PERAN HUMAS SETJEN DPR RI DALAM UPAYA MENGELOLA CITRA POSITIF DPR RI DI MATA PUBLIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN HUMAS SETJEN DPR RI DALAM UPAYA MENGELOLA CITRA POSITIF DPR RI DI MATA PUBLIK"

Transkripsi

1 PERAN HUMAS SETJEN DPR RI DALAM UPAYA MENGELOLA CITRA POSITIF DPR RI DI MATA PUBLIK Febrilla Amalia Rudhiawan, Marta Sanjaya Sekretariat Jenderal DPR RI, Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta (10270), , Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk pendekatan dapat mengetahui peran Humas Setjen DPR RI dalam upaya mengelola citra positif DPR RI di mata publik. Selain itu juga untuk mengetahui faktor-faktor internal yang berperan dalam pengelolaan citra positif DPR RI. Metode dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif agar mendapatkan hasil uraian yang objektif, alamiah, sehingga fakta variabel sesuai dengan penelitian di lapangan yaitu dengan menggunakan metode wawancara semistruktur (semistructure interview), studi pustaka dan observasi lapangan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer yang didapat dalam penelitian yang berasal dari wawancara (sumber data langsung dari pihak pertama) dan data sekunder yang bukan berasal dari pihak pertama melainkan dari pihak kedua yang tidak langsung memberikan data. Simpulan dan saran dari penelitian ini adalah Humas Setjen DPR RI telah menjalankan tugas, fungsi serta perannya dengan baik, walaupun belum maksimal. Di harapkan untuk kedepannya lebih baik lagi agar dapat membentuk citra positif di mata publik. (FAR) Kata Kunci : Humas Pemerintah, Citra Positif DPR RI, Peran Humas Setjen DPR RI. Abstract The purpose of this study was to determine the role of PR can approach the Parliament Secretariat in an effort to manage the positive image of Parliament in the public eye. In addition, to determine the internal factors that play a role in the management of a positive image of Parliament. The method in this study, researchers used a qualitative research in order to get the description of the objective, naturally, so the fact variable according to

2 research in the field by using the method of semi- structured interviews (semistructure interview), library research and field observations. Data collection method used is primary data obtained in the study were derived from the interview (source data directly from the first) and secondary data that is not from the first rather than the second party that does not directly provide the data. Conclusions and suggestions of this study is the Secretariat of Public Relations House of Representatives has run tasks, functions and roles well, although it is not maximized. The hope for a better future, in order to form a positive image in the public eye.. (FAR) Kata Kunci : Government public relations, positive image of Parliament, The Role of Public Relations General Secretariat of Parliament. PENDAHULUAN Seiring dengan berubahnya jaman ke era modern, telah terjadi banyak perubahan yang harus diikuti, berikut juga dengan sistem pemerintahan di Indonesia yang harus mengikuti perkembangan jaman, salah satunya adalah lembaga negara di Indonesia yakni DPR RI yang ingin merubah kesan parlemen yang kaku menjadi parlemen yang bersifat terbuka yaitu parlemen modern, dimana banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa DPR RI telah menjadi parlemen modern. Banyak hal yang membuat citra DPR RI menjadi beraneka ragam dimata masyarakat. Baik itu citra positif DPR RI maupun citra negatif mengenai DPR RI. Hal ini merupakan bentuk apresiasi masyarakat dan keingintahuan masyarakat luas tentang hal yang berkaitan dengan DPR RI atau lembaga negara indonesia. Dan seringkali citra DPR RI lebih dikaitkan kearah citra yang negatif, sehingga sangat diperlukan sumber daya manusia khusus untuk dapat menangani maupun mencegah hal-hal yang tidak diinginkan tentang DPR RI. Hal inilah yang membuat dibutuhkannya peran Humas Setjen DPR RI sebagai pendukung DPR RI dengan salah satunya yaitu membantu didalam meningkatkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat (stakeholders/pemangku kepentingan) dan media massa. Peran Humas Setjen DPR RI sangat penting yaitu penghubung antara masyarakat luar dengan DPR RI agar tidak adanya kesalahpahaman dan juga masyarakat agar lebih mengenal tentang DPR RI dari Humas Setjen DPR RI. Humas Setjen DPR RI juga bertugas membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan antara pemerintah dan publik. Oleh karena itu dalam pengelolaan citra positif DPR RI, fungsi Humas Setjen DPR RI sangat penting dan membantu dalam memberikan pemahaman terhadap masyarakat yang tidak tahu menjadi tahu. Humas Setjen DPR RI juga memiliki peran didalam mengelola citra positif di mata masyarakat mengenai DPR RI, namun apakah peran humas tersebut dalam upaya mengelola citra positif DPR RI? Adapula faktor-faktor internal yang menjadi dasar bagi Humas Setjen DPR RI dalam menjalankan perannya terutama dalam pengelolaan citra positif, yang dapat membantu Humas

3 Setjen DPR RI dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. Faktor- faktor tersebutlah yang harus diperhatikan lebih dalam lagi untuk mendapatkan hasil kinerja yang maksimal atau sesuai dengan tujuan bersama. Sehingga akan dibahas mengenai apasaja faktor-faktor internal yang berperan dalam pengelolaan citra positif DPR RI. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, berikut adalah penelitian yang berhubungan dengan pengelolaan citra DPR RI sebagai lembaga perwakilan rakyat. Oleh karena itu judul dalam skripsi ini adalah : Peran Humas Setjen DPR RI Dalam Upaya Mengelola Citra Positif DPR RI Di Mata Publik. METODE PENELITIAN Menurut (Ardianto, 2011: 58-59) dalam penelitian kualitatif, justru seorang peneliti menjadi instrumen kunci. Apalagi teknik pengumpulan data yang digunakannya adalah observasi partisipasi, peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan informan kunci yang menjadi subjek penelitian dan sumber informasi penelitian. Di definisikan penelitian kualitatif merupakan penelitian artistik. Ppendekatan filosofi dan aplikasi metode-metode dalam rangka penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memproduksi ilmuilmu lunak seperti sosiologi dan antropologi. Kepedulian utama penelitian kualitatif adalah bahwa keterbatasan objektivitas dan kontrol sosial sangat esensial. Penelitian kualitatif berangkat dari ilmuilmu perilaku dan ilmu sosial. Esensinya adalah sebuah metode pemahaman atas keunikan, dinamika dan hakikat holistik dari kehadiran manusia dan interaksinya dengan lingkungan. Jadi, data-data yang ada dikumpulkan sebanyak mungkin dan data tersebut akan dipakai untuk mendukung suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu individu ataupun perusahaan. Seperti yang disampaikan oleh Ardianto, bahwa studi kasus dapat memberikan deskripsi mengenai individu yang diartikan sebagai orang, ataupun mengenai perusahaan, lingkungan, dan lain-lain (Ardianto, 2011: 65). Jadi pada metode studi kasus ini akan fokus pada satu situasi yang akan diteliti dan situasi tersebut akan dideskripsikan secara detail. Deskripsi tersebut akan membuat khalayak yang melihat dan akan memahami. Dari fakta-fakta yang didapat diambil kesimpulan yang akan dikaitkan dengan teori atau konsep yang sudah ada. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil wawancara, observasi serta dokumentasi lapangan yang telah dikumpulkan yang kemudian dianalisis maka Peran Humas Setjen DPR RI dalam upaya mengelola citra positif DPR RI di mata publik serta faktor-faktor internal yang berperan dalam pengelolaan citra positif DPR RI, masih terlihat banyak kendala dan masih belum maksimal terlihat dari masih adanya permasalahan internal dari Humas Setjen DPR RI itu sendiri, dimana kurangnya sumber daya manusia

4 (SDM) yang memiliki kemampuan Seperti yang di kutip dari hasil wawancara dengan Pranata Humas Setjen DPR RI: Ada dua faktor lain yakni yang berperan antara kualitas dan kuantitas, untuk kualitas dimana sedikitnya kualitas sumber daya manusia yang bekerja disini yang memahami betul tentang humas pemerintahan, padahal dengan tingginya kualitas dari pada SDM yang berkerja sebagai humas akan mempengaruhi pula hasil kerja, sedangkan kuantitas dimana sangat diperlukannya humas baru yang bekerja disini agar dapat menunjang semuanya khususnya karena sangat banyak masyarakat yang datang dan tidak jarang semua orang yang menangani menjadi kualahan seperti tiga orang harus menghadapi 75 hingga 400 orang dari senin hingga jumat setiap harinya, dengan menambah jumlah humas yang bekerja hal ini juga dapat memaksimalkan kinerja humas terutama dalam pengelolaan citra positif DPR RI di masyarakat. Menurut pendapat informan ahli DPR RI menjalankan tugasnya dengan benar. Anggota Dewan juga harus mengutamakan keinginan dan kebutuhan serta harus menjalankan dengan benar tugas nya sebagai anggota Dewan yang juga harus menggunakan wewenangnya sebagai anggota Dewan secara bijaksana. Dari hasil observasi yang di lakukan peneliti selama ini di DPR RI. Humas Setjen DPR RI memiliki banyak kegiatan yang dapat mengelola citra positif DPR RI di mata publik dan berhubungan dengan masyarakat seperti: memberikan penerangan kepada masyarakat mengenai DPR RI agar masyarakat memahami fungsi dan tugas DPR RI, mengatur dan menyalurkan kunjungan delagasi masyarakat yang menyampaikan permasalahanya ke DPR RI, mengurus peliputan melalui media cetak dan elektronik tentang kegiatan DPR RI dan Setjen DPR RI, melakukan dokumentasi baik melalui foto maupun rekaman video tentang kegiatan DPR RI dan Setjen DPR RI, mengumpulkan data informasi tentang kegiatan DPR RI dan Setjen DPR RI sebagai bahan pemberitaan, membuat press realease atau berita seputar DPR RI dan Setjen DPR RI yang ditayangkan disitus mengurus jumpa pers, menerbitkan majalah dan buletin parlementaria, menyiapkan dan mendistribusikan jadwal kegiatan DPR RI, mengurus peliputan melalui media cetak maupun media elektronik tentang kegiatan DPR RI dan Setjen DPR RI, menyelenggarakan dialog atau talk show melalui media TV nasional serta radio mengenai kegiatan DPR RI. Tetapi kegiatan yang dilakukan Humas Setjen DPR RI merupakan tugas dukungan Kehumasan untuk DPR RI sebagai Lembaga Negara. Dengan adanya pemberitaan yang negatif mengenai DPR RI, Biro Humas dan Pemberitaan juga melakukan blocking-blocking kepada wartawan yang berada dan melakukan pemberitaan di DPR RI, yang kemudiaan berita yang akan di beritakan oleh wartawan akan di sampaikan kepada Bagian Pemberitaan sebelum berita sampai ke masyarakat. Adapun dari pihak Biro Humas dan Pemberitaan juga membantu menanggapi isu-isu dan permasalahan yang ada, seteleh di diskusikan dengan Pimpinan. Di lapangan peneliti menemukan bahwa masyarakat belum dapat berpikir secara objektif sesuai yang di harapkan oleh Humas Setjen DPR RI. Sehingga kesadaran masyarakat mengenai suatu lembaga Negara seperti DPR RI memang sudah ada namun lebih kepada hal yang kurang baik atau negatif.

5 Dengan perkembangan zaman saat ini seharusnya masyarakat lebih pintar didalam menilai suatu berita dan apabila masyarakat merasa ingin mendapatkan informasi lebih maka masyarakat dapat langsung datang secara langsung kesumber yang dapat dipercaya, salah satunya seperti humas pada setiap organisasi maupun Lembaga Negara seperti DPR RI. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil data penelitian yang telah dilakukan dengan metode wawancara, studi pustaka, dan observasi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa peran Humas Setjen DPR RI dalam upaya mengelola citra positif DPR RI di mata publik, masih belum maksimal terlihat dari sebagian praktisi Humas Setjen DPR RI yang kekurang sumber daya manusia didalam segi kualitas, sehingga peran yang dilakukan oleh Humas Setjen DPR RI masih banyak hambatan yang dirasakan, tetapi Humas Setjen DPR RI menunjukkan hasil kinerja yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat juga dapat merasakan perubahan dari DPR RI yang dulu terkesan kaku, sekarang menjadi lebih terbuka terbukti dengan berubahnya DPR RI menjadi Parlemen Modern. Berdasarkan observasi yang dilakukan, bahwa : 1. Peran Humas Setjen DPR RI dalam mengelola citra positif DPR RI, antara lain adalah melakukan kegiatan berupa menjaga hubungan baik dengan masyarakat dengan memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat mengenai tugas dan fungsi dari pada DPR RI, melakukan kegiatan kunjungan masyarakat baik dari dalam maupun luar daerah untuk memberikan edukasi politik mengenai DPR RI, melakukan kegiatan delagasi masyarakat baik dari dalam negeri maupun luar negeri seperti menerima dengan baik kunjungan delagasi dari parlemen negara lain untuk menjalin hubungan baik antara kedua negara, melakukan kegiatan sosialisasi dengan mengadakan kegiatan parlemen kampus dan parlemen remaja yang berfungsi untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai tugas dan fungsi DPR RI, melakukan kegiatan simulasi sidang yang diikut sertakan oleh mahasiswa/i untuk dapat merasakan langsung menjadi anggota Dewan, dan juga melakukan klarifikasi permasalahan terkait isu tertentu atas persetujuan Pimpinan kepada masyarakat maupun media. 2. Humas Setjen DPR RI menyadari bahwa faktor-faktor internal yang berperan dalam pengelolaan citra positif DPR RI yaitu: Faktor internal yang berperan adalah dengan menjalankan tugas dan fungsi kehumasan DPR RI dengan baik antara lain yakni, menjaga hubungan baik antara internal baik dengan anggota Dewan maupun dengan divisi lain, agar menciptakan keselarasan dan kesinambungan sehingga pengelolaan yang dilakukan akan berjalan dengan baik yang dapat menciptakan citra positif DPR RI. Ada dua faktor lain yakni yang berperan antara kualitas dan kuantitas, untuk kualitas dimana sedikitnya kualitas sumber daya manusia yang bekerja di Humas Setjen DPR RI yang memahami betul tentang humas pemerintahan, padahal dengan tingginya kualitas dari pada SDM yang berkerja sebagai humas akan mempengaruhi pula hasil kerja, adapula kuantitas dimana sangat diperlukannya SDM yang bekerja di Humas

6 Setjen DPR RI sebagai humas, agar dapat menunjang semuanya. Khususnya karena sangat banyak masyarakat yang datang dan tidak jarang semua orang yang menangani menjadi kualahan seperti tiga orang harus menghadapi 75 hingga 400 orang dari senin hingga jumat setiap harinya, dengan menambah jumlah humas yang bekerja hal ini juga dapat memaksimalkan kinerja humas terutama dalam penyampaian infomasi kepada masyarakat dan pengelolaan citra positif DPR RI di masyarakat. 5.2 Saran Setelah melakukan penelitian terhadap peran Humas Setjen DPR RI dalam upaya mengelola citra positif DPR RI di mata publik, maka dapat memberikan beberapa saran untuk selanjutnya antara lain : Saran Praktis 1. Humas Setjen DPR RI harus menambah sumber daya manusia yang berkualitas yang berkerja di Humas Setjen DPR RI dan untuk praktisi-praktisi Humas Setjen DPR RI untuk dapat diberi pelatihan-pelatihan tentang DPR RI agar kemampuan dan pemahaman para praktisi dapat meningkat dan dapat berguna pada internal khususnya dan masyarakat pada umumnya. Contohnya seperti: memberikan usulan kepada pemerintah yang menangani langsung proses penerimaan staff baru, untuk dapat membuka lowongan pekerjaan dengan melampirkan kriteria khusus untuk menambah sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai serta menyewa ahli khusus yang memahami tentang humas pemerintah atau tata cara menjadi humas yang baik untuk memberikan pelatihan khusus kepada praktisi humas yang ada dan kemudian dibekali pendidikan lebih dengan memberikan program pendidikan khusus untuk menjadi humas yang profesional. 2. Humas Setjen DPR RI dapat berjalan selaras dengan anggota Dewan untuk dapat sama-sama membangun DPR RI yang lebih baik di mata masyarakat. Serta untuk anggota Dewan dan Humas Setjen DPR RI agar lebih menata agenda kegiatan untuk menghindari miscommunication. Contohnya dengan melakukan kegiatan secara bersama-sama, seperti kegiatan penerimaan kunjungan masyarakat dimana Humas Setjen DPR RI dan salah satu anggota Dewan dapat duduk bersama dalam proses penerimaan kunjungan masyarakat. 3. DPR RI harus lebih terbuka kepada masyarakat juga media agar masyarakat tahu bahwa wakil rakyat telah bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya serta media dapat terarah dalam menyusun berita yang akan disampaikan ke masyarakat untuk menghindari pemberitaan yang negatif. Contohnya anggota Dewan dapat dengan secara rutin dan terjadwal melakukan konferensi pers yang melibatkan wartawan untuk melaporkan hasil kerjanya secara terbuka serta jangan ada lagi kegiatan-kegiatan rapat yang ditutup-tutupi agar wartawan dan masyarakat dapat melihat secara langsung.

7 5.2.2 Saran Akademis 1. Disarankan untuk selanjutnya yang ingin mengadakan penelitian dengan topik yang sama mengenai Peran Humas Setjen DPR RI Dalam Upaya Mengelola Citra Positif DPR RI Di Mata Publik agar menggunakan teori yang lebih baru yang dapat menunjang penelitian dan melakukan penelitian mengenai kegiatan Kehumasan Setjen DPR RI seperti parlemen kampus maupun parlemen remaja yang tidak digunakan dalam penelitian ini agar menemukan keakuratan dalam objektifitas. 2. Selain itu diharapkan agar selanjutnya dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang lain mengenai DPR RI agar pembaca dapat memandang wawasan dan memperluas ilmu pengetahuan mengenai peran, tugas serta fungsi DPR RI Saran Masyarakat/Umum 1. Diharapkan masyarakat lebih berpikir objektif tentang DPR RI, terutama bagi masyarakat yang melihat pemberitaan dari media untuk tidak di cerna langsung, dikarena media memiliki batasan-batasan untuk memberitakan suatu informasi sehingga tidak secara menyeluruh media dapat menginformasikannya yang akan membuat miscommunication dan berdampak munculnya pandangan negatif kepada DPR RI oleh masyarakat. 2. Masyarakat memiliki inisiatif untuk berkunjung ke DPR RI untuk mendapatkan informasi secara benar tentang DPR RI, sehingga masyarakat dapat menilai DPR RI dari sisi yang berbeda. Serta diharapkan penulisan karya ilmiah selanjutnya mengenai peran Humas Setjen DPR RI dalam upaya meningkatkan brand awareness dan citra positif terhadap Dewan Perwakilan Rakyat dapat memberikan pengetahuan lebih yang diharapkan juga menambah sumber refrensi bagi para pembaca. REFERENSI BUKU : Ardianto, Elvinaro. (2011). Metode Penelitian untuk Public Relations: Kuantitatif dan. Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Danang. Sunyoto. (2012). Dasar-dasar manajemen pemasaran, Cetakan Pertama, Caps, Yogyakarta. Kartajaya, Hermawan. (2010). The Official MIM Academy Coursebook: Brand Operation. Jakarta: Esensi, Erlangga Group. Kriyantono, Rachmat. (2009). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, cetakan keempat. Jakarta: Kencana.

8 Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group. Komarudin. (2014). Reformasi Humas Pemerintah. PT. Genesindo Kotler, Philip & Gary Amstrong. (2010). Principles of Marketing, 13th Edition. USA: Pearson Prentice Hall. Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. (2012). Marketing Management 14th Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc., publishing as Prentice Hall Moleong, Lexy J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif, cetakan ketigapuluhsatu, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Morissan. (2010). Mnajemen public relations: Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Nova, Firsan. (2011). Crisis Public Relations. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Ruslan, Rosady. (2011). Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sekretariat Jenderal DPR RI. (2012). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Setjen DPR RI. Sekretariat Jenderal DPR RI. (2011). Selayang Pandang Gedung DPR RI. Sekretariat Jenderal DPR RI. (2011). Selayang Pandang Mekanisme Kerja Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Sekretariat Jenderal DPR RI. (2011). Petunjuk Pedoman Umum Pengelolaan Kehumasan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian, cetakan ke empat. Bandung: Alfabeta Tracy, Sarah J. (2013). Qualitative Research Methods. Collecting Evidence, Crafting Analysis, Communicating Impact. John Wiley & Sons, Ltd., Publication. Widjaja, H.A.W. (2010). Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT Bumi Aksara. JURNAL : Fikhi Handayani. (2013). Humas Dalam Fungsinya Sebagai Pembentukan Citra.

9 Lubis, Elysa, Evawani. (2013). Peran Humas Dalam Membentuk Citra Pemerintah. Missy Graham, M.A. and Elizabeth Johnson Avery, Ph.D. (2013). Government Public Relations and Social Media: An Analysis of the Preceptions and Trends of Social Media Use at the Local Government Level. Sari, Luvita, Anna. (2013). Strategi Media Relations Humas DPR RI Dalam Upaya Mengelola Citra Sebagai Lembaga Perwakilan Rakyat. Library.binus.ac.id. Valentin (2013). Political Public Relations in the European Union :Eu Reputation and Relationship Management Under Scrutiny. /prjournal/documents/2013valentini.pdf. WEB : Ant. (2013). DPR pelajari pengelolaan kehumasan parlemen china. 13 November 2013 dari parlemen.bintangpos.com Armanias, Iwan. (2015). Anggaran DPR Disusun dengan Perhitungan yang Matang. 16 April 2015 dari Zuhri, Damanhuri. (2015). Ulah Anggota Buat Citra DPR Makin Jelek, 11 April 2015 dari RIWAYAT PENULISAN Nama : Febrilla Amalia Rudhiawan Tempat, Tanggal, Lahir : Tangerang, 03 Februari 1993 Pendidikan Terakhir Jabatan : S1, Komunikasi Pemasaran, BINUS : Humas

STRATEGI MEDIA RELATIONS HUMAS DPR RI DALAM MENGELOLA CITRA SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

STRATEGI MEDIA RELATIONS HUMAS DPR RI DALAM MENGELOLA CITRA SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT STRATEGI MEDIA RELATIONS HUMAS DPR RI DALAM MENGELOLA CITRA SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT oleh: Marta Sanjaya & Anna Luvita Sari Sekretariat Jenderal DPR RI ABSTRACT The purpose of this study is that

Lebih terperinci

STRATEGI MEDIA RELATIONS HUMAS DPR RI DALAM MENGELOLA CITRA SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

STRATEGI MEDIA RELATIONS HUMAS DPR RI DALAM MENGELOLA CITRA SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT STRATEGI MEDIA RELATIONS HUMAS DPR RI DALAM MENGELOLA CITRA SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT Anna Luvita Sari Sekretariat Jenderal DPR RI, Jl. Jenderal Gatot Subroto no 6, Senayan Jakarta (10270), telephone:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) merupakan salah satu lembaga tinggi Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Manajemen PR dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi, analisis, dan pembahasan data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan dilaksanakannya peran bagian humas sekretariat daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma A. Post Positivisme Paradigma ini merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahankelemahan Positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung

Lebih terperinci

ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012)

ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012) ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012) Marries Stella Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini dapat disimpulkann sebagai berikut: a. Strategi public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena didalam organisasi terdapat interaksi sosial yang dilandasi adanya pertukaran makna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra untuk suatu perusahaan atau organisasi adalah hal yang penting, karena dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu informasi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000. 103 DAFTAR PUSTAKA Agenti Paul A, The Power of Corporate Communication, Crafting the voice & image of your business, Jakarta : Salemba Humanika. Ardianto Elvinaro dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media sebagai bagian dari alat perputaran informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencari dan menyampaikan informasi kepada publik. Setiap perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Sihar Pangondian Lumbantobing 090922006 Abstrak Jenis penelitian adalah jenis

Lebih terperinci

BAB Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan

BAB Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. + Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan oleh Philips. Untuk memperkenalkan produk dari ketiga sektor Philips, yaitu: sektor Lighting,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) memiliki posisi yang strategis sebagai

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Niat Beli

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Niat Beli 71 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : 1. Citra Merek, dan Kepercayaan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Melalui Program Kunjungan Studi Periode Juni- September Mulai dari

BAB V KESIMPULAN. Melalui Program Kunjungan Studi Periode Juni- September Mulai dari BAB V KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah di peroleh mengenai Aktivitas Sub Penerangan Setjen DPR Dalam Sosialisasi Kelembagaan DPR Pada Mahasiswa Melalui Program Kunjungan Studi Periode Juni-

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Sebagai media baru yang berbasis teknologi, website bisa dikatakan memenuhi kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung kinerja Public Relations

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang sikap masyarakat Surabay mengenai iklan televisi Djarum 76 versi Teman Hidup Setia dengan mengukur

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS Fenny 1200968571 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk memaparkan tugas dan kegiatan public relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut manusia untuk selalu mengetahui dan mengikuti perkembangan berbagai informasi.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa (Studi Pada Event Pajak Creactive 2012 di UMM) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya dan penyampaian pesan interpretasi terhadap penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang strategi Public Relations untuk meningkatkan citra perusahaan di Grand Artos Hotel & Convention Magelang, maka dapat diambil kesimpulan:

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa perkembangan layanan secara besar-besaran sedang terjadi pada tubuh PLN, khususnya PLN Distribusi Jaya. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 127 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini dapat penulis simpulkan sebagai berikut: 1. Pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

SKRIPSI Penggunaan Media Sosial Sebagai Komunikasi Pemasaran Online Di Clothing Store Malang (Studi Pada Clothing Store Pastbrik Malang)

SKRIPSI Penggunaan Media Sosial Sebagai Komunikasi Pemasaran Online Di Clothing Store Malang (Studi Pada Clothing Store Pastbrik Malang) APS SKRIPSI Penggunaan Media Sosial Sebagai Komunikasi Pemasaran Online Di Clothing Store Malang (Studi Pada Clothing Store Pastbrik Malang) OLEH : Eka Kusuma Wardhana 201010040311254 DOSEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang diperoleh peneliti mengenai tingkat pengetahuan masyarakat pembaca brosur mengenai SIM online, diperoleh hasil yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Type Penelitian Type penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Rakhmat 38 penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, dimana arus informasi begitu deras dan kegiatan komunikasi sangat sering dilakukan dalam segala bentuk kegiatan dalam kehidupan, hampir semua perusahaan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai Event Topping Off Kampus Alam Sutera, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Metode publikasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN 53 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang mengkaji tentang model komunikasi kelompok dalam pembentukan citra anak jalanan ini menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan akreditasi A selain itu SMA Plus PGRI Cibinong sebagai sekolah swasta SMA Program Pembinaan Pelaksana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan masyarakat (Humas) sangat berkembang dan di mana posisi humas bisa juga menentukan sukses dan di kenalnya sebuah perusahaan yang memiliki citra yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Krisis merupakan hal yang tidak diharapkan oleh setiap organisasi atau perusahaan. Dampak dari sebuah krisis dapat berpengaruh buruk bagi perusahaan. Salah satu dampak negatif

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan suatu program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan

Lebih terperinci

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang V. Kesimpulan dan Saran V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang dilakukan oleh Public Relations PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di mana analisis ini dilakukan

Lebih terperinci

AKTIVITAS HUMAS PADA ORGANISASI PEMERINTAHAN. (Studi pada Humas Sekretariat DPRD Kota Batu Jawa Timur)

AKTIVITAS HUMAS PADA ORGANISASI PEMERINTAHAN. (Studi pada Humas Sekretariat DPRD Kota Batu Jawa Timur) AKTIVITAS HUMAS PADA ORGANISASI PEMERINTAHAN (Studi pada Humas Sekretariat DPRD Kota Batu Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan Kepada Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau sering disebut Dewan Perwakilan Rakyat (disingkat DPR-RI atau DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab III ini penulis akan memberikan data dalam metodologi penelitian yang terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, penentuan lokasi, sumber data, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi segala hal khususnya dalam dunia kerja. Kemajuan ini dianggap sebagai salah satu cara perusahaan, instansi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif untuk judul yang diajukan dimana penulis bisa memberikan gambaran mengenai strategi Public Relations

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Annoname Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA. Annoname Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Annoname. 2007. Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. A, Suhartini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai efektivitas Majalah Angkasa Pura I yang merupakan media internal PT. Angkasa Pura

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka diperoleh kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. maka diperoleh kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil dan analisa serta pengujian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Berdasarkan nilai t hitung yang terdapat pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio TA TV, dari pengamatan peneliti pada 6 episode program acara UNS Menyapa di TA TV, dan dari hasil

Lebih terperinci

PERAN HUMAS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (DPR RI) DALAM MEMPERBAIKI CITRA LEMBAGA SKRIPSI. Komunikasi Bidang Studi Public Relations

PERAN HUMAS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (DPR RI) DALAM MEMPERBAIKI CITRA LEMBAGA SKRIPSI. Komunikasi Bidang Studi Public Relations PERAN HUMAS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (DPR RI) DALAM MEMPERBAIKI CITRA LEMBAGA (Studi Deskriptif Kualitatif selama periode Agustus 2013 Juli 2014) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

PERAN HUMAS DALAM PELAKSANAAN MEDIA PUBLIKASI PROGRAM LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO SKRIPSI

PERAN HUMAS DALAM PELAKSANAAN MEDIA PUBLIKASI PROGRAM LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO SKRIPSI PERAN HUMAS DALAM PELAKSANAAN MEDIA PUBLIKASI PROGRAM LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis dalam laporan ini bersifat deskriptif. Melalui kerangka konseptual tertentu (landasan teori), periset melakukan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

AKTIVITAS HUMAS KANTOR PAJAK DALAM KAMPANYE BANGGA BAYAR PAJAK

AKTIVITAS HUMAS KANTOR PAJAK DALAM KAMPANYE BANGGA BAYAR PAJAK AKTIVITAS HUMAS KANTOR PAJAK DALAM KAMPANYE BANGGA BAYAR PAJAK (Studi pada Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III) SKRIPSI Oleh : Adelin Yuanita NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial, dengan menyediakan layanan makanan, minuman, dan fasilitas lainnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui rangkaian proses yang panjang. Mengukitp dari Burhan Bungin, dalam konteks ilmu sosial,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang peneliti dapatkan melalui hasil wawancara dan observasi mengenai bagaimana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang peneliti dapatkan melalui hasil wawancara dan observasi mengenai bagaimana BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang peneliti dapatkan melalui hasil wawancara dan observasi mengenai bagaimana Pelindo III membangun brand awareness kepada masyarakat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA.

DAFTAR PUSTAKA. DAFTAR PUSTAKA Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. 2004 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencan, Jakarta, 2008 Cutlip and Center.Effective Public Relations Edisi

Lebih terperinci

PERAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OLEH KONSUMEN DALAM MEMBELI MOBIL BEKAS DI CV. MULTI CENDANA MOTOR

PERAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OLEH KONSUMEN DALAM MEMBELI MOBIL BEKAS DI CV. MULTI CENDANA MOTOR PERAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OLEH KONSUMEN DALAM MEMBELI MOBIL BEKAS DI CV. MULTI CENDANA MOTOR Baby Maria BINUS UNIVERSITY, Jakarta Barat, Indonesia, 11530 Abstract Penelitian yang berjudul

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 127 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian tentang kepuasan komunikasi organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, adalah tinggi. Karyawan PLN Disjatim menjawab

Lebih terperinci

BAB 3 INTI PENELITIAN

BAB 3 INTI PENELITIAN BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi InterMatrix Gambar 6 Struktur Organisasi PT InterMatrix Indonesia 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT InterMatrix Bina Indonesia didirikan pada tahun 1986 sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND JUMLAH SALURAN TAHUN BERDIRI. AORA 62 8 Agustus 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND JUMLAH SALURAN TAHUN BERDIRI. AORA 62 8 Agustus 2008 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini di Indonesia persaingan di industri televisi langganan berbayar sangat kompetitif, terbukti dengan bertumbuhnya semakin banyak brand televisi langganan berbayar.

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan Menonton Tayangan 86 NET TV dengan Citra Polri di Mata Masyarakat Relations Watching "86 NET TV" With The Image of The Police in The Public Eye 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengukur kematangan ilmu yang didapat itu juga sangat perlu,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengukur kematangan ilmu yang didapat itu juga sangat perlu, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada setiap Universitas tentu tidak hanya mengandalkan kajian teori untuk ketercapaian ilmu yang diperoleh tetapi praktik juga diperlukan untuk mengukur kematangan ilmu

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. banyak makna dibandingkan dengan rangkaian kalimat (2004:218). Oleh. tentunya dengan bantuan dari fotografer profesional.

BAB IV PENUTUP. banyak makna dibandingkan dengan rangkaian kalimat (2004:218). Oleh. tentunya dengan bantuan dari fotografer profesional. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Fotografi dalam bidang kehumasan menjadi sangat penting mengingat fotografi menghasilkan gambar atau foto yang menurut Frank Jefkins menguntungkan, yakni tak jarang sebuah

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrachman Oemi,, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung, Citra Aditya

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrachman Oemi,, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung, Citra Aditya DAFTAR PUSTAKA Buku : Abdurrachman Oemi,, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung, Citra Aditya Bakti, 2003. Aaker, David, Branding, John willey and Sons inc, New Jersey, 1994 Ardianto, Elvinaro, Praktis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggali suatu informasi yang aktual dan terpercaya, suatu instansi

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggali suatu informasi yang aktual dan terpercaya, suatu instansi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat adalah salah satu dampak dari era globalisasi yang sangat berpengaruh pada kemajuan sektor pemerintahan maupun swasta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi semakin berkembang. Salah satu teknologi yang berkembang paling pesat adalah internet. Seperti yang

Lebih terperinci

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran

Lebih terperinci

ANALISIS ISI MEDIA INTERNAL HUMAS PERGURUAN TINGGI DI MALANG

ANALISIS ISI MEDIA INTERNAL HUMAS PERGURUAN TINGGI DI MALANG ANALISIS ISI MEDIA INTERNAL HUMAS PERGURUAN TINGGI DI MALANG (Studi pada Media Humas Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang Periode Tahun Terbitan 2007) SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISIS PROMOSI DALAM KETERTARIKAN WISATAWAN (WISNUS) DI KOTA SUNGAILIAT PULAU BANGKA

ANALISIS PROMOSI DALAM KETERTARIKAN WISATAWAN (WISNUS) DI KOTA SUNGAILIAT PULAU BANGKA ANALISIS PROMOSI DALAM KETERTARIKAN WISATAWAN (WISNUS) DI KOTA SUNGAILIAT PULAU BANGKA Erlinda Jl. Kayu Tinggi no.52, Jakarta Timur, DKI Jakarta, 13910 Abstract Sekarang ini pariwisata di Indonesia masih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan modern perkembangan masyarakat telah memasuki era globalisasi, seiring perkembangan era globalisasi berinteraksi dengan orang lain (berkomunikasi)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen 44 B A B III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih, sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih, sistem informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih, sistem informasi juga mengalami kemajuan yang begitu cepat. Berbagai macam informasi saat ini, tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Efektivitas dapat dikatakan berhasil apabila suatu hal terjadi secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Efektivitas dapat dikatakan berhasil apabila suatu hal terjadi secara efektif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Efektivitas dapat dikatakan berhasil apabila suatu hal terjadi secara efektif. Efektivitas program adalah suatu hal yang menjadi tujuan dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Peran Public Relations pada Perusahaan Spa di Yogyakarta adalah sebagai

BAB IV PENUTUP. 1. Peran Public Relations pada Perusahaan Spa di Yogyakarta adalah sebagai BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan data yang sudah didapatkan dari proses penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Peran Public Relations pada Perusahaan Spa di Yogyakarta adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI SUITES JAKARTA (PT. GAPURA PRIMA) PERIODE JANUARI APRIL

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI SUITES JAKARTA (PT. GAPURA PRIMA) PERIODE JANUARI APRIL BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA (PT. GAPURA PRIMA) PERIODE JANUARI

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Penelitian ini adalah penelitian survei downward communication di PT. Jago Rental Sidoarjo yang dilihat dari jenis informasi dan metode yang digunakan dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian Aktivitas Public Relations dalam Memberikan Informasi Mengenai TVRI sebagai TV Publik, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

PERANAN HUMAS PADA PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN I MEDAN TUGAS AKHIR

PERANAN HUMAS PADA PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN I MEDAN TUGAS AKHIR PERANAN HUMAS PADA PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN I MEDAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 Oleh: KIONG TA KIIN ANAKAMPUN NIM 1205092162 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas (Hubungan Masyarakat) dibedakan menjadi dua yaitu Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan tentunya memiliki peran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tugas Divisi Humas Depnakertrans RI dalam memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan merebut dukungan publik dalam upaya mengembangkan

Lebih terperinci