KETRAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP NEGERI 2 MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KETRAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP NEGERI 2 MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI"

Transkripsi

1 KETRAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP NEGERI 2 MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Muhammad Danang Anggoro PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA APRIL 2013

2

3

4

5 MOTTO Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah, kecuali ia yang selalu mengoreksi diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri. (Penulis) " Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya " (Abraham Lincoln) v

6 PERSEMBAHAN Karya kecil ini kupersembahkan untuk: 1. Kedua orang tuaku yang tercinta, Bapak Amanat, S.IP dan Ibu Umi Kalsum, S.Pd yang dengan segenap jiwa raga selalu menyayangi, mencintai, mendo akan, menjaga serta memberikan motivasi dan pengorbanan tak ternilai. 2. Kedua kakakku Eti Juwita, S.Akt dan Irawati Lutfia, S.Pd terimakasih atas do a, dukungan, bantuan dan kasih sayang selama ini. 3. Artika Ekha Putri G atas dukungan, motivasi, semangat, perhatian, do a dan segalanya yang sangat berarti bagi peneliti. 4. Sahabatku Agus, Febri, Galih, Syukron, Nanda, Jalun, Dhanu, Havy, Khalida dan teman-teman PJKR kelas F 2009 atas bantuan serta berbagai masukan, saran dalam mendukung penulisan karya ini. 5. Teman-teman satu kos Ki Joko Dolog, jl Manggis No 49, yang selalu memberi dukungan serta bantuan bagi peneliti. vi

7 KETRAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI PESERTA KEGIATANEKSTRAKURIKULERBOLAVOLI DI SMP NEGERI 2 MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG Oleh: Muhammad Danang Anggoro ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. Sehingga dapat diketahui bakat dalam olahraga khususnya permainan bolavoli yang ada di sekolah tersebut. Meskipun sekolah tersebut sudah memiliki sarana dan prasarana yang cukup baik tetapi prestasi yang dicapai belum maksimal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode survey. Subjek pada penelitian yang digunakan seluruh peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli yang berjumlah 35 siswa. Pengambilan data menggunakan tes ketrampilan bermain bolavoli dengan instrumen yang digunakan berupa Braddy volleyball test yang telah dimodifikasi oleh Hartoyo dengan koefisien validitas sebesar 0, 978 dan koefisienreliabilitas sebesar 0,988. Untuk menganalisis data digunakan teknik statistik deskriptif dengan presentase melalui pengkategorian. Hasil penelitian tes ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Mertoyudan yaitu, sebanyak 3siswa (8, 6%) pada kategori Baik Sekali, sebanyak 6siswa (17,1%) pada kategori baik,sebanyak 16siswa (45,7%) pada kategori sedang, sebanyak 8 siswa (22,9%) pada kategori Kurang, dan sebanyak 2siswa (5,7%) pada kategori Kurang sekali, sehingga keterampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang adalah dalam kategori Sedang sebanyak 16 siswa dengan prosentase (45,7%). Kata Kunci : Ketrampilan bermain bolavoli, peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli. vii

8 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kasih dan rahmat-nya sehingga penyusunan tugas akhir skripsi dengan judul Ketrampilan Bermain Bolavoli Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang dapat diselesaikan dengan lancar. Selesainya penyusunan tugas akhir skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd,M.A yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh perkuliahan di Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Dekan Fakuktas Ilmu KeolahragaanUniversitas Negeri Yogyakarta, Bapak Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S yang telah memberikan ijin penelitian. 3. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga (POR)Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Bapak Amat Komari, M.Si yang memberikan arahan dalam penulisan skripsi. 4. Ibu Nur Rohmah Muktiani, M.Pd sebagai Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran-saran selama menempuh perkuliahan. 5. Bapak Drs. Sudardiyono, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi, yang telah dengan ikhlas memberikan ilmu, tenaga, dan waktunya untuk selalumemberikan yang terbaik dalam menyelesaikan skripsi ini. viii

9 6. Seluruh dan staf jurusan POR yang telah memberikan ilmu dan informasi yang bermanfaat. 7. Bapak Drs. Mustakim, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Mertoyudan. 8. Bapak Sapto Triyono, S.Pd dan ibu Sri Suherni S.Pd selaku guru Pendidikan Jasmani SMP Negeri 2 Mertoyudan, yang telah memberikan kerjasama dalam pengambilan data skripsi. 9. Siswa-siswa SMP Negeri 2 Mertoyudan, yang telah memberikan kerjasama dalam pengambilan data skripsi. 10. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan yang melimpah dari Allah SWT. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun selalu diharapkan demi perbaikan-perbaikan pada masa yang akan datang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Yogyakarta, 21 Februari 2013 Penulis ix

10 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 8 C. Pembatasan Masalah... 8 D. Rumusan Masalah... 9 E. Tujuan Penelitian... 9 E. Manfaat Penelitian... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Hakikat Ketrampilan Hakikat Bolavoli Teknik Dasar Bermain Bolavoli Hakikat Ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Mertoyudan KarakteristikSiswa SMP Tes Ketrampilan Bermain Bolavoli B. Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berfikir BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Definisi Oprasional Variabel Penelitian x

11 C. Populasi Penelitian D. Instrumen Penelitian E. Metode dan Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi lokasi, Subyek Penelitian dan Waktu Penelitian. 46 B. Hasil Penelitian C. Pembahasan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN A. Kesimpulan B. Implikasi Hasil Penelitian C. Keterbatasan Penelitian D. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Rumus Kategori Tabel 2. Rumus Kategori Tabel 3. Kategori Keterampilan Bermain Bola Voli Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli SMP N 2 Mertoyudan Keseluruhan Tabel 4. Kategori Keterampilan Bermain Bola Voli Peserta Putra Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli SMP N 2 Mertoyudan Tabel 5. Kategori Keterampilan Bermain Bola Voli Peserta putri Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli SMP N 2 Mertoyudan Keseluruhan Tabel 6. Nama Responden Tabel 7. Data penelitian Tabel 8. Frekuensi total Tabel 9.Norma Kategorisasi Total Tabel 10. Frekuensi Kategori Total Tabel 11. Frekuensi Putra Tabel 12. Norma Kategorisasi Putra Tabel 13. Frekuensi Kategori Putra Tabel 14. Frekuensi Putri Tabel 15. Norma Kategorisasi Putri Tabel 16. Frekuensi Kategori Putri xii

13 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Teknik Servis atas Gambar 2. Teknik Passing Atas Gambar 3. Teknik Passing bawah Gambar4. Teknik Smash Gambar 5. Daerah sasaran modifikasi Braddy volley ball test Gambar 6. Histogramfrekuensiketerampilan bermain bolavoli Total Gambar 7. Histogramfrekuensiketerampilan bermain bolavoliputra Gambar 8. Histogramfrekuensiketerampilan bermain bolavoliputri Gambar 9. Target Braddy Volleyball test yang dimodifikasi Hartoyo Gambar 10. Histogram Ketrampilan Bolavoli Total Gambar 11. Histogram Ketrampilan Bolavoli Putra Gambar 12. Histogram Ketrampilan Bolavoli Putri Gambar 13. Dokumentasi Penelitian xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Lembar Pengesahan Lampiran 2. Surat izin penelitian dari Fakultas Lampiran3. Surat izin penelitian dari Gubernur DIY Lampiran 4. Surat izin penelitian dari Gubernur Jateng Lampiran 5. Surat izin penelitian dari Kantor Kesbangpol Kab. Magelang 71 Lampiran 6. Surat izin penelitian dari BPMPPT Kab. Magelang Lampiran 7. Surat izin penelitian dari SMP N 2 Mertoyudan Lampiran 8. Surat Keterangan Kalibrasi Lampiran 9. Instrument Penelitian Lampiran 10. Nama Responden Lampiran 11. Data Penelitian Lampiran 12. Uji Normalitas Lampiran 13. Frekuensi Data Penelitian Total Lampiran 14. Pengkategorian Total Lampiran 15. Frekuensi Kategori Total Lampiran 16. Frekuensi Data Penelitian Putra Lampiran 17. Pengkategorian Putra Lampiran 18. Frekuensi Kategori Putra Lampiran 19. Frekuensi Data Penelitian Putri Lampiran 20. Pengkategorian Putri Lampiran 21. Frekuensi Kategori Putri Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian xiv

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dengan adanya pendidikan diharapkan manusia dapat mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan kreativitasnya. Keberhasilan dalam bidang pendidikan sangat ditentukan oleh keberhasilan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan serangkaian interaksi antara manusia yaitu yang mengajar atau yang biasa disebut guru dengan orang yang diajar atau siswa. Kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam sistem pendidikan nasional, salah satunya adalah pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan sub sistem dari pendidikan yang tujuannya harus diserasikan dengan tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani wajib diajarkan di sekolah dan memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya. Pendidikan jasmani juga merupakan usaha untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak ke arah pertumbuhan sehat jasmani, yang diprogram secara sistematis, terarah dan ilmiah disusun oleh lembaga pendidikan yang berkompeten. Pelaksanaaan pembangunan nasional pendidikan jasmani memiliki peran penting terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan dari berbagai aktivitas jasmani, sehingga badan akan menjadi sehat dan bugar (M. Husni Thamrin, 2006 :8). Sedangkan tujuan pendidikan 1

16 jasmani adalah (a) perkembangan kesehatan jasmani dan organ-organ tubuh, (b) perkembangan mental emosional, (c) perkembangan saraf otot (neuromaskuler), (d) perkembangan sosial dan (e) perkembangan kecerdasan atau intelektual (Arma Abdullah, 1996: 2). Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik dan aktivitas psikis sebagai dasar pelaksanaan memiliki tujuan untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan individu secara alamiah, kognitif, perkembangan otot dan syaraf, serta emosional seseorang. Penyelenggaraan pendidikan jasmani harus dikembangkan secara lebih optimal sehingga peserta didik menjadi lebih terampil, kreatif dan inovatif serta memiliki kebiasan hidup yang sehat dan memiliki kesegaran jasmani yang baik. Agar semua hal tersebut dapat tercapai maka sekolah menyelenggarakan mata pelajaran pendidikan jasmani sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan. Mata pelajaran pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan kepada sekolah-sekolah, baik siswa putra maupun siswa putri dari tingkat dasar sampai tingkat atas. Materi pendidikan jasmani berbeda dengan materi pembelajaran lain, karena selain diajarkan teori, siswa-siswa juga diajarkan praktik yang berupa aktivitas jasmani atau olahraga yang disesuaikan dengan kemampuan dan karakterisitik anak. Guru pendidikan jasmani sebagai pihak yang memiliki peran besar dalam kesegaran jasmani siswa, harus dapat menciptakan, mendorong dan mengelola situasi 2

17 pembelajaran dengan kemampuan yang dimilikinya agar tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani dapat tercapai. Pembelajaran pendidikan jasmani praktiknya ditandai dengan proses ketrampilan gerak. Pembelajaran ketrampilan gerak merupakan salah satu bagian dari pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, yang diajarkan dan dilaksanakan oleh siswa agar memiliki ketrampilan gerak yang memadai. Ketrampilan gerak merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebagai bekal menjalani kehidupan sehari-hari. Pembelajaran pendidikan jasmani memiliki tujuan agar siswa dapat memahami dan mengerti tentang berbagai teori dan praktik dalam pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani di sekolah tidak berorientasi pada prestasi olahraga yang diharapkan dari peserta didik. Salah satu usaha untuk meningkatkan prestasi, kemampuan siswa di bidang olahraga di sekolah adalah dengan menambahkan waktu diluar jam pelajaran. Kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran itu berupa kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan yang memiliki peran penting bagi tumbuh kembang peserta didik. Kegiatan tersebut digunakan untuk mengembangkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki siswa sesuai dengan karakteristik masing-masing. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler juga digunakan sebagai sarana untuk mencari bakat atau bibit unggul dari peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di SMP N 2 Mertoyudan bervariasi dan beraneka ragam. Kegiatan tersebut ada yang 3

18 berorientasi di bidang ilmu eksak, kesenian, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari peserta didik itu sendiri. Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan antara lain adalah ekstrakurikuler mata pelajaran matematika, fisika biologi, seni lukis, pramuka, tata upacara bendera, sepakbola, bola voli, dan lain-lain. Peserta didik diwajibkan memilih salah satu atau beberapa kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan bakat ataupun keinginan mereka. Adapun kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang olahraga yang diselenggarakan di SMP Negeri 2 Mertoyudan antara lain adalah Sepakbola, Bolavoli, Bolabasket, Atletik, dan Badminton. Kegiatan ekstrakurikuler olahraga ini bertujuan untuk mengembangkan diri siswa dan dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan perlombaan dan Olimpiade olahraga siswa atau OOSN. Kegiatan ekstrakurikuler secara rutin diselenggarakan setiap hari sabtu setelah jam pelajaran selesai. Pengampu kegiatan ekstrakurikuler tersebut adalah masing-masing guru mata pelajaran sesuai dengan jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan. Selain itu, tempat pelaksanaan kegiatan juga tergantung dari setiap jenis kegiatan yang diselenggarakan. SMP N 2 Mertoyudan memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai, namun sekolah ini belum dapat bersaing dengan sekolah lain dalam bidang olahraga bolavoli di Kabupaten Magelang. Ekstra kurikuler bolavoli dilakukan dalam rangka menggali, mengembangkan dan membina bakat siswa dalam bidang bola voli, sebagai dasar untuk mencetak pemain bola voli yang berprestasi. 4

19 Kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP N 2 Mertoyudan lebih banyak dilakukan melalui latihan dalam bentuk permainan dengan pemberian teknik dasar bermain bolavoli. Teknik-teknik dasar permainan bolavoli harus terlebih dahulu dikuasai oleh setiap pemain bolavoli. Demikian juga siswa SMP N 2 Mertoyudan yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli. Peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan memiliki karakteristik dan tingkatan kemampuan teknik yang berbeda dalam permainan bolavoli. Ada yang secara lahiriah memiliki bakat bermain bolavoli secara baik dan ada juga yang kurang baik. Siswa harus dilatih secara instensif, efisien dan kontinyu untuk dapat meningkatkan ketrampilan dan prestasi dalam bermain bolavoli. Oleh karena itu, diperlukan suatu program latihan yang baik sesuai prosedur yang seharusnya dengan memperhatikan unsur-unsur yang mempengaruhi ketrampilan bermain bolavoli tersebut. Siswa yang memiliki ketrampilan diatas rata-rata, kebanyakan awalnya sudah senang terhadap permainan bolavoli. Mereka juga mengerti tentang berbagai teknik dalam bermain bolavoli yang didapatkan dari proses latihan yang telah dilakukan. Hal ini terlihat ketika siswa melakukan gerakan servis, passing maupun smash yang sudah benar. Tetapi dari sekian banyak siswa, hanya beberapa orang saja yang mampu melakukan gerakan smash, itu pun terkadang bola masih menyangkut di net. Ketrampilan melakukan passing merupakan ketrampilan yang sering digunakan dalam permainan bolavoli. Kebanyakan mereka dapat 5

20 melakukannya dengan baik. Tetapi apabila bola yang akan dipassing datangnya cepat, siswa masih kesulitan melakukan passing tepat sasaran. Mereka masih takut dan ragu-ragu untuk menerima bola hasil pukulan keras. Ketrampilan siswa dalam melakukan servis bolavoli berbeda-beda. Ada sebagian yang sudah berhasil melewati net dan bola memasuki lapangan lawan, tetapi banyak juga yang melakukan servis masih belum melewati net atau melakukan pukulan servis yang terlalu keras sehingga keluar dari garis lapangan. Bermain bolavoli di dalamnya terdapat beberapa aspek penting yang berguna bagi seseorang untuk dapat dikatakan terampil dalam bermain bolavoli. Selain aspek teknik yang dibutuhkan, aspek kondisi fisik, taktik, psikologis dan latihan yang benar juga sangat berperan penting menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam pertandingan. Dengan waktu yang sangat terbatas, tentunya siswa tidak akan memiliki teknik, kondisi fisik, taktik yang baik tanpa melakukan latihan sendiri di luar kegiatan ekstrakurikuler. Latihan akan memberikan dampak positif apabila dilakukan secara rutin dengan frekuensi latihan minimal 3 kali setiap minggunya. Sedangkan di sekolah tersebut hanya diselenggarakan satu kali latihan setiap minggu. Sarana dan prasarana yang baik juga belum bisa memberikan prestasi yang optimal di sekolah tersebut. Selain itu pada saat berlatih, siswa kurang memiliki motivasi dan terkesan kurang serius dalam melakukan latihan. 6

21 Berdasarkan pertimbangan di atas, melihat adanya perbedaan teknik siswa dalam bermain bolavoli, kurangnya waktu latihan yang hanya dilakukan satu kali setiap minggu, belum optimalnya prestasi yang dicapai meskipun sarana dan prasarana sudah memadai, motivasi dalam latihan maupun bermain masih kurang, serta belum pernah diadakannya penelitian tentang ketrampilan bermain bolavoli di SMP N 2 Mertoyudan Magelang, maka perlu dilakukan penelitian untuk menjawab permasalahan di atas dengan melakukan tes ketrampilan bolavoli dengan judul Ketrampilan Bermain Bolavoli Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli di SMP N 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. 7

22 B. Identifikasi Masalah Berdasar latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, dapat diidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi adalah : 1. Belum tercukupinya alokasi waktu dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, khususnya dalam permainan bolavoli yang berguna untuk meningkatkan ketrampilan bermain bolavoli siswa SMP Negeri 2 Mertoyudan. 2. Cukup memadainya sarana dan prasarana bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan tetapi prestasi siswa dalam mengikuti berbagai kejuaraan bolavoli antar SMP belum dapat optimal. 3. Adanya perbedaan faktor fisik dan non fisik yang mempengaruhi kelancaran dalam bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan. 4. Kurangnya motivasi siswa peserta ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan dalam berlatih maupun bermain bolavoli. 5. Belum diketahuinya ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP N 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. C. Batasan Masalah Mengingat biaya, waktu dan tenaga serta kemampuan yang dimiliki penulis terbatas, tidak semua masalah yang disebutkan dalam identifikasi masalah dapat diteliti. Permasalahan yang ada perlu dibatasi sehingga masalah yang dikaji menjadi lebih teliti dan lebih terarah. Fokus dalam penelitian ini 8

23 adalah tentang Ketrampilan Bermain Bolavoli Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Seberapa baik Ketrampilan Bermain Bolavoli Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli di SMP N 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang?. E. Tujuan Penulisan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP N 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. F. Manfaat penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah: 1. Secara Teoritis a. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler serta sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat mengenai kejelasan teoritis dan pemahaman yang mendalam tentang ketrampilan bermain bolavoli. 2. Secara Praktis 9

24 a. Bagi siswa, dapat mengetahui ketrampilan bermain bolavoli dalam dirinya sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan ketrampilannya dalam bermain bolavoli. b. Sebagai masukan kepada pembina kegiatan ekstrakurikuler bolavoli dalam rangka mengembangkan pembinaan olahraga bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan kabupaten Magelang. c. Bagi pihak sekolah, dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan agar lebih memperhatikan ketrampilan siswanya dalam bermain bolavoli agar dapat lebih berprestasi dan membawa nama baik sekolah. 10

25 B. Identifikasi Masalah Berdasar latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, dapat diidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi adalah : 1. Belum tercukupinya alokasi waktu dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, khususnya dalam permainan bolavoli yang berguna untuk meningkatkan ketrampilan bermain bolavoli siswa SMP Negeri 2 Mertoyudan. 2. Cukup memadainya sarana dan prasarana bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan tetapi prestasi siswa dalam mengikuti berbagai kejuaraan bolavoli antar SMP belum dapat optimal. 3. Adanya perbedaan faktor fisik dan non fisik yang mempengaruhi kelancaran dalam bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan. 4. Kurangnya motivasi siswa peserta ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan dalam berlatih maupun bermain bolavoli. 5. Belum diketahuinya ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP N 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. C. Batasan Masalah Mengingat biaya, waktu dan tenaga serta kemampuan yang dimiliki penulis terbatas, tidak semua masalah yang disebutkan dalam identifikasi masalah dapat diteliti. Permasalahan yang ada perlu dibatasi sehingga masalah yang dikaji menjadi lebih teliti dan lebih terarah. Fokus dalam penelitian ini 8

26 adalah tentang Ketrampilan Bermain Bolavoli Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Seberapa baik Ketrampilan Bermain Bolavoli Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli di SMP N 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang?. E. Tujuan Penulisan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP N 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. F. Manfaat penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah: 1. Secara Teoritis a. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler serta sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat mengenai kejelasan teoritis dan pemahaman yang mendalam tentang ketrampilan bermain bolavoli. 2. Secara Praktis 9

27 a. Bagi siswa, dapat mengetahui ketrampilan bermain bolavoli dalam dirinya sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan ketrampilannya dalam bermain bolavoli. b. Sebagai masukan kepada pembina kegiatan ekstrakurikuler bolavoli dalam rangka mengembangkan pembinaan olahraga bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan kabupaten Magelang. c. Bagi pihak sekolah, dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan agar lebih memperhatikan ketrampilan siswanya dalam bermain bolavoli agar dapat lebih berprestasi dan membawa nama baik sekolah. 10

28 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Ketrampilan Kemampuan menampilkan keterampilan merupakan suatu keistimewaan manusia. Dalam bidang olahraga, kita dapat menyaksikan bahwa keterampilan yang dikuasai seseorang tersebut kadang-kadang melampaui apa yang dapat dipikirkan. Ketrampilan merupakan suatu kemampuan atau kecakapan untuk dapat menyelesaikan tugas tertentu dengan baik. Menurut Yanuar Kiram (1992: 11) ketrampilan adalah tindakan yang memerlukan akivitas gerak yang harus dipelajari supaya mendapatkan bentuk gerakan yang benar. Seseorang dikatakan terampil apabila dapat beraktifitas sesuai dengan gerakan yang benar. Menurut Amung ma mun dan Yudha M Saputra (2000: 70) Dalam pencapaian suatu ketrampilan dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu: (1) faktor proses belajar mengajar, (2) faktor pribadi, (3) faktor situasional (lingkungan). Ketrampilan yang dilaksanakan secara berulang-ulang, maka hasil dari setiap ulangan itu relatif harus tetap, meskipun di bawah kondisi yang bervariasi maupun yang tidak terduga. Menurut Amung Ma mun dan Yudha M Saputra (2000: 57) ketrampilan merupakan derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan 11

29 dengan efisien dan efektif. Suatu ketrampilan ada keharusan untuk pelaksanaan tugas yang terlepas dari unsur kebetulan dan untunguntungan. Untuk memperoleh tingkat ketrampilan diperlukan pengetahuan yang mendasar tentang bagaimana ketrampilan tertentu bisa dihasilkan atau diperoleh serta faktor-faktor apa saja yang berperan dalam mendorong penguasaan ketrampilan. Lanjut schmid yang dikutip oleh Amung ma mun dan Yudha (2000: 68), ketrampilan digolongkan menjadi dua yaitu (1) ketrampilan yang cenderung ke gerak dan (2) ketrampilan yag mengarah ke kognitif. Dalam ketrampilan gerak, penentu utama dari keberhasilannya adalah kualitas dan geraknya itu sendiri tanpa memperhatikan persepsi serta pengambilan keputusan yang berkaitan dengan ketrampilan yang dipilih. Menurut Aip Syarifuddin dan muhadi ( : 24) gerak dasar manusia adalah jalan, lari, lompat dan lempar. Ketrampilan gerak merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan secara efektif dan efisien. Ketrampilan gerak merupakan perwujudan dari kualitas koordinasi dan kontrol tubuh dalam melakukan gerak. Ketrampilan gerak diperoleh dari proses belajar yaitu dengan cara memahami gerakan dan melakukan gerakan berulang-ulang dengan kesadaran berpikir terhadap benar tidaknya gerakan yang telah dilakukan. 12

30 Keterampilan manusia dalam berolahraga bermacam-macam. Dari yang menekankan pengendalian dan koordinasi dari kelompok otot besar dalam aktivitas yang memerlukan kekuatan seperti dalam sepak bola, bolavoli dan senam, hingga yang mengharuskan otot-otot halus digunakan secara tepat dan presisi seperti dalam bermain bilyard. Dalam permainan cabang olahraga khususnya bermain bolavoli selain harus bisa meguasai teknik dasar, para pemain harus bisa mempergunakan atau melakukan teknik dengan terampil. Ketrampilan dapat disimpulkan sebagai suatu perbuatan atau tugas, dan sebagai indikator dari suatu tingkat kemahiran yang diperagakan oleh seseorang dalam melaksanakan suatu tugas yang berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan. Semakin tinggi kemampuan seseorang mencapai tujuan yang diharapkan maka orang tersebut semakin terampil. Ketrampilan dapat dikuasai atau diperoleh apabila dipelajari atau dilatihkan dengan persyaratan tertentu, satu diantaranya adalah kegiatan pembelajaran atau latihan ketrampilan tersebut dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu yang memadai. 2. Hakikat Bolavoli Permainan Bolavoli merupakan olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-anak sampai orang dewasa baik wanita maupun pria. Permainan bolavoli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 13

31 1895, di kota Holyoke, dia seorang guru pendidikan jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA). Pembelajaran bolavoli disamping dapat meningkatkan pengetahuan siswa juga dapat meningkatkan keterampilan. Permainan bolavoli sendiri merupakan jenis permainan yang menggunakan bola besar. Bolavoli adalah permainan diatas lapangan persegi empat yang lebarnya 900 cm dan panjangnya 1800 cm, dibatasi oleh garis-garis selebar 5 cm. Ditengah-tengahnya di pasang jaring pada lebarnya 900 cm, terbentang kuat dan mendaki sampai pada ketinggian 243 cm dari bawah khusus anak laki-laki dan untuk anak perempuan kurang lebih 224 cm (Bonnie Robinson, 1997:12). Permainan bolavoli pada dasarnya berpegang pada dua prinsip ialah teknik dan psikis. Prinsip teknis dimaksudkan pemain mempassing bola dengan bagian pinggang keatas, hilir mudik di udara lewat di atas net agar dapat menjatuhkan bola di dalam lapangan lawan secepatnya untuk mencari kemenangan secara sportif. Prinsip psikis adalah pemain bermain dengan senang dan bekerjasama dengan baik (Suharno, 1980: 1). Permainan bolavoli adalah suatu bentuk permainan yang termasuk dalam cabang olahraga permainan. Voli artinya pukulan langsung atau tidak langsung di udara sebelum bola jatuh ke tanah. Permainan bolavoli dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 6 orang pemain, setiap regu berusaha untuk 14

32 melewatkan bola di atas jaring atau net dan mencegah lawan dapat memukul bola dan menjatuhkan ke dalam lapangannya (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/ 1993:183). Menurut Suhadi (2004: 7) Permainan bolavoli pada hakikatnya adalah memvoli dengan menggunakan seluruh anggota badan dan menyebrangkan bola melalui net ke lapangan lawan. Permainan bolavoli dimainkan dengan menggunakan bola besar oleh 2 regu. Tiap regu hanya boleh memvoli bola 3 kali dan pemain tidak melakukan sentuhan 2 kali berturut-turut, kecuali ketika melakukan blocking. Adapun tujuan dari bermain bolavoli adalah melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh menyentuh lantai di daerah lawan dan mencegah bola supaya tidak jatuh di daerah lapangan sendiri yang bertujuan memperagakan teknik dan taktik memainkan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Sebuah tim terdiri dari 6 pemain di lapangan selama pertandingan. Suatu regu tidak boleh beranggotakan lebih dari 12 pemain. Susunan posisi pemain di awal pertandingan menentukan urutan servis selama pertandingan berlangsung. Pemain dari kedua tim harus berada dalam urutan posisi rotasi yang benar pada saat servis dilakukan oleh kedua pihak. (Barbara, 2000: 5). Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa permainan bolavoli adalah permainan di atas lapangan persegi 4 dengan lebar lapangan 9 meter dan panjang 18 meter, bola dimainkan 15

33 di udara dan melewatkan bola diatas net dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam lapangan lawan untuk mencari kemenangan. 3. Teknik Dasar dalam bermain bolavoli Permainan bolavoli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bolavoli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bolavoli. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan tentang teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan yang baik untuk dapat bermain bolavoli secara efektif (Nuril Ahmadi, 2007: 20). Seperti yang diungkapkan oleh Suharno HP (1979: 11) Penguasaan teknik dasar permainan bolavoli merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu petandingan di samping unsur-unsur kondisi fisik, taktik dan mental. Menurut Suharno HP (1980:1), permainan bolavoli adalah cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masingmasing regu terdiri dari 6 pemain dan di setiap lapangan dipisahkan oleh net. Pantulan bola yang dimainkan boleh menggunakan seluruh anggota badan. Menurut Suharno HP (1979: 35), teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang 16

34 permainan bolavoli, teknik ini erat sekali hubungannya dengan gerak, kondisi fisik, taktik dan mental. Teknik dasar bolavoli harus betulbetul dikuasai terlebih dahulu agar dapat mengembangkan mutu prestasi permainan bolavoli. Teknik dalam permainan bolavoli diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efektif dan efisien dengan peraturanperaturan yang berlaku dalam bolavoli untuk mencapai hasil yang optimal. Dalam permainan bolavoli terdapat beberapa teknik antara lain : servis, passing, smash dan block (Nuril Ahmadi, 2007: 20). a. Servis Servis merupakan sentuhan pertama dengan bola. Servis sekarang tidak lagi hanya sebagai tanda saat dimulainya permainan ataupun hanya sekedar menyajikan bola tetapi hendaknya diartikan sebagai suatu serangan yang pertama kali bagi regu yang melakukan servis (Suharno H.P, 1979: 24). Servis sekarang ini digunakan sebagai senjata yang ampuh untuk melakukan suatu penyerangan. Menurut Muhammad Muhyi Faruq (2009: 64), servis yang keras dan kuat akan memberikan tingkat kesulitan sendiri bagi si penerima servis, bahkan ada servis yang sulit diterima dengan baik oleh tim lawan yang pada akhirnya akan menjadi serangan yang efektif. 17

35 Gambar 1. Teknik Servis Atas (Frances Schaafsma and Ann Heck, 1971: 69) Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir lapangan permainan melampaui net ke daerah lawan (Nuril Ahmadi, 2007:20). Pukulan servis dilakukan pada permulaan dan setiap terjadinya kesalahan. Karena pukulan servis sangat berperan besar untuk memperoleh poin, maka pukulan servis harus meyakinkan, terarah, keras dan menyulitkan lawan. Prioritas dalam pukulan servis adalah menyeberangkan bola melewati net setiap kali melakukan servis. lain adalah: Menurut Nuril ahmadi (2007: 20) jenis-jenis servis antara 1. Underhand service Menurut Dieter Beuterstahl, (1986: 10) servis ini merupakan servis yang paling populer dan paling sering dipakai, karena servis ini memang merupakan servis yang paling mudah dilakukan. Terutama bagi para pemain wanita. Dengan servis ini mereka dapat menguasai bola dengan lebih stabil. Posisi awal untuk melakukan servis tangan bawah adalah berdiri dengan posisi melangkah, 18

36 dengan kaki depan yang berlawanan dengan tangan yang akan memukul bola. Tangan yang memukul bola harus lurus dan kencang, siku jangan bengkok sampai bola terpukul. a. Persiapan 1. Kaki dalam posisi melangkah dengan santai. 2. Berat badan terbagi dengan seimbang. 3. Bahu sejajar dengan net. 4. Pegang bola setinggi pinggang atau lebih rendah. 5. Pegang bola di depan tubuh, 6. Pandangan ke arah bola. b. Pelaksanaan 1. Ayunkan lengan ke belakang. 2. Pindahkan berat badan ke kaki belakang. 3. Ayunkan lengan ke depan. 4. Pindahkan berat badan ke kaki depan. 5. Pukul bola pada posisi setinggi pinggang. 2. Servis Mengambang Disebut servis mengambang karena gerakan bola dari hasil pukulan servis tidak mengandung putaran (bola berjalan mengapung atau mengambang). Bola sevis mengambang cenderung lebih sulit di terima oleh pemain lawan karena bola bergerak dalam satu lintasan turun dan kecepatannya tidak teratur. a. Persiapan 1. Berdiri dengan kaki kiri di depan atau bisa juga sejajar dengan kaki kanan. 2. Tangan kiri memegang bola dan tangan kanan dengan telapak tangan terbuka siap untuk memukul bola. 3. Bola dilambungkan dengan tangan kiri, lambungan bola lebih tinggi dari kepala. 4. Tangan kanan ditarik ke belakang atas kepala. b. Pelaksanaan 1. Pukul bola di depan atas kepala, dengan cara mendorong, gaya dorong tangan terhadap bola harus memotong garis tengah bola. 19

37 3. Servis topspin 2. Pukul bola tanpa atau dengan sedikit spin, bila menghendaki tanpa putaran maka pergelangan tangan harus di regangkan. 3. Pengenaan tangan pada bola adalah pada telapak tangan gerak lanjutan. 4. Teruskan perpindahan berat badan ke depan dengan cara melangkahkan kaki belakang ke depan. Servis ini memiliki kelebihan yaitu bola bergerak dan jatuh dengan cepat. Kelemahannya adalah bola melayang dengan stabil, sulit untuk dilakukan, dan tingkat konsistensi lebih rendah. a. Persiapan 1. Berdiri di luar garis belakang, putar bahu sedikit ke arah garis samping. 2. Telapak tangan kiri memegang bola lurus ke depan setinggi bahu. b. Pelaksanaan 1. Lemparkan bola ke atas belakang bahu. 2. Lempar tanpa atau dengan sedikit spin. 3. Ayunkan lengan ke belakang 4. Arahkan siku ke atas dan dekat telinga 5. Pukul dengan tumit telapak tangan yang terbuka. 6. Pukul bola dengan tangan menjangkau penuh. 7. Gulung pergelangan tangan dengan penuh tenaga. 8. Langkahkan kaki belakang ke depan. 4. Jumping Service Cara melakukannya adalah berdiri di belakang garis belakang menghadap net. Kedua lengan memegang bola, kemudian bola dilambungkan setinggi 3 meter agak di depan badan. Setelah itu tekuk kedua lutut untuk awalan melakukan lompatan yang setinggi mungkin. Pukul bola 20

38 ketika berada di ketinggian seperti melakukan gerakan smash, lecutkan pergelangan tangan secepatnya, sehingga menghasilkan pukulan topspin yang tinggi agar bola secepat mungkin turun di permukaan lapangan lawan. b. Passing Passing merupakan ketrampilan dasar yang dibutuhkan untuk bermain efektif dan harus terlebih dahulu dikuasai sebelum keahlian lain dapat digunakan secara baik dalam permainan (Sue Gozansky, 1983: 19). Sedangkan menurut Nuril Ahmadi (2007: 22) Passing adalah upaya seseorang pemain dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkan di lapangan sendiri. Dalam permainan bolavoli, passing dapat dilakukan dengan cara passing bawah dan passing atas. Muhammad Muhyi Faruq (2009: 49),Penguasaan passing yang baik akan membantu seorang pengumpan bisa memberikan umpanan bola yang baik sesuai dengan kode-kode tertentu yang sudah disepakati. Bila Passing yang diberikan pada sentuhan pertama maka berikutnya sulit untuk bisa melakukan umpanan yang baik sehingga bola tidak bisa dipukul dengan baik pula. Berdasarkan pada macam teknik dasar passing dalam permainan bola voli, maka teknik passing dibedakan meliputi teknik passing atas dan teknik passing bawah. 21

39 1. Passing atas Passing atas adalah menyajikan bola atau membagikan bola (mengoper bola) dengan menggunakan jari-jari tangan, baik kepada kawan maupun langsung ditujukan kepada lawan melalui atas jaring (Arif Syarifudin dan Muhadi, : 190). Gambar 2. Teknik Passing Atas (Frances Schaafsma and Ann Heck, 1971: 20) Cara melakukan passing atas menurut Roji (1989: ): a. Berdiri tegak dengan lutut agak ditekuk, sikap kaki seperti hendak melangkah dengan posisi selebar bahu. b. Tangan di depan diatas muka, dengan jari-jari saling di hadapkan, sehingga jari-jari dan kedua telapak tangan membuka seperti mangkok. c. Sebelum menyentuh bola, posisi kaki agak jongkok. d. Secara serentak tangan dan tungkai digerkkan hingga lurus. e. Setelah tangan memantulkan bola, sikap jari-jari dan pergelangan tangan lemas atau rileks. Menurut Nuril Ahmadi (2007: 26-27) memainkan bola dengan teknik passing atas dapat dilakukan dengan berbagai variasi yaitu antara lain: 1) passing atas ke arah belakang lewat atas kepala, 2) passing atas ke arah samping 22

40 pemain, 3) passing atas sambil melompat ke atas, 4) passing atas sambil menjatuhkan diri ke samping, 5) passing atas sambil menjatuhkan diri ke belakang. 2. Passing bawah Passing bawah merupakan cara baik yang konsisten untuk dapat melewatkan bola diatas net. Pada umumnya itu tidak sulit Menurut Barbara L Viera (2004: 19) passing bawah atau operan lengan bawah merupakan teknik dasar bolavoli yang harus dipelajari, bahwa operan ini biasanya menjadi teknik pertama yang digunakan tim bila tidak memegang servis. Operan ini digunakan untuk menerima servis, menerima spike, memukul bola setinggi pinggang ke bawah dan memukul bola yang terpantul net Gambar 3. Teknik Passing Bawah (Frances Schaafsma and Ann Heck, 1971: 1) Menurut Suharno (1981:47) mengatakan bahwa ada beberapa tahap dalam melakukan passing bawah yaitu: a) Sikap permulaan Ambil posisi normal yaitu sikap posisi berdiri dengan posisi salah satu kaki berada di depan kaki 23

41 yang lain. Lutut ditekuk, badan agak condong sedikit ke depan dengan tangan siap berada di depan badan. Pada saat tangan akan dikenakan pada bola segera lengan dan tangan diturunkan serta lengan dan tangan dalam keadaan terjulur ke bawah depan lurus. Siku tidak boleh ditekuk, kedua lengan merupakan papan pukulan yang selalu lurus keadaanya. b) Sikap saat perkenaan Pada saat mengenakan bola, sikap tubuh dalam keadaan siap terhadap bola. Begitu bola berada pada jarak yang tepat maka segeralah ayunkan lengan yang telah lurus kearah bola, usahakan perkenaan bola tepat dibagian proximal dari pergelangan agar pantulan bola akan melambung dengan sudut pantul 90º sehingga bola akan mudah diterima oleh rekan 1 timnya. c) Sikap akhir Setelah bola berhasil dipassing bawah maka, segera diikuti pengambilan sikap siap normal kembali dengan tujuan agar dapat bergerak lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan. Passing bawah adalah mengambil bola yang berada dibawah badan atau bola dari bawah dan biasanya dilakukan dengan kedua lengan bagian bawah (dari siku sampai pergelangan tangan yang dirapatkan), baik untuk dioperkan ke kanan, maupun langsung ke lapangan lawan melalui di atas jaring (Aip Syarifudin dan Muhadi, : 189). Menurut Nuril Ahmadi (2007:23) memainkan bola dengan sisi lengan bawah merupakan teknik bermain yang cukup penting. Kegunaan teknik ini antara lain: a) Untuk penerimaan bola servis. b) Untuk penerimaan bola dari lawan yang berupa smash/serangan. c) Untuk pengambilan bola setelah terjadi block atau bola dari pantulan net. 24

42 d) Untuk menyelamatkan bola yang kadang-kadang terpental jauh di luar lapangan. e) Untuk pengambilan bola yang rendah dan mendadak datangnya Adapun teknik passing bawah adalah sebagai berikut: a) Persiapan 1. Bergerak ke arah datangnya bola dan atur posisi tubuh. 2. Genggam jemari tangan. 3. Kaki dalam posisi meregang dengan santai, bahu terbuka lebar. 4. Tekuk lutut, tahan tubuh dalam posisi rendah. 5. Bentuk landasan dengan lengan sikut terkunci. 6. Lengan sejajar dengan paha. 7. Pinggang lurus. 8. Pandangan ke arah bola. b) Pelaksanaan 1. Terima bola di depan badan. 2. Kaki sedikit diulurkan. 3. Berat badan dialihkan ke depan. 4. Pukullah bola jauh dari badan. 5. Pinggul bergerak ke depan. 6. Perhatikan bola saat menyentuh lengan. Perkenaan pada lengan bagian dalam pada permukaan yang luas di antara pergelangan tangan dan siku. c) Gerakan lanjutan 1. Jari tangan tetap tekunci. 2. Sikut tetap terkunci. 3. Landasan mengikuti bola ke sasaran. 4. Pindahkan berat badan ke arah sasaran. 5. Perhatikan bola bergerak ke sasaran. Di dalam permainan bolavoli, memainkan bola dengan teknik passing bawah ada kalanya harus menggunakan satu lengan apabila posisi bola tidak memungkinkan untuk dipassing dengan kedua tangan. Dalam hal ini, biasanya bola jatuh jauh dari posisi pemain baik disamping atau didepan. 25

43 c. Smash Puncak penyerangan sebuah tim adalah saat memukul bola diatas net dengan kondisi yang seharusnya sulit bagi musuh untuk mengembalikan karena kecepatan bola, penempatan atau bola yang memutar. Seseorang yang melakukan smash harus paham tentang kegunaan anggota badan, posisi di lapangan, dan hasil pukulan yang efisien (Beverly L. Seidel, 1975: 478). Gambar 4. Teknik smash (Frances Schaafsma and Ann Heck, 1971: 39) Menurut Nuril Ahmadi (2007:31) smash atau spike adalah pukulan bola yang keras dari atas ke bawah, jalannya menukik. Smash merupakan bentuk serangan yang paling banyak dipergunakan dalam upaya memperoleh nilai oleh suatu tim. Smash adalah suatu pukulan yang dilakukan dengan keras dan tajam dengan jalannya bola menghujam ke lapangan lawan (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/ 1993: 191). 26

44 Konsep dasar smash terbagi ke dalam empat tahapan, yaitu awalan, tolakan, saat melayang di udara, pemukulan, dan pendaratan. Teknik melakukan awalan di mulai dengan pengaturan jarak awalan. Selanjutnya, melangkah atau berlari ke arah bola dengan irama langkah yang teratur dan sesuai dengan umpan bola. Bersamaan dengan langkah ketiga, lengan bergerak cepat dan siku lurus, kemudian berayun ke belakang untuk mengambil momentum. Langkah terakhir tersebut menentukan posisi tolakan, yaitu sejangkauan tangan (Nuril Ahmadi, 2007: 32). Menurut Bonnie Robinson (1997: 29) dalam situasi apapun, seorang smasher harus memperkirakan posisi bola dan kecepatan badan sesuai dengan jaraknya. Kesalahan umum yang dilakukan oleh para pemula adalah dengan melakukan lompatan yang terlalu cepat. Seharusnya pemula harus menunggu sampai bolanya turun sebelum melompat. 4). Block Gerakan memblok bola kelihatannya menjadi keterampilan yang relatif sederhana untuk di lakukan dan di pelajari. Namun, blocking merupakan salah satu gerakan yang sulit dilakukan karena gerakan tubuh yang tepat diperlukan untuk menghalangi bola masuk ke daerah lapangan blocker. Menurut M. Yunus (1992:119) Block merupakan benteng 27

45 pertahanan yang utama untuk menangkis serangan lawan. Menang atau kalahnya pada pertandingan volley sesungguhnya tergantung pada baik atau tidaknya basic skill atau kemampuan dasar pemain itu sendiri. Basic skill block atau pertahanan merupakan inti dari seluruh sistem pertahanan. Hanya dengan pertahanan yang kuat pemain dapat melindungi pukulanpukulan smash lawan. Block adalah tindakan dalam usaha untuk menahan serangan lawan pada saat bola tepat melewati atas jaring, dengan menggunakan satu atau kedua tangan yang dilakukan oleh seseorang pemain atau dua orang atau tiga orang pemain secara bersama-sama dari pihak yang mempertahankan, (Aip Syarifudin dan Muhadi :193) Presentase keberhasilan suatu block relatif kecil karena arah bola smash yang akan di block, dikendalikan oleh lawan. Keberhasilan melakukan block sangat ditentukan oleh ketinggian loncatan dan jangkauan tangan pada bola yang sedang di pukul lawan. Block dapat dilakukan dengan pergerakan tangan aktif (saat melakukan block tangan digerakkan ke kanan atau ke kiri) atau juga pasif( tangan hanya dijulurkan ke atas tanpa di gerakkan (Nuril Ahmadi, 2007: 30). Gerakan menangkis bola dilakukan dengan menjulurkan kedua lengan dan tangan ke atas melewati net untuk mencegah 28

46 bola yang dipukul lawan. Posisi pergelangan tangan ditekuk, dan bola yang dipukul dibelokkan ke bawah ke daerah permainan lawan. untuk mencegah bola melewati diantara lengan blocker, siku harus lurus dan selalu berdekatan. Lengan blocker juga harus cukup dekat ke net untuk mencegah bola yang di pukul melewati di antara lengan dan net (Richard H.Cox, 1980: 39). 4. Hakikat Ekstrakurikuler Bolavoli di SMP N 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang memiliki peran penting bagi tumbuh kembang peserta didik. Menurut B. Suryobroto (1990: 58) Kegiatan ekstrakurikuler mencakup semua kegiatan di sekolah yang tidak diatur dalam kurikulum. Sehingga kegiatan tersebut hanya digunakan untuk kemajuan sekolah atau menunjukkan eksistensi sekolah yang unggul dalam bidan ekstrakurikuler tertentu. Nama baik sekolah akan menjadi terangkat apabila wakil dari sekolah tersebut berhasil menjadi juara dalam suatu pertandingan. Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler penting untuk dapat mengembangkan bakat, minat dan potensi dari peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler juga digunakan sebagai sarana untuk mencari bakatbakat atau bibit unggul dari peserta didik dalam bidang olahraga salah satunya yaitu bolavoli. 29

47 Dalam pelaksanaan ekstrakurikuler di SMP N 2 Mertoyudan, seluruh peserta didik baik yang duduk di bangku kelas VII maupun kelas VIII berkewajiban untuk mengikuti salah satu atau beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan. Serta di samping kewajiban tersebut, mereka juga memiliki hak untuk dapat memilih sendiri ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat dan minat mereka masing-masing. Dalam hal ini sekolah hanya sebagai fasilitator bagi peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi dan minatnya masing-masing sesuai keinginan mereka. Kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP N 2 Mertoyudan dilaksanakan secara rutin selama 2 jam setiap hari sabtu setelah jam pelajaran selesai. Oleh karena itu, peserta didik diwajibkan untuk mengikuti kegatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan. kegiatan ini dilaksanakan di lapangan bolavoli SMP N 2 Mertoyudan. Kegiatan ekstrakurikuler bolavoli yang diselenggarakan diampu oleh guru pendidikan jasmani di sekolah tersebut. Dari segi sarana dan prasarana yang dimiliki untuk kegiatan ekstrakurikuler bolavoli ini cukup lengkap dengan menggunakan sarana yang biasa digunakan untuk proses pembelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler bolavoli yang diselenggarakan di SMP N 2 Mertoyudan memiliki berbagai manfaat baik bagi guru maupun bagi para siswa. Bagi guru, dengan adanya ekstrakurikuler dapat digunakan untuk mengetahui siswa yang berkompeten dalam bermain 30

48 bolavoli dan memudahkan untuk melakukan proses seleksi pemain yang mewakili sekolah dalam berbagai pertandingan bolavoli yang diselenggarakan. Bagi siswa, kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi tempat untuk mengembangkan bakat, minat dan ketrampilan yang dimiliki siswa sehingga kemampuan yang dimiliki dapat lebih terarah. 5. Karakteristik siswa SMP Siswa SMP tergolong dalam masa remaja awal karena masih berusia antara tahun. Masa seorang setelah selesai menempuh masa anak-anak. Menurut Hurlock dalam Rita Eka Izzaty (2008: 124) masa remaja awal tersebut adalah masa di mana seseorang berada dalam periode peralihan, perubahan, masa untuk mencari identitas, usia yang bermasalah, usia yang menimbulkan ketakutan, dan masa yang tidak realistik. Siswa SMP adalah siswa dimana pada usia itu sedang menjalani pembelajaran di sekolah pertama. Masa perpindahan antara masa kanak-kanak menuju masa remaja. Sehingga di masa ini banyak terjadi perubahan baik dari segi fisik maupun kondisi psikis. Menurut Sarlito Wirawan Santoso (2006: 24), Pada tahap remaja awal, mereka masih terheran- heran akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan dorongan yang menyertai perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik terhadap lawan jenis. 31

49 Menurut Elizabeth. B. Hurlock dalam Rita Eka Izzaty (2008: 123), remaja dalam bahasa latinnya adalah adolescere yang berarti Tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Menurut Sukintaka, (1992; 45) anak tingkat SMP, berumur kirakira antara tahun, mempunyai karakteristik: 1. Jasmani a. Laki-laki maupun putri terdapat pertumbuhan memanjang. b. Membutuhkan pengaturan istirahat yang baik. c. Sering menampilkan hubungan dan koordinasi yang kurang baik. d. Merasa mempunyai ketahanan dan sumber energi yang terbatas. e. Mudah lelah tetapi tidak dihiraukan. f. Anak laki-laki mempunyai kecepatan dan kekuatan otot lebih baik dari pada putri. g. Kesiapan dan kematangan untuk keterampilan bermain menjadi baik. 2. Karakteristik Psikis atau Mental a. Banyak mengeluarkan energi untuk fantasi. b. Ingin menetapkan pandangan hidup. c. Mudah gelisah karena keadaan lemah. 3. Karateristik Sosial a. Ingin tetap diakui oleh kelompoknya. b. Mengetahui moral dan etika dalam kehidupannya. c. Perasaan yang makin tetap berkembang. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa SMP terbagi kedalam tiga tahap yaitu: jasmani, psikis dan sosial. Perlu diketahui bahwa untuk keperluan fantasi dan imajinasi, kecepatan tumbuh serta kematangan yang sejenisnya, banyak dibutuhkan energi dalam jumlah besar maka terjadilah kemerosotan jasmani maupun psikis. Keadaan anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan terjadi kemurungan dan fantasi yang berlebihan. Keadaan ini menyebabkan rasa tidak mampu sehingga enggan untuk bergerak. 32

50 Selain itu dapat diketahui ada beberapa keburukan dari karakteristik siswa SMP antara lain: mudah gelisah, emosi kurang terkontrol, dan takut untuk gagal. Dengan kondisi seperti ini maka siswa memerlukan dorogan oleh orang yang lebih berpengalaman. Dalam hal ini peran seorang guru pendidikan jasmani dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa di sekolah baik pada proses pembelajaran maupun diluar pembelajaran. 6. Tes Ketrampilan Bermain Bolavoli Ketrampilan bermain bolavoli terdiri dari beberapa aspek, yaitu aspek penguasaan teknik, fisik, taktik, psikologis dan latihan yang memiliki peranan besar dalam permainan bolavoli. Dalam penelitian ini tes ketrampilan dinilai dari berdasarkan penguasaan aspek-aspek tersebut yang dimiliki oleh peserta kegiatan ekstrakurikuler. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berasal dari Hartoyo yang memodifikasi Braddy Volleyball Test dari Ngatman. B. Penelitian Yang Relevan 1. Hartoyo (2010) dalam penelitian yang berjudul Tingkat Ketrampilan Dasar Bermain Bolavoli Siswa Putra Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Hasil penelitian dari sebanyak 72 siswa putera kelas VIII SMP Negeri 2 Kaliangkrik Kabupaten Magelang yang memiliki ketrampilan bermain bolavoli dikategorikan sangat baik 6 siswa (8, 3%), baik 16 siswa (22,2%), cukup baik 25 siswa (34,7%), kurang baik 23 siswa (32%), sangat kurang 33

51 baik 2 siswa (2, 8%). Secara keseluruhan tingkat ketrampilan bermain bolavoli siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Kaliangkrik Kabupaten Magelang dalam kategori cukup baik. 2. Zainal Surata (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Kecakapan Bermain Bolavoli siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Girimulyo Kulonprogo. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas VII C di SMP N 1 Girimulyo yang jumlahnya 31 siswa. Metode yang digunakan adalah survey dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecakapan bermain bolavoli siswa kelas VIII C SMP N 1 Girimulyo Kulonprogo sebagian besar masuk dalam kategori sedang. Secara rinci siswa kelas VIII C yang memiliki kecakapan bolavoli ssangat baik ada 16,13%, baik 19,35%, sedang 29,03%, kurang 35,48%, dan sangat kurang 0,00%. C. Kerangka Berpikir Bermain bolavoli di dalamnya terdapat beberapa aspek penting yang berguna bagi seseorang untuk dapat dikatakan terampil dalam bermain bolavoli. Selain aspek teknik yang dibutuhkan, aspek kondisi fisik, taktik atau strategi, kondisi psikologis berperan penting menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam pertandingan. Untuk mengetahui seberapa baik ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP negeri 2 Mertoyudan perlu dilakukan tes ketrampilan bermain bolavoli. Instrument untuk mengetahui 34

52 ketrampilan bermain bolavoli adalah dengan menggunakan tes ketrampilan bermain bolavoli dari Hartoyo yang memodifikasi milik Ngatman. Modifikasi yang dilakukan Hartoyo terhadap tes milik Ngatman adalah dengan menurunkan daerah sasarannya yaitu dari yang semula tinggi jarak sasaran dari lantai 3, 5 meter diturunkan menjadi 2, 60 meter, sedangkan lebar daerah sasaran tetap 152 cm. Tes ketrampilan bermain bolavoli dari Hartoyo yang memodifikasi milik Ngatman diasumsikan dapat digunakan untuk mengetahui ketrampilan bermain bolavoli karena dalam melaksanakan tes tersebut terdapat berbagai aspek yang berperan sehingga seseorang dapat dikatakan terampil dalam bermain bolavoli. Peserta didik SMP yang memiliki kemampuan yang baik, ketika melakukan tes tersebut dapat lebih baik dalam mengontrol dan mengarahkan bola ke kotak sasaran. Apabila peserta didik menggunakan taktik dalam melakukan tes ini, maka lebih memilih memantulkan bola dekat dengan jangkauan tangan sehingga repetisi bola yang dipantulkan akan lebih banyak. Selain itu, kondisi fisik dan mental juga mempengaruhi konsistensi dalam melakukan gerakan memantulkan bola ke daerah sasaran dalam waktu 1 menit. Ketrampilan bermain bolavoli dapat tergambarkan dengan baik oleh tes tersebut. 35

53 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian memaparkan apa, mengapa dan bagaimana masalah tersebut diteliti dengan menggunakan prinsip-prinsip metodologis yang telah dibicarakan sebelumnya (W. Gulo, 2002: 99). Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Seperti yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2002: 309),menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis tetapi hanya menggambarkan seperti adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. Penelitian ini bermaksud untuk meneliti dan menentukan informasi sebanyak-banyaknya dari suatu fenomena tertentu dan berusaha memberi gambaran apa adanya mengenai ketrampilan bermain bolavoli pesertakegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang.Hasil dari penelitian ini akan berupa kumpulan data yang nantinya akan dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian seberapa besar ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli dalam bermain bolavoli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survey. Salah satu tujuan dari penelitian survei adalah mendeskripsikan atau menggambarkan suatu gejala maupun keadaan. Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2011: 12) penelitian survei merupakan penelitian yang dilakukan 36

54 pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sedangkan tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 1992: 133). Untuk mengetahui data secara nyata digunakan tes ketrampilanbermain bolavoli dari Hartoyo yang memodifikasi Braddy Volleyball Test dari Ngatman. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan kabupaten Magelang. Secara operasional, yang dimaksud ketrampilan bermain bolavoli adalah suatu derajat keberhasilan banyaknya memantulkan bola secara berulang-ulang ke tembok sasaran setinggi 2, 60 meter dan lebar 152 cm selama 1 menit dengan menggunakan tangan, kaki atau anggota tubuh lain. Ketrampilan bolavoli siswa yang mengikuti kegiatan ekstrskurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan diperoleh dengan menggunakan Braddy Volleyball Test dari Ngatman yang telah dimodifikasi oleh Hartoyo. C. Populasi Penelitian Menurut Mardalis (2007: 53) populasi adalah sekumpulan kasus yang perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Kasus-kasus tersebut dapat berupa orang, barang, binatang dan 37

55 seterusnya. Sedangkan Suharsmi Arikunto (2002: 108) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri2 Mertoyudan Kabupaten Magelang yangberjumlah 35siswa. D. Instrument Penelitian Instrument penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti pada saat menggunakan suatu metode (Suharsimi Arikunto, 1991: 104). Instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat ketrampilan bolavoli siswa menggunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes ketrampilan teknik dasar bermain bolavoli dari Hartoyo yang memodifikasi Braddy Volleyball Test dari Ngatman. Menurut Ngatman (2001: 9) Braddy volley ball test boleh digunakan bagi siswa SLTP atau SLTA tetapi daerah sasarannya dapat diturunkan. Modifikasi Braddy volley ball test dilakukan Hartoyo dengan menurunkan daerah sasarannya yaitu dari yang semula tinggi jarak sasaran dari lantai 3, 5 meter diturunkan menjadi 2, 60 meter, sedangkan lebar daerah sasaran tetap 152 cm. Tinggi sasaran yang digunakan adalah 2, 60 meter karena selain tinggi tersebut sudah melebihi tinggi net dan dengan ketinggian tersebut diharapkan siswa akan lebih mudah menguasai dan mengontrol bola.tes ini di desain untuk siswa SMP yang sudah dimodifikasi dengan tujuan untuk mengukur ketrampilan umum dalam bermain bolavoli dengan cara memvoli bola berulang-ulang ke arah sasaran selama 1 menit. 38

56 Sasaran 152 cm 260 cm Gambar 5. Daerah sasaran modifikasi Braddy volley ball test Syarat memodifikasi Braddy volleyball test yang terpenting adalah ketika menurunkan target sasaran tidak kurang dari tinggi net dalam permainan bolavoli yang resmi, untuk pria maupun wanita. Apabila tinggi sasaran lebih tinggi dari net resmi, maka dalam melakukan umpan bisa untuk di smash, dan dapat untuk menyelamatkan bola terakhir, sehingga bola tersebut bisa memasuki lapangan lawan. Memantulkan bola ke tembok selama 1 menit bisa menggunakan seluruh bagian yang ada di tubuh. Satuan pengukurannya yaitu banyaknya melakukan passing selama 1 menit. Alat-alat yang digunakan dalam Braddy volleyball test antara lain adalah meteran, bolavoli, stopwatch, blangko, dan alat tulis serta perkakasnya adalah tembok sasaran. Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 39

57 a. Sesaat setelah nama testi dipanggil oleh testor, testi berdiri menghadap daerah sasaran dengan memegang bola voli di tangan. b. Setelah aba-aba dari testor, testi mulai melempar bola ke tembok. c. Bola yang memantul dari tembok dipukul atau divoli ke daerah sasaran dengan menggunakan seluruh bagian yang ada di tubuh. d. Apabila bola luncas, bola dapat dipegang lalu mulai lagi dengan melempar bola ke arah sasaran untuk dipantulkan kembali sampai waktunya habis. Penilaian: Setiap bola yang memantul dari tembok, lalu dipantulkan/ divoli syah sesuai dengan peraturan permainan dan bola tersebut masuk di daerah sasaran serta mengenai garis batas daerah sasaran diberi skor 1. Bola yang dilempar atau didorong dan masuk di daerah sasaran tidak dihitung. Skor tes adalah jumlah skor selama 1 menit (60 detik). Tes ini hanya dilakukan 1 kali untuk setiap siswa. Tes ini disusun oleh Braddy untuk mengukur ketrampilan bermain bolavoli siswa perguruan tinggi atau sederajat. Selanjutnya, menurut Ngatman (2001: 9) Braddy volleyball test boleh digunakan untuk siswa SMP maupun SMA dengan syarat menurunkan daerah sasarannya. Dalam melakukan Braddy volleyball test ini dibutuhkan aspek-aspek yang penting agar siswa dapat melakukan tes tersebut dengan hasil yang maksimal. Aspek-aspek yang dibutuhkan antara lain teknik, taktik, kondisi fisik, psikologis dan latihan. 40

58 Siswa yang memiliki teknik bermain bolavoli yang baik, latihan yang rutin ketika melakukan Braddy Volleyball test akan dapat lebih baik dalam mengontrol dan mengarahkan pantulan bola ke kotak sasaran. Apabila siswa menggunakan taktik dalam melakukan tes ini, maka dia akan lebih memilih memantulkan bola dekat dengan jangkauan tangan sehingga repetisi bola yang dipantulkan akan lebih banyak. Selain itu, kondisi fisik dan mental juga mempengaruhi konsistensi dalam melakukan gerakan memantulkan bola ke daerah sasaran dalam waktu 1 menit. Sehingga dapat dikatakan bahwa kelima aspek tersebut sangat berperan penting bagi siswa dalam melakukan Braddy volleyball testuntuk memantulkan bola sebanyak mungkin dengan tepat sasaran dalam waktu 1 menit. Peneliti menggunakan instrumen ini dikarenakan di dalam Braddy volleyball test terdapat aspekaspek penting seperti yang di jelaskan di atas mendukung ketika bermain bolavoli. Validitas digunakan untuk mengetahui kesahihan dari suatu tes. Sedangkan reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi instrument di dalam penggunaannya atau instrument tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali dalam waktu yang berbeda.tes dari Hartoyo ini memiliki tingkat koefisien validitas sebesar 0, 978 yang yang diperoleh dengan melakukan uji korelasi antar tes (Correlation Beetwen Form) dan reliabilitas sebesar 0, 988 dengan menggunakan pendekatan Tes Ulang (Test-retest). Sehingga dapat disimpulkan instrument yang digunakan valid dan reliabel. 41

59 E. Metode dan Teknik Pengumpulan data Metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian mempunyai tujuan mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti. Tujuan untuk mengetahui (goal of knowing) haruslah dicapai dengan metode atau caracara yang efisien dan akurat (Saifuddin Azwar, 1998: 91-92). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei sedangkan teknik pengumpulan data yaitu dengan cara meneliti semua anggota populasi dengan tes dan pengukuran. Adapun alat yang digunakan berupa tes ketrampilan bermain bolavoli dari Hartoyo yang memodifikasi Braddy Volleyball Test dari Ngatman. Proses pengambilan data terlebih dahulu dengan memberikan pemanasan kepada siswa yang berupa penguluran, penguatan, pelemasan, dan pelepasan. Setelah itu peneliti memberikan contoh bagaimana cara melakukan Braddy volleyball test agar siswa paham dan lancar dalam proses pelaksanaan tes serta agar tidak terjadi kesalahan. Proses pelaksanaan tes berdasarkan presensi dari pertama sampai akhir, masing-masing siswa mempunyai kesempatan 1 kali tes. Ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang benar-benar sesuai dengan kondisi ketrampilan bermain bolavoli siswa sesungguhnya dengan tanpa adanya perbaikan. Proses pelaksanaan dilakukan oleh dua orang testor yaitu satu orang guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMP yang mengampu ekstrakurikuler bolavoli sebagai penulis, serta peneliti sendiri 42

60 timer dan memberi tata cara pelaksanaan tes untuk menghindari kesalahan pengukuran. F. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan satu langkah yang penting dalam suatu penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono, 2010: 29). Jadi, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan ketrampilan bermain bolavoli. Berikut urutan untuk menganalisis data tersebut: 1. Mengumpulkan data kasar dengan menggunakan tes dari Hartoyo yang memodifikasi Braddy Volleyball Test dari Ngatman. 2. Melakukan Uji Normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov terhadap data yang diperoleh. 3. Mengubah data kasar menjadi nilai dengan mengkonsultasikan data kasar dari tiap butir tes yang telah dicapai dengan kategori yang telah ditentukan. Untuk pengkategorian menggunakan acuan 5 batasan norma (Anas Sudijono, 2010: 175) sebagai berikut: 43

61 Tabel 1. Rumus Kategori No. Rentangan Norma Kategori 1. >M + 1,5 SD Baik Sekali 2. M + 0,5 SD s/d < M +1,5 SD Baik 3. M - 0,5 SD s/d < M + 0,5 SD Sedang 4. M - 1,5 SD s/d < M - 0,5 SD Kurang 5. < M 1,5 SD Kurang Sekali Keterangan: M SD : Mean : Standar Deviasi Setelah data dikelompokkan dalam setiap kategori, kemudian mencari persentase masing-masing data dengan rumus persentase sebagai berikut menurut Anas Sudijono (2010: 43) P = X 100 % Keterangan: P : Persentase F : Frekuensi N : Jumlah Sampel 44

62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi, Subyek, dan Waktu Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Lokasi penelitian ini di laksanakan di SMP Negeri 2 Mertoyudan, yang terletak sangat strategis di Danurejo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan yang berjumlah 35 siswa. Dalam penelitian ini subyek berasal dari seluruh anggota populasi, sehingga peneliti tidak mengambil sampel penelitian, melainkan populasi itu sendiri yang dijadikan subyek penelitian. 3. Waktu Penelitian B. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 Februari 2013, yang bertempat di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten magelang. Subyek penelitian terdiri dari 35 responden. Data keterampilan bermain bola voli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP N 2 Mertoyudan diperoleh melalui Braddy Volleyball test dari Ngatman yang telah dimodifikasi oleh Hartoyo. Data ketrampilan bermain bolavoli berupa kemampuan responden dalam melakukan keterampilan bermain bolavoli (passing atas, passing bawah, maupun menggunakan seluruh bagian tubuh) 45

63 selama 60 detik. Untuk memberi makna pada skor yang diperoleh, dibuat bentuk kategori atau kelompok menurut tingkatan yang ada, yang terdiri dari lima kategori yaitu: baik sekali, baik, sedang, kurang, dan kurang sekali. Pengkategorian tersebut berdasarkan nilai rerata (Mean) dan standar deviasi (SD), dengan pengkategorian sebagai berikut: Tabel 2. Rumus Kategori No. Rentangan Norma Kategori 1. >M + 1,5 SD Baik Sekali 2. M + 0,5 SD s/d < M +1,5 SD Baik 3. M - 0,5 SD s/d < M + 0,5 SD Sedang 4. M - 1,5 SD s/d < M - 0,5 SD Kurang 5. < M 1,5 SD Kurang Sekali Sebelum dilakukan pengkategorian, akan terlebih dahulu dilakukan Uji Normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov dengan perolehan sebagai berikut. Descriptive Statistics Skor Braddy N Mean Std. Dev Min Max 25th Percentiles 50th (Median) 75th

64 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Skor Braddy N 35 Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.130 Positive.130 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.770 Asymp. Sig. (2-tailed).594 a. Test distribution is Normal. Penjelasan: Skor nilai.sig = > 0.05, maka H o diterima. Berarti tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal. Dengan kata lain distribusi skor Braddy berdistribusi normal. Perhitungan hasil penelitian menunjukkan kategori ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP N 2 Mertoyudan adalah sebagai berikut: Secara keseluruhan diperoleh nilai maksimum sebesar 37, dan nilai minimum sebesar 7. Rerata diperoleh 17, 14, standar deviasi sebesar 6,48, median sebesar 16 dan modus sebesar 16. Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh, selanjutnya data disusun dalam perhitungan statistik. yang selanjutnya dimaknai dengan kategorinya masing-masing. Berikut tabel distribusi frekuensi keterampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang diperoleh. 47

65 Tabel 3. Kategori Keterampilan Bermain Bolavoli Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli SMP N 2 Mertoyudan Keseluruhan No Interval Kategori Frekuensi Persentase 1 > 26, 86 Baik Sekali 3 8,6% 2 20, 38 s/d < 26, 86 Baik 6 17,1% 3 13, 90 s/d < 20, 38 Sedang 16 45,7% 4 7, 42 s/d < 13, 90 Kurang 8 22,9% 5 < 7, 42 Kurang Sekali 2 5,7% Jumlah ,00% Berdasarkan tabel di atas diperoleh keterampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang sebanyak 3 siswa (8, 6%) pada kategori Baik Sekali, sebanyak 6 siswa (17,1%) pada kategori baik, sebanyak 16 siswa (45,7%) pada kategori sedang, sebanyak 8 siswa (22,9%) pada kategori Kurang, dan sebanyak 2 siswa (5,7%) pada kategori Kurang sekali. Frekuensi terbanyak pada interval 13, 90 s/d < 20, 38 yaitu kategori sedang. Dengan demikian dapat keterampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang secara keseluruhan adalah dalam kategori Sedang sebanyak 16 siswa dengan prosentase (45,7%). Untuk memperjelas deskripsi data penelitian, berikut sajian data dalam bentuk diagram batang keterampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang diperoleh. 48

66 Keseluruhan Gambar 6. Histogram frekuensi keterampilan bermain bola voli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang secara Keseluruhan. Hasil Penelitian telah dideskripsikan secara keseluruhan dan telah dimaknai, selanjutnya agar lebih jelas lagi, data akan dideskripsikan lagi berdasarkan jenis kelamin. Berikut deskripsi hasil penelitian dari keterampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang berdasarkan jenis kelamin. 1. Keterampilan bermain bolavoli peserta putra kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. Dari data keterampilan bermain bolavoli peserta putra kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang, diperoleh nilai maksimum sebesar 37, dan nilai minimum 49

67 sebesar 11. Rerata diperoleh 19,15, standar deviasi sebesar 5,89, median sebesar 18 dan modus sebesar 16. Pengkategorian data keterampilan bermain bolavoli peserta putra kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang dibuat berdasarkan mean dan standar deviasi. Kategori untuk skala keterampilan bermain bolavoli peserta putra kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. Kategori Keterampilan Bermain Bolavoli Peserta Putra Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli SMP N 2 Mertoyudan No Interval Kategori Frekuensi Persentase 1 > 27, 98 Baik Sekali 3 11,1% 2 22, 09 s/d < 27, 98 Baik 3 11,1% 3 16, 20 s/d < 22, 09 Sedang 10 37% 4 10, 32 s/d < 16, 20 Kurang 11 40,7% 5 < 10, 32 Kurang Sekali 0 0% Jumlah ,00% Dari tabel di atas dapat dijelaskan ketrampilan bermain bolavoli peserta putra kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang sebanyak 3 siswa (11,1%) pada kategori Baik Sekali, sebanyak 3 siswa (11,1%) pada kategori baik, sebanyak 10 siswa (37%) pada kategori sedang, sebanyak 11 siswa (40,7%) pada kategori Kurang, dan sebanyak 0 siswa (0%) pada 50

68 kategori Kurang sekali. Frekuensi terbanyak pada interval 10, 32 s/d < 16, 20 yaitu kategori kurang. Untuk memperjelas deskripsi data penelitian, berikut sajian data dalam bentuk histogram keterampilan bermain bolavoli peserta putra kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. PUTRA Gambar 7. Histogram frekuensi keterampilan bermain bola voli peserta putra kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. 2. Keterampilan bermain bola voli peserta putri kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. Dari data keterampilan bermain bolavoli peserta putri kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang, diperoleh nilai maksimum sebesar 14, dan nilai minimum 51

69 sebesar 7. Rerata diperoleh 10,37, standar deviasi sebesar 2,72, median sebesar 10 dan modus sebesar 7. Pengkategorian data keterampilan bermain bolavoli peserta putri kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang dibuat berdasarkan mean dan standar deviasi. Kategori untuk skala keterampilan bermain bola voli peserta putri kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 5. Kategori Keterampilan Bermain Bolavoli Peserta putri Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli SMP N 2 Mertoyudan Keseluruhan No Interval Kategori Frekuensi Persentase 1 > 14, 46 Baik Sekali 0 0% 2 11, 74 s/d < 14, 46 Baik 3 37,5% 3 9, 01 s/d < 11, 74 Sedang 2 25% 4 6, 29 s/d < 9, 01 Kurang 3 37,5% 5 < 6, 29 Kurang Sekali 0 0% Jumlah 8 100,00% Dari tabel di atas dapat dijelaskan ketrampilan bermain bola voli peserta putri kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang sebanyak 0 siswa (0%) pada kategori Baik Sekali, sebanyak 3 siswa (37,5%) pada kategori baik, sebanyak 2 siswa (25%) pada kategori sedang, sebanyak 3 siswa (37,5%) pada kategori Kurang, dan sebanyak 0 siswa (0%) pada kategori Kurang sekali. Frekuensi terbanyak pada interval 11, 74 s/d < 14, 46 yaitu kategori baik dan interval 6, 29 s/d < 9, 01 yaitu kategori kurang. 52

70 Untuk memperjelas deskripsi data penelitian, berikut sajian data dalam bentuk histogram keterampilan bermain bolavoli peserta putri kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. PUTRI Gambar 8. Histogram frekuensi keterampilan bermain bola voli peserta putri kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. C. Pembahasan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang. Ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Mertoyudan diukur menggunakan Braddy Volleyball Tes dari Ngatman yang dimodifikasi oleh Hartoyo. 53

71 Hasil penelitian diperoleh bahwa keterampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang secara keseluruhan adalah sedang. Secara rinci diperoleh 3 siswa (8, 6%) pada kategori Baik Sekali, sebanyak 6 siswa (17,1%) pada kategori baik, sebanyak 16 siswa (45,7%) pada kategori sedang, sebanyak 8 siswa (22,9%) pada kategori Kurang, dan sebanyak 2 siswa (5,7%) pada kategori Kurang sekali. Frekuensi terbanyak pada interval 13, 90 s/d < 20, 38 yaitu kategori sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang secara keseluruhan adalah dalam kategori Sedang sebanyak 16 siswa dengan prosentase (45,7%). Hasil ketrampilan bermain bolavoli peserta putra kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang sebanyak 3 siswa (11,1%) pada kategori Baik Sekali, sebanyak 3 siswa (11,1%) pada kategori baik, sebanyak 10 siswa (37%) pada kategori sedang, sebanyak 11 siswa (40,7%) pada kategori Kurang, dan sebanyak 0 siswa (0%) pada kategori Kurang sekali. Frekuensi terbanyak pada interval 10, 32 s/d < 16, 20 yaitu kategori kurang. Hasil ketrampilan bermain bolavoli peserta putri kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang sebanyak 0 siswa (0%) pada kategori Baik Sekali, sebanyak 3 siswa (37,5%) pada kategori baik, sebanyak 2 siswa (25%) pada kategori sedang, sebanyak 54

72 3 siswa (37,5%) pada kategori Kurang, dan sebanyak 0 siswa (0%) pada kategori Kurang sekali. Frekuensi terbanyak pada interval 11, 74 s/d < 14, 46 yaitu kategori baik dan interval 6, 29 s/d < 9, 01 yaitu kategori kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang secara keseluruhan adalah dalam kategori Sedang sebanyak 16 siswa dengan prosentase (45,7%). Hasil tersebut menunjukkan ketrampilan yang dimiliki siswa berbeda-beda dan masih banyak siswa yang kurang terlatih dalam penguasaan teknik-teknik dasar olahraga bolavoli. Hal itu disebabkan tidak semua siswa memiliki minat yang tinggi pada saat melakukan kegiatan ekstrakurikuler bolavoli. Siswa yang memiliki bakat pada olahraga bolavoli dengan sendirinya akan mengembangkan bakat tersebut dengan melakukan latihan yang rutin dan mengikuti klub-klub bolavoli agar dapat berprestasi. Dengan selalu melakukan rutinitas latihan, siswa akan memiliki tingkat ketrampilan yang lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya. Fungsi dari latihan diharapkan akan mampu meningkatkan kondisi gerak yang baik dan menunjang anak mempunyai ketrampilan yang lebih baik. Sedangkan Siswa yang masuk dalam kategori baik dan sangat baik, dikarenakan mempunyai kemampuan individu yang terlatih, terutama penguasaan teknik-teknik dasar pada permainan bolavoli. Penguasaan teknik bermain bolavoli dapat diperoleh dan dikembangkan dengan rutinitas 55

73 latihan yang intensif, salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Terlepas dari faktor latihan yang dilakukan, faktor lain yang dapat memengaruhi ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler yaitu kondisi lingkungan yang mendukung. Siswa sering melakukan aktivitas olahraga bolavoli di lingkungan masyarakat tempat mereka tinggal yang akan membawa dampak baik terhadap ketrampilan bolavoli, dikarenakan siswa akan termotivasi untuk mengikuti latihan-latihan yang biasa dilakukan. Selain itu, pada anak usia tahun mempunyai karakteristik yang terbagi kedalam tiga tahap yaitu: jasmani, psikis dan sosial.. Keadaan anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan terjadi kemurungan dan fantasi yang berlebihan. Keadaan ini menyebabkan rasa tidak mampu sehingga enggan untuk bergerak. Selain itu dapat diketahui ada beberapa keburukan dari karakteristik siswa SMP antara lain: mudah gelisah, emosi kurang terkontrol, dan takut untuk gagal. Dengan kondisi seperti ini maka siswa memerlukan dorongan oleh orang yang lebih berpengalaman. Dalam hal ini peran pelatih atau guru pengampu kegiatan ekstrakurikuler dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa pada saat latihan maupun setelah kegiatan latihan. Ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang secara keseluruhan berkategori sedang, sehingga menjadi tugas pelatih atau 56

74 pengampu kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan keterampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler. Keterampilan bermain bolavoli merupakan teknik yang paling dasar, karena kunci untuk mengumpan, mengoper maupun menempatkan bola di daerah lawan dapat menggunakan teknik passing bawah, passing atas maupun seluruh bagian tubuh. Bagi siswa SMP, teknik ini menjadi modal utama dalam permainan bola voli, karena teknik ini adalah teknik yang paling dasar dan paling mudah sebelum teknik smash. Keterampilan bermain bolavoli merupakan teknik yang paling penting dalam permainan bolavoli, dimana teknik ini merupakan teknik paling dasar dan paling dominan pada permainan bolavoli. Berkenaan dengan hal itu, sangatlah penting bagi peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli untuk menguasai teknik dasar bermain bolavoli dengan baik dan benar. Dengan memiliki ketrampilan bermain bermain bolavoli yang baik, maka akan dapat melakukan permainan bolavoli dengan baik, sehingga permainan akan terlihat indah dan tidak asal melewati net. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan pelatih ataupun pengampu kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP N 2 Mertoyudan lebih meningkatkan lagi keterampilan bermain bolavoli siswa-siswanya dengan memodifikasi fasilitas yang ada, menggunakan metode yang menarik, dan lain sebagainya yang dapat membuat siswa senang dan bersemangat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli, sehingga keterampilan bermain 57

75 bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan akan meningkat. 58

76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler Bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan adalah dalam kategori sedang. Secara rinci, terdapat sebanyak 3 siswa (8, 6%) yang masuk pada kategori Baik Sekali, sebanyak 6 siswa (17,1%) pada kategori baik, sebanyak 16 siswa (45,7%) pada kategori sedang, sebanyak 8 siswa (22,9%) pada kategori Kurang, dan sebanyak 2 siswa (5,7%) pada kategori Kurang sekali. Frekuensi terbanyak pada interval 13, 90 s/d < 20, 38 yaitu kategori sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan Kabupaten Magelang secara keseluruhan adalah dalam kategori Sedang sebanyak 16 siswa dengan prosentase (45,7%). B. Implikasi Hasil penelitian ini merupakan masukan yang bermanfaat bagi para pelatih maupun pengampu kegiatan ekstrakurikuler bolavoli yaitu: 1. Sebagai bahan kajian untuk lebih memahami tentang pentingnya keterampilan bermain bolavoli. Dengan diketahuinya keterampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan diharapkan menjadi pertimbangan pelatih maupun pengampu kegiatan ekstrakurikuler bolavoli agar 59

77 meningkatkan keterampilan bermain bolavoli siswa-siswanya guna menunjang keterampilan bermain bolavoli. Dengan demikian, siswa kan dapat bermain bolavoli dengan baik. 2. Braddy volleyball test dapat dijadikan tes untuk mengukur keterampilan bermain bolavoli, dan menjadi tolak ukur dalam mencari bibit olahraga bolavoli. C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pembatasan masalah agar penelitian yang dilakukan lebih fokus. Namun demikian dalam pelaksanaan di lapangan masih ada kekurangan atau keterbatasan, antara lain: 1. Sebelum terlaksananya pengambilan data peneliti tidak memperhatikan kondisi fisik subyek penelitian. Hal itu dikarenakan peneliti tidak mampu untuk mengontrol aktivitas yang dilakukan subyek sebelum pengambilan data. 2. Pada pengambilan data hanya dilakukan sekali tes. Hal ini dikarenakan agar data yang diperoleh benar-benar data keterampilan asli dari siswa, dan tidak ada kesempatan untuk memperbaikinya. D. Saran-saran Sehubungan dengan hasil dari penelitian ketrampilan bermain bolavoli peserta kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 Mertoyudan, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi pelatih maupun guru pengampu ekstrakurikuler bolavoli, dapat dijadikan masukan dan evaluasi bagi pelatih maupun guru pengampu 60

78 kegiatan ekstrakurikuler bolavoli terhadap proses latihan maupun metode yang paling baik digunakan dalam latihan untuk dapat meningkatkan ketrampilan bermain bolavoli peserta ekstrakurikuler. 2. Bagi peserta kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Mertoyudan, agar meningkatkan keterampilan bermain bolavoli, karena keterampilan ini merupakan keterampilan yang paling dasar dalam permainan bolavoli. 3. Bagi peneliti yang akan datang hendaknya mengadakan penelitian lanjut tentang permainan bolavoli, dengan mengungkap variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. 61

79 DAFTAR PUSTAKA Aip Syarifudin dan Muhadi. (1992/ 1993). Pendidikan Jasmani dan kesehatan. Jakarta: Depdikbud Amung Ma mun dan Yudha M Saputra. (2000). Perkembangan dan Belajar Gerak. Depdikbud. Dirjen Dikdasmen. Bag. Proyek Penataran Guru SLTP Anas Sudijono. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Arma Abdoellah. (1981). Penguasaan Keterampilan Gerak. Jakarta: Depdikbud. Barbara L Viera. (2000). Bolavoli Tingkat Pemula. Jakarta. PT Raja Grafindo P Beverly L Seidel. (1975). Sports Skills. America: WM.C. Brown Company Publishers Bonnie Robinson. (1997). Bola Voli Bimbingan Petunjuk dan Teknik Bermain. Semarang: Dhara Prize. B. Suryobroto. (1990). Tata Laksana Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta Dieter Beutelstahl. (1986). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: Pionir Jaya Frances Schaafsma and Ann Heck. (1971). Volleyball for Coaches and Teachers. California: WM.C. Brown Company Publishers Hartoyo. (2010). Tingkat Ketrampilan Dasar Bermain Bolavoli Siswa Putra Kelas VIII di SMP N 2 Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY Mardalis. (2008). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. M. Husni Thamrin. (2006). Peranan Pendididkan Jasmani Dalam Pembangunan Nasional. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. Yogyakart: FIK UNY. (Volume 3, nomor 3,November 2006). Hal 1-8. Muhajir. (2003). Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sma kelas X. Jakarta: Erlangga Muhammad Muhyi Faruq. (2009). Meningkatkan Kebugaran jasmani melalui Permainan dan Olahraga Bolavoli. Surabaya: PT Gramedia Widiasarana Indonesia M. Yunus. (1992). Olahraga Pilihan Bolavoli. Jakarta: Depdikbud Ngatman. (2001). Petunjuk Praktikum Tes dan Pengukuran. Yogyakarta: FIK UNY. 62

80 Nuril Ahmadi. (2007). Panduan Olahraga Bola Voli. Surakarta: Era Pustaka Utama Richard H.Cox. (1980). Teaching Volleyball. America: Burgess Publishing Company Rita Eka Izzaty dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press Roji. (1989). Pendidikan Jasmani 1. Klaten: PT Intan Pariwara Rusli Lutan. (1988). Belajar Ketrampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Depdikbud. Dirjendikti Saifudin Azwar. (1998). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Sarlito Wirawan Santoso. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sue Gozansky. (1983). Championship Volleyball Techniques and Drills. America: Parker Publishing Company Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi. Bandung: Alfabeta Suhadi. (2004). Pengaruh Pembelajaran Bola Voli Suhadi. Yogyakarta: FIK UNY. Suharno HP. (1979). Dasar-Dasar Permainan Bolavoli. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. (1980). Metodik melatih bermain bolavoli. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta Suharsimi Arikunto. (1992). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. (2002). Sukintaka. (1992). Teori bermain. Depdikbud. Dirjendikti. PPTK Sutrisno Hadi. (2000), Statistik I. Yogyakarta: Andi Offset W. Gulo. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Yanuar Kiram. (1992). Belajar Motorik. Zainal Surata. (2011). Kecakapan Bermain Bolavoli Siswa Kelas VII SMP N 1 Girimulyo Kulonprogo. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY 63

81 Lampiran 1. Lembar Pengesahan 64

82 Lampiran 2. Surat izin penelitian dari Fakultas 65

83 Lampiran 3. Surat izin penelitian dari Gubernur DIY 66

84 Lampiran 4. Surat izin penelitian dari Gubernur Jateng 67

85 68

86 Lampiran 5. Surat izin penelitian dari Kantor Kesbangpol Kab. Magelang 69

87 Lampiran 6. Surat izin penelitian dari BPMPPT Kab. Magelang 70

88 Lampiran 7. Surat izin penelitian dari SMP N 2 Mertoyudan 71

89 Lampiran 8. Surat Keterangan Kalibrasi 72

90 73

91 Lampiran 9. Instrument Penelitian Instrumen Penelitian Test Brady Volley Ball (brady,1945) Tes ini disusun untuk siswa SMP putra yang sudah dimodifikasi dengan rangkaian tes sebagai berikut: Memantulkan bola ketembok selama 1 menit dengan passing atas maupun bawah, dengan sasaran garis batas 260 cm dan lebar 150 cm satuan pengukurannya banyak melakukan passing bawah maupun passing atas selama 1 menit. Alat-alat yang digunakan dalam braddy volley ball test antara lain: dua buah bola voli, stopwatch, blangko dan alat tulis, dan perkakasnya tembok sasaran. 152 cm 260cm lantai Gambar 9. Target sasaran Brady Volley ball test dari Ngatman yang dimodifikasi Hartoyo 74

92 Lampiran 9 (lanjutan) Cara pelakasanaan a. Sesaat setelah nama Testi dipanggil oleh testor. Testi berdiri menghadap sasaran dengan bola voli ditangan. b. Setelah aba-aba, testy mulai melempar bola ketembok. c. Bola yang memantul dari tembok dipukul atau divoli ke daerah sasaran menggunakan passing atas maupun bawah. d. Apabila bola lucas, bola dapat dipegang lalu mulai dengan melempar bola ketembok untuk pukulan/divoli sampai waktu habis. Penilaian: a. Setiap bola yang memantul ketembok, lalu dipukul/divoli syah sesuai dengan peraturan permainan dan bola tersebut masuk kedaerah sasaran serta mengenai garis batas daerah diberi skor 1. b. Sekors tes adalah jumlah selama 60 detik. c. Tes Brady hanya diberikan satu kali kesempatan. d. Bola yang dilempar pertama kali ketembok tidak diberi skors. 75

93 Lampiran 10. Nama Responden Tabel 6. Nama responden NO. NAMA 1. Aji Saputro 2. Heru Widodo 3. Ahmad Dede Ap 4. Chrisna Bagus P 5. Listianto Adi 6. Klemens Dandi Pp 7. M. Aziz 8. M. Khakimudin 9. Nuryanto Adi W 10. Yosie Andhika H 11. M. Arifin 12. Firmanda Danang K 13. Hendra Taufik P 14. Freddy 15. Wahyuning 16. Bayu 17. M. Akhsin 18. M. Asep 19. Yusuf Yudha S 20. Rony. Nugroho 21. Ade 22. Muhammad Yusril A 23. Andrian Rizky A.M 24. Nur Arifin 25. Wahyu Adi N 26. Yasin 27. M. Shodiq 28. Rizmadani Ayu 29. Dayinta Silvia 30. Laela 31. Ndaru Wulandaru 32. Ria 33. Dwi Solikhah 34. Sonia 35. Eva Cintya 76

94 Lampiran 11. Data Penelitian Tabel 7. Data Penelitian NO. NAMA SKOR KATEGORI 1. Aji Saputro 16 Sedang 2. Heru Widodo 23 Baik 3. Ahmad Dede Ap 18 Sedang 4. Chrisna Bagus P 12 Kurang 5. Listianto Adi 14 Sedang 6. Klemens Dandi Pp 16 Sedang 7. M. Aziz 18 Sedang 8. M. Khakimudin 30 Baik Sekali 9. Nuryanto Adi W 15 Sedang 10. Yosie Andhika H 21 Baik 11. M. Arifin 11 Kurang 12. Firmanda Danang K 19 Sedang 13. Hendra Taufik P 37 Baik Sekali 14. Freddy 26 Baik 15. Wahyuning 17 Sedang 16. Bayu 16 Sedang 17. M. Akhsin 15 Sedang 18. M. Asep 15 Sedang 19. Yusuf Yudha S 28 Baik Sekali 20. Rony. Nugroho 22 Baik 21. Ade 12 Kurang 22. Muhammad Yusril A 16 Sedang 23. Andrian Rizky A.M 18 Sedang 24. Nur Arifin 19 Sedang 25. Wahyu Adi N 19 Sedang 26. Yasin 21 Baik 27. M. Shodiq 23 Baik 28. Rizmadani Ayu 10 Kurang 29. Dayinta Silvia 13 Kurang 30. Laela 14 Sedang 31. Ndaru Wulandaru 7 Kurang Sekali 32. Ria 13 Kurang 33. Dwi Solikhah 10 Kurang 34. Sonia 9 Kurang 35. Eva Cintya 7 Kurang Sekali 77

95 Lampiran 12. Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov) Hipotesis: H o H a :Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal. : Terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal. Dasar Pengambilan keputusan: : Probabilitas Sig. > 0.05, maka H o diterima. Berarti tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal. : Probabilitas Sig. < 0.05, maka H o ditolak. Berarti terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal. NPar Tests Descriptive Statistics Skor Braddy N Mean Std. Dev Min Max 25th Percentiles 50th (Median) 75th

96 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Skor Braddy N 35 Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.130 Positive.130 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.770 Asymp. Sig. (2-tailed).594 a. Test distribution is Normal. Penjelasan: Skor nilai.sig = > 0.05, maka H o diterima. Berarti tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal. Dengan kata lain distribusi skor Braddy berdistribusi normal. 79

97 Lampiran 13. Frekuensi Data Penelitian Total Frequencies Ketrampilan Bermain Bolavoli Total Statistics N Valid 35 Missing 0 Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum 7.00 Maximum Sum

98 Tabel 8. Frekuensi Total Ketrampilan (Total) Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

99 Lampiran 14. Pengkategorian Total NORMA KATEGORISASI KETRAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI (TOTAL) MEAN = 17, 1429 STANDAR DEVIASI = NORMA PENILAIAN Tabel 9. Norma Kategorisasi Total No. Rentangan Norma Kategori 1. > M + 1, 5 SD Baik Sekali 2. M + 0,5 SD s/d < M +1,5 SD Baik 3. M - 0,5 SD s/d < M + 0,5 SD Sedang 4. M - 1,5 SD s/d < M - 0,5 SD Kurang 5. < M 1,5 SD Kurang Sekali No. Rentangan Norma Kategori 1. > 26, 86 Baik Sekali 2. 20, 38 s/d < 26, 86 Baik 3. 13, 90 s/d < 20, 38 Sedang 4. 7, 42 s/d < 13, 90 Kurang 5. < 7, 42 Kurang Sekali 82

100 Lampiran 15. Frekuensi Kategori Total Tabel 10. Frekuensi Kategori Total Statistics N Valid 35 Missing 0 Ketrampilan Bermain Bolavoli Total Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Baik Sekali Baik Sedang Kurang Kurang Sekali Total

101 Gambar 10. Histogram Ketrampilan bolavoli total Histogram Hasil Penelitian Ketrampilan Bermain Bolavoli (Total) Lampiran 16. Frekuensi data penelitian Putra Frequencies Statistics Ketrampilan Bermain Bolavoli Putra N Valid 27 Missing 0 Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum

102 Tabel 11. Frekuensi Putra Ketrampilan Putra Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

103 Lampiran 17. Pengkategorian Putra NORMA KATEGORISASI KETRAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI (Putra) MEAN = STANDAR DEVIASI = NORMA PENILAIAN Tabel 12. Norma kategorisasi putra No. Rentangan Norma Kategori 1. > M + 1, 5 SD Baik Sekali 2. M + 0,5 SD s/d < M +1,5 SD Baik 3. M - 0,5 SD s/d < M + 0,5 SD Sedang 4. M - 1,5 SD s/d < M - 0,5 SD Kurang 5. < M 1,5 SD Kurang Sekali No. Rentangan Norma Kategori 1. > 27, 98 Baik Sekali 2. 22, 09 s/d < 27, 98 Baik 3. 16, 20 s/d < 22, 09 Sedang 4. 10, 32 s/d < 16, 20 Kurang 5. < Kurang Sekali 86

104 Lampiran 18. Frekuensi Kategori Putra Tabel 13. Frekuensi Kategori Putra Statistics N Valid 27 Missing 0 Ketrampilan Bermain Bolavoli Putra Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Baik Sekali Baik Sedang Kurang Total Gambar 11. Histogram ketrampilan bolavoli putra Histogram Hasil Penelitian Ketrampilan Bermain Bolavoli (Putra) 87

105 Lampiran 19. Frekuensi Data Penelitian putri Frequencies Statistics Ketrampilan bermain bolavoli putri N Valid 8 Missing 0 Mean Median Mode 7.00 a Std. Deviation Variance Range 7.00 Minimum 7.00 Maximum Sum Tabel 14. Frekuensi Putri Ketrampilan Putri Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

106 Lampiran 20. Pengkategorian Putri NORMA KATEGORISASI KETRAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI (Putri) MEAN = STANDAR DEVIASI = NORMA PENILAIAN Tabel 15. Norma Kategorisasi Putri No. Rentangan Norma Kategori 1. > M + 1, 5 SD Baik Sekali 2. M + 0,5 SD s/d < M +1,5 SD Baik 3. M - 0,5 SD s/d < M + 0,5 SD Sedang 4. M - 1,5 SD s/d < M - 0,5 SD Kurang 5. < M 1,5 SD Kurang Sekali No. Rentangan Norma Kategori 1. > 14, 46 Baik Sekali 2. 11, 74 s/d < 14, 46 Baik 3. 9, 01 s/d < 11, 74 Sedang 4. 6, 29 s/d < 9, 01 Kurang 5. < 6, 29 Kurang Sekali 89

107 Lampiran 21. Frekuensi Kategori Putri Tabel 16. Frekuensi Kategori Putri Statistics N Valid 8 Missing 0 Ketrampilan Bermain Bolavoli Putri Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Baik Sedang Kurang Total Gambar 12. Histogram ketrampilan bolavoli putri Histogram Hasil Penelitian Ketrampilan Bermain Bolavoli (Putri). 90

108 Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian Gambar 13. Dokumentasi Penelitian Gambar Pembuatan Instrumen Gambar Instrument Penelitian 91

109 Gambar Persiapan dan Pemanasan Gambar Penjelasan Pelaksanaan tes 92

110 Gambar Penjelasan Pelaksanaan Tes Gambar Pelaksanaan Tes 93

111 Gambar Pelaksanaan Tes Gambar Pelaksanaan Tes 94

112 Gambar Pelaksanaan Tes Gambar Penilaian 95

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi teori 1. Pengertian Keterampilan Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam suatu tujuan dengan efisien dan efektif. Semakin tinggi kemampuan seseorang

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani dan direncanakan secara sistimatis dan bertujuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUA PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUA PUSTAKA A. Deskriptif Teori BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUA PUSTAKA 1. Pengertian Permainan Bolavoli Permainan bolavoli adalah permainan beregu yang menuntut adanya kerjasama dan saling pengertian dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. sampai pada ketinggian 243 cm dari bawah ( kusus anak laki-laki ), untuk

BAB II KAJIAN TEORI. sampai pada ketinggian 243 cm dari bawah ( kusus anak laki-laki ), untuk BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolavoli Bolavoli diciptakan oleh William C. Morgan L.A yaitu seorang guru pendidikan jasmani Young Man Christian s Association (YMCA) di Amerika

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan permainan beregu yang terdiri dari dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga permainan bolavoli pada awalnya diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli merupakan salah satu olahraga yang populer di Indonesia selain sepak bola. Bola voli adalah olahraga permainan yang ditemukan oleh William G. Morgan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli adalah salah satu olahraga permainan yang menggunakan bola dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam orang. Olahraga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, tetapi bermain itu bukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, tetapi bermain itu bukan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Bermain Bola Pantul Bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan. Bermain dapat menimbulkan rasa senang jika dilakukan dengan sungguh-sungguh. Menurut Sukintaka

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLAVOLI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMP N 1 MINGGIR SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLAVOLI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMP N 1 MINGGIR SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLAVOLI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMP N 1 MINGGIR SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

KECAKAPAN PASSING BOLA VOLI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI MINI SD NEGERI 2 KEDUNGWULUH KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH SKRIPSI

KECAKAPAN PASSING BOLA VOLI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI MINI SD NEGERI 2 KEDUNGWULUH KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH SKRIPSI KECAKAPAN PASSING BOLA VOLI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI MINI SD NEGERI 2 KEDUNGWULUH KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Dan Pembelajaran Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang membutuhkan teknik, strategi, dan kemampuan individu pemain, karena cabang olahraga ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar melalui permainan sepak bola Permainan bola besar melalui permainan bola voli Permainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli dalam perkembangannya semakin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat, gejala ini terjadi karena permainan bola voli merupakan olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Bola Voli Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Muh Badawi Anwar

SKRIPSI. Oleh: Muh Badawi Anwar HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS ATAS PESERTA EKSTRAKULIKULER BOLA VOLI SMK N 1 PURWOSARI GUNUNG KIDUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN SERVIS BAWAH DAN PASSING

TINGKAT KETERAMPILAN SERVIS BAWAH DAN PASSING TINGKAT KETERAMPILAN SERVIS BAWAH DAN PASSING BAWAH BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SD NEGERI CATURTUNGGAL 7 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Permainan Bola Voli Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu William G. Morgan yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga menjadi kebutuhan hidup masyarakat sekarang ini. Pekerjaan menuntut kondisi fisik yang prima sehingga perlu dijaga dengan aktivitas olahraga. Untuk

Lebih terperinci

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW BAHAN AJAR MATA KULIAH OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW Oleh Drs. H. M. Husni Thamrin, M.Pd Disampaikan untuk memenuhi tugas mandiri dalam rangka Pelatihan APPLIED APPROACH (AA) Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh: Alfianto Ari Nugroho

SKRIPSI. Disusun Oleh: Alfianto Ari Nugroho HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BOLABASKET SISWA SMP NEGERI 2 PIYUNGAN KABUPATEN BANTUL YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET SKRIPSI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP Negeri Mungkid Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Pokok Bahasan : Passing bawah bola volli Kelas/Semester : VII / Alokasi

Lebih terperinci

ATAS DAN SERVIS ATAS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN BOLAVOLI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLISMP NEGERI 1 KARANGKOBAR TAHUN

ATAS DAN SERVIS ATAS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN BOLAVOLI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLISMP NEGERI 1 KARANGKOBAR TAHUN SUMBANGAN PASSING BAWAH, PASSING ATAS DAN SERVIS ATAS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN BOLAVOLI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLISMP NEGERI 1 KARANGKOBAR TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Menurut Yanuar Kiram

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Menurut Yanuar Kiram BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Keterampilan Keterampilan merupakan kemampuan yang penting didalam kehidupan sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Menurut Yanuar Kiram (1992:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA. Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu. kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA. Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu. kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. 14 BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA A. Kerangka Teori 1. Pengertian Implementasi a. Pengertian implementasi Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan

Lebih terperinci

BAGI BANTUL SKRIPSI FAKULTAS

BAGI BANTUL SKRIPSI FAKULTAS KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA BAGI SISWA YANG MENGIKUTII EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 SRANDAKAN BANTUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Wahyu Iswantara NIM

SKRIPSI. Oleh: Wahyu Iswantara NIM PENINGKATAN PEMBELAJARAN SERVIS ATAS PERMAINAN BOLAVOLI MINI MELALUI PENDEKATAN PAKEM SISWA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 2 KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Siti Aminah NIM

SKRIPSI. Oleh: Siti Aminah NIM HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 40 METER, DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS V SD NEGERI KRANDEGAN, KECAMATAN BAYAN, KABUPATEN PURWOREJO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V DI SD NEGERI SONOREJO KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V DI SD NEGERI SONOREJO KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V DI SD NEGERI SONOREJO KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang efektif bila dilakukan secara berulang-ulang maka keterampilan baru

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang efektif bila dilakukan secara berulang-ulang maka keterampilan baru BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Kemampuan Seseorang dikatakan terampil apabila kegiatan yang dilakukan ditandai oleh kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu dengan kualitas yang tinggi

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW SISWA SD NEGERI PLAOSAN YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW SISWA SD NEGERI PLAOSAN YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW SISWA SD NEGERI PLAOSAN YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Menenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1895, William C. Morgan, seorang direktur YMCA di Holyke, Massachusetts, menemukan sebuah permainan yang bernama mintonette. Permainan aslinya dahulu

Lebih terperinci

Alat permainan. 1. Lapangan permainan

Alat permainan. 1. Lapangan permainan Bola voli Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masingmasing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masingmasing grup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga bola voli di Magelang saat ini belum maksimal. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah diikuti belum

Lebih terperinci

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran. I. Penilaian 1. Instrumen Penilaian sikap Indikator : 1.2.1 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolavoli Bolavoli adalah sebuah olimpiade tim olahraga di mana dua tim yang terdiri dari enam pemain yang dipisahkan oleh jaring/net. Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting bagi manusia, kemajuan dan peradaban manusia dari zaman dahulu hingga sekarang mengalami kemajuan yang pesat karena manusia sebagai

Lebih terperinci

PERSETUJUAN. Siswa Kelas Khusus Olahraga Sepakbola di Sekolah Menengah Pertama

PERSETUJUAN. Siswa Kelas Khusus Olahraga Sepakbola di Sekolah Menengah Pertama PERSETUJUAN Skripsi dengan judul Status Kondisi Fisik dan Keterampilan Bermain Sepakbola Siswa Kelas Khusus Olahraga Sepakbola di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Yogyakarta. ini telah disetujui oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih terampil (http://hakikatketerampilan.blogspot.com/).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih terampil (http://hakikatketerampilan.blogspot.com/). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Keterampilan Pada hakikatnya keterampilan adalah suatu ilmu yang diberikan kepada manusia, kemampuan manusia dalam mengembangkan keterampilan yang dipunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Permainan Bola Voli adalah salah satu olahraga permainan yang di suakai oleh masyarakat. Permainan Bola Voli digemari oleh berbagai tingkatan usia mulai dari

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini permainan bola voli sudah berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua kalangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi anak yang beriman, cerdas, disiplin, terampil, bertanggung jawab serta sehat

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan Kapada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI BELAJAR PENJAS SISWA KELAS IV

HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI BELAJAR PENJAS SISWA KELAS IV HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI BELAJAR PENJAS SISWA KELAS IV dan V SD NEGERI PASARANOM KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu yang disukai dan digemari setiap orang. Karena permainan bolavoli termasuk olahraga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli adalah permainan yang unik dan kompleks yang tidah mudah dilakukan oleh setiap

Lebih terperinci

dari bawah (khusus putra) dan anak putri kurang lebih 224 (Bonnie

dari bawah (khusus putra) dan anak putri kurang lebih 224 (Bonnie BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakekat Bolavoli a. Pengertian Bolavoli Permainan bolavoli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895, ia adalah seorang Pembina pendidikan jasmani pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dengan landasan bola pada lapangan tim lain. Bola voli dapat juga sebagai gaya

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dengan landasan bola pada lapangan tim lain. Bola voli dapat juga sebagai gaya BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Teoretis 1. Bola Voli Bola voli adalah sebuah olahraga di mana dua tim yang terdiri dari enam pemain yang dipisahkan oleh jaring/net. Setiap tim

Lebih terperinci

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V, VI SEKOLAH DASAR NEGERI MEJING I CANDIMULYO MAGELANG

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V, VI SEKOLAH DASAR NEGERI MEJING I CANDIMULYO MAGELANG TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V, VI SEKOLAH DASAR NEGERI MEJING I CANDIMULYO MAGELANG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Oleh: Nanang Rohmanto NIM

Oleh: Nanang Rohmanto NIM HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN KETERAMPILAN DASAR BOLAVOLI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula. BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode Jigsaw Secara umum metode merupakan suatu cara untuk melangsungkan proses belajar mengajar sehingga tujuan dapat dicapai. Metode

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Permainan Bola Voli Permainan bola voli adalah suatu jenis olah raga permainan. Permainan ini dimainkan oleh dua regu yang saling berhadapan yang masing-masing

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PURING KABUPATEN KEBUMEN, JAWA TENGAH SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PURING KABUPATEN KEBUMEN, JAWA TENGAH SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PURING KABUPATEN KEBUMEN, JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan Bola Voli adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim yang saling berlawanan di dalam sebuah lapangan dan dibatasi oleh net antara tim. Permainan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,

Lebih terperinci

Motto. 1. Inna solati wanusuki wamahyaya wamamati lil lahi robbil alamiin.

Motto. 1. Inna solati wanusuki wamahyaya wamamati lil lahi robbil alamiin. ii iii iv Motto 1. Inna solati wanusuki wamahyaya wamamati lil lahi robbil alamiin. (sesungguhnya, solatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah karna Tuhan semesta alam). 2. Bagaimanapun diri kita di

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN SERVIS ATAS DAN SERVIS BAWAH PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP N 2 SALAMAN MAGELANG SKRIPSI

PERBEDAAN KETEPATAN SERVIS ATAS DAN SERVIS BAWAH PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP N 2 SALAMAN MAGELANG SKRIPSI PERBEDAAN KETEPATAN SERVIS ATAS DAN SERVIS BAWAH PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP N 2 SALAMAN MAGELANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang selalu melakukan aktifitas jasmani, aktifitas itu berupa gerak yang membutuhkan keaktifan setiap anggota badan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan jaman yang semakin maju, menyebabkan pola pendidikan dituntut untuk lebih baik dan berkembang. Berbagai macam upaya dilakukan pemerintah agar mutu pendidikan

Lebih terperinci

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik. I. Penilaian 1. Instrumen Penilaian sikap Indikator : 1.2.1 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab.

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT TINGGI DENGAN ALAT BANTU KARET PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI KEJI I, KECAMATAN MUNTILAN, KABUPATEN MAGELANG

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT TINGGI DENGAN ALAT BANTU KARET PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI KEJI I, KECAMATAN MUNTILAN, KABUPATEN MAGELANG UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT TINGGI DENGAN ALAT BANTU KARET PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI KEJI I, KECAMATAN MUNTILAN, KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa dapat belajar. Menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa dapat belajar. Menurut BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN PUSTAKA 1. Hakikat Pembelajaran a. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran sesungguhnya memberikan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberikan pelayanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M. HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG Feby Elra Perdima, M.Pd Correspondence: Universitas Dehasen Bengkulu, Bengkulu, Indonesia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud, 1993: 1).

di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud, 1993: 1). 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran terdiri dari proses mengajar dan belajar, di mana mengajar dan belajar merupakan suatu proses yang saling berkaitan. Menurut

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Permainan Bola Voli Permainan bola voli diciptakan pada tahun 1895 oleh William G. Morgan dari Amerika Serikat. Pada mulanya permainan ini bernama Mintonette,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Pujo Santoso NIM

SKRIPSI. Oleh Pujo Santoso NIM HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN, DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SDN 4 KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 MINGGIR KABUPATEN SLEMAN

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 MINGGIR KABUPATEN SLEMAN IDENTIFIKASI KEMAMPUAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 MINGGIR KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas NegeriYogyakarta untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI Oleh TRI AGUNG BAGUS K K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA OKTOBER 2015.

SKRIPSI Oleh TRI AGUNG BAGUS K K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA OKTOBER 2015. 1 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS XI MM 2 SMK NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh TRI AGUNG BAGUS K K5610079 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING

PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS BOLA VOLI PESERTA EKSTRAKULIKULER SISWA KELAS VII SMP N 3 PAKIS MAGELANG TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh lantai (volleying)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh lantai (volleying) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritik 1. Hakekat Permainan Bolavoli Permainan bolavoli mempunyai ciri dapat dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh lantai (volleying) Barbara

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK NEGERI 1 JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK NEGERI 1 JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK NEGERI 1 JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bola di udara bolak-balik di atas jaring/net,dengam maksud menjatuhkan bola di

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bola di udara bolak-balik di atas jaring/net,dengam maksud menjatuhkan bola di 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan suatu cabang olahraga berbentuk memvoli bola di udara bolak-balik di atas

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA BOLA GANTUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWAKELAS X B SMA NEGERI 1 NANGA PINOH

PENERAPAN MEDIA BOLA GANTUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWAKELAS X B SMA NEGERI 1 NANGA PINOH PENERAPAN MEDIA BOLA GANTUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWAKELAS X B SMA NEGERI 1 NANGA PINOH Zuhermandi 1, Rachmat Saputra 2, Wakidi 3 1 Mahasiswa Lulusan Program

Lebih terperinci

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43 Bola voli merupakan olah raga permainan dimana sekelompok orang yang tergabung dalam sebuah tim bekerja sama bersaing melawan tim musuh untuk merebut sebuah poin. Untuk itu, kita coba ngulik fungsi para

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk meningkatkan kualitas manusia dalam kesegaran jasmani maupun untuk mencapai prestasi. Dalam

Lebih terperinci

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Passing Bawah RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP : SMP Negeri 1 Puring Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Lebih terperinci

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016 KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016 *Rahmat Ikbar, Saifuddin, Bustamam, Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI,TINGGI RAIHAN, DAN POWEROTO-OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN OPENSMASH

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI,TINGGI RAIHAN, DAN POWEROTO-OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN OPENSMASH HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI,TINGGI RAIHAN, DAN POWEROTO-OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN OPENSMASHSISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLIDI SMP NEGERI 2WONOTUNGAL BATANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Memenuhi Gelar

SKRIPSI. Memenuhi Gelar HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, DAN KECEPATAN LARI, DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTERA KELAS IV DAN V SDN TANGKISANN MREBET PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN JUMP SHOOT

KEEFEKTIFAN JUMP SHOOT KEEFEKTIFAN JUMP SHOOT POSISI 0 0 DARI SISI KANAN DAN SISI KIRI RING BASKET PADA JARAK 4,572 METER PADA SISWA PUTRA ANGGOTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET SMA NEGERI 2 WATES SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Anwar Ansori

SKRIPSI. Oleh : Anwar Ansori HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GEMBONG KECAMATAN BOJONGSARIKABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Bulutangkis Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang tumbuh dan berkembang pesat mampu mengharumkan bangsa dan negara Indonesia

Lebih terperinci

KABUPAT PELAJARAN SKRIPSI

KABUPAT PELAJARAN SKRIPSI PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI MELALUI BERMAIN SIRKUIT 8 POS SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAHH DASAR NEGERII PURWODADI KECAMATANN TEGALREJO KABUPAT TEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS A. KAJIAN TEORITIS 1. Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli sering kita lihat di layar televisi maupun di sekitar lingkungan. Permainan beregu ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak 7 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Hakikat Bola Voli Permainan bola voli merupakan permainan yang menyenangkan. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani 1. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani memiliki banyak pengertian, seperti yang tertuang dalam UU No.4 tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016 MUHAMMAD SYALEH,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK Devi Catur Winata Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan

Lebih terperinci

STATUS GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 01 REJASARI KECAMATAN PURWOKERTO BARAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 SKRIPSI

STATUS GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 01 REJASARI KECAMATAN PURWOKERTO BARAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 SKRIPSI STATUS GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 01 REJASARI KECAMATAN PURWOKERTO BARAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci