TEKNIK PENENTUAN KOMPOSISI BIJI JAGUNG PIPILAN DALAM BUAH JAGUNG KERING GILING
|
|
- Irwan Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tenni Teknis fnngsional Aon Penelin 200= TEKNIK PENENTUAN KOMPOSISI BIJI JAGUNG PIPILAN DALAM BUAH JAGUNG KERING GILING MAMAN SUPARMAN Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan RINGKASAN I ujuan percobaan ini adalah untuk membantu para petani dalam menetapkan perkiraan harga jual jagung hasil panenma tanpa harus memipil biji jagung terlebih dahulu.percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Go~%a pada Balai Pengkaiian Teknologi Pertanian Sula«esi Selatan pada bulan Maret Bibit yang ditanam adalah Jagung Hibrida Pioner 7. Jarak tanam 100 cm x ;0 cm dengan pemupukan 200 kg urea. 100 kg TSP dan 100 kg pupuk KC1, per hektar. Jagung hasil panen dikeringkan dengan pen.jemuran di ban%ah sinar matahari selama 611 jam atau dimasukkan kedalam o%en pada temperatur ;8-42 derajat celcius selama 48 jam. Dalam percobaan ini digunakan 100 buah jagung leering giling %ang ukuran pan.jang tongkol jagungn%a bernariasi..akni 17 cm. 14 cm. 111 cm. dan 7 cm. Dari hasil percobaan menunjukkan bah%ca buah jagung fang dikeringkan dengan sinar matahari lebih haik dari pada menggunakan open. kadar airnya sebesar 1 ; % dan daya kecambahnya mencapai 84 %o. Komposisi biji jagung sebesar 7.91 in dari buah jagung leering piling yang masih berkelobot. sedangkan dari buah yang sudah tidak ada kelobotma sebesar %. Derigan mengetahui persentase/komposisi biji jagung dalam buah biji jagung leering piling. maka Petani jagung dapat dengan mudah memperkirakan berapa kebutuhan \%adah/karung. ukuran gudang penampungan dan bia,a pengangkutanma. 1. Menurut umur tanaman PENDAHULUAN Tanaman jagung yang dalam bahasa jlmjahnya disebut Zeamavs L. adalah salah satu Jenis tanaman biji-bijian darj keluarga rumput-rumputan Graminaceae. Menurut sejarahnya. tanaman ini berasal darj Benua Amerika. kemudian orang-orang Eropa yang datang lee Amerika merasa kagum melihat manfaat tanaman MI. sehingga mereka tertarik untuk mengembangkannya. Dari Eropa tanaman jagung disebarkan lee Asia clan Afrika. Sekitar abad lee-16. orang-orang Portugis menyebarkan tanaman ini lee Pakistan. Tiongkok (Cina) dan daerah-daerah lain termasuk di Indonesia. JENIS-JENIS JAGUNG a. Jagung berumur pendek. berumur antara hari. yaitu : jagung Genjah Warangan. Genjah Kertas. Abimayu clan Arjuna. 218
2 Temn Teknis Fiingsional \'on Penelin 100, b. Jagung berumur sedang. berumur antara hari. misalnya Jagung Hibrida C.1. Hibrida CPI. I dan CPl..2. Hibrida IPBA Hibrida Pioneer 2. Malin. Metro clan Panclu. c. Jagung berumur panjang. berumur lebih dari 120 hari. contohnya : Jagung Kania Putih. Bastar Kuning. Bima clan Harapan. 2. Menurut bentuk bijinya a. Den Corn. jagung gigi kuda (Zea mays identata) b. Flint Corn. jagung mutiara (Zea mays indurata) c. Sweet Corn. jagung manis (Zea mays saccharata) d. Pop Corn. jagung berondong (Zea mays everta) e. Flour Corn, jagung tepung (Zea mays amylacea) f. Pod Corn. jagung bungkus (Zea mays tunicata) g. Waxy Corn. jagung lilin (Zea mays ceratina) Jagung cukup mengandung gizi clan serat kasar. sehingga memenuhi syarat untuk dijadikan bahan makanan pokok sebagai pengganti beras atau dicampurkan dengan betas. Kandungan proteinnya cukup tinggi yakni berkisar antara 9-11 %. Sedangkan kadar lemak rata-rata adalah 4 %. Kandungan terbanyak dalam biji jagung adalah karbohidrat. terdiri zat tepung. gula. pentosan clan serat kasar. Secara lengkapnya nilai gizi dalam biji jagung dapat di lihat pada Tabel I di bawah ini. Tabel 1. Kandungan kimia biji jagung Sumber : John H. Martin NILAI GIZI BIJI JAGUNG Subtantia Persentase (%) Kadar air 13.3 Kadar.protein 10 Kadar lemak 4 Karbohidrat - Zat tepun 61 - Gula Pentosan 6 KEGUNAAN BIJI JAGUNG Buah yang masih muda banyak digunakan sebagai bahan sayuran atau berbagai jenis hidangan lain sebagai lauk. misalnya perkedel. bakwan. sambel goreng clan lain-lain. Buah yang sudah tua. bijinya dapat digunakan untuk 21 9
3 I enni I ekms f nngsrnnal \'on Penenn pengganti nasi sebagai kebutuhan pokok akan karbohidrat. Lain dari pada itu biji jagung dapat diolah menjadi berbagai penganan. misalnya tenteng jagung (berondong). roti. kue bolu clan bubur jagung. Kegunaan lain dari biji jagung adalah sebagai bahan baku pembuatan makan ternak. sebagai bahan baku industri bir. industri farmasi. pembuatan minyak goreng. dextrin clan juga industri tekstil. KOMPOSISI BUAH JAGUNG Buah jagung terdiri dari kelobot (daun pembungkus biji jagung). tongkol jagung clan biji jagung. Jagung hasil panen biasanya dijemur/dikeringkan dalam keadan masih utuh. artinya masih berupa buah jagung yang masih terbungkus kelobot. Yang kita ambil atau kita butuhkan pada umumnya adalah butiran biji jagung. Oleh karena itu buah jagung yang suclah kering giling bila akan diambil bijinya. terlebih dahulu kelobotnya harus dikupas. Jagung yang baik dipanen biasanya pada saat masak biologis dengan kadar air biji berkisar antara 25-30% sehingga panen jagung selalu dilakukan pada hari yang cerah. Untuk memudahkan pengangkutan clan mengurangi kehilangan hasil. maka hasil panen biasanya dimasukkan kedalam wadah atau karung. Pengeringan jagung dimaksudkan untuk menurunkan kadar air sehingga daya simpan biji jagung lebih tahan lama. Proses pengeringan ini juga dapat membantu memudahkan pada saat pemipilan biji jagung. Melakukan pemipilan jagung dari buah jagung yang masih bertongkol memakan waktu cukup lama. Untuk mempercepat clan mempermudah penghitungan atau mengetahui penjumlahan hasil panen. maka amatlah penting kita mengetahui komposisi biji jagung dalam jagung kering giling yang masih bertongko I. MATERI DAN METODA Mated yang digunakan adalah buah jagung Hibrida yang ditanam di Kebun Percobaan InPPTP Gowa pada tanggal 29 Maret jarak tanam 100 cm x 30 cm dengan pemupukan 200 kg Urea. 100 kg TSP clan 100 kg KCL per hektar. Buah jagung tua hasii panen dikeringkan sampai diperoleh buah jagung kering giling. Persiapan mated dilakukan dengan cara : - Buah jagung dipersiapkan dalam keadaan masih berkelobot. - Buah jagung dipersiapkan tanpa kelobot. 220
4 Temn Teknis Fungsional \on Penehh 3002 Perlakuan terhadap buah jagung kering giling tanpa kelobot adalah buah jagung kering giling yang tidak berkelobot dikelompokkan berdasarkan panjang tongkol jagung. Dari pengelompokan ini diperoleh 4 kelompok ukuran panjang tongkol yang berbeda seperti terlihat pada Tabel 2 di bawah in]. Tabel 2. Variasi ukuran panjang tongkol jagung dari jumlah setiap kelompok Kelompok Panjang tongkol jagung Banyaknya yang rata-rata (cm) digunakan (buah) I 7 25 II Ill IV Jumlah 100 Setiap kelompok terdiri dari 25 buah. jadi buah jagung yang dibutuhkan seluruhnya sebanyak : 4 x 25 buah = 100 buah. pengamatan dilakukan dengan 3 ulangan. a. Alat-alat yang dipergunakan I. Timbangan kapasitas max. 50 kg ( 2 decimal ) 2. Timbangan analitik 3. Kaca arloji 4. Kantong besar/karung Oven pengering listrik 6. Wadah/nampan 7. Spidol permanent 8. Alat tulis yang dibutuhkan b. Prosedur l. Kantong/karung ditimbang (sebagai penampung buah jagung yang akan ditimbang) misalnya beratnya = a kg.
5 lenm 7eknis fangsionul \nn Penelm 2002 Gbl. Gambar buah jagung tanpa kelobot Kelompok panjang = 7 cm. Gh?.(iambar buah jagung tanpa kelobot Kelompok panjang = I() cm. Gb 3.(iambar buah jagung tanpa kelobot Kelompok panjang = 14 cm
6 7enro Ieknis Fringstonal Aon Penelin 1001 Gb -l.gambar buah jagung tanpa Kelomp kelobot Dimasukkan 100 buah jagung yang sudah tidak berkelobot ke dalam karung tadi dan ditimbang kembali. misalnya beratnya = b kg. Jadi berat 100 buah jagung = ( b-a ) kg. misalnya = j kg 3. Butiran biji jagung dipipil dari 100 buah jagung yang masih bertongkol dan sudah kering giling ini. Butiran-butiran biji jagung hasil pemipilan dikumpulkan dan ditimbang. misalnya beratnya = A kg. Jadi komposisi biji jagung dalam buah jagung kering giling yang sudah tidak berkelobot (B) dapat dihitung dengan rumus : A B= X 100%.I Kemudian dilakukan pula terhadap buah jagung kering giling yang masih berkelobot. - Berat biji jagung kering giling pada buah jagung yang masih berkelobot = Ak. - Berat buah jagung kering giling yang masih berkelobot = Jk. - Komposisi biji jagung kering giling dalam buah jagung yang masih berkelobot = Bk. Ak Jadi BK = X 100 Jk 22 3
7 lemu leknis l")ingsional %on Penelin 101)2 HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk memperoleh butiran biji jagung dengan tingkat mutu yang dikehendaki konsumen. penanganan panen dan pasca panen harus dilakukan dengan seksama. Di bawah ini disajikan beberapa Tabel 3.4 dan 5. yang memberikan informasi tentang kwalitas/mutu produk jagung. Tabel 3. Syarat mutu produk jagung 1 Bobot Kadar air maksimum Butir_rusa _6 Butir warm lain 5 10 Kotoran/benda asing 3 4 Tabel 4. Standar mutu jagung menurut Departemen Perclagangan clan Departemen Koperasi Kadar Air Biji pecah Teknis mak Kotoran maksimum bobot Visual Masak dan ( ketuaan maks. I _5.0 _ Tabel 5. Persyaratan mutu jagung pengadaan dalam negeri i Komponen Mutu I -_- Mutu I I Mutu III Kadar air ( % ) Bro dan kotoran ( % )? 3 5 Butir rusak ( % ) 4 5 6
8 Temit Teknis Fungsional \on Penelin 2002 Pelaksanaan panen dapat dilakukan apabila Jagung sudah cukup tua. yakni ditandai dengan warns kelobotnya kuning kecoklatan (biasanya pada umur 7 minggu setelah tanaman jagung berbunga). Biji jagung kelihatan mengkilap apabila kelobotnya dikupas. Biji jagung ditekan dengan kuku. tidak meninggalkan bekas Terlihat lapisan hitam pada biji yang menghubungkan dengan jenggot jagung. Buah jagung hasil panen langsung dikupas kelobotnya dan ditampung dalam wadah-wadah terbuka. Hal ini amat membantu dalam mempercepat proses pengeringan jagung. Oleh sebab itu sebaiknya buah jagung dipanen pada saat cuaca cerah. Pengeringan Jagung Pengeringan jagung dilakukan dengan 2 care : 1. Pengeringan dengan penjemuran di bawah sinar matahari - Lantai jemur sebaiknya terbuat dari beton atau dari anyaman bambu. - Waktu penjemuran yang diperlukan sampai diperoleh biji jagung yang berkadar air antara 12 % - 14 % adalah kurang lebih 60 jam. - Persentasi daya kecambah cukup tinggi. yakni 84 Pengeringan dengan cars ini merupakan cars yang terbaik. karena penurunan kadar air terjadi secara berangsur-angsur sehingga tidak menurunkan mutu/kwalitas jagung. warns jagung menarik dan tetap mengkilap. apabila biji mau dijadikan bibit ternyata persentasi daya kecambahnya cukup baik (84 %). kemudian biaya pengeringan amat murah. jadi cocok sekali untuk tujuan komersial. 2. Pengeringan dengan menggunakan oven listrik - Suhu oven diatur antara derajat celcius - Lama pengeringan sampai diperoleh jagung berkadar air antara 10 %- 15 % kurang lebih hanya 48 jam. Keunggulan melakukan pengeringan dengan cars ini adalah lebih cepat. membutuhkan sedikit tenaga kerja dan amat praktis. Sebaliknya kelemahannya ialah biji jagung berwarna kusam/tidak mengkilap lagi. persentase daya kecambah menurun (60 %) dan slat oven menggunakan daya listrik yang cukup tinggi sehingga menelan biaya yang mahal. 225
9 7enni leknis fungsinnal \on Venelitn =1)ll : Pemipilan biji jagung Pemipilan butiran biji jagung dari jagung kering giling hasil panen dalam jumlah banyak harus dilakukan dengan menggunakan alat pemipil. tetapi apabila dalam jumlah sedikit. misaln\a hasil panen dari pekarangan rumah. pemipilan dapat dilakukan dengan tangan saja. Menurut Warisno. (1998) seorang wanita dewasa dapat memipil biji jagung dengan tangan dalam 1 (satu) jam sebanyak 7.5 kg kg. Sedangkan dengan menggunakan alat pemipil tipe Sulawesi Utara (alat pemipil yang dilapisi bekas ban luar mobil) dalam 1 (satu) jam menghasilkan sebanyak 25 kg - 30 kg. Komposisi buah jagung Buah jagung yang diperoleh dari hasil panen komposisinya terdiri dari kelobot. butiran biji jagung dan tongkol jagung. Pada pengamatan terhadap 100 buah jagung kering giling yang masih berkelobot ini menunjukkan komposisinya sebagai berikut : Kelobot 9.70 Biji jagung : Tonggkol : _Tabel 6. _Ko_mpos_is i buah jagung yang masih berkelobot per 100 buah Kriteria 1 T Ulangan Berat buah jagung yang masih berkelobot ( kg ) ,02 Berat kelobot ( kg ) -_ ,19 1,31 Berat biji jagung ( ke ,82 Berat tonggkol ( kg BK*( %) *) Presentase biji jagung berkelobot Tabel 7. Komposisi buah jagung yang tidak berkelobot per 100 bua h Mangan Kriteria I I I 111 Berat buah jagung yang masih I Bertornakol ( kxt) ,12 10,96 Berat biji ja-,uma ( kg) ,48 9,24 Berat tongg a ~) , BK* ( % )
10 lenin reknis fungsionol. \on Penelm 2002 ( ;b 5. (iambar tanaman jagung (ib.6.gambar buah jagung berkelobot (lb.7.(iambar buah jagung tanpa kelobot Gb8. Gambar tongkol jagung Gb 9. Gambar butiran biii jagung Gb.8 227
11 lemn leknis Fungsional ion Penelin 20n2 Pengamatan terhadap buah jagung yang sudah dikupas kelobotnya. komposisinya dapat dilihat pada tabel 7 di atas. Persentasi komposisi buah jagung kering giling ini besar sekali manfaatnya dalam membantu mempercepat perkiraan jumlah berat biji jagung hanya dengan berpatokan pada berat kotor jagung kering giling yang belum dipipil (masih berkelobot dan masih bertongkol). Disamping itu kita juga dapat mengetahui perkiraan kebutuhan wadah/tempat penampungan butiran biji jagung, ukuran gudang penyimpanan dan perkiraan biaya transportasinva. Hasil analisa di Laboratorium Pakan IPPTP Gowa terhadap kadar air masing-masing komposisi tersebut menunjukkan bawwa : a. Pada jagung kering giling yang proses pengeringannya dengan penjemuran di bawah sinar matahari : - Kadar air pada kelobot : Kadar air pada biji jagung : Kadar air pada tongkol :30.07 b. Pada jagung kering giling yang proses pengeringannya dengan menggunakan oven listrik pada suhu antara derajat celsius : Kadar air pada kelobot :2.26 Kadar air pada biji jagung : 10.07% Kadar air pada tongkol :27.87 Angka persentase kadar air dari biji jagung. yang proses pengeringannya dengan penjemuran di bawah sinar matahari adalah %. Nilai ini merupakan syarat mutu produk jagung paling baik (dapat dibandingkan dengan standar mutu pada Tabel 3. 4 dan 5). KESIMPULAN DAN SARAN Dengan mengetahui komposisi biji jagung dalam buah jagung kering giling dapat membantu para petani jagung dalam menetapkan perkiraan berat biji jagung hasil panen tanpa harus memipil terlebih dahulu. mengetahui perkiraan kebutuhan wadah/karung clan gudang penampungan serta mengetahui perkiraan biaya pengangkutan. DAFTAR BACAAN Suprapto. H Bertanam jagung. Penebar Swadaya. Jakarta Instalasi Penelitian clan Pengkajian Teknologi Pertanian Ujung Pandang. 1996/1997. Petunjuk teknis budidaya jagung kuning. Instalasi Penelitian clan Pengkajian Teknologi Pertanian. Ujung Pandang.
12 Temn Teknis fungsional.kon Peneliti 2002 Khadijah. N dan Abunawas Bercocok tanam jagung. CV. Telaga Zamzam. Ujung Pandang. Suparman. M Petunjuk praktis tata cara analisa proksimat. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Gowa Suparman. M Perlakuan pengecambahan lamtoro. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Gowa. Warisno Budidaya jagung hibrida. Kanisius. Yogyakarta.
Varietas Menentukan Hasil Produksi
Varietas Menentukan Hasil Produksi Oleh : Olfa Dafid 10712029 PROGRAN STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2012 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jagung
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU JAGUNG DITINGKAT PETANI. Oleh: Ir. Nur Asni, MS
TEKNOLOGI PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU JAGUNG DITINGKAT PETANI Oleh: Ir. Nur Asni, MS Jagung adalah komoditi penting bagi perekonomian masyarakat Indonesia, termasuk Provinsi
Lebih terperinciPROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN JAGUNG SEBAGAI SUMBER HIJAUAN PAKAN TERNAK
PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN JAGUNG SEBAGAI SUMBER HIJAUAN PAKAN TERNAK Bambang Kushartono dan Nani Iriani Balai Penelitian Ternak, Po Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Tanamanjagung (ZeamisL) mempunyai nilai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah Penyebaran Jagung Colombus menemukan jagung di Kuba pada tahun 1492 dan membawanya ke Spanyol untuk dikembangkan, Columbus juga kemungkinan membawa biji jagng caribean
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman setelah perkecambahan. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea. sistimatika tanaman jagung yaitu sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jagung Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, menurut Purwono dan Hartanto (2007), klasifikasi dan sistimatika tanaman
Lebih terperinciBUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (KAJIWIDYA DI BBPP BINUANG) SUSMAWATI WIDYAISWARA MUDA
BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (KAJIWIDYA DI BBPP BINUANG) SUSMAWATI WIDYAISWARA MUDA Jagung berperan penting dalam perekonomian nasional dengan berkembangnya industry pangan yang ditunjang oleh teknologi budidaya
Lebih terperinciIBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA
NO. 2, TAHUN 9, OKTOBER 2011 140 IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA Muh. Anshar 1) Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas jagung yang dihasilkan agar sesuai
Lebih terperinciTANAMAN PENGHASIL PATI
TANAMAN PENGHASIL PATI Beras Jagung Sagu Ubi Kayu Ubi Jalar 1. BERAS Beras (oryza sativa) terdiri dari dua jenis, yaitu Japonica yang ditanam di tanah yang mempunyai musim dingin, dan Indica atau Javanica
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian dari keluarga rumput-rumputan. Jagung merupakan tanaman serealia yang menjadi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar Kompos merupakan bahan organik yang telah menjadi lapuk, seperti daundaunan, jerami, alang-alang, rerumputan, serta kotoran hewan. Di lingkungan alam,
Lebih terperinciPETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG
PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG 1. DEFINISI Panen merupakan pemetikan atau pemungutan hasil setelah tanam dan penanganan pascapanen merupakan Tahapan penanganan hasil pertanian setelah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur hara guna mendorong pertumbuhan
Lebih terperinciPANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG
PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG Oleh : Sugeng Prayogo BP3KK Srengat Penen dan Pasca Panen merupakan kegiatan yang menentukan terhadap kualitas dan kuantitas produksi, kesalahan dalam penanganan panen dan pasca
Lebih terperinciMANAJEMEN PENGOLAHAN PAKAN RINGKASAN
7eniu 7eknis Fangsional A'on Penelni 2002 MANAJEMEN PENGOLAHAN PAKAN BAMBAN(i KI!SHART()NO Balm Penelitian Ternak Po. Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Pakan dalam budidaya ternak merupakan salah satu taktor
Lebih terperinci4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen. Tujuan Intruksional Khusus:
108 4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen Tujuan Intruksional Khusus: Setelah mengikuti course content ini mahasiswa dapat menjelaskan kriteria, komponen dan cara panen tanaman semusim dan tahunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Jagung manis termasuk dalam famili Graminae dari ordo Maydae. Berdasarkan tipe bijinya, jagung dapat diklasifikasikan dalam
Lebih terperinciPEMBUATAN TEPUNG JAGUNG
PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG Qanytah Tepung jagung merupakan butiran-butiran halus yang berasal dari jagung kering yang dihancurkan. Pengolahan jagung menjadi bentuk tepung lebih dianjurkan dibanding produk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung semi adalah jagung manis yang dipanen saat masih muda. Di Asia, jagung semi sangat populer sebagai sayuran yang dapat dimakan mentah maupun dimasak. Budidaya jagung
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman jagung Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika Tengah (Meksiko Bagian Selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini, lalu teknologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang sangat peting, selain padi dan gandum. Jagung juga berfungsi sebagai sumber makanan dan
Lebih terperinciBEDAH SNI PRODUK UNGGULAN DAERAH
BEDAH SNI PRODUK UNGGULAN DAERAH SNI 6128:2015 BERAS Ruang lingkup : SNI ini menetapkan ketentuan tentang persyaratan mutu, penandaan dan pengemasan semua jenis beras yang diperdagangkan untuk konsumsi.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan dilakukan di Desa Dukuh Asem, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka pada tanggal20 April sampai dengan 2 Juli 2012. Lokasi percobaan terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanaman jagung termasuk keluarga (famili) gramineae, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman jagung termasuk keluarga (famili) gramineae, seperti kebanyakan jenis rumput-rumputan. Tetapi tanaman jagung yang termasuk genus zea ini hanya memiliki spesies
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA
PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA DKI Jakarta merupakan wilayah terpadat penduduknya di Indonesia dengan kepadatan penduduk mencapai 13,7 ribu/km2 pada tahun
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Lebih terperinciMeningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi
Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian Fakultas Pertanian Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang Kecamatan Kampar dengan ketinggian tempat 10 meter di atas permukaan laut selama 5 bulan,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.1. Kesimpulan 1. Waktu panen berpengaruh terhadap kandungan gula jagung manis yaitu umur panen 60 HST sebesar (8.8 brix), umur panen 6 HST sebesar (16.30 brix), umur panen
Lebih terperinciSTRUKTUR BIJI JAGUNG. Ada 3 bagian dasar yang menyusun biji yaitu : 1. Embrio
STRUKTUR BIJI JAGUNG Produksi jagung nasional meningkat setiap tahun namun hingga kini belum mampu memenuhi kebutuhan domestik sekitar 11 juta ton/tahun, sehingga masih mengimpor dalam jumlah besar yaitu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Singkat Jagung Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau sweet corn ialah salah satu tanaman pangan yang mempunyai prospek penting di Indonesia. Hal ini disebabkan jagung
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro pada bulan Maret Mei 2014. Jenis tanah
Lebih terperinciPENGARUH BENTUK DAN DOSIS PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) LOKAL MADURA SKRIPSI
PENGARUH BENTUK DAN DOSIS PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) LOKAL MADURA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciCONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN
CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan sebagai berikut, Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Sub-divisi: Angiospermae,
Lebih terperinciPerkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung
Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Siwi Purwanto Direktorat Budi Daya Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan PENDAHULUAN Jagung (Zea mays) merupakan salah satu
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays
PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) merupakan tanaman pangan yang memiliki masa produksi yang relatif lebih cepat, bernilai ekonomis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan jenis makanan yang digemari oleh berbagai
Lebih terperinciAnalisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin
Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin 135040100111150 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Lebih terperinciTEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS
TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI Oleh : Ir. Nur Asni, MS Peneliti Madya Kelompok Peneliti dan Pengkaji Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempe merupakan makanan tradisional rakyat Indonesia yang relatif murah dan mudah di dapat. Tempe berasal dari fermentasi kacang kedelai atau kacang-kacangan lainnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua sesudah padi yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain dikonsumsi, jagung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Secara agronomis biji merupakan hasil budidaya yang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MESIN PRODUKSI PAKAN LELE DUMBO PADA PETERNAK DI DESA ARJOWINANGUN KOTA MALANG
IMPLEMENTASI MESIN PRODUKSI PAKAN LELE DUMBO PADA PETERNAK DI DESA ARJOWINANGUN KOTA MALANG Samsudin Hariyanto ) Sudjatmiko ) Maheno Sri Widodo 3) Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang ) Fakultas
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK
KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK Karya tulis ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu Pendidikan Bahasa Indonesia dari Dosen : Rika Widiawati,
Lebih terperinciIII.TATA CARA PENELITIAN
III.TATA CARA PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai bulan Maret 2016 di Green House dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij
11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, University Farm IPB Darmaga Bogor pada ketinggian 240 m dpl. Uji kandungan amilosa dilakukan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan pembangunan pertanian ditujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan, mengembangkan agribisnis dan meningkatkan kesejahteraan petani, mengisyaratkan bahwa
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pahoman, Tanjung Karang, Bandar Lampung pada bulan Oktober 2014. 3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan
22 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan Laboratorium Ilmu Gulma, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari
Lebih terperinciUJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A
UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA Oleh Fetrie Bestiarini Effendi A01499044 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)
I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciA. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah dan Green House, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW
JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.1 ; Juni 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW *RIZKI AMALIA 1, HAMDAN AULI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk memulihkan dan memperbaiki jaringan
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di lahan kering daerah Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50 hari di Balai Benih Ikan (BBI) Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Pembuatan pakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Agronomi Tanaman Jagung (Zea mays L.)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Agronomi Tanaman Jagung (Zea mays L.) Tanaman jagung termasuk dalam famili graminae, dengan sistematika (taksonomi) sebagai berikut : Kingdom Divisio Sub divisio Kelas
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1
LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian Blok I Blok II Blok III TS 1 K TS 2 J TS 3 K TS 2 TS 1 J K J TS 3 TS 3 TS 2 TS 1 Keterangan : J : Jagung monokultur K : Kacang tanah monokultur TS 1 :
Lebih terperinciMenanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai
Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. terpenting, selain gandum dan padi. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman
TINJAUAN PUSTAKA Jagung Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim yang mempunya batang berbentuk
Lebih terperinciDalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Ekstraksi Tepung Karaginan Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : 1. Sortasi dan Penimbangan Proses sortasi ini bertujuan untuk memisahkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung
5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tapioka Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung tapioka mempunyai banyak kegunaan, antara lain sebagai bahan pembantu dalam berbagai industri.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung manis atau dikenal juga dengan sebutan sweet corn merupakan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jagung manis atau dikenal juga dengan sebutan sweet corn merupakan salah satu produk hortikultura. Jagung manis memiliki laju respirasi yang tinggi sehingga mudah mengalami
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat
8 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di lahan petani di Dusun Pabuaran, Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan Cimanggu, Kotamadya Bogor. Adapun penimbangan bobot tongkol dan biji dilakukan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PROSES PENGOLAHAN BERAS PRATANAK Gabah yang diperoleh dari petani masih bercampur dengan jerami kering, gabah hampa dan kotoran lainnya sehingga perlu dilakukan pembersihan.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Bagian buah dan biji jarak pagar.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Spesifikasi Biji Jarak Pagar Tanaman jarak (Jatropha curcas L.) dikenal sebagai jarak pagar. Menurut Hambali et al. (2007), tanaman jarak pagar dapat hidup dan berkembang dari dataran
Lebih terperinciPENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto
PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN Agus Sutanto PENDAHULUAN Kebutuhan pangan selalu mengikuti trend jumlah penduduk dan dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan pola konsumsi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur. Analisis sifat kimia tanah dan analisis jaringan tanaman dilakukan di Laboratorium Ilmu
Lebih terperinciP e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Tanah yang terlalu sering di gunakan dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan persediaan unsur hara di dalamnya semakin berkurang, oleh karena itu pemupukan merupakan suatu keharusan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini merupakan penelitian jangka panjang yang telah berlangsung sejak tahun 1987. Pola tanam yang diterapkan adalah serealia (jagung dan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE 10 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Rumah Kaca Instalasi
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah
III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Februari
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2016 sampai dengan Agustus 2016. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Tanah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Beras adalah buah padi, berasal dari tumbuh-tumbuhan golongan rumputrumputan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras adalah buah padi, berasal dari tumbuh-tumbuhan golongan rumputrumputan (gramineae) yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia sejak lama. Beras merupakan kebutuhan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pertanian yang berguna untuk meningkatkan produktivitas tanah. Bahan utama
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biochar Biochar merupakan bahan pembenah tanah yang telah lama dikenal dalam bidang pertanian yang berguna untuk meningkatkan produktivitas tanah. Bahan utama untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai sifat mudah rusak. Oleh karena itu memerlukan penanganan pascapanen yang serius
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau yang memiliki nama ilmiah Arachis hypogeae adalah salah satu tanaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang tanah merupakan tanaman palawija sebagai tanaman produksi. Di Indonesia kacang tanah merupakan tanaman yang memiliki sumber protein nabati yang cukup penting
Lebih terperinciPeluang Investasi Agribisnis Jagung
Halaman1 Peluang Investasi Agribisnis Jagung Jagung termasuk tanaman yang Familiar bagi sebagian masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini banyak beredar jenis jagung. Untuk lebih mengenal
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.
26 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013. Sampel daun nenas diperoleh dari PT. Great Giant Pineapple,
Lebih terperinciALAT PEMISAH BIJI KAKAO SEDERHANA DITINJAU DARI SEGI KUALITAS DAN KAPASITAS HASIL
ALAT PEMISAH BIJI KAKAO SEDERHANA DITINJAU DARI SEGI KUALITAS DAN KAPASITAS HASIL 1. Pendahuluan Kabupaten Donggala merupakan produsen kakao utama untuk propinsi Sulawesi Tengah. Luas pertanaman kakao
Lebih terperinciLampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Jenis Kegiatan Minggu ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Persiapan Lahan X Penanaman X Penjarangan X Pemupukan X X Aplikasi Pupuk Hayati X X X X Pembubunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai beranekaragam biji-bijian kacang polong yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tempe seperti kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, biji kecipir,
Lebih terperinciOLEH: YULFINA HAYATI
PENGOLAHAN HASIL KEDELAI (Glycine max) OLEH: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Dalam usaha budidaya tanaman pangan dan tanaman perdagangan, kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman sangat penting diperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat tanaman pisang, hal ini dikarenakan tanaman cepat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman pisang (Musa paradisiaca) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara yang kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Hampir seluruh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Jagung Menurut Purwono dan Hartono (2005), jagung termasuk dalam keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan
Lebih terperinciINOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN
INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung dituntut harus selalu ambil bagian dan tanggap dalam mendukung
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada bulan Januari
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai bulan Mei B. Bahan dan Alat Penelitian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lahan yang berada di desa Padang Siput, Kelurahan Air Jukung, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciSAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt
SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt Sampah merupakan limbah yang mempunyai banyak dampak pada manusia dan lingkungan antara lain kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : 1. Latar Belakang, 2. Identifikasi Masalah, 3. Maksud dan Tujuan Penelitian, 4. Manfaat Penelitian, 5. Kerangka Pemikiran, 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu
Lebih terperinciPENGARUH SORTASI BIJI DAN KADAR AIR SERTA VOLUME KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH JAGUNG
PENGARUH SORTASI BIJI DAN KADAR AIR SERTA VOLUME KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH JAGUNG Rahmawati, Sania Saenong dan E. Y. Hosang Balai Penelitian Tanaman Serealia BPTP NTT ABSTRAK Benih merupakan benda
Lebih terperinciMUTU BENIH JAGUNG PADA BERBAGAI CARA PENGERINGAN. Ramlah Arief Balai Penelitian Tanaman Serealia
MUTU BENIH JAGUNG PADA BERBAGAI CARA PENGERINGAN Ramlah Arief Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Cara pengeringan berpengaruh terhadap mutu benih dan daya simpannya. Penelitian untuk menentukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciPRAKTIKUM III PENGENALAN BAHAN PAKAN TERNAK (FEEDS STUFF)
3.1 Landasan Teori PRAKTIKUM III PENGENALAN BAHAN PAKAN TERNAK (FEEDS STUFF) Berbagai ragam bahan makanan ternak telah dikenal dan dipergunakan sebagai bahan penyusun Pakan untuk memenuhi kebutuhan ternak
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu.
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1 Skema Penelitian Tahap 1 Persiapan Alat dan Bahan Pengeringan ampas tahu Tahap 2 Pembuatan Pelet Pembuatan tepung darah sapi Pembuatan arang sabut Pengukuran Kadar Lengas Pelet NPK
Lebih terperinci