BAB II TINJAUAN PUSTAKA. emiten biasa disebut Lembaga Pemeringkat (Rating Company). Lembaga ini
|
|
- Harjanti Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bond rating Lembaga institusi yang memberikan evaluasi dan penilaian atas kinerja emiten biasa disebut Lembaga Pemeringkat (Rating Company). Lembaga ini bertugas untuk melakukan evaluasi dan analisis atas kemungkinan macetnya pembayaran surat hutang. Lembaga peringkat internasional yang sangat terkenal diantaranya yaitu S&P (Standard & Poors) Cooperation serta Moody s Investors. Sedangkan di Indonesia yang terkenal ada dua lembaga pemeringkat surat hutang yaitu PT. PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) dan PT. Kasnic Credit Rating Indonesia (Rahardjo, 2003). Rating mempunyai tujuan utama yaitu memberikan informasi yang akurat mengenai kinerja keuangan, posisi bisnis industri perseroan yang menerbitkan surat hutang (obligasi) dalam bentuk peringkat kepada calon investor. Rahardjo (2003) menyatakan bahwa manfaat rating bagi investor adalah memberikan informasi risiko investasi sehingga investor akan dengan mudah mengambil keputusan investasi berdasarkan hasil peringkat kerja emiten obligasi tersebut. Manfaat rating bagi perusahaan (emiten) yaitu untuk mengetahui bisnis dan kinerja usahanya dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya sehingga emiten dapat menentukan struktur obligasi. Apabila emiten mendapat hasil yang baik atas bond rating-nya maka investor akan merasa lebih nyaman, sehingga kepercayaan investor pada emiten bisa tetap terjaga. 11
2 11 Bond Rating merupakan skala risiko dari beberapa obligasi yang diperdagangkan. Skala ini yang menunjukan seberapa aman bagi investor. Keamanan ini ditunjukan oleh kemampuan dalam membayar bunga dan pelunasan pokok peminjaman. Untuk menentukan skala tersebut, diperlukan variabel-variabel yang mempengaruhi obligasi kemudian dihitung. Dari perhitungan tersebut ditemukan standar untuk mendapatkan peringkat tertentu (Lubis, 2006). Rating merupakan suatu penilaian dari risiko kredit dari seorang individu, perusahaan maupun suatu negara. Bond Rating dibuat berdasarkan riwayat finansial dan aset yang dimiliki sekarang serta kewajiban. Umumnya suatu bond rating menggambarkan kepada krediur atau investor tingkat kemungkinan dari subjek dalam melaksanakan pengembalian/pembayaran hutangnya. Akan tetapi pada akhir-akhir ini bond rating juga digunakan guna menentukan premi asuransi, memutuskan kelayakan suatu pekerjaan, dan penetapan besarnya nilai jaminan dalam sewa guna usaha Leasing (Sumber: kredit). Bond rating dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dari investor ketika akan memutuskan membeli suatu obligasi. Proses pemeringkatan sebuah obligasi membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua bulan. Apabila pemerintah yang menjadi penerbit obligasi, maka biasanya peringkat obligasi tersebut sudah merupakan investment grade (level A) karena pemerintah akan memiliki kemampuan untuk melunasi kupon dan pokok hutang (principal) ketika obligasi tersebut mengalami jatuh tempo (Manurung et.al, 2008). Akan tetapi, ketika perusahaan yang menjadi penerbit suatu obligasi, maka biasanya
3 12 obligasi tersebut memiliki probabilitas default, tergantung dari kesehatan keuangan perusahaan tersebut. Risiko default tersebut dapat dipengaruhi oleh siklus bisnis yang berubah sehingga menurunkan perolehan laba, kondisi ekonomi makro dan situasi politik yang terjadi, dan lain sebagainya. Bond rating berguna bagi pasar ekonomi makro suatu Negara untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan yang diperingkatkan Tabel Pemeringkatan Masing-masing Lembaga pemeringkat di Indonesia mempunyai karakteristik simbol yang berbeda-beda tetapi mempunyai pengertian yang sama (Rahardjo:23). Penilaian bond rating dimodifikasi dengan adanya penambahan nilai plus (+) atau minus (-) untuk menunjukkan penilaian yang lebih maksimum dari kategori utama, serta digunakan untuk menunjukkan relativitas perusahaan kualitas perusahaan. Tabel pemeringkatan dari semua lembaga akan dijelaskan pada tabel berikut ini Tabel 2.1 Peringkat Obligasi menurut Standard & Poor s dan Moody s Bond Quality Rating Rating Grade Standars & Poor's Moody's Higesth quality AAA Aaa Hight quality Upper medium quality Medium quality Speculative Very speculative Poor quality AA Aa AA BBB Baa BB Ba BB CCC Caa
4 13 Highly speculative Poorest quality In default CC Ca CC DD Sumber Rahardjo:2003 Tabel 2.2 Klasifikasi Peringkat Kasnic Credit Rating Indonesia (KCRI) Investment grade AAA AA A Perusahaan memiliki kualitas terbaik dan sangat mampu melunasi hutangnya Memiliki kemampuan untuk melunasi hutangnya dan sedikit lebih berisiko dibanding AAA Memiliki kemampuan untuk melunasi hutangnya namun situasi ekonomi dapat berpengaruh pada kondisi keungan perusahaan BBB Merupakan perusahaan menengah dan memiliki risiko cukup rendah Non investment grade BB B D Cenderung mengalami perubahan dalam situasi ekonomi tetapi lebih baik dari B Memiliki ketidakpastian pembayaran tinggi dan memiliki risiko yang tinggi serta memiliki fundamental yang kurang bagus CCC Memiliki ketidakpastian pembayaran sangat tinggi dan memiliki risiko sangat tinggi Keadaan default atau gagal bayar Sumber :Rahardjo :2003
5 14 RATING IdAAA Idea ida idbbb idbb idb idccc idsd IdD Tabel 2.3 Peringkat obligasi menurut PEFINDO KETERANGAN Obligor memilik kapasitas superior dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relatif terhadap obligosi Indonesia lainnya. Obligor memiliki kapasitas sangat tinggi dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Perbedaan pemenuhan kewajiban jangka panjangnya hanya sedikit berbeda dengan obligor berperingkat AAA. Obligor memiliki kapasitas tinggi dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Namun obligor lebih rentan terhadap perubahan lingkungan dan kondisi ekonomi yang buruk dibandingkan high rated obligors. Obligor memiliki kapasitas yang cukup dalam memenuhi kewajiban nya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Namun kondisi ekonomi yang buruk serta perubahan lingkungan yang buruk dapat melemahkan obligor untuk memenuhi kewajibannya. Obligor memiliki kapasitas yang agak lemah dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Obligor menghadapi ketidakpastian atau lebih rentan terhadap kondisi ekonomi yang buruk serta perubahan lingkungan sehingga dapat melemahkan kemampuan obligor untuk memenuhi kewajibannya. Obligor memiliki kapasitas yang lemah dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Kondisi ekonomi dan lingkungan yangburuk membuat obligor kesulitan memenuhi kewajibanjangka panjangnya. Sangat tergantung dari kondisi ekonomi dan finansial yang baik untuk dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Obligor gagal membayar satu atau lebih kewajibannya pada saat jatuh tempo, tetapi masih dapat melanjutkan pemenuhan kewajibannya untuk kewajiban yang lainn(selective default.) Obligor tidak mampu membayar kewajiban jangka panjangnya pada saat jatuh tempo (default). Sumber: Karyani dan Manurung :2006
6 Obligasi Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran (Altman and Nammacher dalam Ketz and Maher, 1990). Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi tersebut, seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun. Obligasi secara ringkasnya adalah utang tetapi dalam bentuk sekuriti. Penerbit obligasi adalah debitur, sedangkan pemegang obligasi adalah kreditur dan kupon obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur dank kupon obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan. Obligasi dan saham keduanya adalah instrument keuangan yang disebut sekuriti namun bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah bagian dari pemilik perusahaan penerbit saham, sedangkan pemegang merupakan pemberi pinjaman atau kreditur kepada penerbit obligasi. Proses yang umum dikenal dalam penerbitan obligasi adalah melalui
7 16 pinjaman emisi atau juga dikenal dengan istilah underwriting. Dalam peminjaman emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu indikasi guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses lelang Return Saham Return saham merupakan pendapatan yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di suatu perusahaan. Return saham dibedakan menjadi dua jenis (Jogiyanto 2000), yaitu: return realisasi (realized return) dan return yang diharapkan (expected return). Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi (sesungguhnya) dan dihitung berdasarkan data historis. Return ekspektasi (expected return) yaitu return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi dan dapat diestimasi dengan menggunakan pendekatan mean adjusted model, market model dan market adjusted model. Setiap investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh keuntungan yang disebut return, baik secara langsung maupun tidak langsung. Return mempunyai 2 komponen yaitu current income dan capital gain. Bentuk dari current income merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik, seperti keuntungan berupa deviden yang merupakan bentuk dari hasil kinerja fundamental perusahaan.
8 17 Sedangkan capital gain berupa keuntungan yang diterima karena selisih antara harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi Efesiensi Pasar Secara umum, efisiensi pasar didefinisikan sebagai hubungan antara harga sekuritas dengan informasi (Jogiyanto, 2010:517). Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar yang seperti ini disebut pasar efisien. Pasar modal dikatakan efisien jika informasi tersedia secara luas dan murah bagi penanam modal dan semua informasi yang relevan yang dapat ditentukan telah tercermin dalam surat berharga. Informasi sebagai serangkaian pesan untuk melaksanakan suatu tindakan. Fama yang dikutip Jogiyanto (2010:529) menyatakan: Suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia (a security market is efficient if security prices fully reflect the information available). Definisi dari Fama ini menekankan pada dua aspek, yaitu fully reflect dan information available. Fully reflect menunjukkan bahwa harga dari sekuritas secara akurat mencerminkan informasi yang ada dengan menggunakan informasi yang tersedia (information available) investorinvestor dapat mengekspektasi harga dari sekuritas bersangkutan.
9 18 Macam-macam efisiensi pasar berdasarkan informasi yang diperoleh, yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut (Jogiyanto,2010:519): a. Efisiensi bentuk lemah (Weak Form) Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas dari informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal. b. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form) Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga sekuritas mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, termasuk informasi yang berada dalam laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa: 1) Informasi yang dipublikasikan hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. Informasi ini dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten. Misalnya, pengumuman laba, pengumuman pembagian deviden, pengumuman produk baru.
10 19 2) Informasi yang dipublikasikan mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah perusahaan. Informasi ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan regulator yang hanya berdampak pada harga-harga sekutitas yang terkena regulasi tersebut. 3) Informasi yang dipublikasikan mempengaruhi harga-harga sekuritas semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Informasi ini berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak kesemua perusahaan emiten. c. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong farm) Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas mencerminkan suatu informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat, jika pasar efisien dalam bentuk kuat, maka investor dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena mempunyai informasi privat Penelitian terdahulu Penelitian yang sudah diteliti sebelumnya tentang pengaruh bond rating terhadap return saham akan dibahas secara ringkas dan dapat dilihat dengan tabel sebagai berikut:
11 20 Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Variable Terikat Variable Bebas Hasil Philippe josion and gaiyan zhang (2007) Rosyati (2009) Information effects of bond rating changes: the role of the rating prior to the announcement Influence of bond rating changes announcement to return share of company (0n company go public in IDX periode Return saham Bond rating Upgrade memiliki dampak yang signifikan dibandingkan downgrade Return saham Bond rating Periode pengumuman Bond rating memberikan pengaruh yang positif terhadap return saham Kawedar dan Suwanti (2009) Pengaruh pengumuman bond rating versi PT.Pefindo terhadap abnormal return saham perusahaan di BEI Abnormal Retrun Bond Rating Periode pengumuman bond rating berpengaruh signifikan terhadap abnormal return Gatot dan Muhammad (2011) Pengaruh bond rating terhadap imbal hasil saham di BEI Imbal hasil saham Bond rating Bond rating berpengaruh positif terhadap imbal hasil saham Sanjay sehgal and shruti mathur (2013) Kusumawati (2014) Cross sectional variation in stock price reaction to bond rating Analisis pengaruh pengumuman perubahan bond rating terhadap return saham perusahaan Stock price Bond rating Pengaruh perubahan bond rating berpengaruh positif terhadap return saham Return saham Bond rating Pengumuman perubahan bond rating berpengaruh positif terhadap return saham
12 Studi Peristiwa (Event Study) Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Djogiyanto, 2003). Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Djogiyanto (2003) menyatakan bahwa pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Kegunaan event study dalam penelitian ini yaitu: 1) Untuk melihat dampak suatu pengumuman (Announcement), misalnya : pengumuman laba, revisi laporan keuangan / laba kondisi status laporan keuangan, laporan corporate social responsibility dan aspek lainnya, Khotari and Warner (2004).
13 22 2) Memberikan sinyal ke pasar tentang keputusan perusahaan yang diumumkan ke public (informasi), yang dapat menghasilkan respon positif maupun negatif. 3) Menghasilkan pergeseran yang positif atas kekayaan pemegang saham (ada kenaikan harga saham yang konsekuensinya menaikan kekayaan pemegang saham), demikian sebaliknya jika ada respon yang negatif maka akan menghasilkan pergeseran yang negatif atas kekayaan pemegang saham (ada penurunan harga saham yang konsekuensinya menurunkan kekayaan pemegang saham). 4) Event study sangat bermanfaat atas disiplin ilmu keuangan ekonomi dan akuntansi. 5) Untuk menganalisis tingkat efesiensi pasar dalam konteks teori portofolio. 2.2 Penelitian Terdahulu Pengaruh Periode Sebelum Pengumuman Bond Rating terhadap Return Saham Apabila pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini disebut dengan pasar efisien (Djogiyanto, 2003). Sama halnya dengan perubahan bond rating pada suatu perusahaan akan dapat mempengaruhi harga saham dan return saham tersebut. Berdasarkan penelitian Kawedar (2009) menyatakan bahwa periode sebelum pengumuman mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham, pelaku pasar memberikan respon negatif. Pengaruh tersebut dapat dievaluasi
14 23 oleh investor berdasarkan waktu penyerapan informasi baru dan peringkat obligasi saat ini. Semakin cepat pasar menyerap informasi pengumuman dan mengevaluasi perubahan peringkat obligasi, semakin cepat pula return saham suatu perusahaan mengalami perubahan. H1 : Periode sebelum pengumuman bond rating berpengaruh positif terhadap return saham pada Perusahaan Sektor Keuangan yang go public di BEI Pengaruh Periode Sesudah Pengumuman Bond Rating terhadap Return Saham Hasil Penelitian Kawedar dan Suwanti (2009) menyatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Hal ini berarti bahwa peristiwa pengumuman bond rating merupakan peristiwa yang belum diantisipasi oleh pasar. Pelaku pasar memberikan respon positif yang ditunjukan dengan adanya kenaikan rata-rata abnormal return sesudah pengumuman. Dari temuan ini disimpulkan bahwa investor menyambut positif peristiwa pengumuman bond rating, sehingga terjadi aksi peningkatan jual beli saham untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah: H2 : Periode sesudah pengumuman bond rating berpengaruh positif terhadap return saham pada Perusahaan Sektor Keuangan yang go public di BEI Pengaruh Grade bond rating terhadap Return Saham Rosyati (2009) menyatakan bahwa tingkat return saham suatu perusahaan akan berubah setelah adanya pengumuman bond rating dari
15 24 perusahaan tersebut. Adanya pengumuman perubahan bond rating baik upgrade maupun downgrade akan mengandung informasi bagi para pelaku pasar. Pada prinsipnya, semakin rendah rating, berarti semakin tinggi risiko gagal bayar dan berarti semakin besar pula imbal hasil (return) yang diharapkan oleh investor. Rating akan dievaluasi oleh para investor untuk mengetahui apakah informasi tersebut mengandung good news atau bahkan bad news. Apabila dinilai sebagai good news, diindikasikan bahwa return saham akan meningkat dan tingkat resikonya kecil sehingga para investor banyak menginvestasikan dananya ke perusahaan tersebut. Sebaliknya, apabila dinilai sebagai bad news, diindikasikan bahwa return saham akan turun dan tingkat resikonya meningkat sehingga sebagian investor melarikan diri atau menarik investasinya. Dichev dan Piotroski (2001) dalam Ahmad dan Zakaria meneliti return dalam jangka panjang terhadap perubahan peingkat obligasi Moody s Ratings. Penelitian tersebut menemukan bahwa tidak ada abnormal return yang signifikan terhadap upgrade, namun ada reaksi abnormal return negatif setelah pengumuman downgrade. Penurunan harga saham selama periode downgrade cukup banyak diantara saham perusahaan yang berkualitas rendah, sedangkan perusahaan yang berkualitas tinggi menyadari return positif selama downgrade. Ini adalah respon diferensial yang tinggi rendahnya risiko saham peringkat kredit untuk mengalami downgrade memberikan hubungan yang negatif antara bond rating dan return saham. Maka, hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai berikut :
16 25 H3 : Grade bond rating berpengaruh positif terhadap return saham pada Perusahaan Sektor Keuangan yang go public di BEI Kerangka Pemikiran Berdasarkan uraian diatas penelitian ini akan menganalisis pengaruh pengumuman bond rating terhadap return saham dengan market adjusted model (model pasar yang disesuiakan). Karena pasar modal di Indonesia masih dalam tahap perkembangan (emerging market). Menurut Djogiyanto (2010:222), reaksi pasar dapat diukur menggunakan return sebagai nilai perubahan harga. Return saham diasumsikan akan mengalami perubahan jika informasinya diserap oleh pasar. Salah satu informasi tersebut adalah pengumuman bond rating. Berdasarkan penelitian Kusumawati (2014) menyatakan bahwa periode pengumuman dan perubahan bond rating berpengaruh positif terhadap return saham. Investor pada umumnya menyukai saham dengan tingkat resiko yang lebih rendah. Faktor fundamental diperkirakan akan mempengaruhi harga saham (dalam hal ini faktor fundamental dilihat dari pengumuman bond rating), dengan adanya penjelasan tersebut maka peneliti akan merumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut:
17 26 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Variabel Independen Variabel Dependen Periode sebelum pengumuman H1+ Periode sesudah pengumuman Return saham H2 + Grade HHHHHHHHHHHH H3+
18 Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H1 : Periode sebelum pengumuman bond rating berpengaruh positif terhadap return saham pada Perusahaan Sektor Keuangan yang go public di BEI. H2 : Periode sesudah pengumuman bond rating berpengaruh positif terhadap return saham pada Perusahaan Sektor Keuangan yang go public di BEI. H3 : Grade bond rating berpengaruh positif terhadap return saham pada Perusahaan Sektor Keuangan yang go public di BEI.
BAB I PENDAHULUAN. memperoleh imbalan berupa return. Untuk memperoleh return yang diharapkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehadiran pasar modal sebagai sarana yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Efisiensi Pasar Modal Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bond Rating 2.1.1. Deskripsi Bond Rating Secara umum, bond rating merupakan suatu tingkat pengukuran kualitas dan keamanan dari sebuah bond yang didasarkan oleh kondisi finansial
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory) Teori sinyal menjelaskan tentang alasan perusahaan yang mempunyai dorongan untuk memberikan informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pasar Modal Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli dan juga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekuity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuity
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang dalam memperoleh benefitnya. Investasi di Indonesia dapat dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah penanaman modal yang ditanamkan dalam suatu aset yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa datang dan biasanya berjangka panjang dalam memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diminati investor, karena obligasi memiliki pendapatan yang bersifat tetap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Obligasi (bond) adalah kontrak jangka panjang di mana peminjam dana setuju untuk membayar bunga dan pokok pinjaman pada tanggal dan waktu tertentu kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian yang berbasis syariah salah satunya dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai sekuritas yang dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menerbitkan nilai sekuritas sebagai salah satu faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan memerlukan pendanaan dalam mengembangkan usahanya sehingga perusahaan harus menerbitkan nilai sekuritas sebagai salah satu faktor penunjangnya. Menurut Ginting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini atau dimasa yang akan datang. Setiap orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Dengan adanya penghapusan batasan ini, persaingan dalam dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang akan ditawarkan langsung kepada para investor maupun melalui bursa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang akan ditawarkan langsung kepada para investor maupun melalui bursa keuangan. Seorang investor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (emiten) dalam transaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BEI) merupakan satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak terlepas dari perkembangan pasar modal yang baik dan dinamis. Pasar modal merupakan fasilitator yang memiliki peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006:43).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas istrumen keuangan jangka panjang yang umumnya lebih dari satu tahun. Pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan uang (Sjahrir, 2006). Dengan demikian uang ditanam atau diinvestasikan dalam objek yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak perusahaan menerbitkan obligasi selain menerbitkan saham sebagai sumber pendanaan perusahaan. Saham adalah tanda pernyetaan modal pada perseroan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis) Pasar efisien adalah jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam yield to maturity adalah teori sinyal (Theory
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan bagi pemerintah dan perusahaan, yang dapat diperoleh dari pasar modal. Secara sederhana, obligasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal sebagai salah satu alternatif investasi untuk memperoleh keuangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendanaan umumnya diperoleh dalam bentuk modal dengan menerbitkan saham yang merupakan bukti kepemilikan dari perusahaan dimana investor yang membeli saham memperoleh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Calon investor yang akan berinvestasi pada obligasi suatu perusahaan,
12 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory Calon investor yang akan berinvestasi pada suatu perusahaan, membutuhkan informasi tentang kondisi. Manajemen perusahaan diharapkan dapat memberikan sinyal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara pemilik modal (investor) dengan peminjam dana (emiten) (Anoraga,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting terhadap perkembangan suatu Negara, terutama pada Negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar menuntut perusahaan bisa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Signaling Theory Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara pihak manajemen perusahaan dan berbagai pihak yang berkepentingan, berkaitan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dapat dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan yang baru
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat terus mengembangkan usahanya. Perusahaan untuk mengembangkan usahanya memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahan membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatannya, dana tersebut dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu berasal dari intern perusahaan dan dari ekstern
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2007), obligasi merupakan suatu kontrak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Obligasi Obligasi merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan dana bagi perusahaan dan juga merupakan salah satu alternatif bagi pemilik
Lebih terperinciPENGARUH PENGUMUMAN PERUBAHAN BOND RATING TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH PENGUMUMAN PERUBAHAN BOND RATING TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki. kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana dengan cara
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian dunia yang semakin maju menjadikan peran pasar modal semakin penting. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki kelebihan dana dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuitas (saham),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan memperjual-belikan instrumen keuangan jangka panjang, seperti surat utang (obligasi), ekuiti (saham),
Lebih terperinciI. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang
1 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, ada banyak cara yang dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang dimilikinya. Salah satunya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mendelegasikan pekerjaan dan agent sebagai pihak yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Dalam teori keagenan, hubungan yang timbul dari adanya kontrak yang ditetapkan antara dua pihak, yaitu pihak principal sebagai pihak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana (emiten). Dengan adanya pasar modal,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. keuntungan selama periode tertentu. Keputusan investasi adalah suatu keputusan
12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menanamkan modal baik dalam uang maupun benda pada suatu objek dengan tujuan memperoleh
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap
37 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2003). Instrumen pasar modal yang utama yaitu saham dan obligasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan kegiatannya membutuhkan dana atau modal yang biasa diperoleh melalui pasar uang maupun pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. panjang masyarakat yaitu di atas 3 tahun. Pihak yang membeli obligasi disebut
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obligasi 2.1.1 Pengertian Obligasi Secara umum, obligasi adalah tanda bukti perusahaan memiliki utang jangka panjang masyarakat yaitu di atas 3 tahun. Pihak yang membeli obligasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada dewasa ini tidak terbatas pada investasi dalam bentuk fisik seperti properti dan emas, tetapi investasi dalam surat berharga saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan bagi perusahaan selain saham. Obligasi adalah suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi Pasar Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2010:219). No one
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan investor yang berorientasi pertumbuhan. nilai nominal (nilan pari/par value) dan jangka waktu jatuh tempo tertentu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap instrumen investasi dalam pasar modal tentu memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain, misalnya melakukan investasi pada obligasi mungkin lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang dan masa yang akan datang. Perusahaan go public dalam melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal di dunia usaha yang semakin maju pada zaman sekarang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kegiatan produksi dan menghadapi persaingan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik, yaitu Kegiatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar yang dirancang untuk membiayai investasi jangka panjang yang dilakukan oleh perusahaan swasta atau pemerintah (Syahyunan, 2013:10),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan adanya Signaling Theory, investor akan diberikan kemudahan untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Sinyal (Signalling Theory) Menurut Septyawanti (2013), teori sinyal dapat menunjukkan penyajian laporan keuangan berkualitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penambahan modal agar perusahaan yang dijalankan terus berlanjut. Aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas pendanaan seringkali dilakukan oleh perusahaan dalam penambahan modal agar perusahaan yang dijalankan terus berlanjut. Aktivitas pendanaan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. satu tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksadana, dan berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang investor yang berminat membeli obligasi, sudah seharusnya memperhatikan peringkat obligasi karena peringkat tersebut dapat memberikan informasi tentang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat atau hasil dari penanaman modalnya di masa yang akan datang. Modal dari para investor ini
Lebih terperinciOVERVIEW investasi obligasi. 1/51
http://www.deden08m.wordpress.com OVERVIEW Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. 1/51 OBLIGASI PERUSAHAAN Obligasi perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo
Lebih terperinci@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Umum atau yang disebut juga sebagai Bank Konvensional merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Umum atau yang disebut juga sebagai Bank Konvensional merupakan lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan usaha menghimpun dana dari masyarakat secara langsung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Landasan Teori II.1.1 Obligasi Korporasi (Corporate Bond) II.1.1.1 Definisi Obligasi Korporasi Menurut Harmono, obligasi merupakan surat tanda utang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan untuk membiayai investasinya adalah dengan menerbitkan obligasi. Obligasi merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Peringkat Hutang 1. Deskripsi Pemeringkat Hutang Menurut Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dalam salinan keputusan ketua Bapepam Nomor KEP-27/PM/1994 tanggal 7 September 1994
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Investasi obligasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obligasi adalah utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Investasi obligasi merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki dana lebih dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas. Sekuritas yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Sumber pendanaan dapat berasal dari pihak eksternal maupun pihak internal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti
Lebih terperinciPENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP REAKSI PASAR (EVENT STUDY: PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN )
PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP REAKSI PASAR (EVENT STUDY: PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 2013) DEDI ALHAMDANIS 100462201362 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh agen pemeringkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa kini banyak peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh agen pemeringkat masuk kedalam kategori perusahaan yang layak dijadian tempat investasi oleh investor.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seorang pemilik modal yang berminat membeli obligasi, sudah seharusnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang pemilik modal yang berminat membeli obligasi, sudah seharusnya memperhatikan peringkat obligasi karena peringkat tersebut memberikan informasi dan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas melalui pasar modal. dua kelompok yakni aset finansial yang marketable dan yang non
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan investasi pada aset keuangan semakin menarik minat masyarakat pada akhir-akhir ini. Hal ini terjadi karena dengan semakin meningkatnya kegiatan investasi dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional termasuk ekspansi usaha selain kredit perbankan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal sebagai pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah (Suad Husnan, 1994) dalam Adrian (2011). Menurut jawa pos
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk modal sendiri (saham) maupun hutang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang lebih murah. Di samping itu, para investor juga menggunakan pasar modal sebagai sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. risk 3 Investor yang mempunyai sifat konservatif cenderung melakukan
risk 3 Investor yang mempunyai sifat konservatif cenderung melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Investasi merupakan suatu komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapangan usaha perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Menurut Mankiw
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya perekonomian Indonesia yang dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) sejak lima tahun terakhir tidak lepas dari peningkatan yang signifikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. instrumen keuangan yang diminati. Minat yang cukup tinggi dari para investor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan memiliki beberapa alternatif pilihan dalam mendapatkan dana untuk menjalankan perusahaannya bagi para investor, obligasi merupakan salah satu
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN PERUBAHAN BOND RATING TERHADAP RETURN SAHAM
ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN PERUBAHAN BOND RATING TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tergolong Surat Berharga Pasar Modal dengan Pendapatan Tetap (fixed-income
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Obligasi merupakan salah satu jenis aset finansial dan instrumen modal (utang) yang tergolong Surat Berharga Pasar Modal dengan Pendapatan Tetap (fixed-income
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pemecahan saham (stock split) Menurut Jogiyanto (2000 : 415), stock split adalah memecah selembar saham menjadi n lembar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dimana para investor bertemu untuk menjual atau membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para pelakunya (penjual
Lebih terperinciPROSES KEPUTUSAN INVESTASI
PROSES KEPUTUSAN INVESTASI A. Mengenal Sekuritas Ekuitas Dan Sekuritas Hutang Sekuritas hutang adalah bukti kepemilikan hutang perusahaan lain berupa surat berharga yang menunjukan hak investor untuk mendapatkan
Lebih terperinci2 PENDAHULUAN Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagan
1 ANALYSIS OF THE EFFECT OF BOND RATING ANNOUNCEMENT RETURN TO STOCK COMPANY STOCK EXCHANGE IN INDONESIA Fenny Ekapriyani Undergraduate Program, Economy Faculty, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di pasar modal sebanyak 573 emiten. Jumlah tersebut mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dari data tahun 2012 menunjukan jumlah emiten
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. mungkin terjadi dengan cepat dan akurat (Robbert Ang, 2001). Konsep
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pasar modal efisien Efficient Market atau pasar yang efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas di Asia (ASEAN Free Trade Area) untuk negara-negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dunia telah terbuka, khususnya sejak awal milenium lalu, yang ditandai dengan menisbinya batas-batas wilayah antar negara di dunia dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini berkembang dengan
8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini berkembang dengan cukup baik. Minat masyarakat dalam melakukan investasi di berbagai sektor mulai terlihat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal yang efisien semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien adalah bahwa informasi tersedia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa alternatif yang dapat dipilih oleh investor, salah satu alternatif yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik surat utang (obligasi), ekuitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha saat ini dirasakan semakin sulit. Setiap perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya
Lebih terperinciBAB II. Kajian Pustaka. perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual
BAB II Kajian Pustaka 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Pasar Modal Menurut Jogiyanto (2014,29-30), pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di jaman sekarang ini semakin besarnya pertumbuhan pasar investasi di Indonesia menyebabkan semakin banyak pula aktivitas bisnis khususnya aktivitas investasi. Hal
Lebih terperinciMATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO
MATERI 7 http://www.deden08m.com TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal menjadi pilar perekonomian negara-negara maju dan menjadi cermin. menentukan maju atau melemahnya ekonomi suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal menjadi ikon ekonomi modern. Industri pasar modal sering menjadi simbol dan gambaran ekonomi masyarakat masa kini. Pasar modal menjadi pilar perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Badan Pengawas Pasar Modal)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya, perusahaan dapat memilih beberapa alternatif sumber dana tambahan yang ada, antara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan yang dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan penelitian yang mengambil topik mengenai pengaruh likuiditas, maturitas, dan peringkat pada yield obligasi 1. Penelitian Nanik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) adalah pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang relatif panjang, yang diinvestasikan pada barang modal
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN:
PENENTUAN VALUASI OBLIGASI KORPORASI DENGAN CREDIT METRICS DAN MONTE CARLO SIMULATION Arief Seno Nugroho 1, Di Asih I Maruddani 2, Sugito 3 1 Alumni Jurusan Statistika FSM Universitas Diponegoro 2,3 Staf
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di suatu negara seringkali dijadikan tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital market) merupakan
Lebih terperinci