LAPORAN KINERJA. KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR Jl. Loader No.7, Telp/Fax. (0251) Laporan Kinerja KPU Kota Bogor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA. KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR Jl. Loader No.7, Telp/Fax. (0251) Laporan Kinerja KPU Kota Bogor"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR Jl. Loader No.7, Telp/Fax. (0251)

2 Kata Pengantar Puji dan syukur dipanjatkan ke khadirat Alloh SWT, karena berkat Rakhmat dan Karunia-Nya (LK) Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor Tahun dapat disusun dan diselesaikan tepat pada waktunya. disusun sebagai wujud pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sebagai penyelenggara Pemilihan Umum di tingkat Kabupaten/Kota sebagaimana diatur dalam Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah. Penyusunan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Instansi Pemerintah. Selain itu penyusunan LK juga berpedoman pada Keputusan KPU Nomor 63/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Tahun Sejalan dengan proses Reformasi Birokrasi di lingkungan Komisi Pemilihan Umum, sebagai salah satu satuan kerja di lingkungan Komisi Pemilihan Umum juga melakukan pemantauan dan pengendalian kinerja dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja di lingkungan unit kerja sekretariat. Sebagai penyelenggara Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah, memiliki komitmen untuk bekerja secara profesional, transparan, akuntabel, bersih dan bebas korupsi, baik dalam pengelolaan kelembagaan maupun dalam penyelenggaraan Pemilu. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya KPU i

3 Kota Bogor senantiasa berupaya agar pelaksaaan kinerja berorientasi hasil, baik hasil output maupun outcome. Sehingga pelaksanaan kinerja diharapkan dapat dipertanggungjawabkan baik secara institusional maupun kepada pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya. Hasil capaian pelaksanaan kinerja pada Tahun terhadap sasaran, secara umum telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Selanjutnya KPU Kota Bogor Tahun diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan untuk perbaikan ke depan, sehingga kinerja dan akuntabilitas menjadi lebih baik lagi dalam mewujudkan Visi KPU sebagai Penyelenggara Pemilihan Umum yang mandiri, Profesional, dan berintegritas untuk mewujudkan Pemilu yang LUBER dan JURDIL. Kerja keras dan kerjasama yang baik di antara Komisioner dengan jajaran Sekretariat dalam melaksanakan program dan kegiatan, Alhamdulillah pada Tahun, telah berhasil meraih 3 (tiga) penghargaan pengelolaan Pelayanan Informasi Publik, yaitu, pertama Penghargaan Sebagai Pengelola Pelayanan Informasi Publik dengan Kategori SANGAT PATUH dari KPU Provinsi Jawa Barat, kedua Penghargaan Kategori Website Terbaik KPU di Jawa Barat Tahun, dan ketiga Penghargaan atas Pengumuman Informasi Berkala Terbaik Tahun dari Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat. Penghargaan-penghargaan yang diterima oleh KPU Kota Bogor tersebut harus dapat dijadikan sebagai pemacu semangat untuk bekerja lebih baik lagi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik ( good governance). sekretariat Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh jajaran komisioner dan yang telah bekerjasama berupaya untuk menyelesaikan Tahun dengan penuh tanggungjawab dan keikhlasan. Namun demikian sebagaimana kata pepatah tak ada gading yang tak retak, Tahun yang telah disusun ini tentu masih banyak kekurangan dan hal-hal yang masih ii

4 perlu disempurnakan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya. Bogor, 20 Januari 2017 Ketua, UNDANG SURYATNA iii

5 Ringkasan Eksekutif sebagai penyelenggara Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah di tingkat Kota Bogor memiliki tanggungjawab untuk memberikan pelayanan kepada publik, baik pada masa tahapan penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada maupun dalam melaksanakan tugas rutin administrasi sebagai lembaga penyelenggara Pemilu. sebagai satuan kerja di tingkat kabupaten/kota secara hirarkis merupakan bagian dari KPU Provinsi Jawa Barat dan KPU Republik Indonesia, dengan demikian dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya selalu berpedoman pada program dan kegiatan yang telah ditetapkan oleh KPU dan KPU Provinsi Jawa Barat dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Sebagai satuan kerja KPU di tingkat kabuaten/kota, KPU Kota Bogor dalam menjalankan tugas dan kewenangannya memerlukan arah dan pedoman yang jelas sebagai acuan untuk menetapkan kinerja dan capaian kinerja yang terukur yang dapat dipertanggungjawabkan secara institusional, baik kepada institusi di atasnya maupun kepada publik. Oleh karena itu KPU Kota Bogor telah menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Tahun yang mengacu dan berpedoman pada Rencana Strategis KPU , dengan sasaran stratgeis dan indikator kinerja yang merupakan penjabaran dari sasaran iv

6 stratgeis dan indikator kinerja KPU dalam lingkup wilayah kerja. (LK) Tahun disusun sebagai perwujudan pertanggungjawaban dalam pencapaian sasaran strategis sesuai visi dan misi KPU. Dalam Perjanjian Kinerja (PK) Tahun, sesuai dengan DIPA KPU Kota Bogor Tahun, sasaran strategis adalah Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu, dengan 4 (empat) Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu 1) Persentase Terpenuhinya Pegawai Organik Kesekretariatan KPU (65%), 2) Persentase Kepatapan Waktu Penyelesaian Pelayanan Administrasi Kepegawaian (100%), 3) Pelanggaran Kode Etik Terhadap Penyelenggara Pemilu (0%), dan 4) Opini BPK atas LHP (WTP). Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja, dapat dikatakan semua target terpenuhi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya pada masa tidak sedang melaksanakan tahapan Pemilu dan Pilkada, KPU Kota Bogor selain melaksanakan program dan kegiatan sebagaimaan dianggarkan dalam DIPA, juga secara mandiri berinisiatif dan berinovasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menunjang pencapaian sasaran kinerja sesuai dengan Rencana Strategis yang telah ditetapkan. Sebagai lembaga penyelenggara Pemilu dan Pilkada, dalam upaya meningkatkan kepercayaan publik, telah berusaha bekerja secara profesional, transparan dan akuntabel, khususnya dalam memberikan Pelayanan Informasi Publik. Untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi Publik, secara offline menyediakan fasilitas Anjungan Informasi Publik (AJIP) yang menyajikan informasi Pemilu secara lengkap pada layar touchscreen yang mudah dioperasikan, sedangkan secara online menyediakan layanan informasi pada situs website yang selalu di update setiap saat. Selanjutnya dalam upaya melaksanakan pendidikan pemilih pemula, disediakan fasilitas perangkat pemilihan dengan menggunakan aplikasi e-voting, yang dapat digunakan dalam pemilihan Ketua OSIS di tingkat Sekolah Lanjutan Atas, Pemilihan BEM Perguruan Tinggi dan Pemilihan Ketua RT dan/atau RW. Atas capaian berbagai kinerja tersebut, pada Tahun telah berhasil meraih 3 (tiga) penghargaan dalam pengelolaan Pelayanan Informasi Publik, yaitu, pertama v

7 Penghargaan Sebagai Pengelola Pelayanan Informasi Publik dengan Kategori SANGAT PATUH dari KPU Provinsi Jawa Barat; kedua, Penghargaan Kategori Website Terbaik KPU di Jawa Barat Tahun ; dan ketiga, Penghargaan atas Pengumuman Informasi Berkala Terbaik Tahun dari Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat. Upaya dalam menunjang tercapainya sasaran dan target Kinerja untuk Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu, pada tahun, pada saat tidak sedang menyelenggarakan Pemilu/Pikada, melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai sasaran antara, sebagai pra kondisi untuk pencapaian kinerja pada tahun selanjutnya. Pertama, untuk capaian indikator kinerja Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu, telah diselenggarakan sosialisasi dan pendidikan pemilih sebagai pembelajaran berdemokrasi melalui fasilitasi pemilihan Ketua OSIS di 8 (delapan) Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA, SMK dan MAN) dengan rata-rata partisipasi di atas 90%. Antusiasme pemilih pemula dalam Pemilihan Ketua OSIS diharapkan dapat berdampak pada peningkatan partisipasi pemilih dalam Pilkada Tahun 2018 dan Pemilu Tahun Sedangkan untuk meningkatkan antusiasme usia pra-pemilih (usia tahun) terhadap Pemilu dan Pilkada, bersama KPU RI menyelenggarakan pendidikan pemilih dan simulasi pemilihan bagi pelajar SMPN 4 Bogor. Kedua, untuk capaian indikator kinerja Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu, dan indikator kinerja Persentase Pemilih Disabilitas yang Terdaftar dalam DPT yang Menggunakan Hak Pilihnya, KPU Kota Bogor bersama KPU RI menyelenggarakan Pendidikan Pemilih bagi Perempuan Penyandang Kesejahteraan Sosial (PMKS) bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostran) Kota Bogor, yang diikuti oleh 100 (seratus) peserta. Dengan tumbuhnya pemahaman dan kesadaran atas hak pilihnya diharapkan setiap peserta yang telah mengikuti pendidikan pemilih dapat mensosialisasikan lagi kepada masyarakat di lingkungannya, sehingga partisipasi pemilih perempuan dan penyandang disabilitas dapat meningkat pada Pemilu dan Pilkada selanjutnya. Ketiga, untuk capaian indikator kinerja Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk Dalam Daftar Pemilih dan indikator kinerja Persentase Pemilih Disabilitas yang Terdaftar dalam DPT yang Menggunakan Hak Pilihnya, telah dilakukan koordinasi dengan vi

8 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bogor untuk melakasnakan program Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih Berkelanjutan, yang meliputi identifikasi penduduk potensial pemilih, warga wajib KTP, pemberian status kependudukan kepada warga di Panti Jompo, Panti Asuhan, Lembaga Pemasyarakatan, Rumah Sakit Jiwa dan identifikasi hak pilih penyandang disabilitas. Hasil kegiatan ini diharpakan dapat meminimalisir jumlah pemilih yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih serta pemilih penyandang disabilitas dapat teridentifikasi sehingga dapat memfasilitasi pemilih disabilitas secara efektif dan efisien, yang pada akahirnya dapat meningkatkan partisipasi pemilih disabilitas. Keempat, untuk capaian indikator Persentase KPPS yang Telah Menerima Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Paling lambat 1 Hari Sebelum Hari Pemungutan Suara dengan Tepat Jumlah dan Kualitas, pra-kondisi untuk capaian kinerja dimaksud, telah melakukan kegiatan pendataan ulang (stock opname) untuk mengidentifikasi ketersediaan bilik dan kotak suara dan merencanakan kebutuhan logistik untuk penyelenggaran Pemilu dan Pilkada, supaya pengadaan kebutuhan logistik Pemilu bisa dilaksanakan dengan tepat ukuran (spesifikasi), tepat jumlah dan tepat waktu. Sedangkan, untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu, telah melakukan koordinasi dan melaksanakan serangkaian kegiatan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. Pertama, untuk capaian indikator kinerja Persentase Terpenuhinya Pegawai Organik Kesekretariatan KPU, telah dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Bogor dan KPU Provinsi Jawa Barat, sehingga komposisi pegawai di lingkungan terdiri atas, 11 (sebelas) PNS organik, dan 5 (lima) orang PNS Diperbantukan dari Pemerintah Kota Bogor. Dengan demikian target 65% (enam puluh liam persen) pegawai organik sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian kinerja dapat tercapai. Kedua, capaian indikator kinerja Persentase Ketepatan Waktu Penyelesaian Pelayanan Administrasi Kepegawaian, KPU Kota Bogor telah melakukan proses penyelesaian administrasi kepegawaian secara tepat waktu, sehingga tidak ada pegawai yang terlambat dalam pengurusan administrasi kepegawaiannya. Ketiga, untuk capain indikator kinerja Persentase Pelanggaran Kode Etik Terhadap Penyelenggara Pemilu, menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion Penegakan vii

9 Hukum Pilkada yang melibatkan unsur pemerintah daerah dan penegak hukum di Kota Bogor, yaitu Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap bentuk-bentuk pelenggaran pemilihan dan sanksi pidana maupun administrasi. Bagi jajaran penyelenggara pengetahuan dan pemahaman terhadap berbagai bentuk pelanggaran tersebut diharapkan jajaran penyelenggara dapat menghindari terjadinya pelanggaran hukum maupun kode etik, sehingga tidak ada satupun dari unsur penyelenggara tersangkut hukum maupun pelanggaran kode etik. Keempat, dalam upaya capaian indikator kinerja Opini BPK atas LHP, Sekretariat telah melaksanakan pengelolaan anggaran dan pengadministrasian laporan pertanggungjawaban keuangan tepat waktu dan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Kelima, terkait dengan indikator kinerja Persentase Ketepatan Waktu dalam Verifikasi Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota, pada Tahun tidak sedang melaksanakan tahapan Pemilu maupun Pilkada. Namun demikian upaya untuk mencapai indikator kinerja tersebut KPU Kota Bogor melakukan serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas kinerja SDM. Dalam upaya menunjang capaian sasaran kinerja Peningkatan Kapasitas Penyelenggara Pemilu, secara umum selain menggunakan indikator kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) secara kuantitatif, tetapi juga meningkatkan kapasitas kinerja SDM secara kualitatif. Pertama, menerima kunjungan dan melakukan dikusi dan berbagi pengalaman dengan penyelenggara Pemilu dari dalam dan luar negeri dan institusi lainnya. Pada tahun menerima kunjungan delegasi dari Election Commission (KPU), Negara Nepal (NEC) di bawah pimpinan Mani Ram Ojha (Ketua Divisi Hukum); menerima kunjungan dan diskusi dengan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Daerah Pemilihan Provinsi Jawa Barat, Dra. Ir. Hj. Eni Sumarni, M. Kes.; menerima kunjungan dan diskusi dengan KPU Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara; Sekretariat KPU Kabupaten Nabire Papua, dan KPU Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Kedua, melakukan kunjungan dan diskusi dengan KPU Kota Mataram, KPU Kota Tasikmalaya, KPU Kota Cimahi, KPU Kabupaten Bandung Barat, KPU Kota Administrasi Jakarta Barat, KPU Kabupaten Sukabumi dan KPU Kabupaten Cianjur. Ketiga, KPU viii

10 Kota Bogor menyelenggarakan kajian rutin berbagai Peraturan Perundang-undangan Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serta Peraturan lainnya yang terkait dengan tugas dan fungsi sebagai lembaga penyelenggara Pemilu. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap Hari Jum at dengan narasumber dari Komisioner dan Sekretaris beserta Kasubag di lingkungan satuan kerja KPU Kota Bogor dan pesertanya seluruh pegawai. Untuk menjaga kontinuitas program dan kegiatan serta melakukan pengawasan dan pengendalian, setiap hari Senin pada setiap minggunya dilaksanakan Rapat Pleno periodik mingguan, untuk menetapkan agenda kegiatan mengguan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada minggu sebelumnya. Dengan kegiatan ini dapat kontinuitas dan sinergitas penyelenggaraan kegiatan dapat termonitor dan terkendali. Selanjutnya, untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan yang Diatur Oleh KPU, melaksanakan serangkaian kegiatan prakondisi untuk membangun komunikasi dan persamaan persepsi dengan pemangku kepentingan. Untuk capaian indikator kinerja Persentase Partisipasi Pemangku Kepentingan Dalam Implementasi Regulasi dan indikator kinerja Persentase Sengketa Hukum yang Dimenangkan KPU, pra-kondisi yang dilakukan oleh adalah melakukan kegiatan Kunjungan Silaturahmi dan Sosialisasi Persiapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor Tahun 2018 kepada 12 (dua belas) Pengurus Partai Politik Tingkat Kota Bogor. Dalam kegiatan tersebut dibahas berbagai aturan penyelenggaraan Pilkada dan mendiskusikan berbagai potensi permasalahan. Dengan terbentuknya persamaan pemahan dan persepsi terhadap peraturan-peraturan penyelenggaraan Pilkada diharapkan akan dapat mengurangi potensi konflik dan sengketa pemilihan. Kegiatan lainnya dalam menciptakan pra-kondisi capaian indikator kinerja tersebut juga dilakukan Sosialisasi Rancangan Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilihan Umum kepada perwakilan partai politik di Kota Bogor bekerjasama dengan kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota bogor. Capaian kinerja Tahun sebagaimana Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan dan penciptaan prakondisi untuk capaian kinerja diharpkan target capaian kinerja sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis KPU Kota Bogor Tahun dapat tercapai sesuai rencana. KPU ix

11 Kota Bogor telah berkomitmen untuk meningkatkan prestasi kinerjanya agar penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada semakin dipercaya. x

12 Daftar Isi Kata Pengantar.. i Ringkasan Eksekutif. iv Daftar Isi. xi Daftar Tabel. xii Bab I. Pendahuluan... 1 A. Latar Belakang. 1 B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi 2 C. Gambaran Umum 11 D. Sistematika Laporan 12 d Bab II. Perencanaan Kinerja. 14 A. Rencana Strategis B. Perjanjian Kinerja Tahun. 16 Bab III. Akuntabilitas Kinerja 18 A. Capaian Kinerja Tahun.. 18 B. Penghargaan Yang Diraih.. 61 C. Realisasi Anggaran. 63 Bab IV. Penutup. 65 xi

13 Daftar Tabel Tabel 1.1 Tabel 1.2 Pembagian Penanggungjawab Divisi Di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor Pembagian Koordinator Wilayah Di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor. 8 Tabel 1.3. Gambaran Umum Kota Bogor. 12 Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja Tahun.. 16 Tabel 3.1. Skala Kategori Penilaian. 19 Tabel 3.2 Perbandingan Antara Sasaran Strategis, Target Indikator Kinerja dan Realisasi. 19 Tabel 3.3. Daftar Jumlah Pemohon Informasi PPID tahun. 22 Tabel 3.4. Jadwal Waktu Pengkajian Peraturan Perundangan Pemilu dan PKPU. 37 Tabel 3.5. Daftar PNS yang mutasi ke KPU Kabupaten/Kota lain.. 40 Tabel 3.6. Daftar PNS DPK yang dikembalikan ke Pemerintah Kota Bogor.. 41 Tabel 3.7. Kegiatan Bimbingan Teknis di KPU Provinsi Jawa Barat Tabel 3.8. Kegiatan Rapat Pleno Periodik Mingguan. 49 Tabel 3.9. Rincian penyerapan anggaran selama tahun xii

14 Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disebut KPU, sebagai lembaga penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap dan mandiri dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, yang secara heirarkis terdiri atas KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/kota. KPU Kota Bogor sebagai penyelenggara Pemilu di tingkat Kota Bogor dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dibantu oleh jajaran sekretariat yang dipimpin oleh seorang sekretaris.yang secara hierarkis juga bertanggungjawab kepada Sekretaris KPU Provinsi dan Sekretaris Jenderal KPU Republik Indonesia. Sebagai lembaga pemerintah, berkewajiban menyusun Laporan Kinerja sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Instansi Pemerintah. Berdasarkan Peraturan tersebut, Kementerian/Lembaga wajib melaporkan pertanggungjawaban keberhasilan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan. sebagai satuan kerja di lingkungan KPU yang memiliki tugas dan wewenang menyelenggarakan Pemilu di tingkat Kota Bogor. Sebagai satuan kerja dari KPU juga memiliki kewajiban dan tanggungjawab untuk melaporkan capaian kinerja atas program dan kegiatan sesuai sasaran kinerja yang telah ditetapkan sebagai wujud pertanggungjawaban kepada publik., memiliki tugas dan wewenang sebagai penyelenggara Pemilu/pemilihan di tingkat Kota Bogor. Sebagai lembaga yang menggunakan anggaran negara dalam pelaksanaan tugas dan kegiatannya serta lembaga yang mengedepankan sistem keterbukaan, transparan, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan, Laporan Kinerja (LK) memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja selama Tahun Anggaran, setiap capaian kinerja (performance results) Tahun tersebut diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja (performance agreement ) Tahun sebagai tolak ukur dan gambaran tingkat keberhasilan pencapaian kinerja KPU selama 1 tahun. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana target kinerja digunakan sebagai check point yang memberikan hasil guna perbaikan dan peningkatan kinerja. 1

15 B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, berikut adalah Kedudukan, Tugas, dan Fungsi dari KPU Kabupaten/Kota: 1. Kedudukan Pasal 1 angka 8 menyebutkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota selanjutnya disingkat menjadi KPU Kabupaten/Kota, adalah Penyelenggara Pemilu yang bertugas melaksanakan Pemilu di Kabupaten/Kota. 2. Tugas dan Wewenang sebagai penyelenggara Pemilihan Umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagai penyelenggara Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, dan sebagai penyelenggara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung di tingkat Kota Bogor memiliki Tugas dan Wewenang sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. : a. Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi: 1) Menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan jadwal di kabupaten/kota; 2) M elaksanakan berdasarkan semua ketentuan tahapan penyelenggaraan di kabupaten/kota peraturan perundang-undangan; 3) Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya; 4) Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya; 5) Menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi; 6) Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data Pemilu dan/atau pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai daftar pemilih; 7) Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara rekapitulasi suara dan sertifikat rekapitulasi suara; 8) Melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi di 2

16 kabupaten/kota yang bersangkutan berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK; 9) Membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi; 10) Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan mengumumkannya; 11) Mengumumkan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota terpilih sesuai dengan alokasi jumlah kursi setiap daerah pemilihan di kabupaten/kota yang bersangkutan dan membuat berita acaranya; 12) Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Panwaslu Kabupaten/Kota; 13) Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU pegawai sekretariat tindakan yang Kabupaten/Kota, dan KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan; 14) Menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat; 15) Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu; dan 16) Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atau peraturan perundang-undangan. b. Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden meliputi: 1) Menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan jadwal di kabupaten/kota; 2) Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di kabupaten/kota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; 3) Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya; 4) Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya; 5) Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data 3

17 Pemilu dan/atau pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai daftar pemilih; 6) Menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi; 7) Melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di kabupaten/kota yang bersangkutan berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara; 8) Membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi; 9) Menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota atas temuan dan laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilu; 10) Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU pegawai sekretariat Kabupaten/Kota, dan KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan; 11) Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat; 12) Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu; dan 13) Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atau peraturan perundang-undangan. c. Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota meliputi: 1) Merencanakan program, anggaran, dan jadwal pemilihan bupati/walikota; 2) Menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan KPPS dalam pemilihan bupati/walikota dengan memperhatikan pedoman dari KPU dan/atau KPU Provinsi; 3) Menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota tahapan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; 4) Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam pemilihan gubernur serta pemilihan bupati/walikota dalam wilayah kerjanya; 4

18 5) Mengoordinasikan, tahapan menyelenggarakan, dan mengendalikan penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota semua berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dari KPU dan/atau KPU Provinsi; 6) Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota; 7) Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data pemilu dan/atau pemilihan gubernur dan bupati/walikota terakhir dan menetapkannya sebagai daftar pemilih; 8) Menerima daftar pemilih dari PPK dalam menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraa pemilihan gubernur dan menyampaikannya kepada KPU Provinsi; 9) Menetapkan calon bupati/walikota yang telah memenuhi persyaratan; 10) Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara pemilihan bupati/walikota berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari seluruh PPK di wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan; 11) Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta pemilihan, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi; 12) Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil pemilihan bupati/walikota dan mengumumkannya; 13) Mengumumkan calon bupati/walikota terpilih dan dibuatkan berita acaranya; 14) Melaporkan hasil pemilihan bupati/walikota kepada KPU melalui KPU Provinsi; 15) Menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota atas temuan dan laporan adanya dugaan pelanggaran pemilihan; 16) Mengenakan sanksi administrative dan/atau menonaktifkan sementara anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai secretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota pemilihan dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan; 17) Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan pemilihan gubernur, bupati, dan walikota dan/atau yang berkaitan dengan tugas KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat; 18) Melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan pemilihan gubernur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan pedoman KPU dan/atau KPU Provinsi; 5

19 19) Melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota; 20) Menyampaikan hasil pemilihan bupati/walikota kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Menteri Dalam Negeri, bupati/walikota, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota; dan 21) Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atau yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. d. KPU Kabupaten/Kota dalam Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota berkewajiban: 1) Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu dengan tepat waktu; 2) Memperlakukan peserta Pemilu dan pasangan calon presiden dan wakil presiden, calon gubernur, bupati, dan walikota secara adil dan setara; 3) Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan Pemilu kepada masyarakat; 4) Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan 5) Menyampaikan perundang- undangan; laporan pertanggungjawaban semua kegiatan penyelenggaraan Pemilu kepada KPU melalui KPU Provinsi; 6) Mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh KPU Kabupaten/Kota dan lembaga kearsipan Kabupaten/Kota berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh KPU dan ANRI; 7) Mengelola barang inventaris KPU Kabupaten/Kota berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan; 8) Menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelenggaraan Pemilu kepada KPU dan KPU Provinsi serta menyampaikan tembusannya kepada Bawaslu; 9) Membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Kabupaten/Kota dan ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota; 10) Menyampaikan data hasil pemilu dari tiap-tiap TPS pada tingkat kabupaten/kota kepada peserta pemilu paling lama 7 (tujuh) hari setelah rekapitulasi di kabupaten/kota; 11) Melaksanakan keputusan DKPP; dan 12) Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan KPU, KPU Provinsi dan/atau peraturan perundang-undangan. 6

20 Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, dibantu oleh Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris yang bertanggungjawab kepada Ketua. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia melalui surat yang di sampaikan kepada KPU Provinsi /KIP Aceh dan KPU /KIP Kabupaten/Kota dengan nomor: 420/KPU/VIII/ tanggal 1 Agustus. Perihal Penamaan dan Pembagian Divisi. Terkait dengan surat tersebut pada hari kamis tanggal 11 Agustus menindaklanjuti dengan melaksankan rapat pleno. Hasil rapat pleno memutuskan dan menetapkan sebagai berikut: 1. Penamaan Divisi disesuaikan Surat Komisi Pemilihan Umum Nomor 420/KPU/VIII/; 2. Setiap anggota diputuskan memegang salah satu divisi, sehingga ke 5 (lima) divisi dibagi habis ke 5 (lima) anggota ; 3. Setiap penanggungjawab divisi memiliki seorang wakil penanggungjawab divisi; 4. Membagi tugas koordinator wilayah bagi anggota. PEMBAGIAN PENANGGUNGJAWAB DIVISI DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR Tabel 1.1 pembagian penanggungjawab divisi di lingkungan Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor PENANGGUNG No NAMA DIVISI RUANG LINGKUP JAWAB 1. Divisi Umum, Keuangan dan Logistik 2. Divisi Teknis 1. Administrasi Perkantoran 2. Kearsipan 3. Protokol dan Persidangan 4. Pengelolaan dan Pelaporan Barang Milik Negara 5. Kerumahtanggan Kantor 6. Keamanan 7. Pelaksanaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan Keuangan 8. Logistik 9. Pengelolaan Barang dan Jasa 1. Penentuan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi 2. Pencalonan 3. Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Suara serta Penetapan Hasil Pemilu 4. Pengantian Antar Waktu Anggota DPRD WAKIL PENANGUNG JAWAB Edi Kholki Zaelani, S.Sos. Dr. Bambang Wahyu Samsudin, S.Hut., M.Si. Hj. Siti Natawati, SH., MH. 7

21 WAKIL PENANGUNG PENANGGUNG No NAMA DIVISI RUANG LINGKUP JAWAB Penyusunan Program dan Anggaran 2. Pemutakhiran Data Pemilih 3. Sistem Informasi yang berkaitan dengan Tahapan Pemilihan 4. Pengelolaan Jaringan IT 5. Scan Hasil Pemilu 6. Pelaporan dan Evaluasi Tahapan Pemilu 1. Pembuatan Rancangan Keputusan Divisi Hukum 2. Verifikasi Partai Politik 3. Verifikasi DPD 4. Pelaporan Dana Kampanye 5. Telaah Hukum 6. Advokasi Hukum 7. Sengketa Pemilu 8. Dokumentasi Hukum 9. Pengawasan/Pengendalian Internal 1. Administrasi dan Rekruitmen Kepegawaian Divisi SDM dan Partisipasi 2. Rekruitmen dan PAW Badan Adhoc Masyarakat 3. Diklat dan Pengembangan SDM 4. Pengembangan Budaya Kerja Organisasi 5. Penegakan Disiplin Organisasi 6. Kampanye 7. Sosialisasi, Publikasi, dan Kehumasan 8. Partisipasi Masyarakat dan Pendidikan Pemilih 9. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Divisi Perencanaan dan Data JAWAB Drs. Undang Suryatna, M.Si. Samsudin, S.Hut., M.Si. Hj. Siti Natawati, SH., MH. Drs. Undang Suryatna, M.Si. Dr. Bambang Wahyu Edi Kholki Zaelani, S.Sos. PEMBAGIAN KOORDINATOR WILAYAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR Tabel 1.2 pembagian koordinator wilayah di lingkungan Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor NO. 1. KOORDINATOR Drs. Undang Suryatna, M.Si. WILAYAH KERJA Kecamatan Bogor Timur Kecamatan Bogor Tengah KELURAHAN Sindangsari Sindangrasa Tajur Sukasari Baranangsiang Katulampa Tegalega Babakan Sempur Pabaton Ciwaringin 8

22 NO. KOORDINATOR WILAYAH KERJA 2. Hj. Siti Natawati, SH., MH. Kecamatan Bogor Selatan 3. Samsudin, S.Hut., M.Si. Kecamatan Bogor Barat 4. Edi Kholki Zaelani, S.Sos. Kecamatan Tanah Sareal 5. Dr. Bambang Wahyu Kecamatan Bogor Utara KELURAHAN 6. Cibogor 7. Kebonkalapa 8. Panaragan 9. Paledang 10. Babakan Pasar 11. Gudang 1. Cikaret 2. Mulyaharja 3. Pamoyanan 4. Ranggamekar 5. Cipaku 6. Genteng 7. Kertamaya 8. Rancamaya 9. Bojongkerta 10. Harjasari 11. Muarasari 12. Cipaku 13. Lawanggintung 14. Batutulis 15. Bondongan 16. Empang 1. Pasirkuda 2. Pasirjaya 3. Pasirmulya 4. Gunungbatu 5. Loji 6. Menteng 7. Cilendek Timur 8. Cilendek Barat 9. Sindangbarang 10. Curug 11. Curugmekar 12. Semplak 13. Bubulak 14. Situgede 15. Balumbangjaya 16. Margajaya 1. Cibadak 2. Kayumanis 3. Kebonpedes 4. Kedungbadak 5. Kedungjaya 6. Kedungwaringin 7. Kencana 8. Mekarwangi 9. Sukadamai 10.Sukaresmi 11.Tanah Sareal 1. Bantarjati 2. Cibuluh 3. Ciluar 4. Cimahpar 5. Ciparigi 6. Kedunghalang 7. Tanahbaru 8. Tegalgundil 9

23 C. GAMBARAN UMUM 1. Pembentukan Kelembagaan Kelembagaan pada awalnya dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan Keputusan KPU No 68 Tahun 2003 Tentang Tata Cara Seleksi dan Penetapan Keanggotaan Komisi Pemilihan Umum (KPU ) Provinsi dan KPU Kabupaten/ Kota. Untuk membentuk dan menetapkan keanggotaan KPU Kota Bogor maka terlebih dahulu dilantik oleh Gubernur Jawa Barat Sekretaris dan 2 (dua) Ka Sub Bagian Umum dan Teknis Penyelenggara Pemilu berdasarkan Kepres Nomor 67 tahun Menindaklanjuti SK KPU No.68 Tahun 2003, dibentuk Tim seleksi Anggota melalui Surat Keputusan Walikota Bogor No ,1 tahun 2003 tanggal 1 April 2003.Dari seluruh rangkain seleksi Tim lseleksi akhirnya menetapkan 10 (sepuluh ) besar untuk disampaikan KPU Provinsi Jawa Barat dan pada akhirnya terpilih 5 (lima ) orang Anggota dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum No : 214 Tahun 2003 tanggal 12 Juni 2003 tentang Pengangkatan Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor Periode atas nama : Ir, Ir. H. Radjab Tampubolon. 2. Drs. Undang Suryatna, 3. Ir. Endang Oman, 4. Agus Teguh Suryaman, dan 5. H. Muchtar Nasution SH. Anggota Periode Dengan berakhirnya masa jabatan anggota Periode maka pada Tahun 2008 dilaksanakan seleksi anggota berdasarkan Peraturan KPU No 13 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Seleksi dan Penetapan Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota. Tim seleksi Anggota menyampaikan 10 (sepulu) calon Anggota kepada KPU Provinsi Jawa Barat untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan. Dan hasil akhir nya adalah terpilihnya 5 (lima) orang Anggota untuk sebagai Anggota JB /IX/2008 tanggal dengan keputusan KPU Jawa Barat No : 172.SK/KPU- 19 September tentang Pengangkatan Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor. Susunan anggota periode terdiri dari : 1. Agus Teguh Suryaman, SH. SKh; 2. Drs. Undang Suryatna, M.Si; 3. Ir. H. Endang Oman; 4. Edi Kholki Zaelani, S. Sos; dan 5. Hj. Siti Natawati,SH. 10

24 3. Pengantian Antar Waktu Pada Bulan November 2012 Komisioner Ir.H.Endang Oman meninggal dunia, maka dengan kejadian tersebut dilaksanakan pengantian antar waktu (PAW), yaitu : diisi berdasarkan hasil seleksi pada tahun 2008 oleh urutan keenam yaitu : H. Achmad Adjidji,SH, M.Si dan ditetapkan dengan Surat Keputusan KPU Provinsi Jawa Barat Nomor: 23/Kpts/KPU- Prov-011/III/2013 tanggal 20 Maret 2013 tentang Penggantian Antar Waktu Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor sebagai berikut : 1. Agus Teguh Suryaman,SH. S.Kh 2. Drs. Undang Suryatna,M.Si 3. Edi Kholki Zaelani, S. Sos 4. Hj. Siti Natawati, SH 5. H. Achmad Adjidji,SH, M.Si 4. Anggota Periode Seleksi Anggota Periode dilaksanakan berdasarkan Peraturan KPU No 02 tahun 2013 tentang Seleksi Angogota Komisi Pemilihan Umum Keputusan Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Komisi Pemilihan Umum Pedoman Pelaksanaan Kabupaten/ Kota dan Nomor 47/Kpts/KPU/Tahun tentang Seleksi Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum kabupaten/ Kota Seluruh Indonesia dan berdasarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan terhadap Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum kabupaten/kota tahap II, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat menetapkan 5 (lima ) calon ) Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor dari 10 (sepuluh ) calon yang diajukan oleh Tim seleksi Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor. Kelima calon terpilih ditetapkan dengan Keputusan KPU Provinsi Jawa Barat No: 218/Kpts/KPU- Prov-01/XII/2013 tanggal 20 Desember 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor Periode Dengan susunan sebagai berikut: 1. Drs. Undang Suryatna,M.Si, 2. Bambang Wahyu, M.Phil, 3. Edi Kholki Zaelani, S. Sos, 4. Samsudin, S, Hut. M.Si, dan 5. Hj. Siti natawati,sh. 5. Gambaran Umum Kota Bogor Dalam menyelenggarakan Pemilu di Kota Bogor berikut adalah gambaran umum Kota Bogor : 11

25 Tabel 1.3 gambaran umum Kota Bogor Gambaran Umum Kota Bogor Luas Wilayah Ha. Kecamatan 6 Kecamatan Kelurahan Penduduk 68 Kelurahan L jiwa P jiwa Jml jiwa Kepadatan Penduduk org/ km2 Kursi Anggota DPRD Kota Bogor 45 Kursi Daerah Pemilihan 5 Dapil D. SISTEMATIKA PELAPORAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas maka KPU Kota Bogor Tahun Anggaran disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF Memuat ringkasan berupa pokok-pokok isi dari seluruh Laporan Akuntabilitas Kinerja. DAFTAR ISI PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, kedudukan, tugas dan fungsi, gambaran umum dan sistematika laporan. PERENCANAAN KINERJA Dalam bab ini duraikan mengenai rencana strategis tahun dan ikhtisar penetapan kinerja tahun

26 AKUNTABILITAS KINERJA Dalam bab ini diuraikan mengenai: A. capaian kinerja organisasi capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. B. Penghargaan yang diraih Menguraikan penghargaan yang diraih selama tahun C. Realisasi Anggaran menguraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja. PENUTUP Dalam bab ini diuraikan mengenai simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mengdatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. 13

27 Bab II Perencanaan Kinerja A. RENCANA STRATEGIS Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap Lembaga/Instansi Pemerintah dalam melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan diwajibkan untuk membuat Rencana Strategis (Renstra). Berkaitan dengan hal tersebut, Komisi Pemilihan Umum telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) periode , dan telah ditetapkan melalui Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 63/Kpts/KPU/Tahun Renstra KPU memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, kegiatan dan pendanaannya yang akan dilaksanakan oleh seluruh satuan kerja di lingkungan KPU selama periode 5 (lima) tahun mendatang. Visi KPU adalah sebagai berikut: Menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum yang mandiri, Professional, dan Berintegritas untuk Terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL Pernyataan visi diatas merupakan gambaran tegas dari komitemen Komisi Pemilihan Umum untuk menyelenggarakan pemilu yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan mandiri serta dilandasi dengan mekanisme kerja yang efektif, efisien, berpegang teguh pada etika profesi dan jabatan, berintegritas tinggi dan berwawasan nasional sehingga menjadikan Komisi Pemilihan Umum sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum yang terpercaya dan professional dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Di samping itu, Komisi Pemilihan Umum juga berkomitmen penuh untuk ikut mengambil bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya di bidang politik kepemiluan. Relevansi pernyataaan visi Komisi Pemilihan Umum dengan visi nasional dan agenda prioritas nasional yang disebut NAWA CITA, yakni pembangunan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya serta peningkatan kualitas sumber daya manusia penyelenggara pemilu. Hal ini menyiratkan pentingnya Komisi Pemilhan Umum memperkuat brand image organisasi menjadi penyelenggara pemilihan umum yang berintegritas, professional, dan mandiri demi terwujudnya kualitas penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia. 14

28 Untuk menjabarkan Visi tersebut diatas, maka KPU telah menyusun Misi. Visi dan Misi tersebut akan dilaksanakan oleh seluruh Satuan Kerja selama kurun waktu Adapun Misi KPU adalah sebagai berikut: 1. Membangun SDM yang kompeten sebagai upaya menciptakan penyelenggara pemilu yang profesional; 2. Menyusun regulasi di bidang pemilu yang memberikan kepastian hukum, progesif, dan partisipatif; 3. Meningkatkan kualitas pelayanan pemilu, khususnya untuk para pemangku kepentingan dan umumnya untuk seluruh masyarakat; 4. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih yang berkelanjutan; 5. Memperkuat Kedudukan Organisasi dalam Ketatanegaraan; 6. Meningkatkan integritas penyelenggara Pemilu dengan memberikan pemahaman secara intensif dan komprehensif khususnya mengenai kode etik penyelenggara pemilu; 7. Mewujudkan penyelenggara pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel serta aksesable. Selanjutnya dalam rangka mencapai Visi dan pelaksanaan Misi tersebut dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan (goals) organisasi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi yang akan dilaksanakan atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan ini maka KPU dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi Visi dan pelaksanaan Misinya untuk kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Tujuan disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh lembaga penyelenggara pemilu. Adapun tujuan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: 1. Terwujudnya lembaga KPU yang memiliki integritas, kompetensi, kredibilitas, dan kapabilitas dalam menyelenggarakan pemilu; 2. Terselenggaranya pemilu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia; 4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu; 5. Terselenggaranya pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, dan aksesable. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai tersebut maka dalam pelaksanaannya dijabarkan ke dalam sasaran yang lebih spesifik dan terukur, sehingga dapat 15

29 menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian program dan kegiatan. Kebijakan, Program serta Kegiatan tersebut akan dituangkan dan dijabarkan dalam suatu Rencana Kinerja (Performance Plan). Penetapan sasaran strategis ini diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan program, kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan tiap tahunnya. Adapun sasaran strategis KPU yang hendak dicapai selama adalah: 1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemilu, dengan indikator kinerja utama sebagai berikut: a. Persentase partisipasi pemilih dalam pemilu; b. Persentase partisipasi pemilih perempuan dalam Pemilu; c. Persentase pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya; d. Persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam dafar pemilih; e. Persentase KPPS yang telah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara palaing lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara tepat jumlah dan kualitas. 2. Meningkatnya kapasitas penyelenggara pemilu, dengan indikator kinerja utama sebagai berikut: 1. Persentase terpenuhinya jumlah pegawai organik kesekretariatan KPU; 2. Persentase ketepatan waktu penyelesaian administrasi kepegawaian; 3. Persentase pelanggaran kode etik terhadap penyelenggara pemilu; 4. Opini BPK atas LHP; 5. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik pasca Pemilu; 6. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota. 3. Meningkatnya kualitas regulasi kepemiluan, dengan indikator kinerja utama sebagai berikut: 1. Persentase partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan regulasi; 2. Persentase sengketa hukum yang dimenangkan oleh KPU B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN Perjanjian Kinerja Tahun sebagai berikut: No. 1 Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu Target Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu 16

30 No Sasaran Program/Kegiatan Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan yang Diatur Oleh KPU Indikator Kinerja Target Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu Persentase Pemilih Disabilitas yang Terdaftar dalam DPT yang Menggunakan Hak Pilihnya Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk Dalam Daftar Pemilih Persentase KPPS yang Telah Menerima Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Paling lambat 1 Hari Sebelum Hari Pemungutan Suara dengan Tepat Jumlah dan Kualitas Persentase Terpenuhinya Pegawai Organik Kesekretariatan KPU Persentase Ketepatan Waktu Penyelesaian Pelayanan Administrasi Kepegawaian Persentase Pelanggaran Kode Etik Terhadap Penyelenggara Pemilu Opini BPK atas LHP Persentase Ketepatan Waktu dalam Verifikasi Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota Persentase Partisipasi Pemangku Kepentingan Dalam Implementasi Regulasi Persentase Sengketa Hukum yang Dimenangkan KPU Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPU Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik Jumlah Anggaran Tahun 65 %, 100 %, 0 %, WTP Rp. Anggaran ,00 Rp ,00 Rp ,00 17

31 Bab III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Tahun Kinerja Tahun, pada hakekatnya merupakan suatu bagian dari proses atau kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran Rencana Strategis Dengan demikian, pencapaian kinerja per satuan kegiatan di tahun merupakan bagian dari pencapaian sasaran Rencana Strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra. Untuk keperluan penilaian akuntabilitas kinerja, maka dilakukan pengukuran kinerja yang disusun berdasarkan realisasi pelaksanaan kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun. Pengukuran tingkat capaian kinerja Tahun dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja, sasaran dengan realisasinya dan menentukan skala kategori penilaian. Skala kategori penilaian dapat dilihat pada tabel berikut: 18

32 Tabel 3.1 Skala Kategori Penilaian No. Rentang Nilai (dalam persen) Kategori Keterangan 1 > Sangat Berhasil Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan telah melampaui target indikator kinerja Kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai target indikator kinerja Kegiatan yang dilaksanakan telah mendekati target indikator kinerja Kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan target indikator kinerja Kegiatan yang dilaksanakan sangat tidak sesuai dengan target indikator kinerja Cukup Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil Sedangkan perbandingan antara sasaran strategis, target indikator kinerja dan realisasinya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 perbandingan antara sasaran strategis, target indikator kinerja dan realisasi No. 1 2 Sasaran Program/Kegiatan Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu Indikator Kinerja Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu Persentase Pemilih Disabilitas yang Terdaftar dalam DPT yang Menggunakan Hak Pilihnya Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk Dalam Daftar Pemilih Persentase KPPS yang Telah Menerima Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Paling lambat 1 Hari Sebelum Hari Pemungutan Suara dengan Tepat Jumlah dan Kualitas Persentase Terpenuhinya Pegawai Organik Kesekretariatan KPU Persentase Ketepatan Waktu Penyelesaian Pelayanan Administrasi Kepegawaian Persentase Pelanggaran Kode Etik Terhadap Penyelenggara Pemilu Opini BPK atas LHP Persentase Ketepatan Waktu dalam Verifikasi Target Realisasi Capaian 65 %, 68,75% 105,77% 100 %, 100% 100% 0 %, 0% 0% WTP 19

33 No. 3 Sasaran Program/Kegiatan Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan yang Diatur Oleh KPU Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota Persentase Partisipasi Pemangku Kepentingan Dalam Implementasi Regulasi Persentase Sengketa Hukum yang Dimenangkan KPU secara umum dapat mencapai target kinerja sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun. Analisis dan evaluasi capaian kinerja pada tahun dapat dijelaskan sebagai berikut: Sasaran 1 Meningkatnya Kualitas Penyelenggara Pemilu Indikator kinerja dari sasaran strategis meningkatnya kualitas penyelenggara Pemilu adalah: 1. Persentase partisipasi pemilih dalam Pemilu Tidak ada target capaian indikator kinerja Persentase partisipasi pemilih dalam Pemilu karena di Kota Bogor tidak melaksanakan Pemilu/Pemilihan di tahun. Di tahun, melaksanakan beberapa upaya untuk meningkatkan persentase partisipasi pemilih dalam Pemilu di tahun 2018 dan tahun 2019 nanti. Upaya tersebut antara lain: a. Pelayanan Informasi Publik Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya. Setiap orang berhak memperoleh informasi publik karena hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar tahun Keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik atau Good Governance. Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik. 20

34 Oleh karena pentingnya informasi publik, maka diterbitkanlah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) adalah badan publik, yang wajib memberikan pelayanan informasi kepada publik. Untuk mewujudkan pelayanan kepada publik KPU RI telah menerbitkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum. Dengan kemajuan era digital maka,keterbukaan informasi publik di lingkungan Komisi Pemilihan Umum pada saat ini sudah berbasis online, dengan adanya aplikasi di website KPU RI dikenal dengan nama e-ppid. e-ppid/ppid online ini disediakan untuk seluruh Komisi Pemilihan Umum dari tingkat Pusat dalam hal ini adalah Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/KIP Aceh dan Komisi Pemilihan Umum /KIP Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia.dan dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Dengan mengisi formulir permohonan informasi yang tersedia secara online pemohon dapat mendonwload informasi yang disediakan dan diperlukan oleh pemohon informasi. Selain itu, untuk menunjang pelayanan informasi kepada publik, maka KPU RI membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dari tingkat pusat sampai tingkat di tingkat daerah. Di pengelolaan informasi dan dokumentasi ini berada di Sub Bagian Teknis dan Hupmas. Bagai masyarakat yang membutuhkan informasi secara online dapat mengakses e-ppid di website KPU RI Atau di website Kategori informasi yang disediakan oleh E PPID /PPID Online secara umum terbagi kedalam tiga kategori yaitu: Informasi Berkala, Informasi setiap saat dan 21

35 Informasi serta merta. Untuk e-ppid/ppid Online sudah mengunggah beberapa informasi sebagai berikut : 1) Informasi Berkala Untuk Informasi Berkala PPID sudah mengunggah/meng-upload sebanyak 40 (empat puluh) Informasi. 2) Informasi Setiap Saat Untuk Informasi Setiap Saat PPID sudah mengunggah sejumlah 69 (enam puluh sembilan) Informasi. 3) Informasi Serta Merta Untuk Informasi serta merta PPID belum mengunggah informasi, karena pelaksanaan Tahapan pilkada baru akan dilaksanakan Tahun 2018 serta Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Tahun Pemohon informasi di sampai dengan saat ini melalui surat dan datang langsung ke kantor untuk mengajukan permohonan Informasi. Dan dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember ini, jumlah pemohon informasi sebanyak 33 (tiga puluh tiga), Berikut daftar jumlah pemohon informasi PPID selama tahun : Tabel 3.3 Daftar Jumlah Pemohon Informasi PPID tahun No Bulan/ Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Pemoh on Inform asi Permin taan Informasi Publik Tindak Lanjut Atas Permohonan Informasi DikabulDikabulkan Ditokan Seluruhnya lak sebagian v v v v v v v v v v v waktu (hari) Ketera ngan / Alasan Penol okan 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari - - b. Penggunaan AJIP 22

36 Layanan Anjungan Informasi Pemilu (AJIP). Anjungan Informasi Pemilu (AJIP) menampilkan informasi data pelaksanaan pemilu oleh dimulai dari tahun 2004 sampai dengan tahun Informasi Pemilu tersebut meliputi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/kota dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Informasi yang ditampilkan diantaranya jumlah pemilih, peserta Pemilu, partai politik dan calon, pasangan calon, visi dan misi pasangan calon, contoh model surat suara, partisipasi pemilih dan peta politik untuk setiap Pemilu dan Pemilihan. Seluruh informasi tentang pelaksanaan pemilu dapat diakses melalui Anjungan Informasi Pemilu (AJIP) pada layar sentuh (touch screen) komputer yang ada di kantor KPU. Aplikasi AJIP sangat mudah diakses (user friendly), pengguna tidak memerlukan bimbingan untuk mengoperasikannya, karena di layar monitor sudah tampil menu informasi untuk dipilih sesuai kehendak pengguna informasi. AJIP diresmikan pada Juli 2015 oleh Wali Kota Bima Arya Sugiarto. Aplikasi ini dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan informasi pemilu di KPU Kota Bogor. Kehadiran Anjungan Informasi Pemilu (AJIP) ini merupakan komitmen nyata dalam mempertahankan prestasi dalam keterbukaan informasi 23

37 publik yang diraih pada KPU Award tingkat Provinsi jawa Barat dan KPU Award tingkat Nasional Tahun AJIP juga digunakan saat peresmian Rumah Pintar Pemilu di KPU Provinsi Jawa Barat, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Juri Ardiantoro meresmikan Rumah Pintar Pemilu di Kantor KPU Provinsi Jawa Barat (Jabar), Bandung, hari selasa 18 Oktober. Rumah Pintar Pemilu hadir sebagai sarana KPU untuk menyadarkan masyarakat tentang informasi kepemiluan. c. Pendidikan Pemilih Pemula Komisi Pemilihan Republik Umum Indonesia melalui program Rumah Pintar Pemilu pada Sabtu, 4 Juni melaksanakan dengan kerja sama SMP Negeri 4 Kota Bogor yang beralamat di Jl. Kartini no. 16 Kota Bogor. Kegiatan dengan tajuk Masyarakat Sadar Demokrasi Sejak Dini (MAS dilaksanakan melibatkan DIDI), dengan pelajar sekolah menengah pertama yang saat ini duduk di klas VIII dan berusia sekitar tahun. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu bermain peran dalam Pemungutan Suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang difasilitasi oleh dimana para pelajar memainkan peran sebagai Peserta Pemilihan, Petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara), Petugas Keamanan,Saksi dan Para pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya. dan diakhiri dengan penghitungan perolehan suara, dari 129 surat suara yang tidak sah hanya hanya 2 (dua) surat suara. d. E-voting Penerapan e-voting sebagai suatu model pemungutan dan penghitungan suara secara elektronik, pertama kali diselenggarakan oleh bekerjasama dengan mahasiswa Institut Pertanian Bogor Program Studi Informatika pada bulan Juni 2011, yang merupakan pemungutan dan penghitungan suara elektronik dalam Pemilihan Ketua RW 02 Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. 24

38 Sejak saat itu muncul permintaan-permintaan dari berbagai sekolah yang meminjam perangkat pemilihan elektronik (Electronic-Voting Machine) untuk melaksanakan pemilihan Ketua OSIS di sekolahnya. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana dikemukakan di atas memandang perlu untuk membuat dan mengembangkan suatu model Electronic-Voting Machine (EVM) yang sederhana, mudah digunakankan (user friendly), relatif murah dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemilihan, seperti azas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur Dan Adil (LUBER-JURDIL). Perangkat EMV sebagaimana dimaksud nantinya diharapkan dapat dipinjamkan kepada sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan organisasi kemasyarakatan lainnya yang memerlukan perangkat pemilihan elektronik yang ada di, untuk digunakan dalam pemilihan Ketua/Pimpinan organisasinya. Beberapa kegiatan dilaksanakan di untuk memfasilitasi pendidikan demokrasi melalui e-voting, yaitu : 1) SMA IT Ummul Quro SMA IT Ummul Quro menggunakan E-Voting untuk melaksanakan Pemilihan Raya (Pemira) yang dilaksanakan oleh panitia yang disebut dengan Komisi Pemilihan Osis (KPO). Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS dengan E- Voting, diikuti oleh siswa yang terdaftar sebagai pemilih sebanyak 188 siswa dengan rincian 103 (54,79%) laki laki dan 85 (45,21%) perempuan sedangkan yang menggunkan hak 25

39 pilihnya sebanyak 180 siswa terdiri dari 98 (54,44%) laki laki dan 82 (45,56%) perempuan. Dan yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 8 siswa terdiri dari 5 ( 62,50%) laki laki dan 3 (37,50%) perempuan. Perolehan suara sah sebagaimana yang tercantum dalam Berita Acara pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMA IT UMMUL QURO adalah 1). Pasangan Irfan dan Soffi memperoleh suara sah 100 (55,56%) 2). Pasangan Akbar dan Fatih memperoleh suara sah 63 ( 35,00%) dan pasangan Nabilah dan Fatimah 17% (9,44%). 2) SMAN 3 Kota Bogor SEMANTI MEMILIH adalah kegiatan penyelenggaraan pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Ketua Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) SMA Negeri 3 Kota Bogor. Peserta Pemilihan dalam Kegiatan SMANTI MEMILIH ini terdiri Calon Ketua OSIS dan Calon Ketua MPK. Calon Ketua OSIS dengan Nomor Urut 1 : Naufal Aditia. Nomot Urut 2 Muhamad Raihandhia dan Nomor Urut 3 : Muhammmad Alfitras.Sedangkan Calon Ketua MPK terdiri dari Nomor urut 1 : Nafira Ludhfiani. Nomor Urut 2: M. Syarif Rangga. Nomor Urut 3 : Raihan Abdul Rahman dan Nomor Urut 4 : Ahmad Jindan. Pemungutan suara dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 1 September. Hadir dalam kegiatan tersebut adalah Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman, Camat Bogor Timur. Komisioner KPU Kota Bogor, dan Jajaran Sekretariat. 26

40 Bima berkesempatan hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berlokasi di Aula SMA Negeri 3 Kota Bogor, sebagai pemilih kehormatan untuk memberikan suaranya dengan menggunakan E Voting. Dengan menggunakan 2 (dua) Bilik Suara Elektronik para pemilih memberikan suaranya. Bilik Suara Elektonik ke 1 (satu) untuk memilih Calon Ketua OSIS dan Bilik Suara Elektronik ke 2 (dua) untuk memilih Calon Ketua MPK. Hasil Pemungutan dan Penghitungan Suara Elektronik Di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebagai berikut : I. HASIL PEMILIHAN KETUA OSIS SMA NEGERI 3 KOTA BOGOR A. DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH NO DATA PEMILIH Pemilih Terdaftar Menggunkan Hak Pilih Tidak Menggunakan Hak Pilih Lk Pr Jumlah Lk (%) 41,87% 41,32% Pr(%) 58,13% 58,68% Jumlah 100 % 100% % 51,32% 100% B. DATA PEROLEHAN SUARA SAH CALON PESERTA PEMILIHAN NO URUT NAMA CALON PESERTA PEMILIHAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA NAUFAL ADITIYA MUHAMMAD RAIHANDHIA MUHAMMAD ALFITRAS PERSE NTASE 28,75% 36,63% 34,61% PERINGKAT PEROLEHA N SUARA II. HASIL PEMILIHAN KETUA MPK SMA NEGERI 3 KOTA BOGOR A. DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH NO 1 DATA PEMILIH Pemilih Terdaftar Lk 424 Pr 591 Jumlah 1015 Lk (%) 41,77% 2 Menggunakan Hak Pilih Tidak Menggunakan Hak Pilih ,77% ,00% 3 Pr(%) 58,23 % 58,23 % 0,00% Jumlah 100 % 100% 0,00% B. DATA PEROLEHAN SUARA SAH CALON PESERTA NO URUT NAMA CALON PESERTA PEMILIHAN NAFIRA MUHAMMAD SYARIF RANGGA RAIHAN ABDURRAHMAN AHMAD JINDAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PERSEN -TASE ,21% 14,21% 23,22% 34,36% PERINGKA T PEROLEHAN SUARA ) MAN 1 Bogor Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bogor yang berlokasi di Jalan Pajajaran Bogor Timur Kota Bogor menggelar pesta demokrasi Pemilihan Ketua OSIS melalui EVoting yang difasilitasi oleh pada hari Rabu Tanggal 28 September. 27

41 Kegiatan ini merupakan salah satu program dalam melaksanakan pendidikan pemilih dan demokrasi pada generasi muda. Melalui keterlibatan dalam menyusun tahapan kegiatan, pencalonan, kampanye, pendataan hak pilih, dan pemungutan suara, diharapkan terbangun kesadaran berdemokrasi sehingga pada saatnya nanti mereka dapat berpartisipasi aktif dalam mengawal proses Pemilu/pemilihan. Pada kegiatan tersebut komisioner Divisi Teknis menjadi Pembina Upacara di sekolah tersebut dan memberikn arahan mengenai pentingnya membangun kehidupan demokrasi dan pemilihan merupakan mekanisme demokratis dalam memilih pemimpin, baik dalam kelompok kecil, lingkungan sekolah, masyarakat dan pemerintahan. Fasilitasi kegiatan pemilihan Ketua OSIS dengan e-voting, selain digunakan sebagai sarana pendidikan pemilih dan demokrasi, juga untuk mempersiapkan pemilih muda agar apabila suatu saat Pemilu/Pemilihan dilaksankan secara elektronik sebagaimana dimungkinkan dalam undang-undang Pemilu/Pemilihan. 4) SMAN 6 Kota Bogor Pemberian suara secara elektronik (e-voting) dilaksanakan untuk memilih Ketua OSIS SMAN 6 Kota Bogor, bertempat di Aula SMAN 6 Kota Bogor, Jl. Wallet No. 13 Tanah Sareal, kota Bogor. Ada 3 (tiga) kandidiat Ketua OSIS yang menjadi peserta pemilihan, yaitu Nomor Urut 1, Fahlurrohman Nur Diansa, nomor urut 2, Rakha Ananta Luvian, dan nomor urut 3 Winona Aurelia. Jumlah Pemilih terdaftar dalam pemilihan Ketua OSIS SMAN 6 Kota Bogor sebanyak 976 (sembilan ratus tujuh puluh enam) pemilih yang terdiri dari para siswa dan guru. Pemilihan Ketua OSIS SMAN 6 Kota Bogor, dilaksanakan mulai pukul 07.45, diawali dengan sosialisasi pemilihan dan pengarahan tata cara pemberian suara secara elektronik (e-voting). Kegiatan pemilihan dibuka oleh Ketua, 28

42 Drs. Undang Suryatna,M.Si yang didampingi oleh, Komisioner Divisi Teknis, Samsudin, S.Hut MM., dan divisi Hukum, Hj. Teti Siti Natawati, SH, MH., serta Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor, H. Fahrudin, S.Pd, dan Kepala sekolah SMAN 6 Kota Bogor, Dr. Hj. Aidawati,M.Pd. 5) SMK Pembangunan memfasilitasi e-voting di SMK Pembangunan Jl. Raya Pajajaran No. 63 Kota Bogor pada hari Kamis tanggal 13 Oktober, dengan menggunakan 29

43 istilah PEMIRA Pemilu Raya MPK Osis SMK Pembangunan Tahun yang diikuti oleh (seribu lima ratus delapan puluh) pemilih yang terdiri dari siswa dan guru. Calon Ketua umum MPK dan Osis ini diikuti oleh 8 (delapan) kandidat yang setiap pasangan terdiri dari Calon Ketua Umum MPK dan Calon Ketua Umum OSIS, dengan disaksikan 8 (delapan) orang saksi dari setiap pasangan Calon. Seluruh kandidat merupakan siswa dan siswi yang telah 1 (satu) tahun menjadi pengurus OSIS. Berikut Calon Ketua Umum MPK dan Calon Ketua Umum OSIS sesuai nomor urut : 1. SINTYA APRILIA dan HAPID WILIANDIKA 2. ANISA AGUSTINA dan ABDUL LATIF 3. M. ILHAM ISMAIL dan IMAS MAHARANI 4. DWI PUTRI dan FIRMAN SAPUTRA 5. SINTA AYUNINGTIAS dan ARI SUBAKTI 6. ADELLYA AL-ZAHRA dan M. MULYANI 7. UMMI KULSUM dan BELLA CANTIKA S. 8. AHMAD JAIZ ARROSID dan SITI NUR ANISA 6) SMAN 4 Bogor SMAN 4 Bogor yang berlokasi di Jl. Dreded No.36 Kota Bogor yang menggunakan fasilitas e-voting. Pesta demokrasi yang berlangsung Hari Kamis tanggal 27 Oktober berlangsung di aula SMAN 4 Kota Bogor, dengan di ikuti oleh 985 (sembilan ratus delapan puluh lima) pemilih yag terdiri dari para siswa dari kelas 10 s/d 12, para guru dan staf administrasi. Setiap pemilihan pemimpin, baik pemilihan OSIS maupun Pilkada sebaiknya memiliki konsep Cemumun (Cepat, Mudah, Murah dan Nyaman). Pemilihan Ketua Osis dengan menggunakan e-voting ini diharapkan dapat mengusung asas Cepat, Mudah, Murah dan Nyaman. Cepat, dalam hitungan waktu bisa cepat diketahui hasilnya. Mudah, pemilihan hanya sekali sentuh (touchscreen). Murah, tidak menggunakan banyak kertas dan petugas, terkakhir adalah Nyaman. 30

44 Hasil pemilihan Ketua Osis yang berlangsung dari pukul s/d ini, dimenangi oleh Fadia Syah Putranto, kandidat nomor 3 (tiga), dalam pemilihan yang diikuti oleh 5 (lima) kandidiat ini diantaranya adalah : 1. Astian Nathaniel Syukur, 2. Ibrahim Askar, 3. Fadia Syah Putranto, 4. Misye Berlianti Muryadi dan 5. Muhammad Rifky Adjie Prasetio. 7) SMKN 2 Bogor Senin tanggal 7 November, SMKN 2 bogor yang berlokasi di jl. Pangeran Asogiri no. 404 tanah baru Kota Bogor melaksanakan persta demokrasi melalui pemilihan ketua Osis dan Wakil Ketua Osis dengan metode e-voting yang difasilitasi oleh. Pemungutan suara diikuti oleh 1631 (seribu enam ratus tiga puluh satu) pemilih yang terdiri dari siswa kelas 10 s/d 12 dan para guru, Pemilihan ini diikuti oleh 3 (tiga) kandidat yang terdiri dari Calon Ketua Osis dan Calon Wakil Ketua Osis, yaitu: kandidat nomor urut 1. Wahyu - Riza, kandidat nomor urut 2. Adit- eko dan kandidat nomor urut 3. Naufal - Rio. Hasil pemilihan Ketua Osis yang berlangsung dari pukul s/d ini, di menangi oleh pasangan Adit Eko,kandidat nomor 2 (dua). 8) SMKN 1 Kota Bogor Pemilihan Ketua Osis 1 Kota Bogor Jl. Heulang No. 6 Tanah Sereal, Kota Bogor dengan sistem e-voting di fasilitasi oleh. Pemilihan yang diikuti oleh 1422 (seribu empat ratus dua puluh dua) pemilih yang terdiri dari seluruh siswa dan para guru SMKN 1 Kota Bogor ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Drs. Edgar Suratman, SE.,MM. 31

45 Dalam pemilihan Ketua Osis pada Kamis tangal 1 Desember diikuti oleh 4 (empat) kandidat ini diantaranya adalah: kandidat nomor urut 1. Felgi Kholiari, kandidat nomor urut 2. Rosa Widianti, kandidat nomor urut 3. Wulan Ayuningtyas, dan kandidat nomor urut 4. Syifa Januarina, dan hasil perolehan suara terbanyak diperoleh kandidat nomor urut 2 (dua) yaitu Rosa Widianti. 2. Persentase partisipasi pemilih perempuan dalam Pemilu Tidak ada target capaian indikator kinerja Persentase partisipasi pemilih perempuan dalam Pemilu karena di tahun Kota Bogor tidak dilaksanakan Pemilu/Pemilihan. Di tahun, melaksanakan beberapa upaya untuk meningkatkan persentase partisipasi pemilih perempuan dalam Pemilu di tahun 2018 dan tahun 2019 nanti. Upaya tersebut antara lain: a. Pendidikan Pemilih Bagi Perempuan PMKS Bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja, sosial dan Transmigrasi (disnakersostrans) Kota Bogor, KPU RI dan melaksanakan sosialisasi dan pendidikan pemilih bagi perempuan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) pada Jum at tanggal 18 November di Rumah singgah milik Disnakersostrans Jl. Merdeka No. 142 Kota Bogor. Acara ini dibuka oleh Kepala Disnakersostrans Drs. Anas S. Rasmana, MM, selain beliau, Ketua Drs. Undang Suryatna,M.Si, Kabag Bina Partisipasi Masyarakat Biro Teknis Humas KPU RI Dra. Titik Prihati Yuningsih, M.P beserta tim rumah pintar pemilu Asep Hanan menjadi narasumber pada kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh kelompok perempuan PMKS Kota Bogor. Sosialisasi ini merupakan salah satu upaya bagi pernyelenggara Pemilu dalam rangka mencerdaskan perempuan, dengan meningkatkan pemahaman tentang 32

46 demokrasi melalui pendidikan politik. Dengan adanya kegiatan ini, berharap mendapatkan kejelasan pentingnya suara cerdas perempuan dalam pemilihan. karena perempuan memiliki kecenderungan berfikir pragmatis, dan lebih memilih pada kharisma seseorang, hal ini terjadi karena cenderung mayoritas perempuan lebih mengedepankan sisi afektif dibanding sisi kognitifnya. b. Pendidikan Politik Bagi Perempuan di Lingkungan Pesantren Pada hari Rabu tanggal 3 Agustus, Berawal dari maraknya persepsi dikalangan santri bahwa dunia politik adalah dunianya laki-laki, sedangkan perempuan hanya mengurus segala pekerjaan domestik rumah tangga, sehingga perempuan merasa diri rendah jika dibandingkan dengan lakilak dan mereka merasa politik bukanlah bidangnya serta masih kuatnya budaya paternalistik di kalangan 33

47 santri, maka bersama Santri Darul Ulum, Komisioner Divisi Sosialisasi Dr. Bambang Wahyu beserta perwakilan dari Dirjen Politik dan pemerintahan Umum Kementrian Dalam Negeri, memberikan materi terkait Kebijakan Pemerintah Dalam Meningkatkan Pendidikan Politik Perempuan. Kajian yang bertempat di Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB) Bantarkemang, Kota Bogor ini dihadiri oleh Para Santri Darul Ulum. 3. Persentase partisipasi Pemilih Disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya Tidak ada target capaian indikator kinerja partisipasi Pemilih Disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya karena di tahun Kota Bogor tidak dilaksanakan Pemilu/Pemilihan. Di tahun, melaksanakan beberapa upaya untuk meningkatkan persentase partisipasi pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu di tahun 2018 dan tahun 2019 nanti. Upaya tersebut yaitu melaksanakan Koordinasi dengan instansi terkait tentang Pemilih Penyandang disabilitas. Pada tanggal 16 Agustus melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan informasi tentang Pemilih penyandang disabilitas ke Rumah Sakit Jiwa Marzuki Mahdi Kota Bogor, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor, Sekolah Luar Biasa di Kota Bogor dalam rangka persiapan Pemilu dan Pemilihan serentak tahun Data yang diperoleh dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor, penyandang disabilitas di Kota Bogor sejumlah 883 (delapan ratus delapan puluh tiga) orang terdiri dari laki-laki 517(lima ratus tujuh belas)orang dan perempuan 366 (tiga ratus enam puluh enam) orang. Data siswa yang diperoleh dari Sekolah Luar Biasa yang ada di Kota Bogor yaitu 124 (seratus dua puluh empat) orang, untuk penyandang disabilitas mental dari pihak Rumah Sakit Marjuki Mahdi tidak menyampaikan data yang pasti karena pasien disabilitas mental di Rumah Sakit tersebut berubah-ubah disebabkan keluar masuknya pasien. 4. Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk Dalam Daftar Pemilih Tidak ada target capaian indikator kinerja Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk Dalam Daftar Pemilih karena di tahun Kota Bogor tidak dilaksanakan Pemilu/Pemilihan. Di tahun, melaksanakan beberapa upaya untuk meningkatkan Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk Dalam Daftar Pemilih dalam Pemilu di tahun 2018 dan tahun 2019 nanti. Upaya tersebut yaitu melaksanakan Koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bogor. 34

48 Dalam rangka melaksanakan kegiatan Pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan sebagaimana surat KPU RI Nomor 176/KPU/IV/ tanggal 6 April sebagaimana disebutkan pada poin 5 dalam Kegiatan Pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan disebutkan bahwa KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota melakukan pertemuan koordinasi dengan Dukcapil daerah secara berkala untuk mendapatkan data dan informasi terkait dengan data kependudukan/pemilih. Sehubungan dengan hal tersebut, menyampaikan surat kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bogor untuk melaksanakan koordinasi terkait dengan data kependudukan yang ada di Kota Bogor. Koordinasi dengan Disdukcapil dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3 Mei bertempat di Aula kantor. Dalam koordinasi tersebut disampaikan tugas dan wewenang KPU kabupaten/kota dalam melaksanakan tahapan Pemutakhiran Daftar Pemilih antara lain: DP4, DPS, DPT,Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb-1),Daftar Pemilih Tambahan (DPTb-2), Daftar Pemilih Pindahan (DPPh), Sidalih, Supervisi, Monitoring dan Pencermatan. Hari Senin tanggal 9 Mei Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor melaksanakan koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor di Kantor Disdukcapil Jalan Jl. Ahmad Adnawijaya (Pandu Raya) No. 45A, sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya terkait koordinasi informasi dan data pemilih berkelanjutan semester pertama di Kota Bogor. 35

49 Selanjutnya, melaksanakan koordinasi dengan Disdukcapil Kota Bogor yaitu pada Kamis tanggal 15 November terkait pemutakhiran data berkelanjutan semester ke dua di tahun. Untuk keperluan memutakhiran data pemilih berkelanjutan, hanya berpegang pada data Disdukcapil Kota Bogor, maka perlu sedini mungkin menyiapkan data berkelanjutan, guna memprediksi berapa jumlah pemilih untuk menentukan jumlah TPS dan jumlah kepala keluarga, guna menentukan jumlah alat peraga kampanye, sebagaimana telah ditentukan dalam peraturan KPU bahwa dalam mengadakan, mencetak dan menggandakan alat peraga kampanye, mutlak disediakan dan diatur oleh KPU. Koordinasi ini dilakukan agar penganggaran Pilkada menjadi beraturan. Adapun data yang diperlukan adalah sebagai berikut: Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Bogor, Data penduduk Kota Bogor yang Wajib KTP semenjak Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tanggal 9 Juli 2014, Jumlah Kepala Keluarga (KK), Rukun Tetangga (RT), dan Rukun Warga (RW), Data lampid Penduduk Kota Bogor berdasarkan NIK, Nama dan Alamat dan Data Disabilitas Penduduk Kota Bogor berdasarkan NIK, Nama dan Alamat. Tahun 2017 akhir menjadi Target untuk menuntaskan perekaman data warga Bogor oleh Disdukcapil Kota Bogor. 5. Persentase KPPS yang telah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara paling lambat 1 hari sebelum hari pemungutan suara dengan tepat jumlah dan kualitas Tidak ada target capaian indikator kinerja Persentase KPPS yang telah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara paling lambat 1 hari sebelum hari pemungutan suara dengan tepat jumlah dan kualitas karena di tahun Kota Bogor tidak dilaksanakan Pemilu/Pemilihan. Di tahun, KPU Kota Bogor melaksanakan beberapa upaya untuk meningkatkan Persentase KPPS yang telah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara paling lambat 1 hari sebelum hari pemungutan suara dengan tepat jumlah dan kualitas dalam Pemilu di tahun 2018 dan tahun 2019 nanti. Upaya tersebut yaitu melaksanakan pengkajian Peraturan Komisi Pemilihan Umum, guna menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai PKPU yang berkaitan logistik Pemilu. Pada hari jumat, 5 Februari Komisioner KPU beserta Sekretariat KPU Kota Bogor secara bersama-sama menyusun jadwal kegiatan Pengkajian Peraturan Komisi Pemilihan Umum. Dalam rapat tersebut dihadiri Ketua dan Komisioner KPU, Sekretaris, Para kasubag dan seluruh staf sekretariat. 36

50 Dalam rapat tersebut disepakati bersama bahwa Kegiatan Pengkajian PKPU akan dilaksanakan seminggu sekali pada hari jumat dimulai dari pukul Namun demikian jadwal waktu yang telah direncanakan ini dalam pelaksanaannyai bersifat fleksibel, artinya apabila pada hari, tanggal dan bulan yang telah dijadwalkan ada kegiatan lain/undangan atau dalam satu kali pertemuan, pengkajian akan tidak cukup dilanjutkan pada minggu berikutnya. Jadwal pengkajian PKPU di mulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Juli adalah sebagai berikut : JADWAL WAKTU PENGKAJIAN PKPU Tabel 3.4 jadwal waktu pengkajian PKPU NO TANGGAL /BULAN 12 dan 19 Februari Februari 4 Maret NO. PKPU JUDUL PKPU 17 / Tahun Tata Naskah Dinas KPU,KPU Provinsi /KIP Aceh dan KPU /KIP Kabupaten/Kota 1/Tahun 2015 Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik Dilingkungan KPU Tentang Standar Layanan dan Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Pemilu Peraturan Komisi Informasi No 1 Tahun / Tahun Maret 5 18 Maret 15/ tahun April 16/ Tahun April 02/Tahun 2015 Jadwal Resentensi Arsip Subtantif dan Fasilitatif Non Kepegawaian dan Non Keuangan Komisi Pemilihan Umum Pengendalian Grafitikasi Di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum Perubahan Atas PKPU Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pola Karirv PNS Dilingkungan Sekretariat Jendral KPU, Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota Tahapan,Program dan jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur, dan Wakil Gubernur Bupati dan wakil Bupati dan Walikota dan / Wakil Walikota 37

51 NO 8 TANGGAL /BULAN 15 April NO. PKPU 03/Tahun April 4 /Tahun April 5 / Tahun Mei 6/ Tahun Mei 7/Tahun Mei 8/Tahun Juni /Tahun Juni 12/ Tahun Juni 14/Tahun Juni 10 /Tahun Juli 11 /Tahun Juli 13/tahun 2015 JUDUL PKPU Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/ Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota dengan Satu Pasangan Calon Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Pengelolaan Perlengkapan Pemungutan Suara dan Dukungan Perlengkapan Lainnya Pasca Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rayat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota 38

52 Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami peraturan-peraturan KPU, terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi maupun dalam mempersiapkan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang akan diselenggarakan pada Tahun Sasaran 2 Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu Indikator kinerja dari sasaran strategis meningkatnya kapasitas penyelenggara Pemilu adalah: 1. Persentase terpenuhinya Pegawai Organik Kesekertariatan Realisasi capaian indikator kinerja Persentase terpenuhinya Pegawai Organik Kesekertariatan tahun yaitu 68,75% dari target 65% dengan capaian kinerja 105,77%. 39

53 Di tahun, melepas pegawai organik untuk pindah tugas ke KPU Kabupaten Kota lain. Tabel 3.5 daftar PNS yang mutasi ke KPU Kabupaten/Kota lain No Nama Pegawai Kabupaten/Kota Tujuan Provinsi 1. Rima Nurmalina, S.IP KPU Kabupaten Purwakarta Jawa Barat 2. Yasin Bekti, A.Md KPU Kabupaten Indramayu Jawa Barat 3. Angga Pradipta, A.Md KPU Kota Bandung Jawa Barat 4. Dody Indra Sukma, S.Sos KPU Kabupaten Jawa Tengah Temanggung menerima pindahan pegawai sebanyak 2 (dua) orang, yaitu Dindin Herdian, S.IA dari KPU Kabupaten Purwakarta dan Andhiana, S.IP dari KPU Kota Sukabumi. Berdasarkan surat edaran KPU nomor 5 tahun tanggal 9 Juni tentang Pemetaan Pegawai pada Sekretariat KPU Kabupaten/Kota, dalam rangka penataan kepegawaian pada Sekretariat KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dan mencermati perkembangan usulan penempatan PNS Pemerintah Daerah untuk dipekerjakan pada Sekretariat KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, serta mempertimbangkan hasil Analisis Jabatan (AJB) dan Analisis Beban Kerja (ABK) pada saat kondisi tidak sedang melaksanakan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden serta Pilkada, maka disampaikan hal sebagai berikut: 1. Jumlah pegawai pada Sekretariat KPU Provinsi, termasuk pejabat struktural dan fungsional ditetapkan maksimal sebanyak 35 (tiga puluh lima) orang; 2. Jumlah pegawai pada Sekretariat KPU Kabupaten/Kota, termasuk Pejabat Struktural dan fungsional ditetapkan maksimal sebanyak 17 orang; Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dilaksanakan pemetaan jumlah pegawai, hasil pemetaan tersebut menjadi dasar untuk melaksanakan pendistribusian pegawai di Wilayah kerja masing-masing, sehingga tidak ada lagi kelebihan/kekurangan pegawai pada Sekretariat KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota. Dari hasil pemetaan yang telah dilaksanakan, dapat digambarkan komposisi pegawai sekretariat terdiri dari Pegawai Organik sebanyak 11 (sebelas) orang dan Pegawai DPK sebanyak 9 (sembilan) orang (Struktural 6 orang, fungsional umum 4 orang). Mengacu pada surat edaran tersebut diatas, maka jumlah pegawai KPU Kota Bogor kelebihan 3 (tiga) orang, sehingga melakukan koordinasi 40

54 dengan Pemerintah Daerah Kota Bogor agar pegawai DPK pada Sekretariat KPU Kota Bogor agar ditarik kembali ke instansi induknya. Pada akhir bulan Desember, seiring dengan penataan OPD Pemerintah Kota Bogor, maka 4 (empat) orang pegawai DPK yaitu staf fungsional umum dimutasi dari ke Dinas-Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Bogor, terhitung mulai Januari Adapun pegawai DPK yang dimutasi sebagai berikut: Tabel 3. daftar PNS DPK yang dikembalikan ke Pemerintah Kota Bogor No Nama Pegawai Instansi Tujuan 1. Hj. Betty Susilowati Dinas Pariwisata, Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif 2. Nenti Sulastri Dinas Pariwisata, Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif 3. Dede Narsih Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 4. Rika Noor Ajizah Dinas Ketahanan Pangan Sehingga Pegawai berjumlah 16 (enam belas) orang yang terdiri dari 11 (sebelas) orang pegawai KPU (organik-red) dan 4 (empat) orang Kepala sub bagian beserta 1 (satu) orang Sekretaris yang semua berasal dari Pemerintah Kota Bogor. 2. Persentase Ketepatan Waktu Penyelesaian Pelayanan Administrasi Kepegawaian Untuk mencapai persentase Ketepatan Waktu Penyelesaian Pelayanan Administrasi Kepegawaian mencapai target yang ditentukan, yaitu 100%. Maka Komisioner divisi Umum, Keuangan dan Logistik selalu memantau dan memberikan arahan pada setiap pelaksanaan administratif kepegawaian agar tidak ditunda-tunda, hal ini bisa dibuktikan dengan : a. Pembayaran Uang Kehormatan Komisioner KPU dan Gaji Pegawai yang tepat waktu; b. Kenaikan pangkat dan gaji berkala Pegawai tepat waktu; c. Pelaksanaan kegiatan penguatan kelembagaan melaksanakan kegiatan penguatan kelembagaan selama 2 (dua) hari, dari tanggal Desember bertempat di Cibodas, Kabupaten Cianjur. Dengan tema Melalui Penguatan Kelembagaan Kita Tingkatkan Tata Kelola Organisasi Kepemiluan untuk mempersiapkan penyelenggara Pilkada Serentak Tahun 2018 yang berintegritas. 41

55 Kegiatan penguatan kelembagaan ini, diikuti oleh seluruh Komisioner dan jajaran Sekretariat. Hari pertama kegiatan ini, diisi dengan kegiatan dinamika kelompok, yang melibatkan seluruh sekretariat, kegiatan ini dibagi kedalam 4(empat) kelompok dengan masing-masing tema sebagai berikut: 1) Pencalonan yang dipresentasikan oleh sub bagian Hukum; 2) Logistik yang dipresentasikan oleh sub bagian Umum; 3) Pemutakhiran Data Pemilih yang dipresentasikan oleh sub bagian Program dan Data; 4) Teknis Pemungutan dan Penetapan Hasil Pemilu dipresentasikan oleh sub bagian Teknis. Setiap kelompok memaparkan sesuai tema yang telah ditentukan, dengan berdasarkan tahapan, Permasalahan, Stakeholder terkait dan solusi dari tiap permasalahan, dengan berpedoman pada peraturan Komisi Pemilihan Umum yang berlaku. Di hari terakhir kegiatan, diisi dengan simulasi kerjasama tim. d. Kunjungan Kerja Kegiatan kunjungan kerja terdiri dari kunjungan kerja dalam Provinsi Jawa Barat dan kunjungan kerja ke Luar Provinsi Jawa Barat. 1) Kunjungan kerja ke KPU Kota Mataram Komisioner dan beberapa jajaran Sekretariat selama tiga hari dari tanggal 14 s.d 16 Desember berada di Pulau Lombok untuk melaksanakan kunjungan kerja ke KPU Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), tujuan kunjungan kerja ini adalah untuk belajar tentang 42

56 penyelenggaraan Pilkada Serentak yang telah dilaksanakan oleh KPU Kota Mataram pada tahun ingin mengetahui informasi tentang Mekanisme dan Pengelolaan Anggaran, Pemutakhiran Daftar Pemilih, Pencalonan, Kampanye, Sosialisasi /Pendidikan Pemilih dan Penanganan Sengketa Pemilihan. 2) Kunjungan kerja ke KPU Kota Cimahi melaksanakan studi banding ke kantor KPU Kota Cimahi Jl. Pesantren TTUC Kota Cimahi pada hari Jumat Tanggal 23 Desember. Studi banding ini bermaksud untuk sharing terkait persiapan dalam menyelengarakan kegiatan Tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor, mengingat KPU Kota Cimahi akan melangsungkan pesta 43

57 demokrasi pada tanggal 15 Februari 2017, dan telah melaksanakan beberapa tahapan Pilkada. Ketua KPU Kota Cimahi Bpk. Handi Dananjaya, SH., dengan didampingi Anggota Komisioner lainnya beserta beberapa Kasubag KPU Kota Cimahi, memaparkan beberapa hal terkait tahapan Pilkada, yang akan menjadi bahan evaluasi dan masukan untuk persiapan tahapan, tahapan Pilkada dan penyelenggaraan Pilkada, yang akan berlangsung pada tahun 2018 mendatang, diantaranya terkait Anggaran Pemilihan, NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah), strategi dalam mencapai target Partisipasi Pemilih, penentuan Maskot dan Jingle, Pemutakhiran Data Pemilih, DPT, Surat Keterangan (bagi yang belum memiliki KTP Elektronik) juga Pasangan Calon. 3) Kunjungan kerja ke KPU Kota Sukabumi Kunjungan ke KPU Kota Sukabumi pada hari Selasa 27 Desember diterima langsung oleh seluruh Komisioner beserta jajaran Sekretariat KPU Kota Sukabumi dikantornya yang berlokasi di Jl. Otista no. 175 Kota Sukabumi. mempelajari beberapa hal terkait Pantarlih, pencatatan hibah langsung pada Saiba (sistem akuntansi institusi berbasisi akrual), RAB Pilwakot, Anggaran untuk sengketa hasil Pemilu dan pemutakhiran data pemilih. 4) Kunjungan kerja ke KPU Kota Tasikmalaya Dalam rangka mengadopsi dan mengadaptasi kebijakan-kebijakan teknis serta kegiatan-kegiatan unggulan yang inovatif dari pelaksanaan Pilkada serentak, melakukan kunjungan studi banding ke KPU Kota Tasikmalaya yang beralamat di Jl. SKP No Tasikmalaya pada hari Selasa tanggal 27 Desember. Rombongan yang terdiri dari Komisioner beserta beberapa dari Sekretariat, melakukan studi banding 44

58 berkaitan dengan persiapan tahapan penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun Banyak hal yang disampaikan oleh KPU Kota Tasikmalaya terkait proses pelaksanaan serta kendala yang ditemui pada saat pelaksanaan tahapan Pilkada. Pembahasan KPU Kota Tasikmalaya lebih terfokus pada regulasi baru terkait kepemilikan e-ktp, yang merupakan satu diantara dasar bagi warga, untuk diakui sebagai pemilih. Regulasi tersebut muncul pada saat KPU Kota Tasikmalaya tengah melangsungkan tahapan Pilkada, padahal sebelumnya KPU Kota Tasikmalaya telah mempersiapkan tindakan solusi preventif dan serta mengukur perkiraan persoalan yang akan muncul. Semenjak muncul regulasi terkait penerimaan DP4, yang mana KPU Kabupaten/Kota harus menerima DP4 langsung dari KPU RI setelah melakukan sinkronisasi, antara data dari Depdagri dengan DPT terakhir KPU Kabupaten/Kota, maka peran Disdukcapil di daerah tidak dilibatkan sama sekali, hal ini berdampak pada penanganan data ganda yang dialami KPU Kota Tasikmalaya yang pada saat itu tengah dikejar jadwal tahapan, padahal akan lebih efektif apabila dikonsultasikan secara langsung ke Disdukcapil setempat. Untuk mengefektifkan waktu dalam menangani data ganda, tanpa membuat MOU apapun, KPU Kota Tasik melakukan komunikasi persuasif dan beradasarkan asas saling percaya antara KPU Kota Tasikmalaya dengan Disdukcapil setempat, maka persoalan bisa diatasi dengan mudah. KPU Kota Bogor sangat mengapresiasi penagalaman dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan KPU Kota Tasikmalaya, karena hal tersebut akan sangat berguna dan bermanfaat bagi, guna menghadapi persiapan tahapan Pilkada Tahun 2017 mendatang. 5) Kunjungan kerja ke KPU Kabupaten Bandung Barat Dalam rangka menambah referensi tentang tantangan pelaksanaan Pilkada serentak, melakukan kunjungan kerja ke KPU Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang beralamat di Jl. Raya Purwakarta No.430, Tagogapu, 45

59 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat pada hari Kamis tanggal 29 Desember. Kunjungan yang diterima langsung oleh Komisioner serta unsur Sekretariat KPU Kabupaten Bandung Barat ini, berkaitan dengan penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2018, yang akan dilaksanakan di kedua kota tersebut dengan tahapan diperkirakan mulai bulan Juli Tahun Banyak hal yang disampaikan, diantaranya terkait anggaran Pilkada serentak, yang sampai saat ini sudah dipersiapkan serta dianggarkan dalam Anggaran Dana Cadangan Pilkada KBB kedalam 4 (empat ) tahap yaitu, APBD Perubahan Tahun, APBD Murni tahun 2017, APBD Perubahan Tahun 2017 dan APBD murni tahun Serta pendanaan bersama oleh KPU Provinsi Jawa Barat dalam Pilkada serentak Tahun ) Kunjungan kerja ke KPU Kabupaten Cianjur 46

60 Pada hari Jum at tanggal 30 Desember, beberapa Sekretariat KPU Kota Bogor, melakukan kunjungan ke kantor KPU Kabupaten Cianjur yang berlokasi di Jl. Ir. H Djuanda No. 28B kabupaten Cianjur. Rombongan KPU Kota Bogor diterima langsung oleh sebagian Komisioner beserta beberapa Sektretariat KPU Kabupaten Cianjur. Mengingat KPU kabupaten Cianjur telah melaksanakan Pilkada pada tahun 2015 lalu, maka untuk mengahadapi persiapan tahapan Pemilu tahun 2017 mendatang, merasa ada beberapa hal yang perlu pelajari, terutama terkait NPHD dan pedoman teknis Pilkada. Banyak hal yang disampaikan terkait proses pelaksanaan Pilkada serta kendala yang ditemui saat pelaksanaan tahapan Pilkada oleh KPU Kabupaten Cianjur beserta penanganannya. 7) Kunjungan kerja ke KPU Jakarta Barat Pada hari Jum at tanggal 30 Desember, KPU Kota melaksanakan kunjungan ke KPU Jakarta Barat yang tengah melaksanakan tahapan Pemilihan Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Rombongan yang dari beserta beberapa jajaran sekretariat diterima langsuing oleh Komisioner beserta jajaran Sekretariat KPU Jakarta Barat di kantornya di Jl. C No. 38 Kelapa Dua Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Hal yang didiskusikan diantaranya persoalan terkait DPT (Daftar pemilih Tetap) dan Kendala dalam pemasangan alat peraga kampanye (APK). e. Mengikuti Bimbingan Teknis di KPU Provinsi dan Pemerintah Daerah Kota Bogor. Berikut adalah kegiatan Bimbingan Teknis di KPU Provinsi dan Pemerintah Daerah Kota Bogor yang diikuti oleh selama tahun : 47

61 Tabel 3.7 kegiatan bimbingan teknis di KPU Provinsi Jawa Barat NO Kegiatan 1 Menghadiri undangan Kegiatan Forum Amalisis Kebijakan Staf Ahli Menteri di Kota Bogor Menghadiri Undangan Rapat Kerja Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2017 Mengikuti Diklat Keuangan berbasis okrual menggunakan aplikasi Simda Mengikuti Diklat Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Kinerja di Lingkungan Pemerintah Kota Bogor Mengikuti Mananjemen Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak di Jawa Barat di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota se-jawa Barat Mengikuti Pembekalan /Penyuluhan regulasi terkait PKPU Nomor 01 Tahun 2015 tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di Lingungan Komisi Pemilihan Umum Menghadiri Undangan Rapat Evaluasi Penyusunan Laporan Rencana Aksi dan Analisis Capaian Kinerja serta Pilkada ke KPU Provinsi Jawa Barat Menghadiri Diklat Sertifikasi Bendaharawan Tahun yang diselengarakan oleh KPU Provinsi Jawa Barat Menghadiri Undangan Workshop Evaluasi Kehumasan dan PPID Menghadiri Undangan Forum Group Discusion (FGD) Penyusunan Program Kegiatan Pilgub Jabar Tahun 2018 Menghadiri Sosialisasi Penyusunan LK dan Riviu LK Semester II Tahun Menghadiri Undangan Bimbingan Teknis Saiba, Simak BMN dan Simonika Tahun Menghadiri Undangan Rapat Koordinasi Penyusunan SAKIP dengan KPU Kabupaten/Kota sejawa Barat Menghadiri Undangan Rapat Bimbingan Teknis Sistem Aplikasi Kepemiluan (Bimtek Situng) TANGGAL KEGIATAN PELAKSANA 02 Maret Hj. Siti Natawati, SH., MH 14 s/d 16 Maret 1. Aep Syaeffudin 2. Nanang Rachmana 11 S/D 15 April 1. Ade Sunarya 2. Irwan Setiadi 25 s/d 29 April 01 s/d 04 Mei Muhammad Nuh Ismanu 19 Juli Nandang 29 Agustus 1. Hj. Siti Natawati, SH., MH 2. Muhammad Nuh Ismanu 11 & 12 Oktober 1. Aep Syaeffudin 2. Nanang Rachmana 3. Friantika Resti 17 s/d 21 Oktober Irwan Setiadi 19 Oktober 1. Undang Suryatna 2. Niken Andarini 27 Oktober 1. Edi Kholki Zaelani 2. Ade Sunarya 16 s/d 18 November 1. Dion Marendra 2. Irwan Setiadi 30 November 1. Dion Marendra 2. Harry Astama 3. Irwan Setiadi 8 Desember 1. Nanang Rachmana 2. Friantikan Resti Karina Desember Dion Marendra 48

62 f. Rapat pleno periodik Menindaklanjuti surat KPU RI nomor 317/KPU/VI/ tanggal 13 Juni perihal pelaksanaan rapat pleno bagi anggota Kpu Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota. Maka pelaksanaan rapat pleno bagi anggota dilaksanakan secara periodik yaitu satu kali setiap minggu diprioritaskan setiap hari Senin dengan tujuan untuk melakukan penguatan dan kendali organisasi serta meningkatkan kinerja, kegiatan ini diikuti oleh ketua dan anggota beserta Sekretaris dan Kepala Subbagian Sekretariat KPU Kota Bogor. Hasil rapat pleno dituangkan dalam berita acara yang ditanda tangani oleh seluruh Komisioner, berita acara tersebut paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya disampaikan kepada KPU Provinsi Jawa Barat. Berikut adalah daftar pelaksanaan rapat pleno periodik dari bulan Juni s.d Desember : Tabel 3.8 kegiatan rapat pleno periodik mingguan NO I 1 2 II III 1 2 MINGGU HARI TANGGAL NO BERITA ACARA HASIL KEPUTUSAN RAPAT PLENO Ketiga Keempat Senin Senin 20 Juni 27 Juni 01/BA/VI/ 01/BA/VI/ 20 Juni 27 Juni Juli Pertama Kedua Ketiga Keempat Senin Senin Senin - 11 Juli 18 Juli 18 Juli - 06 /BA/VII/ 07/BA/VII/ 08/BA/VII/ - 11 Juli 18 Juli 18 Juli - Agustus Pertama Kedua Senin Senin 1 Agustus 8 Agustus 10 /BA/VIII/ 11 /BA/VIII/ 1 Agustus 8 Agustus TAHUN/ BULAN Juni TANGGAL BERITA ACARA RAPAT PLENO 49

63 NO TAHUN/ BULAN NO BERITA ACARA HASIL KEPUTUSAN RAPAT PLENO 15 /BA/VIII/ 17/BA/VIII/ 18 /BA/VIII/ TANGGAL BERITA ACARA RAPAT PLENO MINGGU HARI TANGGAL Ketiga Keempat Kelima Senin Selasa Selasa 15 Agustus 23 Agustus 30 Agustus Pertama Selasa 21/BA/IX / 2 Kedua Selasa 3 Ketiga Selasa 4 Keempat Selaa 6 September 13 September 20 September 26 September Oktober Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima Senin Senin Senin Senin Senin 3 Oktober 10 Oktober 17 Oktober 24 Oktober 30 Oktober 29/BA/X / 30/BA/X / 31/BA/X / 32/BA/X / 33 /BA/X / 3 Oktober 10 Oktober 17 Oktober 24 Oktober 30 Oktober November Pertama Selasa 36 /BA/X I/ 2 Kedua Senin 3 Ketiga Senin 4 Keempat Senin 8 November 14November 21 November 28 November 8 November 14November 21 November 28 November Pertama Selasa 42/BA/X II/ 2 Kedua Selasa 3 Ketiga Senin 4 Keempat Selasa 6 Desember 13 Desember 19 Desember 27 Desember IV 1 V VI 1 VII 1 September Desember 24/BA/IX / 26/BA/IX / 28/BA/IX / 37 /BA/X I/ 40 /BA/X I/ 41 /BA/X I/ 43/BA/X II/ 44/BA/X II/ 45/BA/X II/ 15 Agustus 23 Agustus 30 Agustus 6 September 13 September 20 September 26 September 6 Desember 13 Desember 19 Desember 27 Desember 3. Persentase Pelanggaran Kode Etik Terhadap Penyelenggara Pemilu Untuk mencapai Persentase Pelanggaran Kode Etik Terhadap Penyelenggara Pemilu di mencapai target yang ditentukan, yaitu 0%. Maka jajaran Komisioner berupaya untuk : a. Menjaga intergritas; b. Melaksanakan kegiatan secara profesional dan transparan; c. Menjaga independensi selaku penyelenggara Pemilu; d. Tidak ada aduan Pelanggaran Kode Etik Terhadap Penyelenggara Pemilu di ; e. Melakukan pengakajian PKPU guna menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai Penyelenggara Pemilu. 4. Opini BPK atas LHP Agar sebuah laporan keuangan dinyatakan memperoleh WTP setidaknya harus melalui beberapa proses, diantaranya sesuai sistem pengendalian keuangan yang baik, transparansi, dsb. telah beberapa kali diaudit oleh BPK, Inspektorat Pusat maupun Inspektorat Daerah dan sedikit sekali temuan dalam hasil pemeriksaan yang 50

64 terjadi, kesalahan administrasi atau kekurangan data pendukung dapat diselesaikan dengan baik dengan beberapa langkah-langkah dan upaya yang dilakukan KPU Kota Bogor dalam rangka memperbaiki laporan keuangan untuk meraih status WTP (Wajar tanpa pengecualian) yaitu : a. Mengacu dan berpedoman pada regulasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPBN) Kementrian Keuangan; b. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai dan menguasai bidang akuntansi memahami dalam pengelolaan dan pelaporan keuangan, keberadaan SDM yang handal sangat dibutuhkan demi terwujudnya tata kelola keuangan yang akuntabel; c. Sistem pengendalian intern atas aset tetap agar kelemahan dalam pengelolaan keuangan sebelumnya tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang; d. Berkonsultasi dan berkoordinasi kepada Kpu RI. KPU Provinsi dan KPPN; e. Menyusun rencana dan reviu kegiatan agar realisasi tepat waktu; f. Menyelesaikan laporan dan dokumen pendukung tepat waktu. 5. Persentase Ketepatan Waktu dalam Verifikasi Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota Tidak ada target capaian indikator kinerja Persentase Ketepatan Waktu dalam Verifikasi Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota karena di tahun Kota Bogor tidak dilaksanakan Pemilu/Pemilihan. Di tahun, melaksanakan beberapa upaya untuk meningkatkan Persentase Ketepatan Waktu dalam Verifikasi Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota dalam Pemilu di tahun 2018 dan tahun 2019 nanti. Upaya tersebut yaitu melaksanakan pengkajian Peraturan Komisi Pemilihan Umum, guna menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai verifikasi pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota. Sasaran 3 Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan yang diatur oleh KPU Indikator kinerja dari sasaran strategis meningkatnya regulasi kepemiluan yang diatur oleh KPU adalah: 1. Persentase Partisipasi Pemangku Kepentingan Dalam Implementasi Regulasi Tidak ada target capaian indikator kinerja Persentase Partisipasi Pemangku Kepentingan Dalam Implementasi Regulasi karena di tahun Kota Bogor tidak dilaksanakan Pemilu/Pemilihan. Di tahun, melaksanakan 51

65 beberapa upaya untuk meningkatkan Persentase Partisipasi Pemangku Kepentingan Dalam Implementasi Regulasi dalam Pemilu di tahun 2018 dan tahun 2019 nanti. Upaya tersebut yaitu melaksanakan roadswhow ke partai politik dalam rangka silaturahmi dan sosialisasi persiapan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor tahun 2018 mendatang. Berikut roadshow ke Partai Politik yang telah dilaksanakan : a. Partai Nasdem melaksanakan serangkaian kegiatan kunjungan kerja sekaligus sosialisasi ke partai politik terkait Persiapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor Tahun Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua KPU Kota Bogor Drs. Undang Suryatna, M.Si dengan di dampingi 4 (empat) komisioner beserta jajaran sekretariat. Rangkaian kunjungan ini bertujuan selain untuk bersilaturahmi dan konsolidasi juga sosialisasi terkait persiapan Pemilihan kepala Daerah Tahun Kunjungan kerja ini dilakukan berdasarkan nomor urut partai politik peserta Pemilu Tahun Hari Selasa 4 Oktober mengunjungi Partai NasDem di Jl. Jalan Perikanan Darat, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Kunjungan ini dihadiri oleh ketua DPD Partai Nasdem Ayu Listy Notonegoro, Seretaris DPD, Ketua Dewan Pertimbangan Partai dan Dewan Pakar Daerah beserta para Ketua DPC Kota Bogor. Firdaus Selaku Sekretaris Partai Nasdem Daerah Kota Bogor menyampaikan terima kasih atas kunjungan ke sekretariat Partai Nasdem yang baru 5 (lima) bulan ini menempati gedung sekretariat dan kepengurusan partai Nasdem yang baru. 52

66 b. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kunjungan dari kegiatan sosialisasi dan konsolidasi ini berlangsung hari Rabu tanggal 5 Oktober di gedung sekretariat DPC PKB Kota Bogor Jl. Azzimar II No. 54-C RT. 01 RW 01 Kawung Luwuk, Kelurahan Tegal Gundil, Bogor Utara, Kota Bogor dengan di ikuti oleh seluruh Anggota beserta jajaran sekretariat, dan dihadiri oleh ketua DPC PKB Kota Bogor beserta jajaran pengurus DPC PKB Kota Bogor. Sosialisasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait aturan-aturan yang ada, sehingga diharapkan mampu terciptanya situasi yang kondusif dalam kegiatan Pilkada serentak, yang tidak kalah pentingnya juga mensosialisasikan peraturanperaturan baru. Dengan adanya tanya jawab di sela-sela Penjabaran terkait aturan pilkada, sosialisasi ini berlangsung cukup dinamis. c. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dibuka dengan pembacaan Al-Quran, Ketua KPU Drs. Undang Suryatna, M.Si beserta anggota komisioner lainnya yang di dampingi jajaran sekretariat KPU Kota Bogor, bersilaturahmi dan bersosialisasi ke PKS dilaksanakan hari ini Jum at tanggal 07Oktober di sekretariat DPD Partai Keadilan Sejahtera, Jalan Mayjen Ishak Djuarsa No. 223 Kelurahan, Jl. Gn. Batu, Bogor Barat, Kota Bogor. 53

67 Hadir dalam kegiatan ini, ketua DPD PKS Kota Bogor Atang Trisnanto, S.Hut.,M.Si beserta seluruh ketua Bidang DPD PKS Kota Bogor. Dengan adanya sosialisasi dan konsolidasi ini diharapkan mampu menciptakan hubungan yang harmonis antara peserta Pemilu dan penyelenggara Pemilu, juga sebagai partai politik, PKS mampu bersama-sama berpartisipasi untuk membangun demokrasi. Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan SK kepengurusan baru anggota PKS dan bendera, PKS DPD Kota Bogor menayangkan sejarah berdirinya PKS beserta kepengurusan terdahulu dan meminta untuk mendokumentasikan simulasi penerimaan calon. d. PDI Perjuangan Kamis tanggal 3 Oktober, KPU Kota Bogor mengunjungi PDI Perjuangan yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani No. 04, Tanah Sareal. H. Dadang Iskandar Danubrata, SE selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor mengapresiasi kedatangan KPU Kota Bogor ke sekretariatnya, sebagai partai politik PDIP berusaha semaksimal mungkin melaksanakan kegiatan-kegiatan eksternal maupun internal dengan pendidikan politik pada masyarakat. Konsolidasi yang dihadiri oleh Ketua DPC PDI Perjuangan beserta jajaran pengurus partai ini, diwarnai dengan 54

68 pertanyaan terkait data pemilih yang akan digunakan pada saat Pilkada nanti. akan terus berkoordinasi dengan Dinas Dukcapil (kependudukan dan pencatatan sipil) Kota Bogor, terkait data Lampid (kelahiran, kematian, pindah, datang) dengan NIK (nomor induk kependudukan) didalamnya, dan wajib KTP, mengingat yang berhak untuk memilih Walikota dan Wakil Walikota Bogor hanya warga Kota Bogor dan warga yang telah mengurus kepindahannya ke Kota Bogor. e. Partai Golkar Giliran Partai Golkar yang disambangi oleh pada Hari Jum at tanggal14 Oktober, Partai yang bernomor urut lima ini berkantor di Jl. Darul Qur'an no. 99, Loji Bogor Barat, Kota Bogor. Sosialisasi sekaligus konsolidasi yang berlangsung dari pukul ini dibuka langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar Kota Bogor Yus Ruswandi. Dalam sambutannya Yus Ruswandi menyampaikan terima kasih kepada KPU Kota Bogor yang sudah bersilaturahmi, beliau juga menyampaikan bahwa DPD Partai Golkar Kota Bogor baru akan berkonsentrasi untuk konsolidasi internal dalam rangka menyongsong Pilkada Kota Bogor tahun 2018, setelah mengurus susunan kepengurusan baru yang akan segera di SK (Surat Keputusan) kan. Selain Ketua DPD Partai Golkar Kota Bogor, hadir pula para Calon Pengurus baru DPD Partai Golkar Kota Bogor, para Anggota fraksi DPRD Kota Bogor dan para Ketua PK (Pengurus Kecamatan) se Kota Bogor. f. Partai Gerindra Pada kamis tanggal 13 Oktober, melaksanakan roadshow dalam kegiatan Silaturahmi dan Sosialisasi Persiapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor Tahun 2018 di Sekretariat Partai Gerindra di Jl. Ceremai Ujung, Bantarjati Kaum, Bogor Utara. Kehadiran yang terdiri dari komisioner, dan sekretariat KPU Kota Bogor disambut oleh Ketua DPC Partai Gerindra, Sopian, SE, Sekretaris dan Bendaraha dan beberapa pengurus partai dari tingkat Kecamatan se- Kota Bogor. 55

69 Dalam acara silaturahmi ini, Ketua, Drs.Undang Suryatna, paparan M.Si menyampaikan materi terkait dengan Peraturan KPU tentang Pencalonan, pemilihan walikota walikota Bogor meskipun dan baru wakil akan dilaksanakan pada pilkada serentak tahun Hal ini, merupakan langkah awal bagi menjalankan tugas dan wewenangnya menyelenggakan sosialisasi untuk dan partai politik merupakan salah satu sasaran sosialisasi tersebut. g. Partai Demokrat Bertempat di jl. Vila duta 1 Bogor Timur, Rabu tanggal 9 November, KPU Kota Bogor melaksanakan agenda road show ke partai politik. Dengan di dampingi anggota fraksi, Anggota PAC juga Sekretaris DPC partai demokrat Kota Bogor, ketua DPC partai demokrat Adhi Daluputra mengapresiasi kedatangan ke sekretariat baru. Sosialisasi ini harus di lakukan sejak awal, karena banyak peraturan KPU terutama peraturan tentang pencalonan, yang oleh partai politik harus disiapkan dengan sangat matang, hal ini terkait dengan waktu pendaftaran yang sangat singkat yaitu hanya 3 (tiga) hari, dan apabila persyaratan dukungan serta penyerahan nama calon sudah masuk pada tingkat KPU kabupaten/ kota, maka hal ini bersifat final.sedangkan di masa perbaikan, parpol hanya bisa memperbaiki pemberkasan persyaratan calon saja. 56

70 h. Partai Amanat Nasional (PAN) Ketua DPD Partai Aman Nasional (PAN) Drs. Safrudin Bima, M.Si menyambut kedatangan ke sekretariat DPD PAN Kota Bogor yang berlokasi di Jl Ciwaringin, Bogor Tengah, dalam kegiatan silaturahmi dan sosialisasi Persiapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor Tahun 2018 mendatang. Kegiatan yang berlangsung hari Rabu tanggal 19 Oktober dihadiri oleh seluruh Ketua DPC PAN Kota Bogor. i. Partai HANURA melaksanakan road show ke Partai Hanura yang berlokasi di Jl. Kasintu No. 02 Kel. Tanah Sareal, menjadi tujuan Road show pada hari Selasa tanggal 25 Oktober, Silaturahmi sekaligus sosialisasi ini dihadiri oleh Ketua DPC Partai Hanura, Sekretaris, Bidang Pemenangan Pemilu, Bendahara dan Bidang Organisasi. 57

71 Kegiatan ini disambut dan dibuka langsung oleh Ketua DPC Partai Hanura Kota Bogor Sumiati Eneng, SH, beliau menyambut baik dan mengapresiasi kedatangan. dan Parpol adalah mitra, maka dari itu perlu adanya konsolidasi dan sosialisasi terkait regulasi, terutama regulasi tetang pencalonan, hal ini dilakukan agar tercipta persepsi yang sama terhadap pemahaman regulasi yang berlaku saat ini, karena tidak menutup kemungkinan akan ada petrubahan regulasi. j. PBB Hari Rabu tanggal 26 Oktober giliran Partai Bulan Bintang (PBB) yang mendapatkan kunjungan dari. Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPC PBB Kota Bogor, Sekretaris, Bendahara, Muslimat PBB beserta jajaran pengurus partai. Kedatangan ke kantor sekretariat PBB yang berlokasi di Jalan Haur Jaya No. D2 Kecamatan Tanah Sareal, langsung disambut hangat oleh ketua DPC PBB Kota Bogor Subhan Murtadla beserta para pengurus partai. Dengan sosialisasi ini diharapkan juga dapat memberikan persepsi yang sama terhadap pemahaman regulasi yang berlaku saat ini, karena tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan regulasi Pilkada serentak. k. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Aula di Jl. Loader No. 07 Bogor Timur Kota Bogor, menjadi tempat silaturahmi dan sosialisasi dengan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Partai bernomor urut lima belas ini, dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Kota (DPK) PKPI Kota Bogor dan para Dewan Penasehat (Wanhat) PKPI Kota Bogor. 58

72 Dalam pertemuan yang diikuti oleh Komisioner beserta jajaran Sekretariat, Ketua menyampaikan beberapa hal yang penting terkait regulasi Pilkada Tahun 2018, diantaranya menjelaskan bahwa koordinasi dengan partai politik peserta pemilu adalah salah satu bentuk pelayanan, selain itu, parpol peserta Pemilu harus melakukan persiapan untuk koordinasi intensif dalam mengusung pasangan calon. PKPI sebagai partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD Kota Bogor, dapat melakukan konsolidasi untuk mengusung calon perseorangan sebagai alternatif pilihan. Dalam menyambut Pilkada Tahun 2018, semua partai politik harus mempersiapkan diri untuk verifikasi faktual. Selain itu, Ketua juga menjelaskan tentang tahapan Pilkada mulai dari 2017 s/d l. Partai Perindo 59

73 Meskipun belum ditetapkan sebagai partai peserta Pemilu, Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor pada Sabtu tanggal 12 November, bersilaturahmi ke Partai Perindo di Jl. Ahmad Yani No. 90 Kedatangan disambut langsung oleh Ketua DPD Partai Perindo beserta jajaran pengurusnya. Sebagai partai baru, Perindo telah mempersiapkan diri sebaik mungkin sesuai arahan DPP, hususnya dalam rangka menyambut perhelatan Pemilu 2019, dan Perindo bertekad untuk lolos menjadi peserta Pemilu Drs. Undang Suryatna, M.Si selaku Ketua di sela-sela sambutannya menjelaskan, walaupun pada saat pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor tahun 2018, yang boleh mencalonkan hanya partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD Kota Bogor. Partai Perindo dapat mengusung pasangan calon melalui alternatif pilihan yaitu jalur perseorangan. 2. Persentase Sengketa Hukum yang dimenangkan KPU Tidak ada target capaian indikator kinerja Persentase Partisipasi Pemangku Kepentingan Dalam Implementasi Regulasi karena di tahun Kota Bogor tidak dilaksanakan Pemilu/Pemilihan. Di tahun, melaksanakan beberapa upaya untuk meningkatkan Persentase Partisipasi Pemangku Kepentingan Dalam Implementasi Regulasi dalam Pemilu di tahun 2018 dan tahun 2019 nanti. Upaya tersebut yaitu melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Penegakan hukum penyelenggaraan Pilkada. Kegiatan FGD ini dilaksanakan dengan tema Melalui Penegekan Hukum Pilkada, Kita Wujudkan Pilkada Serentak yang Luber dan Jurdil bertempat di Hotel Pangrango Jalan Raya Pajajaran No.32, Babakan, Bogor Tengah, Kota Bogor pada hari Selasa tanggal 20 Desember dimulai pukul s.d selesai. 60

74 Dalam FGD ini menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, yakni dari unsur Kepolisian, Kejaksaan dan Komisioner KPU Provinsi Jawa Barat Bidang Hukum. Tahun 2017 sudah mulai melaksanakan tahapan Pilkada Diawali dengan sosialisasi teknis, baik di internal maupun eksternal. Seluruh staf termasuk komisioner KPU dievaluasi pemahaman terhadap tata kelola pemilu, misalnya dalam pencalonan, apa masalah dan solusinya, dan pada saat kampanye ada kemungkinan terjadi masalah, yang akan dikaji dan bagaimana cara penguatannya. B. PENGHARGAAN YANG DIRAIH KPU KOTA BOGOR Selama tahun 2015 s.d telah menerima penghargaan dari KPU RI, KPU Provinsi Jawa Barat dan KIP Provinsi Jawa Barat, berikut adalah penghargaan yang diraih: a. Penghargaan Pengelolaan Website Terbaik KPU di Jawa Barat dan penghargaan kategori Pengumuman Informasi Publik Berkala Terbaik sejawa Barat dari Komisi Informasi Publik Tahun Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor mendapat dua penghargaan yang diterima dari Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat. Penghargaan tersebut yakni, penghargaan Pengelolaan Website Terbaik KPU di Jawa Barat dan penghargaan kategori Pengumuman Informasi Publik Berkala Terbaik se-jawa Barat. Berbagai informasi kegiatan KPU Bogor dan informasi tentang regulasi, proses, dan hasil pemilu secara periodik diunggah di website. KPU Kota 61

75 Bogor berkomitmen untuk selalu berupaya menyajikan dan memberikan informasi kepada masyarakat dengan mudah, murah, dan cepat, sehingga meraih penghargaan bukan menjadi tujuan utama. b. KPU Kabupaten/Kota dengan kategori sangat patuh di Tingkat Provinsi Jawa Barat dalam Pengelolaan Pelayanan Informasi Publik Tahun Pada tanggal 29 April juga telah menerima penghargaan dari KPU Provinsi Jawa Barat sebagai KPU Kabupaten/Kota dengan kategori sangat patuh di Tingkat Provinsi Jawa Barat dalam Pengelolaan Pelayanan Informasi Publik Tahun. Penghargaan diberikan dalam 2 (dua) kategori yaitu : SANGAT PATUH DAN PATUH. KPU Kabupaten/Kota yang mendapat kategori Sangat Patuh dengan urutan : (1) Kota Bogor, (2) Kabupaten Ciamis, dan (3) Kota Bandung. Untuk Kota Bogor Piagam Penghargaan diberikan oleh Ketua KPU Provinsi Jawa Barat Yayat Hidayat dan diterima oleh Ketua Undang Suryatna. KPU Kabupaten/Kota yang mendapat kategori Patuh terdiri dari : (1) Kabupaten Pangandaran, (2) Kabupaten Garut, (3) Kabupaten Kuningan, (4) Kota Cirebon, (5) Kota Banjar, (6) Kabupaten Cirebon dan (7) Kabupaten Sumedang. Sedangkan untuk kriteria penilaian yang digunakan adalah merupakan penjumlahan dari nilai akhir yang terdiri dari enam (6) komponen yaitu : (1) Implementasi Regulasi, (2) Daftar Informasi Publik (DIP), (3) e PID, (4) Website, (5) Fasilitas Pelayanan dan (6) Laporan Pelayanan Informasi Publik Tahun

76 Selain itu, pada tahun juga pernah mendapat dua kategori penghargaan di KPU Award, yakni Pemilu Akses dan Transparansi Informasi Pemilu Terbaik se-jawa Barat Tahun Kemudian penghargaan sebagai KPU Kabupaten/Kota Terbaik Tingkat Nasional dalam Rangka Transparansi Informasi Pemilu Tahun C. REALISASI ANGGARAN Pada Tahun Anggaran, mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp ,- kemudian mengalami revisi menjadi Rp ,Sedangkan jumlah penyerapan selama Tahun sebesar Rp ,dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.9 Rincian penyerapan anggaran selama tahun NO KEGIATAN PAGU REALISASI 1. Laporan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran (LPPA) 3. Layanan Perkantoran 4. Perencanaan Kebutuhan Logistik, Pedoman dan Evaluasi Manajemen Logistik Pemilu 5. Fasilitasi pengadaan logistik Pemilu 6. Inventarisasi Logistik Pemilu 7. Dokumen perencanaan dan data kepemiluan 8. Layanan operasional dan pelayanan TI 9. Laporan pelaksanaan kegiatan 10. Dokumen Pemutakhiran Data Pemilih 11. Sistem Aplikasi KPU Penataan organisasi, pembinaan, dan pengelolaan sumber daya manusia. 63

77 NO KEGIATAN 13. Diklat Teknis dan Diklat Struktural 14. PAGU REALISASI Dokumen kepegawaian Penatausahaan BMN Pengelolaan Persediaan (Stock Opname) Penataan, Pendataan dan Penilaian Arsip Layanan Perkantoran Laporan Hasil Evaluasi LAKIP Laporan Hasil Reviu Laporan Keuangan KPU Advokasi dan Sengketa Hukum Layanan Administrasi Kepemiluan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan Pemilu dan Pemilukada 24. Bimtek Penyelesaian Sengketa Hukum Pemilihan 25. Penggantian Antar Waktu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. 26. Publikasi informasi pemilu. 27. Dokumen Teknis Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta pemilukada 28. Informasi dan Publikasi serta Sosialisasi Pemilu dan Pemilukada Jumlah Anggaran Tahun 64

78 Bab IV Penutup menyajikan berbagai keberhasilan dalam capaian kinerja sasaran strategis pada tahun. telah berhasil mencapai sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun melalui pencapaian target dari indikator kinerja. Keberhasilan pencapaian kinerja ini, tentu tidak terlepas dari dukungan anggaran, baik anggaran dari pusat maupun dari pemerintah Kota Bogor, juga kinerja dan komitmen yang bersinergi dengan aparatur sekretariat, serta dukungan aktif masyarakat. Namun demikian, kinerja pada Tahun masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, masih harus terus berbenah dan meningkatkan kinerjanya pada tahun mendatang. Bercermin dari hasil laporan kinerja tahun, maka untuk meningkatkan kinerja pada tahun mendatang, perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih dengan metode dan strategi yang lebih variatif dan menarik sehingga pesan-pesan pendidikan politik pemilih dapat lebih mudah tersampaikan 2. Lebih meningkatkan kerjasama dengan Perguruan Tinggi, baik akademisi maupun mahasiswa dalam mendukung kegiatan pendidikan pemilih. 65

retak, Laporan Kinerja KPU Kota Bogor Tahun 2016 yang telah disusun ini tentu Bogor, 20 Januari 2017 Sekretaris, AEP SYAEFFUDIN

retak, Laporan Kinerja KPU Kota Bogor Tahun 2016 yang telah disusun ini tentu Bogor, 20 Januari 2017 Sekretaris, AEP SYAEFFUDIN KATA PENGANTAR P uji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya Laporan Kinerja (LK) Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor Tahun 2016 dapat disusun dan diselesaikan tepat

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017 TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017 KPU Kabupaten 1) Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum,

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum, KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum, menempati kedudukan yang cukup penting dalam menjaga proses

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2015 2019 Perencanaan merupakan sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 101, 2011 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM BAB 1 Pendahuluan SI L IHA N PEM UMUM MI KO I 2014 PEMILIHAN UMUM A. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan yang telah mengalami

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BOJONEGORO Jl. K.H.R. Moh. Rosyid No. 93 Bojonegoro Email : kpubojonegoro@gmail.com website : kpud-bojonegorokab.go.id 1.1 Kondisi Umum Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah

Lebih terperinci

TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN KPU KABUPATEN BANYUMAS. Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi:

TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN KPU KABUPATEN BANYUMAS. Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi: TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN KPU KABUPATEN BANYUMAS A. Dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi: 1. Menjabarkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.23, 2015 PEMERINTAHAN DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Penetapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 205 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI Sekretariat : Jl. Gunung Gandul RT 03 RW 05 Joho Lor Giriwono Wonogiri Telepon (0273) 325503 Fax. (0273) 323866 DAFTAR ISI KATA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU

PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU DIAN KARTIKASARI, KOALISI PEREMPUAN INDONESIA DISKUSI MEDIA PUSKAPOL, PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DALAM KPU DAN BAWASLU, JAKARTA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pemilihan umum

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gianyar

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gianyar 0 BAB l PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan umum secara langsung oleh rakyat merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan Negara yang demokratis berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI. demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan

BAB II DESKRIPSI LOKASI. demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan BAB II DESKRIPSI LOKASI A. Komisi Pemilihan Umum (KPU) 1. Visi Terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki integritas, profesional, mandiri, transparan dan akuntabel,

Lebih terperinci

8. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah

8. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah TUGAS DAN WEWENANG Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 10 Undang- undang nomor 32 tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu bahwa tugas, wewenang dan kewajiban KPU Kota dalam menyelenggarakan Pemilu adalah

Lebih terperinci

Tugas dan Wewenang KPU Kabupaten Mamuju. Written by sysadmin Rabu, 07 September :40 - Last Updated Rabu, 23 Mei :25

Tugas dan Wewenang KPU Kabupaten Mamuju. Written by sysadmin Rabu, 07 September :40 - Last Updated Rabu, 23 Mei :25 Sesuai dengan ketentuan pasal 10 Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum bahwa tugas, wewenang dan kewajiban KPU Kabupaten dalam menyelenggarakan Pemilu adalah: Tugas dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 28 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Dalam bab tiga ini akan menjelaskan analisis sistem yang sedang berjalan dan pemecahan masalah. Analisis dan pemecahan masalah di dapat dari sumber data yang diperoleh

Lebih terperinci

LAPORAN TAHAPAN REKAPITULASI PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014

LAPORAN TAHAPAN REKAPITULASI PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 LAPORAN TAHAPAN REKAPITULASI PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR Jl. Loader No. 7 Bogor Hal. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik... 133 I. Umum... 133 II. Pasal Demi Pasal...

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik... 133 I. Umum... 133 II. Pasal Demi Pasal... DAFTAR ISI Hal - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum... - BAB I Ketentuan Umum... 4 - BAB II Asas Penyelenggara Pemilu... 6 - BAB III Komisi Pemilihan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Jl Brawijaya No.34 Pamekasan Telp/Fax : (0324) 333192 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan menajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR: 03/Kpts/KPU-Prov-010/2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012 Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab-014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menjamin tercapainya cita-cita dan tujuan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA utporat*, Kintrja KPU my mhun. 2Oie> KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA egala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang

Lebih terperinci

2017, No d. bahwa Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2011 tent

2017, No d. bahwa Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2011 tent LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.182, 2017 PEMERINTAHAN. Pemilihan Umum. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI, KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA PENYELENGGARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA PENYELENGGARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 LAMPIRAN II KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 02/Kpts/KPU-Prov-011/VII/2012 TANGGAL : 20 JULI 2012 TENTANG : PEDOMAN TEKNIS PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menjamin tercapainya cita-cita dan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dalam rangka peningkatan kinerja KPU Kabupaten Bangka di masa mendatang. Sungailiat, Januari 2017

PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dalam rangka peningkatan kinerja KPU Kabupaten Bangka di masa mendatang. Sungailiat, Januari 2017 PENGANTAR Segala Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmat dan hidayah-nya Laporan Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Tahun 2016 sudah

Lebih terperinci

Paragraf 2 KPU Provinsi. Pasal 9

Paragraf 2 KPU Provinsi. Pasal 9 - 12 - Paragraf 2 KPU Provinsi Pasal 9 (1) Tugas dan wewenang KPU Provinsi dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi:

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 03/Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN TEKNIS ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memilih Presiden

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menjamin tercapainya cita-cita dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG KPU Kota Bogor sebagai penyelenggara Pemilu dan Pemilukada di Kota Bogor diberikan amanah oleh Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 untuk menyelenggarakan Pemilu dan Pemilukada,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1995 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BOGOR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BOGOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS Anang Dony Irawan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya 60113 Telp. 031-3811966,

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM I. UMUM Pemilihan Umum merupakan perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang

Lebih terperinci

QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DAN PEMILIHAN DI ACEH

QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DAN PEMILIHAN DI ACEH QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DAN PEMILIHAN DI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 02/Kpts/KPU-Wng-012329512/2010 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KPUD BANTUL

BAB II GAMBARAN UMUM KPUD BANTUL BAB II GAMBARAN UMUM KPUD BANTUL A. Profil KPUD Bantul Dalam konteks penyelenggaraan negara dan pemerintahan, perumusan rencana kerja pemerintah baik jangka pendek, menengah, maupun panjang telah digagas

Lebih terperinci

: Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang

: Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang Lampiran 1 : Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN NOMOR: 20/Kpts/KPU-Kab/005.435316/Pilbup/Tahun 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA KERJA PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM I. UMUM Pemilihan Umum merupakan perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA S A L I N A N KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOMOR : 49/PP.02.3-Kpt/74/Prov/IX/2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : HUSNI KAMIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Akuntabilitas adalah Dokumen yang berisi gambaran perwuju kewajiban suatu lembaga instansi untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan kegagalan pelaksanaan Misi

Lebih terperinci

Pengantar. Purnomo S. Pringgodigdo

Pengantar. Purnomo S. Pringgodigdo Pengantar Membaca peraturan perundang undangan bukanlah sesuatu yang mudah. Selain bahasa dan struktur, dalam hal Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tantangan ini bertambah dengan perubahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Palangka Raya, 23 Februari 2016 Ketua, AHMAD SYAR I

KATA PENGANTAR. Palangka Raya, 23 Februari 2016 Ketua, AHMAD SYAR I KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-nya Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Penduduk Kota Bogor pada tahun terdapat sebanyak 1.004.831 orang yang terdiri atas 510.884 orang laki-laki dan sebanyak 493.947 perempuan. Dibandingkan dengan tahun 2011 jumlah

Lebih terperinci

Penduduk dan Ketenagakerjaan/Population and Employment Penduduk dan Ketenagakerjaan/ Population and Employment

Penduduk dan Ketenagakerjaan/Population and Employment Penduduk dan Ketenagakerjaan/ Population and Employment 3 Penduduk dan Ketenagakerjaan/ Population and Employment Kota Bogor Dalam Angka/Bogor City in Figures 2013 71 72 Kota Bogor Dalam Angka/Bogor City in Figures 2013 PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Penduduk Kota

Lebih terperinci

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD 1945 yang diamandemen Hukum, terdiri dari: Pemahaman Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Pemahaman

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Jln. BASUKI RAHMAT 2 SAMARINDA TELP.

Lebih terperinci

QANUN ACEH NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM,

QANUN ACEH NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM, QANUN ACEH NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung, umum, bebas,

Lebih terperinci

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM, BAHAN UJI PUBLIK 12 MARET 2015 RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH, KOMISI

Lebih terperinci

BAB I1 Perencanaan Dan Perjanjian Kinerja L IHA PEMILIHAN UMUM

BAB I1 Perencanaan Dan Perjanjian Kinerja L IHA PEMILIHAN UMUM BAB I1 Perencanaan Dan Perjanjian Kinerja SI L IHA N PEM UMUM MI KO I 2014 PEMILIHAN UMUM A. Sasaran RPJMN 2010 2014 Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang bersifat nasional,

Lebih terperinci

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Komisi Pemilihan Umum Arah kebijakan dan strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang

Lebih terperinci

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.773, 2015 BAWASLU. Pemilihan Umum. Pengawasan. Perubahan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 KOMISI PEMILIHAN UMUM PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah

Lebih terperinci

PP 2/1995, PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BOGOR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BOGOR. Presiden Republik Indonesia,

PP 2/1995, PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BOGOR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BOGOR. Presiden Republik Indonesia, PP 2/1995, PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BOGOR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BOGOR Menimbang: Presiden Republik Indonesia, a. bahwa meningkatnya perkembangan pembangunan di Propinsi

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, DAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ...i...ii...iii...iv

DAFTAR ISI. ...i...ii...iii...iv KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wonogiri Tahun

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA (TAPKIN)

PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) www.kpud-banyumaskab.go.id PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS www.kpud-banyumaskab.go.id PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS PENETAPAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KOMISI PEMILIHAN UMUM

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KOMISI PEMILIHAN UMUM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KOMISI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Pengantar Komisi Pemilihan Umum Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa karena berkat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM, PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN

Lebih terperinci

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan KaruniaNya sehingga kami dapat menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK

RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

II. KEDUDUKAN, KEANGGOTAAN, TUGAS DAN KEWAJIBAN PPK, PPS, KPPS DAN PPDP

II. KEDUDUKAN, KEANGGOTAAN, TUGAS DAN KEWAJIBAN PPK, PPS, KPPS DAN PPDP 1 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Lebih terperinci

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (1) huruf b Peraturan

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (1) huruf b Peraturan KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BOGOR NOMOR : 09/Kpts/KPU-Kab-011.329971/2013 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BOGOR, PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. LAKIP KPU Belitung Timur A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. LAKIP KPU Belitung Timur A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komisi Pemilihan Umum merupakan lembaga negara yang bertugas untuk menyelenggarakan pemilu. Hal ini didasarkan pada pasal 22E ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, KPU

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, KPU Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, KPU Kabupaten/Kota bertugas dan berwenang menyusun dan menetapkan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN PERGERAKAN KOTAK SUARA, REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA, DAN PENETAPAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN SERTA PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN SERTA PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA Lampiran I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3/Kpts/KPU-Kab-012.329455/2015 TANGGAL : 18 APRIL 2015 TENTANG : PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN SERTA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Samarinda Tahun 2015 sebagai wujud pelaksanaan amanat Peraturan Presiden Nomor

KATA PENGANTAR. Samarinda Tahun 2015 sebagai wujud pelaksanaan amanat Peraturan Presiden Nomor KATA PENGANTAR S egala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya kita dapat menyusun Laporan Kinerja (LK) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG TAHUN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG

RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG TAHUN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG TAHUN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG Kata Pengantar KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Alloh SWT atas limpahan taufik

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI Jl. Gunung Gandul RT 03 RW 05 Joho Lor Giriwono Wonogiri Telepon (0273) 325503 Fax. (0273) 323866 KATA PENGANTAR KPU Kabupaten

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PELAKSANAAN KEGIATAN NGUPAS - TUNTAS UNDANG - UNDANG DAN PERATURAN - PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM (NGUPATTAHU)

RINGKASAN INFORMASI PELAKSANAAN KEGIATAN NGUPAS - TUNTAS UNDANG - UNDANG DAN PERATURAN - PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM (NGUPATTAHU) PPID KPU KOTA BOGOR RINGKASAN INFORMASI PELAKSANAAN KEGIATAN NGUPAS - TUNTAS UNDANG - UNDANG DAN PERATURAN - PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM (NGUPATTAHU) PPID KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA BOGOR 2016 Jl..Loader

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, Menimbang

Lebih terperinci