BAB 2 DATA DAN ANALISA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 DATA DAN ANALISA"

Transkripsi

1 BAB 2 3 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: 1. Literatur Pencarian data melalui buku, catatan, artikel baik di koran, majalah, maupun website yang ada hubungannya dengan materi yang diangkat. 2. Wawancara dengan narasumber dari pihak terkait. 2.2 Definisi Minuman Cairan dalam jumlah tertentu yang dikonsumsi melalui mulut (diminum) dan ditelan. Meminum dan menelan sebuah cairan Teh Daun dan cairan yang mengandung ekstrak tanaman Camellia Sinensis. Minuman yang diperoleh dari daun Thea Sinensis, yang merupakan keluarga teh. Sebuah minuman yang dibuat dengan merendam daun, pucuk, atau ranting dari tanaman teh (Camellia sinensis) yang telah diproses dengan air panas selama beberapa menit. Proses tersebut termasuk didalamnya proses

2 4 oksidasi, pemanasan, pengeringan, atau pun penambahan bunga, rempah rempah, maupun buah. 2.3 Tanaman Teh Tanaman Teh (Camelia Sinensis), pada umumnya tumbuh di daerah yang beriklim tropis dengan ketinggian antara 200 s/d meter diatas permukaan laut dengan suhu cuaca antara 14 s/d 25 derajat celsius. Ketinggian tanaman dapat mencapai 9 meter untuk Teh Cina dan Teh Jawa, sedangkan untuk Teh jenis Assamica dapat mencapai 12 s/d 20 meter. Hingga saat ini, seluruh dunia kurang lebih terdapat jenis Teh yang berasal dari 25 negara yang berbeda. Keragaman ini adalah hasil dari penyilangan berbagai jenis tanaman Teh serta pengaruh tanah dan iklim yang menghasilkan hasil panen yang berbeda. Tetapi, di Indonesia sendiri, terdapat 4 jenis teh yang diproduksi yaitu teh hitam, teh hijau, teh oolong, dan teh wangi. 2.4 Jenis Teh Yang Diproduksi di Indonesia 1. Tea (Teh Hitam) / Red Tea (Teh Merah) Melalui proses fermentasi Dikenal juga sebagai teh merah karena air teh berwarna merah Warna daun hitam 2. Green Tea (Teh Hijau) Tidak melalui proses fermentasi

3 5 3. Oolong Tea (Teh Oolong) Melalui setengah proses fermentasi Merupakan gabungan teh hitam dan teh hijau Warna daunnya setengah coklat 4. Jasmine Tea (Teh Wangi Melati) Merupakan campuran teh hijau dan bunga melati 2.5 Manfaat Teh 1. Memperkuat gigi 2. Mengurangi resiko keracunan makanan 3. Memperkuat daya tahan tubuh 4. Menyegarkan tubuh 5. Mencegah tekanan darah tinggi 6. Menangkal kolesterol 7. Mencegah pertumbuhan kanker 8. Infertilitas

4 2.6 PT Gopek Cipta Utama Sejarah PT Gopek Cipta Utama Gambar 2.1 Teh Gopek adalah sebuah perusahaan yang memproduksi teh, sering disebut teh wangi. Perusahaan Teh Gopek pertama kali didirikan pada tahun 1940 di daerah Pekalongan, Jawa Tengah, dan waktu itu usaha ini masih bersifat industri rumah tangga. Nama Gopek sendiri jika dijabarkan mempunyai arti Go adalah lima dan Pek adalah nama keluarga. Jadi Gopek berarti milik lima Pek bersaudara. Teh Gopek juga dikenal sebagai teh cangkir. Tujuan semula Perusahaan Teh Gopek hanyalah sekedar mencari tambahan penghasilan guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Seiring berjalannya waktu, perusahaan teh ini semakin berkembang dengan pesat hingga akhirnya diputuskan untuk pindah ke daerah Slawi dengan berbagai pertimbangan. Pada tanggal 17 Maret 1962 perusahaan memperoleh status hukum dengan nama Firma Pandowo. Dipilih betuk firma karena pemiliknya bermaksud membentuk suatu badan usaha patungan yang terdiri dari lingkungan keluarga sendiri, yaitu:

5 7 Tabel 2.1 Pada tahun 1983, diadakan perubahan nama perusahaan dari Firma Pandowo menjadi Firma Limas Jaya. Dan pada tahun 2000, Perusahaan Teh Firma Limas Jaya berubah menjadi PT Gopek Cipta Utama Proses Produksi Bahan Baku Tabel 2.2 Pada Perusahaan Teh Gopek, bahan baku teh didatangkan dari daerah Parahiyangan, terutama dari daerah Sukabumi. Daun teh yang didatangkan dari pihak supplier berupa daun teh yang telah layu (mengalami proses pemanggangan), berupa keringan, yaitu pucuk daun sampai bagian batang bawah. Bahan baku yang berupa teh ini diperlukan sejumlah 2 ton setiap harinya. Bahan baku tambahan pokok yang berkaitan dengan proses produksi adalah bunga melati (sebagai pewangi), yang didatangkan dari Pekalongan.

6 Proses Produksi Teh Gopek Tabel 2.3 Seperti yang terlihat pada bagan, proses produksi Teh Gopek dilakukan dalam beberapa tahap yang meliputi: 1. Pengeringan I 2. Pembagian dan pencampuran daun teh dengan bunga melati biasa dan bunga melati gambir 3. Pemisahan teh dari bunga melati biasa dan pengeringan II teh dengan bunga melati gambir 4. Pengeringan II teh dengan aroma bunga melati biasa dan pemisahan teh dari bunga melati gambir

7 5. Pencampuran teh 9 6. Pembungkusan Produk PT Gopek Cipta Utama Pada mulanya perusahaan hanya mengelompokkan tiga jenis produk teh wangi berdasarkan bahan baku dan kualitasnya, yaitu Teh Wangi Super, Teh Wangi Umum, dan Teh Wangi Ekonomi, namun karena tuntutan selera konsumen yang selalu berubah maka perusahaan menambahkan satu jenis produk lagi yang dikelompokkan ke dalam Teh Wangi Super Spesial. Selain itu, untuk memenuhi selera anak muda, PT Gopek Cipta Utama juga memproduksi sebuah teh siap saji bernama Partea, yang merupakan teh yang dicampur dengan buah sehingga menghasilkan teh dengan rasa buah. Sekarang, produk PT Gopek Cipta Utama berkembang menjadi seperti ini:

8 Tabel

9 2.6.4 Pemasaran hasil produk PT Gopek Cipta Utama 11 Pasar teh wangi hasil produksi teh Gopek terdiri dari pembeli pembeli rumah tangga untuk dikonsumsi sendiri dan para agen serta distributor untuk dijual kembali. Produk ini dapat ditemukan di berbagai supermarket, pasar lokal, rumah makan, dll. Di samping itu teh Gopek juga berusaha mendapatkan daerah pemasaran di luar Pulau Jawa, khususnya di daerah transmigrasi yang sebagian besar merupakan pendatang dari daerah pemasaran Teh Gopek di Jawa. Karena persaingan yang semakin ketat, Teh Gopek yang pada awalnya mempunyai sasaran pemasaran utama yaitu konsumen berpendapatan menengah kebawah, mengembangkan usahanya dengan memasarkan produknya untuk golongan menengah ke atas. Selain itu seiring dengan berkembangnya zaman, sekarang Teh Gopek juga melakukan regenerasi target, yaitu anak muda Kompetitor Kompetitor Teh Gopek yang paling utama yaitu: Teh Tong Tji Gambar 2.2

10 Teh Cap Botol 12 Gambar 2.3 Kompetitor Partea: Fruit Tea Frestea Fruitcy

11 13

12 14

13 15

14 16

15 17

16 2.7 Kemasan Definisi kemasan Menurut Wikipedia, kemasan merupakan ilmu, seni, dan teknologi yang melindungi sebuah produk saat pengiriman, penyimpanan, saat barang itu dijual, dan dipakai. Kemasan berhubungan dengan proses desain dan proses produksi kemasan tersebut Definisi Label Kemasan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, label kemasan yaitu: Sepotong kertas, kain, logan, kayu, dan sebagainya, yang ditempelkan pada barang dan menjelaskan tentang nama barang, nama pemilik, tujuan, alamat, dll. Etiket, merek dagaing Petunjuk singkat tentang zat zat yang terkandung dalam obat Sejarah Kemasan Zaman dahulu, manusia mengkonsumsi makanan yang diambil langsung dari alam. Dengan berkembangnya sistem pertanian, masyarakat mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri, dengan menanam, membuat, dan berburu apa yang akan mereka perlukan. Ketika kemasan diperlukan, alam menyediakan kerang, daun daunan, dan kulit binatang. Lambat laun, wadah atau kemasan tersebut dibuat dari bahan bahan alami, seperti alang alang, rumput, kayu yang berlubang, atau bagian bagian tubuh hewan. Biasanya alang alang dan rumput yang ada ditenun sehingga menjadi keranjang atau

17 wadah makanan. Ketika logam dan bahan bahan kimia mulai ditemukan, 19 logam dan barang tembikar mulai berkembang, yang kemudian berperan penting dalam berbagai bentuk kemasan lainnya, yang kurang lebih kronologinya sebagai berikut: tahun yang lalu - bahan bahan alami yang dimodifikasi, dari rumput, alang alang, maupun kulit binatang tahun yang lalu keramik tahun yang lalu kayu, tong, box, peti kayu (box kayu ditemukan di makam Mesir) tahun yang lalu keramik hasil produksi masal, barang barang tembikar (ditemukannya alat untuk membuat keramik) tahun yang lalu wadah yang berasal dari kaca (glass blowing dikembangkan oleh Phoenicians dan orang orang Suria) tahun yang lalu kertas dan serat berselulosa 1000 tahun terakhir terlihat banyak perubahan dan kemajuan dalam kemasan, sebagai hasil dari perubahan social secara besar besaran. Perluasan perdagangan juga mempengaruhi hal tersebut.

18 2.7.4 Aspek Kemasan 20 Integrasi aspek aspek utama kemasan akan menghasilkan kesan kemasan yang akan melekat dalam benak seseorang. Tiga aspek utama kemasan yang saling berkaitan tersebut ialah: 1. Aspek Fungsional Kemasan adalah upaya melindungi suatu produk. Kemasan adalah alat atau sarana untuk memberikan kemudahan suatu produk. 2. Aspek Identitas Kemasan adalah alat untuk memberikan identitas dari suatu produk. Identitas Isi Identitas Diri Identitas Konsumen. Identitas Produsen 3. Aspek estetika Kemasan juga bekerja mempengaruhi segi-segi emosional manusia Jenis Jenis Kemasan Berdasarkan fungsinya, kemasan modern dibagi atas tiga kategori, yaitu: Primary packaging, yaitu material atau kemasan yang pertama kali bersentuhan langsung dengan isi produk. Seperti botol, kaleng, aerosol spray, amplop, bungkus permen, plastik pembungkus makanan, skin pack, wrappers, dll.

19 Secondary packaging, yaitu kemasan yang membungkus primary 21 packaging atau kemasan yang ukurannya lebih besar dan mewadahi beberapa primary packaging sekaligus, seperti kardus atau shrink wrap. Kantong plastik yang sering digunakan untuk membawa beberapa kaleng atau botol juga termasuk ke dalam kategori ini. Tertiary packaging, yaitu jenis kemasan yang digunakan untuk melindungi produk saat pengiriman atau pendistribusian. Contohnya container, barrel, dll. Berdasarkan bentuk dan materialnya, kemasan masih dikategorikan lagi atas: Kemasan logam / kaleng (metal can) Kemasan plastik (rigid / kaku dan fexible / lentur / multilayer) Kemasan kertas & karton, corrugated carton box (pada umumnya corrugated carton box digunakan untuk secondary packaging) Kemasan gelas kaca Kemasan kayu (biasanya untuk karung goni / anyaman. Sekarang kemasan jenis ini kurang populer dan banyak digantikan anyaman plastik / aneka tenun plastik / woven poliolefine) Kemasan lain (termasuk yang menggunakan bahan bahan setempat / tradisional) Berdasarkan sifatnya kemasan dapat dikategorikan menjadi: Fleksibel Kemasan berupa kantong kertas dan kantong plastik.

20 Semi-fleksibel 22 Kemasan berupa kotak kertas, kotak karton, dan kardus. Kaku Kemasan berupa peti, botol kaca, dan kaleng Fungsi Ideal Kemasan Kemasan memiliki beberapa fungsi, yaitu: Fungsi proteksi Kemasan harus mampu memberikan perlindungan fisk terhadap isi produk. Perlindungan fisik tersebut mencakup ketahanan kemasan terhadap benturan, tekanan, temperatur, dll. Perlu diperhatikan juga apakah materi yang hendak dikemas tahan terhadap oksigen, air, debu, dsb. Artinya, mau tak mau desainer harus mengenal material dan teknologi pengemasan yang baik. Fungsi pengelompokan, penempatan, dan penyimpanan Kemasan yang ideal sebaiknya harus menjawab bagaimana sebuah materi dikelompokkan atau ditempatkan. Harus diperhitungkan juga bagaimana kemasan tersebut jika ditumpuk atau dibawa dalam jumlah banyak. Apakah efisien, dan memungkinkan ditumpuk dalam jumlah yang besar. Fungsi keamanan

21 23 Perlu diperhatikan juga, bagaimana kemasan tersebut telah teruji dengan baik bagi keamanan konsumen. Misalnya apakah material yang digunakan untuk membungkus dapat mencemari isi produk didalamnya secara kimiawi. Pastikan juga agar material pembungkusnya tidak meracuni isi produk. Fungsi informasi Kemasan yang ideal sebaiknya memberikan informasi yang sesuai dan dibutuhkan kepada khalayaknya, baik secara verbal maupun visual. Intinya adalah, apakah elemen elemen desain dalam kemasan sudah memberikan informasi secara cepat, mudah, dan lengkap, mulai dari batas kadaluarsa, komposisi makanan, halal atau haram, dll Fungsi kemudahan fisik Fungsi yang satu ini jangan sampai diabaikan, karena bentuk kemasan yang trimitra harus memudahkan baik saat pengepakan, distribusi, maupun penggunaan oleh end-user. Faktor ergonomi bisa dibilang sangat berperan di dalam pengembangan desain kemasan. Fungsi marketing Fungsi yang juga harus dipenuhi, yaitu fungsi marketing, bagaimana kemasan mampu menjawab aspirasi konsumen. Untuk memenuhi fungsi marketing, otomatis diperlukan kepekaan desainer terhadap kebutuhan dan

22 keinginan khalayak. Jadi, desain kemasan yang baik adalah yang bisa 24 memvisualisasikan brand alias membantu branding sebuah produk Simbol Pada Kemasan Banyak simbol simbol untuk label kemasan yang sudah distrandarisasi baik secara nasional maupun internasional. Untuk kemasan konsumen, simbol digunakan untuk menerangkan produk, merek dagang, bukti pembelian, dll. Beberapa persyaratan dan simbol digunakan untuk mengkomunikasikan aspek kegunaan dan keselamatan konsumen. Berikut ini beberapa simbol yang pada umumnya tertera pada kemasan: Bar code, biasa digunakan untuk memberikan informasi secara otomatis Gambar 2.4 Plastik Bermacam macam jenis plastik digunakan untuk kemasan. Untuk itu, Perhimpunan Industri Plastik Amerika mengembangkan kode standar untuk membantu konsumen mengidentifikasi dan membedakan jenis jenis plastik tersebut. Tipe tipe yang ada dan kegunaannya yaitu: PETE or PET (Polyethylene terephthalate)

23 Gambar HDPE (High-density polyethylene) Gambar 2.6 PVC or V (Polyvinyl chloride) Gambar 2.7 LDPE (Low density polyethylene) Gambar 2.8 PP (Polypropylene) Gambar 2.9 PS (Polystyrene) Gambar 2.10 OTHER Gambar 2.11 Kaca Gambar 2.12

24 Walaupun sebagian besar kemasan berbahan kaca dapat didaur ulang, 26 simbol tersebut ingin mengingatkan konsumen untuk mendaur ulang botol botol kaca yang ada. Logam Kebanyakan kaleng makanan yang terbuat dari baja dan aluminium dapat didaur ulang. Simbol yang digunakan yaitu: Gambar 2.13 Gambar 2.14 Aluminium yang dapat didaur ulang Baja yang dapat didaur ulang Kardus atau Gambar 2.15 Gambar 2.16 Simbol diatas, disebut putaran Mobius, yang paling umum ditemukan pada kardus dan menunjukkan bahwa kardus tersebut dapat didaur ulang. Jika pada bagian tengah simbol tersebut terdapat sebuah angka, angka tersebut menunjukkan seberapa banyak barang tersebut (dalam prosentase) mengandung unsure unsure yang dapat di daur ulang.

25 27 Gambar 2.17 Simbol lain yang sering terdapat pada kertas maupun kardus yaitu simbol daur ulang RESY. Simbol ini menjamin bahwa setiap kemasan yang tertera simbol ini dapat didaur ulang dan diterima oleh semua pendaur ulang kardus. Pengiriman barang barang yang berbahaya / penuh resiko mempunyai informasi informasi khusus berserta simbol (misalnya label) yang diwajibkan oleh PBB, negara, dan dari perusahaan pengangkutan, misalnya: Gambar 2.18 Dalam kemasan transportasi, strandarisasi simbol juga digunakan untuk menginformasikan mengenai bagaimana suatu barang harus diperlakukan. Beberapa contoh yang ada, seperti:

26 Gambar 2.19 Gambar 2.20 Gambar Mudah pecah Jangan menggunakan kait Jauhkan dari cahaya matahari Citra Kemasan Kesimpulan singkat yang dapat diambil seseorang berdasarkan pengalaman yang terus-menerus dan teratur terhadap sebuah kemasan disebut sebagai citra kemasan. Citra kemasan dapat dicapai melalui perjalanan panjang penggunaan elemenelemen yang senantiasa konsisten, yaitu kualitas, tampilan, kelebihan secara rasional, kelebihan secara emosional, elemen warna, elemen bentuk, elemen nama, elemen ukuran, elemen logo, serta elemen grafis. Dengan citra yang baik akan menggambarkan produk yang baik, produk yang baik tentu dihasilkan oleh produsen yang baik, hal ini akan saling berkaitan dan saling menunjang Bentuk bentuk kemasan Beberapa bentuk kemasan yang ada: Botol Tube Kaleng Sachet Kantong Jacket (buku, CD)

27 Pouch 29 Boks Kardus Peti 2.8 Target Audience Demografi : Pria dan Wanita 13 tahun 20 tahun Menengah ke atas (B-A) Geografi Psikografi : Kota kota besar : Aktif, fun 2.9 SWOT Strength / Kekuatan Produk minuman partea tidak hanya tersedia dalam kemasan tetrapak saja, tetapi juga dalam kemasan sachet. Harga yang mampu bersaing dengan produk kompetitor Weakness / Kelemahan Kompetitor yang memiliki variant rasa yang lebih bervariasi Kompetitor yang sudah berkecimpung dalam bisnis ini terlebih dahulu, sehingga sudah lebih dikenal namanya Opportunity / Peluang

28 Belum adanya / masih sedikit sekali teh rasa buah yang bervariasi yang 30 tersedia dalam kemasan sachet. Kemasan sachet yang lebih tipis, memudahkan konsumen untuk membawanya dalam jumlah banyak kemana pun mereka pergi Treath / Ancaman Partea merupakan produk baru yang belum dikenal oleh masyarakat luas Masuknya produk produk sejenis (terutama teh rasa buah dalam kemasan sachet) yang diimpor oleh perusahaan dalam negeri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Sistem pengolahan limbah botol diharapkan dapat dimanfaatkan kembali sebagai suatu bahan baru. Dengan suatu teknologi pembuatan, hasil pemanfaatan sampah secara

Lebih terperinci

Kemasana Makanan Kemasan Minuman Kemasan Kosmetik Kemasan Obat Kemasan Sabun Kemasan Keecap / Saus

Kemasana Makanan Kemasan Minuman Kemasan Kosmetik Kemasan Obat Kemasan Sabun Kemasan Keecap / Saus Keloimpok 9: Astry Eka Citrasari / 1006775842 Dwitya Nur Fadilah / 1006756175 Mariska Maghfiroh / 1106022843 Ratna Dewi Verinasari / 1106070893 Rizali Nurcahya Nararya / 1106055160 Windy Riskaprilisa /

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air, dengan konsumsi per

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air, dengan konsumsi per BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh sebagai minuman telah dikenal dan menjadi bagian dari kebudayaan dunia sejak berabad-abad yang lampau. Teh adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia

Lebih terperinci

Botol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani

Botol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani Botol Plastik Sustainable Design Monica Tjenardi Putri 10120210198 Anastasia Sonia 10120210208 Olivia Sylvia Bellani 10120210320 Definisi Definisi, Material, Proses Pembuatan, Sistem Segel Sebuah wadah

Lebih terperinci

BAB III DATA A. KEMASAN

BAB III DATA A. KEMASAN BAB III DATA A. KEMASAN Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu: 1. Merek, Merek adalah

Lebih terperinci

BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012

BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012 BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012 FUNGSI KEMASAN WADAH PERLINDUNGAN FISIK PERLINDUNGAN BARRIER KOMUNIKASI KEAMANAN KENYAMANAN Identifikasi dan informasi produk Isi Ukuran Keamanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam memasarkan bermacam-macam produk dan merupakan kunci penting dalam mengkomunikasikan keunggulan produk

Lebih terperinci

BAB IV PENGEMASAN VACUUM DAN CUP SEALER

BAB IV PENGEMASAN VACUUM DAN CUP SEALER BAB IV PENGEMASAN VACUUM DAN CUP SEALER 4.1. Tujuan Tujuan dari materi praktikum Pengemasan Vacuum Dan Cup Sealer adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui cara pengemasan menggunakan vacuum sealer. 2. Mengetahui

Lebih terperinci

Pertanyaan yang sering ditanyakan. Bagaimana cara menyusui yang yang baik dan benar agar produksi ASI bisa lancar dan banyak?

Pertanyaan yang sering ditanyakan. Bagaimana cara menyusui yang yang baik dan benar agar produksi ASI bisa lancar dan banyak? Pertanyaan yang sering ditanyakan Bagaimana cara menyusui yang yang baik dan benar agar produksi ASI bisa lancar dan banyak? 1 2 Bagaimana ASI diproduksi? Ibaratnya pabrik: 1. Pabrik 2. Jalur distribusi

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGEMASAN

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGEMASAN A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGEMASAN Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, dan merupakan salah satu cara pengawetan bahan hasil pertanian, karena pengemasan dapat memperpanjang

Lebih terperinci

BOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine

BOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine BOTOL PLASTIK Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine Botol Plastik wadah untuk benda cair, yg berleher sempit dan terbuat dari plastik. Jenis-jenis botol plastik 1. PETE atau PET (polyethylene

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teh merupakan jenis tanaman yang populer di dunia. Diawali oleh penemuan teh di Cina, tanaman ini mulai merambah ke berbagai negara lain, seperti Portugal,

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan hasil aktivitas manusia yang tidak dapat dimanfaatkan. Namun pandangan tersebut sudah berubah seiring berkembangnya jaman. Saat ini sampah dipandang

Lebih terperinci

QUIZ PENGENALAN MATA KULIAH

QUIZ PENGENALAN MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGEMASAN Tujuan Insruksional Umum : selesai mengikuti matakuliah ini, mahasiswa semester 7 (tujuh) Program Studi THP Fakultas Pertanian USU diharapkan mampu menjelaskan metode-metode pengemasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, terutama dalam industri bisnis consumer goods. Bentangan bisnis saat ini, khususnya food and beverage company,

Lebih terperinci

Pengemasa Makanan. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

Pengemasa Makanan. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Pengemasa Makanan Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc SEJARAH SEJARAH Kemasan Tradisional Indonesia SEJARAH Kemasan Tradisional Indonesia DEFINISI kemasan/ke mas an/ n 1 hasil mengemas; 2 bungkus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman.

I. PENDAHULUAN. Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman. Ada berbagai alasan sehingga orang menggunakan kemasan plastik sebagai pembungkus pada makanan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP RANCANGAN

BAB IV KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP RANCANGAN Pada perancangan kemasan tempoyak Endong dengan menggunakan unsur budaya Palembang memiliki keterhubungan Fisik. Pemilihan bahan kemasan utama yang berupa

Lebih terperinci

PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)

PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP) PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP) BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA Aspek Perlindungan dan

Lebih terperinci

BAB 2. DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari

BAB 2. DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari 3 BAB 2. DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut : 1. Literatur Data mengenai produk teh didapatkan

Lebih terperinci

PLASTIK SEBAGAI BAHAN KEMASAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (oleh: Bambang S. Ariadi)

PLASTIK SEBAGAI BAHAN KEMASAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (oleh: Bambang S. Ariadi) PLASTIK SEBAGAI BAHAN KEMASAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (oleh: Bambang S. Ariadi) 1. PENDAHULUAN Pengembangan industri plastik mempunyai peranan yang besar dalam menunjang cabang industri lainnya, mulai

Lebih terperinci

Ilmu Bahan. Bahan Polimer

Ilmu Bahan. Bahan Polimer Ilmu Bahan Bahan Polimer Bahan Polimer Polimer disebut juga makromolekul merupakan molekul besar yang dibentuk dengan pengulangan molekul sederhana yang disebut monomer. Polimer berasal dari dua kata :

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tugas akhir, mengambil topik yaitu Desain Booth Sate Manis Kelapa Bang Erick (Khas Betawi) penganan khas betawi yang memilki penggemar sate yang tersebar hanya di beberapa

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGEMASAN

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGEMASAN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGEMASAN Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, dan merupakan salah satu cara pengawetan bahan hasil pertanian, karena pengemasan dapat memperpanjang

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur Data didapat dari: - www.lautanindonesia.com - www.iptek.net.id - www.aagos.ristek.go.id - www.iklanmax.com - www.wikipedia.org wawancara dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Gambar 2.1

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Gambar 2.1 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Produsen 2.1.1 Sejarah Toko Kopi Lampung Carona Gambar 2.1 Kopi Lampung Carona adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang penjualan kopi. Veronica sang pemilik, tadinya

Lebih terperinci

TEKNIK PENGEMASAN DAN LABELING PRODUK MAKANAN

TEKNIK PENGEMASAN DAN LABELING PRODUK MAKANAN MAKALAH PENGABDIAN MASYARAKAT TEKNIK PENGEMASAN DAN LABELING PRODUK MAKANAN OLEH: FITTA UMMAYA SANTI Disampaikan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras kencur dikenal sebagai minuman tradisional khas Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan herbal segar. Komposisi utamanya ialah beras dan rimpang kencur yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara agraris yang dapat mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor pertanian dapat berupa

Lebih terperinci

Tim Dosen Pengampu TPPHP FTP UB /05/2013 1

Tim Dosen Pengampu TPPHP FTP UB /05/2013 1 Tim Dosen Pengampu TPPHP FTP UB 2013 27/05/2013 1 TUHAN YME telah menyajikan kemasan: Jagung dibungkus seludang Buah-buahan dibungkus kulitnya Buah kelapa dilindungi sabut dan tempurungnya Kacang-kacangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan dapat memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP & DESAIN

BAB 4 KONSEP & DESAIN BAB 4 KONSEP & DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Layout merupakan sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik.tujuan utama layout adalah menyusun elemen gambar dan teks sedemikian rupa

Lebih terperinci

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin. 1. DEFINISI SAMPAH Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara di dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Komoditi Makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Komoditi Makanan dan minuman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan kebutuhan primer bagi manusia serta menjadi syarat utama bagi kelangsungan hidupnya. Makanan dan minuman juga merupakan faktor utama yang

Lebih terperinci

TEKNOLOGI MANAJEMEN PENGEMASAN

TEKNOLOGI MANAJEMEN PENGEMASAN TEKNOLOGI MANAJEMEN PENGEMASAN Oleh : Aditya Oryza 0911033001 Novan Bagas Sayoga 0911030088 Vicky Pratama Putra 105100301111051 Winanto 0911033042 Yakun A. 0911030068 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN

BAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN 54 BAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN 4.1 Permasalahan Yang Dihadapai Konsumen Akibat Penggunaan Produk Plastik Sebagai Kemasan Pangan Plastik merupakan kemasan pangan yang banyak digunakan oleh pelaku usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari tahun ke tahun perkembangan dan persaingan di segala sektor industri semakin meningkat, hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dalam menjalakan kegiatan

Lebih terperinci

PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN

PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN Pendahuluan PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

Adalah Pengepakan Fungsi Pengemasan

Adalah Pengepakan Fungsi Pengemasan Teknik Pengemasan 1. Pendahuluan 2. Sejarah dan Klasifikasi Kemasan 3. Kemasan Kaca, Kaca 4. Kemasan Plastik 5. Penyimpangan Mutu Produk 6. Diskusi 7. Ujian Tengah Semester 8. Canning 1 9. Canning 2 10.

Lebih terperinci

2) Segmentasi Demografi Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa

2) Segmentasi Demografi Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa BAB III ANALISA 3.1. Literatur Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan satuan pasar yang bersifat homogen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia dan kemajuan akan suatu industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut data statistik,

Lebih terperinci

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan tepat untuk mengurangi terbawanya bahan atau tanah

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data-data yang dipergunakan untuk mendukung tugas akhir, diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: a. Wawancara dengan narasumber. b. Survei lapangan. c. Literatur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu getas merah merupakan buah-buahan tropis yang mudah sekali mengalami kerusakan dan secara nyata kerusakannya terjadi pada saat penanganan, transportasi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teh merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia, sebagai penghasil devisa negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengemasan adalah suatu proses pembungkusan, pewadahan atau pengepakan suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu sehingga produk yang ada di dalamnya bisa tertampung

Lebih terperinci

KEMASAN SAYURAN SEGAR

KEMASAN SAYURAN SEGAR KEMASAN SAYURAN SEGAR Souvia Rahimah Jatinangor, 19 April 2010 KEMASAN SAYURAN SEGAR Kemasan plastik dengan lubang lubang ventilasi Gabungan antara baki / kotak styrofoam dan clingwrap Kantung plastik

Lebih terperinci

1. Teh Hijau (Green Tea)

1. Teh Hijau (Green Tea) Siapa yang tidak kenal dengan teh? minuman teh merupakan minuman penyegar yang paling populer dan paling banyak dikonsumsi di dunia, setelah air putih. Teh diproduksi dari pucuk daun muda tanaman teh (Camelia

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan juga informasi yang dipakai untuk mendukung proyek tugas akhir perancangan visual kemasan teh herbal Wong Lou Kit ini diperoleh dari beberapa sumber, antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan

BAB I PENDAHULUAN. Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan mencapai 10,4 miliar di tahun 2100 (Andrady, 2003). Meningkatnya populasi menuntut peningkatan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas-aktivitas yang dapat memperparah kerusakan pada lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas-aktivitas yang dapat memperparah kerusakan pada lingkungan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan lingkungan adalah akibat dari aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung, telah menjadi isu internasional bahkan sejak 30 tahun yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian mutu industri produk berbasis makanan dan minuman perlu

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian mutu industri produk berbasis makanan dan minuman perlu BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Kualitas produk berperan penting terhadap keberhasilan dalam menjalankan suatu bisnis terutama industri makanan dan minuman. Penerapan pengendalian mutu industri produk

Lebih terperinci

TEORI KEMASAN.

TEORI KEMASAN. TEORI KEMASAN cindyawandidi@ymail.com TEORI KEMASAN Menurut Oxford Dictionary, kemasan (packaging) adalah bahan-bahan yang digunakan untuk membungkus atau melindungi suatu barang. Menurut Wikipedia (ensiklopedia

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB VI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

BAB VI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN BAB VI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN 6.1. Bahan Pengemas Dan Metode Pengemasan Menurut Suyitno (1990), pengemasan adalah penempatan produk didalam suatu kemasan untuk memberikan proteksi atau perlindungan

Lebih terperinci

Segitiga pada Plastik. 5 April 2013 Linda Windia Sundarti

Segitiga pada Plastik. 5 April 2013 Linda Windia Sundarti Segitiga pada Plastik 5 April 2013 Mutu Kemasan Industri Kemasan Daya saing Pasar Global Pilar Industri Pangan interaksi kontaminasi Kemasan produk Memahami kemasan solusi Kebijakan penggunaan kemasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak jaman dahulu kala, hal itu dikarenakan Negara Indonesia merupakan salah satu penghasil teh terbaik

Lebih terperinci

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Oleh : Wawan Agustina, S.Si LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA pengemasan pembungkusan, pewadahan atau pengepakan suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini penanganan sampah kota di negara-negara berkembang seperti Indonesia hanya menimbun dan membakar langsung sampah di udara terbuka pada TPA (Tempat Pembuangan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Logo Tara. Kode. Kemasan Pangan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Logo Tara. Kode. Kemasan Pangan. No.92, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Logo Tara. Kode. Kemasan Pangan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/M-IND/PER/2/2010 TENTANG PENCANTUMAN

Lebih terperinci

KONSEP BAB Landasan Teori Logo. Logo adalah suatu simbol atau desain yang mewakili atau

KONSEP BAB Landasan Teori Logo. Logo adalah suatu simbol atau desain yang mewakili atau BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Logo Logo adalah suatu simbol atau desain yang mewakili atau menyimbolkan suatu organisasi tertentu. Biasanya logo akan diaplikasikan ke kop surat, materi periklanan.

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, dan sebagainya sedang merebak di seluruh dunia. Menurut Green

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, dan sebagainya sedang merebak di seluruh dunia. Menurut Green BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun ini, isu mengenai pencemaran alam, kekurangan sumber daya alam, dan sebagainya sedang merebak di seluruh dunia. Menurut Green Peace, di sebelah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemerintah No 18 tahun 1999).

BAB II LANDASAN TEORI. Pemerintah No 18 tahun 1999). BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Limbah a. Definisi Limbah Limbah adalah sisa suatu usaha dalam/ atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No 18 tahun 1999). Limbah adalah bahan atau sisa buangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu rekayasa material menjadi suatu kajian yang sangat diminati akhir - akhir ini. Pemanfaatan material yang lebih dikembangkan saat ini adalah polimer. Polimer

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh merupakan salah satu komoditi yang telah lama di kembangkan di Indonesia. Teh pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa

Lebih terperinci

Gambar 2.1 organik dan anorganik

Gambar 2.1 organik dan anorganik BAB II SAMPAH DAN TEMPAT SAMPAH 2.1 Pembahasan 2.1.1 Pengertian Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia,dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Konfigurasi perangkat..., Arum Setyowati, FT UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Konfigurasi perangkat..., Arum Setyowati, FT UI, Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh merupakan minuman yang paling populer di masyarakat. Teh juga merupakan jenis minuman kedua yang paling banyak dikonsumsi oleh manusia dewasa setelah air [1]. Seiring

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Survey Lapangan Penulis mengunjungi Madu Mutiara Ibu yang terletak di Jl. Putri Tunggal, Komplek Casa Soronza, RT. 002/03 No.102, Harjamukti Cimanggis Depok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan

BAB I PENDAHULUAN. yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan hanya merupakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Susu sebagai minuman kaya protein telah ditemukan sejak ribuan tahun yang lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengolahan teh saat ini pada dasarnya sama dengan pengolahan teh terdahulu. Zaman yang semakin canggih membuat alat-alat pengolahan teh berkembang menjadi teknologi

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN DATA PERUNTUKAN DATA 1. Ukuran coklat Menentukan Ukuran Kemasan 2. Jumlah isi per kemasan : 24 pcs Ukuran

Lebih terperinci

Para konsumen yang kami hormati, terima kasih telah memilih Mesin Pemeras Minyak kami.

Para konsumen yang kami hormati, terima kasih telah memilih Mesin Pemeras Minyak kami. Bahasa Indonesia Para konsumen yang kami hormati, terima kasih telah memilih Mesin Pemeras Minyak kami. Agar alat ini dapat berfungsi dengan baik, mohon baca dan simpan buku petunjuk penggunan ini dengan

Lebih terperinci

Kemudian dilakukan pembulatan untuk memudahkan dalam pengambilan sampel sehingga menjadi 300 responden.

Kemudian dilakukan pembulatan untuk memudahkan dalam pengambilan sampel sehingga menjadi 300 responden. Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Sampel Responden Rumus : N pq n = ( N 1) D + pq Dimana : P : 85% = 0,85 Q : 15% = 0,15 Dan : D = B 2 4 Penentuan error sampling sebesar 5 % maka nilai B : B = 85 x 5% = 0,0425

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa 21 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa brand identity adalah ekspresi secara visual dan verbal dari sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik merupakan kerajinan bernilai seni tinggi dan menjadi salah satu warisan budaya Indonesia. Kain batik yang memiliki corak yang beragam serta teknik pembuatannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 2. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN. 2. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1. Penjelasan Tema/ Ide/ Judul Perancangan Pada judul laporan Desain Sofa Ruang Tamu Menggunakan Material Daur Ulang, dengan konsep Go-Green. Pemanfaatan

Lebih terperinci

KEMASAN TRANSPOR 31 October

KEMASAN TRANSPOR 31 October KEMASAN TRANSPOR 1 Outline 1. Pendahuluan 2. Karton Gelombang (KG) & Kotak Karton Gelombang (KKG) 3. Tipe Kotak Karton Gelombang (KKG) 4. Sifat Kotak Karton Gelombang (KKG) 5. Jenis Kerusakan Kotak Karton

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan. Judul yang saya angkat dalam rangka perancangan Tugas Akhir ini

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan. Judul yang saya angkat dalam rangka perancangan Tugas Akhir ini I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan 1. Penjelasan Judul Perancangan Judul yang saya angkat dalam rangka perancangan Tugas Akhir ini adalah KEMASAN PRODUK DODOL RUMPUT LAUT CHEWYDOL. Dodol rumput

Lebih terperinci

TEKNOLOGI DAN SARANA PASCA PANEN MANGGIS

TEKNOLOGI DAN SARANA PASCA PANEN MANGGIS TEKNOLOGI DAN SARANA PASCA PANEN MANGGIS Dr.Y. Aris Purwanto Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor arispurwanto@gmail.com 08128818258 ... lanjutan Proses penanganan buah yang baik

Lebih terperinci

PENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT.

PENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT. 1 PENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT. 2 Regulasi terkait Pencemaran Tanah Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah PP No. 150 th. 2000 ( Kerusakan tanah untuk produksi

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini akan diambil dari berbagai sumber yang ada, diantaranya adalah : Literatur : buku, serta

Lebih terperinci

Pengemasan Produk Teh Hitam Di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Semugih. Vileora Putri Christna 14.I1.0172

Pengemasan Produk Teh Hitam Di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Semugih. Vileora Putri Christna 14.I1.0172 Pengemasan Produk Teh Hitam Di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Semugih Vileora Putri Christna 14.I1.0172 PROFIL PERUSAHAAN PTPN IX pada awalnya merupakan penggabungan 2 unit kebun Semugih dan Pesantren.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH Ahmad Faiz Haqqoni 1*, Irwan Iftadi 1**, Wakhid Ahmad Jauhari 1*** 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik secara fisiologis, psikologis, sosial maupun antropologis. Pangan selalu

Lebih terperinci

BAB II PROMOSI CAT BALISTHA DI KOTA BANDUNG

BAB II PROMOSI CAT BALISTHA DI KOTA BANDUNG BAB II PROMOSI CAT BALISTHA DI KOTA BANDUNG 2.1 Pengertian Promosi Promosi adalah sebuah bentuk komunikasi pemasaran dimana dalam berpromosi harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perubahan gaya hidup saat ini, masyarakat menginginkan suatu produk pangan yang bersifat praktis, mudah dibawa, mudah dikonsumsi, memiliki cita rasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini, tidak luput juga diikuti dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam bidang

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA 3 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data serta informasi yang didapat untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh melalui beberapa sumber sebagai berikut: 1. Data Umum Data Umum terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika

BAB I PENDAHULUAN. Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika dan kini telah menyebar di kawasan benua Asia termasuk di Indonesia. Tomat biasa ditanam di dataran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi polimer pada saat ini telah memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan yang dapat didaur ulang (recycle), salah satu produk polimer

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Bagi konsumen teh, komoditas ini dianggap mempunyai keunggulan komparatif

Lebih terperinci

PLASTIK SEBAGAI KEMASAN PANGAN

PLASTIK SEBAGAI KEMASAN PANGAN PLASTIK SEBAGAI KEMASAN PANGAN Dalam kehidupan sehari-hari, pangan merupakan salah satu. kebutuhan primer manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, produk pangan pun mengalami perkembangan, antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran pemasaran. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai seperangkat alat pemasaran

Lebih terperinci

BAB 2. DATA dan ANALISA

BAB 2. DATA dan ANALISA BAB 2 DATA dan ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Pengertian Packaging (wikipedia-ensiklopedia berbahasa inggris) Packaging is the science, art and technology of enclosing or protecting products for

Lebih terperinci

PEMBUANGAN DAN PEMUSNAHAN OBAT-OBAT RUSAK DAN KADALUWARSA. Prof. Dr. Slamet Ibrahim S. DEA. Apt. Farmakokimia- Sekolah Farmasi ITB 2009

PEMBUANGAN DAN PEMUSNAHAN OBAT-OBAT RUSAK DAN KADALUWARSA. Prof. Dr. Slamet Ibrahim S. DEA. Apt. Farmakokimia- Sekolah Farmasi ITB 2009 PEMBUANGAN DAN PEMUSNAHAN OBAT-OBAT RUSAK DAN KADALUWARSA Prof. Dr. Slamet Ibrahim S. DEA. Apt. Farmakokimia- Sekolah Farmasi ITB 2009 Pendahuluan Obat-obat yang kadaluwarsa adalah obat yang telah melewati

Lebih terperinci