PERECANAAN ULANG JEMBATAN JURUG Jln.Ir.SUTAMI DENGAN SISTEM BALOK PRATEGANG MENGACU PEMBEBANAN RSNI T
|
|
- Yulia Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERECANAAN ULANG JEMBATAN JURUG Jln.Ir.SUTAMI DENGAN SISTEM BALOK PRATEGANG MENGACU PEMBEBANAN RSNI T Tugas Akhir Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Oleh: Slamet Listiyanto NIM : D kepada : PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
2
3
4 MOTTO Ya Allah, Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. ( QS. Al-Fatihah 6-7 ) Allah Dulu, Allah lagi, Allah Terus. (KH.Yusuf Mansur) Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka bila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap (QS. Al-Insyirah) Bekerjalah kamu seolah-olah kamu hidup selamanya, dan beribadahlah kamu seolah-olah kamu mati esok hari. Bertawakallah kepada Allah karena dialah sebaik-baik tempat kembali. (Al-Hadist) Ikutilah kata hatimu, karena hatimu adalah petunjuk yang paling baik Untuk memahami sesuatu yang istimewa, Tetapi ingatlah hati itu sangat terbatas ( Za ) Kesedihan akan menimbulkan kebijaksanaan dan kebijaksanaan akan menimbulkan suka cita. Bersyukur adalah sebaik-baik pengabdian ( Za ) Jadilah umat laksana lebah, Hinggap ditempat yang baik, menghisap yang baik, Dan bermanfaat bagi umat ( Anonim ) iv
5 PERSEMBAHAN Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sampai selesai, antara lain : 1. Allah SWT atas nikmat iman dan islam yang diberikan kepada saya dan karena Allah saya masih bisa bernafas sampai sekarang. 2. Rasulullah SAW yang telah merubah hidup manusia dari penindasan menuju kepedulian, mendobrak pintu jahiliyah menuju islamiyah. 3. Orang tua saya, yang senantiasa menyayangi, menginspirasi, mendidik, mendo akan, berkorban, dan memberikan yang terbaik untuk anaknya. 4. Seluruh keluarga saya, terima kasih atas dukungan yang telah diberikan. 5. Kepada dosen-dosen pembimbing TA bapak Ir. Abdul Rochman, M.T., Bapak Basuki, S.T., M.T., dan ibu Yenny Nurchasanah, S.T., M.T., yang selama ini meluanggkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya Tugas Akhir ini semoga amal bapak ibu menjadi amal jariah.amien. 6. Keluarga besar Teknik Sipil Semoga suatu saat kita dipertemukan kembali. v
6 PRAKATA هتاگربواللهاةمحرومکيلعملاسلا Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul Perecanaan Ulang Jembatan Jurug Jln.Ir.Sutami Dengan Sistem Balok Prategang Mengacu Pembebanan RSNI T Penyusun banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga pelaksanaan dan penyusunan laporan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1) Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2) Bapak Dr. Mochamad Solikin, selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3) Bapak Ir. Abdul Rochman, M.T., selaku Pembimbing Utama, yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan. 4) Bapak Basuki, S.T., M.T., selaku Dosen Penguji, yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan. 5) Ibu Yenny Nurchasanah, S.T., M.T., selaku Dosen Penguji, yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan. 6) Bapak Jaji Abdurrosyid, S.T., M.T., selaku Pembimbing Akademik. 7) Bapak dan ibu dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan. 8) Bapak, ibu, dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan dorongan baik material maupun spiritual. 9) Teman-teman jurusan teknik sipil UMS terutama angkatan 2012 khususnya, terima kasih atas semua kenangan yang terindah dan segala bantuan serta motivasinya. 10) Temanku yang terbaik, Rasuma WTN, Solekan, Arif Nur.H, Losso Riyanto, Fuad Akbar.N, Niat Surgo.U, Ichwan Dwi.R, Toyibun Suryanto, Gadang, Budi, Fibrian, Agung Erwanda, Farrys, Erlin. S, Iman Maliki, Fajar, Damar Gumilang, Umi latiefah, Crew Kinclong_Car dan semua teman-teman yang telah membantu saya melaksanakan penelitian selama ini. 11) Semua pihak pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penyusun, senantiasa mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan guna penyempurnaan laporan Tugas Akhir ini di masa yang akan datang. هتاکربواللهاةمحرومكياعملاسلاو Surakarta, April 2017 Penyusun vi
7 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v PRAKATA... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR GAMBAR... xxvi DAFTAR BAGAN ALIR/FLOWCHART... xxxiv DAFTAR LAMPIRAN... xxxv DAFTAR NOTASI... xxxvi ABSTRAKSI... xxxix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 2 C. Tujuan Perencanaan... 2 D. Manfaat Perencanaan... 2 E. Batasan Masalah... 2 F. Keaslian Perencanaan... 3 G. Lokasi Perencanaan... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4 A. Jembatan Beton Pratekan/Prategang... 4 B. Metode Beton Prategang... 4 C. Perencanaan Beton Prategang... 6 D. Material Beton Prategang Beton Baja Prategang Angkur E. Lintasan Tendon Pada Balok Prategang Lintasan kabel lurus (sentris atau eksentris) Lintasan kabel berbelok (deflected layout) Lintasan kabel tendon parabola F. Kehilangan Prategang (Loss Of Prestress) Kehilangan jangka waktu pendek (Immediate Losses Of Prestress) Kehilangan jangka waktu panjang (Long Term Losses Of Prestress) G. Perencanaan Daerah End Block (Zona Angkur) Block Ujung Di Daerah Angkur Tumpuan Daerah angkur pasca tarik ( Teori Tekan dan Tarik dan Teori Elastis Linier) H. Balok Komposit I. Standart Pembebanan Jembatan vii
8 1. Beban mati Tekan tanah Beban hidup Beban Aksi Lingkungan Beban Aksi Lingkungan Berupa beban lateral Aksi Lainnya Kombinasi Pembebanan BAB III LANDASAN TEORI A. Perencanaan Tiang Sandaraan Pembebanan Kombinasi Pembebanan Penulangan B. Perencanaan Trotoar dan Kerb Pembebanan Kombinasi Pembebanan Penulangan Kontrol Penulangan C. Perencanaan Plat Lantai Jembatan Pembebanan Perhitungan momen pada plat lantai jembatan Kombinasi Pembebanan Kontrol penulangan plat lantai jembatan Kontrol lendutan plat lantai jembatan D. Perencanaan Balok Prategang Pembebanan Analisa penampang Menghitung tegangan Perhitungan momen dan gaya geser Kombinasi pembebanan Penentuan letak tendon Kehilangan tegangan(loss of prestress) pada baja prategang Momen batas Tinjauan terhadap kuat geser Kontrpl penulangan Perencanaan blok ujung (end block) E. Perencanaan Pier Jembatan Pembebanan Kombinasi pembebanan Kontrol stabilitas guling Kontrol stabilitas geser Analisis kombinasi beban ultimit Analisis struktur pier viii
9 7. Resume pengerjaan perhitungan pier jembatan F. Perencanaan Abutment Jembatan Pembebanan Kombinasi pembebanan Kontrol stabilitas guling Kontrol stabilitas geser Analisis kombinasi beban ultimit Analisis struktur abutment Resume pengerjaan perhitungan abutment jembatan G. Perhitungan Fondasi Kapasitas daya dukung tiang Daya dukung lateral ijin tiang bore Momen pada tiang bore akibat gaya lateral Gaya yang diterima tiang bore pile Gaya lateral pada tiang bore pile Kontrol daya dukung ijin tiang bore pile Pembesian bore pile Tinjauan pilecap Pembesian pilecap Kontrol pilecap BAB IV METODELOGI PERENCANAAN A. Data-data perencanaan Data daerah gempa Data perencanaan Bentuk sketsa potongan jembatan B. Alat Perhitungan C. Tahap Perencanaan Jembatan Tahap 1 : Mengumpulkan data Tahap 2 : Dasar acuan yang akan digunakan Tahap 3 : Analisis pembebanan dan analisis mekanika Tahap 4 : Pengambaran hasil perhitungan D. Tahap Pengerjaan Perencanaan Jembatan BAB V PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN A. Perencanaan Plat Lantai Jembatan ) Data plat lantai jembatan ) Bahan struktur ) Analisis beban plat lantai jembatan ) Momen pada plat lantai jembatan ) Penulangan plat lantai jembatan ) Kontrol lendutan palt lantai jembatan B. Perhitungan Lantai Trotoar ) Berat sendiri trotoar ix
10 2.) Beban hidup pada pedestrian ) Momen ultimit rencana palt lantai trotoar ) Penulangan plat lantai trotoar C. Perhitungan Sandaraan ) Pembebanan tiang railing ) Penulangan lentur ) Penulangan geser D. Hasil Perhitungan BAB VI PERENCANAAN PRESTRESS CONCRETE I GIRDER (PCI-GIRDER) A. Data Gelagar Jembatan 46 Meter A.1. Data Perencanaan Jembatan 46 Meter B.1.1.) Data perencanaan jembatan B.1.2.) Bahan struktur A.2. Perencanaan Balok Prestress I Girder B.2.1.) Data dimensi balok prestress B.2.2.) Penentuan lebar efektif slab lantai jembatan B.2.3.) Momen inersia balok prategang A.3. Pembebanan Balok Prategang A.3.1.) Berat sendiri (MS) A.3.2.) Beban mati tambahan(ma) A.3.3.) Beban Lajur D (TD) A.3.4.) Gaya Rem (TB) A.3.5.) Beban Angin(EW) A.3.6.) Beban Gempa(EQ) A.4. Resume Momen dan Gaya Geser Pada Balok B.4.1.) Resume pembebanan pada balok B.4.2.) Persamaan mencri momen dan gaya geser B.4.3.) Momen pada balok prategang B.4.4.) Gaya geser pada balok prategang A.5. Analisa Gaya Prategang A.5.1.) Kondisi awal (saat transfer) A.5.2.) Ditinjau pada awal saat akhir A.5.3.) Pembesian balok prategang A.5.4.) Posisi tendon A.5.5.) Lintasan inti tendon(cable) A.6. Kehilangan Tegangan (Loss of Prestress) Pada Cable A.6.1.) Kehilangan tegangan akibat gesekan angkur (Anchorage Friction) A.6.2.) Kehilangan tegangan akibat gesekan cable (Jack Friction) A.6.3.) Kehilangan tegangan akibat pemedekan elastis(elastic Shortening) A.6.4.) Kehilangan tegangan akibat pengangkuran (Anchoring) A.6.5.) Kehilangan tegangan akiabt Relaxation of tendon A.6.6.) Kehilangan gaya prategang total x
11 A.7. Tegangan Pada Penampang Balok A.7.1.) Keadaan awal (saat transfer) A.7.2.) Tegangan yang terjadi pada balok komposit A.8. Kontrol Tegangan Terhadap Kombinasi Pembebanan A.8.1.) Kontrol tegangan terhadap kombinasi A.9. Pembesian Daerah End Block A.9.1.) Perhitungan sengkang untuk bursting force A.9.2.) Statis momen penampang geser A.9.3.) Tinjauan terhadap geser A.10. Perhitungan Penghubung Geser (Shear Connector) A.11. Lendutan Balok A.11.1.) Lendutan pada balok presstres (sebelum komposit) A.11.2.) Lendutan setelah loss of presstres A.11.3.) Lendutan setelah plat seelsai dicor (Beton muda) A.11.4.) Lendutan pada balok setelah menjadi komposit A.11.5.) Lendutan pada balok komposit A.11.6.) Kontrol lendutan balok terhadap kombinasi beban A.12. Tinjauan Ultimit Balok Presstres Setelah Grouting A.12.1.) Kapasitas momen balok A.12.2.) Momen ultimit balok A.12.3.) Kontrol kombinasi momen ultimit A.13. Diafragma B.13.1.) Pembebanan B.13.2.) Perhitungan tulangan balok diafragma B. Data Gelagar Jembatan 41 Meter C.1. Data Perencanaan Jembatan 46 Meter B.1.1.) Data perencanaan jembatan B.1.2.) Bahan struktur C.2. Perencanaan Balok Prestress I Girder B.2.1.) Data dimensi balok prestress B.2.2.) Penentuan lebar efektif slab lantai jembatan B.2.3.) Momen inersia balok prategang C.3. Pembebanan Balok Prategang B.3.1.) Berat sendiri (MS) B.3.2.) Beban mati tambahan(ma) B.3.3.) Beban Lajur D (TD) B.3.4.) Gaya Rem (TB) B.3.5.) Beban Angin(EW) B.3.6.) Beban Gempa(EQ) C.4. Resume Momen dan Gaya Geser Pada Balok B.4.1.) Resume pembebanan pada balok B.4.2.) Persamaan mencri momen dan gaya geser xi
12 B.4.3.) Momen pada balok prategang B.4.4.) Gaya geser pada balok prategang C.5. Analisa Gaya Prategang B.5.1.) Kondisi awal (saat transfer) B.5.2.) Ditinjau pada awal saat akhir B.5.3.) Pembesian balok prategang B.5.4.) Posisi tendon B.5.5.) Lintasan inti tendon(cable) C.6. Kehilangan Tegangan (Loss of Prestress) Pada Cable B.6.1.) Kehilangan tegangan akibat gesekan angkur (Anchorage Friction) B.6.2.) Kehilangan tegangan akibat gesekan cable (Jack Friction) B.6.3.) Kehilangan tegangan akibat pemedekan elastis(elastic Shortening) B.6.4.) Kehilangan tegangan akibat pengangkuran (Anchoring) B.6.5.) Kehilangan tegangan akiabt Relaxation of tendon B.6.6.) Kehilangan gaya prategang total C.7. Tegangan Pada Penampang Balok B.7.1.) Keadaan awal (saat transfer) B.7.2.) Tegangan yang ter jadi pada balok komposit C.8. Kontrol Tegangan Terhadap Kombinasi Pembebanan B.8.1.) Kontrol tegangan terhadap kombinasi C.9. Pembesian Daerah End Block B.9.1.) Perhitungan sengkang untuk bursting force B.9.2.) Statis momen penampang geser B.9.3.) Tinjauan terhadap geser C.10. Perhitungan Penghubung Geser (Shear Connector) C.11. Lendutan Balok B.11.1.) Lendutan pada balok presstres (sebelum komposit) B.11.2.) Lendutan setelah loss of presstres B.11.3.) Lendutan setelah plat seelsai dicor (Beton muda) B.11.4.) Lendutan pada balok setelah menjadi komposit B.11.5.) Lendutan pada balok komposit B.11.6.) Kontrol lendutan balok terhadap kombinasi beban C.12. Tinjauan Ultimit Balok Presstres Setelah Grouting B.12.1.) Kapasitas momen balok B.12.2.) Momen ultimit balok B.12.3.) Kontrol kombinasi momen ultimit C.13. Diafragma B.13.1.) Pembebanan B.13.2.) Perhitungan tulangan balok diafragma B.14. Deck slab precast B.14.1.) Pembebanan B.14.2.) Penulangan deck slab xii
13 B.15. Hasil Perhitungan B.15.1.) Kontrol terhadap tegangan(strain) B.15.2.) Kontrol terhadap lendutan(deflection) B.15.3.) Kontrol terhadap momen batas(ultimit) B.15.4.) Kontrol terhadap geser (shear) untuk penampang glagar 46 meter B.15.5.) Kontrol terhadap geser (shear) untuk penampang glagar 41 meter BAB VII PERENCANAAN ABUTMENT JEMBATAN A. ANALISIS BEBAN ABUTMENT A.1. Data struktur atas abutment A.2. Data struktur bawah abutment A.3. Analisis beban kerja A.3.1.) Berat sendiri (MS) A.3.2.) Beban mati tambahan(ma) A.3.3.) Tekanan tanah(ta) A.3.4.) Beban lajur D (TD) A.3.5.) Beban pedestrian/pejalan kaki(tp) A.3.6.) Gaya rem(tb) A.3.7.) Pengaruh temperatur (ET) A.3.8.) Beban angin (EW) A.3.9.) Beban gempa(eq) A.3.10.) Gesekan pada perletakan(fb) A.3.11.) Kombinasi beban kerja A.3.12.) Kontrol stabiltas guling A.3.13.) Kontrol stabiltas geser A.4. Analisis beban ultimit A.5. Kombinasi beban ultimit breast wall ) Analisis beban kerja pada breast wall ) Beban ultimit breast wall ) Kombinasi beban ultimit breast wall A.6. Back wall Back wall bawah a). Tekanan tanah (TA) b). Beban gempa statik ekivalen c). Beban gempa tekanan tanah dinamis(eq) d). Beban ultimit back wall bawah Back wall atas a). Tekanan tanah (TA) b). Beban gempa statik ekivalen c). Beban gempa tekanan tanah dinamis(eq) d). Beban ultimit back wall atas A.7. Corbel A.8. Wingwall xiii
14 1. Tekanan tanah pada wing wall Beban gempa statik ekivalen pada wing wall Tekanan tanah dinamis pada wing wall Beban ultimit wing wall B. ANALISIS KEKUATAN ABUTMENT B.1. Penulangan pada Breast wall B.1.1.) Mencari P umax dan M Umax B.1.2.) Tulangan lentur breast wall B.2. Penulangan pada Back wall B.2.1.) Tulangan lentur pada back wall bawah B.2.2.) Tulangan lentur pada back wall atas B.3. Penulangan pada Corbel B.3.1.) Tulangan lentur pada corbel B.3.2.) Tulangan geser pada corbel B.4. Penulangan pada Wingwall B.4.1.) Tinjauan wingwall arah vertikal B.4.2.) Tinjauan wingwall arah horisontal C. ANALISIS FONDASI ABUTMENT C.1. Data Fondasi Tiang Bore Pile C.2. Daya Dukung Aksial Tiang Bore C.2.1.) Analisis beban ultimit C.2.2.) Berdasarkan kekuatan tanah C.3. Daya Dukung Lateral Ijin Tiang Bore C.3.1.) Momen pada tiang bore akibat gaya lateral C.4. Gaya Yang Diterima Taing Bore C.4.1.) Gaya aksial pada tiang bore C.4.2.) Gaya lateral pada tiang bore pile C.5. Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang Bore C.5.1.) Daya dukung ijin aksial C.5.2.) Daya dukung ijin lateral C.6. Penulangan Tiang Bore C.6.1.) Tulangan longitudianl tekan lentur C.6.2.) Penampang segiempat ekuivalen tiang bore pile C.7. Penulangan Pilecap C.7.1.) Gaya aksial ultimit tiang bore C.7.2.) Momen dan gaya geser ultimit pile cap C.7.3.) Tulangan lentur pilecap C.7.4.) Tulangan geser D. Hasil Perhitungan BAB VIII PERENCANAAN PIER JEMBATAN A. Pembebanan Pier A.1.) Data Struktur atas xiv
15 A.2.) Data struktur bawah A.3.) Analisis beban kerja pier A.3.1.) Berat sendiri (MS) A.3.2.) Beban mati tambahan (MA) A.3.3.) Beban lajur D (TD) A.3.4.) Beban pedestrian/pejalan kaki (TP) A.3.5.) Gaya rem (TB) A.3.6.) Beban angin(ew) A.3.7.) Beban aliran air, benda hanyutan, dan tumbukan A.3.8.) Beban gempa(eq) A.3.9.) Gaya gesek (FB) dan pengaruh temperatur (ET) A.4.) Kombinasi beban kerja pier A.5.) Kontrol stabilitas guling A.5.1.) Kontrol stabilitas guling arah x (memanjang jembatan) A.5.2.) Kontrol stabiltas guling arah y (melintang jembatan) A.6.) Kontrol stabilitas geser A.6.1.) Kontrol stabilitas geser arah x (memanjang jembatan) A.6.2.) Kontrol stabiltas geser arah y (melintang jembatan) A.7.) Analisis beban ultimit B. Analisis Kekuatan Pier B.1.) Analisis kekuatan pier arah x (memanjang jembatan) B.1.1.) Pengaruh berat struktur B.1.2.) Pengaruh P-Delta B.1.3.) Pengaruh buckling B.2.) Analisis kekuatan pier arah y (melintang jembatan) B.2.1.) Pengaruh berat struktur B.2.2.) Pengaruh P-Delta B.2.3.) Pengaruh buckling B.3.) Penulangan coulmn pier B.3.1.) Data penulangan column pier a). Ditinjau pada kondisi beban sentris b). Ditinjau pada kondisi beton tekan menentukan (terjadi jika c>c b ) c). Ditinjau pada keadaan seimbang (balance) d). Keadaan tulangan tarik menentukan (terjadi pada c < c b ) e). Ditinjau pada keadaan beban P = B.3.2.) Tulangan geser a). Tulangan geser column pier arah x b). Tulangan geser column pier arah y B.3.3.) Tinjauan portal pier a). Beban yang bekerja pada portal pier b). Input pembebanan portal pier menggunakan SAP xv
16 3.c). Hasil analis struktur portal pier menggunakan SAP d). Hasil output data struktur kombinasi beban dari SAP B.3.4.) Penulangan Headstock pier a). Tulangan lentur headstock pier b). Tulangan geser headstock pier B.3.5.) Penulangan balok diafragma pier a). Tulangan lentur balok diafragma pier C. Analisis Fondasi Pier C.1. Data Fondasi Tiang Bore Pile C.2. Daya Dukung Aksial Tiang Bore C.2.1.) Analisis beban ultimit C.2.2.) Berdasarkan kekuatan tanah C.3. Daya Dukung Lateral Ijin Tiang Bore C.4. Momen pada tiang bore akibat gaya lateral C.3.1.) Perhitungan dengan cara bending momen diagram C.3.2.) Perhitungan rumus empiris C.3.3.) Momen maksimum yang diijinkan pada tiang bor C.5. Gaya Yang Diterima Taing Bore C.4.1.) Gaya aksial pada tiang bore C.4.2.) Gaya lateral pada tiang bore pile C.6. Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang Bore C.5.1.) Daya dukung ijin aksial C.5.2.) Daya dukung ijin lateral C.7. Penulangan Tiang Bore C.6.1.) Tulangan longitudianl tekan lentur C.6.2.) Penampang segiempat ekuivalen tiang bore pile C.6.3.) Tulangan geser C.8. Penulangan Pilecap C.7.1.) Momen dan gaya geser ultimit pile cap D. Hasil Perhitungan BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran xvi
17 DAFTAR TABEL Halaman Tabel II.1. Tipikal Baja Prategang Tabel II.2. Strand standar 7 kawat untuk beton prategang(nawy,2004) Tabel II.3. Berat Isi untuk Beban Mati Tabel II.4. Faktor beban untuk berat sendiri Tabel II.5. Faktor beban untuk berat tambahan Tabel II.6. Faktor beban akibat tekanan tanah Tabel II.7. Sifat sifat untuk tekanan tanah Tabel II.8. Faktor beban akibat beban lajur D Tabel II.9. Faktor beban akibat gaya rem Tabel II.10. Faktor beban akibat pembebanan untuk pejalan kaki Tabel II.11. Faktor beban akibat pengaruh temperature /suhu Tabel II.12. Temperatur jembatan rata rata nominal Tabel II.13. Sifat bahan rata rata akibat pengaruh temperatur Tabel II.14. Faktor beban akibat aliran air, benda hanyutan dan tumbukan dengan batang kayu Tabel II.15. Periode ulang banjir untuk kecepatan air Tabel II.16. Lendutan ekuivalen untuk tumbukan batang kayu Tabel II.17. Koefisen seret C W Tabel II.18. Kecepatan angin rencana V W Tabel II.19. Faktor beban akibat beban angin Tabel II.20.Faktor beban akibat beban gempa Tabel II.21.Kondisi tanah untuk koefisien geser dasar Tabel II.22.Tekanan air lateral akibat gempa Tabel II.23.Faktor beban akibat gesekan pada perletakan Tabel II.24.Tipe aksi rencana Tabel II.25. Pengaruh umur rencana pada faktor beban ultimit Tabel II.26. Kombinasi beban untuk keadaan batas daya layan Tabel II.27. Ringkasan Kombinasi Beban untuk Batas Daya Layan dan Ultimit Tabel II.28. Kombinasi Beban Untuk Perencanaan Tegangan Rencana Tabel III.1. Kombinasi pembebanan plat lantai jembatan Tabel III.2. Perhitungan Momen dan gaya geser pada gelagar memanjang Tabel III.3. Koefisien Wobble ( K ) dan Koefisien Friksi ( µ ) Tabel III.4. Regangan dasar susut Tabel III.5. Kombinasi pembebanan pier Tabel III.6. Kombinasi beban ultimit pada pier Tabel III.8. Kombinasi pembebanan pada abutment jembatan Tabel III.9. Kombinasi beban ultimit pada Pile cap dan Breast wall Tabel III.10. Kontrol daya dukung ijin tiang bore Tabel V.1. Perhitungan beban mati tambahan (MA) Tabel V.2. Beban pada plat lantai xvii
18 Tabel V.3. Resume Momen plat lantai jembatan Tabel V.4. Momen plat lantai pada kombiansi I Tabel V.5. Momen plat lantai pada kombiansi II Tabel V.6. Perhitungan berat sendiri pada plat lantai trotoar Tabel V.7. Beban hidup pada pedestrian permeter lebar tegak lurus bidang gambar Tabel V.8. Rekapitulasi penulangan perencanaan plat lantai jembatan Tabel VI.a.1.Berat jenis bahan Tabel VI.a.2. Data strands cable Tabel VI.a.3. Dimensi penampang Tabel VI.a.4. Perhitungan momen inersia balok prategang Tabel VI.a.5. Perhitungan momen inersia balok prategang komposit Tabel VI.a.6. Perhitungan beban berat sendiri (MS) Tabel VI.a.7. Perhitungan beban mati tambahan (MA) Tabel VI.a.8. Resume pembebanan pada balok Tabel VI.a.9. Persamaan mencari momen dan gaya geser sepanjang X Tabel VI.a.10. Momen pada balok dan kombinasi beban Tabel VI.a.11. Kombinasi momen akibat pembebanan pada balok Tabel VI.a.12. Gaya geser pada balok Tabel VI.a.13. Kombinasi gaya geser pada balok Tabel VI.a.14. Tabel perhitungan tegangan saat awal Tabel VI.a.15. Tabel data strands cable Tabel VI.a.16. Tabel perhitungan jumlah tendon Tabel VI.a.17. Tabel perhitungan jumlah tendon ditengah bentang Tabel VI.a.18. Tabel perhitungan jumlah tendon tumpuan bentang Tabel VI.a.19. Perhitungan momen statis tendon Tabel VI.a.20. Perhitungan Z o = y b ditumpuan Tabel VI.a.21. Perhitungan eksentrisitas tendon Tabel VI.a.22. Perhitungan posisi tendon Tabel VI.a.23. Perhitungan sudut angkur Tabel VI.a.24.Perhitungan posisi trace Tabel VI.a.25. Posisi tendon pada jarak X Tabel VI.a.26. Koefisien Wobble (K) dan Koefisien Friksi (µ) Tabel VI.a.27. Regangan dasar susut Tabel VI.a.28. Keliling balok prestressed Tabel VI.a.29. Besarnya tegangan terhadap UTS Tabel VI.a.30. Tegangan akibat rangkak beton(creep) Tabel VI.a.31. Superposisi tegangan susut dan rangkak Tabel VI.a.32. Momen akibat temperatur Tabel VI.a.33. Momen akibat temperatur Tabel VI.a.34. Kombinasi pembebanan tegangan ijin Tabel VI.a.35. Kontrol tegangan terhadap Kombinasi-I xviii
19 Tabel VI.a.36. Kontrol tegangan terhadap Kombinasi-II Tabel VI.a.37. Kontrol tegangan terhadap Kombinasi-III Tabel VI.a.38. Kontrol tegangan terhadap Kombinasi-IV Tabel VI.a.39. Kontrol tegangan terhadap Kombinasi-V Tabel VI.a.40. Gaya prategang akibat jacking per kabel Tabel VI.a.41. Perhitungan sengkang arah Vertikal Tabel VI.a.42. Perhitungan sengkang arah Horisontal Tabel VI.a.43. Momen statis luasan bagian atas (S xa ) Tabel VI.a.44. Momen statis luasan bagian bawah (S xb ) Tabel VI.a.45. Tinjauan geser diatas garis netral Tabel VI.a.46. Tinjauan geser dibawah garis netral Tabel VI.a.47. Jarak sengkang yang digunakan Tabel VI.a.48. Perhitungan Jarak Shear Connector Tabel VI.a.49. Kombinasi-I Tabel VI.a.50. Kombinasi-II Tabel VI.a.51. Kombinasi-III Tabel VI.a.52. Kombinasi-IV Tabel VI.a.53. Kombinasi-V Tabel VI.a.54. Dimensi penampang Tabel VI.a.55. Gaya tekan beton dan momen nominal Tabel VI.a.56. Resume momen balok Tabel VI.a.57. Kombinasi-I Tabel VI.a.58. Kombinasi-II Tabel VI.a.59. Kombinasi-III Tabel VI.a.60. Kombinasi-IV Tabel VI.a.61. Kombinasi-V Tabel VI.b.1. Berat jenis bahan Tabel VI.b.2. Data strands cable Tabel VI.b.3. Dimensi penampang Tabel VI.b.4. Perhitungan momen inersia balok prategang Tabel VI.b.5. Perhitungan momen inersia balok prategang komposit Tabel VI.b.6. Perhitungan beban berat sendiri (MS) Tabel VI.b.7. Perhitungan beban mati tambahan (MA) Tabel VI.b.8. Resume pembebanan pada balok Tabel VI.b.9. Persamaan mencari momen dan gaya geser sepanjang X Tabel VI.b.10. Momen pada balok dan kombinasi beban Tabel VI.b.11. Kombinasi momen akibat pembebanan pada balok Tabel VI.b.12. Gaya geser pada balok Tabel VI.b.13. Kombinasi gaya geser pada balok Tabel VI.b.14. Tabel perhitungan tegangan saat awal Tabel VI.b.15. Tabel data strands cable Tabel VI.b.16. Tabel perhitungan jumlah tendon xix
20 Tabel VI.b.17. Tabel perhitungan jumlah tendon ditengah bentang Tabel VI.b.18. Tabel perhitungan jumlah tendon tumpuan bentang Tabel VI.b.19. Perhitungan momen statis tendon Tabel VI.b.20. Perhitungan Z o = y b ditumpuan Tabel VI.b.21. Perhitungan eksentrisitas tendon Tabel VI.b.22. Perhitungan posisi tendon Tabel VI.b.23. Perhitungan sudut angkur Tabel VI.b.24.Perhitungan posisi trace Tabel VI.b.25. Posisi tendon pada jarak X Tabel VI.b.26. Koefisien Wobble (K) dan Koefisien Friksi (µ) Tabel VI.b.27. Regangan dasar susut Tabel VI.b.28. Keliling balok prestressed Tabel VI.b.29. Besarnya tegangan terhadap UTS Tabel VI.b.30.Tegangan akibat rangkak beton(creep) Tabel VI.b.31. Superposisi tegangan susut dan rangkak Tabel VI.b.32. Momen akibat temperatur Tabel VI.b.33. Momen akibat temperatur Tabel VI.b.34. Kombinasi pembebanan tegangan ijin Tabel VI.b.35. Kontrol tegangan terhadap Kombinasi-I Tabel VI.b.36. Kontrol tegangan terhadap Kombinasi-II Tabel VI.b.37. Kontrol tegangan terhadap Kombinasi-III Tabel VI.b.38. Kontrol tegangan terhadap Kombinasi-IV Tabel VI.b.39. Kontrol tegangan terhadap Kombinasi-V Tabel VI.b.40. Gaya prategang akibat jacking per kabel Tabel VI.b.41. Perhitungan sengkang arah Vertikal Tabel VI.b.42. Perhitungan sengkang arah Horisontal Tabel VI.b.43. Momen statis luasan bagian atas (S xa ) Tabel VI.b.44. Momen statis luasan bagian bawah (S xb ) Tabel VI.b.45. Tinjauan geser diatas garis netral Tabel VI.b.46. Tinjauan geser dibawah garis netral Tabel VI.b.47. Jarak sengkang yang digunakan Tabel VI.b.48. Perhitungan Jarak Shear Connector Tabel VI.b.49. Kombinasi-I Tabel VI.b.50. Kombinasi-II Tabel VI.b.51. Kombinasi-III Tabel VI.b.52. Kombinasi-IV Tabel VI.b.53. Kombinasi-V Tabel VI.b.54. Dimensi penampang Tabel VI.b.55. Gaya tekan beton dan momen nominal Tabel VI.b.56. Resume momen balok Tabel VI.b.57. Kombinasi-I Tabel VI.b.58. Kombinasi-II xx
21 Tabel VI.b.59. Kombinasi-III Tabel VI.b.60. Kombinasi-IV Tabel VI.b.61. Kombinasi-V Tabel VI.b.62. Rekapitulasi kontrol terhadap strain (tegangan) gelagar utama 46 meter. 265 Tabel VI.b.63. Rekapitulasi kontrol terhadap strain (tegangan) gelagar utama 41 meter. 265 Tabel VI.b.64. Rekapitulasi tabel kontrol terhadap geser pada penampang gelagar 46 meter Tabel VI.b.65. Rekapitulasi tabel kontrol terhadap shear connector Tabel VI.b.66. Rekapitulasi tabel kontrol terhadap geser pada penampang gelagar 41 meter Tabel VI.b.67. Rekapitulasi tabel kontrol terhadap shear connector Tabel VII.1. Data struktur atas abutment Tabel VII.2. Data struktur bawah abutment Tabel VII.3. Data berat sendiri struktur atas abutment Tabel VII.4. Perhitungan berat sendiri struktur bawah Tabel VII.5. Perhitungan beban total akibat berat sendiri Tabel VII.6.Perhitungan beban mati tambahan(ma) Tabel VII.7.Perhitungan tekanan tanah aktif Tabel VII.8. Data dimensi abutment Tabel VII.9. Distribusi beban gempa pada abutment Tabel VII.10. Rekap beban kerja pada abutment Tabel VII.11. Kombinasi-I beban kerja pada abutment Tabel VII.12. Kombinasi-II beban kerja pada abutment Tabel VII.13. Kombinasi-III beban kerja pada abutment Tabel VII.14. Kombinasi-IV beban kerja pada abutment Tabel VII.15. Kombinasi-V beban kerja pada abutment Tabel VII.16. Rekap Kombinasi beban kerja pada abutment Tabel VII.17. Perhitungan stabilitas guling arah memanjang jembatan (arah x) Tabel VII.18. Perhitungan stabilitas guling arah melintang jembatan (arah y) Tabel VII.19. Perhitungan kontrol stabilitas geser arah x Tabel VII.20. Perhitungan kontrol stabilitas geser arah y Tabel VII.21. Kombinasi beban ultimit pile cap Tabel VII.22. Kombinasi-I beban ultimit pile cap Tabel VII.23. Kombinasi-II beban ultimit pile cap Tabel VII.24. Kombinasi-III beban ultimit pile cap Tabel VII.25. Kombinasi-IV beban ultimit pile cap Tabel VII.26. Kombinasi-V beban ultimit pile cap Tabel VII.27. Rekap kombinasi beban ultimit pile cap Tabel VII.28. Perhitungan berat sendiri pada breast wall Tabel VII.29. Perhitungan tekanan tanah pada breast wall Tabel VII.30. Perhitungan gempa statik ekivalen pada breast wall Tabel VII.31. Perhitungan beban gempa pada breast wall xxi
22 Tabel VII.32. Perhitungan gaya dan momen akibat tekanan tanah dinamis akibat gempa pada breast wall Tabel VII.33.Rekap beban kerja breast wall Tabel VII.34.Rekap beban ultimit breast wall Tabel VII.35.Perhitungan Kombinasi-I beban ultimit breast wall Tabel VII.36.Perhitungan Kombinasi-II beban ultimit breast wall Tabel VII.37.Perhitungan Kombinasi-III beban ultimit breast wall Tabel VII.38.Perhitungan Kombinasi-IV beban ultimit breast wall Tabel VII.39.Perhitungan Kombinasi-V beban ultimit breast wall Tabel VII.40.Rekap perhitungan kombinasi beban ultimit breast wall Tabel VII.41.Perhitungan beban dan momen akibat tekanan tanah pada back wall bawah Tabel VII.42.Perhitungan beban dan momen gempa statik ekivalen pada back wall bawah Tabel VII.43.Perhitungan beban dan momen akibat tekanan tanah dinamis pada back wall bawah Tabel VII.44.Perhitungan beban ultimit back wall bawah Tabel VII.45.Perhitungan tekanan tanah back wall atas Tabel VII.46.Perhitungan beban gempa statik ekivalen back wall atas Tabel VII.47.Perhitungan beban gempa tekanan tanah dinamis Tabel VII.48.Perhitungan beban ultimit back wall atas Tabel VII.49.Perhitungan gaya geser dan momen ultimit corbel Tabel VII.50.Perhitungan beban tanah akibat wing wall Tabel VII.51.Perhitungan tekanan tanah dinamis pada wing wall Tabel VII.52.Perhitungan gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah dinamis Tabel VII.53.Perhitungan beban kerja pada wing wall Tabel VII.54.Perhitungan beban ultimit pada wing wall Tabel VII.55. Nilai P u dan M ux pada breast wall arah x Tabel VII.56. Nilai P u dan M uy pada breast wall arah y Tabel VII.57.Perhitungan gaya dan momen kondisi beton menentukan Tabel VII.58.Perhitungan gaya dan momen kondisi seimbang (balance) Tabel VII.59.Perhitungan gaya dan momen kondisi tulangan tarik menetukan Tabel VII.60. Perhitungan Q dan R dengan ρ sebesar 1%,2%,3%, dan 4% Tabel VII.61. Perhitungan jarak tulangan perlu Tabel VII.62. Data data perencanaan fondasi abutment Tabel VII.63. Perhitungan jumlah bor pile Tabel VII.64. Data nilai N-SPT bor pile BH Tabel VII.65. Rekap daya dukung aksial tiang bor Tabel VII.66. Perhitungan tekanan tanah pasif efektif Tabel VII.67.Perhitungan bending momen diagram Tabel VII.68. Jarak tiang bor ke titik pusat pile cap xxii
23 Tabel VII.69. Perhitungan gaya aksial maksimum dan minimum arah x Tabel VII.70. Perhitungan gaya aksial maksimum dan minimum arah y Tabel VII.71.Perhitungan gaya lateral yang diderita satu tiang bor Tabel VII.72. Perhitungan daya dukung aksial terhadap beban arah x Tabel VII.73. Perhitungan daya dukung aksial terhadap beban arah y Tabel VII.74. Perhitungan daya dukung lateral Tabel VII.75.Perhitungan gaya dan momen kondisi beton menentukan Tabel VII.76.Perhitungan gaya dan momen kondisi seimbang (balance) Tabel VII.78.Perhitungan gaya dan momen kondisi tulangan tarik menetukan Tabel VII.79. Perhitungan Q dan R dengan ρ sebesar 1%,2%,3%, dan 4% Tabel VII.80. Perhitungan gaya akisal maksimum dan minimum yang diderita satu tiang bor Tabel VII.81. Perhitungan Gaya akisal maksimum dan minimum yang diderita satu tiang bor Tabel VII.82. Perhitungan momen pada pile cap Tabel VII.83. Perhitungan momen maksimum pada pile cap akiabt reaksi tiang Tabel VII.84. Rekap perhitungan breastwall abutment Tabel VII.85. Rekap perhitungan backwall abutment Tabel VII.86. Rekap perhitungan corbel abutment Tabel VII.87. Rekap perhitungan wingwall abutment Tabel VII.88. Rekap perhitungan pilecap abutment Tabel VII.89. Rekap perhitungan fondasi abutment Tabel VIII.1. Data struktur atas pier Tabel VIII.2.Data pier jembatan Tabel VIII.3. Perhitungan berat sendiri struktur atas Tabel VIII.4. Perhitungan berat Headstock Tabel VIII.5. Perhitungan berat pier (Column) dan diafragma Tabel VIII.6.Perhitungan berat pile cap Tabel VIII.7.Rekap perhitungan berat sendiri struktur bawah(pier) Tabel VIII.8.Perhitungan beban akibat berat sendiri (MS) Tabel VIII.9.Perhitungan beban mati tambahan(ma) Tabel VIII.10.Distribusi beban gempa arah x pada pier Tabel VIII.11.Distribusi beban gempa arah y pada pier Tabel VIII.12.Rekap beban kerja pada pier Tabel VIII.13. Kombinasi beban kerja I Tabel VIII.14. Kombinasi beban kerja II Tabel VIII.15. Kombinasi beban kerja III Tabel VIII.16. Kombinasi beban kerja IV Tabel VIII.17. Rekap beban kombinasi kerja pada pier Tabel VIII.18.Perhitungan kontrol stabilitas terhadap guling arah x Tabel VIII.19.Perhitungan kontrol stabilitas terhadap guling arah y Tabel VIII.20.Perhitungan kontrol stabilitas terhadap geser arah x xxiii
24 Tabel VIII.21.Perhitungan kontrol stabilitas terhadap geser arah y Tabel VIII.22. Beban ultimit pile cap Tabel VIII.23. Kombinasi I beban ultimit pile cap Tabel VIII.24. Kombinasi II beban ultimit pile cap Tabel VIII.25. Kombinasi III beban ultimit pile cap Tabel VIII.26. Kombinasi IV beban ultimit pile cap Tabel VIII.27. Kombinasi V beban ultimit pile cap Tabel VIII.28. Rekap kombinasi beban ultimit pile cap Tabel VIII.29. Beban ultimit Colomn Pier Tabel VIII.30. Beban kombinasi-i ultimit Colomn Pier Tabel VIII.31. Beban kombinasi-ii ultimit Colomn Pier Tabel VIII.32. Beban kombinasi-iii ultimit Colomn Pier Tabel VIII.33. Beban kombinasi-iv ultimit Colomn Pier Tabel VIII.34. Beban kombinasi-v ultimit Colomn Pier Tabel VIII.35. Rekap kombinasi beban ultimit Colomn Pier Tabel VIII.36.Gaya aksial dan momen ultimit pada column pier Tabel VIII.37.Kontrol efek P-delta untuk kombinasi beban ultimit Tabel VIII.38. Momen ultimit akibat buckling arah x Tabel VIII.39.Kontrol efek P-delta untuk kombinasi beban ultimit Tabel VIII.40.Gaya aksial ultimit dan momen ultimit Tabel VIII.41.Perhitungan gaya dan momen kondisi beton menentukan Tabel VIII.42.Perhitungan gaya dan momen kondisi seimbang (balance) Tabel VIII.43.Perhitungan gaya dan momen kondisi tulangan tarik menetukan Tabel VIII.44.Rekap perhitungan Q dan R dengan ρ1%, 2%, 3% dan 4% Tabel VIII.45. Rekap beban pada portal pier Tabel VIII.46. Hasil output kombinasi beban Tabel VIII.47. Data data perencanaan fondasi pier jembatan Tabel VIII.48. Data susunan tiang bore pile Tabel VIII.49. Data nilai N-SPT bor pile BH Tabel VIII.50. Rekap daya dukung aksial taing bor Tabel VIII.51. Perhitungan tekanan tanah pasif efektif Tabel VII.52.Perhitungan bending momen diagram Tabel VIII.53. Perhitungan jarak tiang terhadap titik pusat pilecap Tabel VII.54. Perhitungan gaya aksial maksimum dan minimum arah x Tabel VII.55. Perhitungan gaya aksial maksimum dan minimum arah y Tabel VIII.56.Perhitungan gaya lateral Tabel VIII.57. Perhitungan daya dukung aksial terhadap beban arah x Tabel VIII.58. Perhitungan daya dukung aksial terhadap beban arah y Tabel VIII.59. Perhitungan daya dukung lateral Tabel VIII.60.Perhitungan gaya dan momen kondisi beton menentukan Tabel VIII.61.Perhitungan gaya dan momen kondisi seimbang (balance) Tabel VIII.62.Perhitungan gaya dan momen kondisi tulangan tarik menetukan xxiv
25 Tabel VII.63.Rekap perhitungan Q dan R dengan ρ1%, 2%, 3% dan 4% Tabel VIII.64. Perhitungan kombinasi dan reaksi tiang pada pile cap Tabel VIII.65. Perhitungan reaksi tiang pada pile cap Tabel VIII.66. Gaya geser dan momen akibat berat sendiri pilecap Tabel VIII.67.Rekap hasil perhitungan headstock pier Tabel VIII.68.Rekap hasil perhitungan colom pier Tabel VIII.69.Rekap hasil perhitungan pile cap pier Tabel VIII.70.Rekap hasil perhitungan fondasi pier xxv
26 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar I.1. Lokasi Perencanaan... 3 Gambar II.1. Struktur prategang pertama kali. (Nawy, 2004)... 4 Gambar II.2. Konsep Pra Tarik (Pre-Tension)... 5 Gambar II.3. Konsep Pasca Tarik (Post-Tension)... 5 Gambar II.4 Kurva tegangan-regangan tipikal untuk beton (Nawy,2004)... 7 Gambar II.5 Kurva tegangan-regangan untuk berbagai kekuatan beton (Nawy,2004)... 8 Gambar II.6 Modulus tangen dan modulus sekan pada beton. (Nawy,2004)... 8 Gambar II.7 Kurva regangan waktu (Nawy,2001)... 9 Gambar.II.8 Kurva susut waktu (Nawy,2004) Gambar II.9 Lintasan Tendon Sentris (Nawy,2004) Gambar II.10 Lintasan Tendon Eksentris (Nawy,2004) Gambar II.11 Lintasan tendon berbelok(deflected layout) (Nawy,2004) Gambar II.12 Lintasan Tendon Parabola Gambar II.13 Kehilangan prategang akibat gesekan Gambar II.14. Zona angkur ujung untuk tendon terlekat Gambar II.15. Panjang Penyaluran untuk Strand Prategang Gambar II.16. Skema gaya tekan pada model tekan dan tarik Gambar II.17 Pembuatan Model Tekan dan Tarik Gambar II.18. Model tekan dan tarik tipikal untuk zona angkur ujung Gambar II.19.Lebar efektif penampang komposit Gambar II.20. Kedudukan Beban Lajur D Gambar II.21. Beban Lajur D (Beban Terbagi Rata) Gambar II.22. Penyebaran pembebanan arah melintang Gambar II.23. Pembebanan truk T (500 kn) Gambar II.24. Faktor beban dinamis untuk BGT untuk pembebanan lajur D Gambar II.25. Gaya rem per lajur 2,75 (KBU) Gambar II.26. Pembebanan untuk pejalan kaki Gambar II.27.Koefisien seret dan angkat untuk bermacam - macam bentuk pilar Gambar II.28 Koefisien dasar ( C ) plastis untuk analisis statis Gambar II.29 Wilayah gempa Indonesia periode ulang 500 tahun Gambar III.1. Pembebanan pada tiang sandaran Gambar III.2. Peritungan momen plat lantai jembatan Gambar III.3. Nilai FBD terhadap bentang jembatan Gambar III.4.Nilai gaya rem terhadap bentang jembatan Gambar III.5. Letak posisi tendon Gambar III.6. Grafik nilai k b Gambar III.7. Grafik nilai k e Gambar III.8. Grafik nilai k c Gambar III.9. Grafik nilai k d Gambar III.10. Grafik nilai k t Gambar III.11. Aksi beban sendiri pada pier xxvi
27 Gambar III.12. Aksi beban mati tambahan pada pier Gambar III.13. Aksi beban merata (BTR) pada lajur Gambar III.14. Aksi beban garis (BGT) terhadap panjang bentang Gambar III.15. Aksi beban akibat gaya rem Gambar III.16. Aksi beban akibat angin arah y (melintang jembatan) Gambar III.17. Aksi beban akibat arah angin x (memanjang jembatan) Gambar III.18. Aksi beban akibat gaya seret arah y(melintang jembatan) Gambar III.19. Aksi beban akibat gaya angkat arah x (memanjang jembatan) Gambar III.20. Aksi beban gempa arah x (memanjang jembatan) Gambar III.21. Aksi beban gempa arah y (melintang jembatan) Gambar III.22. Aksi beban berat sendiri ( MS ) struktur atas pada abutment Gambar III.23. Aksi beban berat sendiri ( MS ) struktur bawah pada abutment Gambar III.24. Aksi beban beban mati tambahan (MA) pada abutment Gambar III.25. Aksi akibat tekanan tanah (TA) Gambar III.26. Faktor nilai FBD terhadap panjang bentang Gambar III.27. Nilai Beban Merata ( BTR ) dan Beban Garis ( BTG) Gambar III.28. Aksi akibat Beban Lajur D pada abutment Gambar III.29. Aksi akibat beban pedestrian pada abutment Gambar III.30. Aksi beban akibat gaya rem (TB) Gambar III.31. Aksi beban akibat temperatur (ET) Gambar III.32. Aksi beban akibat beban angin pada abutment Gambar III.33.Transfer beban angin kelantai jembatan Gambar III.34. Aksi beban akibat beban gempa arah x Gambar III.35. Aksi beban akibat tekanan tanah dinamis akibat gempa Gambar III.36. Aksi beban akibat gaya gesek pada perletakan ( FB ) Gambar III.37. Gaya lateral pada tiang bore pile Gambar III.38. Sketsa gaya momen dan gaya geser akibat reaksi tiang arah x Gambar III.39. Kontrol pile cap terhadap geser pons Gambar IV.1 Potongan melintang jembatan Gambar IV.2 Potongan memanjang jembatan Gambar IV.3 Potongan memanjang Jembatan Gambar V.1 Potongan melintang perencanaan ulang jembatan Gambar V.2 Pembebanan roda ganda oleh truck (beban T ) Gambar V.3 Pembebanan angin dari samping setinggi (h/2) Gambar V.4 Formasi pembebanan plat lantai lantai jembatan Gambar V.5 Koefisien momen pada plat lantai jembatan Gambar V.6 Kontrol tegangan geser pons Gambar V.7 Penulangan plat lantai lantai jembatan Gambar V.8 Perhitungan berat sendiri plat lantai trotoar Gambar V.9 Beban pedestrian per meter plat lantai trotoar Gambar V.10.Tiang sandaran dan Railling Gambar V.11.Penulangan plat lantai trotoar xxvii
28 Gambar V.12.Potongan melintang plat lantai jembatan Gambar VI.a.1.Potongan melintang jembatan Gambar VI.a.2.Penampang balok I girder Gambar VI.a.3.Lebar efektif Plat Gambar VI.a.4.Penampang balok prategang I girder Gambar VI.a.5.Penampang balok komposit prategang I girder Gambar VI.a.6.Penampang diafragma Gambar VI.a.7.Perhitungan Beban Diafragma Gambar VI.a.8.Gaya geser dan Momen akibat berat sendiri (Q MS ) Gambar VI.a.9.Beban Lajur D Gambar VI.a.10.Beban terpusat pada balok (P TD ) dan beban merata (Q TD ) Gambar VI.a.11. Grafik gaya rem per lajur 2,75 m Gambar VI.a.12.Gaya rem yang terjadi diatas lajur Gambar VI.a.13.Grafik kurva daerah gempa Gambar VI.a.14.Beban gempa vertikal pada balok prategang Gambar VI.a.15.Diagram momen (Bending Momen Diagram) balok prategang Gambar VI.a.16.Diagram gaya geser (Shearing Force Diagram) balok prategang Gambar VI.a.17.Tegangan saat awal Gambar VI.a.18.Pembesian balok prestress Gambar VI.a.19.Posisi tendon di tengah bentang dan di tumpuan Gambar VI.a.20.Balok ditumpuan Gambar VI.a.21.Balok ditengah bentang Gambar VI.a.22.Lintasan Tendon Gambar VI.a.23.Grafik hubungan antara jarak (X) terhadap posisi masing masing cable(z i ) Gambar VI.a.24.Letak penempatan posisi tendon Gambar VI.a.25.Angkur hidup VSL tipe S C Gambar VI.a.26.Angkur mati VSL tipe P Gambar VI.a.27.Gesekan cable(jack Friction) Gambar VI.a.28.Grafik koefisien k b Gambar VI.a.29.Grafik koefisien k c Gambar VI.a.30.Grafik koefisien k c Gambar VI.a.31.Grafik koefisien k d Gambar VI.a.32.Grafik koefisien k tn Gambar VI.a.33.Diagram tegangan pada kondisi awal Gambar VI.a.34.Diagram tegangan setelah terjadi kehilangan tegangan Gambar VI.a.35.Diagram tegangan plat dan balok menjadi komposit Gambar VI.a.36.Diagram tegangan akibat berat sendiri Gambar VI.a.37.Diagram tegangan akibat beban tambahan Gambar VI.a.38.Diagram tegangan akibat susut beton Gambar VI.a.39.Diagram tegangan akibat rangkak beton Gambar VI.a.40.Diagram tegangan akibat prategang xxviii
29 Gambar VI.a.41.Diagram tegangan akibat beban lajur D Gambar VI.a.42.Diagram tegangan akibat gaya rem Gambar VI.a.43.Diagram tegangan akibat beban angin Gambar VI.a.44.Diagram tegangan akibat beban gempa Gambar VI.a.45.Diagram tegangan akibat pengaruh temperatur Gambar VI.a.46.Sambungan aman terhadap kombinasi Gambar VI.a.47.Pembesian daerah end block Gambar VI.a.48.Dimensi bursting force Gambar VI.a.49.Penampang balok I gider Gambar VI.a.50.Tinjauan terhadap geser Gambar VI.a.51.Penampang balok geser Gambar VI.a.52.Kapasitas momen balok Gambar VI.a.53.Penampang balok diafragma Gambar VI.a.54.Penulangan balok diafragma Gambar VI.b.1.Potongan melintang jembatan Gambar VI.b.2.Penampang balok I girder Gambar VI.b.3.Lebar efektif Plat Gambar VI.b.4.Penampang balok prategang I girder Gambar VI.b.5.Penampang balok komposit prategang I girder Gambar VI.b.6.Penampang diafragma Gambar VI.b.7. Perhitungan Beban Diafragma Gambar VI.b.8. Gaya geser dan Momen akibat berat sendiri (Q MS ) Gambar VI.b.9. Beban Lajur D Gambar VI.b.10.Beban terpusat pada balok (P TD ) dan beban merata (Q TD ) Gambar VI.b.11. Grafik gaya rem per lajur 2,75 m Gambar VI.b.12.Gaya rem yang terjadi diatas lajur Gambar VI.b.13.Grafik kurva daerah gempa Gambar VI.b.14.Beban gempa vertikal pada balok prategang Gambar VI.b.15.Diagram momen (Bending Momen Diagram) balok prategang Gambar VI.b.16.Diagram gaya geser (Shearing Force Diagram) balok prategang Gambar VI.b.17.Tegangan saat awal Gambar VI.b.18.Pembesian balok prestress Gambar VI.b.19.Posisi tendon di tengah bentang dan di tumpuan Gambar VI.b.20.Balok ditumpuan Gambar VI.b.21.Balok ditengah bentang Gambar VI.b.22.Lintasan Tendon Gambar VI.b.23.Grafik hubungan antara jarak (X) terhadap posisi masing masing cable(z i ) Gambar VI.b.24.Letak penempatan posisi tendon Gambar VI.b.25.Angkur hidup VSL tipe S C Gambar VI.b.26.Angkur mati VSL tipe P Gambar VI.b.27.Gesekan cable(jack Friction) xxix
BAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i LEMBAR PENGESAHAN. ii LEMBAR PERSEMBAHAN.. iii KATA PENGANTAR. iv ABSTRAKSI vi DAFTAR ISI vii DAFTAR GAMBAR xi DAFTAR TABEL xv DAFTAR NOTASI.. xx DAFTAR LAMPIRAN xxiv BAB I
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Pemilihan Tipe Jembatan Tinjauan Penelitian Pembahasan...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAKSI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xix DAFTAR NOTASI...
Lebih terperinciKONTROL PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI BELUMAI PADA JALAN AKSES NON TOL BANDARA KUALANAMU TUGAS AKHIR
KONTROL PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI BELUMAI PADA JALAN AKSES NON TOL BANDARA KUALANAMU TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan oleh
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN PRATEGANG SEI PULAU RAJA TUGAS AKHIR
ANALISA PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN PRATEGANG SEI PULAU RAJA TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan oleh DANIEL KURNIAWAN PUTRA HARAHAP NIM: 1105131004
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR ATAS FLY OVER SIMPANG BANDARA TANJUNG API-API, DENGAN STRUKTUR PRECAST CONCRETE U (PCU) GIRDER. Laporan Tugas Akhir
PERANCANGAN STRUKTUR ATAS FLY OVER SIMPANG BANDARA TANJUNG API-API, DENGAN STRUKTUR PRECAST CONCRETE U (PCU) GIRDER Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas
Lebih terperinciKONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA
KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S1 Teknik Sipil diajukan oleh : ARIF CANDRA SEPTIAWAN
Lebih terperinciPERENCANAAN ALTERNATIF JEMBATAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE PELAKSANAAN BERTAHAP
TUGAS AKHIR PERENCANAAN ALTERNATIF JEMBATAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE PELAKSANAAN BERTAHAP (Kasus Jembatan Tanah Ayu, Kec. Abiansemal, Kab. Badung) Oleh : I Putu Agung Swastika 0819151024 JURUSAN
Lebih terperinciKONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA
KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh: ARIF CANDRA SEPTIAWAN
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. DESAIN JEMBATAN PRATEGANG 40 m DARI BINA MARGA
LAMPIRAN 1 DESAIN JEMBATAN PRATEGANG 40 m DARI BINA MARGA LAMPIRAN 2 PERINCIAN PERHITUNGAN PEMBEBANAN PADA JEMBATAN 4.2 Menghitung Pembebanan pada Balok Prategang 4.2.1 Penentuan Lebar Efektif
Lebih terperinciDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS TUGAS AKHIR RAMOT DAVID SIALLAGAN
DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik Sipil Disusun
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR ATAS JEMBATAN LAYANG JOMBOR DENGAN TIPE PRESTRESS CONCRETE I GIRDER BENTANG SEDERHANA
TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR ATAS JEMBATAN LAYANG JOMBOR DENGAN TIPE PRESTRESS CONCRETE I GIRDER BENTANG SEDERHANA Disusun Oleh : MUHAMMAD ROMADONI 20090110085 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU 2014
REDESAIN PRESTRESS (POST-TENSION) BETON PRACETAK I GIRDER ANTARA PIER 4 DAN PIER 5, RAMP 3 JUNCTION KUALANAMU Studi Kasus pada Jembatan Fly-Over Jalan Toll Medan-Kualanamu TUGAS AKHIR Adriansyah Pami Rahman
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BOX GIRDER PRATEGANG SEGMENTAL DENGAN METODE KESETIMBANGAN BEBAN (LOAD BALANCING)
STUDI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BOX GIRDER PRATEGANG SEGMENTAL DENGAN METODE KESETIMBANGAN BEBAN (LOAD BALANCING) (STUDI KASUS : SUNGAI BRANTAS DI LAHAN BARAT KAMPUS 3 UMM) SKRIPSI Diajukan kepada
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
47 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Data-data yang diasumsikan dalam penelitian ini adalah geometri struktur, jenis material, dan properti penampang I girder dan T girder. Berikut
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL BOX GIRDER PRESTRESS
PERENCANAAN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL BOX GIRDER PRESTRESS Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh: ULIL RAKHMAN
Lebih terperinciPERANCANGAN SLAB LANTAI DAN BALOK JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DALU-DALU, KABUPATEN BATU BARA, SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN SLAB LANTAI DAN BALOK JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DALU-DALU, KABUPATEN BATU BARA, SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERSEMBAHAN... iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xv INTISARI...xvi ABSTRACT...
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG JEMBATAN JURUG Jln.Ir.SUTAMI DENGAN SISTEM BALOK PRATEGANG MENGACU PEMBEBANAN RSNI T
PERENCANAAN ULANG JEMBATAN JURUG Jln.Ir.SUTAMI DENGAN SISTEM BALOK PRATEGANG MENGACU PEMBEBANAN RSNI T-0-005 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Teknik
Lebih terperinciCOVER TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA DENGAN PELAT LANTAI ORTOTROPIK
COVER TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA DENGAN PELAT LANTAI ORTOTROPIK Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Teknik Sipil,Universitas Mercu Buana Disusun
Lebih terperinciPERANCANGAN ALTERNATIF STRUKTUR JEMBATAN KALIBATA DENGAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA
TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALTERNATIF STRUKTUR JEMBATAN KALIBATA DENGAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Tingkat Strata 1 (S-1) DISUSUN OLEH: NAMA
Lebih terperinciPERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DELI KECAMATAN MEDAN-BELAWAN TUGAS AKHIR GRACE HELGA MONALISA BAKARA NIM:
PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DELI KECAMATAN MEDAN-BELAWAN TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan oleh GRACE HELGA MONALISA BAKARA
Lebih terperinciPERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT
PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU Oleh : RONA CIPTA No. Mahasiswa : 11570 / TS NPM : 03 02 11570 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I 1
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN MOTTO ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI i ii iii iv v vi vii viii xii xviii
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG PERLINTASAN KERETA API KALIGAWE DENGAN U GIRDER
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG PERLINTASAN KERETA API KALIGAWE DENGAN U GIRDER Disusun oleh : Andy Muril Arubilla L2A 306 004 Novi Krisniawati L2A 306 023 Disetujui,
Lebih terperinciDESAIN ALTERNATIF STRUKTUR ATAS JEMBATAN BOX GIRDER DENGAN METODE SPAN BY SPAN
TUGAS AKHIR DESAIN ALTERNATIF STRUKTUR ATAS JEMBATAN BOX GIRDER DENGAN METODE SPAN BY SPAN STUDI KASUS JEMBATAN LAYANG TENDEAN BLOK M CILEDUK Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjan Teknik Strata
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
vii DAFTAR ISI vi Halaman Judul i Pengesahan ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI iii DEDIKASI iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xiv DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah Manfaat... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... xi DAFTAR ISI...xiii DAFTAR GAMBAR... xxi DAFTAR TABEL... xxvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3
Lebih terperinciPerancangan Struktur Atas P7-P8 Ramp On Proyek Fly Over Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur. BAB II Dasar Teori
BAB II Dasar Teori 2.1 Umum Jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya beberapa rintangan seperti lembah yang dalam, alur
Lebih terperinciPERANCANGAN JEMBATAN CONGOT KULON PROGO YOGYAKARTA
PERANCANGAN JEMBATAN CONGOT KULON PROGO YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : HERIBERTUS FREDY EKA PRASETYA
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Lebih terperinciNama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir
Tugas Akhir PERENCANAAN JEMBATAN BRANTAS KEDIRI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM BUSUR BAJA Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : 3109100096 Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR ATAS DAN STRUKTUR BAWAH GEDUNG BERTINGKAT 25 LANTAI + 3 BASEMENT DI JAKARTA
TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR ATAS DAN STRUKTUR BAWAH GEDUNG BERTINGKAT 25 LANTAI + 3 BASEMENT DI JAKARTA Disusun oleh : HERDI SUTANTO (NIM : 41110120016) JELITA RATNA WIJAYANTI (NIM : 41110120017)
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus
III. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus yang dilakukan yaitu metode numerik dengan bantuan program Microsoft Excel dan SAP 2000. Metode numerik
Lebih terperinciKAJIAN STRUKTUR BETON PRATEKAN BENTANG PANJANG DENGAN BEBAN GEMPA LATERAL PADA PROYEK GEDUNG RUMAH SAKIT JASA MEDIKA TUGAS AKHIR
KAJIAN STRUKTUR BETON PRATEKAN BENTANG PANJANG DENGAN BEBAN GEMPA LATERAL PADA PROYEK GEDUNG RUMAH SAKIT JASA MEDIKA TUGAS AKHIR Disusun oleh : RUDI ANTORO 0853010069 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam,
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN COMPOSITE GIRDER YABANDA JAYAPURA, PAPUA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh : RIVANDI OKBERTUS ANGRIANTO NPM :
PERENCANAAN JEMBATAN COMPOSITE GIRDER YABANDA JAYAPURA, PAPUA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU Oleh : RIVANDI OKBERTUS ANGRIANTO NPM : 07 02 12789 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram
Perencanaan Bangunan Atas Jembatan Kali Jangkok Dengan Menggunakan Precast Segmental Box Girder Upper structure design of kali Jangkok Bridge using segmental box girder Sus Mardiana 1, I Nyoman Merdana
Lebih terperinciTugas Akhir. Disusun Oleh : Fander Wilson Simanjuntak Dosen Pembimbing : Prof.Dr.-Ing. Johannes Tarigan NIP
ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH PERPENDEKAN ELASTIS BETON, SUSUT, RANGKAK DAN RELAKSASI BAJA TERHADAP LENDUTAN BALOK KOMPOSIT BETON PRATEGANG DENGAN METODE PELAKSANAAN PRE-TENSIONING DAN POST-TENSIONING
Lebih terperinciPERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN
PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN JEMBATAN SRANDAKAN KULON PROGO D.I. YOGYAKARTA [C]2008:MNI-EC A. DATA SLAB LANTAI JEMBATAN b2 b1 b3 b1 b2 trotoar (tebal = tt) aspal (tebal = ta) slab (tebal = ts) ts ta
Lebih terperinci3.3. BATASAN MASALAH 3.4. TAHAPAN PELAKSANAAN Tahap Permodelan Komputer
4) Layout Pier Jembatan Fly Over Rawabuaya Sisi Barat (Pier P5, P6, P7, P8), 5) Layout Pot Bearing (Perletakan) Pada Pier Box Girder Jembatan Fly Over Rawabuaya Sisi Barat, 6) Layout Kabel Tendon (Koordinat)
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN RANDUSONGO DI KABUPATEN SLEMAN, PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN RANDUSONGO DI KABUPATEN SLEMAN, PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Universitas Atma Jaya
Lebih terperinciDisusun Oleh: ADIB FAUZY L2A ERSY PERDHANA L2A Semarang, Nopember 2010 Disetujui :
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN TEMPERAK I KM. SMG 157+530 REMBANG ( Evaluation and Design of The Temperak I Bridge KM. SMG 157+530 Rembang ) Diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB V PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA Pre-Elemenary Desain Uraian Kondisi Setempat Alternatif Desain
DAFTAR ISI Abstrak... i Kata Pengantar... v Daftar Isi... vii Daftar Tabel... xii Daftar Gambar... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Maksud dan Tujuan...
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN i ii iii iv vii xiii xiv xvii xviii BAB
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN BUSUR BENTANG PANJANG DENGAN DESAIN. SKALA PENUH (STUDI KASUS PADA MODEL JEMBATAN KJI : Dragon Arch) TUGAS AKHIR.
PERENCANAAN JEMBATAN BUSUR BENTANG PANJANG DENGAN DESAIN SKALA PENUH (STUDI KASUS PADA MODEL JEMBATAN KJI : Dragon Arch) TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang Untuk
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG
TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik
Lebih terperinciPERANCANGAN JEMBATAN KALI KEJI
PERANCANGAN JEMBATAN KALI KEJI Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : JAMIDEN FERNANDO E SILALAHI NPM : 01.02.10583 PROGRAM
Lebih terperinciANAAN TR. Jembatan sistem rangka pelengkung dipilih dalam studi ini dengan. pertimbangan bentang Sungai Musi sebesar ±350 meter. Penggunaan struktur
A ANAAN TR Jembatan sistem rangka pelengkung dipilih dalam studi ini dengan pertimbangan bentang Sungai Musi sebesar ±350 meter. Penggunaan struktur lengkung dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pada bentang
Lebih terperinciMencari garis netral, yn. yn=1830x200x x900x x x900=372,73 mm
B. Perhitungan Sifat Penampang Balok T Interior Menentukan lebar efektif balok T B ef = ¼. bentang balok = ¼ x 19,81 = 4,95 m B ef = 1.tebal pelat + b w = 1 x 200 + 400 = 00 mm =, m B ef = bentang bersih
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS PERENCANAAN FONDASI BORED PILE PIER 36 PADA PROYEK JALAN BEBAS HAMBATAN DEPOK ANTASARI (DESARI) ZONE 2
TUGAS AKHIR ANALISIS PERENCANAAN FONDASI BORED PILE PIER 36 PADA PROYEK JALAN BEBAS HAMBATAN DEPOK ANTASARI (DESARI) ZONE 2 TAUFIQ IMAM HIDAYAT 41114120109 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN
PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN JEMBATAN PANTAI HAMBAWANG - DS. DANAU CARAMIN CS A. DATA SLAB LANTAI JEMBATAN Tebal slab lantai jembatan t s = 0.35 m Tebal trotoar t t = 0.25 m Tebal lapisan aspal + overlay
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU)
TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU) OLEH : ABDUL AZIZ SYAIFUDDIN 3107 100 525 DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. I GUSTI
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Surat Pernyataan Kata Pengantar DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii Surat Pernyataan iv Kata Pengantar v DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR xiv DAFTAR NOTASI xviii DAFTAR LAMPIRAN xxiii ABSTRAK xxiv ABSTRACT
Lebih terperincid b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek
DAFTAR NOTASI A g = Luas bruto penampang (mm 2 ) A n = Luas bersih penampang (mm 2 ) A tp = Luas penampang tiang pancang (mm 2 ) A l =Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi (mm 2 ) A s = Luas
Lebih terperinciPERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI (+ BASEMENT) DI WILAYAH SURAKARTA DENGAN DAKTAIL PARSIAL (R=6,4) (dengan mutu f c=25 MPa;f y=350 MPa)
PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI (+ BASEMENT) DI WILAYAH SURAKARTA DENGAN DAKTAIL PARSIAL (R=6,4) (dengan mutu f c=25 MPa;f y=350 MPa) Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG BENTANG 50 METER ABSTRAK
PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG BENTANG 50 METER Try Mei Fitra Solichin NRP : 0721055 Pembimbing: Yosafat Aji Pranata, S.T.,M.T. ABSTRAK Jembatan merupakan suatu struktur untuk penghubung
Lebih terperinciPERENCANAAN FLY OVER SIMPANG JAKABARING PALEMBANG SUMATERA SELATAN
PERENCANAAN FLY OVER SIMPANG JAKABARING PALEMBANG SUMATERA SELATAN TUGAS AKHIR Dibuat untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Jurusan Teknik Sipil Program D IV Program Studi Perancangan
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3
PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3 Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : FELIX BRAM SAMORA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian tugas akhir ini adalah balok girder pada Proyek Jembatan Srandakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian tugas akhir ini adalah balok girder pada Proyek Jembatan Srandakan yang merupakan jembatan beton prategang tipe post tension. 3.2. Lokasi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN PENAMBAHAN FONDASI BORE PILE SEBAGAI STABILITAS DAN PENINGKATAN DAYA DUKUNG PADA PROYEK JEMBATAN BUDI INDAH BANDUNG
TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENAMBAHAN FONDASI BORE PILE SEBAGAI STABILITAS DAN PENINGKATAN DAYA DUKUNG PADA PROYEK JEMBATAN BUDI INDAH BANDUNG Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :
PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : KEVIN IMMANUEL
Lebih terperinciPERHITUNGAN VOIDED SLAB JOMBOR FLY OVER YOGYAKARTA Oleh : Ir. M. Noer Ilham, MT. [C]2008 :MNI-EC
A. DATA VOIDED SLAB PERHITUNGAN VOIDED SLAB JOMBOR FLY OVER YOGYAKARTA Oleh : Ir. M. Noer Ilham, MT. [C]2008 :MNI-EC Lebar jalan (jalur lalu-lintas) B 1 = 7.00 m Lebar trotoar B 2 = 0.75 m Lebar total
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Koefisien-koefisien gesekan untuk tendon pascatarik
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Koefisien-koefisien gesekan untuk tendon pascatarik... 33 Tabel 3.2 Nilai K sh untuk komponen struktur pasca-tarik... 37 Tabel 3.3 Nilai-nilai K re dan J... 38 Tabel 3.4 Nilai C...
Lebih terperinciMODIFIKASI STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG GEDUNG TECHNO PARK UPN VETERAN JAWA TIMUR MENGGUNAKAN BALOK PRESTRESS TUGAS AKHIR
MODIFIKASI STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG GEDUNG TECHNO PARK UPN VETERAN JAWA TIMUR MENGGUNAKAN BALOK PRESTRESS TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik Sipil
Lebih terperinciPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI 02-1726-2002 DAN FEMA 450 Eben Tulus NRP: 0221087 Pembimbing: Yosafat Aji Pranata, ST., MT JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diselesaikan pada semester VIII,
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunianya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam penganalisaan ini adalah Analisis
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA
TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM PROPINSI KEPULAUAN RIAU. Oleh : DEDE FAJAR NADI CANDRA NPM :
PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM PROPINSI KEPULAUAN RIAU Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : DEDE FAJAR
Lebih terperinciANALISIS GELAGAR PRESTRESS PADA PERENCANAAN JEMBATAN AKSES PULAU BALANG I MENGGUNAKAN SOFTWARE SAP 2000 v.14
ANALISIS GELAGAR PRESTRESS PADA PERENCANAAN JEMBATAN AKSES PULAU BALANG I MENGGUNAKAN SOFTWARE SAP 2000 v.14 Dwi Harmono, Rully Irawan, Widarto Sutrisno Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BPS PROVINSI JAWA TENGAH MENGUNAKAN BETON PRACETAK (Design of Structure of BPS Building Central Java Province using Precast Concrete) Diajukan
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN PERENCANAAN JEMBATAN GANTUNG TUGU SOEHARTO KELURAHAN SUKOREJO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN GANTUNG TUGU SOEHARTO KELURAHAN SUKOREJO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG Disusun Oleh: ADITYO BUDI UTOMO TOSAN KUNTO SURYOAJI L2A004005 L2A004124 Semarang,
Lebih terperinci1.6 Tujuan Penulisan Tugas Akhir 4
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN i ii in KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI INTISARI v viii xii xiv xvii xxii BAB I PENDAHIJLUAN 1 1.1 Latar
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG. KANTOR DAN HUNIAN PT.MANDALA MULTI FINANCE.tbk
PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR DAN HUNIAN PT.MANDALA MULTI FINANCE.tbk Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : STEPHEN
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BERTULANG TIPE GELAGAR DI KALICEMORO
PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BERTULANG TIPE GELAGAR DI KALICEMORO Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Oleh : Fajar Pamungkas
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS
TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN PELAT LANTAI BETON PRATEGANG POST TENSION DIBANDINGKAN DENGAN BETON BIASA
ANALISIS PERENCANAAN PELAT LANTAI BETON PRATEGANG POST TENSION DIBANDINGKAN DENGAN BETON BIASA Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh ujian sarjana teknik
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 JENIS JEMBATAN Jembatan dapat didefinisikan sebagai suatu konstruksi atau struktur bangunan yang menghubungkan rute atau lintasan transportasi yang terpisah baik oleh sungai, rawa,
Lebih terperinciPERANCANGAN JEMBATAN WOTGALEH BANTUL YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir. Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : HENDRIK TH N N F RODRIQUEZ NPM :
PERANCANGAN JEMBATAN WOTGALEH BANTUL YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : HENDRIK TH N N F RODRIQUEZ NPM
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 8 LANTAI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH (Planning Building Structure of 8 Floors Central Java BPS OffIce) Diajukan untuk
Lebih terperinciD3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Definisi Jembatan merupakan satu struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Ia dibangun untuk membolehkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jembatan Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain
Lebih terperinciBEBAN JEMBATAN AKSI KOMBINASI
BEBAN JEMBATAN AKSI TETAP AKSI LALU LINTAS AKSI LINGKUNGAN AKSI LAINNYA AKSI KOMBINASI FAKTOR BEBAN SEMUA BEBAN HARUS DIKALIKAN DENGAN FAKTOR BEBAN YANG TERDIRI DARI : -FAKTOR BEBAN KERJA -FAKTOR BEBAN
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI. perencanaan underpass yang dikerjakan dalam tugas akhir ini. Perencanaan
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Geometrik Lalu Lintas Perencanan geometrik lalu lintas merupakan salah satu hal penting dalam perencanaan underpass yang dikerjakan dalam tugas akhir ini. Perencanaan geometrik
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana Strata Satu (S-1)
LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana Strata Satu (S-1) PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG B POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG Oleh: Sonny Sucipto (04.12.0008) Robertus Karistama (04.12.0049) Telah diperiksa dan
Lebih terperinci3.4.5 Beban Geser Dasar Nominal Statik Ekuivalen (V) Beban Geser Dasar Akibat Gempa Sepanjang Tinggi Gedung (F i )
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... iv KATA PENGANTAR... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xii
Lebih terperinci1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG
TUGAS AKHIR 1 HALAMAN JUDUL PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas Teknik Program
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN GAYAM KABUPATEN BLITAR DENGAN BOX GIRDER PRESTRESSED SEGMENTAL SISTEM KANTILEVER
TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN GAYAM KABUPATEN BLITAR DENGAN BOX GIRDER PRESTRESSED SEGMENTAL SISTEM KANTILEVER Oleh : Fajar Titiono 3105.100.047 PENDAHULUAN PERATURAN STRUKTUR KRITERIA DESAIN
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN JEMBATAN BETON BERTULANG TIPE GELAGAR BENTANG 15 METER DENGAN PRINSIP ELASTIK PENUH
LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN JEMBATAN BETON BERTULANG TIPE GELAGAR BENTANG 15 METER DENGAN PRINSIP ELASTIK PENUH Tugas Akhir Diajukan dan dipertahankan pada Ujian Pendadaran Tugas Akhir di hadapan Dewan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MADYA
LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MADYA OPTIMASI SISTEM STRUKTUR CABLE-STAYED AKIBAT BEBAN GEMPA Tahun Ke-1 rencana 1 (satu) tahun Ketua: Ir. Murdini Mukhsin, MT. (NIDN. 00-0511-5501) Anggota: Yusep Ramdani,
Lebih terperinciBIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016
PERENCANAAN JEMBATAN KOMPOSIT METODE LRFD (LOAD AND RESISTANCE FACTOR DESIGN) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi syarat penyelesaian Pendidikan Sarjana Teknik Sipil Disusun oleh : HER AFRIYANDI 110404070
Lebih terperinciPERHITUNGAN PILECAP JEMBATAN PANTAI HAMBAWANG - DS. DANAU CARAMIN CS
PERHITUNGAN PILECAP JEMBATAN PANTAI HAMBAWANG - DS. DANAU CARAMIN CS A. DATA STRUKTUR ATAS URAIAN DIMENSI NOTASI DIMENSI SATUAN Lebar jembatan b 10.50 m Lebar jalan (jalur lalu-lintas) b 1 7.00 m Lebar
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI YOGYAKARTA
PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : AGUSTINUS PUJI RAHARJA
Lebih terperinciDerajat Strata 1 pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Disusun Oleh : Neva Anggraini
TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG STRUKTUR PORTAL GEDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk Memperoleh Derajat Strata
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Lebih terperinciGambar 4.9 Tributary area C 12 pada lantai Gambar 5.1 Grafik nilai C-T zona gempa Gambar 5.2 Pembebanan kolom tepi (beban mati)... 7
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gaya lintang yang terjadi pada balok SRPMM... 7 Gambar 2.2 Respons spektrum gempa rencana... 10 Gambar 2.3 Balok dengan tumpuan sederhana diberi Gaya Prategang F melalui titik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan air atau jalan lalu lintas biasa, lembah yang dalam, alur sungai
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jembatan Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain berupa jalan air
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.
PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komponen Jembatan Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : 1. Struktur jembatan atas Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang memindahkan
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO
PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : Heroni Wibowo Prasetyo NPM :
Lebih terperinci