BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
|
|
- Shinta Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilustrasi Ragam hias yang sering kita jumpai pada media dua dimensi dan tiga dimensi merupakan bentuk karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora, fauna, figuratif, dan bentuk geometris. Bentukbentuk dasar Ilustrasi Ragam hias di Indonesia yang sama dapat juga ditemukan pada setiap motif batik, tenunan, anyaman, tembikar, ukiran kayu, dan pahatan batu. Namun dengan variasi yang berbeda-beda untuk setiap daerah. Terkadang ragam hias tersebut sangat kental dengan makna spiritual, dituangkan dalam ilustrasi yang sederhana sampai yang kompleks. Stilisasi bentuknya pun beragam dari alam, makhluk hidup, atau stilasi dengan pengaruh budaya luar, seperti dari Tiongkok, India, Persia. Hal ini menarik untuk dituangkan dalam bentuk buku ilustrasi, langkah pertama yang di lakukan adalah dengan menentukan judul agar dapat menarik perhatian pembaca maka pemilihan judul menjadi salah satu bagian penting yang tidak dapat diabaikan, oleh karena itu buku ini secara khusus mengurai tentang Ilustrasi Ragam Hias Papua Apabila dikaji dari Perkembangan zaman dan teknologi saat ini maka bentuk-bentuk ilustrasi ragam hias di papua harus mampu mempresentasikan tentang keragaman gagasan, teknik, bahan, prosedur, dan keahlian berkarya seni rupa papua dengan memperhatikan konteks kehidupan masyarakat dan budaya yang ada di papua. Sehingga dapat bersaing dengan desain modern 1. Desain dan Seni pada dasarnya 1 Desain moderen sendiri berarti sesuatu yang baru, baru disini merupakan sesuatu yang belum pernah ada ataupun penciptaan lama yang kemudian di modifikasi. Contohnya, Jika suatu barang/ produk disebut new product tentunya bila barang tersebut launchingnya sudah lewat pun tetap disebut baru, sebelum ada barang subtitusi yang 1
2 2 tumbuh dan berkembang seiring peradaban manusia dan sifatnya berlaku universal. Ilustrasi lukisan di dinding gua, musik sederhana, atau gerak-tari perang adalah contoh betapa desain dan seni adalah naluri dasar manusia sejak zaman dahulu. Atau penggunaan aksara/ alphabet/ tipografi latin atau yunani di eropa yang kini telah menjadi bagian dari kebiasaan kita sehari-hari dalam beraktifitas. Keinginan untuk mengisi hidupnya dengan hal-hal yang bersifat indah menjadi sebagian dari tujuan hidup manusia. Maka pemahaman mengenai seni selalu terkait dengan hal yang bersifat indah, halus, dan luhung. Tetapi pada masa sesudahnya kata indah dipadankan artinya dengan mempunyai nilai estetis yang biasa dipergunakan untuk mengaitkan seni dangan alam. Pada perkembangan mutakhir seni tidak selalu berkenaan dengan kata indah atau keindahan, karena makna, tujuan, proses, dan bentuk seni sendiri terus tumbuh dinamis sesuai ruang dan waktunya. Alasan lainnya, saya ingin memulai kisah kearifan ini dari sisi paling Timur wilayah indonesia sebagai tempat dimana saya lahir dan dibesarkan. Sampai pada suatu ketika, saya berkesempatan untuk belajar lebih jauh tentang beragam ornamen yang ada di Nusantara ini, kemudian mampu mendefinisikan dan mendokumentasikan dalam sebuah buku atau lebih tentang kearifan budaya ini. Begitu banyak mimpimimpi dan kekaguman saya tentang keberagaman ornamen sebagai bagian dari kekayaan tradisi dan budaya Indonesia ini, sampai pada satu titik saya berpikir bahwa rasa kecintaan terhadap budaya inipun harus segera ditanamkam semenjak usia dini. Tidak hanya sekedar pentaspentas kesenian yang sifatnya seremonial belaka, namun secara mendalam harus ada kajian akademik yang lebih jauh lagi dan bahkan juga menjadi mata kuliah kajian pada tingkat perguruan tinggi. Sebab beragam ornamen dari daerah-daerah di Nusantara ini merupakan dapat menggantikan, dan muncul dalam bentuk baru lagi. Berarti sesuatu yang kemarin juga disebut moderen. Sehingga dalam hal ini desain moderen berada dalam desain kontemporer. Karena pada intinya kontemporer itu mengikuti waktu sekarang.
3 3 korpora 2 dari lautan ilmu pengetahuan yang sangat luas, besar dan dalam layaknya samudra. Sudah sepatutnya warisan kekayaan tradisi Nusantara ini harus tetap dipelihara sebagai identitas bangsa. Dengan demikian buku ilustrasi ragam hias papua sebagai produk seni dan desain dapat memiliki fungsi yang jelas, dapat dipertanggungjawabkan atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, gambar (visual) melalui buku kepada publik, agar publik mempunyai pengertian yang benar tentang tujuan ilustrasi ragam hias papua yang dikemas dalam bentuk buku ini. Maupun sebagai salah satu terobosan untuk mengembangkan industri kreatif papua agar dapat diperhitungkan dalam skala yang lebih luas, yang mana merupakan hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Buku ini diharapkan dapat menjadi sebuah agen dalam membentuk citra di masyarakat. Media massa sangat terkait dengan pembentukan citra, karena pada dasarnya komunikasi itu proses interaksi sosial, yang digunakan untuk menyusun makna yang membentuk citra tersendiri mengenai dunia dan bertukar citra melalui simbol-simbol (Nimmo, 2001: 98). Buku bekerja sebagai media pembingkai yang kemudian akan membentuk opini publik. Maka sebaiknya dikemas semaksimal mungkin agar dapat optimal dan efektif sehingga memperoleh citra positif di mata masyarakat. Disinilah penulis berkesempatan untuk mewujudkan ragam hias Papua dalam bentuk buku ilustrasi sambil terus mempertimbangkan 2 Korpora atau Korpus adalah istilah lain dari Linguistik korpus atau metode linguistik yang merujuk pada data dari bahan-bahan bahasa yang terkumpul dalam suatu sumber (file atau folder penyimpanan bahasa) yang berasal dari penggunaan bahasa dalam berbagai genre, ragam, dan bahan lisan maupun tertulis yang menjamin keragaman yang seluas-luasnya dan menghindari penggunaan bahasa yang sangat sempit seperti idiolek. Data tersebut disusun secara sistematis dan biasanya mudah diakses secara elektronis dengan komputer. Metode ini digunakan dalam linguistik deskriptif maupun linguistik terapan, seperti penyusunan kamus, untuk menjamin bahwa data yang digunakan benar-benar berasal dari penggunaan yang luas dan terhindar dari penggunaan subjektif. Harimurti Kridalaksana (2008), Kamus Linguistik (ed. 4), Jakarta: Gramedia Pustaka Utama dalam (
4 4 muatan produk yang akan dihasilkan guna diterbitkan secara massal, apakah melalui penerbit, secara independent (indie), menerbitkan sendiri (self publishing) atau secara online (e-books). Hal ini penting mengingat mekanisme yang diberikan oleh penerbit saat ini sangatlah ketat dan terus berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi. Seperti ketentuan umum, ketentuan khusus (proses penilaian, penyuntingan/ editing, pewajahan/ desain, sampai proses proof reading. Selanjutnya diharapkan dapat mengilhami pengiat industri kreatif untuk turut serta membangun industri kreatif di papua. B. Interpretasi Judul Dengan melihat latar belakang diatas dibutuhkan media yang dapat dengan tepat dipahami dan menarik bagi audience dalam hal ini pembaca dengan jenjang usia 17 Tahun ke atas (usia sekolah), mereka yang memiliki minat membaca atau kalangan umum lainnya yang menaruh perhatian di bidang seni dan budaya terutama di papua. Maka media buku dengan judul Ilustrasi Ragam Hias Papua adalah pilihannya. Buku ini menarik karena dalam proses perancangan mampu menggambarkan kebudayaan orang biak di papua pada masa lampau dengan pola kebiasaan atau aktifitas budayanya sehari-hari seperti sistem kekerabatan, mata pencaharian, organisasi sosial, sistem religi dan kepercayaan, sistem pengetahuan, cara berkesenian, bahkan nilai-nilai sosial orang biak dalam berkarya guna pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti tradisi memasak secara tradisional yang masih terpelihara hingga saat ini. C. Tujuan Desain 1. Menyajikan buku ilustrasi ragam hias yang dapat menarik minat generasi muda papua untuk terus mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal di wilayah budaya mereka masing-masing.
5 5 2. Mampu menyampaikan informasi yang benar kepada generasi muda papua maupun masyarakat Indonesia pada umumnya. Tentang kebudayaan Orang Papua serta menumbuhkan kesadaran membaca. 3. Buku ini diharapkan mampu mengangkat gaya visual yang lebih baru dan segar dimana merupakan penggabungan dari gaya ilustrasi lama dan modern dalam bentuk karya sketsa hitamputih, berwarna, foto dan olah digital dalam setiap budaya orang papua. 4. Membuat buku ilustrasi ragam hias yang memiliki fungsi sebagai referensi untuk memahami kebudayaan yang ada di Indonesia. D. Rumusan Masalah Guna mewujudkan tujuan desain tersebut dibutuhkan pemahaman lebih agar solusi dari permasalahan dapat terjawab seperti: 1. Bagaimana membuat buku ilustrasi yang mampu menarik minat pembaca dengan segementasi 17 Tahun keatas dengan melihat isi dan content lainnya secara utuh 2. Bagaimana memvisualisasikan setiap objek yang akan diterapkan dalam halaman-halaman buku ilustrasi ragam hias papua 3. Cara penggayaan visual dengan melibatkan unsur-unsur lokal setempat kemudian dikolaborasikan dengan unsur-unsur modern baik dalam desain layout maupun arah baca agar tidak membosankan. 4. Bagaimana buku ilustrasi ragam hias papua juga memiliki fungsi sebagai buku referensi yang menarik atau paling tidak sebagai gambaran umum tentang kebudayaan orang papua.
6 6 E. Tujuan Perancangan Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat diambil pemecahan masalah dan tujuan perancangan promosi sebagai berikut : 1. Merancang sebuah buku ilustrasi Ragam Hias Papua dengan style serta penggayaan visual yang identik dengan aliran atau style yang penulis kuasai sehingga dapat melekat dalam benak pembaca. 2. Merancang sebuah buku ilustrasi Ragam Hias Papua dengan cerita yang menarik dengan media pendukung yang efektif dan efisien sehingga disenangi dan diminati para pembaca. F. Orisinalitas (State Of The Art) Dalam merancang Buku Ilustrasi Ragam Hias Papua terutama pada kebudayaan Orang Biak memerlukan beberapa studi yang lebih mendalam terkait hasil pembahasan dimana budaya itu ada, lahir dan berkembang bersama manusianya bahkan aspek-aspek budaya lainnya yang mengitari kehidupan orang biak, sehingga segala bentuk seni dan kebudayaan yang ada pada mereka merupakan keadaan yang telah ada pada masa lampau yang terus tumbuh-berkembang dan saling mempengaruhi hingga saat ini. Hasil observasi, wawancara, bukti otentik dan studi literature menunjukkan bahwa Orang Biak bukan hanya penduduk asli yang mendiami pulau biak. Orang biak juga menyebar dalam wilayah budaya saereri bahkan sampai melampaui wilayah-wilayah diluar kebudayaan mereka (Ternate, Tidore, Kepulauan Palau, Kepulauan-kepulauan Pasific) dan merupakan rumpun Melanesia. Mereka merupakan pelaku budaya dengan ciri fisik dan pola kebudayaan yang dapat dibedakan dengan orang papua pada wilayah budaya berbeda. Didalam kebudayaan Orang Biak juga terdapat Masyarakat Papua yang hidup berdampingan dengan mereka sehingga terjadi akulturasi budaya yang saling mempengaruhi pola kehidupan mereka.
7 7 Referensi Karya Buku Sumber Referensi: Balai Pustaka Gb.1. Karya Don A.L Flassy Sumber Referensi: DINAS PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN PEMDA TK I IRIAN JAYA Gb.2. Seksi Kebudayaan dan Kesenian Penjelasan Cerita Rakyat pada buku ini merupakan cerita yang dituturkan secara berulangulang pada setiap generasi dan sekaligus merupakan pengalaman pribadi dari penulis sewaktu kecil. Dalam rangka mewariskan cerita rakyat papua maka buku ini hadir secara sederhana namun tetap segar dengan gaya khas papua sekaligus merupakan kajian budaya orang papua dalam menjaga eksistensi budaya. -Cet.I.-Jakarta : Balai Pustaka, X, 75 hlm. ; 28 Cm. (Seri BP no.5979). Sama hal nya dengan Folktales diatas buku dengan panjangnya 16 cm dan lebar 21,8 cm ini hadir secara sederhana untuk menambah wawasan dan menggerakan kita untuk lebih mengenal tanah papua. Bagian menarik lainnya karena meski sederhana buku ini dalam penyajiannya mampu memperjelas cerita dengan tampilan teks serta sketsa tangan. -Cet.I.- Jayapura : DINAS PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN PEMDA TK I IRIAN JAYA, X. 69 hlm. ; 21,8 Cm. (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Dati I irian Jaya).
8 8 Sumber Referensi: FESTIVAL TARI RAKYAT DAERAH IRIAN JAYA (Pemda TK-I Irian Jaya-Biro Kesejahteraan Rakyat) Gb.3. Karya Don A.L Flassy.Dkk Buku ini merupakan rangkuman atas Tinjauan data dan evaluasi dari festival tari rakyat di Papua yang pernah ada. Dikemas dalam bentuk teks, sketsa ilustrasi dan dokumen foto. Menarik karena meski dikemas secara sederhana dalam bentuk teks namun masih dapat di pahami dengan adanya ilustrasi manual maupun digital yang terkesan sederhana jika dilihat dari perekembangan teknologi saat ini. -Cet.I.-Jayapura : PEMDA TK I IRIAN JAYA (Biro Kesejahteraan Rakyat), X, 72 hlm. ; 21,8 Cm. (Biro Kesejahteraan Rakyat). G. Target Visual Perancangan media antara lain: 1. Perancangan Buku 1. Logotype 2. Perancangan Cover 3. Perancangan Isi 2. Promosi : a. Iklan Majalah b. X Banner 3. Merchandise a. Kaos b. Pin c. Poster d. Stiker
9 9 H. Target Market dan Target Audiance Target sasaran dalam perancangan dan promosi Buku ilustrasi Ragam Hias Papua meliputi : 1. Target Market Remaja kota Biak dan Papua secara umum yang suka membaca sebagai media pengetahuan khususnya buku ilustrasi ragam hias dengan tema budaya setempat yang kental serta menginginkan adanya visualisasi yang baru dalam dunia membaca buku budaya lokal. a. Segmentasi Geografis Perancangan dan promosi buku ini dilaksanakan pada wilayah Kota Biak dan sekitarnya. b. Segmentasi Demografis Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan Usia : 17 tahun keatas Tingkat Pendidikan : Masyarakat pendidikan menengah (half educatedsociety) dan masyarakat berpendidikan tinggi (higheducated society) Status sosial : Kelas menengah keatas 2. Target Audience Karena perancangan buku ilustrasi Ragam Hias Papua yang tidak berdasarkan pasar, maka Target Audience hanya dilihat dari Segmentasi Psikografis yaitu Masyarakat yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi yang memiliki hobi membaca buku sebagai media pengetahuan. Tidak tertutup kemungkinan untuk semua umur. I. Metode Pengumpulan Data Dalam membantu keefektifan strategi promosi dan perancangan dalam penyusunan cerita maupun pembuatan ilustrasi yang sesuai
10 10 dengan trend saat ini. Metode pengumpulan dan analisa data yang akan dilakukan berupa : 1. Kajian Dokumen ( content analysis ) Mengkaji dokumen yang berhubungan dengan penerbitan media cetak sebagai pedoman untuk mendapatkan referensi tentang hal-hal yang berhubungan dengan perancangan penerbitan serta promosi buku tersebut. 2. Metode Gagasan Bagaimana membangun sebuah metode-metode atau gagasan yang bersifat pendekatan agar dapat mengurai permasalahan secara kreatif dan imajinatif berdasarkan data berupa gambar dan sumber-sumber yang telah ada, guna penyusunan cerita maupun pengilustrasian dari cerita ini sendiri, yakni dari bukubuku maupun bahan pustaka pendukung lainnya. J. Peluang dan Tantangan Studi Menarik jika kita membahas lebih jauh lagi tentang perkembangan ilustrasi saat ini. Perkembangan dunia semakin pesat hadirnya tampilantampilan visual dari yang sederhana sampai yang rumit adalah salah satu bukti nyata, ilustrator memainkan peran penting dalam mengkomunikasikan gagasan dan informasi. Konvergensi seni dan teknologi telah menciptakan peluang dan tantangan yang membutuhkan keterampilan baru dan perspektif baru di lapangan. Penggabungan bentuk ilustrasi Biak-Papua dengan bentuk ilustrasi dari kebudayaan lain yang mengitari pola kehidupan orang biak akan memberikan warna tersendiri dalam industri kreatif. Ilustrator dituntut untuk lebih dalam melihat kebutuhan pasar, atau paling tidak menemukan segmentasi pasar yang khas yang menjadi pembeda, maka dengan mengabungkan estetika dan budaya serta seni digital kita mampu
11 11 meramaikan industri kreatif di tanah air. Peluang sekaligus tantangan ini yang coba dicapai dengan hadirnya buku ilustrasi ragam hias papua.
Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,
Bab 4 Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Alur Pembelajaran Pengertian Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Ragam hias Teknik Menggambar Ragam Hias Ukiran Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Judul Perancangan Promo Eksplorasi Dan Aplikasi Ragam Hias Ulos Batak merupakan kegiatan rancangan kerja yang berlandaskan pada teknik eksplorasi dan aplikasi kain tenun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya merupakan suatu pola dari keseluruhan keyakinan dan harapan yang dipegang teguh secara bersama. Kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah merupakan wujud ideal
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide/ Gagasan Perancangan. Berbicara mengenai kearifan lokal sepertinya ada ribuan contoh yang bisa kita sampaikan, serta ratusan kisah yang bisa diceritakan. Kalau membayangkan
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Pusat Informasi memiliki koleksi data dan informasi yang berupa arsip elektronik berita-berita Harian Kompas dari pertama kali mulai terbit sampai sekarang.
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Analisis SWOT Strength : Minimnya Komik Edukatif yang bersifat Nasionalis untuk kalangan Remaja Weakness : Rendahnya minat belajar para Remaja Oportunities : Komik berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selain sebagai negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia, Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah suku bangsa terbanyak di dunia, yaitu terdapat lebih
Lebih terperinciBAB VI HASIL KARYA DAN SPESIFIKASI TEKNIS
BAB VI HASIL KARYA DAN SPESIFIKASI TEKNIS 6.1. Hasil Karya Digital 1. POSTER ALBUM EMAS ANUGERAH DANGDUT INDONESIA Gambar 6.1: Karya Poster Album emas Dangdut Indonesia Jenis Media: Dalam Ruang Ukuran:
Lebih terperinciPENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Batik merupakan salah satu warisan leluhur Indonesia yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia, tetapi banyak masyarakat yang belum mengerti
Lebih terperinciII METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of The Art) Jenis karya seperti buku ilustrasi bergambar khusus anak sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Banyak juga rupa, bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kain tradisi yang sangat beragam. Terdapat kain tradisi disetiap daerah dan memiliki perbedaan atau keunikan masing-masing disetiap daerahnya. Dewasa
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik sebuah karya bangsa yang menyimpan nilai luhur budaya masyarakat Indonesia. Dalam buku Batik Filosofi, Motif & Kegunaan yang ditulis oleh Adi Kusrianto (2014),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa tidak hanya berfungsi sebagai sarana berpikir, tetapi juga sebagai hasil, bagian, dan kondisi kebudayaan (Laksana, 2009: 11). Bahasa sebagai hasil kebudayaan
Lebih terperinci48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK
48. KOMPETENSI INTI DAN SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK KELAS: X A. SENI RUPA 3. memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara major label atau indie label. Di Indonesia sendiri musik indie menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini industri musik di Indonesia berkembang dengan sangat pesat, baik secara major label atau indie label. Di Indonesia sendiri musik indie menjadi salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan karya sastra tidak lepas dari penilaian-penilaian. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu seni adalah yang imajinatif,
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL TRANSFORMASI MEDIA CERITA RAKYAT INDONESIA SEBAGAI PENGENALAN WARISAN BUDAYA NUSANTARA
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL TRANSFORMASI MEDIA CERITA RAKYAT INDONESIA SEBAGAI PENGENALAN WARISAN BUDAYA NUSANTARA Rizky Imania Putri Siswandari 1, Muh. Ariffudin Islam 2, Khamadi 3 Jurusan Desain Komunikasi
Lebih terperincipromosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh :
1 Perancangan desain komunikasi visual sebagai media promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : Amelia Pitra Rizki Khoirunnisa NIM. C.0702002 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik
Lebih terperinciGambar III.1 SWOT Sumber: Data Pribadi (15 juni 2016)
BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN III.1 Strategi Perancangan Untuk memberikan pemahaman K3 kepada pekerja tentang pentingnya pemakaian alat pelindung diri maka dibutuhkan suatu komunikasi
Lebih terperinciRAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora
RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara perairan yang luas dan terdiri dari beribu pulau di dalamnya. Wilayah Indonesia yang luas dan tersebar, membuat indonesia kaya
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Book Design Proccess Menurut buku Indie Publishing oleh Ellen Lupton, dalam membuat suatu buku, ada beberapa hal dibawah ini yang harus kita perhatikan
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Budaya bangsa Indonesia adalah budaya yang memiliki banyak keragaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya bangsa Indonesia adalah budaya yang memiliki banyak keragaman karya seni tradisional. Diantaranya, karya seni lukis tradisional yang berkembang disetiap daerah.
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Konsep Komunikasi 3.1.1. Target market Target market adalah para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang sedang mencari informasi mengenai alternatif
Lebih terperinciBAB III STRATEGI & KONSEPTUAL. paradise in tidung island adalah menciptakan panduan lengkap, informatif dan
53 BAB III STRATEGI & KONSEPTUAL 3.1 Strategi Perancangan Bentuk rancangan yang akan dibuat dalam buku panduan wisata little paradise in tidung island adalah menciptakan panduan lengkap, informatif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia yang memiliki kekayaaan berbagai khasanah ragam hias atau ornamen yang tersebar di wilayah Nusantara, dari Sabang sampai Merauke, masing-masing daerah
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan
BAB V KONSEP PERANCANGAN A. Ide dan Gagasan Perancangan Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan media promosi, sebuah format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Batasan Masalah Karya seni mempunyai pengertian sangat luas sehingga setiap individu dapat mengartikannya secara berbeda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, karya
Lebih terperinci2015 BATIK BERMOTIF ANGKLUNG PADA TIRAI PINTU (DOOR CURTAIN PORTIERE)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belalang Masalah Motif batik di Indonesia sejauh ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Motif-motif batik yang ada bukan hanya motif batik resmi yang dipakai pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra Indonesia telah bermula sejak abad 20 dan menjadi salah satu bagian dari kekayaan kebudayaan Indonesia. Sastra Indonesia telah mengalami perjalanan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Ilustrasi berasal dari kata latin illustrare yang berarti menerangi atau memurnikan, Ilustrasi adalah sebuah citra yang dibentuk untuk memperjelas sebuah informasi
Lebih terperinciBAB1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Batik merupakan salah satu teknik pembuatan sandang secara secara tradisional yang ditemukan dan dimiliki bangsa Indonesia. Tradisi membentuk melewati kurun abad dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi di era globalisasi ini, komunikasi menjadi sebuah kegiatan penting. Informasi sangat dibutuhkan dalam mendukung
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL MEDIA INFORMASI MOTIF BATIK MERAK NGIBING
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL MEDIA INFORMASI MOTIF BATIK MERAK NGIBING III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai media informasi motif batik Merak Ngibing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan banyak budaya beragam. Beragam budaya, adat, bahasa, legenda, dongeng dan lain-lain. Setiap daerah mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Manado merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Utara, yang memiliki penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak memenuhi kota Manado.
Lebih terperinci2002), Erizal, Instrumen Musik Chordophone Minangkabau (Padangpanjang: Sekolah Tinggi. Seni Indonesia,2000), 21.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki seni pertunjukan yang sangat beragam, khususnya seni musik tradisi. Seni pertunjukan Rabab adalah salah satu kesenian musik tradisional yang turun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang memiliki ragam warisan budaya. Seiring perubahan zaman, kemajuan teknologi menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat Indonesia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bermain berasal dari kata dasar main, yakni merupakan sebuah hiburan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bermain berasal dari kata dasar main, yakni merupakan sebuah hiburan atau sebuah aktivitas dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide / GagasanDesain 1. Ide Desain Dalam Karya Desain ini, saya akan merealisasikannya ke dalam bentuk sebuah Buku Biografi, dimana di dalamnya terdapat Karya Karya illustrasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mengikuti arahan perkembangan modernisasi global di dunia ini. Media
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu dari periode ke periode media massa pun semakin berkembang mengikuti arahan perkembangan modernisasi global di dunia ini. Media massa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan industri hiburan seperti film, games, acara tv swasta, hingga berbagai event dan teknologi di era globalisasi ini, membuat semakin mudahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak terlepas dari seni. Karena seni adalah salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya adalah salah satu aset berharga yang sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan. Indonesia sebagai negara yang memiliki beragam suku, tentu memiliki
Lebih terperinciSTRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi adalah siasat yang direncanakan dengan sebaik mungkin sehingga dalam sebuah pembuatan sesuatu akan berjalan dengan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku, yang memiliki seni budaya, dan adat istiadat, seperti tarian tradisional. Keragaman yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan budaya pada generasi muda khususnya anak-anak sangatlah penting, mengingat beberapa budaya Indonesia sudah diakui oleh bangsa lain. Batik merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa. Setiap suku memiliki keunikan masing-masing baik dalam seni budaya maupun tradisi. Warisan ini sampai sekarang masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desain Komunikasi Visual (DKV) yang sebelumnya popular dengan sebutan Desain Grafis selalu melibatkan unsur-unsur seni rupa (visual) dan disiplin komunikasi, Semenjak
Lebih terperinciII METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Karya kampanye anti narkoba sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Beberapa karya kampanye anti narkoba bisa dilihat melalui situs website
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekayaan alam dan keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia menjadikan bumi pertiwi terkenal di mata internasional. Tidak terlepas oleh pakaian adat dan
Lebih terperinciARTIKEL TENTANG RUMAH DAN PAKAIAN ADAT INDONESIA. Pipit Umayah. Universitas Negeri Malang
ARTIKEL PERANCANGAN BUKU POP UP SEBAGAI MEDIA PENGENALAN TENTANG RUMAH DAN PAKAIAN ADAT INDONESIA Pipit Umayah Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) seberapa besar
Lebih terperinciBAB II METODE PENULISAN
BAB II METODE PENULISAN 2.1 Identifikasi Masalah Yang penulis ketahui tentang berkembangnya batik terkenal misalnya batik Solo, batik Pekalongan, batik Cirebon adalah karena masyarakat setempat sangat
Lebih terperinciBAB IV A. HASIL KERJA PRAKTIK 1. Peranan Praktikan Dalam proses kerja praktik yang berlangsung, posisi yang dipercayakan terhadap praktikan meliputi beberapa bagian divisi pekerjaan yang meliputi divisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam suku, yang dapat di jumpai bermacam-macam adat istiadat, tradisi, dan kesenian yang ada dan
Lebih terperinciBAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula halnya untuk perhiasan khas suku
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI
PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI KARYA DESAIN Oleh Debby Tiara Nauli Siregar 1211874023 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN
BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN 2.1 Uraina Tentang Seni Kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Menurut kajian ilmu di eropa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan industri desain grafis tanah air. dan sebagai bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu bagian dalam melestarikan industri desain grafis, perlu dikembangkannya sumber daya manusia atau pelaku desain grafis itu sendiri. Desainer
Lebih terperinci54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang
54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN. Dalam perancangan ini strategi komunikasi akan lebih mengutamakan
BAB III STRATEGI PERANCANGAN 3.1 Strategi Komunikasi Dalam perancangan ini strategi komunikasi akan lebih mengutamakan bagaimana cara menyampaikan sebuah informasi yang menarik perhatian dan dapat menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilustrasi merupakan suatu hasil penggarapan berbentuk visual dari tulisan ataupun ide yang dimiliki oleh seorang ilustrator yang bertujuan untuk menerangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggiana Puspa Dewi, 2014 Ayo, Menari Jaipong Dengan Nyi Iteung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki kebudayaan yang melimpah dari Sabang hingga Merauke. Keanekaragaman etnis di Indonesia menjadi sumber terbentuknya musik dan tari daerah;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Legenda merupakan salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Di Indonesia terdapat berbagai macam legenda yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Lebih terperinciPUSAT BATIK DI PEKALONGAN (Showroom,Penjualan,Pelatihan Desain,dan Information center)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu hasil karya rakyat bangsa yang sampai saat ini masih membuat dunia terkagum-kagum dan bahkan terpesona adalah Batik. Batik merupakan produk budaya Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi masyarakat, karena dengan pendidikan akan terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kecakapan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri yang terus mengalami pertumbuhan di Indonesia dan berada di peringkat 70 dalam daya saing pariwisata global. Hal tersebut
Lebih terperinciFUNGSI SENI. Ayat Suryatna. dipublikasikan pada Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.1 No.3 Agustus Abstrak
FUNGSI SENI Ayat Suryatna dipublikasikan pada Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.1 No.3 Agustus 2001 Abstrak Dalam kenyataannya, seni meliputi dua hal, yaitu proses penciptaan seni dan karya seni. Seni juga
Lebih terperinciTugas Akhir ~~ PERANCANGAN BUKU VISUAL DEWA RUCI ~~ Mahasiswa / RijalMuttaqin pembimbing / RahmatsyamLakoro,S.Sn,MT.
Tugas Akhir ~~ PERANCANGAN BUKU VISUAL DEWA RUCI ~~ Mahasiswa / RijalMuttaqin pembimbing / RahmatsyamLakoro,S.Sn,MT. Fenomena ~ Wayang adalah wahana untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia menjadi
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah dikenal sebagai salah satu cabang ilmu yang mempelajari peristiwa pada masa lampau untuk kemudian diaplikasikan pada masa kini bahkan diproyeksikan untuk
Lebih terperinci55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang
55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Lebih terperinciApa yang dimaksud Design Grafis
Apa yang dimaksud Design Grafis Azwaruddin Tanwir kapanpun@ymail.com Lisensi Dokumen : Seluruh dokumen ini dapat dipakai, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),
Lebih terperinciBAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. sebagai brand name-nya. Nama ini dipilih karena mewakili konsep dari buku yang
BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Brand Name Untuk Serial buku wisata ini, Penulis memilih Seri Wisata Nusantara sebagai brand name-nya. Nama ini dipilih karena mewakili konsep dari buku yang memperkenalkan
Lebih terperinciVHANY AGUSTINI WITARSA, 2015 EKSPLORASI APLIKASI ALAS KAKI YANG TERINSPIRASI DARI KELOM GEULIS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alas kaki atau lebih dikenal dengan sebutan sepatu/sandal adalah bagian yang penting dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang segala kegiatan, bukan hanya menjadi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Analisa Kecukupan Data Data yang telah didapat, baik itu berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan sebagai referensi dan literatur dari perancangan media promosi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penumpukan sampah rumah tangga seperti jar kaca banyak ditemukan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penumpukan sampah rumah tangga seperti jar kaca banyak ditemukan di masyarakat, pada umumnya jar kaca tersebut merupakan wadah makanan atau minuman yang banyak dijual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas orang dari segala jenjang usia. Namun, apakah semua orang bisa menikmati sebuah novel tanpa
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN. tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan
BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Sintesis Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan yang merupakan tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan inti dari semua proses yang berhubungan
Lebih terperinci79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)
627 79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Lebih terperinciPERANCANGAN BIOGRAFI VISUAL RAMINTEN. Anisa Bella
PERANCANGAN BIOGRAFI VISUAL RAMINTEN Anisa Bella 3407100080 HAMZAH SULAIMAN Yogyakarta, 7 Januari 1950 Sebagai Tokoh Seni di Yogyakarta. Mendirikan dan mengelola Mirota Batik. Pemilik House of Raminten.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didapat dalam semua kebudayaan dimanapun di dunia. Unsur kebudayaan universal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan suatu hal yang begitu lekat dengan masyarakat Indonesia. Pada dasarnya kebudayaan di Indonesia merupakan hasil dari kelakuan masyarakat yang sudah
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Menurut Laswell komunikasi meliputi lima unsur yakni komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. komunikasi merupakan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Amerika mengenal hari raya Thankgiving, sedangkan masyarakat Tionghoa mengenal Imlek sebagai perayaan besar terkenal di dunia yaitu hari raya panen. Indonesia
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. A. Metode Perancangan. Perancangan Board Game yang diberi nama Gondorukem Petualangan
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Metode Perancangan Perancangan Board Game yang diberi nama Gondorukem Petualangan Museum Batik Kuno Danar Hadi ini ditunjukan untuk mengajarkan sejarah perkembangan batik pada
Lebih terperinciBAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan
Lebih terperinciBAB IV METODE PERANCANGAN
BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1. STRATEGI KREATIF Membuat publikasi musik Krontjong Toegoe dalam bentuk sampul album dan buku profil yang modern dan unik. Materi yang disampaikan informatif dan ringan, sehingga
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahirnya teknologi informasi sebagai konsekuensi dari perubahan zaman yang semakin modern, terutama dunia industri yang semakin pesat turut mempengaruhi berbagai dimensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Sayangnya seiring dengan kemajuan teknologi pada jaman sekarang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Hiburan adalah segala sesuatu yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Hiburan
Lebih terperincimenjadi tren di pasaran. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tak hanya pakaian dan alat-alat kecantikan. Beberapa aksesoris pendukung pun mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Studi 1. Judul Perancangan Perancangan Tugas Akhir yang berjudul Poster Counter Tas KoepuKupoe. Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam mengartikan kata-kata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang beraneka ragam, salah satu hasil budaya tersebut adalah batik. Batik merupakan warisan
Lebih terperinci1.1 BAB I 1.2 PENDAHULUAN
1.1 BAB I 1.2 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cirebon adalah sebuah kota yang berada di pesisir utara pulau Jawa, berbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Karena letak geografisnya yang strategis membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Sebuah karya seni terlahir dari proses berfikir seorang seniman yang dituangkan ke dalam sebuah media dan menjadi identitas pencipta seni. WPAP (Wedha s
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kaya akan karya seni budaya. Setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kaya akan karya seni budaya. Setiap wilayah mempunyai pengaruh terhadap timbulnya berbagai macam karya seni budaya Indonesia sendiri
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)
DRAF EDISI 27 FEBRUARI 2016 KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) Dokumen ini telah disetujui Pada tanggal: Kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keanekaragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam masyarakatnya yang majemuk, tentunya masyarakat Indonesia juga memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori
BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan
Lebih terperinci