Jurus 4B dalam Pembelajaran Ilmu Hukum 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurus 4B dalam Pembelajaran Ilmu Hukum 1"

Transkripsi

1 1-7 1 Oleh: Iskandar Muda 2 Pengantar Banyak membaca, banyak menyimak, banyak menulis dan bertanya-jawab dengan bijak. Langkah-langkah ini merupakan suatu cara menjadi mahasiswa ideal dalam pembelajaran ilmu hukum dan langkah-langkah ini biasa saya katakan dengan sebutan Jurus 4B, jurus inilah yang selalu dikatakan dalam awal-awal perkuliahan yaitu dalam tatap muka pertama memasuki semester baru. Kenapa selalu mengatakan Jurus 4B tersebut, tidak lain dan tidak bukan untuk memberikan keyakinan kepada mahasiswa bahwa Jurus 4B merupakan suatu cara yang patut diterima sebagai hal yang baik dan bermanfaat. Banyak Membaca Banyak membaca; dengan adanya banyak membaca mahasiswa melihat, mengetahui, memprediksi, memaklumi dan pada akhirnya memahami dari apa yang tertulis. Selanjutnya dengan adanya pemahaman ilmu hukum yang sangat luas dari banyak tulisan yang dibaca maka mahasiswa dapat dengan mudah mengintepretasikan suatu peristiwa hukum yang sedang terjadi. Berkembanganya teknologi yang semakin canggih, akses untuk mencari bahan bacaan semakin mudah. Mahasiswa dapat membaca dengan menggunakan fasilitas internet sehingga dalam waktu yang singkat dapat mengetahui perkembangan ilmu hukum seantero dunia. Apalagi pada masa sekarang sudah banyak ebooks dan surat kabar online yang tersedia di internet. Termasuk juga putusan hukum, misalnya Putusan Mahkamah Konstitusi dan Putusan Mahkamah Agung juga tersedia di website masing-masing serta putusan tersebut bisa diakses dengan waktu yang singkat. 1 Disampaikan dalam Seminar Hukum Kiat-Kiat Menulis Jurnal Ilmu Hukum diselenggarakan oleh UKM-F Himpunan Mahasiswa Syariah IAIN Raden Intan Lampung pada hari Sabtu/14 Desember 2013 di Gedung Fakultas Syari ah IAIN Raden Intan Lampung. 2 Dosen Tetap Univ. Malahayati dan Dosen LB Fakultas Syari ah IAIN Raden Intan Lampung mengajar mata kuliah Hukum Tata Negara dan Hukum Acara Mahkamah Konstitusi.

2 2-7 Bagi mahasiswa yang menguasai bahasa asing mempunyai nilai plus dalam kegiatan membaca melalui internet. Kerena dengan menguasai bahasa asing mahasiswa tersebut dapat pula membaca kajian-kajian hukum yang berlaku di negara lain melalui internet. Banyak Menyimak Banyak menyimak; artinya mahasiswa sebisa mungkin secara maksimal mendengarkan dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang diucapkan oleh dosen dalam perkuliahan. Tidak ketingggalan pula menyimak suatu hal di luar perkuliahan, misalnya mengikuti kegiatan seminar hukum dan acara-acara yang bisa di lihat pada layar kaca yaitu berita-berita tentang hukum, misalnya pada acara Bicara Konstitusi dan Indonesia Lawyer Club. Ada yang menarik dengan awal mulanya timbul jurus banyak menyimak ini. Pada mulanya saya hanya menggunakan Jurus 3B (banyak baca, banyak menulis dan bertanya-jawab dengan bijak) untuk menjadi mahasiswa ideal dalam pembelajaran ilmu hukum. Suatu ketika ada seorang mahasiswa dengan suara lantang mengatakan bahwa untuk menjadi mahasiswa ideal tidak perlu banyak baca, banyak menulis dan bertanya-jawab dengan bijak. Lebih lanjut mahasiswa tersebut mengatakan bahwa cukup dengan banyak menyimak (mendengarkan dan memperhatikan) saja akan menjadikan seseorang sebagai mahasiswa yang ideal. Sesaat, agak terkesima atas perkataan mahasiswa tersebut, namun demikian dapat dimakluminya, akhirnya pada pertemuan perkuliahan berikutnya diberikan penjelasan kepada mahasiswa tersebut bahwa Jurus 4B merupakan suatu cara menjadi mahasiswa ideal dalam pembelajaran ilmu hukum. Artinya pendapat mahasiswa tersebut dapat diterima, namun demikian ditekankan juga kepada mahasiswa tersebut bahwa ketiga hal lainnya juga harus dilakukan (banyak baca, banyak menulis dan bertanya jawab dengan bijak). Banyak Menulis Banyak menulis; dengan adanya banyak membaca dan menyimak pada akhirnya mahasiswa dapat membuahkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. Sebagaimana Satjipto Rahardjo pernah mengatakan: Menulis adalah seni, dan

3 3-7 seni sama dengan buang air kecil. Sebagaimana buang air kecil, maka seluruh perasaan tidak akan nyaman sebelum beban tersebut dilepaskan (Amsari, 2009: 168). Sebaiknya mahasiswa sesering mungkin membuat tulisan, baik dengan cara mengerjakan tugas-tugas perkuliahan maupun dalam rangka mengikuti lomba karya tulis yang diadakan pada tingkat fakultas, universitas, daerah atau bahkan tingkat nasional. Lebih bagus lagi semasa menjadi mahasiswa sudah terbiasa membuat tulisan yang dipublikasikan, misalnya membuat artikel dalam Opini yang diterbitkan di sebuah surat kabar maupun majalah-majalah hukum. Bahkan ada contoh yang sangat baik, yaitu adanya seorang mahasiswa fakultas hukum di sebuah perguruan tinggi negeri sudah beberapa kali artikelnya di muat dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi. Sebelum kegiatan menulis dilakukan yang harus diperhatikan salah-satunya adalah ketika mahasiswa membaca sesuatu yang kemungkinan akan dijadikan bahan tulisannya tidak lupa pula untuk mendokumentasikannya secara valid (dengan mencantumkan sumber kutipan secara lengkap). Dengan adanya dokumentasi yang valid sehingga ketika melakukan kegiatan menulis akan berjalan secara efektif. Selanjutnya yang harus diperhatikan dalam kegiatan menulis adalah penggunaan bahasa untuk penulisan artikel ilmiah. Dalam hal ini setidaknya ada tiga prinsip, yaitu (i) dalam menulis artikel ilmiah kita mesti menguasai secara aktif sejumlah besar kosa kata bahasa (baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing yang relevan), (ii) dalam penulisan artikel ilmiah kita harus menguasai secara aktif kaidah penyusunan kalimat, dan (iii) dalam menulis artikel ilmiah kita harus mampu menyusun alinea atau paragraf melalui penalaran yang runtut dan padu, sehingga pikiran kita dapat disajikan dalam suatu urutan yang teratur dan logis. 3 Adapun ketiga prinsip tersebut lebih jelasnya dapat di lihat dalam ragaan sebagai berikut: 3 Lebih jelasnya lihat Wahyu Wibowo, 2008, Piawai Menembus Jurnal Terakreditasi: Paradigma Baru Kiat Menulis Artikel Ilmiah, Bumi Aksara, Jakarta, hal

4 4-7 Tiga Prinsip Penggunaan Bahasa Untuk Penulisan Artikel Ilmiah Menguasai secara aktif sejumlah besar kosa kata bahasa Bahasa Indonesia Bahasa asing yg relevan Kelengkapan unsur kalimat Pararelisme Menguasai secara aktif kaidah penyusunan kalimat Menghindari ambiguitas Menghindari penonjolan persona Menghindari bahasa figur/kias Menghindari kalimat yg kompleks/bertele-tele Mampu menyusun alinea/paragraf Penalaran yg runtut Penalaran yg padu Pada akhirnya, dengan seringnya menulis maka mahasiswa tersebut tidak akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas akhir; yaitu skripsi. Seperti ada pepatah mengatakan: pengalaman adalah guru yang baik.

5 5-7 Bertanya-jawab dengan Bijak Bertanya-jawab dengan bijak; ada kalanya ketika mahasiswa mengalami ketidakpahaman dalam membaca, menyimak ataupun menulis. Oleh karena itu bertanyalah kepada dosen, sebagaimana ada pepatah mengatakan: malu bertanya sesat di jalan. Usahakan sebisa mungkin ketika mahasiswa bertanya dalam keadaan kurang mengerti bukan dalam keadaan tidak mengerti sama sekali. Namun sebaliknya, bisa juga seorang mahasiswa sangat memahami apa yang dibaca dan disimak, bahkan menurutnya hal tersebut (yang dibaca dan disimak) terdapat kejanggalan sehingga mahasiswa tersebut mempunyai pendapat/pandangan yang berbeda. Dalam hal ini biasakanlah mahasiswa tersebut bertanya-jawab dengan bijak. Memang benar juga kenyataannya; dalam dunia ilmu hukum tidak mesti semua pihak selalu mempunyai pendapat/pandangan yang sama. Bertanya jawab dengan bijak dalam arti yang lebih luas bisa juga diartikan sebagai suatu perdebatan intelektualitas. Dalam konteks perdebatan intelektualitas bisa dilihat dalam Lomba Debat Konstitusi Antar Perguruan Tinggi Tingkat Nasional yang setiap tahun diadakan oleh Mahkamah Konstitusi. Menurut Pedoman Penyelenggaraan Kompetisi Debat Konstitusi Antar Perguruan Tinggi Se-Indonesia Tahun 2012 setidaknya ada empat kriteria penilaian. Pertama, gagasan dan solusi; mencakup kebaruan gagasan yang disampaikan serta solusi dan rekomendasi yang ditawarkan. Kedua, substansi; mencakup penguasaan teori terkait tema debat, penguasaan Pancasila dan Konstitusi terkait dengan tema debat, penguasaan peraturan perundang-undangan lain terkait tema debat serta penguasaan fakta empiris dan dinamika ketatanegaraan terkait tema debat. Ketiga, cara dan bahasa penyampaian; mencakup etika berdebat dan penguasaan panggung, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, ketepatan dan kecermatan penggunaan istilah asing, sistematika alur pikir dalam membangun argumentasi debat dan ketepatan menyanggah (membidas) pendapat lawan.

6 6-7 Keempat, kerjasama tim; mencakup keruntutan alur berpikir tim, dukungan dan kemampuan menambah atau memperkuat argumentasi teman dalam satu tim dan proporsionalitas penguasaan substansi di antara anggota tim. Pada lomba debat konstitusi ini dikondisikan adanya silang pendapat di antara para peserta debat, yaitu satu pihak dalam posisi pro dan di lain pihak dalam posisi kontra. Sebagaimana diketahui bahwa salah satu tujuan dari lomba ini adalah mengembangkan budaya perbedaan pendapat secara konstruktif dalam memahami implementasi perubahan UUD Penutup Jurus 4B merupakan suatu cara yang patut diterima sebagai hal yang baik dan bermanfaat bagi mahasiswa. Masing-masing jurus mempunyai cara dan/atau manfaat yang berbeda. Banyak membaca; dengan banyak tulisan yang dibaca maka mahasiswa dapat dengan mudah mengintepretasikan suatu peristiwa hukum yang sedang terjadi. Banyak menyimak; dengan cara mendengarkan dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang diucapkan dosen dalam perkuliahan. Tidak ketingggalan pula menyimak suatu hal di luar perkuliahan, misalnya mengikuti kegiatan seminar hukum dan acara-acara yang bisa di lihat pada layar kaca. Banyak menulis; dimulai dengan mengerjakan tugas-tugas perkuliahan dan lebih baik lagi jika menulis artikel ilmiah yang dipublikasikan (misalnya dalam surat kabar dan jurnal ilmiah). Sebelum melakukan penulisan, sebaiknya memahami prinsip-prinsip penggunaan bahasa untuk penulisan artikel ilmiah. Bertanya-jawab dengan bijak; sebisa mungkin ketika bertanya dalam keadaan kurang mengerti bukan dalam keadaan tidak mengerti sama sekali. Bertanya jawab dengan bijak dalam arti yang lebih luas bisa juga diartikan sebagai suatu perdebatan intelektualitas dan bisa di lihat dalam lomba/kompetisi ilmiah.

7 7-7 Daftar Pustaka Amsari, Feri, Satjipto Rahardjo dalam Jagad Ketertiban Hukum Progresif, Jurnal Konstitusi, Volume 6. Nomor 2, Juli, h Anonim, Pedoman Penyelenggaraan Kompetisi Debat Konstitusi Antar Perguruan Tinggi Se-Indonesia Tahun 2012, Kepaniteraan dan Sekjen MKRI, Jakarta. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi keempat, PT. Gramedia PustakaUtama, Jakarta. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Cetakan I, PT. Mizan Pustaka, Bandung. Wibowo, Wahyu, Piawai Menembus Jurnal Terakreditasi: Paradigma Baru Kiat Menulis Artikel Ilmiah, Bumi Aksara, Jakarta. Biodata Penulis Iskandar Muda, menyelesaikan pendidikan kesarjanaan di Fak. Hukum Univ. Lampung Th dan Magister Hukum Th pada almamater yang sama dengan konsentrasi Hukum Kenegaraan predikat cumelaude. Sejak Th bergabung pada Univ. Malahayati Bandar Lampung selanjutnya Th diangkat sebagai Dosen Tetap sampai sekarang pada Fak. Ekonomi Univ. Malahayati mengampu mata kuliah: Aspek Hukum Dalam Ekonomi, Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Sosial & Politik, selain itu sebagai Dosen Luar Biasa di Fakultas Syari ah IAIN Raden Intan Lampung mengajar mata kuliah Hukum Tata Negara, Hukum Acara Mahkamah Konstitusi dan Kapita Selekta Hukum Tata Negara. Aktif membuat karya tulis; setidaknya tiga artikel ilmiah telah dimuat dalam jurnal ilmiah Nasional Terakreditasi yang diterbitkan oleh lembaga negara yaitu: Jurnal Konstitusi Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia ( Konstitusionalitas Mengenai Kekuasaan Negara Dalam Kegiatan Penanaman Modal, Vol. 8 No. 6, Desember 2011 & Pro-Kontra dan Prospektif Kewenangan Uji Konstitusionalitas Perpu, Vol. 10 No. 1, Maret 2013) dan Jurnal Yudisial Komisi Yudisial Republik Indonesia ( Penerapan Konsep Hukum Pembangunan Ekonomi Dalam Upaya Pencegahan Eksploitasi Pekerja Alih Daya, Vol. 6 No.1, April 2013). Karya tulis berbentuk buku (co-author) yaitu Pokok-Pokok Hukum Acara Mahkamah Konstitusi diterbitkan oleh Seksi Penerbitan Fakultas Syari ah IAIN Raden Intan Lampung Aktifitas bidang studinya meliputi Hukum Tata Negara, Hukum Konstitusi dan Konstitusi Ekonomi. Kontak melalui iskandarmudaaphamk@yahoo.co.id

PendidikanKewarganegaraan

PendidikanKewarganegaraan PendidikanKewarganegaraan (Pancasila Sebagai Dasar& Ideologi Negara) ISKANDAR MUDA, S.H., M.H. UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG DASAR HUKUM MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 1. UU No 20 Th 2003

Lebih terperinci

Oleh: Iskandar Muda, S.H., M.H. Pengajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi DLB Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung

Oleh: Iskandar Muda, S.H., M.H. Pengajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi DLB Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung Oleh: Iskandar Muda, S.H., M.H. Pengajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi DLB Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung UU yg dpt Dimohonkan utk Pengujian Pihak yg dpt Bertindak sbg Pemohon Pihak Terkait

Lebih terperinci

Kewenangan Memutus Sengketa Hasil Pemilukada

Kewenangan Memutus Sengketa Hasil Pemilukada Kewenangan Memutus Sengketa Hasil Pemilukada ISKANDAR MUDA, S.H., M.H. PENGAJAR HUKUM ACARA MAHKAMAH KONSTITUSI DLB FAKULTAS SYARIAH IAIN RADEN INTAN LAMPUNG Pokok Bahasan 2 Tujuan Penyelenggaraan Pemilu.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN Panitia Pelaksana Pekan Syariah Nusantara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Syariah & Hukum UIN Alauddin Makassar Periode 2014-2015 PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMPETISI DEBAT SYARIAH NUSANTARA ANTAR

Lebih terperinci

TOR (Term Of References) Debat Nasional ANFEST 2016 Surakarta, Oktober 2016

TOR (Term Of References) Debat Nasional ANFEST 2016 Surakarta, Oktober 2016 TOR (Term Of References) Debat Nasional ANFEST 2016 Surakarta, 22-23 Oktober 2016 A. Debat Nasional Debat nasional adalah satu rangkaian acara ANFEST 2016, yang diselenggarakan mulai tahun 2016 oleh Himpunan

Lebih terperinci

TOR ( Term Of References ) LOMBA DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA( PIMFI ) 2017 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TOR ( Term Of References ) LOMBA DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA( PIMFI ) 2017 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA TOR ( Term Of References ) LOMBA DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA( PIMFI ) 2017 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA I. Debat Nasional Kefarmasian Perkembangan ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

KOMPETISI DEBAT HUKUM

KOMPETISI DEBAT HUKUM KOMPETISI DEBAT HUKUM PEKAN KAJIAN HUKUM (PKH 2017) PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI Kompetisi Debat Hukum merupakan salah satu bagian dari

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA Tahun 2015 KEPANITERAAN DAN SEKRETARIAT JENDERAL MAHKAMAH KONSTITUSI

Lebih terperinci

KEPANITERAAN DAN SEKRETARIAT JENDERAL MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENYELENGGARAAN

KEPANITERAAN DAN SEKRETARIAT JENDERAL MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEPANITERAAN DAN SEKRETARIAT JENDERAL MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA TAHUN 2013 Bogor, Maret 2013

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 A. KETENTUAN UMUM 1. Setiap peserta wajib berpakaian rapi dan sopan selama mengikuti seluruh rangkaian acara Lomba Debat Kefarmasian Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BIoDATA PENULIS Hwian Christianto Iskandar Muda 94

BIoDATA PENULIS Hwian Christianto Iskandar Muda 94 BIODATA PENULIS Hwian Christianto, lahir di Magelang, 28 Mei 1983. Menyelesaikan sarjana hukum di Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya 2005 dengan Skripsi Ketentuan Hukum Pidana yang dapat

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 A. KETENTUAN UMUM 1. Setiap peserta wajib berpakaian rapi dan sopan selama mengikuti seluruh rangkaian acara Lomba Debat Kefarmasian Nasional

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2014

KETENTUAN UMUM KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2014 KETENTUAN UMUM KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2014 I. Peserta 1. Universitas Padjadjaran (Juara I Debat Konstitusi Regional Barat) 2. Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SEMESTER GASAL 2013/2014

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SEMESTER GASAL 2013/2014 RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SEMESTER GASAL 2013/2014 A. Matakuliah 1. Matakuliah : BAHASA INDONESIA KEILMUAN 2. Sandi : UMPK608 3. Kridit/Jam Semester

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DESK PENGENDALI PUSAT KANTOR PERTAHANAN. Kemhan RI melalui kegiatan Parade Cinta Tanah Air TA. 2015,

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DESK PENGENDALI PUSAT KANTOR PERTAHANAN. Kemhan RI melalui kegiatan Parade Cinta Tanah Air TA. 2015, KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DESK PENGENDALI PUSAT KANTOR PERTAHANAN Kemhan RI melalui kegiatan Parade Cinta Tanah Air TA. 2015, melaksanakan lomba menulis Artikel dan Diskusi, dengan tujuan menanamkan dan

Lebih terperinci

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ekplanasi Kompleks Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA KERANGKA ACUAN LOMBA KARYA TULIS MAHKAMAH KONSTITUSI 2009 PENYELENGGARA SEKRETARIAT JENDERAL DAN KEPANITERAAN

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA KERANGKA ACUAN LOMBA KARYA TULIS MAHKAMAH KONSTITUSI 2009 PENYELENGGARA SEKRETARIAT JENDERAL DAN KEPANITERAAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA KERANGKA ACUAN LOMBA KARYA TULIS MAHKAMAH KONSTITUSI 2009 PENYELENGGARA SEKRETARIAT JENDERAL DAN KEPANITERAAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 13 JULI

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dengan sesamanya. Sebagai alat komunikasi, bahasa selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan yang tidak biasa dilepaskan dari bagian aktifitas manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan yang tidak biasa dilepaskan dari bagian aktifitas manusia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kegiatan yang tidak biasa dilepaskan dari bagian aktifitas manusia adalah berkomunikasi. Aktifitas yang sering dianggap sepele karena diasumsikan tidak perlu

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia Riwayat Fakta Berasal dari bahasa Melayu yang diperkaya oleh berbagai sumber Lahir pada

Lebih terperinci

Teknis Penulisan Karya Ilmiah

Teknis Penulisan Karya Ilmiah Modul ke: Teknis Penulisan Karya Ilmiah Silahkan mencoba menulis karya ilmiahsesuai dengan sistematika yang benar Fakultas TEKNIK Drs. Masari, MM Program Studi TEKNIK MESIN http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum normatif-empiris, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum normatif-empiris, yaitu penelitian 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum normatif-empiris, yaitu penelitian hukum yang objek kajiannya meliputi ketentuan peraturan perundang-undangan

Lebih terperinci

Makalah disampaikan dalam acara Apresiasi Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen STPP se Indonesia Juli 2006

Makalah disampaikan dalam acara Apresiasi Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen STPP se Indonesia Juli 2006 Teknik Penulisan Ilmiah Populer Kuswanto Pemimpin Redaksi Unit Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Makalah disampaikan dalam acara Apresiasi Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen STPP se Indonesia

Lebih terperinci

mengungkapkan gagasan secara tepat, mudah dipahami

mengungkapkan gagasan secara tepat, mudah dipahami Kalimat Efektif Kalimat Efektif Kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pembicara/penulis secara tepat, sehingga mudah dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. 1 Kesepadanan Struktur, 2 Keparalelan

Lebih terperinci

Lazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi

Lazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi PEMILIHAN TOPIK DAN OUTLINE PENULISAN KARYA ILMIAH Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat Universitas Indo Global Mandiri Palembang PENDAHULUAN Menulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulis Jadi, syarat

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH HASIL PENELITIAN DAN GAGASAN ILMIAH. Oleh: Supartinah, M.Hum.

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH HASIL PENELITIAN DAN GAGASAN ILMIAH. Oleh: Supartinah, M.Hum. PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH HASIL PENELITIAN DAN GAGASAN ILMIAH Oleh: Supartinah, M.Hum. supartinah@uny.ac.id Pendahuluan Sebagai seorang pendidik, guru dituntut untuk dapat mengembangkan diri melalui

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Halaman Judul Judul penelitian dibuat singkat, jelas dan menunjukkan masalah yang diteliti serta tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam (judul mencerminkan inti dari karya tulis tersebut

Lebih terperinci

Karya Tulis Ilmiah (Penelitian Tindakan Kelas) 1

Karya Tulis Ilmiah (Penelitian Tindakan Kelas) 1 Karya Tulis Ilmiah (Penelitian Tindakan Kelas) 1 Oleh: Muhammad Nursa ban 2 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 1 Disampaikan dalam workshop penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Berdasarkan permasalahan yang muncul di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran Bahasa disampaikan kepada para siswa mulai dari jenjang pendidikan tingkat dasar, menengah sampai pendidikan tinggi bertujuan untuk meningkatkan nasionalisme,

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Kalimat Efektif. Sri Rahayu Handayani, SPd. MM. 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Kalimat Efektif. Sri Rahayu Handayani, SPd. MM. 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Modul ke: 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis BAHASA INDONESIA Kalimat Efektif Sri Rahayu Handayani, SPd. MM Program Studi Akuntansi Kalimat Efektif kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pembicara/penulis

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah. Peraturan Perundang-undangan

Jurnal Ilmiah. Peraturan Perundang-undangan DAFTAR PUSTAKA Buku Asshiddiqiie, Jimly, 2010. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika., 2009. Menuju Negara Hukum yang Demokratis, Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer., 2007. Pokok-pokok

Lebih terperinci

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Menulis di Media Massa Jenis-jenis Tulisan di Media Massa Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Peluang Dimuat Berita Opini Berita Ditulis oleh wartawan Bisa

Lebih terperinci

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PANDUAN PELAKSANAAN LOMBA KARYA TULIS EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PANDUAN PELAKSANAAN LOMBA KARYA TULIS EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ----------- PANDUAN PELAKSANAAN LOMBA KARYA TULIS EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA (PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA DEBAT SOCRATES NATIONAL COMPETITION 2017

PANDUAN LOMBA DEBAT SOCRATES NATIONAL COMPETITION 2017 PANDUAN LOMBA DEBAT SOCRATES NATIONAL COMPETITION 2017 1. Pendahuluan Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang berlimpah. Tidak hanya sumber daya alam yang terbentang dari Sabang sampai Merauke,

Lebih terperinci

FORMAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Oleh: Lia Yuliana, M.Pd

FORMAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Oleh: Lia Yuliana, M.Pd FORMAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Oleh: Lia Yuliana, M.Pd CIRI-CIRI ILMIAH Dari pembicaraan sehari-hari kita sudah dapat dengan cepat menandai, sesuatu itu ilmiah atau bukan, terutama diamati dari alur penalarannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan dengan asas-asas dan norma-normanya dan juga oleh

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan dengan asas-asas dan norma-normanya dan juga oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan hukum pidana, ditandai oleh perubahan peraturan perundang-undangan dengan asas-asas dan norma-normanya dan juga oleh dinamika doktrin dan ajaran-ajaran

Lebih terperinci

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli. Ada sejumlah istilah yang berkaitan dengan reproduksi karya ilmiah: 1. Ringkasan (KI, buku) 2. Ikhtisar (KI, buku) 3. Sinopsis (novel) 4. Artikel ilmiah (KI) 5. Resensi (KI, buku, novel) 6. Abstrak (KI).

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN OPINI UNTUK MEDIA MASSA

TEKNIK PENULISAN OPINI UNTUK MEDIA MASSA TEKNIK PENULISAN OPINI UNTUK MEDIA MASSA Dwi Andreas Santosa Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian IPB, Kampus IPB Darmaga, Bogor OPINI Opini merupakan jenis tulisan yang berisi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bahasa Indonesia merupakan suatu mata pelajaran yang diberikan pada siswa di sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen keterampilan

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dosen PT minimal 50% berpendidikan S2/S3 Peraturan baru kenaikan jabatan dosen (Kep Kep.. Menko Wasbangpan No. 38, 2828-8-1999) 1 Disajikan dalam Seminar Penulisan Karya Ilmiah: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 01/ 017 SEKOLAH : SMP NEGERI CIPANAS MATA PELAJARAN : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS / SEMESTER : IX / 1 (GANJIL) Kompetensi Dasar/ Materi Pokok Waktu 1 3 1 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan oleh sebab itu, komunikasi lisan dianggap lebih penting dibandingkan komunikasi dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH SISTEM HUKUM INDONESIA MATCH DAY 13 PENEGAKAN HUKUM (BAGIAN 2)

BAHAN KULIAH SISTEM HUKUM INDONESIA MATCH DAY 13 PENEGAKAN HUKUM (BAGIAN 2) BAHAN KULIAH SISTEM HUKUM INDONESIA MATCH DAY 13 PENEGAKAN HUKUM (BAGIAN 2) B. Lembaga/Pihak Dalam Penegakan Hukum Lembaga atau pihak apa saja yang terkait dengan upaya penegakan hukum? dan apa tugas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat menulis, siswa dituntut berpikir

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENULISAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENULISAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENULISAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan medium utama berupa bunyi ujaran (unsur bahasa yang hanya

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan medium utama berupa bunyi ujaran (unsur bahasa yang hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Ragam bahasa menurut sarananya lazim dibagi atas ragam

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa Peraturan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA 04 Kerja Sama Mahkamah Konstitusi RI Universitas Sriwijaya Universitas Sebelas Maret Universitas Udayana ii MAHKAMAH

Lebih terperinci

Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO

Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO Endang Sulistyaniningsih Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email: esulistyaniningsih@gmail.com

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJAEMEN

BAHASA INDONESIA TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJAEMEN BAHASA INDONESIA Modul ke: TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi MANAJAEMEN www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN Karangan yang disusun secara sistematis

Lebih terperinci

PELATIHAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH & PENDAMPINGAN KARYA TULIS ILMIAH. Ir.Agung Astuti, M.Si Fak. Pertanian UMY

PELATIHAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH & PENDAMPINGAN KARYA TULIS ILMIAH. Ir.Agung Astuti, M.Si Fak. Pertanian UMY Proposal Demo Kecantikan Bersama Sari Ayu PELATIHAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH & PENDAMPINGAN KARYA TULIS ILMIAH Ir.Agung Astuti, M.Si Fak. Pertanian UMY Dosen=peneliti, tugasnya pencarian kebenaran ilmiah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah. Penulisan Karya Ilmiah

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah. Penulisan Karya Ilmiah RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah Oleh : Risky Setiawan, M.Pd. Sukiram., S.Sos.I JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP DKI JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP DKI JAKARTA PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP DKI JAKARTA KISI-KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP Tahun 2012/2013 Mata Pelajaran : Bahasa

Lebih terperinci

PROSES PENELITIAN PERTEMUAN 4

PROSES PENELITIAN PERTEMUAN 4 PROSES PENELITIAN PERTEMUAN 4 PERJALANAN PENELITIAN I. Menentukan apa II. Merencanakan bagaimana III. Pelaksanaan 1 2 3 4 5 6 7 8 Perencanaan penelitian Pelaksanaan Penelitian MENENTUKAN. APA? RESEARCH

Lebih terperinci

PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMPN 3 NGUNUT

PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMPN 3 NGUNUT J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada ) PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMPN 3 NGUNUT DIESTY HAYUHANTIKA 1 1 STKIP PGRI Tulungagung 1 diesti@stkippgritulungagung.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi dan proses belajar dapat terjadi kapan saja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Simpulan hasil penelitian ini difokuskan pada hasil yang telah dideskripsikan dan dikaitkan dengan teori-teori yang menjadi acuan. Studi pendahuluan yang

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013 PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013 I. Latar Belakang Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Lebih terperinci

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif. 1 KTI mrp Bentuk Komunikasi Tertulis yg menyajikan Argumen Keilmuan Berdasarkan Fakta. KTI sbg Media Komunikasi antara Penulis dengan Pembaca memerlukan Tatanan & Struktur Bahasa yg Logis & Efektif. Agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua macam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua macam 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Masalah Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua macam pendekatan, yaitu pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA/BIBLIOGRAFI. Disampaikan Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia. FIK, Udinus. Oleh : Fajrul Falah, S. Hum.

DAFTAR PUSTAKA/BIBLIOGRAFI. Disampaikan Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia. FIK, Udinus. Oleh : Fajrul Falah, S. Hum. DAFTAR PUSTAKA/BIBLIOGRAFI Disampaikan Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia. FIK, Udinus. Oleh : Fajrul Falah, S. Hum. PENGERTIAN DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA ADALAH SEBUAH DAFTAR YANG BERISI JUDUL BUKU,

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia / MKPK 202 2SKS Deskripsi Singkat : Bahasa Indonesia menjadi salah satu instrumen pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari aspek lain dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam budaya, ras, etnik, agama dan keragaman lainnya. Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan kebahasaan yang memegang peran penting dalam dinamika peradaban manusia. Dengan menulis orang dapat melakukan komunikasi, mengemukakan gagasan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH 1

KARYA TULIS ILMIAH 1 BAHAN AJAR FASILITASI DAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN PENGAWAS SEKOLAH KARYA TULIS ILMIAH 1 Oleh MUHAMMAD NURSA BAN 2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran

Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran SEMINARNASIONALPENDIDIKAN Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran 1 Sovia Mas Ayu 1 IAIN Raden Intan Lampung Ayurijaya@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Johan Wahyudi, Darmiyati Zuchdi MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasaku BAHASA INDONESIA untuk Kelas IX SMP dan MTs 3 Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hidup kita tidak akan lepas dari peran media massa, mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi pikiran kita dipenuhi informasi dari media massa. Betapa media

Lebih terperinci

GAGAS TEMA DAN LANGKAH PENULISAN ARTIKEL JURNAL OLEH: HERMANTO SP

GAGAS TEMA DAN LANGKAH PENULISAN ARTIKEL JURNAL OLEH: HERMANTO SP GAGAS TEMA DAN LANGKAH PENULISAN ARTIKEL JURNAL OLEH: HERMANTO SP Hp 08121575726 email: hermansp@uny.ac.id Staf Ahli PR3 UNY Bid. Penalaran 1 MOTIVASI MEMBUAT KARYA ARTIKEL ILMIAH MEMBIASAKAN DIRI MENYELESAIKAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum, selanjutnya disebut pemilu adalah sarana pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum, selanjutnya disebut pemilu adalah sarana pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum, selanjutnya disebut pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan 18 BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk belajar berbahasa. Kaitannya dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.

Lebih terperinci

MENULIS ARTIKEL DALAM JURNAL ILMIAH

MENULIS ARTIKEL DALAM JURNAL ILMIAH MENULIS ARTIKEL DALAM JURNAL ILMIAH Nanang Martono Email: nanang_martono@yahoo.co.id; 123nanang@gmail.com A. PENDAHULUAN Sebagai seorang akademisi, kita dituntut untuk mampu menuangkan gagasan atau ide

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 5/09/2016 Tanggal revisi dd/bb/thn Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Kode Prodi:

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 KARYA TULIS ILMIAH Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 FOKUS KAJIAN 1. Makna karya ilmiah 2. Jenis-jenis karya ilmiah 3. Sistematika penulisan karya tulis ilmiah

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Bab ini memaparkan hasil penelitian terutama berkaitan dengan rancangan

BAB V HASIL DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Bab ini memaparkan hasil penelitian terutama berkaitan dengan rancangan 213 BAB V HASIL DAN IMPLIKASI PENELITIAN Bab ini memaparkan hasil penelitian terutama berkaitan dengan rancangan dan dampak implementasi model pembelajaran menulis makalah berbasis penelitian serta peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan yang disampaikan secara langsung, dan bahasa tulisan

Lebih terperinci

Memahami Lafal Baku/Tidak Baku

Memahami Lafal Baku/Tidak Baku Memahami Lafal Baku/Tidak Baku Bahasa Indonesia TKJ Trunojoyo Semester 3 Kegunaan Ada 2 bentuk pelafalan dalam bahasa, yang digunakan dalam situasi yang berbeda : 1. Lafal baku lebih tepat digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berakhirnya pemerintahan orde baru, industri pers di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai implementasi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG TERSENDIRI MENGENAI MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT: PERLUKAH? 1

UNDANG-UNDANG TERSENDIRI MENGENAI MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT: PERLUKAH? 1 UNDANG-UNDANG TERSENDIRI MENGENAI MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT: PERLUKAH? 1 Oleh: Manunggal K. Wardaya 2 manunggal.wardaya@gmail.com 0857 28 456 999 1. Pendahuluan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah BAHASA INDONESIA

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah BAHASA INDONESIA ( RPP ) Mata Kuliah BAHASA INDONESIA Oleh : Marini., M.Pd JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP VETERAN SEMARANG Semester/ SKS : 1/2 Pertemuan Ke- : 1 Prasyarat

Lebih terperinci

PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI

PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI STRATEGI PUBLIKASI HASIL PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI alisaukah@yahoo.com 1 (1) jurnal ilmiah lokal (2) jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi (3) jurnal ilmiah nasional terakreditasi (4) jurnal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

MEMBANGUN KUALITAS PRODUK LEGISLASI NASIONAL DAN DAERAH * ) Oleh : Prof. Dr. H. Dahlan Thaib, S.H, M.Si**)

MEMBANGUN KUALITAS PRODUK LEGISLASI NASIONAL DAN DAERAH * ) Oleh : Prof. Dr. H. Dahlan Thaib, S.H, M.Si**) MEMBANGUN KUALITAS PRODUK LEGISLASI NASIONAL DAN DAERAH * ) Oleh : Prof. Dr. H. Dahlan Thaib, S.H, M.Si**) I Pembahasan tentang dan sekitar membangun kualitas produk legislasi perlu terlebih dahulu dipahami

Lebih terperinci

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DAFTAR INVENTARISASI MASALAH PEMERINTAH ATAS RANCANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu pengajaran bahasa Indonesia secara umum adalah agar siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa. Kebiasaan seseorang berpikir logis akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

FORMAT MAKALAH KELOMPOK

FORMAT MAKALAH KELOMPOK FORMAT MAKALAH KELOMPOK Organisasi Makalah: COVER (berisi judul, keperluan ditulisnya makalah, nama tim penulis makalah secara lengkap dengan NIM, keterangan prodi, fakultas, universitas, tempat dan bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet berkembang demikian pesat sebagai kultur masyarakat modern, dikatakan sebagai kultur karena melalui internet berbagai aktifitas masyarakat cyber seperti

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra Aditya Bhakti.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra Aditya Bhakti. DAFTAR PUSTAKA Buku: Abdulkadir Muhammad. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra Aditya Bhakti. Armen Yasir, 2007. Hukum Perundang-Undangan. Bandar Lampung: Pusat Studi Universitas Lampung. Bagir

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 06 MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MENULIS AKADEMIK SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com

Lebih terperinci