BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kalsium oksalat (CaC 2 O 4 ) dan kalsium karbonat (CaCO 3 ) adalah bahan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kalsium oksalat (CaC 2 O 4 ) dan kalsium karbonat (CaCO 3 ) adalah bahan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalsium oksalat (CaC 2 O 4 ) dan kalsium karbonat (CaCO 3 ) adalah bahan pembentuk batu saluran kemih atau batu ginjal. Kalsium oksalat dan kalsium karbonat adalah senyawa yang sukar larut dalam air dapat dihasilkan akibat terhambatnya pengeluaran air seni. Ketika genangan air seni berada di kandung kemih atau ginjal dalam waktu lama dapat menimbulkan pengkristalan dari zat yang terlarut di dalamnya. Jika kondisi ini ini dibiarkan maka batu-batu itu akan semakin besar dan dalam kondisi seperti itu masalah akan semakin sulit ditangani (Permadi, 2006). Oksalat pada umumnya membentuk kristal dengan kalsium. Oksalat dalam air kemih berasal dari dalam tubuh (endogen), dan juga berasal dari makanan yang kita makan serta hasil metabolisme vitamin C. Membatasi konsumsi masukan kalsium berarti mengurangi makanan yang mengandung kalsium tinggi (Cahanar dan Suhanda, 2006). Kalsium karbonat juga berasal dari makanan yang kita makan mengandung kadar kalsium karbonat terlalu tinggi sehingga mendekam di ginjal. Tanpa penanganan yang baik, dapat menjadi berbahaya karena akan berlanjut menjadi penyakit gagal ginjal. Secara medis, penyakit ini biasanya ditangani dengan cara mengonsumsi obat, operasi, penembakan sinar laser atau gelombang kejut. Penentuan cara yang hendak dipilih tentu saja sangat tergantung dari kondisi pasien (Anonim, 2009). 1

2 Dewasa ini minat masyarakat untuk memanfaatkan kembali kekayaan alam, yaitu tumbuh-tumbuhan sebagai ramuan obat tradisional seperti telah lama dilakukan nenek moyang pada zaman lampau, semakin meluas. Para ahli terusmenerus melakukan pengujian terhadap sejumlah tumbuhan tertentu yang tertentu yang berkhasiat untuk pengobatan, baik di dalam maupun di luar negeri. Kelebihan dari pengobatan dengan menggunakan ramuan tumbuhan secara tradisional tersebut adalah tidak adanya efek samping yang ditimbulkan seperti yang sering terjadi pada pengobatan kimiawi (Thomas, 1992). Tempuyung (Sonchus arvensis L.) merupakan tanaman yang berkhasiat sebagai peluruh batu ginjal dan dan pelancar air seni (diuretik). Tanaman ini termasuk mudah ditemukan di sekitar kita. Tanaman yang tergolong mudah tumbuh ini dapat tumbuh liar di antara puing-puing bangunan, di tembok, atau di pinggir jalan. Selain itu tempuyung dapat hidup di tempat yang sedikit terbuka atau terlindung. Selain tumbuh liar tempuyung dapat ditanam menjadi tanaman pekarangan (Winarto dan Karyasari, 2004). Kandungan kalium dalam daun tempuyung cukup tinggi. Kalium akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal. Endapan batu ginjal akhirnya larut dan membentuk senyawa garam kalium yang lebih mudah larut dalam air. Sehingga batu ginjal itu akan terlarut secara perlahan-lahan dan ikut keluar bersama urin (Winarto dan Karyasari, 2004). Kelarutan kalsium oksalat dan kalsium karbonat pada infusa daun tempuyung segar dan kapsul ekstrak daun tempuyung dapat diketahui dengan mengukur kadar kalsium awal dan setelah dimasukkan kedua jenis batu kalsium 2

3 tersebut dan diinkubasi, lalu dihitung kalsium terlarutnya secara spektrofotometri serapan atom. Kalium sebagai faktor yang dapat melarutkan kalsium oksalat dan kalsium karbonat dalam sediaan infusa dan kapsul juga diukur kadarnya secara spektrofotometri serapan atom. Berbagai literatur telah mencantumkan beberapa metode untuk analisis kadar kalsium dan kalium, kalsium dapat ditentukan dengan gravimetri, kompleksometri, spektrofotometri visible dan spektrofotometri serapan atom. Sedangkan kalium dapat ditentukan dengan metode gravimetri dan spektrofotometri serapan atom. Pada penelitian ini digunakan spektrofotometri serapan atom karena memiliki keuntungan antara lain kecepatan analisisnya, ketelitiannya dan dapat menentukan konsentrasi dalam jumlah yang sangat kecil dan spesifik untuk setiap unsur tanpa diperlukan pemisahan (Khopkar, 1990). Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti kelarutan komponen kalsium oksalat dan kalsium karbonat di dalam sediaan obat tradisional infusa daun tempuyung segar dan kapsul ekstrak daun tempuyung yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. 3

4 1.2 Perumusan Masalah 1. Apakah kalsium oksalat dan kalsium karbonat dapat larut di dalam infusa daun tempuyung segar dan kapsul ekstrak daun tempuyung? 2. Berapakah kadar terlarut dan persen kelarutan kalsium oksalat dan kalsium karbonat di dalam infusa daun tempuyung segar dan kapsul ekstrak daun tempuyung? 1.3 Hipotesis 1. Kalsium oksalat dan kalsium karbonat dapat larut di dalam infusa daun tempuyung segar dan kapsul ekstrak daun tempuyung. 2. Kalsium oksalat dan kalsium karbonat larut dalam infusa daun tempuyung segar dan kapsul ekstrak daun tempuyung dengan kadar tertentu dan persen kelarutan tertentu. 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kelarutan kalsium oksalat dan kalsium karbonat di dalam infusa daun tempuyung segar dan kapsul ekstrak daun tempuyung. 2. Untuk mengetahui kadar terlarut dan persen kelarutan kalsium oksalat dan kalsium karbonat di dalam infusa daun tempuyung segar dan kapsul ekstrak daun tempuyung. 4

5 1.5 Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang kelarutan kalsium oksalat dan kalsium karbonat dalam sediaan obat tradisional infusa daun tempuyung segar dan sediaan kapsul ekstrak daun tempuyung. 2. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh peneliti selanjutnya untuk perkembangan ilmu farmasi, khususnya di bidang farmakologi dan obat tradisional. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tempuyung (Sonchus arvensis L) adalah salah satu tanaman obat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tempuyung (Sonchus arvensis L) adalah salah satu tanaman obat yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Tempuyung (Sonchus arvensis) Tempuyung (Sonchus arvensis L) adalah salah satu tanaman obat yang berkasiat sebagai pemecah batu ginjal (Winarto. W. P. & Tim Karyasari,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI Halaman JUDUL..... i HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... ABSTRAK... iv vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Gambar 2. Daun Tempuyung

Gambar 2. Daun Tempuyung Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Tanaman Daun Tempuyung Gambar. Daun Tempuyung 41 Lampiran 1. (Lanjutan) Gambar 3 Kapsul Ekstrak Tempuyung Gambar 4. Kemasan Kapsul 4 Lampiran 1. (Lanjutan) Gambar 5.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. salah satu jenis tanaman dari famili Moraceae dengan nama botanis

TINJAUAN PUSTAKA. salah satu jenis tanaman dari famili Moraceae dengan nama botanis BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Sukun (Artocarpus altilis) Pohon sukun banyak ditanam di pekarangan dan telah dikenal masyarakat luas. Bentang keragaman genetiknya sangat luas, dari Sumatra, Jawa, Kalimantan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tingkat kematian akibat berbagai macam penyakit seperti serangan jantung, angina, gagal jantung, stroke, penuaan, kerusakan otak, penyakit ginjal, katarak,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Karena penelitian ini dilakukan dengan cara pengujian prosentase daya larut kalsium oksalat (CaC

Lebih terperinci

ANALISIS KALIUM DAN PROSENTASE DAYA LARUT CALSIUM OKSALAT OLEH KALIUM DALAM AIR TEH DAUN SUKUN (Artocarpus altilis)

ANALISIS KALIUM DAN PROSENTASE DAYA LARUT CALSIUM OKSALAT OLEH KALIUM DALAM AIR TEH DAUN SUKUN (Artocarpus altilis) ANALISIS KALIUM DAN PROSENTASE DAYA LARUT CALSIUM OKSALAT OLEH KALIUM DALAM AIR TEH DAUN SUKUN (Artocarpus altilis) Endang Triwahyuni Maharani*, Ana Hidayati Mukaromah**, Jatmiko Susilo*** *dan ** Laboratorium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sayuran segar adalah bahan pangan yang banyak mengandung vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh (Ayu, 2002). Di samping sebagai sumber gizi, vitamin dan mineral,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimen. BAB III METDLGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimen. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko tercemar kadmium, tembaga dan timbal.makanan dapat menimbulkan berbagai penyakit apabila salah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal baik oleh masyarakat Indonesia, tetapi belum meluas pembudidayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. dikenal baik oleh masyarakat Indonesia, tetapi belum meluas pembudidayaannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan selada (Lactuca sativa L.) merupakan sayuran yang sudah lama dikenal baik oleh masyarakat Indonesia, tetapi belum meluas pembudidayaannya. Salah satu alasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Uraian tumbuhan meliputi, sistematika tumbuhan, nama lain, morfologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Uraian tumbuhan meliputi, sistematika tumbuhan, nama lain, morfologi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan Uraian tumbuhan meliputi, sistematika tumbuhan, nama lain, morfologi tumbuhan, kandungan senyawa kimia, serta penggunaan tumbuhan. 2.1.1 Sistematika Tumbuhan

Lebih terperinci

ANALISIS KADAR KALIUM DAN DAYA LARUT KALSIUM OKSALAT OLEH INFUSA SELADA (Lactuca sativa L.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

ANALISIS KADAR KALIUM DAN DAYA LARUT KALSIUM OKSALAT OLEH INFUSA SELADA (Lactuca sativa L.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM ANALISIS KADAR KALIUM DAN DAYA LARUT KALSIUM OKSALAT OLEH INFUSA SELADA (Lactuca sativa L.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Yade Metri Permata 1, Lisbeth Angkat 2, Henny Sri Wahyuni 1 1 Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rabi, dan kale. Jenis kubis-kubisan ini diduga dari kubis liar Brassica oleracea

BAB I PENDAHULUAN. rabi, dan kale. Jenis kubis-kubisan ini diduga dari kubis liar Brassica oleracea BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga kubis-kubisan memiliki jenis yang cukup banyak, yang lazim ditanam di Indonesia, antara lain kubis, kubis bunga, brokoli, kubis tunas, kubis rabi, dan kale.

Lebih terperinci

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga ISSN-Online : X Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang jurnal.akfarprayoga.ac.

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga ISSN-Online : X Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang  jurnal.akfarprayoga.ac. Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, 1(1), 19-28 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga ISSN-Online : 2548-141X Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang http:// jurnal.akfarprayoga.ac.id Uji Daya Larut Kalsium

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisa kualitatif terhadap Kalsium, Besi, Posfor dan Seng dalam sampel

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisa kualitatif terhadap Kalsium, Besi, Posfor dan Seng dalam sampel BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisa Kualitatif Analisa kualitatif terhadap Kalsium, Besi, Posfor dan Seng dalam sampel dilakukan dengan reaksi identifikasi dari masing-masing mineral. Pemeriksaan

Lebih terperinci

EFEK DIURETIK DAN DAYA LARUT BATU GINJAL DARI EKSTRAK TALI PUTRI (Cassytha filiformis L.)

EFEK DIURETIK DAN DAYA LARUT BATU GINJAL DARI EKSTRAK TALI PUTRI (Cassytha filiformis L.) EFEK DIURETIK DAN DAYA LARUT BATU GINJAL DARI EKSTRAK TALI PUTRI (Cassytha filiformis L.) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lautan merupakan daerah terluas yang menutupi permukaan bumi, sekitar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lautan merupakan daerah terluas yang menutupi permukaan bumi, sekitar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lautan merupakan daerah terluas yang menutupi permukaan bumi, sekitar 71% permukaan bumi merupakan perairan. Oleh karena itu, dapat menyebabkan fungsi ekologis dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI Halaman JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii iv vi vii viii xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1033ºK, titik lebur 336,8 ºK, dan massa jenis 0,86 gram/cm 3. Kalium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1033ºK, titik lebur 336,8 ºK, dan massa jenis 0,86 gram/cm 3. Kalium BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kalium 1. Deskripsi Kalium merupakan logam alkali yang sangat reaktif, mempunyai rumus atom K +, berwarna putih perak dan merupakan logam yang lunak. Kalium mempunyai nomor atom

Lebih terperinci

Tanaman yang lazim digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan asam urat adalah sambiloto, kumis kucing, sembung, dan brotowali.

Tanaman yang lazim digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan asam urat adalah sambiloto, kumis kucing, sembung, dan brotowali. BAB 1 PENDAHULUAN Dalam upaya mengatasi hiperurisemia, digunakan obat-obatan, baik obat medis, obat tradisional maupun pengaturan pola makan. Keanekaragaman hayati merupakan kekayaan yang dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu Negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman tingkat tinggi, hingga

Lebih terperinci

BAB I PESDAHULUAN. Masyarakat Indonesia telah mengenal dan. tersebut merupakan warisan nenek moyang. Betapapun

BAB I PESDAHULUAN. Masyarakat Indonesia telah mengenal dan. tersebut merupakan warisan nenek moyang. Betapapun BAB I PESDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah, Masyarakat Indonesia telah mengenal dan menggunakan obat tradisional sejak dahulu kala, ha1 tersebut merupakan warisan nenek moyang. Betapapun pesatnya kenlajuan

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP KELARUTAN KALSIUM DALAM BATU GINJAL

PENGARUH EKSTRAK SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP KELARUTAN KALSIUM DALAM BATU GINJAL J. Akad. Kim. 5(3): 127-132 August 2016 ISSN 2302-6030 (p), 2477-5185 (e) *Evie Kurnia Maya Dewi, Daud Karel Walanda dan Sri Mulyani Sabang Pendidikan Kimia/FKIP - Universitas Tadulako, Palu - Indonesia

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 ANALISIS KELARUTAN GARAM KALSIUM PADA BATU GINJAL DALAM INFUSA DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Niv ers SKRIPSI OLEH: ERIK KURNIAWAN NIM 131501135 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nefrolitiasis adalah sebuah material solid yang terbentuk di ginjal ketika zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit ini bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perubahan gaya hidup saat ini, masyarakat menginginkan suatu produk pangan yang bersifat praktis, mudah dibawa, mudah dikonsumsi, memiliki cita rasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman herbal merupakan minuman yang berasal dari bahan alami yang bermanfaat bagi tubuh. Minuman herbal biasanya dibuat dari rempah-rempah atau bagian dari tanaman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga penyakit banyak muncul pada lansia. Selain itu masalah degeneratif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri merupakan modalitas sensorik yang memperingatkan tentang suatu tanda trauma atau pun cedera yang terjadi dalam tubuh. Nyeri juga merupakan sensasi enteroceptive

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi saat ini telah menjadi masalah kesehatan yang serius di dunia. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang panjang sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi bukan tanaman asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini tumbuh dan menyebar

Lebih terperinci

Khasiatnya diketahui dari penuturan orang-orang tua atau dari pengalaman (Anonim, 2009). Salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat sebagai

Khasiatnya diketahui dari penuturan orang-orang tua atau dari pengalaman (Anonim, 2009). Salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat sebagai BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman tingkat tinggi. Hingga saat ini tercatat 7000 spesies tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung purin juga bisa menghasilkan asam urat. Oleh karena itulah

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung purin juga bisa menghasilkan asam urat. Oleh karena itulah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asam urat adalah hasil produksi oleh tubuh, sehingga keberadaanya bisa normal dalam darah dan urin. Akan tetapi sisa dari metabolisme protein makanan yang mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan gizi pada ikan adalah protein, lemak, vitamin-vitamin, mineral,

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan gizi pada ikan adalah protein, lemak, vitamin-vitamin, mineral, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan pangan yang memiliki kandungan zat gizi yang tinggi. Kandungan gizi pada ikan adalah protein, lemak, vitamin-vitamin, mineral, karbohidrat, serta kadar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gizi dalam jamur hampir mengimbangi nutrisi pada daging sapi dan daging ayam.

BAB I PENDAHULUAN. gizi dalam jamur hampir mengimbangi nutrisi pada daging sapi dan daging ayam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jamur merupakan sumber bahan pangan nabati yang cukup potensial di sekitar kita. Bahkan beberapa jenis jamur dari alam sudah lama dibudidayakan manusia sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Barakati Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. Desa Barakati terletak disebelah barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Astawan (2008), jambu biji merupakan buah yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Astawan (2008), jambu biji merupakan buah yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Astawan (2008), jambu biji merupakan buah yang sangat istimewa karena memiliki kadar zat gizi yang baik seperti vitamin C, kalsium dan zat besi. Jambu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang kaya akan sumber bahan obat dari alam yang secara turun temurun telah digunakan sebagai ramuan obat tradisional. Pengobatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah-buahan telah lama dikenal sebagai sumber vitamin dan mineral. Pada zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan tubuh. Demikian pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah ini dalam keadaan segar. Harga jual buah belimbing

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah ini dalam keadaan segar. Harga jual buah belimbing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) tumbuh baik di daerah tropis. Belimbing wuluh sering ditanam di pekarangan rumah dan biasanya dibiarkan tumbuh liar di

Lebih terperinci

baik berkhasiat sebagai pengobatan maupun pemeliharaan kecantikan. Keuntungan dari penggunaan tanaman obat tradisional ini adalah murah dan mudah

baik berkhasiat sebagai pengobatan maupun pemeliharaan kecantikan. Keuntungan dari penggunaan tanaman obat tradisional ini adalah murah dan mudah BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang kaya akan tumbuh-tumbuhan yang mempunyai potensi sebagai sumber obat. Masyarakat umumnya memiliki pengetahuan tradisional dalam pengunaan tumbuh-tumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Tanaman Tempuyung (Sonchus arvensis L)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Tanaman Tempuyung (Sonchus arvensis L) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Tempuyung (Sonchus arvensis L) 1. Taksonomi Tanaman Tempuyung (Sonchus arvensis L) Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan dalam semua aspek

Lebih terperinci

POWER TO DISSOLVE Ca OXALATE BY LEMON JUICE (Citrus lemon) ON VARIATION OF CONCENTRATION AND IMMERTION TIMES

POWER TO DISSOLVE Ca OXALATE BY LEMON JUICE (Citrus lemon) ON VARIATION OF CONCENTRATION AND IMMERTION TIMES POWER TO DISSOLVE Ca OXALATE BY LEMON JUICE (Citrus lemon) ON VARIATION OF CONCENTRATION AND IMMERTION TIMES Endang Triwahyuni Maharani 1, Jatmiko Susilo 2. Siva Dwi Kemala Sari 3 1 Laboratorium Kimia

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru O R G A N P E N Y U S U N S I S T E M E K S K R E S I K U L I T G I N J A L H A T I P A R U - P A R U kulit K ULIT K U L I T A D A L A H O R G A

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Abad 20 merupakan era dimana teknologi berkembang sangat pesat yang disebut pula sebagai era digital. Kemajuan teknologi membuat perubahan besar bagi peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus

BAB I PENDAHULUAN. bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mineral merupakan unsur kimia yang diperlukan untuk tubuh kita. Mineral bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus mendapatkannya dari luar tubuh

Lebih terperinci

Kontroversi Pemakaian Obat Alami Untuk Diabetes

Kontroversi Pemakaian Obat Alami Untuk Diabetes Kontroversi Pemakaian Obat Alami Untuk Diabetes Pengantar Obat Alami Untuk Diabetes Sejak dahulu kala, obat herbal atau obat diabetes yang berasal dari alam paling ampuh dan banyak dipakai oleh orang tua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah masa keras seperti batu yang

BAB I PENDAHULUAN. di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah masa keras seperti batu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batu ginjal adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau calyces ginjal atau di saluran kemih (Pratomo, 2007). Batu ginjal di dalam

Lebih terperinci

EFEK DIURETIK DAN DAYA LARUT BATU GINJAL DARI EKSTRAK DAUN MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium. Merr)

EFEK DIURETIK DAN DAYA LARUT BATU GINJAL DARI EKSTRAK DAUN MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium. Merr) EFEK DIURETIK DAN DAYA LARUT BATU GINJAL DARI EKSTRAK DAUN MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium. Merr) Elisma 1, Fitri Maya Sari 1, dan Helmi Arifin 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi STIFARM, Padang 2 Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. danas (Sunda), manas (Bali), pandang (Makasar). Buah nanas. mampu menyimpan air pada ketiak daun. Tanaman nanas mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. danas (Sunda), manas (Bali), pandang (Makasar). Buah nanas. mampu menyimpan air pada ketiak daun. Tanaman nanas mempunyai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Buah Nanas 1. Definisi buah nanas Nanas yang mempunyai nama latin ( Ananas Comosus (L) Merr ) selain itu juga mempunyai nama lain henas, kenas, honas (Batak), ganas,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, fungsinya bagi kehidupan tidak pernah bisa digantikan oleh senyawa

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, fungsinya bagi kehidupan tidak pernah bisa digantikan oleh senyawa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia, fungsinya bagi kehidupan tidak pernah bisa digantikan oleh senyawa lain. namun air yang tersedia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Menyusui merupakan aspek yang sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi guna mencapai tumbuh kembang bayi atau anak yang optimal. Sejak lahir bayi hanya diberikan ASI hingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma

BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin atau degradasi asam nukleat dari sisa makanan yang kita konsumsi. 1 Kadar normal asam urat untuk wanita adalah 6,0 mg/dl

Lebih terperinci

DAYA MELARUTKAN BATU GINJAL DENGAN INFUSA DAUN MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica L.) SECARA IN VITRO ARTIKEL ILMIAH

DAYA MELARUTKAN BATU GINJAL DENGAN INFUSA DAUN MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica L.) SECARA IN VITRO ARTIKEL ILMIAH DAYA MELARUTKAN BATU GINJAL DENGAN INFUSA DAUN MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica L.) SECARA IN VITRO ARTIKEL ILMIAH Oleh : NINA NOFITA NIM. 050112a062 PROGRAM STUDI FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. puluh lima persen seseorang yang terkena diabetes akhirnya meninggal karena. terus bertambah (Price dan Wilson, 2006:1263).

BAB I PENDAHULUAN. puluh lima persen seseorang yang terkena diabetes akhirnya meninggal karena. terus bertambah (Price dan Wilson, 2006:1263). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes melitus adalah sekelompok gangguan heterogen ditandai dengan naiknya kadar glukosa dalam darah atau sering disebut hiperglikemia yang biasanya terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kolesterol total, trigliserida (TG), Low Density Lipoprotein (LDL) dan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kolesterol total, trigliserida (TG), Low Density Lipoprotein (LDL) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia merupakan perubahan-perubahan dalam profil lipid yang terdiri dari kolesterol total, trigliserida (TG), Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang dilaporkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai faktor risiko global penyebab kematian nomor satu pada tahun 2009

Lebih terperinci

EFEK EKSTRAK METANOL DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM) TERHADAP PERUBAHAN UKURAM BATU GINJAL

EFEK EKSTRAK METANOL DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM) TERHADAP PERUBAHAN UKURAM BATU GINJAL EFEK EKSTRAK METANOL DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM) TERHADAP PERUBAHAN UKURAM BATU GINJAL Laila Rahmah*, Muhammad Amir Masruhim, Riski Sulistiarini 11 Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat IX-xi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat dari bahan utama yaitu tumbuhan umbi yang digunakan oleh semut sebagai sarang sehingga

Lebih terperinci

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter Ginjal adalah organ pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia yang berfungsi untik mengekskresikan urine. Ginjal berbentuk seperti kacang merah, terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan kanan tulang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat. Penyakit tersebut terkadang sulit disembuhkan dan mempunyai angka kematian

Lebih terperinci

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT A.HIPERKALEMIA a. pengertian JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT Hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi b. penyebab 1.pemakaian obat tertentu yang menghalangi pembuangan kalium oleh ginjal misalnya spironolakton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat membentuk pribadi yang kuat (Abednego, 2013:24) namun menerapkan pola

BAB I PENDAHULUAN. dapat membentuk pribadi yang kuat (Abednego, 2013:24) namun menerapkan pola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari baik waktu sekarang maupun waktu yang akan datang, karena kesehatan dapat membentuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang kita telah memanfaatkan tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang sekarang ada. Merebaknya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan Pembimbing... iii. Halaman Pengesahan Penguji... iv. Halaman Motto... Halaman Persembahan...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan Pembimbing... iii. Halaman Pengesahan Penguji... iv. Halaman Motto... Halaman Persembahan... DAFTAR ISI Halaman Judul....... i Halaman Pengesahan Pembimbing... iii Halaman Pengesahan Penguji...... iv Halaman Motto..... v Halaman Persembahan...... vi Halaman Pernyataan..... vii Kata Pengantar..

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan obat herbal telah lama dipraktikkan di seluruh dunia. Diperkirakan sebanyak 75 80 % masyarakat di negara berkembang dan 25 % di negara maju menggunakan obat

Lebih terperinci

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Prodi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sirup 2.1.1 Defenisi Sirup Sirup adalah larutan pekat dari gula yang ditambah obat dan merupakan larutan jernih berasa manis. Dapat ditambah gliserol, sorbitol atau polialkohol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh manusia terutama dalam sistem urinaria. Pada manusia, ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran pola konsumsi pangan. Seiring dengan kemajuan zaman dan perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran pola konsumsi pangan. Seiring dengan kemajuan zaman dan perbaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini masyarakat Indonesia terutama yang di perkotaan mengalami pergeseran pola konsumsi pangan. Seiring dengan kemajuan zaman dan perbaikan sosial ekonomi masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Gunungkidul merupakan daerah dengan batu kapur yang

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Gunungkidul merupakan daerah dengan batu kapur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Gunungkidul merupakan daerah dengan batu kapur yang tinggi. Menurut data Bapeda cadangan alam berupa batu kapur lebih tinggi dibandingkan cadangan alam yang lain

Lebih terperinci

KESEHATAI{ JURNAL. PENGARUH FREKUENSI PENGGUNAAN TEH DAUN TEMPUYUNG KERING (Sonchus arvensis) TERHADAP DAYA LARUT KALSIUM OKSALAT (CaC2Oa)

KESEHATAI{ JURNAL. PENGARUH FREKUENSI PENGGUNAAN TEH DAUN TEMPUYUNG KERING (Sonchus arvensis) TERHADAP DAYA LARUT KALSIUM OKSALAT (CaC2Oa) JURNAL KESEHATAI{ PENGARUH FREKUENSI PENGGUNAAN TEH DAUN TEMPUYUNG KERING (Sonchus arvensis) TERHADAP DAYA LARUT KALSIUM OKSALAT (CaC2Oa) Ana Hidayati M Yusrin Herlisa Anggraini ABSTMCT Background: Tempuyung

Lebih terperinci

MATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR

MATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR MATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR AKADEMI FARMASI TADULAKO FARMA PALU 2015 SEMESTER II Khusnul Diana, S.Far., M.Sc., Apt. Obat Farmakodinamis : bekerja terhadap fungsi organ dengan jalan mempercepat/memperlambat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya alam di antaranya sumber daya alam hayati. Kondisi alamindonesia yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. daya alam di antaranya sumber daya alam hayati. Kondisi alamindonesia yang cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai cukup sumber daya alam di antaranya sumber daya alam hayati. Kondisi alamindonesia yang cukup suburdisebabkan

Lebih terperinci

ANALISIS GRAVIMET RI. Dosen : Dr. Tutus Gusdinar Kelompok Keilmuan Farmakokimia SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANALISIS GRAVIMET RI. Dosen : Dr. Tutus Gusdinar Kelompok Keilmuan Farmakokimia SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANALISIS GRAVIMET RI Dosen : Dr. Tutus Gusdinar Kelompok Keilmuan Farmakokimia SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Hal yang harus diperhatikan dalam analisis Analisis gravimetri adalah analisis

Lebih terperinci

BAHAN SEMINAR. PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR KANDUNGAN MINERAL Ca,Fe,P DAN Zn PADA DAUN MELINJO (Gnetum gnemon) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAHAN SEMINAR. PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR KANDUNGAN MINERAL Ca,Fe,P DAN Zn PADA DAUN MELINJO (Gnetum gnemon) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM BAHAN SEMINAR PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR KANDUNGAN MINERAL Ca,Fe,P DAN Zn PADA DAUN MELINJO (Gnetum gnemon) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DIAJUKAN OLEH: FRANSISKA.I.SITOMPUL NIM : 030814006

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga disertai dengan kemunduran kemampuan psikis, fisik dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. juga disertai dengan kemunduran kemampuan psikis, fisik dan sosial. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjadi tua merupakan salah satu proses kehidupan seseorang yang ditandai dengan penurunan berbagai macam fungsi tubuh, seperti penurunan fungsi jantung, hati dan alat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si Oleh Kelompok V Indra Afiando NIM 111431014 Iryanti Triana NIM 111431015 Lita Ayu Listiani

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belimbing wuluh merupakan salah satu tanaman buah asli Indonesia dan daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui sebagai tanaman pekarangan

Lebih terperinci

OLEH: YULFINA HAYATI

OLEH: YULFINA HAYATI PENGOLAHAN HASIL KEDELAI (Glycine max) OLEH: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Dalam usaha budidaya tanaman pangan dan tanaman perdagangan, kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman sangat penting diperhatikan

Lebih terperinci

EFEK DIURETIK DAN DAYA MELARUTKAN BATU GINJAL DARI EKSTRAK HERBA PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L)Vahl)

EFEK DIURETIK DAN DAYA MELARUTKAN BATU GINJAL DARI EKSTRAK HERBA PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L)Vahl) EFEK DIURETIK DAN DAYA MELARUTKAN BATU GINJAL DARI EKSTRAK HERBA PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L)Vahl) Helmi Arifin 1, Masitah 2, Elisma 2 1 Fakultas Farmasi, Universitas Andalas 2 Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

EFEK EKSTRAK TANDUK RUSA SAMBAR (CERVUS UNICOLOR) TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS)

EFEK EKSTRAK TANDUK RUSA SAMBAR (CERVUS UNICOLOR) TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS) EFEK EKSTRAK TANDUK RUSA SAMBAR (CERVUS UNICOLOR) TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS) Defriana, Aditya Fridayanti, Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk swamedikasi (pengobatan mandiri). Sedangkan ibuprofen berkhasiat

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk swamedikasi (pengobatan mandiri). Sedangkan ibuprofen berkhasiat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat adalah zat aktif berasal dari nabati, hewani, kimiawi alam maupun sintetis dalam dosis atau kadar tertentu dapat dipergunakan untuk preventif (pencegahan), diagnosa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia banyak yang beralih pada pengobatan tradisional. Kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan tradisional semakin tinggi karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan sumber protein hewani dan juga memiliki kandungan gizi yang tinggi diantaranya mengandung mineral, vitamin dan lemak tak jenuh. Protein dibutuhkan tubuh

Lebih terperinci

Pengaruh sodium tripoliphosphat (STPP) terhadap sifat karak (kerupuk gendar) Noor Ernawati H UNIVERSITAS SEBELAS MARET I.

Pengaruh sodium tripoliphosphat (STPP) terhadap sifat karak (kerupuk gendar) Noor Ernawati H UNIVERSITAS SEBELAS MARET I. Pengaruh sodium tripoliphosphat (STPP) terhadap sifat karak (kerupuk gendar) Noor Ernawati H.0604041 UNIVERSITAS SEBELAS MARET I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerupuk adalah salah satu makanan ringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang terpenting di dambakan oleh setiap umat

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang terpenting di dambakan oleh setiap umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang terpenting di dambakan oleh setiap umat manusia. Apabila kesehatan terganggu, maka semua aktivitas akan tergangggu. Penyebab terganggunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak orang yang masih menganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang timbul karena faktor keturunan. Padahal diabetes merupakan penyakit

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN PENETAPAN KADAR TANIN DALAM INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp)) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK Mufti Kharismawati*, Pri Iswati Utami*, Retno Wahyuningrum * Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan Obat Diabetes Herbal Dari Daun- Daunan Saat ini telah banyak beredar obat diabetes baik dalam bentuk bahan kimia atau berupa obat herbal tradisional.

Lebih terperinci

Buah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu alkaloid yang dapat

Buah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu alkaloid yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kedua terkaya di dunia dalam hal keanekaragaman hayati. Terdapat berbagai jenis tanaman yang memiliki potensi sebagai obat dan makanan kesehatan. Dengan keanekaragaman

Lebih terperinci

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH SUHU TERHADAP STABILITAS BERBAGAI PRODUK TABLET NIFEDIPIN. Elda F. Luawo, Gayatri Citraningtyas, Novel Kojong

PENGARUH SUHU TERHADAP STABILITAS BERBAGAI PRODUK TABLET NIFEDIPIN. Elda F. Luawo, Gayatri Citraningtyas, Novel Kojong PENGARUH SUHU TERHADAP STABILITAS BERBAGAI PRODUK TABLET NIFEDIPIN Elda F. Luawo, Gayatri Citraningtyas, Novel Kojong Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Abstrak Penyimpanan obat pada kondisi suhu udara

Lebih terperinci

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH Dian Kartikasari 1, Nurkhasanah 2, Suwijiyo Pramono 3 1 Pasca sarjana prodi Farmasi Universitas Ahmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman dan makanan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin menyadari akan pentingnya mengkonsumsi makanan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Tanaman alpukat.

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Tanaman alpukat. 3 TINJAUAN PUSTAKA Alpukat Tanaman alpukat berasal dari dataran tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18, namun secara resmi antara tahun 1920-1930 (Anonim 2009). Kata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3). BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Nilai Rendemen Ekstrak Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3). 2. Deskripsi Organoleptik Ekstrak Ekstrak berbentuk kental, berasa pahit, berwarna hitam

Lebih terperinci