DAFTAR ISI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Pemilihan Tipe Jembatan Tinjauan Penelitian Pembahasan...

Transkripsi

1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAKSI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xix DAFTAR NOTASI... xxiv DAFTAR LAMPIRAN... xxviii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Maksud dan Tujuan Penulisan Kegunaan Studi Batasan Masalah Peta Lokasi... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Pemilihan Tipe Jembatan Tinjauan Penelitian Pembahasan BAB III LANDASAN TEORI Tinjauan Umum Pembebanan Rencana ix

2 3.2.1 Aksi Tetap ( Permanent Actions ) Aksi Sementara ( Transient Action ) Aksi Lingkungan ( Enviromental Action ) Aksi Aksi Lainnya Kombinasi Beban Teori Beton Bertulang Perencanaan Struktur Atas Jembatan Perencanaan Tiang Sandaran Perencanaan Slab Trotoar Perencanaan Slab Lantai Jembatan Perencanaan Penampang Gelagar Prategang Prinsip Dasar Prategang Penarikan Tendon ( Baja Prategang ) Tahap Pembebanan Metode Desain Pemeriksaan Tegangan Tegangan Tegangan Ijin Tata Letak Tendon (Lay out tendon) Kehilangan Gaya Prategang Kekuatan Batas Lentur ( Ultimate Strength ) Lendutan ( defection ) dan lawan lendut (chamber) Struktur Bawah Jembatan Perencanaan Abutment dan Pier jembatan Perencanaan Pondasi BAB IV METODOLOGI PERENCANAAN Tinjauan Umum Data Struktur Tahap Perencanaan Pelaksana Perencanaan dan Jadwal Perencanaan x

3 BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR Umum Data Teknis Jembatan Data Bahan Perhitungan Struktur Atas Perhitungan Slab (Plat Lantai) Jembatan Perhitungan Slab Trotoar Perencanaan Sandaran (Railing) Perencanaan Box Girder Data Perencanaan Perhitungan Pembebanan Balok Prategang Perencanaan Awal ( Preliminary Design ) Perhitungan Momen Yang Terjadi Pada Box Girder Perhitungan Gaya Prategang, Eksentrisitas dan Jumlah Tendon Daerah Aman tendon Tata Letak Posisi Tendon Kehilangan Tegangan (Loss Of Prestress) Tegangan Box Girder Prestress Lendutan dan Lawan Lendut Box Girder Momen Ultimit Box Girder Prestress Perencanaan Gaya Geser box girder prestress Pembesian Angkur (End Block) Perhitungan Tulangan Non-Prategang Perencanaan Abutment Jembatan Data Teknis Pembebanan Abutment Kombinasi Pembebanan Pada Abutment Stabilitas Pada Abutment Perencanaan Pondasi Abutment Perencanaan Pile Cap Abutment xi

4 5.4.7 Perencanaan Breast Wall Perencanaan Back Wall Perencanaan Corbel Perencanaan Wing Wall Perencanaan Pier ( Pilar ) Jembatan Data Teknis Pembebanan Pilar Kombinasi Beban Kerja Pada Pier Stabilitas Pada pilar Perencanaan Pondasi Pier Perencanaan Pile Cap Pier Perencanaan Kolom Pier Perencanaan Headstock Perencanaan Corbel BAB VI PEMBAHASAN Umum Tiang Sandaran Pelat Lantai Box girder Abutment Breast Wall Back Wall Wing Wall Pile cap Abutment Pondasi Abutment Pier Headstock / Pier Head Kolom Pier Pile Cap Pier Pondasi Pier xii

5 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Peta lokasi... 6 Gambar 1.2 Potongan Melintang Jembatan... 6 Gambar 1.3 Potongan Memanjang Jembatan... 7 Gambar 2.1 Jenis jenis penampang girder jembatan beton Gambar 2.2 Penampang Box Girder Gambar 3.1 Tekanan tanah Gambar 3.2 Beban lajur D Gambar 3.3 Intensitas Uniformly Distributed Load Gambar 3.4 Penyebaran pembebanan pada arah melintang Gambar 3.5 Faktor beban dinamis (DLA) Gambar 3.6 Beban truck T Gambar 3.7 Gaya Rem Gambar 3.8 Pembebanan untuk pejalan kaki Gambar 3.9 Koefisien geser dasar gempa wilayah Gambar 3.10 Analisis Penampang Balok Gambar 3.11 Blok Diagram Tekan Balok Gambar 3.12 Regangan Berimbang Gambar 3.13 Diagram interaksi balok kolom Gambar 3.14 Tiang Sandaran Gambar 3.15 Slab trotoar Gambar 3.16 Slab Lantai Jembatan Gambar 3.17 Distribusi Tegangan Sepanjang Penampang Beton Prategang Eksentris Gambar 3.18 Momen Penahan Internal pada Balok Prategang dan Beton Bertulang Gambar 3.19 Gaya ke atas akibat gaya prategang Gambar 3.20 Sistem pra-tarik Gambar 3.21 Sistem paska tarik xiv

7 Gambar 3.22 Perpendekan Elastis Gambar 3.23 Penampang box, regangan dan gaya gaya dalam Gambar 3.24 Sket Kepala Jembatan Gambar 3.25 Sket Pilar Jembatan Gambar 3.26 Beban Pile Cap Gambar 4.1 Flow Chart penulisan tugas akhir Gambar 5.1 Potongan melintang jembatan Gambar 5.2 Tampang Melintang Slab Jembatan Gambar 5.3 Beban Berat Sendiri (MS) Plat Lantai Gambar 5.4 Beban Mati Tambahan (MA) Plat Lantai Gambar 5.5 Beban Hidup Truk T (TT) Slab Jembatan Gambar 5.6 Beban Angin (EW)Slab Lantai Gambar 5.7 Tulangan Slab Jembatan Gambar 5.8 Berat Sendiri Pelat Trotoar Gambar 5.9 Beban Hidup Slab Trotoar Gambar 5.10 Beban Tiang Sandaran Gambar 5.11 Tulangan Sandaraan Gambar 5.12 Pembebanan Berat Sendiri (MS) pada Balok Gambar 5.13 Pembebanan Berat Mati Tambahan pada Balok Gambar 5.14 Pembebanan Lajur D pada Balok Gambar 5.15 Pembebanan pejalan kaki pada Balok Gambar 5.16 Pembebanan Rem pada Balok Gambar 5.17 Pembebanan Angin pada Balok Gambar 5.18 Penampang balok prategang Gambar 5.19 Modulus penampang balok prategang Gambar 5.20 Dimensi Penampang Rencana box girder Gambar 5.21 Pembebanan Diafragma Gambar 5.22 Susunan Tendon pada Box Girder Gambar 5.23 Daerah Aman Tendon Gambar 5.24 Posisi Tendon di Tengah Bentang Gambar 5.25 Posisi Tendon di Tumpuan xv

8 Gambar 5.26 Gambar Lintasan Inti Tendon Gambar 5.27 Grafik Trace Kable Gambar 5.28 Diagram Tegangan box girder saat transfer Gambar 5.29 Diagram Tegangan box girder saat servis Gambar 5.30 Kapasitas Penampang Box Girder Gambar 5.31 Tulangan geser Gambar 5.32 Diagram gaya geser pada girder Gambar 5.33 Angkur pada balok Gambar 5.34 Detail Angkur Gambar 5.35 Pembesian balok prategang Gambar 5.36 Struktur Atas Jembatan pada Abutment Gambar 5.37 Struktur Bawah Jembatan Abutment Gambar 5.38 Berat sendiri struktur bawah Abutment Gambar 5.39 Tekanan tanah aktif pada struktur bawah Abutment Gambar 5.40 Gaya rem pada Abutment Gambar 5.41 Beban angin pada abutment Gambar 5.42 Transfer Beban Angin Ke Lantai Jembatan Gambar 5.43 Koefisien geser dasar C Gambar 5.44 Gaya gempa pada abument Gambar 5.45 Gaya Gesekan Pada Perletakan Gambar 5.46 Stabilitas guling arah memanjang jembatan Gambar 5.47 Stabilitas guling arah melintang jembatan Gambar 5.48 Stabilitas geser arah memanjang jembatan Gambar 5.49 Stabilitas geser arah melintang jembatan Gambar 5.50 Denah Pondasi Sumuran Abutment Gambar 5.51 Penampang Pondasi Sumuran Abutment Gambar 5.52 Potongan breast wall Gambar 5.53 Gaya akibat tekanan tanah breast wall Gambar 5.54 Gaya akibat beban gempa breast wall Gambar 5.55 Diagram Mn-Pn Breast wall Gambar 5.56 Potongan back wall atas xvi

9 Gambar 5.57 Tekanan tanah pada back wall atas Gambar 5.58 Gaya akibat beban gempa back wall atas Gambar 5.59 Potongan back wall bawah Gambar 5.60 Tekanan tanah pada back wall bawah Gambar 5.61 Gaya akibat beban gempa back wall bawah Gambar 5.62 Potongan corbel Gambar 5.63 Potongan wing wall Gambar 5.64 Tekanan tanah pada wing wall Gambar 5.65 Tinjauan wing wall arah vertikal Gambar 5.66 Tinjauan wing wall arah horisontal Gambar 5.67 Penulangan wing wall Gambar 5.68 Penulangan abutment Gambar 5.69 Struktur Atas Jembatan pada Pier Gambar 5.70 Struktur Bawah Jembatan Pier Gambar 5.71 Berat Headstock Gambar 5.72 Kolom Pier Jembatan Gambar 5.73 Pile cap pier Gambar 5.74 Beban angin arah y pada pier Gambar 5.75 Transfer Beban Angin Ke Lantai Jembatan Gambar 5.76 Beban angin arah x pada pier Gambar 5.77 Beban Gaya Seret Arah Y Gambar 5.78 Gaya Angkat Arah x Gambar 5.79 Beban gempa arah x pada pier Gambar 5.80 Koefisien geser dasar C Gambar 5.81 Beban gempa arah y pada pier Gambar 5.82 Gaya Gesekan Pada Perletakan Gambar 5.83 Stabilitas guling arah memanjang Gambar 5.84 Stabilitas guling arah melintang jembatan Gambar 5.85 Susunan Pondasi Bore pile pilar Gambar 5.86 Diagram tekanan tanah pasif Gambar 5.87 susunan Pondasi Bore pile pilar xvii

10 Gambar 5.88 Penulangan Bore pile pilar Gambar 5.89 Pembebanan pile cap arah x Gambar 5.90 Pembebanan pile cap arah y Gambar 5.91 Diagram interaksi Mn dan Pn kolom Pier Gambar 5.92 Diagram interaksi Mn dan Pn kolom Pier arah y Gambar 5.93 Potongan headstock Gambar 5.94 Potongan corbel Gambar 5.95 Penulangan Pier xviii

11 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tebal minimum sayap atas Tabel 3.1 Berat satuan untuk menghitung berat sendiri Tabel 3.2 Koefisien seret, C w Tabel 3.3 Kecepatan angin rencana, Vw Tabel 3.4 Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa Tabel 3.5 Faktor kepentingan bangunan Tabel 3.6 Kondisi tanah untuk koefisien geser dasar Tabel 3.7 Koefisien seret Tabel 3.8 Lendutan elastis ekivalen Tabel 3.10 Faktor beban Tabel 3.11 Kombinasi pada keadaan ultimit Tabel 3.12 Kombinasi pada keadaan tegangan kerja Tabel 3.13 Koefisien friksi tendon paska tarik Tabel 3.14 Nilai-nilai faktor kapasitas dukung Terzaghi Tabel 4.1 Jadwal Penulisan Tugas Akhir Tabel 5.1 Data Tendon Baja Prategang Tabel 5.2 Rekap momen ultimit pada slab lantai jembatan Tabel 5.3 Perhitungan Beban Mati dan Trotoar Tabel 5.4 Beban hidup pada pedestrian per meter lebar Tabel 5.5 Berat trotoar dan dinding pagar tepi Tabel 5.6 Berat median Tabel 5.7 Berat Mati Tambahan Tabel 5.8 Perhitungan properties penampang Box girder Tabel 5.9 Total Berat Sendiri Tabel 5.10 Perhitungan Momen Tabel 5.11 Batas Bawah Letak Tendon Tabel 5.12 batas bawah letak tendon Tabel 5.13 perhitungan lintasan tendon xix

12 Tabel 5.14 Sudut angkur Tabel 5.15 Tata letak kabel Tabel 5.16 Total Kehilangan Gaya Prategang Tabel 5.17 Rangkuman Perhitungan Lendutan Tabel 5.18 Perhitungan momen ultimit akibat beban yang bekerja Tabel 5.19 kombinasi beban ultimit Tabel 5.20 perhitungan gaya geser ultimit Tabel 5.21 Perhitungan tulangan geser Tabel 5.22 Data struktur bawah (abutment) Tabel 5.23 Perhitungan berat sendiri struktur atas Tabel 5.24 Perhitungan gaya dan momen akibat berat sendiri Tabel 5.25 Perhitungan gaya dan momen akibat berat sendiri untuk pengecekan stabilitas guling Tabel 5.26 Beban Total Akibat Berat Sendiri (MS) Tabel 5.27 Beban mati tambahan (MA) Tabel 5.28 Tanah Aktif Tabel 5.29 Perhitungan distribusi gaya gempa arah x Tabel 5.30 Perhitungan gaya gempa arah y pada abutment Tabel 5.31 Beban Kerja pada Abutment Tabel 5.32 Pembebanan abutment kombinasi Tabel 5.33 Pembebanan abutment kombinasi Tabel 5.34 Pembebanan abutment kombinasi Tabel 5.35 Pembebanan abutment kombinasi Tabel 5.36 Pembebanan abutment kombinasi Tabel 5.37 Rekap kombinasi pembebanan pada abutment Tabel 5.38 Stabilitas guling abutment arah memanjang jembatan Tabel 5.39 Stabilitas guling abutment arah melintang jembatan Tabel 5.40 Stabilitas geser abutment arah memanjang jembatan Tabel 5.41 Stabilitas geser abutment arah melintang jembatan Tabel 5.42 Rekap Daya dukung ijin tanah Tabel 5.43 Tegangan tanah xx

13 Tabel 5.44 Beban akibat berat sendiri Pondasi Sumuran Tabel 5.45 Rekap Daya dukung ijin tanah Tabel 5.46 Kontrol daya dukung fondasi sumuran Tabel 5.47 Perhitungan Stabilitas Guling Abutment dengan perkuatan Pondasi Sumuran Tabel 5.48 Perhitungan Stabilitas Geser Abutment dengan perkuatan Pondasi Sumuran Tabel 5.49 Beban yang bekerja pada pile cap Tabel 5.50 Pembebanan ultimit kombinasi Tabel 5.51 Pembebanan ultimit kombinasi Tabel 5.52 Pembebanan ultimit kombinasi Tabel 5.53 Pembebanan ultimit kombinasi Tabel 5.54 Pembebanan ultimit kombinasi Tabel 5.55 Rekap kombinasi Pembebanan ultimit Tabel 5.56 Perhitungan gaya dan momen berat sendiri breast wall Tabel 5.57 Beban Total Akibat Berat Sendiri (Ms) Tabel 5.58 Perhitungan gaya akibat tekanan tanah pada breast wall Tabel 5.59 Perhitungan beban gempa pada breast wall Tabel 5.60 Pembebanan ultimit breast wall kombinasi Tabel 5.61 Pembebanan ultimit breast wall kombinasi Tabel 5.62 Pembebanan ultimit breast wall kombinasi Tabel 5.63 Pembebanan ultimit breast wall kombinasi Tabel 5.64 Pembebanan ultimit breast wall kombinasi Tabel 5.65 Rekap pembebanan ultimit breast wall Tabel 5.66 Hasil rasio tulangan breast wall Tabel 5.67 Perhitungan berat sendiri back wall atas Tabel 5.68 Perhitungan gaya akibat tekanan tanah Tabel 5.69 Perhitungan beban gempa pada back wall atas Tabel 5.70 Kombinasi beban ultimit pada back wall atas Tabel 5.71 Perhitungan berat sendiri back wall bawah Tabel 5.72 Perhitungan gaya akibat tekanan tanah xxi

14 Tabel 5.73 Perhitungan beban gempa pada back wall bawah Tabel 5.74 Kombinasi beban ultimit pada back wall bawah Tabel 5.75 Perhitungan gaya dan momen akibat berat sendiri corbel Tabel 5.76 Perhitungan gaya dan momen ultimit pada corbel Tabel 5.77 Perhitungan gaya akibat tekanan tanah Tabel 5.78 Gaya geser dan momen pada wing wall Tabel 5.79 Perhitungan momen ultimit wing wall Tabel 5.80 Dimensi Struktur Bawah Jembatan pilar Tabel 5.81 Perhitungan berat sendiri struktur atas Tabel 5.82 Perhitungan beban mati headstock Tabel 5.83 Perhitungan berat sendiri kolom pier Tabel 5.84 Perhitungan beban mati pile cap Tabel 5.85 Beban Total Akibat Berat Sendiri pilar (MS) Tabel 5.86 Perhitungan beban mati tambahan Tabel 5.87 Perhitungan distribusi gaya gempa arah x Tabel 5.88 Perhitungan distribusi gaya gempa arah y pada Pier Tabel 5.89 Pembebanan Pier kombinasi Tabel 5.90 Pembebanan Pier kombinasi Tabel 5.91 Pembebanan Pier kombinasi Tabel 5.92 Pembebanan Pier kombinasi Tabel 5.93 Rekap kombinasi pembebanan Tabel 5.94 Stabilitas guling pilar arah memanjang jembatan Tabel 5.95 Stabilitas guling pilar arah melintang jembatan Tabel 5.96 Stabilitas geser pilar arah memanjang jembatan Tabel 5.97 Stabilitas geser pilar arah melintang jembatan Tabel 5.98 Rekap Daya dukung ijin tanah Tabel 5.99 Tegangan tanah jembatan Tabel Rekap Daya dukung ijin pondasi bore pile Tabel Tekanan tanah pasif efektif Tabel Gaya dan momen akibat tekanan tanah pasif efektif Tabel Perhitungan bending momen diagram xxii

15 Tabel Kontrol daya dukung pondasi bore pile arah x Tabel Kontrol daya dukung pondasi bore pile arah y Tabel Kontrol daya dukung ijin lateral pondasi bore pile Tabel Pembebanan ultimit Pile cap kombinasi Tabel Pembebanan ultimit Pile cap kombinasi Tabel Pembebanan ultimit Pile cap kombinasi Tabel Pembebanan ultimit Pile cap kombinasi Tabel Rekap Pembebanan ultimit Pile cap Tabel Perhitugan gaya aksial ultimit yang diderita satu tiang bor Tabel Perhitungan momen dan gaya geser akibat reaksi tiang Tabel Perhitugan gaya geser dan momen berat sendiri pilecap Tabel Perhitugan gaya aksial ultimit yang diderita satu tiang bor Tabel Perhitungan momen dan gaya geser akibat reaksi tiang Tabel Perhitugan gaya geser dan momen berat sendiri pilecap Tabel Beban kerja pada kolom pier Tabel Pembebanan ultimit Pada Kolom Pier kombinasi Tabel Pembebanan ultimit Pada Kolom Pier kombinasi Tabel Pembebanan ultimit Pada Kolom Pier kombinasi Tabel Pembebanan ultimit Pada Kolom Pier kombinasi Tabel Rekap Kombinasi Pembebanan ultimit Pada Kolom Pier Tabel Hasil Rasio Tulangan Kolom Pier Tabel Pembebanan ultimit Pada Kolom Pier arah y Tabel Perhitungan gaya geser pada headstock Tabel Perhitungan gaya dan momen akibat berat sendiri corbel Tabel Perhitungan gaya dan momen ultimit pada corbel xxiii

16 DAFTAR NOTASI A = luas penampang bruto. A n A A t s A A v s A Ø A A A b ps pf B x B pw y Bj C c.g.c c t c c d b w = luas penampang netto. = luas penampang transformasi. = luas tulangan tarik. = luas tulangan tekan. = luas tulangan geser dalam jarak s, atau luas tulangan geser yang tegak lurus tulangan tarik lentur dalam jarak s untuk komponen struktur lentur tinggi. = luas penampang satu batang tulangan. = luas tulangan prategang. = luas baja pratergang seimbang beton tekan di flens. = luas baja prategang seimbang beton tekan di badan. = lebar muka tekan suatu komponen struktur. = lebar pile cap arah x. = lebar pile cap arah y. = berat jenis beton. = kopel resultant gaya desk beton. = centre gravity of concrete (kedudukan titik berat penampang) = jarak garis netral terhadap sisi atas penampang. = jarak garis netral terhadap sisi bawah penampang. = koefisien seret. = jarak dari serat terluar kepusat berat tulangan tarik. d = jarak dari serat tekan kepusat berat tulangan tekan. d p = jarak dari serat tekan terluar kepusat berat tulangann prategang. e = eksentrisitas gaya terhadap terhadap sumbu. E c E F s = modulus elastis beton. = modulus elastis baja. = gaya gesek pada perletakan. xxiv

17 f c f f f f f f f f f f f ci ti cs ts t b y ci ps pu py g h h a h o H p I K L LOF M o M M M M M M M M n TD MA TB EW TP r t n = kuat tekan beton yang ditetapkan. = kuat tekan beton pada saat transfer. = tegangan ijin serat tekan pada saat transfer. = tegangan ijin serat tarik pada saat transfer. = tegangan ijin serat tekan pada saat layan. = tegangan ijin serat tarik pada saat layan. = tegangan beton pada serat atas. = tegangan beton pada serat bawah. = kuat leleh tulangan non prategang yang ditetapkan. = tegangan di batang prategang pada kondisi kuat nominal. = kuat tarik tendon prategang yang ditetapkan. = kuat leleh tendon yang ditetapkan. = percepatan grafitasi. = tinggi penempang. = tebal aspal. = tebal pelat lantai jembatan. = gaya penahan geser. = momen inersia penampang yang menahan beban luar terfaktor. = faktor beban ultimit. = panjang bentang. = loss of ptrestress (kehilangan gaya prategang) = momen akibat berat sendiri. = momen akibat beban hidup kendaraan. = momen akibat beban mati tambahan. = momen akibat beban rem. = momen akibat beban angin. = momen akibat beban pejalan kaki. = momen rencana. = momen total (saat service) = kuat momen nominal. = jumlah tulangan. xxv

18 N n b n P t P MS P P P P P P R TD TP n e o u R n r S s s t T b T EQ T T T T V V S PS x y c u Wt xt y a y z b o ΣH = nilai SPT terkoreksi. = jumlah baris fondasi sumuran. = jumlah fondasi sumuran. = gaya aksial. = gaya aksial akibat beban mati. = gaya aksial akibat beban hidup kendaraan. = gaya aksil akibat beban pejalan kaki. = kuat beban aksial nominal. = gaya prategang efektif. = gaya pretegang awal. = gaya aksial terfaktor. = rasio kehilangan gaya prategang. = koefisian lawan untuk perencanaan kekuatan. = radius girasi penampang komponen struktur tekan. = jarak antar tulangan. = modulus penampang bagian atas. = modulus penampang bagian bawah. = kopel resultant gaya tarik baja. = gaya gempa/gaya geser total. = gaya tarik tulangan baja non prategang. = gaya tarik tulangan baja prategang. = gaya horizontal arah x. = gaya horizontal arah y. = kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton. = gaya geser tefaktor di penampang. = berat total struktur. = jarak antar sumuran dalam satu baris. = jarak garis netral terhadap sisi atas. = jarak garis netral terhadap sisi bawah. = jarak titik berat tendon ke sisi bawah. = jumlah gaya arah horizontal. xxvi

19 ΣP ΣM px ΣM β ρ 1 ρ min ρ ɛ ɛ mak c s Ø py = jumlah gaya arah vertikal. = jumlah momen penahan guling arah x. = jumlah momen penahan guling arah y. = konstata akuivalen blok tegangan yang tergantung dari mutui beton. = perbandingan tulangan tarik non-prategang. = perbandingan tulangan pada keadaan regangan minimum. = perbandingan tulangan pada keadaan regangan maksimum. = regangan tekan beton. = regangan pada baja tulangan. = faktor reduksi kekuatan. xxvii

20 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 : Kartu Peserta Tugas Akhir. : Diagram Mn & Pn (Breast wall) : Diagram Mn & Pn (kolom Pier) : Gambar Detail xxviii