BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. panjang masyarakat yaitu di atas 3 tahun. Pihak yang membeli obligasi disebut
|
|
- Hadi Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obligasi Pengertian Obligasi Secara umum, obligasi adalah tanda bukti perusahaan memiliki utang jangka panjang masyarakat yaitu di atas 3 tahun. Pihak yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) dan pemegang obligasi akan menerima kupon sebagai pendapatan dari obligasi yang dibayarkan setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali. Pada saat pelunasan obligasi oleh perusahaan, pemegang obligasi akan menerima kupon dan pokok obligasi. Menurut Abdul Halim (1993:12) ciri ciri obligasi antara lain: 1. Jaminan aktiva Surat obligasi tidak dijamin dengan aktiva tertentu namun pemegang surat obligasi berhak atas aktiva-aktiva perusahaan bilamana bunga dan pokok pinjaman tidak dapat dibayar oleh perusahaan 2. Jatuh tempo Surat obligasi mempunyai jatuh tempo atau masa pelunasan tertentu. 3. Kupon Umumnya surat obligasi dilampiri kupon-kupon yang berisi tanggal-tanggal pengambilan bunga. 6
2 2.1.2 Jenis Obligasi Menurut M.Samsul (2006:217) terdapat beberapa jenis obligasi yang dikenal dalam perdagangan di bursa efek antara lain: a. Government bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. b. Corporate bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan. c. Convertible bonds adalah obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham perusahaan penerbit obligasi. d. Municipal bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh Kotapraja atau Kotamadya. e. Serie bonds adalah obligasi yang diterbitkan melalui beberapa tahapan. f. Serial bonds adalah obligasi yang pelunasannya dilakukan secara angsur. g. Term bonds adalah obligasi yang diterbitkan dan dilunasi sekaligus. h. Balloon bonds adalah obligasi yang pelunasannya dimulai dari sedikit dan semakin lama semakin besar. i. Euro bonds adalah obligasi dalam mata uang asing US$ dan beredar di luar Amerika Serikat. j. Puttable bonds adalah obligasi yang pelunasannya dapat diminta dengan segera oleh pemegang obligasi sebelum jatuh tempo, tetapi sesudah protection period. k. Callable bonds adalah obligasi yang dapat dilunasi oleh emiten sebelum jatuh tempo tetapi sesudah protection period. l. Secured bonds adalah obligasi yang dijamin oleh aktiva. 7
3 m. Unsecured bonds adalah obligasi tanpa jaminan aktiva atau tanpa guarantor. n. Bearer bonds adalah obligasi atas pembawa yang dapat diperjualbelikan antarinvestor tanpa melalui perantara. o. Registered bonds adalah obligasi atas nama yang harus diperjuabelikan melalui bursa efek. p. Zero coupon bonds adalah obligasi tanpa kupon. Obligasi ini dijual dengan harga diskon (at discount) dan dilunasi dengan harga nominal. Obligasi yang membayar kupon disebut coupon bonds, dimana pembayarannya dapat dilakukan secara triwulanan dan tengah tahunan. Sedangkan surat utang yang tercatat di BEI terdiri dari : 1. Obligasi Korporasi adalah obligasi yang di terbitkan oleh Perusahaan Swasta Nasional termasuk BUMN dan BUMD. 2. Surat Utang Negara adalah Surat Berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah sesuai Undang-Undang No. 24 Tahun 2002, terdiri dari: o o Obligasi Negara (termasuk Obligasi Negara Retail/ORI) Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3. Sukuk Korporasi adalah Instrumen berpendapatan tetap yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sesuai ketentuan Bapepam&LK Np.IX.A.13 tentang Efek Syariah.Pendapatan Sukuk Korporasi berdasarkan akad-akad yang tertuang dalam ketentuan Bapepam&LK tentang Akad-akad Efek Syariah. 8
4 4. Surat Berharga Syariah Negara/SBSN atau Sukuk Negara adalah Surat Berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah yang berdasarkan Syariah Islam sesuai dengan Undang-Undang No. 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). 5. Efek Beragun Aset (EBA) adalah Efek bersifat utang yang diterbitkan dengan Underlying Aset sebagai dasar penerbitan. 2.2 Bond Rating Pengertian Bond Rating Secaraumum, bond rating dapat diartikan sebagai suatu tingkat pengukuran kualitas dan keamanan dari sebuah obligasi(bond) yang diterbitkan yang didasarkan pada kondisi finansial dari bond issuer. Menurut Fakhruddin dan Hadianto (2001:18) Bond rating diartikan sebagai skala resiko dari semua obligasi yang diperdagangkan dimana skala ini menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi investor. seperti: Yayan (2006) menyebutkan bahwa terdapat beberapa pengertian bond rating a. Moody s (1984), menyatakan bahwa pemeringkat didesain secara ekslusif untuk tujuan mencapai obligasi (bond) yang sesuai dengan kualitas investasi. b. Standard & Poor s (1984), menyatakan bahwa peringkat hutang perusahaan maupun municipal adalah penilaian asset saat ini atas kewajaran kelayakan kredit dari penerbit obligasi dengan menekankan pada obligasi tertentu. 9
5 c. Australian rating (1984) menyatakan bahwa peringkat hutang perusahaan memberikan sistem garansi yang sederhana kepada peminjam tentang kemampuan membayar bunga dan hutangnya tepat waktu. d. PT.Pefindo (1997) menyatakan bahwa pada umumnya peringkat obligasi merupakan indikator kemungkinan pembayaran bunga dan hutangnya tepat waktu, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati Manfaat Bond Rating Adapun beberapa manfaat rating bagi investor adalah sebagai berikut: a. Informasi resiko investasi. Dengan adanya rating maka diharapkan dapat memberikan informasi tentang resiko yang ada sehingga investor dapat mengambil keputusan yang lebih tepat. b. Rekomendasi investasi. Dengan adanya informasi rating maka diharapkan dapat memberikan rekomendasi tentang obligasi mana yang lebih baik sehingga dapat melakukan strategi investasi yang tepat. c. Perbandingan hasil rating akan dijadikan patokan dalam membandingkan obligasi yang satu dengan yang lain. Bagi emiten, manfaat adanya rating diantaranya: a. Informasi posisi bisnis. Dengan adanya informasi rating maka pihak perusahaan (emiten) dapat mengetahui posisi bisnis dan kinerja usahanya dibandingkan dengan perusahaan lain sejenisnya. 10
6 b. Menentukan struktur obligasi. Dengan adanya informasi rating maka dapat diketahui kelebihan dan kelemahan manajemen sehingga bisa menentukan struktur obligasi yang akan diterbitkan meliputi suku bunga, jens obligasi, jangka waktu jatuh tempo, jumlah emisi obligsi serta berbagai struktur pendukung lainnya. c. Mendukung kinerja. Apabila emiten mendapatkan rating yang cukup bagus maka kewajiban menyediakan sinking fund atau jaminan kredit bisa dijadikan pilihan alternatif. d. Alat pemasaran. Dengan adanya informasi rating yang bagus, maka dapat menjadi daya tarik perusahaan bagi investor. e. Menjaga kepercayaan investor. Hasil rating yang independen akan membuat investor merasa lebih aman sehingga kepercayaan investor dapat terjaga dengan baik. Manfaat umum lain dengan adanya proses pemeringkatan ini antara lain: 1. Sistem informasi keterbukaan pasar yang transparan yang menyangkut berbagai macam obligasi akan menciptkan pasar obligasi yang sehat dan transparan. 2. Efisiensi biaya. Hasil rating yang baik biasanya memberikan keuntungan yaitu menghindarkan kewajiban persyaratan keuangan yang biasanya memberatkan perusahaan seperti penyediaan sinking fund (jaminan aset). 11
7 3. Menentukan besarnya coupon. Semakin bagus hasil peringkatnya maka semakin rendah nilai coupon, begitu juga sebaliknya. 4. Memberikan informasi yang objektif dan independen menyangkut kemampuan pembayaran utang, tingkat resiko investasi yang mungkin timbul, serta jenis dan tingkat utang tersebut. 5. Mampu menggambarkan kondisi pasar obligasi dan kondisi ekonomi pada umumnya Aspek Pemeringkatan Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses pemeringkatan obligasi adalah: 1. Kinerja industri. Dalam aspek ini akan dibahas mengenai persaingan industri, prospek dan pangsa pasar, adanya ketersediaan bahan baku, struktur industri yang kuat, pengaruh kebijakan pemerintah dan kebijakan ekonomi lainnya. 2. Kinerja keuangan. Dalam apek ini akan dibahas mengenai aspek kualitas aset, rasio profitabilitas, pengelolaan aset dan passiva, rasio kecukupan modal, tingkat pengelolaan modal, pengelolaan hutang, dan rasio kecukupan pembayaran bunga. 3. Kinerja non-keuangan. Dalam aspek ini akan dibahas mengenai aspek manajemen, reputasi perusahaan, serta perjanjian indenture (meliputi sinking fund, debt test, dividend test, merger, dan sales of asset) 12
8 2.2.3 Lembaga Pemeringkat Pihak institusi yang memberikan evaluasi dan penilaian atas rating pada umumnya disebut lembaga pemeringkat (rating company). Seperti Standard & Poor s (S&P), Moody s, Fitch dan sebagainya. Di Indonesia, lembaga pemeringkat yang diakui yaitu PT.Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia), Moody s Indonesia (sebelumnya PT.Kasnic Credit Rating Indonesia) dan Fitch Indonesia. Terdapat beberapa peringkat hutang menurut PT.Pefindo antara lain: a. Peringkat idaaa Peringkat ini merupakan peringkat tertinggi yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas dan kemampuan yang superior untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. b. Peringkat idaa Peringkat ini menggambarkan obligor memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. c. Peringkat ida Peringkat ini menggambarkan obligor memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Sekuritas hutang ini lebih mudah 13
9 terpengaruh terhadap perubahan kondisi ekonomi dibandingkan sekuritas hutang dengan peringkat yang lebih tinggi. d. Peringkat idbbb Peringkat ini menggambarkan obligor memiliki kemampuan yang cukup untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Perubahan kondisi ekonomi dianggap dapat melemahkan kapasitas obligor dalalm memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya. e. Peringkat idbb Peringkat ini menggambarkan obligor memiliki kemampuan yang agak lemah untuk memenuhi komitmen jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Kapasitas obligor untuk memenuhi komitmen jangka panjang dalam pembayaran hutangnya mudah terpengaruh oleh ketidakpastian atau perubahan kondisi bisnis, keuangan dan kondisi ekonomi lainnya. f. Peringkat idb Peringkat ini menggambarkan obligor memiliki kemampuan yang lemah untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relative terhadap obligor Indonesia lainnya. Walaupun obligor memiliki kapasita untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya, adanya perubahan kondisi bisnis, keuangan dan kondisi ekonomi 14
10 lainnya dapat melemahkan kapasitas (willingness) pemenuhan kewajiban obligor tersebut. g. Peringkat idccc Peringkat ini menggambarkan obligor memiliki kemampuan yang rentan untuk tidak memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadp obligor Indonesia lainnya. h. Peringkat idd Peringkat ini menggambarkan obligor tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi komitmen financial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Dengan kata lain obligor dalam kondisi default (gagal bayar). Pada peringkat dari idaa sampai idb dapat dimodifikasikan menggunakan notasi plus (+) atau minus (-) untuk menunjukkan kekuatan relatif dalam kategori peringkat tersebut. Adapun yang disebut dengan rating outlook adalah penilaian atas propek jangka menengah dan panjang mengenai penerbit obligasi (obligor) yang diperingkat. Dalam penentuannya, rating outlook mengevaluasi perubahan kondisi perekonomian serta bisnis dari obligor tersebut. Penilaian rating outlook tidak dapat digunakan sebagai patokan untuk menentukan credit alert atas sekuritas yang diperingkat. Beberapa istilah yang digunakan adalah sebagai berikut: 15
11 Tabel 2.1 Outlook dalam Bond Rating Outlook Defenisi Positif Rating diperkirakan mengalami peningkatan Negatif Rating diperkirakan mengalami penurunan Stabil Rating diperkirakan tidak berubah Developing Rating diperkirakan dapat mengalami baik peningkatan maupun penurunan Rating(peringkat) obligasi diklasifikasikan menjadi 2 kelas umum yaitu: a. Investment grade. Kelas ini mengindikasikan bahwa obligasi yang ditawarkan memiliki resiko gagal bayar (default risk) yang lebih kecil. b. Speculative grade. Kelas ini mengindikasikan bahwa obligasi yang ditawarkan memiliki resiko gagal bayar yang lebih besar. Gambaran kelas dari peringkat obligasi menurut S&P, Moody s dan PT.Pefindo dari Nugraha (2010) dapat dilihat pada tabel 2.2. Investment Grade Highest Grade High Grade Upper Medium Grade Medium Grade Speculative Grade Lower Medium Grade Speculative Poor Standing Highly Speculative Lowest Quality In Default Tabel 2.2 Pembagian Berdasarkan Rating Class S&P Moody s Pefindo AAA AA (+,none,-) A (+,none,-) BBB (+,none,-) BB (+,none,-) B (+,none,-) CCC (+,none,-) CC C D Aaa Aa (1,2,3) A (1,2,3) Baa (1,2,3) Ba (1,2,3) B (1,2,3) Caa (1,2,3) Ca C AAA AA (+,none,-) A (+,none,-) BBB (+,none,-) BB (+,none,-) B (+,none,-) CCC D 16
12 Nugraha (2010) menyatakan bahwa investment grade mengacu pada grade yang memiliki default probability di bawah 10%. Dari nilai tersebut dapat dikatakan bahwa peringkat obligasi dalam kategori ini memiliki default probability yang rendah sehingga dianggap layak menjadi suatu sekuritas yang bersifat investasi. Sebaliknya speculative grade mengacu pada grade yang memiliki default probability 10% ke atas. Obligasi dengan peringkat ini memiliki default probability yang dianggap cukup tinggi sehingga bersifat speculative bagi para pelaku pasar modal Saham Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrumen dalam pasar modal. Menurut Mohammad Samsul (2006:45), saham dapat didefenisikan sebagai tanda bukti memiliki perusahaan di mana pemiliknya disebut juga sebgai pemegang saham (shareholder atau stockholder) Jenis Saham Menurut Mohammad Samsul (2006:45) jenis-jenis saham dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Saham Biasa (Common Stock) Saham biasa adalah jenis saham yang akan menerima laba setelah laba bagian saham preferen dibayarkan. Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka pemegang saham preferen akan lebih didahulukan. 17
13 Perhitungan indeks saham didasarkan pada harga saham biasa. Pemegang saham biasa yang hanya memiliki hak suara dalam RUPS. b. Saham Preferen (Preferred Stock) Saham preferen adalah jenis saham yang memiliki hak erlebih dahulu untuk menerima laba dan memiliki hak kumulatif. Hak kumulatif adalah hak untuk mendapatkan laba yang tidak dibagikan pada suatu tahun yang mengalami kerugian, tetapi akan dibayar pada tahun yang mengalami keuntungan, sehingga pemegang saham ini akan menerima laba dua kali Harga Saham Harga saham dapat diartikan sebagai harga terakhir (penutupan) yang terbentuk sebagai akibat dari mekanisme penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar modal. Menurut Hernawati dan Setyaningsih (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi harga pasar saham antara lain: 1. Proyeksi laba per lembar saham Yang dimaksud dengan proyeksi laba per saham adalah nilai pendapatan per saham (earning per share/eps) yang nilainya diperoleh dengan membagi jumlah yang diperoleh perusahaan dengan jumlah saham yang beredar. 18
14 2. Saat diperolehnya laba Saat diperolehnya laba sangat menentukan harga saham. Laba yang besar dapat mencerminkan bahwa perusahaan tersebut sehat dan layak investasi sehingga dapat mengakibatkan kenaikan harga saham 3. Tingkat resiko dengan proyeksi laba Apabila tingkat resiko terhadap laba yang akan didapat di masa mendatang bernilai kecil, maka hal ini akan memberikan nilai positif terhadap kenaikan harga saham. Sebaliknya jika tingkat resiko tidak sebanding dengan laba yang diharapkan diperoleh di masa mendatang, maka hal ini akan menmberikan nilai negative terhadap harga saham. 4. Proporsi hutang perusahaan terhadap ekuitas Apabila proporsi hutang perusahaan terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER) bernilai kecil maka hal ini berarti perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar hutang 5. Kebijakan pembagian deviden Dengan posisi likuiditas yang lebih kuat maka perusahaan akan mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk membayar deviden. Akan tetapi beberapa perusahaan yang memperoleh laba tidak membayar dividen untuk digunakan sebagai cadangan terhadap hal-hal yang tidak pasti di masa depan. 6. Kendala eksternal Kendala eksternal seperti kondisi perekonomian, pajak maupun hal-hal yang lain. Apabila perekonomian dalam kondisi perekonomian dalam kondisi yang baik 19
15 maka akan menarik minat investor sehingga dapat membantu meningkatkan harga pasar Volume Perdagangan Volume perdagangan dapat diartikan sebagai jumlah lembar saham yang diperdagangkan atau ditransaksikan pada kurun waktu tertentu. Volume perdagangan dapat menjadi ukuran besarnya volume saham tertentu yang diperdagangkan dan dapat juga mngindikasikan kemudahan dalam memperdagangkan saham tersebut. Edward (2011) menjelaskan bahwa Trading Volume Activity merupakan sautu indikator yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar modal. Besarnya variabel volume perdagangan dapat diketahui dengan mengamati kegiatan perdagangan saham yang harian dengan melihat aktivitas volume perdagangan Penelitian Terdahulu Dalam penelitian Aiky (2010) dijelaskan tentang penelitian awal mengenai dampak bond rating terhadap return saham yang dilihat dari harga sahamnya yang dilakukan antara lain oleh Pinches dan Singleton (1978), Weinstein (1977), serta Wakemen (1988). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada dampak signifikan akibat pengumuman bond rating terhadap harga saham.penelitian dari Holthausen dan Leftwich (1986) menunjukkan hasil yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Dengan menggunakan data saham periode dan data bond rating yang 20
16 dikeluarkan oleh Moody s dan S&P, penelitian ini memperlihatkan adanya dampak signifikan terhadap harga akibat adanya penurunan peringkat (downgrade). Namun untuk kenaikan peringkat (upgrade) obligasi tidak ditemukan adanya reaksi yang signifikan tehadap harga saham. Jorion dan Zhang (2007) melakukan pengujian peringkat obligasi terhadap perubahan harga saham. Dengan menggunakan metode merton yang menghubungkan perubahan probabilitas default terhadap perubahan harga saham, maka diperoleh hasil adanya reaksi pasar yang lebih signifikan pada perubahan rating downgrade dibandingkan dengan reaksi pasar ketika terjadi rating upgrade. Penelitian juga dilakukan oleh Pefindo. Penelitian menggunakan data dari tahun Hasil statistik penilitian mempunyai implikasi terhadap perubahan harga saham yang terjadi, dimana obligasi dengan peringkat yang rendah mempunyai resiko yang tinggi, sebagai akibatnya investor mengharapkan tingkat keuntungan yang tinggi juga sebanding dengan resiko yang ditanggung. Ketika peringkat obligasi turun sampai pada rating yang tidak layak investasi maka investor kemungkinan akan menjual saham yang dimiliki karena resiko gagal bayar menjadi lebih tinggi. Pada kondisi ini, terjadi peningkatan penawaran dan penurunan permintaan terhadap saham obligasi dengan peringkat yang rendah. Oleh karena itu akan mengakibatkan terjadinya penurunan pada harga saham perusahaan. 21
17 Dalam penelitian Yan, Wang dan John (2007) dengan menggunakan sampel dari tahun dimana terdapat 279 upgrade dan 310 downgrade menemukan bahwa perubahan peringkat mempengaruhi persepsi investor terhadap keterbukaan perusahaan sehingga memperngaruhi informasi perdagangan yang asimetris dan resiko informasi lainnya. Dalam penelitian Amirah menyebutkan bahwa Pratiwi (2002) menguji pengaruh pengumuman peringkat obligasi terhadap return saham dan volume perdagangan. Dengan menggunakan 10 sampel perusahaan yang mengalami penurunan peringkat obligasi tahun Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat abnormal return pada 1 hari sebelum dan sesudah pengumuman penurunan peringkat obligasi, serta terdapat penurunan rata-rata volume perdagangan harian pada hari pengumuman dibandingkan dengan hari di luar pengumuman penurunan peringkat obligasi. Penelitian lainnya dari Lestari (2003) dimana mengambil sampel dari 12 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang melakukan pengumuman bond rating pada periode Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengumuman bond rating tidak berdampak terhadap aktifitas volume perdagangan saham sebelum, saat dan sesudah pengumuman bond rating. 22
18 2.4. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Harga Saham Pengumuman Bond Rating Volume Perdagangan 2.5. Hipotesis Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengeluarkan informasi peringkat obligasi dengan periode pengamatan dari tahun 2008 sampai dengan 2011 dan penelitian ini hanya menguji pengaruh pengumuman peringkat obligasi terhadap harga saham dan volume perdagangan. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. H 1 :Terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum dan saat pengumuman bond rating 2. H 2 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham pada saat dan setelah pengumuman bond rating 3. H 3 :Terdapat perbedaan yang signifikan antara Harga saham sebelum dan setelah pengumuman bond rating 23
19 4. H 4 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara Volume perdagangan sebelum dan saat pengumuman bond rating 5. H 5 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saat dan setelah pengumuman bond rating 6. H 6 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan sebelum dan setelah pengumuman bond rating 24
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bond Rating 2.1.1. Deskripsi Bond Rating Secara umum, bond rating merupakan suatu tingkat pengukuran kualitas dan keamanan dari sebuah bond yang didasarkan oleh kondisi finansial
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Efisiensi Pasar Modal Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam yield to maturity adalah teori sinyal (Theory
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Landasan Teori II.1.1 Obligasi Korporasi (Corporate Bond) II.1.1.1 Definisi Obligasi Korporasi Menurut Harmono, obligasi merupakan surat tanda utang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Signaling Theory Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara pihak manajemen perusahaan dan berbagai pihak yang berkepentingan, berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menerbitkan nilai sekuritas sebagai salah satu faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan memerlukan pendanaan dalam mengembangkan usahanya sehingga perusahaan harus menerbitkan nilai sekuritas sebagai salah satu faktor penunjangnya. Menurut Ginting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Calon investor yang akan berinvestasi pada obligasi suatu perusahaan,
12 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory Calon investor yang akan berinvestasi pada suatu perusahaan, membutuhkan informasi tentang kondisi. Manajemen perusahaan diharapkan dapat memberikan sinyal
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory) Teori sinyal menjelaskan tentang alasan perusahaan yang mempunyai dorongan untuk memberikan informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang berkaitan dengan obyek yang akan diteliti.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian yang akan dilakukan kali ini tidak terlepas dari penelitianpenelitian sebelumnya yang berkaitan dengan obyek yang akan diteliti. 2.1.1 Sudaryanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat terus mengembangkan usahanya. Perusahaan untuk mengembangkan usahanya memerlukan
Lebih terperinciOVERVIEW investasi obligasi. 1/51
http://www.deden08m.wordpress.com OVERVIEW Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. 1/51 OBLIGASI PERUSAHAAN Obligasi perusahaan
Lebih terperinciBAB V SAHAM DAN OBLIGASI
BAB V SAHAM DAN OBLIGASI 1.1. Saham Dalam ensiklopedi Indonesia disebutkan, bahwa saham adalah surat bukti yang menyatakan bahwa seseorang turut serta dalam suatu perseroan terbatas (PT). pemilik saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian yang berbasis syariah salah satunya dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai sekuritas yang dimiliki
Lebih terperinciPROSES KEPUTUSAN INVESTASI
PROSES KEPUTUSAN INVESTASI A. Mengenal Sekuritas Ekuitas Dan Sekuritas Hutang Sekuritas hutang adalah bukti kepemilikan hutang perusahaan lain berupa surat berharga yang menunjukan hak investor untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. emiten biasa disebut Lembaga Pemeringkat (Rating Company). Lembaga ini
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Bond rating Lembaga institusi yang memberikan evaluasi dan penilaian atas kinerja emiten biasa disebut Lembaga Pemeringkat (Rating Company). Lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahan membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatannya, dana tersebut dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu berasal dari intern perusahaan dan dari ekstern
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diminati investor, karena obligasi memiliki pendapatan yang bersifat tetap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Obligasi (bond) adalah kontrak jangka panjang di mana peminjam dana setuju untuk membayar bunga dan pokok pinjaman pada tanggal dan waktu tertentu kepada
Lebih terperinciririkyunita@yahoo.co.id Beberapa Istilah Dalam Nilai nominal ( nominal value atau face value ) atau nilai pari ( par value ) Besarnya nilai rupiah obligasi yang diterbitkan tertera pada lembaran obligasi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Peringkat Hutang 1. Deskripsi Pemeringkat Hutang Menurut Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dalam salinan keputusan ketua Bapepam Nomor KEP-27/PM/1994 tanggal 7 September 1994
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2007), obligasi merupakan suatu kontrak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Obligasi Obligasi merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan dana bagi perusahaan dan juga merupakan salah satu alternatif bagi pemilik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang dalam memperoleh benefitnya. Investasi di Indonesia dapat dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah penanaman modal yang ditanamkan dalam suatu aset yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa datang dan biasanya berjangka panjang dalam memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan investor yang berorientasi pertumbuhan. nilai nominal (nilan pari/par value) dan jangka waktu jatuh tempo tertentu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap instrumen investasi dalam pasar modal tentu memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain, misalnya melakukan investasi pada obligasi mungkin lebih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (emiten) dalam transaksi
Lebih terperincipanjang dengan menjual saham (stock) maupun menerbitkan obligasi (bond).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal Perkembangan perekonomian saat ini menjadikan kebutuhan akan dana untuk modal dalam setiap dunia usaha terus mengalami peningkatan. Kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan uang (Sjahrir, 2006). Dengan demikian uang ditanam atau diinvestasikan dalam objek yang
Lebih terperinciMATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO
MATERI 7 http://www.deden08m.com TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana (emiten). Dengan adanya pasar modal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas melalui pasar modal. dua kelompok yakni aset finansial yang marketable dan yang non
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan investasi pada aset keuangan semakin menarik minat masyarakat pada akhir-akhir ini. Hal ini terjadi karena dengan semakin meningkatnya kegiatan investasi dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penambahan modal agar perusahaan yang dijalankan terus berlanjut. Aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas pendanaan seringkali dilakukan oleh perusahaan dalam penambahan modal agar perusahaan yang dijalankan terus berlanjut. Aktivitas pendanaan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia saat ini semakin berkembang, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia saat ini semakin berkembang, dengan keberadaan pasar modal, perusahaan-perusahaan akan lebih mudah memperoleh dana, sehingga akan mendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik, yaitu Kegiatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar yang dirancang untuk membiayai investasi jangka panjang yang dilakukan oleh perusahaan swasta atau pemerintah (Syahyunan, 2013:10),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Dengan adanya penghapusan batasan ini, persaingan dalam dunia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mendelegasikan pekerjaan dan agent sebagai pihak yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Dalam teori keagenan, hubungan yang timbul dari adanya kontrak yang ditetapkan antara dua pihak, yaitu pihak principal sebagai pihak yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekuity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuity
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas di Asia (ASEAN Free Trade Area) untuk negara-negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dunia telah terbuka, khususnya sejak awal milenium lalu, yang ditandai dengan menisbinya batas-batas wilayah antar negara di dunia dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa investor pemegang obligasi memberikan pinjaman utang bagi emiten
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jenis aset yang bisa dijadikan alternatif investasi selain saham dalam pasar modal adalah obligasi. Obligasi adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Sumber pendanaan dapat berasal dari pihak eksternal maupun pihak internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini atau dimasa yang akan datang. Setiap orang
Lebih terperinciCORPORATE BONDS. Pasar Uang dan Pasar Modal
CORPORATE BONDS. Pasar Uang dan Pasar Modal Utang publik berdasarkan jatuh temponya, dibagi 3, yaitu : Short term, apabila jatuh tempo kurang dari 1 tahun dan pasar untuk memperjualbelikannya disebut money
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuitas (saham),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Wolk et al (2000) dalam Sari et al (2006), signaling theory menjelaskan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Signaling Theory Menurut Wolk et al (2000) dalam Sari et al (2006), signaling theory menjelaskan tentang dorongan perusahaan untuk memberikan informasi
Lebih terperinciOVERVIEW 1/51. Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi.
OVERVIEW 1/51 Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006:43).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas istrumen keuangan jangka panjang yang umumnya lebih dari satu tahun. Pasar modal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. waktu jatuh tempo kurang dari 10 tahun, biasanya disebut wesel (note) (Horne dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Obligasi Obligasi (bond) adalah instrumen utang jangka panjang dengan waktu jatuh tempo akhir umumnya 10 tahun atau lebih. Jika sekuritas tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obligasi Obligasi adalah hutang jangka panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pasar Modal Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapangan usaha perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Menurut Mankiw
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya perekonomian Indonesia yang dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) sejak lima tahun terakhir tidak lepas dari peningkatan yang signifikan
Lebih terperinciAKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2. Dr. Bandi, M.Si., Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2 Dr. Bandi, M.Si., Ak Sesi 4-5 UTANG JANGKA PANJANG SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalan Kas Masuk Bukti Bk Jurnal Bk Besar BB Pembantu LAP KEUANGAN: ~Neraca ~Lap.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan penelitian yang mengambil topik mengenai pengaruh likuiditas, maturitas, dan peringkat pada yield obligasi 1. Penelitian Nanik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional termasuk ekspansi usaha selain kredit perbankan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal sebagai pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2003). Instrumen pasar modal yang utama yaitu saham dan obligasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan kegiatannya membutuhkan dana atau modal yang biasa diperoleh melalui pasar uang maupun pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang dan masa yang akan datang. Perusahaan go public dalam melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal di dunia usaha yang semakin maju pada zaman sekarang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kegiatan produksi dan menghadapi persaingan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di suatu negara seringkali dijadikan tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital market) merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Obligasi Korporasi Obligasi merupakan salah satu instrumen keuangan yang cukup menarik bagi kalangan investor di pasar modal ataupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. instrumen keuangan adalah memperoleh return (imbal hasil).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obligasi merupakan salah satu komponen investasi dengan manfaat dan tingkat pengembalian yang relatif lebih pasti, karena pada hakekatnya obligasi merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek.bursa efek atau stock exchange
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal Pasar Modal dalam arti sempit adalah suatu tempat yang terorganisasi di mana efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek.bursa efek atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada dewasa ini tidak terbatas pada investasi dalam bentuk fisik seperti properti dan emas, tetapi investasi dalam surat berharga saat
Lebih terperinciMATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO
MATERI 7 http://www.deden08m.com TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki. kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana dengan cara
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian dunia yang semakin maju menjadikan peran pasar modal semakin penting. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki kelebihan dana dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Agus Harjito dan Martono (2010:4) mengemukakan bahwa Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan bagi pemerintah dan perusahaan, yang dapat diperoleh dari pasar modal. Secara sederhana, obligasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang investor yang berminat membeli obligasi, sudah seharusnya memperhatikan peringkat obligasi karena peringkat tersebut dapat memberikan informasi tentang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan menjelaskan hubungan suatu kontrak antara principal dengan agent. Menurut Estiyanti dan Yasa (2012) konflik keagenan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menggunakan rasio keuangan, rasio non keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai peringkatsukuk banyak yang sudah berhasil. Beberapa penelitian terdahulu menggunakan rasio keuangan, rasio non keuangan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh imbalan berupa return. Untuk memperoleh return yang diharapkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehadiran pasar modal sebagai sarana yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan yang dapat
Lebih terperinciPELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2
PELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2 BAGI STAF BPKD PEMPROF DKI JAKARTA DI GEDUNG DIKLAT 23 27 MEI 2011 OBLIGASI PEMERINTAH RILYA ARYANCANA Topik KARAKTERISTIK OBLIGASI PEMERINTAH JENIS OBLIGASI
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1. Investasi Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Bank, Risiko, dan Manajemen Risiko Bank adalah sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan untuk menerima simpanan, memberikan kredit, dan menerima serta menerbitkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan investasi perusahaan, dimana pada setiap sumber pendanaan ada biaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan membutuhkan sumber pembiayaan yang dapat diperoleh melalui pembiayaan internal dan pembiayaan eksternal. Keputusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Noor Achmad dan Greece Setiawan (2007) Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh rating dan kupon terhadap harga obligasi. Metode analisis penelitian
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.
PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada saat jatuh tempo. Bagi para emiten, obligasi merupakan sekuritas yang relatif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber pembiayaan merupakan salah satu faktor terpenting dalam menjalankan suatu usaha. Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dijadikan sebagai solusi untuk perusahaan yang membutuhkan dana dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Obligasi Salah satu produk yang dikeluarkan pasar modal adalah obligasi. Obligasi dapat dijadikan sebagai solusi untuk perusahaan yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Teori dalam Pasar Modal 2.1.1 Signalling Theory Menurut Jogiyanto (2000), informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan saham (stock) dan instrumen yang berpendapatan tetap (fixed income) atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obligasi 1. Pengertian Obligasi Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang diperjualbelikan. Dalam pasar modal dikenal dua instrumen keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat atau hasil dari penanaman modalnya di masa yang akan datang. Modal dari para investor ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhruddin (2011) (ekbis.sindonews.com) Harsono (2010)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan dalam menjalankan kegiatannya membutuhkan dana atau modal yang biasa diperoleh melalui pasar uang maupun pasar modal. Pasar modal merupakan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) adalah pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang relatif panjang, yang diinvestasikan pada barang modal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan bagi perusahaan selain saham. Obligasi adalah suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BEI) merupakan satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak terlepas dari perkembangan pasar modal yang baik dan dinamis. Pasar modal merupakan fasilitator yang memiliki peran
Lebih terperinciPENGARUH PENGUMUMAN PERUBAHAN BOND RATING TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH PENGUMUMAN PERUBAHAN BOND RATING TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menjadi perusahaan go public. Salah satu jenis perusahaan go public
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini investasi tidak hanya real assets atau bentuk fisik, investasi financial assets atau surat berharga mulai disukai oleh para pemilik modal, seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor.
Lebih terperinciInstrumen Pasar Modal Indonesia Materi 9
Instrumen Pasar Modal Indonesia Materi 9 Dodi Arif, SE., MM. KAPITA SELEKTA KEUANGAN Universitas Gunadarma Jakarta BAGAIMANA PERUSAHAAN MENERBITKAN SEKURITAS Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menerbitkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh imbalan (return) dimasa yang akan datang. Penelitian Ibrahim
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun dalam bentuk modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembayaran bunga secara periodik. Menurut Abdul Halim (2015 : 9) obligasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu kegiatan untuk menanamkan dana pada sekuritas baik saham maupun obligasi. Melakukan investasi obligasi berarti investor melakukan investasi
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis
10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)
PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET) I. Fungsi Pasar Modal. Pasar Modal seperti Bursa Efek Indonesia merupakan tempat jual beli surat-surat berharga /efek yang meliputi saham & obligasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang akan ditawarkan langsung kepada para investor maupun melalui bursa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang akan ditawarkan langsung kepada para investor maupun melalui bursa keuangan. Seorang investor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan adanya Signaling Theory, investor akan diberikan kemudahan untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Sinyal (Signalling Theory) Menurut Septyawanti (2013), teori sinyal dapat menunjukkan penyajian laporan keuangan berkualitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh agen pemeringkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa kini banyak peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh agen pemeringkat masuk kedalam kategori perusahaan yang layak dijadian tempat investasi oleh investor.
Lebih terperinci