ROLE OF EGFR TESTING IN LUNG CANCER
|
|
- Harjanti Siska Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ROLE OF EGFR TESTING IN LUNG CANCER (Epidermal Growth Factor Receptor) ACHMAD MULAWARMAN JAYUSMAN Bandung, 06 Februari 2016
2 METRO POCKET MAP
3 SIGNALING PATHWAY IN CANCER
4
5 PENDAHULUAN Pada kasus kanker paru, tumorgenesis terkait dengan AKTIVASI ONKOGEN, seperti EGFR, KRAS, BRAF, MEK-1, HER2, MET, ALK dan RET, serta INAKTIVASI tumor suppressor genes (P53, PTEN) Pusztaszeri et al., J pulmo & respiratory med Cooper et al., J Thorac Dis 2013;5(S5):S479-S
6 APAKAH EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR (EGFR) ITU? Protein trans-membran Anggota family reseptor ErbB Reseptor tirosin kinase reseptor dengan aktivitas enzim
7 PERANAN EGFR Mentransmisikan sinyal Tempat pengikatan berbagai ligan epidermal growth factor (EGF) Kaskade transduksi sinyal (Raf, Ras) Efek terminal pertumbuhan sel, modifikasi, survival dan pembelahan sel) EGFR berperan penting dalam pertumbuhan sel tumor Inhibisi EGFR dapat menghambat aktivitas hilir
8 PENTINGNYA EGFR DALAM PRAKTEK KLINIS Mutasi gen EGFR EGFR dengan aktivitas tinggi Sinyal intraseluler yang tidak terkontrol Pembelahan dan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol Perkembangan berbagai karsinoma
9 MUTASI EGFR PADA KANKER PARU Ditemukan lebih sering pada pasien ADENOKARSINOMA dan ETNIK ASIA Mutasi predominan ditemukan di lokasi gen EGFR ekson 19 dan 21 Sekitar 85% mutasi EGFR adalah delesi di ekson 19 atau mutase ekson 21 L858 Jenis mutasi EGFR tidak sama dalam memberikan respon terhadap EGFR tyrosine kinase inhibitor 9 Cheng et al., Modern Pathology (2012) 25,
10 KLASIFIKASI KANKER PARU Berdasarkan sampel biopsi jaringan kecil / sitologi Lung Cancer Non-small cell LC (80%) Small cell LC (20%) Adenocarcinoma (40%) Squamous cell carcinoma (25%) NOS (<5%) Large cell carcinoma (only for resection) NSCLC-favor ADC NSCLC-favor SCC NOS : Not Otherwise Specified Travis, Brambilla, Riely J Clin Oncol 31:
11 INTERPRETASI KLINIS MUTASI EGFR 11 Cheng et al., Modern Pathology (2012) 25,
12
13
14 FREKUENSI MUTASI EGFR PADA ADENOKARSINOMA Kaukasia >20% Asia >30% Mengidentifikasi pasien yang positif memiliki mutasi EGFR. Sangat penting untuk membantu pemilihan obat Cooper et al., J Thorac Dis 2013;5(S5):S479-S
15 Studi epidemiologi untuk melihat frekuensi mutasi EGFR di populasi Asia
16 HASIL (1) Dari 1482 sampel, 1450 sampel (97.8%) berhasil diperiksa 32 dari 1482 (2.2%) tidak dapat ditentukan karena rendahnya kualitas sampel Dari 1450 sampel yang diperiksa: 746 (51.4%) POSITIF mutasi EGFR 704 (48.6%) NEGATIF mutasi EGFR Shi et al., J Thorac Oncol. 2014;9:
17 HASIL (2) Pada studi PIONEER, 51.4% pasien Asia dengan adenokarsinoma paru stadium lanjut memiliki mutasi EGFR India (16/72) 22.2% Hong Kong (76/161) 47.2% China (372/741) 50.2% Philippines (34/65) 52.3% Thailand (63/117) 53.8% Taiwan (108/174) 62.1% Vietnam (77/120) 64.2% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% %-ase pasien Shi et al., J Thorac Oncol. 2014;9:
18 %-ase pasien HASIL (3) Pada studi PIONEER, etnik Kinh (Vietnamese) memiliki frekuensi mutasi EGFR tertinggi EGFR Mutation Frequency by Ethnicity 70% 64.2% 60% 50% 53.8% 51.8% 50.0% 40% 30% 20% 21.9% 10% 0% Vietnamese (77/120) Thai (63/117) Chinese (556/1074) Filipino (31/62) Indian (16/73) Shi et al., J Thorac Oncol. 2014;9:
19 HASIL (4) Pada studi PIONEER, 44% pasien pria memiliki mutasi EGFR EGFR Mutation Frequency by Gender 61.10% 44% Female (384/628) Male (362/822) Shi et al., J Thorac Oncol. 2014;9:
20 HASIL (5) Pada studi PIONEER, 37.3% pasien perokok regular memiliki mutasi EGFR EGFR Mutation Frequency by Smoking History 60.70% 51.60% 43.20% 37.30% Never-smoker (462/761) Ex-smoker (130/301) Occasional smoker (33/64) Regular smoker (121/324) Shi et al., J Thorac Oncol. 2014;9:
21 KESIMPULAN Pemeriksaan mutasi EGFR sudah menjadi standar rutin pemeriksaan pada pasien Adenokarsinoma paru untuk membantu menentukan terapi yang tepat Berbagai jenis mutasi EGFR memberikan respon klinis yang berbeda terhadap obat tyrosine kinase inhibitor Pasien Asia lebih berpeluang mendapatkan mutasi EGFR positif Status mutasi EGFR pada pasien Asia tidak dapat ditentukan berdasarkan jenis kelamin dan aktivitas merokok
22 TERIMAKASIH Pulau Menjangan, Singaraja Bali,2015
23 PERTANYAAN 1 Diantara berbagai jenis kanker paru, yang bermakna untuk dilakukan uji EGFR mutasi adalah : 1. Karsinoma sel kecil / SCLC 2. Adenokarsinoma 3. Epidemoid karsinoma / Squamous Cell Carcinoma
24 PERTANYAAN 2 Diantara axon yang dapat diberikan obat TKI ( Tyrosine Kinase Inhibitor ) adalah : 1. Axon Axon Axon 19 dan 21
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker paru merupakan keganasan penyebab kematian. nomer satu di dunia (Cancer Research UK, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker paru merupakan keganasan penyebab kematian nomer satu di dunia (Cancer Research UK, 2012). Mortalitas kanker ini tercatat sebesar 1.590.000 jiwa pada tahun 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Kanker paru merupakan salah satu dari keganasan. tersering pada pria dan wanita dengan angka mortalitas
BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Kanker paru merupakan salah satu dari keganasan tersering pada pria dan wanita dengan angka mortalitas tertinggi di dunia, yaitu sebesar 1.590.000 kematian di tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.A Latar Belakang. Kanker paru merupakan penyebab tertinggi kematian. akibat kanker di dunia, baik negara-negara maju maupun
BAB I PENDAHULUAN I.A Latar Belakang Kanker paru merupakan penyebab tertinggi kematian akibat kanker di dunia, baik negara-negara maju maupun berkembang (Jemal et al., 2010). Di Amerika Serikat, kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru adalah kanker yang paling sering didiagnosis di dunia dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Data kasus baru kanker paru di Amerika Serikat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang kejadiannya cukup sering, terutama mengenai penduduk yang tinggal di negara berkembang. Kanker ini
Lebih terperinciPerbandingan Respons Terapi Gefitinib pada Pasien KPKBSK EGFR Mutasi Exon 19 dan Exon 21
Perbandingan Respons Terapi Gefitinib pada Pasien KPKBSK EGFR Mutasi Exon 19 dan Exon 21 Titin Sholihah Agustina, Laksmi Wulandari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB 6 PEMBAHASAN. ekstrak Phaleria macrocarpa terhadap penurunan indek mitosis dan
BAB 6 PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian ekstrak Phaleria macrocarpa terhadap penurunan indek mitosis dan menurunnya atau penghambatan pertumbuhan karsinoma epidermoid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks uteri merupakan salah satu masalah penting pada wanita di dunia. Karsinoma serviks uteri adalah keganasan kedua yang paling sering terjadi dan merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas epitel nasofaring. Etiologi tumor ganas ini bersifat multifaktorial, faktor etnik dan geografi mempengaruhi risiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 13% kematian dari 22% kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia (Shibuya et al., 2006).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Di Indonesia, diantara berbagai jenis kanker, karsinoma paru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker saat ini merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Di Indonesia, diantara berbagai jenis kanker, karsinoma paru merupakan keganasan kedua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Retinoblastoma merupakan keganasan intraokular paling sering pada anak, yang timbul dari retinoblas immature pada perkembangan retina. Keganasan ini adalah keganasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah metastasis adalah akibat kurang efektifnya manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker Kolorektal (KKR) merupakan salah satu penyebab kematian di dunia akibat kanker. KKR merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia karena semakin banyaknya penderita
Lebih terperinciProfil Mutasi Epidermal Growth Factor Receptor Pasien Adenokarsinoma Paru Usia Muda
Profil Mutasi Epidermal Growth Factor Receptor Pasien Adenokarsinoma Paru Usia Muda Mia Elhidsi, Sita Laksmi Andarini, Achmad Hudoyo Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciKanker Paru pada Bukan Perokok
Artikel Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) Kanker Paru pada Bukan Perokok Jamal Zaini, Achmad Hudoyo Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kepala leher dan paling sering ditemukan di Indonesia dan sampai saat ini belum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karsinoma nasofarings (KNF) merupakan keganasan yang menyerang daerah kepala leher dan paling sering ditemukan di Indonesia dan sampai saat ini belum diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering dijumpai pada wanita dan penyebab kematian terbanyak. Pengobatannya sangat tergantung dari stadium
Lebih terperinciBab IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jalan Dr. Soetomo No.16, Semarang, Jawa Tengahmerupakan Satuan
Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang yang beralamat di jalan Dr. Soetomo No.16, Semarang, Jawa Tengahmerupakan Satuan Kerja atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel, yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel, yang dapat menyerang dan menyebar ke bagian tubuh yang jauh. Kanker dapat memiliki konsekuensi kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kanker ovarium adalah kanker ginekologi yang dijumpai hampir 30% dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada perempuan,
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011- DESEMBER 2011 Christone Yehezkiel P, 2013 Pembimbing I : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes. Pembimbing II :
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Herbst et al. (2008) Gambar 1 Fase pertumbuhan kanker pada pasien perokok dan non-perokok
17 TINJAUAN PUSTAKA Kanker Paru Kanker paru merupakan tumor ganas pada organ paru, dan terletak pada daerah saluran nafas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker paru ditandai dengan pertumbuhan sel yang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
32 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Mutasi Gen KRAS Menggunakan Metode HRM dan RFLP pada DNA Standar Sel Kultur Analisis mutasi gen KRAS menggunakan metode HRM telah dilakukan terhadap DNA standar untuk mengetahui
Lebih terperinciPETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang
PETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang IMUNOLOGI TUMOR INNATE IMMUNITY CELLULAR HUMORAL PHAGOCYTES NK CELLS COMPLEMENT CYTOKINES PHAGOCYTOSIS
Lebih terperinciOncogen. Dr.rer Nat. Marselina I. Tan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB Jl. Ganesa 10 Bandung.
Oncogen Dr.rer Nat. Marselina I. Tan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB Jl. Ganesa 10 Bandung. E-mail : marsel@sith.itb.ac.id KanKer : Penyakit Genetik Perubahan genom Mutasi titik sampai DNA rearrangements,
Lebih terperinciHUBUNGAN PROFIL SITOLOGI CAIRAN PLEURA DENGAN PROFIL PASIEN KANKER PARU DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JULI 2010-JUNI 2013
HUBUNGAN PROFIL SITOLOGI CAIRAN PLEURA DENGAN PROFIL PASIEN KANKER PARU DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JULI 2010-JUNI 2013 Fransisca Kristina 1 Teguh Widjaja 2, Penny Setyawati Martioso 3 1 Bagian Klinik,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prognosis Kanker Payudara Prognosis dipengaruhi oleh ukuran tumor, metastasis, derajat diferensiasi, dan jenis histopatologi. Menurut Ramli (1994), prognosis kanker payudara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma serviks uteri merupakan masalah penting dalam onkologi ginekologi di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Karsinoma serviks uteri merupakan masalah penting dalam onkologi ginekologi di Indonesia. Penyakit ini merupakan tumor ganas yang paling banyak dijumpai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker payudara (KPD) merupakan salah satu tumor ganas penyebab
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara (KPD) merupakan salah satu tumor ganas penyebab kematian wanita nomor satu (14,7%) di seluruh dunia (Globocan-IARC, 2012). International Agency for Research
Lebih terperinciMutasi EGFR pada Non-Small Cell Lung Cancer di Rumah Sakit Kanker Dharmais
ARTIKEL PENELITIAN Mutasi EGFR pada Non-Small Cell Lung Cancer di Rumah Sakit Kanker Dharmais LENNY SARI 1, PURWANTO 2 1 Staf Medik Fungsional, Bagian Patologi Anatomi RS Kanker Dharmais 2 Staf Teknisi
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI 2011 31 DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG Dwirama Ivan Prakoso Rahmadi, 1110062 Pembimbing I : dr. Sri Nadya J Saanin, M.Kes Pembimbing
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Pemerintah Dr. Kariadi Semarang yang beralamat di jalan Dr. Soetomo No.16, Semarang, Jawa Tengah
Lebih terperinciMUTASI EGFR PADA PEMERIKSAAN SITOLOGI ADENOKARSINOMA PARU
MUTASI EGFR PADA PEMERIKSAAN SITOLOGI ADENOKARSINOMA PARU Tinjauan terhadap faktor usia, jenis kelamin, dan kebiasaan merokok Ika Kustiyah Oktaviyanti Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keganasan epitel tersebut berupa Karsinoma Sel Skuamosa Kepala dan Leher (KSSKL)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma kepala dan leher merupakan istilah luas yang mengacu kepada keganasan epitel sinus paranasalis, rongga hidung, rongga mulut, faring, dan laring. Hampir seluruh
Lebih terperinciABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2010
ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2009 31 DESEMBER 2010 Stevanus, 2011; Pembimbing I : dr. Hartini Tiono, M.Kes. Pembimbing II : dr. Sri Nadya J Saanin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan terdapat kasus baru kanker ovarium dan kasus meninggal
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker ovarium merupakan penyebab kematian ketujuh pada wanita di dunia. Diperkirakan terdapat 239.000 kasus baru kanker ovarium dan 152.000 kasus meninggal dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami mutasi, diperkirakan 80% disebabkan oleh faktor lingkungan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang memiliki karakteristik proliferasi atau pembelahan yang tidak terkontrol dan sering menyebabkan terjadinya massa atau tumor (sel abnormal).
Lebih terperinci2.3.2 Faktor Risiko Prognosis...16 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv ABSTRAK...v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... viii KATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel mukosa nasofaring dengan predileksi di fossa Rossenmuller. Kesulitan diagnosis dini pada
Lebih terperinciTRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL
TRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL Tranduksi sinyal Adalah proses perubahan bentuk sinyal yang berurutan, dari sinyal ekstraseluler sampai respon dalam komunikasi antar sel Tujuan: Untuk berlangsungnya
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM DAN MAHASISWA TERHADAP BAHAYA MEROKOK DAN KANKER PARU DI KOTA MEDAN OLEH: PRISHA JAGADISH UDANI
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM DAN MAHASISWA TERHADAP BAHAYA MEROKOK DAN KANKER PARU DI KOTA MEDAN OLEH: PRISHA JAGADISH UDANI 070100260 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 TINGKAT
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. adanya heterogenitas pada perubahan genetik. Kanker payudara menjadi penyebab
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyakit kompleks yang ditandai dengan adanya heterogenitas pada perubahan genetik. Kanker payudara menjadi penyebab utama kematian di dunia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. wanita dan merupakan kanker kelima paling sering pada wanita di seluruh dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker endometrium adalah kanker paling sering pada saluran genitalia wanita dan merupakan kanker kelima paling sering pada wanita di seluruh dunia setelah payudara,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2012(25% dari semua kasus kanker). Angka ini mampu menyumbang
BAB 1 PENDAHULUAN C. Latar Belakang Kanker payudara merupakan tumor ganas yang paling banyak ditemukan dengan angka kematian yang cukup tinggi pada wanita. Berdasarkan data Global (IARC) 2012, Kanker Payudara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker kulit non melanoma merupakan salah satu jenis kanker yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kanker kulit non melanoma merupakan salah satu jenis kanker yang sering didiagnosis di dunia, dengan insiden 2 sampai dengan 3 juta di seluruh dunia. Karsinoma epidermoid
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MEROKOK DENGAN TERJADINYA KANKER PARU DI DEPARTEMEN PULMONOLOGI FK USU/RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014
HUBUNGAN ANTARA MEROKOK DENGAN TERJADINYA KANKER PARU DI DEPARTEMEN PULMONOLOGI FK USU/RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014 Oleh: VINOTH VISWASNATHAN 110100518 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciANALISIS MUTASI GEN EGFR
ANALISIS MUTASI GEN EGFR DAN KRAS BERBASIS PCR- HRM (High Resolution Melting) DAN RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphisme) TERHADAP CAIRAN PLEURA PASIEN KANKER PARU YANG DISIMPAN PADA KERTAS SARING
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. Pemeriksaan tumor pada kolon secara makroskopis, berhasil tumbuh 100%
63 BAB VI PEMBAHASAN Pemeriksaan tumor pada kolon secara makroskopis, berhasil tumbuh 100% dari masing-masing kelompok dan bersifat multipel dengan rerata multiplikasi dari kelompok K, P1, P2, dan P3 berturut-turut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insiden karsinoma kolorektal masih cukup tinggi, demikian juga angka kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari kematian karena kanker
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN, SARAN, DAN RINGKASAN. V. I. Kesimpulan. 1. Frekuensi genotip AC dan CC lebih tinggi pada kelompok obesitas
BAB V. KESIMPULAN, SARAN, DAN RINGKASAN V. I. Kesimpulan 1. Frekuensi genotip AC dan CC lebih tinggi pada kelompok obesitas dibandingkan dengan kelompok normal namun secara statistik tidak berbeda signifikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas yang cenderung didiagnosis pada stadium lanjut dan merupakan penyakit dengan angka kejadian tertinggi serta menjadi
Lebih terperinciD. Kerangka Teori E. Kerangka Konsep F. Hipotesis... 36
vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR SINGKATAN... x INTISARI... xi ABSTRACT...
Lebih terperinciMajalah Kesehatan FKUB Volume 1, Nomer 2, Juni 2014
Hubungan Antara Protein EGFR( Epidermal Growth Factor Receptor ) dan ERK-1( Extracellular Signal-Regulated Protein Kinase-1 ) pada Kejadian Bibir Sumbing Ras Protomalayid di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling. sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan merupakan penyebab kematian kedua pada wanita setelah kanker
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014
ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014 Ida Ayu Komang Trisna Bulan, 2015 Pembimbing I : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes., PA (K). Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melanoma) meliputi separuh dari kasus kanker. Kanker kulit non melanoma
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari keseluruhan kejadian kanker, kanker kulit (melanoma dan non melanoma) meliputi separuh dari kasus kanker. Kanker kulit non melanoma merupakan salah satu jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, karsinoma payudara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan masalah kesehatan baik di negara maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, karsinoma payudara menduduki ranking kedua setelah kanker
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. prevalensinya yang signifikan dalam 30 tahun terakhir. Prevalensi overweight dan
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Obesitas telah menarik perhatian masyarakat dunia karena peningkatan prevalensinya yang signifikan dalam 30 tahun terakhir. Prevalensi overweight dan obesitas meningkat
Lebih terperinciREGULATO T RY GENES 2014
REGULATORY GENES 2014 Gen terdapat dalam kromosom atau DNA yang mengandung kode genetik yang spesifik untuk setiap spesies. Mengatur,mengkoordinasi mengawasi serta mengendalikan semua proses kehidupan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit. tersering, menempati kira-kira 70% dari semua keganasan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit tersering, menempati kira-kira 70% dari semua keganasan kulit (Weedon et. al., 2010). Karsinoma sel basal terutama terdapat
Lebih terperinciKarakteristik dan ketahanan hidup pasien kanker paru dengan efusi pleura ganas di RS Dharmais
Karakteristik dan ketahanan hidup pasien kanker paru dengan efusi pleura ganas di RS Dharmais 009-013 Characteristics and survival of lung cancer patients with malignant pleural effusion at Dharmais Hospital
Lebih terperinciThe Role of Thoracic Surgery in Lung Cancer Management at Dr.H.A.Rotinsulu Lung Hospital Bandung
The Role of Thoracic Surgery in Lung Cancer Management at Dr.H.A.Rotinsulu Lung Hospital Bandung ACHMAD PETER SYARIEF Thoracic Surgery Department - Dr.H.A.Rotinsulu Lung Hospital Bandung World Cancer Day
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kasus diantaranya menyebabkan kematian (Li et al., 2012; Hamdi and Saleem,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker ovarium merupakan peringkat keenam keganasan terbanyak di dunia, dan merupakan penyebab kematian ketujuh akibat kanker. Kanker ovarium didiagnosis pada 225.500
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan
Lebih terperinciKANKER PAYUDARA Kelenjar Payudara
KANKER PAYUDARA 1. Kelenjar Payudara Kelenjar payudara merupakan derivatif sel epitel. Struktur anatomi payudara secara garis besar tersusun dari jaringan lemak, lobus dan lobulus (setiap kelenjar terdiri
Lebih terperinciPROFIL PENDERITA KANKER PARU PRIMER DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN
Aisah AKN., dkk. Profil Penderita Kanker Paru PROFIL PENDERITA KANKER PARU PRIMER DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2006-2011 Shinta Kartika Nur Aisah 1, Haryati 2, Mohammad Bakhriansyah 3 1 Program Studi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif deskriptif untuk melihat pola ekspresi dari Ki- 67 pada pasien KPDluminal A dan luminal B. 3.2 Tempat
Lebih terperinciIndikasi, Faktor Prognostik & Prediktif, serta Optimalisasi Terapi Target
EDITORIAL Indikasi, Faktor Prognostik & Prediktif, serta Optimalisasi Terapi Target Beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh para sejawat ahli paru pada pengobatan dengan terapi target berkisar tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Prevalensi overweight dan obesitas meningkat baik pada dewasa dan anakanak
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Prevalensi overweight dan obesitas meningkat baik pada dewasa dan anakanak di negara maju maupun negara berkembang selama periode tahun 1980-2013. Indonesia termasuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... i ii iii iv vi x xii xiii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mortalitas nomor satu pada wanita. Di Indonesia, insidensi kanker payudara
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan dengan morbiditas dan mortalitas nomor satu pada wanita. Di Indonesia, insidensi kanker payudara mencapai 48.998 kasus
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Hasil analisis normalitas sebaran data persentase kematian sel Raji... 49
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR SINGKATAN...
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : MEGGIY SAPUTRA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara
SKRIPSI GAMBARAN RESEPTOR HORMONAL KARSINOMA PAYUDARA DUKTUS INVASIF TIPE NON SPESIAL (NO SPECIAL TYPE/NOT OTHERWISE SPECIFIED) PADA WANITA USIA 40 TAHUN KEBAWAH PERIODE 2014-2016 DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kanker merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan adanya kanker di bagian colon dan rectum. Kanker kolon dan kanker rectum sering dikelompokan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara adalah keganasan pada payudara. yang berasal dari sel epitel kelenjar payudara.
1 BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Karsinoma payudara adalah keganasan pada payudara yang berasal dari sel epitel kelenjar payudara. Karsinoma merupakan penyakit yang kompleks yang dari segi klinis,
Lebih terperinciABSTRAK PERBEDAAN EKSPRESI PROTEIN 53 (p53) PADA STADIUM I, II DAN III KANKER SERVIKS TIPE SEL SKUAMOSA
ABSTRAK PERBEDAAN EKSPRESI PROTEIN 53 (p53) PADA STADIUM I, II DAN III KANKER SERVIKS TIPE SEL SKUAMOSA Kanker serviks merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan dan merupakan penyebab kematian utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita diseluruh dunia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah kanker paru-paru. Kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan pada jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus atau lobulus. 1 Di Indonesia kanker payudara berada di urutan kedua sebagai
Lebih terperincidan tiga juta di antaranya ditemukan di negara sedang berkembang. Di Indonesia diperkirakan
I. PENDAHULUAN Kanker masih merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia dan menjadi penyebab kematian kelima di Indonesia. Jumlah penderita baru per tahun 5,9 juta di seluruh dunia dan tiga juta
Lebih terperinciCONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT. Akreditasi PP IAI 2 SKP
Akreditasi PP IAI 2 SKP Peran Metformin sebagai Inhibitor Jaras Insulin-like Growth Factor-1 Receptor (IGF-1R), Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR), dan Mammalian Target of Rapamycin (mtor) pada Kemoterapi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah utama bagi masyarakat karena menjadi salah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker merupakan masalah utama bagi masyarakat karena menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Salah satu jenis kanker yang memiliki potensi kematian terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma sel skuamosa di laring (KSSL) menempati. urutan kedua dariseluruhkarsinomadi saluran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karsinoma sel skuamosa di laring (KSSL) menempati urutan kedua dariseluruhkarsinomadi saluran respirodigesti atas, setelah kavum oris. Lebih dari 95% keganasan di
Lebih terperinciKanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9
Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan dan penyebaran sel secara tidak terkendali, sering menyerang jaringan sekitar dan dapat bermetastasis atau menyebar ke organ lain (World Health
Lebih terperinciKANKER PARU. MEILINA Pembimbing : dr. Johanes R.S Sp.P
KANKER PARU MEILINA 02-086 Pembimbing : dr. Johanes R.S Sp.P DEFINISI KANKER PARU Semua penyakit keganasan di paru, mencakup baik yang berasal dari paru sendiri maupun dari luar paru Kanker paru primer
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningioma merupakan tumor otak jinak pada jaringan pembungkus otak atau meningens. Meningioma tumbuh dari sel arachnoid cap yang berasal dari arachnoid villi atau lapisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki kedudukan istimewa baik secara lahir dan batin. Selain memiliki nilai estetika, bagian tubuh
Lebih terperinciKata Kunci : Karakteristik, Kanker Paru, RSUP Sanglah
ABSTRAK KARAKTERISTIK KANKER PARU DI RSUP SANGLAH DENPASAR PADA TAHUN 2014-2015 Intro : Kanker paru merupakan salah satu dari kasus kanker yang paling serius akibat tingkat mortalitasnya yang tinggi. Kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang. mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai 85-90% adalah kanker ovarium epitel.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penelitian yang dilakukan oleh Weir et al. dari Centers for Disease Control and
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar 23.500 kasus karsinoma tiroid terdiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat. Kejadian penyakit lebih tinggi pada wanita dibanding pria. Sebuah penelitian yang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia
BAB 4 HASIL 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari rekam medik penderita kanker serviks Departemen Patologi Anatomi RSCM pada tahun 2007. Data yang didapatkan adalah sebanyak 675 kasus. Setelah disaring
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. napas bagian bawah (tumor primer) atau dapat berupa penyebaran tumor dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru adalah penyakit keganasan yang berasal dari sel epitel saluran napas bagian bawah (tumor primer) atau dapat berupa penyebaran tumor dari organ lain (tumor
Lebih terperinciBERHUBUNGAN POSITIF DENGAN DERAJAT DIFERENSIASI, KEDALAMAN INVASI DAN METASTASIS KELENJAR GETAH BENING REGIONAL PADA ADENOKARSINOMA KOLOREKTAL DI BALI
TESIS OVEREKSPRESI HER-2/neu BERHUBUNGAN POSITIF DENGAN DERAJAT DIFERENSIASI, KEDALAMAN INVASI DAN METASTASIS KELENJAR GETAH BENING REGIONAL PADA ADENOKARSINOMA KOLOREKTAL DI BALI I NYOMAN SASPUTRA PROGRAM
Lebih terperinciKata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.
ABSTRAK KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI KANKER KOLOREKTAL PADA TAHUN 2011 2015 BERDASARKAN DATA HISTOPATOLOGI DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH DENPASAR BALI Kanker kolorektal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini angka kejadian kanker di. masyarakat semakin meningkat.hal ini menuntut kita agar
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Di zaman modern ini angka kejadian kanker di masyarakat semakin meningkat.hal ini menuntut kita agar lebih peka terhadap salah satu jenis penyakit yang mematikan ini.limfoma
Lebih terperinciLeonardo Pembimbing I: Freddy Tumewu Andries, dr., M S Pembimbing II: Ellya Rosa Delima, dr.
ABSTRAK DASAR MOLEKULER DARI KARSINOGENESIS Leonardo Pembimbing I: Freddy Tumewu Andries, dr., M S Pembimbing II: Ellya Rosa Delima, dr. Kanker adalah bentuk umum dari semua tumor ganas. Neoplasma merupakan
Lebih terperinciSignal Transduction. Dr. Sri Mulyaningsih, Apt
Signal Transduction Dr. Sri Mulyaningsih, Apt Konsep umum signal transduction Komunikasi sel Tipe-tipe reseptor Molecular signaling Komunikasi antar sel Umumnya diperantarai oleh molekul sinyal ekstraseluler
Lebih terperinci