- Panduan Pelaksanaan Pemetaan Level Kompetensi Pegawai - i

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "- Panduan Pelaksanaan Pemetaan Level Kompetensi Pegawai - i"

Transkripsi

1 - Panduan Pelaksanaan Pemetaan Level Kompetensi Pegawai - i

2 PANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN LEVEL KOMPETENSI Penerbit PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan - Panduan Pelaksanaan Pemetaan Level Kompetensi Pegawai - ii

3 SAMBUTAN DIREKTUR SDM DAN UMUM PT PLN (PERSERO) Mewujudkan Pegawai PLN yang berkompeten, produktif, memiliki tata nilai, dan etika kerja tinggi merupakan salah satu tujuan dari penerapan Manajemen SDM Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) di PLN yang telah dicanangkan sejak tahun Untuk meningkatkan produktifitas dan menghargai kompetensi pegawai, maka PLN telah meningkatkan kesejahteraan pegawai melalui penyempurnaan struktur remunerasi yang mengacu pada MSDM-BK. Selaras dengan hal tersebut, maka perlu diimbangi dengan upaya-upaya untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi pegawai agar tetap dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi kemajuan perusahaan. Pada bulan Mei dan Juni 2011, PLN telah melaksanakan uji coba pemetaan hard competency Pegawai melalui Sistem Ujian Online (Si-Ujo) untuk mengidentifikasi pegawai yang over valued maupun yang under valued antara kompetensi yang dimilikinya dengan tuntutan kompetensi di pekerjaannya. Proses tersebut merupakan bagian dari pemetaan level kompetensi pegawai yang sangat terkait erat dengan pembinaan kompetensi dan karir pegawai nantinya. Diperlukan kesadaran dan partisipasi yang tinggi dari seluruh pegawai untuk mewujudkan penerapan MSDM-BK yang berpedoman pada tata nilai perusahaan, yaitu Saling Percaya, Integritas, Peduli, dan Pembelajar. Dengan adanya buku panduan ini, besar harapan kami dapat mempermudah pegawai dalam memahami substansi dan teknis dari pelaksanaan pemetaan level kompetensi pegawai yang akan dilaksanakan pada bulan September Melalui pemahaman yang sama, persiapan yang matang, dan koordinasi yang baik diharapkan hasil pemetaan level kompetensi nantinya jauh lebih baik dibandingkan hasil uji coba sebelumnya. Jakarta, Agustus 2011 DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM, EDDY D. ERNINGPRAJA - Panduan Pelaksanaan Pemetaan Level Kompetensi Pegawai - iii

4 KATA PENGANTAR KETUA KOMITE PROFESI Beberapa tahun yang lalu PT PLN (Persero) telah meluncurkan Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi atau dikenal dengan MSDM-BK. Peningkatan kompetensi telah dilaksanakan secara terus menerus dari tahun ke tahun, baik soft competency maupun hard competency. Pengukuran soft competency telah sering dilakukan termasuk pelatihan untuk meningkatkannya. Pengukuran soft competency dilakukan terhadap indikator. Pada tahun 2011 ini PLN akan mengukur kompetensi masing-masing karyawan dimulai dengan hard competency. Bulan Maret 2011 telah dibentuk Komite Profesi yang ditugaskan untuk melaksanakan uji kompetensi ini. Pengukuran hard competency ini direncanakan dilakukan secara serempak di seluruh unit PLN se- Indonesia. Mengingat keterbatasan waktu dan tenaga, maka pengukuran ini dilakukan melalui web. Soal-soal yang akan dikerjakan memanfaatkan hasil inovasi karyawan PLN Pusdiklat yang dikenal dengan SI-UJO yang merupakan singkatan dari Sistem Ujian Online. Pembuatan soal telah dilakukan oleh para penyusun yang kompeten di bidangnya sehingga dalam waktu tidak lebih dari sebulan telah diselesaikan sekitar 70% materi uji. Materi uji tersebut dimasukkan dalam SI-UJO dan telah dilakukan uji coba pengoperasian dan pengerjaan soal-soal yang diikuti sekitar karyawan dari karyawan. Hasil uji coba tersebut cukup memuaskan. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun materi uji dari berbagai bidang pekerjaan dan terutama kepada angkatan muda PLN selaku penggagas SI-UJO. Keberhasilan komite ini sangatlah bergantung kepada mereka. Semoga apa yang disumbangkan ini bermanfaat bagi kepentingan PLN untuk meningkatkan kompetensi karyawannya. Untuk mengenal lebih dalam sistem ini, maka diterbitkan buku ini dengan harapan seluruh karyawan di PLN maupun instansi di luar PLN dapat memahami proses uji kompetensi ini. Kami sadari bahwa masih banyak ketidaksempurnaan dalam penyusunan materi uji ini, kami selalu berusaha menyempurnakannya. Kiranya apabila ada masukan dan kritik dapat disampaikan kepada kami. Atas perhatian dan usaha semua pihak kami ucapkan terima kasih. Jakarta, 5 September 2011 KETUA KOMITE PROFESI, PURNOMO WILLY BS - Panduan Pelaksanaan Pemetaan Level Kompetensi Pegawai - iv

5 DAFTAR ISI Halaman Sambutan Direktur SDM dan Umum... ii Kata Pengantar Ketua Komite Profesi... iii 1. Pendahuluan Latar Belakang Komite Profesi Maksud dan Tujuan Rencana Migrasi Sistem Grade Prinsip Pemetaan Level Kompetensi Peserta Uji Kompetensi Obyek Pemetaan Level Kompetensi Materi Uji Kompetensi Profesi Metode Pemetaan Level Kompetensi Teknis Pelaksanaan Uji Kompetensi Profesi Secara Online Peran dan Tanggung Jawab Manajemen Pasca Uji Kompetensi Panduan Pengguna Sistem Ujian Online (SI-UJO) Lampiran: 1. Kpts.Dir. No. 413.K/DIR/2008 tentang Pohon Profesi, Nama Profesi, dan Sebutan Profesi 2. Kpts.Dir. No K/DIR/2011 tentang Klasifikasi Grade 3. Kpts.Dir. No K/DIR/2011 tentang Sertifikasi Kompetensi - Panduan Pelaksanaan Pemetaan Level Kompetensi Pegawai - v

PENDAHULUAN. - Panduan Pelaksanaan Pemetaan Level Kompetensi Pegawai - 1

PENDAHULUAN. - Panduan Pelaksanaan Pemetaan Level Kompetensi Pegawai - 1 PENDAHULUAN Buku panduan ini disusun berdasarkan materi sosialisasi Komite Profesi pada saat pelaksanaan uji coba pemetaan level kompetensi pada bulan Mei dan Juni 2011 dan arahan serta kebijakan Direksi

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN INTERNSHIP PROGRAM TAHUN Transformator tenaga (transmisi) Gas Insulated Switchgear (transmisi)

PANDUAN PELAKSANAAN INTERNSHIP PROGRAM TAHUN Transformator tenaga (transmisi) Gas Insulated Switchgear (transmisi) PANDUAN PELAKSANAAN INTERNSHIP PROGRAM TAHUN 2017 Transformator tenaga (transmisi) Kabel (transmisi) Gas Insulated Switchgear (transmisi) Kubikel (distribusi) Kwh meter (distribusi) Alat Pengukur dan Pembatas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat, oleh karena itu diperlukan pula tenaga kerja yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat, oleh karena itu diperlukan pula tenaga kerja yang benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam bidang usaha/jasa sebagai dampak globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), memacu

Lebih terperinci

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR: 174.KlDIRl2012 TENTANG

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR: 174.KlDIRl2012 TENTANG PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR: 174.KlDIRl2012 TENTANG PERUBAHAN KETIGAATAS KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR 387.KlDIR/2008 TENTANG SISTEM PEMBINAAN KOMPETENSI DAN KARIR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya, sumber daya manusia sering juga disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya, sumber daya manusia sering juga disebut sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) adalah hal yang penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya, sumber daya manusia sering juga disebut sebagai modal intelektual yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat

BAB I PENDAHULAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dan sebagai sumber daya ekonomi yang paling utama yang dibutuhkan dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, Teknologi Informasi mengalami pengembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Teknologi Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.67/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG STANDAR DAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menghasilkan suatu kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.

BAB 1 PENDAHULUAN. menghasilkan suatu kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan tuntutan perkembangan sistem keuangan dan kemajuan ekonomi yang semakin kompleks, perubahan akan penggunaan laporan keuangan menjadi salah satu

Lebih terperinci

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR: 311.KIDIR/2009 TENTANG PROGRAM MASA PERSIAPAN PENSIUN (MPP) DIREKSI PT PLN (PERSERO)

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR: 311.KIDIR/2009 TENTANG PROGRAM MASA PERSIAPAN PENSIUN (MPP) DIREKSI PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR: 311.KIDIR/2009 TENTANG PROGRAM MASA PERSIAPAN PENSIUN (MPP) DIREKSI PT PLN (PERSERO) Menimbang Mengingat. a. bahwa sumber daya manusia yang merupakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. PLN (Persero) serta pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV yaitu menjawab identifikasi

Lebih terperinci

I. Fakta-fakta menurut hukum secara kronologis

I. Fakta-fakta menurut hukum secara kronologis I. Fakta-fakta menurut hukum secara kronologis 1. Bahwa dalam menghadapi tantangan bisnis ketenagalistrikan, PT PLN (Persero) perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional, kompeten dan berintegritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan kebutuhan mereka. Dalam

Lebih terperinci

B A B III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah pegawai

B A B III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah pegawai B A B III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah pegawai tingkat supervisor dan manajer di kantor PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali Region

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI DI SURABAYA SKRIPSI.

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI DI SURABAYA SKRIPSI. PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat PT PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang kompetitif menuntut banyak perusahaan agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. skills termasuk komunikasi dan kemampuan berinkteraksi, kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. skills termasuk komunikasi dan kemampuan berinkteraksi, kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang paling penting bagi kelangsungan suatu organisasi. Karena persaingan organisasi yang semakin ketat dan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa energi listrik di

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa energi listrik di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan Listrik Negara atau PT. PLN (Persero) merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa energi listrik di Indonesia. Sebagai penyedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang diinginkan, yaitu menuju arah kinerja yang lebih baik. pembenahan sistem penyelenggaraan negara, agar kinerja Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang diinginkan, yaitu menuju arah kinerja yang lebih baik. pembenahan sistem penyelenggaraan negara, agar kinerja Pegawai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen perubahan adalah suatu proses yang sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari kondisi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Sertifikasi Pegawai Berbasis Web pada PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat

Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Sertifikasi Pegawai Berbasis Web pada PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 5, No. 3, (2017) 138 Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Sertifikasi Pegawai Berbasis Web pada PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat Wagimin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun gobal saat ini, akan membawa dampak terhadap kegiatan organisasi, baik secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai dengan tingkat motivasi kerja yang tinggi sebagai sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai dengan tingkat motivasi kerja yang tinggi sebagai sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pegawai dengan tingkat motivasi kerja yang tinggi sebagai sumber daya penggerak, pengguna dan pemberi manfaat bagi sumber daya lainnya memberi kontribusi besar

Lebih terperinci

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.579, 2016 KEMEN-LHK. Jabatan Fungsional. Penyuluh Kehutanan. Uji Kompetensi. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.37/Menlhk/Setjen/Kum.1/4/2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN P3B RJBR sadar akan hal tersebut sehingga berusaha melakukan penilaian

BAB I PENDAHULUAN. PLN P3B RJBR sadar akan hal tersebut sehingga berusaha melakukan penilaian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor penting untuk menentukan kualitas jasa adalah Sumber Daya Manusia. Setiap pegawai berkeinginan untuk mendapatkan performa yang baik. Ini dapat

Lebih terperinci

ANALISIS UJI KOMPETENSI BERBASIS SKKNI MANAJEMEN SDM Studi Kasus Uji Kompetensi berbasis SKKNI MSDM pertama di Provinsi Kepri.

ANALISIS UJI KOMPETENSI BERBASIS SKKNI MANAJEMEN SDM Studi Kasus Uji Kompetensi berbasis SKKNI MSDM pertama di Provinsi Kepri. 218 ISSN: 2252-52672 ANALISIS UJI KOMPETENSI BERBASIS SKKNI MANAJEMEN SDM Studi Kasus Uji Kompetensi berbasis SKKNI MSDM pertama di Provinsi Kepri. Moch Aminudin Hadi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan dalam usaha mencapai tujuan ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Manusia merupakan salah satu faktor yang memegang peranan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi setiap organisasi dalam mencapai keberhasilan. Sumber daya manusia juga merupakan penggerak utama atas segala aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia adalah mengenai penempatan kerja karyawan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia adalah mengenai penempatan kerja karyawan. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya, karena sumber daya manusia merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan memerlukan apa yang berkaitan dengan usaha-usaha. untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan memerlukan apa yang berkaitan dengan usaha-usaha. untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menghadapi era perdagangan bebas (globalisasi), persaingan antar perusahaan lokal, nasional, maupun internasional semakin meningkat, sehingga diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peradaban ekonomi dunia terbagi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi perusahaan, terutama bila dibandingkan dengan sumber daya lainnya. Melalui

Lebih terperinci

REKOMENDASI TEMU KOMITE TEKNIS 2017

REKOMENDASI TEMU KOMITE TEKNIS 2017 REKOMENDASI TEMU KOMITE TEKNIS 2017 Rekomendasi Penguatan Pengembangan Standar Jangka Menengah (5 Tahun) 2 1. Forum koordinasi penggalangan umpan balik dari pemangku kepentingan dalam pengembangan SNI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1273 K/30/MEM/2002 TENTANG KOMISI AKREDITASI KOMPETENSI KETENAGALISTRIKAN

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1273 K/30/MEM/2002 TENTANG KOMISI AKREDITASI KOMPETENSI KETENAGALISTRIKAN KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1273 K/30/MEM/2002 TENTANG KOMISI AKREDITASI KOMPETENSI KETENAGALISTRIKAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga yang menjadi pendorong tercapainya suatu cita-cita organisasi. terbangunnya kepercayaan yang komprehensif di antara mereka.

BAB I PENDAHULUAN. juga yang menjadi pendorong tercapainya suatu cita-cita organisasi. terbangunnya kepercayaan yang komprehensif di antara mereka. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan program selalu di arahkan untuk mencapai tujuannya. Salah satunya faktor yang menjadi kriteria untuk mencapai

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le No.710, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKKBN. Penyuluh KKBPK. Sertifikasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 19) PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 134 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Desain kurikulum Diklat Berbasis Kompetensi Pelaksana secara umum telah mengarah pada lima soft competency yang ingin dicapai, namun tidak secara lengkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sumber daya manusia pada hakikatnya merupakan salah satu modal dasar untuk pembangunan nasional. Dalam era globalisasi saat ini, segala aspek kehidupan dituntut untuk

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi tidak akan lepas dari keberadaan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi tidak akan lepas dari keberadaan serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan sebuah organisasi tidak akan lepas dari keberadaan serta pengaruh sumber daya manusia yang ada didalamnya. Sumber daya manusia menjadi motor utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu elemen perusahaan yang sangat penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaan SDM dari suatu perusahaan sangat mempengaruhi cara kerja dari perusahaan

Lebih terperinci

PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN

PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN DASAR HUKUM KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN UU No.31/1999 jo UU No. 20/2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; UU No. 28/1999 tentang Penyelenggara Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ideal untuk memberikan pelayanan publik secara baik dan maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. yang ideal untuk memberikan pelayanan publik secara baik dan maksimal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, kondisi kepegawaian di Indonesia terutama Pegawai Negeri Sipil (PNS) cukup mendapat perhatian dari pemerintah. Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA Oleh : ELI ACHMAD MAHIRI *) email : elimahiri@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero) Sumber : Company Profile PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.1.1 Sejarah singkat PT PLN (Persero)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.208, 2014 ADMINISTRASI. Sumber Daya Manusia. Metereologi. Klimatologi. Geofisika. Pengembangan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PANDUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAINNYA

PANDUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAINNYA PANDUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAINNYA (Nomor :...) NAMA RUMAH SAKIT TAHUN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT... NOMOR :... TENTANG PANDUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL TENAGA KESEHATAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FORMAT PENULISAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)

STRUKTUR DAN FORMAT PENULISAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) 15 2012, No.364 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA STRUKTUR DAN FORMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholder. Adapun tujuan perusahaan antara lain untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholder. Adapun tujuan perusahaan antara lain untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. instansi harus menentukan strategi dan kebijakan manajemennya, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. instansi harus menentukan strategi dan kebijakan manajemennya, khususnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi saat ini, kompetisi antar perusahaan atau instansi semakin ketat, karena tidak hanya dihadapkan pada persaingan dalam negeri, tetapi juga luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup banyak belum tentu merupakan jaminan hasil yang efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup banyak belum tentu merupakan jaminan hasil yang efektif dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka untuk memenangkan persaingan. Baik itu perusahaan kecil maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.208, 2014 ADMINISTRASI. Sumber Daya Manusia. Metereologi. Klimatologi. Geofisika. Pengembangan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. implikasinya adalah bahwa investasi terpenting yang dilakukan oleh suatu organisasi adalah di

BAB I PENDAHULUAN. implikasinya adalah bahwa investasi terpenting yang dilakukan oleh suatu organisasi adalah di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan hal terpenting yang dimiliki suatu organisasi, salah satu implikasinya adalah bahwa investasi terpenting yang dilakukan oleh suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 131 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Keterampilan sosial dalam pembelajaran IPS aspek perilaku yang berhubungan

Lebih terperinci

Latar Belakang. Manfaat

Latar Belakang. Manfaat /5 Sistem Informasi Anggaran Berbasis Web Untuk Monitoring Laporan Pertanggungjawaban Pada Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Tegal Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa keluarga sebagai unit terkecil dalam

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor OT.001/PERKA.122/2007 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara

2015, No Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor OT.001/PERKA.122/2007 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara No.1210, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMSANEG. Surat. Tanda Tamat. Pendidikan dan Pelatihan. Sandi. Penerbitan. Pencabutan. Menimbang : PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2015

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN. 1. Aspek-aspek yang menjadi obyek penilaian mencakup komponen dan kriteria penilaian, sebagai berikut :

PEDOMAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN. 1. Aspek-aspek yang menjadi obyek penilaian mencakup komponen dan kriteria penilaian, sebagai berikut : Lampiran I Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-65/PJ/2010 Tanggal : 18 Mei 2010 PEDOMAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN 1. Aspek-aspek yang menjadi obyek penilaian mencakup komponen dan kriteria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik dalam mengukur kinerja bisnis yang sedang berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik dalam mengukur kinerja bisnis yang sedang berlangsung. 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dimasa sekarang ini dengan semakin pesatnya perkembangan dunia usaha di dalam negeri dan luar negeri mengakibatkan meningkatnya persaingan dunia usaha baik

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le No.384, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKKBN. Penyuluh KB. Standar Kompetensi. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI PENYULUH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan bisnis, memiliki ciri-ciri organisasi yang sama yaitu suatu bentuk kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan bisnis, memiliki ciri-ciri organisasi yang sama yaitu suatu bentuk kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua organisasi baik itu organisasi lembaga publik maupun organisasi perusahaan bisnis, memiliki ciri-ciri organisasi yang sama yaitu suatu bentuk kerja sama manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu fenomena yang harus di respon oleh perawat. Respon yang ada

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu fenomena yang harus di respon oleh perawat. Respon yang ada BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus di respon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Uji Kompetensi merupakan suatu bentuk penilaian berbasis kompetensi telah dicanangkan

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. NOMOR : 20/PER/M.K0MlNF0/ 4 / 2009 TENTANG

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. NOMOR : 20/PER/M.K0MlNF0/ 4 / 2009 TENTANG MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 20/PER/M.K0MlNF0/ 4 / 2009 TENTANG KEBIJAKAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. Universitas komputer indonesia merupakan universitas yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. Universitas komputer indonesia merupakan universitas yang Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Universitas komputer indonesia merupakan universitas yang mengharuskan setiap mahasiswa program studi sarjana (S1) untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Standar Nasional Indonesia. Pemutus Sirkit. Proteksi Arus. Rumah Tangga.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Standar Nasional Indonesia. Pemutus Sirkit. Proteksi Arus. Rumah Tangga. No.249,2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Standar Nasional Indonesia. Pemutus Sirkit. Proteksi Arus. Rumah Tangga. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal ini didukung oleh perilaku berbelanja penduduk Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal ini didukung oleh perilaku berbelanja penduduk Indonesia yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 237 juta jiwa dengan total konsumsi sekitar Rp3.600-an triliun merupakan pasar potensial bagi bisnis ritel modern.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Perlu dilakukan perubahan internal organisasi untuk mengimbangi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Perlu dilakukan perubahan internal organisasi untuk mengimbangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menuntut kinerja organisasi yang lebih tinggi untuk dapat bertahan hidup di tengah-tengah persaingan yang sangat ketat antar organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji adalah mengenai belum optimalnya komitmen kerja karyawan atau yang biasa dikenal sebagai komitmen organisasi. Sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN KEPERAWATAN RSUD. RAA. SOEWONDO PATI

PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN KEPERAWATAN RSUD. RAA. SOEWONDO PATI PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN KEPERAWATAN RSUD. RAA. SOEWONDO PATI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar S-1 Program

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 225 /MEN/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 225 /MEN/2003 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 225 /MEN/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA AKREDITASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remunerasi PNS lebih diartikan sebagai sistem penggajian dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. Remunerasi PNS lebih diartikan sebagai sistem penggajian dikaitkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remunerasi PNS lebih diartikan sebagai sistem penggajian dikaitkan dengan sistem penilaian kinerja yang bertujuan untuk memacu prestasi dan motivasi kerja PNS.

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan. Maka dari itu perusahaan mencari SDM yang. berkualitas dan profesional untuk mendukung sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan. Maka dari itu perusahaan mencari SDM yang. berkualitas dan profesional untuk mendukung sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam kegiatan perekonomian, karena SDM dipandang sebagai salah satu faktor produksi dalam usaha menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan, pemanfaatan, dan pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan, pemanfaatan, dan pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu yang memfokuskan kepada pengelolaan, pemanfaatan, dan pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam kegiatannya di suatu

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.950, 2011 SEKRETARIS NEGARA. Diklat Fungsional. Penerjemah. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 Nopember 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas

Lebih terperinci

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL

Lebih terperinci

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PP 21/1994, PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PP 21/1994, PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Copyright 2000 BPHN PP 21/1994, PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA *33776 Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 21 TAHUN 1994 (21/1994) Tanggal: 1 JUNI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan.

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pembahasan dan temuan penelitian pada bab

BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pembahasan dan temuan penelitian pada bab BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan temuan penelitian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan: a) Hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh Inspektorat Jenderal KESDM

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

KEMENHAN. Satuan Kesehatan. Pengendalian. Zoonosis. Pelibatan.

KEMENHAN. Satuan Kesehatan. Pengendalian. Zoonosis. Pelibatan. No.1258, 2014 KEMENHAN. Satuan Kesehatan. Pengendalian. Zoonosis. Pelibatan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PELIBATAN SATUAN KESEHATAN KEMENTERIAN PERTAHANAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Bagian ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan, keterbatasan, implikasi dan saran-saran. Kesimpulan menjelaskan bagaimana

BAB V PENUTUP. Bagian ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan, keterbatasan, implikasi dan saran-saran. Kesimpulan menjelaskan bagaimana BAB V PENUTUP Bagian ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan, keterbatasan, implikasi dan saran-saran. Kesimpulan menjelaskan bagaimana hasil penelitian keseluruhan secara ringkas. Pada bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PLN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PLN. Sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo PLN Sumber: www.pln.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 16/SK/K01-SA/2003 TENTANG PENGANUGERAHAN GELAR AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 16/SK/K01-SA/2003 TENTANG PENGANUGERAHAN GELAR AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK Nomor : 16/SK/K01-SA/2003 TENTANG PENGANUGERAHAN GELAR AKADEMIK SENAT AKADEMIK Menimbang : (a) bahwa Peraturan Pemerintah RI nomor 155 tahun 2000 Pasal 35 ayat (1) butir (c) menetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebaik mungkin. Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi tidak hanya dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebaik mungkin. Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi tidak hanya dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti saat ini, sumber daya manusia (SDM) sangat menentukan keberhasilan perusahaan, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang, dalam menghadapi perkembangan tersebut tentu saja diperlukan. fasilitas atau peralatan dalam kesiapan sarananya.

BAB I PENDAHULUAN. bidang, dalam menghadapi perkembangan tersebut tentu saja diperlukan. fasilitas atau peralatan dalam kesiapan sarananya. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi disegala bidang, dalam menghadapi perkembangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI A. PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghambat dan mengganggu kelancaran operasional dan sebagai akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. menghambat dan mengganggu kelancaran operasional dan sebagai akibatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas, terutama di era globalisasi sekarang ini. Jika faktor manusia kurang aktif berperan

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTEM SELEKSI, PEREKRUTAN, PENEMPATAN, PENGEMBANGAN, RETENSI, DAN PEMBERHENTIAN DOSEN

PEDOMAN SISTEM SELEKSI, PEREKRUTAN, PENEMPATAN, PENGEMBANGAN, RETENSI, DAN PEMBERHENTIAN DOSEN PEDOMAN SISTEM SELEKSI, PEREKRUTAN, PENEMPATAN, PENGEMBANGAN, RETENSI, DAN PEMBERHENTIAN DOSEN PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG - 2012 1 SUMBER

Lebih terperinci