Tabel 1. Renstra Balai Arkeologi D.I Yogyakarta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tabel 1. Renstra Balai Arkeologi D.I Yogyakarta"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kementerian Pendidikan Kebudayaan merupakan unsur Pemerintah yang diberi amanat untuk mewujudkan janji didirikannya negara sesuai dengan Pembukaan Ung-Ung Dasar Negara Republik Indonesia 1945, khususnya dalam hal memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa. Selanjutnya berkewajiban memenuhi hak-hak warga negara sesuai dengan Pasal 28c, ayat (1) bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan teknologi, seni budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia. Oleh karena itu, Balar DIY selaku unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan Kebudayaan dituntut mampu melaksanakan kewajiban melayani warga negara untuk memperoleh manfaat dari hasil penelitian di wilayah kerja yang meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur. Penelitian pengembangan yang merupakan tugas Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta pada dasarnya merupakan upaya penggalian nilai-nilai luhur bangsa untuk meningkatkan jati diri karakter bangsa melalui warisan budaya material yang ditinggalkan. Hal itu sesuai dengan delapan pilar pembangunan kebudayaan RPJPN Tahun Delapan pilar pembangunan kebudayaan tersebut, yaitu (1) hak-hak berkebudayaan; (2) jati diri karakter bangsa; (3) multikulturalisme; (4) sejarah warisan budaya; (5) industri budaya; (6) diplomasi budaya; (7) pranata insan kebudayaan; serta (8) sarana prasarana budaya. Berdasarkan pilar-pilar kebudayaan tersebut terlihat secara jelas keterkaitan antara pendidikan kebudayaan. Sesuai dengan Pasal 31 UUDNRI 1945, pendidikan nasional dimaksudkan untuk meningkatkan keimanan ketakwaan serta akhlak mulia, memajukan ilmu pengetahuan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) periode ketiga saat ini, pembangunan pendidikan direncanakan sebagai tahap pendidikan yang menyiapkan manusia Indonesia untuk memiliki daya saing regional. Penjabaran RPJPN oleh Pemerintah dalam bentuk RPJMN Landasan idiologis RPJMN adalah Trisakti yang salah satunya adalah berkepribadian dalam kebudayaan. Selanjutnya, salah satu dari sembilan prioritas RPJMN yang disebut Nawacita adalah melakukan revolusi karakter bangsa memperteguh kebhinnekaan. Oleh karena itu Kemendikbud dalam Rencana Strategis mencanangkan misi antara lain untuk

2 mewujudkan pelestarian kebudayaan. Pelestarian kebudayaan dimaksud antara lain adalah (a) menjaga memelihara jati diri karakter bangsa, (b) membangkitkan kembali karakter bangsa Indonesia, yaitu saling menghargai keragaman, toleransi, etika, moral, gotong royong melalui penerapan budaya, (c) meningkatkan apresiasi pada seni karya budaya Indonesia sebagai bentuk kecintaan pada produk-produk dalam negeri, (d) melestarikan, mengembangkan memanfaatkan warisan budaya termasuk budaya maritim kepulauan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam melaksanakan tugasnya Balar DIY dituntut melakukan sinergitas dalam bentuk koordinasi kolaborasi dengan seluruh stakeholder sehingga menghasilkan kinerja yang lebih efektif efisien. Hal itu sesuai dengan landasan gotong royong dalam visi Kementerian Pendidikan Kebudayaan. Sebagaimana termuat dalam Renstra Kemdikbud tahun bahwa gotong royong dalam pembangunan pendidikan kebudayaan berarti banyak hal yang dilakukan secara bersama oleh banyak pihak secara sadar, sukarela, keinginan saling menolong. Berlandaskan gotong royong akan memposisikan pembangunan pendidikan kebudayaan sebagai sebuah gerakan. Gerakan yang dicirikan, antara lain oleh keterlibatan aktif masyarakat kepercayaan yang tinggi terhadap lingkungan lembaga. B. CAPAIAN RENSTRA Pada akhir tahun 2014, Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta memasuki tahun keempat dari periode Renstra Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta , Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai tugas melakukan penelitian penyebarluasan hasil-hasil penelitian untuk kepentingan akademisi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan situs. Sejalan dengan itu, aya komitmen dari Pimpinan Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta beserta seluruh jajarannya dalam melaksanakan program iatan penelitian sehingga program sasaran strategris dapat dicapai secara optimal. Hasil capaian kinerja sasaran, secara umum dapat memenuhi target sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam Renstra Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam pengesahan Renstra Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 5 Sasaran Strategis yang telah dilaksanakan. Tabel 1. Renstra Balai Arkeologi D.I Yogyakarta

3 NO KEG/SUB KEG OUTPUT INDIKATOR TARGET PELAKSANA Penelitian Terungkapnya Jumlah Peneliti potensi rekomendasi (fungsional) Pengemban untuk saran gan pengembangan kebijakan hasil kebudayaan penelitian daerah/ nasional 2 Dokmentasi Meningkatnya Jumlah produk Pokja apresiasi hasil penelitian Dokumentasi Informatika masyarakat sumber daya Informatika terhadap yang manfaat didokumentasik Ilmu an Pengetahuan disebarluaskan Arkeologi. 3 Penerbitan Meningkatnya Jumlah Pokja ilmiah pengetahuan apresiasi Pemasyarakatan sosialisasi masyarakat masyarakat Hasil Penelitian terhadap sejarah pada iatan Arkeologi budaya masa sosialisasi hasil lalu penelitian 4 Kerjasama Meningkatnya Jumlah Pokja dengan hubungan kerja stakeholders Kerjasama pemerintah sama dengan yang terlibat daerah pihak terkait dalam lembaga pengelolaan non- sumberdaya pemerintah 5 Pengemban Meningkatnya Jumlah SDM Pokja gan SDM yang aparatur yang Pengembangan manajemen handal meningkat SDM teknis SDM terlatih serta kompetensi sarana sarana prasarana profesional, prasarana yang memadai didukung oleh sarana prasarana yang operasional

4 proporsional Sesuai dengan penetapan Renstra Tahun , Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya untuk mencapai target-target tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja instansi. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan capaian kinerja organisasi dalam upaya pencapaian sasaran strategisnya juga sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, maka diperlukan suatu gambaran tentang capaian-capaian kinerja tersebut. Rangkuman hasil capaian kinerja Renstra Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta, berdasarkan hasil pengukurannya adalah sebagai berikut ini: 1. Kegiatan Penelitian Pengembangan Arkeologi Dalam Kegiatan Penelitian Pengembangan Arkeologi dengan indikator kinerja dokumen rekomendasi saran kebijakan hasil penelitian big adalah suatu iatan yang dimulai dengan aya temuan situs baik oleh masyarakat setempat maupun hasil dari laporan dinas atau aya pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tema penelitian seperti keterangan pada bab sebelumnya dibagi menjadi empat kajian, yaitu prasejarah, klasik, islam/kolonial bawah air. Hal ini sesuai dengan spesialisasi dari masing-masing peneliti yang ada. Penelitian yang sudah dilakukan oleh Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kurun waktu adalah sebagai berikut ini. Tabel 2. Pencapaian Kegiatan Penelitian Pengembangan Arkeologi pada Kegiatan Penelitian Pengembangan Arkeologi Terhadap Rencana 5 Tahun. Kegiatan Indikator Kinerja Realisasi/Capaian Kinerja Penelitian Jumlah rekomendasi 14 dok 13 dok 14 dok 19 dok 24 dok Pengembangan saran kebijakan hasil penelitian Gambar 1. Grafik penerbitan Dokumen Kebijakan Pengembangan Kawasan Situs Arkeologi Tahun Kegiatan Dokumentasi Informatika

5 Hasil capaian Kegiatan Dokumentasi Informatika dengan indikator kinerja Jumlah produk hasil penelitian sumber daya yang didokumentasikan disebarluaskan pada pameran meningkat dari tahun ketahun. Peningkatan kunjungan masyarakat ke pameran ini dikarenakan Tim Pameran Arkeologi selalu memberikan inovasi dalam hal penyajian informasi-informasi yang berkaitan dengan hasil penelitian. Capaian kinerja pada Kegiatan Dokumentasi Informatika dapat dilihat Tabel 3. Tabel 3. Pencapaian Indikator Kinerja pada Kegiatan Dokumentasi Informatika Terhadap Rencana 5 Tahun Kegiatan Indikator Kinerja Realisasi/Capaian Kinerja Dokmenta Jumlah si produk hasil org org org org org Informati penelitian ka sumber daya yang didokumentasi kan disebarluaskan Gambar 2. Jumlah Pengunjung Pameran Arkeologi Tahun Kegiatan Penerbitan Ilmiah Sosialisasi Instansi Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta selain melaksanakan iatan penelitian penyebaran informasi hasil penelitian, juga melaksanakan penerbitan jurnal ilmiah juga berita penelitian. Adapun Jurnal Berkala Arkeologi sudah terakreditasi A oleh LIPI dengan Nomor Akreditasi : 441/AU1/P2MI-LIPI/08/2012. Disamping itu pada setiap tahun peneliti wajib berkontribusi untuk mempublikasikan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan ke dalam Berita Penelitian Arkeologi. Segkan buku referensi diterbitkan oleh peneliti setelah penelitian pada kawasan tertentu sudah dianggap cukup dalam pegambilan data lapangan dapat menghasilkan rekomendasi bagi pengembangan kawasan situs. Tabel 4. Pencapaian Kegiatan Penerbitan Ilmiah Sosialisasi terhadap rencana 5 tahun. Kegiatan Indikator Target Kinerja Realisasi/Capaian Kinerja Kinerja

6 Penerbitan Penerbitan Jumlah artikel ilmiah ilmiah Jurnal Berkala art art art art art sosialisasi sosialisasi Arkeologi yang diacu oleh akademisi masyarakat Jumlah publikasi 1 7 art 1 5 art 1 7 art 1 7 art 1 11 Berita Penelitian art Arkeologi yang diacu oleh akademisi Jumlah terbitan art 1 1 art 1 2 art 1 2 art Buku Referensi Arkeologi yang diacu oleh akademisi masyarakat Gambar 3. Jumlah artikel pada jurnal Berkala Arkeologi BPA Tahun Gambar 4. Jumlah artikel Penerbitan Buku Referensi Arkeologi Tahun Kegiatan Kerjasama dengan pemerintah daerah lembaga non-pemerintah Kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan pemangku kebijakan terkait dilaksanakan dalam tahap peninjauan situs yang baru ditemukan sampai menuju penelitian. Hal ini dimaksudkan agar aya komunikasi yang baik nantinya setelah penelitian selesai dilakukan. Setelah penelitian tersebut selesai didapat hasil rekomendasi dari Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta, maka hasil tersebut akan dipaparkan dalam rapat koordinasi bersama yang nantinya akan merumuskan suatu kebijakan pengembangan situs sebagai kawasan wisata. Adapun kerjasama antar pemangku kebijakan tersebut selama kurun waktu 5 tahun dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kegiatan Kerjasama dengan pemerintah daerah lembaga non-pemerintah Kegiatan Indikator Kinerja Realisasi/Capaian Kinerja

7 Kerjasama dengan pemerintah daerah lembaga nonpemerintah Jumlah stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan sumberdaya Kegiatan Pengembangan Manajemen Teknis SDM Sarana Prasarana Evaluasi hasil pencapaian pada Kegiatan Pengembangan Manajemen Teknis SDM selama 5 tahun mengalami kemajuan dalam pengembnagan sumberdaya manusia yang ada pada Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya pegawai yang mengikuti pelatihan mengikuti pendidikan ke jenjang S2. Capaian indikator kinerja Jumlah SDM aparatur yang meningkat kompetensi profesional, didukung oleh sarana prasarana yang operasional proporsional pada Tabel 6. 5 Tahun Kegiatan Pengembangan Manajemen Teknis SDM Sarana Prasarana Tabel 6. Pencapaian Kegiatan Pengembangan Manajemen Teknis SDM Terhadap Rencana Indikator Kinerja Jumlah SDM aparatur yang meningkat kompetensi profesional, didukung oleh sarana prasarana yang operasional proporsional Target Kinerja Jumlah calon peneliti yang mengikuti diklat peneliti di LIPI Jumlah pegawai Balai Arkeologi yang mengikuti pendidikan jenjang S2 Realisasi/capaian Kinerja org - 1 org - 1 org org Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan SOP org Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan sertifikasi selam 2 org 4 org 1 org 3 org 3 org Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan fotografi 24 org 57 org 5 org 2 org 10 org Pada tahun kurun waktu telah dilaksanakan pembelian sarana prasarana dalam penunjang iatan operasional kantor iatan penelitian sesuai dengan tupoksi Balai

8 Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengadaan Sarana Prasarana tersebut dapat berjalan dengan baik tanpa aya hambatan yang berarti. Tabel 7. Pencapaian Indikator Kinerja Peralatan Fasilitas Terhadap Rencana 5 Tahun Kegiatan Indikator Kinerja Realisasi/Capaian Kinerja Pengembangan Manajemen Teknis SDM Sarana Prasarana % 100% 100% 100% 100% Jumlah SDM aparatur yang meningkat kompetensi profesional, didukung oleh sarana prasarana yang operasional proporsional Aya perencanaan yang matang pelaksanaan penelitian yang didukung oleh kebijakan pimpinan, peran aktif pegawai serta aya dukungan sarana prasarana penelitian dapat menghasilkan dokumen kebijakan pengembangan kawasan situs yang seg dilakukan penelitian. Aya pameran sosialisasi hasil penelitian kepada masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga situs peninggalan yang ada pada daerah masing-masing. Kebijakan pengembangan kawasan situs diarahkan seluas-luasnya untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk itu diperlukan komitmen, keterlibatan dukungan aktif dari pemangku kepentingan dalam pemanfaatannya. Balai Arkeologi Daerah Yogyakarta berupaya melakukan koordinasi meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait baik di pusat maupun di daerah serta Lembaga Swadaya Masyarat yang berada disekitar situs. C. POTENSI DAN PERMASALAHAN Berdasarkan interaksi dengan stakeholder, evaluasi iatan, program kerja, masukan dari seluruh pegawai Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta dapat diidentifikasi kekuatan kelemahan, ancaman peluang. Berikut penjabaran analisis SWOT untuk mengatasi permasalahan yang ada sehingga akan dicapai acuan program yang lebih terarah. Tabel. 8 Matriks Formulasi Strategi SWOT

9 STRATEGI ANALISIS FAKTOR INTERNAL STRATEGI ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (Opportunities) 1.Potensi sumber daya cukup besar namun belum seluruhnya terungkap 2.Apresiasi masyarakat pada sumber daya meningkat 3.Program kerja sama untuk iatan penelitian perencanaan pengelolaan sumber daya tersedia 4.Penerapan peraturan perungan tentang kewenangan pengelolaan benda cagar budaya. 5.Permintaan daerah big pelayanan sumber daya semakin meningkat ANCAMAN (Threats) 1.Perubahan politik kebijakan kelembagaan di pusat daerah 2. Masih terjadi pelanggaran kelestarian sumber daya 3. Belum meratanya informasi sumber daya ke masyarakat. KEKUATAN (Strengths) 1.Pemegang kewenangan data informasi sumber daya di wilayah kerja 2.Perencanaan berbasis kinerja telah terapkan (Lakip/Renja/ Renstra) 3.Kuantitas sumber daya manusia memadai 4.Legalitas kewenangan penelitian pelayanan big sumber daya di wilayah kerja 5.Sarana prasarana teknik cukup memadai ASUMSI S-O Penguatan/ Mobilisasi 1. Meningkatkan kualitas data informasi sumber daya 2. Meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak (antar UPT antar instansi/dinas daerah otonom) 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia 4. Memantau mengevaluasi pelaksanaan Renstra/RenjaTahunan. ASUMSI S-T Menangkap Peluang 1.Meningkatkan perencanaan program penelitian pengembangan. 2.Menyusun pedoman standar pelayanan minimal (SPM) sumber daya, 3.Meningkatkan hubungan kerja sama antara pusat daerah KELEMAHAN (Weaknesses) 1.Sinkronisasi manajemendatabase sumber daya belum optimum 2.Rasio tenaga peneliti non peneliti tidak seimbang 3.Standar minimal kinerja penelitian pelayanan di big sumber daya belum tersedia. 4.Perbaikan pemeliharaan sarana prasarana teknik kurang memadai 5.Program penelitian, pelayanan, publikasi belum optimal. ASUMSI W-O Pengembangan 1. Meningkatkan koordinasi manajemen data baik internal maupun eksternal secara terpadu 2.Mengembangkan sistem basis data terpadu 3.Menyusun menerapkan pelaksanaan standar/kriteria kinerja (SOP) 4.Rekruitmen tenaga peneliti teknisi 5. Kerja sama penelitian perencanaan pengembangan sumber daya ASUMSI W-T Penyelamatan 1. Reposisi; kaji ulang perencanaan stratejik; revitalisasi lembaga 2.Meningkatkan pengawasan evaluasi program iatan kinerja organisasi 3.Meningkatkan sosialisasi publikasi ke daerah Permasalahan aktual : 1. Minimnya penyediaan informasi untuk perumusan kebijakan big dengan melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, penelitian pengembangan di big. 2. Tantangan untuk mengembangkan menguatkan aspek kebudayaan dalam penyelenggaraan pendidikan melalui penelitian dalam rangka menguatkan karakter jati diri bangsa serta ketahanan budaya.

10 3. Minimnya peningkatan intensitas kualitas kerjasama nasional di big pendidikan kebudayaan melalui penelitian bersama, pengembangan program pendidikan unggulan, pertukaran informasi, forum kerjasama nasional. 4. Sinergitas sinkronisasi penelitian pengembangan yang dilakukan antara Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta dengan stakeholder yang berada di daerah kabupaten/kota belum terwujud secara optimal sehingga aspirasi serta harapan dari pihak-pihak dimaksud dalam berbagai produk penelitian pengembangan belum terakomodasi dengan baik. 5. Kesempatan untuk memaparkan hasil-hasil penelitian pengembangan cenderung masih terbatas yang diakibatkan tidak hanya oleh masalah penaan tetapi lebih penting lagi terhadap mutu dari makalah atau tulisan yang memerlukan perbaikan dari waktu ke waktu untuk mencapai standar minimal yang dipersyaratkan. 6. Kurangnya ketersediaan data informasi hasil penelitian yang cepat, handal, kredibel yang diperlukan untuk pengambilan kebijakan di daerah. 7. Belum maksimalnya sosialisasi publikasi hasil penelitian kepada masyarakat umum. 8. Belum meratanya tingkat profesionalisme sumber daya aparatur peneliti, teknisi, administrasi sesuai kompetensinya. 9. Belum proporsionalnya sarana prasarana penunjang dalam menghadapi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi. BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN STRATEGIS A. VISI KEMENDIKBUD Sebagai lembaga yang mempunyai tugas pokok fungsi dalam penelitian, maka visi Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta dirumuskan berdasarkan orientasi masa depan (future oriented), kepekaan terhadap perubahan paradigma kondisi masyarakat dewasa ini, serta kebutuhan interen lembaga yang berbasis profesi di big penelitian. Visi Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta adalah : Terwujudnya lembaga penelitian pengembangan big di daerah yang terdepan untuk mendukung pengembangan sumberdaya kebudayaan nasional.

11 B. MISI KEMENDIKBUD Untuk mewujudkan visi kelembagaan tersebut di atas sejalan dengan tugas pokok fungsi, maka misi-misi Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Meningkatkan penelitian pengembangan sumberdaya di wilayah kerja secara profesional. 2. Meningkatkan kebijakan dalam penelitian yang terarah sebagai bahan perumusan kebijakan di daerah yang relevan dalam pembangunan. 3. Memasyarakatkan hasil-hasil penelitian secara terpadu dengan lembaga terkait tentang benda yang bernilai budaya ilmiah. 4. Meningkatkan kemitraan penelitian pengembangan big. 5. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia beserta sarana prasarananya. C. TUJUAN STRATEGIS BALAR Untuk mencapai tujuan, Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta mempunyai tujuan strategis sebagai berikut : 1. Meningkatan akses mutu penelitian 2. Memperluas akses penelitian yang bermutu 3. Meningkatkan kepastian akses penelitian yang bermutu relevan dengan kebutuhan masyarakat 4. Meningkatkan mutu kapasitas penelitian 5. Meningkatkan mutu penelitian yang berorientasi pada tantangan jaman 6. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM), pemerataan distribusi penelitian diwilayah kerja Balar DIY, serta kesejahteraan SDM 7. Meningkatkan jati diri bangsa melalui kualitas penelitian 8. Meningkatkan sistem tata kelola penelitian yang transparan akuntabel dengan melibatkan publik

12 BAB IV PENUTUP Penyusunan renstra ini berdasarkan peraturan perung-ungan yang berlaku. Penyusunan renstra ini melalui beberapa tahapan termasuk interaksi dengan para pemangku kepentingan, partisipasi dengan seluruh jajaran Balar, serta,mempertimbangkan seluruh capaian kinerja Balar hingga saat ini. Dengan demikian renstra Balar telah mengakomodasikan semua tugas fungsi yang menjadi tanggung jawab Balar, memelihara kesinambungan keberlanjutan program, memenuhi aspirasi pemangku kepentingan masyarakat, serta mengantisipasi masa depan. Penjabaran renstra program Balar dalam rangka mendukung kebijakan Balitbang Kemendikbud. Renstra ini telah menggambarkan secara jelas keterkaitan antara sasaran strategis kinerja Kemendikbud Balitbang untuk mewujudkan akuntabilitas transparansi dalam pemanfaatan APBN. Renstra ini harus digunakan sebagai pedoman penelitian pengembangan periode Renstra merupakan dasar acuan bagi seluruh pegawai Balar dalam melaksanakan iatan seperti (1) Evaluasi penyusunan program kerja tahunan, (2) Pelaksanaan penelitian pengembangan, (3) Laporan Tahunan, (4) LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah). Renstra Balar ini diharapkan dapat dipahami serta dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat khususnya para pemangku kepentingan di wilayah kerja Balar. Dengan demikian banyak pihak dapat

13 terlibat aktif secara efektif konstruktif dalam iatan litbang termasuk memberi kritik, evaluasi, rekomendasi. Pelibatan publik secara lebih aktif terintegrasi diharapkan mampu meningkatkan hasil kerja litbang selama 5 tahun mendatang. Kepala Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta Drs. Siswanto, M.A. NIP

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI RENCANA STRATEGIS PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2006-2009 Oleh Tim Renstra PMG 1. UU No. 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masuh belum cukupnya kualitas SDM yang menangani pembangunan. Disamping kualitas SDM, kualitas jenjang pendidikan di Dinas-dinas

BAB I PENDAHULUAN. masuh belum cukupnya kualitas SDM yang menangani pembangunan. Disamping kualitas SDM, kualitas jenjang pendidikan di Dinas-dinas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas SDM bidang infrastruktur sangat penting, mengingat infrastruktur memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan kesejahteraan sosial, pertumbuhan

Lebih terperinci

Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Disampaikan pada: Rapat Koordinasi Nasional BAN PAUD DAN PNF The Alana Hotel Yogyakarta Jumat, 10 Februari 2017 1 Kebijakan Umum Kebijakan

Lebih terperinci

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur No.104, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIKBUD. Kebudayaan. Pemajuan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6055) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2006 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2006 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2006 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI Bambang Tjahjono Bidang Program

Lebih terperinci

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II BAB. II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam system akuntabilitas

Lebih terperinci

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan ( REVISI I ) KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) 205 209 merupakan turunan dari Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Visi dan Misi Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin di capai selama

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA STRATEGIS

BAB II RENCANA STRATEGIS Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 BAB II RENCANA STRATEGIS Rencana strategis merupakan dokumen yang bersifat taktis strategis dan implementatif serta menjabarkan strategi pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Identifikasi Permasalahan Identifikasi permasalahan berisikan Isu-isu strategis yaitu isu-isu yang berkaitan dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BIRO HUKUM DAN HUMAS RENCANA KINERJA TAHUNAN 2011 BIRO HUKUM DAN HUMAS BIRO HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 Kata Pengantar Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015-2019 Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Direktur Jenderal Kebudayaan Hotel Mercure Ancol Jakarta, 16 April

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG Jalan Panji No. 70 Kelurahan Panji Telp. (0541) 661322. 664977 T E N G G A R O N G 75514 KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : 600.107/ BAP-I/IV/2011 TENTANG

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Permasalahan yang dihadapi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4 V i s i. 4.1. Visi da n Misi. B adan Kepegawaian Daerah (BKD) sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah mengemban tugas dalam menjamin kelancaran penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pacitan mengacu pada visi Kepala Daerah

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 BAB 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN LAHAT Sumber daya Bappeda Kabupaten Lahat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab yang tercermin dari sosok dan perilaku birokrasi yang efisien

Lebih terperinci

LAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II

LAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA Memaparkan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan, serta pembahasan tentang RENSTRA, tujuan dan Sasaran Visi dan Misi, Penetapan Kinerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pembaharuan tata kelola pemerintahan, termasuk yang berlangsung di daerah telah membawa perubahan dalam berbagai dimensi, baik struktural maupun kultural. Dalam hal penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH A. KONDISI UMUM SEKARANG DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Perubahan peraturan di bidang pemerintahan daerah yang berdampak pada bidang kepegawaian membutuhkan antisipasi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TOLITOLI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi

Lebih terperinci

Rencana Strategis (RENSTRA)

Rencana Strategis (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKA N KANTOR KECAMATAN BELANTIKAN RAYA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKA N KANTOR KECAMATAN BELANTIKAN RAYA BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKA N KANTOR KECAMATAN BELANTIKAN RAYA Kantor Kecamatan Belantikan Raya menyusun visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang realistis dengan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN A. VISI DAN MISI 1. VISI Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah mengemban tugas dalam menjamin kelancaran penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG [- BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG P embangunan sektor Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Garut dalam kurun waktu tahun 2009 s/d 2013 telah memberikan

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Program kegiatan di lingkup BPMPT Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Lebih terperinci

Rencana Strategis Tahun

Rencana Strategis Tahun Bab IV VISI,, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN eiring dengan pelaksanaan otonomi daerah, Inspektorat Aceh sebagai unit kerja dari Pemerintah Aceh berupaya menciptakan tata pemerintahan yang baik

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan dalam acara: Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah Metro Lampung, 30-31 Oktober 2017 Digunakan dalam perumusan: Rancangan awal RPJPD

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang harus segera dicari permasalahannya. Isu ini dapat berskala makro

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel, dan berorientasi hasil, menjadi keharusan bagi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Tahun 2017 yang selanjutnya disebut Renja Disbudpar adalah dokumen

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Kondisi Umum

BAB I PENDAHULUAN I.1. Kondisi Umum BAB I PENDAHULUAN I.1. Kondisi Umum Bidang kedeputian di lingkungan Badan SAR Nasional (BASARNAS) terbentuk seiring dengan reorganisasi lembaga ini menjadi Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK). Terdapat

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pada bab XIV salah satu agenda pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran

Lebih terperinci

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/2003 serta disempurnakan dengan Peraturan Menteri

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; SALINAN Menimbang PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN DAN PENETAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai lembaga penyelenggara manajemen kepegawaian negara berkomitmen untuk memajukan dan mengembangkan sistem manajemen kepegawaian

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN 4.1. VISI DAN MISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PERJANJIAN KINERJA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, 2016 Kata Pengantar Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 RENSTRA DISBUDPAR

BAB I PENDAHULUAN 1 RENSTRA DISBUDPAR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kebudayaan dan Paiwisata Kabupaten Minahasa Tenggara merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis yang berada di bawah Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Bappeda Kota Bogor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai bagian integral dari Pemerintah Kota Bogor, yang memiliki

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PENDIDIKAN BERBASIS KAWASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD Lingkungan yang baik sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Ketersediaan sumber daya alam secara kuantitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 1. VISI DAN MISI Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam bidang Perhubungan komunikasi dan Informatika dituntut adanya peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN Lampiran Keputusan Direktur Pengawasan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Nomor HK.06.02.351.03.15.196 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Direktorat Pengawasan Narkotika, Psikotropika

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Bab ini akan menjabarkan visi dan misi pembangunan di Kabupaten Malang selama 5 tahun mendatang (2016-2021). Hal ini sejalan dengan amanat di dalam pasal 263

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH 1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Muara Teweh Tahun 2015-2019.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 957, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tingkat Satuan Pendidikan. Dasar. Menengah. Kurikulum. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN

Lebih terperinci

RPJMN dan RENSTRA BPOM

RPJMN dan RENSTRA BPOM RPJMN 2015-2019 dan RENSTRA BPOM 2015-2019 Kepala Bagian Renstra dan Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan Jakarta, 18 Juli 2017 1 SISTEMATIKA PENYAJIAN RPJMN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS BPOM 2015-2019

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun LPMP Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun LPMP Sulawesi Selatan LPMP SULSEL, 2016 1 KATA PENGANTAR P uji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya, telah menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016. Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN SKPD

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN SKPD 75 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN SKPD Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2010-2014 DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET 2012 SEKRETARIAT

Lebih terperinci