BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. semakin meluas pada berbagai kalangan. File-file tersebut ada kalanya semakin

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. semakin meluas pada berbagai kalangan. File-file tersebut ada kalanya semakin"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Permasalahan Proses pertukaran file dengan bentuk teks, audio, video, gambar dan lainnya semakin meluas pada berbagai kalangan. File-file tersebut ada kalanya semakin membesar dan memerlukan media penyimpanan yang semakin besar pula. Apabila ukuran file terus membesar akan menyebabkan backup terhadap file akan semakin sulit dilakukan serta menambah waktu dan menghabiskan kapasitas bandwidth dalam proses pertukaran file yang terjadi dalam jaringan. Dengan semakin banyaknya kapasitas bandwidth yang dibutuhkan dalam proses pertukaran file maka biaya yang dikeluarkan pun akan bertambah pula. Salah satu faktor yang menyebabkan biaya mahal, dikarenakan infrastruktur jaringan internet yang terhubung dengan pengguna akhir memiliki harga yang mahal. Khususnya di Indonesia dimana harga bandwidth akan semakin mahal berbanding lurus antara harga dan kapasitas. Ada beberapa pemecahan masalah yang dapat ditawarkan, diantaranya meningkatkan kapasitas bandwidth atau meminimalkan ukuran file. Kedua solusi diatas dapat dilakukan, namun pengompresan file merupakan prioritas utama. Hal ini dikarenakan pengompresan file akan menghemat bandwitdh dengan cara menghilangkan pengulangan karakter untuk mengurangi jumlah data yang ditransaksikan serta menurunkan penggunaan bandwidth yang digunakan dalam jaringan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah piranti lunak ataupun piranti keras yang dapat meminimalkan ukuran file yang ditransaksikan dalam jaringan tanpa menghilangkan sebagian atau keseluruhan 50

2 51 file. Perbedaan mendasar antara piranti lunak dengan piranti keras terletak pada proses penanganan transaksi data, dimana piranti keras langsung bekerja pada layer fisikal menangani proses komputasi sehingga akan menyebabkan berkurangnya proses yang harus dijalankan, sedangkan proses yang dilakukan piranti lunak melewati lebih banyak proses dari layer aplikasi sampai pada layer fisikal, perbedaan lainnya adalah biaya yang harus dikeluarkan lebih besar bila dilakukan penambahan piranti keras. Penggunaan piranti lunak dikarenakan faktor biaya yang lebih murah serta tidak perlu menambah peralatan yang baru kedalam jaringan yang telah ada. Penggunaan sistem dibutuhkan agar proses pengiriman file antar komputer dapat berlangsung lebih cepat dan menurunkan tingkat penggunaan bandwidth, tanpa harus menambah biaya yang besar. 3.2 Gambaran Umum Kompresi File Dengan semakin membesarnya ukuran file yang terjadi dalam transaksi jaringan, maka diperlukan suatu pemecahan yang terbaik. Sesuai dengan gambaran permasalahan diatas, pemampatan ukuran dari file yang ditransaksikan dalam jaringan dengan tetap menjaga integritasnya mampu mengatasi masalah keterbatasan bandwidth yang tersedia sehingga dapat mengatasi transaksi jaringan yang semakin lama semakin banyak. Kompresi adalah proses pengubahan sekumpulan file menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat penyimpanan dan waktu untuk transmisi file. Saat ini terdapat berbagai tipe algoritma kompresi antara lain : Huffman Coding, LZW, BWT, Run Length dan lainnya. Berdasarkan tipe peta kode yang digunakan untuk

3 52 mengubah pesan awal (isi file input) menjadi sekumpulan codeword, metode kompresi terbagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Metode Statik Menggunakan peta kode yang selalu sama. Metode ini membutuhkan dua fase (two-pass), fase pertama untuk menghitung probabilitas kemunculan tiap simbol atau karakter dan menentukan peta kodenya, dan fase kedua untuk mengubah pesan menjadi kumpulan kode yang akan ditransmisikan. Salah satu contohnya adalah Algoritma Huffman. 2. Metode Dinamik (Adaptif) Menggunakan peta kode yang dapat berubah dari waktu ke waktu. Metode ini disebut adaptif karena peta kode mampu beradaptasi terhadap perubahan karakteristik isi file selama proses kompresi berlangsung. Metode ini bersifat one-pass, karena hanya diperlukan satu kali pembacaan terhadap isi file. Salah satu contohnya adalah algoritma LZW. Berdasarkan teknik pengkodean atau pengubahan simbol yang digunakan, metode kompresi dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu : 1. Metode Symbolwise Menghitung peluang kemunculan dari tiap simbol dalam file input, lalu mengkodekan satu simbol dalam satu waktu. Dimana simbol yang

4 53 sering muncul diberi kode yang lebih pendek dibandingkan simbol yang lebih jarang muncul, salah satu contohnya adalah algoritma huffman. 2. Metode Dictionary Menggantikan karakter atau fragmen dalam file input dengan indeks lokasi dari karakter atau fragmen tersebut dalam sebuah kamus (dictionary). Salah satu contohnya adalah algoritma LZW. 3. Metode Predictive Menggunakan model finite-context atau finite-state untuk memprediksi distribusi probabilitas dari simbol-simbol selanjutnya. Ada beberapa faktor yang sering menjadi pertimbangan dalam memilih suatu metode kompresi yang tepat, yaitu kecepatan kompresi, sumber daya yang dibutuhkan (memori, kecepatan prosesor), ukuran file hasil kompresi, besarnya redudansi dan kompleksitas algoritma. Tidak ada metode kompresi yang paling efektif untuk semua jenis file. Dalam perbandingan ini, diimplementasikan dua buah metode kompresi, yaitu algoritma huffman dan algoritma LZW yang mewakili metode statik dan metode dinamik. Kedua metode ini diujikan untuk mengkompresi dan mendekompresi berbagai tipe dan ukuran file yang berbeda. Setelah itu akan dilakukan analisis statistik untuk

5 54 membandingkan kinerja dari kedua metode ini berdasarkan dua faktor, yaitu rasio atau perbandingan ukuran file hasil kompresi terhadap file asli dan kecepatan kompresinya. 3.3 Gambaran Umum Kompresi Huffman Coding Algoritma Huffman dibuat oleh seorang mahasiswa MIT bernama David Huffman, merupakan salah satu metode paling lama dan paling terkenal dalam kompresi teks. Algoritma Huffman menggunakan prinsip pengkodean yang mirip dengan kode Morse, yaitu tiap karakter (simbol) dikodekan hanya dengan rangkaian beberapa bit, dimana karakter yang sering muncul dikodekan dengan rangkaian bit yang pendek dana karakter yang jarang muncul dikodekan dengan rangkaian kode bit yang lebih panjang. Secara garis besar algoritma Huffman dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Fase pertama Baca (scan) file input dari awal hingga akhir untuk menghitung frekuensi kemunculan tiap karakter dalam file. n jumlah semua karakter dalam file input. T daftar semua karakter dan nilai peluang kemunculannya dalam file input. Tiap karakter menjadi node daun pada pohon Huffman. 2. Fase kedua Ulangi sebanyak (n -1) kali : a. Item m1 dan m2 dua subset dalam T dengan nilai peluang yang terkecil. b. Gantikan m1 dan m2 dengan sebuah item {m1,m2} dalam T, dimana nilai peluang dari item yang baru ini adalah penjumlahan dari nilai peluang m1 dan m2.

6 55 c. Buat node baru {m1, m2} sebagai father node dari node m1 dan m2 dalam pohon Huffman. 3. T sekarang tinggal berisi satu item, dan item ini sekaligus menjadi node akar pohon Huffman. Panjang kode untuk suatu simbol adalah jumlah berapa kali simbol tersebut bergabung dengan item lain dalam T. Sebagai contoh, dalam kode ASCII string 7 huruf ABACCDA membutuhkan representasi 7 8 bit = 56 bit (7 byte), dengan rincian sebagai berikut: A B A C C D A Untuk mengurangi jumlah bit yang dibutuhkan, panjang kode untuk tiap karakter dapat dipersingkat, terutama untuk karakter yang frekuensi kemunculannya besar. Pada string di atas, frekuensi kemunculan A = 3, B = 1, C = 2, dan D = 1, sehingga dengan menggunakan algoritma di atas diperoleh kode Huffman seperti pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Kode Huffman untuk ABACCDA Simbol Frekuensi Peluang Kode Huffman A 3 3/7 0 B 1 1/7 110 C 2 2/7 10 D 1 1/7 111 Dengan menggunakan kode Huffman ini, string ABACCDA direpresentasikan menjadi rangkaian bit : Jadi, jumlah bit yang

7 56 dibutuhkan hanya 13 bit. Dari Tabel 3.1 tampak bahwa kode untuk sebuah simbol/karakter tidak boleh menjadi awalan dari kode simbol yang lain guna menghindari kerancuan (ambiguitas) dalam proses dekompresi atau decoding. Karena tiap kode Huffman yang dihasilkan unik, maka proses dekompresi dapat dilakukan dengan mudah. Contoh : saat membaca kode bit pertama dalam rangkaian bit , yaitu bit 0, dapat langsung disimpulkan bahwa kode bit 0 merupakan pemetaan dari simbol A. Kemudian baca kode bit selanjutnya, yaitu bit 1. Tidak ada kode Huffman 1, lalu baca kode bit selanjutnya, sehingga menjadi 11. Tidak ada juga kode Huffman 11, lalu baca lagi kode bit berikutnya, sehingga menjadi 110. Rangkaian kode bit 110 adalah pemetaan dari simbol B. Metode Huffman yang diterapkan dalam penelitian ini adalah tipe statik, dimana dilakukan dua kali pembacaan (two-pass) terhadap file yang akan dikompresi. Pertama untuk menghitung frekuensi kemunculan karakter dalam pembentukan pohon Huffman, dan kedua untuk mengkodekan simbol dalam kode Huffman. 3.4 Gambaran Umum Kompresi LZW Algoritma LZW dikembangkan dari metode kompresi yang dibuat oleh Ziv dan Lempel pada tahun Algoritma ini melakukan kompresi dengan menggunakan dictionary, dimana fragmen-fragmen teks digantikan dengan indeks yang diperoleh dari sebuah kamus. Prinsip sejenis juga dilakukan dalam kode Braille, di mana kode-kode khusus digunakan untuk merepresentasikan kata-kata yang ada. Pendekatan ini bersifat adaptif dan efektif karena banyak karakter dapat dikodekan dengan mengacu pada string yang telah muncul sebelumnya dalam teks.

8 57 Prinsip kompresi tercapai jika referensi dalam bentuk pointer dapat disimpan dalam jumlah bit yang sedikit dibandingkan string aslinya. Secara garis besar algoritma LZW dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Dictionary diinisialisasi dengan semua karakter dasar yang ada: { A.. Z, a.. z, }. 2. P karakter pertama dalam stream karakter. 3. C karakter berikutnya dalam stream karakter. 4. Apakah string (P + C) terdapat dalam dictionary? Jika ya, maka P P + C (gabungkan P dan C menjadi string baru). Jika tidak, maka : i. Output sebuah kode untuk menggantikan string P. ii. Tambahkan string (P + C) ke dalam dictionary dan berikan nomor/kode berikutnya yang belum digunakan dalam dictionary untuk string tersebut. iii. P C. 5. Apakah masih ada karakter berikutnya dalam stream karakter? Jika ya, maka kembali ke langkah 2. Jika tidak, maka output kode yang menggantikan string P, lalu terminasi proses (stop). Sebagai contoh, string ABBABABAC akan dikompresi dengan LZW. Isi dictionary pada awal proses diset dengan tiga karakter dasar yang ada: A, B, dan C. Tahapan proses kompresi ditunjukkan pada Tabel 3.2. Kolom posisi menyatakan

9 58 posisi sekarang dari stream karakter dan kolom karakter menyatakan karakter yang terdapat pada posisi tersebut. Kolom dictionary menyatakan string baru yang sudah ditambahkan ke dalam dictionary dan nomor indeks untuk string tersebut ditulis dalam kurung siku. Kolom output menyatakan kode output yang dihasilkan oleh langkah kompresi. Hasil proses kompresi ditunjukkan pada Gambar 3.1. Tabel 3.2 Tahapan proses kompresi LZW Langkah Posisi Karakter Dictionary Output 1. 1 A [4] A B [1] 2. 2 B [5] B B [2] 3. 3 B [6] B A [2] 4. 4 A [7] A B A [4] 5. 6 A [8] A B A C [7] 6. 9 C [3] stream karakter : a b b ab aba c kode output : [1] [2] [2] [4] [7] [3] frasa baru yang ditambahkan ke = = = = = dictionary ab bb ba aba abac Gambar 3.1 Proses kompresi LZW Proses dekompresi pada LZW dilakukan dengan prinsip yang sama seperti proses kompresi. Algoritma diberikan pada Gambar 3.1. Pada awalnya, dictionary diinisialisasi dengan semua karakter dasar yang ada. Lalu pada setiap langkah, kode

10 59 dibaca satu per satu dari stream kode, dikeluarkan string dari dictionary yang berkorespondensi dengan kode tersebut, dan ditambahkan string baru ke dalam dictionary. Tahapan proses dekompresi ini ditunjukkan pada Tabel 3.3. Metode LZW yang diterapkan dalam penelitian ini bertipe dinamik, dimana hanya dilakukan satu kali pembacaan (one-pass) terhadap file yang akan dikompresi. Pengkodean data dilakukan secara on the fly, bersamaan dengan proses penambahan string baru ke dalam dictionary. Proses algoritma dekompresi LZW dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Dictionary diinisialisasi dengan semua karakter dasar yang ada : { A.. Z, a.. z, }. 2. CW kode pertama dari stream kode (menunjuk ke salah satu karakter dasar). 3. Lihat dictionary dan output string dari kode tersebut (string.cw) ke stream karakter. 4. PW CW; CW kode berikutnya dari stream kode. 5. Apakah string.cw terdapat dalam dictionary? Jika ada, maka : i. output string.cw ke stream karakter ii. iii. iv. P string.pw C karakter pertama dari string.cw tambahkan string (P+C) ke dalam dictionary Jika tidak, maka : i. P string.pw ii. C karakter pertama dari string.pw

11 60 iii. output string (P+C) ke stream karakter dan tambahkan string tersebut ke dalam dictionary (sekarang berkorespondensi dengan CW); 6. Apakah terdapat kode lagi di stream kode? Jika ya, maka kembali ke langkah 4. Jika tidak, maka terminasi proses (stop). Tabel 3.3 Tahapan proses dekompresi LZW Langkah Kode Output Dictionary 1. [1] A [2] B [4] A B 3. [2] B [5] B B 4. [4] A B [6] B A 5. [7] A B A [7] A B A 6. [3] C [8] A B A C 3.5 Perbandingan Hasil Kompresi Algoritma Huffman dengan LZW Algoritma Huffman dan LZW merupakan contoh algoritma kompresi yang digunakan sebagai perbandingan algoritma kompresi yang akan digunakan sebagai algoritma kompresi yang baik digunakan dalam sistem ini. Perbandingan ini menitikberatkan pada ukuran file hasil kompresi, rasio, waktu kompresi serta waktu dekompresi. Sebagai bahan untuk perbandingan, digunakan file-file yang dipandang cukup memadai untuk mewakili sebagian besar tipe file yang ada, yaitu : 1. File aplikasi ( Excel, Acrobat Reader, Powerpoint, Flash ) 2. File object/biner ( file com, file sistem/dll, file hasil kompilasi : C, Java, Borland Delphi ) 3. File gambar ( file jpeg, file bitmap, file gif )

12 61 4. File basis data ( Access, MySql ) 5. File multimedia ( file mp3, file avi, file mpeg, file midi ) 6. File Teks ( file txt, file doc, file ini - konfigurasi Windows ) 7. File executable ( file exe ) 8. File yang telah di kompresi ( file WinZip ) 9. File source code ( html, c, cpp, pas ) Spesifikasi komputer dimana kedua algoritma ini dibandingkan adalah sebagai berikut : 1. Prosesor : Intel Pentium GHz. 2. Memory : DDRAM 256 MB. 3. Kapasitas penyimpanan (Harddisk) : 80 Gb. 4. Sistem Operasi : Windows XP Professional SP2 Tabel 3.4 Percobaan Perbandingan Kompresi Algoritma Huffman dan LZW No Tipe File Ukuran File Asli (Bytes) Ukuran Hasil Kompresi (Bytes) Rasio Kompresi (%) Waktu Kompresi (Mili Sekon) Waktu Dekompresi (Mili Sekon) Huffman LZW Huffman LZW Huffman LZW Huffman LZW 1 XLS 25,870,848 15,372,726 22,804, PDF 44,695,203 38,265,341 49,050, PPT 10,210,816 9,669,276 13,525, COM DLL 23,013,732 17,970,264 23,291, BMP 9,068,816 7,997,731 10,435, JPG 19,836,161 19,513,350 27,801, MDB 16,580,608 8,443,193 10,867, MP3 39,973,527 39,742,879 55,200, MPG ,228, ,066, TXT 8,455,948 4,346,508 3,163, DOC 11,822,592 9,006,572 11,814, EXE 4,913,182 3,780,502 4,760, ZIP 46,572,690 46,196,210 63,746, HTML 782, , , CPP 649, ,

13 Kesimpulan Perbandingan Hasil Kompresi Algoritma Huffman dengan LZW Dari data percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal mengenai perbandingan kinerja kedua algoritma kompresi yang telah diimplementasikan yaitu : 1. Secara rata-rata algoritma Huffman menghasilkan rasio file kompresi yang baik (±21 %), sedangkan dengan algoritma LZW rasio file yang dihasilkan kurang baik (± %). 2. Hasil kompresi Huffman lebih baik dibandingkan LZW pada kasus file aplikasi, file object/biner, file sistem, file gambar, file basis data, file multimedia, file executable, file hasil kompresi, file *.doc. Algoritma Huffman memberikan hasil kompresi yang relatif hampir sama untuk setiap kasus uji, sedangkan LZW memberikan hasil kompresi yang buruk (ukuran file hasil kompresi bisa lebih besar dari file asli) untuk file tersebut. 3. Secara rata-rata algoritma LZW membutuhkan waktu kompresi yang hampir sama dengan algoritma Huffman, Namun dalam proses dekompresi, algoritma LZW lebih unggul dibandingkan dengan algoritma Huffman. 4. Kecepatan kompresi algoritma LZW secara signifikan berkurang pada file *.xls, file object/biner, file sistem, file basis data, file multimedia, file executable, file hasil kompresi, file *.doc. Namun berbeda dengan algoritma Huffman yang kecepatan kompresinya hampir merata untuk semua kategori file. Dengan sejumlah kesimpulan diatas, maka pada sistem ini akan dirancang dengan menggunakan algoritma kompresi Huffman. Penyebab utama penggunaan

14 63 algoritma ini karena proses kompresi yang dilakukan oleh algoritma Huffman dapat meminimalkan atau memperkecil ukuran file pada hampir semua tipe file. Dan waktu kompresi serta dekompresi yang diperlukan bergantung pada banyaknya pengulangan isi karakter yang terdapat dalam file yang akan dikompresi. 3.6 Perancangan Proses Program Kompresi Perancangan proses program kompresi secara umum menjelaskan, bahwa file yang akan dikompres yang dijadikan input, akan diolah komputer sedemikian rupa. Sehingga diperoleh output file hasil kompresi yang lebih kecil ukurannya dan integritas data didalamnya tetap terjaga dengan baik. Gambar 3.2 Proses kompresi Program kompresi akan menggunakan algoritma Huffman. Prinsip pengkodean yang digunakan oleh algoritma ini mirip dengan kode Morse, yaitu tiap karakter (simbol) dikodekan hanya dengan rangkaian beberapa bit, dimana karakter yang sering muncul dikodekan dengan rangkaian bit yang pendek dan karakter yang jarang muncul

15 64 dikodekan dengan rangkaian kode bit yang lebih panjang. Proses pengompresian file bisa dilihat seperti gambar Aplikasi kompresi yang ada pada saat ini, seperti WinZip. Menggunakan penggabungan dari beberapa algoritma kompresi, sehingga WinZip memiliki keunggulan dalam hal rasio kompresi yang lebih besar dibandingkan dengan algoritma Huffman yang akan diimplementasikan dalam sistem ini. Namun waktu yang dibutuhkan untuk proses kompresi dan dekompresi pada WinZip tidak jauh berbeda dengan algoritma Huffman. Pengiriman file antar komputer dengan menggunakan sistem yang akan dibuat ini, hampir memiliki kesamaan dengan cara pengiriman file yang telah dikompresi dengan aplikasi WinZip melalui . Namun pengiriman file dengan sistem ini memiliki kelebihan dalam segi otomatisasi. Pengguna tidak perlu mengkompresi file secara manual sebelum mengirimkannya ke komputer tujuan. Dengan sistem yang akan dibuat, pengguna hanya perlu memasukkan alamat IP komputer tujuan dan mengirimkan file yang telah ditentukan. Proses kompresi akan dilakukan secara otomatis pada komputer server asal, kemudian akan didekompresi pada server tujuan sebelum mengirimkan file yang dikirim ke komputer tujuan. Untuk penjelasan lebih lanjut bisa lihat tabel perbandingan berikut.

16 65 Tabel 3.5 Tabel Perbandingan WinZip dan WEK Transporter Perbandingan WinZip WEK Transporter Algoritma Menggunakan gabungan dari Hanya menggunakan satu jenis beberapa algoritma algoritma, algoritma Huffman Otomatisasi Proses dilakukan secara Manual, membutuhkan otomatis, dari pengiriman file, campur tangan pengguna kompresi serta dekompresi. Keamanan data Terdapat fungsi proteksi enkripsi Tidak terdapat fungsi proteksi Enkapsulasi data Tidak ada Ada Pemecahan file Rasio Kecepatan Kompresi dan Dekompresi Sesuai dengan kapasitas penyimpanan data 6 : 4 6 : 5 Lisensi Trial Open Source Dilakukan pada file dengan ukuran diatas 30 Kb 3.7 Perancangan Sistem Sistem yang akan dibuat menggunakan pendekatan sistematis dan berurutan (Linear Sequential Model). Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai berikut : 1. System/Information Engineering and Modeling Tahap ini mulai menetapkan kebutuhan-kebutuhan semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa bagian dari kebutuhan-kebutuhan ini ke piranti lunak. Menetapkan kebutuhan piranti keras dan basis data yang dibutuhkan dalam sistem ini, menetapkan alat-alat yang dibutuhkan seperti line telepon, modem sebagai media transaksi data.

17 66 2. Software Requirement Analysis Pada tahap ini penetapan sistem difokuskan pada piranti lunak, seperti penetapan fungsi-fungsi apa saja yang dibutuhkan dalam sistem, kemampuan apa saja yang dapat dibuat, kinerja dan antar muka piranti lunak. Dalam pembuatan sistem ini piranti lunak yang terlibat adalah JSP (Java Service Pages), MySQL Server, dan Borland Delphi. JSP digunakan untuk mengirimkan file yang akan dikirimkan kepada komputer tujuan. Penggunaan MySQL Server adalah untuk menyiapkan database untuk keperluan penyimpanan informasi data transaksi pengiriman dalam database. Sedangkan Borland Delphi digunakan dalam pengembangan aplikasi WEK Transporter 3. Design Perancangan piranti lunak dititik beratkan pada struktur data, arsitektur piranti lunak, representasi antar muka dan prosedur secara detail. Struktur data yang akan dirancang adalah data yang diupload, data yang dikompres, data yang dipecah, data yang dikirim, data yang diterima, data yang digabung kembali, dan data yang didekompres. Arsitektur piranti lunak dirancang sesederhana mungkin sehingga pengguna dapat menggunakannya dengan mudah. Representasi antar muka akan dirancang menggunakan Macromedia Dreamweaver dan Borland Delphi. Prosedur yang dibangun dalam sistem ini dibentuk kedalam modul-modul dengan tujuan untuk mempermudah pembacaan kode secara sistematis dan mempermudah proses pengkoreksian. Modul-modul tersebut antara lain

18 67 modul upload file, modul pembacaan database, modul kompresi, modul pengiriman, modul dekompresi, dll. 4. Code Generation Rancangan kode yang telah dibuat diubah kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh kompiler. Proses pengkodean ini merupakan hal yang bersifat mekanik. Pengkodean ini diterjemahkan kedalam dua bahasa pemrograman yaitu JSP dan Delphi. WEK Loader menggunakan Java Service Page (JSP) untuk membantu klien dalam memilih file dan tujuan yang akan dikirimkan. Tujuan dari WEK loader ini untuk memudahkan seorang klien dalam proses pengiriman file ke klien lainnya. Sedangkan pada aplikasi WEK Transporter menggunakan aplikasi Delphi sebagai piranti lunak pengembangannya. WEK Transporter akan mengambil file hasil pengkopian dari klien kemudian akan menjalankan proses kompresi atau dekompresi. 5. Testing Tahap ini dilakukan pengujian terhadap statement-statement yang ada dan fungsi-fungsi yang telah dikoding, dengan tujuan apakah input yang akan dimasukkan dapat memberikan hasil yang diharapkan. Proses pengujian ini akan diterapkan dengan menggunakan pengujian sederhana melalui koneksi dial-up terhadap server yang dibuat dengan menggunakan komponen RAS dalam Windows Server. Penggunaan RAS memungkinkan

19 68 terjadinya komunikasi data dari remote atau client yang ingin mengakses jaringan corporate dengan menggunakan koneksi dial-up. 6. Support/Maintenance Tahap ini adalah tahap yang dikenal dengan tahap pengevaluasian, perubahan-perubahan dapat dilakukan jika terdapat kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki, sistem ini harus beradaptasi terhadap perubahan lingkungan seperti sistem operasi atau pengguna. Setelah dilakukan perancangan sistem berdasarkan pendekatan Linear Sequential Model, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah perancangan piranti lunak aplikasi, yang terdiri dari : 1. Gambaran Umum Sistem. 2. Perancangan Struktur Menu. 3. Perancangan State Transition Diagram (STD). 4. Perancangan Layar. 5. Perancangan Algoritma. 6. Perancangan Spesifikasi Proses Aplikasi.

20 Gambaran Umum Sistem Sistem ini secara keseluruhan berjalan pada application layer, presentation layer dan session layer. Pada saat berada di application layer, program aplikasi dari suatu komputer dapat berkomunikasi dengan program aplikasi lainnya dalam komputer yang berbeda melalui jaringan. Layer berikutnya yaitu presentation layer yang menangani format dan representasi data yang akan di kirim atau di terima pada suatu jaringan komputer. Layer ini menerima data dari application layer dan mengubahnya menjadi format yang disetujui sehingga data yang dikirimkan oleh satu sistem dapat dibaca oleh sistem yang lainnya. Session Layer bertanggung jawab dalam membangun, mempertahankan dan memutuskan sesi antara aplikasi dari komputer-komputer yang saling berkomunikasi. Sesi merupakan suatu hubungan antara aplikasi dalam jaringan. Sistem ini terdiri dari 3 tipe program, yaitu : 1. WEK Loader Program atau browser yang digunakan di sisi klien menggunakan Java Service Pages (JSP) untuk membantu klien dalam memilih file dan tujuan yang akan dikirimkan. Tujuan dari browser ini untuk memudahkan seorang klien dalam proses pengiriman file ke klien lainnya.

21 70 Gambar 3.3 Gambaran Umum WEK Loader 2. WEK Transporter Program ini berjalan pada server, yang menggunakan aplikasi Delphi sebagai piranti lunak pengembangannya. Tujuan dari program ini adalah mengambil file hasil pengkopian atau menerima file hasil pengiriman kemudian menjalankan proses kompresi atau dekompresi yang akan menghasilkan output file terkompresi atau terdekompresi. Kemudian output tersebut yang akan dikirimkan kepada klien tujuan.

22 71 Gambar 3.4 Gambaran Umum WEK Transporter 3. Services Program ini berjalan pada komputer klien tujuan yang berfungsi sebagai media untuk penyampaian file dari server tujuan. Jika program ini dijalankan dan terdapat transaksi penerimaan file di server, maka klien secara otomatis menerima file kiriman dari server dan disimpan. Aplikasi ini bertujuan untuk proses otomatisasi, artinya, klien hanya perlu mengaktifkan services ini apabila hendak menerima kiriman file tanpa perlu campur tangan dari pengguna. Program WEK Transporter akan mengkopikan file yang diterima apabila klien yang dituju tersebut telah mengaktifkan services ini. Namun apabila program services tidak diaktifkan maka proses pengkopian file tidak akan dijalankan dan dibatalkan.

23 Perancangan Struktur Menu Struktur Menu Piranti lunak ini memiliki rancangan struktur menu sebagai berikut : 1. Menu WEK Loader Program ini tidak menggunakan menu yang khusus. Dalam program ini terdapat beberapa komponen : - Textfield : IP Destination Digunakan untuk mengisikan alamat IP tujuan klien yang akan menerima file yang dikirim. - Browse Digunakan untuk memilih file mana yang akan dikopikan ke server. - Button : Upload Digunakan untuk menjalankan proses pengkopian file dari klien ke server.

24 73 2. Menu WEK Transporter Struktur Menu WEK Transporter File Edit Help Server view Log File Server Client Client Stop Exit Gambar 3.5 Struktur Menu WEK Transporter Penjelasan Menu 1. Menu WEK Transporter Digunakan untuk melakukan proses kompresi atau dekompresi serta perngiriman file dari server sumber ke server tujuan, yang terdiri dari: Menu File - Server Digunakan untuk mengaktifkan fungsi server. Saat memilih menu ini akan menampilkan jendela baru, yang akan digunakan untuk meminta inputan port bagi server.

25 74 - Client Digunakan untuk mengaktifkan fungsi client. Menu client diaktifkan apabila komputer berfungsi sebagai server tujuan dan menerima file yang akan dikirimkan dari server sumber. Saat memilih menu ini akan menampilkan jendela baru, yang akan digunakan untuk meminta inputan IP address dan inputan port bagi klien. - Stop Digunakan untuk menghentikan fungsi yang sedang dijalankan, baik server maupun client. - Exit Digunakan untuk keluar dari aplikasi WEK Transporter. Sebelum mengeksekusi fungsi dari menu ini, maka akan muncul kotak dialog konfirmasi yang menanyakan apakah pengguna yakin untuk keluar dari aplikasi. Menu Edit - View Log File Digunakan untuk melihat log file dari semua transaksi data yang terjadi. Log file ini berupa file yang utuh dan disimpan dalam tempat penyimpanan (harddisk).

26 75 Menu Help - Help Contents Digunakan untuk mencari informasi singkat mengenai pemakaian menu serta fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi. - About Digunakan untuk menampilkan informasi nama-nama penyusun aplikasi dan versi dari aplikasi ini Perancangan State Transition Diagram (STD) 1. STD Browse File Gambar 3.6 STD Browse File

27 76 2. STD Masukan IP Destination Gambar 3.7 Masukan IP Destination 3. STD Upload File Gambar 3.8 STD Upload File 4. STD Menu File - Server Gambar 3.9 STD File - Server

28 77 5. STD Menu File - Client Gambar 3.10 STD File Client 6. STD Menu File - Stop Gambar 3.11 STD File Stop 7. STD Menu File - Exit Gambar 3.12 STD File Exit

29 78 8. STD Menu Edit - View Log File Gambar 3.13 STD Edit - View Log File 9. STD Menu Help - Help Contents Layar Utama Klik help contents tampilkan kotak dialog help Kotak Dialog Help Klik close kembali ke layar utama Gambar 3.14 STD Help - Help Contents 10. STD Menu Help - About Gambar 3.15 STD Help About

30 Perancangan Layar Perancangan Layar Aplikasi ini terdiri dari : 1. Perancangan Layar WEK Loader v Perancangan Layar WEK Transporter v Perancangan Layar Services 4. Perancangan Layar Bilah Menu 5. Perancangan Layar Bilah Edit 6. Perancangan Layar Kotak Dialog Perancangan Layar WEK Loader v.1.0 Pada layar WEK Loader v.1.0 ini terdapat beberapa jenis komponen yaitu, label nama aplikasi ( WEK Loader ), label judul ( File Upload ), label IP Destination, label File Name, textfield IP Destination (untuk memasukan alamat ip yang ingin dikirimkan file), textfield File Name (untuk memasukan nama file yang akan dicopikan ke server), tombol browse (untuk membuka kotak dialog buka file), tombol upload (untuk memastikan bahwa file tersebut siap dikopikan ke server).

31 Gambar 3.16 Rancangan Layar WEK Loader v

32 81 Gambar 3.17 Rancangan Layar Membuka File Perancangan Layar WEK Transporter v.1.0 Perancangan layar keseluruhan ini dapat dikategorikan sebagai berikut :

33 82 a. Layar Utama Pada layar Utama terdapat judul dari nama aplikasi ini, dan beberapa menu utama yaitu, menu File (dapat memilih submenu didalamnya), menu Help (dapat memilih submenu didalamnya), textarea untuk list IP yang terkoneksi dengan server, dan textarea yang berisi daftar log file yang dapat digunakan sebagai dokumentasi. WEK Transporter V.1.0 File Edit Help _ X Server Log IP Server yang terkoneksi Client Memo IP Client yang terkoneksi Gambar 3.18 Rancangan Layar Menu Utama

34 83 b. Layar Menu File Pada layar menu File ini, akan menampilkan hasil dari proses pemilihan menu utama File. Hasil yang ditampilkan akan muncul menu top-down yang terdiri dari 4 submenu yaitu Server (menampilkan jendela pengaktifan server), Client (menampilkan jendela pengaktifan klien),stop (menghentikan jalannya server dan klien), dan Exit (untuk keluar dari aplikasi). WEK Transporter V.1.0 File Edit Server Server Log Client Stop IP Server Exit yang terkoneksi Help _ X Client Memo IP Client yang terkoneksi Gambar 3.19 Rancangan Layar Menu File

35 84 c. Layar Menu Edit Pada layar menu Edit ini, akan menampilkan log file dari transaksi pengiriman data yang berlangsung dalam durasi waktu tertentu. WEK Transporter V.1.0 Edit Edit Help _ X Server Log View Log File IP Server yang terkoneksi Client Memo IP Client yang terkoneksi Gambar 3.20 Rancangan Layar Menu Edit

36 85 d. Layar Menu Help Pada layar menu Help ini, akan menampilkan hasil dari proses pemilihan menu utama Help. Hasil yang ditampilkan akan muncul menu top-down yang terdiri dari 2 submenu yaitu Help Contents (dapat memilih submenu didalamnya), About Us (dapat memilih submenu didalamnya). WEK Transporter V.1.0 Edit Edit He lp _ X Server IP Server yang terkoneksi Log Help Contents About Us Client Memo IP Client yang terkoneksi Gambar 3.21 Rancangan Layar Menu Help

37 Perancangan Layar Services Berikut ini adalah rancangan layar dari services yang akan dijalankan pada klien. Jika klien memasukkan host dan port server dan mengaktifkan program, maka klien akan secara otomatis menerima file yang dikirimkan ke klien tersebut. Services _ X Host Server : Port Server : Status : Not Connected Start Services Stop Gambar 3.22 Rancangan Layar Services Perancangan Layar Bilah Menu Bilah Menu terdiri dari beberapa menu yaitu : 1. Bilah Menu File Server Digunakan untuk mengaktifkan aplikasi sebagai server dengan memasukan nomor port server.

38 87 WEK Transporter V Start Serv er? X Port : Start Cancel Gambar 3.23 Rancangan Layar Start Server 2. Bilah Menu File Client Digunakan untuk mengaktifkan aplikasi sebagai client dengan memasukkan nomor port client serta host client sebagai alamat IP dari server tujuan. WEK Transporter V Start Client? X Host : Port : Start Cancel Gambar 3.24 Rancangan Layar Start Client

39 88 3. Bilah Menu File Stop sekaligus. Digunakan untuk menghentikan aktifitas server dan aktifitas klien 4. Bilah Menu Exit Digunakan untuk keluar dari aplikasi. WEK Transporter V Exit Application? X Pesan Konfirmasi keluar? Yes No Gambar 3.25 Rancangan Layar Kotak Konfirmasi Exit 5. Bilah Menu Edit Digunakan untuk melihat log file yang tercatat selama transaksi file terjadi dalam durasi waktu yang dapat ditentukan.

40 89 Gambar 3.26 Rancangan Layar Form View Log File 6. Bilah Menu Help, digunakan untuk memilih bagian bantuan untuk informasi mengenai aplikasi ini. Help Contents, digunakan untuk mengetahui informasi pemakaian aplikasi. About, digunakan untuk mengetahui informasi dari pembuat aplikasi.

41 90 Gambar 3.27 Rancangan Layar About Us Perancangan Layar Bilah Edit Bilah edit terdiri dari empat bagian, yaitu : 1. Bilah Edit Host, digunakan untuk memasukan IP host. Gambar 3.28 Rancangan Layar Edit Host 2. Bilah Edit Port Server, digunakan untuk memasukan port saat aplikasi aktif sebagai server. Gambar 3.29 Rancangan Layar Edit Port Server

42 91 3. Bilah Edit Port Client, digunakan untuk memasukan port saat aplikasi aktif sebagai client. Gambar 3.30 Rancangan Layar Edit Port Client Perancangan Layar Kotak Dialog Perancangan kotak dialog aplikasi ini tidak mencakup kotak dialog yang berasal dari sistem operasi windows, namun hanya kotak dialog yang berasal dari aplikasi ini sendiri, yaitu : 1. Kotak Dialog Konfirmasi Kotak dialog ini menanyakan konfirmasi untuk menyakinkan pengguna apakah akan melakukan suatu eksekusi. Jika ya maka akan dilakukan proses eksekusi tersebut. Jika tidak maka proses eksekusi tersebut akan dibatalkan dan kembali ke halaman/layar yang aktif. Gambar 3.31 Rancangan Layar Kotak Dialog Konfirmasi

43 92 2. Kotak Dialog Informasi Kotak informasi ini akan memberikan penjelasan kepada pengguna, mengenai aksi apa yang telah dilakukan, dengan memberikan informasi singkat. Gambar 3.32 Rancangan Layar Kotak Dialog Informasi

44 Perancangan Algoritma Perancangan Algoritma Secara Keseluruhan Mulai Selesai Upload File oleh Client ke server kopikan file ke klien tujuan Kompresi File Dekompresi file Cek besar file hasil kompresi penggabungan file kembali Tidak > 30 KB Ya Pemecahan file ke dalam ukuran tertentu < 30 KB cek file apakah dipecah? Kirim isi file ke server tujuan secara multithreading diterima server tujuan Gambar 3.33 Diagram Sistem Secara Keseluruhan

45 Algoritma Pemilihan File Upload Pemilihan file upload adalah algoritma untuk memilih file yang akan dikopikan ke server oleh klien pengirim. Proses yang dijalankan untuk memilih file upload digambarkan pada diagram alir berikut. Gambar 3.34 Algoritma Pemilihan File Upload

46 Algoritma Upload File Upload file adalah algoritma untuk mengkopikan file dari klien ke server. Proses yang dijalankan untuk mengupload file digambarkan pada diagram alir berikut. Gambar 3.35 Algoritma Pemilihan File Upload

47 Algoritma Pengecekan File Dalam Database Pengecekan file dalam database adalah algoritma untuk mengecek apakah ada file baru yang masuk ke dalam database dari klien ke server. Proses yang dijalankan untuk pengecekan file dalam database digambarkan pada diagram alir berikut. Gambar 3.36 Algoritma Pengecekan File Dalam Database

48 Algoritma Buka Koneksi Buka koneksi adalah algoritma untuk membuka koneksi awal sehingga beberapa klien dapat terhubung dengan server. Proses yang dijalankan untuk membuka koneksi digambarkan pada diagram alir berikut. Mul ai Listen Tidak Ada Koneksi Ada Accept Connect Selesai Gambar 3.37 Algoritma Buka Koneksi

49 Algoritma Kompresi File Kompresi file adalah algoritma untuk mengompresi file menjadi file yang lebih kecil dari ukuran file aslinya. Proses yang dijalankan untuk kompresi file digambarkan pada diagram alir berikut.

50 99 Mul ai Baca isi File Hitung Frekuensi tiap Karakter Tidak Jumlah semua Karakter-1? Iya Buat pohon Kode Buat tabel kode Buat File Kompresi Selesai Gambar 3.38 Algoritma Kompresi File

51 Algoritma Pecah File Pecah file adalah algoritma untuk membagi file menjadi beberapa bagian berdasarkan ketersediaan bandwidth yang ada. Proses yang dijalankan untuk pecah file digambarkan pada diagram alir berikut. Gambar 3.39 Algoritma Pecah File

52 Algoritma Pengiriman File Pengiriman file adalah algoritma untuk mengirimkan file dari server klien pengirim ke server klien penerima. Proses yang dijalankan untuk mengirimkan file digambarkan pada diagram alir berikut. Gambar 3.40 Algoritma Pengiriman File

53 Algoritma Penerimaan File Penerimaan file adalah algoritma untuk menerima file yang dikirim oleh server pengirim ke server penerima. Algoritma ini berjalan pada server penerima. Proses yang dijalankan untuk penerimaan file digambarkan pada diagram alir berikut. Gambar 3.41 Algoritma Penerimaan File

54 Algoritma Gabung File Gabung file adalah algoritma untuk mengembalikan file yang telah dipecah menjadi file yang utuh seperti semula. Proses yang dijalankan untuk gabung file digambarkan pada diagram alir berikut. Gambar 3.42 Algoritma Gabung File

55 Algoritma Dekompresi File Dekompresi file adalah algoritma untuk mendekompresi file yang telah dikompresi menjadi file normal seperti aslinya. Proses yang dijalankan untuk kompresi file digambarkan pada diagram alir berikut. Gambar 3.43 Algoritma Dekompresi File

56 Perancangan Spesifikasi Proses Aplikasi Spesifikasi Proses Pemilihan File Upload Modul pemilihan file upload Tekan browse Muncul jendela dialog open Pilih file Jika OK Isi path file ke textfield End jika End modul Spesifikasi Proses Upload File Modul Upload File Tampilkan halaman utama Lakukan pengisian IP Destination Tekan tombol upload Lakukan pengecekan IP Destination Jika IP Destination tidak valid maka Lakukan Pengisian IP Destination

57 106 Selain itu Lakukan pengecekan file upload Jika file belum ada maka lakukan pemilihan file Selain itu upload file ke server simpan IP & nama file di database server End jika End jika End Modul Spesifikasi Proses Splash Modul Splash Time = 0 Jalankan timer Time = time + 1 Jika time = 1 maka Timer diset false Splashform ditutup Form Utama ditampilkan End Jika End Modul

58 Spesifikasi Proses Pengecekan File Dalam Database Modul pengecekan file dalam database Jalankan timer Cek record dalam database Jika ada file Hentikan timer Ambil file sesuai database Kompresi file Kopi record ke tabel proses Hapus record di database Simpan hasil kompresi Kirim file End jika End modul Spesifikasi Proses Aktifkan Server Modul Aktifkan Server Form utama diset false Tampilkan Form active server Jika textfield port kosong maka

59 108 Tampilkan pesan untuk mengisi port Selain itu PortServer diset dengan nilai dalam textfield port Form active server diset false Form utama diset true End jika End Modul Spesifikasi Proses Aktifkan Client Modul Aktifkan Client Form utama diset false Tampilkan Form active client Jika textfield host kosong maka Tampilkan pesan untuk mengisi host Selain itu Jika host tidak valid maka Tampilkan pesan host tidak valid Selain itu Jika textfield port kosong maka Tampilkan pesan untuk mengisi port Selain itu Jika textfield port = PortServer maka Tampilkan pesan PortServer dan PortClient tidak boleh sama

60 109 Selain itu PortClient diset dengan nilai dalam textfield port HostClient diset dengan nilai dalam textfield host Form active client diset false Form utama diset true End jika End jika End jika End jika End Modul Spesifikasi Proses Buka Koneksi Modul Buka Koneksi Server listen Jika ada klien Server accept Server connect Selain itu Buka Koneksi

61 110 End jika End modul Spesifikasi Proses Kompresi File Modul Kompresi File Baca file Hitung frekuensi tiap karakter Jika jumlah karakter terbaca semua Buat pohon kode Buat tabel kode Buat file yang terkompresi End jika End Modul Spesifikasi Proses Pecah File Modul Pecah File Cek ukuran file Jika ukuran file lebih dari ketentuan Pecah file sesuai ketentuan End jika End modul

62 Spesifikasi Proses Pengiriman File Modul Pengiriman File Kopi nama file ke var Ulangi Kopi isi file ke buffer Sampai isi file selesai Kirim var Kirim buffer End modul Spesifikasi Proses Penerimaan File Modul Penerimaan File Terima var Buat file dengan nama var Terima buffer Kopi buffer ke dalam file End modul

63 Spesifikasi Proses Gabung File Modul Gabung File i=1 Ulangi Kopi pecah file [i] ke save file Until pecah file[i].file size=0 End modul Spesifikasi Proses Dekompresi File Modul Dekompresi File Baca file kompresi Baca tabel kode Buat pohon kode Buat file asli End modul

KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA LZW DAN HUFFMAN

KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA LZW DAN HUFFMAN KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN HUFFMAN Muhammad Maulana Abdullah / 13508053 Program Studi Teknik Informatika 2008 Bandung e-mail: if18053@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Saat ini kompresi file

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006 ENKAPSULASI DAN KOMPRESI DATA DALAM TRANSMISI JARINGAN ANTAR CLIENT DAN SERVER Kemi Permata 0600619884

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kompresi data merupakan proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan space data dan waktu untuk melakukan transmisi data. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kompresi data atau pemampatan data adalah suatu proses pengubahan

BAB II LANDASAN TEORI. Kompresi data atau pemampatan data adalah suatu proses pengubahan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Kompresi data atau pemampatan data adalah suatu proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat penyimpanan data dan waktu

Lebih terperinci

Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC

Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC Roy Indra Haryanto - 13508026 Fakultas Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Program Studi Teknik Informatika Institut

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Untuk mengetahui manfaat dari aplikasi backup dan restore ini, perlu dilakukan suatu implementasi. Implementasi yang benar dan tepat sasaran memerlukan pula ketersediaan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. Untuk mengimplementasikan metode kompresi Huffman dan Dynamic

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. Untuk mengimplementasikan metode kompresi Huffman dan Dynamic BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS 4.1 Perancangan Program 4.1.1 Perangkat Pendukung Untuk mengimplementasikan metode kompresi Huffman dan Dynamic Marcov Compression ke dalam bentuk program diperlukan beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 50 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Uji coba dilakukan terhadap beberapa file dengan ektensi dan ukuran berbeda untuk melihat hasil kompresi dari aplikasi yang telah selesai dirancang.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Pembuatan sistem ini adalah bertujuan membuat aplikasi pengkompresian file. Sistem yang dapat memampatkan ukuran file dengan maksimal sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penulisan ini metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah yang didapat dari penelitian ini adalah membuat data kompresi dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch (LZW). Algoritma kompresi

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Teoritis

BAB 2 Tinjauan Teoritis BAB 2 Tinjauan Teoritis 2.1 Tinjauan Kepustakaan Topik kompresi data ini pernah dikerjakan oleh salah satu mahasiswa Politeknik Negeri Bandung angkatan 2007 yaitu Andini Ramika Sari [4]. Proses kompresi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE I. Pendahuluan Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Keterbatasan komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan industri saat ini. Hal ini disebabkan karena informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan industri saat ini. Hal ini disebabkan karena informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi jaringan komputer merupakan hal penunjang yang vital bagi perkembangan dunia bisnis dan industri saat ini. Hal ini disebabkan karena informasi yang akurat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA KOMPRESI HUFFMAN, LZW, DAN DMC PADA BERBAGAI TIPE FILE

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA KOMPRESI HUFFMAN, LZW, DAN DMC PADA BERBAGAI TIPE FILE PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA KOMPRESI HUFFMAN, LZW, DAN DMC PADA BERBAGAI TIPE FILE Linawati dan Henry P. Panggabean Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA Universitas Katolik Parahyangan Bandung 40141 e-mail

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan permasalahan yang ada pada sistem di mana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sistem Analisa perancangan kompresi file yang akan dibangun mengimplementasikan algoritma Deflate Zip, algoritma pengkompresian file yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari : BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Implementasi Program Tahap implementasi program merupakan tahap meletakkan aplikasi agar siap untuk dioperasikan. Sebelum aplikasi diterapkan ada baiknya diuji terlebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan teknologi komputer memberikan banyak manfaat bagi manusia di berbagai aspek kehidupan, salah satu manfaatnya yaitu untuk menyimpan data, baik data berupa

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Tempat, Tanggal Lahir : Bengkalis, 17 Mei Alamat : JL. KH. Syahdan Gg. Harun 1 No. 45/92

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Tempat, Tanggal Lahir : Bengkalis, 17 Mei Alamat : JL. KH. Syahdan Gg. Harun 1 No. 45/92 167 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Kemi Permata Tempat, Tanggal Lahir : Bengkalis, 17 Mei 1984 Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : JL. KH. Syahdan Gg. Harun 1 No. 45/92 RT/RW : 03/11 Kelurahan Palmerah Kemanggisan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, berikut alat dan bahan penelitian yang digunakan: 1. Dari sisi perangkat keras, spesifikasi

Lebih terperinci

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Asrianda Dosen Teknik Informatika Universitas Malikussaleh ABSTRAK Algoritma Huffman adalah salah satu algoritma kompresi. Algoritma huffman merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara tidak langsung juga membuat kebutuhan akan penyimpanan data semakin meningkat. Data tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian File Teks Teks adalah kumpulan dari karakter karakter atau string yang menjadi satu kesatuan. Teks yang memuat banyak karakter didalamnya selalu menimbulkan masalah pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Masalah Salah satu fungsi dari sistem jaringan komputer yang banyak digunakan adalah penerapan file transfer, dimana dengan penerapan file transfer ini setiap

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dan studi laboratorium dimana penulis mempelajari teori-teori teknik pencarian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Setelah membaca bab ini maka pembaca akan memahami pengertian tentang kompresi, pengolahan citra, kompresi data, Teknik kompresi, Kompresi citra. 2.1 Defenisi Data Data adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Pada tahapan analisis dan perancangan ini bertujuan menganalisa kebutuhan pengembangan aplikasi media pembelajaran kompresi dengan algoritma LZW.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi adalah mengecilkan/ memampatkan ukuran. Kompresi Data adalah teknik untuk mengecilkan data sehingga dapat diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS

ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS Indra Sahputra Harahap (12110809) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. 68 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Perancangan Sistem Network monitoring ini, pada bagian aplikasi server dibuat dalam sistem operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

Lebih terperinci

Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip

Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip Amelia Natalie (13509004) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan data-data penting dalam media kertas kini sudah mulai ditinggalkan dan beralih pada media lainnya

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) b. Memory DDR 512MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) b. Memory DDR 512MB 115 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING 4.1. Implementasi 4.1.1. Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) Perkiraan piranti keras atau hardware yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain :

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi 2.1.1 Sejarah kompresi Kompresi data merupakan cabang ilmu komputer yang bersumber dari Teori Informasi. Teori Informasi sendiri adalah salah satu cabang Matematika yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. halaman khusus untuk pengaksesan dari handphone. Semakin baik informasi akan

BAB I PENDAHULUAN. halaman khusus untuk pengaksesan dari handphone. Semakin baik informasi akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini kebutuhan akan informasi semakin diperlukan dan informasi tersebut harus dapat diakses dari mana saja dan kapan saja termasuk dari handphone.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Uji Coba Aplikasi chatting ini dirancangan untuk berjalan dalam sistem operasi Windows. Untuk menjalankan aplikasi ini dapat dilakukan dengan dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM :

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM : KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN Nama : Irfan Hanif NIM : 13505049 Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha No 10 Bandung E-mail : if15049@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi memicu kebutuhan informasi yang semakin besar. Sayangnya kebutuhan informasi yang besar ini berdampak pada kebutuhan storage (media penyimpanan)

Lebih terperinci

APLIKASI GREEDY PADA ALGORITMA HUFFMAN UNTUK KOMPRESI TEKS

APLIKASI GREEDY PADA ALGORITMA HUFFMAN UNTUK KOMPRESI TEKS APLIKASI GREEDY PADA ALGORITMA HUFFMAN UNTUK KOMPRESI TEKS Nessya Callista 13505119 Program Studi Teknik Informatika SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Jl.Ganeca No.10 e-mail:

Lebih terperinci

Algoritma Huffman dan Kompresi Data

Algoritma Huffman dan Kompresi Data Algoritma Huffman dan Kompresi Data David Soendoro ~ NIM 13507086 Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: if17086@students.if.itb.ac.id Abstract Algoritma Huffman merupakan salah satu algoritma

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOMPRESI DATA TEXT MENGGUNAKAN HUFFMAN CODING

IMPLEMENTASI KOMPRESI DATA TEXT MENGGUNAKAN HUFFMAN CODING IMPLEMENTASI KOMPRESI DATA TEXT MENGGUNAKAN HUFFMAN CODING 1 Devie R. Suchendra, 2 Sandra Wulandari 1 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA Jln. Soekarno

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Huffman Algortima Huffman adalah algoritma yang dikembangkan oleh David A. Huffman pada jurnal yang ditulisnya sebagai prasyarat kelulusannya di MIT. Konsep dasar dari

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kompresi data merupakan suatu proses pengubahan ukuran suatu file atau dokumen menjadi lebih kecil secara ukuran. Berkembangnya teknologi hardware dan software

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 110 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk mengetahui manfaat dari komponen concurrency control ini, perlu dilakukan suatu implementasi. Pada sub bab ini akan dibahas arsitektur RDBMS,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah yang didapat dari penelitian ini adalah membuat data

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah yang didapat dari penelitian ini adalah membuat data BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah yang didapat dari penelitian ini adalah membuat data kompresi dengan menggunakan algoritma LZ77 dan Lempel Ziv Welch (LZW). Algoritma

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap Aplikasi Power Control. Tahapan ini dilakukan setelah analisa dan perancangan selesai dilakukan dan akan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4. Perancangan Program Dalam perancangan program aplikasi ini, terlebih dahulu dibuat rancangan struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Dalam tahap ini membahas tentang perancangan aplikasi yang penulis rencanakan, yaitu sebuah aplikasi yang bertujuan memberikan layanan absensi Sekolah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan besarnya data yang digunakan pada teknologi informasi saat ini berkembang sangat cepat yang sangat mempengaruhi media penyimpanan dan transmisi data. Hal

Lebih terperinci

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Patrick Lumban Tobing NIM 13510013 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA Perbandingan Algoritma Terhadap Objek Menggunakan JAVA Maria Roslin Apriani Neta Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari no 43 55281 Yogyakarta Telp (0274)-487711

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa terhadap sistem ini dilakukan agar dapat batasan-batasan ataupun ukuran dari kinerja sistem yang berjalan. Perancangan sistem ini difokuskan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kerusakan jalan dari masyarakat. Sebelumnya user harus mempersiapkan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kerusakan jalan dari masyarakat. Sebelumnya user harus mempersiapkan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program adalah implementasi dari analisa dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi ini

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Program Simulasi Dari keseluruhan perangkat lunak yang dibuat pada skripsi ini akan dilakukan implementasi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan simulasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan. 1. Processor Pentium III

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan. 1. Processor Pentium III BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan komputer dengan aplikasi minimal sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI 36 BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Struktur Menu Pertama-tama, pada program ini, terdapat 2 buah tombol utama, yaitu tombol Kuantitatif, dan tombol Kualitatif. Berikut, digambarkan struktur masingmasing

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS METODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA CITRA DAN TEKS PADA APLIKASI KOMPRESI DATA Shelly Arysanti

Lebih terperinci

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8 Kompresi Data Contoh : (1) Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : Data Teks 1 karakter = 2 bytes (termasuk karakter ASCII Extended) Setiap karakter ditampilkan dalam 8 x

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering dilakukan. Komunikasi data ini berhubungan erat dengan pengiriman data menggunakan sistem transmisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan di bahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. IV.1.1. Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

Setting local IP address dan subnet mask dari VoIP Gateway tersebut. Berikut adalah cara mengkonfigurasi modem ADSL:

Setting local IP address dan subnet mask dari VoIP Gateway tersebut. Berikut adalah cara mengkonfigurasi modem ADSL: 113 Masukkan username dan password Gambar 4.45 Konfigurasi VoIP Gateway 3 Setting service DHCP untuk membagikan IP ke komputer yang terkoneksi ke port LAN VoIP Gateway Setting local IP address dan subnet

Lebih terperinci

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION 3.1 Kompresi Data Definisi 3.1 Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras dan piranti lunak sebagai berikut : Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu berhubungan dengan dokumentasi atau data. Data-data yang ada haruslah tersimpan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra merupakan representasi digital dari objek gambar, yang tidak lepas dari kebutuhan manusia. Pada umumnya representasi citra membutuhkan memori yang cukup besar,

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET KOMUNIKASI DATA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET KOMUNIKASI DATA No. LSKD/EKO/DEL221/03 Revisi : 03 Tgl : 1 April 2011 Hal 1 dari 8 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa memiliki kompetensi: dapat memahami dan melakukan pemrograman untuk membuat program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan melakukan koneksi dengan pengajar dan mahasiswa secara unicast dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Compression 2.1.1 Data Menurut Oxford ( 2010 ),Data dapat diartikan suatu kumpulan angka, karakter, gambar yang sebelumnya tidak memiliki arti apa-apa hingga diproses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 51 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan dibahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. IV.1.1. Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori, serta dapat

Lebih terperinci

Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS

Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS A. Thoriq Abrowi Bastari (13508025) Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung email: if18025@students.itb.ac.id ABSTRAK Dalam makalah ini, akan dibahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 34 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Tahap implementasi program merupakan tahap meletakkan aplikasi agar siap untuk dioperasikan. Sebelum aplikasi diterapkan ada baiknya diuji terlebih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan aplikasi Rancang Bangun Prototype Produk Paket Sistem Komputasi Akuntansi Keuangan, dibutuhkan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analsis Sistem Analisis adalah tahap aktifitas kreatif dimana analis berusaha memahami permasalahan secara mendalam. Ini adalah proses interative yang terus berjalan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Rancangan 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Lunak Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan pada saat implementasi program aplikasi adalah : 1. Sistem Operasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 44 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Pada bagian ini akan dibahas tentang perancangan sistem keamanan yang akan dibuat. Secara garis besar sistem pengamanan yang dibuat terdiri dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer semakin pesat dewasa ini, sehingga sangat membantu manusia dalam mengolah data untuk mendapatkan informasi. Aktivitas yang dulunya dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah salah satu tahap perancangan sebuah sistem yang bertujuan agar sistem yang dirancang menjadi tepat guna dan ketahanan sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN, RENCANA IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN, RENCANA IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI BAB 4 PERANCANGAN, RENCANA IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI Perancangan piranti lunak Freeport PBX Line Monitoring System (LMS) terdiri dari : a. Gambaran umum Freeport PBX LMS. b. Perancangan basis data. c.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DATA WAREHOUSE

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DATA WAREHOUSE BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DATA WAREHOUSE 4.1 Arsitektur Data Warehouse Pelaksanaan rancangan data warehouse dimulai dengan menjalankan pencarian data yang berhubungan dengan pembuatan laporan bagi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi peran yang sangat penting untuk pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi serta evaluasi terhadap metode transformasi wavelet dalam sistem pengenalan sidik jari yang dirancang. Untuk mempermudah evaluasi,

Lebih terperinci

KOMPRESI TEKS dengan MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN

KOMPRESI TEKS dengan MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KOMPRESI TEKS dengan MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN Irwan Wardoyo 1, Peri Kusdinar 2, Irvan Hasbi Taufik 3 Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Jl. Telekomunikasi, Bandung 1 irwan_hi_tech@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS 29 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS Dengan menggunakan Visual Basic 6.0 aplikasi perangkat ajar pengelolaan dan perhitungan ekspresi matematika yang akan dibangun dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. pengembangan sistem yang lazim disebut Waterfall Model. Metode ini terdiri dari enam

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. pengembangan sistem yang lazim disebut Waterfall Model. Metode ini terdiri dari enam BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Dalam perancangan dan penyusunan aplikasi ini, digunakan metoda siklus pengembangan sistem yang lazim disebut Waterfall Model. Metode ini terdiri dari enam tahapan

Lebih terperinci

Kompresi. Definisi Kompresi

Kompresi. Definisi Kompresi 1 Kompresi Bahan Kuliah : Sistem Multimedia PS TI Undip Gasal 2011/2012 2 Definisi Kompresi Memampatkan/mengecilkan ukuran Proses mengkodekan informasi menggunakan bit yang lain yang lebih rendah daripada

Lebih terperinci

KINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL

KINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL KINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL Aditya Wijaya, Suryarini Widodo Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Univesitas Gunadarma Jl. Margonda Raya

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga 38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Perancangan program cutting stock problem solver tergolong program dengan struktur yang sederhana dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Aplikasi Program aplikasi merupakan suatu bentuk rancangan program yang dibuat sedemikian rupa dalam mencapai suatu tujuan tertentu dengan mengikuti prosedur serta memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Struktur Menu Program aplikasi kriptografi yang dirancang memiliki struktur hirarki di mana terdapat 3 sub menu dari menu utamanya. Bentuk struktur menu program aplikasi kriptografi

Lebih terperinci