AKUNTANSI DI SKPKD. II.1 Dokumen Sumber yang Digunakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AKUNTANSI DI SKPKD. II.1 Dokumen Sumber yang Digunakan"

Transkripsi

1 Lampiran IV Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 1.a Tahun 2012 Tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah AKUNTANSI DI SKPKD I. UMUM Akuntansi di Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) meliputi prosedur akuntansi yang terdiri dari serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi dengan menggunakan Aplikasi SIMDA dan Aplikasi BMD, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai dengan peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD oleh SKPKD. Prosedur Akuntansi di SKPKD meliputi: 1. Prosedur akuntansi penerimaan kas; 2. Prosedur akuntansi pengeluaran kas; 3. Prosedur akuntansi transaksi kas lainnya; 4. Prosedur akuntansi selain kas; 5. Prosedur akuntansi aset; 6. Prosedur akuntansi kewajiban; 7. Prosedur akuntansi koreksi transaksi pengembalian pendapatan dan belanja, Pihak yang terkait dalam pelaksanaan akuntansi di SKPKD terdiri dari: 1. Fungsi Akuntansi SKPKD, yang memiliki tugas sebagai berikut: a. Mencatat transaksi berdasarkan bukti-bukti terkait; b. Memposting jurnal ke dalam buku besar; c. Membuat laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. 2. Bendahara di SKPKD, yang memiliki tugas Menyiapkan dokumen-dokumen atas transaksi yang terkait dengan proses pelaksanan akuntansi di SKPKD. II. PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS Akuntansi penerimaan kas pada SKPKD meliputi serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas dari pendapatan. Pada umumnya transaksi pendapatan yang ada di lingkungan SKPKD merupakan transaksi pada level Pemerintah Daerah seperti Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan. II.1 Dokumen Sumber yang Digunakan Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan transaksi penerimaan kas (penerimaan pendapatan) adalah sebagai berikut: 1

2 1. Bukti Transfer merupakan dokumen atau bukti atas transfer penerimaan daerah, 2. Nota kredit Bank merupakan dokumen atau bukti dari Bank yang menunjukkan adanya transfer uang masuk ke rekening kas umum daerah, 3. Bukti penerimaan lainnya. II.2 Uraian Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas 1. Fungsi Akuntansi SKPKD berdasarkan bukti transaksi penerimaan kas mencatat ke dalam jurnal penerimaan kas, disertai rekening-lawan asal penerimaaan kas dimaksud. 2. Penerimaan kas pendapatan dicatat berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan secara bruto dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran biaya) 3. Bukti transaksi penerimaan kas mencakup antara lain: a. Bukti Transfer; b. Nota Kredit; c. Bukti Penerimaan lainnya II.3 Standar Jurnal Transaksi Penerimaan Kas Pendapatan Berikut adalah standar Jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan pendapatan di SKPKD: No Transaksi Standar Jurnal 1 Penerimaan pendapatan Dana Perimbangan Dr. Kas di Kas Daerah...XX Cr. Dana Perimbangan...XX 2 Penerimaan pendapatan Dr. Kas di Kas Daerah...XX Lain-lain Pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Daerah yang Sah Sah...XX II.4 Ilustrasi Jurnal Pada bagian ini akan diberikan beberapa contoh transaksi penerimaan kas pendapatan pada SKPKD. Pada tanggal 5 Maret 2011 Fungsi Akuntansi SKPKD menerima dokumen/bukti penerimaan pendapatan dari BUD dan bidang terkait pada DPPKAD. Berdasarkan dokumen/bukti transaksi tersebut diketahui bahwa selama bulan Pebruari 2011, DPPKAD menerima pendapatan yang diantaranya adalah sebagai berikut: 5 Pebruari 2011 DPPKAD menerima transfer Dana Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan untuk bulan Januari 2011 sebesar Rp ,00. 2

3 10 Pebruari 2011 DPPKAD menerima transfer Dana Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor dari Provinsi untuk bulan Desember 2010 sebesar Rp ,00. Dari transaksi tersebut di atas, Fungsi Akuntansi SKPKD akan mencatat pada Jurnal penerimaan kas sebagai Berikut: 5/2/ Kas di Kas Dae 3,000,000, Bagi Hasil dari PBB 3,000,000, /2/ Kas di Kas Daerah 1,000,000, Bagi Hasil dari PKB 1,000,000, III. PROSEDUR AKUNTANSI PENGELUARAN KAS Akuntansi pengeluaran kas pada SKPKD meliputi serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang berkaitan dengan pengeluaran kas belanja. Pengeluaran kas belanja pada SKPKD meliputi pengeluaran untuk belanja bunga, subsidi, hibah dalam bentuk uang, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga. III.1 Dokumen Sumber yang Digunakan: Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan transaksi pengeluaran kas belanja pada SKPKD adalah sebagai berikut: 1. Surat Penyediaan Dana (SPD) merupakan dokumen yang dibuat oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sebagai media atau surat yang menunjukkan tersedianya dana untuk diserap/direalisasi, 2. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) merupakan dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan pembayaran. 3. Surat Perintah Membayar (SPM) merupakan dokumen yang dibuat oleh Pengguna Anggaran untuk mengajukan Surat Perintah Pencairan Dana yang akan diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah, 4. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) merupakan dokumen yang diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah untuk mencairkan uang pada Bank yang telah ditunjuk, 5. Kuitansi Pembayaran dan Bukti Pembayaran Lainnya merupakan dokumen sebagai tanda bukti pembayaran, 6. Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti atas transfer pengeluaran daerah, 3

4 7. Nota Debet Bank merupakan dokumen atau bukti dari Bank yang menunjukkan adanya transfer uang keluar dari rekening kas umum daerah, 8. Bukti pengesahan SPJ merupakan dokumen yang menyatakan bahwa pengeluaran melalui UP/GU/TU telah sah dan dapat diakui sebagai belanja. III.2 Uraian Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas 1. Fungsi Akuntansi SKPKD berdasarkan bukti transaksi Pengeluaran kas mencatat ke dalam Jurnal Pengeluaran Kas. Transaksi pengeluaran kas yang berkaitan dengan belanja meliputi: a. Transaksi belanja melalui mekanisme UP/GU/TU, yang dicatat harian pada saat kas dibayarkan oleh bendahara pengeluaran SKPKD. b. Transaksi belanja melalui mekanisme LS. Transaksi ini dicatat harian pada saat tanggal pemindahbukuan ke rekening penerima/pihak ketiga. 2. Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan asas bruto. 3. Bukti transaksi Pengeluaran kas mencakup antara lain: a. SPD, b. SPP, c. SPM, d. Surat Perintah pencairan Dana (SP2D), e. Kuitansi, f. Bukti transfer, g. Nota debet, h. Bukti pengesahan SPJ, i. Bukti Pengeluaran lainnya. III.3 Standar Jurnal Transaksi Pengeluaran Kas Berikut adalah standar Jurnal untuk mencatat transaksi pengeluaran kas di SKPKD: No Transaksi Standar Jurnal 1 Pengeluaran kas Belanja bunga melalui mekanisme UP/GU/TU 2 Pengeluaran kas Belanja bunga melalui mekanisme LS 3 Pengeluaran kas Belanja hibah melalui mekanisme UP/GU/TU Dr. Belanja Bunga...XX Cr. Kas di Bendahara Pengeluaran...XX Dr. Belanja Bunga...XX Cr. Kas di Kas Daerah...XX Dr. Belanja Hibah...XX Cr. Kas di Bendahara Pengeluaran...XX 4

5 No Transaksi Standar Jurnal 4 Pengeluaran kas Belanja hibah melalui mekanisme LS 5 Pengeluaran kas Belanja Bantuan Sosial melalui mekanisme UP/GU/TU 6 Pengeluaran kas Belanja Bantuan Sosial melalui mekanisme LS 7 Pengeluaran kas Belanja Bagi Hasil melalui mekanisme UP/GU/TU 8 Pengeluaran kas Belanja Bagi Hasil melalui mekanisme LS 9 Pengeluaran kas Belanja Bantuan Keuangan melalui mekanisme UP/GU/TU 10 Pengeluaran kas Belanja Bantuan Keuangan melalui mekanisme LS 11 Pengeluaran kas Belanja Tidak Terduga melalui mekanisme UP/GU/TU 12 Pengeluaran kas Belanja Tidak Terduga melalui mekanisme LS Dr. Belanja Hibah...XX Cr. Kas di Kas Daerah...XX Dr. Belanja Bantuan Sosial...XX Cr. Kas di Bendahara Pengeluaran...XX Dr. Belanja Bantuan Sosial...XX Cr. Kas di Kas Daerah...XX Dr. Belanja Bagi Hasil...XX Cr. Kas di Bendahara Pengeluaran...XX Dr. Belanja Bagi Hasil...XX Cr. Kas di Kas Daerah...XX Dr. Belanja Bantuan Keuangan...XX Cr. Kas di Bendahara Pengeluaran...XX Dr. Belanja Bantuan Keuangan...XX Cr. Kas di Kas Daerah...XX Dr. Belanja Tidak Terduga...XX Cr. Kas di Bendahara Pengeluaran...XX Dr. Belanja Tidak Terduga...XX Cr. Kas di Kas Daerah...XX III.4 Ilustrasi Jurnal Pada bagian ini diberikan beberapa contoh transaksi pengeluaran kas. Berikut disajikan beberapa transaksi pengeluaran kas yang terjadi pada tahun 2011 berdasarkan SPJ pengeluaran beserta lampirannya dari Bendahara Pengeluaran SKPKD: 5 Januari 2011 Diberikan bantuan sosial kepada yayasan kasih ibu sebesar Rp ,00. Dana yang digunakan berasal dari pencairan SP2D UP. 2 Mei 2011 Diterima SP2D LS untuk pemberian hibah kepada KPUD sebesar Rp , Agustus 2011 Diterima SP2D LS untuk pembayaran bunga pinjaman luar negeri sebesar Rp ,00. Dari transaksi tersebut di atas, PPK-SKPD akan mencatat Jurnal sebagai Berikut: 5

6 Belanja Bantuan Sosial 5/1/ Org. Kemasyarakatan 10,000, Kas di Bendahara Pengeluaran 10,000, Hibah kepada 2/5/ Pemerintah Pusat 1,000,000, Kas di Kas Daerah 1,000,000, Bunga Utang Pinjaman kepada Lembaga 25/8/ Keuangan Bank 550,000, Analisis: Kas di Kas Daerah 550,000, Transaksi tanggal 5 Januari menggunakan akun Kas di Bendahara Pengeluaran karena kas diterima terlebih dahulu oleh bendahara pengeluaran SKPKD. 2. Transaksi tanggal 2 Mei dan 25 Agustus menggunakan akun kas di Kas Daerah karena bendahara pengeluaran SKPKD tidak menerima kas terlebih dahulu. IV. PROSEDUR AKUNTANSI TRANSAKSI KAS LAINNYA Akuntansi transaksi kas lainnya pada SKPKD meliputi serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas selain dari pendapatan, dan pengeluaran kas selain pengeluaran belanja. Transaksi kas lainya antara lain meliputi: 1. Penerimaan pembiayaan daerah, 2. Penerimaan penyetoran pendapatan, 3. Penerimaan penyetoran sisa kas SP2D UP/GU/TU dari bendahara pengeluaran SKPD dan SKPKD, 4. Pemindahbukuan SP2D UP/GU/TU dan LS ke rekening Bendahara Pengeluaran (SKPD dan SKPKD), dan rekening pihak ketiga, 5. Pengeluaran pembiayaan daerah, dan 6. penerimaan dan penyetoran pungutan pihak ketiga yang antara lain berupa iuran wajib pegawai (IWP), iuran Taperum, pungutan pajak pusat (PPh dan PPN). Umumnya transaksi ini diperoleh melalui mekanisme belanja LS. IV. 1 Dokumen Sumber yang Digunakan: Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan transaksi kas lainnya adalah sebagai berikut: 1. Surat Penyediaan Dana (SPD) merupakan dokumen yang dibuat oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sebagai media atau surat yang menunjukkan tersedianya dana untuk diserap/direalisasi, 6

7 2. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) merupakan dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan pembayaran. 3. Surat Perintah Membayar (SPM) merupakan dokumen yang dibuat oleh Pengguna Anggaran untuk mengajukan Surat Perintah Pencairan Dana yang akan diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah, 4. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) merupakan dokumen yang diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah untuk mencairkan uang pada Bank yang telah ditunjuk, 5. Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti atas transfer penerimaan/pengeluaran daerah, 6. Nota debet bank merupakan dokumen atau bukti dari bank yang menunjukkan adanya transfer uang keluar dari rekening Kas Umum Daerah, 7. Nota kredit bank merupakan dokumen atau bukti dari bank yang menunjukkan adanya transfer uang masuk ke rekening Kas Umum Daerah, 8. Surat Tanda Setoran (STS), 9. Bukti penerimaan/pengeluaran lainnya, 10. Bukti memorial yang merupakan dasar pencatatan ke dalam Jurnal Umum, 11. Bukti lainnya. Secara ringkas dokumen sumber untuk prosedur akuntansi transaksi kas lainnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: No Transaksi Belanja Dokumen Sumber Lampiran Dokumen Sumber 1 Penyetoran pendapatan dari SKPD 1. STS 2. Bukti memorial SPJ Pendapatan 2 Penyetoran sisa kas UP/GU/TU dari SKPD 1. STS 2. Bukti memorial SPJ Belanja 3 Pemindahbukuan SP2D UP/GU/TU dan LS dari rekening kas daerah ke rekening bendahara pengeluaran dan rekening pihak ketiga 1. SP2D UP/GU/TU dan LS 2. Bukti memorial a. SPD b. SPP c. SPM d. SPJ Belanja e. Kontrak pengadaan barang / jasa 4. Penerimaan pungutan pajak dari SP2D LS Pihak Ketiga 1. SP2D 2. Bukti memorial a. Kontrak pengadaan barang/ jasa b. Faktur pajak 7

8 No Transaksi Belanja Dokumen Sumber Lampiran Dokumen Sumber 5. Penyetoran pungutan pajak dari SP2D LS Pihak Ketiga 1. SSP 2. Bukti memorial Faktur pajak 6. Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga 1. SP2D 2. Bukti potongan 3. Bukti memorial SPM 7. Pelunasan Perhitungan Pihak Ketiga 1. Nota debet 2. Bukti potongan 3. Bukti transfer 4. Bukti pengeluaran lainnya 5. Bukti memorial SPM 8. Penerimaan pembiayaan 1. Nota kredit 2. Bukti transfer 3. Bukti memorial a. SPJ Pendapatan b. Perda/Surat keputusan c. Bukti lainnya 9. Pengeluaran pembiayaan 1. SP2D 2. Nota debet 3. Bukti transfer 4. Bukti memorial a. SPD b. SPP c. SPM d. Perda/Surat Keputusan e. Bukti lainnya IV.2 Uraian Prosedur Akuntansi Transaksi Kas Lainnya 1. Fungsi Akuntansi pada SKPKD berdasarkan bukti transaksi ke dalam Jurnal Umum. Transaksi kas lainnya antara lain meliputi: a. Penerimaan setoran pendapatan dan sisa kas dari SKPD, b. Pemindahbukuan ke rekening SKPD atas penerbitan SP2D UP/GU/TU dan LS, c. Penerimaan pungutan pajak dari SP2D LS Pihak Ketiga. d. Penyetoran pungutan pajak dari SP2D LS Pihak Ketiga e. Penerimaan pungutan Perhitungan Pihak Ketiga antara lain terdiri dari iuran IWP, iuran Taperum, PPh, dan PPN. f. Penyetoran pungutan Perhitungan Pihak Ketiga antara lain terdiri dari iuran IWP, iuran Taperum, PPh, dan PPN. g. Penerimaan pembiayaan h. Pengeluaran pembiayaan 8

9 2. Bukti transaksi kas lainnya mencakup antara lain: a. Surat Perintah pencairan Dana (SP2D); b. Bukti Transfer; c. Nota Kredit; d. Bukti potongan pajak pusat; e. STS, f. SSP g. Bukti Pengeluaran/penerimaan lainnya. IV.3 Standar Jurnal Transaksi Kas Lainnya Berikut adalah standar Jurnal untuk mencatat transaksi kas lainnya di SKPKD: No Transaksi Standar Jurnal 1 Penerimaan setoran pendapatan dan sisa kas dari SKPD 2 Pemindahbukuan SP2D UP/GU/TU dan LS dari rekening kas daerah ke rekening bendahara pengeluaran SKPD dan rekening pihak ketiga 3. Pemindahbukuan SP2D UP/GU/TU dan LS yang diterima terlebih dahulu kasnya ke rekening bendahara pengeluaran SKPKD 4. Penerimaan pungutan pajak dari SP2D LS Pihak Ketiga 5. Penyetoran pungutan pajak dari SP2D LS Pihak Ketiga 6. Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga 7. Penyetoran Perhitungan Pihak Ketiga 8. Penerimaan Pembiayaan Daerah Dr. Kas di Kas Daerah....XX Cr.RK SKPD......XX Dr. RK SKPD....XX Cr.Kas di Kas Daerah...XX Dr. Kas di Bendahara Pengeluaran SKPKD...XX Cr.Kas di Kas Daerah...XX Dr.Kas di Kas Daerah...XX Cr. Utang Pajak....XX Dr. Utang Pajak......XX Cr.Kas di Kas Daerah...XX Dr. Kas di Kas Daerah.XX Cr.Utang Perhitungan Pihak Ketiga...XX Dr. Utang Perhitungan Pihak Ketiga.XX Cr.Kas di Kas Daerah...XX Dr. Kas di Kas Daerah...XX Cr. Penerimaan Pembiayaan...XX 9. Pengeluaran Pembiayaan Dr. Pengeluaran Pembiayaan...XX Cr. Kas di Kas Daerah...XX 9

10 IV.4 Ilustrasi Jurnal Pada bagian ini diberikan beberapa contoh transaksi kas lainnya. Selama tahun anggaran 2011 Buku Kas Umum Daerah mencatat beberapa transaksi yang terkait dengan transaksi kas lainnya, yaitu: 2 Januari 2011 Diterbitkan SP2D LS senilai Rp ,00 atas pembayaran gaji Gol. IV dan III bulan Januari 2011 untuk Dinas Kesehatan dengan rincian: Gaji Pokok Rp ,00 Tunjangan Keluarga Rp ,00 Tunjangan Jabatan Rp ,00 Tunjangan Fungsional Umum Rp ,00 Iuran Wajib Pegawai Rp ,00 Taperum Rp ,00 Tanggal pemindahbukuan dari rekening Kas Daerah ke rekening Dinas Kesehatan adalah 2 Januari Januari 2011 Diterbitkan SP2D UP untuk pelaksanaan belanja bantuan sosial sebesar Rp ,00. Tanggal pemindahbukuan ke rekening bendahara pengeluaran SKPKD adalah tanggal 2 Januari Januari 2011 Diterima setoran pendapatan dari Dinas Kesehatan sebesar Rp untuk retribusi pelayanan kesehatan tanggal 7 Januari Januari 2011 Diterbitkan SP2D LS untuk Dinas Kesehatan sebagai pembayaran untuk penyediaan bahan obat-obatan senilai Rp ,00 ke rekening CV. AB pada Bank XX dan jumlah pajak yang dipungut yaitu Pph 22 Rp ,00 dan PPN Rp ,00. Pembayaran tersebut di bebankan pada anggaran kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan. Tanggal pemindahbukuan dari rekening Kas Daerah ke rekening pihak ketiga adalah 16 Januari Januari 2011 Berdasarkan surat perintah kepala DPPKAD disetorkan IWP dan Taperum Dinas Kesehatan. 20 Pebruari 2011 DPPKAD melakukan pencairan dana cadangan untuk kegiatan pembangunan gedung sekolah. Nilai dana cadangan yang ada dalam rekening Dana Cadangan sebesar Rp ,00 yang terdiri dari pokok Dana Cadangan Rp ,00 dan Jasa Giro sebesar Rp , Pebruari 2011 DPPKAD menerima transfer sebesar Rp ,00 dari Bank Maluku yang merupakan pinjaman Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara kepada Bank Maluku. Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun dengan bunga 11% per tahun. Cicilan dan pembayaran bunga dilakukan 2 kali dalam 1 tahun, yaitu pada bulan Agustus dan Pebruari. Pembayaran dilakukan mulai bulan Agustus tahun

11 25 Agustus 2011 Diterima SP2D LS untuk pembayaran cicilan I pokok pinjaman kepada Bank Maluku sebesar Rp ,00. Tanggal pemindahbukuan adalah tanggal 25 Agustus Agustus 2011 Diterima SP2D LS untuk pembayaran bunga pinjaman kepada Bank Maluku sebesar Rp ,00. Tanggal pemindahbukuan adalah tanggal 25 Agustus Oktober 2011 Diterima SP2D LS untuk penyertaan modal kepada PDAM sebesar Rp ,00. Tanggal pemindahbukuan adalah tanggal 15 Oktober Desember 2011 Diterima setoran sisa kas/uyhd dari bendahara pengeluaran Dinas Kesehatan sebesar Rp ,00 dari kegiatan makan minum tamu. Dari transaksi tersebut di atas, Fungsi Akuntansi SKPKD mencatat pada Jurnal Umum sebagai Berikut: 2/1/ RK-SKPD 1,259,387, Kas di Kas Daerah 1,259,387, (Pemindahbukuan dari kas daerah kepada rekening bendahara pengeluaran Dinas Kesehatan untuk pembayaran gaji gol. III dan IV. bulan Januari 2011) 2/1/ Kas di Kas Daerah 74,815, Utang Taperum 22,575, Utang Perhitungan Pihak Ketiga Lainnya 52,240, (Penerimaan kas dari PFK berasal dari gaji Gol. III dan IV bulan Januari 2011 pada Dinas Kesehatan) 2/1/ Kas di Bendahara Pengeluaran 75,000, Kas di Kas Daerah 75,000, (Pemindahbukuan dari kas daerah kepada rekening bendahara pengeluaran SKPKD) 8/1/ Kas di Kas Daerah 2,000, RK-SKPD 2,000, (Penerimaan setoran pendapatan Ret. Pelayanan Kesehatan dari Dinas Kesehatan 11

12 16/1/ RK-SKPD 200,000, Kas di Kas Daerah 200,000, (Pemindahbukuan dari kas daerah kepada rekening Pihak Ketiga-CV AA untuk belanja obatobatan pada Dinas Kesehatan) 16/1/ Kas di Kas Daerah 20,909, Utang Pemotongan PPh22 2,727, Utang Pemotongan PPN 18,181, (Penerimaan kas pungutan pajak PPh 22 dan PPN atas CV AA untuk penyediaan obat-obatan pada Dinas Kesehatan) 16/1/ Utang Pemotongan PPh22 2,727, Utang Pemotongan PPN 18,181, Kas di Kas Daerah 20,909, (Penyetoran kas pungutan pajak PPh 22 dan PPN atas CV AA untuk penyediaan obat-obatan pada Dinas Kesehatan) 30/1/ Utang Taperum 22,575, Utang Perhitungan Pihak Ketiga Lainnya 52,240, Kas di Kas Daerah 74,815, (penyetoran kas PFK berasal dari gaji Gol. III dan IV bulan Januari 2009 pada Dinas Kesehatan) 20/2/ Kas di Kas Daerah 52,000,000, RK-SKPD 2,000,000, Pencairan Dana Cadangan 50,000,000, (Pencairan dana cadangan yang terdiri dari pokok dana cadangan dan jasa giro) 25/2/ Kas di Kas Daerah 10,000,000, Penerimaan Pinjaman Daerah dari Lembaga Keuangan Bank 10,000,000, (Penerimaan pinjaman daerah dari Bank maluku) Pembayaran Pokok Utang yang Jatuh Tempo kepada Lembaga 25/8/ Keuangan Bank 1,000,000, Kas di Kas Daerah 1,000,000, (Pembayaran cicilan pokok I kepada Bank Maluku untuk utang Jangka Panjang) 12

13 Bunga Utang Pinjaman kepada 25/8/ Lembaga Keuangan Bank 550,000, Kas di Kas Daerah 550,000, (Pembayaran bunga pinjaman kepada Bank Maluku untuk utang Jangka Panjang) 15/10/ Penyertaan Modal ke BUMD 2,500,000, Kas di Kas Daerah 2,500,000, (Penyertaan modal kepada PDAM) 31/12/ Kas di Kas Daerah 5,000, Analisis: RK-SKPD 5,000, (Penerimaan setoran sisa kas dari bendahara pengeluaran Dinas Kesehatan untuk belanja makan dan minum tamu) 1. Transaksi SP2D LS Gaji tanggal 2 Januari 2011 terdiri dari 2 (dua) transaksi, yaitu: a. Transaksi antar kantor untuk pemindahbukuan kas dari Kas Daerah kepada Kas di Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan. b. Transaksi penerimaan pungutan Pihak Ketiga berupa IWP dan iuran Taperum yang mengakibatkan timbulnya utang Pemotongan Pihak Ketiga. 2. Transaksi tanggal 15 Januari 2011 berdasarkan tanggal pemidahbukuan dicatat pada tanggal 16 Januari Transaksi ini terdiri dari 3 (tiga) transaksi, yaitu: a. Transaksi antar kantor untuk pemindahbukuan kas dari Kas Daerah kepada rekening pihak ketiga. b. Transaksi penerimaan pungutan pajak dari SP2D LS Pihak Ketiga berupa PPh dan PPN yang mengibatkan timbulnya utang pajak pusat. c. Transaksi penyetoran pungutan pajak dari SP2D LS Pihak Ketiga berupa PPh dan PPN yang mengakibatkan hapusnya utang pajak pusat. 3. Transaksi tanggal 20 Februari 2011 selain mempengaruhi akun kas dan akun penerimaan pembiayaan, juga mempengaruhi akun dana cadangan dan akun ekuitas dana pada neraca sehingga perlu dibuat jurnal korolari untuk menyesuaikan posisi dana cadangan dan ekuitas dana. Jurnal ini dibuat pada Jurnal Umum berdasarkan prosedur akuntansi aset Dana Cadangan. 20/2/ Diinvestasikan dalam DCD 52,000,000, Dana Cadangan 52,000,000, (Pencairan dana cadangan) 13

14 Kas yang diterima dari pencairan dana cadangan terdiri dari pokok dana cadangan sebesar Rp ,00 dan jasa giro hasil penempatan dana cadangan sebesar Rp ,00. Pada jurnal penerimaan kas dana cadangan di atas, diasumsikan bahwa pendapatan yang berasal dari Jasa Giro merupakan target pendapatan dari DPPKAD sebagai SKPD sehingga akun yang muncul adalah akun antar kantor (RK-SKPD). Pada DPPKAD sebagai SKPD, bendahara penerimaan akan mencatat dalam Jurnal Umum berdasarkan prosedur Akuntansi Selain Kas sebagai berikut: 20/2/ RK-PPKD 2,000,000, Jasa Giro-Dana Cadangan 2,000,000, (Penerimaan jasa giro dari pencairan Dana Cadangan) Apabila penerimaan jasa giro yang berasal dari pencairan dana cadangan merupakan target pendapatan DPPKAD sebagai SKPKD, maka jurnal pada akan menjadi: 20/2/ Kas di Kas Daerah 52,000,000, Jasa Giro-Dana Cadangan 2,000,000, Pencairan Dana Cadangan 50,000,000, (Pencairan dana cadangan yang terdiri dari pokok dana cadangan dan jasa giro) 4. Transaksi tanggal 25 Pebruari 2011 selain mempengaruhi akun kas dan akun penerimaan pembiayaan, juga mempengaruhi akun kewajiban dan akun ekuitas dana pada neraca sehingga perlu dibuat jurnal korolari untuk menyesuaikan posisi kewajiban dan ekuitas dana. Jurnal ini dibuat pada Jurnal Umum berdasarkan prosedur akuntansi Kewajiban. 25/2/ Dana yg hrs disediakan untuk pemb. Utang Jk. Pjg Utang Dalam Negeri 10,000,000, Utang Dalam Negeri-Bank 10,000,000, (Pengakuan utang jangka panjang dalam negeri yang berasal dari pinjaman Bank Maluku) 14

15 5. Transaksi pembayara cicilan I Pokok Pinjaman tanggal 25 Agustus 2011, tidak hanya mempengaruhi akun kas dan akun pengeluaran pembiayaan, tapi juga mempengaruhi akun kewajiban dan ekuitas dana pada neraca sehingga perlu dibuat jurnal korolari. Jurnal ini dibuat pada Jurnal Umum. 25/2/ Utang Dalam Negeri-Bank 1,000,000, Dana yg hrs disediakan untuk pemb. Utang Jk. Pjg Utang Dalam Negeri 1,000,000, (Penyesuaian saldo utang jangka panjang dan ekuitas dana karena pembayaran cicilan pokok I) 6. Transaksi tanggal 15 Oktober 2011 tidak hanya mempengaruhi akun kas dan akun pengeluaran pembiayaan, tapi juga mempengaruhi akun aset dan ekuitas dana pada neraca sehingga perlu dibuat jurnal korolari. Jurnal ini dibuat pada Jurnal Umum. 15/10/ Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada PDAM 2,500,000, Diinvestasikan dlm Investasi Jk. Panjang-Investasi Permanen 2,500,000, (Penyesuaian saldi penyertaan modal karena penambahan penyertaan modal pada PDAM) V. PROSEDUR AKUNTANSI SELAIN KAS Akuntansi selain kas pada SKPKD meliputi serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang berkaitan dengan transaksi selain kas SKPKD. Prosedur akuntansi selain kas meliputi: 1. Koreksi karena salah pembukuan, 2. Penyesuaian terhadap akun tertentu dalam rangka menyusun laporan keuangan pada akhir tahun, 3. Reklasifikasi belanja modal menjadi aset tetap, 4. Reklasifikasi akibat koreksi yang ditemukan di kemudian hari. V. 1 Dokumen Sumber yang Digunakan: Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan transaksi selain kas adalah sebagai berikut: 15

16 1. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) merupakan dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan pembayaran. 2. Surat perintah mebayar (SPM) merupakan dokumen yang dibuat oleh Pengguna Anggaran untuk mengajukan Surat Perintah Pencairan Dana yang akan diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah, 3. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) merupakan dokumen yang diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah untuk mencairkan uang pada Bank yang telah ditunjuk, 4. Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti atas transfer pengeluaran daerah, 5. Nota debet bank merupakan dokumen atau bukti dari Bank yang menunjukkan adanya transfer uang keluar dari rekening kas umum daerah, 6. Nota kredit bank merupakan dokumen atu bukti dari bank yang menunjukkan adanya transfer uang masuk ke rekening Kas Umum Daerah, 7. Surat Tanda Setoran (STS) sebagai tanda bukti penyetoran pendapatan dan rekening Kas Umum Daerah, 8. Berita acara serah terima barang/jasa, 9. Kontrak perjanjian dengan pihak ketiga, 10. Bukti memorial adalah dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke dalam Jurnal Umum, 11. Bukti transaksi lainnya. Secara ringkas dokumen sumber untuk prosedur akuntansi selain kas dapat dilihat pada tabel berikut ini: No Transaksi Dokumen Sumber Lampiran Dokumen Sumber 1 Koreksi kesalahan pembukuan 1. STS 2. Nota kredit bank 3. SP2D 4. Nota debit bank 5. Bukti penerimaan/ pengeluaran lainnya 6. Bukti memorial a. SKPD b. SKR c. SPP d. SPM e. SPJ Bendahara penerimaan/pengeluaran f. Surat tanda bukti pembayaran g. Berita acara serah terima barang/jasa h. Kontrak perjanjian dengan pihak ketiga i. Bukti lainnya V. 2 Uraian Prosedur Akuntansi Selain Kas 1. Fungsi Akuntansi SKPKD berdasarkan bukti transaksi mencatat ke dalam Jurnal Umum. 2. Transaki koreksi dicatat oleh fungsi akuntansi SKPKD pada saat tanggal ditemukannya koreksi berdasarkan dokumen sumber. 3. Bukti transaksi Selain Kas mencakup antara lain: a. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), b. Surat Tanda Setoran (STS), c. Bukti Transfer, d. Nota Kredit, e. Nota Debit, f. Bukti memorial, g. Bukti penerimaan/pengeluaran lainnya. 16

17 V.3 Standar Jurnal Selain Kas Berikut adalah standar Jurnal untuk mencatat transaksi selain kas di SKPKD: No Transaksi Standar Jurnal 1 Koreksi pembukuan Dr. Akun yang benar...xx Cr. Akun yang salah......xx 2 Koreksi pembukuan Dr. Akun yang salah......xx Cr. Akun yang benar...xx V.4 Ilustrasi Jurnal Pada bagian ini diberikan beberapa contoh transaksi non kas. Berdasarkan dokumen sumber diketahui selama tahun 2011 terdapat beberapa transaksi selain kas, yang diantaranya adalah sebagai berikut: 10 Maret 2011 Terdapat koreksi pendapatan dana perimbangan bagi hasil PBB tanggal 5 Pebruari 2011 sebesar Rp ,00. Koreksi terjadi karena berdasarkan surat konfirmasi dari Departemen Keuangan, dana perimbangan tersebut merupakan transfer dana bagi hasil untuk BPHTB. 20 Oktober 2011 Berdasarkan surat konfirmasi dari bidang anggaran DPPKAD dan surat keterangan dari Direktur PDAM, diketahui bahwa pengeluaran kas daerah tanggal 15 Oktober sebesar Rp ,00 berupa penyertaan modal ke PDAM sebenarnya merupakan pinjaman kepada PDAM dengan masa pinjaman 5 tahun. Dari transaksi tersebut di atas, Fungsi Akuntansi SKPKD akan mencatat pada Jurnal Umum sebagai Berikut: 17

18 10/3/ Bagi Hasil PBB 3,000,000, Bagi Hasil BPHTB 3,000,000, /3/2011 Pinjaman kepada Pemberian PDAM 2,500,000, Penyertaan Modal kepada BUMD 2,500,000, /3/ Pinjaman kepada PDAM 2,500,000, Diinvestasikan dalam Investasi Jk. Panjang-Investasi Permanen 2,500,000, Penyertaan Modal pada PDAM 2,500,000, Diinvestasikan dalam Investasi Jk. Panjang-Investasi NonPermanen 2,500,000, Analisis: 1. Transaksi tanggal 10 Maret 2011 menimbulkan koreksi hanya pada perubahan klasifikasi dari Bagi Hasil PBB kepada akun Bagi Hasil BPHTB. 2. Transaksi tanggal 20 Oktober 2011 terdiri dari: a. Transaksi koreksi untuk pengeluaran pembiayaan, dari pengeluaran untuk penyertaan modal kepada pengeluaran untuk pemberian pinjaman. b. Transaksi koreksi untuk akun aset dan ekuitas dana. VI. PROSEDUR AKUNTANSI ASET Akuntansi aset pada SKPKD meliputi serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang berkaitan dengan aset SKPKD. Aset pada SKPKD pada umumnya terdiri dari kas, investasi jangka pendek, aset lainnya, dan aset-aset yang berasal dari transaksi pembiayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah misalnya investasi jangka panjang atau dana cadangan. Berdasarkan bukti transaksi yang ada, fungsi akuntansi SKPKD membuat bukti memorial yang sedikitnya memuat informasi sebagai berikut : 1. Tanggal transaksi 2. Jenis/nama aset 3. Kode rekening terkait 4. Klasifikasi aset 5. Nilai aset. 18

19 VI.1 Prosedur Akuntansi Aset Kas Prosedur akuntansi berupa aset kas sudah melekat pada transaksi penerimaan dan pengeluaran kas serta transaksi kas lainnya. VI.2 Prosedur Akuntansi Aset Piutang (dapat ditagih/diterima sampai dengan 12 bulan) Akuntansi aset piutang pada SKPKD meliputi serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang berkaitan dengan transaksi piutang SKPKD. Piutang pada SKPKD dapat berupa bagian lancar dari pinjaman yang diberikan, bagian lancar tuntutan perbendaharaan, bagian lancar tagihan penjualan angsuran, dan piutang lainnya. VI.2.1 Dokumen Sumber Dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Peraturan daerah/surat keputusan Bupati mengenai pemberian pinjaman. 2. Surat keputusan mengenai pembebanan tuntutan perbendaharaan. 3. Berita acara hasil opname/inventarisasi piutang. 4. Bukti memorial adalah dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke dalam Jurnal Umum. 5. Bukti lainnya. VI.2.2 Uraian Prosedur Akuntansi Aset Piutang 1. Fungsi Akuntansi SKPKD berdasarkan bukti transaksi mencatat piutang di dalam Jurnal Umum. 2. Piutang disajikan dalam nilai bruto. 3. Bukti transaksi mencakup antara lain: a. Peraturan daerah/surat keputusan Bupati mengenai pemberian pinjaman; b. Surat keputusan mengenai pembebanan tuntuan perbendaharaan; c. Bukti memorial; d. Bukti lainnya. 4. Piutang diakui dan dicatat pada akhir periode pelaporan keuangan (triwulanan/tahunan) dan disajikan dalam laporan keuangan periode tersebut dan dilakukan jurnal balik (reversing entry) pada awal periode berikutnya. 19

20 VI.2.3 Standar Jurnal Piutang (dapat ditagih/diterima sampai dengan 12 bulan) Berikut adalah standar Jurnal untuk mencatat transaksi piutang lancar (dapat ditagih/diterima sampai dengan 12 bulan) di SKPD: No Transaksi Standar Jurnal 1 Pengakuan Piutang di akhir peiode (triwulanan/tahunan) Dr. Piutang...XX Cr. Cadangan Piutang...XX 2 Pada saat awal triwulan/tahun berikutnya, saldo piutang dilakukan jurnal balik 3 Pengakuan Bagian Lancar Pinjaman yang diberikan di akhir peiode (triwulanan/tahunan) 4 Pada saat awal triwulan/tahun berikutnya, saldo Bagian Lancar pinjaman yang diberikan dilakukan Jurnal Balik 5 Pengakuan Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran di akhir peiode (triwulanan/tahunan) 6 Pada saat awal triwulan/tahun berikutnya, saldo Bagian Lancar Penjualan Angsuran dilakukan Jurnal Balik 7 Pengakuan Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan di akhir peiode (triwulanan/tahunan) 8 Pada saat awal triwulan/tahun berikutnya, saldo Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dilakukan Jurnal Balik 9 Pengakuan Piutang Lainnya di akhir peiode (triwulanan/tahunan) 10 Pada saat awal triwulan/tahun berikutnya, saldo Piutang Lainnya Lainnya dilakukan Jurnal Balik Dr. Cadangan Piutang...XX Cr. Piutang...XX Dr. Bagian Lancar Pinjaman...XX Diinvestasikan dalam Aset Lainnya- Aset Lain-lain...XX Cr. Cadangan Piutang...XX Aset Lainnya-Aset Lain-lain...XX Dr. Cadangan Piutang...XX Aset Lainnya-Aset Lain-lain... XX Cr. Bagian Lancar Pinjaman...XX Diinvestasikan dalam Aset Lainnya- Aset Lain-lain...XX Dr. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran...XX Diinvestasikan dalam Aset Lainnya- Tagihan Piutang Penjualan Angsuran...XX Cr. Cadangan Piutang...XX Tagihan Penjualan Angsuran... XX Dr. Cadangan Piutang...XX Tagihan Penjualan Angsuran... XX Cr. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran...XX Diinvestasikan dalam Aset Lainnya- Tagihan Piutang Penjualan Angsuran...XX Dr. Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan...XX Diinvestasikan dalam Aset Lainnya- Tagihan Tagihan Tuntutan Perbendaharaan...XX Cr. Cadangan Piutang...XX Tuntutan perbendaharaan... XX Dr. Cadangan Piutang...XX Tuntutan perbendaharaan... XX Cr. Bagian Lancar Tuntutan Perbendaraan...XX Diinvestasikan dalam Aset Lainnya- Tagihan Piutang Tuntutan Perbendaharaan...XX Dr. Piutang Lainnya...XX Cr. Cadangan Piutang...XX Dr. Cadangan Piutang...XX Cr. Piutang Lainnya...XX 20

21 VI.2.4 Ilustrasi Jurnal Pada bagian ini diberikan beberapa contoh transaksi piutang pada SKPKD. Berdasarkan dokumen sumber diketahui selama tahun 2011 terdapat beberapa transaksi piutang, yang diantaranya adalah sebagai berikut: 31 Desember 2011 PPK-SKPKD melakukan inventarisasi untuk tuntutan perbendaharaan, hal ini dilakukan dengan membandingkan antara SK pembebanan tuntutan perbendaharaan dengan cicilan pembayaran yang telah diterima sampai dengan tanggal 31 Desember Berdasarkan hasil pembandingan tersebut diketahui bahwa total tuntutan perbendaharaan yang masih harus diterima adalah Rp ,00 dan yang akan diterima sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp ,00. Dari transaksi tersebut di atas, Fungsi Akuntansi SKPKD akan mencatat pada Jurnal Umum untuk tagihan tuntutan perbendaharaan yang akan diterima dalam jangka waktu 12 bulan kedepan adalah sebagai berikut: 31/12/2011 Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan 35,000, Diinvestasikan dalam Aset Lainnya-Tuntutan Perbendaharaan 35,000, Cadangan Piutang-Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan 35,000, Tuntutan Perbendaharaan 35,000, (Pengakuan bagian lancar tuntutan perbendaharaan) Analisis: Pada awal tahun berikutnya saldo pada akun piutang dibuat jurnal balik. Contohnya pada tanggal tanggal 2 Januari 2012 dibuat jurnal balik (reversing entry) untuk piutang retribusi. Fungsi Akuntansi SKPKD mencatat dalam Jurnal Umum sebagai berikut: 21

22 /1/2012 Cadangan Piutang-Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan 35,000, Tuntutan Perbendaharaan 35,000, Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan 35,000, Diinvestasikan dalam Aset Lainnya-Tuntutan Perbendaharaan 35,000, (Jurnal balik saldo bagian lancar tuntutan perbendaharaan per 31 desember 2011) VI.3 Prosedur Akuntansi Aset Investasi Akuntansi aset berupa investasi pada SKPKD meliputi serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang berkaitan dengan transaksi investasi SKPKD. Investasi Pemerintah Daerah dibagi atas dua yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar sedangkan investasi jangka panjang merupakan kelompok aset non lancar. VI.3.1 Dokumen Sumber Dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Surat Penyediaan Dana (SPD) merupakan dokumen yang dibuat oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sebagai media atau surat yang menunjukkan tersedianya dana untuk diserap/direalisasi, 2. Surat Perintah Membayar (SPM) merupakan dokumen yang dibuat oleh Pengguna Anggaran untuk mengajukan Surat Perintah Pencairan Dana yang akan diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah, 3. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) merupakan dokumen yang diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah untuk mencairkan uang pada Bank yang telah ditunjuk, 4. Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti atas transfer pengeluaran daerah, 5. Nota debet bank merupakan dokumen atau bukti dari Bank yang menunjukkan adanya transfer uang keluar dari rekening kas umum daerah, 6. Nota kredit bank merupakan dokumen atau bukti dari bank yang menunjukkan adanya transfer uang masuk ke rekening Kas Umum Daerah, 7. Bukti memorial adalah dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke dalam Jurnal Umum, 22

23 8. Bukti transaksi lainnya. VI.3.2 Uraian Prosedur Akuntansi Aset Investasi 1. Fungsi Akuntansi SKPKD berdasarkan bukti transaksi mencatat transaksi investasi di dalam Jurnal Umum. 2. Bukti transaksi mencakup antara lain: a. SP2D; b. Bukti transfer, c. Nota debet bank, d. Nota kredit bank, e. Bukti memorial; f. Bukti lainnya. VI.3.3 Standar Jurnal Akuntansi Aset Investasi Berikut adalah standar Jurnal untuk mencatat transaksi Investasi di SKPKD: No Transaksi Standar Jurnal 1 Pengakuan Investasi Jk Pendek 2 Pelepasan Investasi Jk Pendek 3 Pengakuan Investasi Jk Panjang 4 Pelepasan Investasi Jk Panjang Dr. Investasi Jangka Pendek...XX Cr. Kas di Kas Daerah XX Dr. Kas di Kas Daerah...XX Cr.Investasi Jangka Pendek...XX Dr. Investasi Jangka Panjang...XX Cr. Diinvestasikan dlm Investasi Jk Panjang...XX Dr. Diinvestasikan dlm Investasi Jk Panjang...XX Cr.Investasi Jangka Panjang...XX VI.3.4 Ilustrasi Jurnal Pada bagian ini diberikan beberapa contoh transaksi aset investasi pada SKPKD. Berikut disajikan beberapa transaksi aset investasi berikut yang terjadi selama tahun anggaran 2011 berdasarkan dokumen sumber: 23

24 31 Januari 2011 BUD mendepositokan kas yang ada di Kas Daerah sebesar Rp ,00 pada Bank Maluku jangka waktu deposito 6 bulan. 15 Oktober 2011 Diterima SP2D LS untuk penyertaan modal kepada PDAM sebesar Rp ,00. Dari transaksi tersebut di atas, Fungsi Akuntansi SKPKD akan mencatat pada Jurnal Umum sebagai Berikut: 31/1/ Investasi Jangka Pendek Investasi dalam Deposito 20,000,000, Kas di Kas Daerah 20,000,000, (Pembentukan deposito berjangka 6 bulan di Bank Jabar) 15/10/ Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada PDAM 2,500,000, Diinvestasikan dlm Investasi Jk. Panjang-Investasi Permanen 2,500,000, (Penambahan penyertaan Modal pada PDAM) Analisis: 1. Apabila diterima bunga dari penempatan deposito berjangka, dengan contoh transaksi sebagai berikut: 28 Pebruari 2011 Terdapat transfer dari Bank Maluku untuk bunga rekening deposito 6 bulan yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah sebesar Rp ,00. a. Fungsi Akuntansi SKPKD akan mencatat pada Jurnal Penerimaan Kas berdasarkan prosedur akuntansi Penerimaan Kas, apabila target pendapatan bunga deposito merupakan target DPKAD sebagai SKPKD. Transaksi tersebut akan dicatat sebagai berikut: 2/28/ Kas di Kas Daerah 550,000, Pendapatan Bunga Deposito 550,000, b. Fungsi Akuntansi SKPKD akan mencatat pada Jurnal Umum berdasarkan prosedur akuntansi Kas Lainnya, apabila target pendapatan bunga deposito tersebut 24

25 merupakan target DPKAD sebagai SKPD. Transaksi tersebut akan dicatat sebagai berikut: 2/28/ Kas di Kas Daerah 550,000, RK-SKPD 550,000, (Penerimaan bunga atas deposito berjangka 1 bulan) 2. Hasil investasi jangka pendek dicatat sebagai pendapatan berdasarkan kebijakan akuntansi tentang investasi paragraf Apabila diterima hasil investasi jangka panjang berupa penyertaan modal, untuk pencatatannya harus berdasarkan kebijakan akuntansi tentang investasi paragraf 37. Dimana pengakuan hasil investasi harus didasarkan pada kriteria kepemilikan. Hasil investasi jangka panjang berupa penyertaan modal yang kepemilikannya kurang dari 20% dan tidak memiliki pengaruh dicatat sebagai pendapatan. Apabila kepemilikan 20% ke atas, maka bagian laba yang diperoleh oleh Pemerintah Daerah dicatat sebagai penambah investasi Ilustrasi penerimaan hasil investasi adalah sebagai berikut: 15 Mei 2011 Diterima transfer dari PDAM sebesar Rp ,00 yang merupakan bagian laba tahun 2010 PDAM yang menjadi hak Pemerintah Daerah. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah hanya sebesar 10% dari total permodalan PDAM dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Karena penyertaan modal hanya 10% dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan, maka hasil investasi dicatat sebagai pendapatan. a. Fungsi Akuntansi SKPKD akan mencatat pada Jurnal Penerimaan Kas berdasarkan prosedur akuntansi Penerimaan Kas, apabila target pendapatan hasil penyertaan modal merupakan target DPKAD sebagai SKPKD. Transaksi tersebut akan dicatat sebagai berikut: Kas di Kas Daerah 200,000, Bagian Laba atas penyertaan Modal pada BUMD 200,000, b. Fungsi Akuntansi SKPKD akan mencatat pada Jurnal Umum berdasarkan prosedur akuntansi Kas Lainnya, apabila target pendapatan bunga deposito tersebut merupakan target DPKAD sebagai SKPD. Transaksi tersebut akan dicatat sebagai berikut: 25

26 Kas di Kas Daerah 200,000, RK-SKPD 200,000, (Penerimaan hasil investasi dari penyertaan modal) VI.4 Prosedur Akuntansi Aset Dana Cadangan Akuntansi Aset berupa Dana Cadangan pada SKPKD meliputi serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang berkaitan dengan transaksi Dana Cadangan SKPKD. VI.4.1 Dokumen Sumber Dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Surat Penyediaan Dana (SPD) merupakan dokumen yang dibuat oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sebagai media atau surat yang menunjukkan tersedianya dana untuk diserap/direalisasi, 2. Surat perintah mebayar (SPM) merupakan dokumen yang dibuat oleh Pengguna Anggaran untuk mengajukan Surat Perintah Pencairan Dana yang akan diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah, 3. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) merupakan dokumen yang diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah untuk mencairkan uang pada Bank yang telah ditunjuk, 4. Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti atas transfer pengeluaran daerah, 5. Nota Debet Bank merupakan dokumen atau bukti dari Bank yang menunjukkan adanya transfer uang keluar dari rekening kas umum daerah, 6. Nota Kredit Bank merupakan dokumen atau bukti dari bank yang menunjukkan adanya transfer uang masuk ke rekening Kas Umum Daerah, 7. Bukti memorial adalah dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke dalam Jurnal Umum, 8. Bukti transaksi lainnya. VI.4.2 Uraian Prosedur Akuntansi Aset Dana Cadangan 1. Fungsi Akuntansi SKPKD berdasarkan dokumen sumber mencatat Dana Cadangan di dalam Jurnal Umum. 2. Bukti transaksi mencakup antara lain: a. SP2D, b. Bukti transfer, c. Nota debet bank, d. Nota kredit bank, e. Bukti memorial, f. Bukti lainnya. 26

27 VI.4.3 Standar Jurnal Dana Cadangan Berikut adalah standar Jurnal untuk mencatat transaksi Dana Cadangan: No Transaksi Standar Jurnal 1 Pengakuan Dana Cadangan Dr. Dana Cadangan...XX Cr. Diinvestasikan dlm Dana Cadangan...XX 2 Pelepasan Dana Cadangan Dr. Diinvestasikan dlm Dana Cadangan...XX Cr. Dana Cadangan...XX VI.4.4 Ilustrasi Jurnal Pada bagian ini diberikan beberapa contoh transaksi Dana Cadangan. 20 Pebruari 2011 DPKAD melakukan pencairan dana cadangan untuk kegiatan pembangunan gedung sekolah. Nilai dana cadangan yang ada dalam rekening Dana Cadangan sebesar Rp ,00 yang telah dibentuk selama 3 tahun anggaran, yang terdiri dari pokok Dana Cadangan Rp ,00 dan Jasa Giro sebesar Rp , Juli 2011 Diterima SP2D LS sebesar Rp ,00 untuk pembentukan Dana Cadangan pembangunan RSUD. Dana Cadangan ini ditetapkan sebesar Rp ,00 dan akan digunakan pada tahun Dari transaksi tersebut di atas, Fungsi Akuntansi SKPKD akan mencatat pada Jurnal Umum sebagai Berikut: Diinvestasikan dalam DCD 52,000,000, Dana Cadangan 52,000,000, (Pencairan Dana Cadangan) Dana Cadangan 15,000,000, Diinvestasikan dalam DCD 15,000,000, (Pembentukan Dana Cadangan) Analisis: 1. Transaksi tanggal 20 Pebruari 2011 selain mempengaruhi akun dana cadangan dan ekuitas dana juga mempengaruhi akun kas, pendapatan, dan penerimaan pembiayaan. Perubahan pada akun kas, pendapatan, dan penerimaan pembiayaan dicatat dalam Jurnal Umum (sebagaimana dijelaskan dalam Prosedur Akuntansi Kas Lainnya). 2. Transaksi tanggal 25 Juli 2011 selain mempengaruhi akun dana cadangan dan akun ekuitas dana, juga mempengaruhi akun kas dan pengeluaran pembiayaan. Perubahan akun kas dan pengeluaran pembiayaan dicatat dalam Jurnal Umum dalam prosedur akuntansi kas lainnya, dengan jurnal sebagai berikut : 27

28 Pembentukan Dana Cadangan 15,000,000, Kas di Kas Daerah 15,000,000, (Pembentukan Dana Cadangan) VI.5. Prosedur Akuntansi Aset Lainnya Akuntansi aset lainnya pada SKPKD meliputi serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi dengan Aplikasi Simda dan Aplikasi BMD, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang berkaitan dengan transaksi aset lainnya pada SKPKD. Aset lainnya SKPKD umumnya terdiri dari tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, tuntutan perbendaharan/tuntutan ganti rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan fihak ketiga (kemitraan), dan aset lain-lain. VI.5.1 Dokumen Sumber Dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Buku inventaris barang, 2. Berita acara serah terima pekerjaan, 3. Berita acara penilaian, 4. Berita acara serah terima barang, 5. Surat keputusan penghapusan, 6. Surat keputusan hibah, 7. Berita acara pemusnahan, 8. Surat keputusan mutasi barang (antar SKPD), 9. Surat Tanda Setoran (STS) merupakan dokumen yang diselenggarakan Bendahara Penerimaan untuk menyetor/mencatat transaksi penerimaan daerah dan bagi PPK- SKPD untuk dijadikan dokumen dalam menyelenggarakan akuntansi pada SKPD, 10. Bukti memorial yang merupakan dasar pencatatan ke dalam Jurnal Umum, 11. Bukti lainnya. VI.5.2 Uraian Prosedur Akuntansi Aset Lainnya 1. Fungsi Akuntansi SKPKD berdasarkan dokumen sumber mencatat aset lainnya di dalam Jurnal Umum. 2. Aset lainnya dicatat berdasarkan nilai perolehan dan bila tidak terdapat nilai perolehan, aset tetap disajikan dalam wajar pada saat perolehan. 3. Aset lainnya diakui pada saat tanggal terjadinya transaksi sesuai dengan tanggal transaksi yang tertera pada dokumen bukti pendukung. 4. Bukti transaksi mencakup antara lain: a. Buku inventaris barang, 28

II. PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

II. PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS Lampiran V Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 1.a Tahun 2012 Tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah AKUNTANSI BUD I. UMUM Akuntansi BUD meliputi prosedur akuntansi yang terdiri serangkaian proses,

Lebih terperinci

AKUNTANSI DI SKPD. Pihak yang terkait dalam pelaksanaan akuntansi di SKPD terdiri dari:

AKUNTANSI DI SKPD. Pihak yang terkait dalam pelaksanaan akuntansi di SKPD terdiri dari: Lampiran III Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 1.a Tahun 2012 Tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah AKUNTANSI DI SKPD I. UMUM Akuntansi di SKPD meliputi prosedur akuntansi yang terdiri serangkaian

Lebih terperinci

AKUNTANSI DI SATUAN KERJA

AKUNTANSI DI SATUAN KERJA AKUNTANSI DI SATUAN KERJA 37 37 Modul Akuntansi Pemerintah Daerah 38 38 BAB III AKUNTANSI DI SATUAN KERJA TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mempelajari materi Akuntansi di SATUAN KERJA Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TANGGAL : 8 MARET 2012 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD I. SISTEM AKUNTANSI SKPD A. Prosedur Akuntansi

Lebih terperinci

Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)

Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) LAMPIRAN C.2 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) Pihak Terkait 1. Fungsi Akuntansi SKPKD (Seksi Akuntansi di

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH AKUNTANSI

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH AKUNTANSI DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH AKUNTANSI SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTASI 7.1. Akuntansi Satuan Kerja [7.1.] Akuntansi Satuan Kerja 7.1.1.Kerangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa guna untuk menyediakan

Lebih terperinci

Penjurnalan dalam Akuntansi Pemerintahan

Penjurnalan dalam Akuntansi Pemerintahan Penjurnalan dalam Akuntansi Pemerintahan A. Akuntansi Pendapatan Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada rekening Kas Umum Daerah. Seperti diuraikan di atas bahwa penerimaan pendapatan dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (PPKD)

BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (PPKD) BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH () A. KERANGKA HUKUM Prosedur akuntansi pada SKPKD sebagai meliputi serangkaian proses mulai dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan

Lebih terperinci

Akuntansi Satuan Kerja

Akuntansi Satuan Kerja LAMPIRAN C.1 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Akuntansi Satuan Kerja Pihak Terkait 1. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD) Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD

Lebih terperinci

1. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006

1. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006 1. SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Pada dasarnya siklus akuntansi keuangan daerah mengikuti siklus akuntansi yang telah dijelaskan diatas. Perbedaan yang ada adalah pada proses penyusunan laporan keuangan

Lebih terperinci

RK PPKD (belanja)/ Bila Bendahara pengeluaran memotong/memungut pajak: Bila Bendahara pengeluaran menyetor pajak yg dipungut di atas ke Kas Negara:

RK PPKD (belanja)/ Bila Bendahara pengeluaran memotong/memungut pajak: Bila Bendahara pengeluaran menyetor pajak yg dipungut di atas ke Kas Negara: AKUNTANSI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) A. JURNAL OTORISASI ANGGARAN 1) Untuk mencatat alokasi anggaran belanja: R/K PPKD Allotmen Belanja 2) Untuk mencatat alokasi anggaran pendapatan: Alokasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 mengenai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 mengenai penatausahaan keuangan daerah Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 13 tahun 2006 adalah pedoman pengelolaan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. bagaimana pencatatan yang diterapkan pada pemerintahan serta di berikan

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. bagaimana pencatatan yang diterapkan pada pemerintahan serta di berikan BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kerja praktek yang dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan, penulis di tempatkan pada bagian

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Dalam kegiatan ini, Fungsi Akuntansi SKPKD memiliki tugas sebagai berikut :

Dalam kegiatan ini, Fungsi Akuntansi SKPKD memiliki tugas sebagai berikut : Akuntansi SPKD PPKD A. Fungsi SKPKD (Seksi Akuntansi di DPPKA) Dalam kegiatan ini, Fungsi Akuntansi SKPKD memiliki tugas sebagai berikut : Mencatat transaksi-transaksi Pendapatan, Belanja, Pembiayaan,

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PPKD

SISTEM AKUNTANSI PPKD LAMPIRAN III PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA PASURUAN SISTEM AKUNTANSI PPKD A. PENGERTIAN Sistem Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)

Lebih terperinci

AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA BAGI PEMERINTAH DAERAH. Makalah ini dipresentasikan di: Biro Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2 Juli 2008

AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA BAGI PEMERINTAH DAERAH. Makalah ini dipresentasikan di: Biro Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2 Juli 2008 AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA BAGI PEMERINTAH DAERAH OLEH : DINI ROSDINI, SE, MAk, Ak. Makalah ini dipresentasikan di: Biro Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2 Juli 2008 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Program Aplikasi SIMDA (Sistim Informasi Manajemen Daerah)

Program Aplikasi SIMDA (Sistim Informasi Manajemen Daerah) STAPI PUSPAJAK OVERVIEW Irsan Lubis, SE.Ak PENATA USAHAAN KEUANGAN DAERAH Program Aplikasi SIMDA (Sistim Informasi Manajemen Daerah) 1 Aplikasi : Program Aplikasi Komputer SIMDA Versi 2.1 Program Aplikasi

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSIPPKD

SISTEM AKUNTANSIPPKD LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH SISTEM AKUNTANSIPPKD Sistem akuntansi

Lebih terperinci

AKUNTANSI PEMBIAYAAN DAN TRANSAKSI NONKAS BAGI PEMERINTAH DAERAH

AKUNTANSI PEMBIAYAAN DAN TRANSAKSI NONKAS BAGI PEMERINTAH DAERAH AKUNTANSI PEMBIAYAAN DAN TRANSAKSI NONKAS BAGI PEMERINTAH DAERAH OLEH : DINI ROSDINI, SE, MAk, Ak. Makalah ini dipresentasikan di: Biro Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 8 Juli 2008 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD A. KERANGKA HUKUM Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

KULIAH UMUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMDA

KULIAH UMUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMDA KULIAH UMUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMDA SKENARIO PENYUSUNAN LK PEMDA 1. Penyusunan Neraca Awal 2. Transaksi Anggaran dan Realisasi 3. Penyusunan Laporan Keuangan A. PENYUSUNAN NERACA AWAL SKENARIO

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah sistem menimbulkan gambaran mental tentang komputer dan program.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah sistem menimbulkan gambaran mental tentang komputer dan program. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Istilah sistem menimbulkan gambaran mental tentang komputer dan program. Kenyataannya, istilah ini memiliki makna yang lebih luas. Sebagian sistem

Lebih terperinci

AKUNTANSI PADA SATUAN KERJA PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (SKPKD/PPKD)

AKUNTANSI PADA SATUAN KERJA PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (SKPKD/PPKD) LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 47 TAHUN 20097 TAHUN 2007 TANGGAL : 11 NOVEMBER 200924 SEPTEMBER 2007 TENTANG : SISTEM AKUNTANSI DAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. AKUNTANSI PADA SATUAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB XIII SISTEM AKUNTANSI KEWAJIBAN

BAB XIII SISTEM AKUNTANSI KEWAJIBAN BAB XIII SISTEM AKUNTANSI KEWAJIBAN A. UMUM 1. Definisi Dalam Peraturan Pemerintah 71 Tahun 2010 Lampiran I PSAP 09 tentang Kewajiban menjelaskan bahwa kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... iii Peraturan Gubernur

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan RPJMD RKPD KUA/PPAS Rancangan DPA-SKPD Verifikasi Penatausahaan Pendapatan

Lebih terperinci

-169- BAB VI AKUNTANSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

-169- BAB VI AKUNTANSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH -169- BAB VI AKUNTANSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN A. AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH KEUANGAN DAERAH 1. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah a. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pemerintah daerah wajib

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan 2015 2014

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 13 AKUNTANSI KEWAJIBAN

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 13 AKUNTANSI KEWAJIBAN LAMPIRAN XIII. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 19 TAHUN 2014 TANGGAL : 30 MEI 2014 SISTEM AKUNTANSI NOMOR 13 AKUNTANSI KEWAJIBAN A. UMUM 1. Definisi Dalam Peraturan Pemerintah 71 Tahun 2010

Lebih terperinci

Pada awal 2015, PPKD Pemerintah Kota Gemah Ripah mempunyai data posisi keuangan sebagai berikut:

Pada awal 2015, PPKD Pemerintah Kota Gemah Ripah mempunyai data posisi keuangan sebagai berikut: B. SIMULASI AKUNTANSI PPKD Pada awal, PPKD Pemerintah Kota Gemah Ripah mempunyai data posisi keuangan sebagai berikut: Pemerintah Kota Gemah Ripah PPKD NERACA Per 1 Januari Aktiva Kas di Kas Daerah 800.000.000

Lebih terperinci

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL. 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Kas Daerah XXXX 4 Kas di Bendahara Pengeluaran XXXX 5 Kas di Bendahara Penerimaan XXXX 6 Piutang Pajak XXXX 7 Piutang Retribusi XXXX 8 Bagian Lancar TGR XXXX 9 Piutang Lainnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2010:25) adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2010:25) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2010:25) adalah : Urut-urutan seri tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 05 SISTEM AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 05 SISTEM AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS LAMPIRAN V. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 19 TAHUN 2014 TANGGAL : 30 MEI 2014 SISTEM AKUNTANSI NOMOR 05 SISTEM AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS A. UMUM 1. Definisi Mengacu pada Paragraf 8

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PROSEDUR PENCATATAN DANA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SELAKU BLUD

PROSEDUR PENCATATAN DANA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SELAKU BLUD LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 47 TAHUN 20097 TAHUN 2007 TANGGAL : 11 NOVEMBER 200924 SEPTEMBER 2007 TENTANG : SISTEM AKUNTANSI DAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. PROSEDUR PENCATATAN DANA

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PPKD

SISTEM AKUNTANSI PPKD SISTEM AKUNTANSI PPKD LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR TAHUN TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA Sistem akuntansi PPKD mencakup teknik pencatatan, pengakuan dan pengungkapan

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN

BAB IV SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN BAB IV SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN A. UMUM 1. Definisi Berdasarkan Peraturan Pemerintah 71 Tahun 2010 PSAP 02 Paragraf 50 mendefinisikan pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012. PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No. Uraian 2013 2012 1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 2 Arus Masuk Kas 3 Pendapatan Pajak

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 2.a TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan 1. Tujuan Kebijakan Akuntansi laporan arus kas adalah mengatur penyajian

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG LAPORAN ARUS KAS A.

LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG LAPORAN ARUS KAS A. LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG LAPORAN ARUS KAS A. PENDAHULUAN 1. Tujuan Tujuan kebijakan akuntansi ini adalah mengatur

Lebih terperinci

RALAT MODUL Halaman 16 Modul 3 BAB I (Kebijakan Akuntansi Pendapatan) huruf B angka 4 huruf a angka 1) huruf d), tertulis: Jurnal LO atau Neraca

RALAT MODUL Halaman 16 Modul 3 BAB I (Kebijakan Akuntansi Pendapatan) huruf B angka 4 huruf a angka 1) huruf d), tertulis: Jurnal LO atau Neraca RALAT MODUL 3 1. Halaman 16 Modul 3 BAB I (Kebijakan Akuntansi Pendapatan) huruf B angka 4 huruf a angka 1) huruf d), tertulis: Jurnal LO atau Neraca mor Kode Rekening Uraian Debit Kredit 14-07-15 ta Kredit

Lebih terperinci

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No Uraian Reff (dalam rupiah) 1 ASET 2 ASET LANCAR 4.5.1.1 3 Kas di Kas Daerah 4.5.1.1.1) 90.167.145.260,56

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN SISTEM DAN PROSES AKUNTANSI PADA BENDAHARA PENGELUARAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

BAB V PEMBAHASAN SISTEM DAN PROSES AKUNTANSI PADA BENDAHARA PENGELUARAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG BAB V PEMBAHASAN SISTEM DAN PROSES AKUNTANSI PADA BENDAHARA PENGELUARAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG Siklus akuntansi merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem dan membentuk satu kesatuan

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 8 TAHUN 2013

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 8 TAHUN 2013 BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAILIAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Phone:

SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.    Phone: SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK http://mahsina1.wordpress.com Email: Mahsina_se@hotmail.com Phone: +62-82115522262 Pengertian Siklus Keuangan Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2015 TANGGAL : 24 AGUSTUS 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lampiran I BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perbandingan Struktur, Klasifikasi dan Pos-pos Akun. Antara Kepmendagri 29/2002 dengan PP 24/2005

Lampiran 1. Perbandingan Struktur, Klasifikasi dan Pos-pos Akun. Antara Kepmendagri 29/2002 dengan PP 24/2005 Lampiran 1 Perbandingan Struktur, Klasifikasi dan Pos-pos Akun Antara Kepmendagri 29/2002 dengan PP 24/2005 1.1 PERBANDINGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN: STRUKTUR APBD DAN KLASIFIKASI APBD Struktur APBD

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi sistem akuntansi memiliki pengertian masing-masing yang terdiri daridua elemen yaitu: sistem dan akuntansi dimana setiap sistem memiliki

Lebih terperinci

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

Anggaran Realisasi Realisasi Cat PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31 Desember 2016 dan 2015 Anggaran Realisasi Realisasi Uraian % Rasio

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 04 AKUNTANSI PEMBIAYAAN

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 04 AKUNTANSI PEMBIAYAAN LAMPIRAN IV. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 9 TAHUN 24 TANGGAL : 3 MEI 24 SISTEM AKUNTANSI NOMOR 4 AKUNTANSI PEMBIAYAAN A. UMUM. Definisi Berdasarkan Peraturan Pemerintah 7 Tahun 2 PSAP

Lebih terperinci

PENYUSUNAN NERACA AWAL

PENYUSUNAN NERACA AWAL PENYUSUNAN NERACA AWAL 121 121 Modul Akuntansi Pemerintah Daerah 122 122 BAB VI PENYUSUNAN NERACA AWAL A. P SKPD A.1. Definisi Neraca awal SKPD menyajikan informasi tentang posisi keuangan SKPD mengenai

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat dan ridhonya semata Pemerintah Kabupaten Sampang dapat menyelesaikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur LAMPIRAN C.3 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Laporan Keuangan Deskripsi Prosedur Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014 KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014 U R A I A N JUMLAH Tahun 2015 Tahun 2014 ASET ASET LANCAR Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO. URUT URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 (%) REALISASI

Lebih terperinci

NERACA ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA

NERACA ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA NERACA NERACA ADALAH LAPORAN YANG MENGGAMBARKAN POSISI KEUANGAN SUATU ENTITAS PELAPORAN MENGENAI ASET, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS DANA PADA TANGGAL PELAPORAN., DALAM PERSAMAAN AKUNTANSI DAPAT DIRUMUSKAN: ASET

Lebih terperinci

tedi last 02/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi

tedi last 02/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi tedi last 02/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi KEBIJAKAN AKUNTANSI Pembiayaan (financing) : seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEWAJIBAN (Aplikasi pada SAPD SKPD Dan PPKD)

AKUNTANSI KEWAJIBAN (Aplikasi pada SAPD SKPD Dan PPKD) AKUNTANSI KEWAJIBAN (Aplikasi pada SAPD SKPD Dan PPKD) Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar pada SAPD SKPD Jurnal Standar pada SAPD PPKD tedi last 04/17 KEBIJAKAN AKUNTANSI PP No 71 Tahun 2010 Kewajiban

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENATAUSAHAAN DAN AKUNTANSI, PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN, BELANJA DAN TRANSFER

KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN, BELANJA DAN TRANSFER LAMPIRAN XII PERATURAN NOMOR 219/PMK.05/2013 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT SALINAN KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN, BELANJA DAN TRANSFER A. BEBAN 1. Definisi Beban adalah penurunan manfaat ekonomi

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat dan ridhonya semata Pemerintah Kabupaten Sampang dapat menyelesaikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

KABUPATEN CILACAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN TAHUN ANGGGARAN 2011

KABUPATEN CILACAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN TAHUN ANGGGARAN 2011 LAMPIRAN I.1. : PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR : TANGGAL : KABUPATEN CILACAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN TAHUN ANGGGARAN 2011 Jumlah Bertambah / (Berkurang) No Akun Anggaran Setelah

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI 2014 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR m BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN KEUANGAN POKOK 4 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR NERACA KOMPARATIF PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 URAIAN JUMLAH (Rp) 2008 2007 ASET ASET LANCAR Kas 5.252.211.953,56 53.229.664.501,08

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH NO 1 PENDAPATAN 2 PENDAPATAN ASLI DAERAH LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN 1 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung dalam penyusunan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SISTEM PENCATATAN (Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.) Penyusunan Neraca Awal,

SISTEM PENCATATAN (Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.) Penyusunan Neraca Awal, SISTEM PENCATATAN (Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.) Penyusunan Neraca Awal, Penyusunan Neraca Awal. Neraca : Laporan yang menyajikan posisi keuangan pemerintah pada tanggal tertentu. Yang dimaksud

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN BV. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 20 TAHUN 2014 TANGGAL : 30 MEI 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS A. PENDAHULUAN Tujuan 1. Tujuan Kebijakan Akuntansi Laporan

Lebih terperinci

AKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH

AKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH 1 AKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH KASUS : Berikut ini diberikan data anggaran yang ada SKPD- Dinas Kesehatan di Pemda SUKAMULYA yang ditetapkan tanggal 1 Januari 2015. KETERANGAN Anggaran

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN B.IV : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR AKUNTANSI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB III PROSEDUR AKUNTANSI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BAB III PROSEDUR AKUNTANSI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH A. KERANGKA HUKUM Prosedur akuntansi pada SKPD meliputi serangkaian proses mulai dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DPPKAD. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

BAB II TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DPPKAD. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset BAB II TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DPPKAD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA BAGI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH PADA BADAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA BUPATI BARITO UTARA,

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA BUPATI BARITO UTARA, BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU,

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH WALIKOTA BANDUNG, Menimbang : a. bahwa Sistem

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 3 DESEMBER 24 DAN 23 (Audited) 24 23 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 3,926,359,944 656,5,79,88 (345,23,79,936) Deposito

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN NO 1 PENDAPATAN 2 PENDAPATAN ASLI DAERAH 3 Pendapatan Pajak Daerah LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015 CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015 PENJELASAN LAPORAN KEUANGAN 1. PENJELASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN 1). Pendapatan Realisasi pendapatan tahun 2015 sebesar

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

BAB III PEMBAHASAN TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK 22 BAB III PEMBAHASAN TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Laporan Arus Kas Laporan arus kas (statement of cash flow) memenuhi salah satu dari tujuan pelaporan keuangan, membantu pemakai

Lebih terperinci

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1 LAPORAN KEUANGAN 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN AGAM N E R A C A PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (AUDITED) NO. U R A I A N 2,014.00 2,013.00 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Kas Daerah 109,091,924,756.41

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Pencairan Dana Pencairan dana yaitu suatu tindakan atau kegiatan menguangkan dana yang telah dianggarkan secara tunai selama satu bulan dan digunakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS Lampiran III : Peraturan Daerah Nomor : 6 TAHUN 2015 Tanggal : 20 AGUSTUS 2015 PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS Per 31 Desember 2014 dan 2013 URAIAN Ref 2014 2013 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) 2014 2013 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 310,926,359,944 656,050,079,880 (345,123,719,936)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2017 SERI : PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 85 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Lebih terperinci

tedi last 02/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi Jurnal

tedi last 02/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi Jurnal tedi last 02/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi Jurnal KEBIJAKAN AKUNTANSI Perbedaan Belanja dan Beban Lanjutan : Klasifikasi Beban/Belanja Dan Kewenangan Pencatatannya : lanjutan : KEBIJAKAN

Lebih terperinci