DN AIDIT OTAK PEMBERONTAKAN G30S/PKI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DN AIDIT OTAK PEMBERONTAKAN G30S/PKI"

Transkripsi

1 DN AIDIT OTAK PEMBERONTAKAN G30S/PKI Oleh : Noor Johan Nuh ipa Nusantara (ON) Aidit adalah nama resmi yang ia perkenalkan kepada publik. Akan tetapi nama sebenarnya dari sosok berkulit kuning, bertubuh kekar, dengan sorot mata tajam seperti mata elang, dan berambut agak ikal itu ialah Ojafar Nawawi Aidid (ujungnya huruf d), anak Haji Aidid yang lahir di Oesa Air Hitam, Kabupaten Belitung. Keluarga Haji Aidid berasal dari Maninjau, Sumatra Barat, yang sekitar tahun dua puluhan merantau ke Belitung, menjadi pegawai kehutanan, sebagai Mantri Kehutanan pada masa pemerintahan kolonial Belanda. ON Aidit berhasil melarikan diri ke Peking setelah pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun pada 18 September 1948 ditumpas oleh TNI bersama Rakyat, dan dia kembali ke Indonesia pada tahun Kemudian ON Aidit masuk dalam elite partai sebagai Sekretaris Jenderal Comite Central (CC) PKI. Jabatan yang terakhir sebagai Ketua CC PKI dan dalam pemerintahan menduduki posisi sebagai Menteri Koordinator, Wakil Ketua MPRS. Oua minggu sebelum Gerakan 30 September, tepatnya tanggal 15 September 1965, ON Aidit menerima Bintang Mahaputra. Istrinya bernama Tanti, seorang dokter - putri bapak Mudigdo. Nyonya Mudigdo adalah tokoh Gerakan Wan ita Indonesia (Gerwani) yang bersama ON Aidit memegang tampuk pimpinan partai. Tanggal 30 September 1965 pukul 22.00, Komandan Bimasakti Mayor Udara Sujono, sayap militer Gerakan 30 September yang bertugas menguasai obyek-obyek vital di Jakarta, menjemput ON Aidit, Ketua CC PKI di rumah Syam Kamaruzaman jalan Pramuka, Jakarta Timur. Menurut pengakuan Mayor Udara Sujono di depan Sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub), ia datang mengendarai Jeep Toyota, dari rumah Syam Kamaruzaman, ON Aidit dan Mayor Jenderal Pranoto Reksosamudro sudah menunggu untuk berangkat menuju Pangkalan Angkatan Udara (PAU) Halim Perdanakusuma. Masih dalam Jurnal Asthabrata Edisi XIl/Oktober-November

2 pengakuan Mayor Udara Sujono, dalam perjalanan ke PAU Halim Perdanakusuma, DN Aidit menanyakan sekitar keikutsertaan pasukan panser dan tank dalam Gerakan 30 September, sebagaimana dijanjikan oleh Komandan Brigade Infantri I Kodam V Jaya Kolonel A Latief. Tetapi rencana menggunakan pasukan tank dan panser menemui kegagalan, karena semua pimpinan lapangan yang menurut rencana akan melakukan parade tanggal 5 Oktober 1965 sudah diganti semua atas perintah Jenderal A Yani. Dengan demikian rencana itu gagal. Bahkan DN Aidit mengira rencana mereka telah bocor, dan diketahui lebih dulu oleh Jenderal A Yani. Sebenarnya rencana kudeta oleh PKI sudah terdeteksi oleh AD, akan tetapi kapan waktunya belum diketahui. Atas perintah Jenderal S Parman, pada tanggal 15 September 1965, semua rumah Jenderal yang kemudian di bunuh oleh G30S dijaga satu regu tentara dari MBAD, akan tetapi tanggal 18 September penjagaan dihentikan atas perintah Jenderal A Yani. "Saya tidak takut pada senjata Tjung," kata Yani. Tanggal 1 Oktober 1965 jam 03.00, Komandan Pasopati Letnan Satu Dul Arif, sayap militer Gerakan 30 September yang bertugas menculik apa yang mereka katakan sebagai Dewan Jenderal, berangkat dari PAU Halim Perdanakusuma menuju rumah Jenderal Jenderal yang masuk daftaruntukdiculik. Jenderal AH Nasution lolos dari pencu Iikan akan tetapi ajudannya, Letnan Satu ezi Piere Tendean dan enam jenderal berhasil diculik dan di bantai hingga tewas. Ke tujuh jenazah Perwira Angkatan Darat itu di masukan ke dalam satu sumur tua di daerah Lubang Buaya, Halim Perdanakusuma. Dalam penculikan itu putri Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani Nasution, yang baru berusia 4 tahun ditembak oleh pasukan penculik. Ade Irma dirawat di RSPAD hingga meninggal dunia pada tanggal 6 Oktober Wakil Ketua Dewan Revolusi G30S Brigadir Jenderal Supardjo sejak pukul pagi sudah berada di Istana. la bertugas menjemput Presiden Soekarno pergi ke Halim. Ternyata Presiden Soekarno pergi sendiri ke tempat yang digunakan oleh pimpinan pelaksana G30S sebagai tempat berkumpul. Dengan perantaraan Menteri Panglima Angkatan Udara Laksamana Madya Udara Omar Dhani, Brigjen Supardjo menghadap Presiden dan melaporkan tentang Jenderal-jenderal yang telah berhasil diculik. Dilaporkan juga bahwa Jenderal AH Nasution lolos. Atas dicu Iiknya Menteri Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal A Yani, Presiden Soekarno mengangkat Mayjen Pranoto Reksosamudro sebagai Pelaksana 38 Jurnal Asthabrata Edisi XIl/Oktober-November 2012

3 Harian Pimpinan Angkatan Darat. Sedang pimpinanangkatan Darat dipegang langsung oleh Presiden Soekarno. Tidak dibicarakan pada waktu itu keberadaan Jenderal A Yani dan lima jenderallainnya yang di culikoleh pasukan Pasopati G30S. Presiden Soekarno masih ada di Pangkalan Angkatan Udara Halim Perdanakusuma ketika Ketua Dewan Revolusi Indonesia Letnan Kolonel Untung mengumumkan melalui RRI pusat tentang pendemisioneran Kabinet Dwikora, dan kekuasaan dalam Negara Republik Indonesia diambil alih oleh Gerakan 30 September. Kemudian menyusul diumumkan tentang kepangkatan yang tertinggi dalam Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) adalah Letnan Kolonel. Akan tetapi, Presiden Soekarno sebagai Pemimpin Besar Revolusi/Panglima Tertinggi ABRI tidak memberikan reaksi apa apa. Di Markas Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) jalan Merdeka Timur, Panglima Kostrad Mayor Jenderal Soeharto, Panglima Kodam V Jaya Mayjen Umar Wirahadikusuma dan Jenderal AH Nasution yang lolos dari pembantaian G30S, mengadakan pembahasan dan penilaian atas peristiwa yang baru saja terjadi. Keputusan yang diambil adalah: mengadakan aksi pembalasan dan pengejaran terhadap pasukan penculik perwira-perwira tinggi AD. Disinyalir mereka menuju PAU Halim Perdanakusuma. Namun tidak tersedia pasukan. Pasukan masih harus dicari. Pasukan yang pertama dapat digunakan oleh Jenderal Soeharto adalah Resimen Para Komando Angkatan Darat (RP KAD) dibawah komando Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, dan pada pukul17.00, Yon 328 Para Kujang bergabung ke Kostrad. Belum lagi pasukan digerakkan, pukul Panglima Kostrad menerima surat dari Presiden Soekarno selaku Panglima Tertinggi ABRI. Surat itu dibuat di Markas Gerakan 30 September di PAU Halim Perdanakusuma. Isinya sebuah pernyataan bahwa Presidendalam keadaan sehat walafiat dan tetap memegang pimpinan negara. Angkatan Darat langsung dipegang oleh Presiden dan tugas sehari hari AD diserahkan kepada Mayjen Pranoto Reksosamudro, yang bersama DN Aidit sudah berada di Halim sejak malam 30 September. Para perwira tinggiad yang berkumpul di Markas Kostrad kemudian mengadakan perundingan sehubungandengan surat Presiden tersebut. Jenderal Nasution sebagai yang paling senior memutuskan dalam perundingan itu sebagai berikut: 1. Operasi pembalasan dan pengejaran terhadap para penculik sedang dilaksanakan. 2. Para Jenderal yang diculik belum ketahuan bagaimana nasibnya. Jurnal Asthabrata Edisi XlifOktober-November

4 3. Biasanya kalau Men. Pangad. Jenderal A Yani tidak ditempat, perwira yang mengganti atau mewakili adalah Mayjen Soeharto. Oleh karena itu diputuskan untuk sementara pimpinan AD dipegang oleh Mayjen Soeharto. Jenderal Nasution menegaskan kepada Ajudan Presiden Kolonel (KKO) Bambang Widjanarko yang datang ke Markas Kostrad mengantarkan surat dari Presiden Soekarno: "Kami tidak menolak order Presiden, tapi order itu belum bisa dilakukan. Jenderal Soeharto sedang memimpin operasi dan tentulah tidak bisa ia diberhentikan begitu saja. Ini adalah urusan teknis militer yang kami hadapi. Urusan politik terserah Oude heer (bapak)." Sedang Pak Harto mengatakan pada Bambang Widjanarko: "Kalau Kolonel ingin berjasa, usahakan Bapak meninggalkan Halim sebelum tengah malam." Panglima Kostrad Mayjen Soeharto yang mengambil alih pimpinan AD begitu cepat bisa menguasai keadaan. Situasi begitu cepat berubah. Di pihak sana segera merencanakan keberangkatan Presiden ke Jawa Tengah. Ketua CC PKI DN Aidit berangkat dengan pesawat terbang AURI ke Yogyakarta. Maksudnya mempersiapkan tempat bagi Presiden dan rombongan yang akan mengungsi ke Jawa Tengah. Tapi maksud itu gagal setelah Presiden dibujuk oleh Wakil Perdana Menteri II Dr. Leimena, dalam situasi krilis pada waktu itu, agar Presiden tetap berada tidak terlalu jauh dari Jakarta. Akhirnya malam itu juga Presiden dan rombongan berangkat ke Bogor. Sudah masuk tanggal 2 Oktober, pukul 02.00, pesawat dengan penumpang DN Aidit dan dua orang pengawal mendarat di lapangan terbang Adisutjipto, Yogyakarta. Komodor S Dono Indarto, GubernurAkademi Angkatan Udara menjemput tamu dari Menteri Panglima Angkatan Udara (Men. Pangau) Omar Dhani yang melalui radiogram jam tanggal 30 September mendukung G30S. Dari Yogyakarta DN Aidit menuju Semarang, menemui Lukman dan Ir. Sakirman (adik Pahlawan Revolusi Letjen S Parman. Bagi orang komunis membunuh saudara kandung hal yang biasa seperti Mao Zee Tung membunuh beberapa orang keluarganya karena tidak sejalan dengan ideologi partai) yang sudah beberapa hari berada di Semarang. Ketiga pimpinan kudeta ini merundingkan cara melakukan perlawanan terhadap pasukan di bawah pimpinan Nasution dan Soeharto, setelah mencermati Dewan Revolusi Indonesia G30S berjalan tidak sesuai dengan rencana. Tanggal 3 Oktober 1965, dari Semarang bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah Sujono Atmo, Aidit, Lukman dan Sakirman, mengendarai kendaraan 40 Jurnal Asthabrata Edisi XIl/Oktober-November 2012

5 dinas No Pol. H 2, berangkat ke Solo. Yang mereka tuju adalah kediaman Wali Kota Surakarta, Utomo Ramelan yang telah berhasil menjadikan Solo sebagai pilot project PKI. Dalam perjalanan mereka singgah di Boyola/i. Bupati Boyolali Sua Ii adalah kader PKI. Mereka mengadakan perundingan di kantor Kabupaten Boyolali dengan pengamanan ketat dari Pemuda Rakya!. Selesai perundingan, empat tokoh PKI ini meneruskan perjalanan ke Solo, langsung ke rumah dinas Wali Kota Utomo Ramelan di Loji Gandrung, kembali DN Aidit dan para kameradnya mengatur strategi. Pada tanggal 4 Oktober 1965 Aidit berusaha mendapat fasilitas pesawat terbang untuk pergi ke Jakarta, memenuhi undangan Presiden yang akan mengadakan Sidang Pleno Kabinet Dwikora. Tetapi Kolonel Udara Sujoto, Komandan Pangkalan Angkatan Udara di Panasan tidak bersedia memenuhi permintaan Aidit dengan alasan pesawat terbang rusak. Keesokan harinya (5 Oktober 1965) kembali Aidit meminta pesawat kepada Kolonel Sujoto untuk terbang ke Bali akan tetapi tetap ditolak. Rupanya Komandan Angkatan Udara di Panasan ini sudah curiga terhadap gerak-gerik DN Aidit dan kawan-kawan, dan dia sudah mendengar berila dari Jakarta bahwa PKI berada di belakang G30S. Dengan ditolaknya permintaan fasilitas pesawat terbang, maka lenyaplah anggapan bahwa seluruh slagorde AURI berdiri dibelakang G30S. Sejak itu DN Aidit memutuskan tetap tinggal di Jawa Tengah dan mempersiapkan perlawanan jika ABRI melakukan pembersihan. DN Aidit mulai turun ke bawah (turba) ke desa desa di daerah Klaten, Jatinom, Boyolali, Delangu, memperkuat organisasi organisasi perlawanan dan pertahanan. Pada saat RPKAD dibawah komando Kolonel Sarwo Edhie Wibowo mendekati Solo, DN Aidit menyingkir ke Jawa Timur. Wali Kota Surabaya Dr. Satrio adalah juga kader PKI. Namun apa yang terjadi di Surabaya di luar perkiraan DN Aidi!. Kelompok Agama dipelopori barisan Ansor mengobrak abrik kekuatan PKI dan organisasi onderbouw nya hampir diseluruh kota dan daerah di Jawa Timur. Melihat situasi itu DN Aidit kembali ke Jawa Tengah. Setelah RPKAD tiba di Solo, DN Aidit bersembunyi di kampung Sambeng Gede, di belakang Stasiun Kereta Api Balapan, komplek peru mahan Serikat Buruh Kerata Api (SBKA). Serikat Buruh ini sejak dari pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948, sudah dibina oleh PKI. Meskipun sinyalemen tempat persembunyian DN Aidit sudah diketahui, tetapi dalam setiap penggerebegan hasilnya Jurnal Asthabrata Edisi XIl/Oktober-November

6 selalu nihil. Bahkan pemimpin pemimpin Pemuda Rakyat daerah Surakarta yang menjadi buron sukar ditangkap. Ternyata setiap gerakan pasukan RPKAO diikuti oleh pengikut PKI dan melaporkan ke pos di bengkel kereta api, tidak jauh dari desa tempat Aidit bersembunyi. Setiap kali RPKAO mendekat, maka bersuitlah lokomotif sebagai tanda bahaya. Akhirnya ON Aidit diketemukan oleh Kapten Hartono dan Letnan Ning Prajitno pada tanggal 22 November 1965, di rumah seorang janda tua bernama Mbok Hardjosumarto, yang disewakan kepada A Kasim, pensiunan Bea dan Cukai. Rumah tersebut berukuran 8 x 8 meter, setengah tembok atasnya papan. Memiliki 3 kamar tidur. Satu di depan dekat ruang tamu dan dua di belakang. Antara satu kamar dengan yang lain diberi ruang rahasia selebar satu meter, pintu masuk ke ruang itu di tutup dengan lemari makan. Oi rumah ini ON Aidit bersembunyi dan berhasil lolos dari beberapa kali penyergapan, sampai tanggal 22 November 1965, pukul Waktu rumah itu digerebek hanya ada satu orang akan tetapi ada 2 cangkir kopi bekas diminum, ini membuat kecurigaan. Setelah diobrak abrik dan lemari digulingkan, berteriak ON Aidit dari balik lemari: "Saya Menko Aidi!." Rakyat bersama Tentara yang ikut menggerebek menjawab: "Mengko opo. Saiki wae dirampungi." (Nanti apa. Sekarang saja diselesaikan) Selama dalam tahanan ON Aidit telah membuat pengakuan sebanyak 50 halaman dan ditandatangani. Pengakuan ON Aidit ini sebagian dimuat di harian berbahasa Inggris Asahi Evening News sebelum koran koran di Indonesia sendiri sempat memuatnya. Tulisan itu merupakan kiriman dari wartawannya di Jakarta, Rishuke Hayashi, yang beruntung dapat memuat gambar Aidit bersama 3 orang pemeriksanya. Ini pengakuan ON Aidit yang dimuat di koran - koran di Indonesia: "Saya adalah orang yang mempunyai tanggung jawab tertinggi pada Peristiwa 30 September dan disokong oleh penjabat penjabat PKI lainnya serta penjabat penjabat organisasi rakyat di bawah PKI. Ketidakpuasan dengan sistem yang ada, adalah pangkal pokok daripada gagasan untuk kup ini. Saya telah merencanakan sebuah plan yang akan dilaksanakan tanggal 1 Mei 1965, tetapi Lukman, Njoto, Ir. Sakirman, dan Njono menentang rencana itu. Mereka mengatakan bahwa hal itu adalah berbahaya karena persiapan persiapan belum selesai dan plan itu tentu akan gagal. Oiskusi dengan Letkol Untung dan lain lain dilakukan banyak kali sesudah Juni Sejak Juli 1965 pasukan pasukan dari Pemuda Rakyat dan Gerwani 42 Jurnal Asthabrata Edisi XIi/Oktober-November 2012

7 dikumpulkan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dan dilatih dalam pemakaian senjata berat dan ringan. Persiapan persiapan digiatkan. Ketika kembali dari Aljazair pada awal Agustus saya singgah di Peking dan membicarakan tentang kesehatan Presiden Soekarno dengan pemimpin pemimpin RRC. Segera setelah saya kembali ke Jakarta pada pertengahan bulan itu juga, maka suatu pertemuan rahasia diadakan. Pelaksanaan kup dibicarakan dengan Lukman, Njoto, Brigjen Supardjo, dan Letkol Untung. Karena kami mempunyai info bahwa tentara atas perintah Men. Pangad A Yani akan menggeledah PKI dan organisasi organisasi yang berafiliasi, karena dicurigai mempunyai senjata secara tidak sah, sehingga kami terpaksa mempercepat pelaksanaan coup d'etat. Adalah pada tanggal 25 September kami memilih tanggal 30 September sebagai tanggal kup. Ada usul supaya kup dilaksanakan tanggal 5 Oktober pada hari Angkatan Perang, akan tetapi tanggal dipercepat karena detail detail dari rencana kup mulai bocor ke luar." Njoto dalam wawancara persnya selesai sidang Paripurna Kabinet Dwikora tanggal 6 Oktober mengatakan: Hubungan PKI dengan Gerakan 30 September dan pembunuhan Jenderal-jenderal Angkatan Darat tidak ada. Saya tidak tahu suatu apapun sampai sesudah terjadinya," demikian katanya kepada wartawan di Istana Negara. Dikatakan bahwa waktu itu ia ikut Subandrio bersama Jenderal jenderal dari ALRI, AURI, dan AKRI dalam perjalanan ke Sumatra. "Saya terkejut ketika di Pangkalan Berandan mendengar peristiwa itu," kata Njoto. Sedang dalam pengakuan ON Aidit, dia yang memerintahkan Njoto ke Sumatra karena percaya bahwa Njoto akan sanggup membujuk rakyat Sumatra kearah cara berfikir kami. Dengan adanya pengakuan Aidit maka kebohongan Njoto terbuka lebar. Pengalaman Mayjen Yasir Hadibroto menangkap ON Aidit. Oiungkapkan Pada Tanggal 6 Oktober 1984 Untuk sekejap pendirian saya agak goyah. Apakah tidak akan saya lanjutkan niat saya ini? Atau akan saya lanjutkan maksud saya mengantarkan gembong komunis pemberontak ini ke neraka? Akhirnya saya berketetapan, bahwa itu harus saya laksanakan, apapun resiko yang harus saya tanggung. Saya perintahkan kepada Mayor S.T. untuk mencari sumur yang sudah tidak berair. Perigi itu memang sudah diketahui anak buah saya beberapa waktu sebelum peristiwa penangkapan gembong pemberontak komunis ini. Sampai di depan perigi, di tengahtengah kebun pisang yang lebat itu, Jurnal Asthabrata Edis; XIIiOktober-November

8 sekali lagi Aidit menggertak: "Tahu kamu artinya membawa seorang Menko; seorang Wakil Ketua MPRS kemari? Apa ini sumur? Untuk apa?" Jawab saya santai: "Saya mengerti Pak, dan kalau Bapak mau tahu sumur ini buat apa. Ini untuk Bapak...Bapak tahu bukan, kalau Pak Yani juga dimasukkan ke dalam sumur seperti ini!?" "Jangan tergesa gesasaya mau pidato dulu," usul Aidi\. "Silahkan," jawab saya. Maka berpidatolah gembong komunis pemberontakitu selamasepuluh menit, di hadapan kami berempat dalam keadaan gelap malam. Tidak saya perhatikan lagi apa yang diucapkannya. la menutup pidatonya yang berapi api itu dengan hidup PKI, tiga kali. Dan bersamaan dengan ber akhirnya ucapan terakhir Aidit itu meluncurlah beberapa peluru dari laras senjata Owen, yang telah lama menjadi teman seperjuangan saya, semenjak perang kemerdekaan. Juga tatkala melawan pemberontak PKI Muso tahun Tamatlah anaknya PKI Muso tahun 1948 itu. Oleh tembakan-tembakan itu prajurit lain juga terbangun dan berlarian ke kebun pisang. Saya perintahkan mereka menebang pohon-pohon pisang di kebun itu dan menimbunkannya ke dalam sumur yang berisikan almarhum Aidit tadi. Para prajurit bertanya kepada kami, apa yang terjadi pada malam hari menjelang fajar pagi itu. Saya jawab, bahwa yang tertembak tadi adalah matamata musuh, yang membantu pemberontakan komunis. Fajar tanggal 25 Nopember 1965 menyingsing. Para perwira staf saya, N.P., ST, M.S., dan 2 Kopral pengemudi jeep melihat adanya sesuatu yang sedang bergolak di dalam batin saya. Saya lalu bertanya-tanya dalam hati, "Apakah yang dimaksud dengan 'bereskan' itu seperti yang diperintahkan Panglima Kostrad sebelum saya berangkat ke Jawa Tengah ini? Sekali lagi saya mencoba menghubungi Markas Kostrad, tetapi juga kali ini sulit diperoleh hubungan. Maka saya berketetapan untuk segera melapor kepada Pangdam VIl/Diponegoro di Semarang, waktu itu Brigadir Jenderal Suryo Sumpeno. Dikala saya sedang diliput gundah-gulana, muncul M.S. "Mana dia?" tanyanya singka\. Jawab saya setengah acuh: "Sudah beres." "Wah ini bisa ramai nanti jadinya," kata M.S. "Apa yang ramai, Iha wong sudah beres. Ini kan jaman perang, almarhum kan musuh kita." "Mana mayatnya?" Tanya si M.S. lagi. "Sudah beres." Jawab saya lagi. Seharian saya tidak mungkin memejamkan mala, dan berpikir keras apa yang saya mesti perbuat kemudian. Dan apakah yang saya lakukan itu sudah betul? Apa akan dibenarkan oleh atasan saya? 44 Jurnal Asthabrata Edisi XII/Oktober-November 2012

9 Ah, saya akan tanggung segala-galanya. Untuk menghilangkan jejak, saya perintahkan prajurit-prajurit menumpuk kayu kering di atas lubang sumur yang sudah dipadati tanah dan tebangan pohon pisang itu. Kayu-kayu kering itu kemudian saya perintahkan membakarnya. Beberapa waktu kemudian saya persilakan M.S. ke tempat itu, dan melihat kayu bakar dan abu yang bertumpuk. "Nah, ini Iihat, dia sudah beres, sudah jadi abu." Dengan demikian barangkali niatan simpatisan PKI M.S. untuk menggali mayat pemberontak itu telah pudar, setelah mengira bahwa gembong PKI itu sudah terkremasi. Tetapi M.S. tidak habishabisnya menakut-nakuti akan akibat dari perbuatan saya itu. Katanya lagi: "Ini bisa panjang ekornya," kata Kapten CPM M.S. itu. "Biar itu akan saya hadapi. Sekarang saya akan lapor kepada Panglima di Semarang." "Saya sajalah yang lapor," usul M.S. lagi. "Ayo samasama kita laporkan." Memang dialog ini sangat menjemukan, sewaktu saya sedang dirundung berbagai perasaan. Sesampai di Semarang, saya segera meneari Panglima, akan tetapi semua perwira stat tidak di tempat, keeuali Kolonel Widodo, Asisten 4/Logistik Kaskodam VII yang ada di rumah, memang parah keadaan Kodam VII pada waktu itu. Asisten 1Ilntel, Asisten 5ITeritoriai dan masih beberapa perwira stat lagi terlibat langsung di dalam pergolakan ini. Saya melaporkan kejadian itu kepada Kolonel Widodo, dan mohon dapat diteruskan laporan kepada Pangkostrad. Permohonan saya ini segera dipenuhi. Sekembali saya di Markas Brigade, saya mendapat radiogram yang menyatakan agar saya menghadap Pangkostrad di Gedung Agung Yogyakarta esok hari tanggal 29 Nopember pukul Malam harinya saya tidak dapat memejamkan mata, karena berbagai maeam pertanyaan timbul dibenak saya. Apalagi setelah ada dua orang utusan dari Istana Jakarta meneari Aidi!. Namun saya berpegang kepada perintah Pangkostrad waktu saya diperintahkan ke Jawa Tengah untuk membereskan anak anak PKI Madiun yang memberontak pada tahun 1948, 17 tahun yang lalu. Sore harinya, saya menghadap Pangkostrad di Gedung Agung Yogyakarta. Selesai menghormat, saya melaporkan tentang peristiwa beresnya Aidit, dan kemudian memberanikan diri bertanya: "Apakah yang Bapak maksud dengan bereskan itu ya seperti sekarang ini Pak?" Pangkostrad hanya tersenyum. Meskipun demikian hati saya lega sekali bahwa atasan saya memaklumi tindakan saya itu. Saya bertanya lagi, "Apakah Presiden Soekarno tidak akan mengambil tindakan Pak?" Jawab Pak Harto: "Tindakan tentu akan diambil, karena Jurnal Asthabrata Edisi XIl/Oktober-November

10 ia masih dianggap Menteri Koordinator, tetapi sudah kita perhitungkan." Memang setelah saya bertemu Pangkostrad di Yogyakarta masih ada dua utusan lagi yang sedang mencari kabar tentang Aidit. Tetapi situasi tanah air sesudah itu berubah begitu cepatnya, sehingga kisah tentang ON Aidit, Menko, Wakil Ketua MPRS, Ketua PKI yang menjadi hulubalang pemberontakan itu, tertimpa oleh kabar-kabar lain, yang lebih meminta perhatian kita. Kesatuan-kesatuan aksi di Jakarta dan juga di daerah-daerah, minta dan menuntut pembubaran PKI. Bahkan di Jawa Tengah Pangdam Vll/Oiponegoro telah membekukan PKI dan organisasiorganisasi massanya, sejak 20 Oktober Lahirlah kemudian di dalam sejarah kita Surat Perintah 11 Maret 1966, dan besok harinya tanggal 12 Maret 1966 PKI resmi dibubarkan. Oalam pada itu muncul berbagai kisah di dalam berbagai penerbitan tentang almarhum Aidit ini, yang berkisar dari dongeng dan cerita kira-kira. Memang selama itu sengaja saya diamkan, karena saya anggap belum waktunya diumumkan duduk persoalan yang sebenarnya. Tetapi kejadian sejarah kiranya perlu juga menjadi lurus, agar kelak tidak menjadi sumber yang sesat. Apa yang dituturkan oleh Mayjen Yasir Hadibroto adalah fakta sejarah tentang eksekusi mati terhadap gembong pemberontakan PKI ON Aidit, yang melakukan kudeta berdarah dengan nama sandi Gerakan 30 September. Memang tidak banyak pilihan yang dapat dilakukan oleh Yasir Hadibroto pada waktu itu. Jika dilakukan penahanan ON Aidit di Solo, kemudian diketahui oleh masyarakat yang sudah pekat kebencian pada PKI yang telah dua kali melakuakan pemberontakan, dimana pada pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948 banyak membunuhi para Kyai dan Santri, membuat akumulasi kemarahan rakyat yang sudah mengetahui pemberontakan G30S didalangi PKI, bukan tidak mungkin ON Aidit malah tewas dihakimi rakyat banyak. Jika ON Aidit dikirim ke Jakarta melalui jalan darat akan sangat sulit menjaga keselamatan ON Aidit dari kemarahan rakyat yang sudah mendidih. Membawa ON Aidit ke Jakarta dengan pesawat terbang bukan pilihan pada waktu itu. Memang sejarah tidak dapat berandai, akan tetapi dari fakta sejarah di atas, jika saja Komandan Pangkalan Udara Panasan Kolonel Udara Sujoto menyediakan pesawat untuk ON Aidit ke Jakarta pada tanggal 4 Oktober 1965, bukan tidak mungkin setelah kedok PKI sebagai dalang dalam pemberontakan G30S terkuak, ON Aidit memiliki kesempatan melarikan diri ke luar negeri, seperti yang dilakukannya pasca kegagalan 46 Jurnal Asthabrata Edisi XII/Oktober-November 2012

11 pemberontakan PKI di Madiun, 18 September Eksekusi mati terhadap gembong pemberontakan yang berbuat makar terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak kepada DN Aidit saja. Sebelumnya, dalam pemberontakan PKI di Madiun, dimana Musso memproklamirkan berdirinya Republik Soviet Indonesia, gembong pemberontakan ini ditembak mati oleh pasukan TNI pada tanggal 30 Oktober Tokoh pemberontak yang di tembak mati oleh prajurit TNI juga terjadi pada Abdul Kahar Muzakar yang menyatakan memisahkan diri dengan NKRJ. Figur kharismatik dan legendaris ini, mencopot tanda pang kat Letnan Kolonel dihadapan Panglima Kolonel Kawilarang karena usulnya membentuk satu batalyon guna menampung laskar-iaskar yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan, proklamasi 17 Agustus 1945, ditolak KSAD Kolonel Nasution pada awal tahun Kemudian Abdul Kahar Muzakar bergabung dengan laskar yang ditolak menjadi TNI dan membentuk Tentara Islam Indonesia. Baru 15 tahun kemudian, tanggal 3 Februari 1965, Kahar Muzakar berhasil disergap dan tewas ditembak oleh pasukan TNI, Yon 330 Para Kujang. Belajar dari sejarah pergolakan di Republik Indonesia, kelompok atau partai apapun yang ingin mengkhianati Negara Proklamasi 17 Agustus 1945, mengganti Pancasila dengan "ideologi impor", atau memisahkan diri dari NKRI, akan berhadapan dengan TNI dan Rakyat Pancasilais. Dan pasti akan ditumpas! Referensi: 1. DR. A.H. Jenderal Nasution. Memenuhi Panggilan Tugas. Jilid 4 dan 6. Penerbit Gunung Agung. Tahun Kolonel Soegiarso Soerojo. Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai.1988 Mi~cii'euANA BUKU INI MILIK UPT. PERPUSTAKAAN Harap OIJaga Keutuhannya Jurnal Aslhabrata Edisi XIl/Oktober-November

Silahkan Baca Tragedi PKI Ini

Silahkan Baca Tragedi PKI Ini Silahkan Baca Tragedi PKI Ini Nusantarapos,- Apakah Pantas Soeharto Diampuni?, Ada seorang ahli sejarah yang sempat meneliti tentang kejadian yang menimpa bangsa kita di tahun 1965, mengatakan bahwa di

Lebih terperinci

PEMBERONTAKAN GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI 1965

PEMBERONTAKAN GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI 1965 PEMBERONTAKAN GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI 1965 1. LATAR BELAKANG GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI 1965 Pemberontakan PKI tanggal 30 September 1965 bukanlah kali pertama bagi PKI. Sebelumnya, pada tahun 1948 PKI sudah

Lebih terperinci

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer *PRRI/Permesta Pemberontakan Ideologi PKI tahun 1948 PKI tahun 1965 Pemberontakan PRRI/Permesta Tokoh yang

Lebih terperinci

Kenapa Soeharto Tidak Mencegah G30S 1965?

Kenapa Soeharto Tidak Mencegah G30S 1965? Kenapa Soeharto Tidak Mencegah G30S 1965? http://m.kaskus.co.id/thread/5640b87f12e257b1148b4570/kenapa-soeharto-tidak-mencegah-g30s-1965/ PERAN Soeharto dalam Gerakan 30 September (G30S) 1965 ternyata

Lebih terperinci

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Cerita Pagi Dokumen Supardjo, Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Hasan Kurniawan Minggu, 23 Oktober 2016 05:05 WIB http://daerah.sindonews.com/read/1149282/29/dokumen-supardjo-mengungkap-kegagalan-gerakan-30-september-1965-1477110699

Lebih terperinci

Kesaksian Elite PKI tentang Sepak Terjang Aidit

Kesaksian Elite PKI tentang Sepak Terjang Aidit Kesaksian Elite PKI tentang Sepak Terjang Aidit Hasan Kurniawan http://daerah.sindonews.com/read/1053972/29/kesaksian-elite-pki-tentang-sepak-terjang-aidit-1445105212 Minggu, 18 Oktober 2015 05:05 WIB

Lebih terperinci

Surat-Surat Buat Dewi

Surat-Surat Buat Dewi Surat-Surat Buat Dewi Di bawah ini kami turunkan surat-surat Presiden Soekarno, yang ditulis dan dikirim kepada istrinya, Ratna Sari Dewi, selama hari-hari pertama bulan Oktober 1965. Surat-surat ini berhasil

Lebih terperinci

Kesaksian Siauw Giok Tjhan dalam Gestapu 1965

Kesaksian Siauw Giok Tjhan dalam Gestapu 1965 Kesaksian Siauw Giok Tjhan dalam Gestapu 1965 Hasan Kurniawan http://daerah.sindonews.com/read/1057848/29/kesaksian-siauw-giok-tjhan-dalam-gestapu-1965-1446312109/ Senin, 2 November 2015 05:05 WIB Siauw

Lebih terperinci

G 30 S PKI. DISUSUN OLEH Aina Aqila Rahma (03) Akhlis Suhada (04) Fachrotun Nisa (14) Mabda Al-Ahkam (21) Shafira Nurul Rachma (28) Widiyaningrum (32)

G 30 S PKI. DISUSUN OLEH Aina Aqila Rahma (03) Akhlis Suhada (04) Fachrotun Nisa (14) Mabda Al-Ahkam (21) Shafira Nurul Rachma (28) Widiyaningrum (32) G 30 S PKI Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah DISUSUN OLEH Aina Aqila Rahma (03) Akhlis Suhada (04) Fachrotun Nisa (14) Mabda Al-Ahkam (21) Shafira Nurul Rachma (28) Widiyaningrum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit)

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit) Langkah untuk mendapatkan kunci jawaban dan pembahasan download di Ferry Andriyanto, S. Pd. 1. Muso menganjurkan agar FDR melebur diri ke dalam PKI. Anjuran tersebut diungkapkan Muso setelah ia kembali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti yang kita ketahui dua figur tersebut pernah menjadi presiden Republik Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat mempertahankan kemerdekaan, banyak orang Indonesia berjuang untuk membentuk pasukan mereka sendiri atau badan perjuangan Masyarakat. Tradisi keprajuritan

Lebih terperinci

Ketika Bung Karno Didemo Tentara

Ketika Bung Karno Didemo Tentara Ketika Bung Karno Didemo Tentara http://www.berdikarionline.com/bung-karno-dan-peristiwa-17-oktober-1952/ Apa yang terjadi pada 17 oktober 1952? Pagi-pagi sekali, 17 oktober 1952, 5000-an orang muncul

Lebih terperinci

Pergolakan dan pemberontakan dalam negri yang mengancam disintegrasi bangsa TUGAS

Pergolakan dan pemberontakan dalam negri yang mengancam disintegrasi bangsa TUGAS SMAN 1 CIGUGUR Jl.Sukamulya no 12 Cigugur Kuningan Tlp. 0232873840 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI EVALUASI Pergolakan dan pemberontakan dalam negri yang mengancam

Lebih terperinci

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para BAB 5 KESIMPULAN Gerwani adalah organisasi perempuan yang disegani pada masa tahun 1950- an. Gerwani bergerak di berbagai bidang. Yang menjadi fokus adalah membantu perempuan-perempuan terutama yang tinggal

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( ) 58 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan maka, dapat disimpulkan bahwa Proses Perjuangan Lettu CPM Suratno dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Panggungrejo

Lebih terperinci

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan tokoh besar dengan mendokumentasikan asal-usul kejadian, menganalisis geneologi, lalu membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,

Lebih terperinci

Fakta Dibalik Peristiwa G 30 S PKI

Fakta Dibalik Peristiwa G 30 S PKI Fakta Dibalik Peristiwa G 30 S PKI Terilhami dari tulisan Jarar Siahaan di BatakNews yang berjudul Pantaskah Soeharto Diampuni, dan dari peringatan 9 tahun turunnya Rezim Soeharto, aku coba manuangkan

Lebih terperinci

Empat alumni Akmil Jurtek berturutturut menjadi Pangdam Sriwijaya era

Empat alumni Akmil Jurtek berturutturut menjadi Pangdam Sriwijaya era Republika, Rabu, 30 Maret 2011 pukul 13:33:00 Empat alumni Akmil Jurtek berturutturut menjadi Pangdam Sriwijaya era 1979-1987. Entah sebuah kebetulan atau tidak, pada era 1979 hingga 1987, Kodam Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Ta

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Ta No.1957, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Prajurit TNI. Jabatan ASN. Persyaratan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PRAJURIT

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang 168 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam bab sebelumnya. Terdapat

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang perjalanan sejarah RI pernah meletus suatu perlawanan rakyat terhadap pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

Lebih terperinci

Berbagai Kisah G30S Oleh Asvi Warman Adam

Berbagai Kisah G30S Oleh Asvi Warman Adam http://www.kompas.com/kompas-cetak/0209/30/opini/berb04.htm Berbagai Kisah G30S Oleh Asvi Warman Adam PELURUSAN sejarah, berarti menjadikan sejarah yang dulu seragam menjadi beragam. Bila dulu cuma ada

Lebih terperinci

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar.

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar. Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar. BY HANDOKO WIZAYA ON OCTOBER 4, 2017POLITIK https://seword.com/politik/partai-pdip-dan-pembasmian-pki-melalui-supersemar/ Menurut Sekretaris Jenderal

Lebih terperinci

SISTEM PRESIDENSIIL TAHUN

SISTEM PRESIDENSIIL TAHUN NAMA : 1. Aris Hadi Pranoto (14144600203) 2. Desi Muji Hartanti (14144600178) 3. Puput Wulandari (14144600191) 4. Muhammad Hafizh Alhanif (14144600215) Kelas: A5-14 SISTEM PRESIDENSIIL TAHUN 1959-1966

Lebih terperinci

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII A. Organisasi Militer TII Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan menyempurnakan angkatan perang TII. Sejak waktu itu susunan

Lebih terperinci

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Selasa 26 September 2017, 15:58 WIB CIA Pantau PKI Momen Krusial! Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Fitraya Ramadhanny detiknews https://news.detik.com/berita/d-3658975/momen-krusial-ini-pantauan-cia-saat-kejadian-g30spki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil wawancara. 1. Apakah proses manajemen logistik antara TNI AD, AU, AL sama, dan bagaimana. Purnawirawan TNI

LAMPIRAN. Hasil wawancara. 1. Apakah proses manajemen logistik antara TNI AD, AU, AL sama, dan bagaimana. Purnawirawan TNI L1 LAMPIRAN Hasil wawancara Person Purnawirawan TNI Tanggal wawancara 31 Oktober 2012 Jam wawancara 12.00-13.00 1. Apakah proses manajemen logistik antara TNI AD, AU, AL sama, dan bagaimana struktur organisasinya?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu nilai dasar

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu nilai dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, dan mempunyai derajat yang luhur sebagai manusia, mempunyai budi dan karsa yang merdeka sendiri. Semua

Lebih terperinci

KEMAL IDRIS, KISAH TIGA JENDERAL IDEALIS

KEMAL IDRIS, KISAH TIGA JENDERAL IDEALIS KEMAL IDRIS, KISAH TIGA JENDERAL IDEALIS Kalau ada segelintir perwira yang tidak berubah sikap, maka itu tak lain adalah tiga jenderal idealis Sarwo Edhie Wibowo, HR Dharsono dan Kemal Idris. Namun perlahan

Lebih terperinci

mempunyai sesuatu pangkat yang sama atau disamakan, pada umumnya diatur menurut lamanya waktu sejak mulai berlakunya pengangkatan yang bersangkutan da

mempunyai sesuatu pangkat yang sama atau disamakan, pada umumnya diatur menurut lamanya waktu sejak mulai berlakunya pengangkatan yang bersangkutan da Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1958 TENTANG PERATURAN TATA-TEMPAT Presiden Republik Indonesia, Bahwa perlu mengadakan Peraturan Tata-tempat yang harus digunakan pada.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

Ben Anderson dan Kudeta Militer 1 Oktober 1965

Ben Anderson dan Kudeta Militer 1 Oktober 1965 Ben Anderson dan Kudeta Militer 1 Oktober 1965 Hasan Kurniawan http://daerah.sindonews.com/read/1070825/29/ben-anderson-dan-kudeta-militer-1-oktober-1965-1450531588 Minggu, 20 Desember 2015 05:05 WIB Ben

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah berhasil menduduki Yogyakarta sebagai awal agresi II, Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai dengan Agresi-nya yang pertama termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Analisis Masalah PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). Partai Komunis Indonesia merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( ) PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Dari Maklumat, Penculikan, sampai Pembunuhan

Dari Maklumat, Penculikan, sampai Pembunuhan Dari Maklumat, Penculikan, sampai Pembunuhan 7 Desember 2016 http://koransulindo.com/dari-maklumat-penculikan-sampai-pembunuhan/ Pelantikan Kabinet Sjahrir Koran Sulindo Istilah makar atau kudeta kembali

Lebih terperinci

Catherine, Svetlana, dan Pancasila

Catherine, Svetlana, dan Pancasila Catherine, Svetlana, dan Pancasila Sabtu, 30 September 2017 08:02 WIB 1.125 Views Oleh Budi Setiawanto Petugas membersihkan pelataran Monumen Pancasila Sakti, di Jakarta Timur, Senin (26/9/2016).(ANTARA

Lebih terperinci

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda. 2 Perjuangan dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia terus dilakukan. Pada tanggal 17 Januari 1948 perjanjian Renville akhirnya di tandatangani disusul dengan instruksi penghentian tembak menembak

Lebih terperinci

PENYULUHAN INFORMASI DARI BAGIAN KEJAHTAN BERAT

PENYULUHAN INFORMASI DARI BAGIAN KEJAHTAN BERAT PENYULUHAN INFORMASI DARI BAGIAN KEJAHTAN BERAT TUNTUTAN KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN UNTUK MANTAN MENTERI PERTAHANAN INDONESIA, KOMANDAN MILITER TERTINGGI INDONESIA DAN GUBERNUR TIMOR LESTE Resolusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai memperoleh akses informasi yang lebih luas dan terbuka.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai memperoleh akses informasi yang lebih luas dan terbuka. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak keruntuhan kekuasaan Presiden Soeharto ditahun 1998, masyarakat Indonesia mulai memperoleh akses informasi yang lebih luas dan terbuka. Berbagai hal yang

Lebih terperinci

G30S dan Kejahatan Negara

G30S dan Kejahatan Negara Telah terbit Buku: G30S dan Kejahatan Negara Catatan Penyunting Pada tanggal 1 Oktober 1965, sekitar pukul 7 pagi, saya bermain catur dengan ayah saya, Siauw Giok Tjhan di beranda depan rumah. Sebuah kebiasaan

Lebih terperinci

Presiden Seumur Hidup

Presiden Seumur Hidup Presiden Seumur Hidup Wawancara Suhardiman : "Tidak Ada Rekayasa dari Bung Karno Agar Diangkat Menjadi Presiden Seumur Hidup" http://tempo.co.id/ang/min/02/18/nas1.htm Bung Karno, nama yang menimbulkan

Lebih terperinci

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto: Yusuf Budianto 0906636075 BAB 7-BAB 12 Adanya rencana pembuangan para tahanan Indonesia ke Tanah Merah membuat reputasi Belanda memburuk. Hal ini juga menimbulkan protes keras dari orang Indonesia, apalagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah negara selain memiliki wilayah dan Penduduk, sebuah negara juga harus memiliki sebuah Angkatan Bersejanta untuk mengamankan wilayah kedaulatan negaranya.

Lebih terperinci

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya. Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang

Lebih terperinci

G 30 S/PKI, Gestapu. dan Penyelesaian Peristiwa G 30 S Secara Beradab

G 30 S/PKI, Gestapu. dan Penyelesaian Peristiwa G 30 S Secara Beradab G 30 S/PKI, Gestapu dan Penyelesaian Peristiwa G 30 S Secara Beradab (Tanggapam wacana Salim Said) JULIUS GUNAWAN Saya belum membaca buku tulisan Salim Said, baik yang berjudul Dari Gestapu ke Reformasi:

Lebih terperinci

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65 Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/

Lebih terperinci

KETETAPAN MPRS "SULAPAN" TIDAK KONSTITUSIONAL

KETETAPAN MPRS SULAPAN TIDAK KONSTITUSIONAL http://www.minihub.org/siarlist/msg00218.html KETETAPAN MPRS "SULAPAN" TIDAK KONSTITUSIONAL Oleh: Alam Putri Menurut Republika (22/6/ 98) dalam sambutan Rachmawati pada haul ke-28 Bung Karno, atas nama

Lebih terperinci

PKI 01 BALIK G 30 5/1965:

PKI 01 BALIK G 30 5/1965: PKI 01 BALIK G 30 5/1965: DITINJAU DARI TAKTIK DAN STRATEGI GERAKAN Oleh : Dr. G. Ambar Wulan (Pusjarah TNI) KOMUNISME 01 INDONESIA (Dalam Perspektif Sejarah) 1. Pengantar unculnya berbagai versi tentang

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A

Lebih terperinci

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio. Tugas IPS. Drama : Sejak pagi hari sebelum naskah Proklamasi dikumandangkan, sejumlah pemuda yang mengikuti pertemuan di kediaman Maeda disibukkan dengan kegiatan menyebarkan berita Proklmasi. Dengan semangat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia. I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi

Lebih terperinci

Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu

Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu Wawancara dengan Soe Tjen: Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu Tak ada yang memberitahu Soe Tjen tentang nasib ayahnya dan genosida anti-komunis. Sampai ia mendengar kisah itu dari ibunya, setelah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Rekonsiliasi Korban HAM-Berat 1965

Rekonsiliasi Korban HAM-Berat 1965 Rekonsiliasi Korban HAM-Berat 1965 Bung Jacky dan bung Ilyas yb, Perkenankanlah saya mengajukan pemikiran G30S/PKI yang sedang dibicarakan ini: 1. Yang terjadi selama ini, sudah lebih 1/2 abad hanyalah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010 No.1459, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Prajurit TNI. Status Gugur/Tewas. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STATUS GUGUR ATAU TEWAS BAGI PRAJURIT

Lebih terperinci

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 - Rengasdengklok hanyalah sebuah kota kecamatan kecil di wilayah kabupaten Karawang, Jawa Barat. Namun tanpa Rengasdengklok yang terletak di sebelah utara kota Karawang ini barangkali perjalanan sejarah

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

Tap XXXIII/MPRS/1967

Tap XXXIII/MPRS/1967 Tap XXXIII/MPRS/1967 KETIKA memberi sambutan dalam rangka 100 Tahun Bung Karno di Blitar, Rachmawati Soekarnoputri mengusul-kan agar Ketetapan Tap XXXIII/MPRS/1967 dicabut. Menurut Rachmawati, Tap itu

Lebih terperinci

BAB IV AURI DAN PERISTIWA G-30-S

BAB IV AURI DAN PERISTIWA G-30-S BAB IV AURI DAN PERISTIWA G-30-S Perkembangan peta politik Indonesia tidak pernah lepas dari dialektika kepentingan politik, dimana Presiden Sukarno menjadi tokoh yang dibutuhkan. Angkatan Darat membutuhkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: 1. bahwa perlu diadakan penyempurnaan dari ketentuan hukum mengenai

Lebih terperinci

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1952 TENTANG PERATURAN DEWAN KEHORMATAN MILITER. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1952 TENTANG PERATURAN DEWAN KEHORMATAN MILITER. Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1952 TENTANG PERATURAN DEWAN KEHORMATAN MILITER Presiden Republik Indonesia, Menimbang : bahwa, untuk menjaga kehormatan Angkatan Perang pada umumnya

Lebih terperinci

BAB II TINDAK PIDANA DESERSI YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA TNI. mengenai fungsi, tugas dan tanggungjawab mereka sebagai anggota TNI yang

BAB II TINDAK PIDANA DESERSI YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA TNI. mengenai fungsi, tugas dan tanggungjawab mereka sebagai anggota TNI yang BAB II TINDAK PIDANA DESERSI YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA TNI Tindak pidana desersi merupakan tindak pidana militer yang paling banyak dilakukan oleh anggota TNI, padahal anggota TNI sudah mengetahui mengenai

Lebih terperinci

BAB 12 BERBAGAI PERISTIWA TRAGEDI NASIONAL. Kata Kunci

BAB 12 BERBAGAI PERISTIWA TRAGEDI NASIONAL. Kata Kunci BAB 12 BERBAGAI PERISTIWA TRAGEDI NASIONAL Tujuan Pembelajaran Pada bab ini kalian akan mempelajari tentang berbagai peristiwa tragedi nasional di Indonesia. Setelah mempelajari materi bab ini kalian diharapkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi yang berjudul Peristiwa Mangkok Merah (Konflik Dayak Dengan Etnis Tionghoa Di Kalimantan Barat Pada Tahun 1967), berisi mengenai simpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

Materi Sejarah Kelas XII IPS

Materi Sejarah Kelas XII IPS 2. Perjanjian Roem Royen Perjanjian Roem-Royen merupakan perundingan yang membuka jalan ke arah terlaksananya.konferensi Meja Bundar yang menjadi cikal bakal terwujudnya Negara Kesatuan Repulik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perang Medan Area merupakan suatu peristiwa dimana perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan

Lebih terperinci

Pejuang Bersenjatakan Kamera Yang Hampir Dilupakan Posted by Senov - 17 Aug :08

Pejuang Bersenjatakan Kamera Yang Hampir Dilupakan Posted by Senov - 17 Aug :08 Pejuang Bersenjatakan Kamera Yang Hampir Dilupakan Posted by Senov - 17 Aug 2010 18:08 Fotografi memang bukan hanya menjadi saksi sejarah, tapi juga menjadi bukti sejarah hidup manusia dan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK IDNONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK IDNONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK IDNONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN, Menimbang : 1. bahwa perlu diadakan penyempurnaan dari ketentuan hukum mengenai kedudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat Dahulu kala, dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Alibaba adalah adik Kasim yang hidupnya miskin dan tinggal didaerah pegunungan. Ia mengandalkan hidupnya dari penjualan

Lebih terperinci

Buku Letjen (Pur) Sintong Panjaitan yang membikin heboh

Buku Letjen (Pur) Sintong Panjaitan yang membikin heboh Buku Letjen (Pur) Sintong Panjaitan yang membikin heboh Diterbitkannya buku Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando tentang berbagai pengalaman Letjen (Pur) Sintong Panjaitan,yang diluncurkan 11 Maret

Lebih terperinci

Masyarakat Bersikap Masih Seperti 1965

Masyarakat Bersikap Masih Seperti 1965 Wawancara Khusus Agus Widjojo: Masyarakat Bersikap Masih Seperti 1965 Prima Gumilang & Suriyanto, CNN Indonesia Sabtu, 01/10/2016 20:55 WIB http://www.cnnindonesia.com/nasional/20161001191440-75-162627/agus-widjojo-masyarakat-bersikap-masih-seperti-1965/

Lebih terperinci

MENGUNGKAP FAKTA G 30 S/PKI (Catatan Pengalaman Seorang Saksi Sejarah)

MENGUNGKAP FAKTA G 30 S/PKI (Catatan Pengalaman Seorang Saksi Sejarah) MENGUNGKAP FAKTA G 30 S/PKI (Catatan Pengalaman Seorang Saksi Sejarah) Oleh : Sulastomo erkaitan dengan peristiwa G 30S/PKI berikut ini saya sampaikan pengalaman sebagai saksi sejarah. Barangkali saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

BACAAN UNTUK HARI " SEBELAS MARET" HARI "SUPERSEMAR"

BACAAN UNTUK HARI  SEBELAS MARET HARI SUPERSEMAR Kolom IBRAHIM ISA Rabu Sore, 11 Maret 2015 ---------------------- BACAAN UNTUK HARI " SEBELAS MARET" HARI "SUPERSEMAR" SUPERSEMAR Di Satu Tangan, B E D I L Di Tangan Satunya KUDETA Paling CANGGIH, Paling

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:a. bahwa pertahanan negara

Lebih terperinci

MAKALAH. Pengadilan Atas Kasus Pemberontakan Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah. Pendidikan Pancasila

MAKALAH. Pengadilan Atas Kasus Pemberontakan Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah. Pendidikan Pancasila MAKALAH Pengadilan Atas Kasus Pemberontakan 1965 Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Dosen Pembimbing : Bpk. Dizar Al-Farizie, SH. Disusun oleh : 1. Dimas Rudi Saputra 2. Imam Bastomi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang

Lebih terperinci

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Setelah kabinet Amir Syarifuddin jatuh, atas persetujuan presiden KNIP memilih Hatta sebagai Perdana Menteri. Jatuhnya Amir Syarifuddin membuat kelompok kiri kehilangan basis

Lebih terperinci

Latihan Ujian Akhir Sekolah A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar.

Latihan Ujian Akhir Sekolah A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar. Latihan Ujian Akhir Sekolah A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar. 1. Saling menghormati perbedaan mengakibatkan.... a. permusuhan b. pertengkaran c. kerukunan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG PENGAMANAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN, MANTAN PRESIDEN DAN MANTAN WAKIL PRESIDEN BESERTA KELUARGANYA SERTA TAMU NEGARA SETINGKAT KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1958 TENTANG PERATURAN TATA TEMPAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1958 TENTANG PERATURAN TATA TEMPAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1958 TENTANG PERATURAN TATA TEMPAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Bahwa perlu mengadakan Peraturan Tata tempat yang harus digunakan pada.

Lebih terperinci