebagai berikut : 1. Masih tingginya angka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciTabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan
Lebih terperinciBUKU PROFIL KELURAHAN MONJOK TIMUR KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM
BUKU PROFIL KELURAHAN MONJOK TIMUR KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM TAHUN 2016 1 GAMBARAN UMUM KELURAHAN MONJOK TIMUR A. Profil Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan. Berdasarkan peraturan daerah (Perda)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara
Lebih terperinciKatalog BPS :
Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah
Lebih terperinciTabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD
"Terwujudnya Kota Cirebon Yang Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau (RAMAH) pada Tahun 2018" Tabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD Misi 1 Mewujudkan Aparatur Pemerintahan dan Masyarakat Kota Cirebon
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH 5.1 VISI DAN MISI KOTA CIMAHI. Sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117
Lebih terperinciAnggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,
Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00
Lebih terperinciTERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN
TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN Untuk memberikan gambaran yang jelas pada visi tersebut, berikut ada 2 (dua) kalimat kunci yang perlu dijelaskan, sebagai berikut : Masyarakat
Lebih terperinciBAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi Strategi merupakan pemikiran-pemikiran konseptual analitis dan komprehensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar atau memperkuat pencapaian
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Pembentukan Kecamatan Alok Timur Kabuaten Sikka Kecamatan Alok Timur merupakan Kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Alok
Lebih terperinciBAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN
BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan
Lebih terperinciRencana Strategis
kesempatan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan ekonomi yang diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Berdasarkan
Lebih terperinciPermasalahan Mendasar Daerah
VISI, MISI DAN AGENDA PEMBANGUNAN SERTA KEBIJAKAN STRATEGIS Permasalahan Mendasar Daerah 1. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia sehingga menyebabkan rendahnya produktivitas dan daya saing yang
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,
KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan
Lebih terperinciSLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
1.8. Kebijakan Pembangunan Daerah Berkelanjutan Provinsi DKI Jakarta Pembangunan di DKI Jakarta adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseluruhan dan pembangunan pada hakekatnya
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati
Lebih terperinci