BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengelolaan kota memerlukan interaksi dari para pelaku pembangunan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengendalian mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengelolaan kota termasuk di dalamnya pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung. Untuk mengakomodasi kebutuhan warga kota Jakarta, maka sejak tahun 1968, Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta telah mengalami beberapa kali restrukturisasi. Saat ini, secara garis besar DPPB Provinsi DKI Jakarta memiliki tugas dan fungsi melaksanakan tugas pelayanan, penataan, pengarahan, pengawasan dan pengendalian atas kegiatan fisik dan administrasi pada tahap persiapan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan pembangunan dalam rangka tertib bangunan. Adapun kronologi restrukturisasi Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (DPPB) Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut : 93

2 1960 : Awalnya bernama JawatanPekerjaan Umum yang merupakan instansi yang melaksanakan dan mengawasi seluruh pekerjaan teknis di Kota Jakarta termasuk pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kepada masyarakat : Berubah menjadi DPU (Dinas Pekerjaan Umum) 1971 : Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala DKI Jakarta tanggal 24 Maret 1971 dibentuk Dinas Tata Kota (DTK) yang merupakan pecahan dari DPU yang mempunyai fungsi pembuatan Rencana Kota dan Pengawasan Pembangunan Kota : Dengan makin pesatnya pembangunan di kota Jakarta, sehingga dirasakan semakin perlu adanya pemisahan tugas didalam DTK, maka pada tanggal 27 Februari 1974 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala DKI Jakarta No. D.IV.b2/1/2/1974 dibentuk Dinas 155 Pengawasan Pembangunan Kota (DPPK) DKI Jakarta yang merupakan pecahan dari DTK : Kemudian berubah lagi sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala DKI Jakarta No. 47 Tahun 2002 DPPK DKI Jakarta berubah menjadi Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan DKI Jakarta dengan penambahan fungsi kerja dalam pengawasan lingkungan pemugaran : Akhirnya sesuai dengan Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2008 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan berubah menjadi Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan(DPPB). 94

3 Tingkat pertumbuhan kota Jakarta yang pesat berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan warga kota Jakarta. Perundangundangan terkait dengan penyelenggaraan bangunan diharapkan berjalan berbanding lurus.realisasinya tidak demikian, banyak permasalahan penyelenggaraan bangunan gedung yang tidak terakomodasi oleh ketentuan perundang-undangan. Dinas Pengnawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu pengelola kota diharapkan mampu menjawab permasalahan dimaksud. 2. Visi, Misi, dan Tugas Pokok DPPB Provinsi DKI Jakarta Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (DPPB) Povinsi DKI Jakarta mempunyai visi berupa Terwujudnya Tertib Bangunan di Jakarta Sebagai Kota Metropolitan dengan Mengutamakan Pelayanan Prima dan Kepuasan Masyarakat. Sedangkan, misi DPPB adalah : a) Mewujudkan tertib bangunan melalui pengawasan atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penggunaan serta kelayakan menggunakan bangunan terhadap keamanan, keselamatan, keserasian bangunan dan lingkungan. b) Mewujudkan pelayanan prima terhadap perizinan bangunan dan kelayakan menggunakan bangunan serta penomoran bangunan. c) Memberdayakan potensi masyarakat dan pelaku pembangunan dalam rangka tertib bangunan melalui pengarahan/penyuluhan tentang ketentuan peraturan bangunan. 95

4 d) Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan pelaku pembangunan melalui penertiban atas pelanggaran terhadap ketentuan peraturan bangunan yang berlaku. e) Mengembangkan SDM yang profesional dan bertanggung jawab. Tugas pokok DPPB Provinsi DKI Jakarta adalah melaksanakan pengawasan dan penertiban bangunan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, DPPB Provinsi DKI Jakarta mempunyai fungsi: a) penyusunan, dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan; b) perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengawasan dan penertiban bangunan; c) pemeriksaan, penelitian, penilaian dokumen rencana teknis perencanaan bangunan termasuk bangunan pelestarian; d) pemeriksaan, penelitian, penilaian teknis pelaksanaan bangunan termasuk bangunan pelestarian, dan kesesuaian pelaksanaannya; e) Pemeriksaan, penelitian, dan penilaian dokumen pemeliharaan, pengkajian teknis dan rencana teknis pembongkaran bangunan termasuk bangunan pelestarian; 3. Stuktur Organisasi Dinas P2B 96

5 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENGAWASAN DAN PENERTIBAN BANGUNAN PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN PERATURAN GUBERNUR NOMOR 123 TAHUN 2009 B.Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Dinas P2B 97

6 Dasar hukum penyusunan Laporan Keuangan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta setiap tahun anggaran adalah sebagai berikut: 1. Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan UU No. 12 Tahun Undang undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 3. Undang undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi,kolusi dan nipotisme. 4. Undang undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 5. Undang undang Nomor 1 Tahun tentang Perbendaharaan Negara 6. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pengelolaan Keuangan Daerah 8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan keuangan dn Kinerja Instansi pemerintah 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah 98

7 12. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah 13. Peraturan Gubernur Nomor 133 Tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 14. Peraturan Gubernur Nomor 125 Tahun 2012 tentang Daftar Susunan Kode Rekening Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah 15. Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah 16. Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2009 tentang Sistem dan Prosedur Akuntansi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 17. Peraturan Gubernur Nomor 123 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Sesuai PP No. 71/2010, kewajiban penyusunan sekurang-kurangnya dilakukan 1 (satu) tahun sekali. Namun demikian, penyusunan laporan keuangan interim dapat dilakukan sesuai kebutuhan Dinas. C. Sistem Akuntansi berbasis akrual pada Dinas P2B Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan akuntansi berbasis akrual berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010, yang mulai 99

8 diterapkan sejak T.A Berikut ini adalah data-data akuntansi pada Dinas P2B Provinsi DKI Jakarta : 1. Akuntansi Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan rekening Kas Umum Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan, yang menjadi hak pemerintah daerah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada rekening Kas Umum Daerah. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. Pendapatan yang disetor kerekening Kas Daerah (Kasda), bendahara penerimaan diwajibkan menjurnal Tgl No. Bukti Kode Nama Perkiraan Re Debet Kredit Perkiraan f /STS RK. PPKD RPP/2012 Retribusi Pengawasan Pembangunan 100

9 2.Akuntansi Belanja Belanja adalah semua pengeluaran rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan, yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari rekening Kas Umum Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Akuntansi belanja pada SKPD meliputi akuntansi belanja UP (Uang Persediaan),GU (Ganti Uang), TU (Tambahan Uang) dan LS (Langsung). a. Akuntansi Belanja UP / GU /TU Pengakuan/pencatatan belanja yang dibayar dari UP selama tahun berjalan dapat dilakukan dengan dua alternatif yaitu Pada saat diterimanya SP2D GU; atau Pada saat SPJ UP telah disahkan oleh PA dan/atau SPJ Administratif / Fungsional Bendahara Pengeluaran yang telah disahkan oleh PA/KPA. di mana pengakuan belanja yang dibayar dari UP diakui pada saat diterimanya SP2D GU. Hal ini dengan pertimbangan bahwa pengesahan SPJ UP secara final adalah jika telah diterbitkannya SP2D GU oleh BUD. Pengakuan belanja akrual yang masih harus dibayar dapat dilakukan pada akhir tahun melalui jurnal penyesuaian. Belanja UP yang terakhir telah disahkan dengan 101

10 diterimanya SP2D GU Nihil (bukti transaksi pengesahan belanja UP tanpa pengisian UP yang terpakai) untuk belanja Langkah langkah dalam akuntansi belanja UP, GU dan TU adalah sebagai berikut: Pada saat SKPD memperoleh UP diawal tahun anggaran dari bendahara umum daerah, maka PPK-SKPD akan membuat jurnal: Tgl No. Bukti Kode Perkiraan Nama Perkiraan Ref debet kredit /SPJ / Kas di Bendahara Pengeluaran RK-PPKD Pembayaran Honorarium Tenaga ahli /Instruktur / Nara sumber untuk kegiatan pelaksanaan sidang perencanaan bangunan gedung oleh Tim Ahli ( TPAK ) Bulan Januari 2012 ) 102

11 Belanja yang dilakukan dengan menggunakan UP ini dicatat dalam buku jurnal sebagai berikut: Tgl No. Bukti Kode Nama Perkiraan REf Debet Kredit Perkiraan /SP2D Belanja BBm KDO UP/ ( Mobil dan Motor ) 00 Kas Bendahara Pengeluaran 00 Secara periodik bendahara pengeluaran Dinas P2B akan membuat SPJ pengeluaran dan mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) GU, yaitu penggantian uang persediaan. Jurnal penerimaan dan belanja-gu sama dengan jurnal penerimaan dan belanja UP. TU digunakan untuk pelaksanaan kegiatan SKPD yang bersifat mendesak dan tidak dapat tercukupi dengan uang persediaan.jurnal penerimaan dan pelaksanaan belanja TU sama dengan penjurnalan pada UP dan GU. b.akuntansi Belanja LS Belanja LS yang dimaksud adalah belanja LS Gaji dantunjangan serta belanja LS Barang dan Jasa. Perlakuan akuntansi untuk belanja LS adalah PPK- SKPD mencatat belanjanya, sedangkan pengeluaran kasnya dicatat oleh PPKD. Dalam konteks ini, belanja yang dilakukan oleh SKPD dananya mengalir langsung dari rekening kas daerah kepada pihak ketiga atau pihak lain yang telah ditetapkan. Dengan 103

12 kata lain belanja sudah dapat diakui pada saat SP2D diterbitkan. Pencatatan yang dilakukan oleh PPK-SKPD adalah sebagai berikut: Tgl No. Bukti Kode Nama Perkiraan Ref Debet Kredit Perkiraan /SRT-N Gaji Pokok /SP2D-LS / Tunjangan keluaerga Tunjangan jabatan Tunjangan Umum Tunjangan Khusus (PPH) Tunjangan Beras Pembulantan Gaji RK-PPKD Pembayaran kepada yang berhak atas uang gaji bulan Januari 2012 menurut daftar gaji : 550, suami /istri : 413, anak : 565, jumlah jiwa Untuk belanja LS Gaji dan Tunjangan, meskipun dana yang diterima oleh pegawai adalah jumlah netto (jumlah setelah dikurangi dengan potongan), namun PPK SKPD tetap mencatat belanja Gaji dan Tunjangan tersebut dalam jumlah bruto.ppk-skpd tidak perlu mencatat potongan tersebut karena pencatatannya sudah dilakukan oleh 104

13 BUD (Bendahara Umum Daerah) dalam sub sistem akuntansi PPKD. Dalam belanja Barang dan Jasa seringkali terdapat potongan pajak, sehingga yang diterima oleh pihak ketiga adalah jumlah netto (setelah dikurangi potongan pajak), namun PPK-SKPD tetap mencatat belanja tersebut dalam jumlah bruto.ppk-skpd tidak mencatat potongan tersebut sebagai hutang di jurnal umum, jika pemotongan dan pembayan pajak dilakukan oleh BUD. 3.Akuntansi Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah daerah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap dan Aset Lainnya, Sedangkan untuk transaksi yang mengakibatkan terjadinya pengurangan aset, maka PPK mengakui pengurangan aset tersebut dengan membuat jurnal: 105

14 Kode NamaPerkiraan Ref Debet Kredit Tgl No Bukti Perkiraan /MEMO Aset Tetap Rusak berat / Alat alat angkutan Di invets dalam aset tetap Di investasikan dalam aset lainnya Jurnal Reklasifikasi aset tetap kendararaan dinas operasional ke aset rusak berat,ref.surat Kepala Dinas No.1285 / tanggal 18 juli 2012 tentang usul Penghapusan KDO Laporan Keuangan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta untuk tahun yang berakhir s.d. tanggal 31 Desember 2012 telah disusun berdasarkan kebijakan akuntansi di atas sesuai dengan PP No. 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Laporan keuangan disajikan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) dan merupakan laporan keuangan entitas akuntansi sebelum digabungkan dengan 11 (sebelas) unit entitas akuntansi lain di lingkungan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta. Untuk aset tetap, penyusutan belum dapat dilakukan sebagaimana ditentukan dalam PSAP No. 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang melaksanakan proses reinventarisasi dan appraisal aset tetap. Penyusutan baru akan dilaksanakan mulai tahun anggaran 2014, sebab pada tahun anggaran 2014 proses 106

15 reinventarisasi dan appraisal telah selesai dilaksanakan (Peraturan Gubernur Nomor 133 tahun 2007). 4.Akuntansi Selain Kas Akuntansi selain kas pada SKPD meliputi proses pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan dengan semua transaksi atau kejadian selain kas yang dapat dilakukan secara manual atau komputerisasi. Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur selain kas berupa bukti memorial yang dilampiri dengan bukti-bukti transaksi jika tersedia. Prosedur akuntansi selain kas pada SKPD meliputi: a. Koreksi Kesalahan Pencatatan Merupakan koreksi terhadap kesalahan dalam membuat jurnal dan telah dimasukkan ke buku besar yang dilakukan oleh PPK- SKPD. Contoh: belanja ATK oleh PPK-SKPD dicatat sebagai belanja dokumen, maka PPK akan membuat jurnal koreksi sebagai berikut: Tgl No Bukti Kode Perkiraan NamaPerkiraan Ref Debet Kredit /MEMO- 12/ Belanja Kelengkapan Komputer ( Flasdisk) Belanja Alat Kantor

16 Jurnal Koreksi Belanja Modal Kelengkapan Komputer ( Flasdisk dll ) sebagai barang pakai habis, ref 1418 /SPJ /2012 b. Pengakuan aset, utang dan ekuitas Merupakan pengakuan terhadap perolehan / perubahan nilai/ pelepasan aset, utang dan ekuitas yang terjadi di SKPD. Contoh: penghitungan fisik persedian pada akhir tahun 2012 senilai Rp , maka jurnal yang dibuat oleh PPK adalah: Tgl No Bukti Kode Perkiraan Nama Perkiraan Ref Debet Kredit /MEMO Persediaan / Cadangan Persediaan - Jurnal penyesuaian Nilai persediaan Per 31 Desember 2012 sesuai berita acara stockopname tanggal 28 Desember 2012 c..depresiasi / Penyusutan Aset Tetap Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap SKPD dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristikcaset tersebut, dan jurnalnya dibuat pada akhir tahun. Contoh: jurnal penyusutan kendaraan oleh SKPD adalah: Tgl No Bukti Kode Perkiraan NamaPerkiraan Ref Debet Kredit 108

17 DiinvestasikanDlm Aset Tetap xxx - AkmPeny-Kendaraan - xxx Pada tahun 2012 Dinas P2B belum melaksanakan laporan penyusutan Kendaraaan karena Belum ada peraturan sebagai acuan. Transaksi yang Bersifat Accrual dan Prepayment Merupakan jurnal yang dilakukan dikarenakan adanya transaksi yang sudah dilakukan SKPD namun pengeluaran kas belum dilakukan (accrual) atau terjadi transaksi pengeluaran kas untuk belanja dimasa yang akan dating (prepayment). D. Entitas Akuntansi / Entitas Pelaporan Dinas P2B Provinsi DKI Jakarta 109

18 1. Flow Chart Proses Akuntansi Dinas P2B Dokumen Catatan Laporan BUKU JURNAL BUKU BESAR LAPORAN KEUANGAN SP2D- LS & SPJ BUKU BESAR KERTAS KERJA Bukti Penerimaan kas Bukti Pengeluaran Kas Bukti Memorial Jurnal Penerimaan kas Jurnal Pengeluaran Kas Jurnal Umum KUMPULAN REKENING ( ringkasan dan rincian) a) LAPORAN REALISASI ANGGARAN b) NERACA DAERAH c) LAPORAN ALIRAN KAS d) CATATAN ATAS LAPORAN KEBIJAKAN Penjelasan sebagai berikut ; 110

19 a. Dokumen 1) Bukti Penerimaan Kas ( Surat Tanda Bukti Pembayaran, STS, Bukti Transfer dan Nota Kredit Bank ) Bukti transaksi tersebut dilengkapi dengan ( Surat Ketetapan Pajak daerah (SKP- Daerah ), SKR dan Bukti Transaksi Penerimaan Kas Lainnya. 2) Bukti Pengeluaran Kas ( Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D),dilengkapi dengan SPM,SPD,Kwintansi, pembayaran & bukti tanda terima barang / jasa,nota Debet Bank dan Bukti Transaksi pengeluaran kas 3) Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ( Buku Jurnal Pengeluaran Kas, Buku Besar dan Buku Pembantu ) b.buku Jurnal Jurnal adalah catatan sistematis dan kronologis dari transaksi - transaksi keuangan dengan menyebutkan rekening yang akan didebet dan atau dikredit disertai jumlahnya masing-masing serta referensinya. Penjurnalan didasarkan pada dokumen transaksi dan direkam dengan menggunakan ayat jurnal pada buku jurnal, Jurnal yang berhubungan dengan kas adalah jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas contoh jurnal untuk gaji pegawai sebagai berikut ; Nama Transaksi : Belanja Pegawai No :

20 Tgl Transaksi No. Bukti Rekening / Uraian Ref Debit Kreit /GN/SP2- LS/2012 Gaji Pokok Tunjangan Keluarga Tunjangan Umum Tunjangan Jabatan Tunjangan Khusus(PPh) Tunjangan Beras Pembulatan Gaji RK PPKD Pembayaran kepada yang berhak atas uang gaji bulan januari 2012 menurut daftar gaji terlampir. Pegawai 550, suami / istri : 413, anak 565, jumlah jiwa Nama Transaksi : Utang Nomor :

21 Tgl Transaksi Nomor Bukti Rekening /uraian Ref Debet Kredit /GN/POT/SP RK-PPKD D-LS/2012 Utang Taspen Utang Askes Utang Potongan Hari Tua Utang Teperum Utang PPh- Pasal SET/SP2D-LS/2012 Utang Taspen Utang Askes Utang Potongan Hari Tua Utang Teperum Utang PPh- Pasal /GN Rk-PPK o Pemotongan Dana Pensiun,Askes, THT, Taperum dan PPh 21 atas gaji Bulan Januari 2012 oleh Bendahara Umum Daerah o Penyetoran Dana Pensiun,Askes, THT, Taperum dan PPh 21 atas gaji Bulan Januari 2012 oleh Bendahara Umum Daerah Nama Transaksi : Pendapatan Retribusi Daerah Nomor : 113

22 Tgl Transaksi Nomor Bukti Rekening /uraian Ref Debet Kredit /STS-RPP/2012 RK-PPKD Retribusi Bangunan Pengawasan /STS-RPBT/2012 RK-PPKD Retibusi Pengawasan Bangunan Tambahan /STS-KMB/2012 RK-PPKD Retribusi Kelayakan Menggunakan Bangunan /STS-IPTB/2012 RK-PPKD Retribusi Izin Pelaku Teknis Bangunan /STS-APB/2012 RK-PPKD Retribusi Administrasi Perizinan Bangunan /STS-PDR/2012 RK-PPKD Pendapatan Retribusi Tertentu Denda Periznan STS-RPP : Penerimaan Retribusi Pengawasan Pembangunan (RPP) Bulan Januari 2012 oleh Bendahara Umum Daerah 2.STS-RPBT: Penerimaan Retribusi Pengawasan Bangunan Tambahan Bulan Januari 2012 oleh Bendahara Umum Daerah 3.STS-KMB: Penerimaaan Retribusi Kelayakan Bangunan (RKMB) Bulan Januari 2012 oleh Bendahara Umum Daerah 4.STS-IPTB : Peneriman Retribusi Pelaku teknis Bangunan (RIPTB) Bulan Januari 2012 Oleh Bendahara Umum Daerah 114

23 5.STS-APB : Penerimaan Retribusi Administrasi Bangunan (RAPB) Bulan Januari 2012 Oleh Bendahara Umum Daerah 6.STS-PDR: Penerimaaan Denda Bulan Januari 2012 oleh Bendahara Umum c..buku Besar ( asumsi digunakan buku besar bentuk 4 kolom) Nama Rek. : Kas di Bendahara Penerimaan No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit Penerimaan Retribusi Penyetoran Retribusi ke Kasda Nama Rek. : Kas di Bendahara Pengeluaran No. Rek. : Tgl Uraian Re f Penyetoran dan Pemotongan Taspen, askes, Tabungan 0013/GN/SP2D- LS/2014 Hari Tua, Teperum, pasal 21 PPh Debit Kredit Saldo Debit Kredit Peneriaan UP , Penyetoran Sisa Anggaran Tahun 2012 Pemotongan Dana Pensiun,askes.THT, Taperum dan PPh Pasal 21 bulan Januari 2012 oleh Bendahara Umum Daerah 115

24 Penrimaaan Pencairan UP untuk Prgram 05/Program Peningkatan sarana dan prasarana penataan ruang keg.007/ biaya BBM KDO Mobil dan Motor Penyetoran sisa anggaran tahun 2012 sejumlah Rp Nama Rek. : Piutang Retribusi No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit Cadangan Piutang , ,249,998,- Piutang Retribusi ,998.- Jurnal Penyesuaian Piutang Retribusi yang diterima pelunasannya dari tanggal 1 juli 2012 s.d 31 Dessember 2012 Nama Rek.: Persediaan No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit Saldo awal Kenaikan persediaan akhir Nama Rek. : Tanah 116

25 No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit Jan 1 Saldo awal Nama Rek. : Gedung dan Bangunan No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit Jan Saldo awal Peralatan dan mesin Nama Rek. : Peralatan dan Mesin No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit Saldo awal Pengadaan peralatan dan mesin ,- - Nama Rek. : Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 117

26 No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit Saldo awal - Penyusutan tahun 2012 Nama Rek. : Utang PPh dan PPn No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit Penyetoran dan Pemotongan Taspen, askes, Tabungan Hari Tua, Teperum, PPh pasal 21 Nama Rek. : Ekuitas Dana No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit Saldo awal Sisa lebih Pembiayaan Anggaran Silpa Cadangan Piutang Cadangan Persediaaan Nama Rek. : Ekuitas Dana Investasi 118

27 No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit Saldo awal Di Invetasikan dalam Aset tetap Di Investasikan dalam Aset Lainnya , ,- 2.Pembukuan Single Entry (Entitas Akuntansi Anggaran) Pencatatan secara single entry, untuk mencatat pendapatan LRA dan Belanja hingga dihasilkan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran ( L R A ) SKPD. ( Terlampir ) Dinas P2B Buku Belanja -LRA ( Basis Kas ) Tahun Anggaran 2012 Tgl Uraian/Akun Bukti No Akun Debit Kredit Beanja Gaji Pegawai NO / Tunjanngan keluarga Tunjangan Jabatan GN/ SP2D- LS /

28 Tunjangan Umum Tunjangan Khusus (PPh) Tunjangan Beras Belanja Listrik /SP D-LS/ Belaja Pegawai 0027/SPJ/ Honorarium 2 (UP/GU/UP Belanja Dokumentasi, 0042PJ/ dekorasi dan publikasi Belanja Jasa servise 0123/SPJ/ Dinas P2B 120

29 Buku Besar Entitas Akuntansi Anggaran Tahun Anggaran 2012 Nama Rek. : Pendapatan Retribusi-LRA No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Debit Saldo Kredit Penyetoran retribusi ke Kasda dengan STS No.001 / STS RPP / 2012 Nama Rek. : Belanja Pegawai-Gaji dan Tunjangan No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit Pembayaran gaji dan tunjangan SP2D LS No / GN - SP2D LS / 2012 Nama Rek. : Belanja Pegawai-Honor 121

30 No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit SPJ No. 0027/SPJ/ Nama Rek. : Belanja Barang dan Jasa No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit Belanja Listrik /SP2D-LS/ Belanja Dokumentasi, dekorasi dan publikasi No.0042/SPJ/ Belanja Jasa servise No.0123/SPJ/ Nama Rek. : Belanja Modal 122

31 No. Rek. : Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit Belanja Modal-Alat Pendingin, SP2D LS No /SP2D- LS/2012 Dinas P2B Neraca Saldo Entitas AkuntansiAnggaran Per 31 Desember 2011 No. Rek Nama Akun/Rek Debit Kredit 4xxx Pendapatan Retribusi-LRA xxx Belanja Pegawai - Gaji dan Tunjangan xxx Belanja Barang dan Jasa xxx Belanja Modal Jumlah Belanja (Debit) dan Pendapatan (Kredit) Surplus /Defisit LRA C. Tinjauan Laporan Keuangan Dinas P2B Provinsi DKI Jakarta 123

32 Secara spesifik, tujuan laporan keuangan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta untuk menyajikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan,akuntanbilitas entitas pelporan atas sumber daya yang terpercaya kepadanya dan memenuhi kebutuhan informasi bagi pelaksanaan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Laporan Keuangan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta, merupakan laporan keuangan yang disusun untuk memberikan gambaran mengenai posisi keuangan setelah melewati masa satu tahun anggaran ( bulan Januari s.d Desember ) Laporan Keuangan terdiri dari; Laporan Realisasi Anggaran,Neraca Dan Catatan Atas Laporan Keuangan dan disajikan sesuai dengan PP No.71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Laporan keuangan Dinas Pengawasan dan penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Dinas Pengawasan dan Penrtiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta selaku entitas akuntansi, yang terdiri dari; 1. Laporan Realisasi Anggaran LRA memuat informasi Mengenai Pendapatan,Belanja dan pembiayaan Dearah. Informasi keuangan mengenai Pendapatan Asli Daerah,Belanaj Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal dilaporkan dalam LRA SKPD, sedangkan informasi keuangan mengenai Pendapatan Transfer, Lain Lain pendapatan yang Sah, Belanja bunga, Belanja 124

33 Bantan Sosial, Belanja tak terduga, dan pembiayaan ( Penerimaan dan Pengeluaran) dilaporkan dalam LRA PPK ( BUD ) Laporan Realisasi Anggaran untuk tahun yang berakhir s.d. tanggal 31 Desember 2012 menyajikan informasi realisasi anggaran yang meliputi unsur-unsur pendapatan dan belanja sebagai berikut: 1) Realisasi pendapatan sebesar Rp ,00atau 78,84% dari anggaran sebesar Rp ,00 2) Realisasi belanja adalah Rp ,00atau 79,11% dari anggaran sebesar Rp ,00. 3) Realisasi pendapatan terdiri dari retribusi daerah sebesar Rp ,00 dan denda retribusi sebesar Rp ,00. Adapun realisasi belanja tersebut terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp ,00, belanja barang dan jasa sebesar Rp ,00 dan belanja modal sebesar Rp , Neraca Neraca memuat informasi mengenai aset,,kewajibann dan Ekuitas dana dibawah pengelolaan SKPD.Informasi mengenai Kas di bendahara penerimaan, kas di bendahara pengeluaran,piutang Retribusi, Persediaan, Aset Tetap,Aset Lain lain, Utang Perhitungan Fihak Ketiga dilaporkan dalam Neraca SKPD sedangkan informasi mengenai Kas Umum Daerah, Investasi Daerah, Dana Cadangan, tuntutan Perbendaharaan, Piutang Perimbangan, Aset Tetap Daerah, 125

34 Utang Bunga, Utang Luar Negeri ( Jangka pendek dan Jangka Panjang). Pendapatan diterima dimuka dilaporkan dalam neraca PPKD ( BUD ) Neraca per 31 Desember 2012 mencerminkan posisi keuangan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta yang meliputi unsur aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal pelaporan, antara lain: 1) Jumlah aset Dinasper 31 Desember 2012 sebesar Rp ,00, terdiri atas Aset Lancar sebesar Rp ,00, Aset Tetap sebesar Rp ,00 dan Aset Lainnya sebesar Rp ,00. 2) Jumlah kewajiban Dinasper 31 Desember 2012 sebesar Rp 0,00. 3) Jumlah Ekuitas Dana Dinas per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp ,00 terdiri atas Ekuitas DanaLancar sebesar Rp ,00, Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp ,00 dan Ekuitas Dana Untuk Dikonsolidasi Rp , Catatan atas laporan Keuangan (CaLK) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai terkait informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakankebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadiankejadian penting lainnya. 126

35 Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pos-pos pendapatan, belanja dan pembiayaan disajikan berdasarkan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. 127

Akuntansi Satuan Kerja

Akuntansi Satuan Kerja LAMPIRAN C.1 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Akuntansi Satuan Kerja Pihak Terkait 1. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD) Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa guna untuk menyediakan

Lebih terperinci

AKUNTANSI DI SATUAN KERJA

AKUNTANSI DI SATUAN KERJA AKUNTANSI DI SATUAN KERJA 37 37 Modul Akuntansi Pemerintah Daerah 38 38 BAB III AKUNTANSI DI SATUAN KERJA TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mempelajari materi Akuntansi di SATUAN KERJA Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

AKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH

AKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH 1 AKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH KASUS : Berikut ini diberikan data anggaran yang ada SKPD- Dinas Kesehatan di Pemda SUKAMULYA yang ditetapkan tanggal 1 Januari 2015. KETERANGAN Anggaran

Lebih terperinci

RK PPKD (belanja)/ Bila Bendahara pengeluaran memotong/memungut pajak: Bila Bendahara pengeluaran menyetor pajak yg dipungut di atas ke Kas Negara:

RK PPKD (belanja)/ Bila Bendahara pengeluaran memotong/memungut pajak: Bila Bendahara pengeluaran menyetor pajak yg dipungut di atas ke Kas Negara: AKUNTANSI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) A. JURNAL OTORISASI ANGGARAN 1) Untuk mencatat alokasi anggaran belanja: R/K PPKD Allotmen Belanja 2) Untuk mencatat alokasi anggaran pendapatan: Alokasi

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH AKUNTANSI

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH AKUNTANSI DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH AKUNTANSI SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTASI 7.1. Akuntansi Satuan Kerja [7.1.] Akuntansi Satuan Kerja 7.1.1.Kerangka

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN SISTEM DAN PROSES AKUNTANSI PADA BENDAHARA PENGELUARAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

BAB V PEMBAHASAN SISTEM DAN PROSES AKUNTANSI PADA BENDAHARA PENGELUARAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG BAB V PEMBAHASAN SISTEM DAN PROSES AKUNTANSI PADA BENDAHARA PENGELUARAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG Siklus akuntansi merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem dan membentuk satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD A. Kerangka Hukum Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

Penjurnalan dalam Akuntansi Pemerintahan

Penjurnalan dalam Akuntansi Pemerintahan Penjurnalan dalam Akuntansi Pemerintahan A. Akuntansi Pendapatan Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada rekening Kas Umum Daerah. Seperti diuraikan di atas bahwa penerimaan pendapatan dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD A. KERANGKA HUKUM Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

RALAT MODUL Halaman 16 Modul 3 BAB I (Kebijakan Akuntansi Pendapatan) huruf B angka 4 huruf a angka 1) huruf d), tertulis: Jurnal LO atau Neraca

RALAT MODUL Halaman 16 Modul 3 BAB I (Kebijakan Akuntansi Pendapatan) huruf B angka 4 huruf a angka 1) huruf d), tertulis: Jurnal LO atau Neraca RALAT MODUL 3 1. Halaman 16 Modul 3 BAB I (Kebijakan Akuntansi Pendapatan) huruf B angka 4 huruf a angka 1) huruf d), tertulis: Jurnal LO atau Neraca mor Kode Rekening Uraian Debit Kredit 14-07-15 ta Kredit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi Keuangan Pemerintahan sekarang memasuki Era Desentralisasi, maka pelaksanaan akuntansi pemerintahan itu ada di daerah-daerah (Provinsi ataupun Kabupaten),

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TANGGAL : 8 MARET 2012 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD I. SISTEM AKUNTANSI SKPD A. Prosedur Akuntansi

Lebih terperinci

Dalam kegiatan ini, Fungsi Akuntansi SKPKD memiliki tugas sebagai berikut :

Dalam kegiatan ini, Fungsi Akuntansi SKPKD memiliki tugas sebagai berikut : Akuntansi SPKD PPKD A. Fungsi SKPKD (Seksi Akuntansi di DPPKA) Dalam kegiatan ini, Fungsi Akuntansi SKPKD memiliki tugas sebagai berikut : Mencatat transaksi-transaksi Pendapatan, Belanja, Pembiayaan,

Lebih terperinci

AKUNTANSI PEMBIAYAAN DAN TRANSAKSI NONKAS BAGI PEMERINTAH DAERAH

AKUNTANSI PEMBIAYAAN DAN TRANSAKSI NONKAS BAGI PEMERINTAH DAERAH AKUNTANSI PEMBIAYAAN DAN TRANSAKSI NONKAS BAGI PEMERINTAH DAERAH OLEH : DINI ROSDINI, SE, MAk, Ak. Makalah ini dipresentasikan di: Biro Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 8 Juli 2008 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)

Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) LAMPIRAN C.2 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) Pihak Terkait 1. Fungsi Akuntansi SKPKD (Seksi Akuntansi di

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. bagaimana pencatatan yang diterapkan pada pemerintahan serta di berikan

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. bagaimana pencatatan yang diterapkan pada pemerintahan serta di berikan BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kerja praktek yang dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan, penulis di tempatkan pada bagian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2013 1 DAFTAR ISI Pernyataan Tanggung Jawab... 3 Laporan Realisasi Anggaran... 4 Neraca... 5 Catatan Atas Laporan Keuangan... 6 - BAB I Pendahuluan... 6 - BAB II Ekonomi

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... iii Peraturan Gubernur

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN 1 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung dalam penyusunan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur LAMPIRAN C.3 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Laporan Keuangan Deskripsi Prosedur Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB XIII SISTEM AKUNTANSI KEWAJIBAN

BAB XIII SISTEM AKUNTANSI KEWAJIBAN BAB XIII SISTEM AKUNTANSI KEWAJIBAN A. UMUM 1. Definisi Dalam Peraturan Pemerintah 71 Tahun 2010 Lampiran I PSAP 09 tentang Kewajiban menjelaskan bahwa kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa

Lebih terperinci

TATA CARA PELAKSANAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG BAB I PENDAHULUAN

TATA CARA PELAKSANAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG BAB I PENDAHULUAN TATA CARA PELAKSANAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG BAB I PENDAHULUAN I.1. Tujuan dan Ruang Lingkup Bab ini bertujuan untuk memberikan pemahaman secara garis besar mengenai dasar-dasar

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PPKD

SISTEM AKUNTANSI PPKD LAMPIRAN III PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA PASURUAN SISTEM AKUNTANSI PPKD A. PENGERTIAN Sistem Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)

Lebih terperinci

AKNTANSI DANA DI PEMERINTAH

AKNTANSI DANA DI PEMERINTAH AKNTANSI DANA DI PEMERINTAH Dalam pelaksanaan akuntansi dana, pemerintah membagi kelompok dananya menjadi dua yaitu: Expendable fund, daisebut juga governmental fund, yang digunakan untuk belanja operasional/

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 05 SISTEM AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 05 SISTEM AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS LAMPIRAN V. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 19 TAHUN 2014 TANGGAL : 30 MEI 2014 SISTEM AKUNTANSI NOMOR 05 SISTEM AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS A. UMUM 1. Definisi Mengacu pada Paragraf 8

Lebih terperinci

Sesuai dengan Peraturan Meteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 7, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dapat diterangkan sebagai berikut:

Sesuai dengan Peraturan Meteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 7, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dapat diterangkan sebagai berikut: Laporan Keuangan SKPKD Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang selanjutnya disebut dengan. kepala SKPKD yang mempunyai

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 13 AKUNTANSI KEWAJIBAN

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 13 AKUNTANSI KEWAJIBAN LAMPIRAN XIII. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 19 TAHUN 2014 TANGGAL : 30 MEI 2014 SISTEM AKUNTANSI NOMOR 13 AKUNTANSI KEWAJIBAN A. UMUM 1. Definisi Dalam Peraturan Pemerintah 71 Tahun 2010

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2017 SERI : PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 85 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (PPKD)

BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (PPKD) BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH () A. KERANGKA HUKUM Prosedur akuntansi pada SKPKD sebagai meliputi serangkaian proses mulai dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengelolaan Keuangan Daerah Berdasarkan UndangUndang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UndangUndang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Lebih terperinci

Akuntansi Berbasis Akrual Bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah

Akuntansi Berbasis Akrual Bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah 1 Akuntansi Berbasis Akrual Bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah Oleh Margono Widyaiswara Madya Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA Lampiran III.2 Peraturan Bupati Bungo Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA I. PENDAHULUAN I.1. Tujuan 1. Tujuan kebijakan akuntansi

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun 1 2 IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 2.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Dinas Komunikasi Dan Informatika adalah sebesar Rp5.996.443.797

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA A. UMUM 1. Definisi Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyebutnya dengan belanja, sedangkan Laporan Operasional

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan 2015 2014

Lebih terperinci

AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA BAGI PEMERINTAH DAERAH. Makalah ini dipresentasikan di: Biro Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2 Juli 2008

AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA BAGI PEMERINTAH DAERAH. Makalah ini dipresentasikan di: Biro Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2 Juli 2008 AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA BAGI PEMERINTAH DAERAH OLEH : DINI ROSDINI, SE, MAk, Ak. Makalah ini dipresentasikan di: Biro Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2 Juli 2008 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO. URUT URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 (%) REALISASI

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

1. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006

1. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006 1. SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Pada dasarnya siklus akuntansi keuangan daerah mengikuti siklus akuntansi yang telah dijelaskan diatas. Perbedaan yang ada adalah pada proses penyusunan laporan keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016 Lampiran VI FORMAT LAPORAN KEUANGAN SKPD LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KOP SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Phone:

SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.    Phone: SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK http://mahsina1.wordpress.com Email: Mahsina_se@hotmail.com Phone: +62-82115522262 Pengertian Siklus Keuangan Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi

Lebih terperinci

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014 KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014 U R A I A N JUMLAH Tahun 2015 Tahun 2014 ASET ASET LANCAR Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan RPJMD RKPD KUA/PPAS Rancangan DPA-SKPD Verifikasi Penatausahaan Pendapatan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH WALIKOTA BANDUNG, Menimbang : a. bahwa Sistem

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà - 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR PADA PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN -1- LAMPIRAN XI PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN A. KEBIJAKAN

Lebih terperinci

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO.

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO. Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO. LEBIH / URAIAN ANGGARAN REALISASI URUT (KURANG) 2 BELANJA 33,283,583,941 21,428,982,849

Lebih terperinci

Pada awal 2015, PPKD Pemerintah Kota Gemah Ripah mempunyai data posisi keuangan sebagai berikut:

Pada awal 2015, PPKD Pemerintah Kota Gemah Ripah mempunyai data posisi keuangan sebagai berikut: B. SIMULASI AKUNTANSI PPKD Pada awal, PPKD Pemerintah Kota Gemah Ripah mempunyai data posisi keuangan sebagai berikut: Pemerintah Kota Gemah Ripah PPKD NERACA Per 1 Januari Aktiva Kas di Kas Daerah 800.000.000

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 3 DESEMBER 24 DAN 23 (Audited) 24 23 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 3,926,359,944 656,5,79,88 (345,23,79,936) Deposito

Lebih terperinci

AKUNTANSI DI SKPKD. II.1 Dokumen Sumber yang Digunakan

AKUNTANSI DI SKPKD. II.1 Dokumen Sumber yang Digunakan Lampiran IV Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 1.a Tahun 2012 Tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah AKUNTANSI DI SKPKD I. UMUM Akuntansi di Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) meliputi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) 2014 2013 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 310,926,359,944 656,050,079,880 (345,123,719,936)

Lebih terperinci

BAB III AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

BAB III AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BAB III AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH A. KETENTUAN UMUM Dalam Bab ini yang dimaksud dengan: 1. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 15 LAPORAN KONSOLIDASIAN

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 15 LAPORAN KONSOLIDASIAN LAMPIRAN XV. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 19 TAHUN 2014 TANGGAL: : 30 MEI 2014 SISTEM AKUNTANSI NOMOR 15 LAPORAN KONSOLIDASIAN A. UMUM Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 8 TAHUN 2013

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 8 TAHUN 2013 BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAILIAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

UU no 17 tahun 2003 tentang keuangan negara UU no 1 tahun 2004 perbendaharaan negara UU no15 tahun 2004 tentang PPTKN UU no 33 tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA) Oleh : Nathasia dan Susanti

LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA) Oleh : Nathasia dan Susanti LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA) Oleh : Nathasia dan Susanti RUANG LINGKUP & MANFAAT Pernyataan Standar ini diterapkan dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran yang disusun dan disajikan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN A. UMUM Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan gabungan dari seluruh laporan keuangan PPKD dan laporan keuangan SKPD menjadi satu laporan keuangan

Lebih terperinci

II. PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

II. PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS Lampiran V Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 1.a Tahun 2012 Tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah AKUNTANSI BUD I. UMUM Akuntansi BUD meliputi prosedur akuntansi yang terdiri serangkaian proses,

Lebih terperinci

tedi last 02/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi Jurnal

tedi last 02/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi Jurnal tedi last 02/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi Jurnal KEBIJAKAN AKUNTANSI Perbedaan Belanja dan Beban Lanjutan : Klasifikasi Beban/Belanja Dan Kewenangan Pencatatannya : lanjutan : KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a.

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN A. Pendahuluan A.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Maksud Laporan Keuangan Akhir Tahun Anggaran 2012

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan 1 Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan Disampaikan oleh: Mohamad Hardi, Ak. MProf Acc., CA Inspektur I Kementerian Ristek Dikti Pada Rapat Koordinasi Pengawasan 2 Februari 2017 1. PELAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 NO. URUT URAIAN ANGGARAN REALISASI REF (%) 2015 2015

Lebih terperinci

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN RUANG LINGKUP DAN MANFAAT PSAP No. 02 PSAP No. 02 diterapkan dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran yang disusun dan disajikan

Lebih terperinci

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Laporan keuangan Tahun Anggaran 2016 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud transparansi

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSIPPKD

SISTEM AKUNTANSIPPKD LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH SISTEM AKUNTANSIPPKD Sistem akuntansi

Lebih terperinci

KONSEP DAN SIKLUS AKUNTANSI

KONSEP DAN SIKLUS AKUNTANSI MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL KONSEP DAN SIKLUS AKUNTANSI KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH 6 PILAR TEKNIK AKUNTANSI PMDN64/2013 1. PP 71/2010 PMDN 64/2013

Lebih terperinci

BUPATI PATI, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2O16 TENTANG

BUPATI PATI, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2O16 TENTANG SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2O16 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 mengenai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 mengenai penatausahaan keuangan daerah Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 13 tahun 2006 adalah pedoman pengelolaan

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PROSEDUR AKUTANSI PEMERINTAH KABUPTEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN

Lebih terperinci

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015 CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015 PENJELASAN LAPORAN KEUANGAN 1. PENJELASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN 1). Pendapatan Realisasi pendapatan tahun 2015 sebesar

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah

Lebih terperinci

PROSEDUR PENCATATAN DANA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SELAKU BLUD

PROSEDUR PENCATATAN DANA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SELAKU BLUD LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 47 TAHUN 20097 TAHUN 2007 TANGGAL : 11 NOVEMBER 200924 SEPTEMBER 2007 TENTANG : SISTEM AKUNTANSI DAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. PROSEDUR PENCATATAN DANA

Lebih terperinci

TUJUAN RUANG LINGKUP JURNAL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL

TUJUAN RUANG LINGKUP JURNAL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL JURNAL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL www.bpkp.go,id TUJUAN Meningkatkan pemahaman implementasi sistem akuntansi pemerintah daerah sesuai PP nomor 71 tahun 2010 dengan cara menyajikan jurnal

Lebih terperinci

-169- BAB VI AKUNTANSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

-169- BAB VI AKUNTANSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH -169- BAB VI AKUNTANSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN A. AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH KEUANGAN DAERAH 1. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah a. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pemerintah daerah wajib

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 A. NERACA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian Reff 2015 2014 ASET G.5.1.1 ASET LANCAR G.5.1.1.1 Kas di Kas Daerah G.5.1.1.1.1 135.348.133.135,77 93.099.242.994,09 Kas di Bendahara Pengeluaran G.5.1.1.1.2

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kualitatif 1. Laporan Keuangan Laporan Keuangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang Selatan disusun dan disediakan sebagai sarana informasi

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

TENTANG SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) No URAIAN 2012 2011 1 ASET 978,440,450.00 907,148,461.00 2 ASET LANCAR 399,500.00 9,190,011.00

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

GAMBARAN UMUM MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH GAMBARAN UMUM MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH 6 PILAR TEKNIK AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL 1. PP 71/2010 PMDN 64/2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI & SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014 Sesuai dengan Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

SISTEM AKUNTANSI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA PASURUAN SISTEM AKUNTANSI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) 1. Definisi Sistem akuntansi Satuan Kerja

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL. Dasar Hukum LATAR BELAKANG 08/08/2014 DAFTAR ISI

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL. Dasar Hukum LATAR BELAKANG 08/08/2014 DAFTAR ISI 08/08/04 DAFTAR ISI GAMBARAN UMUM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL Latar Belakang Manfaat Akuntansi Akrual Produk Hukum Daerah Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual Kebijakan Akuntansi

Lebih terperinci

Akrual Basis Pada Pemerintah Daerah: Implementasi Di SKPD

Akrual Basis Pada Pemerintah Daerah: Implementasi Di SKPD Akrual Basis Pada Pemerintah Daerah: Implementasi Di SKPD Nurlinda Politeknik Negeri Medan nurlinda@polmed.ac.id Abstrak Tujuan penelitian ini untuk melihat sejauh mana pencatatan secara akrual sesuai

Lebih terperinci

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Maksud penyusunan Laporan Keuangan Dinas Dikpora Provinsi NTB adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan Laporan Keuangan SKPD menyajikan informasi mengenai jumlah sumber daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2010:25) adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2010:25) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2010:25) adalah : Urut-urutan seri tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

Lebih terperinci

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN Koreksi Kesalahan 332. Kesalahan penyusunan laporan keuangan dapat disebabkan oleh keterlambatan

Lebih terperinci

BAGAN AKUN STANDAR (BAS)

BAGAN AKUN STANDAR (BAS) BAGAN AKUN STANDAR (BAS) Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah Direktorat Wilayah III DASAR HUKUM Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Peraturan

Lebih terperinci