Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Rute Terdekat Dalam Pengelolaan Penanaman Pohon Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus PT.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Rute Terdekat Dalam Pengelolaan Penanaman Pohon Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus PT."

Transkripsi

1 Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Rute Terdekat Dalam Pengelolaan Penanaman Pohon Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus PT. Hasil Alam) Sudrajat Priyo Laksono Universitas Ciputra UC Town, Citraland Surabaya Alfon Wicaksi Universitas Ciputra UC Town, Citraland Surabaya ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan program aplikasi berbasis desktop dengan menggunakan teknologi Java yang membantu pengguna dalam menentukan jarak yang terdekat pada saat proses penanaman pohon dengan cara memberikan mekanisme penentuan jalur atau rute yang muncul pada peta. Mengacu pada pengaplikasian metode Algoritma Genetika untuk menyelesaikan permasalahan Traveling Salesman Problem, aplikasi ini dapat membantu penentuan rute terdekat berupa rute penanaman pohon yang paling tepat dan efisien berdasarkan pengukuran toleransi jarak yang ditempuh. Dengan adanya aplikasi ini, dapat memudahkan pengguna pada saat proses penanaman pohon agar jarak yang ditempuh lebih efisien sehingga memberikan cost benefit dari aspek penggunaan bahan bakar dibandingkan dengan cara penanaman yang konvensional dan bisa membantu untuk proses konservasi hutan yang berkelanjutan dan lebih baik. Kata kunci: Algoritma Genetika, Java, Traveling Salesman Problem, TSP. 1. PENDAHULUAN PT. Hasil Alam adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu dan hasil hutan di Kalimantan Timur. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan, selain melakukan penebangan hutan, tentunya PT. Hasil Alam juga melakukan program reboisasi. Kendala yang seringkali dihadapi PT. Hasil Alam pada saat melakukan kegiatan reboisasi adalah belum adanya sistem yang bisa membantu penentuan rute untuk kegiatan penanaman pohon sehingga menimbulkan biaya yang besar. Penentuan rute terdekat dilakukan dengan mengadaptasi solusi permasalahan dari Traveling Salesman Problem (TSP) dimana dihasilkan rute urutan kunjungan dari semua titik yang akan dikunjungi tepat satu kali. Beberapa mekanisme atau algoritma yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menghasilkan solusi dari TSP adalah algoritma heuristik, linear programming dan algoritma genetika. 54 T IM

2 Algoritma genetika dipilih sebagai algoritma untuk menyelesaikan masalah TSP tersebut karena mampu menghasilkan beberapa calon solusi sehingga didapatkan solusi terbaik dan juga dapat mempersingkat waktu secara signifikan dalam hal proses pengerjaannya. Algoritma genetika digunakan untuk pengembangan aplikasi dalam melakukan proses mekanisme pencarian rute terpendek sehingga pengguna akan dimudahkan ketika akan melakukan penanaman pohon pada daerah hutan yang telah ditebang sebelumnya. Aplikasi ini dapat digunakan sebagai panduan dalam menentukan jarak terdekat pada sebuah rute penanaman pohon di daerah hutan yang akan ditanami sehingga pengguna bisa mendapatkan efisiensi biaya reboisasi dari sudut pandang pemilihan rute penanaman pohon yang optimal. 2. DASAR TEORI 2.1 Traveling Salesman Problem (TSP) TSP merupakan istilah yang muncul pertama kali sekitar tahun 1931 yang ditemukan oleh Meeril Flood dan John William. Pada problem TSP, solusi yang ingin didapatkan adalah bagaimana menentukan rute / jalur perjalanan terpendek untuk mengunjungi semua kota dengan jalur tertentu sehingga setiap kota terlewati hanya satu kali dan mengakhiri perjalanan dengan kembali ke kota awal (Gutin & Punnen, 2007). Gambar 1. Ilustrasi Traveling Salesman Problem TSP dikenal sebagai salah satu permasalahan optimasi klasik yang berat untuk dipecahkan secara konvensional. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah metode atau algoritma yang dapat diimplemetasikan ke dalam ide permasalahan dari TSP untuk memberikan solusi alternatif pemecahan masalah yang lebih baik (Applegate, 2006). Permasalahan utama dari TSP adalah meminimalkan jarak yang ditempuh oleh seorang salesman dalam melewati n kota dan kemudian kembali ke kota awal. Di dalam perjalanan tersebut setiap kota hanya akan dilalui tepat satu kali (Obitko, 1998). Kota-kota yang akan dilewati masing-masing mempunyai kordinat (x,y) sehingga jarak antar kota dapat dihitung dengan rumus Euclidean distance yaitu : (1) Dimana d adalah jarak antara titik p dan q. 55 T IM

3 Permasalahan optimasi TSP yaitu pencarian lintasan terpendek dapat dinyatakan dengan rumus persamaan: Min D = (2) Dimana D adalah jarak total yang ditempuh sebagaimana telah dijelaskan pada rumus sebelumnya, N adalah jumlah kota yang dikunjungi dan dist (Ci,Ci+1) adalah jarak antara kota ke-i dan kota ke i+1 dalam suatu rute perjalanan. 2.2 Algoritma Genetika Algoritma genetika pertama kali ditemukan oleh seorang berkebangsaan Amerika Serikat yang bernama John Holland. Algoritma genetika merupakan sebuah algoritma yang dapat diaplikasikan pada berbagai permasalahan optimasi dimana algoritma ini didasarkan pada proses evolusi makhluk hidup yang mengalami seleksi alamiah untuk dapat bertahan hidup. Dalam proses evolusi, individu secara terus menerus mengalami perubahan gen untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Bagi yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya maka ia akan memiliki peluang hidup yang lebih besar dan dapat melakukan reproduksi. Sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan mengalami kepunahan (Gen, & Cheng, 1997). Secara umum algoritma genetika memiliki urutan kerja secara kronologis yaitu sebagai berikut (Langdon & Ricardo, 2002): 1. Pembentukan populasi secara acak dari n kromosom solusi. 2. Proses evaluasi menggunakan nilai fitness. Proses evaluasi akan berhenti ketika salah satu dari tiga kondisi berikut telah terpenuhi yaitu: a. Ditemukan suatu individu dengan nilai yang mendekati nilai fitness. b. Proses evolusi telah mencapai jumlah generasi maksimum yang telah ditentukan. c. Ditemukan konvergensi pada suatu kondisi tertentu (tidak ada peningkatan nilai fitness yang diharapkan dalam beberapa generasi tertentu). 3. Populasi yang baru akan dibentuk dengan melakukan tahap-tahap berikut ini: a. Memilih 2 kromosom dari anggota populasi awal sebagai parent dengan operasi seleksi. 56 T IM

4 b. Operasi genetika rekombinasi (crossover) dilakukan terhadap 2 kromosom yang telah dipilih sehingga menghasilkan sebuah kromosom baru. c. Setelah dilakukan rekombinasi kemudian dilakukan operasi genetika mutasi terhadap kromosom yang baru tersebut. d. Memasukkan kromosom baru ke dalam sebuah populasi baru. 4. Mengganti populasi lama dengan populasi baru. 5. Proses akan terus berjalan secara berurutan dengan mengulangi kembali mulai dari proses evaluasi pada nomor 2 hingga sebuah solusi terbaik dalam bentuk kromosom telah ditemukan sesuai dengan syarat-syarat yang diinginkan. 1) Cara merepresentasikan solusi ke dalam kromosom, dan 2) Proses operasi genetika (crossover dan mutasi). Untuk permasalahan TSP, kromosom dapat direpresentasikan dengan dua cara yaitu, permutation representation dan random keys representation. 2.3 Java Pembuatan aplikasi ini menggunakan bahasa pemrogaman Java, dengan platform J2SE. Untuk membantu proses penyimpanan data, aplikasi ini menggunakan struktur data ArrayList. Java memiliki beberapa kelebihan, selain sebagai salah satu bahasa pemrograman berbasis obyek, Java dapat berjalan pada berbagai macam platform (Sierra & Bates, 2005). Gambar 3. Java Process Gambar 2. Urutan kerja algoritma genetika Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun algoritma genetika untuk TSP adalah (Obitko,1998): 2.4 Java 2D Java 2D merupakan library yang disediakan Java Swing untuk kegiatan pengolahan data secara visual. Java 2D merupakan seperangkat kelas yang dapat digunakan untuk membangun sebuah dan 57 T IM

5 gambar atau grafik 2 dimensi, mulai dari pembuatan model 2D hingga pembuatan animasi 2D. Java 2D biasa digunakan untuk membangun sebuah program aplikasi interaktif seperti pembuatan animasi, permainan interaktif, manipulasi gambar / foto (Zang & Liang, 2007). 2.5 JDOM (Java-based Document Object Model) JDOM digunakan untuk mengolah data dalam bentuk format XML. JDOM merupakan pengembangan dari teknologi SAX parser dimana JDOM memiliki keunggulan yaitu dapat melakukan editing pada file XML serta dapat melakukan proses export / import dokumen XML pada bahasa pemrograman Java (Sierra & Bates, 2005). 2.6 JGAP (Java Genetic Algorithm Package) JGAP merupakan sebuah paket library yang berisi komponen pemrogaman algoritma genetika yang tersedia dalam bentuk Java framework. JGAP menyediakan mekanisme algoritma genetika dasar yang dapat digunakan dengan mudah untuk diaplikasikan di dalam menyelesaikan permasalahan dengan menerapkan prinsip evolusi genetika untuk sebuah solusi masalah. Untuk menggunakan library JGAP pada sebuah aplikasi, perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu: 1. Perencanaan untuk pembuatan kromosom. 2. Mengimplementasikan fungsi fitness. 3. Membuat sebuah obyek Configuration. 4. Melakukan evolusi terhadap populasi. JGAP memiliki beberapa kelas komponen yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. JGAP juga menyediakan kelas yang bisa diimplementasikan secara langsung untuk membuat menemukan solusi bagi permasalahan tertentu. 2.7 SDLC (Software Development Life Cycle) Dalam perancangan dan pembuatan aplikasi ini, digunakan pendekatan berbasis SLDC (Software Development Life Cycle) berorientasi obyek. Meski banyak dari pendekatan model, SDLC memiliki tahaptahapan yang umum yaitu: planning, analysis, design, implementation, dan system testing. Pada perancangan aplikasi ini metode perancangan SDLC yang digunakan adalah model waterfall. 58 T IM

6 Gambar 4. Fase SDLC siklus Waterfall 3. PERANCANGAN SISTEM Perancangan desain sistem ini merupakan rancangan yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi Tree Tracker. Kebutuhan pengguna terhadap aplikasi didapatkan dari hasil kegiatan wawancara. Kemudian hasil wawancara tersebut digunakan untuk membuat fiturfitur dari aplikasi sesuai dengan kebutuhan client. Perancangan desain sistem ini meliputi platform aplikasi yang digunakan, desain UML, desain arsitektur sistem, desain GUI dan desain untuk proses pengujian. Kebutuhan dasar dari aplikasi ini menggunakan platform dengan bahasa pemrogaman Java. Modul yang digunakan dalam pemrogaman yaitu library Java 2D dan JGAP. Library Java 2D berfungsi untuk membuat tampilan grafis dari rute penanaman. Library JGAP berfungsi untuk mengolah data input dengan menggunakan algoritma genetika untuk menghasilkan solusi permasalahan berupa urutan rute terpendek. Kebutuhan dari aplikasi Tree Tracker ini dtuliskan dalam dokumen SRS (Software Requirements Specification) yang berisi spesifikasi kebutuhan teknis dari perangkat lunak, kebutuhan non-teknis, batasanbatasan dalam desain, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengembangan perangkat lunak. 3.1 Rancangan Penelitian Kegiatan penelitian pada tugas akhir ini memakai dua metode, yaitu: metode wawancara dan metode observasi. Penelitian yang dipakai dengan metode wawancara adalah penelitian kualitatif sehingga hasil yang diperoleh berupa data deskriptif yang disampaikan melalui kata-kata pada kegiatan wawancara. Penelitian dengan proses observasi adalah penelitian kuantitatif sehingga hasil yang diperoleh nantinya berupa data deskriptif yang disampaikan melalui foto dari pengamatan secara langsung. 59 T IM

7 3.1.1 Wawancara Metode wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data dalam penelitian dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan responden, yaitu pihak manajer operasional dari PT. Hasil Alam, dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guideline). Aspek yang ingin diperdalam pada wawancara ini dapat dikelompokkan menjadi empat bagian yaitu: 1. Aspek permasalahan yang dihadapi. 2. Aspek metode/sistem penanaman pada saat ini. 3. Aspek kebutuhan pengguna. 4. Aspek solusi yang ingin didapatkan Observasi Metode observasi ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas penanaman pohon oleh PT. Hasil Alam sehingga didapatkan informasi yang berguna untuk pengembangan aplikasi. Kegiatan observasi ini dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan kegiatan wawancara. Pada kegiatan observasi tersebut juga dilakukan pengambilan foto sebagai salah satu bentuk pengamatan terhadap proses yang dilakukan pada saat itu Fitur Aplikasi Fitur utama dari aplikasi Tree Tracker yaitu: 1. Find Shortest Route Fitur ini membantu user dalam menentukan rute terpendek untuk proses penanaman pohon dengan cara melakukan proses penghitungan dan seleksi untuk penentuan rute terpendek yang mengadopsi metode penyelesaian masalah TSP dengan melakukan generate beberapa solusi rute yang memungkinkan. Kemudian dari beberapa rute tersebut akan diseleksi menggunakan teknik Algoritma Genetika yang menjalankan operasi genetika pada saat sistem aplikasi dijalankan. Sistem akan memberikan informasi urutan rute penanaman pohon yang dilalui dari satu cluster ke cluster yang lain secara kronologis yang disajikan dalam bentuk data visual. 2. Load Cluster Spots User dapat memasukkan data berisi kandidat titik kordinat cluster-cluster yang akan dikunjungi untuk rute penanaman pohon. Titik kordinat tersebut berupa titik tengah dari tiap cluster sebagai representasi dari sebuah camp / meeting point di tengah cluster yang dijadikan tempat berkumpul para 60 T IM

8 pekerja sebelum melakukan kegiatan penanaman pohon. Titik-titik cluster tersebut akan ditampilkan secara visual pada GUI dari aplikasi Tree Tracker. 3. Get Total Route Length Memberikan gambaran dan prediksi perhitungan cost benefit kepada user berdasarkan pertimbangan dari perhitungan total jarak tempuh dari rute penanaman yang diberikan. 3.3 Use Case Diagram Pada bagian ini dijelaskan mengenai use case dari fitur aplikasi Tree Tracker yaitu fitur Load Data dan Generate Route Path. Gambar 6. Sequence Diagram Tree Tracker 3.5 Activity Diagram Activity diagram ini menjelaskan tentang proses yang terjadi mulai dari saat user melakukan load data pada interface hingga user mendapatkan data berupa urutan rute terpendek. Gambar 5. Use Case Diagram Tree Tracker 3.4 Sequence Diagram Sequence diagram ini menjelaskan proses yang dilakukan pada saat user melakukan klik tombol Load dan Start pada aplikasi Tree Tracker. 61 T IM

9 Gambar 8. Architecture Diagram Tree Tracker 3.7 Desain Antarmuka Desain tampilan antarmuka utama terdiri atas panel yang berisi peta area hutan, di dalam peta tersebut terdapat grid (garis pembagi) yang mewakili tiap cluster (petak kecil). Kemudian pada tampilan aplikasi terdapat tombol LOAD dan START. Gambar 7. Activity Diagram Tree Tracker 3.6 Desain Sistem Diagram ini menerangkan tentang struktur elemen / komponen komponen yang diperlukan dalam pembuatan sistem dari aplikasi yang dibuat. Di dalam diagram ini juga dijelaskan tentang fungsi dari tiap komponen dan bagaimana komponenkomponen saling berhubungan satu sama lain. Gambar 9. Desain Antarmuka Tree Tracker 62 T IM

10 3.8 Desain Algoritma Genetika Perancangan desain algoritma genetika ini meliputi mekanisme proses seleksi, mekanisme operator genetika yang digunakan yaitu rekombinasi (crossover) dan mutasi, serta mekanisme untuk penentuan kromosom optimal. 1) Mekanisme Seleksi Kromosom yang ada di dalam proses ini merupakan representasi dari rute kunjungan cluster untuk proses penanaman. Kromosom berisi gen yang merepresentasikan koordinat titik tengah cluster yang akan dikunjungi pada rute penanaman. Penentuan jumlah gen pada sebuah kromosom berdasarkan jumlah titik cluster yang akan dikunjungi pada rute penanaman yaitu sejumlah 9 titik. Kromosom dengan nilai fitness terbaik akan berada pada posisi pertama untuk dilakukan operasi genetika, dua kromosom pada posisi teratas akan menjadi induk (parent) untuk proses operasi genetika crossover. Gambar 10. Mekanisme Proses Seleksi 2) Mekanisme Rekombinasi Rekombinasi yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak ini menggunakan greedy crossover. Proses rekombinasi dilakukan untuk mendapatkan kromosom yang lebih baik yang merepresentasikan rute optimal untuk proses penanaman. Proses rekombinasi dilakukan dengan cara melakukan persilangan antara dua kromosom induk (parent) untuk menghasilkan kromosom baru yang berbeda (offspring). Gambar 11. Mekanisme Proses Rekombinasi 3) Mekanisme Mutasi Operator mutasi dalam pembuatan perangkat lunak ini menggunakan swapping mutation. Proses mutasi dilakukan apabila pada proses rekombinasi yang telah dilakukan sebelumnya tidak dapat menemukan nilai yang memenuhi syarat dari kromosom yang dihasilkan. Proses mutasi dimulai dengan mengambil sebuah kromosom, lalu memilih secara random dua gen anggota dari kromosom tersebut. Kemudian dilakukan 63 T IM

11 pertukaran posisi (swap) pada kedua gen tersebut. Hasil yang didapatkan adalah kromosom baru dengan anggota gen yang berbeda hasil dari proses mutasi. Gambar 12. Mekanisme Proses Mutasi Gambar 13. Modul Input 4) Mekanisme Penentuan Kromosom Optimal Proses penentuan kromosom optimal dilakukan pada saat ditemui keadaan konvergensi positif yaitu penemuan sejumlah kromosom offspring hasil operasi genetika yang memiliki genotype yang nilainya seragam pada satu proses generasi, kemudian dari kondisi konvergen tersebut diambil nilai kromosom yang memiliki nilai genotype terkecil yang dalam hal ini yaitu nilai total jarak tempuh rute yang minimum Modul Utama (Penentuan Rute Optimal Menggunakan Library JGAP) Proses pada modul utama diawali dengan menampung data dari listcordinates dengan tipe data ArrayList yang ditampung ke dalam CLUSTERARRAY Kemudian dilakukan inisialisasi dengan memasukkan isi dari CLUSTERARRAY ke dalam parameter yang ada untuk menghitung jarak dari setiap titik kordinat yang ada dengan menggunakan rumus penghitungan jarak. 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Modul Input (Pembacaan File XML) Gambar 14. Modul Utama Modul ini digunakan untuk mengambil data dari file directory. Modul ini menggunakan library JDOM yang memiliki fungsi untuk mengolah data dalam format XML. 64 T IM

12 4.1.3 Modul Output (penggambaran obyek Java 2D) Proses pada modul output diawali dengan mengambil semua nilai x dan y dari listcordinates2d dan menampungnya pada points dengan tipe data List<Ellipse2D> untuk dijadikan titik kordinat x dan y sebuah bentukan ellipse yang akan digambar pada panel. Untuk menggambarkan garis yang merepresentasikan rute optimal, proses yang dilakukan hampir sama dengan proses saat menggambarkan bentukan ellipse. Tabel 1. Skenario Testing Pada Fitur Load Data Gambar 16. Skenario Hasil Testing Pada Fitur Load Data Gambar 15. Modul Output Scenario Testing Fitur Generate Route Path Tabel 2. Skenario Testing Pada Generate Route Path 4.2 Pengujian Scenario Testing Fitur Load Data Metode pengujian yang dipakai pada kegiatan pengujian ini adalah skenario testing yang dibuat berdasarkan fungsi fitur yang berasal dari use case. 65 T IM

13 Tabel 3. Performance Testing Pada Algoritma Genetika Gambar 17. Skenario Hasil Testing Pada Fitur Load Data Performance Testing Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji kinerja algoritma genetika yang diimplementasikan di dalam aplikasi Tree Tracker. Pengujian dilakukan dengan memberikan sampel jumlah titik cluster yang berbeda yaitu 10, 15 dan 20 titik koordinat cluster untuk sebuah kromosom yang merepresentasikan letak titik cluster. Kemudian titik cluster tersebut disimulasikan sebagai input di dalam aplikasi Tree Tracker dan dilakukan pengujian sebanyak 30 kali iterasi. Jumlah kromosom pada populasi ditentukan sesuai dengan jumlah titik koordinat yang diinputkan. Kromosom optimal yang dihasilkan yaitu urutan rute kunjungan cluster dan total jarak dari rute tersebut akan dicatat dalam tabel KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Pada penelitian ini telah berhasil dibuat suatu aplikasi penentuan rute terdekat untuk penanaman pohon dalam bentuk aplikasi desktop yang dikembangkan pada platform Java. 2. Fitur-fitur yang dibuat pada aplikasi ini sesuai dengan keinginan client yaitu PT. Hasil Alam terhadap aplikasi penentuan rute terdekat yaitu dapat menampilkan rute optimal untuk proses penanaman pohon dalam bentuk tampilan visual, pengguna juga dapat melihat total jarak dari simulasi rute optimal tersebut. 3. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, fitur-fitur yang ada pada aplikasi Tree Tracker dapat dijalankan dengan lancar. Hasil pengujian kinerja yang dilakukan sebanyak 30 kali percobaan menunjukkan bahwa aplikasi 66 T IM

14 mampu menghasilkan nilai total jarak yang dapat dikatakan konsisten. 5.2 Saran 1. Untuk pengembangan selanjutnya disarankan untuk memperhatikan aspekaspek yang belum ada namun berkaitan langsung dengan aplikasi saat ini yaitu aspek geografis seperti kelengkungan bumi, perbedaan ketinggian dan jenis permukaan tanah. 2. Disarankan agar aplikasi bisa dikembangkan sehingga mempunyai fitur tambahan seperti: fitur real-time information report yang disajikan dalam bentuk data file konkrit, fitur yang melakukan koneksi dengan piranti GPS sehingga mampu memberikan panduan rute bagi pengguna secara langsung. 3. Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengembangan aplikasi selanjutnya. 6. DAFTAR PUSTAKA Applegate, David (2006), The Traveling Salesman Problem: A Computational Study, Princeton University Press. Gutin, G. & Punnen (2007), The Traveling Salesman Problem and Its Variations, New York: Springer. Gen, M. & Cheng, R. (1997), Genetic Algorithms and Engineering Design, John Wiley & Son, Inc. Langdon, B. William & Poli Ricardo (2002), Foundations of Genetic Programming, New York: Springer. Obitko, Marek (1998), Introduction to Genetic Algorithm, Czech Technical University. Sierra, Kathy and Bert Bates (2005), Head First Java, California: O Reilly. Zang, Hong & Daniel Liang (2007), Computer Graphics using Java 2D and 3D, USA: Pearson. 67 T IM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Randy L Haupt & Sue Ellen Haupt, Practical Genetic Algorithms second edition, Wiley Interscience,2004.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Randy L Haupt & Sue Ellen Haupt, Practical Genetic Algorithms second edition, Wiley Interscience,2004. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seseorang salesman tentu akan sangat kesulitan jika harus mengunjungi semua kota sendirian, oleh karena itu dibutuhkan beberapa orang salesman untuk membagi

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) Mohamad Subchan STMIK Muhammadiyah Banten e-mail: moh.subhan@gmail.com ABSTRAK: Permasalahan pencarian rute terpendek dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Traveling Salesman Problem (TSP) adalah permasalahan dimana seorang salesman harus mengunjungi semua kota yang ada dan kota tersebut hanya boleh dikunjungi tepat satu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Travelling Salesmen Problem (TSP) termasuk ke dalam kelas NP hard yang pada umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk mencari solusinya.

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Teka-Teki Silang Teka-teki silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan yang mengharuskan penggunanya untuk mengisi ruang-ruang kosong dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan metode pencarian yang disesuaikan dengan proses genetika dari organisme-organisme biologi yang berdasarkan pada teori evolusi

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) JTRISTE, Vol.1, No.2, Oktober 2014, pp. 50~57 ISSN: 2355-3677 Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) STMIK Handayani Makassar najirah_stmikh@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Nico Saputro dan Suryandi Wijaya Jurusan Ilmu Komputer Universitas Katolik Parahyangan nico@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Samuel, Toni & Willi 2005) dalam penelitian yang berjudul Penerapan Algoritma Genetika untuk Traveling Salesman Problem Dengan Menggunakan Metode Order Crossover

Lebih terperinci

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Kun Siwi Trilestari [1], Ade Andri Hendriadi [2] Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Singaperbanga Karawang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 27 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Pada subbab ini akan diuraikan tentang analisis kebutuhan untuk menyelesaikan masalah jalur terpendek yang dirancang dengan menggunakan algoritma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal diciptakan, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan zaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan.

Lebih terperinci

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Wayan Firdaus Mahmudy (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii

DAFTAR ISI. Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii DAFTAR ISI Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Faiz Rafdh Ch SISTEM INFORMASI ZAKAT BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA RUMAH ZAKATINDONESIA 1-7 Abdul Jamil Syamsul Bachtiar

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR

PRESENTASI TUGAS AKHIR PRESENTASI TUGAS AKHIR Travelling Salesman Problem menggunakan Algoritma Genetika Via GPS berbasis Android (kata kunci : android,gps,google Maps, Algoritma Genetika, TSP) Penyusun Tugas Akhir : Azmi Baharudin

Lebih terperinci

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM DEFINISI ALGEN adalah algoritma yang memanfaatkan proses seleksi alamiah yang dikenal dengan evolusi Dalam evolusi, individu terus menerus mengalami perubahan gen untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi graf, permasalahan optimasi, model matematika dari objek wisata di Yogyakarta, dan algoritma genetika

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK STUDI KASUS : LINTASAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) MAKASSAR

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK STUDI KASUS : LINTASAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) MAKASSAR PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK STUDI KASUS : LINTASAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) MAKASSAR Karels, Rheeza Effrains 1), Jusmawati 2), Nurdin 3) karelsrheezaeffrains@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION Samuel Lukas 1, Toni Anwar 1, Willi Yuliani 2 1) Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK VISUALISASI DUA DIMENSI WELL PRODUCTION FORECASTING DENGAN GENETIC ALGORITHM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK VISUALISASI DUA DIMENSI WELL PRODUCTION FORECASTING DENGAN GENETIC ALGORITHM PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK VISUALISASI DUA DIMENSI WELL PRODUCTION FORECASTING DENGAN GENETIC ALGORITHM Danuri Teknologi Informasi Politeknik Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sei-Alam, Bengkalis

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Program Algoritma Genetika dirancang dengan mengikuti prinsip-prinsip dan sifatsifat dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya,

Lebih terperinci

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Andysah Putera Utama Siahaan Universitas Pembangunan Pancabudi Jl. Gatot Subroto Km. 4,5, Medan, Sumatra Utara, Indonesia andiesiahaan@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T Abstrak : Algoritma genetika adalah algoritma pencarian heuristik yang didasarkan atas mekanisme evolusi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Penelitian Sebelumnya

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Penelitian Sebelumnya 5 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Penelitian Sebelumnya Traveling salesman problem (TSP) merupakan salah satu permasalahan yang telah sering diangkat dalam berbagai studi kasus dengan penerapan berbagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10:

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10: BAB III PERANCANGAN Pada bagian perancangan ini akan dipaparkan mengenai bagaimana mencari solusi pada persoalan pencarian rute terpendek dari n buah node dengan menggunakan algoritma genetika (AG). Dari

Lebih terperinci

3.2.3 Resiko, Keuntungan dan Kerugian Forex Metode Prediksi dalam Forex MetaTrader 4 sebagai Platform Trading dalam Forex...

3.2.3 Resiko, Keuntungan dan Kerugian Forex Metode Prediksi dalam Forex MetaTrader 4 sebagai Platform Trading dalam Forex... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR PERSAMAAN... xv DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

Lingkup Metode Optimasi

Lingkup Metode Optimasi Algoritma Genetika Lingkup Metode Optimasi Analitik Linier Non Linier Single Variabel Multi Variabel Dgn Kendala Tanpa Kendala Numerik Fibonacci Evolusi Complex Combinasi Intelijen/ Evolusi Fuzzy Logic

Lebih terperinci

T I N J A U A N P U S T A K A Algoritma Genetika [5]

T I N J A U A N P U S T A K A Algoritma Genetika [5] Algoritma Genetika [5] Fitness adalah nilai yang menyatakan baik-tidaknya suatu jalur penyelesaian dalam permasalahan TSP,sehingga dijadikan nilai acuan dalam mencari jalur penyelesaian optimal dalam algoritma

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Nia Kurnia Mawaddah Wayan Firdaus Mahmudy, (wayanfm@ub.ac.id) Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Brawijaya, Malang 65145 Abstrak Penjadwalan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Konsep Pada bab ini penulis akan membahas konsep mengenai perangkat lunak yang digunakan serta akan dibahas mengenai tujuan, kegunaan dan untuk siapa aplikasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Penjadwalan kegiatan belajar mengajar pada suatu lembaga pendidikan biasanya merupakan salah satu pekerjaan yang tidak mudah dan menyita waktu. Pada lembaga pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir ini, peranan algoritma genetika terutama untuk masalah optimisasi, berkembang dengan pesat. Masalah optimisasi ini beraneka ragam tergantung dari bidangnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Perkuliahan Penjadwalan memiliki pengertian durasi dari waktu kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian untuk melakukan aktivitas kerja[10]. Penjadwalan juga

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek

Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek Rudy Adipranata 1, Felicia Soedjianto 2, Wahyudi Tjondro Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika Rozak Arief Pratama 1, Esmeralda C. Djamal, Agus Komarudin Jurusan Informatika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal

Lebih terperinci

Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System

Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System Jan Alif Kreshna, Satria Perdana Arifin, ST, MTI., Rika Perdana Sari, ST, M.Eng. Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari 1 Rumbai,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM Anies Hannawati, Thiang, Eleazar Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP) Abstrak PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP) Aulia Fitrah 1, Achmad Zaky 2, Fitrasani 3 Program Studi Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penjadwalan merupakan kegiatan administrasi utama di berbagai institusi. Masalah penjadwalan merupakan masalah penugasan sejumlah kegiatan dalam periode

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara umum diagram alir algoritma genetika dalam penelitian ini terlihat pada Gambar 3.1. pada Algoritma genetik memberikan suatu pilihan bagi penentuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian heuristik ysng didasarkan atas mekanisme seleksi alami dan genetika alami (Suyanto, 2014). Adapun konsep dasar

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK Usulan Skripsi S-1 Jurusan Matematika Diajukan oleh 1. Novandry Widyastuti M0105013 2. Astika Ratnawati M0105025 3. Rahma Nur Cahyani

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK

PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK Rudy Adipranata 1) Felicia Soedjianto 2) Wahyudi Tjondro Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Syafiul Muzid Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta E-mail:

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI PENJADWALAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI SURABAYA SECARA ADAPTIF MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA

PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI PENJADWALAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI SURABAYA SECARA ADAPTIF MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI PENJADWALAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI SURABAYA SECARA ADAPTIF MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Febrianto Nur Anwari, Arna Fariza, S.Kom, M.Kom, Entin Martiana S.Kom, M.Kom,

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) I Made Budi Adnyana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan sistem komputerisasi. Salah satu bentuk perusahaan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan sistem komputerisasi. Salah satu bentuk perusahaan yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini komputer merupakan kebutuhan yang umum dalam sebuah perusahaan. Di dalam perusahaan, banyak hal menjadi lebih efisien dengan menggunakan

Lebih terperinci

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR MULTI TRAVELING SALESMAN PROBLEM (MTSP) DENGAN ALGORITMA Abstrak GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR Oleh : Fitriana Yuli Saptaningtyas,M.Si. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA

Lebih terperinci

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5 oleh pengguna sistem adalah node awal dan node tujuan pengguna. Lingkungan Pengembangan Sistem Implementasi Algoritme Genetika dalam bentuk web client menggunakan bahasa pemrograman PHP dan DBMS MySQL.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Objek pariwisata di Yogyakarta sudah semakin beragam mulai dari wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat wisatawan dapat dibuat

Lebih terperinci

Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian Air Minum Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: UD.

Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian Air Minum Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: UD. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm. 849-858 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Pada saat sekarang ini, setiap perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lainnya, harus bisa membuat semua lini proses bisnis perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Optimasi Optimasi adalah salah satu ilmu dalam matematika yang fokus untuk mendapatkan nilai minimum atau maksimum secara sistematis dari suatu fungsi, peluang maupun

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 265 274. ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR Abdul Azis, Bayu Prihandono, Ilhamsyah INTISARI Optimasi

Lebih terperinci

Penentuan Optimalisasi TSP (Travelling Salesman Problem) Distribusi Barang Menggunakan Algoritma Genetika Di Buka Mata Adv

Penentuan Optimalisasi TSP (Travelling Salesman Problem) Distribusi Barang Menggunakan Algoritma Genetika Di Buka Mata Adv Penentuan Optimalisasi TSP (Travelling Salesman Problem) Distribusi Barang Menggunakan Algoritma Genetika Di Buka Mata Adv Teguh Nurhadi Suharsono 1, Muhamad Reza Saddat 2 1 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika Algoritma Genetika Pendahuluan Struktur Umum Komponen Utama Seleksi Rekombinasi Mutasi Algoritma Genetika Sederhana Referensi Sri Kusumadewi bab 9 Luger & Subblefield bab 12.8 Algoritma Genetika 1/35 Pendahuluan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH PRECEDENCE CONSTRAINTS (TSPPC)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH PRECEDENCE CONSTRAINTS (TSPPC) PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH PRECEDENCE CONSTRAINTS (TSPPC) Yayun Hardianti 1, Purwanto 2 Universitas Negeri Malang E-mail: yayunimoet@gmail.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK Fajar Saptono 1, Taufiq Hidayat 2 Laboratorium Pemrograman dan Informatika Teori Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIK UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM (STUDI KASUS: SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA MEDAN)

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIK UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM (STUDI KASUS: SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA MEDAN) IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIK UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM (STUDI KASUS: SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA MEDAN) DRAFT SKRIPSI RAJO PANANGIAN HARAHAP 111421045 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Jl. Ahmad Yani, Pontianak Telp./Fax.: (0561)

Jl. Ahmad Yani, Pontianak Telp./Fax.: (0561) APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENGGUNAKANALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: Pencarian Rute Terpendek untuk Pemadam Kebakaran di Wilayah Kota Pontianak) [1] Putri Yuli Utami, [2] Cucu Suhery, [3] Ilhamsyah

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN Hari Purnomo, Sri Kusumadewi Teknik Industri, Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 4,5 Yogyakarta ha_purnomo@fti.uii.ac.id,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan tugas akhir ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian penjadwalan, algoritma

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Berbagai pembangunan terus dilaksanakan di setiap wilayah di Indonesia,

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Berbagai pembangunan terus dilaksanakan di setiap wilayah di Indonesia, BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Latar Belakang Permasalahan Berbagai pembangunan terus dilaksanakan di setiap wilayah di Indonesia, khususnya Jakarta Selatan. Seperti diketahui, semakin berkembanganya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Permasalahan TSP merupakan suatu masalah klasik yang telah ada sejak tahun 1800-an, sejauh ini telah cukup banyak metode yang diciptakan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA I Dewa Made Adi Baskara Joni 1, Vivine Nurcahyawati 2 1 STMIK STIKOM Indonesia, 2 STMIK STIKOM

Lebih terperinci

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

Genetic Algorithme. Perbedaan GA Genetic Algorithme Algoritma ini bekerja dengan sebuah populasi yang terdiri atas individu-individu (kromosom). Individu dilambangkan dengan sebuah nilai kebugaran (fitness) yang akan digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS Surabaya 2003 Algoritma Genetika Algoritma

Lebih terperinci

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner Vol. 7, 2, 108-117, Januari 2011 Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner Jusmawati Massalesse Abstrak Tulisan ini dimaksudkan untuk memperlihatkan proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografis (Geographic Information Systems) merupakan sistem informasi berbasis komputer digunakan untuk menyajikan secara digital dan menganalisa penampakan

Lebih terperinci

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB Syafiul Muzid 1, Sri Kusumadewi 2 1 Sekolah Pascasarjana Magister Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta e-mail: aakzid@yahoo.com 2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASIALGORITMA GENETIK DAN ACS PADA PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

BAB III IMPLEMENTASIALGORITMA GENETIK DAN ACS PADA PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM BAB III IMPLEMENTASIALGORITMA GENETIK DAN ACS PADA PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM 3.1 TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Sebelum membahas pencarian solusi Travelling Salesman Problem menggunakan algoritma

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

Vukovich dinamis yang digabungkan dengan model PRoFIGA didalamnya.

Vukovich dinamis yang digabungkan dengan model PRoFIGA didalamnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fuzzy Evolutionary Algorithm (FEA) merupakan salah satu model hybrid yang menggabungkan dua buah model soft computing yaitu algoritma genetika dan logika fuzzy. FEA

Lebih terperinci

APLIKASI HASIL PENCARIAN DAN RUTE PENGIRIMAN BARANG DARI SOLUSI MASALAH TRANSPORTASI BIKRITERIA DENGAN METODE LOGIKA FUZZY

APLIKASI HASIL PENCARIAN DAN RUTE PENGIRIMAN BARANG DARI SOLUSI MASALAH TRANSPORTASI BIKRITERIA DENGAN METODE LOGIKA FUZZY APLIKASI HASIL PENCARIAN DAN RUTE PENGIRIMAN BARANG DARI SOLUSI MASALAH TRANSPORTASI BIKRITERIA DENGAN METODE LOGIKA FUZZY Faisal Dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains & Teknologi UIN Alauddin

Lebih terperinci

Pencarian Rute Optimum Menggunakan Algoritma Genetika

Pencarian Rute Optimum Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Teknik Elektro Vol. 2, No. 2, September 2002: 78-83 Pencarian Rute Optimum Menggunakan Algoritma Genetika Anies Hannawati, Thiang, Eleazar Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG Adnan Buyung Nasution 1 1,2 Sistem Infomasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi Utama 3 Universitas

Lebih terperinci

DETEKSI MAHASISWA BERPRESTASI DAN BERMASALAH DENGAN METODE K- MEANS KLASTERING YANG DIOPTIMASI DENGAN ALGORITMA GENETIKA

DETEKSI MAHASISWA BERPRESTASI DAN BERMASALAH DENGAN METODE K- MEANS KLASTERING YANG DIOPTIMASI DENGAN ALGORITMA GENETIKA DETEKSI MAHASISWA BERPRESTASI DAN BERMASALAH DENGAN METODE K- MEANS KLASTERING YANG DIOPTIMASI DENGAN ALGORITMA GENETIKA Akmal Hidayat 1) & Entin Martiana 2) 1) Teknik Elektro Politeknik Bengkalis Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Stok Barang dengan Menggunakan Teori Trafik dari tahap awal perancangan sampai

Lebih terperinci

Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Rekomendasi Jadwal Perkuliahan Pada Institut Informatika Indonesia Memanfaatkan Algoritma Genetika

Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Rekomendasi Jadwal Perkuliahan Pada Institut Informatika Indonesia Memanfaatkan Algoritma Genetika Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Rekomendasi Jadwal Perkuliahan Pada Institut Informatika Indonesia Memanfaatkan Algoritma Genetika Hermawan Andika, S.Kom., M.Kom. Jurusan Teknik Informatika Institut

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

TAKARIR. algorithm algoritma/ kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. kesalahan program

TAKARIR. algorithm algoritma/ kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. kesalahan program TAKARIR advanced tingkat lanjut algorithm algoritma/ kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah alleles nilai suatu gen. bug kesalahan program chromosome kromosom crossover penyilangan kromosom

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Umum Perusahaan NIKO FURNITURE adalah perusahaan swasta, yang didirikan pada tahun 2000. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning Disusun oleh: Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, PENS ITS Surabaya 2003 Algoritma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem informasi adalah suatu sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan. Tujuan dari sistem

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Bagus Priambodo Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana e- mail : bagus.priambodo@mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Denny Hermawanto

Denny Hermawanto Algoritma Genetika dan Contoh Aplikasinya Denny Hermawanto d_3_nny@yahoo.com http://dennyhermawanto.webhop.org Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 80-84 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang ada. Semakin banyak fitur yang dibenamkan ke

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang ada. Semakin banyak fitur yang dibenamkan ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi sekarang ini sudah semakin maju. Dunia semakin terintegrasi dalam suatu perangkat yang ada dalam genggaman tangan. Hal ini memudahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka. Penelitian serupa mengenai penjadwalan matakuliah pernah dilakukan oleh penelliti yang sebelumnya dengan metode yang berbeda-neda. Berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian pada bagian ini akan diuraikan tentang tinjauan pustaka dan landaran teori yang sesuai dengan ACO dan AG. 2.1 Algoritma Ant Colony Optimization Secara umum pencarian

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat sekarang ini memberikan dampak yang besar terhadap kinerja manusia khususnya dalam bekerja. Segala sesuatu yang dahulu

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENEMUKAN TEMPAT PARIWISATA TERDEKAT DI KEDIRI DENGAN METODE FLOYD- WARSHALL UNTUK SMARTPHONE

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENEMUKAN TEMPAT PARIWISATA TERDEKAT DI KEDIRI DENGAN METODE FLOYD- WARSHALL UNTUK SMARTPHONE PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENEMUKAN TEMPAT PARIWISATA TERDEKAT DI KEDIRI DENGAN METODE FLOYD- WARSHALL UNTUK SMARTPHONE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2011/2012

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2011/2012 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2011/2012 RANCANGAN APLIKASI TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE ALGORITMA A* (A-STAR) Sunbara lukito

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN ANTARA ALGORITMA BIVARIATE MARGINAL DISTRIBUTION DENGAN ALGORITMA GENETIKA

STUDI PERBANDINGAN ANTARA ALGORITMA BIVARIATE MARGINAL DISTRIBUTION DENGAN ALGORITMA GENETIKA STUDI PERBANDINN ANTARA ALGORITMA BIVARIATE MARGINAL DISTRIBUTION DENN ALGORITMA GENETIKA Chastine Fatichah, Imam Artha Kusuma, Yudhi Purwananto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Oleh Dian Sari Reski, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT Scheduling problem is one type of allocating resources problem that exist to

Lebih terperinci

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS Hafid Hazaki 1, Joko Lianto Buliali 2, Anny Yuniarti 2

Lebih terperinci

ALGORITMA OPTIMASI UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (Optimization Algorithm for Solving Travelling Salesman Problem)

ALGORITMA OPTIMASI UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (Optimization Algorithm for Solving Travelling Salesman Problem) ALGORITMA OPTIMASI UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (Optimization Algorithm for Solving Travelling Salesman Problem) Dian Tri Wiyanti Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Khowarizmi. Algoritma didasarkan pada prinsiup-prinsip Matematika, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Khowarizmi. Algoritma didasarkan pada prinsiup-prinsip Matematika, yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ALGORITMA Algoritma adalah metode langkah demi langkah pemecahan dari suatu masalah. Kata algoritma berasal dari matematikawan Arab ke sembilan, Al- Khowarizmi. Algoritma didasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Distribusi dari barang mengacu pada hubungan yang ada diantara titik produksi dan pelanggan akhir, yang sering terdiri dari beberapa jenis inventory yang harus dikelola.

Lebih terperinci