PEMODELAN KESEHATAN BANK DI INDONESIA MENGGUNAKAN PROPORTIONAL HAZARD DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMODELAN KESEHATAN BANK DI INDONESIA MENGGUNAKAN PROPORTIONAL HAZARD DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN"

Transkripsi

1 PEMODELAN KESEHATAN BANK DI INDONESIA MENGGUNAKAN PROPORTIONAL HAZARD DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN Cemara Avriliwan Putra 1) dan Nur Iriawan 2) 1) Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Cokroaminoto 12A, Surabaya, Indonesia 2) Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam rangka menjaga kesehatan bank di Indonesia dan sistem perbankan nasional maka Bank Indonesia melakukan pengawasan pada bank-bank yang ada di Indonesia yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 15/2/PBI/2013 mengenai penetapan status dan tindak lanjut pengawasan bank umum konvensional. Salah satu kriteria penetapan status bank adalah bank memiliki NPL (netto) di atas 5 persen dari total kredit. Penelitian ini dibuat untuk membentuk model proportional hazard dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempunyai efek signifikan terhadap lamanya bank dalam mempertahankan nilai NPL (netto) maksimal 5% menggunakan analisis Bayesian. Lamanya kemampuan bank mempertahankan nilai NPL-nya diduga dipengaruhi oleh rasio keuangan bank, yang diamati dari triwulan 1 tahun 2004 sampai triwulan 4 tahun Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempunyai efek signifikan terhadap lamanya bank dalam mempertahankan nilai NPL (netto) maksimal 5% adalah NIM, BOPO, GWM, Deposit Risk, dan Liquidity Risk. Selain itu dari 6 model proportional hazard yang dihasilkan dapat diketahui bahwa kategori Bank Asing memiliki hazard rate paling tinggi, sedangkan kategori Bank Campuran memiliki hazard rate paling rendah Kata kunci: Proportional Hazard, NPL, Analisis Bayesian. PENDAHULUAN Latar Belakang dan Tujuan Penulisan Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Undang Undang No. 10 Tahun 1998). Layaknya perusahaan pada umumnya, kinerja dari sebuah bank dapat dilihat dari laporan keuangan yang dihasilkan, khususnya rasio keuangan. Dalam rangka menjaga kesehatan bank di Indonesia dan sistem perbankan nasional maka Bank Indonesia melakukan pengawasan pada bank-bank yang ada di Indonesia. Peraturan pengawasan tersebut tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 6/9/PBI/2004 mengenai tindak lanjut pengawasan dan penetapan status bank. Seiring dengan realita dan riset yang dilakukan terhadap bank konvensional maka prosedur yang berlaku C-17-1

2 diatur dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 15/2/PBI/2013 mengenai penetapan status dan tindak lanjut pengawasan bank umum konvensional. Salah satu kriteria penetapan status bank adalah bank memiliki Non Performing Loan (NPL) netto di atas 5 persen dari total kredit. Sebagai tindakan preventif maka diperlukan pemodelan proportional hazard kesehatan perbankan di Indonesia. Dengan adanya pemodelan proportional hazard maka pihak bank dapat segera melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya kebangkrutan atau pun mencegah penetapan status pengawasan pada bank tersebut. Penelitian yang terkait dengan analisis kesehatan bank maupun prediksi kesehatan bank sudah banyak dilakukan. Bank Indonesia melalui Muliaman D Hadad dan kawan-kawan (2004) meneliti model prediksi kepailitan bank umum di Indonesia menggunakan variabel dalam rasio modal dan rasio risiko keuangan dengan data pemodelan dari tahun 1995 sampai tahun 2000 dan data pengujian dari tahun 2001 sampai tahun 2003 menggunakan analisis faktor dan regresi logistik. Penni Mulyaningrum (2008) menggunakan regresi logit untuk meneliti pengaruh rasio keuangan terhadap kebangkrutan bank di Indonesia dengan data tahun 2006 menggunakan variabel CAR, LDR, NPL, BOPO, ROE, dan NIM. Fazahadu Syuraifah (2010) menggunakan analisis regresi survival dengan pendekatan parametrik untuk memodelkan kesehatan perbankan di Indonesia. Tengku Nuzulul Qurriyani (2012) menggunakan regresi logistik multinomial untuk meneliti tentang deteksi dini potensi kebangkrutan bank melalui analisis rasio keuangan dan market effect dengan menggunakan variabel dalam CAMEL untuk data bank di Indonesia tahun 2006 sampai tahun Dalam penelitian ini akan digunakan variabel CAR, ROA, ROE, NIM, BOPO, LDR, dan GWM yang terdapat pada Laporan Perhitungan Rasio Keuangan serta Capital to Deposit Ratio, Deposit Risk Ratio, Liquidity Risk, Capital Risk Ratio, Primary Ratio, serta Quick Ratio hasil perhitungan dari Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba, dan Laporan Perhitungan Kewajiban Penyertaan Modal Minimum yang diterbitkan dalam publikasi laporan keuangan bank di website Bank Indonesia untuk memodelkan survivabilitas bank di Indonesia dalam mempertahankan nilai NPL maksimal 5 persen. Pemodelan dilakukan terhadap kategori bank konvensional yang meliputi Bank Persero (Pemerintah), Bank Umum Swasta Nasional Devisa (BUSN Devisa), Bank Umum Swasta Nasional Non-Devisa (BUSN Non-Devisa), Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Campuran dan Bank Asing. STUDI LITERATUR Analisis Survival Tipe data lama waktu tidak dapat menggunakan analisis regresi pada umumnya seperti regresi linier dan regresi logistik karena nilainya selalu positif sehingga skew kanan, terdapat data sensor, dan lamanya waktu yang diikuti tidak sama untuk masingmasing individu yang diamati, sehingga digunakan analisis survival (Allison, 2004). Analisis survival didefinisikan sebagai serangkaian metode untuk menganalisa data di mana variabel respon berupa waktu sampai suatu event yang menarik terjadi. Event dapat berupa kematian, pernikahan, perceraian, dan lain sebagainya. C-17-2

3 Data Tersensor Data tersensor merupakan salah satu ciri dalam analisis survival. Adapun yang dimaksud dengan data tersensor adalah jika informasi mengenai lifetime tidak diketahui secara pasti (Kalbfleisch dan Prentice, 2002). Fungsi dalam Analisis Survival Fungsi yang penting dalam analisis survival adalah fungsi survival dan fungsi hazard. Survival time individu dari suatu populasi dilambangkan dengan T. SS(tt) sebagai fungsi survival adalah probabilitas individu bertahan lebih dari atau sama dengan tt. Fungsi Hazard adalah laju kegagalan (failure) sesaat dengan asumsi individu telah bertahan sampai waktu ke-tt. Semakin besar nilai hazard mengindikasikan bahwa resiko kegagalan yang dialami individu semakin tinggi sehingga kemampuan bertahannya semakin kecil (Lee, 2003). Asumsi dalam Proportional Hazard Asumsi pemodelan yang harus dipenuhi dalam regresi Cox Proportional Hazard adalah bahwa fungsi hazard harus proporsional setiap waktu (Collet, 2004). Proporsional berarti variabel prediktor independen terhadap waktu dan hubungan antara hazard kumulatif sudah proporsional setiap waktu. Asumsi proporsional tersebut dapat diketahui dengan membuat plot ln[ ln SS(tt)] terhadap waktu survival. Metode Bayesian Metode Bayesian merupakan suatu metode untuk mengestimasi parameter dengan lebih informatif walaupun data yang digunakan sedikit dan tidak lengkap (Sorell dan Owell, 2001). Dalam metode ini ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu fungsi likelihood, distribusi prior dan distribusi posterior (Sander dan Badoux, 1991). Markov Chain Monte Carlo dengan Gibbs Sampler Carlin dan Chib (1995) menyatakan metode Markov Chain Monte Carlo (MCMC) memudahkan pemodelan yang cukup kompleks dalam analisis Bayesian. Ada beberapa teknik yang tersedia untuk integrasi numerik, dan sebagian besar metode yang ada sangat berhubungan dengan ide yang ada pada integral Monte Carlo yaitu sebuah teknik integrasi yang dapat dilakukan untuk memperoleh sebuah nilai harapan (expectation). Tujuan utama dari metode MCMC ini adalah membangkitkan data sampel parameter θθ yang dinyatakan dalam vektor random dengan distribusi tertentu serta mempunyai nilai taksiran ff θθ dari fungsi dalam ff(θθ) (Casella dan George, 1992; Iriawan, 2001). Penggunaan MCMC analisis Bayesian membutuhkan skenario sampling yang tepat. Pembangkit variabel random yang sering digunakan untuk analisis Bayesian pada umumnya adalah Gibbs Sampler. Casella dan George dalam Preatin (2009) menyatakan Gibbs Sampler merupakan suatu teknik simulasi untuk membangkitkan variabel random dari suatu distribusi tertentu secara langsung tanpa harus menghitung fungsi densitas dari distribusi data tersebut. Penggunaan Gibbs Sampler ini mempunyai keunggulan antara lain dalam mengatasi adanya kasus multikolinearitas sehingga metode Bayesian Gibbs Sampler dapat digunakan secara luas. Gibbs Sampler memberikan metode C-17-3

4 alternatif untuk memperoleh ff(θθ) dengan membangkitkan sampel θθ 1, θθ 2,, θθ nn ~ff(θθ) tanpa membutuhkan ff(θθ) sehingga adanya perhitungan yang sulit dapat dihindari (Casella dan George, 1992). Hal tersebut dilakukan dengan melakukan simulasi pada sejumlah besar sampel, sehingga mean, varians, serta karakteristik apapun dari ff(θθ) dapat dihitung lebih tepat. Deviance Information Criterion Kemajuan di dalam komputasi posterior Bayesian yang disebabkan oleh metode Markov Chain Monte Carlo (MCMC) telah memungkinkan pemodelan statistik yang kompleks dan mensyaratkan pemilihan best fitting model. Spiegelhalter dkk. (2002) mengajukan Deviance Information Criterion (DIC) sebagai metode untuk best fitting model. DIC sangat mudah dihitung dan aplikatif untuk berbagai macam model statistik. DIC didasarkan pada distribusi posterior dari log-likehood atau deviance dan berguna untuk pemilihan model pada kerangka kerja Bayesian (Dempster, 1974). METODE Obyek dalam penelitian ini adalah Bank Konvensional. Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Konvensional yang laporan keuangannya terpublikasi pada website Bank Indonesia. Rentang periode populasi yang diteliti adalah dari tahun 2004 sampai tahun Variabel respon dalam penelitian ini adalah lifetime bank dalam mempertahankan nilai NPL maksimal 5%. Satuan waktu dalam penelitian ini adalah triwulan, sesuai dengan format laporan keuangan yang dipublikasikan berupa laporan triwulan. Variabel prediktor dalam penelitian ini adalah variabel yang terdapat dalam laporan rasio keuangan yang diduga mempengaruhi bank dalam mempertahankan nilai NPL maksimal 5%. Variabel-variabel tersebut adalah CAR, ROA, ROE, NIM, BOPO, LDR, GWM, Capital to Deposit Ratio, Deposit Risk Ratio, Liquidity Risk, Capital Risk Ratio, Primary Ratio, dan Quick Ratio. Asumsi pemodelan yang harus dipenuhi dalam proportional hazard adalah bahwa fungsi hazard dari variabel prediktor yang bersifat kategorik harus proporsional setiap waktu, dalam penelitian ini variabel kategori bank. Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan plot ln[ ln SS(tt)]. Asumsi terpenuhi bila garis antar kategori sejajar. Uji goodness of fit dilakukan terhadap data waktu survival untuk melihat distribusi mana yang paling menyerupai distribusi waktu survival tersebut sehingga pemodelan mengikuti rumus dari distribusi tersebut. Dalam penelitian ini uji goodness of fit menggunakan statistik uji Anderson Darling. Pemodelan dilakukan melalui Markov Chain Monte Carlo (MCMC) menggunakan WinBUGS, yang sekaligus melakukan estimasi semua parameter dalam model. Pemilihan model terbaik menggunakan metode Deviance Information Criterion (DIC). Setelah dilakukan seleksi model maka dilakukan pengujian signifikansi terhadap estimasi parameter yang diperoleh. Pemodelan dilakukan menggunakan variabel prediktor yang lulus uji parameter model. Variabel prediktor berupa XX 1, XX 2,, XX pp beserta koefisien ββ 1, ββ 2,, ββ pp yang didapatkan dimasukkan dalam persamaan proportional hazard. Model inilah yang akan membantu setiap bank dalam melihat C-17-4

5 kondisinya mempertahankan NPL maksimal 5%. Dalam penelitian ini akan dihasilkan model proportional hazard untuk setiap kategori bank. HASIL DAN PEMBAHASAN Bank Sehat Bank Tidak Sehat Gambar 1. Diagram Batang Median Nilai Variabel untuk Bank Sehat dan Bank Tidak Sehat Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa median dari CAR, ROA, ROE, NIM, LDR, Capital to Deposits, Deposit Risk, Capital to Assets, dan Quick Ratio dari Bank Sehat lebih tinggi dari Bank Tidak Sehat dan BOPO Bank Sehat lebih rendah dari Bank Tidak Sehat yang berarti sesuai dengan teori yang ada. Faktor-faktor yang signifikan dalam lamanya bank mempertahankan nilai NPL dapat diketahui melalui hasil estimasi parameter model proportional hazard. Berikut ini adalah hasil dari setiap proses yang dilakukan untuk mendapatkan estimasi parameter model tersebut Setelah dilakukan pengujian asumsi proportional hazard terhadap variabel kategori bank, didapapkan hasil bahwa semua garis yang ada dalam plot sejajar atau tidak bersilangan dalam setiap waktu. Hal ini menunjukkan asumsi untuk variabel kategori bank terpenuhi sehingga dapat digunakan dalam pemodelan Berdasarkan nilai Anderson Darling, distribusi Weibull-2P memiliki nilai yang paling kecil, yaitu , dibandingkan dengan Weibull-3P (37.426), Logistik (30.38), Exponential-3P (35.227), Exponential-2P (33.914), dan Normal (29.201) Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa distribusi data lifetime adalah Weibull. Untuk menghasilkan model proportional hazard kesehatan bank maka dilakukan estimasi parameter untuk mendapatkan nilai ββ dan vv. Dalam penelitian ini estimasi menggunakan metode MCMC dengan dibantu software WinBUGS. Dengan menggunakan 1000 sampel dan 500 sampel burn-in didapatkan hasil bahwa masih terdapat variabel yang tidak signifikan atau dengan kata lain terdapat nilai 0 dalam selang kepercayaan 95%. Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan data lebih lanjut yaitu mengeluarkan variabel-variabel yang tidak signifikan secara bertahap. Dalam penelitian ini proses pengeluaran variabel tersebut dilakukan dengan menghitung selisih nilai DIC yang dihasilkan. Variabel yang dikeluarkan adalah variabel tidak signifikan yang menyebabkan penurunan nilai DIC tebesar. Variabel hanya dikeluarkan jika dapat mengurangi nilai DIC. Proses eliminasi dihentikan pada saat pengurangan variabel tidak mengakibatkan penurunan nilai DIC. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1. C-17-5

6 Tabel 1. Estimasi dan Uji Signifikansi Parameter Model Proportional Hazard Node mean sd 2.50% median 97.50% b14_ b14_ b14_ b14_ b14_ b b b b b b pgamma Untuk memudahkan, variabel yang signifikan adalah yang bercetak tebal. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa semua variabel signifikan kecuali X3 dan X14_4, akan tetapi semua variabel dan nilainya akan dipakai dalam pemodelan karena pengurangan variabel tersebut justru akan menambah nilai DIC. Selain itu dari variabel yang signifikan dapat dilakukan interpretasi sebagai berikut: 1. Variabel ROA (X 2 ) memiliki nilai mean yang berarti bertambahnya 1 nilai ROA akan memperlama laju kebangkrutan sebesar kali (1/exp(mean)) 2. Variabel BOPO (X5) memiliki nilai mean yang berarti bertambahnya 1 nilai BOPO akan memperlama laju kebangkrutan sebesar kali 3. Variabel GWM (X7) memiliki nilai mean yang berarti bertambahnya 1 nilai GWM akan memperlama laju kebangkrutan sebesar kali 4. Variabel Capital to Deposit (X8) memiliki nilai mean yang berarti bertambahnya 1 nilai Capital to Deposit akan memperlama laju kebangkrutan sebesar kali 5. Variabel Deposit Risk (X9) memiliki nilai mean yang berarti bertambahnya 1 nilai Deposit Risk akan memperlama laju kebangkrutan sebesar 0.98 kali 6. Variabel Kategori Bank (X14_1) memiliki nilai mean yang berarti Bank Campuran cenderung lebih lama bangkrut sebesar kali (exp(mean)) dari Bank Asing 7. Variabel Kategori Bank (X14_2) memiliki nilai mean yang berarti BUSN Non Devisa cenderung lebih lama bangkrut sebesar kali dari Bank Asing 8. Variabel Kategori Bank (X14_3) memiliki nilai mean yang berarti BUSN Devisa cenderung lebih lama bangkrut sebesar kali dari Bank Asing 9. Variabel Kategori Bank (X14_5) memiliki nilai mean yang berarti Bank Persero cenderung lebih lama bangkrut sebesar kali dari Bank Asing Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah memasukkan variabel yang siginifikan dari langkah uji signifikansi beserta nilainya ke dalam model proportional hazard untuk setiap kategori bank. Berikut ini adalah model proportional hazard dari setiap kategori bank tersebut. C-17-6

7 h ii1 (tt) = eeeeee( RRRRRR RRRRRR BBBBBBBB GGGGGG CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD)3.052tt h ii2 (tt) = eeeeee( RRRRRR RRRRRR BBBBBBBB GGGGGG CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD 1.024)3.052tt h ii3 (tt) = eeeeee( RRRRRR RRRRRR BBBBBBBB GGGGGG CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCiiii DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD )3.052tt h ii4 (tt) = eeeeee( RRRRRR RRRRRR BBBBBBBB GGGGGG CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD )3.052tt h ii5 (tt) = eeeeee( RRRRRR RROOOO BBBBBBBB GGGGGG CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD )3.052tt h ii6 (tt) = eeeeee( RRRRRR RRRRRR BBBBBBBB GGGGGG CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC DDDDDDDDDDiitttttttttt 1.252)3.052tt Dari 6 model yang terbentuk dibuat plot hazard dengan asumsi memiliki nilai variabel yang konstan. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 2. Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa Bank Asing memiliki hazard rate yang paling tinggi dan Bank Campuran memiliki hazard rate yang paling rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa Bank Asing cenderung paling dapat mempertahankan nilai NPL maksimal 5% dan Bank Campuran cenderung paling tidak dapat mempertahankan nilai tersebut Plot Hazard 6 Kategori Bank ASING BANK PERSERO BPD BUSN DEVISA KESIMPULAN DAN SARAN Gambar 2. Plot Hazard 6 Kategori Bank Dari hasil pembahasan dan analisa yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara karakteristik bank-bank sehat dengan bank-bank tidak sehat. Bank-bank sehat memiliki nilai CAR, ROA, ROE, NIM, LDR, Capital to Deposits, Deposit Risk, Capital to Assets, dan Quick Ratio lebih tinggi dari bank-bank tidak sehat, sedangkan nilai BOPO bank-bank sehat lebih rendah dari bankbank tidak sehat. Selain itu dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempunyai efek signifikan terhadap lamanya bank dalam mempertahankan nilai NPL maksimal 5% adalah nilai ROA, BOPO, GWM, Capital to Deposit, dan Deposit Risk. Karena keterbatasan akses pada data dalam penelitian ini maka hanya beberapa rasio keuangan aja yang dijadikan variabel prediktor. Oleh karena itu pada penelitian selanjutnya dapat ditambah jumlah variabel prediktor. Selain itu juga batasan waktu pengamatan juga sebaiknya ditambah agar mencakup lebih banyak data yang tidak tersensor sehingga model dapat lebih baik. C-17-7

8 DAFTAR PUSTAKA Allison, P. D., (2004), Survival Analysis Using SAS : A Practical Guide, North Carolina: SAS Institute Inc. Carlin, B. P. dan Chib, S., (1995), Bayesian Model Choice via Markov Chain Monte Carlo Methods, Journal of The Royal Statistical Society. 57(3), Casella, G., dan George, E. I., (1992), Explaining Gibbs Sampler. Journal of The American Statistical Association, 46(3), Collet, D., (2004), Modelling Survival Data in Medical Research, 2 nd ed, London: Chapman and Hall. Dempster, A. P., (1974), The Direct Use of Likelihood for Significance Testing, Proceedings of Conference on Foundational Questions in Statistical Inference, University of Aarhus, pp Hadad, M. D., Santoso, W., Sarwedi, Sukarno, H., dan Adenan, M., (2004), Model Prediksi Kepailitan Bank Umum di Indonesia, Research Paper, Bank Indonesia, Jakarta. Iriawan, N., (2001), Studi tentang Bayesian Mixture Normal dengan Menggunakan Metode MCMC, Laporan Penelitian, Surabaya: Lemlit ITS. Kalbfleisch, J. D., dan Prentice, R. L., (2002), The Statistical Analysis of Failure Time Data, New York: John Willey and Sons, Inc. Lee, (2003), Statistical Methods for Survival Data Analysis, California: Wadsworth. Mulyaningrum, P., (2008), Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Kebangkrutan Bank di Indonesia, Tesis Magister, Universitas Diponegoro, Semarang. Preatin, (2009), Analisis Survival dengan Pendekatan Bayesian untuk Memodelkan Ketahanan Program KB pada Individu Ibu di Indonesia Tahun 2007, (Tesis tidak dipublikasikan), Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Quriyani, T. N., (2012), Deteksi Dini Potensi Kebangkrutan Bank Melalui Analisis Rasio Keuangan dan Market Effect, Tesis Magister, Universitas Indonesia, Jakarta. Sander, P. dan Badoux, R., (1991), Bayesian Methods in Reliability, Kluwer Academic Publisher, London. Sorell, A. A., dan Owell, D. H., (2001), Warranty Calculations For Missiles with only Current-Status Data Using Bayesian Methods, Institute of Electrical and Electrics Engineer, Proceeding Annual Reliability and Maintainability Symposium, Philadelphia, USA, January Spiegelhalter, D. J., Best, N. G., Carlin, B. P., dan van der Linde, A., (2002), Bayesian Measures of Model Complexity and Fit (with discussion), Journal of the Royal Statistical Society, Ser. B, 64, Syuraifah, F., (2010). Pemodelan Kesehatan Perbankan di Indonesia Menggunakan Analisis Regresi Survival dengan Pendekatan Parametrik, Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. C-17-8

Mega Khoirunnisak 1, Nur Iriawan 2

Mega Khoirunnisak 1, Nur Iriawan 2 1 PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA BERHENTI STUDI (DROP OUT) DI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER MENGGUNAKAN ANALISIS BAYESIAN MIXTURE SURVIVAL Mega Khoirunnisak 1, Nur Iriawan 2

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. adalah banyaknya hari hujan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. adalah banyaknya hari hujan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Modul Neo-Normal dapat diaplikasikan ke dalam WinBUGS karena

Lebih terperinci

EARLY WARNING SYSTEM (EWS) UNTUK PREDIKSI KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI INDONESIA: PENDEKATAN MODEL REGRESI LOGISTIK

EARLY WARNING SYSTEM (EWS) UNTUK PREDIKSI KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI INDONESIA: PENDEKATAN MODEL REGRESI LOGISTIK EARLY WARNING SYSTEM (EWS) UNTUK PREDIKSI KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI INDONESIA: PENDEKATAN MODEL REGRESI LOGISTIK Diah Arianti, 1) dan Nur Iriawan 2) 1) Information Management Technology,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa hubungan antara variabel respon dan variabel prediktor. Pada umumnya analisis regresi

Lebih terperinci

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang. MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL Winda Faati Kartika 1, Triastuti Wuryandari 2 1, 2) Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Mega Khoirunnisak Pembimbing: Prof. Drs. Nur Iriawan, MIkom, PhD

Mega Khoirunnisak Pembimbing: Prof. Drs. Nur Iriawan, MIkom, PhD Pemodelan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Berhenti Studi (Drop Out) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Menggunakan Analisis Bayesian Mixture Survival Mega Khoirunnisak 1308.100.501 Pembimbing:

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN Karima Puspita Sari, Respatiwulan, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Model regresi zero-inflated

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dengan mengakses website Bank Indonesia yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dengan mengakses website Bank Indonesia yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini dilakukan di Bank Umum Syariah di Indonesia dengan mengakses website Bank Indonesia yaitu www.bi.go.id. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 33 41 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi

Lebih terperinci

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU 3.1 Model Regresi Cox Proportional Hazard dengan Variabel Terikat oleh Waktu Model regresi Cox proportional hazard

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

terdefinisi. Oleh karena itu, estimasi resiko kematian pasien dapat diperoleh berdasarkan nilai hazard ratio. Model hazard proporsional parametrik

terdefinisi. Oleh karena itu, estimasi resiko kematian pasien dapat diperoleh berdasarkan nilai hazard ratio. Model hazard proporsional parametrik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu tahan hidup (survival) merupakan waktu tunggu hingga terjadinya suatu kejadian (event) tertentu. Pada bidang kesehatan, event dapat dianggap sebagai suatu kegagalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panel dan merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi

Lebih terperinci

Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama

Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama Anita Nur Vitriana, Rosita Kusumawati Program Studi

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy

BAB 5 PENUTUP. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini menguji pengaruh rasio CAMEL terhadap manajemen laba. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy Ratio), RORA (Return On Risked

Lebih terperinci

Muhammad Faisal Bahri* Progam Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Muhammad Faisal Bahri* Progam Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON-PERFORMING LOAN, NET INTEREST MARGIN, OPERATIONAL EFFICIENCY RATIO, LIQUIDITY TO DEBT RATIO TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA (Studi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan pembahasan dengan menggunakan teori yang telah ada, serta berdasarkan perhitungan analisis faktor-faktor rasio keuangan yang terdiri dari faktor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data dari laporan triwulan yang telah dipublikasikan Bank Umum

Lebih terperinci

RESIDUAL COX-SNELL DALAM MENENTUKAN MODEL TERBAIK DALAM ANALISIS SURVIVAL

RESIDUAL COX-SNELL DALAM MENENTUKAN MODEL TERBAIK DALAM ANALISIS SURVIVAL Jurnal Dinamika, September 204, halaman - ISSN 2087-7889 Vol. 05. No. 2 RESIDUAL COX-SNELL DALAM MENENTUKAN MODEL TERBAIK DALAM ANALISIS SURVIVAL Rahmat Hidayat Program Studi Matematika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

MODEL REGRESI WEIBULL DENGAN ADDITIVE FRAILTIES PADA DATA SURVIVAL. Universitas Hasanuddin

MODEL REGRESI WEIBULL DENGAN ADDITIVE FRAILTIES PADA DATA SURVIVAL. Universitas Hasanuddin MODEL REGRESI WEIBULL DENGAN ADDITIVE FRAILTIES PADA DATA SURVIVAL 1 Rima Ruktiari, 2 Sri Astuti Thamrin, 3 Armin Lawi 1,2,3 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu penelitian dilakukan saat waktu senggang dimana data-data yang diambil berasal dari laporan keuangan triwulan

Lebih terperinci

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3 JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 241-248 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan merosotnya nilai rupiah hingga terjadinya krisis keuangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan mengenai pengaruh variabel independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulisan penelitian ini dilakukan pada 13 April 2013 sampai dengan selesai dengan memperoleh data dari internet dan buku-buku di perpustakaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data, dan pembahasan data hasil analisis mengenai pengaruh Capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan dengan berbagai macam kejadian/peristiwa (event). Meskipun begitu, tidak semua peristiwa tersebut menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan urat nadi perekonomian suatu bangsa, sehingga apabila terjadi masalah di dunia perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan urat nadi perekonomian suatu bangsa, sehingga apabila terjadi masalah di dunia perbankan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan urat nadi perekonomian suatu bangsa, sehingga apabila terjadi masalah di dunia perbankan maka akan sangat berpengaruh kepada perekonomian.

Lebih terperinci

SIDANG PASCA SARJANA ANALISIS RASIO CAMEL TERHADAP PREDIKSI KONDISI BERMASALAH PADA BANK GO PUBLIC DAN BELUM GO PUBLIC

SIDANG PASCA SARJANA ANALISIS RASIO CAMEL TERHADAP PREDIKSI KONDISI BERMASALAH PADA BANK GO PUBLIC DAN BELUM GO PUBLIC SIDANG PASCA SARJANA ANALISIS RASIO CAMEL TERHADAP PREDIKSI KONDISI BERMASALAH PADA BANK GO PUBLIC DAN BELUM GO PUBLIC http://www.gunadarma.ac.id/ Oleh : SANIGAR, SKom. Semakin meningkatnya kredit bermasalah

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 27 OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. Terminal Peti Kemas Surabaya) Agus

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 781-790 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS KETAHANAN HIDUP PENDERITA TUBERKULOSIS DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencangkup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK PADA DATA SURVIVAL TERSENSOR TIPE II

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK PADA DATA SURVIVAL TERSENSOR TIPE II ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK PADA DATA SURVIVAL TERSENSOR TIPE II Ryndha, Anna 2, Nasrah 3 ABSTRAK Data survival adalah data yang menunjukkan waktu suatu individu atau objek dapat bertahan

Lebih terperinci

Perbandingan Analisis Diskriminan dan Analisis Regresi Logistik Ordinal dalam Prediksi Klasifikasi Kondisi Kesehatan Bank

Perbandingan Analisis Diskriminan dan Analisis Regresi Logistik Ordinal dalam Prediksi Klasifikasi Kondisi Kesehatan Bank Perbandingan Analisis Diskriminan dan Analisis Regresi Logistik Ordinal dalam Prediksi Klasifikasi Kondisi Kesehatan Bank Fajri Zufa Alumni Program Studi Statistika, FMIPA, Universitas Bengkulu e-mail

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006). PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekuatan sistem perbankan merupakan persyaratan penting untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006). Bank adalah bagian utama dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah suatu lembaga keuangan yang cukup vital pengaruhnya terhadap perekonomian di Indonesia. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memegang peranan

Lebih terperinci

ESTIMASI MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL MELALUI PENDEKATAN BAYESIAN (Studi Kasus: Data Kinerja Pegawai Universitas Bina Darma Palembang)

ESTIMASI MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL MELALUI PENDEKATAN BAYESIAN (Studi Kasus: Data Kinerja Pegawai Universitas Bina Darma Palembang) ESTIMASI MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL MELALUI PENDEKATAN BAYESIAN (Studi Kasus: Data Kinerja Pegawai Universitas Bina Darma Palembang) Didin Astriani P 1, Jadi Suprijadi 2, Zulhanif 3 Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan merosotnya nilai rupiah hingga terjadinya krisis keuangan

Lebih terperinci

ESTIMASI MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL MELALUI PENDEKATAN BAYESIAN (Studi Kasus: Data Kinerja Pegawai Universitas Bina Darma Palembang)

ESTIMASI MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL MELALUI PENDEKATAN BAYESIAN (Studi Kasus: Data Kinerja Pegawai Universitas Bina Darma Palembang) BIAStatistics (215) Vol. 9, No. 2, hal. 1-6 ESTIMASI MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL MELALUI PENDEKATAN BAYESIAN (Studi Kasus: Data Kinerja Pegawai Universitas Bina Darma Palembang) 1 Didin Astriani P, 2 Jadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial intermediary atau lembaga perantara antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data penelitian ini adalah sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber yang telah ada, yaitu data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Gambaran Umum Perbankan Indonesia Dilihat dari segi kepemilikannya, Bank di Indonesia dibedakan menjadi enam kategori bank, diantaranya adalah Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan institusi yang berpengaruh signifikan dalam menentukan kelancaran aktivitas perekonomian dan keberhasilan pembangunan sehingga wajar menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan teknik statistik untuk investigasi dan pemodelan hubungan antar variabel. Hubungan antara dua variabel dapat dilihat dengan analisis

Lebih terperinci

Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yaitu yang dimaksud dengan

Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yaitu yang dimaksud dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian merupakan suatu hal nyata yang selalu di jadikan sebagai tolak ukur kekayaan ataupun kemakmuran Negara.Negara di katakan kaya ataupun makmur ketika

Lebih terperinci

menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi bank, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat.

menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi bank, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat. 1.1. Latar Belakang Masalah Bank sebagai salah satu lembaga keuangan di dalam perekonomian suatu negara, berfungsi sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksanaan kebijakan moneter, dan sarana

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006). PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekuatan sistem perbankan merupakan persyaratan penting untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006). Bank adalah bagian utama dari

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka bab ini akan menjelaskan tentang ringkasan, kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan-keterbatasan

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 204 ISSN 2085-7829 Perbandingan Aplikasi Metode Parametrik (Distribusi Log logistik) dan Non Parametrik (Nelson-Aalen Estimator) dalam Analisis Data Uji

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan pada satu periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Return On Asset (ROA)

BAB V PENUTUP. Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Return On Asset (ROA) BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah rasio Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Return On Asset (ROA) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pada semua bank syariah dan bank konvensional yang berada di Bursa Efek Indonesia. Adapun ruang lingkup penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KINERJA PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH. Universitas Gunadarma. Mulatsih

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KINERJA PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH. Universitas Gunadarma. Mulatsih Jurnal Etikonomi Vol. 13 No. 2 Oktober 2014 PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KINERJA PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH Mulatsih Universitas Gunadarma Abstract. Effect of Financial Ratios on Performance

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL)

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP PROFITABILITAS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) SKRIPSI Nama : Yunita Saragih NIM : 21107151 Kredit Yang Diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini sesuai dengan pengertian bank menurut undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini sesuai dengan pengertian bank menurut undang-undang perbankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha atau bisnis di indonesia ini mengalami pertumbuhan kearah lebih baik yang berdampak pada semakin bertambahnya kebutuhan dana. Masalah ini sesuai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di bidang keuangan. Deregulasi tersebut telah mengakibatkan kebutuhan dana secara langsung

Lebih terperinci

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL 1 PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL Uaies Qurnie Hafizh, Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang menggunakan data panel. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan adanya pengaruh perubahan PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini meneliti, apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) mampu mempengaruhi

Lebih terperinci

AGUS MAULANA

AGUS MAULANA ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE 2013 Oleh AGUS

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, PR dan FACR secara

BAB V PENUTUP. dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, PR dan FACR secara BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian uji hipotesis dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perbankan di Indonesia saat ini memang sangat baik, dimana terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memperoleh laba merupakan tujuan utama berdirinya suatu badan usaha, baik badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Yayasan maupun bentuk-bentuk badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK NAMA : Alien Aprilian NPM

Lebih terperinci

Analisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya

Analisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya Analisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya Alfensi Faruk Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Sriwijaya e-mail: alfensifaruk@unsri.ac.id Abstract: In this study,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

Lebih terperinci

Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA

Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Strategi dan Metodologi Penelitian III.1.1. Strategi Penelitian Strategi yang digunakan dalam menganalisis masalah yang akan dibahas adalah strategi komparatif. Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis survival adalah analisis data yang memanfaatkan informasi kronologis dari suatu kejadian atau peristiwa (event). Respon yang diperhatikan adalah waktu sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 1994). Populasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan suatu lembaga yang aktivitasnya menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Keuangan cukup berperan besar bagi perekonomian suatu negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan dengan aktivitas yang berhubungan

Lebih terperinci

PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU

PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU E-Jurnal Matematika Vol. 3 3), Agustus 2014, pp. 86-91 ISSN: 2303-1751 PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU Luh Putu Ari Dewiyanti 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, I Wayan Sumarjaya

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH LAMA PROSES PELAYANAN IMB (IZIN

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH LAMA PROSES PELAYANAN IMB (IZIN Your logo PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH LAMA PROSES PELAYANAN IMB (IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN) DI SURABAYA DENGAN METODE REGRESI COX Dosen Pembimbing : Prof.Drs.NUR IRIAWAN,MIkom,PhD PENDAHULUAN Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis data survival yaitu kumpulan dari beberapa metode untuk menganalisis data yang terjadi dari titik asal sampai terjadinya event. Pada analisis survival terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi suatu negara memerlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayainya, karena suatu pembangunan tentunya sangat memerlukan akan ketersediaan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Penelitian Sistem ekonomi berbasiskan syariah dalam beberapa tahun belakangan ini semakin populer, bukan hanya di negara-negara Islam tetapi juga negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Kinerja perbankan yang kuat akan menopang berbagai sektor ekonomi termasuk didalamnya sektor

Lebih terperinci

Disusun Oleh : DWI LESTARI B

Disusun Oleh : DWI LESTARI B ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, BOPO, DAN LDR TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ORISINIL MOTO BIOGRAFI ABSTRAK KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun 2015 mengalami perlambatan, yaitu sebesar 4,79% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5,02% (Berita Resmi Statistik No.16/02/Th.XIX,

Lebih terperinci

Penerapan Metode Bayes dalam Menentukan Model Estimasi Reliabilitas Pompa Submersible pada Rumah Pompa Wendit I PDAM Kota Malang

Penerapan Metode Bayes dalam Menentukan Model Estimasi Reliabilitas Pompa Submersible pada Rumah Pompa Wendit I PDAM Kota Malang JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, 2017 2337-3520 2301-928X Print A33 Penerapan Metode Bayes dalam Menentukan Model Estimasi Reliabilitas Pompa Submersible pada Rumah Pompa Wendit I PDAM Kota Malang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : FBIR, IRR, dan PDN secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

BAB V PENUTUP. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : FBIR, IRR, dan PDN secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan dari uji F diperoleh hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank adalah merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Di Indonesia, bank mempunyai pangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial intermediary. Menurut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang BAB II KAJIAN TEORI BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Survival Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang berhubungan dengan jangka waktu, dari awal pengamatan sampai suatu kejadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi sebagai lembaga intermediasi antara pihak pemilik dana dengan pihak yang tidak memiliki dana. Bank mengumpulkan

Lebih terperinci