UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) KJUB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) KJUB"

Transkripsi

1 14 UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) KJUB UPPO Kelompok Jasa Usaha Bersama (KJUB) merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari Sungai Liku Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Kelompok Jasa Usaha Bersama (KJUB) mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 senilai Rp ,- yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 35 ekor sapi. Sedangkan pembangunan kandang melalui dana swadaya kelompok. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 95

2 I. Lokasi Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota Luas Areal Kelompok Tani II. Pengelola UPPO Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator Kontak Person/HP III. Bidang Usaha 1. Tanaman Pangan Padi Sawah Jagung Ubi kayu 2. Tanaman Hortikultura Cabe Semangka 3. Tanaman Perkebunan Kelapa Kelapa Sawit Pinang KJUB Ernalis Sungai Liku Pelangai Ranah Pesisir Pesisir Selatan 26 orang 248,5 Ha Emrul Salmasril awaludin Kurnia Ernalis / ,5 Ha 50 Ha 1 Ha 3 Ha 5 Ha 10 Ha 150 Ha D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 96

3 IV. Asset (saat ini) 1. Rumah Kompos 2. APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik) Luas 8 m x 12 m Kepemilikan Lahan kelompok Sistem Pemeliharaan Bersama (Goro) Sumber Dana Pemeliharaan Dana Kelompok (Hasil usaha) Merk Kubota Kapasitas 2 ton / jam Kebutuhan Bahan Bakar 2 lt / jam Biaya Operasional dan Pemeliharaan Dana Kelompok (Hasil usaha) 3. Alat Angkut Roda 3 Merk Viar K 200 Kapasitas muatan 500 Bahan Bakar Bensin 1 15 Sumber dana pemeliharaan Dana Kelompok (Hasil usaha) D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 97

4 4. Sapi 5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok Jumlah saat ini 45 ekor Asal sapi Sapi Bali Keadaan sapi Sehat Sistem pemeliharaan sapi Per anggota Pakan Rumput, jerami, daun jagung, dedak, pohon pisang dan sagu Sumber dana pemeliharaan Swadaya anggota Luas Kebun HMT 2 Ha Jenis Hijauan Rumput Gajah V. Produksi Kompos Mulai berproduksi Pertengahan 2012 Produksi 20 ton / bulan Daerah Pemasaran Kebutuhan kelompok dan kec. Linggo Air Haji Pemanfaatan Pupuk Organik Sawah dan kebun Biaya Produksi Rp. 750,- / D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 98

5 Harga Jual Rp. 900,- / Keuntungan Rp. 150,- / Pemanfaatan keuntungan /SHU Kas Kelompok Komposisi /1 ton Kotoran sapi 700 Jerami 200 Sekam 100 MOL 40 lt VI. Prestasi / Penghargaan yang Belum ada pernah diterima VII. Permasalahan Sarana transportasi dan perbaikan jalan, Kapasitas rumah kompos dan mesin kurang memadai, Bak fermentasi masih kurang, Pengeringan kompos sulit. VIII. Solusi Perbaikan jalan menuju lokasi produksi, Peningkatan sarana prasarana seperti rumah kompos, mesin dan bak fermentasi serta pengadaan alat pengering. IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Meningkatkan sarana prasarana pengolah pupuk organik, Peningkatan produksi, Pengembangan pemasaran, Peningkatan SDM. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 99

6 15 UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) TUNAS HARAPAN UPPO Tunas Harapan merupakan unit usaha pengolah pupuk organik dari Kelompok Tani Tunas Harapan yang berdiri pada Tahun 2003 bertempat di Nagari Luak Kapau Kecamatan Pauh Duo Kabupaten Solok Selatan. Kelompok Tani Tunas Harapan mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 senilai Rp ,- yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 35 ekor sapi dan juga telah menerima insentif penyelamatan sapi betina produktif. UPPO Tunas Harapan ini telah tergabung dalam Asosiasi UPPO Kabupaten Solok Selatan. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 100

7 I. Lokasi Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota Luas Areal Kelompok Tani II. Pengelola UPPO Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator Kontak Person/HP III. Bidang Usaha 1. Tanaman Pangan Padi Sawah 2. Tanaman Perkebunan Karet Kopi Tunas Harapan Bunardi Luak Kapau Pauh Duo Solok Selatan 13 orang 30 Ha Darmanto Tukiran Trimo Seluruh anggota Darmanto / Ha 10 Ha 5 Ha IV. Asset (saat ini) 1. Rumah Kompos Luas 8 m x 10 m Kepemilikan Lahan Sewa Sistem Pemeliharaan Piket anggota Sumber Dana Pemeliharaan Kas UPPO D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 101

8 2. APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik) 3. Alat Angkut Roda 3 4. Sapi Merk Jiang Dong Kapasitas 1 ton / jam Kebutuhan Bahan Bakar 4 lt / jam Biaya Operasional dan Pemeliharaan Kas UPPO Merk Viar Kapasitas muatan 300 Bahan Bakar Bensin Sumber dana pemeliharaan Kas UPPO Jumlah saat ini 51 ekor Asal sapi Simental, PO, Limosin, Metal Keadaan sapi Sehat Sistem pemeliharaan sapi Anggota dengan pembagian keuntungan 80% untuk pemelihara dan 20% untuk kas kelompok Pakan Rumput Gajah, TW, Jerami dan hijauan lainnya. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 102

9 5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok Sumber dana pemeliharaan Masingmasing anggota yang memelihara. Luas Kebun HMT 3 Ha Jenis Hijauan Rumput Gajah, TW dan King Grass V. Produksi Kompos Mulai berproduksi Awal Tahun 2012 Produksi 5 ton / bulan Daerah Pemasaran Dalam Kabupaten Pemanfaatan Pupuk Organik Sawah dan sayuran Biaya Produks Rp. 300,- / Harga Jual Rp. 700,- / Keuntungan Rp. 400,- / Pemanfaatan keuntungan /SHU Kas UPPO D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 103

10 VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima Komposisi /1 ton Kotoran sapi 750 Abu sekam 100 Serbuk gergaji 100 EM4 2 botol Dolomit 50 Belum ada VII. Permasalahan Perluasan pemasaran dan permintaan akan pupuk organik yang tidak menentu, Ayakan belum ada, Butuh alat pengering. VIII. Solusi Kerja sama pemasaran dengan pihak lain, Pengadaan sarana prasarana terutama ayakan dan alat pengering kompos. IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Peningkatan produksi, Perluasan pemasaran, Melengkapi sarana prasarana pengolah pupuk organik. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 104

11 16 UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) CINTA KARYA UPPO Cinta Karya merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2010 bertempat di Nagari Luak Kapau Kecamatan Pauh Duo Kabupaten Solok Selatan. Kelompok Tani Cinta Karya berdiri pada tahun 1992 ini mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3. Sedangkan sapi nya berasal dari bantuan Dana Alokasi Khusus tahun 2007 sebanyak 6 ekor dan dari kegiatan Penyelamatan sapi betina tahun 2012 dan kandang dibangun dari swadaya kelompok. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 105

12 I. Lokasi Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota Luas Areal Kelompok Tani Cinta Karya Budiman Luak Kapau Pauh Duo Solok Selatan 40 orang 125 Ha II. Pengelola UPPO Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator Kontak Person/HP III. Bidang Usaha 1. Tanaman Pangan Padi Sawah 2. Tanaman Perkebunan Karet (Dominan) dan Kopi Agus Sugito Mawardi Miswanto Eko dan Tardi Budiman / Ha 100 Ha IV. Asset (saat ini) 1. Rumah Kompos Luas 8 m x 10 m Kepemilikan Lahan Sukarela lahan anggota kelompok Sistem Pemeliharaan Anggota dan buruh Sumber Dana Pemeliharaan Kas UPPO D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 106

13 2. APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik) 3. Alat Angkut Roda 3 Merk Jiang Dong Kapasitas 1 ton / Ha Kebutuhan Bahan Bakar 4 lt / jam Biaya Operasional dan Pemeliharaan Kas UPPO Merk Viar Kapasitas muatan 300 Bahan Bakar Bensin Sumber dana pemeliharaan Kas UPPO 4. Sapi Jumlah saat ini 130 ekor Asal sapi Simental dan PO Keadaan sapi Sehat Sistem pemeliharaan sapi Anggota Pakan Rumput Gajah, TW dan King Grass Sumber dana pemeliharaan Swadaya anggota D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 107

14 5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok Luas Kebun HMT 2 Ha Jenis Hijauan Rumput Gajah, TW dan King Grass V. Produksi Kompos Mulai berproduksi Agustus 2011 Produksi 15 ton / bulan Daerah Pemasaran Dalam Kabupaten Pemanfaatan Pupuk Organik Sawah dan sayuran Biaya Produksi Rp. 400,- / Harga Jual Rp. 700,- / Keuntungan Rp. 300,- / Pemanfaatan keuntungan /SHU Kas UPPO, THR dan hari lebaran juga dilakukan pemotongan sapi untuk dibagikan kepada D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 108

15 anggota. Komposisi /1 ton Kotoran sapi 1 ton Abu sekam 100 Dolomit 25 Stardek 1 VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima Belum ada VII. Permasalahan Pemasaran pupuk organik tidak stabil sehingga terjadi penumpukan pupuk organik digudang kelompok. VIII. Solusi Kerjasama pemasaran dengan pihak/daerah lain. IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Peningkatan Produksi, Mengadakan kerjasama pemasaran untuk menjamin pasar pupuk organik yang dihasilkan kelompok. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 109

16 17 UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) POT KARYA MUDA UPPO POT (Pupuk Organik Terpadu) Karya Muda merupakan unit usaha pengolah pupuk organik dari Kelompok Tani Cinta Karya yang berdiri pada Tahun 2006 bertempat di Nagari Lubuk Gadang Selatan Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Kelompok Tani Karya Muda mendapat bantuan satu unit UPPO dari Pemerintah pada tahun 2010 yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3. Sedangkan ternak sapinya berasal dari bantuan Dana Alokasi Khusus tahun 2007 sebanyak 6 ekor sapid an dana aspirasi sebanyak 20 ekor sapi tahun Sedangkan pembangunan kandang dengan dana dari swadaya kelompok dan dari Dana DAK sebanyak 1 unit kandang. Untuk pengembangan usaha, UPPO Karya Muda ini juga memperoleh Kredit Ketahanan D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 110

17 Pangan dan Energi (KKPE) dari Bank Nagari sebanyak Rp ,- dan telah dibelikan sapi sebanyak 60 ekor. Pembayaran cicilan kredit ini dilakukan setahun sekali sebesar Rp ,- setiap tahun yang berasal dari penjualan pupuk organik dan sapi. I. Lokasi Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota Luas Areal Kelompok Tani II. Pengelola UPPO Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator Kontak Person/HP III. Bidang Usaha 1. Tanaman Pangan Padi Sawah Kacang Tanah 2. Tanaman Perkebunan Karet, Kopi, Kakao dan Kayu Surian Karya Muda Setiawan Lubuk Gadang Selatan Sangir Solok Selatan 26 orang 75 Ha Setiawan Edi Saptono Suwanti Wagino dan Eko Prasetyo Setiawan / Ha 5 Ha 50 D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 111

18 IV. Asset (saat ini) 1. Rumah Kompos 2. APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik) 3. Alat Angkut Roda 3 Luas 8 m x 10 m Kepemilikan Lahan Anggota kelompok Sistem Pemeliharaan Bersama (Goro tiap bulan) Sumber Dana Pemeliharaan Hasil usaha POT Merk Yiang Tian Kapasitas 1 ton / jam Kebutuhan Bahan Bakar 2 lt / jam Biaya Operasional dan Pemeliharaan Hasil usaha POT Merk Viar Kapasitas muatan 350 Bahan Bakar Bensin Sumber dana pemeliharaan Hasil usaha POT D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 112

19 4. Sapi 5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok Jumlah saat ini 224 ekor (milik kelompok dan pribadi anggota) Asal sapi PO dan Simental Keadaan sapi Sehat Sistem pemeliharaan sapi anggota kelompok Pakan Rumput Gajah, TW, Ampas Tahu, Dedak, konsentrat dan fermentasi kulit kopi/kakao Sumber dana pemeliharaan Swadaya anggota Luas Kebun HMT 6 Ha Jenis Hijauan Rumput Gajah, TW V. Produksi Kompos Mulai berproduksi Januari 2011 Produksi 16 ton / bulan Daerah Pemasaran Dalam Kecamatan, Kerinci, Sei Rumbai dan tahun 2013 ini ada kerjasama dengan Dinas Pertanian pengadaan pupuk organik sebanyak 90 ton untuk SL PTT, SRI. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 113

20 Pemanfaatan Pupuk Organik Padi, sayur dan sawit Biaya Produksi Rp. 350,- / Harga Jual Rp. 600,- / Keuntungan Rp. 250,- / Pemanfaatan keuntungan /SHU Kas Kelompok, Cicilan KKPE, THR dan Pemotongan sapi untuk anggota saat lebaran. Komposisi /1 ton Kotoran sapi 750 Titonia 100 Abu sekam 100 Dolomit 50 Stardek 5 VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima Belum ada VII. Permasalahan Rumah kompos kurang memadai, Mesin chopper tidak berfungsi dengan baik (kurang memadai), D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 114

21 Ayakan belum ada. VIII. Solusi Pembangunan rumah kompos seiring dengan peningkatan jumlah sapi dan bahan baku kotoran ternak, Pengadaan APPO yang sesuai dan kapasitas lebih tinggi, Pengadaan ayakan. IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Melengkapi sarana prasarana seperti rumah kompos, APPO dan ayakan, Perluasan jaringan pemasaran. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 115

22 18 UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) SAIYO SAKATO UPPO Saiyo Sakato merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari IV Koto Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Kelompok Tani Saiyo Sakato berdiri pada tahun 1992 mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2010 senilai Rp ,- yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, 1 unit kandang serta 35 ekor sapi (32 ekor betina dan 3 ekor jantan). Pada tahun 2012 mendapat bantuan mesin pompa air dari pemerintah pusat. I. Lokasi Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari Saiyo Sakato Rubain IV Koto Kinali D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 116

23 Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota Luas Areal Kelompok Tani II. Pengelola UPPO Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator Kontak Person/HP III. Bidang Usaha 1. Tanaman Pangan Jagung 2. Tanaman Hortikultura Cabe, Kacang, Bayam, Terung dan Kangkung 3. Tanaman Perkebunan Kelapa sawit Kinali Pasaman Barat 35 orang 60 Ha Rubain Syafrida Wahidin Tiarudin Rubain / Ha 25 Ha IV. Asset (saat ini) 1. Rumah Kompos Luas 8 m x 10 m Kepemilikan Lahan kelompok Sistem Pemeliharaan Bersama (Goro) Sumber Dana Pemeliharaan Kelompok / swadaya D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 117

24 2. APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik) 3. Alat Angkut Roda 3 4. Sapi Merk Yanmar 8,5 PK Kapasitas 500 /jam Kebutuhan Bahan Bakar 0,5 lt/jam Biaya Operasional dan Pemeliharaan Swadaya kelompok Merk Viar Kapasitas muatan 300 Bahan Bakar Bensin Sumber dana pemeliharaan Swadaya kelompok Jumlah saat ini 65 ekor Asal sapi Bali Keadaan sapi Sehat Sistem pemeliharaan sapi Per anggota kelompok dengan pembagian keuntungan 90% untuk pemelihara dan 10% untuk kelompok Pakan Rumput segar, Daun jagung, dedak dan limbah sawit Sumber dana D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 118

25 5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok pemeliharaan Swadaya anggota Luas Kebun HMT 4 Ha Jenis Hijauan Rumput Gajah V. Produksi Kompos Mulai berproduksi Awal Tahun 2012 Produksi 1,5-2 ton / bulan Daerah Pemasaran Dalam wilayah kelompok Pemanfaatan Pupuk Organik Tanaman Pangan dan hortikultura Biaya Produksi Rp. 400,- / Harga Jual Rp. 600,- / Keuntungan Rp. 200,- / Pemanfaatan keuntungan /SHU Kas kelompok Komposisi /1 ton Kotoran sapi 900 D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 119

26 Abu sekam 100 Dolomit 20 Stardek 0,5 VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima Penghargaan ketahanan pangan VII. Permasalahan Kurang pengetahuan dan keterampilan SDM tentang UPPO, Rumah kompos dan gudang penyimpanan kurang memadai, Pemasaran masih kurang. VIII. Solusi Peningkatan SDM, Pengembangan rumah kompos dan gudang penyimpanan, Perluasan pemasaran. IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Peningkatan sarana dan prasarana, Peningkatan pemasaran, Peningkatan SDM melalui pelatihan dan bimtek. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 120

27 19 UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) KARYA SEJATI KELOMPOK TANI KARYA SEJATI UPPO UPPO Karya Sejati merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Kelompok Tani Karya Sejati berdiri pada tahun 2009 mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 senilai Rp ,- yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, 1 unit kandang serta 35 ekor sapi. I. Lokasi Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota Luas Areal Kelompok Tani Karya Sejati Syahrial Dt. St. Majolelo Kinali Kinali Pasaman Barat 35 orang 211 Ha D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 121

28 II. Pengelola UPPO Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator Kontak Person/HP III. Bidang Usaha 1. Tanaman Pangan Padi Sawah Jagung Kacang Tanah 2. Tanaman Hortikultura Cabe 3. Tanaman Perkebunan Kelapa sawit Kakao Pala IV. Asset (saat ini) 1. Rumah Kompos 2. APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik) Syahrial Dt. St. Majolelo Udwardi Anas Anas Syahrial Dt. St. Majolelo / Ha 40 Ha 3 Ha 2 Ha 100 Ha 5 Ha 10 Ha Luas 8 m x 10 m Kepemilikan Lahan Anggota kelompok Sistem Pemeliharaan Kelompok Sumber Dana Pemeliharaan Dana Kelompok (Hasil usaha) Merk Kubota 8,5 PK Kapasitas 250 / jam D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 122

29 3. Alat Angkut Roda 3 4. Sapi 5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok Kebutuhan Bahan Bakar 0,5 lt / jam Biaya Operasional dan Pemeliharaan Kas kelompok Merk Nasa 160 cc Kapasitas muatan 500 Bahan Bakar Bensin 1 15 Sumber dana pemeliharaan Kas kelompok Jumlah saat ini 41 ekor Asal sapi Bali Keadaan sapi Sehat Sistem pemeliharaan sapi anggota kelompok Pakan Rumput gajah, batang jagung Sumber dana pemeliharaan Swadaya anggota Luas Kebun HMT 5 Ha Jenis Hijauan Rumput Gajah D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 123

30 V. Produksi Kompos Mulai berproduksi Agustus 2012 Produksi 1 ton / bulan Daerah Pemasaran Kebutuhan kelompok Pemanfaatan Pupuk Organik Sawah dan kebun Biaya Produksi Rp. 500,- / Harga Jual Rp ,- / Keuntungan Rp. 500,- / Pemanfaatan keuntungan /SHU Kas kelompok Komposisi /1 ton Kotoran sapi 600 Jerami 100 Abu heller 200 Tongkol jagung 100 VI. Prestasi / Penghargaan yang Belum ada pernah diterima VII. Permasalahan Sarana Jalan kurang memadai, Pemasaran masih terbatas, SDM masih rendah. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 124

31 VIII. Solusi Perbaikan jalan menuju lokasi, Pengembangan pemasaran, Peningkatan SDM. IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Perbaikan jalan, Perluasan pemasaran, Peningkatan SDM melalui pelatihan dan Bimtek. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 125

32 20 UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) SEPAKAT KELOMPOK TANI SEPAKAT UPPO UPPO Sepakat merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Kelurahan Pintu Kabun Kecamatan Mandiangin Kota Bukittingi. Kelompok Sepakat mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 senilai Rp ,- yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, 1 unit kandang serta 35 ekor sapi. I. Lokasi Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Kelurahan Kecamatan Kota Jumlah Anggota Luas Areal Kelompok Tani Sepakat Sawir Sutan Saidi Pintu Kabun Mandiangin Bukittingi 15 orang 13 Ha D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 126

33 II. Pengelola UPPO Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator Kontak Person/HP III. Bidang Usaha 1. Tanaman Pangan Ubi jalar 2. Tanaman Hortikultura Cabe Pepaya Pisang Salak 3. Tanaman Perkebunan Kakao Sawir Sutan Saidi Malin Caniago Ismainel Syamsurizal Sawir Sutan Saidi / Ha 1 Ha 1 Ha 5 Ha 1 Ha 2 Ha IV. Asset (saat ini) 1. Rumah Kompos Luas 8 m x 10 m Kepemilikan Lahan kelompok Sistem Pemeliharaan Kelompok Sumber Dana Pemeliharaan Dana Kelompok (Hasil usaha) D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 127

34 2. APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik) Merk Yanmar Kapasitas 500 / jam Kebutuhan Bahan Bakar 0,75 lt / jam Biaya Operasional dan Pemeliharaan Kas kelompok 3. Alat Angkut Roda 3 4. Sapi Merk Viar K 150 Kapasitas muatan 300 Bahan Bakar Bensin 1 15 Sumber dana pemeliharaan Kas kelompok Jumlah saat ini 35 ekor Asal sapi Lokal Keadaan sapi Sehat Sistem pemeliharaan sapi anggota kelompok Pakan Rumput gajah, daun jagung dan rumput lapangan Sumber dana pemeliharaan kelompok D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 128

35 5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok Luas Kebun HMT 3 Ha Jenis Hijauan Rumput Gajah V. Produksi Kompos Mulai berproduksi Pertengahan 2012 Produksi 1 ton / bulan Daerah Pemasaran Kebutuhan kelompok, masyarakat sekitar dan kebutuhan Dinas Pertanian. Pemanfaatan Pupuk Organik Sawah dan sayuran dan perkebunan Biaya Produksi Rp. 600,- / Harga Jual Rp ,- / Keuntungan Rp. 400,- / Pemanfaatan keuntungan /SHU Kas kelompok D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 129

36 VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima Komposisi /1 ton Kotoran sapi 650 Hijauan 350 Abu heller 200 MOL 5 liter Belum ada VII. Permasalahan Tempat/rumah penjemuran kurang memadai Belum ada listrik Mesin jahit dan ayakan belum ada VIII. Solusi Pembuatan rumah jemur, Pengadaan sarana pelengkap seperti ayakan dan mesin jahit karung, Pemasangan instalasi listrik. IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Melengkapi sarana dan prasarana seperti ayakan, mesin jahit karung, rumah jemur dan instalasi listrik. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 130

37 21 UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) PARMATO MUDO NAGARI UPPO Parmato Mudo Nagari merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Kelurahan Silaiang Bawah Kecamatan Padang Panjang Barat Kota Padang Panjang. Kelompok Parmato Mudo Nagari berdiri pada tahun 2009 mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 senilai Rp ,- yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, 1 unit kandang serta 35 ekor sapi. Hingga saat ini kelompok Tani Parmato Mudo Nagari Belum mengolah pupuk organik sendiri. Kelompok UPPO ini bekerja sama dan menjual bahan organik (Kotoran sapi) kepada pengusaha yang mengolah pupuk organik menjadi pupuk granular dan pupuk D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 131

38 organik biasa. Pengolahan pupuk organik ini dilakukan dilokasi UPPO Parmato Mudo Nagari. Lokasi Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Kelurahan Kecamatan Kota Jumlah Anggota Luas Areal Kelompok Tani II. Pengelola UPPO Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator Kontak Person/HP III. Bidang Usaha Tanaman Hortikultura dan Perkebunan Parmato Mudo Nagari Supriadi Silaiang Bawah Padang Panjang Barat Padang Panjang 8 orang 5 Ha Yusrianto Riki Hendra Ibrahim dan Nurhayati Yusrianto / Ha IV. Asset (saat ini) 1. Rumah Kompos Luas 8 m x 10 m Kepemilikan Lahan sewa Sistem Pemeliharaan Goro Kelompok Sumber Dana Pemeliharaan Dana Kelompok (Hasil usaha) D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 132

39 2. APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik) Merk Yanmar 8,5 PK Kapasitas 2 ton / jam Kebutuhan Bahan Bakar 0,5 lt / jam Biaya Operasional dan Pemeliharaan Kas kelompok 3. Alat Angkut Roda 3 Merk Viar K 150 Kapasitas muatan 600 Bahan Bakar Bensin 1 15 Sumber dana pemeliharaan Kas kelompok 4. Sapi Jumlah saat ini 16 ekor (Jumlah sapi mengalami penurunan tetapi secara nilai mengalami peningkatan karena dilakukan penggantian sapi dari sapi lokal menjadi simental untuk penggemukan) D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 133

40 Asal sapi Lokal (diganti Simental) Keadaan sapi Sehat Sistem pemeliharaan sapi anggota kelompok (Yusrianto) Pakan Rumput gajah, rumput lapangan dan konsentrat Sumber dana pemeliharaan kas kelompok 5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok Luas Kebun HMT 2 Ha Jenis Hijauan Rumput Gajah V. Produksi Kompos Mulai berproduksi Desember 2011 Produksi 5 ton / bulan Daerah Pemasaran Kebutuhan kelompok, masyarakat sekitar dan kebutuhan Dinas Pertanian Kota Padang Panjang. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 134

41 Pemanfaatan Pupuk Organik sayuran dan tanaman hias Biaya Produksi Rp ,- / (Granul) dan Rp. 350,-/ (Biasa) Harga Jual Rp ,- / (Granul) dan Rp. 500,- / (Biasa) Keuntungan Rp. 200,- / (Granul) dan Rp. 150,- / (Biasa) Pemanfaatan keuntungan /SHU Kas kelompok dan pengembangan usaha Komposisi /1 ton Kotoran sapi 800 Dolomit 100 Abu sekam 100 MOL 1 liter VI. Prestasi / Penghargaan yang Belum ada pernah diterima VII. Permasalahan Pemasaran masih terbatas. VIII. Solusi Kerjasama pemasaran dengan pihak lain. IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Memperluas jaringan pemasaran. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 135

42 22 UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) PERMATA IBU UPPO Permata Ibu merupakan unit usaha pengolah pupuk organik bertempat di Kelurahan Ganting Kecamatan Padang Panjang Timur Kota Padang Panjang. Kelompok Tani Permata Ibu pada awalnya merupakan usaha ternak keluarga pada tahun 1981 dengan ternak sapi perah sebanyak 2 ekor. Kelompok Tani Permata Ibu mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah yang terdiri dari 1 unit rumah kompos padat, 1 unit rumah kompos cair, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3. Kelompok ini bergerak diberbagai bidang usaha seperti Ternak sapi perah yang menghasilkan susu murni cair dengan produksi ± 200 liter per hari, selain susu segar juga memproduksi susu kemasan berbagai rasa seperti strawberry dan melon serta yogurt, serta Usaha Pupuk organik padat dan cair yang terbuat dari campuran urin sapi dan susu yang tidak layak konsumsi. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 136

43 I. Lokasi Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Kelurahan Kecamatan Kota Jumlah Anggota Luas Areal Kelompok Tani II. Pengelola UPPO Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator Kontak Person/HP Permata Ibu Deslia Sulastri, SPt. Ganting Padang Panjang Timur Padang Panjang 15 orang 15 Ha Ridwansyah, SE Ridwansyah, SE Rika Emilia Ridwansyah, SE dan Dede Ridwansyah, SE / III. Bidang Usaha Tanaman Pangan (Padi) 15 Ha Hortikultura (Sayuran) dan Sapi Perah IV. Asset (saat ini) 1. Rumah Kompos Padat Luas 10 m x 15 m Kepemilikan Lahan Pribadi Sistem Pemeliharaan Ridwansyah dan Buruh (2 orang) Sumber Dana Pemeliharaan Dana Kelompok (Hasil usaha) D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 137

44 2. Rumah Kompos Cair 3. APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik) Luas 8 m x 10 m Kepemilikan Lahan Pribadi Sistem Pemeliharaan Ridwansyah dan Buruh (2 orang) Sumber Dana Pemeliharaan Dana Kelompok (Hasil usaha) Merk Tenar Kapasitas 1,5 ton / jam Kebutuhan Bahan Bakar 0,5 lt / jam Biaya Operasional dan Pemeliharaan Dana Kelompok (Hasil usaha) 4. Alat Angkut Roda 3 Merk Viar K 150 Kapasitas muatan 600 Bahan Bakar Bensin 1 15 Sumber dana pemeliharaan Dana Kelompok (Hasil usaha) D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 138

45 5. Sapi Jumlah saat ini 20 ekor merupakan sapi perah sebagai penghasil susu murni dan kotorannya sebagai bahan pupuk organik/ kompos padat serta urin untuk kompos cair. Asal sapi Sapi FH Keadaan sapi Sehat Sistem pemeliharaan sapi anggota kelompok Pakan Rumput gajah, rumput lapangan, King grass, Thailand dan konsentrat Sumber dana pemeliharaan Masingmasing anggota 6. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok Luas Kebun HMT 5 Ha Jenis Hijauan Rumput Gajah dan King Grass D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 139

46 V. Produksi Kompos Kompos Padat Kompos Cair VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima Mulai berproduksi Agustus 2005 Produksi 5 ton / bulan Daerah Pemasaran Padang Panjang dan Pupuk Organik cair ke Riau. Pemanfaatan Pupuk Organik Padi, sayuran dan tanaman hias serta perkebunan Biaya Produksi Rp. 500,- / Harga Jual Rp. 700,- / Keuntungan Rp. 200,- / Pemanfaatan keuntungan /SHU Kas kelompok dan pengembangan usaha Komposisi /1 ton Kotoran sapi 700 Serbuk gergaji 200 Abu sekam 100 Stardek 5 Belum ada D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 140

47 VII. Permasalahan Sejak tahun 2011 hingga saat pemasaran berkurang, sehingga terjadi penumpukan persediaan pupuk organik di gudang. Sedangkan untuk pemasaran pupuk kompos cair relatif lancar, dimana permintaan dan pengiriman dilakukan setahun sekali, Mesin pembuat pupuk organik granul belum ada, sedangkan permintaan pupuk granul banyak sehingga tidak bias terpenuhi. VIII. Solusi Kerjasama pemasaran dengan pihak lain, Pengadaan mesin granul. IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Memperluas jaringan pemasaran, Melengkapi mesin granul. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 141

48 23 UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) MAJU BERSAMA GAPOKTAN MAJU BERSAMA UPPO UPPO Maju Bersama merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Kelurahan Bukit Apit Puhun Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittingi. Gapoktan Maju Bersama mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, 1 unit kandang serta 40 ekor sapi. I. Lokasi Nama Gapoktan Ketua Gapoktan Kelurahan Kecamatan Kota Jumlah Anggota Luas Areal Kelompok Tani Maju Bersama M. Tk. Nan Sati Bukit Apit Puhun Guguk Panjang Bukittinggi 20 orang 2 Ha D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 142

49 II. Pengelola UPPO Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator Kontak Person/HP III. Bidang Usaha Tanaman Pangan dan Tanaman Hortikultura IV. Asset (saat ini) 1. Rumah Kompos 2. APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik) 3. Alat Angkut Roda 3 Sy. Dt. Rj. Basa Dodi Irwan 2 Ha Luas 8 m x 12 m Kepemilikan Lahan Hak pakai Sistem Pemeliharaan Piket/bergiliran Sumber Dana Pemeliharaan Kelompok Merk SNI Kapasitas Kebutuhan Bahan Bakar Biaya Operasional dan Pemeliharaan Kas kelompok Merk Viar Kapasitas muatan 300 Bahan Bakar Bensin 1 15 Sumber dana pemeliharaan Hasil usaha D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 143

50 4. Sapi 5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok Jumlah saat ini 50 ekor Asal sapi Simental Keadaan sapi sehat Sistem pemeliharaan sapi per Anggota Pakan Rumput, dedak dan ampas tahu Sumber dana pemeliharaan Masingmasing anggota Luas Kebun HMT - Jenis Hijauan - V. Produksi Kompos Mulai berproduksi Tahun 2012 Produksi 10 ton/tahun Daerah Pemasaran Kota Bukittinggi Pemanfaatan Pupuk Organik Padi, sayuran dan tanaman hias Biaya Produksi Rp. 600,- / Harga Jual Rp. 800,-/ Keuntungan Rp. 200,-/ Pemanfaatan keuntungan/shu Kelompok VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima Belum ada D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 144

51 VII. Permasalahan Belum punya ayakan dan penjahit karung. VIII. Solusi Pengadaan ayakan dan penjahit karung. IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Peningkatan produksi, Melengkapi sarana dan prasarana lainnya seperti ayakan dan penjahit karung, Meningkatkan keterampilan SDM pengelola UPPO. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 145

52 24 UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) PINANG SAIYO GAPOKTAN PINANG SAIYO UPPO UPPO Pinang Saiyo merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari Kampung Pinang Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. Gapoktan Pinang Saiyo mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, 1 unit kandang serta 35 ekor sapi. Namun saat ini belum berproduksi I. Lokasi Nama Gapoktan Ketua Gapoktan Nagari Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota Luas Areal Kelompok Tani Pinang Saiyo Wilson Dt. Bagindo Kampung Pinang Lubuk Basung Agam 11 orang 16 Ha D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 146

53 II. Pengelola UPPO Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator Kontak Person/HP III. Bidang Usaha 1. Tanaman Pangan Padi Sawah 2. Tanaman Perkebunan IV. Asset (saat ini) 1. Rumah Kompos 2. APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik) 3. Alat Angkut Roda 3 Wilson Dt. Bagindo Amirudin Mila Wilson Dt. Bagindo / Ha 5 Ha Luas 8 m x 10 m Kepemilikan Lahan Anggota kelompok Sistem Pemeliharaan Anggota kelompok Sumber Dana Pemeliharaan Kelompok Merk Xing Dong 26 HP Kapasitas 500 / jam Kebutuhan Bahan Bakar 1 lt / jam Biaya Operasional dan Pemeliharaan Kas kelompok Merk KTM Kapasitas muatan 300 D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 147

54 4. Sapi 5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok Bahan Bakar Bensin 1 15 Sumber dana pemeliharaan Kelompok Jumlah saat ini 26 ekor Asal sapi Lokal Keadaan sapi sehat Sistem pemeliharaan sapi Anggota Pakan Rumput, sagu Sumber dana pemeliharaan Swadaya anggota Luas Kebun HMT - Jenis Hijauan - V. Produksi Kompos Mulai berproduksi Belum berproduksi Produksi - Daerah Pemasaran - Pemanfaatan Pupuk Organik - Biaya Produksi - Harga Jual - Keuntungan - Pemanfaatan keuntungan/shu - Komposisi /1 ton Belum berproduksi D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 148

55 VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima Belum ada VII. Permasalahan Pengelolaan UPPO kurang, Sulitnya transportasi. VIII. Solusi Peningkatan SDM tentang pengelolaan UPPO, Perbaikan sarana jalan. IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Peningkatan kemampuan SDM, Melengkapi sarana dan prasarana pendukung seperti jalan dan alat pengolah pupuk organik. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 149

56 25 UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) MAJU BERSAMA KELOMPOK TANI MAJU BERSAMA UPPO UPPO Maju Bersama merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari IV Koto Palembayan Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam. Kelompok Tani Maju Bersama mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit kandang serta 35 ekor sapi. I. Lokasi Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota Luas Areal Kelompok Tani Maju Bersama Anwir Adnan IV Koto Palembayan Palembayan Agam 29 orang 11,5 Ha D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 150

57 II. Pengelola UPPO Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator Kontak Person/HP III. Bidang Usaha Tanaman Pangan,Tanaman Hortikultura dantanaman Perkebunan Anwir Adnan Hermansan Gusmeta Zuwirmun Anwir Adnan / ,5 Ha IV. Asset (saat ini) 1. Rumah Kompos 2. APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik) Luas 9 m x 8 m Kepemilikan Lahan Sewa Sistem Pemeliharaan Bersama (Goro) Sumber Dana Pemeliharaan Dana Kelompok (Hasil usaha) Merk Kapasitas 600 / jam Kebutuhan Bahan Bakar 2 ltr Biaya Operasional dan Pemeliharaan Dana Kelompok (Hasil usaha) D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 151

58 3. Alat Angkut Roda 3 4. Sapi 5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok Belum ada Jumlah saat ini 36 ekor Asal sapi Lokal Keadaan sapi Sehat Sistem pemeliharaan sapi Koloni / kelompok Pakan Rumput + mineral Sumber dana pemeliharaan Swadaya anggota Luas Kebun HMT - Jenis Hijauan - V. Produksi Kompos Mulai berproduksi Tahun 2011 Produksi 3 ton / bulan Daerah Pemasaran Dalam Kecamatan Pemanfaatan Pupuk Organik Sawah dan kebun Biaya Produksi Rp. 500,- / Harga Jual Rp. 800,- / Keuntungan Rp. 300,- / Pemanfaatan keuntungan /SHU Kelompok D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 152

59 VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima Belum ada VII. Permasalahan Jarak antara kandang dengan rumah kompos ± 800m, sehingga kesulitan untuk pengangkutan sehingga perlu menyewa mobil, Sistem pengeringan agak lambat. VIII. Solusi Bantuan pemerintah untuk pengadaan alat transportasi dan pengeringan pupuk organik. IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Peningkatan produksi dan perluasan pemasaran, Permohonan bantuan alat transportasi dan pengeringan pupuk organik. D i n a s P e r t a n i a n T a n a m a n P a n g a n P r o v. S u m b a r 153

UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK

UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK III PROFIL UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( UPPO ) 1 UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O ) SALODAKO SAIYO SAKATO UPPO Salodako Saiyo Sakato merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya dengan mata pencarian dibidang pertanian, maka pembangunan lebih ditekankan kepada sektor pertanian

Lebih terperinci

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk maka kebutuhan akan bahan pangan terutama padi juga meningkat. Namun peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan akan bahan pangan terutama padi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian dan peternakan merupakan satu kesatuan terintegrasi yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi. Pembangunan kedua sektor ini bertujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi

I. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi I. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Dalam era otonomi seperti saat ini, dengan diberlakukannya Undang- Undang No tahun tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi sesuai dengan keadaan dan keunggulan daerah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

Sri Arnita Abutani, Darlis, Yusrizal, Metha Monica dan M. Sugihartono 2

Sri Arnita Abutani, Darlis, Yusrizal, Metha Monica dan M. Sugihartono 2 8 PENERAPAN POLA USAHA TANI TERINTEGRASI TRIBIONIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI 1 Sri Arnita Abutani, Darlis, Yusrizal, Metha Monica dan M. Sugihartono 2 ABSTRAK Pemeliharaan ternak sapi

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK Susy Edwina, Dany Varian Putra Fakultas Pertanian Universitas Riau susi_edwina@yahoo.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan konsumsi daging sapi penduduk Indonesia cenderung terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PROGRAM PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI/KERBAU (PSDSK) DI PROVINSI BENGKULU. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu

PENDAMPINGAN PROGRAM PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI/KERBAU (PSDSK) DI PROVINSI BENGKULU. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu PENDAMPINGAN PROGRAM PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI/KERBAU (PSDSK) DI PROVINSI BENGKULU Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu 2010 KABUPATEN KECAMATAN DESA Kepahiang Dusun Kepahiang KELOMPOK

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2011 KAJIAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2011 KAJIAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2011 KAJIAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK Oleh : Benny Rachman Delima Hasri Azahari Henny Mayrowani Arief Iswariyadi Valeriana Darwis Ahmad M. Ar-Rozi PUSAT ANALISIS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

I. PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan peternakan merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian yang memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi Indonesia. Salah satu tujuan dari pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga VI. ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Ketersediaan Input Dalam mengusahakan ternak sapi ada beberapa input yang harus dipenuhi seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :...... LAMPIRAN 50 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :... 4. Pendidikan Terakhir :.. 5. Mata Pencaharian a. Petani/peternak

Lebih terperinci

VI. GAMBARAN WILAYAH, KARAKTERISTIK PETERNAKAN SAPI POTONG DAN RESPONDEN PENELITIAN

VI. GAMBARAN WILAYAH, KARAKTERISTIK PETERNAKAN SAPI POTONG DAN RESPONDEN PENELITIAN 93 VI. GAMBARAN WILAYAH, KARAKTERISTIK PETERNAKAN SAPI POTONG DAN RESPONDEN PENELITIAN 6.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Agam merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA PUDAK KECAMATAN KUMPEH ULU KABUPATEN MUAROJAMBI. (Sabtu, 16 Mei 2015)

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA PUDAK KECAMATAN KUMPEH ULU KABUPATEN MUAROJAMBI. (Sabtu, 16 Mei 2015) LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA PUDAK KECAMATAN KUMPEH ULU KABUPATEN MUAROJAMBI (Sabtu, 16 Mei 2015) Sebelum Adanya KEM Setelah Adanya KEM Disusun oleh: FW KAJANGLAKO Kota Jambi, 16 Mei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam struktur ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada kontribusi sektor pertanian yang tidak hanya berperan dalam pembentukan

Lebih terperinci

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN Lokakarya Pengembangan Sistem Integrasi Kelapa SawitSapi POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN ABDULLAH BAMUALIM dan SUBOWO G. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan usaha tani yang intensif telah mendorong pemakaian pupuk anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan adalah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN SASARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Prosentase layanan 100% Program Pelayanan Peningkatan dan Pengelolaan Input : Dana Rp 1.004.854.000,00 adminstrasi Administrasi Perkantoran Administrasi Perkantoran : Terpenuhinya

Lebih terperinci

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan Matheus Sariubang, Novia Qomariyah dan A. Nurhayu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan Jl. P. Kemerdekaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein hewani adalah sapi perah dengan produk

I. PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein hewani adalah sapi perah dengan produk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor peternakan merupakan salah satu kegiatan pembangunan yang menjadi skala prioritas karena dapat memenuhi kebutuhan protein hewani yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

Pengembangan Peternakan Terpadu dan Pakan Ternak yang dapat Mendukung Program Posdaya

Pengembangan Peternakan Terpadu dan Pakan Ternak yang dapat Mendukung Program Posdaya Pengembangan Peternakan Terpadu dan Pakan Ternak yang dapat Mendukung Program Posdaya Prof. Dr. Ir. Panca Dewi MHK, MS Dr. Iwan Prihantoro SPt, MSi 2014 PETERNAKAN TERPADU Pola integrasi antara ternak

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Sumarjo Gatot Irianto NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Sumarjo Gatot Irianto NIP KATA PENGANTAR Pedoman Teknis ini dimaksudkan untuk memberikan acuan dan panduan bagi petugas Dinas lingkup Pertanian baik Provinsi, Kabupaten/ kota maupun petugas lapangan dalam melaksanakan kegiatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN

PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN PELUANG INVESTASI : Ekstensifikasi lahan pertanian di kecamatan lainnya di wilayah Kabupaten Siak, seperti Kecamatan Sungai Apit dan Sungai Mandau; Cetak Sawah Baru (CSB) yang berfungsi mencukupi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim global, krisis pangan dan energi dunia, harga pangan dan energi meningkat, sehingga negara-negara

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Kabupaten Pati

Lampiran 1. Peta Kabupaten Pati Lampiran 1. Peta Kabupaten Pati 39 Lampiran 2. Data Pendidikan Peternak Keterangan Pendidikan Tidak sekolah SD SMP SMA Perguruan Tinggi Kecamatan Pati 9 29 10 12 0 % 15 48,3 16,7 20 0 Ngepungrojo 6 6 1

Lebih terperinci

RENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN

RENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN RENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN MASKAMIAN Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Jl. Jenderal Sudirman No 7 Banjarbaru ABSTRAK Permintaan pasar

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah peternak yang mengusahakan anakan ternak sapi dengan jumlah kepemilikan sapi betina minimal 2 ekor.

Lebih terperinci

Budidaya Kelinci Hias Makin Menjanjikan

Budidaya Kelinci Hias Makin Menjanjikan KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS Budidaya Kelinci Hias Makin Menjanjikan Oleh : Sri Sutanti 08.11.1978 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Hasil utama dari usaha peternakan sapi perah yaitu susu dan anakan, di samping juga dihasilkan feses dan urin yang kontinu setiap hari. Pendapatan utama peternak diperoleh

Lebih terperinci

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI Pita Sudrajad, Muryanto, dan A.C. Kusumasari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah E-mail: pitosudrajad@gmail.com Abstrak Telah

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) SUMBER DANA (INTERNAL DAN EKSTERNAL) 1 Meningkatnya layanan masyarakat tanbunakhut

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2014 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2014 No. Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program Kegiatan Lokasi Volume APBN

Lebih terperinci

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO 10.1. Kebijakan Umum Penduduk Kabupaten Situbondo pada umumnya banyak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N rationya sebesar 20.

PENDAHULUAN. Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N rationya sebesar 20. PENDAHULUAN Selama ini para petani telah banyak memanfaatkan bahan organik sebagai pupuk di lahan pertanian, karena bahan tersebut merupakan bahan yang cepat melapuk. Salah satu contoh bahan organik yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein hewani yang tergolong mudah dipelihara dan sudah dikenal luas oleh masyarakat. Kambing

Lebih terperinci

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Powerpoint Templates RANCANGAN KOMODITAS DUKUNGAN PSP 1. Sub Sektor Tanaman Pangan: Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Lainnya Diutamakan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.2 Analisis Situasi Mitra pupuk organik.

BAB I. PENDAHULUAN 1.2 Analisis Situasi Mitra pupuk organik. BAB I. PENDAHULUAN 1.2 Analisis Situasi Mitra Pertanian merupakan sumber pangan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan bidang pertanian harus dapat memacu diri untuk meningkatkan

Lebih terperinci

VII. PEMECAHAN OPTIMAL MODEL INTEGRASI TANAMAN TERNAK

VII. PEMECAHAN OPTIMAL MODEL INTEGRASI TANAMAN TERNAK VII. PEMECAHAN OPTIMAL MODEL INTEGRASI TANAMAN TERNAK 7.1. Pola Usahatani Pola usahatani yang dimasukkan dalam program linier sesuai kebiasaan petani adalah pola tanam padi-bera untuk lahan sawah satu

Lebih terperinci

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengandangkan secara terus-menerus selama periode tertentu yang bertujuan

I. PENDAHULUAN. mengandangkan secara terus-menerus selama periode tertentu yang bertujuan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi potong adalah jenis ternak yang dipelihara untuk menghasilkan daging sebagai produk utamanya. Pemeliharaannya dilakukan dengan cara mengandangkan secara terus-menerus

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA NIFUBOKE KECAMATAN NOEMUTI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA. (Selasa, 19 Mei 2015)

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA NIFUBOKE KECAMATAN NOEMUTI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA. (Selasa, 19 Mei 2015) LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA NIFUBOKE KECAMATAN NOEMUTI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA (Selasa, 19 Mei 2015) Sebagian Kondisi awal lahan Kebun Buah Naga Disusun oleh: TIM KEM NIFUBOKE

Lebih terperinci

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Untuk dapat mulai menjalankan bisnis penggemukan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, disusun rencana aksi sebagai acuan dalam melakukan kegiatan sekaligus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam struktur ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada kontribusi sektor pertanian yang tidak hanya berperan dalam pembentukan

Lebih terperinci

HASIL SAMPINGAN KELAPA SAWIT HARAPAN BESAR BAGI PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI PROVINSI RIAU

HASIL SAMPINGAN KELAPA SAWIT HARAPAN BESAR BAGI PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI PROVINSI RIAU HASIL SAMPINGAN KELAPA SAWIT HARAPAN BESAR BAGI PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI PROVINSI RIAU Ketersediaan rumput alam yang semakin terbatas dengan kualitas yang kurang memadai sudah saatnya peternak berpindah

Lebih terperinci

BERTEMPAT DI GEREJA HKBP MARTAHAN KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR Oleh: Mangonar Lumbantoruan

BERTEMPAT DI GEREJA HKBP MARTAHAN KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR Oleh: Mangonar Lumbantoruan LAPORAN PENYULUHAN DALAM RANGKA MERESPON SERANGAN WABAH PENYAKIT NGOROK (Septicae epizootica/se) PADA TERNAK KERBAU DI KABUPATEN SAMOSIR BERTEMPAT DI GEREJA HKBP MARTAHAN KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN

Lebih terperinci

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak Hasil-hasil penelitian/pengkajian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya BPTP Sulawesi Tengah merupakan paket teknologi spesifik lokasi yang selanjutnya perlu disebarkan kepada pada ekosistem

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Desvionita Nasrul BP

SKRIPSI. Oleh : Desvionita Nasrul BP TINGKAT ADOPSI INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO DALAM PAKAN TERNAK SAPI POTONG ( Studi Kasus Pada Kelompok Tani Karya Abadi Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman ) SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

Zero Waste. [Prinsip Menciptakan Agro-Industri Ramah Lingkungan] Dede Sulaeman [1]

Zero Waste. [Prinsip Menciptakan Agro-Industri Ramah Lingkungan] Dede Sulaeman [1] Zero Waste [Prinsip Menciptakan Agro-Industri Ramah Lingkungan] Dede Sulaeman [1] Zero Waste [Prinsip Menciptakan Agro-industri Ramah Lingkungan] April 2008 Penulis: Dede Sulaeman, ST, M.Si Subdit Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan

Lebih terperinci

EVALUASI PROSES KOMPOSTING DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI KOMPOS

EVALUASI PROSES KOMPOSTING DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI KOMPOS Makalah EVALUASI PROSES KOMPOSTING DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI KOMPOS STUDI KASUS : UPT PENGOLAHAN SAMPAH DAN LIMBAH KOTA PROBOLINGGO IKA KRISTINA DEWI NRP. 3108 040 701 12/15/2008 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak di Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Desa Fajar Asri

Lebih terperinci

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 62 BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 3.1.Letak Geografi 3.1.1. Luas Wilayah Kecamatan bungus teluk kabung merupakan salah satu kecamatan di kota padang,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL ) terbuat dari bahan-bahan alami,

I. PENDAHULUAN. Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL ) terbuat dari bahan-bahan alami, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL ) terbuat dari bahan-bahan alami, sebagai media hidup dan berkembangnya mikroorganisme yang berguna untuk mempercepat penghancuran bahan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm CV. Anugrah Farm terletak di Simpang Curug RT.02/04 Kampung Baru, Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gaduhan Sapi Potong. Gaduhan adalah istilah bagi hasil pada bidang peternakan yang biasanya

TINJAUAN PUSTAKA. Gaduhan Sapi Potong. Gaduhan adalah istilah bagi hasil pada bidang peternakan yang biasanya TINJAUAN PUSTAKA Gaduhan Sapi Potong Gaduhan adalah istilah bagi hasil pada bidang peternakan yang biasanya dilakukan pada peternakan rakyat. Hal ini terjadi berkaitan dengan keinginan rakyat untuk memelihara

Lebih terperinci

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair Pupuk Organik Unsur hara merupakan salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penggunaan pupuk sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Barat cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat

I. PENDAHULUAN. Barat cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan terhadap daging khususnya daging sapi di Propinsi Sumatera Barat cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumatera Barat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu daerah di provinsi Lampung yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan jagung, sehingga

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN SAPI PERAH TAHUN 2009

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN SAPI PERAH TAHUN 2009 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN SAPI PERAH TAHUN 2009 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor Urut Perusahaan............................................................................

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. produksi yang dihasilkan oleh peternak rakyat rendah. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012), produksi susu dalam negeri hanya

PENDAHULUAN. produksi yang dihasilkan oleh peternak rakyat rendah. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012), produksi susu dalam negeri hanya 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan sapi perah di Indonesia, 90% merupakan peternakan sapi perah rakyat dengan kepemilikan kecil dan pengelolaan usaha yang masih tradisional. Pemeliharaan yang

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA UMUM PENGADAAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA UMUM PENGADAAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2013 NO. NAMA KEGIATAN PAKET PEKERJAAN 1. Penyediaan Alat Tulis Kantor 1. Pengadaan Alat Tulis Kantor 1 paket

Lebih terperinci

Diharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan

Diharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan SILASE TANAMAN JAGUNG SEBAGAI PENGEMBANGAN SUMBER PAKAN TERNAK BAMBANG KUSHARTONO DAN NANI IRIANI Balai Penelitian Ternak Po Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Pengembangan silase tanaman jagung sebagai alternatif

Lebih terperinci

INOVASI TEKNOLOGI KOMPOS PRODUK SAMPING KELAPA SAWIT

INOVASI TEKNOLOGI KOMPOS PRODUK SAMPING KELAPA SAWIT INOVASI TEKNOLOGI KOMPOS PRODUK SAMPING KELAPA SAWIT Lembaga Riset Perkebunan Indonesia Teknologi kompos dari tandan kosong sawit INOVASI TEKNOLOGI Tandan kosong sawit (TKS) merupakan limbah pada pabrik

Lebih terperinci

Nomor : Nama pewancara : Tanggal : KUESIONER PETERNAK SAPI BALI DI DESA PA RAPPUNGANTA KABUPATEN TAKALAR, SULAWESEI SELATAN

Nomor : Nama pewancara : Tanggal : KUESIONER PETERNAK SAPI BALI DI DESA PA RAPPUNGANTA KABUPATEN TAKALAR, SULAWESEI SELATAN LAMPIRAN Lampiran 1. Form Kuesioner Wawancara Peternak Nomor : Nama pewancara : Tanggal : KUESIONER PETERNAK SAPI BALI DI DESA PA RAPPUNGANTA KABUPATEN TAKALAR, SULAWESEI SELATAN I. Identitas Responden

Lebih terperinci

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt Sampah merupakan limbah yang mempunyai banyak dampak pada manusia dan lingkungan antara lain kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi.

Lebih terperinci

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam SKPD : DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Kode (1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (1) URUSAN KEHUTANAN 7,143,465, 8,48,49,4 1 3 1 Program Pelayanan Administrasi Terwujudnya pelayanan administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam SKPD : DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Kode URUSAN KEHUTANAN 7,393,465, 8,48,49,4 3 Program Pelayanan Administrasi Terwujudnya pelayanan administrasi Perkantoran perkantoran. 59,5, 765,, 3 2 Penyediaan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA DKI Jakarta merupakan wilayah terpadat penduduknya di Indonesia dengan kepadatan penduduk mencapai 13,7 ribu/km2 pada tahun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/09 /Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN AGUSTUS 2011 SEBESAR 99,44 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Agustus 2011 sebesar 99,44

Lebih terperinci

Sepuluh Faktor Sukses Pemanfaatan Biogas Kotoran Ternak

Sepuluh Faktor Sukses Pemanfaatan Biogas Kotoran Ternak Sepuluh Faktor Sukses Pemanfaatan Biogas Kotoran Ternak Oleh: Dede Sulaeman, ST, M.Si Pemanfaatan kotoran ternak menjadi energi biasa disebut dengan pemanfaatan biogas. Berdasarkan definisinya, biogas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik secara langsung maupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju peningkatan produktivitas tanaman padi di Indonesia akhir-akhir ini cenderung melandai, ditandai salah satunya dengan menurunnya produksi padi sekitar 0.06 persen

Lebih terperinci

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan 5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) 5.1.1 Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan Produk Unggulan Daerah (PUD) Lamandau ditentukan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Nainggolan K. (2005), pertanian merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Nainggolan K. (2005), pertanian merupakan salah satu sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Nainggolan K. (2005), pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia

Lebih terperinci

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit. BOKS LAPORAN PENELITIAN: KAJIAN PELUANG INVESTASI PENGOLAHAN LIMBAH KELAPA SAWIT DALAM UPAYA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI PROVINSI JAMBI I. PENDAHULUAN Laju pertumbuhan areal perkebunan

Lebih terperinci

Perkembangan Ekonomi Makro

Perkembangan Ekonomi Makro Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga membutuhkan ketersediaan pakan yang cukup untuk ternak. Pakan merupakan hal utama dalam tata laksana

Lebih terperinci

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :

Lebih terperinci

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN AgroinovasI FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN Usaha penggemukan sapi potong semakin menarik perhatian masyarakat karena begitu besarnya pasar tersedia untuk komoditas ini. Namun demikian,

Lebih terperinci

Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi

Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi Bangkinang-Salah satu kegiatan diseminasi inovasi hasil penelitian dan Pengkajian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau adalah kegiatan temu lapang. Pada sabtu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup sebagai petani. Dalam rangka mengangkat derajat kehidupan petani serta mendukung penyediaan

Lebih terperinci

KKN ITATS Tahun Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos. Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT

KKN ITATS Tahun Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos. Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT KKN ITATS Tahun 2010 Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT Lokasi pelatihan pembuatan kompos Tempat / Kelurahan Dusun Kelompok Bulurejo Kacangan VII Munggu Gianti Gianti

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. dengan menyediakan fungsi fasilitas berupa pasar ternak. (tengkulak/blantik) atau pembeli masih secara tradisional. Sistem jual beli /

I.PENDAHULUAN. dengan menyediakan fungsi fasilitas berupa pasar ternak. (tengkulak/blantik) atau pembeli masih secara tradisional. Sistem jual beli / I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan peternakan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan populasi ternak, meningkatkan produksi dan mutu hasil ternak agar dapat memenuhi permintaan pasar dan memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian dan agribisnis di pedesaan merupakan sumber pertumbuhan perekonomian nasional. Agribisnis pedesaan berkembang melalui partisipasi aktif petani

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Perkembangan Produksi Kakao di Indonesia. Kakao (Theobrema cocoa L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Perkembangan Produksi Kakao di Indonesia. Kakao (Theobrema cocoa L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Produksi Kakao di Indonesia Kakao (Theobrema cocoa L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan penting yang secara historis pertama kali dikenal di Indonesia

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Tujuan Sasaran RPJMD Kinerja Utama Program dan Kegiatan Indikator

Lebih terperinci

TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG

TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG Oleh : Ir. BERTI PELATIHAN PETANI DAN PELAKU AGRIBISNIS BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BONE TA. 2014 1. Sapi Bali 2. Sapi Madura 3.

Lebih terperinci

LIMBAHPUN BERMANFAAT INOKULAN RB UNTUK PRODUKSI KOMPOS BERMUTU

LIMBAHPUN BERMANFAAT INOKULAN RB UNTUK PRODUKSI KOMPOS BERMUTU LIMBAHPUN BERMANFAAT INOKULAN RB UNTUK PRODUKSI KOMPOS BERMUTU Kini isu pertanian organik makin kuat diwacanakan sejalan dengan makin diminatinya produk-produk pangan organik, makin mahalnya pupuk an organik

Lebih terperinci

DESAIN PEMBANGUNAN KEBUN DENGAN SISTEM USAHA TERPADU TERNAK SAPI BALESIA

DESAIN PEMBANGUNAN KEBUN DENGAN SISTEM USAHA TERPADU TERNAK SAPI BALESIA DESAIN PEMBANGUNAN KEBUN DENGAN SISTEM USAHA TERPADU TERNAK SAPI BALESIA DAPOT SITOMPUL PT Agricinal PENDAHULUAN Usaha ternak terpadu dengan perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sistem management

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) menerbitkan Buku Saku Statistik Makro Triwulanan. Buku Saku Volume V No. 4 Tahun

Lebih terperinci

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39 Ketersediaan sumber pakan hijauan masih menjadi permasalahan utama di tingkat peternak ruminansia. Pada musim kemarau tiba mereka terpaksa harus menjual dengan harga murah untuk mengatasi terbatasnya hijauan

Lebih terperinci

cair (Djarwati et al., 1993) dan 0,114 ton onggok (Chardialani, 2008). Ciptadi dan

cair (Djarwati et al., 1993) dan 0,114 ton onggok (Chardialani, 2008). Ciptadi dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Ubi kayu merupakan komoditi pertanian yang utama di Provinsi Lampung. Luas areal penanaman ubi kayu di Provinsi Lampung pada tahun 2009 adalah sekitar 320.344

Lebih terperinci

III. JENIS TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN YANG LALU

III. JENIS TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN YANG LALU III. JENIS TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN YANG LALU A. Jenis Ternak/Unggas Jenis Kegiatan/Usaha :... (... dari...) : 1. Pengembangbiakan 2. Penggemukan 4. Lainnya A). Mutasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kinali dan Luhak Nan Duomerupakandua wilayah kecamatan dari. sebelaskecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. Kedua kecamatan ini

I. PENDAHULUAN. Kinali dan Luhak Nan Duomerupakandua wilayah kecamatan dari. sebelaskecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. Kedua kecamatan ini I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Kinali dan Luhak Nan Duomerupakandua wilayah kecamatan dari sebelaskecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. Kedua kecamatan ini terletak berdampingan.secara geografis

Lebih terperinci

A. Realisasi Keuangan

A. Realisasi Keuangan BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%

Lebih terperinci