STANDAR KOMPETENSI DOSEN MKU (MPK-MBB) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT. Tim Penyusun: Dr. Sarbaini, M.Pd, dkk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STANDAR KOMPETENSI DOSEN MKU (MPK-MBB) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT. Tim Penyusun: Dr. Sarbaini, M.Pd, dkk"

Transkripsi

1

2 STANDAR KOMPETENSI DOSEN MKU (MPK-MBB) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Tim Penyusun: Dr. Sarbaini, M.Pd, dkk BANJARMASIN NOPEMBER, 2012 i

3 Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat Dr.Sarbaini,M.Pd, dkk Penerbit: UPT MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Cetakan Pertama, 2012 x + 42 halaman; 15,5cm x 23cm ISBN-10: ISBN-13: All right reserve Hak penerjemah dan penerbit dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, tanpa izin tertulis dari penerbit Rancang Sampul: Agvenda Penata Isi: Lusiana Susanti Dicetak oleh:aswaja PRESSINDO YOGYAKARTA Anggota IKAPI ii

4 TIM PENYUSUN STANDAR KOMPETENSI DOSEN MKU (MPK-MBB) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Ketua : Dr. H. Sarbaini, M.Pd Anggota : Nuryadin, SH, M.Ag Drs. H. Usamah Hanafi, M.Si Drs. H. Mukhyar, M.P Dra. Hj. Fatimah, M. Hum Drs. Sirajuddin, M.Ed Dra. Hj. Ariati Asnawi iii

5 iv

6 SAMBUTAN REKTOR Alhamdulillah, segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang memperkenankan tim penyusun penulisan Buku Pedoman Pendidikan Karakter WASAKA Universitas Lambung Mangkurat menyelesaikan tugasnya. Kami selaku Rektor memberikan pujian dan salut atas selesainya tugas yang kami berikan. Dosen sebagai pendidik profesional dan ilmuwan adalah salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di perguruan tinggi. Peran, tugas, dan tanggungjawab dosen sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sebagai ilmuwan, dosen tugas utamanya mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan profesional dinyatakan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu memerlukan pendidikan profesi. Oleh karena itu perumusan standar terhadap dosen Matakuliah Umum, yakni Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) dan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) merupakan langkah yang perlu ditiru dan sangat menggembirakan, karena melakukan langkah awal menyusun Standar Dosen dalam kerangka Penjaminan Mutu Pendidikan di Perguruan Tinggi, sebagai bagian dari 8 Standar yang telah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah v

7 Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan mencakup 4 Kompetensi yang dikehendaki oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa dosen wajib, antara lain memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan kita bersama, khususnya bagi civitas akademika Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin, 28 Oktober 2012 Rektor Universitas Lambung Mangkurat Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ruslan, MS NIP vi

8 KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, atas berkat Ijin, Rahmat, Karunia dan Ridho-Nyalah, yang memperkenankan kami Tim Penyusun Buku Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat mampu menyelesaikan penulisan naskahnya sebagai produk workshop dalam bentuk buku, sekaligus sebagai bentuk laporan kegiatan Workshop Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat. Salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw, keluarga, keluarga, dan penegak sunah belia hingga akhir zaman. Workshop Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat dilatarbelakangi oleh kondisi dosen yang beragam baik dari aspek latar belakang pendidikan, kompetensi keilmuan, dan pendidikan pelatihan. Selain itu dengan diberlakukannya peraturan perundang-undangan tentang standarisasi pendidikan, termasuk standar dosen, juga peraturan perundangundangan mengenai kompetensi, maka dirasa perlu dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat memiliki Standar Kompetensi yang diharapkan menjadi pedoman bagi Universitas, Fakultas dan UPT MKU (MPK-MBB) dalam menunjuk, mengangkat dan menugaskan seseorang untuk menjadi dosen MKU (MPK-MBB) di lingkungan Universitas Lambung Mangkurat. Buku ini secara substansi memuat tentang eksistensi UPT MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat dan Standar Kompetensi vii

9 Dosen MKU (MPK-MBB). Dari muatan materi yang dipaparkan tentunya masih ditemui beberapa kekurangan, dan hal demikian memungkinkan untuk disempurnakan demi peningkatan Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat. Akhirul kalam, semoga naskah buku dapat bermanfaat, terutama untuk dijadikan acuan dalam memperteguh Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB), sehingga pada akhirnya menuju pada sosok Standar Kompetens Dosen yang benar-benar diharapkan. Banjarmasin, 25 Oktober 2012 Ketua Tim Penyusun, viii

10 DAFTAR ISI Halaman SAMBUTAN REKTOR...v KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix BAB I PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...1 B. Landasan Hukum... 4 C. Proses Penyusunan Buku... 5 D. Penerima Manfaat... 6 BAB II UNIT PELAYANAN TEKNIS MATA KULIAH UMUM (MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN-MATAKULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM...7 A. Tugas dan Fungsi Pokok UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM...7 B. Prinsip Kerja UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM...8 C. Struktur Organisasi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM... 9 D. Distribusi Tugas UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM... 9 ix

11 BAB III STANDAR KOMPETENSI DOSEN MKU (MPK-MBB) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT A. Kompetensi Dosen B. Jenis-jenis Kompetensi Dosen...17 C. Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) UNLAM BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran KEPUSTAKAAN x

12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 dijabarkan dalam sejumlah peraturan antara lain Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa dosen wajib, antara lain memiliki kompetensi. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki sebagai seorang dosen dalam mengemban tugas tridharma perguruan tinggi, yakni kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Keempat kompetensi ini merupakan indikator yang menunjukkan kinerja dosen sebagai pendidik profesional dan ilmuwan. 1

13 Selain itu diperkuat juga oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar Nasional Pendidikan dijabarkan dan diperkuat oleh Undang-Undang tentang Perguruan Tinggi Tahun 2012 pasal 76 yang mengemukakan bahwa penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk menjamin peningkatan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan, melalui penetapan, pelaksanaan, pengendalian, dan peningkatan standar pendidikan tinggi. Pasal 78 menyatakan bahwa standar pendidikan tinggi adalah standar nasional pendidikan tinggi yang ditetapkan pemerintah, dan standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi. Standar nasional pendidikan tinggi terdiri dari standar isi, standar proses, standar kompetensi, standar tenaga kependidikan, standar sarana dan prasana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian, standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat. Standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi terdiri dari sejumlah standar dalam semua bidang akademik dan bidang nonakademik setiap perguruan tinggi. Selama ini terhadap dosen-dosen Matakuliah Kuliah Umum (Matakuliah Pengembangan Kepribadian-Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat) MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat kondisi nyata kompetensi dosen MPK-MBB belum diketahui secara signifikan. Meskipun dokumen resmi tentang standar yang berkaitan dengan dosen MKU (MPK-MBB) Unlam telah disusun oleh Fatimah, Sarbaini, Arif Sholahuddin (2008) dan Prosedur Operasional Standar (POS) Pengadaan Dosen dan Staf Administrasi Tetap UPT MKU (MPK-MBB) Unlam, namun pembahasan secara resmi yang melibatkan unsur dosen MKU (MPK-MBB) tentang rumusan yang khas dan 2

14 Pendahuluan khusus tentang Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB), belum pernah dilakukan. Selain itu perkembangan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan standar kompetensi dosen menghendaki segeranya dilakukan penyusun rumusan standar kompetensi dosen MKU (MPK-MBB), khususnya di Universitas Lambung Mangkurat. Penyusunan demikian diperlukan agar menjadi dokumen resmi Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) sebagai bagian awal realisasi Prosedur Operasional Standar UPT MKU (MPK- MBB) dalam administrasi pelayanan MKU (MPK-MBB) (POS-AD-5) dalam hal penunjukkan dosen MPK-MBB. Oleh karena itu dalam kerangka Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 dan Undang-Undang Perguruan Tinggi No.12 Tahun 2012 yang baru disahkan, maka Universitas Lambung Mangkurat telah menetapkan visinya untuk mewujud menjadi salah satu universitas terkemuka di Indonesia yang berdaya saing tinggi dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan IPTEKS yang berkualitas dan berorientasi pada kebutuhan pembangunan. Salah satu misi Universitas Lambung Mangkurat adalah menyelenggarakan restrukturisasi organisasi dan penguatan kelembagaan di lingkungan Unlam menuju efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Untuk itu salah satu sasaran strategis adalah terwujudnya organisasi yang efektif untuk menjamin proses pendidikan dengan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran. Sedangkan program yang pencapaian misi yang diinginkan adalah kemutakhiran POB manajemen organisasi,pendidikan dan pembelajaran. Dengan demikian arah kebijakan misi yang ingin dicapai adalah meningkatkan kompetensi individu civitas akademika dalam hal ini kompetensi dosen MKU (MPK-MBB), yakni Merumuskan Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) di Universitas Lambung Mangkurat sebagai basis untuk penilaian kinerja. 3

15 UPT MKU (MPK-MBB) adalah Unit Pelaksana Teknis yang diberi mandat mengkoordinir penyelenggaraan Matakuliah Pengembangan Kepribadian yang meliputi: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia, dan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat, meliputi: Matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD), Matakuliah Ilmu Kealaman Dasar (IAD).dan Bahasa Inggris, membutuhkan Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) sebagai dasar penilaian kinerja dosen. Demi melayani para mahasiswa yang mengambil mata kuliah MKU (MPK-MBB) per tahun, di berbagai fakultas dan program studi, dengan dosen pengampu MKU (MPK-MBB) yang hanya berjumlah 27, maka rasio dosen MKU (MPK-MBB) adalah 1: 166. (Surianata, dkk, 2008). Rasio ini tentunya sangat kurang dan jauh di bawah standar, yaitu 1: Untuk mengatasi kendala ini, beberapa fakultas mengangkat dosen luar biasa untuk mengajar matakuliah MKU (MPK-MBB), baik yang berasal dari dosen tetap pengajar matakuliah lain maupun dari instansi luar. Dalam rangka mengatasi beragamnya latar belakang keilmuan dosen MKU (MPK-MBB), maka UPT MKU (MPK-MBB) harus menyetarakan kompetensi dosen dengan mengacu kepada Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB), sehingga rumusan standar kompetensi yang ditetapkan oleh dosen MKU (MPK-MBB) sendiri diharapkan mampu mengembangkan sistem pembelajaran yang efesien dan efektif, dan meningkatkan kinerja yang berbasis pada kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan pada pemikiran yang dikemukakan, maka UPT MKU (MPK-MBB) perlu melakukan penguatan kelembagaan, khususnya kepada para dosen melalui Workshop Standar Kompetensi Dosen MPK- MBB Universitas Lambung Mangkurat, sehingga dihasilkan Buku Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat. B. Landasan Hukum Penyusunan Buku Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat ini dilandasi oleh beberapa ketentuan hukum, yang terdiri dari: 4

16 Pendahuluan 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Undang-Undang No.12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi 4. Statuta Unlam tentang tugas pokok dan fungsi UPT MKU (MPK- MBB) 5. Rencana Kinerja UPT MKU (MPK-MBB) tahun 2012 C. Proses Penyusunan Buku Penyusun Buku Standar Buku Kompetensi Dosen MKU (MPK- MBB) Universitas Lambung Mangkurat ditempuh melalui proses Workshop yang melibatkan dosen-dosen MKU (MPK-MBB) PTN dan PTS se Kota Banjarmasin, antara lain dari dosen Universitas Lambung Mangkurat, IAIN Antasari, dan Sekolah Tinggi Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin, yang berjumlah sebanyak 60 orang, dengan nara sumber yakni Prof.Dr.H.Syahidin, M.PD dari ADPISI Pusat (Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Seluruh Indonesia) dan Dr.H. Abas Asyafah, M.P, Ketua Jurusan MKDU Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Kegiatan workshop disi dengan ceramah tentang wawasan ke-mku-an, Pengelolaan MKU di UPI Bandung, dan diskusi penyusunan rumusan Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB). Hasil rumusan diskusi kelompok disusun kembali oleh tim perumus dari UPT MKU (MPK-MBB) Unlam menjadi Buku Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat. Tim perumus dan penyusun Buku Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat terdiri dari: Ketua : Dr. H. Sarbaini, M.Pd Sekretaris : Nuryadin, S.Ag, SH, M.Ag Anggota : Drs. Usamah Hanafi, M.Si Dra. Hj. Ariati Asnawi Dra. Maria LAS, M.Pd 5

17 Dra. Hj. Fatimah, M.Hum Drs.H. Mukhyar, M.P Drs. Sirajuddin, M.Ed D. Penerima Manfaat Penerima manfaat dari penyusunan Buku Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat adalah 1. Pimpinan Universitas dan fakultas dapat mengetahui bahwa dosen MKU (MPK-MBB) telah mempunyai Standar Kompetensi yang dapat dijadikan dasar tindakan berbasis Prosedur Operasional Standar (POS), baik untuk penunjukkan dan pengangkatan dosen MKU (MPK-MBB) maupun dalam menilai kinerja dosen yang bersangkutan. 2. Badan Penjaminan Mutu baik tingkat Universitas, Fakultas dan Program Studi dapat menjadi bukti dokumen tertulis bahwa UPT MKU (MPK-MBB) telah memiliki Prosedur Operasional Standar (POS) dalam penunjukkan, pengangkatan dosen dan penilaian kinerja dosen, dan dapat dijadikan landasan untuk melakukan monitoring dan evaluasi. 3. UPT MKU (MPK-MBB) secara institusi mampu menyelenggarakan pembelajaran MKU (MPK-MBB) yang efisien dan efektif sebagai bagian penjaminan mutu proses pendidikan berbasis standar kompetensi dosen. 4. Dosen MKU (MPK-MBB) meningkat kemampuannya dalam merumuskan standar kompetensi untuk dirinya sebagai dasar untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan melalui pengukuran kinerja secara berkelanjutan. 5. Mahasiswa peserta MKU (MPK-MBB) mendapatkan jaminan dan kepastian layanan pembelajaran yang efisien dan efisien berdasarkan standar kompetensi dosen yang telah ditetapkan, serta memperoleh kesempatan untuk mengukur kinerja dosen berdasarkan standar kompetensi yang telah ditetapkan. 6

18 BAB II UNIT PELAYANAN TEKNIS MATA KULIAH UMUM (MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN- MATAKULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM A. Tugas dan Fungsi Pokok UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM 1. Landasan Yuridis Landasan yuridis keberadaan UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM adalah berdasarkan pada: a. Kep.Mendiknas RI No.28/O/2003 tanggal 18 Maret 2003 tentang Statuta UNLAM, pasal 15 (ayat a, ayat c butir 4); pasal 51; pasal 77; dan pasal 78. b. Kep.Dirjen Dikti Depdiknas No.43/Dikti/Kep/2006 tanggal 2 Juni 2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), pasal 12, Penyelenggaraan pembelajaran MPK dan kegiatan lainnya yang relevan dikelola oleh Universitas dalam suatu unit bersama dengan kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). c. Kep.Dirjen Dikti Depdiknas No.44/Dikti tanggal 2 Juni 2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB), pasal 12, Penyelenggaraan pembelajaran MBB dan kegiatan lainnya yang relevan dikelola oleh Universitas dalam suatu unit bersama dengan kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK). 7

19 2. Kedudukan dan Posisi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM dipimpin oleh Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pembantu Rektor I, dan di- SK-an oleh Rektor. Sedangkan kedudukan Kepala UPT MKU (MPK- MBB) adalah setara dengan Dekan, atau Pembantu Dekan. 3. Tugas dan Fungsi Pokok Tugas pokok UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM adalah: a. Memberikan pelayanan akademis dan profesional untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. b. Mengkoordinasikan kelompok MKU (MPK-MBB) agar dilaksanakan secara efektif, efisien, profesional dan dimuati nuansa kebersamaan. Fungsi pokok UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM adalah membantu kelancaran pelaksanaan perkuliahan di tingkat universitas melalui jalur koordinasi dan distribusi dosen MKU (MPK-MBB) antar dan interfakultas dalam hal penyajian mata kuliah. B. Prinsip Kerja UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM UPT MKU (MPK-MBB) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus berpedoman dan berlandaskan pada prinsip-prinsip: 1. Berpijak pada Statuta UNLAM yang berlaku dan telah disahkan oleh Menteri yang berwenang. 2. Mengacu pada Renstra dan Rencana Operasional UNLAM. 3. Berdasarkan 13 Nilai-nilai Waja Sampai Kaputing Universitas Lambung Mangkurat 4. Memelihara kultur/tradisi nilai-nilai khazanah kearifan MKU (MPK- MBB), yakni Taqwa, Nasionalisme, Demokratis, Cerdas dan Beradab. 5. Menjalankan keputusan Pimpinan UNLAM dalam bentuk peraturan yang berlaku. 6. Melakukan konsultasi dengan Pimpinan UNLAM, khususnya yang berhubungan dengan pembuatan keputusan yang pengaruhnya menyangkut pihak-pihak luar 8

20 Unit Pelayanan Teknis Mata Kuliah Umum Melakukan koordinasi dengan Pimpinan Fakultas, khususnya yang berkaitan dengan penunjukkan, pengangkatan dan penilaian kinerja dosen MKU (MPK-MBB) UNLAM. 8. Berorientasi pada kinerja sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan. C. Struktur Organisasi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM Struktur UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM disusun dengan tatanan organisasi yang terdiri dari Kepala, Sekretaris, Koordinator Matakuliah, Kelompok Dosen, dan Staf Administrasi. UPT MKU (MPK-MBB) ditata dan dikelola oleh suatu pengelola di bawah Pembantu Rektor I dengan struktur organisasi sebagai berikut: Struktur Organisasi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM D. Distribusi Tugas UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM Distribusi tugas UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM didasari maksud untuk memudahkan dan kejelasan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unsur-unsur dari struktur organisasi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM. Oleh karena itu, setiap unsur-unsur pengelola UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM dalam menjalankan tugas dan fungsinya wajib dikehendaki melakukan dan memelihara hubungan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi secara terus menerus. Adapun distribusi tugas tersebut dirinci sebagaimana berikut dipaparkan di bawah ini. 9

21 1. Kepala a. Memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM kepada Rektor melalui Pembantu Rektor 1 b. Menyusun Program Kerja UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM bersama para Koordinator Matakuliah MKU (MPK-MBB) periode lima tahunan. c. Mengarahkan, membimbing, mengawasi, mengendalikan, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi UPT baik secara langsung maupun bersama-sama dengan Koordinator Matakuliah. d. Mengkoordinasikan seluruh pengelola UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM dalam melaksanakan tugas masing-masing. e. Melakukan peran-peran Kepala atau mewakili UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM, baik keluar maupun kedalam sesuai dengan tugas dan fungsi maupun prinsip kerja UPT MKU (MPK- MBB) UNLAM. f. Memimpin rapat pleno (kepala, sekretaris, koordinator matakuliah, kelompok dosen, 6/enam bulan sekali); rapat terbatas (kepala, sekretaris, koordinator matakuliah, wakil kelompok dosen, 3/tiga bulan sekali); dan rapat pimpinan (kepala, sekretaris dan koordinator matakulia, 1-2 bulan sekali). g. Melakukan konsultasi secara periodik atau bila diperlukan dengan Pimpinan UNLAM, khususnya dengan Rektor dan Pembantu Rektor 1. h. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Koordinator matakuliah MKU (MPK-MBB) untuk penentuan dosen yang mengikuti pelatihan, penataran, dan kursus berdasarkan asas prioritas, proporsi, regenerasi dan profesional. i. Menandatangani surat-surat atas nama UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM, baik keluar maupun kedalam, bersama dan/atau Sekretaris sesuai dengan urgensi kelembagaan dan kepentingan. 10

22 Unit Pelayanan Teknis Mata Kuliah Umum Sekretaris a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi UPT MKU (MPK-MBB) yang diserahkan kepadanya. b. Mengendalikan segala informasi masukan dan informasi keluaran yang diperlukan UPT MKU (MPK-MBB), dengan meminta Staf Administrasi menatanya ke dalam buku surat keluar-masuk. c. Bersama Staf Administrasi mempersiapkan dan menyelenggarakan rapat-rapat UPT MKU (MPK-MBB), rapat-rapat Koordinator Matakuliah dengan kelompok dosen, dan menyiapkan dan menyelesaikan hasilnya dalam tuangan kesimpulan atau rumusan keputusan, sampai kepada pendistribusiannya kepada Rektor (sebagai laporan), Pembantu Rektor 1, dan para Koordinator matakuliah. Jika berkaitan dengan Fakultas, disampaikan kepada Dekan, berupa surat langsung atau tembusan. d. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan keputusan rapatrapat UPT MKU (MPK-MBB), maupun Koordinator matakuliah dengan para dosen. e. Membantu Kepala dalam memimpin rapat-rapat UPT MKU (MPK-MBB), jika kepala berhalangan. f. Mengkoordinasikan kegiatan sekretariat bersama-sama dengan Staf Administrasi. g. Menandatangani surat atas nama UPT MKU (MPK-MBB) keluar dan kedalam, jika Kepala berhalangan. 3. Koordinator Matakuliah MKU (MPK-MBB) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM yang diserahkan kepadanya: a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai Koordinator Matakuliah. b. Bersama Ketua UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM menyusun program kerja selama lima tahunan, dan memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan basis matakuliah yang di koordinasinya. 11

23 12 c. Bersama kelompok dosen matakuliah yang di koordinasinya membuat dan menyusun kurikulum, silabi, SAP, bahan ajar, dan bank soal. Kemudian dibundel dan diserahkan ke Sekretariat untuk di dokumentasi dan diupload ke situs d. Melakukan pendataan terhadap dosen-dosen yang berada di bawah tanggung jawabnya, dalam hal umur, jenis kelamin, pendidikan, keahlian/kompetensi, pangkat, pengalaman pendidikan/pelatihan/kursus. e. Mengarahkan, membimbing, mengawasi, mengendalikan, memonitor dan mengevaluasi distribusi dosen dan pelaksanaan perkuliahan matakuliah yang menjadi tanggung jawabnya di tingkat universitas melalui jalur koordinasi antar dan interfakultas. f. Mengadakan rapat dengan kelompok dosen sesuai dengan matakuliah yang menjadi tanggung jawabnya ( 6 bulan sekali, minimal 3 bulan sekali), yang berhubungan dengan distribusi dosen, pelaksanaan perkuliahan, pembuatan kurikulum, silabi, SAP, bahan ajar, evaluasi perkuliahan. Melaporkan hasil rapat kepada Kepala UPT MKU (MPK-MBB). g. Merancang dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan akademik-keilmuan dan keterampilan profesional para dosen matakuliah di bawah koordinasinya. h. Mengatur penataran dan pelatihan untuk peningkatan profesi dosen pengasuh matakuliah, dan standarisasi Kurikulum, Silabi, SAP, Bahan Ajar dan Evaluasi Perkuliahan. i. Penyusunan dan pengadaan buku teks dan buku ajar di tingkat UNLAM. 4. Kelompok Dosen MKU (MPK-MBB) UNLAM Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM yang diserahkan kepadanya: a. Menyusun Kurikulum, Silabi, SAP, Bahan Ajar, evaluasi perkuliahan dari matakuliah yang diasuhnya, dan salinan (copinya)

24 Unit Pelayanan Teknis Mata Kuliah Umum... diserahkan kepada Sekretariat untuk didokumentasikan dan diupload ke situs b. Melaksanakan tugas perkuliahan sesuai dengan yang ditentukan, baik untuk fakultas, jurusan, program studi tempat mengajar, metode perkuliahan, evaluasi perkuliahan, dan lainlain yang berkaitan dengan kualitas perkuliahan. c. Mengarahkan, membimbing, mengawasi, mengendalikan, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan matakuliah yang menjadi tanggung jawabnya di fakultas/ jurusan/program studi, dalam rangka peningkatan mutu perkuliahan secara berkelanjutan. d. Membahas kendala-kendala dalam perkuliahan dan lainnya dalam rapat Koordinator dengan dosen dalam koordinasi kelompok matakuliah. e. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan UPT MKU (MPK-MBB) atau Koordinator Matakuliah yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan akademik dan keterampilan pembelajaran para dosen. 5. Staf Administrasi a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM yang diserahkan kepadanya. b. Membantu Sekretaris mengendalikan segala informasi masuk dan keluar yang diperlukan UPT MKU (MPK-MBB), dengan cara memberi label disposisi, setelah diberikan Sekretaris, dan menyerahkan kembali kepada Sekretaris untuk ditindaklanjuti. Surat masuk yang telah ditindaklanjuti dan surat keluar yang telah ditandatangani oleh Kepala, diarsipkan ke dalam buku dan bundel arsip surat masuk dan surat keluar. c. Membantu Sekretaris mempersiapkan dan menyelenggarakan rapat-rapat pleno, rapat-rapat dan rapat-rapat pimpinan UPT, dan menyiapkan dan menyelesaikan hasilnya dalam tuangan kesimpulan atau rumusan keputusan, sampai kepada pendistribusiannya kepada Rektor (sebagai laporan), Pembantu Rektor 13

25 1, dan para Koordinator matakuliah. Jika berkaitan dengan Fakultas, disampaikan kepada Dekan, berupa surat langsung atau tembusan. 14

26 BAB III STANDAR KOMPETENSI DOSEN MKU (MPK-MBB) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT A. Kompetensi Dosen Dosen adalah salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di perguruan tinggi. Peran, tugas, dan tanggungjawab dosen sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, meliputi kualitas iman/takwa, akhlak mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan beradab. Untuk melaksanakan fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis tersebut, diperlukan dosen yang profesional (Ditjen Dikti, 2011:1). Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab 1 Pasal 1 ayat 2 mengamanatkan bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan profesional dinyatakan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu memerlukan pendidikan profesi (Ditjen Dikti, 2011:1). 15

27 Selain itu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa dosen wajib, antara lain memiliki kompetensi. Kompetensi tenaga pendidik, khususnya dosen, diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki sebagai seorang dosen dalam mengemban tugas tridharma perguruan tinggi, yakni kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Kompetensi dosen menentukan kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi sebagaimana yang ditunjukkan dalam kegiatan profesional dosen. Dosen yang kompeten untuk melaksanakan tugasnya secara profesional adalah dosen yang memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial yang diperlukan dalam praktek pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (Ditjen Dikti, 2011:1) Selain itu diperkuat juga oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar Nasional Pendidikan dijabarkan dan diperkuat oleh Undang-Undang tentang Perguruan Tinggi Tahun 2012 pasal 76 yang mengemukakan bahwa penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk menjamin peningkatan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan, melalui penetapan, pelaksanaan, pengendalian, dan peningkatan standar pendidikan tinggi. Pasal 78 menyatakan bahwa standar pendidikan tinggi adalah standar nasional pendidikan tinggi yang ditetapkan pemerintah, dan standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi. Standar nasional pendidikan tinggi terdiri dari standar isi, standar proses, standar kompetensi, standar tenaga 16

28 kependidikan, standar sarana dan prasana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian, standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat. Standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi terdiri dari sejumlah standar dalam semua bidang akademik dan bidang nonakademik setiap perguruan tinggi. B. Jenis-Jenis Kompetensi Dosen Jenis-jenis kompetensi yang perlu dimiliki oleh dosen, terutama untuk mendapatkan sertifikat pendidik, sekurang-kurangnya terdiri dari (Ditjen Dikti,2011:21-25): A. Kompetensi Pedagogik 1. Kemampuan Merancang Pembelajaran a. Batasan Kemampuan tentang proses pengembangan mata kuliah dalam kurikulum, pengembangan bahan ajar, serta perancangan strategi pembelajaran b. Sub Kompetensi 1) Menguasai berbagai perkembangan dan isu dalam sistem pendidikan. 2) Menguasai strategi pengembangan kreatifitas 3) Menguasai prinsip-prinsip dasar belajar dan pembelajaran. 4) Mengenal mahasiswa secara mendalam. 5) Menguasai beragam pendekatan belajar sesuai dengan karakteristik mahasiswa. 6) Menguasai prinsip-prinsip pengembangan kurikulum berbasis kompetensi. 7) Mengembangkan mata kuliah dalam kurikulum program studi. 8) Mengembangkan bahan ajar dalam berbagai media dan format untuk mata kuliah tertentu. 17

29 18 9) Merancang strategi pemanfaatan beragam bahan ajar dalam pembelajaran. 10) Merancang strategi pembelajaran mata kuliah. 11) Merancang strategi pembelajaran mata kuliah berbasis ICT. 2. Kemampuan Melaksanakan Proses Pembelajaran a. Batasan Kemampuan mengenal mahasiswa (karakteristik awal dan latar belakang mahasiswa), ragam teknik dan metode pembelajaran, ragam media dan sumber belajar, serta pengelolaan proses pembelajaran. b. Sub Kompetensi 1) Menguasai keterampilan dasar mengajar. 2) Melakukan identifikasi karakteristik awal dan latar belakang mahasiswa. 3) Menerapkan beragam teknik dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa dan tujuan pembelajaran. 4) Memanfaatkan beragam media dan sumber belajar dalam pembelajaran. 5) Melaksanakan proses pembelajaran yang produktif, kreatif, aktif, efektif, dan menyenangkan. 6) Mengelola proses pembelajaran. 7) Melakukan interaksi yang bermakna dengan mahasiswa. 8) Memberi bantuan belajar individual sesuai dengan kebutuhan mahasiswa 3. Kemampuan Menilai Proses dan Hasil Pembelajaran a. Batasan Kemampuan melakukan evaluasi dan refleksi terhadap proses dan hasil belajar dengan menggunakan alat dan proses penilaian yang sahih dan terpercaya, didasarkan pada prinsip,

30 strategi, dan prosedur penilaian yang benar, serta mengacu pada tujuan pembelajaran. b. Sub Kompetensi 1) Menguasai standar dan indikator hasil pembelajaran mata kuliah sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2) Menguasai prinsip, strategi, dan prosedur penilaian pembelajaran. 3) Mengembangkan beragam instrumen penilaian proses dan hasil pembelajaran. 4) Melakukan penilaian proses dan hasil pembelajaran secara berkelanjutan. 5) Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran secara berkelanjutan. 6) Memberikan umpan balik terhadap hasil belajar mahasiswa. 7) Menganalisis hasil penilaian hasil pembelajaran dan refleksi proses pembelajaran. 8) Menindaklanjuti hasil penilaian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. 4. Kemampuan Memanfaatkan Hasil Penelitian untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran a. Batasan Kemampuan melakukan penelitian pembelajaran serta penelitian bidang ilmu, mengintegrasikan temuan hasil penelitian untuk peningkatan kualitas pembelajaran dari sisi pengelolaan pembelajaran maupun pembelajaran bidang ilmu. b. Sub Kompetensi 1) Menguasai prinsip, strategi, dan prosedur penelitian pembelajaran (instructional research) dalam berbagai aspek pembelajaran. 2) Melakukan penelitian pembelajaran berdasarkan permasalahan pembelajaran yang otentik. 19

31 3) Menganalisis hasil penelitian pembelajaran. 4) Menindaklanjut hasil penelitian pembelajaran untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. B. Kompetensi Profesional 1. Batasan Profesionalisme merupakan sikap yang lahir dari keyakinan terhadap pekerjaan yang dipegang sebagai sesuatu yang bernilai tinggi sehingga dicintai secara sadar, dan hal itu nampak dari upaya yang terus-menerus dan berkelanjutan dalam melakukan perbaikan yang tiada hentinya. Jadi kompetensi profesional adalah suatu kemampuan yang tumbuh secara terpadu dari pengetahuan yang dimiliki tentang bidang ilmu tertentu, keterampilan menerapkan pengetahuan yang dikuasai maupun sikap positif yang alamiah untuk memajukan, memperbaiki dan mengembangkannya secara berkelanjutan, dan disertai tekad kuat untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidik profesional berupaya untuk mewujudkan sikap (aptitude) dan perilaku (behavior) ke arah menghasilkan peserta didik yang mempunyai hasrat, tekad dan kemampuan memajukan profesi yang berdasarkan ilmu dan teknologi. Dengan sikap dan perilaku, dosen melakukan perbaikan yang berkelanjutan, meningkatkan efisiensi secara kreatif melalui upaya peningkatan produktivitas dan optimalisasi pendayagunaan sumber-sumber yang ada di sekitarnya. Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu bentuk proses kreatif dosen dalam memajukan horison ilmu pengetahuan dan teknologi seyogyanya membawa pengaruh kepada kebudayaan dan peradaban. Hasil dari penelitian, eksperimen dan pengembangan itu diperkenalkan oleh dosen kepada masyarakat sebagai bentuk pelayanan pemecahan masalah masyarakat umum, peningkatan efisiensi dunia usaha dan industri, serta perbaikan mental masyarakat yang menunjang pembangunan watak dan kesejahteraan bangsa. Pengabdian kepada masya- 20

32 rakat merupakan suatu upaya penyebarluasan dan penerapan hasil penelitian dosen sebagai kegiatan pengembangan untuk memajukan kebudayaan dan peradaban masyarakat melalui kemajuan teknologi, kiat, ataupun kebijakan yang berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dosen. Melalui kompetensi profesional, dosen secara dinamis mengembangkan wawasan keilmuan, menghasilkan ilmu, seni, dan teknologi berdasarkan penelitian, dan menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat dari hasil penelitian, dan pada akhirnya mengembangkan kebudayaan dan peradaban masyarakatnya sebagai pemangku kepentingan. 2. Sub Kompetensi a. Penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Penguasaan dosen terhadap materi pelajaran dalam bidang ilmu tertentu secara luas diartikan sebagai kemampuan dosen untuk memahami tentang asal usul, perkembangan, hakikat dan tujuan dari ilmu tersebut. Sementara itu, penguasaan yang mendalam berarti kemampuan dosen untuk memahami cara dan menemukan ilmu, teknologi dan atau seni, khususnya tentang bidang ilmu yang diampunya. Dosen juga mempunyai kemampuan memahami nilai, makna dan kegunaaan ilmu terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatannya dalam kehidupan manusia, sehingga mempunyai dampak kepada kebudayaan dan peradaban. Bersamaan dengan itu keterbatasan serta batasan materi pelajaran, dalam kaitannya dengan etika ilmu, tradisi dan budaya akademis merupakan yang perlu dikuasai dosen sebagai landasan moral untuk menghindari kerancuan dan kemudaratan yang mungkin ditimbulkan. Dengan demikian, penguasaan materi yang luas dan mendalam dalam suatu bidang ilmu tertentu sangat erat berkaitan dengan filosofi bidang ilmu yang ditekuni. 21

33 22 Dalam hal ini, diharapkan dosen akan menyadari: 1) pentingnya memiliki pengetahuan yang sangat mendalam tentang bidang ilmunya, dan terus menerus terpacu untuk mencari lebih banyak pengetahuan yang berkenaan dengan bidang ilmunya. 2) pentingnya bergabung dan mengukur diri di dalam kelompok atau asosiasi profesi, berpartisipasi aktif di dalamnya, sebagai wahana untuk mengembangkan diri secara profesional. 3) pentingnya kemampuan menempatkan diri sebagai seseorang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan bidang ilmu dan seninya, dan siap mengambil langkah inisiasi untuk pengembangan maupun pemecahan masalah. b. Kemampuan merancang, melaksanakan, dan menyusun laporan penelitian. Kemampuan ini berkaitan dengan pemahaman dan keterampilan dosen tentang metodologi ilmiah, rancangan penelitian dan atau percobaan, serta kemampuan mengorganisasikan dan menyelenggarakan penelitian bidang ilmu mulai dari perumusan masalah, penyusunan hipotesis, perancangan data dan alat yang akan digunakan, serta metode analisis yang mendasarinya. Dosen mampu menerapkan rancangan, metode dan analisis tersebut dalam melaksanakan penelitian, sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Akhirnya semua itu dapat dituliskan dalam suatu laporan yang sistemik, bahkan dapat dikembangkan sebagai bahan utama dalam menyusun karya ilmiah untuk pertemuan ilmiah dan atau jurnal ilmiah. c. Kemampuan mengembangkan dan menyebarluaskan inovasi. Dosen mampu mengembangkan hasil penelitian ke dalam bentuk yang dapat diterapkan untuk kepentingan tertentu,

34 misalnya berupa teknik, kiat, dan kebijakan. Seorang dosen seyogyanya mempunyai motivasi untuk menyebarluaskan temuan dan hasil penelitiannya itu. Oleh karena itu kemampuan dalam bidang ilmu, teknologi dan/atau seni yang berdasarkan penelitian seseorang dapat diukur dari kegiatan kesarjanaan dan menunjukkan kemampuan yang berkesinambungan dengan ketertarikan yang nyata terhadap kegiatan akademis dan intelektual. Hal itu nampak dari berbagai karyanya, antara lain, berupa penulis bersama (co-authorship), serta memberi sumbangan yang bermakna dalam hal-hal; kajian dan laporan yang bersifat kependidikan, makalah kajian telaah atau tinjauan (review), menulis buku ajar atau sebagian bab dalam suatu buku ajar, melayani kegiatan penyuntingan (editorial), pendayagunaan media elektronik dalam penyebaran hasil penelitian, surat kepada penyunting majalah ilmiah (journal), menyusun bahan silabus berdasarkan hasil penelitiannya, serta mengelola pertemuan ilmiah khusus dan laboratorium. d. Kemampuan merancang, melaksanakan dan menilai pengabdian kepada masyarakat. Hasil penelitian yang diperoleh lazimnya tak dapat langsung diterapkan, melainkan perlu dikembangkan lagi agar dapat diterapkan di kalangan masyarakat. Untuk itu seorang dosen yang profesional perlu mempunyai kemampuan untuk melakukan pengembangan sebagai bagian kelanjutan dari penelitian. Dalam hal ini, dosen diharapkan memiliki kemampuan melaksanakan rancangan penerapan tersebut baik dalam tingkat percobaan maupun dalam tingkat penyebaran secara masif. Hasil penerapan selanjutnya harus dapat dinilai oleh dosen untuk perbaikan lanjutan maupun sebagai bahan penelitian selanjutnya. Evaluasi dua arah tersebut memainkan peranan penting bagi pengembangan wawasan dan kompetensi dosen yang bersangkutan, serta mendorong terjadinya perbaikan ke arah optimalisasi dan efisiensi yang memajukan 23

35 teknologi masyarakat dan berdampak terhadap perkembangan kebudayaan dan peradaban. C. Kompetensi Sosial 1. Batasan Kemampuan melakukan hubungan sosial dengan mahasiswa, kolega, karyawan dan masyarakat untuk menunjang pendidikan. 2. Sub Kompetensi a. Kemampuan menghargai keragaman sosial dan konservasi lingkungan b. Menyampaikan pendapat dengan runtut, efisien dan jelas c. Kemampuan menghargai pendapat orang lain d. Kemampuan membina suasana kelas. e. Kemampuan membina suasana kerja f. Kemampuan mendorong peran serta masyarakat D. Kompetensi Kepribadian 1. Batasan Sejumlah nilai, komitmen, dan etika profesional yang mempengaruhi semua bentuk perilaku dosen terhadap mahasiswa, teman sekerja, keluarga dan masyarakat, serta mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, termasuk pengembangan diri secara profesional. 2. Sub Kompetensi a. Empati (empathy): Meletakkan sensitifitas dan pemahaman terhadap bagaimana mahasiswa melihat dunianya sebagai hal yang utama dan penting dalam membantu terjadinya proses belajar. b. Berpandangan positif terhadap orang lain, termasuk nilai dan potensi yang dimiliki. Menghormati harga diri dan integritas mahasiswa, disertai dengan adanya harapan yang realistis (positif) terhadap perkembangan dan prestasi mereka. 24

36 c. Berpandangan positif terhadap diri sendiri, termasuk nilai dan potensi yang dimiliki. Mempunyai harga diri dan integritas diri yang baik, disertai dengan tuntutan dan harapan yang realitis (positif) terhadap diri. d. Genuine (authenticity): Bersikap tidak dibuat-buat, jujur dan terbuka mudah dilihat orang lain. e. Berorientasi kepada tujuan: Senantiasa komit pada tujuan, sikap, dan nilai yang luas, dalam, serta berpusat pada kemanusiaan. Semua perilaku yang tampil berorientasi pada tujuan. Kompetensi-kompetensi tersebut merupakan kompetensi minimal, dan harus dikembangkan oleh dosen secara berkelanjutan. C. Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) UNLAM Berlandasarkan jenis-jenis kompetensi yang telah ditentukan oleh Dirjen Dikti (2011), dan demi menuju terstandarisasinya dosen MKU (MPK-MBB) UNLAM, maka UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM dirumuskan dan disusunlah Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) UNLAM, sebagai pedoman dan acuan dalam pengangkatan, penunjukkan dan penilaian kinerja dosen MKU (MPK-MBB) dalam kerangka menuju sosok pendidik profesional dan ilmuwan. Adapun Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) UNLAM yang dirumuskan dan disusun adalah terdiri dari Standar Akademik; Standar Pedagogik, Standar Profesional; Standar Sosial; dan Standar Kepribadian. Kelima standar tersebut dijabarkan berdasarkan pada jenis-jenis kompetensi Ditjen Dikti (2011) dan ditambah dengan hasil rumusan Workshop dosen-dosen MPK-MBB UNLAM (2012). 1. Dosen Matakuliah Pendidikan Agama a. Standar Kualifikasi Akademik 1) Dosen berijazah Magister (S2) di bidang agama 2) Apabila belum tersedia dosen yang berijazah Magister (S2) dapat diangkat: 25

37 26 a) Dosen yang berijazah Sarjana (S1) di bidang agama, yang dinilai memiliki kompetensi oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. b) Cendekiawan agama yang memiliki kompetensi sebagai dosen, c) Seseorang yang direkomendasikan oleh lembaga pendidikan keagamaan dan/atau lembaga keagamaan. 3) Memiliki sertifikat kompetensi dari hasil uji kompetensi Pendidikan Agama yang dilaksanakan oleh UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM dengan ADPISI Universitas Lambung Mangkurat. b. Standar Kompetensi Pedagogik Standar kompetensi pedagogik pada intinya sama dengan kompetensi pedagogik yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan Agama, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Pendidikan Agama (2012), yaitu: 1) Kemampuan merancang pembelajaran, secara khusus adalah a) Menguasai berbagai perkembangan dan isu aktual yang berkaitan dengan masalah keagamaan serta isu dalam sistem pendidikan. b) Mengenal mahasiswa secara mendalam dalam rangka edukasi. 2) Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran, secara khusus mampu mengintegrasikan nilai-nilai Pendidikan Agama sesuai dengan program studi masing-masing. 3) Kemampuan menilai proses dan hasil pembelajaran 4) Kemampuan memanfaatkan hasil penelitian meningkatkan kualitas pembelajaran. c. Standar Kompetensi Profesional Standar kompetensi profesional pada intinya sama dengan kompetensi profesionalyang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan

38 Agama, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Pendidikan Agama (2012), yaitu: 1) Penguasaan materi pelajaran Pendidikan Agama secara luas dan mendalam. 2) Kemampuan merancang, melaksanakan, dan menyusun laporan penelitian Pendidikan Agama. 3) Kemampuan mengembangkan dan menyebarluaskan inovasi pembelajaran dan keilmuan Pendidikan Agama. 4) Kemampuan merancang, melaksanakan, dan menilai pengabdian kepada masyarakat dalam Pendidikan Agama. d. Standar Kompetensi Sosial Standar kompetensi sosial pada intinya sama dengan kompetensi sosial yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan Agama, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Pendidikan Agama (2012), yaitu: Kemampuan melakukan hubungan sosial dengan mahasiswa, kolega, karyawan, dan masyarakat untuk menunjang pendidikan, khususnya Pendidikan Agama. e. Standar Kompetensi Kepribadian Standar kompetensi kepribadian pada intinya sama dengan kompetensi kepribadian yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan Agama, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Pendidikan Agama (2012), yaitu: 1) Religius 2) Empati 3) Berpandangan positif terhadap orang lain 4) Berpandangan positif terhadap diri sendiri 5) Jujur dan terbuka 6) Berorientasi kepada tujuan 27

39 2. Dosen Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan a. Standar Kualifikasi Akademik 1) Dosen berijazah Magister (S2) Ketahanan Nasional, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Pendidikan Umum. 2) Apabila belum tersedia dapat diangkat dosen berijazah Magister (S2) Pendidikan IPS, Ilmu-ilmu Sosial, Politik dan Hukum, yang mendapat pembekalan khusus Pendidikan Kewarganegaraan. 3) Memiliki sertifikat kompetensi dari hasil uji kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan yang dilaksanakan UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM bekerja sama dengan Asosiasi Dosen PKN Universitas Lambung Mangkurat. b. Standar Kompetensi Pedagogik Standar kompetensi pedagogik pada intinya sama dengan kompetensi pedagogik yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan (2012), yaitu: 1) Kemampuan merancang pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 2) Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 3) Kemampuan menilai proses dan hasil pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 4) Kemampuan memanfaatkan hasil penelitian meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. c. Standar Kompetensi Profesional Standar kompetensi profesional pada intinya sama dengan kompetensi profesional yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan (2012), yaitu: 28

40 1) Penguasaan materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan secara luas dan mendalam. 2) Kemampuan merancang, melaksanakan, dan menyusun laporan penelitian Pendidikan Kewarganegaraan. 3) Kemampuan mengembangkan dan menyebarluaskan inovasi pembelajaran dan keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan. 4) Kemampuan merancang, melaksanakan, dan menilai pengabdian kepada masyarakat dalam Pendidikan Kewarganegaraan. d. Standar Kompetensi Sosial Standar kompetensi sosial pada intinya sama dengan kompetensi sosial yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan (2012), yaitu: 1) Kemampuan menghargai keragaman sosial dan konservasi lingkungan secara beradab dan humanis. 2) Menyampaikan pendapat dengan runtut, efisien, jelas dan santun. 3) Kemampuan menghargai pendapat orang lain dengan sikap terbuka dan egaliter dan lapang dada. 4) Kemampuan membina suasana kelas secara demokratis. 5) Kemampuan membina suasana kerja secara demokrasi dan berkeadaban. 6) Kemampuan menyerap aspirasi mahasiswa secara edukatif dan bijaksana dalam ilmu pengetahuan, khususnya Pendidikan Kewarganegaraan. 7) Menganalisis suatu kasus. e. Standar Kompetensi Kepribadian Standar kompetensi kepribadian pada intinya sama dengan kompetensi kepribadian yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti 29

41 (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan (2012), yaitu: 1) Religius 2) Empati 3) Berpandangan positif terhadap orang lain 4) Berpandangan positif terhadap diri sendiri 5) Jujur, terbuka dan demokratis 6) Mengutamakan Semangat Kebangsaan 7) Cinta tanah air 8) Berorientasi kepada tujuan 3. Dosen Matakuliah Bahasa Indonesia a. Standar Kualifikasi Akademik 1) Minimal Dosen berijazah Magister (S2) Pendidikan Bahasa Indonesia. 2) Apabila belum tersedia dapat diangkat dosen berijazah Sarjana (S1) yang sedang S2 (Pendidikan Bahasa Indonesia/ linier). 3) Memiliki sertifikat kompetensi dari hasil uji kompetensi Bahasa Indonesia (UKBI) yang dilaksanakan oleh UPT MKU (MPK- MBB) UNLAM bekerja sama dengan Asosiasi Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Lambung Mangkurat. b. Standar Kompetensi Pedagogik Standar kompetensi pedagogik pada intinya sama dengan kompetensi pedagogik yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Bahasa Indonesia, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Bahasa Indonesia (2012), yaitu: 1) Kemampuan merancang pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis ICT. 30

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/DIKTI/Kep/2002 TENTANG

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/DIKTI/Kep/2002 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/DIKTI/Kep/2002 TENTANG RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Muhammad Iwan Priyadana NIM : 5201409021 Prodi. : Pendidikan Teknik Mesin FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN Disusun oleh : Nama : Annisa Candra Sekar NIM : 5401409029 Prodi : PKK S1 (Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN MUATAN LOKAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM MUKADDIMAH Universitas Muhammadiyah Mataram disingkat UM Mataram adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013 Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Menimbang : a. Bahwa dengan Keputusan

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan kemajuan peradaban. Kemajuan suatu bangsa salah satunya dapat dilihat dari lembaga-lembaga pendidikannya

Lebih terperinci

JURNAL MANAJAMEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Volume 2, Nomor 1. Oktober 2011 PROBLEMATIKA MENUJU DOSEN PROFESIONAL

JURNAL MANAJAMEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Volume 2, Nomor 1. Oktober 2011 PROBLEMATIKA MENUJU DOSEN PROFESIONAL PROBLEMATIKA MENUJU DOSEN PROFESIONAL Edhy Sutanta Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak No. 28, Komplek Balapan, Yogyakarta, 55222 email:edhy_sst@yahoo.com

Lebih terperinci

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan

Lebih terperinci

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-nya pembuatan buku Pedoman Revisi dan Penerapan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU A. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Sarjana

Lebih terperinci

G.Tata Pamong (Governance) 1. Struktur dan Suasana Organisasi Secara umum, posisi Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia terlihat pada diagram Struktur

G.Tata Pamong (Governance) 1. Struktur dan Suasana Organisasi Secara umum, posisi Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia terlihat pada diagram Struktur 70 G.Tata Pamong (Governance) 1. Struktur dan Suasana Organisasi Secara umum, posisi Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia terlihat pada diagram Struktur Organisasi Fakultas Bahasa dan Seni UPI (Lampiran

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18 Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL Menimbang : a. bahwa dosen

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007 tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : bahwa untuk menjamin penyelenggaraan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1 SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1 Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. 2 PENDAHULUAN Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU)

PEDOMAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU) PEDOMAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU) LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (LP3TK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2015 PENGANTAR Undang-Undang No 12 tahun

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Revisi : 1 Tanggal : 31 Maret 2015 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan I Dikendalikan : Unit Penjaminan Mutu Fakultas Pertanian Disetujui

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan. Modul 1

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan. Modul 1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Materi Kuliah Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan Modul 1 0 1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Esti imaniatun NIM : 7101409296 Prodi : Pend. Ekonomi Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi

Lebih terperinci

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 518/P/SK/HT/2008 TENTANG SEKOLAH VOKASI REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan dan memajukan program pendidikan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang berkemampuan, cerdas, dan handal dalam pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam tatanan hidup berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia, pendidikan telah diatur dalam berbagai peraturan perundangundangan seperti yang tercantum di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013 PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013 I. Latar Belakang Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Lebih terperinci

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Buku Kode Etik dan Tata tertib dosen Universitas

Lebih terperinci

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MATA KULIAH UMUM PLSBT

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MATA KULIAH UMUM PLSBT KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MATA KULIAH UMUM PLSBT Disajikan pada Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi (PLSBT) Jurusan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung kemajuan suatu bangsa adalah melalui

Lebih terperinci

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL i ii BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : KM/UMNAw/LPM/01/01-01 Revisi : 02 Tanggal

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 722 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG KETENTUAN PENYELENGGARAAN WAJIB BELAJAR MADRASAH DINIYAH AWALIYAH DI KABUPATEN SERANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia, yakni masalah pendidikan, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003

Lebih terperinci

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. www.kangmartho.c om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. (PKn) Pengertian Mata PelajaranPendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.349, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi. Tata Kerja. Institut Agama Islam Negeri Surakarta. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan tertentu. Tentunya dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, ini dapat dilakukan melalui peningkatan ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung STANDAR MUTU Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Program Studi S1 Teknik Elektro Halaman : 1 dari 10 Penanggung Jawab Proses Nama Jabatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK DOSEN

BUKU KODE ETIK DOSEN Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KED-AAYKPN Buku Kode Etik 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Dosen BUKU KODE ETIK DOSEN AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun Oleh

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan keagamaan

Lebih terperinci

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

STANDAR ISI PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR ISI PEMBELAJRAN Kode/No : STD/SPMI/A.02 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-8 STANDAR ISI PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights reserved 1 1.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : 3301409100 Jurusan/Prodi : HKn/PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Kode/No : STD/SPMI/A.05 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-6 STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN undiknas, 2016

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS EKONOMI KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 JATIROTO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi,

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS PANDUAN PEMBENTUKAN PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS ORGANISASI MUTU ITS i Organisasi Mutu ITS Kata Pengantar Peraturan Pemerintah No 54 Tahun 2015 tentang Statuta ITS, Pasal 41 ayat 2 menyebutkan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN (P4)

PROGRAM KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN (P4) PROGRAM KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN (P4) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA i PROGRAM KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN TAHUN AKADEMIK -2018 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat 1 BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Pendidikan salah satu alat untuk membawa perubahan pola pikir dan perlu, harus dilakukan terhadap masyarakat harus diakui bahwasanya pendidikan itu penting

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM TATA KELOLA PENYELENGGARAAAN DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA YANG BERBASIS PELAYANAN Oleh Dr. I Nyoman Gede Remaja, S.H., M.H. 3 Abstrak: Dalam era globalisasi yang

Lebih terperinci

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Kode Etik Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam membentuk dan mengembangkan kualitas pribadi bangsa. Pendidikan dapat mencakup seluruh

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH BESAR 2013 Universitas Abulyatama KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS ABULYATAMA Nomor:../. /..

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Identifikasi Masalah 1. Latar Belakang Dalam menghadapi perkembangan abad 21 semua organisasi dituntut untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil dan

Lebih terperinci

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U No.132, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Kedokteran. Akademik. Profesi. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5434) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.07 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-7 STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT NOMOR : 070/UN8/KP/2013

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT NOMOR : 070/UN8/KP/2013 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT NOMOR : 070/UN8/KP/2013 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PENGANGKATAN DEKAN FAKULTAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profil Lulusan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam Tahun dan Relev Ansinya dengan Penyerapan Dunia Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Profil Lulusan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam Tahun dan Relev Ansinya dengan Penyerapan Dunia Kerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, dunia telah memasuki era globalisasi, era dimana persaingan di dunia akan semakin ketat. Perlu banyak upaya untuk mempertahankan suatu bangsa,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Guru yang profesional, secara ideal, adalah seorang guru yang telah memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan Undang-undang

Lebih terperinci

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM VISI MISI Visi STIKES Mataram Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang mampu

Lebih terperinci

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd. PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS Oleh Drs. Andi Suntoda S., M.Pd. LANDASAN HUKUM UU RI Pasal 5 nomor 20 tahun 2003 : Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Modul ke: 02Fakultas MANAJEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Program Studi EKONOMI Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Sub Bahasan 1.Pendahuluan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

KODE ETIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

KODE ETIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KODE ETIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunianya, buku Kode Etik Dosen Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir semua negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini bangsa Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan masyarakatnya menjadi masyarakat yang berbudaya demokrasi, berkeadilan dan menghormati hak-hak

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dipandang perlu

Lebih terperinci

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Panduan Penulisan Rencana Implementasi Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan 1 Latar Belakang 1 Tujuan Error! Bookmark not defined. Kebutuhan dan Penyediaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci