Aplikasi Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Bagian Wajah Menggunakan Metode Backpropagation

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Aplikasi Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Bagian Wajah Menggunakan Metode Backpropagation"

Transkripsi

1 Jurnal Teknik Informatika, Vol 1 September 2012 Aplikasi Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Bagian Wajah Menggunakan Metode Backpropagation Tito Juliasmi 1, Kartina Diah Kusuma W, S.T. 2 & Erwin Setyo Nugroho, S.T, M.Eng. 3 Program Studi Teknik Informatika Jurusan Komputer Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari No. 1 Rumbai Pekanbaru tito_pcrti@yahoo.com, 2 diah@pcr.ac.id, 3 erwinsn@pcr.ac.id Abstrak Manusia memiliki karakter yang sangat bervariasi dan unik satu sama lainnya. Ilmu Psikologi banyak membahas mengenai pengenalan karakter, salah satunya melalui bentuk bagian wajah. Dalam penelitian ini input data berupa citra bagian wajah yang akan dikenali karakternya. Citra bagian wajah yang akan diujikan pada aplikasi pengenalan karakter manusia berdasarkan bagian wajah ini melewati tahapan proses pengujian menggunakan metode Backpropagation Jaringan Saraf Tiruan. Bagian wajah yang akan di kenali adalah mata, alis, hidung dan bibir sebagai data input yang digunakan pada saat proses pengenalan karakter. Citra bagian wajah yang diinputkan pada aplikasi dimatchingkan dengan database sampel yang tersedia. Dari hasil pelatihan data sampel dan pengenalan citra input bagian wajah akan ditampilkan keterangan karakter berdasarkan data input yang sesuai dengan data sampel. Jika citra bagian wajah yang dinputkan tidak dikenali pada saat pengujian, maka akan dilakukan penyimpanan sampel terhadap citra tersebut untuk dijadikan tambahan database sampel bagian wajah. Kata Kunci : Jaringan saraf tiruan, Backpropagation, Citra, Karakter manusia. Abstract Humans have a very varied character and unique from each other. So many discussion about the character recognition in Psychological Science, one of them through the form of the face. In this study the data input of the facial citra to be recognizable character. Citra of the face that will be tested on human character recognition application based on the face of these pass through the testing process using the Backpropagation Neural Networks. The face that will be recognized are the eyes, eyebrows, nose and lips as input data used during the process of character recognition. Citra of the face that entered on the application are matched with the available sample database. From the training sample data and the introduction of the input face citra is displayed based on the character description of the input data corresponding to the sample data. If the data test citra that used as input to the face is not recognized at the time of testing, sample storage will be made to the citra database to be used as additional samples of the face. Keywords: Neural Network, Backpropagation, Citra, Human Character. 1 Pendahuluan Setiap manusia memiliki bentuk bagian wajah yang berbeda satu dengan lainnya. Ada banyak karakter manusia yang dapat dikenali dari bentuk bagian wajah tersebut. Salah satu ilmu yang sering dikaji oleh para ilmuwan terutama di bidang kedokteran dan psikologi yaitu ilmu Fisiognomi, berasal dari kata Inggris Physiognomy. Fisiognomi adalah seni membaca wajah dengan mengamati bentuk mata, hidung, alis, bibir dan lainya. Ilmu ini memungkin kita untuk membaca bagian wajah yang dapat menyampaikan defenisi karakter dari manusia. Belakangan ini semakin tingginya tingkat populasi manusia, juga berdampak pada tingginya tingkat kebutuhan psikologi manusia dalam membaca karakter orang-orang yang ada dalam kehidupan

2 2 Tito Juliasmi 1, Kartina Diah Kusuma W, S.T 2 & Erwin Setyo Nugroho, S.T, M.Eng. 3 sehari-hari. Terbatasnya jumlah psikolog di bandingkan populasi manusia, tidak memungkinkan psikolog dapat membaca karakter setiap manusia. Seiring berkembangnya zaman teknologi komputasi juga semakin berkembang pesat yang memungkinkan kita untuk dapat memanfaatkan sebuah perhitungan jaringan saraf tiruan. Jaringan saraf tiruan dapat di manfaatkan pada aplikasi pengenalan karakter manusia melalui bentuk bagian wajah, sebagai solusi pengganti psikolog dalam membaca karakter manusia. Penulis melakukan penelitian ini dengan memanfaatkan Neural Network atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Jaringan Saraf Tiruan (JST). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Backpropagation, pemilihan metode Backpropagation didasarkan karena metode tersebut menggunakan multilayer dan memiliki kemampuan lebih. Multilayer dapat memecahkan masalah lebih rumit daripada jaringan single layer, dan untuk Untuk klasifikasi masalah yang lebih sulit, jaringan multilayer seperti yang dilatih oleh Backpropagation mungkin lebih baik [9]. 1.1 Tujuan Adapun tujuan penelitian aplikasi pengenalan karakter manusia melalui bentuk bagian wajah ini adalah membangun suatu aplikasi yang dapat melakukan pengenalan karakter manusia melalui bentuk bagian wajah menggunakan metode Backpropagation. 1.2 Manfaat Manfaat yang diperoleh dari proyek akhir ini adalah membantu proses pengenalan karakter manusia melalui masukan sistem yang berupa citra bagian wajah yang di proses menggunakan metode Backpropagation. Dan dapat dijadikan dasar bagi pengembangan aplikasi pengenalan lainnya yang menggunakan metode Backpropagation.. 2 Dasar Teori 2.1 Penelitian Sbelumnya Berdasarkan beberapa skripsi yang membahas tentang pengenalan menggunakan metode Backpropagation seperti pengenalan tanda tangan, pengenalan bentuk bangun dan yang lainnya, dapat dilakukan sebuah penelitian baru sebagai bentuk pengembangan dari beberapa skripsi sebelumnya. Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian berdasarkan skripsi mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia yang bernama Dian Sa adilah Malyawati yang membahas tentang pengenalan karakter manusia melalui bentuk wajah dengan metode Backpropagation. Adapun perbandingan penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang seperti pada table di bawah ini: Tabel 1 Perbandingan Penelitian Pembanding Penelitian Sebelumnya Penelitian sekarang Input -Gambar bagian wajah yang di crop manual melalui tool di luar sistem -tidak semua bagian wajah, tergantung bagian mana yang ingin dikenali. -Melakukan penentuan bagian wajah pada sistem. -pengenalan dilakukan pada empat bagian wajah yaitu, mata, alis, hidung, dan bibir. Proses Ekstraksi Matlab dan excel Java dan MySQL Output Menampilkan karakter hanya perbagian input wajah. Menampilkan karakter dari 4 input bagian wajah. Metode Backpropagation Backpropagation Bahasa Pemrograman Matlab Java

3 Jurnal... Vol. XX, No. X, Bulan 20XX, XX-XX Karakter Manusi Bersasarkan Jenis Bagian Wajah. Wajah manusia pada penelitian ini di bagi menjadi berapa bagian yang akan di kenali karakternya. Pembagian jenis karakter diperoleh dari tes grafis penilaian terhadap 50 responden mahasiswa psikologi dan dibantu oleh seorang psikolog yang membantu pengelompokan sampel. Semua jenis-jenis bagian wajah ini nantinya akan di jadikan sample untuk pengenalan sebagai data input. 2.3 Kecerdasan Buatan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia [8]. 2.4 Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan Syaraf Tiruan adalah merupakan salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia tersebut. Istilah buatan ini digunakan karena jaringan syaraf di implementasikan dengan menggunakan program komputer yang mampu menyelesaikan sejumlah proses perhitungan selama proses pembelajaran.[8]. 1. Komponen Jaringan Syaraf Tiruan Ada beberapa tipe jaringan syaraf, namun demikian, hampir semuanya memiliki komponen-komponen yang sama. Seperti halnya otak manusia, jaringan syaraf juga terdiri dari beberapa neuron dan terdapat hubungan antara neuron tersebut. Neuron-neuron tersebut akan mentransformasikan informasi yang diterima melalui sambungan keluarnya menuju ke neuronneuron yang lain. Pada jaringan syaraf, hubungan ini dikenal dengan bobot. Informasi tersebut disimpan pada suatu nilai tertentu pada bobot tersebut. Gambar 1 Susunan Neuron Jaringan syaraf 2. Arsitektur Jaringan Umumnya, neuron-neuron yang terletak pada lapisan yang sama akan memiliki keadaan yang sama. Pada setiap lapisan yang sama, neuron-neuron akan memiliki fungsi aktivasi yang sama. Apabila neuron-neuron dalam suatu lapisan akan dihubungkan dengan neuron-neuron pada lapisan yang lain, maka setiap neuron pada lapisan tersebut juga harus dihubungkan dengan setiap lapisan pada lapisan lainnya, ada beberapa arsitektur jaringan syaraf, antara lain: a. Jaringan dengan lapisan tunggal (single layer net). b. Jaringan dengan banyak lapisan (multilayer net). 3. Algoritma Jaringan Saraf Tiruan a. Hebb Rule b. Percepton c. Adaline (Adaptive Linear Neuron) d. Madaline (Many adaptive linear Neurons) e. Hopfield f. Learning Vektor Quantization g. Backpropagation

4 4 Tito Juliasmi 1, Kartina Diah Kusuma W, S.T 2 & Erwin Setyo Nugroho, S.T, M.Eng Metode Back Progagation Backpropagation merupakan algoritma pembelajaran yang terwarisi dan biasanya digunakan oleh perceptron dengan banyak lapisan untuk mengubah bobot-bobot yang terhubung dengan neuron-neuron yang ada pada lapisan tersembunyinya. Algoritma backpropagation menggunakan error output untuk mengubah nilai-nilai bobotnya dalam arah mundur (backward). Tahap perambatan maju (forward propagation) harus dikerjakan terlebih dahulu untuk mendapatkan nilai error tersebut. Saat perambatan maju neuron-neuron diaktifkan dengan menggunakan fungsi aktivasi sigmoid biner yaitu:... (4.1) Arsitektur jaringan syaraf backpropagation seperti terlihat pada gambar 2.2 dibawah ini: Keterangan : x 1 s/d x n : input layer z 1 s/d z p : hidden layer y 1 s/d y m : output layer Algoritma backpropagation: Gambar 2 Arsitektur Backpropagation 1. Inisialisasi bobot (ambil bobot awal dengan nilai random yang cukup kecil). 2. Kerjakan langkah-langkah berikut selama kondisi berhenti belum terpenuhi.: Feedforward: 1 Tiap unit input (x i, i=1,2,3, n) menerima sinyal x i dan meneruskan sinyal tersebut pasa lapisan yang ada diatasnya (lapisan tersembunyi). 2 Tiap unit tersembunyi (z j, j=1,2,3,,p) menjumlahkan sinyal-sinyal input terbobot: a. gunakan fungí aktivasi untuk menghitung sinyal outputnya: b. dan kirimkan sinyal tersebut ke semua unit dilapisan atasnya (unit-unit output). 3 Tiap unit output (y k, k=1,2,3,,m) menjumlahkan sinyal-sinyal input terbobot a. gunakan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal outputnya. b. dan kirimkan sinyal tersebut kesemua unit dilapisan atasnya (unit-unit output).

5 Jurnal... Vol. XX, No. X, Bulan 20XX, XX-XX 5 Backpropagation : 1 Tiap-tiap unit output (y k, k=1,2,3,,m) menerima target pola yang berhubungan dengan pola input pembelajaran. Hitung informasi errornya. a. kemudian hitung koreksi bobot (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki w jk ) b. Hitung juga koreksi bias (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai w 0k ) : c. Kirimkan σ k ini ke unit-unit yang ada dilapisan bawahnya. 2 Tiap-tiap unit tersembunyi (z j, j=1,2,3,,p) menjumhlahkan delta inputnya (dari unit-unit yang berada pada lapisan diatasnya) : a. kalikan nilai ini dengan turunan dari fungsi aktivasinya untuk menghitung informasi error: b. kemudian hitung koreksi bobot (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai v ij ): c. Hitung juga koreksi bias (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai v 0j ): d. Tiap unit output (y k, k=1,2,3,,m) memperbaiki bias dan bobotnya (j=0,1,2,3,,p). e. Tiap-tiap unit tersembunyi (z j, j=1,2,3,,p) memperbaiki bias dan bobotnya (i=0,1,2,3,,n) 2.6 Fungsi Aktivasi Fungsi aktivasi (activation function) diperlukan jaringan untuk membuat ketidaklinieran keluaran simpul sehingga simpul tidak hanya menghasilkan keluaran sebagaimana masukannya. Fungsi lainnya adalah untuk membatasi nilai keluaran pada rentang tertentu. Suatu fungsi aktivasi untuk backpropagation harus mempunyai karakteristik penting sebagai berikut : 1. Harus kontinyu dan dapat diturunkan. 2. Tidak linier dan asymtotis 3. Untuk efisiensi perhitungan, turunannya harus mudah dihitung. Fungsi yang umum diterapkan dalam JST backpropagation adalah fungsi sigmoid binary, yaitu : dengan turunan,. 2.7 Epoch Epoch adalah Suatu jangka waktu, dapat diartikan satu set putaran vektor-vektor pelatihan. Beberapa epoch diperlukan untuk pelatihan sebuah JST backpropagation sehingga kesalahan mendekati nol. Pada sistem ini terlibat suatu proses analisa untuk memberi nilai epoch pada proses metode backpropagation yang mengacu pada akurasi dan waktu pembelajaran tercepat. 2.8 Learning Rate Semakin besar learning rate maka rentang untuk menentukan perubahan bobot dalam neural network semakin besar dan berpengaruh dengan kedekatan fitur kepada kelas yang lain. Saat learning rate kecil maka perubahan bobot semakin kecil dan kedekatan pola ke kelas lain dari inisial target juga semakin jauh. Learning rate semakin kecil berpengaruh terhadap tingginya kedekatan dan lamanya proses pembelajaran, sebaliknya dengan learning rate besar target akan lebih cepat dikenali dan berpengaruh terhadap waktu pembelajaran yang semakin cepat.

6 6 Tito Juliasmi 1, Kartina Diah Kusuma W, S.T 2 & Erwin Setyo Nugroho, S.T, M.Eng Ekstraksi Nilai Citra Proses ekstraksi berfungsi untuk mengubah suatu pola citra digital bagian wajah menjadi barisan nilai-nilai piksel yang berasal dari matrix piksel citra digital yang berukuran m x n, kemudian dari hasil ektraksi ini akan dijadikan input neuron yang mewakili nilai dari satu nilai input, baik itu berupa data yang akan dilatih maupun data yang akan dilakukan pengenalan Grayscale Disetiap piksel pada suatu citra bewarna mewakili nilai RGB yang menentukan warna pada piksel tersebut. Namun terdapat juga citra dengan skala grayscale yang tetap mewakili karakteristik dari piksel tersebut dengan berbagai macam algortima kecerahan. Grayscale atau skal abu-abu pada sebuah citra digital adalah citra yang pada setiap pixelnya hanya berisikan informasi intensitas warna putih dan hitam. Gray scale = ( r + g + b ) / 3 Untuk penelitian ini nantinya akan digunakan perhitungan grayscale untuk mewakili setiap piksel neuron. Perhitungan kecerahan grayscale yang digunakan adalah Arithmetic mean. Pemilihan Arithmetic mean didasarkan karena algoritma ini adalah alogoritma dengan perhitungan yang sederhana namun tidak mengurangi karakteristik dari piksel tersebut. Algoritma editing kecerahan paling popular didasarkan pada Arithmetic mean [1]. 3 Perancanan 3.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem terdiri dari usecase diagram, class diagram, sequence diagram, flowchart sistem dan flowchart Backpropagation. 1. Use Case Diagram Pada perancangan use case diagram, sistem hanya memilki satu actor yaitu user. User dapat menentukan gambar bagian wajah dan menetukan posisi tiap-tiap bagian wajahnya sebagai data input, melatih dan melakukan pengenalan pola jenis bentuk dari bagian wajah menggunakan metode backpropagation, melihat form database yang berisi informasi keterangan karakter, melihat petunjuk dan menutup sistem. Seperti pada gambar use case diagram berikut: Gambar 3 Usecase Diagram 2. Class Diagram Sistem Berikut adalah gambar Class Diagram yang dirancang untuk membangun aplikasi pengenalan karakter manusia melalui bentuk bagian wajah: Gambar 4 Class Diagram

7 Jurnal... Vol. XX, No. X, Bulan 20XX, XX-XX 7 3. Sequence Diagram Dari class Diagram di atas dibuat sequence diagram yang menggambarkan urutan kejadian pada sistem. Sequence Diagram tersebut adalah sebagai berikut: 4 Hasil dan Pembahasan Gambar 5 Sequence Diagram Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil uji coba aplikasi pengenalan karakter Manusia melalui bentuk bagian Wajah menggunakan metode Backpropagation. Selain itu, dari hasil uji coba yang telah dilakukan akan dianalisa apakah rancangan ini dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai seperti yang telah dipaparkan sebelumnya Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah hasil yang diberikan sesuai dengan pengetahuan yang diberikan ke dalam sistem. Aplikasi pengenalan karakter Manusia melalui bentuk bagian Wajah yang dirancang dengan menggunakan metode Backpropagation ini membuktikan apakah bagian wajah yang dijadikan input oleh user bisa di kenali oleh aplikasi dengan threshold kemiripan tertentu terhadap foto sampel. 1. Tampilan form pengenalan Saat aplikasi dijalankan, form pengenalan akan muncul. Form ini adalah form utama dari aplikasi untuk melakukan pengenalan karakter terhadap pas foto yang dijadikan input oleh user. Gambar 6 Tampilan Form Pengenalan 2. Tampilan Form Ubah parameter JST Form ubah parameter adalah form yang digunakan untuk mengubah nilai-nilai parameter jaringan saraf tiruan yang nantinya akan berguna sebagai ketetapan pada proses feedforward dan backpropagation. Setelah merubah parameter JST ini, pastikan aplikasi di tutup terlebih dahulu dan di jalankan lagi untuk dapat menggunakan parameter yang baru. Gambar 7 Tampilan Form Ubah parameter.

8 8 Tito Juliasmi 1, Kartina Diah Kusuma W, S.T 2 & Erwin Setyo Nugroho, S.T, M.Eng. 3 5 Pengujuan dan Analisa 5.1 Pengujian Aplikasi. Pengujian Aplikasi ini adalah pengujian yang di lakukan untuk menguji perhitungan Backpropagation dan menganalisa keakuratan backpropagation dalam mengklasifikasikan input bagian wajah pada aplikasi. Dalam proses ini yang di jadikan input adalah piksel dari empat bagian wajah yang sudah di ubah dalam grayscale dan akan di jadikan data tes untuk feedforward terhadap sampel. Untuk menganalisa parameter maka dilakukan percobaan terhadap semua perubahan parameter yaitu Epoch, hidden Layer, dan Learning rate. Adapun untuk merubah parameter itu dapat kita lakukan pada form Ubah parameter. Untuk keperluan pengujian dan analisa, maka dilakukan penambahan sampel untuk nantinya akan di latih. Penambahan sampel akan di lakukan terhadap satu foto sampel dengan menjadikan empat bagian wajah tersebut sebagai data sampel tambahan untuk alis, mata, bibir dan hidung. Untuk deskripsi Alis pada pengujian ini, jenis Alis naik di ujung luar. Karakter menenangkan dan cerdas. Gambar 8 Tampilan Form simpan sampel saat menyimpan Alis. Untuk deskripsi Mata pada pengujian ini, jenis Mata kecil. Karakter tertutup dan tidak konsisten. verbal. Gambar 9 Tampilan Form simpan sampel saat menyimpan Mata. Untuk deskripsi Bibir pada pengujian ini, jenis Bibir lebar. Karakter Ekspresif, kasar Gambar 10 Tampilan Form simpan sampel saat menyimpan Bibir. Untuk deskripsi Hidung pada pengujian ini, jenis Hidung lebar. Karakter ekspresif tapi kadang tidak peduli etika. Gambar 11 Tampilan Form simpan sampel saat menyimpan Alis

9 Jurnal... Vol. XX, No. X, Bulan 20XX, XX-XX 9 Setelah menambahkan empat bagian wajah dari pas photo pengujian sebagai sampel baru, lakukan pengenalan terhadap pas photo tersebut pada ke empat bagian wajah. Berikut gambar form pengenalan di saat melaukan pengenalan pada foto yang di jadikan sampel sebelumnya. Gambar 12 Tampilan Form pengenalan untuk membuktikan pengujian Dari gambar diatas dapat kita amati bahwa bahwa aplikasi ini sudah dapat mengenali dengan benar data inputan terhadap data sampel yang sebelumnya sudah ditambahkan. Berikut pada gambar di bawah ini. Gambar 13 Tampilan panel Keterangan dan Presentase Terbukti pada gambar diatas keterangan karakter yang ditampilkan sesuai dengan keterangan karakter pada saat sampel di tambahkan dan di simpan. Dan presentase kemiripan yang di peroleh terhadap sampel yang di kenali berada di atas 80%. berikut di bawah ini tabel yang membandingkan keterangan karakter di saat penambahan sampel dan pengenalan. Tabel 2 Perbandingan keterangan karakter Bagian wajah Keterangan sampel Keterangan saat pengenalan Alis Menenangkan dan cerdas Menenangkan dan cerdas Mata Tertutup dan tidak konsisten Tertutup dan tidak konsisten Bibir Ekspresif, kasar verbal saat Ekspresif, kasar verbal saat tertekan tertekan Hidung Ekspresif, tapi kadang tidak peduli etika Ekspresif, tapi kadang tidak peduli etika Ke empat keterangan karakter yang di kenali terhadap gambar ini sesuai dengan keterangan karakter saat penambahan sampel sebelumnya. Dengan masing-masing presentase kemiripan Alis 85.6%, Mata 96.4%, Bibir 95.9% dan Hidung 95.5%. 5.2 Analisa Dari Pengujian Aplikasi dapat dianalisa bahwa: 1. Aplikasi pengenalan karakter manusia melalui bentuk bagian wajah menggunakan metode backpropagation ini telah dapat bekerja sesuai dengan tujuan proyek akhir. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil output dari aplikasi telah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 2. Bobot dari input ke hidden (WIH) dan bobot dari hidden ke output (WHO) akan terus berubah sesuai kesalahannya dan diperbaharui seiring dengan dilakukannya proses setiap epoch. 3. Semakin tinggi nilai epoch maka semakin kecil kesalahan sebuah jaringan saraf tiruan dalam mempelajari pola inputan dalam satu proses pelatihan yang meliputi feedforward dan backpropagation. Dan ini juga berpengaruh terhadap lamanya waktu proses yang dibutuhkan untuk perhitungan. 4. Semakin banyak jumlah hidden layer yang digunakan maka semakin tinggi kemampuan jaringan saraf tiruan dalam menyelesaikan masalah yang lebih rumit dengan ketepatan yang

10 10 Tito Juliasmi 1, Kartina Diah Kusuma W, S.T 2 & Erwin Setyo Nugroho, S.T, M.Eng. 3 lebih tinggi untuk mengklasifikasikan pola. Dan ini juga berpengaruh terhadap lamanya waktu proses yang dibutuhkan untuk perhitungan. 5. Learning rate berbeda dengan epoch dan hidden layer. Learning rate tidak berpengaruh terhadap waktu proses yang dibutuhkan dalam perhitungan. Learning rate hanya berpengaruh terhadap nilai pembelajaran. Ketika learning rate 0.1 maka kesalahan perhitungan masih besar dan ketika semakin mendekati 0.9 kesalahan perhitungan semakin kecil sehingga mempengaruhi presentase kemiripan yang semakin besar. 6 Kesimpulan. Setelah menyelesaikan aplikasi pengenalan karakter manusia melalui bentuk bagian wajah meggunakan backpropagation ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan. 1. Aplikasi ini dapat melakukan pengenalan terhadap karakter manusia melalui bentuk bagian wajah dari pas photo digital yang dijadikan sebagai input dengan menggunakan metode backpropagation. 2. Metode backpropagation dapat mengklasifikasikan pola dengan baik untuk aplikasi pengenalan karakter manusia melalui bentuk bagian wajah menggunakan metode backpropagation ini. 3. Output dari aplikasi ini adalah keterangan karakter dari bagian wajah yang menjadi input. 4. Untuk memperoleh hasil pengenalan dengan presentase kemiripan yang tinggi dan benarbenar sesuai dengan karakter sampel, maka dibutuhkan epoch dan hidden layer yang lebih tinggi meskipun membutuhkan waktu proses perhitungan yang lebih lama. 7 Daftar Pustaka [1] Bezryadin, Sergey dkk. Brightness Calculation in Digital Citra Processing Diambil 20 Desember 2012 dari : [2] Desiani, Anita. Konsep kecerdasan buatan. Yogyakarta: Penerbit Andi. [3] Freeman, James & Skapura, David. Neural Network algorithm. Application, and Programming Techniques [4] Fu, Limin. Neural Netwoks in Computer Intelligence. McGraw-Hill Inc [5] Gayatri, Pramita. Ilmu Membaca Wajah. Jakarta: Hi-fest Publishing [6] Hermawan, Arief. Jaringan syaraf Tiruan, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta [7] Hidayanto, Ahmad dkk. Identifikasi Tanda Tangan menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Peranbatan Balik (Backpropagation). Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Dipenogoro, Semarang [8] Kristanto, Andi. Jaringan syaraf Tiruan. Yogyakarta: Penerbit Andi [9] Kusumadewi, Sri. Artificial Intelligent (Teknik dan Aplikasinya) [10] Laurence, Fausett. Fundamental of Neural Networks. Prentice Hall Englewood [11] Malyawati, Dian sa adilah. Pengenalan Karakter Manusia Melalui bentuk Wajah dengan Metode Backpropagation Jaringan Saraf Tiruan. Journal Universitas Pendidikan Indonesia [12] Nugroho, Erwin setyo. Pengenalan Pola Sinyal Elektrokardiograf (EKG) dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation untuk Diagnosa Kelainan Jantung Manusia. Diponegoro Uneversity repository [13] Samidi, Nina. Seni Membaca Wajah. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Wajah dengan Metode Back Propagation Jaringan Saraf Tiruan

Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Wajah dengan Metode Back Propagation Jaringan Saraf Tiruan Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Wajah dengan Metode Back Propagation Jaringan Saraf Tiruan Dian Sa adillah Maylawati Program Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

Aplikasi Mobile Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Bagian Wajah Menggunakan Metode Learning Vector Quantization

Aplikasi Mobile Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Bagian Wajah Menggunakan Metode Learning Vector Quantization Aplikasi Mobile Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Bagian Wajah Menggunakan Metode Learning Vector Quantization Rezky Aulia Pratama 1, Kartina Diah Kesuma W, S.T 2, Wawan Yunanto, S.Kom., M.T 3

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 105 SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Anindita Septiarini Program Studi Ilmu Komputer FMIPA,

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Model Neuron JST 2. Arsitektur JST 3. Jenis Arsitektur JST 4. MsCulloh Pitts 5. Jaringan Hebb 2 Model Neuron JST X1 W1 z n wi xi; i1 y H ( z) Y1 X2 Y2 W2

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara BAB II DASAR TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Neuro Fuzzy Neuro-fuzzy sebenarnya merupakan penggabungan dari dua studi utama yaitu fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI Putri Khatami Rizki 1), Muchlisin Arief 2), Priadhana Edi Kresnha 3) 1), 2), 3) Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal Jaringan syaraf adalah merupakan salah satu representasi buatan dari otak manusia yang mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia. Syaraf manusia Jaringan syaraf dengan lapisan

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Estimasi Needs

Lebih terperinci

BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi.

BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi. 33 BAB 4 DISAIN MODEL Disain model sistem identifikasi citra karang dirancang sedemikian rupa dengan tuuan untuk memudahkan dalam pengolahan data dan pembuatan aplikasi serta memudahkan pengguna dalam

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA Pembimbing: Desi Fitria Utami M0103025 Drs. Y. S. Palgunadi, M. Sc

Lebih terperinci

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN Decy Nataliana [1], Sabat Anwari [2], Arief Hermawan [3] Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut

Lebih terperinci

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Marisa Midyanti Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Pontianak Jl Prof.Dr.Hadari Nawawi, Pontianak

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Perceptron 2. ADALINE 3. MADALINE 2 Perceptron Perceptron lebih powerful dari Hebb Pembelajaran perceptron mampu menemukan konvergensi terhadap bobot yang

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM INTRODUCTION Jaringan Saraf Tiruan atau JST adalah merupakan salah satu representasi tiruan dari otak manusia yang selalu

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK Fany Hermawan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung E-mail : evan.hawan@gmail.com

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Computer Vision terutama dalam bidang pengenalan wajah berkembang pesat, hal ini tidak terlepas dari pesatnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 32 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas tentang analisis sistem melalui pendekatan secara terstruktur dan perancangan yang akan dibangun dengan tujuan menghasilkan model atau representasi

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam kurun waktu enam bulan terhitung mulai februari 2012 sampai juli 2012. Tempat yang digunakan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF Asti Rahma Julian 1, Nanik Suciati 2, Darlis Herumurti 3 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, ITS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Jaringan Syaraf Tiruan merupakan suatu representasi buatan dari otak manusia yang dibuat agar dapat mensimulasikan apa yang dipejalari melalui proses pembelajaran

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON Liza Afriyanti Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Islam

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA (Studi Eksplorasi Pengembangan Pengolahan Lembar Jawaban Ujian Soal Pilihan Ganda di

Lebih terperinci

PEMANFAATAN NEURAL NETWORK PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA KARAKTER

PEMANFAATAN NEURAL NETWORK PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA KARAKTER PEMANFAATAN NEURAL NETWORK PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA KARAKTER Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang Abstract: Various methods on artificial neural network has been applied to identify

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA Ramli e-mail:ramli.brt@gmail.com Dosen Tetap Amik Harapan Medan ABSTRAK Jaringan Syaraf Tiruan adalah pemrosesan

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan Peramalan Inventory Barang

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2015 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Prestasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan Syaraf Tiruan (artificial neural network), atau disingkat JST menurut Hermawan (2006, hlm.37) adalah sistem komputasi dimana arsitektur dan operasi

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI Oleh Nama : Januar Wiguna Nim : 0700717655 PROGRAM GANDA TEKNIK INFORMATIKA DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dielaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga dapat diadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah dalam hal pembahasan

Lebih terperinci

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI SERVICE KENDARAAN RODA 4 DENGAN METODE BACKPROPAGATION (STUDI KASUS PT. AUTORENT LANCAR SEJAHTERA) Muhammad Fahrizal Mahasiswa Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK Naskah Publikasi disusun oleh Zul Chaedir 05.11.0999 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengenalan Pola Pengenalan pola adalah suatu ilmu untuk mengklasifikasikan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengukuran kuantitatif fitur (ciri) atau sifat utama dari suatu

Lebih terperinci

BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN A. OTAK MANUSIA Otak manusia berisi berjuta-juta sel syaraf yang bertugas untuk memproses informasi. Tiaptiap sel bekerja seperti suatu prosesor sederhana. Masing-masing

Lebih terperinci

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) Alfa Ceria Agustina (1) Sri Suwarno (2) Umi Proboyekti (3) sswn@ukdw.ac.id othie@ukdw.ac.id Abstraksi Saat ini jaringan saraf tiruan

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA Anggi Purnama Undergraduate Program, Computer Science, 2007 Gunadarma Universiy http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Hadi Syahputra Universitas Putra Indonesia YPTK Padang E-mail: hadisyahputra@upiyptk.ac.id

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Multilayer Perceptron (Joni Riadi dan Nurmahaludin) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA Joni Riadi (1) dan Nurmahaludin

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI

IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI Andi Harmin Program Studi : Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar andiharmin1976@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Citra Digital

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Citra Digital BAB II DASAR TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital didefinisikan sebagai fungsi f (x,y) dua dimensi,dimana x dan y adalah koordinat spasial dan f(x,y) adalah disebut dengan intensitas atau tingkat keabuan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan sistem aplikasi yang digunakan sebagai user interface untuk menangkap citra ikan, mengolahnya dan menampilkan

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat keras komputer berkembang dengan pesat setiap tahunnya selalu sudah ditemukan teknologi yang lebih baru. Meskipun demikian masih banyak hal yang belum dapat

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi.,Volume,. Bulan.. ISSN :

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi.,Volume,. Bulan.. ISSN : Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) Edisi.,Volume,. Bulan.. ISSN : 289-933 ANALISIS METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK PENGENALAN SEL KANKER OTAK Novita Handayani Teknik Informatika

Lebih terperinci

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah Vol. 14, No. 1, 61-68, Juli 2017 Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah La Surimi, Hendra, Diaraya Abstrak Jaringan syaraf tiruan (JST) telah banyak diaplikasikan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Barcode Rcognition System Using Backpropagation Neural Networks M. Kayadoe, Francis Yuni Rumlawang, Yopi Andry Lesnussa * Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Otak manusia memiliki struktur yang sangat kompleks dan memiliki kemampuan yang luar biasa. Otak terdiri dari neuron-neuron dan penghubung yang disebut

Lebih terperinci

ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK UNTUK PENGENALAN POLA KARAKTER HURUF JAWA

ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK UNTUK PENGENALAN POLA KARAKTER HURUF JAWA Nazla Nurmila, Aris Sugiharto, Eko Adi Sarwoko ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK UNTUK PENGENALAN POLA KARAKTER HURUF JAWA Nazla Nurmila, Aris Sugiharto, dan Eko Adi Sarwoko Prodi Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jaringan Saraf Tiruan (JST) Jaringan saraf tiruan pertama kali secara sederhana diperkenalkan oleh McCulloch dan Pitts pada tahun 1943. McCulloch dan Pitts menyimpulkan bahwa

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Volume : 3, Nomor:, Februari 206 ISSN : 2407-389X PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Fahmi Hasobaran Dalimunthe

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK PENGENALAN WAJAH METODE EKSTRAKSI FITUR Sigit Kusmaryanto Teknok Elektro FTUB,

JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK PENGENALAN WAJAH METODE EKSTRAKSI FITUR Sigit Kusmaryanto Teknok Elektro FTUB, JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK PENGENALAN WAJAH METODE EKSTRAKSI FITUR Sigit Kusmaryanto Teknok Elektro FTUB, sigitkus@ub.ac.id ABSTRAKSI Salah satu kelemahan umum pada pengenalan pola untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital dapat didefenisikan sebagai fungsi f(x,y) yaitu dua dimensi, dimana x dan y merupakan koordinat spasial dan f(x,y) disebut dengan intensitas atau

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

2 2 ... v... 3 Santoso... 21 abawa... 29... 37... 53... 59... 67... 77 Yohakim Marwanta... 85... 89... 101 ... 109... 117 D. Jaringan Komputer Amirudd... 135 andha... 141... 151... 165 Syahrir... 171...

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION ABSTRAK Juventus Suharta (0722026) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan

Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan Syaraf Tiruan Pendahuluan Otak Manusia Sejarah Komponen Jaringan Syaraf Arisitektur Jaringan Fungsi Aktivasi Proses Pembelajaran Pembelajaran Terawasi Jaringan Kohonen Referensi Sri Kusumadewi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION Disusun oleh: Togu Pangaribuan 0722087 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.Drg. Suria Sumantri, MPH No. 65, Bandung

Lebih terperinci

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah

Lebih terperinci

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN BERBASIS CIRI SKELETON DAN STATISTIK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN. Disusun oleh : Mario Herryn Tambunan ( )

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN BERBASIS CIRI SKELETON DAN STATISTIK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN. Disusun oleh : Mario Herryn Tambunan ( ) PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN BERBASIS CIRI SKELETON DAN STATISTIK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN Disusun oleh : Mario Herryn Tambunan (1022056) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK Bilqis Amaliah 1, Amethis Oktaorora 2 1,2 Teknik Informatika, FTIf - ITS,Surabaya

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Karyawan atau tenaga kerja adalah bagian

Lebih terperinci

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A ARTIFICIAL NEURAL NETWORK CAHYA YUNITA 5213100001 ALVISHA FARRASITA 5213100057 NOVIANTIANDINI 5213100075 TEKNIK PERAMALAN - A MATERI Neural Network Neural Network atau dalam bahasa Indonesia disebut Jaringan

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Pengenalan Karaketer Alfanumerik Dengan Menggunakan Algoritma Neural Network Three-Layer Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Pengenalan Karaketer Alfanumerik Dengan Menggunakan Algoritma Neural Network Three-Layer Backpropagation Pengembangan Aplikasi Pengenalan Karaketer Alfanumerik Dengan Menggunakan Algoritma Neural Network Three-Layer Backpropagation Andi Wahju Rahardjo Emanuel, Arie Hartono Jurusan S1 Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION Eka Irawan1, M. Zarlis2, Erna Budhiarti Nababan3 Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

Pengenalan Karakter Tulisan Tangan Latin pada Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation dengan Input Citra Kamera Digital

Pengenalan Karakter Tulisan Tangan Latin pada Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation dengan Input Citra Kamera Digital Pengenalan Karakter Tulisan Tangan Latin pada Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation dengan Input Citra Kamera Digital Dompak Petrus Sinambela 1 Sampe Hotlan Sitorus 2 Universitas Mpu Tantular Jakarta.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION RULIAH Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 33,3 Loktabat

Lebih terperinci

JURNAL INFORMATIKA PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

JURNAL INFORMATIKA PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN Decy Nataliana [1], Sabat Anwari [2], Arief Hermawan [3] Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan JURNAL TEKNIK POMITS 1-7 1 Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Dhita Azzahra Pancorowati, M. Arief Bustomi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN Ahyuna 1), Komang Aryasa 2) 1), 2) Jurusan Teknik Informatika, STMIK Dipanegara Makassar 3) Jl. Perintis

Lebih terperinci

Research of Science and Informatic BROILER CHICKENS WEIGHT PREDICTION BASE ON FEED OUT USING BACKPROPAGATION

Research of Science and Informatic   BROILER CHICKENS WEIGHT PREDICTION BASE ON FEED OUT USING BACKPROPAGATION Sains dan Informatika Vol.2 (N0.2) (2016): 1-9 1 Andre Mariza Putra, Chickens Weight Prediction Using Backpropagation JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic e-mail: jit.kopertis10@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis merupakan proses penguraian konsep ke dalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sehingga struktur logisnya menjadi jelas. Metode untuk menguji, menilai, dan

Lebih terperinci

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Kompetensi : 1. Mahasiswa memahami konsep Jaringan Syaraf Tiruan Sub Kompetensi : 1. Dapat mengetahui sejarah JST 2. Dapat mengetahui macam-macam

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION Zulkarnain Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi antar muka dalam tugas akhir ini terdiri dari form halaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi antar muka dalam tugas akhir ini terdiri dari form halaman BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Antar Muka Implementasi antar muka dalam tugas akhir ini terdiri dari form halaman judul perangkat lunak, form pelatihan jaringan saraf tiruan, form pengujian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Program aplikasi ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual C# 2008 Express Edition. Proses perancangan menggunakan pendekatan Object Oriented

Lebih terperinci

134 Sutikno, Indriyati, Sukmawati N.E, Priyo S.S., Helmie A.W., Indra W., Nurdin B., Tri Wardati K., Raditya L.R. dan Diah Putu D.

134 Sutikno, Indriyati, Sukmawati N.E, Priyo S.S., Helmie A.W., Indra W., Nurdin B., Tri Wardati K., Raditya L.R. dan Diah Putu D. 134 Sutikno, Indriyati, Sukmawati N.E, Priyo S.S., Helmie A.W., Indra W., Nurdin B., Tri Wardati K., Raditya L.R. dan Diah Putu D. Chapter 7 Backpropagation dan Aplikasinya Sutikno, Indriyati, Sukmawati

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Pegawai atau karyawan merupakan

Lebih terperinci

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi Kiki, Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi & Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN

Lebih terperinci

MILIK UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MILIK UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini, jaringan syaraf tiruan telah berkembang dengan pesat. Berbagai aplikasi telah memanfaatkan jaringan syaraf tiruan dalam penerapannya,

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, M. Rhifky Wayahdi 2 1 Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Barcode Salah satu obyek pengenalan pola yang bisa dipelajari dan akhirnya dapat dikenali yaitu PIN barcode. PIN barcode yang merupakan kode batang yang berfungsi sebagai personal

Lebih terperinci

Farah Zakiyah Rahmanti

Farah Zakiyah Rahmanti Farah Zakiyah Rahmanti Latar Belakang Struktur Dasar Jaringan Syaraf Manusia Konsep Dasar Permodelan JST Fungsi Aktivasi JST Contoh dan Program Jaringan Sederhana Metode Pelatihan Supervised Learning Unsupervised

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 14, terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan dan praproses data, pemodelan

Lebih terperinci

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci