HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING ATAS PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMA NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING ATAS PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMA NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL SKRIPSI"

Transkripsi

1 HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING ATAS PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMA NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Agus Romadhon NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JULI 2013

2 PERSETUJUAN Skripsi yang berjudul Hubungan Power Otot Lengan,Kelincahan dan Kemampuan Passing Atas Peserta Ekstrakurikuler Bola Voli Putra SMA Negeri 1 Piyungan Bantul yang disusun oleh Agus Romadhon, NIM ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan. ii

3 SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli, jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode berikutnya. iii

4 iv

5 MOTTO Untuk mencapai kesuksesan, kita jangan hanya bertindak, tapi juga perlu bermimpi, jangan hanya berencana, tapi juga perlu untuk percaya (Anatole France) Hidup ini hanya sekali dan kesempatan itu datangnya tidak dua kali maka gunakan waktu yang masih ada sebaik mungkin (Agus Romadhon) v

6 PERSEMBAHAN Karyainikupersembahkanuntuk: 1. Kedua orang tuaku yang tercinta, Bapak Wajiran dan Ibu Widayati yang dengan segenap jiwa raga selalu menyayangi, mencintai, mendo akan, menjaga serta memberikan motivasi dan pengorbanan tak ternilai. 2. Kakakku Hidayah, serta kedua Adikku Hidayat dan Merdekawati terimakasih atas do a, dukungan, bantuan dan kasih sayang selama ini. vi

7 HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN, KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN PASSING ATAS PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMA NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL Oleh AgusRomadhon ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan power otot lengan, kelincahan dan kemampuan passing atas bola voli peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMA Negri 1 Piyungan Bantul. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survey. Desain dalam penelitian ini yaitu korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta ekstrakurikuler bolavoli berjumlah 25 siswa, yang kemudian seluruh populasi dijadikan subyek penelitian. Instrument dalam penelitian ini yaitu tes,sedangkan pengumpulan data yaitu menggunakan tes power otot lengan, kelincahan dan tes passing atas. Prasyarat analisis data yang digunakan adalah ujinormalitas dan ujilinieritas.analisis data yang digunakan dalam penelitian inia dalah dengan analisi sregresi dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa (1) Ada hubungan yang signifikan antara power otot lengan dan kemampuan passing atas bola voli dengan p 0,010 < α (0,05),dan besarnya sumbangansebesar27%. (2). Ada hubungan yang signifikan antara kelincahandan kemampuan passing atas bola voli dengan p 0,013 < α 0,05,dan besarnya sumbangan sebesar 15% (3) Ada hubungan yang signifikan antara powerotot lengan, kelincahan dan kemampuan passing atas bolavoli ditunjukan dengan p 0,003 < α 0,05 dan besarnya sumbangan sebesar 42%. Kata Kunci : Power, otot, lengan, kelincahan, passing bola voli vii

8 KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kasih dan rahmat-nya sehingga penyusunan tugas akhir skripsi dengan judul Hubungan Power Otot Lengan,Kelincahan dan Kemampuan Passing Atas Peserta Ekstrakurikuler Bola Voli Putra SMA Negeri 1 PiyunganBantul Dapat diselesaikan dengan lancar. Selesainya penyusunan tugas akhir skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh perkuliahan di Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Bapak Rumpis Agus Sudarko, M.S. sebagai Dekan Fakuktas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian 3. Bapak Amat Komari, M. Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga (POR),Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. 4. Bapak Yudanto. M.Pd sebagai Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran-saran selama menempuh perkuliahan. 5. Bapak Drs Sudardiyono, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi, yang telah dengan ikhlas memberikan ilmu, tenaga, dan waktunya untuk selalu memberikan yang terbaik dalam menyelesaikan skripsi ini. viii

9 6. Seluruh staf jurusan POR yang telah memberikan ilmu dan informasi yang bermanfaat. 7. Kedua orang tuaku yang tercinta, Bapak Wajiran dan Ibu Widayati yang dengan segenap jiwa raga selalu menyayangi, mencintai, mendo akan, menjaga serta memberikan motivasi dan pengorbanan tak ternilai. 8. Kakakku Hidayah, serta kedua adikku Hidayat dan Merdekawati terimakasih atasdo a, dukungan, bantuan dan kasih sayang selama ini. 9. Teman-teman PJKR kelas F 2009, terimakasih kebersamaannya. 10. Untu kalmamaterku FIK UNY. 11. Kepala Sekolah, Guru, dansiswa SMA Negeri 1 Piyungan Bantul yang telah memberikan ijin dan membantu penelitian. 12. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini tetap terselesaikan. Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan yang melimpah dari Allah SWT. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun selalu diharapkan demi perbaikan-perbaikan pada masa yang akan datang.diharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Yogyakarta, 15Februari 2013 Penulis ix

10 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... viii KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 4 C. Pembatasan Masalah... 5 D. Rumusan Masalah... 5 E. Tujuan Penelitian... 6 E. Manfaat Penelitian... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Hakikat kemampuan passing Atas Hakikat Kelincahan a. Pengertian Kelincahan b. Faktor Penentu Kelincahan Hakikat Power Otot Lengan a. Definisi Powe rotot Lengan. 15 b. Komponen otot lengan Hakikat Bola Voli Hakikat Kemampuan Passing Atas Hubungan Power Otot Lengan dan Passing Atas Bola Voli Hubungan Kelincahan dengan Kemampuan Passing Atas Bola Voli Hakikat Ekstrakurikuler a. Pengertian Ekstrakurikuler b. Ekstrakurikuler Bola Voli di SMAN 1 Piyungan x

11 8. Karakteristik Siswa SMA B. Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berfikir D. Hipotesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Definisi Oprasional Variabel Penelitian Variabel Bebas Variabel Terikat C. Subjek Penelitian D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas b. Uji Linieritas Uji Hipotesis BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian B. Hasil Uji Analisis a. Pengujian Prasyarat Analisis b. UjiHipotesis C. Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN A. Kesimpulan C. Keterbatasan Penelitian D. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.Distribusi Frekuensi Power Otot Lengan Tabel 2.Distribusi Frekuensi Kelincahan Tabel 3.Distribusi Frekuensi Passing Atas Tabel4.Rangkuman Hasil Uji Normalitas Tabel5.Rangkuman Hasil Uji Linieritas Tabel6.Perhitungan KorelasiX1 degan Y Tabel7.Perhitungan Korelasi X2 dengan Y Tabel8.Perhitungan Korelasi X1, X2 dengan Y Tabel9.Sumbangan Efektif Variabel Bebas terhadap Variaber Terikat xii

13 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.Teknik Dasar Passing Atas Gambar 2.Histogram Skor Power Otot Lengan Gambar 3..Histogram Skor Kelincahan Gambar 4.Histogram Skor Passing Atas Gambar 5.Tes Power Otot Lengan Gambar 6.Tes Kelincahan Gambar 7.Tes Braddy Volly Ball xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1.Surat Ijin Penelitian Lampiran2.Surat Keterangan Penelitian Lampiran3.Sertifikat Peminjaman Alat Lampiran4.Sertifikat Kalibrasi Lampiran5.Petunjuk Pelaksanaan Lampiran6. Data Siswa Lampiran 7.Tabulasi Data Lampiran 8.Hasil Tes Lampiran 9.Hasil Uji Normalitas Data Lampiran 10.Hasil Uji Linieritas Lampiran 11.Hasil Analisis Regresi Sederhana Lampiran 12.HasilAnalisis Regresi Ganda Lampiran 13.Perhitungan Korelasi Lampiran 14.Dokumentasi Penelitian xiv

15 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dengan adanya pendidikan diharapkan manusia dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kreativitasnya. Keberhasilan dalam bidang pendidikan sangat ditentukan oleh keberhasilan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan serangkaian interaksi antara manusia yaitu yang mengajar atau yang biasa disebut dengan orang yang diajar atau siswa. Program pembelajaran di Indonesia terdapat tiga program, yaitu: program intrakurikuler, kokurikuler, dan program ekstrakurikuler. Menurut Yudha M. Saputra (1998: 8) menjelaskan bahwa kegiatan kokulikuer dan ekstrakurikuler secara umum didefinisikan sebagai suatu susunan program di luar jam pelajaran sekolah yang dikembangkan untuk mempelancar program kurikuler dengan arahan dan bimbingan guru, pembina, atau pelatih. Arahan dan bimbingan tersebut dimaksudkan agar kegitan ini dapat berjalan lancar. Pada prinsipnya tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di sekolah membantu peserta didik dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar. Akan tetapi dengan melihat kenyataan yang ada, bahwa Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang hanya 2 (dua) jam pelajaran perminggu diperkirakan belum memenuhi apa yang dinginkan untuk mencapai tujuan Pendidikan 1

16 Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Ekstrakurikuler olahraga merupakan salah satu solusi untuk dapat mencapai tujuan Pendidikan Jasmani. Jika kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dengan baik, terencana dan berkesinambungan diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler siswa diarahkan untuk memilih macam-macam ekstrakurikuler yang dilaksanakan oleh sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah terbagi dua macam yaitu, ekstrakurikuler non olahraga dan ekstrakurikuler olahraga. Kegiatan ekstrakurikuler olahraga yang dilaksanakan oleh sekolah untuk mengisi waktu luang dan mencari siswa yang berbakat dalam bidang olahraga. Dengan mengikuti ekstrakurikuler dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan siswa serta siswa juga dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan keterampilan masingmasing cabang olahraga, pembentukan nilai-nilai kepribadian siswa serta memunculkan bakat siswa yang berprestasi dalam bidangnya. Kegiatan ekstrakulikuler yang diselenggarakan di SMA N 1 Piyungan bermacam-macam kegiatanya. Kegiatan tersebut ada yang berorientasi di bidang olahraga, kesenian, agama, K.I.R, Pramuka dan lain-lainya. Peserta didik diwajibkan memilih salah satu kegiatan ekstrakulikuler sesuai dengan bakat dan minat. Adapun kegiatan ekstrakulikuler dalam bidang olahraga yang diselenggarakan di SMA Negeri 1 Piyungan antara lain adalah sepak bola, bolabasket, bolavoli. Kegiatan ekstrakulikuler bolavoli 2

17 diselenggarakan secara rutin setiap hari jumat setelah kegiatan belajar mengajar selesai. SMA N 1 Piyungan memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai, namun prestasinya belum mampu bersaing dengan sekolah lain dalam bidang olahraga, khususnya bolavoli di Kabupaten Bantul. Kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMA N 1 Piyungan lebih banyak dilakukan melalui latihan dalam bentuk permainan dengan pemberian teknik dasar dan tidak diberikan program latihan kemampuan komponen-komponen fisik. Kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMA N 1 Piyungan diikuti oleh 25 siswa, dan semua siswa yang mengikuti tersebut adalah putera. Dalam kegitan latihan masih banyak siswa yang mempunyai teknik dasar bermain bolavoli yang kurang baik. Teknik dasar merupakan hal yang paling penting dalam suatu cabang olahraga bolavoli, karena teknik dasar akan menentukan cara melakukan suatu gerakan dasar yang baik. Permasalahan yang muncul pada saat kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMA N 1 Piyungan adalah pada saat latihan passing atas, masih ada beberapa siswa yang memiliki kemampuan passing atas kurang baik dan sebagian siswa lainnya memiliki kemampuan passing atas yang baik. Sering kali siswa dalam passing atas bola tidak mampu menyebrang dari net, dan operan bola ke arah teman tidak tepat, terkadang tangan pemain tidak mampu untuk menguasai bola dan bola justru jatuh di daerah pertahanan. Selain itu gerakan atau cara siswa dalam merubah arah tubuh untuk kesegala sasaran arah bola kurang cepat atau lambat. Hal tersebut di 3

18 karenakan power otot lengan yang kurang kuat dan tingkat kelincahan yang dimiliki siswa masih kurang. Mengingat bahwa dalam latihan ekstrakurikuler bolavoli di SMA N 1 Piyungan hanya diberikan teknik dasar saja dan tidak ada program latihan komponen-komponen fisik, Sehingga menyebabkan perbedaan keterampilan khususnya passing atas bolavoli pada siswa ekstrakulikuler di SMA N 1 Piyungan Kabupaten Bantul tersebut maka perlu ditelusuri faktor penyebabnya, apakah karena dipengaruhi perbedaan kemapuan fisik khususnya power otot lengan dan kelincahan ataukah disebabkan faktor lainya. Passing atas merupakan salah satu unsur yang penting dalam penyerangan untuk memenangkan setiap set dalam permainan bolavoli, untuk itu perlu diadakan penelitian, tentang kemampuan Passing atas di kegiatan ekstrakulikuler di SMA N 1 Piyungan Bantul. Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Hubungan antara power otot lengan, kelincahan dan kemampuan passing atas bola voli peserta ekstrakurikuler putra di SMA N 1 Piyungan Bantul. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :. 1. Dalam latihan Ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Piyungan hanya diberikan latihan teknik dasar dan tidak adanya program latihan komponen-komponen fisik. 4

19 2. Tingkat kemampuan passing atas peserta ekstrakurikuler bola voli putera SMA Negeri 1 Piyungan Bantul belum diketahui. 3. Tingkat Power Otot lengan peserta ekstrakrikuler bola voli putera SMA Negeri 1 Piyungan Bantul belim diketahui. 4. Tingkat kelincahan peserta ekstrakurikuler bola voli putera SMA Negeri 1 Piyungan Bantul belum diketahui. 5. Belum diketahuinya hubungan power otot lengan dan kelincahan dengan kemampuan passing peserta ekstra kurikuler bola voli putera SMA Negeri 1 Piyungan Bantul. C. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka agar dapat mengkaji masalah yang timbul maka dibatasi, pada: Hubungan power otot lengan dan kelincahan dengan kemampuan passing atas peserta ekstrakurikuler bola voli putera SMA Negeri 1 Piyungan Bantul. D. Rumusan Masalah Berdasarakan identifikasi masalah dan batasan masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Adakah hubungan yang signifikan antara power lengan dengan kemampuan passing atas peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMA Negeri 1 Piyungan Bantul? 5

20 2. Adakah hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan passing atas peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMA Negeri 1 Piyungan Bantul? 3. Adakah hubungan yang signifikan antara power otot lengan dan kelincahan dengan kemampuan passing atas peserta ekstrakulikuler bola voli putra SMA Negeri 1 Piyungan Bantul? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang diharapkan dari peneliti ini untuk : 1. Mengetahui adanya hubungan antara power otot lengan dengan kemampuan passing atas peserta ekstrakurikuler bolavoli putra SMA Negeri 1 Piyungan Bantul. 2. Mengetahui adanya hubungan antara kelincahan dengan kemampuan passing atas pesrta ekstrakurikuler bola voli putera SMA Negeri 1 Piyungan Bantul 3. Mengetahui adanya hubungan antara power otot lengan dan kelincahan dengan kemampuan passing atas peserta ekstra kurikuler bola voli putera SMA Negeri 1 Piyungan Bantul 6

21 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkaitan, yaitu: 1. Bagi Siswa Dapat menegetahui adanya hubungan antara power otot lengan dan kelincahan dengan kemampuan passing atas, sehingga siswa diharapkan lebih terpacu meningkatkan latihan power otot lengan dan kelincahan, agar dapat melakukan passing atas dengan baik. Dan perlunya latihan komponenen-komponen kebugaran jasmani. 2. Bagi Guru Dapat digunakan sebagai gamabaran atau masukan untuk dapat disajikan sebagai pertimbanagan dalam usaha untuk meningkatkan kemampuan peserta didik khususnya passing atas dalam permaianan bola voli. Selain itu perlunya latihan komponen-komponen kebugaran jasmani untuk menunjang kemampuan siswa. 7

22 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Kemampuan Passing Atas Kemampuan adalah kecakapan, yaitu keterampilan atau kemahiran mengerjakan sesuatu. Passing adalah usaha ataupun upaya seorang pemain bole volley dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuanya untuk mengoperkan bola yang dimainkanya itu kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri (Suharno HP, 1981: 52). Jadi kemampuan passing adalah kecakapan dalam mengoper bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu. Menurut Aip Syarifudin Muhadi (1992/ 1993: ) yang dimaksud pass atau passing atas di sini, adalah menyajikan bola atau membagi-bagikan bola (mengoper bola) dengan menggunakan jari-jari tangan baik kepada kawan maupun langsung ditujukan ke lapangan lawan melalui atas jaring. Passing atas yaitu memassing bola menggunakan jari dan ibu jari dua-duanya pada saat bola berada di atas dahi. Passing atas merupakan salah satu teknik yang sering digunakan umpan (set up) dalam menyajikan bola untuk melakukan smash. Agar teman seregu dapat memainkan atau melakukan serangan dengan baik terhadap lawanya, maka teknik passing atas tersebut harus dilakukan dengan baik dan tepat. Passing atas yang baik dan tepat akan memberikan kemudahan bagi temanya dalam memainkan bola atau 8

23 melakukan serangan sehingga hasilnya lebih sempurna. Untuk dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar, pemain harus menguasai teknik gerakan dengan benar. Kemampuan untuk menguasai teknik dasar passing atas dalam permainan bolavoli, pada dasarnya merupakan suatu keterampilan yang diperoleh melalui latihan. Menurut Suharno HP (1981: 52-53) langkah-langkah melakukan passing atas sebagai berikut: 1) Sikap permulaan Pemain mengambil sikap siap normal. Dalam bermain bola volley sikap siap normal ini adalah pengambilan sikap tubuh sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk secepatnya bergerak ke arah yang diinginkan. Secara keseluruhan tubuh harus dalam keadaan setimbang yang labil. Setimbang maksudnya agar kordinasi daripada tubuh tetap dapat terkuasai dan labil maksudnya agar tubuh itu dapat digerakan ke berbagai arah yang dikehendaki dalam waktu singkat. Adapun sikap normal itu adalah sebagai berikut: Pemain berdiri dengan salah satu kaki berada di depan kaki yang lain. Dianjurkan bila tidak kidal kaki kiri berada lebih ke depan dari kaki kanan. Lutut ditekuk, badan agak sedikit condong ke depan dengan tangan siap berada di depan dada. Pada saat akan melakukan passing, maka segeralah menempatkan diri di bawah bola dan tangan diangkat ke atas depan kira-kira setinggi dahi. Jari-jari tangan secara keseluruhan membentuk suatu setengan bulatan. Jari-jari direnggangkan sedikit satu dengan yang lain dan kedua ibu jari membentuk satu sudut. 2) Sikap saat perkenaan bola Perkenaan bola pada jari adalah diruas pertama dan kedua terutama ruas pertama dari ibu jari. Pada saat jari disentuhkan pada bola maka jari-jari agak ditegangkan sedikit dan pada saat itu juga diikuti gerakan pergelangan lengan kearah depan atas agak eksplosif. 3) Sikap akhir Setelah bola berhasil dipassing maka lengan harus lurus sebagai suatu gerakan lanjutan diikuti dengan badan dan lengan kaki ke depan agar koordinasi tetap terjaga dengan baik. Gerakan tangan, pergelangan, lengan dan kaki harus merupakan suatu gerakan yang harmonis, sedang pandangan kearah jalanya bola. 9

24 Gambar 1. Teknik dasar passing atas, (Roji 2002: 15) Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan passing atas adalah passing menggunakan jari dan ibu jari pada saat bola berada di atas depan dahi jari-jari tangan membentuk bulatan dan ibu jari membentuk satu sudut. Passing atas digunakan untuk mengumpan bola kepada teman. Dalam gerakan passing atas adapun otot- otot yang bekerja, Pada saat jari-jari yang memengang bola otot-otot yang bekerja : fasial Palmaris kemudian otot ektensor retinakulum kemudian otot ektensor dan abductor ibu jari dalam gerakan ektensi pergelangan tangan sedangkan untuk ektensi lengan ekstensor digitorum, fleksor carpiulnaris, ektensor carpi radialis longus. gerakan selanjutnya untuk melontarkan bola otot yang digunakan adalah: brachioradialis kemudian lengan bisep dan anterior deltoid dan pectoral sentral dan lateral setelah jari- jari menyentuh bola posisi tangan diatas adalah posisi tangan menjahui tubuh (abduksi) adapun otot-otot yang bekerja adalah pada pergelangan tangan adalah ektensor digitorium abdoctor policius longus ektensor pollicis 10

25 brevis fleksor pollicis longus sehingga berkontraksi pada tulang humerus adapun otot-otot yang bekerja fleksor carpi radialis ekstensor carpi radialis longus ekstensor carpi radialis brevis dari otot otot yang berada di tulang humerus berkontraksi di scapula adapun otot-otot yang bekerja di scapula adalah trepezius teres minor teres major latimus dorsi (Frederic Delv, 2005 :73) 2. Hakikat Kelincahan a. Pengertian Kelincahan Kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran motorik yang sangat diperlukan untuk semua aktivitas yang membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya. Di samping itu kelincahan merupakan prasyarat untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak dan teknik olahraga, terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi gerakan. Lebih lanjut, kelincahan sangat penting untuk nomor yang membutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan-perubahan situasi dalam pertandingan. Kelincahan (agility) menurut M. Sajoto (1988: 59) bahwa : Kelincahan atau Agility adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah, dalam posisi-posisi di arena tertentu. Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi gerak yang baik, berarti kelincahannya cukup tinggi. Kemampuan seperti ini membutuhkan komponen koordinasi 11

26 yang prima. Seorang atlet agar memiliki kelincahan, yakni kemampuan untuk bergerak secepatnya dari satu titik ke titik lainnya, kemudian secara tiba-tiba mengubah arah gerakan, menghindar atau mengelilingi objek secepatnya memerlukan komponen kecepatan. Untuk meningkatkan komponen kelincahan ini takarannya tergantung dari tipe olahraga yang dipergunakan. Sedangkan menurut Baley, James A, (1986: 199).kelincahan pada umumnya di denifisikan sebagai kemampuan mengubah arah dengan cepat dan efektif, sambil bergerak atau berlari hampir dalam kecepatan penuh. Merubah arah gerak tubuh secara berulang-ulang seperti halnya lari bolak-balik memerlukan kontraksi secara bergantian pada otot tertentu. Sebagai contoh saat lari bolak-balik seorang atlet harus mengurangi kecepatan pada waktu akan merubah arah. Untuk itu otot perentang otot lutut pinggul mengalami konsetrasi eksentris (penguluran), saat otot ini memperlambat momentum tubuh yang bergerak kedepan. Kemudian dengan cepat otot ini memacu memacu tubuh ke arah arah posisi yang baru. Gerakan kelincahan menuntut terjadinya pengurangan kecepatan dan pemacuan momentum secara bergantian. Rumus momentum adalah masa dikalikan kecepatan. Massa seorang atlet relatif konstan tetapi kecepatan dapat ditingkatkan melalui pada program latihan dan pengembangan otot-otot. Diantara atlet yang beratnya sama (massa sama), atlet yang memiliki otot yang 12

27 lebih kuat dalam tes kelincahan akan lebih unggul (Baley, James A, 1986: 199). Kegunaan kelincahan sangat penting terutama olahrga beregu dan memerlukan ketangkasan, khususnya bolavoli. Suharno HP (1985:118) mengatakan kegunaan kelincahan adalah untuk mengkordinasi gerakan-gerakan berganda atau stimulan, mempermudah penguasaan teknik-teknik tinggi, gerakan- gerakan efisien, efektif dan ekonomis serta mempermudah orientasi terhadap lawan dan lingkungan. Dalam hal ini sesorang dituntut untuk dapat merubah arah gerak dan posisi tubuh dengan cepat tanpa mengalami gangguan keseimbangna, kelincahan tidak hanya menuntut kecepatan tetapi juga fleksibilitas yang baik dari persedian. Oleh karean itu kelincahan bergantung pada keadaan tubuh individu sendiri-sendiri, seperti tinggi badan, berat badan, umur dan jenis kelamin yang sangat mempengaruhi pada keseimbangan. Kelincahan yang dimiliki oleh pemain bolavoli saat berlatih maupun bertanding tergantung pula oleh kemampuan mengkordinasi sistem gerak tubuh dengan respon terhadap situasi dan kondisi yang dihadapai. Kemampuan bergerak merubah arah dan posisi tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi dalam waktu yang relatif singkat dan cepat. Bertolak dari beberapa teori atau pendapat diatas tentang kelincahan dapat ditarik pengertian bahwa kelincahan adalah 13

28 kemampuan seseorang untuk mengubah arah atau posisi tubuh secara cepat dan efektif di arena tertentu tanapa kehilangan keseimbangan. b. Faktor faktor Penentu Kelincahan Adapun faktor faktor yang mempengaruhi kelincahan menurut Dangsima Moeloek dan Arjadino Tjokro dalam Fuzan Haris (17-18) adalah 1. Tipe tubuh Seperti telah dijelaskan dalam pengertian kelincahan bahwa gerakan kelincahan menuntut terjadinya pengurangan dan pemacuan tubuh secara bergantian. Dimana momentum sama dengan massa dikalikan kecepatan. Dihubungkan dengan tipe tubuh, maka orang yang tergolong mesomorfi dan mesoekotomorfi lebih tangkas dibandingkan dari sektomorf dan endomorf 2. Usia Kelincahan anak meningkat kira-kira uisa 12 tahun (memasuki pertumbuhan cepat) selama periode tersebut (3 tahun) kelincahan tidak meningkat, bahkan menurun. Setelah masa pertumbuhan berlalu, kelincahan meningkat secara mantap sampai anak mencapai maturitas dan setelah itu menurun kembali 3. Jenis Kelamain Anak laki-laki menunjukan kelincahan sedikit lebih baik dari pada anak wanita sebelum usia puberitas. Setelah puberitas perbedaan tampak lebih mencolok. 4. Berat Badan Berat badan yang berlebihan secara langsung akan mengurangi kelincahan 5. Kelelahan Kelelahan mengurangi ketangkasan terutama karena menurunya kordinasi. sehubungan dengan hal itu penting untuk memelihara daya tahan kardiovaskuler dan otot agar kelelahan tidak mudah timbul. 14

29 3. Hakikat Power Otot Lengan a. Definisi Power Otot Lengan Power merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik seseorang secara keseluruhan. Latihan yang teratur dan terukur serta berkelanjutan akan dapat menghasilkan perubahan-perubahan struktur otot yang bermuara akan bertambahnya kemampuan kontraksi otot. Power atau yang disebut daya ledak merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki seorang atlet. Menurut M. Sajoto (1988: 58) daya ledak atau Muscular power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum dengan usaha yang dikerahkan dalam waktu sependek-pendeknya.. Dalam hal ini dapat dikemukakan bahwa, daya ledak atau power = kekuatan atau Force X kecepatan atau velocity (P = F x T) seperti gerak dalam tolak peluru, lompat tinggi dan gerakan lainnya yang bersifat explosive Karena power berbanding lurus dengan kekuatan otot, maka besar kecilnya power dipengaruhi oleh besar kecilnya kekuatan otot. Menurut M. Sajoto (1988: 58) Kekuatan adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan seseorang atlit pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Kekutan otot ditetapkan oleh jumlah satuan motorik yang berkontraksi. Tingkat kekuatan otot dipengaruhi oleh ukuran 15

30 panjang atau pendek otot serta besar kecilnya serabut yang menyusun otot tersebut. Menurut Ismariyati (2006:59) Power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan ekplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya. Sedangkan menurut Sukadiyanto (2001: 128) power adalah hasil kali antara kekuatan dan kecepatan dengan kata lain unsur dari power adalah kekuatan dan kecepatan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa power otot lengan adalah kemampuan sekelompok otot pada lengan untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat dan maksimal. Dalam permainan bolavoli, membutuhkan gerakan-gerakan yang eksplosif mislanya, saat mempassing bola, karena bola yang datang tidak selalu mudah untuk di passing. Agar bola dapat di passing dengan baik, maka dibutuhkan power yang bagus, sehingga dapat memudahkan smasher dalam mensmash bola. Power dibutuhkan oleh anggota tubuh bagian atas pemain bola voli, terutama untuk melakukan passing atas. Contoh dari anggota tubuh bagian atas yaitu lengan. Untuk dapat melakukan gerakan passing atas dengan hasil yang baik maka power lengan harus bagus. 16

31 b. Komponen otot lengan Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat berkontraksi. otot kerangka biasanya dikaitkan pada dua tempat tertentu, tempat terkuat disebut origo (asal) dan yang lebih dapat bergerak disebut insiro. Origo dianggap sebagai tempat dari mana otot timbul, dan insiro adalah tempat kearah mana otot berjalan. Tempat terakhir ini adalah struktur yang menyediakan kaitan yang harus digerakan oleh otot itu. Jadi gerakan oleh kontraksi otot terjadi dari insersio menuju ke origo Sendi merupakan pertemuan antara dua tulang, tetapi tidak semua pertemuan tersebut memungkinkan terjadinya pergerakan. Menurut Evelyn C. Pearce (1983:87) Sendi atau artikulasio adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan pertemuan antara dua atau beberapa tulang kerangka. Sendi dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu : (a) sendi fibrosa atau sendi mati ( fixed), (b) sendi kartilaginosa atau sendi bergerak sedikit, dan (c) sendi sinovial atau sendi yang bergerak bebas. Sedangkan menurut Roger watson dalam wartono (2010: 15-16) pada lengan termasuk sendi ekstremitas atas yang terdiri dari, yaitu: a) Sendi sternoclavicularis dibentuk oleh ujung sternal clavicula, manubrium sterni dan tulang rawan iga pertama. Gerakan sendi ini meluncur pada calvicula b) Sendi acromioclavicularis terletak diantara ujung acromial clavicula dan acromion scapula dan biasanya berhubungan dengan gerakan bahu c) Sendi bahu adalah sendi bola dan mangkuk dan merupakan sendi paling bebas gerakannya pada tubuh manusia 17

32 d) Sendi siku adalah kombinasi sendi pelana (antara humerus dengan radius dan ulna) dan sendi pivot ( anatara radius dan ulna) e) Sendi pergelangan tangan dibentuk oleh ujung bawah radius dengan tulang-tulang skafoid, lunatum dan trikuetrum. Pada sendi ini dapat digerakan fleksi, ektensi, aduksi, abduksi, dan sirkumduksi. f) Sendi metacarpofalangeus dapat melakukan semua gerakan seperti sendi pergelangan tangan, tetapi sendi-sendi interfalangeus merupaka sendi pelana dan hanya memberikan gerakan fleksi dan ekstensi Pada bagia lengan terdapat dua bagian, yaitu lengan atas dan lengan bawah. Lengan memiliki otot-otot yang merupakan sumber kekuatan. Otot-otot pada lengan menurut Tim Anatomi (2010:57-61) antara lain : coracobrachialis, biceps, tricep, brachialis, brachioradialis, deltoideus, palmaris longus, fleksor carpi ulnaris, fleksor carpi radilais, fleksor digitorum superficialis, fleksor pollicis longus, pronator quadratus, ekstensor carpi radialis longus, ekstensor carpi radialis, ekstensor carpi radialis longus, ekstensor carpi ulnaris, supinator, abductor pollicis longus, ekstensor pollicis brevis, ekstensor pollicis longus. 4. Hakikat Bolavoli Permainan Bolavoli merupakan olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-anak sampai orang dewasa baik wanita maupun pria. Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Margon pada tahun 1895, di kota Holyoke, dia seorang intrukstur pendidikan jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA). Pembelajaran bolavoli disamping dapat meningkatkan pengetahuan siswa juga dapat meningkatkan keterampilan. Permainan bolavoli sendiri 18

33 merupakan jenis permainan yang menggunakan bola besar. Bolavoli adalah permainan diatas lapangan persegi empat yang lebarnya 900 cm dan panjangnya 1800 cm, dibatasi oleh garis-garis selebar 5 cm. Ditengah-tengahnya di pasang jaring pada lebarnya 900 cm, terbentang kuat dan mendaki sampai pada ketinggian 240 cm dari bawah khusus anak laki-laki dan untuk anak perempuan kurang lebih 230 cm (Bonnie Robinson, 1997:12). Bolavoli adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa, baik wanita maupun pria. Permainan bolavoli pada dasarnya berpegang pada dua prinsip ialah teknik dan psikis. Prinsip teknis dimaksudkan pemain mempassing bola dengan bagian pinggang keatas, hilir mudik di udara lewat di atas net agar dapat menjatuhkan bola di dalam lapangan lawan secepatnya untuk mencari kemenangan secara sportif. Prinsip psikis adalah pemain bermain dengan senang dan bekerjasama dengan baik ( Suharno dalam Bani Tri Umboro, 2009: 2). Permainan bola voli adalah suatu bentuk permainan yang termasuk dalam cabang olahraga permainan. Voli artinya pukulan langsung atau tidak langsung di udara sebelum bola jatuh ketanah. Permainan bola voli dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 6 orang pemain, setiap regu berusaha untuk melewati di atas jaring atau net dan mencegah lawan dapat memukul bola dan menjatuhkan ke dalam lapangannya (Arif Syarifudin dan Muhadi, 1991:183). 19

34 Permainan bolavoli merupakan permainan yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan pengetahuan tentang teknikteknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk dapat bermain bola voli secara efektif. Teknik-teknik tersebut meliputi servis, passing, smash dan sebagainya. ( Nuril. Ahmadi 2007:19) Passing adalah usaha ataupun upaya seorang pemain bolavoli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuanya untuk mengoperkan bola yang dimainkanya itu kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri. Mengumpan adalah usaha ataupun upaya seorang pemain bolavoli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuanya untuk menyajikan bola yang dimainkanya kepada teman seregunya yang selanjutnya agar dapat melakukan serangan terhadap regu lawan, (Suharno HP, 1981: 52). Teknik melakukan passing, terdiri atas 2 macam yaitu passing bawah dan passing atas. 5. Hubungan power otot lengan dan kemampuan passing atas bolavoli Power merupakan kombinasi antara kekuatan dan kecepatan serta merupakan dasar dalam setiap melakukan bentuk aktifitas. Power otot lengan diperlukan untuk melakukan gerakan passing atas. Pengerak utama pada saat passing atas adalah otot lengan. Dengan demikian otot lengan memiliki peran untuk menunjang keberhasilan passing atas. Gerakan passing atas merupakan gerakan bola mendorong bola keatas dengan perkenaan pada jari-jari kedua tangan. Seperti dikemukakan Suharno HP (1986:16) pada saat jari disentuhkan pada 20

35 bola maka jari-jari agak ditegakkan sedikit dan pada saat itu juga diikuti gerakan pergelangan lengan kearah depan atas agak explosife. Untuk menghasilkan passing yang baik sangat diperlukan power otot-otot yang terdapat di bahu, humerus, ulna, radius, dan metacarpal yang terlibat untuk melakukan passing atas, siswa yang tidak memiliki power otot yang memadai sering kali dalam melakukan passing atas tidak sampai ke sasaran yang diharapkan. Power otot adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksima dalam waktuyang relatif singkat. Dalam permainan bolavoli hampir seluruh aktivitas teknik menggunakan power. Passing atas membutuhkan power pada saat mendorong bola, servis menggunakan power pada saat memukul bola, blok menggunakan power saat melompat dan menahan bola. Dengan kata lain, power berinteraksi dengan aspek biomotor lainya digunakan dalam permainan bola voli pada saat menampilkan teknik. Jadi, ada hubungan antara power otot lengan dengan kemampuan passing atas bolavoli. 6. Hubungan kelincahan dan kemampuan passing atas bolavoli Kegunaan kelincahan sangat penting terutama olahrga beregu dan memerlukan ketangkasan, khususnya bolavoli. Suharno HP (1985:33) mengatakan kegunaan kelincahan adalah untuk mengkordinasi gerakangerakan berganda atau stimulan, mempermudah penguasaan teknikteknik tinggi, gerakan gerakan efisien, efektif dan ekonomis serta mempermudah orientasi terhadap lawan dan lingkungan 21

36 Dalam hal ini sesorang dituntut untuk dapat merubah arah gerak dan posisi tubuh dengan cepat tanpa mengalami gangguan keseimbangna, kelincahan tidak hanya menuntut kecepatan tetapi juga fleksibilitas yang baik dari persedian. Oleh karean itu kelincahan bergantung pada keadaan tubuh individu sendiri-sendiri, seperti tinggi badan, berat badan, umur dan jenis kelamin yang sangat mempengaruhi pada keseimbangan. Kelincahan yang dimiliki oleh pemain bolavoli saat berlatih maupun bertanding tergantung pula oleh kemampuan mengkordinasi sistem gerak tubuh dengan respon terhadap situasi dan kondisi yang dihadapai. Kemampuan bergerak merubah arah dan posisi tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi dalam waktu yang relatif singkat dan cepat. Kelincahan juga merupak komponen yang penting oleh pemain bolavoli yang kaitanya dengan passing atas. Hal ini disebabkan karena apabila memiliki kelincahan yang baik, maka seorang alet bolavoli akan dapat menampilkan gerakan-gerakan yang baik pula, di mana gerakan maju mundur, ke samping dalam mengatisipasi datangnya bola dari penyerangan membutuhkan tingkah kelincahan yang tinggi. Jadi ada hubungan antara kelincahan dengan kemampuan passing atas bolavoli 7. Hakikat Ekstrakurikuler a. Pengertian Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar pelajaran sekolah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler siswa 22

37 diarahkan untuk memilih macam-macam ekstrakurikuler yang dilaksanakan oleh sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler olahraga yang dilaksanakan oleh sekolah untuk mengisi waktu luang dan mencari siswa yang berbakat dalam bidang olahraga. Dengan mengikuti ekstrakurikuler dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan siswa serta siswa juga dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan keterampilan masing-masing cabang olahraga, pembentukan nilai-nilai kepribadian siswa serta memunculkan bakat siswa yang berprestasi dalam bidangnya. Kegiatan ekstrakurikuler menurut Uzer usman dan lilis (1993:22) adalah: kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran (tatap muka) baik dilaksanakan disekolah maupun luar sekolah dengan maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikinya dari berbagai bidang studi Menurut Uzer Usman dan lilies (1993:22) kegiatan ekstrakurikuler secara menyeluruh mempunyai tujuan pokok: 1) Meningkatkan pengetahuan siswa dalam aspek kognitif maupun afektif. 2) Mengembangkan bakat serta minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju manusia seutuhnya 23

38 3) Mengetahui, mengenal, serta membedakan hubungan antara suatu mata pelajaran dengan yang lainya. Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang memiliki peran penting bagi tumbuh kembang peserta didik. Menurut B. Suryobroto (1990: 58) Kegiatan ekstrakurikuler dimaksud untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok sisiwa. Sehingga kegiatan tersebut hanya digunakan untuk kemajuan sekolah atau menunjukkan eksistensi sekolah yang unggul dalam bidan ekstrakurikuler tertentu. Nama baik sekolah akan menjadi terangkat apabila wakil dari sekolah tersebut berhasil menjadi juara dalam suatu pertandingan. Ekstrakulikuler olahraga merupakan kegiatan olahraga yang dilakukan di luar jam pelajaran. Tatap muka dilaksanakan di sekolah atau diluar sekolah untuk memperluas wawasan atau kemampuan, peningkatan dan penerapan nilai-nilai pengetahuan dan kemampuan olahraga. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah, kegitan ekstrakulikuler ditunjukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, diberbagai bidang diluar bidang akademik, kegiatan ini dilaksankan untuk diluar jam pelajaran sekolah. 24

39 b. Ekstrakurikuler Bolavoli di SMA N 1 Piyungan Kabupaten Bantul Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang memiliki peran penting bagi tumbuh kembang peserta didik. Menurut B. Suryobroto (1990: 58) Kegiatan ekstrakurikuler dimaksud untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok sisiwa. Sehingga kegiatan tersebut hanya digunakan untuk kemajuan sekolah atau menunjukkan eksistensi sekolah yang unggul dalam bidan ekstrakurikuler tertentu. Nama baik sekolah akan menjadi terangkat apabila wakil dari sekolah tersebut berhasil menjadi juara dalam suatu pertandingan. Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler penting untuk dapat mengembangkan bakat, minat dan potensi dari peserta didik baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Kegiatan ekstrakurikuler juga digunakan sebagai sarana untuk mencari bakatbakat atau bibit unggul dari peserta didik dalam bidang non akademik salah satunya yaitu bolavoli. Dalam pelaksanaan ekstrakurikuler di SMA N 1 Piyungan, seluruh peserta didik baik yang duduk di bangku kelas X maupun kelas XII berkewajiban untuk mengikuti salah satu atau beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan. Serta di samping kewajiban tersebut, mereka juga memiliki hak untuk dapat memilih sendiri ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat dan minat mereka masing-masing. Dalam hal ini sekolah hanya sebagai fasilitator bagi 25

40 peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi dan minatnya masing-masing sesuai keinginan mereka. Kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMA N 1 Piyungan dilaksanakan secara rutin setiap hari jumat pukul Jadi pelaksanaan ekstrakurikuler masih masuk ke luar jam pembelajaran. Oleh sebab itu seluruh peserta didik diwajibkan untuk mengikuti kegatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan. kegiatan ini dilaksanakan di lapangan bolavoli SMA N 1 Piyungan. Kegiatan ekstrakurikuler bolavoli yang diselenggarakan diampu oleh guru pendidikan jasmani di sekolah tersebut. Dari segi sarana dan prasarana yang dimiliki untuk kegiatan ekstrakurikuler bolavoli ini cukup lengkap dengan menggunakan sarana yang biasa digunakan untuk proses pembelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler bolavoli yang diselenggarakan di SMA N 1 Piyungan memiliki berbagai manfaat baik bagi guru maupun bagi para siswa. Bagi guru, dengan adanya ekstrakurikuler dapat digunakan untuk mengetahui siswa yang berkompeten dalam bermain bolavoli dan memudahkan untuk melakukan proses seleksi pemain yang mewakili sekolah dalam berbagai pertandingan bolavoli yang diselenggarakan. Bagi siswa, kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi tempat untuk mengembangkan bakat, minat dan ketrampilan yang dimiliki siswa sehingga kemampuan yang dimiliki dapat lebih terarah. 26

41 8. Karakteristik Siswa SMA Menurut Sukintaka (1992: 45-46) karakteristik pelajar SMA adalah sebagai berikut: a. Psikis (mental) 1) Kekuatan otot dan daya tahan otot berkembang dengan baik 2) Senang kepada keterampilan yang baik, bahkan mengarah ke pada gerak akrobatik 3) Anak laki-laki keadaan jasmaninya sudah cukup matang. 4) Anak putri proporsi tubuhnya makin menjadi baik. 5) Mampu menggunakan energy dengan baik. 6) Perkembangan motorik. b. Psikis atau mental 1) Banyak memikirkan dirinya sendiri. 2) Mental menjadi stabil dan matang 3) Membutuhkan banyak pengalaman dari berbagai segi. 4) Sangat senang terhadap hal-hal yang ideal dan senang c. Sosial 1) Sadar dan peka terhadap lawan jenis 2) Lebih lepas. 3) Berusaha lepas dari lingkungan orang dewasa atau pendidik. 4) Senang kepada masalah perkembangan sosial 5) Senang kepada kebebasan diri dan bertualang 6) Sadar untuk berpenampilan dengan baik dan cara berpakain rapi dan baik 7) Tidak senang kepada peersyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh kedua orang tua 8) Pandangan kelompoknya sangat menentukan sikap pribadi Karena anak telah mencapai pertumbuhan dan perkembangan menjelang masa dewasanya, keadaan tubuh menjadi lebih kuat dan lebih baik. Maka kemampuan motorik dan keadaan psikisnya juga telah siap menerima latihan peningkatan keterampilan gerak menuju prestasi olahraga yang lebih tinggi. Kita harus menyadari bahwa pertumbuhan sendiri menimbulkan situasi-situasi tertentu yang menimbulkan problem tingkah laku. Anak-anak khususnya remaja yang tingkat pertumbuhannya cepat, lambat, atau tidak teratur sering menimbulkan problem-problem pengajaran. B. Penelitian yang Relevan 1. Muhamad Agus Salim (2011) yang berjudul Hubungan kekutan otot lengan dan kordinasi mata-tangan dengan keterampilan passing dalam 27

42 permainan bolavoli peserta ekstrakurikuler SMA N 1 Salaman Magelang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan keterampilan passing bolavoli. Sumbangan efektif kekuatan otot lengan terhadap prestasi tembakan bebas siswa sebesar 48,71% dan koordinasi mata tangan sebesar 11,99%. Sehingga sumbangan efektif dari kedua variabel itu sebesar 60,7% sedangkan sisanya sebesar 39,9% merupakan dari faktor lain. 2. Rahmad Widiatmoko (2011) yang berjudul Hubungan power kelentukan otot punggung dan kordinasi mata-tangan dengan ketetapan keterampilan servis atas dalam permainan bolavoli peserta ekstrakurikuler SMA N 1 Playen Wonosari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang tidak signifikan antara power otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan ketetapan servis atas bolavoli. Sumbangan efektif power otot lengan dengan ketepatan servis atas bolavoli sebesar 23,93% sumbangan kelentuka otot punggung terhadap ketepatan service atas bolavoli 1,53%. Sehingga sumbangan efektif dari ketiga variabel itu sebesar 26,2% sedangkan 73,8% dipengaruhi oleh faktor lain. C. Kerangka Berpikir Bolavoli merupakan salah satu olahraga yang membutuhkan kemampuan yang baik dari kondisi fisik pemainnya yaitu meliputi: kekuatan, kelincahan, kelentukan, daya tahan. Semakin baik kondisi fisk pemain maka 28

43 juga akan baik prestasi yang dapat dicapai, selain itu penguasaan teknik juga harus baik. Permainan bolavoli ini merupakan permainan yang komplek yang aktivitasnya meliputi gabungan dari teknik service, passing, smash dan block. Passing dalam permainan bolavoli juga dibedakan menjadi dua teknik yaitu passing bawah dan passing atas. Passing dalam permainan bolavoli sangat penting karena passing berfungsi untuk menerima bola servis dari lawan, digunakan untuk menyajikan bola, untuk menyerang dan untuk menerima serangan. Passing yang baik maka serangan juga akan baik, karena serangan berawal dari keberhasilan melakukan passing. Gerakan tangan dalam passing atas sangat ditunjang dengan power. Power otot lengan yang ditunjukan pada saat melakukan passing atas, sangat mempengaruhi laju bola yang kita passingkan. Power otot di butuhkan pada saat mendorong bola, sehingga Power otot lengan adalah bagian tubuh otot yang digunakan untuk mendorong atau memberi gaya dorongan pada saat bola mengenai jari- jari tangan pada saat melakukan passing atas. Dalam gerakan passing atas kekutan otot lengan merupakan komponen yang penting karena power otot lengan memberi dorongan kekuatan bola ke daerah lapangan bolavoli yang telah di tentukan Power merupakan unsur kondisi fisik yang paling utama, tanpa power unsur-unsur kondisi fisik lainnya tidak akan terbentuk. power adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan atlet 29

44 menggunakan otot-ototnya atau mengeluarkan kekuatan maksimal dalam waktu yang relatif singkat. Power lengan dapat menunjang kemampuan mengarahkan passing atas dalam permainan bolavoli pada sasaran yang diinginkan dan mampu mengontrol tekanan arah datangnya bola sehingga mampu berkonsentrasi pada ketepatan sasaran passing atas sebagai umpan yang baik untuk dapat dismash oleh teman seregu. Kelincahan juga merupak komponen yang penting oleh pemain bolavoli yang kaitanya dengan passing atas. Hal ini disebabkan karena apabila memiliki kelincahan yang baik, maka seorang alet bolavoli akan dapat menampilkan gerakan-gerakan yang baik pula, di mana gerakan maju mundur, ke samping dalam mengatisipasi datangnya bola dari penyerangan membutuhkan tingkah kelincahan yang tinggi. Jadi power lengan otot dan kelincahan berpengaruh terhadap kemampuan passing atas yang dilakukan. D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori tersebut diatas, variabel koordinasi power otot lengan dan kelincahan dengan kemampuan passing atas bolavoli maka peneliti mendapatkan gambaran untuk dapat merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara yang masih lemah kebenarannya, berdasarkan pada beberapa landasan teori yang telah diuraikan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan antara power otot lengan dan kemampuan passing atas bolavoli peserta ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 1 Piyungan Bantul. 30

45 2. Ada hubungan yang signifikan antara kelincahan dan kemampuan passing atas bolavoli peserta ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 1 Piyungan Bantul. 3. Ada hubungan yang signifikan antara power otot lengan, kelincahan dan kemampuan passing atas peserta ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 1 Piyungan Bantul 31

46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan metode survai dan pengumpulan datanya menggunakan teknik tes. Menurut suharsimi (1999: 251), penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa erat hubungannya serta berarti tidaknya hubungan. Adapaun desain sebagai berikut: X1 Y X2 Keterangan Gambar: X1 X2 Y : Variabel bebas 1 Power otot lengan : Variabel bebas 2 Kelincahan : Variabel terikat kemapuan passing atas : Garis hubunganan antara variabel bebas terhadap variabel terikat B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk di pelajari sehingga dapat diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2011: 38). Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel utama, yaitu variabel bebas dan variabel 32

47 terikat. Menurut Sugiyono (2011:38) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. 1. Variabel Bebas a. Power Otot Lengan Power otot lengan adalah kemampuan sekelompok otot pada lengan untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat dan maksimal. Power dibutuhkan oleh anggota tubuh bagian atas pemain bola voli, terutama untuk melakukan passing atas. Contoh dari anggota tubuh bagian atas.untuk dapat melakukan gerakan passing atas dengan hasil yang baik maka power lengan harus bagus. Dalam penelitian ini power otot lengan diukur dengan tes Two-hand Medicine Ball Put dengan alat bantu meteran dihitung dengan satuan meter. b. Kelincahan Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah arah atau posisi tubuh secara cepat dan efektif di arena tertentu tanapa kehilangan keseimbangan. Kelincahan merupak komponen yang penting oleh pemain bolavoli yang kaitanya dengan passing atas. Hal ini disebabkan karena apabila memiliki kelincahan yang baik, maka seorang alet bolavoli akan dapat melakukan gerakan-gerakan yang baik pula, di mana gerakan maju mundur, ke samping dalam mengatisipasi 33

48 datangnya bola dari penyerangan membutuhkan tingkah kelincahan yang tinggi. Dalam penelitian ini kelincahan dengan Right-Boomerang Run, dengan alat bantu stopwatch dan dihitung dengan satuan detik. 2. Variabel Terikat a. Kemampuan Passing Atas Bolavoli Kemampuan passing atas adalah kecakapan atau kemahiran dalam menggunakan jari dan ibu jari pada saat bola berada di atas depan dahi jari-jari tangan membentuk bulatan dan ibu jari membentuk satu sudut. Passing atas digunakan untuk mengumpan bola kepada teman.. Dalam penelitian ini passing atas diukur menggunkan tes Brady wall volley test dengan alat bantu stopwatch. Orang coba diberi waktu 1 detik dan memvoli bola sebanyak-banyaknya. C. Subjek Penelitian Seperti yang dikatakan Suharsmi Arikunto (2010: 173) bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jumlah populasi meliputi keseluruhan jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMA N 1 Piyungan dan Kabupaten Bantul yang berjumlah 25 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena seluruh populasi dijadikan subyek penelitian. D. Instrument dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian 1. Instrumen Penelitian Instrument penelitian merupakan alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode ( Suharsimi Arikunto, 2010: 192). Instrumen akan memntukan keberhasilan suatu penelitian, sebab data yang diperoleh 34

49 untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji melalui instrumen tersebut. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes untuk mengetahui kemampuan subjek dalam variabel yang hendak diukur.instrument yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian adalah sebagai berikut a. Tes Power Otot Lengan Untuk memperoleh data power otot lengan dapat dilakukan dengan cara Two-Hand Medicine Ball Put (Barry L. Johnson, 1979:233). Dengan validitas sebesar 0,77 dan relibillitas sebesar 0,84. tujuannya adalah: mengukur power otot lengan dengan menganalisa gerakan pada saat passing atas yang gerakannya hampir sama dengan bentuk tes Two-Hand Medicine Ball Put. Menurut Evelyn C. Pearce (2009: ) Posisi awal saat memegang bola otot- otot yang bekerja adalah otot fasia Palmaris dextra dan sinistra yang di tulang metacarpal ( jari tangan),kemudian otot fleksor retinakulum dextra dan sinistra pada tulang karpal ( dipergelangan tangan ). Otot trisep dekstra dan sinestra pada tulang humerus (lengan atas). Selanjutnya pada saat mendorong bola medicine otot-otot yang bekeja adalah otot fasia Palmaris dextra dan sinistra yang berada di tulang metacarpal ( jari tangan),kemudian otot fleksor retinakulum dextra dan sinistra pada tulang karpal ( dipergelangan tangan ).Otot trisep dekstra dan sinestra pada tulang humerus (lengan atas),sehingga berkontraksi kemudian menarik,otot fleksor karpi radialis dekstra 35

50 sinestra ditulang radius, otot Palmaris longus dekstra sinestra di tulang ulna, otot fleksor karpi ulnaris dekstra sinestra ditulang ulna. Otot pronator teres dikstra sinestra di tulang ulna. Otot brakhialis dekstra dan sinestra di articulasioulna selanjutnya di otot brakioradialis dekstra sinestra di tulang radius. Kemudian otot bisep brakhii dekstra dan sinestra di tulang humerus.otot bisep dekstra dan sinestra di tulang humerus,kemudian karna adanya rangsangan saraf sehingga menggerakan,deltoideus destrasinesta di tulang humerus (lengan bagian atas ). Trapezius dekstra dan sinestra ditulang scapula kemudian mengerakan otot infraspinatus, destrasinesta di tulang kosta (rusuk). b. Tes Kelincahan Tes Kelincahan dapat dilakukan dengan Right-Boomerang Run. Tujuanya untuk mengukur kelincahan (Barry L. Johnson,1979: ) Dengan validitas sebesar 0,82 dan relibillitas 0,93 dan objektivitas sebesar 0,98. Tes ini di gunakan karena sesuai dengan karateristik siswa SMA. c. Tes Kemampuan Passing Atas Untuk memperoleh data kemampuan passing atas bola voli dapat dilakukan dengan cara Brady wall volly test tujuannya untuk mengukur kemampuan passing atas bolavoli. Dengan validitas sebesar 0,86 dan relibillitas 0,93. 36

51 2. Teknik Pengumpulan Data Data adalah segala fakta dan angka yang dapat disajikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan (Suharsimi arikinto, 2002:96). Proses pengambilan data yang dilakukan diawali dengan memberikan pemanasan kepada siswa peserta ekstrakurikuler bolavoli kemudian peneliti memberikan contoh bagaimana melakukan tes kekutan otot lengan, kelincahan dan tes kemampuan passing atas agar siswa benarbenar mengerti dalam proses pelaksanaan tes berdasarkan presensi dari pertama sampai akhir, proses pelaksanaan Adapun pelaksanaan tes setiap pengumpulan data dilakukan dengan tes kekutan otot lengan, kelincahan dan tes kemampuan passing atas. Adapun pelaksanaan tes power otot lengan dilakukan 2 kali tes, Tes kelincahan dilakukan 2 kali tes dan pelaksanan tes braddy wall volley test mempunyai kesempatan 1 kali. Proses pelaksanaan tes dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 30 maret Pelaksanaan tes dimulai dari tes kelincahan, proses pelaksanaan dilakukan oleh dua orang testor, satu orang sebagai pencatat waktu dan yang satu sebagai pengawas jalanya tes. Tes yang kedua yaitu tes power otot lengan tes ini delaksanakan sebanyak dua kali, dan di dilakukan oleh dua orang testor. Testor yang pertama sebagai pemegang tubuh testi dan yang satu orang sebagai pencatat jauhnya dorongan bola medicine. Tes yang ketiga tes braddy volley ball, proses pelaksanan 37

52 dilakukan oleh dua testor, satu orang sebagai pencatat hasil tes dan yang lainya sebagai pengatur waktu dan mengawasi jatuhnya bola dari passing atas. E. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengkaji apakah semua variable yang digunakan dalam analisis mempunyai sebaran data yang berdistribusi normal atau tidak. uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 20. b. Uji Linieritas Uji ini untuk mengetahui sifat hubungannya linear atau tidak, antara data variabel bebas dan variabel terikat. pengujian linieritas ini menggunakan SPSS Uji Hipoteis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian. analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang akan diajukan yaitu ada hubungan dari variable bebas (X1) dengan variable terikat (Y), (X2) dengan (Y) dan (X1, X2) dengan (Y) menggunakan program SPSS

53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi, Subjek, Waktu, dan Data Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 1 Piyungan Kabupaten Bantul. 2. Subjek Penelitian Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli yang berjumlah 25 orang. 3. Waktu Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 30 Maret Data Penelitian Data dalam penelitian ini terdiri atas 3 variabel, yaitu. Power otot lengan (X1), Kelincahan (X2), dan passing atas sebagai variabel terikat (Y). adapun deskripsi data penelitian adalah sebagai berikut: a. Powe r Otot Lengan Data pengukuran power otot lengan menghasilkan skor minimal sebesar5,00, maksimum sebesar 7,20, rata-rata sebesar 6,20, median sebesar 6,00, modus sebesar 6,00 dan standar deviasi sebesar 0,64. Distribusi frekuensi data power otot lengan dapat dilihat pada table berikut ini: 39

54 Tabel 1. Distribusi Frekuensi power otot lengan No Skor Frek. Absolut Frek. Relatif (%) 1 5,00 5,30 2 8,00 2 5,40 5,70 2 8,00 3 5,80 6, ,00 4 6,20 6, ,00 5 6,60 6,90 0 0,00 6 7,00 7, ,00 Jumlah ,000 Selanjutnya jika ditampilkan dalam bentuk histogram akan tampak seperti gambar berikut: Gambar 5. Histogram Skor Power Otot Lengan b. Kelincahan Data pengukuran kelincahan menghasilkan skor minimal sebesar 16,37 maksimum sebesar20,00, rata-rata sebesar 18,22, median sebesar 18,47, modus sebesar 19 dan standar deviasi 40

55 sebesar 0,84. Distribusi frekuensi data kelincahan dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 2. Distribusi Frekuensi kelincahan No Skor Frek. Absolut Frek. Relatif (%) 1 16,37 16,97 2 8, ,98 17, , ,59 18, , ,20 18, , ,81 19, , ,42 20,02 1 4,00 Jumlah ,000 Selanjutnya jika ditampilkan dalam bentuk histogram akan tampak seperti gambar berikut Gambar6. Histogram Skor Kelincahan 41

56 c. Passing Atas Data pengukuran passing atas menghasilkan skor minimal sebesar 28, maksimum sebesar 32, rata-rata sebesar 30,40, median sebesar 30,00, modus sebesar 32 dan standar deviasi sebesar 1,5. Distribusi frekuensi data passing atas dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Passing Atas Bolavoli No Skor Frek. Absolut Frek. Relatif (%) 1 28,00 28, , ,71 29,41 2 8, ,42 30, , ,13 30,82 0 0, ,83 31,53 0 0, ,54 32, ,00 Jumlah ,000 Selanjutnya jika ditampilkan dalam bentuk histogram akan tampak seperti gambar berikut Gambar7. Histogram Skor Passing atas 42

57 B. Hasil Uji Analisis a. Pengujian Prasyarat Analisis Analisis data untuk menguji hipotesis memerlukan uji prasyarat yang harus dipenuhi agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas, dan uji linieritas. Adapun hasil uji prasyarat adalah sebagai berikut: 1) Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari tiap-tiap variabel yang dianalisis sebenarnya mengikuti pola sebaran normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan kolmogorov-smirnov. Hasil perhitungan dapat dilihat pada table berikut: Tabel4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Variabel n Α F hitung Sig. Ket Distribusi X ,05 0,884 0,415 Sig >α Normal X ,05 0,688 0,731 Sig>α Normal Y 25 0,05 1,285 0,074 Sig>α Normal Hasil uji normalitas variabel penelitian dapat diketahui bahwa semua variabel penelitian mempunyai nilai sig lebih besar dari α 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian berdistribusi normal. Secara lengkap perhitungan dapat dilihat pada lampiran uji normalitas. 43

58 2) Uji Linieritas Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak. Untuk pengujian ini digunakan tabel anova dengan melihat nilai probability pada derajat linier (deviation from liniearity). Hasil rangkuman uji linieritas disajikan berikut ini: Tabel5. Rangkuman Hasil Uji Linieritas Variabel n a F hitung sig Keterangan X1 Y 25 0,05 0,305 0,961 Linier X2 Y 25 0,05 0,911 0,542 Linier Hasil uji linieritas pada table diatas dapat disimpulkan bahwa. Hasil analisis Hasil uji linieritas dapat diketahui bahwa setiap variabel bebas terhadap variabel terikat mempunyai nilai sig lebih besar dari α 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data linier. Secara lengkap perhitungan dapat dilihat pada lampiran uji linieritas. b. Uji Hipotesis 1) Hubungan Power Otot Lengan (X1) dengan Ketepatan Passing Atas Bolavoli (Y) Berdasarkan hasil perhitungan korelasi diperoleh r y, X1 = 0,506, untuk lebih jelasnya hasil perhitungan korelasi sederhana dapat dilihat pada tabel berikut: 44

59 Tabel 6. Perhitungan Korelasi X1 dengan Y Korelasi n r r 2 F hit Sig ryx ,506 0,256 7,933 0,010 Pada tabel di atas menunjukkan F hitung sebesar 7,933 dengan signifikansi 0,010, maka dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara power otot lengan dengan passing atas bolavoli Berdasarkan koefisien korelasi r yx1 tersebut di atas diperoleh koefisien determinasi 0,256 Hal ini berarti bahwa variasi variabel power otot lengan berpengaruh terhadap variabelkemampuan passing bolavoli sebesar 26%. 2) Hubungan Kelincahan (X2) dengan Passing Atas Bola voli (Y) Berdasarkan hasil perhitungan korelasi sederhana diperoleh r y, , untuk lebih jelasnya hasil perhitungan korelasi sederhana dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Perhitungan Korelasi X 2 dengan Y Korelasi n r r 2 F hitung Sig ryx ,491 0,241 7,316 0,013 Pada tabel di atas menunjukkan F hitung sebesar 7,316dengan signifikansi 0,013, maka dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak yang berarti terdapat hubungan yang signifikan kelincahan dengan passing atas bolavoli. Berdasarkan koefisien korelasi r yx2 tersebut di atas diperoleh koefisien determinasi 0,241 Hal ini berarti bahwa 45

60 variasi variabel kelincahan berpengaruh terhadap variabel kemampuan passing atas bolavoli 24%. 3) Hubungan Power Otot Lengan (X1), Kelincahan (X2), dengan Passing Atas Bolavoli (Y) Berdasarkan hasil perhitungan korelasi ganda diperoleh r y, , untuk lebih jelasnya hasil perhitungan korelasi ganda dapat dilihat pada tabel 5 berikut: Tabel 8. Perhitungan Korelasi X1, X2 dengan Y Korelasi n r r 2 F hitung Sig ryx 1 x ,645 0,416 7,845 0,003 Pada tabel di atas menunjukkan F hitung sebesar 7,845 dengan signifikansi 0,003, maka dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara power otot lengan dan kelincahan dengan passing atas bolavoli. Berdasarkan koefisien korelasi r yx12 tersebut di atas diperoleh koefisien determinasi 0,416 Hal ini berarti bahwa variabel power otot lengan dan kelincahan berpengaruh terhadap variabel kemampuan passing atas bolavoli sebesar 42%. 46

61 4) Sumbangan Efektif Variabel Bebas (X1) dan (X2) terhadap Variabel Terikat (Y) ditunjukan dengan prosentase persen (%). Tabel 9. Tabel sumbangan variabel bebas (x1) dan (x2) tehadap variabel terkait (y) Variabel Terikat (X) Sumbangan efektif % Power Otot Lengan 27 Kelincahan 15 Total 42 C. Pembahasan 1. Hubungan antara Power Otot Lengan dengan Passing Atas Bolavoli Hasil perhitungan tentang hipotesis yang menyebutkan bahwaada hubungan yang signifikan antara power otot lengan dengan passing atas bolavoli ditunjukan p 0,010 <α 0,05. Berdasarkan koefisien korelasi r xy1 tersebut diatas diperoleh koefisien determinasi 0,256 atau dapat diuraikan bahwa variabel power otot lengan menjelaskan variasi passing atas bolavoli sebesar 26%. Temuan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa atlet yang memiliki power otot lengan yang baik akan dapat melakukan passing atas bolavoli dengan optimal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa passing atas bolavoli terkait dengan power otot lengan yang dimiliki oleh peserta ekstrakurikuler bolavoli SMA N 1 Piyungan. Disamping itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa power otot lengan 47

62 penting dimiliki dan ditingkatkan oleh setiap peserta ekstrakurikuler bolavoli untuk meningkatkan keterampilan bermain voli. 2. Hubungan antara Kelincahandengan Passing Atas Bolavoli Hasil perhitungan tentang hipotesis yang menyebutkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan passing atas bola voli dengan p 0,013<α 0,05. Berdasarkan koefisien korelasi r yx2 diperoleh koefisien determinasi 0,241 atau dapat diuraikan bahwa variabel kelincahan menjelaskan variasi passing atas bolavoli sebesar 24%. Temuan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa atlet yang memiliki kelincahan yang baik akan mampu melakukan passing atas bolavoli dengan baik pula. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa passing atas bolavoli terkait dengan kelincahanyang dimiliki para peserta ekstrakurikuler bolavoli SMA N 1 Piyungan. Disamping itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kelincahan penting dimiliki dan ditingkatkan oleh setiap atlet dalam meningkatkan keterampilan bermain bolavoli. 3. Hubungan power otot lengan (X1), Kelincahan (X2), dengan passing atas bolavoli (Y) Hasil penelitian tentang hipotesis yang menyebutkan bahwa terdapat Hubungan power otot lengan (X1), Kelincahan (X2), dengan passing atas bolavoli (Y) ditunjukan dengan p 0,003< 0,05. Selanjutnya koefisien korelasi ganda secara bersama-sama antara power otot lengan, Kelincahan, dengan passing atas bolavoli 48

63 diperoleh (R y12 ) sebesar Pengujian signifikansi melalui uji F diperoleh F hitung sebesar 7,845 dengan signifikansi 0,003 sehingga koefisien korelasi ganda (R y12 ) dinyatakan signifikan yang berarti bahwa semakin bagus power otot lengan dan kelincahan secara bersama-sama semakin bagus juga passing atas bolavoli. Berdasarkan koefisien korelasi ganda (R y12 ) tersebut, akan diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,416 sehingga dengan demikian temuan dalam penelitian ini menunjukkan pentingnya variabel power otot lengan dan kelincahan, oleh karena secara bersama-sama menjelaskan variasi passing atas bolavoli sebesar 42%. Hal ini sejalan dengan teori masing-masing variabel bebas yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan pengujian secara statistik terhadap data empirik yang telah diperoleh dari lapangan dapat dikatakan bahwa kedua variabel bebas power otot lengan dan kelincahan yang diajukan yaitu memiliki hubungan yang signifikan dengan passing atas bolavoli peserta ekstrakurikuler bolavoli SMA N 1 Piyungan. Dengan demikian maka dapat dijelaskan pentingnya memiliki power otot lengan yang baik sehingga dapat meningkatkan passing atas bolavoli, kemudian kelincahan juga memiliki peran dalam passing atas bolavoli, artinya semakin meningkat power otot lengan maka semakin baik keterampilan passing atas bolavoli. Hal tersebut juga 49

64 dijelaskan pada kelincahan yang mana memiliki kelincahan yang baik akan meningkatkan passing atas bolavoli. Sehingga bagi para peserta ekstrakurikuler bolavoli SMA N 1 Piyungan diharapkan untuk meningkatkan power otot lengan dan kelincahan untuk hasil passing atas bolavoli yang bagus. 50

65 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, diskripsi, pengujian hasil penelitian, dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Ada hubungan signifikan antara power otot lengan dengan passing atas bolavoli dibuktikan dengan p 0,010 <α 0, Ada hubungan signifikan antara kelincahan dengan passing atas bolavoli dibuktikan dengan p 0,013 <α 0, Ada hubungan signifikan antara power otot lengan dan kelincahan dengan passing atas bolavoli, dibuktikan dengan p 0,003<α 0,05. B. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini telah diupayakan secara maksimal sesuai dengan kemampuan dari penulis, namun dalam penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan yang harus diakui dan dikemukakan sebagai bahan pertimbangan dalam menggeneralisir hasil dari penelitian yang dicapai. Adapun keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Dalam pengambilan data power otot lengan dan kelincahan ada kemungkinan orang coba kurang memperhatikan atau kurang memahami petunjuk dan pelaksanaan tes yang diberikan, sehingga data yang didapat tidak mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. 51

66 2. Pada waktu pengambilan data passing atas bolavoli, kemungkinan orang coba tidak sungguh-sungguh, yang akhirnya juga ikut mempengaruhi dari data yang dikumpulkan. 3. Adanya faktor-faktor psikologis yang diduga ikut mempengaruhi hasil penelitian yang tidak dapat dikontrol antaralain perasaan, minat, bakat atau intelegensi. 4. Adanya faktor fisik lain yang juga diduga ikut mempengaruhi hasil penelitian yang tidak dapat dikontrol. 5. Tidak sesuainya tes kelincahan dengan tes passing atas dikarenakan gerakan tes Right boomerang run yang memutar lintasan. C. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian di atasa ada beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu: 1. Hendaknya dalam penelitian yang akan datang menggunakan sampel yang sudah pengalaman dalam melakukan passing atas sehingga penelitian dapat mencapai hasil yang maksimal. 2. Penjelasan pelaksanaan tes hendaknya lebih diperjelas dengan harapan sampel mudah memahami dan tertarik untuk lebih memperhatikan dari setiap penjelasan jalannya tes. 3. Keseriusan sampel dalam melaksan akan tes hendaknya lebih diperhatikan agar tes dapat berjalan dengan maksimal dan efektif. 4. Sampel diberikan waktu untuk mengistirahatkan tubuh dengan maksud agar tidak melakukan aktifitas yang berat sebelum melaksanakan tes. 52

67 DaftarPustaka Aip Syarifudin & Muhadi.(1992/1993).Pendidikan Jasmani dan kesehatan.jakarta: Depdikbud. Bani Tri Umboro.(2009) Tingkat Keterampilan Bermain Bola voli Siswa putera Kelas XI SMAN 1 Pundong Bantul. Abstrak Hasil Penelitian Universitas Negri Yogyakarta.Yogyakarta: FIK UNY. Barbara L Viera. (2000) Bola volitingkatpemula. Jakarta: Pt Raja Grafindo. Barry L. Johnson. (1986). Prototiocal Meansurement For Evalution In Phsical Education. New York, Mac Milan Publihsing Company. Baley, James A.(1986). Pedoman Atlet: Teknik Peningkatan Ketangkasan dan Stamina,diterjemahkan tanpa pengarang Semarang: Dahara Prize Bonnie robinson. (1997). Bolavoli Bimbingan, Petunjuk, Dan Teknik Bermain. Semarang: Effhar Offside. Evelyn Pearce. (1983)Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Fauzan Haris. (2010) Hubungan Antara Kecepatan dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggring bola dalam Permainan Sepak bola pada siswa Kelas IV, V, IV, SD Negeri Cangkarep Kidul Purworejo. Abstrak Hasil Peneitian Universitas Negri Yogyakarta.Yogyakarta: FIK UNY. Moh.Uzer Usman & Lilis Setiawati. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT Rosdakarya. Muhammad Agus Salim. (2011). Hubungan kekuatan otot lengan dan kordinasi mata-tangan dengan keterampilan passing bola voli SMA N 1 Salamam Magelangi. Abstrak Hasil Penelitian Universitas Negri Yogyakarta.Yogyakarta: FIK UNY. Nuril Ahmadi.(2007). Panduan Olahraga Bolavoli. Surakarta: Era Pusataka Utama. Ngatman. (2001) Petunjuk Praktikum Tes dan Pengukuran Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta:FIK UNY. Rahmad Widiatmoko. (2011). Hubungan power, kelentukan otot punggung dan kordinasi mata-tangan dengan ketepatan keterampilan Servis atas dalam permainan bolavoli peserta ekstrakurikuler SMA N 1 Magelang.Abstrak Hasil Penelitian Universitas Negri.Yogyakarta.Yogyakarta: FIK UNY Roji.(2004). Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Suharno HP. (1981). Metodik Melatih Permainan Bolavolley. IKIP Yogyakarta. 53

68 SuharsimiArikunto. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Jakarta: RinekaCipta. Sukintaka. (1983). Permainan Dan Metodik Buku III. Jakarta: PT. Firman Resama. Sutrisno Hadi. (1978). Analisis Butir UntukI nstrument. Yogyakarta: Andi Offset. Tim Anatomi FIK UNY. (2010). Buku Saku Kuliah Anatomi. Yogyakarta: FIK UNY. Wartono.(2010) Hubungan antara Kekuatan Otot Lengan, Terhadap kemampuan Open Smash dalam permainan Bola voli unit kegiatan Mahasiswa UNY.Abstrak Hasil Penelitian Universitas Negri Yogyakarta.Yogyakarta: FIK UNY. Yuda M. Saputra. (1999). Pengembangan Kokurikuler Dan Ekstrakurikuler. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Derektorat Jendral Pendidikan Tinggi. 54

69 55

70 Lampiran1. Izin Penelitian 56

71 Lampiran 1. Izin Penelitian 57

72 Lampiran 1. Izin Penelitian 58

73 Lampiran 2. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian 59

74 Lampiran 3. Surat Peminjaman Alat 60

75 Lampiran 4. Sertifikat Kalibrasi 61

76 Lampiran 4. Sertifitat Kalibrasi 62

77 Lampiran 5. Pelaksanaan Tes a. pelaksanaan Tes Power Otot Lengan 1) Tujuan Untuk mengukur power otot lengan 2) Alat atau perlengkapan Kursi, bola medicine 6 pounds, meteran dan alat tulis 3) Pelaksanaan a. Testi duduk dikursi diletakan dibelakang garis yang sudah ditandai b. Testi duduk dengan kedua lutut ditekuk dan mengarah kedepan serta punggung tidak membungkuk c. Testi memegang bola medicine dengan kedua tangan. Bola dipegang didepan dada d. Cara melemparnya yaitu bola kedepan e. Akhir dari posisi lengan setelah melempar yaitu lurus di depan badan f. Setelah bola menyentuh tanah, lalu di ukur jaraknya dari tempat testi duduk sampai tempat jatuhnya bola medicine Tes power lengan dilakukan sebanyak 2 x pengukuran datanya di ambil yang terbaik. 4) Penilaian : Saat bola dilemparkan dan menyetuh tanah, hasilnya dicatat dari bekas ( tanda) jatuhnya bola medicine sampai testi duduk dikursi. 63

78 Tes power lengan dilakukan sebanyak 2 x pengukuran datanya di ambil yang terbaik. 5) Validitas Barry L. Johnson (1969:86) melaporkan koefosien validitas 0,77. 6) Relibilitas Barry L. Johnson (1979:86) melaporkan koefosien relibilitas 0,84. Gambar. 2 Tes Power Otot Lengan Barry L. Johnson (1979:208) b. Pelaksanaan Tes Right-Boomerang Run 1) Tujuan Mengukur kelincahan 2) Alat atau perlengkapan Stopwatch, lima buah kerucut pembatas, dan pita pemberi tanda. 3) Pelaksanaan a. Siswa mengambil posisi (berdiri) di atas garis stsr 64

79 b. Setelah mendengar aba-aba ya testi berlari secepat mungkin mengikuti tanda-tanda yang telah ditentukan c. Selama berlari testi tidak diperkenankan menyetuh kerucut pembatas 4) Penilaian Testi melakukan 2 kali coba dan diambil nilai yang terbaik 5) Validitas Barry L. Johnson (1969:86) melaporkan koefosien validitas 0,82 6) Relibilitas Barry L. Johnson (1969:86) melaporkan koefosien ralibiltas 0,93. 7) Objektivitas Barry L. Johnson (1969:86) melaporkan koefosien objektivitas 0,98 Gambar.3 Tes Kelincahan Barry L. Johnson (1979:223) c. Pelaksanaan Brady wall volley test 65

80 1) Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan passing atas bolavoli 2) Alat atau perlengkapan Bola voli, tembok tempat sasaran, stopwatch, alat-alat tulis untuk mencatat hasil tes. 3) Pelaksanaan a) Testi memvoli bola ketembok sasaran yang berukur lebar 152 cm dan tinggi lantai 350 cm. b) Setelah ada aba-aba dari petugas, testi memvoli bola (menggunakan Passing atas) sebanyak-banyaknya dalam waktu satu menit ( jika bola sulit boleh ditangkap dan diteruskan sampai ada aba-aba berhenti dari petugas). 4) Penilaian Setiap testi melakukan 1 kali pelaksanaan diambil yang terbaik. Memvoli yang sah adalah yang masuk ke daerah sasaran, bola yang mengenai garis dianggap masuk. Pantulan dari lambungan atau lemparan yang pertama serta pantulan bola setelah mati atau ditangkap tidak dihitung. 5) ValiditasNgatman ( 2001: 9) melaporkan kofisien validitas 0,86 6) Relibilitas Ngatman ( 2001: 9) melaporkan kofisien realibilitas 0,93 66

81 152 cm cm 350 Gambar. 4 Tes Tes braddy volley ball Ngatman (2001: 9) 67

82 Lampiran 6. Daftar Nama Siswa No Nama Kelas 1 Muhhamad X 2 Setyo X 3 Danang X 4 Galih Styawan X 5 Dwi X 6 Rangga X 7 Nur cholis X 8 Suryantho X 9 Yudha X 10 Bambang XI 11 Dwi cahyo XI 12 Hidayat XI 13 Muhdin XI 14 Burhanudhin XI 15 Yoni XI 16 Joni XI 17 Rifki XI 18 Heri XI 19 Wahid XI 20 Fajar Kurniawan XI 21 Muh Nur Setya XI 22 Gilang Kusuma XI 23 Dwi Haryanto XI 24 Suratman XI 25 Dava Anugrah XI 68

83 Lampiran 7. Tabulasi Data No X1 X2 Y 1. 7,20 19, ,20 19, ,00 19, ,00 19, ,00 19, ,00 19, ,00 19, ,35 19, ,25 18, ,20 18, ,20 18, ,00 18, ,00 18, ,00 18, ,00 18, ,00 18, ,90 17, ,90 17, ,90 17, ,80 17, ,80 17, ,55 17, ,40 17, ,00 16, ,00 16,

84 Lampiran 8. Hasil Tes No Tes Power Otot lengan Tes Kelincahan Tes Braddy Tes pertama Tes kedua Tes pertama Tes kedua 1. 6,20 6,35 18,57 17, ,00 5,59 16,90 16, ,20 7,25 20,00 19, ,90 6,00 17,82 17, ,00 7,35 19,00 19, ,00 5,00 16,37 16, ,55 6,13 17,25 17, ,40 5,45 17,22 17, ,90 6,10 17,82 17, ,20 6,25 18,57 17, ,80 6,13 17,49 17, ,00 7,10 19,00 18, ,20 7,33 20,00 19, ,80 6,14 17,49 17, ,25 6,97 18,57 17, ,00 6,33 18,47 18, ,00 7,55 19,00 18, ,35 6,40 19,00 19, ,00 7,75 19,00 19, ,90 5,90 17,49 16, ,00 6,23 18, ,00 7,73 19,00 19, ,00 6,23 18,00 17, ,00 6,23 18,00 18, ,00 6,11 18,47 18,

85 Lampiran 9. Perhitungan Normalitas (X1) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test power otot lengan N 25 Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.177 Positive.174 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.884 Asymp. Sig. (2-tailed).415 a. Test distribution is Normal. 71

86 Lampiran 9. Perhitungan Normalitas (X2) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test kelincahan N 25 Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.138 Positive.135 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.688 Asymp. Sig. (2-tailed).731 a. Test distribution is Normal. 72

87 Lampiran 9. perhitungan Normalitas (Y) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test braddy N 25 Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.257 Positive.205 Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed).074 a. Test distribution is Normal. 73

88 Lampiran 10. Uji Lineritas MEANS TABLES=Y BY X1 /CELLS MEAN COUNT STDDEV /STATISTICS ANOVA LINEARITY. Case Processing Summary Cases Included Excluded Total N Percent N Percent N Percent braddy * power otot lengan % % % Report Braddy power otot lengan Mean N Std. Deviation Total

89 ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. braddy * power otot lengan Between Groups (Combined) Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total Measures of Association R R Squared Eta Eta Squared braddy * power otot lengan

90 Lampiran 10. Uji Linieritas Case Processing Summary Cases Included Excluded Total N Percent N Percent N Percent passing atas bolavoli * kelincahan % 0.0% % Report passing atas bolavoli kelincaha n Mean N Std. Deviation Total

91 ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. passing atas bolavoli * kelincahan Between Groups (Combined) Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total Measures of Association R R Squared Eta Eta Squared passing atas bolavoli * kelincahan

92 Lampiran 11. Analisis Regresi Sederhana Variables Entered/Removed b Variables Model Variables Entered Removed Method 1 power otot lengan a. Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: braddy Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), power otot lengan ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), power otot lengan b. Dependent Variable: braddy Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) power otot lengan a. Dependent Variable: braddy 78

93 Lampiran 11. Analisis Regresi Sederhana Variables Entered/Removed b Variables Model Variables Entered Removed Method 1 kelincahan a. Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: passing atas bolavoli Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), kelincahan b. Dependent Variable: passing atas bolavoli ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), kelincahan b. Dependent Variable: passing atas bolavoli Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) kelincahan a. Dependent Variable: passing atas bolavoli 79

94 Lampiran 12. Analisis Regresi Ganda Variables Entered/Removed b Variables Model Variables Entered Removed Method 1 kelincahan, power otot lengan a. Enter Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), kelincahan, power otot lengan b. Dependent Variable: passing atas bolavoli ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), kelincahan, power otot lengan b. Dependent Variable: passing atas bolavoli Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) power otot lengan kelincahan a. Dependent Variable: passing atas bolavoli 80

95 Lampiran 13. Perhitungan Korelasi Correlations passing atas Power otot lengan kelincahan passing atas Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Covariance N Power otot lengan Pearson Correlation.506 ** Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Covariance N kelincahan Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Covariance N

96 Lampiran 14. Foto Penelitian 82

97 83

SKRIPSI. Oleh: Muh Badawi Anwar

SKRIPSI. Oleh: Muh Badawi Anwar HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS ATAS PESERTA EKSTRAKULIKULER BOLA VOLI SMK N 1 PURWOSARI GUNUNG KIDUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh: Alfianto Ari Nugroho

SKRIPSI. Disusun Oleh: Alfianto Ari Nugroho HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BOLABASKET SISWA SMP NEGERI 2 PIYUNGAN KABUPATEN BANTUL YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING

PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS BOLA VOLI PESERTA EKSTRAKULIKULER SISWA KELAS VII SMP N 3 PAKIS MAGELANG TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Anwar Ansori

SKRIPSI. Oleh : Anwar Ansori HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GEMBONG KECAMATAN BOJONGSARIKABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POWER

HUBUNGAN ANTARA POWER HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN BAHU, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KEMAMPUAN FREE THROW PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 NGEMPLAK SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

SUMBANGAN KOORDINASI MATA-TANGAN, FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN TRICEPS DAN POWER

SUMBANGAN KOORDINASI MATA-TANGAN, FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN TRICEPS DAN POWER SUMBANGAN KOORDINASI MATA-TANGAN, FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN TRICEPS DAN POWER TUNGKAI TERHADAP TEMBAKAN JUMP SHOOT PADA PEMAIN UKM BOLA BASKET UNY SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN JUMP SHOOT

KEEFEKTIFAN JUMP SHOOT KEEFEKTIFAN JUMP SHOOT POSISI 0 0 DARI SISI KANAN DAN SISI KIRI RING BASKET PADA JARAK 4,572 METER PADA SISWA PUTRA ANGGOTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET SMA NEGERI 2 WATES SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

TES UNJUK KERJA TEKNIK LAY-UP CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET SKRIPSI

TES UNJUK KERJA TEKNIK LAY-UP CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET SKRIPSI TES UNJUK KERJA TEKNIK LAY-UP CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang selalu melakukan aktifitas jasmani, aktifitas itu berupa gerak yang membutuhkan keaktifan setiap anggota badan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Pujo Santoso NIM

SKRIPSI. Oleh Pujo Santoso NIM HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN, DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SDN 4 KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Hanom Yogasworo

SKRIPSI. Oleh Hanom Yogasworo HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, PANJANG LENGAN, DAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG TERHADAP JARAK TOLAKAN TOLAK PELURU PADA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 NGAGLIK SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

KECAKAPAN PASSING BOLA VOLI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI MINI SD NEGERI 2 KEDUNGWULUH KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH SKRIPSI

KECAKAPAN PASSING BOLA VOLI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI MINI SD NEGERI 2 KEDUNGWULUH KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH SKRIPSI KECAKAPAN PASSING BOLA VOLI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI MINI SD NEGERI 2 KEDUNGWULUH KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI DAN POWER LENGAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANTUL.

HUBUNGAN POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI DAN POWER LENGAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANTUL. HUBUNGAN POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI DAN POWER LENGAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANTUL Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Lebih terperinci

PERSETUJUAN. Skripsi yang berjudul Perbedaan Ketepatan Shooting Menggunakan Punggung

PERSETUJUAN. Skripsi yang berjudul Perbedaan Ketepatan Shooting Menggunakan Punggung PERSETUJUAN Skripsi yang berjudul Perbedaan Ketepatan Shooting Menggunakan Punggung Kaki Antara Pemain Depan Dengan Pemain Tengah Pada Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Sepakbola di SMA Negeri Wilayah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Nurteja Abiwatta NIM

SKRIPSI. Oleh: Nurteja Abiwatta NIM SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V SD NEGERI PITROSARI DI DATARAN TINGGI KECAMATAN WONOBOYO DAN SD NEGERI 2 GEDONGSARI DI DATARAN RENDAH KECAMATAN JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga mempunyai arti yang penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan permainan beregu yang terdiri dari dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

Lebih terperinci

MOTIVASI SISWA KELAS X PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 SEDAYU TAHUN AJARAN 2010/ 2011

MOTIVASI SISWA KELAS X PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 SEDAYU TAHUN AJARAN 2010/ 2011 MOTIVASI SISWA KELAS X PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 SEDAYU TAHUN AJARAN 2010/ 2011 Oleh Yudi Kuswanto 05601241074 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

ATAS DAN SERVIS ATAS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN BOLAVOLI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLISMP NEGERI 1 KARANGKOBAR TAHUN

ATAS DAN SERVIS ATAS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN BOLAVOLI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLISMP NEGERI 1 KARANGKOBAR TAHUN SUMBANGAN PASSING BAWAH, PASSING ATAS DAN SERVIS ATAS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN BOLAVOLI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLISMP NEGERI 1 KARANGKOBAR TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini permainan bola voli sudah berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua kalangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi anak yang beriman, cerdas, disiplin, terampil, bertanggung jawab serta sehat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi teori 1. Pengertian Keterampilan Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam suatu tujuan dengan efisien dan efektif. Semakin tinggi kemampuan seseorang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

Lebih terperinci

BAGI BANTUL SKRIPSI FAKULTAS

BAGI BANTUL SKRIPSI FAKULTAS KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA BAGI SISWA YANG MENGIKUTII EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 SRANDAKAN BANTUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut: A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Dewasa ini, olahraga mendapat perhatian yang cukup besar baik untuk meningkatkan kualitas manusia, kesegaran jasmani maupun pencapaian prestasi. Salah satu tempat

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS PERMAINAN BOLA VOLI PADASISWA PUTRA MTs NEGERI MODEL PARE TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Mardi Utomo 10604227402

SKRIPSI. Oleh : Mardi Utomo 10604227402 HUBUNGAN KECEPATAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN-KAKI DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA SISWA SDN 1 CANGKREPLOR PURWOREJO YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga menjadi kebutuhan hidup masyarakat sekarang ini. Pekerjaan menuntut kondisi fisik yang prima sehingga perlu dijaga dengan aktivitas olahraga. Untuk

Lebih terperinci

JURUSAN RAGAAN UNIVERSI

JURUSAN RAGAAN UNIVERSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DANN KELINCAHAN SISWA PUTRI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DAN BOLABASKET SMK NEGERI 1 GODEAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2012/20132 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M. HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG Feby Elra Perdima, M.Pd Correspondence: Universitas Dehasen Bengkulu, Bengkulu, Indonesia

Lebih terperinci

KABUPATEN BANTUL SKRIPSI

KABUPATEN BANTUL SKRIPSI HUBUNGAN ANTARAKEKUATAN OTOT TUNGKAI KESEIMBANGAN DAN PANJANG TUNGKAI DENGANN KETEPATAN HASIL OPERAN TENDANGANJARAK JAUH PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 PLERET KABUPATEN BANTUL

Lebih terperinci

PROFIL KONDISI FISIK ATLET ANGGAR DI KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAH SKRIPSI

PROFIL KONDISI FISIK ATLET ANGGAR DI KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAH SKRIPSI PROFIL KONDISI FISIK ATLET ANGGAR DI KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SUMBANGAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN TENIS MEJA PESERTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) TENIS MEJA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI

SUMBANGAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN TENIS MEJA PESERTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) TENIS MEJA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI SUMBANGAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN TENIS MEJA PESERTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) TENIS MEJA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V, VI SEKOLAH DASAR NEGERI MEJING I CANDIMULYO MAGELANG

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V, VI SEKOLAH DASAR NEGERI MEJING I CANDIMULYO MAGELANG TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V, VI SEKOLAH DASAR NEGERI MEJING I CANDIMULYO MAGELANG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

: LUTFI IKO ASHARI NIM

: LUTFI IKO ASHARI NIM HUBUNGAN KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG DAN SERVIS PENDEK DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN TUNGGAL BULUTANGKIS SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SD NEGERI 1 GANDRUNG MANGU CILACAP SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan pendidikan. Hal ini secara tidak langsung menuntut para pendidik berupaya meningkatkan profesionalisme

Lebih terperinci

HUBUNGAN KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI I BANJARNEGARA SKRIPSI

HUBUNGAN KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI I BANJARNEGARA SKRIPSI HUBUNGAN KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI I BANJARNEGARA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh KUKUH WIJAYANTO

SKRIPSI. Oleh KUKUH WIJAYANTO HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SD NEGERI 1 CIPAKU KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Permainan Bola Voli Permainan bola voli diciptakan pada tahun 1895 oleh William G. Morgan dari Amerika Serikat. Pada mulanya permainan ini bernama Mintonette,

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demi menghadapi perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai

Lebih terperinci

KABUPAT PELAJARAN SKRIPSI

KABUPAT PELAJARAN SKRIPSI PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI MELALUI BERMAIN SIRKUIT 8 POS SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAHH DASAR NEGERII PURWODADI KECAMATANN TEGALREJO KABUPAT TEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI BELAJAR PENJAS SISWA KELAS IV

HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI BELAJAR PENJAS SISWA KELAS IV HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI BELAJAR PENJAS SISWA KELAS IV dan V SD NEGERI PASARANOM KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Wahyu Iswantara NIM

SKRIPSI. Oleh: Wahyu Iswantara NIM PENINGKATAN PEMBELAJARAN SERVIS ATAS PERMAINAN BOLAVOLI MINI MELALUI PENDEKATAN PAKEM SISWA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 2 KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut

II. TINJAUAN PUSTAKA. tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan sikap atau posisi tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut Oxendine dalam Harsono (1988:223)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, baik sebagai hiburan, mulai dari latihan peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Menurut Yanuar Kiram

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Menurut Yanuar Kiram BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Keterampilan Keterampilan merupakan kemampuan yang penting didalam kehidupan sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Menurut Yanuar Kiram (1992:

Lebih terperinci

KREATIVITAS PELATIH BOLA VOLI DI KLUB BOLA VOLI SE KABUPATEN SLEMAN DALAM MENYIKAPI KETERSEDIAAN ALAT DAN FASILITAS SKRIPSI

KREATIVITAS PELATIH BOLA VOLI DI KLUB BOLA VOLI SE KABUPATEN SLEMAN DALAM MENYIKAPI KETERSEDIAAN ALAT DAN FASILITAS SKRIPSI KREATIVITAS PELATIH BOLA VOLI DI KLUB BOLA VOLI SE KABUPATEN SLEMAN DALAM MENYIKAPI KETERSEDIAAN ALAT DAN FASILITAS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang memainkan permainan ini mulai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan 1 2.1 Hakikat Permainan Bola voli BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting bagi manusia, kemajuan dan peradaban manusia dari zaman dahulu hingga sekarang mengalami kemajuan yang pesat karena manusia sebagai

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA PROGRAM STUDI PJKR DALAM MEMILIH MATAKULIAH OLAHRAGA PILIHAN BOLATANGAN SKRIPSI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA PROGRAM STUDI PJKR DALAM MEMILIH MATAKULIAH OLAHRAGA PILIHAN BOLATANGAN SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA PROGRAM STUDI PJKR DALAM MEMILIH MATAKULIAH OLAHRAGA PILIHAN BOLATANGAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi harus dilakukan secara sistematis, sehingga dapat ikut mengharumkan nama bangsa di forum internasional dan membangkitkan

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK NEGERI 1 JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK NEGERI 1 JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK NEGERI 1 JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLAVOLI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMP N 1 MINGGIR SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLAVOLI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMP N 1 MINGGIR SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLAVOLI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMP N 1 MINGGIR SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu yang disukai dan digemari setiap orang. Karena permainan bolavoli termasuk olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli adalah salah satu olahraga permainan yang menggunakan bola dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam orang. Olahraga

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MOTORIK KASAR SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 JETISWETAN KEC. PEDAN KAB. KLATEN SKRIPSI

KEMAMPUAN MOTORIK KASAR SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 JETISWETAN KEC. PEDAN KAB. KLATEN SKRIPSI KEMAMPUAN MOTORIK KASAR SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 JETISWETAN KEC. PEDAN KAB. KLATEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN SERVIS ATAS DAN SERVIS BAWAH PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP N 2 SALAMAN MAGELANG SKRIPSI

PERBEDAAN KETEPATAN SERVIS ATAS DAN SERVIS BAWAH PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP N 2 SALAMAN MAGELANG SKRIPSI PERBEDAAN KETEPATAN SERVIS ATAS DAN SERVIS BAWAH PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP N 2 SALAMAN MAGELANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI,TINGGI RAIHAN, DAN POWEROTO-OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN OPENSMASH

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI,TINGGI RAIHAN, DAN POWEROTO-OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN OPENSMASH HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI,TINGGI RAIHAN, DAN POWEROTO-OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN OPENSMASHSISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLIDI SMP NEGERI 2WONOTUNGAL BATANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Memenuhi Gelar

SKRIPSI. Memenuhi Gelar HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, DAN KECEPATAN LARI, DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTERA KELAS IV DAN V SDN TANGKISANN MREBET PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program pendidikan di Indonesia terdapat tiga macam yaitu: (1) intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STROKE TUNGKAI, STROKE LENGAN DAN TEKNIK TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA PUNGGUNG 50 METER (STUDY KASUS ATLET RENANG PPLPD JAWA TENGAH)

HUBUNGAN ANTARA STROKE TUNGKAI, STROKE LENGAN DAN TEKNIK TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA PUNGGUNG 50 METER (STUDY KASUS ATLET RENANG PPLPD JAWA TENGAH) HUBUNGAN ANTARA STROKE TUNGKAI, STROKE LENGAN DAN TEKNIK TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA PUNGGUNG 50 METER (STUDY KASUS ATLET RENANG PPLPD JAWA TENGAH) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT TINGGI DENGAN ALAT BANTU KARET PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI KEJI I, KECAMATAN MUNTILAN, KABUPATEN MAGELANG

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT TINGGI DENGAN ALAT BANTU KARET PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI KEJI I, KECAMATAN MUNTILAN, KABUPATEN MAGELANG UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT TINGGI DENGAN ALAT BANTU KARET PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI KEJI I, KECAMATAN MUNTILAN, KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu berlawanan, masing-masing regu memiliki enam orang pemain. Bola voli merupakan olahraga yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMPN 2 Maja tepatnya di kabupaten majalengka kecamatan maja. Populasi penelitian adalah semua siswa dan siswi yang mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli dalam perkembangannya semakin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat, gejala ini terjadi karena permainan bola voli merupakan olahraga

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN LOMPAT DENGAN RINTANGAN DAN MERAIH SASARAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA SD NEGERI JONO KEC.

PENGARUH LATIHAN LOMPAT DENGAN RINTANGAN DAN MERAIH SASARAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA SD NEGERI JONO KEC. PENGARUH LATIHAN LOMPAT DENGAN RINTANGAN DAN MERAIH SASARAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA SD NEGERI JONO KEC.BAYAN KAB.PURWOREJO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL TES ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SMP NEGERI 2 GODEAN, KABUPATEN SLEMAN

ANALISIS BUTIR SOAL TES ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SMP NEGERI 2 GODEAN, KABUPATEN SLEMAN ANALISIS BUTIR SOAL TES ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SMP NEGERI 2 GODEAN, KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

TINGKAT SPORTIVITAS SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLADI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

TINGKAT SPORTIVITAS SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLADI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI TINGKAT SPORTIVITAS SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLADI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan bola voli terdapat beberapa unsur teknik dasar, seperti; servis, passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar tersebut

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK Devi Catur Winata Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh lantai (volleying)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh lantai (volleying) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritik 1. Hakekat Permainan Bolavoli Permainan bolavoli mempunyai ciri dapat dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh lantai (volleying) Barbara

Lebih terperinci

Banyak orang yang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan saat mereka menyerah (Thomas A.

Banyak orang yang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan saat mereka menyerah (Thomas A. MOTO Banyak orang yang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan saat mereka menyerah (Thomas A. Edison) Kalau anda ingin menempuh jarak yang jauh dengan cepat, ringankanlah

Lebih terperinci

MINAT SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 2 KEDUNGBENDA KEMANGKON PURBALINGGA TERHADAP EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SKRIPSI

MINAT SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 2 KEDUNGBENDA KEMANGKON PURBALINGGA TERHADAP EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SKRIPSI MINAT SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 2 KEDUNGBENDA KEMANGKON PURBALINGGA TERHADAP EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli merupakan salah satu olahraga yang populer di Indonesia selain sepak bola. Bola voli adalah olahraga permainan yang ditemukan oleh William G. Morgan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Anung Humami NIM

SKRIPSI. Oleh Anung Humami NIM HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI, POWER TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS X SMA N 1 KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan olahraga beregu yang dimainkan oleh enam orang pemain. Permainan ini menggunakan batas berupa lapangan yang berukuran 18 x

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Hasan Fajri NIM

SKRIPSI. Oleh : Hasan Fajri NIM PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI 2008 TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 1 PANGENREJO KECAMATAN PURWOREJO, KABUPATEN PURWOREJO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS V SD NEGERI BHAYANGKARA GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS V SD NEGERI BHAYANGKARA GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS V SD NEGERI BHAYANGKARA GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untukmemenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN DAN ZIG-ZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND GROUNDSTROKE DRIVE

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND GROUNDSTROKE DRIVE TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND GROUNDSTROKE DRIVE DAN PUKULAN BACKHAND GROUNDSTROKE DRIVE SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER TENIS LAPANGAN DI SMP NEGERI 1 KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN

Lebih terperinci

MOTTO. 3. Bukan orang lain yang menentukan takdir kita, tapi diri sendiri.(penulis)

MOTTO. 3. Bukan orang lain yang menentukan takdir kita, tapi diri sendiri.(penulis) MOTTO 1. Jika kamu meninggikan diri kamu akan direndahkan, jika kamu merendahkan diri kamu akan ditinggikan (Alkitab). 2. Berapapun uang yang kamu miliki, kamu tidak akan bisa membeli waktu (penulis).

Lebih terperinci

KETRAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP NEGERI 2 MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI

KETRAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP NEGERI 2 MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI KETRAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP NEGERI 2 MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani dan direncanakan secara sistimatis dan bertujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Bola Voli Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEMAMPUAN DRIBBLING

PERBEDAAN KEMAMPUAN DRIBBLING PERBEDAAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA BASKET MENGGUNAKAN SATU TANGAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SATU TANGAN SECARA BERGANTIAN KANAN-KIRI PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMP N 3 SLAWI SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mensana end Corporisano merupakan suatu ungkapan yang sangat terkenal dan akrab terdengar di telinga kita, bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang

Lebih terperinci

Motto. 1. Inna solati wanusuki wamahyaya wamamati lil lahi robbil alamiin.

Motto. 1. Inna solati wanusuki wamahyaya wamamati lil lahi robbil alamiin. ii iii iv Motto 1. Inna solati wanusuki wamahyaya wamamati lil lahi robbil alamiin. (sesungguhnya, solatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah karna Tuhan semesta alam). 2. Bagaimanapun diri kita di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam salah satu cabang olahraga, ada permainan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam salah satu cabang olahraga, ada permainan yang merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam salah satu cabang olahraga, ada permainan yang merupakan permainan yang popular dan berkembang di Indonesia salah satunya bolavoli. Permainan bolavoli

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek. HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN REAKSI TANGAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI SISWA KELAS XI SMA PGRI GEDEG KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI Artikel Skripsi HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP SEHAT TINGKAT KESEGARAN JASMANI DAN INTELEGENSI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 DEPOK SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP SEHAT TINGKAT KESEGARAN JASMANI DAN INTELEGENSI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 DEPOK SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP SEHAT TINGKAT KESEGARAN JASMANI DAN INTELEGENSI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 DEPOK SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH TRI IKHTIARTO NIM :

SKRIPSI OLEH TRI IKHTIARTO NIM : HUBUNGAN ANTARA KESEIMBANGAN DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN SEPAKSILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KALIBAGOR KECAMATAN KEBUMEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci