PROFIL KECAMATAN CAKRANEGARA KOTA MATARAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KECAMATAN CAKRANEGARA KOTA MATARAM"

Transkripsi

1 PROFIL KECAMATAN CAKRANEGARA KOTA MATARAM TAHUN 2015

2 PROFIL KECAMATAN CAKRANEGARA KOTA MATARAM I. PENDAHULUAN A. SEJARAH TERBENTUKNYA KECAMATAN CAKRANEGARA Pada awalnya pulau Lombok diperintah oleh Raja Raja Lombok atau Kerajaan Asli Lombok yaitu Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Pejanggik yang terletak di Lombok Timur dan Lombok Tengah, kemudian Kerajaan Kerajaan tersebut ditaklukkan oleh Kerajaan Karangasem dari Pulau Bali. Pada masa pemerintahan Kerajaan Karangasem inilah kemudian Raja memindahkan ibukota Kerajaan ke Cakranegara, yaitu di wilayah Mayura dan membangun istana kerajaan dengan nama istana Ukir Kawi Cakranegara awal mulanya disebut Singasari yang merupakan Kota Kerajaan di bawah kekuasaan Kerajaan Karangasem di Bali,, Cakra menurut bahasa Sanskerta berarti Agama dan Negara berarti tempat / Kota, jadi Cakranegara berarti Kota atau tempat yang dibangun berdasarkan nilai-nilai agama. Kota Cakranegara dibangun tahun 1691 oleh Raja I Gusti Anglurah Ketut Karangasem, bersamaan dengan fasilitas-fasilitas Kota seperti Taman Mayura dan kampung-kampung kota sebagai benteng pertahanan. Setelah Belanda berkuasa di pulau Lombok, Pemerintah Belanda pada tahun 1894 mengatur struktur pemerintahan menurut tata ruang sesuai dengan kepentingan Belanda. Segera setelah itu, pulau Lombok ditempatkan sebagai Afdeling Van Lombok yang beribukota di Ampenan yang termasuk bagian dari Residen Van Bali en Lombok yang beribukota di Singaraja, dan berdasarkan Staatblaad No.185 Tahun 1895 ditetapkan bahwa Afdeling van Lombok dibagi menjadi dua Onder Afdeling yang salah satunya adalah Afdeling Lombok Barat yang beribukota di Mataram dimana terdapat beberapa Kepunggawaan diantaranya Kepunggawaan Cakranegara Barat, Kepunggawaan Cakranegara Timur, Kepunggawaan Cakranegara Selatan, Kepunggawaan Cakranegara Utara, Kepunggawaan Cakranegara Timur Laut, Kepunggawaan Cakranegara Tenggara dan Kepunggawaan Cakranegara Barat Daya. Kemudian berdasarkan Staatsblaad No. 248 Tahun 1898 Afdeling van Lombok dimekarkan menjadi Tiga wilayah Onder Afdeling dengan tambahan Onder Afdeling Lombok Tengah, dan terjadi perubahan Kepunggawaan dalam Onder Afdeling Lombok Barat khususnya Kepunggawaan di Cakranegara menjadi Kepunggawaan Cakranegara Barat, Kepunggawaan Cakranegara Timur, Kepunggawaan Cakranegara Utara dan Kepunggawaan Cakranegara Selatan. Setelah proklamasi kemerdekaan 17 AGUSTUS 1945,Perkembangan Cakranegara terus berjalan sesuai dengan perkembangan politik dan tata pemerintahan berlaku saat itu, selanjutnya berdsarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 Tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram, Cakranegara bersama Mataram dan Ampenan menjadi salah satu Kecamatan yang ada di dalamnya. 1

3 B. VISI DAN MISI KECAMATAN CAKRANEGARA Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan suatu Kota, Kecamatan Cakranegara telah tumbuh menjadi suatu kawasan perdagangan danjasa.sehingga menjadikan kecamatan Cakranegara mempunyai dinamika ekonomi dan Sosial budaya yang lebih maju dan pesat dibanding kecamatan-kecamatan lain yang ada di wilayah Pemerintah Kota Mataram, untuk itu diperlukan suatu penanganan dan kepemimpinan yang memahami sejarah dan karakteristik sosial budaya Cakranegara dalam menghadapi hambatan dan kendala serta mencari alternatif pemecahannya. Di latar belakangi oleh pemikiran di atas maka di cetuskanlah suatu Visi Kecamatan Cakranegara yaitu Cakranegara BERSINAR (Bersih, Sehat, Indah, Aman dan Relegius) dimana Visi tersebut adalah turunan dari Visi Pemerintah Kota Mataram.yaitu Kota Mataram yang Ibadah Maju, Religius dan Berbudaya. Upaya pencapaian Visi tersebut di atas dilakukan melalui beberapa Misi berikut ini: 1. Mengembangkan kota yang aman dan layak huni a. Lingkungan Kota yang nyaman: - tingkat kepadatan penduduk yang optimal (efisiensi pelayanan, sesuai dengan daya dukung kota); - ketersediaan prasarana dan sarana dasar dengan kualitas yang memadai; - memiliki tingkat pelayanan dan jumlah fasilitas umum yang memadai; - memiliki penataan kawasan dan bangunan yang serasian terpelihara; - lingkungan sosial budaya yang mendukung keharmonisan kehidupan masyarakat. b. Lingkungan kota yang aman: - tingkat polusi udara yang rendah dan terkontrol; - tingkat pencemaran air dan tanah yang rendah dan terkontrol; - keamanan (tingkat kriminalitas rendah) dan ketertiban kota yang terjaga; - tingkat pelayanan dan fasilitas kebakaran yang baik (berfungsi dan mencukupi); - stabilitas sosial, ekonomi, dan politik. 2. Mengembangkan kota yang sejahtera - tersedianya segala kebutuhan (sarana,prasarana,pelayanan dan permukiman) yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan kebutuhan masing-masing (orang tua, anak-anak, diffable people/penyandang cacat, dst); - tersedianya lapangan pekerjaan bagi seluruh lapisan masyarakat; - tidak adanya disparitas/kesenjangan pendapatan yang besar antar seluruh lapisan masyarakat. 3. Mengembangkan lingkungan kota yang berkeadilan sosial dan berbudaya - kesamaan dan keadilan dalam perlindungan hukum; - setiap individu, kelompok masyarakat mempunyai akses yang sama terhadap kesempatan berperan serta dan mengaktualisasikan aspirasinya dalam kehidupan kota; 2

4 - setiap individu atau kelompok masyarakat memiliki akses yang sama terhadap kesempatan berusaha dan mengembangkan usaha; - kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam pemeliharaan dan pengembangan budaya dan kearifan lokal. 4. Mengembangkan pembangunan kota yang berkelanjutan Pengembangan kota yang berkelanjutan secara umum terwujud apabila ekonomi kota berkembang, berdaya saing global, pendapatan masyarakat dan pemerintah bertambah dan tetap dapat mempertahankan kualitas sumber daya alam dan lingkungan. Hal ini antara lain mencakup: a. Aspek ekonomi - Daya saing Kota: faktor-faktor penentu daya saing adalah keunggulan sumber daya dan kemampuan pengelolaan kota. Dalam hal ini pengefektipan keterkaitan kota dan desa menjadi sangat penting dalam upaya meningkatkan daya saing kota dan mencegah menurunnya ekonomi perdesaan; - Pengembangan ekonomi kota; Pengembangan produk unggulan kota melalui pengembangan iklim usaha yang kondusif; Menggali potensi kota melalui pelibatan seluruh stakeholders dalam pembangunan; Mengembsngkan inovasi untuk mempertahankan kualitas produksi dan jasa; Pengelolaan sektor informal agar mandiri dan sinergis dengan sector formal; Pemecahan masalah pengangguran dan semi pengangguran; Kemampuan kota untuk siaga dan siap mengatasi bencana dan bangkit dari bencana, baik bencana alam,bencana factor kelalaian manusia, dan bencana sosial b. Aspek Sosial budaya Pemanfaatan dan pengembangan sumber daya sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kesetaraan dan keadilan social, dan juga mengurangi gangguan-gangguan social. Upaya mencapai masyarakat madani dilaksanakan melalui: pemeliharaan keanekaragaman budaya; kesaman hak bagi setiap individu ataupun kelompok masyarakat untuk memenuhi aspirasi budayanya. Peningkatan peran serta masyarakat dalam dinamika kehidupan perkotan; Penyelesaian masalah dislokasi penduduk perkotaan berkaitan dengan masalah lahan. c. Aspek lingkungan: - pengelolaan sumberdaya secara efisien dn berkelanjutan; - pembangunan kota dilakukan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan; - pengendalian dampak lingkungan akibat pembangunan; - peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. 3

5 5. Mengembangkan pola pengelolaan kota berdasarkan tata pemerintahan yang baik a. Pengembangan serta peningkatan mekanisme pelibatan masyarakat dan dunia usaha: antara lain melalui forum diskusi dan koordinasi, pengembangan polapola kemitraan, dan sebagainya. b. Pengembangan struktur kelembagaan pengelolaan kota: penyesuaian stuktur dan kewenangan kelembagaan dalam rangka paradigma pembangunan perkotatan yang baru yaitu transparan, partisipatif, terdesentralisir serta efisien dan efektif. c. Pengembangan sistem informasi : untuk mendukung pola pengelolaan perkotaan dengan penerapan tata pemerintahan yang baik maka diperlukan sistem informasi yang interaktif dari pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang mudah diakses dan dimengerti semua pihak terkait; d. Pengembangan potensi pendanaan: upaya-upaya peningkatan kemampuan kota untuk memperoleh dana bagi pengelolaan dan pembangunannya antara lain melalui peningkatan daya tarik bagi investor, pengelolaan atau manajemen perusahaan daerah serta penigkatan penerapan konsep kewirausahaan dalam pengelolaan pembangunan kota. 6. Mengembangkan keseimbangan dan keterkaitan antar kota dan antar kota-desa. a. keterkaitan kota-desa - pengembangan perkotaan seiring dengan peningkatan efektifitas keterkaitan social ekonomi antara kota dan desa (wilayah hinterlandnya) agar saling menguntungkan dan memperkuat dalam kerangka pengembangan kawasan; - pembangunan kota hendaknya dipadukan dengan perkembangan daerah perdesaan di pinggiranya, karena daerah pinggiran tersebut juga terkena dampak pembangunan dan urbanisasi. - Peningkatan kemampuan perdesaan dalam pembangunan. b. Keterkaitan antar kota - pengembangan system perkotaan dengan memperhatikan pemantapan fungsi, peran dan hirarki kota sesuai dengan potensi dan kedudukanya dalam pengembangan wilayah; - pengembangan kebijakan perkotaan sebagai upaya mencegah terjadinya ketimpangan antar wilayah dan antar kota, terutama antara kota-kota besar yang sangat potensial terintegrasi dalam sistem perekonomian global, dengan kotakota menengah dan kecil lainnya. II. KONDISI GEOGRAFIS A. Luas Wilayah Secara geografis Kecamatan Cakranegara terletak di sebelah timur Kota Mataram, yang sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah atau daerah bukan pantai dengan luas wilayah 9,67 Km2, yang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor: 3 Tahun 2007 Tentang Pemekaran Kecamatan dan Kelurahan di Kota 4

6 Mataram terbagi menjadi 10 (sepuluh) wilayah Kelurahan dengan masing-masing luas wilayah sebagai berikut: LUAS WILAYAH MENURUT KELURAHAN DI KECAMATAN CAKRANEGARA TAHUN 2015 NO KELURAHAN LUAS (Ha) PERSENTASE CAKRANEGARA BARAT ,31 2 CILINAYA ,33 3 SAPTAMARGA ,86 4 MAYURA ,55 5 CAKRANEGARA TIMUR ,93 6 CAKRANEGARA SELATAN ,57 7 CAKRANEGARA SELATAN BARU ,77 8 KARANG TALIWANG ,37 9 CAKRANEGARA UTARA ,38 10 SAYANG-SAYANG ,93 JUMLAH ,00 B. Batas Wilayah Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Cakranegara adalah: - Sebelah Barat berbatasan dengan kec. Mataram dan Kec. Selaparang - Sebelah Timur dan Selatan berbatasan dengan Kec. Sandubaya - Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Gunungsari Kab. Lombok Barat - Sebelah Selatan berbatasan denagn Kab. Lombok Barat III. PEMERINTAHAN Untuk menjalankan roda pemerintahan guna melayani kepentingan masyarakat, Kecamatan Cakranegara terbagi menjadi 10 wilayah Kelurahan, 72 Lingkungan dan 302 RT. Jumlah Aparat Kecamatan 22 orang yang terdiri dari PNS 12 orang, Tenaga Kontrak 7 dan Honorer / PTT 3 orang. Sedangkan Jumlah Perangkat Kelurahan 59 orang, Penghulu 7 orang dan Pekasih 2 orang. Disamping itu menurut Klasifikasinya seluruh Kelurahan di Kecamatan Cakranegara termasuk dalam Kelurahan Swakarya, karena seluruh Kelurahan di Kota Mataram adalah Perangkat Daerah yang membantu tugas-tugas Pemerintah daerah. 5

7 JUMLAH LINGKUNGAN, RW DAN RT MENURUT KELURAHAN DI KECAMATAN CAKRANEGARA TAHUN 2015 NO KELURAHAN LINGKUNGAN RW RT 1 CAKRANEGARA BARAT CILINAYA SAPTAMARGA MAYURA CAKRANEGARA TIMUR CAKRANEGARA SELATAN CAKRANEGARA SELATAN BARU KARANG TALIWANG CAKRANEGARA UTARA SAYANG-SAYANG 8-36 JUMLAH JUMLAH PERANGKAT KELURAHAN, PENGHULU DAN PEKASIH DI KECAMATAN CAKRANEGARA TAHUN 2015 NO KELURAHAN PERANGKAT PENGHULU PEKASIH KELURAHAN 1 CAKRANEGARA BARAT CILINAYA SAPTAMARGA MAYURA CAKRANEGARA TIMUR CAKRANEGARA SELATAN CAKRANEGARA SELATAN BARU KARANG TALIWANG CAKRANEGARA UTARA SAYANG-SAYANG JUMLAH

8 - TUPOKSI Berdasarkan Peraturan Walikota Mataram No. 36/PERT/2008 Tentang rincian Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kecamatan di Kota Mataram. Maka yang dimaksud dengan Kecamatan adalah Kecamatan dalam Wilayah Kota Mataram yang merupakan wilayah kerja Camat sebagai Perangkat daerah. Tugas pokok dari Kecamatan adalah melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah yang dilimpahkan oleh Walikota kepada Camat sebagai perangkat Daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud, kecamatan mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan di Kecamatan; b. Pengkoordinasian penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum; c. Pengkoordinasian kegiatan Pemberdayaan Masyarakat; d. Pengkoordinasian Pembangunan dan Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; e. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; f. Pembinaan penyelenggaraan pemerintah Kelurahan; g. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan /atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah Kelurahan; h. Penyusunan program, pembinaan administrasi dan pengelolaan ketatausahaan; i. Pelaksanaan tugas lainnya yang dilimpahkan oleh Walikota; IV. PENDUDUK Jumlah Penduduk Kecamatan Cakranegara pada Triwulan III Tahun 2015 (per September 2015) adalah jiwa yang terdiri dari Laki-laki jiwa dan Perempuan adalah jiwa. Dengan jumlah KK adalah Kalau dilihat dari kepadatan penduduknya, maka diperoleh gambaran bahwa kepadatan penduduk Kecamatan Cakranegara rata-rata sebesar jiwa / Ha, artinya setiap Hektar di huni oleh penduduk. Penduduk di Kecamatan Cakranegara kalau dilihat dari segi Suku, Agama dan ras terlihat cukup Heterogen dan ini merupakan konsekuensi dari kemajuan suatu kota,yang merupakan daya tarik tersendiri bagi pendatang untuk datang dan bermukim di Kecamatan Cakranegara yang telah berkembang menjadi daerah perdagangan dan Jasa. Sehingga permasalahan Kependudukan di Kecamatan Cakranegara memerlukan penanganan dan perhatian tersendiri dari Pemerintah Kota Mataram umumnya dan Pemerintah Kecamatan Cakranegara pada khususnya, untuk terciptanya suasana yang Bersih, Sehat, Indah, Aman dan Religius (BERSINAR). 7

9 JUMLAH PENDUDUK PERKELURAHAN MENURUT JENIS KELAMIN DI KECAMATAN CAKRANEGARA Per September TAHUN 2015 NO KELURAHAN LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 CAKRANEGARA BARAT CILINAYA SAPTAMARGA MAYURA CAKRANEGARA TIMUR CAKRANEGARA SELATAN CAKRANEGARA SELATAN BARU KARANG TALIWANG CAKRANEGARA UTARA SAYANG-SAYANG JUMLAH NO KEPADATAN PENDUDUK DIRINCI MENURUT LUAS WILAYAH PERKELURHAN DI KECAMATAN CAKRANEGARA Per September TAHUN 2015 KELURAHAN LUAS WILAYAH (Ha) PENDUDUK (JIWA) KEPADATAN 1 CAKRANEGARA BARAT CILINAYA SAPTAMARGA MAYURA CAKRANEGARA TIMUR CAKRANEGARA SELATAN CAKRANEGARA SELATAN BARU KARANG TALIWANG CAKRANEGARA UTARA SAYANG-SAYANG JUMLAH

10 RATA-RATA PENDUDUK PER KK MENURUT KELURAHAN DI KECAMATAN CAKRANEGARA Per September TAHUN 2015 NO KELURAHAN JUMLAH JIWA JUMLAH KK RATA-RATA 1 CAKRANEGARA BARAT CILINAYA SAPTAMARGA MAYURA CAKRANEGARA TIMUR CAKRANEGARA SELATAN CAKRANEGARA SELATAN BARU KARANG TALIWANG CAKRANEGARA UTARA SAYANG-SAYANG JUMLAH V. SOSIAL EKONOMI, SARANA DAN PRASARANA Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber daya Manusia (SDM), yang diupayakan melalui pemangunan sector pendidikan baik Formal maupun Informal. Pembangunan sector Pendidikan di Kecamatan Cakranegara sampai dengan tahun 2015 cukup meningkat yang meliputi : Pendidikan pra Sekolah/PAUD/TK/RA mencapai 14 buah dengan jumlah murid 950 orang. Sedangkan untuk jenjang pendidikan SD/MI hingga saat ini Kecamatan Cakranegara memiliki 34 buah SD yang menampung siswa. Pendidikan SMP/MTS mencapai 6 buah dengan jumlah siswa orang, Sedangkan Pedidikan menengah SMA/MA dan SMK mencapai 3 buah dengan siswa dengan jumlah siswa 670 orang. Peserta KB di Kecamatan Cakranegara secara mandiri sudah cukup baik meliputi pengguna alat kontrasepsi IUD dengan jumlah orang, MOP dengan jumlah 48 orang, MOW dengan jumlah 2016 orang, IMPLAN dengan jumlah 347 orang, SUNTIK KB dengan jumlah orang, PIL KB dengan jumlah 912 orang, KONDOM dengan jumlah 112 orang.sehingga jumlah keseluruhan peserta KB di Kecamatan Cakranegara sampai dengan saat ini mencapai orang. Sarana Perekonomian yang terdapat di Kecamatan Cakranegara yaitu, 6 (enam) pasar, toko/kios dan 41 Lembaga Keuangan. Sarana angkutan dan komunikasi pada saat ini sudah merupakan kebutuhan primer dari masyarakat. Oleh karena itu sektor ini mutlak adanya untuk menunjang segala kegiatan masyarakat. 9

11 Jumlah Kantor Pos tercatat 2 unit, Cidomo 139 buah, mobil Angkutan penumpang 43 buah dengan penyebaran per kelurahan Rata-Rata 4 buah, dan Kelurahan yang paling banyak memiliki mobil angkutan penumpang adalah Kelurahan Kr. Taliwang dengan jumlah 9 buah. JUMLAH SARANA PEREKONOMIAN MENURUT JENISNYA PERKELURAHAN TAHUN 2015 NO KELURAHAN PASAR LEMBAGA TOKO/KIOS UMUM KEUANGAN 1 CAKRANEGARA BARAT CILINAYA SAPTAMARGA MAYURA CAKRANEGARA TIMUR CAKRANEGARA SELATAN CAKRANEGARA SELATAN BARU KARANG TALIWANG CAKRANEGARA UTARA SAYANG-SAYANG JUMLAH JUMLAH ORSOS, KARANG TARUNA DAN PSM DI KECAMATAN CAKRANEGARA TAHUN 2015 KARANG PSM NO KELURAHAN ORSOS TARUNA ( orang ) 1 CAKRANEGARA BARAT CILINAYA SAPTAMARGA MAYURA CAKRANEGARA TIMUR CAKRANEGARA SELATAN CAKRANEGARA SELATAN BARU KARANG TALIWANG CAKRANEGARA UTARA SAYANG-SAYANG JUMLAH

12 11

13

PROFIL KELURAHAN MONJOK BARAT KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM TAHUN 2015

PROFIL KELURAHAN MONJOK BARAT KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM TAHUN 2015 PROFIL KELURAHAN MONJOK BARAT KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM TAHUN 2015 1 SEKAPUR SIRIH Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan Rahmat, Taufiq, Hidayah

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG MATARAM DAN TAMAN NASIONAL WISATA PERAIRAN (TWP) GILI MATRA LOMBOK, JUNI 2011

SEKILAS TENTANG MATARAM DAN TAMAN NASIONAL WISATA PERAIRAN (TWP) GILI MATRA LOMBOK, JUNI 2011 SEKILAS TENTANG MATARAM DAN TAMAN NASIONAL WISATA PERAIRAN (TWP) GILI MATRA LOMBOK, JUNI 2011 Kota Mataram Kota Mataram merupakan ibukota Propinsi Nusa Tenggara Barat, sekaligus ibukota Pemerintah Kota

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 bulan

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

KELURAHAN SAPTA MARGA BErsih-haRmonis, sejahtera dan berbudaya

KELURAHAN SAPTA MARGA BErsih-haRmonis, sejahtera dan berbudaya KOTA MATARAM KELURAHAN SAPTA MARGA BErsih-haRmonis, sejahtera dan berbudaya VI Nama SKPD : Kecamatan Cakranegara Unit Kerja : Kelurahan Sapta Marga Alamat : Jalan Arca No. 19 Panaraga Utara Telp. (0370)

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Gambaran Umum Kota Depok

KEADAAN UMUM. Gambaran Umum Kota Depok KEADAAN UMUM Gambaran Umum Kota Depok Kota Depok pada mulanya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bogor, mengingat perkembangannya yang relatif pesat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan Permendagri 54/2010, visi dalam RPJMD ini adalah gambaran tentang kondisi Provinsi Sulawesi Selatan yang diharapkan terwujud/tercapai pada akhir

Lebih terperinci

ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN

ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN Banjarmasin, 25 September 2010 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Kondisi Perkotaan Indonesia Kawasan perkotaan berkembang

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan 2016-2021 I. MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG BERIMAN DAN BERBUDAYA MEMBENTUK MANUSIA YANG BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR: 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMEKARAN KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KOTA MATARAM WALIKOTA MATARAM,

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR: 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMEKARAN KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KOTA MATARAM WALIKOTA MATARAM, PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR: 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMEKARAN KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KOTA MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Pembangunan Daerah Dalam kampanye yang telah disampaikan, platform bupati terpilih di antaranya sebagai berikut: a. Visi : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan paradigma pembangunan pada masa orde baru, dari sistem sentralistik ke sistem desentralistik bertujuan untuk memberikan pelimpahan wewenang kepada otonomi daerah

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 228

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan Sukasari Kota Bandung 2.1.1 Struktur Organisasi Kecamatan Sukasari Kota Bandung Berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1617 Katalog BPS : 1101002.5314041 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geoafis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60-

BAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geoafis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60- BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1.Kota Metro Kota Metro secara geoafis terletak pada 105,170-105,190 bujur timur dan 5,60-5,80 lintang selatan, berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung).Wilayah

Lebih terperinci

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Visi Pemerintah 2014-2019 adalah : Terwujudnya Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Perumusan dan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan

Lebih terperinci

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun 2016-2021 Terwujudnya Ketahanan Pangan bagi Masyarakat Kabupaten Kediri yang Religius, Cerdas, Sehat, Sejahtera, Kreatif, dan Berkeadilan, yang didukung oleh

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN MATARAM TAHUN 2016

PROFIL KECAMATAN MATARAM TAHUN 2016 PROFIL KECAMATAN MATARAM TAHUN 2016 I. VISI DAN MISI KECAMATAN MATARAM Visi adalah gambaran kondisi ideal tujuan atau gambaran masa depan yang akan kita raih dalam waktu telah ditentukan. Visi tersebut

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman Katalog BPS : 9312.3273.100 Statistik Daerah Kecamatan Rancasari 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : 3273.1642 Katalog BPS : 9213.3273.100

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH BAB IV VISI DAN MISI DAERAH Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lebak 2005-2025 disusun dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah yang diharapkan dapat dicapai pada

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA Katalog BPS : 1101002.6271012 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2014 ISSN : 2089-1725 No. Publikasi : 62710.1415 Katalog BPS : 1101002.6271012 Ukuran Buku

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 Katalog BPS : 1101002.6271012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, perlu perubahan secara mendasar, terencana dan terukur. Upaya

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB VI KEBIJAKAN UMUM

BAB VI KEBIJAKAN UMUM BAB VI KEBIJAKAN UMUM Visi sekaligus tujuan pembangunan jangka menengah Kota Semarang tahun 2005-2010 adalah SEMARANG KOTA METROPOLITAN YANG RELIGIUS BERBASIS PERDAGANGAN DAN JASA sebagai landasan bagi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Visi Kabupaten Lombok Timur 2013-2018, tidak terlepas dari Visi yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan tantangan. Munculnya berbagai permasalahan daerah serta diikuti masih banyaknya

Lebih terperinci

Katalog BPS

Katalog BPS Katalog BPS 1403.8271.012 Kecamatan Pulau Batang Dua Dalam Angka 2012 PULAU BATANG DUA DALAM ANGKA 2012 Nomor Katalog : 1403.8271.012 Nomor Publikasi : 8271.000 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE TENGAH 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE TENGAH 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1616 Katalog BPS : 1101002.5314040 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv +

Lebih terperinci

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT 3.1. Gambaran umum daerah terkait dengan pelayanan SKPD Posisi geografis

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 4.1 VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LENGKONG 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LENGKONG 2016 Katalog BPS : 9312.3273.070 Statistik Daerah Kecamatan Lengkong 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN LENGKONG 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LENGKONG 2016 ISSN : - No. Publikasi

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19 BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Tinjauan Kota Pekanbaru 1. Letak dan Luas Kota Pekanbaru terletak antara 101 14-101 34 Bujur Timur dan 0 25-0 45 Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH P erpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 3 TINJAUAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu

Lebih terperinci

Katalog BPS : STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG

Katalog BPS : STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG Katalog BPS : 9213.3273.100 STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2015 ISSN : - No. Publikasi : 3273.1543 Katalog BPS : 9213.3273.100

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geografis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geografis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan IV. GAMBARAN UMUM A. Kota Metro 1. Gambaran Umum Kota Metro Kota Metro secara geografis terletak pada 105,170-105,190 bujur timur dan 5,60-5,80 lintang selatan, berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK ARISAN JAJAN DENGAN SISTEM BAGI HASIL DI TAMBAK LUMPANG KELURAHAN SUKOMANUNNGAL KECAMATAN SUKOMANUNGGAL SURABAYA

BAB III PRAKTEK ARISAN JAJAN DENGAN SISTEM BAGI HASIL DI TAMBAK LUMPANG KELURAHAN SUKOMANUNNGAL KECAMATAN SUKOMANUNGGAL SURABAYA BAB III PRAKTEK ARISAN JAJAN DENGAN SISTEM BAGI HASIL DI TAMBAK LUMPANG KELURAHAN SUKOMANUNNGAL KECAMATAN SUKOMANUNGGAL SURABAYA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Pada dasarnya dalam

Lebih terperinci

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Mengacu kepada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Akhir Masa Jabatan 2007 2012 PemProv DKI Jakarta. Provinsi DKI Jakarta

Lebih terperinci

pelaksanaan pemerintahan terbebas dari praktek-praktek KKN,

pelaksanaan pemerintahan terbebas dari praktek-praktek KKN, VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS VISI Agar terselenggaranya good goverment ( pemerintahan yang baik ) tentunya diperlukan perencanaan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika A. Permasalahan Adapun Permasalahan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2011-2016 adalah: BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang Bersih, Efektif, Religius, Cepat, Aman, Harmonis,

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH

BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH A. Latar belakang berdirinya kelurahan Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu pada UU No. 32 Tahun 2004 telah merubah peran lembaga

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN LANDU LEKO 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LANDU LEKO 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1620 Katalog BPS : 1101002.5314061 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv + 9

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Tarai Bangun adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Tarai Bangun adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang 28 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Tarai Bangun Desa Tarai Bangun adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar yang menurut sejarah berdirinya adalah melalui pemekaran

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2007-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

BAB III VISI, DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB III VISI, DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN BAB III VISI, DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2005-2025 3.1. Visi Ada beberapa unsur yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun visi dan misi daerah, yaitu mandat dan perubahan-perubahan yang terjadi

Lebih terperinci

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah 4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah Mencermati isu-isu strategis diatas maka strategi dan kebijakan pembangunan Tahun 2014 per masing-masing isu strategis adalah sebagaimana tersebut pada Tabel

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan pendapatan perkapita sebuah

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Bengkulu Tengah yang Lebih Maju, Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan, Damai dan Agamis 1. Maju, yang diukur dengan : (a) meningkatnya investasi;

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS A. Permasalahan Pembangunan Dari kondisi umum daerah sebagaimana diuraikan pada Bab II, dapat diidentifikasi permasalahan daerah sebagai berikut : 1. Masih tingginya angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BUKU PROFIL KELURAHAN MONJOK TIMUR KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM

BUKU PROFIL KELURAHAN MONJOK TIMUR KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM BUKU PROFIL KELURAHAN MONJOK TIMUR KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM TAHUN 2016 1 GAMBARAN UMUM KELURAHAN MONJOK TIMUR A. Profil Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan. Berdasarkan peraturan daerah (Perda)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

Tabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD

Tabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD "Terwujudnya Kota Cirebon Yang Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau (RAMAH) pada Tahun 2018" Tabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD Misi 1 Mewujudkan Aparatur Pemerintahan dan Masyarakat Kota Cirebon

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH 5.1 VISI DAN MISI KOTA CIMAHI. Sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN Untuk memberikan gambaran yang jelas pada visi tersebut, berikut ada 2 (dua) kalimat kunci yang perlu dijelaskan, sebagai berikut : Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi Strategi merupakan pemikiran-pemikiran konseptual analitis dan komprehensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar atau memperkuat pencapaian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Pembentukan Kecamatan Alok Timur Kabuaten Sikka Kecamatan Alok Timur merupakan Kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Alok

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis kesempatan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan ekonomi yang diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Berdasarkan

Lebih terperinci

Permasalahan Mendasar Daerah

Permasalahan Mendasar Daerah VISI, MISI DAN AGENDA PEMBANGUNAN SERTA KEBIJAKAN STRATEGIS Permasalahan Mendasar Daerah 1. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia sehingga menyebabkan rendahnya produktivitas dan daya saing yang

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 1.8. Kebijakan Pembangunan Daerah Berkelanjutan Provinsi DKI Jakarta Pembangunan di DKI Jakarta adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseluruhan dan pembangunan pada hakekatnya

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci