PEMANT AUAN KUALIT AS AIR SEKIT AR KOLAM LIMBAH MELALUI PENGUKURAN ASPEK MUTU AIR SECARA KIMIA T AHUN 2005 (P2BGGN/KL/P / )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMANT AUAN KUALIT AS AIR SEKIT AR KOLAM LIMBAH MELALUI PENGUKURAN ASPEK MUTU AIR SECARA KIMIA T AHUN 2005 (P2BGGN/KL/P / )"

Transkripsi

1 KUMPULAN LAPORAN ASL PENELlTlAN TAUN 25 SBN PEMANT AUAN KUALT AS AR SEKT AR KOLAM LMBAH MELALU PENGUKURAN ASPEK MUTU AR SECARA KMA T AHUN 25 (P2BGGN/KL/P /4125) Oleh: A. Sorot Soediro, Titi Wismawati, Andung Nugroho, Sri Widarti ABSTRAK PEMANTAUAN KUALTAS AR SEKTAR KOLAM LMBAH P2BGGN MELALU PENGUKURAN ASPEK MUTU AR SECARA KMA TAHUN 25. Kegiatan pemantauan air disekitar kolam limbah PPGN dilakukan secara rutin setiap tahun, hal ini dilakukan untuk mengetahui mutu air tanah. Kolam limbah tersebut berlokasi diantara gedung Pilot Plant dan Pusdiklat, digunakan untuk menampung hasil pengelolaan limbah cairo Tujuan pemantauan ini adalah untuk mengetahui kondisi mutu air disekitar kolam limbah, sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatannya. Pemantauan ini meliputi pengambilan contoh air dan tanah pada lokasi yang sarna dari pemantauan sebelumnya. Analisis parameter Ca,Mg,Fe,Ni,Zn,Cu,Pb, Mn dan Mo menggunakan Atomic Absorbtion Spectrophotometer (AAS) sedangkan U menggunakan UV -VS Spektrophotometer dan dievaluasi. Sebagai pembanding digunakan air sumur pompa dari PDL, Geologi dan pertambangan BGN dan Musholla. Hasil analisis dibandingkan dengan hasil pemantauan tahun sebelumnya (21,22,23,24) kemudian dievaluasi dengan menggunakan Peraturan Pemerintah (PP) No. 2 Tahun 199 dan Kep. Men KLH No. 2 Tahun Hasil pemantauan tidak ada perubahan dalam kualitas air dan tanah dengan hasil pemantauan tahun sebelumnya (21,22,23,24). Nilai kualitas air sumur berdasarkan skala kualitas air dengan metode EQAM(Environment Quality Assestment Management). Air tanah terse but termasuk golongan A. Sehingga disimpulkan bahwa kolam l1mbah. Air tanah terse but disekitar kolam limbah dapat digunakan sebagai air minum. Kata kunci : Pemantauan, kualitas air, kolam limbah, kimia. ABSTRACT WATER QUALTY MONTORNG ON AROUND OF CDNOG TALNG POND: WATER QUALTY MEASUREMENT USNG CHEMCAL METHOD 25. Water quality monitoring around CDNOG tailing pond have been carried out. CDNOG tailing pond which location between Pilot Plant and Pusdiklat building use for place of liquid waste processed. The purpose of monitoring is to know ground water quality around of tailing pond as reference use future. Monitoring included chemical analysis for ground water, soil from tailing pond. Samples were taken from the same sites as previous years. Ca, Mg, Fe, Ni, Zn, Cu, Pb and Mn parametrers were analyzed using Atomic Absorbtion Spectrophotometer, while U parameter were analyzed UV - VS Spectrophotometer. Ground water from Pusdiklat, PGN & TPBGN dan Musholla use for compare. Data of monitoring compare to previous years (21, 22, 23 and 24),then evaluated PP No. 2 Tahun 199 and Kep. Men KLH No. 2 Tahun result of monitoring a like with previous year (21,22,23,24). Evaluation based on EQAM method indicated that fairly good (4.94 water. scale). Resume that monitoring indicated ground water can be used as drinking Key word: Monitoring, water quality, tailing pond, kimia/ 2 PUSAT PENGEMBANCAN CEOLOG NUKLR-BATAN

2 KUMPULAN LAPORAN HASL PENt.'LTlAN TAHUN 25 SBN t -2-5 PENDAHULUAN Pusat Pengembangan Geologi Nuklir, PPGN - BAT AN, mempunyai kegiatan dalam bidang penelitian dan pengembangan. Kegiatan terse but menghasilkan limbah padat dan cair yang berasal dari laboratorium geologi dan pengolahan bahan galian nuklir. Limbah padat biasanya berupa batuan, residu pelindian dan lain-lain. Penanganannya dimasukkan ke dalam drum kemudian dikirim ke tempat penyimpanan sementara. Limbah padat tersebut kemudian dikirim ke PTLR atau ditanam dalam tanah. Limbah cair berasal dari limbah hasil pengolahan bijih dan limbah analisis kimia. Limbah cair ini baik berupa limbah organik ataupun limbah an organik bercampur menjadi satu dan dikirim ke Bidang Keselamatan dan Lingkungan (K & L). Setelah diolah limbah tersebut di masukkan ke dalam kolam limbah. Kolam limbah PPGN itu terletak diantara gedung Pilot Plant PPGN dan gedung Pusdiklat seperti terlihat pada Gambar 1. Kolam limbah tersebut berukuran 5 x 1 x 1,5 m (Gambar 2). Dinding kolam limbah terbuat dari bata dan diplester dengan semen, bagian dasar kolam limbah dilapisi (di floor) dengan semen. Saat ini kolam limbah sudah terisi oleh tanah dengan ketebalan 1 m dan diberi atap asbes yang semi permanent. Sehingga masih terdapat ruang sedalam,5 m untuk menampung cairan limbah. Dengan adanya kolam limbah yang terletak diantara gedung pilot plant dan PDL, perlu dilakukan pemantauan mutu air tanah disekitamya, karena air tanah tersebut digunakan sebagai air minum oleh pegawai atau keperluan di kantin. Salah satu metode pemantauan ini dengan melakukan pengukuran beberapa aspek / parameter yang terkait dengan mutu air. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui kondisi mutu air disekitar kolam limbah, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pemanfaatannya Disamping itu juga untuk mengetahui apakah ada indikasi pencemaran limbah ke lingkungan, yang disebabkan oleh kerusakan dinding kolam ( misal : porous atau retak ) Dalam rangka pemantauan ini telah tersedia 4 sumur kontrol, terletak di utara, timur, selatan dan barat kolam limbah ( Gambar 1) dan beberapa sumur yang terletak relatif jauh dari kolam limbah, yaitu : Musholla, gedung G & PBGN dan gedung PDL. Jarak setiap sumur kontrol dan kolam limbah adalah 1 meter sedangkan sumur lain berjarak 75-1 m. Baku mutu air pada sumber air menurut kegunaannya ditentukan berdasarkan kadar maksimum pencemaran yang diperbolehkan yakni : PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOG NUKLR-BA T AN 21

3 KUMPULAN LAPORAN HASL PENELTAN TAHUN 25 SBN Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. Golongan B, air yang dapat digunakan sebagai air minum dengan terlebih diolah. Golongan C, air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan perkotaan, usaha industri, pembangkit listrik tenaga air.. BAHAN DAN TAT A KERJA Untuk dapat melaksanakan penelitian terse but diperlukan beberapa alat dan bahan sebagai berikut. Alat yang Digunakan - ph meter - Jerigen 2 liter - Magnetic Stirrer - Timbangan Analitis - Timbangan Teknis - Hot Plate -AAS - UV -VS Spektrofotometer - Alat-alat gelas - Timba Bahan yang Digunakan - HN3 - H2S4 - HC4 - HF -TOPO - Sikloheksan - Asam Askorbat - Titriplek V -NaF - Asam Sulfosalesilat - NaOH - Trietanol amin - Bromopadap - Alkohol teknis - Ammonium hepta molibdat - HC - Na2S3 - Metol sulfite - Asam Oksalat Tata Kerja Pengambilan dan preparasi contoh: Contoh air sumur Pengambilan contoh air sumur kontrol sebelah barat, timur, utara dan selatan kolam limbah dilakukan secara manual yaitu dengan menimba air sumur kontrol tersebut kemudian 22 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOG NUKLR-BATAN

4 KUMPULAN LAPORAN HASL PENELTAN TAHUN 25 SBN dimasukkan ke dalam jerigen. Pengambilan eontoh air juga dilakukan terhadap sumur di Bidang Geologi & PGN, PDL dan musholla PPGN sebagai pembanding. Contoh air dari setiap sumur sebanyak 2 liter, digunakan untuk analisis uranium, logam berat, Si dan radium. Untuk analisis uranium dan logam berat diambil 6 liter air diawetkan dengan menambahkan HN3 pekat sampai ph lebih keeil dari 2, kemudian air dikisatkan diatas hot plate sampai volume ± 15 ml dan dimasukkan ke dalam botol eontoh plastik. Analisis selanjutnya dilakukan di laboratorium. Untuk analisis Si diambill ml dimasukkan kedalam botol - eontoh plastik. Untuk analisis Radium diambill liter air kemudian dikisatkan sampai volume ± 15 ml kemudian dimasukkan ke dalam botol - eontoh plastik. Contoh tanah yang terdapat dalam kolam limbah Pada Gambar 3 adalah pengambilan eontoh tanah dari dalam kolam limbah. Kondisi permukaan tanah dalam kolam limbah tidak rata, di sebelah Barat lebih tinggi dari tanahnya dari sebelah Timur. Contoh diambil seeara random pada 6 titik dalam kolam limbah sebelah Barat, digabungkan (dieampurkan) menjadi satu eontoh, dikcringkan dengan sinar matahari, kemudian disampling dan dianalisis. Hal yang sarna dilakukan kolarn limbah sebelah Timur. Contoh diambil seeara random pada 6 titik dalarn kolarn limbah sebelah timur, dilakukan seperti kolam sebelah barat. Sehingga eontoh yang dianalisis ada 2 yaitu di bagian barat dan timur dari dalam kolam limbah masing-masing scbanyak ± 2 kg. Contoh sebanyak 6 euplikan tersebut diarnbil dengan menggunakan sendok semen kemudian dilakukan peneampuran, dikeringkan dengan sinar matahari, diturnbuk dan diayak dengan ayakan - 8 mesh, dilakukan sampling seeara kuartering sehingga didapatkan eontoh sebanyak ± 5 gram untuk analisis uranium dan logam berat di laboratoriurn (1) Analisis kimia Analisis uranium dan Si dilakukan dengan rnenggunakan spektrofotometer UV -VS pengukurannya dilaksanakan di laboratorium Keselamatan dan Lingkungan. PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOG NUKLR-BATAN 23

5 KUMPULAN LA PORA N HASL PENELlTlAN TAHUN 25 SBN Analisis logam berat menggunakan AAS Analisis radium menggunakan alat Ludlum. Penilaian kualitas air yaitu berdasarkan PP No 2 Tahun 199 Tentang Pengendalian Pencemaran Air(2)'Kep Men KLH No. 2 /Men KLH //1988 Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Kualitas Lingkungan (3) dan Kep.Ka BAPETEN No. 2/Ka-BAPETENN/1999 Tentang Baku Tingkat Radioaktivitas Lingkungan. (4) serta berdasarkan Standard Kualitas Air Minum PERMENKES No.1lBRHUKMAS//1975. tabel 6. Metode evaluasi dengan membandingkan hasil analisis seperti tersebut diatas dengan Nilai Ambang Batas yang telah ditentukan, lihat Tabel 1 dan 2 pada kolom Baku Mutu Air. Hasil evaluasi dibaca pada sub bagian hasil dan pembahasan. HASL DAN PEMBAHASAN Air Sumur Pengamatan secara visual air sumur kontrol sebelah utara, selatan, barat, timur, sumur pompa Pusdiklat, sumur pompa bidang PGN & TPBGN dan sumur pompa mushola terlihat jemih, tidak berbau dan tidak berasa dan mempunyai ph 5,5. Hasil analisis kimia air sumur bor (sumur kontrol) disebelah Barat dan Timur dapat dilihat pada Gambar 5, 6 dan 7 sedangkan sumur utara dan selatan dapat dilihat pada tabel. Untuk sumur kontrol utara dan selatan tidak digambarkan pada Grafik karena baru selesai tahun 25 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. hasil analisis kimia air sumur pembanding (PGN & TPBGN, Pusdiklat dan mushola) terdapat dalam Gambar 8,9 dan 1. Pada Gambar grafik 5 terlihat bahwa hasil analisis air sumur timur dan sumur barat pada tahun 25 untuk logam berat (Ca,Mg, Fe, Ni dan Zn ) ini tidak berbeda jauh dengan contoh air sumur dari tahun sebelumnya. Walaupun ada kenaikan pada sumur barat tapi tidak begitu signifikan, hal ini disebabkan limbah yang dihasilkan dari PPGN tidak begitu banyak. Untuk logam berat Mg, Fe, Ni dan Zn tidak lebih dari,25 mg/l sedangkan Ca berkisar 2,5 mg/1. Sedangkan pada gambar 6 terlihat bahwa hasil analisis air sumur timur dan barat pada tahun 25 untuk logam berat ( Cu, Pb, Mn dan Mo ) juga tidak berbeda jauh dengan contoh 24 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOG NUKLR-BATAN

6 KUMPULAN LAPORAN BASL PENELTAN TABUN 25 SBN air sumur pada tahun sebelumnya, Untuk logam Cu dan Mn pada Gambar 6 terjadi penurunan yang signifikan dari tahun 21 sampai 25 pada sumur timur, tetapi pada sumur barat terjadi fluktuatif. Hal ini diinterpretasikan Cu dan Mn yang terlarut dalam air sangat berkurang dan banyak terendapkan dalam tanah. Sedangkan logam lainnya cukup stabil dari tahun 21 sid 25 (6), (7), (8), (9). Demikian juga untuk radioaktivitas U dan Ra pada sumur timur dan barat pada tahun 25 terlihat stabil dari tahun 21 ( lihat Gambar 7). Untuk U berkisar.3 Bq/l, sedangkan Ra berkisar.12 Bq/l, kecuali pada air sumur barat mulai tahun 22 terjadi kenaikan tetapi tidak begitu signifikan dan terlihat stabil sampai tahun 25. Untuk sumur kontrol sebelah utara dan selatan juga masih di bawah nilai baku mutu air yang diijinkan. Semua hasil analisis kadar logam berat menurut PPRl (Peraturan Pemerintah Republik ndonesia ) No.2 Tahun 199 Tentang Pengendalian Pencemaran Air(2)dan Kep. Men KLH No. 2 tahun 1988 Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.(3), masih dibawah Nilai Ambang Batas(NAB) yang diijinkan, dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2 Sedangkan untuk U dan Ra seperti yang tercantum pada Keputusan Kepala Bapeten No. 2/Ka-BAPETENN-99 Tentang Baku Tingkat Radioaktivitas di Lingkungan.(4) batasan yang diijinkan untuk (U + Ra) <.4 Bq/l Hasil evaluasi menurut Keputusan Ka. 2/Ka-BAPETEN/V -99 Tentang Baku Tingkat Radioaktivitas di Lingkungan.(4) dan Standard Kualitas Air minum Berdasarkan PERMENKES ( Tabel 6) menunjukkan bahwa air sumur hasil analisis Kimia dinyatakan aman untuk lingkungan. Penilaian kualitas air berdasarkan skala kualitas air yang dievaluasi dengan metode EQAM (Environment Quality Assestment Management), Analisa Mengenai Dampak Lingkungan(5), air sumur termasuk golongan A (sangat baik, skala 4,94), artinya lingkungan masih sangat baik ( 98.8 % ) dan diperkirakan 1.2 % dinyatakan rusak.(lihat Tabel 5). Dari Tabel 1 dan Tabel 2 dinyatakan bahwa berdasarkan analisis kimia air sumur sekitar kolam limbah dapat digunakan sebagai air minum. Baku mutu air pada sumber air menurut kegunaannya ditentukan berdasarkan kadar maksimum pencemaran yang diperbolehkan yakni : Berdasarkan hasil Studi Evaluasi Lingkungan tahun 1992 arah kemiringan lahan yaitu ke utara, maka arah aliran air tanah dangkal juga dari selatan ke utara. (6) Dengan arti kata arah PUSATPENGEMBANGANGEOLOGNUKLlR-BATAN 25

7 KUMPULAN LAPORAN HASL PENELTJAN TAHUN 25 SBN S aliran air tanah dangkal yaitu dari mushola ke bidang Bidang PGN & TPBGN. Dilihat dari hasil analisis kimia contoh air sumur pompa musholla relatif sarna dengan sumur pompa PDL, Bidang PGN & TPBGN dan sumur bor (sumur kontrol) yang terletak dibagian barat dan timur kolarn limbah maka kolam limbah masih cukup baik dan layak digunakan sebagai penampung limbah sementara c, rn 3 g 2.5 ē 2 E 'iij e c<.5 o ::.:: iii t!'t i! iii -r< -1:&..!11 '! i o,,_s.r., Nt iii..,if. A.. 1-:(").;g.:g '. D.., Dl) 5 E e8 e8 cnj:: wi=: (/)t=: (/)id CD. (/)m ::s :: (/) (/) E (/) Lokasi dan tahun pengambilan contoh air pada kolam limbah tahun 21 sid ' _.!.111 r-+- Ca(mg/l) Mg (mg/l) -+- Ni (mg/j),-- Fe (moll Zn (mg/l) J Gambar 5 : Grafik perbandingan kadar logarn berat (Ca, Mg,Fe, Ni, Zn) pada contoh air sumur timur dan barat tahun 21 sd PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOG NUKLR-BA TAN

8 KUMPULAN LA PORA N HASL PENELTAN TAHUN 25 SBN ns E ns.8 C) o -.6 U).. 'E U) c: ns.2.4- CD \ \ \ E::::::,.... NM) E U) N :> N U) t::: t::: :> E.... N :> N ENM) U) U) :> ii! E ii! -*",, Mn (mgll 1 MO(mg/l J Tahunpengambila:on J Gambar 6: Grafik perbandingan kadar logam berat (Cu, Pb, Mn, Mo) pada contoh air sumur timur dan barat tahun 21 sid 25 ' cu '.8 :>B '> c: l- E _._ ", i -+- U (x1-2 Bqll) --<">-. Ra (x1-2 BqllJ - pengambilan l- contoh N N 1/1 ::J - a a - EEE 1/1 E ::J 1/1.._.. " - 1 Gambar 7: Grafik perbandingan radioaktivitas pada contoh air sumur timur dan barat dari tahun 21 sid 25. PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOG NUKLR-BATAN 27

9 KUMPULAN LAPORAN HASL PENELTAN TAHUN 25 SBN ,n_ E :: e..c 2 E _._ _._----- "iii 1 i e t> N -.5 N- N'"..,.. a. a. 11,11 t> iii!i N'".., N ;g; i, !O--f4!!----.-_.---u., - - N- Z N- +'.!!!.!!! _Ca(mgll) Z a. o!j C> :s ) J: o!j " J: a. CD ) C>... C> o!j " C> :s o _L:---Jii *--Fe Mg (mg/l) Tahun (mgll)) [ pengambilan ::.::: contoh -lll-zn ( mg/l) i f--'-- _._'--_._._-_._---- Ni (mgll) L _ Gambar 8 : Grafik perbandingan logam berat (Ca,Mg,Fe,Ni,Zn) pada sumur pembanding PDL,PGN & TPBGN dan Mussholla tahun 21 sid 25 dan tahun pengambilan,14,12,1,8,6,4,2 N- z-n o... C')... on - Z... Z cc) t.c t ::E :J ::E :J a.. "' C) contoh a.. onoṉ o.c t :J ::E -+- Cu (mg/l) -{} Pb (mg/l) -.-Mn (mgll) Mo(mg/l) Gambar 9 : Grafik perbandingan kadar logam berat pada contoh air sumur PDL, PGN & TPBGN dan Musholla dari Tahun 21 sid PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOG NUKLR-BA TAN

10 KUMPULAN LAPORAN HASL PENELTAN TAHUN 25 SBN ,14,-, ,12 ",1 J '",8 C[l., NM..,6,4C on N::; ::; [l. c; NM.. on c; N N!::! Z!::!!::! C) z.c :;; [l. [l. ".c [l.!::!, Z [l. " :;; C).. -- )11. )it.ji 'd -- c; Lokasi dan tahun pengambilan contoh M on N -.c.c. " :;; ono U(x1-2 Bqll) r Ra (x1-2_._._j Bqll) '" Gambar 1 : Grafik perbandingan radioaktivitas U dan Ra pad a contoh air sumur PDL, PGN& TPBGN dan Musholla dari tahun 21 sid 25. Analisis Tanah Dalam Kolam Limbah Dari hasil anal isis tanah dalam kolam limbah tahun 25 terlihat pad a Gambar 11 dan 12 bahwa parameter Ca, Mg, Fe, Mn, Ni, 2n, Cu, Pb dan Mo cenderung stabil dari tahoo sebelumnya (tahun 21,22,23,24 ). Hal ini disebabkan karena limbah yang diolah itu sebagian besar mengandung Ca,Mg, Fe, Ni, 2n, Cu,Pb, Mn dan Mo di dalam pengolahan limbah menggunakan CaO+ NaOH untuk mengendapkan unsur-un sur (logam berat yang terdapat dalam limbah). Kemoogkinan lain dalam pengolahan limbah, sebagian dari logam berat seperti tersebut diatas tidak mengendap, tetapi masih terlarut dalam larutan. Untuk unsur Ca dan Fe kadamya masih cukup tinggi dibandingkan dengan logam be rat lainnya, tetapi dari tahun 21 sid tahoo 25 grafik cenderung stabi1. Dari gambar 11 dan 12 dapat dilihat juga cenderung stabil dari tahun 21 sid tahoo 25. Hal ini disebabkan pengolahan limbah dengan CaO+NaOH menggunakan tangki berpengaduk untuk mengendapkan logam be rat cukup baik. Radioaktivitas U pad a tanah kolam limbah sebelah timur cenderung fluktuatif dari tahoo 21,tetapi menurun pad a tahoo 25 dapat dilihat pad a Gambar 13. Sedangkan sebelah barat terjadi kenaikan tahun 21 dan mulai cenderung stabil dari tahun 23 sampai tahoo 25 (6),(7),(8),(9). PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOG NUKLR-BA T AN 29

11 KUMPULAN LAPORAN HASL PENELTAN TAHUN 25 SBN _.._-_._--_._ Ji: -CU.a C) C) -C) 'tj 2 1 E -.2 C) E 5 - -" _Wg NM.,. '" N......;...--:.--,--" N j:: --.J a - N-j:: Fe.J. _--t' (rrg/kg) Mn(rrg/kg)..... a -+- Ca(rrg/kg) -'.. '------J"' ' " Lokasi dan tahun pengambilan contoh Gambar 11 Grafik perbandingan kadar logam berat pada contoh tanah di.kolam limbah timur dan kolam limbah barat dari tahun 21 sid 24 contoh tanah C) tn 3 E * * * * E 15 ns C) ns 5 "C ns i- tll_--!j.---- l------!' o A:---;--.i\----,.;.--_.-----;;-..._;..- A-,--""-----:--.-,-o(k; N M N M "!.J.c coco :: * ' i gn Ng Ng gn gn Ng gn gn gn gn u co tahun 21 sid 25 pada kolam limbah i -+- Ni (mg/kg) -- Zn ( mg/kg) -b-- Cu(mg/kg) ' --*- Mo(mg/kg) L-- _ Pb(mg/kg) Gambar 12 : Grafik perbandingan kadar logam be rat pad a contoh tanah di kolam limbah timur dan kolam limbah barat dari tahun 21 sid PUS AT PENGEMBANGAN GEOLOGJ NUKLJR-BATAN

12 KUMPULAN LAPORAN ASL PENELTAN TAHUN 25 SBN ' -"_ _ _..u_"_. _ 15; 1.6 _ g / ::) 1. 1/1.1!!.8- :...6 <.4.2. '<t N.., ;g Ṇ '" j::., N :! N :! j:: ii m ṁj ii.j:.:.j :.: n pengambilan contoh tanah tahun U (x1-2 sd 25 Bq/gr) pad a kolam limbah L.J Gambar 13 : Grafik perbandingan radioaktivitas U pada contoh tanah di kolam lirnbah tirnur dan kolam lirnbah barat dari tahun 21 sid 25. KESMPULAN DAN SARAN Kesirnpulan 1. Hasil analisis kirnia air tanah dan radioaktivitas tahun 25 dari sumur kontrol di (sebelah Barat, Tirnur, Utara dan Selatan kolarn lirnbah serta surnur pernbanding yaitu surnur di Bidang PGN & TPBGN, PDL dan Musholla relatif sarna dengan tahun sebelumnya (tahun 21, tahun 22, tahun 23, 24) serta rnasih di bawah Nilai Arnbang Batas (NAB) 2. Hasil analisis tanah pada kolarn lirnbah sebelah tirnur dan barat rnenunjukkan kadar logam berat dan radioaktivitas U cenderung fluktuatif dan rnenurun sampai tahun Hasil evaluasi dengan Peraturan Pernerintah No. 2 tahun 199 rnenunjukkan bahwa air tersebut termasuk golongan A, sedangkan dengan metode EQAM dengan skala 4,94. Berdasarkan standard kualitas air rninurn (PERMENKES) air tanah dapat digunakan sebagai air rninurn. PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOG NUKLR-BATAN 211

13 KUMPULAN LAPORAN HASL PENELlTlAN TAHUN 25 SBN UCAP AN TERMA KASH Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan saran sampai selesainya penelitian ini. DAFT AR PUST AKA 1. BADAN TENAGA ATOM NASONAL, "Prosedur Analisis Sampel Radioaktivitas Lingkungan", halaman Jakarta PERA TURAN PEMERNT AH REPUBLK NDONESA, No. 2 th 199 "Tentang Pengendalian Pencemaran Air, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan ", Jakarta, MEN. KLH, " Keputusan Menteri KLH No. KLH 2/Men KLH/l988 Tentang Pedoman Baku Mutu Lingkungan," Jakarta, BAPETEN," Kep. Kepala BAPETEN No. 2/Ka-BAPETENN-99 Tentang Baku Tingkat Radioaktivitas di Lingkungan, "Jakarta MOHAMMAD SURY AN, Dr. r, " Environmental Quality Assesment Management", Pusat Penelitian Sumber Daya Mineral dan Lingkungan 1998 Universitas ndonesia, Jakarta, 6. BADAN TENAGA ATOM NASONAL, "Laporan Akhir Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat", 1992, halaman 89-9, Jakarta M. NAJB, "Pemantauan Mutu Air Disekitar Kolam Limbah P2BGGN - BAT AN Tahun 21", ( makalah tidak dipublikasikan), Jakarta M. NAJB, "Pemantauan Mutu Air Disekitar Kolam Limbah P2BGGN - BAT AN Tahun 22", ( makalah tidak dipublikasikan), jakarta M. NAJB, "Pemantauan Mutu Air Disekitar Kolam Limbah P2BGGN - BAT AN Tahun 23", (makalah tidak dipublikasikan), Jakarta A.SOROT SOEDRO," Pemantauan Mutu air disekitar kolam limbah : Melalui Pengukuran Aspek Mutu air secara kimia tahun 24, "(makalah tidak dipublikasikan), Jakarta BADAN TENAGA ATOM NASONAL, "Laporan Akhir Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat", 1992, halaman 89-9, Jakarta PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOG NUKLR-BATAN

PEMANTAUAN KUALITAS AIR SEKITAR KOLAM LIMBAH PPBGN MELALUI PENGUKURAN ASPEK MUTU AIR SECARA KIMIA T AHUN 2004

PEMANTAUAN KUALITAS AIR SEKITAR KOLAM LIMBAH PPBGN MELALUI PENGUKURAN ASPEK MUTU AIR SECARA KIMIA T AHUN 2004 KUMPULAN LAPORAN HASL PENELTAN TAHUN 2004 SBN. 978-979-99141-2-5 PEMANTAUAN KUALTAS AR SEKTAR KOLAM LMBAH PPBGN MELALU PENGUKURAN ASPEK MUTU AR SECARA KMA T AHUN 2004 (P2BGGN/KLK04/2004 ) Oleh: A. Sorat

Lebih terperinci

PEMANTAUAN KUALITAS AIR SEKITAR KOLAM LIMBAH PPGN SECARA KIMIA DAN RADIOAKTIVITAS

PEMANTAUAN KUALITAS AIR SEKITAR KOLAM LIMBAH PPGN SECARA KIMIA DAN RADIOAKTIVITAS PEMANTAUAN KUALITAS AIR SEKITAR KOLAM LIMBAH PPGN SECARA KIMIA DAN RADIOAKTIVITAS Titi Wismawati, Sri Widarti, Eep Deddi, Andung Nugroho Pusat Pengembangan Geologi Nuklir JL. Lebak bulus Raya No.9, Ps.Jumat,

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN, KALIMANTAN BARA T TAHUN 2004

PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN, KALIMANTAN BARA T TAHUN 2004 KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2004 ISBN. 978-979-99141-2-5 PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN, KALIMANTAN BARA T TAHUN 2004 (P2BGGN/KL/K/O 1/2004) Oleh: M. Najib, Titi

Lebih terperinci

PENELITIAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2005

PENELITIAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2005 PENELITIAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 25 A. Sorot S, Ngatino, Titi Wismawati, Andung Nugroho, Sri Widarti *) ABSTRAK PENELITIAN DAN PEMANTAUAN

Lebih terperinci

PENELITIAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN KALIMANTAN BARA T T AHUN 2005

PENELITIAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN KALIMANTAN BARA T T AHUN 2005 KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-S PENELITIAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN KALIMANTAN BARA T T AHUN 2005 (P2BGGN/KL/P 101/2005) Oleh

Lebih terperinci

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005 ISBN

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005 ISBN KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5 ANALISIS UNSUR KIMIA DALAM CONTOH AIR DAN ENDAP AN SUNGAI SERTA TANAH PADA PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KALAN, KALIMANTAN BARAT TAHUN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS LIMBAH CAIR PADA BAK KONTROL LABORATORIUM GEDUNG NOMOR 52, 53 DAN 55 (P2BGGN/KL/K/O 1/2005)

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS LIMBAH CAIR PADA BAK KONTROL LABORATORIUM GEDUNG NOMOR 52, 53 DAN 55 (P2BGGN/KL/K/O 1/2005) KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5 PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS LIMBAH CAIR PADA BAK KONTROL LABORATORIUM GEDUNG NOMOR 52, 53 DAN 55 (P2BGGN/KL/K/O 1/2005) Oleh : Eep Deddi,

Lebih terperinci

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM L A M P I R A N 268 BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM PARAMETER KADAR MAKSIMUM BEBAN PENCEMARAN MAKSIMUM (gram/ton) TSS 20 0,40 Sianida Total (CN) tersisa 0,2 0,004 Krom Total (Cr) 0,5

Lebih terperinci

PEMANTAUAN MUTU Am DISEKITAR KOLAM LIMBAH P2BGGN T AHUN 2003 (P2BGGNIKK.UK/O1/2002)

PEMANTAUAN MUTU Am DISEKITAR KOLAM LIMBAH P2BGGN T AHUN 2003 (P2BGGNIKK.UK/O1/2002) T.APORAN HASTT, PENEUTTAN TAHUN 200J TSBN.978-979-99141-2-5 PEMANTAUAN MUTU Am DSEKTAR KOLAM LMBAH P2BGGN T AHUN 2003 (P2BGGNKK.UK/O1/2002) 01eh : M. Najib, Titi Wismawati, Eep Deddi, Sri Widarti, Andung

Lebih terperinci

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS DEBU DI UDARA DAERAH KERJA PPGN TAHUN 2011

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS DEBU DI UDARA DAERAH KERJA PPGN TAHUN 2011 PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS DEBU DI UDARA DAERAH KERJA PPGN TAHUN 2011 Bambang Purwanto, Ngatino, Amir Djuhara Pusat Pengembangan Geologi Nuklir Jl. Lebak Bulus Raya No. 9 Kawasan PPTN Pasar Jumat Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR ISSN 1979-2409 Analisis Unsur Pb, Ni Dan Cu Dalam Larutan Uranium Hasil Stripping Efluen Uranium Bidang Bahan Bakar Nuklir (Torowati, Asminar, Rahmiati) ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM

Lebih terperinci

Oleh: Soeprapto Tjokrokardono, Amir Efendi, Achmad Sorot Sudiro, dan Drajat Eko Priyono

Oleh: Soeprapto Tjokrokardono, Amir Efendi, Achmad Sorot Sudiro, dan Drajat Eko Priyono KUMPULAN LAPORAN BASL PENELTAN TABUN 2005 SBN.978-979-99141-2-5 ANALSS DAMP AK KEGA T AN LTBANG PERT AMBANGAN URANUM 1995/1996-2005 TERHADAP LNGKUNGAN SEKT AR KALAN, KALMANT AN BARA T (P2BGGN/PGN- TPBGN/P/02/2005)

Lebih terperinci

PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS DEBU RADIOAKTIF DI UDARA PADA RUANG PREPARASI Bum TAHUN 2004

PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS DEBU RADIOAKTIF DI UDARA PADA RUANG PREPARASI Bum TAHUN 2004 KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2004 ISBN. 978-979-99141-2-5 PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS DEBU RADIOAKTIF DI UDARA PADA RUANG PREPARASI Bum TAHUN 2004 ABSTRAK (P2BGGN/KLIK/05/2004 ) Oleh : Bambang

Lebih terperinci

EKSPLORASI U DI KALAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2003 PENELITIAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN

EKSPLORASI U DI KALAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2003 PENELITIAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN KUMPULA LAPORA HASL PEELTA TAHU 23 SB.978-979-99141-2-5 PEELTA DA PEMATAUA DAMPAK LGKUGA KEGATA EKSPLORAS U D KALA KALMATA BARAT TAHU 23 (PPBG/KUP/OO 1/23) Oleh: Soediro, Amir Djuhara, Andung. Titi Wismawati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional.

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional. 30 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di desa Hulawa kecamatan Buntulia Kabupaten Pohuwato. Dengan hasil observasi bahwa

Lebih terperinci

ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Telah dilakukan analisis limbah

Lebih terperinci

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS DEBU RADIOAKTIF DI UDARA PAD A RUANG DAN LINGKUNGAN KERJA PREP ARASI BIJIH (P2BGGN/KL/P /07/2005) Oleh : Bambang Purwanto

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS DEBU RADIOAKTIF DI UDARA PAD A RUANG DAN LINGKUNGAN KERJA PREP ARASI BIJIH (P2BGGN/KL/P /07/2005) Oleh : Bambang Purwanto KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5 PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS DEBU RADIOAKTIF DI UDARA PAD A RUANG DAN LINGKUNGAN KERJA PREP ARASI BIJIH (P2BGGN/KL/P /07/2005) Oleh : Bambang

Lebih terperinci

SAM PEL LlMBAH UNTUK ANALISIS DI LABORA TORIUM

SAM PEL LlMBAH UNTUK ANALISIS DI LABORA TORIUM Hasi/ Pene/itian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 PENGAMBILAN SAM PEL LlMBAH UNTUK ANALISIS DI LABORA TORIUM Bambang Sugito Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN ABSTRAK PENGAMBILAN SAMPEL

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM. Sunardi

PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM. Sunardi PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM Sunardi ABSTRAK PENGELOLAAN LlMBAH RAOIOAKTIF DAN B3 01 IRM. Telah dilakukan pengelolaan Limbah radioaktif dan B3 di Instalasi Radiometalurgi (IRM). Limbah radioaktif

Lebih terperinci

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU ISSN 2085-0050 ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU Subardi Bali, Abu Hanifah Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau e-mail:

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode expost facto. Ini berarti analisis dilakukan berdasarkan fakta dan data yang sudah terjadi. Dengan demikian penelitian

Lebih terperinci

KAJIAN KUALITAS LIMBAH CAIR KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. ANEKA TAMBANG TBK, HALMAHERA TIMUR, MALUKU UTARA

KAJIAN KUALITAS LIMBAH CAIR KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. ANEKA TAMBANG TBK, HALMAHERA TIMUR, MALUKU UTARA KAJIAN KUALITAS LIMBAH CAIR KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. ANEKA TAMBANG TBK, HALMAHERA TIMUR, MALUKU UTARA Kery Rahmawati keryrahmawati@gmail.com M. Widyastuti m.widyastuti@geo.ugm.ac.id Abstract

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU

PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU 1 Wirdati Mardhatillah, 2 Riad Syech, 3 Walfred Tambunan Mahasiswa Program Studi S1 Fisika

Lebih terperinci

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER Asminar ABSTRAK ANALISIS KANDUNGAN PENGOTOR DALAM PELET U02 SINTER. Telah dilakukan analisis pengotor

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 02/Ka-BAPETEN/V-99 TENTANG BAKU TINGKAT RADIOAKTIVITAS DI LINGKUNGAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

Lebih terperinci

Oleh: Rizqi Amalia ( ) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc

Oleh: Rizqi Amalia ( ) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc Oleh: Rizqi Amalia (3307100016) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 KERANGKA PENELITIAN

Lebih terperinci

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Cr PADA AIR DAN SEDIMEN DI SUNGAI AO DESA SAM SAM KABUPATEN TABANAN

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Cr PADA AIR DAN SEDIMEN DI SUNGAI AO DESA SAM SAM KABUPATEN TABANAN PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Cr PADA AIR DAN SEDIMEN DI SUNGAI AO DESA SAM SAM KABUPATEN TABANAN NI PUTU DIANTARIANI DAN K.G. DHARMA PUTRA Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana. ABSTRAK Telah diteliti

Lebih terperinci

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g) LAMPIRAN 42 Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C.Cawan porselen kemudian

Lebih terperinci

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH 323 BAKU MUTU AIR LIMBAH INDUSTRI KECAP PARAMETER BEBAN PENCEMARAN Dengan Cuci Botol (kg/ton) Tanpa Cuci Botol 1. BOD 5 100 1,0 0,8 2. COD 175 1,75 1,4 3. TSS

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ). 0.45 µm, ph meter HM-20S, spektrofotometer serapan atom (AAS) Analytic Jena Nova 300, spektrofotometer DR 2000 Hach, SEM-EDS EVO 50, oven, neraca analitik, corong, pompa vakum, dan peralatan kaca yang

Lebih terperinci

KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH PENAMBANGAN EMAS (STUDI KASUS: PEMANFAATAN TAILING DI PT. ANTAM UBPE PONGKOR)

KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH PENAMBANGAN EMAS (STUDI KASUS: PEMANFAATAN TAILING DI PT. ANTAM UBPE PONGKOR) UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH PENAMBANGAN EMAS (STUDI KASUS: PEMANFAATAN TAILING DI PT. ANTAM UBPE PONGKOR) Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar MAGISTER

Lebih terperinci

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005 ISBN

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005 ISBN KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5 UJI COBA PENGOLAHAN BIJIH U RIRANG DENGAN KAPASITAS 0,75 KG: PELARUTAN TOTAL (P2BGGN/PGN- TPBGN/K/O 12/2005 Oleh : Sumarni, Hafni Lissa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH NIKEL

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH NIKEL SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH NIKEL MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT Aditiya Yolanda Wibowo, Ardian Putra Laboratorium Fisika Bumi, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand,

Lebih terperinci

KARAKTERISASI LlMBAH HASIL SEMENTASI. Siswanto Hadi, Mardini, Suparno Pusat Teknologi Umbah Radioa~,tif, BATAN

KARAKTERISASI LlMBAH HASIL SEMENTASI. Siswanto Hadi, Mardini, Suparno Pusat Teknologi Umbah Radioa~,tif, BATAN Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 KUALITAS KARAKTERISASI LlMBAH HASIL SEMENTASI Siswanto Hadi, Mardini, Suparno Pusat Teknologi Umbah Radioa~,tif, BATAN ABSTRAK KARAKTERISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, setiap kegiatan industri menghasilkan suatu permasalahan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai Agustus 2013 di Laboratorium Riset dan Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Prosedur Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan kali ini secara keseluruhan digambarkan oleh Gambar III.1. Pada penelitian kali akan digunakan alum sebagai koagulan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB 3 METODE PERCOBAAN BAB 3 METODE PERCOBAAN 3.1Alat - Inductively Couple Plasma (ICP) - Pemanas listrik - Pipet volume 3,5,10,25 ml - Labu ukur 100, 500 ml - Corong - Labu Erlenmeyer 3.2 Bahan - Larutan Multielement 100 -

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Tahapan dalam penelitian ini di mulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian :

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout penelitian. Vermikompos + ZA ul 1. Nutrisi anorganik komersial ul 1. Nutrisi anorganik komersial ul 2

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout penelitian. Vermikompos + ZA ul 1. Nutrisi anorganik komersial ul 1. Nutrisi anorganik komersial ul 2 Lampiran 1. Layout penelitian LAMPIRAN-LAMPIRAN Nutrisi anorganik komersial ul 1 Nutrisi anorganik komersial ul Nutrisi anorganik komersial ul Vermikompos + ZA ul 1 Vermikompos + ZA ul Vermikompos + ZA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH BESI

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH BESI SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH BESI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN

III. METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN III. METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan dalam kultivasi yaitu 1 buah unit bak/ wahana raceway (p = 100cm, l = 60cm, dan t = 40cm), 2 unit aquarium (p = 40cm, l =25cm, dan t = 27cm), torn

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kuala Bandar Lampung,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI ) 41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO

Lebih terperinci

ANALISIS ION LOGAM Cu DAN Zn DALAM CONTOH SEDIMEN, AKAR, KULIT BATANG DAN DAUN TANAMAN MANGROVE Avicenia marina DENGAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

ANALISIS ION LOGAM Cu DAN Zn DALAM CONTOH SEDIMEN, AKAR, KULIT BATANG DAN DAUN TANAMAN MANGROVE Avicenia marina DENGAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM ANALSS ON LOGAM Cu DAN Zn DALAM CONTOH SEDMEN, AKAR, KULT BATANG DAN DAUN TANAMAN MANGROVE Avicenia marina DENGAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM Fitriani, Syarifudding Liong dan Maming Jurusan Kimia Fakultas

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Alat dan Bahan Penelitian DO Meter ph Meter Termometer Refraktometer Kertas Label Botol Sampel Lampiran 1. Lanjutan Pisau Cutter Plastik Sampel Pipa Paralon Lampiran 2. Pengukuran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik sludge 4.1.1. Sludge TPA Bantar Gebang Sludge TPA Bantar Gebang memiliki kadar C yang cukup tinggi yaitu sebesar 10.92% dengan kadar abu sebesar 61.5%.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Proses pengambilan sampel dilakukan di Perairan Pulau Panggang, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta pada tiga

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Secara umum proses pengolahan limbah cair pada dasarnya adalah suatu

BABI PENDAHULUAN. Secara umum proses pengolahan limbah cair pada dasarnya adalah suatu BAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum proses pengolahan limbah cair pada dasarnya adalah suatu perlakuan tertentu terhadap limbah cair sebelum limbah tersebut dibuang ke lingkungan, sehingga

Lebih terperinci

BAB 4 Analisa dan Bahasan

BAB 4 Analisa dan Bahasan BAB 4 Analisa dan Bahasan 4.1. Penentuan Komposisi untuk Kolom Dari data yang telah didapatkan setelah melakukan percobaan seperti pada 3.5 maka selanjutnya di analisa untuk mendapatkan komposisi yang

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitiaan Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

Lebih terperinci

selanjutnya penulis mengolah data dan kemudian menyusun tugas akhir sampai

selanjutnya penulis mengolah data dan kemudian menyusun tugas akhir sampai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipakai adalah laboratorium BKT FTSP UII, laboratorium Teknik Lingkungan dan laboratorium terpadu Universitas Islam Indonesia. Adapun

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS DESTILAT, DOUBTFUL EFFLUENT DAN ACTIVE EFFLUENT UNTUK TINDAK LANJUT PELEPASAN PADA TAHUN 2012

ANALISIS KUALITAS DESTILAT, DOUBTFUL EFFLUENT DAN ACTIVE EFFLUENT UNTUK TINDAK LANJUT PELEPASAN PADA TAHUN 2012 Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun ISSN 0852-2979 ANALISIS KUALITAS DESTILAT, DOUBTFUL EFFLUENT DAN ACTIVE EFFLUENT UNTUK TINDAK LANJUT PELEPASAN PADA TAHUN Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

Lebih terperinci

Makalah Baku Mutu Lingkungan

Makalah Baku Mutu Lingkungan Makalah Baku Mutu Lingkungan 1.1 Latar Belakang Pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup seyogyanya menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai September 2012 di Laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia.

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN 2012 TENTANG TINGKAT KLIERENS

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN 2012 TENTANG TINGKAT KLIERENS KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN 2012 TENTANG TINGKAT KLIERENS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN : Pemetaan Sebaran Kandungan ph, TDS, dan Konduktivitas Air Sumur Bor (Studi Kasus Kelurahan Sengkuang Kabupaten Sintang Kalimantan Barat) Leonard Sihombing a, Nurhasanah a *, Boni. P. Lapanporo a a Prodi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Organik Cair Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab pencemaran berupa zat atau bahan yang dianggap tidak memiliki manfaat bagi masyarakat.

Lebih terperinci

PENURUNAN KADAR BESI (FE) PADA AIR SUMUR SECARA PNEUMATIC SYSTEM ABSTRAK

PENURUNAN KADAR BESI (FE) PADA AIR SUMUR SECARA PNEUMATIC SYSTEM ABSTRAK PENURUNAN KADAR BESI (FE) PADA AIR SUMUR SECARA PNEUMATIC SYSTEM Hermin Poedjiastoeti 1) dan Benny Syahputra 2) ABSTRAK Masalah yang sering timbul pada air tanah adalah kandungan Fe, Mn, Mg dan sebagainya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit Pencemaran air limbah sebagai salah satu dampak pembangunan di berbagai bidang disamping memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat. Selain itu peningkatan

Lebih terperinci

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Zul Alfian Departemen Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara Jl. Bioteknologi

Lebih terperinci

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Januari hingga April 2008 di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Institut Teknologi Bandung. Sedangkan pengukuran

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1.

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1. 40 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian Aspek Teknis 5.1.1 Data Jumlah Penduduk Data jumlah penduduk Kabupaten Jembrana selama 10 tahun terakir berturut turut disajikan pada Tabel 5.1. Tabel 5.1.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Perhitungan kadar Fe metode titrasi sederhana : Pagi, WIB : a. Kadar Fe lantai dasar : Fe = 1000

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Perhitungan kadar Fe metode titrasi sederhana : Pagi, WIB : a. Kadar Fe lantai dasar : Fe = 1000 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. KUALITAS AIR 1. Kadar besi (Fe) kamar mandi pria Besi V n tetes 0,1 ( mg l ) Perhitungan kadar Fe metode titrasi sederhana : Pagi, 08.00 WIB : 0,60 0,30 Siang, 12.30 WIB

Lebih terperinci

Pengaruh Sistem Open Dumping terhadap Karakteristik Lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Air Dingin Padang

Pengaruh Sistem Open Dumping terhadap Karakteristik Lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Air Dingin Padang Pengaruh Sistem Open Dumping terhadap Karakteristik Lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Air Dingin Padang Puti Sri Komala, Novia Loeis Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Andalas

Lebih terperinci

PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP RADIOAKTIVITAS GROSS BETA PADA SAMPEL JATUHAN (FALL OUT)

PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP RADIOAKTIVITAS GROSS BETA PADA SAMPEL JATUHAN (FALL OUT) PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP RADIOAKTIVITAS GROSS BETA PADA SAMPEL JATUHAN (FALL OUT) SISWANTI, GEDE SUTRENA W Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010

Lebih terperinci

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL 59 PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL The Effect of Liquid Waste on The Content of Cu. Zn, Cn,

Lebih terperinci

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

PENENTUAN STATUS MUTU AIR PENENTUAN STATUS MUTU AIR I. METODE STORET I.. URAIAN METODE STORET Metode STORET ialah salah satu metode untuk menentukan status mutu air yang umum digunakan. Dengan metode STORET ini dapat diketahui

Lebih terperinci

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel Mata air yang terletak di Gunung Sitember Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat 48 Air minum yang dialirkan menggunakan pipa besi Lokasi pengambilan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar

BAB V PEMBAHASAN. mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar 68 BAB V PEMBAHASAN Salah satu parameter penentu kualitas air adalah parameter TDS, yang mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar kecilnya DHL yang dihasilkan. Daya hantar

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata 11 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Waduk Cirata, Jawa Barat pada koordinat 107 o 14 15-107 o 22 03 LS dan 06 o 41 30-06 o 48 07 BT. Lokasi pengambilan sampel

Lebih terperinci

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO Hasrianti 1, Nurasia 2 Universitas Cokroaminoto Palopo 1,2 hasriantychemyst@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5. BAB 3 ALAT DAN BAHAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat- alat 1. Gelas ukur 25mL Pyrex 2. Gelas ukur 100mL Pyrex 3. Pipet volume 10mL Pyrex 4. Pipet volume 5mL Pyrex 5. Buret 25mL Pyrex 6. Erlenmeyer 250mL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi No.

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Desa pesisir, air bersih, kekeruhan, total dissolved solid, ph

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Desa pesisir, air bersih, kekeruhan, total dissolved solid, ph KUALITAS FISIKA DAN KIMIA AIR BERSIH DI DESA PESISIR MINAHASA UTARA (Studi Kasus Di Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur) Priskila E. Posumah*, Oksfriani J. Sumampouw*, Odi R. Pinontoan* *Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Air adalah zat yang penting bagi tubuh manusia setelah udara. Tiga per empat bagian tubuh manusia terdiri dari air. Manusia tidak dapat bertahan hidup lebih dari 4-5

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN 27/07/2010. Efek Limbah Batubara. Pencemaran Logam Berat (Pb, Cr, Ar) Pencemaran lindi limbah batubara

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN 27/07/2010. Efek Limbah Batubara. Pencemaran Logam Berat (Pb, Cr, Ar) Pencemaran lindi limbah batubara DACHLIANA SARASWATI 3306.100.052 Dosen Pembimbing IDAA Warmadewanthi, ST, MT, PhD Latar Belakang Limbah PT. SRC Limbah Sisa dan Ceceran Lem Limbah Sisa dan Ceceran Tinta Limbah Batubara Wastewater Treatment

Lebih terperinci

identifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data

identifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan sesuai dengan metode penelitian seperti tampak pada Gambar 3.1. identifikasi masalah penentuan titik sampling penentuan metode sampling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Lingkup Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Preparasi sampel dan ekstraksi fraksi nano Percobaan Jerapan Fosfat

BAHAN DAN METODE Lingkup Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Preparasi sampel dan ekstraksi fraksi nano Percobaan Jerapan Fosfat 15 BAHAN DAN METODE Lingkup Penelitian Penelitian ini terdiri atas eksplorasi bahan induk tuf volkan, seleksi dan ekstraksi fraksi nano bermuatan dari bahan tuf volkan serta karakterisasi jerapannya terhadap

Lebih terperinci

PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF DIINTERM STORAGE I, INTERM STORAGE II DAN PSLAT

PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF DIINTERM STORAGE I, INTERM STORAGE II DAN PSLAT Hasi/ Penelilian dan Kegialan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF DIINTERM STORAGE I, INTERM STORAGE II DAN PSLAT Sagino Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN ABSTRAK PENYIMPANAN

Lebih terperinci

Penyebaran Limbah Percetakan Koran Di Kota Padang (Studi Kasus Percetakan X dan Y)

Penyebaran Limbah Percetakan Koran Di Kota Padang (Studi Kasus Percetakan X dan Y) Penyebaran Limbah Percetakan Koran Di Kota Padang (Studi Kasus Percetakan X dan Y) Oleh: Komala Sari (Dibawah bimbingan Prof. Dr. Hamzar Suyani, M.S dan Dr. Tesri Maideliza, MS) RINGKASAN Limbah percetakan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 202 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH EMAS DAN ATAU TEMBAGA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar untuk pengembangan industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh cukup pesat. Pada tahun

Lebih terperinci

Jurnal ITEKIMA ISSN: x Vol.1, No.1, Februari 2017

Jurnal ITEKIMA ISSN: x Vol.1, No.1, Februari 2017 ANALISIS LOGAM BERAT Pb DAN Cd DALAM AIR SUMUR DI SEKITAR LOKASI PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR (Anaysis of Heavy Metal Pb and Cd on Well Water Around The Waste Disposal) Hafni Indriati Nasution 1, & Saronom

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium 29 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium Kimia Fisik, Laboratorium Biomassa, Laboratorium Biokimia, dan Laboratorium

Lebih terperinci

SISTEM JARINGAN AIR BERSIH. Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

SISTEM JARINGAN AIR BERSIH. Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 SISTEM JARINGAN AIR BERSIH Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 UMUM Air merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama digunakan

Lebih terperinci

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ). 3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan januari hingga maret 2008 percobaan skala 500 mililiter di laboratorium kimia analitik Institut Teknologi Bandung. III.2

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Penelitian Secara Umum

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Penelitian Secara Umum BAB 3 METODOLOGI 3.1 Penelitian Secara Umum Dalam bab ini menjelaskan cara penelitian yang dilakukan untuk menaikkan kualitas air hujan dengan batu kapur, baru kapur yang dipanaskan 400 C, karbon aktif

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar

Lebih terperinci

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia Pendahuluan ALAT ANALISA Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks Secara umum instrumentasi

Lebih terperinci

DAN NITRIT PADA LIMBAH CAIR TAMBANG BATUBARA PT. TRI BAKTI SARIMAS (TBS) DI PANGKALAN KUANSING

DAN NITRIT PADA LIMBAH CAIR TAMBANG BATUBARA PT. TRI BAKTI SARIMAS (TBS) DI PANGKALAN KUANSING ANALISIS LOGAM (Mn, Cd), SIANIDA DAN NITRIT PADA LIMBAH CAIR TAMBANG BATUBARA PT. TRI BAKTI SARIMAS (TBS) DI PANGKALAN KUANSING T. Rukmana 1, Itnawita 2, S.Anita 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia 2

Lebih terperinci

Groundwater Quality Assesment of Unconfined Aquifer System for Suitable Drinking Determination at Northern Jakarta Groundwater Basin

Groundwater Quality Assesment of Unconfined Aquifer System for Suitable Drinking Determination at Northern Jakarta Groundwater Basin Groundwater Quality Assesment of Unconfined Aquifer System for Suitable Drinking Determination at Northern Jakarta Groundwater Basin Tantowi Eko Prayogi Faizal Abdillah Janner Rahmat Nababan Enda Mora

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan atau menginterpretasikan datadata yang

Lebih terperinci