STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE KOFFIE-POT DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT ALIA LOLITA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE KOFFIE-POT DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT ALIA LOLITA"

Transkripsi

1 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE KOFFIE-POT DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT ALIA LOLITA DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANEJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2013 Alia Lolita NIM H

4 ABSTRAK ALIA LOLITA. Strategi Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh WAHYU BUDI PRIATNA. Coffee shop merupakan salah satu jenis restoran yang dipandang sebagai salah satu tempat yang mampu mewakili gaya hidup serta kelas sosial sebagian dari masyarakat perkotaan. Persaingan bisnis De Koffie-Pot semakin ketat, karena semakin meningkatnya jumlah coffee shop yang ada di Kota Bogor. Hal tersebut yang mengharuskan pihak manajemen De Koffie-Pot mengambil keputusan yang tepat dalam memasarkan produknya agar dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar serta dapat terus mengembangkan usahanya ditengah tingginya tingkat persaingan bisnis dengan cara mencari alternatif strategi yang tepat. Tujuan penelitian ini, yakni untuk menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal dan merumuskan alternatif strategi pengembangan untuk De Koffie-Pot. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks QSP. Hasil analisis menunjukan bahwa De Koffie- Pot berada pada tahapan tumbuh dan berkembang. Hasil analisis SWOT mengidentifikasi terdapat tujuh alternatif strategi pengembangan yang dapat diterapkan oleh De Koffie-Pot. Strategi yang memiliki prioritas utama berdasarkan perhitungan matriks QSP adalah melakukan inovasi penjualan. Kata Kunci: coffee shop, De Koffie-Pot, strategi pengembangan ABSTRACT ALIA LOLITA. Business Development Strategy of De Koffie-Pot coffee shop in Bogor City, East Java. Supervised by WAHYU BUDI PRIATNA Coffee shop is one kinds of restaurant seen as one of a place which is able to represent the lifestyle and social class from a part of urban society. De koffiepot business competition is more competitive than previous time because of the increasing number of coffee shop in Bogor city. It causes the De koffie-pot management have to determine the right decision in product marketing so that it can reach more market share and can keep developing its business in the competitive business competition by creating the right alternative strategy. This research purposes are analyzing internal and external environment condition and creating the alternative of development strategy for De koffie-pot. The method which is used in this research are IFE matrix, EFE matrix, IE matrix, SWOT matrix, and QSPM. The analyzing result showed that De koffie-pot is in growing and developing stage. The result of SWOT analysis identified that there are seven alternative of development strategy which could be applied by De koffie-pot. The strategy with an important priority based on QSPM calculation is doing a sales innovation. Keyword: coffee shop, De Koffie-Pot, development strategy

5 v STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE KOFFIE-POT DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT ALIA LOLITA Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANEJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

6 vi

7 vii Judul Skripsi Nama NIM : Strategi Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat : Alia Lolita : H Disetujui oleh Dr Ir Wahyu Budi Priatna, MSi Pembimbing Diketahui oleh Dr Ir Nunung Kusnadi, MS Ketua Departemen Tanggal Lulus:

8 viii PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013 ini ialah strategi dan kebijakan bisnis, dengan judul Strategi Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ir Lukman M. Baga MA.Ec selaku dosen pembimbing akademik dan Dr Ir Wahyu Budi Priatna, MSi selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih penulis juga ucapkan kepada Yanti Nuraeni Muflikh, SP, M.Agribuss dan Anita Primaswari Widhiani, SP, MSi selaku dosen penguji utama dan dosen penguji perwakilan Departemen Agribisnis. Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak manajemen De Koffie-Pot yang telah meluangkan waktunya serta telah mendukung proses penelitian ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan dukungan yang diberikan. Terima kasih kepada teman satu bimbingan, sahabat-sahabat Agribisnis 46, serta teman-teman Tingkat Persiapan Bersama dan teman-teman asrama atas dukungan dan semangat yang diberikan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Juli 2013 Alia Lolita

9 ix DAFTAR ISI DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xi DAFTAR LAMPIRAN xi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 5 Manfaat Penelitian 5 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 5 TINJAUAN PUSTAKA 5 KERANGKA PEMIKIRAN 6 Kerangka Pemikiran Teoritis 9 Kopi dan Coffee Shop 9 Restoran 9 Konsep Strategi 10 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan 11 Analisa Lingkungan Usaha 13 Alat Analisis 19 Kerangka Pemikiran Operasional 20 METODE PENELITIAN 23 Lokasi dan Waktu Penelitian 23 Jenis dan Sumber Data 23 Metode Penentuan Responden 23 Metode Pengumpulan Data 23 Metode Pengolahan dan Analisis Data 24 Matriks IFE dan EFE 25 Matriks IE 27 Matriks SWOT 27 Matriks QSP 28 KONDISI UMUM 30 De Koffie-Pot 30 Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur Organisasi 32 STP 33 ANALISIS LINGKUNGAN USAHA 33 Analisis Lingkungan Eksternal 33 Lingkungan Politik dan Hukum 33 Lingkungan Ekonomi 34 Lingkungan Sosial 34

10 x Lingkungan Teknologi 35 Lingkungan Industri 35 Analisis Lingkungan Internal 37 Manajemen SDM 37 Pemasaran 38 Produksi/Operasi 39 Keuangan 39 Penelitian dan Pengembangan 40 Sistem Informasi Manajemen 40 FORMULASI STRATEGI 40 Tahap Masukan 40 Identifikasi Faktor Eksternal 40 Identifikasi Faktor Internal 41 Analisis Matriks EFE (Internal Factor Evaluation) 41 Analisis Matriks IFE (External Factor Evaluation) 43 Tahap Pencocokan 44 Analisis Matriks IE (Internal-External) 45 Analisis Matriks SWOT 46 Tahap Keputusan 49 Analisis Matriks QSP 49 SIMPULAN DAN SARAN 50 DAFTAR PUSTAKA 51 LAMPIRAN 53 RIWAYAT HIDUP 58

11 xi DAFTAR TABEL 1. Perkembangan volume dan nilai Ekspor Kopi di Indonesia tahun Coffee Shop di sekitar coffee shop De koffie-pot 2 3. Analisis Matriks EFE Analisis Matriks IFE Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan Penilaian Bobot Faktor internal Perusahaan Matriks IE Matriks SWOT Matriks QSP Perkembangan Restoran dan Rumah Makan di Kota Bogor Berdasarkan Jenis Hidangan yang disajikan pada tahun Identifikiasi Faktor Eksternal Identifikasi Faktor Internal Hasil Analisis Matriks EFE Hasil Analisis Matriks IFE 44 DAFTAR GAMBAR 1. Rata-rata penjualan De Koffie-Pot per bulan tahun Rata-rata pengunjung De Koffie-Pot per minggu tahun Model Komprehensif Proses Manajemen Strategis Langkah-Langkah dalam pemasaran terarah Model Lima Kekuatan Porter Kerangka Pemikiran Operasional Struktur organisasi De Koffie-Pot Matriks IE Matriks SWOT 46 DAFTAR LAMPIRAN 1. Data Perkembangan Wisatawan Kota Bogor Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB Pendapatan per Kapita Kota Bogor Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun Hasil Perhitungan Matriks EFE Hasil Perhitungan Matriks IFE Hasil Perhitungan Matriks QSP 56

12 0

13 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kopi adalah sejenis minuman yang melalui proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Minuman non alkohol ini sudah dikenal masyarakat Indonesia secara turun temurun dan masyarakat sudah menganggap bahwa meminum kopi merupakan suatu kebiasaan. Aroma harum, rasa khas nikmat, serta khasiatnya yang dapat menyegarkan badan menjadikan kopi digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya di Kota Bogor. Dulu kopi dikenal sebagai minuman yang dikhususkan untuk orang tua. Namun seiring dengan perkembangan aneka teknik pembuatan kopi, kopi pun digemari oleh seluruh kalangan. Kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup, khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar. Bahkan kopi sekarang menjadi populer dikalangan anak muda dan juga kalangan bisnis, sehingga harganya menjadi sangat mahal. Kopi merupakan tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan, bukan hanya sebagai sumber penghasilan rakyat, kopi juga menjadi andalan ekspor dan sumber pendapatan devisa. Volume nilai ekspor kopi Indonesia ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Perkembangan volume dan nilai ekspor kopi di Indonesia tahun a Tahun b Volume (ton) c Nilai (US$) a Sumber : Departemen Pertanian 2010; b ton ; c US$ Di Indonesia, kopi bukan hanya menjadi komoditas andalan perkebunan dalam hal ekspor tetapi juga sangat digemari oleh penduduk. Produk kopi olahan saat ini tidak hanya berupa kopi bubuk (roast and ground) tetapi telah terdapat berbagai diversifikasi produk kopi olahan seperti kopi instant, kopi three in one, minuman kopi dengan berbagai rasa seperti vanilla, cocoa, dan lainnya. Selain itu, terdapat pula berbagai minuman kopi olahan seperti espresso, latte, cappucino, moccacino, dan lainnya. Peningkatan konsumsi kopi domestik Indonesia, selain didukung dengan pola sosial masyarakat dalam mengkonsumsi kopi, juga ditunjang dengan harga yang terjangkau, kepraktisan dalam penyajian serta keragaman rasa atau citarasa yang sesuai dengan selera konsumen. Tingkat konsumsi kopi dalam negeri pada tahun 1989 berdasarkan hasil survei LPEM UI sebesar 0,5 kilogram/kapita/tahun. Tetapi telah terjadi peningkatan sampai dengan tahun 2013 konsumsi kopi domestik diperkirakan telah mencapai 1,0 kilogram/kapita/tahun. 1 1 [AEKI]. Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia [Internet]. [diacu 2013 Jun 20]. Tersedia dari:

14 2 Restoran yang saat ini berkembang di Kota Bogor, yakni restoran yang menyediakan hidangan utama berupa kopi atau biasa dikenal dengan coffee shop. Coffee shop merupakan salah satu jenis restoran yang dipandang sebagai salah satu tempat yang mampu mewakili gaya hidup serta kelas sosial sebagian masyarakat perkotaan. Coffee shop biasanya dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul dan bersantai bersama teman dan keluarga diakhir pekan atau sekedar untuk melepas kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Bahkan tidak jarang kalangan eksekutif dan profesional yang memanfaatkan tempat ini sebagai alternatif tempat untuk menjamu rekan bisnis dan kolega dalam pertemuan yang bersifat informal. Suasana yang nyaman, rasa dan variasi menu serta fasilitas pendukung yang ditawarkan merupakan beberapa alasan yang menjadikan coffee shop pilihan tempat untuk berkumpul. Di Kota Bogor terdapat banyak coffee shop modern yang dapat menjadi pesaing seperti Starbucks, Coffee Toffee, dan banyak coffee shop lainnya. Selain itu juga terdapat banyak kafe yang menjual minuman kopi layaknya coffee shop seperti Kedai Telapak, Coffee Time, dan kafe lainnya yang membedakan adalah produk yang ditawarkan kafe tidak hanya kopi namun sangat beragam dari makanan dan minuman. Sebagai unit usaha restoran, bisnis tersebut merupakan usaha yang memiliki orientasi dalam memperoleh keuntungan melalui penjualan terhadap konsumen. Tabel 2. Coffee shop di Sekitar Coffee shop De Koffie-Pot a Jenis Coffee Shop Alamat Starbuck Coffee Mall Botani Square Coffee Toffee Jalan Indraprasta Kopi Ranin Jalan Bangbarung a Sumber: data primer diolah (2013) De Koffie-Pot merupakan pelopor coffee shop di Kota Bogor yang telah berdiri sejak Desember 2004 dibawah naungan PT Tanata Eka Sejahtera. Lokasi coffee shop De Koffie-Pot yang berada di kawasan kuliner Kota Bogor, yaitu seputaran Taman Kencana mampu mendukung bisnis ini sehingga ramai oleh pengunjung. Keberadaan De Koffie-Pot yang sudah lama juga didukung dengan adanya pemasok kopi sebagai bahan baku utama yang telah terjamin ketersediaanya. Seiring dengan perkembangan zaman tidak hanya De Koffie-Pot saja yang memiliki ciri khas dalam aneka hidangan dan tempat yang nyaman, semakin banyak munculnya pesaing bisnis seperti coffee shop maupun kafe akan menyebabkan timbulnya persaingan bisnis kuliner di Kota Bogor semakin ketat. Munculnya pesaing baru menuntut pihak manajemen De Koffie-Pot harus menyusun strategi baru dalam mempertahankan bisnisnya. Hadirnya para pesaing baru menyebabkan pihak manajemen De Koffie-Pot membutuhkan alternatif strategi dalam memanfaatkan peluang dan mendapatkan konsumen. Strategi yang dapat digunakan pihak manajemen De Koffie-Pot, yaitu strategi pengembangan yang bermanfaat dalam meningkatkan penjualan produk kedepannya.

15 3 Perumusan Masalah De Koffie-Pot merupakan salah satu coffee shop yang menjadi pilihan kuliner para wisatawan dan juga masyarakat di Kota Bogor. Hal ini didukung dengan keberadaan De Koffie-Pot yang mampu tetap bertahan selama sembilan tahun usaha ini berjalan. Menurut Damanik (2008) berdasarkan penelitian yang telah dilakukannya menunjukan dari 26 orang yang menjadi responden menyatakan akan berkunjung kembali ke De Koffie-Pot dan puas atas pelayanan yang diberikan oleh De Koffie-Pot. Keberadaan para pesaing dapat mempengaruhi kelancaran bisnis pada De Koffie-Pot. Berdasarkan penelitian terdahulu di De Koffie-Pot pengunjung yang datang berkisar umur tahun dengan pendapatan rata-rata diatas Rp Adapun alasan para pengunjung datang salah satunya adalah karena tempat De Koffie-Pot yang nyaman bagi para pengunjung. Adanya penelitian terdahulu mengenai keputusan pembelian pada konsumen yang telah dilakukan di De Koffie-Pot menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen untuk berencana mengembangkan usahanya di tengah persaingan kafe atau coffee shop yang semakin ketat sebagai bentuk pelayanan yang lebih baik bagi para pengunjung dari De Koffie-Pot. Persaingan bisnis De Koffie-Pot dengan para pesaingnya semakin ketat, hal ini diakibatkan minimnya hambatan masuk industri dari pihak pemerintah Kota Bogor yang akan berpengaruh terhadap semakin banyaknya berdiri coffee shop dan kafe baru di Kota Bogor. Selain itu, teknologi yang masih sederhana pada De Koffie-Pot juga mengakibatkan pesaing-pesaing baru menjadi lebioh unggul jika dibandingkan De Koffie-Pot. Semakin berkembangnya kafe dan coffee shop lain akan berpengaruh pada penurunan pendapatan perusahaan yang diterima oleh De Koffie-Pot. Pendapatan yang menurun mengakibatkan keuntungan yang didapatkan oleh pihak manajemen pun akan berkurang. De Koffie-Pot memiliki target penjualan sebesar Rp per bulannya. Target ini merupakan target baru dari De Koffie Pot yang sampai saat ini belum tercapai, dimana De Koffie- Pot pada awalnya telah memiliki target awal Rp per bulan saat tahun 2012 dan target tersebut telah tercapai pada bulan Desember Dalam mencapai target penjualan barunya De Koffie-Pot merencanakan akan menerapakan alternatif strategi pengembangan pada bisnisnya. Hal ini dikarenakan adanya potensi pasar yang dimiliki oleh De Koffie-Pot, potensi pasar ini dapat dilihat pada adanya peningkatan pada jumlah penduduk Kota Bogor. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor jumlah penduduk di Kota Bogor terus mengalami peningkatan sampai tahun 2011 dengan data terakhir terdapat jiwa penduduk. Bukan hanya ada peningkatan penduduk di Kota Bogor, namun adanya peningkatan jumlah wisatawan yang datang (lampiran 1) juga menjadi target atau sasaran bagi De Koffie-Pot. Rata-rata penjualan De Koffie-Pot dari bulan Januari sampai dengan Desember pada tahun 2012 dapat dilihat pada Gambar 1.

16 4 Gambar 1 Rata-Rata Penjualan De Koffie-Pot per bulan tahun 2012 (Manajemen De Koffie-Pot) Masalah lain yang dihadapi oleh De Koffie-Pot adalah belum tercapainya target pengunjung setiap minggunya. Loyalitas pelanggan dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang datang ke De Koffie-Pot. De Koffie-Pot mempunyai target pengunjung setiap minggunya, tetapi target tersebut belum dapat tercapai. Target pengunjung ini ditentukan dengan melihat dari rata-rata pengunjung yang datang setiap tahunnya dan juga dilihat dari perhitungan penerimaan yang akan diterima oleh pihak De Koffie-Pot. Target pengunjung ini akan berpengaruh terhadap penerimaan yang akan diterima oleh pihak De Koffie- Pot. Belum tercapainya target pengunjung yang datang ke De Koffie-Pot dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Rata-Rata Pengunjung De Koffie-Pot Per Minggu Tahun 2012 (Manajemen De Koffie-Pot) Selain itu, dalam manajemen sumber daya manusia De Koffie-Pot terdapat permasalahan mengenai pembagian kerja pada karyawan. Pembagian kerja yang terdapat di De Koffie-Pot belum sesuai dengan struktur organisasi yang dimiliki, dimana masih adanya double job pada karyawan. Salah satunya dapat dilihat pada store manager yang juga mencakup menjadi barista. Selain adanya double job

17 pada karyawan belum terdapatnya bagian khusus pemasaran dalam manajemen De Koffie-Pot menyebabkan pemasaran yang dilakukan oleh pihak manajemen belum optimal. De Koffie-Pot memerlukan pengembangan dengan melakukan penambahan sumberdaya manusia sebagai tenaga kerja pada beberapa bagian yang akan ditambahkan dalam perbaikan manajemen. Beberapa permasalahan yang ada menyebabkan pihak manajemen harus mengambil keputusan yang tepat dalam memasarkan produknya agar dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar serta dapat terus mengembangkan usahanya ditengah tingginya persaingan bisnis coffee shop dan restoran-restoran lain, dengan cara mencari alternatif strategi yang tepat bagi pihak De Koffie-Pot. Berdasarkan pemaparan kondisi yang sudah dijelaskan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kondisi lingkungan internal yang dihadapi oleh De Koffie- Pot? 2. Bagaimanakah kondisi lingkungan eksternal yang dihadapi oleh De Koffie- Pot? 3. Bagaimana alternatif strategi pengembangan yang tepat yang dapat diterapkan bagi De Koffie-Pot? 5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi kondisi lingkungan internal yang dihadapi oleh De Koffie- Pot. 2. Mengidentifikasi kondisi lingkungan eksternal yang dihadapi oleh De Koffie-Pot. 3. Merumuskan strategi pengembangan yang tepat untuk De Koffie-Pot agar dapat bersaing dengan restoran atau pesaing lainnya. Manfaat Penelitian Bagi pihak manajemen, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan alternatif terbaik dalam mengembangkan strategi pengembangan De Koffie-Pot dan di masa yang akan datang dapat meningkatkan penjualan produk yang di tawarkan oleh De Koffie-Pot. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada De Koffie-Pot, menyusun strategi pengembangan yang tepat berdasarkan matriks SWOT yang dapat diterapkan oleh De Koffie-Pot, serta menyusun strategi pengembangan yang paling prioritas dengan menggunakan matriks QSP. Untuk

18 6 implementasinya diserahkan sepenuhnya kepada manajemen De Koffie-Pot sebagai pengambil keputusan akhir. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka merupakan ulasan singkat, jelas, dan sistematis mengenai penelitian-penelitian terdahulu sesuai dengan penelitian yang diteliti. Tinjauan pustaka berfungsi untuk melakukan perbandingan dari karya ilmiah yang memiliki judul atau tema yang sama dengan karya ilmiah yang akan dikembangkan. Berdasarkan penelitian terdahulu dalam merumuskan strategi yang akan diterapkan oleh suatu perusahaan, hal pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan, untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta mengetahui peluang dan ancaman yang dimiliki serta dihadapi. Lingkungan internal yang mempengaruhinya, antara lain sumberdaya manusia, pemasaran, keuangan dan produksi, sedangkan untuk lingkungan eksternal, antara lain pemasok, pelanggan, pesaing, ekonomi, sosial-budaya, teknologi, dan politik. Analisis Faktor Internal Usaha Selain mengacu pada penelitian terdahulu mengenai strategi pengembangan usaha, penelitian ini juga melihat pada penelitian terdahulu mengenai De Koffie- Pot yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi sebuah usaha dan dapat dipengaruhi oleh sebuah usaha. Faktor internal turut mempengaruhi kemajuan sebuah usaha. Penelitian yang mengkaji mengenai faktor internal di coffee shop De Koffie-Pot adalah penelitian yang dilakukan oleh Listyari (2006) dan Luqman (2008). Penelitian Listyari (2006), menganalisis mengenai Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Coffee shop De Koffie Pot. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Analisis Deskriptif, Importance Peformance Analysis, Analisis Tingkat Kesesuaian, dan Customer Satisfaction Index. Hasil yang diperoleh menunjukkan karakteristik pengunjung De Koffie Pot adalah perempuan (55 persen), berusia antara tahun, dan belum menikah. Pertimbangan awal mengunjungi adalah karena tempat yang nyaman (73 persen), sebanyak 56,4 persen responden mengatakan bahwa mereka melakukan kunjungan di waktu libur atau akhir pekan. Sebanyak 89 persen responden menyatakan merasa puas terhadap kinerja yang dilakukan oleh De Koffie Pot dan sebanyak 98 persen responden mengatakan akan datang untuk berkunjung kembali. Luqman (2008) berjudul Sensitivitas Harga Serta Pengembangan Produk dan Layanan di De Koffie Pot Coffee Shop, Bogor. Penelitian ini hanya mengukur sensitivitas harga untuk minuman Caramel Machiatto dan minuman Espresso. Pemilihan kedua minuman tersebut karena Caramel Machiatto mempunyai tingkat penjualan tertinggi dan Espresso mempunyai tingkat penjualan terendah. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas harga, rentang harga yang dapat diterima konsumen berada pada harga antara Rp sampai Rp sedangkan harga Rp merupakan harga ideal yang dapat ditetapkan oleh manajemen De Koffie - Pot untuk minuman Caramel Machiatto. Harga ideal

19 yang dapat ditetapkan De Koffie - Pot untuk minuman Espresso berada pada tingkat harga Rp Kualitas (quality) layanan yang diprioritaskan sesuai dengan bobot absolut persyaratan pelanggan antara lain layanan hotspot, rasa dan kepekaan pramusaji terhadap kebutuhan pengunjung, serta penataan interior dan eksterior coffee shop. Prioritas persyaratan teknik yang perlu ditingkatkan manajemen De Koffie - Pot untuk mempertahankan konsumen sesuai dengan bobot absolut persyaratan teknik antara lain pelayanan, pembersihan, dan penyajian peralatan. Urutan prioritas persyaratan teknik yang perlu ditingkatkan sesuai dengan bobot relatif persyaratan teknik antara lain pelayanan, pembersihan, dan penyajian peralatan. Saran yang dapat direkomendasikan untuk manajemen De Koffie Pot antara lain manajemen De Koffie - Pot dapat menaikkan harga Caramel Machiatto dan Espresso, namun sebaiknya peningkatan harga tidak melebihi rentang harga pada daerah antara OPP dan IPP. Pihak manajemen sebaiknya meningkatkan kualitas produk dan layanan dengan cara menciptakan produk yang mempunyai rasa khas, meningkatkan kualitas pelayanan pramusaji dengan memberikan pelatihanpelatihan, dan memberikan fasilitas hotspot secara gratis kepada konsumen. Penelitian lanjutan mengenai daya saing coffee shop De Koffie Pot diperlukan mengingat tingkat persaingan di bidang cafe dan coffee shop semakin ketat. Analisis Faktor Eksternal Usaha Faktor lain yang dapat mempengaruhi sebuah usaha adalah faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor yang berpengaruh terhadap sebuah usaha tetapi tidak dapat dipengaruhi oleh usaha tersebut. Penelitian yang membahas mengenai faktor eksternal pada kopi adalah penelitian yang dilakukan oleh Meikhal Saputra (2010) dengan judul penelitian adalah Analisis Respon Produksi, Permintaan Domestik dan Penawaran Ekspor Kopi Robusta Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis respon produksi kopi Robusta Indonesia terhadap harga, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan domestik kopi Robusta Indonesia, menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi penawaran ekspor kopi Robusta Indonesia. Sedangkan, data yang digunakan sebagai bahan analisis dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data deret waktu (time series). Data deret waktu meliputi data tahunan selama 17 tahun ( ). Data yang digunakan meliputi data harga pupuk, luas lahan, volume eskpor tahun sebelumnya, harga domestik, harga substitusi, populasi, harga ekspor, dummy krisis. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa produksi harga kopi dari tahun ke tahun yang meningkat sebesar 3.14 per tahun. Peningkatan produksi kopi ini lebih banyak disebabkan oleh peningkatan luas areal tanpa oleh produktivitas. Keadaan ini juga terlihat dari pengaruh yang nyata luas areal terhadap produksi. Selain itu perubahan produksi juga dipengaruhi oleh peubah harga domestik dan kondisi perekonomian Indonesia. Konsumsi kopi dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Peningkatan konsumsi ini disebabkan jumlah penduduk yang meningkat dan juga disebabkan oleh peningkatan harga kakao. Ekspor kopi berfluktuasi dengan kecenderungan yang meningkat dengan rata-rata 0.67 persen. Harga ekspor kopi dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Indonesia dan volume ekspor lag satu tahun sebelumnya. Sementara harga ekspor dan harga domestik tidak menyebabkan peningkatan pada ekspor kopi. 7

20 8 Strategi Pengembangan Usaha Lazuardi (2008) mengenai Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Restoran Macaroni Panggang (MP) Bogor. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap aktivitas MP, mengidentifikasi faktor internal yang menjadi kekuatan serta kelemahan MP dalam mencapai tujuannya, dan menganalisis alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan bagi MP dalam pengembangan usaha restoran berbasis modern. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah matrik EFE, IFE, IE, SWOT, dan QSPM. Berdasarkan hasil analisis matrik EFE, peluang terbesar adalah semakin banyak wanita yang bekerja sehingga menambah permintaan makanan jadi dan ancaman utamanya adalah tingkat persaingan yang cukup tinggi. Hasil analisis matrik IFE adalah bahwa kekuatan terbesar adalah pelayanan konsumen yang memuaskan, sedangkan kelemahan utama adalah pemasaran dan promosi yang cenderung pasif. Analisis matrik IE menempatkan perusahaan berada dalam kuadran V atau berada dalam posisi pertahankan dan pelihara. Strategi yang bisa diterapkan adalah strategi penetrasi pasar dan pengambangan produk. Hasil dari analisis SWOT didapatkan delapan alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh restoran MP yaitu: 1) Menjalin kerjasama dengan biro-biro perjalanan wisata yang ada di Kota Bogor untuk meningkatkan pelanggan dari luar Bogor, 2) Melayani pangsa pasar menengah kebawah, 3) Mulai menerapkan teknologi informasi, 4) Melakukan pemasaran dan promosi yang lebih gencar melalui internet, media elektronik (radio), dan media cetak (koran, majalah) yang memungkinkan biaya untuk pemasaran dapat lebih ditekan, 5) Memperluas pasar dengan membuka cabang baru di daerah Bogor, 6) Menawarkan potongan harga di jam-jam khusus, 7) Meningkatkan loyalitas pelanggan, 8) Pihak manajemen membentuk bagian khusus yang menangani bagian pemasaran. Hasil analisis QSPM menunjukkan bahwa strategi yang menjadi prioritas utama adalah untuk dijalankan oleh restoran MP adalah memperluas pasar dengan membuka cabang baru di daerah Bogor. Siahaan (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Strategi Pengembangan Usaha Restoran Rice Bowl di Botani Square, Bogor memiliki tujuan penelitian diantaranya adalah mengkaji strategi usaha yang telah dilakukan oleh Restoran Rice Bowl di Botani Square, menganalisis faktor eksternal dan internal, serta mengkaji alternatif strategi yang paling sesuai dengan Restoran Rice Bowl di Botani Square dalam mengembangkan usahanya. Metode analisis dan pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif berupa analisis lingkungan umum dan industri perusahaan. Selain itu dilakukan analisis formulasi strategi yaitu Matriks IFE, EFE, IE, SWOT, dan QSPM. Berdasarkan hasil analisis matriks IE diperoleh informasi bahwa posisi usaha Restoran Rice Bowl di Botani Square ini dalam kuadran V yaitu jaga dan pertahanakan, dengan alternatif strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Adapun prioritas utama yang direkomendasikan kepada perusahaan berdasarkan analisis matriks SWOT dan QSPM adalah strategi menjaga kualias produk makanan dan layanan konsumen. Penelitian ini mengambil topik Analisis Strategi Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot. Perbedaan dari penelitian terdahulu adalah masalah

21 yang dihadapi oleh coffee shop tidak sama dengan penelitian terdahulu salah satunya permaslaahan dalam mencapai target penjualan yang baru. Sedangkan persamaan penelitian saat ini dengan terdahulu adalah membahas mengenai strategi-strategi suatu usaha restoran dengan menggunakan bauran pemasaran, kemudian mencari alternatif strategi pengembangan untuk mencapai tujuan restoran. Alat analisis yang digunakan untuk mencari alternatif strategi ini adalah matriks SWOT dan QSPM. Berdasarkan matriks SWOT akan diperoleh gambaran tentang alternatif strategi yang di ambil untuk memaksimalkan peluang dan kekuatan dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Sedangkan dengan matriks QSP akan dapat memprioritaskan alternatif strategi terlebih dahulu yang akan diterapkan oleh perusahaan. 9 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian mengenai strategi pengembangan usaha coffee shop De Koffie- Pot ini memiliki beberapa konsep pemikiran yang merupakan teori pendukung secara konseptual. Kopi dan Coffee Shop Kopi merupakan tanaman perkebunan yang berasal dari Afrika, yaitu di daerah pegunungan di Ethiopia. Namun, kopi baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut dikembangkan di oluar daerah asalnya yaitu di Yaman bagian selatan Jazirah Arab. Dengan seiring perkembangan teknologi, biji kopi dimanfaatkan menjadi minuman kopi. Dari sinilah muncul istilah kedai kopi atau coffee shop. Coffee shop yang dulu hanya terdapat dikawasan Eropa, Jazirah Arab dan Amerika, saat ini telah menyebar ke berbagai negara di dunia dan bersama inipun semakin berkembang teknik-teknik menyajikan minuman kopi. Menyajikan kopi saat ini lebih dari sekedar menyeduh bubuk kopi dengan air panas lalu ditambahkan gula atau susu. Kopi bisa disajikan dengan berbagai cara seiring dengan berkembangnya aneka teknik pembuatan kopi, sehingga mempengaruhi penjualan kopi pun ikut meningkat. Coffee shop adalah suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasanya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasa mendapatkan makanan dan coffee break secara cepat dengan harga yang cukupan. Pada umumnya sistem pelayanan yang terdapat di coffee shop adalah dengan American service. Pada pelayanan ini yang diutamakan adalah kecepatannya. Ready on plate service, adalah salah satu bentuk pelayanan coffee shop yang berarti makanan dan minuman yang ditawarkan sudah diatur dan disiapkan diatas piring atau cangkir. Biasanya bentuk penyajian yang dilakukan juga bisa dengan cara buffet atau prasmanan. 2 2 Munavitz, S. Pengertian dan Klasifikasi Rumah Makan atau Restoran [Internet]. [diacu 2013 Feb 20]. Tersedia dari:

22 10 Restoran Restoran merupakan suatu usaha yang dikelola komersial yang menyediakan pelayanan jasa makanan dan minuman. (Soekresno dalam Ratnasari 2009). Menurut Diktat Tata Hidangan tahun 2005, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan restoran adalah suatu ruangan atau tempat dimana tamu dapat membeli makanan maupun minuman. Berdasarkan tingkat keorisinilannya, restoran dapat dibedakan menjadi 10 jenis menurut Torsina dalam Ratnasari (2009) : 1. Familiy Conventional Restoran semacam ini menghidangkan makanan dan minuman yang tradisional bagi tradisi keluarga. Restoran ini mementingkan suasana dan dari segi harga yang cukup bersahabat. Dalam segi pelayanan dan dekorasi terbilang cukup sederhana. Dengan tujuan untuk menarik lebih banyak keluarga dalam satu rombongan beserta relasi atau kenalannya. 2. Fast Food Restoran siap saji ini memiliki keterbatasan dalam jenis menu yang disajikan, dan dekorasi ruang yang mendominasi warna-warna utama dan terang. Dari segi harga tidak terlalu mahal. Restoran jenis ini berhubungan dengan Eat-In (makan di restoran) dan take out (dibawa keluar atau pulang). Restoran ini lebih mengutamakan banyak pelanggan dan paling banyak diusahakan oleh para pelaku restoran di Indonesia dewasa ini. 3. Kafetaria Jenis restoran ini, biasanya terdapat di gedung-gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan, sekolah atau pabrik-pabrik. Menu yang disajikan berganti-ganti setiap harinya dengan harga yang cukup ekonomis. Tipe penyajian swalayan dengan menu agak terbatas seperti menu-menu yang disajikan di rumah. 4. Gourmet Restoran ini mengutamakan penyediaan dan pelayanan makanan dan minuman yang sifatnya khusus, di mana pelayanan dan jenis makanan yang dihidangkan termasuk eksklusif. Biasanya pelayanan dan harga makanan dan minuman yang dihidangkan sesuai dengan kualitas. Oleh karena itu restoran semacam ini termasuk restoran golongan mewah atau diperuntukkan bagi golongan VIP. 5. Etnik Restoran ini menyajikan masakan dari daerah (suku atau Negara) yang spesifik. Misalnya: masakan Jawa Timur, Manado, Cina, India, Timur Tengah dan lain-lain. Pakaian seragam dari pelayannya disesuaikan dengan daerah asal makanan dan minuman. Dekorasi tempat dan ruangan menggambarkan suasana etnik tertentu. 6. Speciality Restaurants Restoran ini menyajikan menu yang khas, berkualitas, dan menarik perhatian. Harga yang relatif mahal. Tempat dan lokasi biasanya jauh dari pusat keramaian yang ditunjukkan untuk wisatawan atau orang-orang yang ingin mentraktir teman, keluarga, partner bisnis dalam suasana yang khas dan unik.

23 7. Buffet Ciri utama buffet adalah berlakunya satu harga untuk makan sepuasnya apa yang disajikan dalam buffet. Produk minumana berupa wine, linquor, dan bir yang dapat dipesan dengan khusus. Display makanan cukup memegang peranan penting dalam promosi. 8. Coffee Shop Ciri khas dari restoran ini adalah tempat duduk yang berganti-ganti dengan cepat untuk menandakan suasana tidak formal dan pelayanan makan cepat saji. Lokasi dan tempat utama berada di sekitar gedung perkantoran, pabrikpabrik, dan pusat perbelanjaan dengan traffic pejalan yang tinggi. Menu utama yang ditujukan disini adalah untuk coffee break. 9. Snack Bar Restoran ini ditunjukkan untuk orang-orang yang ingin jajanan dan makanan kecil. Ruangan biasanya lebih kecil tetapi bisa memperoleh volume penjualan yang lumayan besar. Banyak menawarkan pesanan takeout. Dekorasi tempat sederhana serta ukuran kecil hanya untuk beberapa orang. 10. Drive In Drive Thru or Parking Restoran ini melayani pembelian dengan diantar hingga ke mobilnya, pesanan diantar sampai ke mobil untuk eat-in (sementara parkir) atau take away dengan kemasan makanan yang dibungkus lebih praktis. Lokasi sesuai dengan tempat parkir baik motor maupun mobil. Konsep Strategi Istilah strategi dalam bidang manajemen pertama kali diperkenalkan oleh Drucker. Menurut Drucker dalam Siahaan (2008) yang didefinisikan sebagai semua keputusan pada sasaran bisnis dan pada cara untuk mencapai sasaran tersebut.strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang berasal dari kata stratos yang berarti militer dan ag yang berarti memimpin. Kata strategi pada awalnya merupakan istilah dalam bidang kemiliteran bukan manajemen. Menurut Hunger dan Wheelen (2003) definisi dari manajemen strategi ialah serangkaian keputusan dan tindakan manajenerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. 1. Konsep Manajemen Strategis Manajemen strategis dapat didefinisikan juga sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusankeputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya (David, 2009). Dengan demikian manajemen strategi dapat digunakan dalam merumuskan suatu permasalahan suatu organisasi dan merencanakan strategi yang akan di implementasikan serta mengevaluasi suatu keputusan strategi. Peter Drucker dalam David (2009) mengatakan bahwa tugas utama manajemen strategis adalah memahami secara utuh misi sebuah bisnis, yaitu dengan menanyakan, apakah bisnis kita?. Ini mengarah pada penetapan tujuan-tujuan, pengembangan strategi, dan pengambilan keputusan saat ini untuk hasil di masa depan. Menurut Glueck dan Jauch (1990) menggambarkan manajemen strategis sebagai arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada suatu strategi atau strategistrategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. 11

24 12 2. Proses Manajemen Strategi Proses manajemen strategis merupakan alur dimana penyusun strategis menentukan sasaran dan menyusun strategi. Proses manajemen strategis menurut David (2009), terdiri dari tiga tahap, yaitu : a. Perumusan strategi Perumusan strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengindentifikasikan peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. b. Penerapan strategi Penerapan strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi c. Penilaian strategi Tahap ini adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis, dimana manajemen sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini. Terdapat tiga aktivitas dasar dalam penilaian strategi, yaitu meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, mengukur kinerja atau prestasi, dan mengambil tindakan korektif. Melakukan Audit Eksternal Mengemba ngkan pernyaan visi&misi Melaku kan Audit Internal Menetap kan Sasaran Jangka Panjang Merumus kan mengeva luasi dan Memilih Strategi Implemen tasi Strategis Isu-Isu Manajemen Implemen tasi Strategis Isu-Isu Pemasaran, Keuangan, Akuntansi, Litbang Mengukur dan Mengeva luasi kinerja Gambar 3. Model Komprehensif Proses Manajemen Strategis Sumber: David (2009)

25 3. Jenis-jenis Strategi Menurut Glueck dan Jauch (1990), strategi adalah rencana yang disatukan, luas, dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Strategi alternatif yang dapat digunakan oleh perusahaan dapat dikelompokan menjadi 11 tindakan, yaitu integrasi kedepan, integrasi kebelakang, integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi yang terkait, diversifikasi tak terkait, penciutan, divestasi dan liquidasi (David 2009). Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan dan tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut (David, 2009). Pernyataan visi menjawab pertanyaan Apa yang ingin kita capai?. Visi menggambarkan cita-cita perusahaan ke depan dan mengarahkan misi perusahaan. Misi adalah pernyataan jangka panjang mengenai tujuan yang membedakan suatu bisnis dari usaha lain yang serupa. Pernyataan misi menjawab pertanyaan Apa bisnis kita?. Misi dijadikan sebagai standar dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi. Tujuan merupakan pusat dari kegiatan perusahaan yang digunakan sebagai penilai prestasi perusahaan. Tujuan berperan penting dalam perumusan dan implementasi strategi perusahaan, karena itu manajemen puncak haru mampu merumuskan, melembagakan, mengkombinasikan dan menguatkan tujuan perusahaan melalui perusahaan. 13 Analisis Lingkungan Usaha Analisis lingkungan merupakan suatu kegiatan monitoring, evaluasi, dan desiminasi informasi dari lingkungan luar dan lingkungan dalam kepada elemenelemen kunci manajemen perusahaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis, baik eksternal maupun internal, yang akan menentukan masa depan perusahaan (Hunger dan Wheleen 2003). Analisis lingkungan pada dasarnya mencangkup analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan internal perusahaan adalah lingkungan yang berada di dalam kendali perusahaan terdiri dari variable-variabel yang dimiliki perusahaan, mencangkup struktur, kultur, dan sumber daya perusahaan yang merupakan kekuatan kunci. Lingkungan internal memberikan kekuatan dan kelemahan yang sesungguhnya berada di dalam kontrol perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan adalah lingkungan yang berada di luar kendali perusahaan, terdiri dari variabel-variabel di luar organisasi yang memberikan peluang dan ancaman. 1. Analisis Lingkungan Internal Analisis internal perusahaan dikenal juga dengan nama analisis profil perusahaan. Analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengamati kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Kekuatan merupakan potensi yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang muncul dari luar.

26 14 Sedangkan kelemahan adalah segala keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan dan harus terus diperbaiki agar perusahaan mampu bersaing di pasar. Adapun lingkungan internal perusahaan tersebut dilihat dari analisis fungsional. Analisis Fungsional merupakan salah satu cara yang paling sederhana untuk memahami dan menganalisis lingkungan internal perusahaan. Secara pedekatan fungsional lingkungan internal perusahaan terdiri dari pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen. Beberapa komponen dalam lingkungan internal, yaitu : a. Aspek Manajemen Sumberdaya Manusia Manusia merupakan sumberdaya terpenting bagi perusahaan, sehingga perlu dilakukan upaya untuk terwujudnya perilaku positif di kalangan karyawan perusahaan. Berbagai faktor yang perlu diperhatikan adalah langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas, dan sistem imbalan. b. Aspek Pemasaran Dengan adanya pemasaran yang baik dapat mengetahui serta menciptakan kebutuhan dan keinginan para pelanggan. Aspek pemasaran ini dibagi menjadi segmentasi pasar dan bauran pemasaran.. i. Segmentation, Targetting, Postisioning Di dalam pemasaran, penentuan pasar dalam rangka penawaran produk adalah sesuatu yang penting, karena untuk sukses dipasar yang penuh dengan persaingan, perusahaan harus menempatkan konsumen ditengah. Akan tetapi sebelum memuaskan konsumen, sebuah perusahaan harus memahami dengan jelas apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Terdapat banyak macam konsumen dengan kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus menyesuaikan produk dan program pemasaran pada kebutuhan pelanggan yang spesifik. Dalam pemasaran terarah, ada tiga langkah yang harus diketahui perusahaan sebelum memasuki pasar diantaranya adalah segmentasi pasar, mentargetkan pasar dan memposisikan pasar. Langkah-langkah dalam pemasaran terarah dapat dilihat pada Gambar 4. Segmentasi Pasar Pentargetan Pasar Posisi Pasar 1.Mengenali bisnis untuk membuat segmen pasar. 2.Mengembangkan profil dari segmen yang dihasilkan. 3. Mengembangkan ukuran daya tarik segmen. 4. Menyeleksi segmen sasaran. 5. Mengembangkan promosiin utuk setiap segmen sasaran. 6. Mengembangkan bauran pemasaran untuk setiap segmen sasaran. Gambar 4. Langkah-langkah dalam pemasaran terarah Sumber : Kotler dan Armstrong (2008)

27 15 ii. Segmentasi Pasar Pasar terdiri dari banyak pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan praktek-praktek pembeliannya. Berdasarkan perbedaan ini dapat dilakukan segmentasi pasar. Menurut Rangkuti (2005), segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan pasar yaitu aspek geografis, demografis, psikografis, perilaku. Target Pasar Menetapkan target pasar atau sasaran adalah tindakan mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang diidentifikasi, kemudian memilih salah satu atau beberapa diantaranya sebagai calon target dengan potensi paling besar. Posisi Pasar Penetapan posisi adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (diantara para pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. Setelah perusahaan memutuskan segmen mana yang akan dimasuki, selanjutnya diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut. Bauran Pemasaran Dalam strategi pemasaran, perusahaan harus memperhatikan yang disebut dengan bauran pemasaran dimana perusahaan yang menghasilkan produk harus memperhatikan indicator-indikator dari 4P ataupun 7P. Bauran Pemasaran (Marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2008). Sejalan dengan semakin kompetitifnya dunia bisnis, 4P tersebut berkembang menjadi 7P diantaranya adalah product, price, promotion, place, people, physical evidence dan process. - Product (Produk) Produk merupakan bentuk penawaran organisasi yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. - Price/Pricing (Harga) Keputusan bauran harga berkenanaan dengan kebijakan strategi dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. - Promotion (Promosi) Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk maupun jasa.

28 16 - Place (Tempat) Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap produk atau jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi lokasi fisik. - People (Orang) Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital. Dalam organisasi jasa, setiap orang memiliki dampak langsung bagi output yang diterima oleh pelanggan. Sumber daya harus mempunyai kemampuan akan pengenalan produk (product knowledge) secara mantap, sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen. - Physical Evidance (Bukti Nyata) Karakteristik tak dapat disentuh/dirasakan menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Ini menyebabkan resiko dipersepsikan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk. Misalnya brosur, gedung, dan penampilan karyawan. - Process (Proses) Proses produk atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen dengan tingkat kontak pelayanan tinggi. Dalam bisnis jasa operasi terkait erat dan sulit dibedakan dengan tegas. c. Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek dimanna para pemilik perusahaan dapat melihat kondisi perusahaannya apakah mengalami keuntungan atau kerugian dan dapat melihat peluang adanya pengembangan perusahaan. Pada aspek ini biasanya dilihat dari aktivitas dan peluang investasi perusahaan. d. Aspek Produksi dan Operasi Aspek produksi dan operasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan semua aktivitas perusahaan. Aspek ini berhubungan dengan layout fasilitas perusahaan, penelitian dan pengembangan, penggunaan teknologi, serta pembelian bahan baku. e. Aspek Sistem Informasi dan Komunikasi Hal-hal yang perlu dianalisis dapat dilihat dari segi sistem informasi manajemen, antara lain aspek-aspek software, hardware, dan brainware. Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis menjadi satu dan menyediakan dasar semua keputusan manajerial, ini merupakan pondasi dari semua organisasi. Informasi juga menunjukkan sumber utama dari kekuatan atau kelemahan kompetitif manajemen. f. Aspek Penelitian dan Pengembangan Banyak perusahaan dewasa ini tidak memiliki divisi penelitian dan pengembangan, tetapi banyak perusahaan lain bergantung pada aktivitas penelitian dan pengembangan yang berhasil untk tetap bertahan. Penelitian dan pengembangan berfungsi untuk

29 mengembangkan produk-produk baru sebelum pesaing melakukannya, untuk meningkatkan kualitas produk, atau untuk memperbaiki proses produksi sehingga dapat menekan biaya. 2. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan Lingkungan eksternal perusahaan menjelaskan tentang peluang dan ancaman besar yang dihadapi oleh suatu perusahaan di masa kini ataupun masa yang akan datang, sehingga manajer dapat merumuskan strategi yang tepat guna mengambil keuntungan dari berbagai peluang dan meminimalkan dampak dari ancaman yang muncul. Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting) dan penilaian (assessing). Analisis lingkungan eksternal perusahaan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri. a. Lingkungan Jauh Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya diluar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang biasa diperhatikan adalah faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Lingkungan jauh ini memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus dapat menjadi hambatan dan ancaman untuk maju. i. Lingkungan Ekonomi Lingkungan Ekonomi merupakan kekuatan pembelian. Terdiri dari faktor-faktor memberi efek pada kekuatan pembelian konsumen dan pola pembelian. Pemasar harus teliti akan trend dan pola pembelian konsumen. ii. Lingkungan Politik Lingkungan politik terdiri dari hukum, peraturan yang berlaku, agen pemerintah, kebijakan, dan pemerintah. Faktor politik yang perlu diperhatikan agar bisnis dapat berkembang yaitu Undang-Undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintah, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, serta sistem pajak. iii. Lingkungan Teknologi Merupakan faktor yang paling mempengaruhi pembentukan untuk masa depan sekarang. Sikap terhadap teknologi tergantung pada sikap kita terhadap kemudahan/keajaiban yang dapat dilakukan teknologi atau kesalahan yang dapat disebabkan oleh teknologi. iv. Lingkungan Sosial/Budaya Lingkungan Sosial merupakan grup-grup pendorong dari beberapa organisasi individu masyarakat. Kondisi sosial masyarakat memang berubah-ubah. Hendaknya perubahan sosial yang terjadi yang mempengaruhi perusahaan dapat diantisipasi oleh perusahaan. Lingkungan budaya terbuat dari faktor yang yang berefek pada nilai dasar sosial, persepsi, pilihan atau preferensi, dan sikap. 17

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Jenis Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Jenis Restoran II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Jenis Restoran Restoran adalah salah satu jenis usaha pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran Restoran adalah bangunan yang menetap dengan segala peralatan yang digunakan untuk proses pembuatan (pengolahan) dan penjualan (penyajian) makanan dan minuman bagi

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran Menurut SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85, restoran adalah salah satu jenis usaha dibidang jasa pangan yang bertempat disebagian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran 2.2 Jenis Restoran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran 2.2 Jenis Restoran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran Restoran berasal dari bahasa Prancis yaitu restaurer. Kemudian kata tersebut di serap ke dalam bahasa Inggris menjadi restaurant yang berarti memulihkan atau

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Kopi merupakan salah satu dari komoditi perkebunan yang dihasilkan Indonesia. Kopi di Indonesia banyak diolah menjadi bahan dasar pembuatan minuman. Olahan minuman kopi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar belakang

1 PENDAHULUAN. Latar belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar belakang Di Indonesia, kopi menjadi komoditas perkebunan yang sangat digemari oleh penduduk. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan konsumsi kopi di Indonesia secara keseluruhan.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN MARLIA PRATIWI.

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI DEFIETA H34066031 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 RINGKASAN DEFIETA.

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA Restoran II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran 2.1.1. Definisi Restoran Menurut Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Nomor 73/PW.105/MPPT/1985 dalam Christvelldy (2007), restoran adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan atau pangan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang paling mendasar dan suatu kebutuhan primer manusia untuk mempertahankan hidupnya. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perdagangan bebas menjadi suatu fenomena yang harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor prooduksi yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu

BAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu BAB I PEND AHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu cita rasa kopinya. Kopi tradisional Aceh memiliki cita rasa yang khas dengan aroma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa perlu menjaga kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah proses sosial yang bertumpu pada pemenuhan kebutuhan individu dan kelompok dengan menciptakan

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran (Marsum 2009 dalam Firbani 2006) menjelaskan bahwa, restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasikan secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Efisiensi Menurut Sedarmayanti (2001 : 23), pengertian efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama pada dunia usaha saat ini. Di samping itu, banyaknya usaha bermunculan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Strategis Strategi menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar (2008) didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Berdasarkan hasil data dan mengenai karakteristik konsumen, analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu atribut dan pelayanan, maka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian KOPI adalah salah satu komoditi yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari 90

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia saat berkembang sangat pesat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat dan bertambahnya jumlah penduduk.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang terpenting setelah udara dan air, serta merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus segera terpenuhi untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) Oleh : CITRA WIDYALESTARI A 14105522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H34052032 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kopi merupakan minuman yang di kenal memiliki rasa dan aroma yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup sekaligus penghubung dalam

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PECEL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di negara ini yang tidak di

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di negara ini yang tidak di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di negara ini yang tidak di imbangi dengan bertambahnya jumlah lapangan kerja menyebabkan meningkatnya pengangguran. Sedangkan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) Oleh : DESTI FURI PURNAMA H 34066032 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin majunya peradaban, kehidupan dan budaya manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan, yaitu makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk mempertahankan hidupnya selain kebutuhan sandang dan papan. Hal ini berarti merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah pula aneka ragam kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah pula aneka ragam kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi masyarakat yang semakin bertambah berdampak pada semakin bertambah pula aneka ragam kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External... ABSTRAK Atmosphere Café yang terletak di Jalan Lengkong Besar no. 97 menyediakan berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Indonesia, masakan Eropa, dan juga masakan Jepang. Dalam satu tahun terakhir

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM 1 PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Pada Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA Oleh : NURSYAMSIYAH A14102046 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan di luar ruangan. Cafe tidak menyajikan makanan berat namun lebih berfokus pada menu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu. dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu. dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan berkompetisi untuk menguasai pangsa pasar yang ada, yaitu dengan cara membuat perencanaan pemasaran yang baik demi mendapat pencitraan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu negara dapat tercermin dari perkembangan sektorsektor yang ada di dalamnya, baik di sektor ekonomi, politik, sosial, pariwisata, budaya, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat Indonesia yang meminum kopi. Seiring dengan berjalannya waktu, peminum kopi di Indonesia semakin

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan yang salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan keanekaragaman biota laut (perikanan dan kelautan). Dengan luas wilayah perairan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah barang atau jasa sebagai

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH SKRIPSI NOPE GROMIKORA H34076111 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN NOPE

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan konsumen serta perubahan yang terjadi dalam menempatkan orientasi. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan konsumen serta perubahan yang terjadi dalam menempatkan orientasi. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia semakin hari semakin mengalami kemajuan yang lebih baik, itu disebabkan oleh perubahan pola pikir seseorang yang dinamis

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6. Kesimpulan berikut: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam pemilihan restaurant

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia. Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dari sektor agribisnis. Agribisnis merupakan suatu sistem yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan besarnya kebutuhan masyarakat akan makanan sebagai kebutuhan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan Menurut Rosyidi (2007), dalam melakukan kegiatan ekspor suatu perusahaan dapat menentukan sendiri kebijakan mengenai pemasaran

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi sumber penghasilan devisa Negara dan menjadi penunjang perkembangan pembangunan Negara. Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang perlu diberdayakan karena selain sebagai sumber penerimaan daerah kota Bogor serta pengembangan dan pelestarian seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan ini sangat beraneka ragam baik jenisnya maupun bentuk serta ukurannya. Dimana perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR Oleh PITRI YULIAN SARI H 34066100 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.1 Konsep Strategi Mengikuti modus opini istilah strategi dalam bahasa yunani disebut strategos. Kembali ke dalam bahasa Indonesia strategos

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut yaitu dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup (life

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut yaitu dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup (life BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Dimana salah satu contoh perubahan tersebut

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, perkembangan dan peranan industri jasa yang semakin pesat, didorong oleh kemajuan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu daya tarik bagi setiap negara maupun daerahnya masing-masing. Pariwisata adalah industri jasa yang menanggani mulai dari transportasi,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bogor merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan dikarenakan memiliki ciri khas yaitu banyaknya makanan yang bervariasi, udara yang sejuk, memiliki

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin majunya perkembangan zaman dan teknologi, gaya hidup masyarakat sekarang mulai berangsur angsur berubah mengikuti perubahan zaman. Banyaknya tempat

Lebih terperinci