SISTEM QUR AN RETRIEVAL TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA BERBASIS WEB DENGAN REORGANISASI KORPUS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM QUR AN RETRIEVAL TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA BERBASIS WEB DENGAN REORGANISASI KORPUS"

Transkripsi

1 SISTEM QUR AN RETRIEVAL TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA BERBASIS WEB DENGAN REORGANISASI KORPUS Surya Agustian 1, Imelda Sukma Wulandari 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau 1,2 Jl. HR. Soeberantas km 11.5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 1 sagustian@yahoo.com, 1 imelda.sw.284@gmail.com Abstrak Al-Qur an sebagai kitab suci dan sumber hukum wajib diimani oleh lebih dari satu miliar umat Islam di dunia. Namun karena berbentuk dokumen yang panjang dan diturunkan dalam bahasa Arab, menyebabkan orang awam yang tidak memahami bahasa Arab semakin sulit untuk menemukan topik tertentu untuk mempelajari isi kandungan Al-Qur an. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pencarian ayat Al-Qur an berbasis web berdasarkan terjemahan Bahasa Indonesia, dengan melakukan reorganisasi korpus berdasarkan tema dan sub tema, sehingga dapat memenuhi preferensi pengguna dalam menemukan topik yang diinginkan. Metode yang digunakan adalah sistem information retrieval dengan model ruang vektor yang telah dinyatakan efisien dan produktif dalam menemukan dokumen relevan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem telah memberikan performa yang baik dalam menemukan dokumen-dokumen relevan di urutan teratas. Pembuktian dengan menghitung nilai precision dan recall serta menggambarkan grafik profil performa sistem juga menunjukkan hasil yang memuaskan. Sistem ini menjadi solusi masa depan bagi umat dalam menemukan referensi ayat Al- Qur an tentang suatu masalah kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kata kunci : information retrieval, precision, recall, korpus, model ruang vektor 1. Pendahuluan Al-Qur an merupakan suatu sumber hukum yang menjadi panduan umat Islam dalam menjalani kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara. Namun, sebagai dokumen yang sangat panjang, terdiri atas 30 juz, 114 surat, dan 6236 ayat, dan berbahasa Arab pula, menjadi hambatan besar bagi kebanyakan umat Islam di Indonesia untuk memahaminya. Bagi sivitas dan akademisi di madrasah atau perguruan tinggi agama pun, jika harus merujuk dan membuat sitasi dari literatur Al-Qur an untuk masalah tertentu, sering membutuhkan waktu lama untuk menemukan ayat yang sesuai, bila kurang memahami bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur an. Para pengembang perangkat lunak di dunia telah mencoba mendigitalkan dokumen Al-Qur an, membuat transliterasi dan terjemahannya ke dalam berbagai bahasa. Beberapa perangkat lunak buatan Indonesia, seperti Lidwa 1 juga sudah menyertakan fitur pencarian terhadap ayat Al-Qur an sesuai dengan masalah yang akan didalami. Namun teknik pencarian masih terbatas pada pencarian kata (exact match), sehingga untuk kueri berupa frase atau beberapa kata, sering tidak mendapatkan hasil. 1 F. Ataa Allah [1] mengusulkan sistem information retrieval (IR) bahasa Arab dari korpus surat kabar berbahasa Arab, dengan mempelajari dan membentuk indeks dari frase kata benda. Zainab [2] mengukur efektivitas penggunaan thesaur dan stemming (pemotongan imbuhan) pada sistem IR terjemahan Al-Qur an berbahasa Malaysia. Metode yang digunakan adalah conflation, yang mencari berdasarkan inputan kueri bahasa natural manusia dari inverse document frequency yang disusun menurut inverted file structure. Noordin [3] mengusulkan desain sistem information retrieval mengenai Al-Qur an dengan mengevaluasi 125 situs web sebagai korpusnya. Sebelumnya, Surra Binti Ahmad Sufyan [4] meneliti pencarian ayat Al-Qur an dari terjemahan berbahasa Malaysia berdasarkan thesaur dan relevance feedback. Sistem perankingan hasil pencarian dilakukan berdasarkan feedback dari pengguna yang dihitung secara probabilistik. Kinerja sistem sangat bergantung kepada umpan balik dari pengguna, sehingga apabila pengguna salah memberikan umpan balik, relevansi hasil pencarian selanjutnya bisa keliru. Yunus [5] mengemukakan rancangan sistem information retrieval untuk Al-Qur an pada bahasa Malaysia dengan metode pencarian berdasarkan

2 word matching (pencocokan kata) tanpa menghitung term frequency (frekuensi kata), dengan memperluas kata yang dicari berdasarkan semantik kata (menggunakan thesaur). Hal ini dapat meningkatkan jumlah hasil pencarian, namun mengurangi relevansi dokumen hasil pencarian. Peneliti dari Indonesia, Nuk Ghurroh Setyoningrum [6] mengusulkan purwarupa sistem penerjemah bahasa Arab ke bahasa Indonesia berdasarkan masukan dari admin ke sistem secara manual, untuk pengaturan dokumen (ayat Al-Qur an) dan memilih proses konversi karakter bahasa Arab, pengaturan terjemahan dan seterusnya. Sehingga purwarupa yang dibangun hanya baru dapat diujicoba sampai Surat Al-Baqarah ayat 46. Ahmad Al-Taani [7] mengemukakan konsep pencarian Qur an dengan kueri berbahasa Arab, juga menggunakan metode pattern matching pada indeks yang dibangun dengan proses stemming dan stopword removal (penghilangan kata hubung dan kata-kata yang tidak memiliki arti/tidak penting dalam pencarian). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu sistem pencarian ayat Al-Qur an berdasarkan terjemahan bahasa Indonesia yang lengkap (30 juz) versi Departemen Agama [8], yang selalu dipakai sebagai buku terjemahan Al-Qur an hadiah jamaah Haji dari Raja Arab Saudi. Sistem ini juga mengatasi kekurangan atau kelemahan penelitian-penelitian sebelumnya, yang hanya menguji terhadap beberapa surat panjang saja sebagai dokumen, tetapi tidak dapat mengatasi surat-surat pendek dengan ayat-ayat yang juga pendek. 2. Sistem Qur an Retrieval Bagi masyarakat muslim di Indonesia yang tidak memahami bahasa Arab, dibutuhkan suatu sistem Qur an Retrieval (QR), yang dapat menemukan ayat Al-Qur an yang ingin dicari, dengan menggunakan kueri bahasa Indonesia. Sistem QR tersebut dibangun berdasarkan metode IR (information retrieval), yang dapat memberikan hasil pencarian lebih baik dari segi relevansi, dan lebih banyak dokumen dari segi jumlah hasil pencarian. Tahap pertama dalam penelitian ini adalah mengorganisasikan kembali korpus Al-Qur an dengan memadukan beberapa sumber dokumen, yaitu mengambil struktur terjemahan dalam bentuk teks latin, dan ayat (tulisan Arab) dalam bentuk gambar untuk penampilan. Kebanyakan peneliti [4-6, 12], menggunakan satu ayat sebagai satu dokumen. Mereka hanya menguji beberapa surat panjang (misalnya Al-Baqarah sampai An-Nisa ) sebagai dokumen pada koleksi (korpus), tapi tidak memperhitungkan ayat-ayat pendek karena di luar kajian penelitiannya. Faktanya, banyak ayat pendek justru tidak selesai kalimatnya, atau tidak mengandung suatu makna yang jelas, sehingga tidak cocok dijadikan dokumen. Di samping itu, hal ini hanya akan menyebabkan besarnya indeks menjadi membengkak, sehingga waktu pemrosesannya menjadi sangat lama. Untuk mengatasi hal ini, korpus terjemahan disusun kembali dengan memisahkan tema atau subsub tema menjadi satuan dokumen terkecil. Sebagai contoh, merujuk Terjemahan Al-Qur an [8] pada Surat Al-Baqarah, di halaman 8-11, ayat 1 sampai dengan 20 dijadikan 3 dokumen, yaitu berdasarkan sub tema Golongan Mu min (ayat 1-5), Golongan Kafir (ayat 6-7) dan Golongan Munafik (ayat 8-20). Hal ini akan lebih baik dibandingkan membentuk 20 dokumen, 1 dokumen 1 ayat. Seterusnya, proses penyusunan korpus dengan cara ini dilakukan sampai ayat terakhir dari Al-Qur an. Tercatat 800 dokumen pada korpus yang baru, masing-masingnya mengandung jumlah ayat yang bervariasi, namun tetap merupakan satu kesatuan cerita yang utuh dari suatu tema atau sub tema pada Al-Qur an. 2.2 Proses Indexing Arsitektur sistem IR secara umum dapat digambarkan sepert Gambar 1 berikut [13]. 2.1 Korpus Al-Qur an dan Terjemahan Sumber korpus Al-Qur an dan terjemahannya ke dalam berbagai bahasa, telah dipelihara dan disebarluaskan oleh berbagai yayasan, foundation, dan lembaga studi Al-Qur an di dunia melalui internet [9-11]. Beberapa sumber sudah memisahkan dokumen Al-Qur an antara surat, ayat, dan terjemahan, yang disusun menurut hirarki direktori surat dan file-file ayat, satu ayat satu file. Sumber lainnya, sudah menyusun surat dan ayat ke dalam bentuk database. Di samping itu, sumber yang masih menyediakan file tunggal maupun berbentuk gambar juga masih banyak ditemukan. Gambar 1. Arsitektur sistem IR [13] Proses yang terjadi di dalam sistem IR terdiri dari 2 bagian utama, yaitu subsistem indexing dan subsistem searching/retrieving (matching system) [13, 14].

3 Mengacu kepada literatur IR [14, 15], proses indexing yang telah dilakukan untuk membentuk Sistem Qur an Retrieval ini adalah: 1. Penyusunan kembali dokumen (reorganisasi korpus). 2. Pembersihan dokumen dari tanda baca, format maupun markup tag bila ada. 3. Tokenisasi, memecah dokumen menjadi kata per kata (term) dan dikonversi ke dalam huruf kecil semuanya. 4. Filtrasi, dalam hal ini dilakukan penghilangan stop word (kata-kata yang tidak memiliki makna dalam IR), seperti kata hubung atau kata yang paling sering muncul. 5. Preproses linguistik, melakukan stemming atau pemotongan imbuhan dan mengembalikan term ke bentuk kata dasar. Dalam hal ini digunakan algoritma stemming dari Nazief dan Adriani [16] yang merupakan pengembangan dari Porter Stemmer. 6. Pemberian bobot terhadap term menggunakan tf-idf (term frequency - inverse document frequency). kueri dengan dokumen [14, 15]. Kata-kata pada kueri dan dokumen direpresentasikan dalam bentuk vektor bobot yang dinormalisasi terhadap panjang dokumen, dengan persamaan berikut, = (3) dengan i adalah term ke-i dan j mewakili dokumen ke-j atau kueri. Di dalam ruang berdimensi n, dengan n adalah jumlah term pada kueri, maka vektor bobot w dapat digambarkan pada arah tertentu, sehingga dokumen yang paling mirip dengan kueri adalah dokumen yang vektor bobotnya paling dekat arahnya dengan vektor bobot kueri. Ilustrasi Gambar 2 di bawah ini untuk jumlah term=3. Dari ilustrasi tersebut, maka dokumen yang paling mirip dengan kueri adalah dokumen D 2. q 1 t 3 Langkah keenam ini merupakan suatu kustomisasi yang berbeda antara satu model IR dengan model lainnya. Perhitungan tf dan idf sangat cocok digunakan untuk memprediksi kemiripan antara dokumen dengan kueri berdasarkan vektor yang dibentuk dari term-term penyusunnya. t 2 D 1 q 2 D 2 Q t 1 Term frequency (tf) adalah jumlah kemunculan sebuah term pada sebuah dokumen. Hipotesanya, semakin sering suatu term disebutkan dalam suatu dokumen, semakin penting term tersebut. Inverse Document Frequency (idf) adalah jumlah dokumen yang mengandung term yang dicari dari kumpulan dokumen yang ada. Semakin sedikit dokumen yang mengandung term, semakin khusus dokumen tersebut. = (1) dengan N adalah jumlah seluruh dokumen pada koleksi, dan Df(i) adalah jumlah dokumen yang mengandung term ke-i. Bobot Term w ij untuk sebuah term i pada dokumen j didapatkan dari hasil perkalian antara tf dan idf. (2) 2.3 Proses Retrieving Model yang digunakan pada proses retrieving berkaitan erat dengan pembobotan term yang dipakai pada proses indexing. Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah Vector Space Model (model ruang vektor), yang cukup sederhana dan sangat produktif untuk menemukan kemiripan antara Gambar 2. Ilustrasi arah vektor bobot antara kueri dan dokumen D 1 dan D 2 Kemiripan antara kueri dan dokumen dapat dihitung dengan mengukur sudut θ terkecil. Sudut 0 o menyatakan bahwa kueri sama dengan dokumen. Sehingga berdasarkan persamaan kosinus, similarity atau kemiripan antara dokumen dan kueri dapat dihitung sebagai berikut, (4) Dokumen yang paling mirip dengan kueri, adalah yang nilai cosine similarity-nya mendekati 1 (atau sudut antara vektor kueri dan dokumen mendekati 0 o ). 2.4 Kualitas Hasil Pencarian Untuk mengukur kualitas hasil pencarian, dokumen yang ditemukan akan dinilai relevansinya terhadap keinginan pengguna. Dalam hal ini, kebanyakan penilaian adalah bersifat subjektif, sesuai dengan preferensi pengguna. Untuk itu, ukuran penilaian yang dapat digunakan adalah berapa jumlah dokumen relevan yang dapat dihasilkan (ketepatan atau precision) dari seluruh hasil pencarian, dan berapa banyak dokumen relevan

4 yang dapat dihasilkan dari sejumlah dokumen relevan di dalam koleksi yang ada (recall). (5) Pengujian dilakukan dengan memberikan beberapa kueri, maka sistem memberikan hasil seperti ditunjukkan pada Gambar 5 dan 6 berikut ini. R = (6) Precision dan recall sebagaimana persamaan (5) dan (6) kemudian dievaluasi, misalnya untuk 10 atau 20 dokumen pertama hasil pencarian, karena tidak memungkinkan untuk membaca seluruh isi koleksi untuk mengetahui dokumen mana saja yang dapat ditemukan, dan mana yang tidak. Kemudian, hasil ini digambarkan dalam grafik Precision-Recall terhadap 11 titik interpolasi (0 sampai 1). Penilaian unjuk kerja yang terbaik adalah sejauh mana dokumen relevan dapat ditemukan sebelum sistem memberikah hasil dokumen yang tidak relevan. Gambar 5. Hasil pencarian untuk kueri kisah musa 3. Implementasi dan Pengujian Sistem Qur an Retrieval ini dibangun berbasis web, dengan PHP sebagai skrip pemrograman dan MySQL sebagai databasenya. Beberapa flat file juga diakses sebagai sumber korpus untuk kebutuhan penampilan. Sebagaimana search engine (mesin pencari) pada umumnya, sistem ini hanya akan memberikan kotak pencarian untuk user, dan meminimalisasi hal-hal yang tidak diperlukan untuk mempercepat waktu akses. Namun demikian, untuk kebutuhan penelitian, beberapa utilitas masih ditampilkan untuk memudahkan evaluasi, seperti terlihat pada Gambar 3 dan 4 berikut ini. Gambar 6. Ketika dokumen dengan nomor urut 1 dipilih/diklik. 3.1 Hasil Pengujian Gambar 3. Halaman awal sistem Qur an Retrieval Pengujian dilakukan terhadap 3 kueri berikut: Q 1 : Kisah musa Q 2 : Menunaikan zakat Q 3 : Berpuasa di bulan Ramadhan Dari ketiga kueri tersebut, kemudian dilakukan penilaian hasil pencarian secara subjektif menurut peneliti, apakah dokumen yang dihasilkan benarbenar sesuai dengan yang diinginkan atau tidak. Hasilnya kemudian di-plot dalam grafik Precision- Recall 11 titik. Hasil pengujian untuk masing-masing kueri menemukan dokumen-dokumen seperti pada Tabel 1 di bawah ini. Gambar 4. Halaman administrasi untuk evaluasi

5 Tabel 1. Jumlah Dokumen Ditemukan Kueri Jml dokumen relevan ditemukan Jml dokumen ditemukan Q Q Q Pada kueri ketiga, kelihatannya hasil pencarian kurang memuaskan karena hanya 1 dokumen yang dianggap relevan. Namun tidaklah demikian, karena hal ini disebabkan bahwa ayat-ayat tentang puasa di bulan Ramadhan memang hanya berada pada 1 topik di dalam Al-Qur an, dan juga merupakan satusatunya nama bulan yang disebutkan di dalam Al- Qur an di antara ke-12 bulan Hijriyah yang ada. Sehingga topik yang sangat relevan dengan kueri hanya satu. Tetapi ayat-ayat yang berhubungan dengan puasa secara umum dapat ditemukan pada 42 dokumen di antara total 800 dokumen di dalam koleksi. Sedangkan untuk dua kueri yang lain, simulasi menunjukkan hasil yang sangat memuaskan, yang menempatkan dokumen-dokumen relevan di peringkat teratas atau halaman awal hasil pencarian. 3.2 Analisa Tabel 4. Analisa Precision-Recall untuk kueri Q 2 Rank Relevan? Precision (P) Recall (R) 1 Ya 1/1 = 1,0000 1/1 = 1 2 tidak 1/2 = 0,5000 1/1 = 1 3 tidak 1/3 = 0,3333 1/1 = 1 4 tidak 1/4 = 0,2500 1/1 = 1 5 tidak 1/5 = 0,2000 1/1 = 1 6 tidak 1/6 = 0,1667 1/1 = 1 7 tidak 1/7 = 0,1429 1/1 = 1 8 tidak 1/8 = 0,1250 1/1 = 1 41 tidak 1/41= 0,0244 1/1 = 1 42 tidak 1/42= 0,0238 1/1 = 1 Untuk mengetahui unjuk kerja sistem IR yang dibangun, profil hubungan Precision-Recall dibuat dalam bentuk grafik berdasarkan Tabel 2-4, seperti ditunjukkan pada Gambar 7-9 di bawah ini. Gambar 7 dan 8 menunjukkan bahwa dokumendokumen yang dihasilkan pada urutan teratas adalah dokumen relevan (direpresentasikan oleh grafik yang mendatar/horizontal). Beberapa penurunan precision menggambarkan adanya dokumen tidak relevan yang terselip di antara dokumen relevan yang dihasilkan mesin pencari. Lebih mendalam, dokumen hasil pencarian diperiksa satu persatu apakah relevan atau tidak, kemudian dihitung nilai precision terhadap recallnya, seperti dituliskan (sebagian) di dalam Tabel 2-4 berikut ini. Tabel 2. Analisa Precision-Recall untuk kueri Q 1 Rank Relevan? Precision (P) Recall (R) 1 ya 1/1 = 1,0000 1/67 = 0, ya 2/2 = 1,0000 2/67 = 0, ya 3/3 = 1,0000 3/67 = 0, ya 4/4 = 1,0000 4/67 = 0, ya 5/5 = 1,0000 5/67 = 0, ya 6/6 = 1,0000 6/67 = 0, ya 7/7 = 1,0000 7/67 = 0, Ya 8/8 = 1,0000 8/67 = 0, tidak 67/89= 0, /67= 1, tidak 67/90= 0, /67= 1,0000 Gambar 7. Grafik Precision-Recall untuk Q 1 Untuk Q 1, yaitu kisah musa, sistem telah memberikan banyak dokumen relevan di urutanurutan teratas atau halaman awal hasil pencarian, ditandai dengan landainya grafik P-R yang dihasilkan. Tabel 3. Analisa Precision-Recall untuk kueri Q 2 Rank Relevan? Precision (P) Recall (R) 1 Ya 1/1 = 1,0000 1/31 = 0, Ya 2/2 = 1,0000 2/31 = 0, Ya 3/3 = 1,0000 3/31 = 0, Ya 4/4 = 1,0000 4/31 = 0, Ya 5/5 = 1,0000 5/31 = 0, Ya 6/6 = 1,0000 6/31 = 0, Ya 7/7 = 1,0000 7/31 = 0, Ya 8/8 = 1,0000 8/31 = 0, Ya 31/38= 0, /31= 1, tidak 31/39= 0, /31 1,0000 Gambar 8. Grafik Precision-Recall untuk Q 2 Sedangkan untuk Q 2, yaitu menunaikan zakat, sistem juga telah memberikan hasil yang sangat

6 baik, yang ditunjukkan dengan landainya grafik P-R sampai titik terakhir (titik Recall = 1). Kisaran precision terhadap recall adalah dari 0.8 sampai 1, menandakan bahwa performa sistem sudah baik. Gambar 9. Grafik Precision-Recall untuk Q 3 Seperti telah disampaikan sebelumnya, khusus untuk pencarian terhadap Q 3, yaitu berpuasa di bulan ramadhan, dapat dikatakan dari segi presisi, sistem telah memberikan hasil yang relevan pada urutan pertama, yaitu dokumen dengan sub tema puasa (lihat kembali [8]), yang menampilkan ayat , dan tidak ada lagi topik mengenai puasa Ramadhan di ayat-ayat yang lainnya. Namun, bahasan tentang puasa secara umum banyak ditemukan, tetapi bukan puasa ramadhan. Dalam hal ini, recall yang dihasilkan sistem juga baik, karena dapat mengembalikan hasil pencarian tentang puasa yang cukup banyak jumlahnya, yaitu 41 dokumen. 4. Kesimpulan dan Saran Secara umum, sistem Qur an retrieval yang dibangun dengan menggunakan model ruang vektor, telah memberikan hasil yang sangat memuaskan untuk beberapa kueri yang diuji, yang terlihat dari profil grafik Precision-Recall yang landai sampai titik Recall=1. Namun pengujian lebih mendalam perlu dilakukan oleh pihak-pihak yang lebih mengetahui secara seksama mengenai isi kandungan Al- Qur an, agar hasil pengujian lebih objektif. Sistem yang dibuat sudah dapat diimplementasikan secara live di internet, namun masih terdapat kekurangan dalam hal waktu akses atau waktu pencarian, belum dapat secepat Google atau Yahoo. Hal ini disebabkan karena proses perhitungan kemiripan (nilai similarity) yang meng-update database cukup menyita waktu. Untuk operasional sistem secara live nantinya, proses update database dan penampilan nilai similarity tersebut tidak diperlukan lagi. Saran untuk tahap penelitian selanjutnya, agar menyempurnakan proses indexing dan retrieving agar lebih cepat dan efisien. Antara lain dengan menggunakan bahasa pemrograman perl yang sangat efisien untuk pemrosesan teks dan pengolahan file index yang lebih efisien dibandingkan menggunakan database relasional. Daftar Pustaka: [1] F. Ataa Allah dan S. Boulaknadel, Arabic Information Retrieval System Based on Noun Phrases, IEEE, [2] Nurazzah Abd Rahman, Zainab A. Bakar, Tengku M.T. Sembok, Query Expansion using Thesaurus in Improving Malay Hadith Retrieval System. IEEE, 2010 [3] Noordin, M. Fauzan and Othman, Roslina. An Information Retrieval System for Quranic Texts: A Proposed System Design. Information & Communication System Design, IEEE, [4] Surra binti Ahmad Sufyan, Retrieving Malay Translated of Al-Quran using Thesaurus Technique with User Relevance Feedback, Tesis Universiti Teknologi Mara, Malaysia, 2004 [5] Yunus, M.A., Zainuddin, R and N. Abdullah Semantic Query for Quran Document Results. IEEE, [6] Nuk Ghurroh Setyoningrum, Prototipe Sistem Penerjemahan Bahasa Arab Ke Bahasa Indonesia (Studi Kasus Al-Qur an), Tesis UGM, 2010 [7] Ahmad T. Al-Taani and Alaa M. Al-Gharaibeh, Searching Concepts and Keywords in the Holy Quran, ACIT, 2011 [8] Al-Qur an dan Terjemahan Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/ Pentafsir Al_Qur an, Lembaga Pencetakan Al- Qur an Raja Fahd, Arab Saudi. [9], [10], [11], [12] Darmawan, Heru Adi, Akh Masturi, Rancang Bangun Aplikasi Search Engine Tafsir Al- Qur an Menggunakan Teknik Text Mining Dengan Algoritma VSM (Vector Space Model). Program Studi Sistem Informasi, STIKOM Surabaya, [13] Cios, Krzyztof J. Etc. Data Mining A Knowledge Discovery Approach. Spinger, [14] Ricardo Baeza-Yates, Berthier Ribeiro-Neto Modern Information Retrieval, ACM Press, New York: [15] Christopher D. Manning, Prabhakar Raghavan and Hinrich Schutze, Introduction to Information Retrieval, Cambridge University Press, 2008 [16] Bobby A.A. Nazief dan Mirna Adriani, Confix Stripping: Approach to Stemming Algorithm for Bahasa Indonesia, Faculty of Computer Science, University of Indonesia, 1996.

RANCANG BANGUN SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI ABSTRAK TUGAS AKHIR MAHASISWA PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNSOED Oleh : Lasmedi Afuan

RANCANG BANGUN SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI ABSTRAK TUGAS AKHIR MAHASISWA PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNSOED Oleh : Lasmedi Afuan RANCANG BANGUN SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI ABSTRAK TUGAS AKHIR MAHASISWA PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNSOED Oleh : Lasmedi Afuan Prodi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahap-tahap yang dilaksanakan dalam pembuatan tugas akhir. Adapun tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM PADA PENCARIAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS DENGAN METODE VECTOR SPACE MODEL DAN ALGORITMA ECS STEMMER

INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM PADA PENCARIAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS DENGAN METODE VECTOR SPACE MODEL DAN ALGORITMA ECS STEMMER INFORMATION RETRIEVAL SSTEM PADA PENCARIAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS DENGAN METODE VECTOR SPACE MODEL DAN ALGORITMA ECS STEMMER Muhammad asirzain 1), Suswati 2) 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin canggihnya teknologi di bidang komputasi dan telekomunikasi pada masa kini, membuat informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh banyak orang. Kemudahan ini

Lebih terperinci

SISTEM PENCARIAN AYAT AL-QUR AN BERDASARKAN TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA DENGAN PEMODELAN RUANG VEKTOR TUGAS AKHIR

SISTEM PENCARIAN AYAT AL-QUR AN BERDASARKAN TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA DENGAN PEMODELAN RUANG VEKTOR TUGAS AKHIR SISTEM PENCARIAN AYAT AL-QUR AN BERDASARKAN TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA DENGAN PEMODELAN RUANG VEKTOR TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI No. Dokumen 02-3.04.1.02 Distribusi Tgl. Efektif RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester

Lebih terperinci

Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF)

Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) 1 Dhony Syafe i Harjanto, 2 Sukmawati Nur Endah, dan 2 Nurdin Bahtiar 1 Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

beberapa tag-tag lain yang lebih spesifik di dalamnya.

beberapa tag-tag lain yang lebih spesifik di dalamnya. metode mana yang lebih baik digunakan untuk memilih istilah ekspansi yang akan ditambahkan pada kueri awal. Lingkungan Implementasi Perangkat lunak yang digunakan untuk penelitian yaitu:. Windows Vista

Lebih terperinci

Analisis dan Pengujian Kinerja Korelasi Dokumen Pada Sistem Temu Kembali Informasi

Analisis dan Pengujian Kinerja Korelasi Dokumen Pada Sistem Temu Kembali Informasi Analisis dan Pengujian Kinerja Korelasi Dokumen Pada Sistem emu Kembali Informasi Ari Wibowo Program Studi eknik Multimedia dan Jaringan, Politeknik Negeri Batam E-mail : wibowo@polibatam.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Information Retrieval Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat membuat pengguna harus dapat menyaring informasi yang dibutuhkannya. Information retrieval atau sistem

Lebih terperinci

Tugas Makalah. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System

Tugas Makalah. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System Tugas Makalah Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI029306 Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System Oleh : I PUTU ANDREAS WARANU 1204505042 Dosen : I Putu Agus

Lebih terperinci

Pengujian Kerelevanan Sistem Temu Kembali Informasi

Pengujian Kerelevanan Sistem Temu Kembali Informasi Pengujian Kerelevanan Sistem Temu Kembali Informasi Ari Wibowo / 23509063 Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Batam Jl. Parkway No 1 Batam Center, Batam wibowo@polibatam.ac.id Abstrak Sistem

Lebih terperinci

Analisis dan Pengujian Kinerja Korelasi Dokumen Pada Sistem Temu Kembali Informasi

Analisis dan Pengujian Kinerja Korelasi Dokumen Pada Sistem Temu Kembali Informasi Jurnal Integrasi, vol. 6, no. 1, 2014, 21-25 ISSN: 2085-3858 (print version) Article History Received 10 February 2014 Accepted 11 March 2014 Analisis dan Pengujian Kinerja Korelasi Dokumen Pada Sistem

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN TEMU KEMBALI INFORMASI KOM431

KONTRAK PERKULIAHAN TEMU KEMBALI INFORMASI KOM431 KONTRAK PERKULIAHAN TEMU KEMBALI INFORMASI KOM431 KOORDINATOR MATA AJARAN TEMU KEMBALI INFORMASI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2011/2012 KONTRAK PERKULIAHAN Nama Matakuliah :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku merupakan media informasi yang memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, karena dengan buku kita dapat memperoleh banyak informasi, pengetahuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Pemerolehan Informasi, TF-IDF, Inverted Index, document to document

ABSTRAK. Kata kunci : Pemerolehan Informasi, TF-IDF, Inverted Index, document to document Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor 2 2016 ISSN 1412-7350 SISTEM PEMEROLEHAN INFORMASI UNDANG-UNDANG DAN KASUS MENGGUNAKAN STRUKTUR DATA INVERTED INDEX DENGAN PEMBOBOTAN TF-IDF Fredes Winda Oktaviani

Lebih terperinci

Tugas Makalah. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System

Tugas Makalah. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System Tugas Makalah Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI029306 Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System Oleh : I PUTU ANDREAS WARANU 1204505042 Dosen : I Putu Agus

Lebih terperinci

Sistem Informasi Tugas Akhir Menggunakan Model Ruang Vektor (Studi Kasus: Jurusan Sistem Informasi)

Sistem Informasi Tugas Akhir Menggunakan Model Ruang Vektor (Studi Kasus: Jurusan Sistem Informasi) Sistem Informasi Tugas Akhir Menggunakan Model Ruang Vektor (Studi Kasus: Jurusan Sistem Informasi) Wahyudi,MT Laboratorium Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UINSUSKA RIAU Jl.HR.Subrantas KM.15

Lebih terperinci

PENCARIAN FULL TEXT PADA KOLEKSI SKRIPSI FAKULTAS TEKNIK UHAMKA MENGGUNAKAN METODE VECTOR SPACEMODEL

PENCARIAN FULL TEXT PADA KOLEKSI SKRIPSI FAKULTAS TEKNIK UHAMKA MENGGUNAKAN METODE VECTOR SPACEMODEL Vol. 2, 2017 PENCARIAN FULL TEXT PADA KOLEKSI SKRIPSI FAKULTAS TEKNIK UHAMKA MENGGUNAKAN METODE VECTOR SPACEMODEL Miftahul Ari Kusuma 1*, Mia Kamayani 2, Arry Avorizano 3 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Crawler Definisi Focused Crawler dengan Algoritma Genetik [2]

BAB II DASAR TEORI Crawler Definisi Focused Crawler dengan Algoritma Genetik [2] BAB II DASAR TEORI Pada bab ini dibahas teori mengenai focused crawler dengan algoritma genetik, text mining, vector space model, dan generalized vector space model. 2.1. Focused Crawler 2.1.1. Definisi

Lebih terperinci

Pemanfaatan Metode Vector Space Model dan Metode Cosine Similarity pada Fitur Deteksi Hama dan Penyakit Tanaman Padi

Pemanfaatan Metode Vector Space Model dan Metode Cosine Similarity pada Fitur Deteksi Hama dan Penyakit Tanaman Padi Pemanfaatan Metode Vector Space Model dan Metode Cosine Similarity pada Fitur Deteksi Hama dan Penyakit Tanaman Padi Ana Triana Informatika, Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era ini perkembangan teknologi informasi sangat pesat. Hal ini ditandai dengan semakin populernya penggunaan internet dan perangkat lunak komputer sebagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENCARIAN INFORMASI BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN COSINE SIMILARITY

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENCARIAN INFORMASI BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN COSINE SIMILARITY Vol. 4, No. 2 Desember 2014 ISSN 2088-2130 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENCARIAN INFORMASI BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN COSINE SIMILARITY Andry Kurniawan, Firdaus Solihin, Fika Hastarita Prodi Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan informasi, banyak pihak menyadari bahwa masalah utama telah bergeser dari cara mengakses atau bagaimana mencari informasi, namun

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pengetahuan dan kehidupan manusia sungguh dipercepat dengan kemudahan akses terhadap begitu banyak informasi. Pada beberapa waktu yang lalu akses terhadap

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VECTOR SPACE MODEL DAN BEBERAPA NOTASI METODE TERM FREQUENCY INVERSE DOCUMENT FREQUENCY (TF-IDF) PADA SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI

IMPLEMENTASI VECTOR SPACE MODEL DAN BEBERAPA NOTASI METODE TERM FREQUENCY INVERSE DOCUMENT FREQUENCY (TF-IDF) PADA SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI IMPLEMENTASI VECTOR SPACE MODEL DAN BEBERAPA NOTASI METODE TERM FREQUENCY INVERSE DOCUMENT FREQUENCY (TF-IDF) PADA SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI Oka Karmayasa dan Ida Bagus Mahendra Program Studi Teknik

Lebih terperinci

DETEKSI KEMIRIPAN TOPIK PROPOSAL JUDUL TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI MENGGUNAKAN LATENT SEMANTIC ANALYSIS DI STMIK BUMIGORA MATARAM

DETEKSI KEMIRIPAN TOPIK PROPOSAL JUDUL TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI MENGGUNAKAN LATENT SEMANTIC ANALYSIS DI STMIK BUMIGORA MATARAM DETEKSI KEMIRIPAN TOPIK PROPOSAL JUDUL TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI MENGGUNAKAN LATENT SEMANTIC ANALYSIS DI STMIK BUMIGORA MATARAM I Putu Hariyadi 1, Hartarto Junaedi 2 (1) STMIK Bumigora Mataram, putu.hariyadi@stmikbumigora.ac.id

Lebih terperinci

Studi Penggunaan Data Exif Untuk Mengukur Pengaruhnya. Terhadap Peningkatan Kinerja Image Search Engine

Studi Penggunaan Data Exif Untuk Mengukur Pengaruhnya. Terhadap Peningkatan Kinerja Image Search Engine Studi Penggunaan Data Exif Untuk Mengukur Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Kinerja Image Search Engine Nugroho Herucahyono (13504038) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika,

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 PENDAHULUAN Pada saat kita melakukan pencarian melalui search engine (google.com, yahoo, dsb), kita bisa mendapatkan beberapa hasil, yang berupa dokumen - dokumen yang sama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat dewasa ini telah mendorong permintaan akan kebutuhan informasi ilmu pengetahuan itu sendiri. Cara pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

Penerapan Model OKAPI BM25 Pada Sistem Temu Kembali Informasi

Penerapan Model OKAPI BM25 Pada Sistem Temu Kembali Informasi Penerapan Model OKAPI BM25 Pada Sistem Temu Kembali Informasi Rizqa Raaiqa Bintana 1, Surya Agustian 2 1,2 Teknik Informatika, FST UIN Suska Riau Jl. HR Soeberantas km 11,5 Panam, Pekanbaru, Riau e-mail:

Lebih terperinci

SISTEM INFORMATION RETRIEVAL PENCARIAN KESAMAAN AYAT TERJEMAHAN AL QURAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN QUERY EXPANSION DARI TAFSIRNYA

SISTEM INFORMATION RETRIEVAL PENCARIAN KESAMAAN AYAT TERJEMAHAN AL QURAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN QUERY EXPANSION DARI TAFSIRNYA SISTEM INFORMATION RETRIEVAL PENCARIAN KESAMAAN AYAT TERJEMAHAN AL QURAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN QUERY EXPANSION DARI TAFSIRNYA Broto Poernomo T.P. 1 dan Ir. Gunawan 2 1 Teknik Informtika Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar belakang

PENDAHULUAN. Latar belakang Latar belakang PEDAHULUA Kata kunci atau yang biasa disebut dengan query pada pencarian informasi dari sebuah search engine digunakan sebagai kriteria pencarian yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam era teknologi seperti saat ini, informasi berupa teks sudah tidak lagi selalu tersimpan dalam media cetak seperti kertas. Orang sudah mulai cenderung

Lebih terperinci

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Cosine Similarity Secara umum, fungsi similarity adalah fungsi yang menerima dua buah objek dan mengembalikan nilai kemiripan (similarity) antara kedua objek

Lebih terperinci

APLIKASI MESIN PENCARI DOKUMEN CROSS LANGUAGE BAHASA INGGRIS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN VECTOR SPACE MODEL

APLIKASI MESIN PENCARI DOKUMEN CROSS LANGUAGE BAHASA INGGRIS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN VECTOR SPACE MODEL APLIKASI MESIN PENCARI DOKUMEN CROSS LANGUAGE BAHASA INGGRIS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN VECTOR SPACE MODEL SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penunjang Al-Quran untuk memudahkan untuk mempelajarinya, yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. penunjang Al-Quran untuk memudahkan untuk mempelajarinya, yang bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat ini sudah banyak aplikasi penunjang Al-Quran untuk memudahkan untuk mempelajarinya, yang bisa disebut atau di artikan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Twitter API Application Programming Interface (API) merupakan fungsi-fungsi/perintah-perintah untuk menggantikan bahasa yang digunakan dalam system calls dengan bahasa yang lebih

Lebih terperinci

QUERY EXPANSION DENGAN MENGGABUNGKAN METODE RUANG VEKTOR DAN WORDNET PADA SISTEM INFORMATION RETRIEVAL

QUERY EXPANSION DENGAN MENGGABUNGKAN METODE RUANG VEKTOR DAN WORDNET PADA SISTEM INFORMATION RETRIEVAL QUERY EXPANSION DENGAN MENGGABUNGKAN METODE RUANG VEKTOR DAN WORDNET PADA SISTEM INFORMATION RETRIEVAL Susetyo Adi Nugroho () Abstrak: Salah satu metode yang sering digunakan dalam mengukur relevansi dokumen

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI PADA KUMPULAN DOKUMEN SKRIPSI

PENERAPAN SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI PADA KUMPULAN DOKUMEN SKRIPSI 18 PENERAPAN SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI PADA KUMPULAN DOKUMEN SKRIPSI Karter D. Putung, Arie Lumenta, Agustinus Jacobus Teknik Informatika Universitas Sam Ratulangi Manado, Indonesia. karterputung@gmail.com,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ASSOCIATION RULE MINING DALAM MEMBANTU PENCARIAN DOKUMEN-DOKUMEN BERITA YANG SALING BERKAITAN

PEMANFAATAN ASSOCIATION RULE MINING DALAM MEMBANTU PENCARIAN DOKUMEN-DOKUMEN BERITA YANG SALING BERKAITAN PEMANFAATAN ASSOCIATION RULE MINING DALAM MEMBANTU PENCARIAN DOKUMEN-DOKUMEN BERITA YANG SALING BERKAITAN Hermawan Andika Institut Informatika Indonesia andika@iii.ac.id Suhatati Tjandra Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

ROCCHIO CLASSIFICATION

ROCCHIO CLASSIFICATION DOSEN PEMBIMBING : Badriz Zaman, S.Si., M.Kom. 081211632016 S-1 SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA 1 Informastion retieval system merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk mengambil kembali informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan informasi dan perkembangan teknologi yang semakin tinggi meningkatkan jumlah artikel atau berita yang terpublikasikan, terutama pada media online. Untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa proses information retrieval dengan menggunakan cosine similarity dan analisa proses rekomendasi buku dengan menggunakan jaccard

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang 7 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Saat ini informasi sangat mudah didapatkan terutama melalui media internet. Dengan banyaknya informasi yang terkumpul atau tersimpan dalam jumlah yang banyak, user

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia

Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia Aristoteles Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung aristoteles@unila.ac.id Abstrak.Tujuan penelitian ini adalah meringkas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tes Secara harfiah kata tes berasal dari kata bahasa prancis kuno: testum yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan

Lebih terperinci

JURNAL INFORMATIKA IMPLEMENTASI METODE GENERALIZED VECTOR SPACE MODEL PADA APLIKASI INFORMATION RETRIEVAL

JURNAL INFORMATIKA IMPLEMENTASI METODE GENERALIZED VECTOR SPACE MODEL PADA APLIKASI INFORMATION RETRIEVAL IMPLEMENTASI METODE GENERALIZED VECTOR SPACE MODEL PADA APLIKASI INFORMATION RETRIEVAL Jasman Pardede [1], Mira Musrini Barmawi [2], Wildan Denny Pramono [3] Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan di bidang information retrieval telah memunculkan berbagai metode pembobotan dan clustering untuk mengelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan rangkaian dari langkah-langkah yang diterapkan dalam penelitian, secara umum dan khusus langkah-langkah tersebut tertera pada Gambar flowchart

Lebih terperinci

Aplikasi Aljabar Vektor pada Sistem Temu-balik Informasi (Information Retrieval System)

Aplikasi Aljabar Vektor pada Sistem Temu-balik Informasi (Information Retrieval System) Aplikasi Aljabar Vektor pada Sistem Temu-balik Informasi (Information Retrieval System) IF3 Aljabar Geometri Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB Rinaldi Munir - IF3 Aljabar Geometri

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Semakin canggihnya teknologi di bidang komputasi dan telekomunikasi pada masa kini, membuat informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh banyak orang. Kemudahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Rahmatulloh (2016). Penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Pencarian Benda Hilang Lost &

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VECTOR SPACE MODEL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PADA SISTEM PENCARIAN BUKU PERPUSTAKAAN

IMPLEMENTASI VECTOR SPACE MODEL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PADA SISTEM PENCARIAN BUKU PERPUSTAKAAN Seminar Nasional Informatika 205 IMPLEMENTASI VECTOR SPACE MODEL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PADA SISTEM PENCARIAN BUKU PERPUSTAKAAN Dedi Leman, Khusaeri Andesa 2 Teknik Informasi, Magister Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Sistem Temu-Kembali Informasi Pengantar Perkuliahan

Sistem Temu-Kembali Informasi Pengantar Perkuliahan Sistem Temu-Kembali Informasi Pengantar Perkuliahan Husni Program Studi Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Madura Semeter Gasal 2015-03 Sep. 2015 Perkenalan... Husni (UGM, ITB) Bidang Minat Sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Rekomendasi Sistem rekomendasi adalah sebuah sistem yang dibangun untuk mengusulkan informasi dan menyediakan fasilitas yang diinginkan pengguna dalam membuat suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu basis data, pendekatan model data relasional masih banyak dimanfaatkan untuk penyimpanan data dan informasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu basis data, pendekatan model data relasional masih banyak dimanfaatkan untuk penyimpanan data dan informasi terhadap BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan serangkaian prosedur normal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi sebuah informasi yang valid dan kemudian didistribusikan ke para pengguna

Lebih terperinci

Stemming pada Preprocessing Twit Berbahasa Indonesia dengan Mengimplementasikan Algoritma Fonetik Soundex untuk Proses Klasifikasi

Stemming pada Preprocessing Twit Berbahasa Indonesia dengan Mengimplementasikan Algoritma Fonetik Soundex untuk Proses Klasifikasi Stemming pada Preprocessing Twit Berbahasa Indonesia dengan Mengimplementasikan Algoritma Fonetik Soundex untuk Proses Klasifikasi Stemming in Indonesian Language Twit Preprocessing Implementing Phonetic

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. diformulasikan digunakan dalam proses temu kembali selanjutnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN. diformulasikan digunakan dalam proses temu kembali selanjutnya. beberapa kata. Menurut Baeza-Yates dan Ribeiro-Neto (1999), tidak semua kata dapat digunakan untuk merepresentasikan sebuah dokumen secara signifikan Pemrosesan teks yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

PENYUSUNAN STRONG S CONCORDANCE UNTUK ALKITAB PERJANJIAN BARU BAHASA INDONESIA.

PENYUSUNAN STRONG S CONCORDANCE UNTUK ALKITAB PERJANJIAN BARU BAHASA INDONESIA. PENYUSUNAN STRONG S CONCORDANCE UNTUK ALKITAB PERJANJIAN BARU BAHASA INDONESIA Gunawan 1, Devi Dwi Purwanto, Herman Budianto, dan Indra Maryati 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Informasi seakan-akan menjadi mata uang baru yang membuat akurasi menjadi sangat penting ketika mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi pada ruang lingkup besar (biasanya disimpan di komputer). Di era

BAB I PENDAHULUAN. informasi pada ruang lingkup besar (biasanya disimpan di komputer). Di era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Information retrieval atau disingkat dengan IR adalah menemukan bahan (dokumen) dari dokumen terstruktur (biasanya teks) yang memenuhi kebutuhan informasi pada ruang

Lebih terperinci

Sistem Temu Kembali Informasi Menggunakan Model Ruang Vektor dan Inverted Index

Sistem Temu Kembali Informasi Menggunakan Model Ruang Vektor dan Inverted Index Vol 2, No 3 Juni 2012 ISSN 2088-2130 Sistem Temu Kembali Informasi Menggunakan Model Ruang Vektor dan Inverted Index Fika Hastarita Rachman Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE CLUSTERING MENGGUNAKAN METODE SINGLE LINKAGE DAN K - MEANS PADA PENGELOMPOKAN DOKUMEN

PERBANDINGAN METODE CLUSTERING MENGGUNAKAN METODE SINGLE LINKAGE DAN K - MEANS PADA PENGELOMPOKAN DOKUMEN PERBANDINGAN METODE CLUSTERING MENGGUNAKAN METODE SINGLE LINKAGE DAN K - MEANS PADA PENGELOMPOKAN DOKUMEN Rendy Handoyo 1, R. Rumani M 2, Surya Michrandi Nasution 3 1,2,3 Gedung N-203, Program Studi Sistem

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Term Frequency Inverse Document Frequency dan Vector Space Model untuk Klasifikasi Dokumen Naskah Dinas

Implementasi Algoritma Term Frequency Inverse Document Frequency dan Vector Space Model untuk Klasifikasi Dokumen Naskah Dinas Implementasi Algoritma Term Frequency Inverse Document Frequency dan Vector Space Model untuk Klasifikasi Dokumen Naskah Dinas A. Achmad 1, A. A. Ilham 2, Herman 3 1 Program Studi Teknik Elektro, Jurusan

Lebih terperinci

Integrasi Peringkas Dokumen Otomatis Dengan Penggabungan Metode Fitur dan Metode Latent Semantic Analysis (LSA) Sebagai Feature Reduction

Integrasi Peringkas Dokumen Otomatis Dengan Penggabungan Metode Fitur dan Metode Latent Semantic Analysis (LSA) Sebagai Feature Reduction Integrasi Peringkas Dokumen Otomatis Dengan Penggabungan Metode Fitur dan Metode Latent Semantic Analysis (LSA) Sebagai Feature Reduction Junta Zeniarja 1, Abu Salam 2, Ardytha Luthfiarta 3, L Budi Handoko

Lebih terperinci

SISTEM REKOMENDASI DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR BERBASIS TEXT MINING MENGGUNAKAN VECTOR SPACE MODEL

SISTEM REKOMENDASI DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR BERBASIS TEXT MINING MENGGUNAKAN VECTOR SPACE MODEL SISTEM REKOMENDASI DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR BERBASIS TEXT MINING MENGGUNAKAN VECTOR SPACE MODEL SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu

Lebih terperinci

Peningkatan Kinerja Pencarian Dokumen Tugas Akhir menggunakan Porter Stemmer Bahasa Indonesia dan Fungsi Peringkat Okapi BM25

Peningkatan Kinerja Pencarian Dokumen Tugas Akhir menggunakan Porter Stemmer Bahasa Indonesia dan Fungsi Peringkat Okapi BM25 54 Widiasri, M., dkk.: Peningkatan Kinerja Pencarian Dokumen Tugas Akhir Menggunakan Peningkatan Kinerja Pencarian Dokumen Tugas Akhir menggunakan Porter Stemmer Bahasa Indonesia dan Fungsi Peringkat Okapi

Lebih terperinci

Inera Firdestawati¹, Yanuar Firdaus A.w.², Kiki Maulana³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Inera Firdestawati¹, Yanuar Firdaus A.w.², Kiki Maulana³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom IMPLEMENTASI MODEL RUANG VEKTOR SEBAGAI PENERJEMAH QUERY PADA CROSS-LANGUAGE INFORMATION RETRIEVAL SISTEM IMPLEMENTATION OF VECTOR SPACE MODEL AS QUERY TRANSLATION FOR CROSS-LANGUAGE INFORMATION RETRIEVAL

Lebih terperinci

Sistem Temu Kembali Informasi/ Information Retrieval IRS VS SI LAIN

Sistem Temu Kembali Informasi/ Information Retrieval IRS VS SI LAIN Sistem Temu Kembali Informasi/ Information Retrieval IRS VS SI LAIN Dokumen Penyimpanan yang Terorganisasi Database Mahasiswa Database Buku ID Nama Buku Pengarang 001 Information Retrieval Ricardo baeza

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar belakang

PENDAHULUAN. Latar belakang Latar belakang PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara megabiodiversity yang memiliki kekayaan tumbuhan obat. Indonesia memiliki lebih dari 38.000 spesies tanaman (Bappenas 2003). Sampai tahun 2001 Laboratorium

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE TERM FREQUENCY INVERSED DOCUMENT FREQUENCE (TF-IDF) DAN VECTOR SPACE MODEL PADA APLIKASI PEMBERKASAN SKRIPSI BERBASIS WEB

IMPLEMENTASI METODE TERM FREQUENCY INVERSED DOCUMENT FREQUENCE (TF-IDF) DAN VECTOR SPACE MODEL PADA APLIKASI PEMBERKASAN SKRIPSI BERBASIS WEB IMPLEMENTASI METODE TERM FREQUENCY INVERSED DOCUMENT FREQUENCE (TF-IDF) DAN VECTOR SPACE MODEL PADA APLIKASI PEMBERKASAN SKRIPSI BERBASIS WEB Abdul Rokhim 1), Achmad ainul yaqin 2) 1) Program Studi/Prodi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI WEB BASED DOCUMENTS SIMILARITY MEASURE MENGGUNAKAN MODEL RUANG VEKTOR PADA DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA. Oleh

PENGEMBANGAN APLIKASI WEB BASED DOCUMENTS SIMILARITY MEASURE MENGGUNAKAN MODEL RUANG VEKTOR PADA DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA. Oleh PENGEMBANGAN APLIKASI WEB BASED DOCUMENTS SIMILARITY MEASURE MENGGUNAKAN MODEL RUANG VEKTOR PADA DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA Oleh Made Satria Wibawa, 0815051003 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

Search Engines. Information Retrieval in Practice

Search Engines. Information Retrieval in Practice Search Engines Information Retrieval in Practice All slides Addison Wesley, 2008 Search Engine Architecture Arsitektur dari mesin pencari ditentukan oleh 2 persyaratan efektivitas (kualitas hasil) efisiensi

Lebih terperinci

Mengenal Information Retrieval

Mengenal Information Retrieval STBI-2011 Sistem Temu Balik Informasi 2011 Mengenal Information Retrieval Husni husni@if.trunojoyo.ac.id Husni.trunojoyo.ac.id Komputasi.wordpress.com 2 3 Amazon.com 4 Amazon.com 5 6 7 8 9 Wordpress.com

Lebih terperinci

Fatkhul Amin Dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Stikubank Semarang

Fatkhul Amin Dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Stikubank Semarang 45 Dinamika Teknik Januari IMPLEMENTASI SEARCH ENGINE (MESIN PENCARI) MENGGUNAKAN METODE VECTOR SPACE MODEL Dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Stikubank Semarang Abstract Growth of Machine

Lebih terperinci

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX Wahyu Hidayat 1 1 Departemen Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Terapan, Telkom University 1 wahyuhidayat@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

JURNAL ITSMART Vol 4. No 2. Desember 2015 ISSN :

JURNAL ITSMART Vol 4. No 2. Desember 2015 ISSN : Analisis Perbandingan Metode Vector Space Model dan Weighted Tree Similarity dengan Cosine Similarity pada kasus Pencarian Informasi Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas Viko Basmalah Wicaksono Jurusan

Lebih terperinci

Implementasi Aljabar Vektor pada Sistem Temu Kembali Informasi untuk Customer Information

Implementasi Aljabar Vektor pada Sistem Temu Kembali Informasi untuk Customer Information Implementasi Aljabar Vektor pada Sistem Temu Kembali Informasi untuk Customer Information Ratnadira Widyasari 13514025 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

TEKNIK VECTOR SPACE MODEL (VSM) DALAM PENENTUAN PENANGANAN DAMPAK GAME ONLINE PADA ANAK

TEKNIK VECTOR SPACE MODEL (VSM) DALAM PENENTUAN PENANGANAN DAMPAK GAME ONLINE PADA ANAK F.13 TEKNIK VECTOR SPACE MODEL (VSM) DALAM PENENTUAN PENANGANAN DAMPAK GAME ONLINE PADA ANAK Bania Amburika 1*,Yulison Herry Chrisnanto 1, Wisnu Uriawan 2 1 Jurusan Informatika, Fakultas MIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini membuat perubahan perilaku dalam pencarian informasi yang berdampak bagi lembagalembaga yang bergerak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi

BAB II LANDASAN TEORI. karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perpustakaan Perpustakaan adalah institusi pengelola karya tulis, karya cetak, atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,

Lebih terperinci

SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI

SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI ROCCHIO CLASSIFICATION Badrus Zaman, S.Si., M.Kom Doc. 1..???? Doc. 2..**** Doc. 3. #### Doc. 4..@@@ 081211633014 Emilia Fitria Fahma S1 Sistem Informasi Pengertian Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN berikut. Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai Indentifikasi Masalah Merumuskan Masalah Study Literatur Perancangan : 1. Flat Teks 2. Database

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian tugas akhir ini ada beberapa tahapan penelitian yang akan dilakukan seperti yang terlihat pada gambar 3.1: Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Studi Pustaka

Lebih terperinci

Text Pre-Processing. M. Ali Fauzi

Text Pre-Processing. M. Ali Fauzi Text Pre-Processing M. Ali Fauzi Latar Belakang Latar Belakang Dokumen-dokumen yang ada kebanyakan tidak memiliki struktur yang pasti sehingga informasi di dalamnya tidak bisa diekstrak secara langsung.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Teknik Struktur Data dan Data Mining merupakan salah satu ilmu komputer yang penting dan menarik perhatian teori informatika. Saat ini teknik ini sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, perbankan, perencanaan dan sebagainya. Dengan adanya teknologi komputer

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, perbankan, perencanaan dan sebagainya. Dengan adanya teknologi komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi komputer berpengaruh besar pada tingkat kebutuhan manusia di berbagai bidang seperti bidang

Lebih terperinci

TUNING PARAMETER DALAM FUNGSI OKAPI BM25 PADA MESIN PENCARI TEKS BAHASA INDONESIA TEDY SAPUTRA

TUNING PARAMETER DALAM FUNGSI OKAPI BM25 PADA MESIN PENCARI TEKS BAHASA INDONESIA TEDY SAPUTRA TUNING PARAMETER DALAM FUNGSI OKAPI BM25 PADA MESIN PENCARI TEKS BAHASA INDONESIA TEDY SAPUTRA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Lebih terperinci

JULIO ADISANTOSO - ILKOM IPB 1

JULIO ADISANTOSO - ILKOM IPB 1 KOM341 Temu Kembali Informasi KULIAH #3 Inverted Index Inverted index construction Kumpulan dokumen Token Modifikasi token Tokenizer Linguistic modules perkebunan, pertanian, dan kehutanan perkebunan pertanian

Lebih terperinci

FM-UDINUS-BM-08-04/R0 SILABUS MATAKULIAH. Silabus: Information Retrieval Hal: 1 dari 5. Revisi : - Tanggal Berlaku : Januari 2015

FM-UDINUS-BM-08-04/R0 SILABUS MATAKULIAH. Silabus: Information Retrieval Hal: 1 dari 5. Revisi : - Tanggal Berlaku : Januari 2015 SILABUS MATAKULIAH Revisi : - Tanggal Berlaku : Januari 2015 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11. 54823 / 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot sks : 3 SKS 5.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI LOST & FOUND BERBASIS WEBSITE DENGAN FITUR PENCARIAN MENGGUNAKAN COSINE SIMILARITY. Tugas Akhir

PENGEMBANGAN APLIKASI LOST & FOUND BERBASIS WEBSITE DENGAN FITUR PENCARIAN MENGGUNAKAN COSINE SIMILARITY. Tugas Akhir PENGEMBANGAN APLIKASI LOST & FOUND BERBASIS WEBSITE DENGAN FITUR PENCARIAN MENGGUNAKAN COSINE SIMILARITY Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika

Lebih terperinci

Contoh Perhitungan Kemiripan Cosinus pada Model Ruang Vektor

Contoh Perhitungan Kemiripan Cosinus pada Model Ruang Vektor Contoh Perhitungan Kemiripan Cosinus pada Model Ruang Vektor Persoalan 1: Ada 4 dokumen (D1 s.d D4): D1: dolar naik harga naik penghasilan turun D2: harga naik harusnya gaji juga naik D3: Premium tidak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SKRIPSI... ii

DAFTAR ISI. SKRIPSI... ii DAFTAR ISI SKRIPSI... i SKRIPSI... ii HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xiii INTISARI... xiv

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan aliran informasi begitu lancar

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4. Menghitung fungsi objektif pada iterasi ke-t, 5. Meng-update derajat keanggotaan. 6. Mengecek kondisi berhenti:

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4. Menghitung fungsi objektif pada iterasi ke-t, 5. Meng-update derajat keanggotaan. 6. Mengecek kondisi berhenti: 2. v kj merupakan centroid term ke-j terhadap cluster ke-k 3. μ ik merupakan derajat keanggotaan dokumen ke-i terhadap cluster ke-k 4. i adalah indeks dokumen 5. j adalah indeks term 6. k adalah indeks

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menjelaskan bagaimana langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian agar rumusan masalah penelitian dapat terselesaikan.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FITUR ABSTRAKSI DAN CATATAN PUBLIKASI PENULIS UNTUK KLASIFIKASI ARTIKEL ILMIAH DENGAN METADATA YANG TERBATAS

PENGGUNAAN FITUR ABSTRAKSI DAN CATATAN PUBLIKASI PENULIS UNTUK KLASIFIKASI ARTIKEL ILMIAH DENGAN METADATA YANG TERBATAS PENGGUNAAN FITUR ABSTRAKSI DAN CATATAN PUBLIKASI PENULIS UNTUK KLASIFIKASI ARTIKEL ILMIAH DENGAN METADATA YANG TERBATAS Halimatus Sa dyah, Nurissaidah Ulinnuha Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi memberikan kemudahan akses atas berbagai informasi termasuk hasil karya intelektual dalam bentuk dokumen, seperti karya penulisan

Lebih terperinci

Pemodelan Penilaian Essay Otomatis Secara Realtime Menggunakan Kombinasi Text Stemming Dan Cosine Similarity

Pemodelan Penilaian Essay Otomatis Secara Realtime Menggunakan Kombinasi Text Stemming Dan Cosine Similarity Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Pemodelan Penilaian Essay Otomatis Secara Realtime Menggunakan Kombinasi Text Stemming Dan Cosine Similarity Komang Rinartha

Lebih terperinci