PENGARUH PENDAPATAN, LAMA KERJA DAN STATUS FAMILI TERHADAP REMITAN TENAGA KERJA WANITA PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENDAPATAN, LAMA KERJA DAN STATUS FAMILI TERHADAP REMITAN TENAGA KERJA WANITA PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT"

Transkripsi

1 EKUITAS ISSN Akreditasi No.110/DIKTI/Kep/2009 PENGARUH PENDAPATAN, LAMA KERJA DAN STATUS FAMILI TERHADAP REMITAN TENAGA KERJA WANITA PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT Hj. Titiek Herwanti Fakultas Ekonomi Universitas Mataram ABSTRACT This research took place in West Praya subdistrict (Mangkung Village), Jonggat subdistrict (Puyung Village). All places was in Central Lombok Region, West Nusa Tenggara Province. The objective of this research is to know the factors that influence the number of remittance including it s contribution toward household income, the changes of attitude according to environmetal perception and working ethos and also to know the influence of workers mobility toward the sustainable development in their region. This research have 90 respondents. 30 respondents represent return migrants, 30 respondents represent potensial migrants and 30 respondents respresent household migrant. The data of income, working period, and family s status is taken from labor department. The result of this research shows that the income factors of destination country, working period and family s status, influence the numbers of remittance. The income of household migrant and return migrants (which are 75,73% and 76,74%) increased because of the workers mobility. This situation also can bring positvef influence toward the environmental perception and working ethos, as well as giving contribute to sustainable development in their region. Keywords: Remittance, Indonesia Female Workers, Middle East, Houseold Income, Central Lombok Region. PENDAHULUAN Hatmadji (2004) mengatakan bahwa pergerakan atau mobilitas Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri disebabkan karena adanya perbedaan dalam bentuk tingkat pendapatan yang lebih tinggi maupun kemudahan untuk memperoleh fasilitas tertentu. Selama masih ada perbedaan tersebut, arus pergerakan atau mobilitas Tenaga Kerja akan tetap berlangsung. Oleh karena itu pergerakan atau mobilitas sering dipandang sebagai kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup Tenaga Kerja itu sendiri. 108 Ekuitas Vol. 15 No. 1 Maret 2011:

2 Salah satu yang menarik dari pergerakan atau mobilitas pekerja ini adalah banyaknya Tenaga Kerja sebagai migran ke luar negeri untuk mencari peluang kerja terutama ke Timur Tengah atau Malaysia. Perpindahan penduduk dari negara pengirim (sending country) ke negara penerima tenaga kerja migran (receiving country) akan membuat negara pengirim mendapat keuntungan remittance, sedangkan negara penerima akan mendapat keuntungan pasokan tenaga kerja murah. Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang menghadapi masalah kependudukan diantaranya adalah pertumbuhan angkatan kerja yang kurang diimbangi dengan penciptaan kesempatan kerja sehingga menimbulkan pengangguran setiap tahun, yang selanjutnya akan menimbulkan kemiskinan. Menurut Tjiptoherijanto (1998) bahwa pada tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah dan pertumbuhan populasi yang tinggi sangat tidak mungkin aktivitas perekonomian negara mampu menyerap kelebihan tenaga kerja. Dengan demikian pengiriman tenaga kerja merupakan suatu solusi atas masalah ketenagakerjaan. Hal ini sesuai dengan teori the first stage labor. Dalam upaya mengatasi masalah penyediaan kesempatan kerja dan menaikkan pendapatan masyarakat desa, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat selain berusaha untuk menciptakan dan pemanfaatan kesempatan kerja di dalam negeri juga berusaha untuk memanfaatkan kesempatan Kerja yang ada di luar negeri. Pada hakekatnya yang melakukan migrasi internasional sebagian besar mempunyai hasrat setidaknya mempunyai ikatan batin dengan keluarga yang biasanya dinyatakan melalui pendapatan yang mereka peroleh dari Negara tujuan. Pendapatan yang mereka peroleh tersebut dapat dikirim ke Negara asal (remitan) maupun dapat dibawa pada saat Tenaga Kerja tersebut kembali ke daerah asal. Pendapatan ini merupakan sumber untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga Tenaga Kerja dalam memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan informasi dari BP3TKI Provinsi Nusa Tenggara Barat besarnya pendapatan yang dikirim ke daerah asal (remitan) secara umum mengalami fluktuasi dari tahun Pada tahun 2005, besarnya remitan mengalami penurunan dari Rp menjadi Rp , dan pada tahun meningkat dari Rp menjadi Rp , menurun kembali pada tahun 2008 menjadi Rp , dan pada tahun 2009 meningkat kembali menjadi Rp ,- Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu Kabupaten di Nusa Tenggara Barat, dengan kondisi ketenagakerjaannya masih diwarnai dengan persoalan masih rendahnya sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang ada, sehingga berimplikasi langsung pada kemampuan berkompetisi dalam merebut kesempatan kerja yang ada. Memperhatikan latar belakang pendidikan pencari kerja pada tahun 2009 sebagian besar berpendidikan SD (68,88%), dan kecil memiliki ketrampilan tambahan. Dengan pendidikan dan ketrampilan yang rendah maka akses pada peluang kerja juga rendah. Pengaruh Pendapatan, Lama Kerja, Dan Status Famili (Hj. Titiek Herwanti) 109

3 Jumlah pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja di Kabupaten Lombok Tengah adalah orang dan yang mampu ditempatkan sejumlah orang atau 70,41%. Meningkatnya jumlah penduduk memang tidak otomatis diikuti oleh peningkatan jumlah pencari kerja yang tercatat pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah, karena jumlah pencari kerja yang tercatat lebih dipengaruhi oleh faktor ketersediaan lapangan kerja. Pada era sekarang banyak penduduk yang membutuhkan pekerjaan tetapi tidak melakukan aktivitas mencari kerja. Kebanyakan di antara mereka cenderung pasif. Mereka akan aktif bila lowongan pekerjaan tersedia. Kenyataan ini menunjukkan bahwa banyaknya pencari kerja yang tercatat tidak bisa dijadikan satu-satunya indikator jumlah pengangguran yang terjadi dan kemungkinan yang terjadi pengangguran tersebut justru lebih banyak dari pada yang tercatat di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Kabupaten Lombok Tengah. Negara negara di Timur Tengah menjadi salah satu negara tujuan Tenaga Kerja Indonesia yang berasal dari Kabupaten Lombok Tengah. Menurut Raharto (2003), terdapat banyak alasan yang melatarbelakangi mereka untuk bekerja disana, namun penyebab utamanya adalah alasan ekonomi. Fenomena ini seperti pernyataan Hugo (2000), bahwa jumlah orang Indonesia yang menjadi migran meningkat dari tahunketahun. Lebih lanjut dikatakan dalam beberapa dekade ini jumlah migran perempuan internasional dari Indonesia meningkat secara substansial. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi provinsi Nusa Tenggara Barat, jumlah pengiriman Tenaga KerjaWanita Indonesia (TKWI) asal Lombok Tengah pada tahun 2008 sejumlah orang, dan tahun 2009 terjadi penurunan menjadi orang, sedangkan pada tahun 2010 (data sampai bulan September) orang, seperti terlihat pada tabel 1. Tabel 1 Jumlah TKWI Asal Kabupaten Lombok Tengah yang Bekerja di Timur Tengah Tahun Negara Tujuan Abu Dhabi Saudi Arabia Uni Emar Arab Jordan Oman Syria Libya Qatar Total Sumber: Dinas Ketenagakerjaan (2010) 110 Ekuitas Vol. 15 No. 1 Maret 2011:

4 Pengiriman TKWI ke Negara-Negara di Timur Tengah didominasi oleh Saudi Arabia. Kesertaan perempuan sebagai Tenaga Kerja menunjukkan kenyataan di era globalisasi sekarang ini perempuan dituntut untuk berperan dalam kegiatan ekonomi yaitu dengan terjun ke lapangan kerja. Hal ini disebabkan karena adanya tuntutan akan kebutuhan hidup yang lebih baik. Pada mulanya perempuan diprediksi hanya melakukan mobilitas dalam jarak dekat, namun pada sekarang ini peningkatan arus mobilitas Tenaga Kerja Wanita telah melewati batas Negara, dan bahkan telah menyumbangkan pendapatan daerah yang cukup besar bagi daerah asal mereka (Raharto, 2003). Perempuan yang terjun ke pasar kerja bukan disebabkan oleh keinginan untuk mengalahkan laki laki tetapi lebih kepada mencari keselarasan dalam kehidupan bersama antara laki laki dan perempuan di dalam rumahtangga dalam menghadapi berbagai persoalan pemenuhan kebutuhan hidup. Keterlibatan perempuan dalam mengatasi kesulitan ekonomi keluarga ini bertujuan agar kehidupan keluarga tetap bertahan dan memperlancar ekonomi rumah tangga. Dampak positif pengiriman TKWI ke Timur Tengah bila ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan budaya adalah remitan dan perubahan sikap, yaitu perubahan persepsi sikap dan etos kerja. Pada hakekatnya orang yang pergi ke luar negeri sebagian besar mempunyai hasrat, setidaknya mempunyai ikatan batin dengan keluarga nya yang biasanya dinyatakan melalui arus kiriman yang berupa uang atau barang yang mereka peroleh dari Negara tujuan. Remitan merupakan sumber yang cukup penting yang digunakan untuk biaya pendidikan anak-anaknya maupun keluarga dekatnya dan juga untuk keperluan akumulasi modal keluarga dan untuk keperluan yang bersifat konsumtif. Manfaat remitan dalam arti yang lebih luas lagi akan membawa dampak bahwa mereka akan dapat memenuhi kewajiban sebagai penduduk, membayar iuran Desa atau pajak. Selain itu dengan adanya remitan berarti jumlah uang yang beredar di daerah asal tersebut menjadi lebih banyak dan keadaan ini membantu pembangunan yang sedang dilakukan di daerah asal, juga diharapkan adanya perubahan sikap pada pelaku mobilitas tersebut, yaitu perubahan pada persepsi terhadap lingkungan serta etos kerja. Oleh karena itu sejalan dengan uraian uraian di atas, eksistensi mobilitas dan remitan pekerja wanita mempunyai arti yang sangat penting dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga yang akhirnya akan membantu pembangunan di daerah asal. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Apakah terdapat pengaruh secara simultan pendapatan, lama kerja, dan status famili terhadap remitan Tenaga Kerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat? 2) Apakah terdapat pengaruh secara parsial pendapatan, lama kerja, dan status famili terhadap remitan Tenaga Kerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat? Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk menguji pengaruh secara simultan pendapatan, lama kerja, dan status famili terhadap remitan tenaga kerja di Provinsi Nusa Pengaruh Pendapatan, Lama Kerja, Dan Status Famili (Hj. Titiek Herwanti) 111

5 Tenggara Barat. 2) untuk menguji pengaruh secara parsial pendapatan, lama kerja, dan status famili terhadap remitan tenaga kerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat. TINJAUAN TEORETIS Haris (2004), mengatakan bahwa seseorang melakukan mobilitas disebabkan oleh adanya motivasi tertentu. Perkembangan ekonomi antar daerah, secara rasional akan mendorong penduduk untuk melakukan mobilitas, dengan harapan di daerah baru akan memperoleh pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik. Lee (1997) menyatakan bahwa faktor yang melatar belakangi migrasi tenaga kerja ke daerah tujuan adalah faktor makro yang lebih dikenal dengan daya tarik di daerah tujuan dan daya dorong dari daerah asal. Hingga saat ini motif ekonomi dipandang sebagai faktor pendorong utama bagi seseorang untuk melakukan mobilitas (Todaro,1998; Lee, 1997). Menurut Mantra (1995), pada dasarnya orang mengambil keputusan untuk bemrigrasi karena beberapa alasan, diantaranya dan yang paling menonjol adalah yang disebut sebagai teori kebutuhan dan tekanan (need and stress). Tiap individu pada dasarnya mempunyai kebutuhan (ekonomi, sosial, psikologi) yang harus dipenuhi. Apabila tidak terpenuhi maka terjadilah tekanan atau stress. Apabila stress yang dialami seseorang sudah di luar batas toleransinya maka orang tersebut akan berfikir untuk pindah ke daerah yang kebutuhannya dapat terpenuhi, atau dengan kata lain ke daerah yang mempunyai nilai kefaedahan (place utility) yang lebih tinggi. Todaro(1998), menyatakan bahwa gerak penduduk terutama dirangsang oleh pertimbangan-pertimbangan yang bersifat ekonomis yang rasional. Keputusan keputusan untuk melakukan migrasi tergantung pada upah riil yang lebih besar yang bisa diharapkan antara di desa dan kota, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk migrasi berbeda-beda dan kompleks. Menurut Mantra dan Mallo dalam Abustam (1989), bahwa perkawinan merupakan salah satu faktor pendorong bagi mobilitas potensial untuk mengambil keputusan pindah atau tidak. Status kawin, tidak kawin, duda, atau janda, akan mempengaruhi besar kecilnya kebutuhan yang harus dipenuhi. Menurut Abustam (1989), pendidikan merupakan salah satu indikator untuk mengukur kualitas penduduk, baik secara formal maupun informal. Ternyata ada korelasi positif antara tingkat pendidikan dengan minat melakukan mobilitas. Semakin tinggi pendidikan, semakin besar pula minat untuk melakukan mobilitas (Maliki, 2009). Pengertian remitan menurut Forbes dalam Herwanti (1996) Remitan adalah jumlah uang dan barang yang dikirim oleh para migran ke kampung halaman yang biasanya dikirim kepada istri dan orang tua atau keluarga mereka di desa. Kiriman biasanya digunakan untuk membeli tanah sawah, hewan peliharaan, pendidikan dan investasi lainnya. Hubungan remitan dan pembangunan di daerah asal memang sulit diukur secara statistik, tetapi secara sepintas adalah nyata. Abustam (1989) menyatakan bahwa dampak gerak penduduk terhadap 112 Ekuitas Vol. 15 No. 1 Maret 2011:

6 kebutuhan sosial, ekonomi dan kultural bukan hanya pada individu migran tetapi lebih khusus lagi bagi komunitas dan daerah asal. Menurut Wiyono, Nur Hadi (1996), jika upah dan fasilitas di negara lain lebih, maka yang terjadi adalah mobilitas dari satu negara ke negara lain lebih menguntungkan. Implikasi dari mobilitas internasional memberikan dampak yang berbeda bagi pekerja. Menurut Samuelson (1982), pendapatan merupakam seluruh uang yang diperoleh seseorang atau rumah tangga dalam jangka waktu tertentu. Pendapatan terdiri atas upah atau penerimaan serta pembayaran transfer dari pemerintah, seperti tunjangan sosial atau asuransi penganngguran. Rerangka Berpikir Pekerja selalu dihadapkan pada masalah pemenuhan kebutuhan. Kondisi kelangkaan sumberdaya alam, terbatasnya lapangan pekerjaan, perbedaan tingkat upah serta pengaruh lingkungan sosial menyebabkan penduduk berusaha mencari kesempatan bekerja di daerah lain atau di daerah tujuan yang dapat memberi peluang yang baik untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan. Dengan memperoleh pekerjaan ditempat tujuan, diharapkan bisa mengubah keadaan kehidupan rumah tangga yang lebih baik. Uang dan barang yang dikirimkan ke daerah asal disebut remitan, yang besar kecilnya akan dipengaruhi oleh besarnya pendapatan yang diperoleh, lama bekerja, dan status hubungan famili. Mobilitas tenaga kerja ini akan menumbuhkan budaya baru yaitu persepsi lingkungan, yang akhirnya akan mempengaruhi pembangunan di daerah asal. Uraian di atas dapat disajikan dalam skema rerangka berpikir pada Gambar 1 berikut ini. Kondisi Sb. Daya Alam Peluang Kerja Tingkat Upah Migran Ke Luar Negeri Perubahan Sikap Persepsi Lingkungan Pendapatan Lama Kerja Remitan Status Hub. Famili Gambar 1 Skema Rerangka Berpikir Hubungan Pendapatan, Lama Kerja, dan Status Hubungan Famili Terhadap Remitan Pengaruh Pendapatan, Lama Kerja, Dan Status Famili (Hj. Titiek Herwanti) 113

7 Hipotesis: H1 : Terdapat pengaruh secara simultan antara pendapatan, lama kerja, dan status hubungan famili terhadap remitan H2a: Terdapat pengaruh pendapatan dari negara tujuan terhadap remitan H2b: Terdapat pengaruh lama kerja terhadap remitan H2c: Terdapat pengaruh status hubungan famili terhadap remitan METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan mengambil sampel secara purposive di tiga Kecamatan dari 12 Kecamatan yang ada, masing-masing Kecamatan diambil satu Desa. Kecamatan dan Desa tersebut adalah: Kecamatan Praya Barat dengan Desa Mangkung, Kecamatan Praya Timur dengan Desa Beleka, dan Kecamatan Jonggat dengan Desa Puyung. Desa-desa tersebut terbanyak mengirim TKW ke Timur Tengah bila dibandingkan dengan desa-desa lain yang ada di Kabupaten Lombok Tengah. Penentuan Sampel Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap sebagai berikut: Sampel responden dikelompokkan atas tiga kelompok Yaitu: 1. Rumah Tangga Migran, 2. Rumahtangga Migran Kembali, 3. Calon Migran. 1. Rumah tangga Migran yaitu rumah tangga yang mempunyai seorang atau lebih anggota rumah tangga yang sedang bekerja di Timur Tengah. Responden adalah mereka yang mempunyai hubungan, misalnya pasangan kawin bagi migran yang berstatus kawin, orang tua migran dan sebagainya. 2. Migran kembali, yaitu mereka yang telah kembali dari Timur Tengah. 3. Calon migran (migran potensial) yaitu mereka yang belum mendapatkan kesempatan sebagai pekerja di luar negeri. Sampel ditentukan secara purposive sampling dari tiga kelompok responden, pada tiga Desa, kemudian akan dipilih 30 responden untuk masing-masing desa yang terdiri atas, 10 responden dari rumah tangga migran, sepuluh responden dari rumahtangga migran kembali dan sepuluh responden dari calon migran, sehingga satu Kecamatan berjumlah tiga puluh responden. Jumlah responden secara keseluruhan adalah sembilan puluh responden. Pengumpulan Data Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survey dan observasi sebagai metode utama dan metode kepustakaan sebagai metode pelengkap. Data pendapatan, 114 Ekuitas Vol. 15 No. 1 Maret 2011:

8 lama kerja, dan status hubungan famili diperoleh dari Dinas Ketenagakerjaan (Dinas Ketenagakerjaan, 2010). Analisis Data Data yang telah dikumpulkan dapat dianalisis dengan pendekatan analisis deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan responden sesuai dengan kondisi objektif di lapangan dan analisis kuantitatif yang bertujuan untuk menguji kecenderungan jawaban responden secara kuantitatif. Analisis kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS untuk pengolahan data. Sebelum uji regresi linier berganda data diuji dengan uji asumsi klasik. Fungsi regresi dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: R = a 0 : + a 1 P + a 2 LK + a 3 St + e i Keterangan: R = besarnya remitan, P = besarnya pendapatan, LK = lama bekerja, St= status hubungan famili, S1 = 1, jika kawin, S 0 = 0 jika yang lainnya, a 0 = parameter intercept. Kemudian untuk mengetahui/menguji pengaruh secara signifikan secara keseluruhan (serentak) dari pendapatan tenaga kerja, lama bekerja dan status hubungan famili terhadap besarnya remitan digunakan F test. Sedangkan untuk mengetahui/ menguji pengaruh secara parsial digunakan t test. Definisi Operasional 1. Pendapatan migran adalah pendapatan yang diperoleh migran selama satu bulan yang berasal dari Negara tujuan. 2. Pendapatan rumah tangga migran adalah penghasilan kotor yang diperoleh rumahtangga migran selama sebulan ditambah dengan remitan. 3. Lama kerja adalah lama waktu tenaga kerja bekerja di Timur Tengah 4. Remitan adalah kiriman yang berupa uang atau barang-barang ke daerah asal dan remitan akan diukur dalam bentuk rupiah selama satu tahun terakhir. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Karakteristik demografi yang akan dijelaskan dalam tulisan ini meliputi umur responden, jenis kelamin, status perkawinan dan jumlah anggota keluarga. Rata-rata umur setiap kelompok responden termasuk dalam kelompok umur produktif, artinya secara fisik mereka memiliki kemampuan bekerja untuk memperoleh pendapatan. Pada kelompok rumahtangga migran terdapat 61% merupakan kelompok umur muda dan selebihnya 39% termasuk kelompok umur tua. Pada kelompok migran kembali 87% tergolong dalam kelompok umur muda dan pada calon migran kelompok ini sebanyak 95% dan hanya Pengaruh Pendapatan, Lama Kerja, Dan Status Famili (Hj. Titiek Herwanti) 115

9 sekitar 5% merupakan kelompok umur tua (40 tahun ke atas). Melihat proporsi ini memberi indikasi bahwa sebagian besar pada ketiga kelompok tersebut benar benar berada pada usia kerja utama (prime age), saat potensinya untuk berproduksi mulai mencapai puncak. Proporsi mereka yang berstatus kawin yang melakukan mobilitas pada setiap kelompok responden menunjukkan prosentase yang tinggi yaitu rata rata 94%. Dari hasil wawancara terungkap bahwa hal ini disebabkan karena kesulitan ekonomi yang mereka rasakan dan kurangnya kesempatan kerja yang tersedia yang dapat menjanjikan upah yang memadai dan rasa tanggung jawab terhadap keluarga membantu suami/orang tua untuk dapat menjamin kehidupan yang layak. Apabila dilihat dari jumlah anggota rumah tangga yang dimiliki, maka ketiga kelompok responden terbanyak mempunyai rata rata anggota rumah tangga sebanyak 5 orang. Besarnya jumlah anggota rumah tangga ini menunjukkan besarnya beban keluarga, dan ini merupakan pendorong bagi mereka untuk meninggalkan daerah asalnya dan mencari pekerjaan di Timur Tengah. Selain banyaknya mereka yang berstatus kawin, hal lain yang patut dicurigai sebagai penyebab tingginya jumlah anggota rumah tangga pada setiap kelompok responden adalah karena dalam satu rumah tangga tidak hanya terdiri atas anggota keluarga inti tetapi juga anggota keluarga lain yang ikut tinggal bersama-sama dalam satu rumah tangga. Rata-rata responden dalam penelitian ini sebagian besar telah memiliki pekerjaan di daerahnya sendiri. Jenis pekerjaan yang digeluti adalah sebagai petani, pengrajin, dagang, buruh dan lain-lain. Jenis pekerjaan ini merupakan pekerjaan tidak tetap. Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Tenaga Kerja Wanita Indonesia ke Timur Tengah. Faktor Sumber Daya Alam Pada dasarnya mobilitas pekerja yang terjadi berasal dari kondisi yang kurang mendukung di daerah asal serta adanya daya tarik di daerah tujuan, dan sebelum melakukan mobilitas, pekerja tersebut terlebih dahulu mengetahui dengan yakin konsekuensi konsekuensi bagi dirinya dan masyarakat.faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk mobilitas berbeda-beda dan komplek. Salah satu kondisi yang kurang mendukung yang mempengaruhi mobilitas pekerja tersebut adalah faktor fisik di daerah asal, yaitu yang berhubungan dengan kondisi tipografi, iklim serta kekeringan. Kantong-kantong potensial untuk program ekspor jasa tenaga kerja di Kabupaten Lombok Tengah adalah berasal dari Kabupaten Lombok Tengah bagian Selatan, diantaranya sebagian berada di Kecamatan Praya Barat, Kecamatan Praya Timur, dan Kecamatan Janapria. Ketiga Kecamatan tersebut merupakan Kecamatan yang penulis 116 Ekuitas Vol. 15 No. 1 Maret 2011:

10 teliti karena merupakan bagian dari daerah kritis yang ada di Lombok Tengah dengan kondisi alam yang kurang menguntungkan untuk usaha pertanian. Kondisi ini merupakan faktor negatif di daerah asal yaitu faktor-faktor yang kurang menyenangkan yang cenderung mendorong orang di daerah tersebut untuk melakukan mobilitas guna mengantisipasi keterbatasan sumber daya alam di daerah asal yang merupakan sumber mata pencahariannya Faktor Tingkat Upah Pengambilan keputusan untuk seseorang melakukan mobilitas paling tidak akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di daerah asal, daerah tujuan, faktor pribadi, dan hambatan. Dari sisi tinjauan ekonomi, faktor-faktor positif (daya tarik) di suatu daerah dapat berupa terdapatnya peluang peluang usaha, luasnya kesempatan kerja, tingginya upah nyata, dan lainnya. Pada umumnya faktor yang mendorong munculnya kehendak untuk menjadi tenaga kerja di Timur Tengah ialah faktor ekonomi yang merupakan faktor yang dominan berdasarkan keterangan yang diperoleh dari seluruh responden (100%) yang menyatakan bahwa, mereka bekerja di Timur Tengah ingin memperoleh pendapatan yang lebih baik untuk dapat memperbaiki/membantu ekonomi keluarga yaitu melalui upah yang diterima. Dengan jenis pekerjaan yang sama upah yang diterima oleh pekerja di luar negeri jauh berbeda jumlahnya. Misalnya sebagai pembantu rumahtangga di Timur Tengah upah yang paling rendah adalah: Rp , sedangkan pembantu rumah tangga di Kabupaten Lombok Tengah upah sebulannya rata- rata Rp ,-. Adanya perbedaan upah yang tinggi inilah yang menarik TKWI untuk mencari peluang kerja di Timur Tengah. Ada beberapa tujuan lain selain memperoleh upah yang tinggi, mereka menginginkan mendapat pengalaman kerja (17%), ingin dapat naik haji (98%) dan ingin dapat melihat luar negeri (15%). Keputusan untuk bekerja di Timur Tengah banyak dipengaruhi oleh suami, anak, orang tua. Pada kelompok rumah tangga migran maupun kelompok rumah tangga migran kembali, keputusan untuk bekerja banyak dipengaruhi oleh pasangan atau suami dan orang tua. Faktor Peluang Kerja Banyak peluang kerja yang ditawarkan, khususnya untuk tenaga kerja wanita yaitu sebagai pembantu rumah tangga. Peluang kerja untuk memperoleh pekerjaan di Timur Tengah harus melalui prosedur dan persyaratan yang telah ditetapkan, juga didahului oleh adanya informasi mengenai ada atau tidaknya peluang kerja serta jenis pekerjaan yang ditawarkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa sebagian besar dari seluruh kelompok responden memperoleh informasi tentang adanya peluang kerja di Timur tengah bersumber dari orang-orang yang baru kembali dari Timur Tengah dan dari sumber lain yaitu dari tekong/calo. Informasi yang bersumber dari aparat pemerintah Pengaruh Pendapatan, Lama Kerja, Dan Status Famili (Hj. Titiek Herwanti) 117

11 justru jauh lebih sedikit, yang seharusnya pemerintah diharapkan dapat memberi informasi yang lebih luas dan sempurna kepada masyarakat untuk peluang yang ada maupun kemudahan-kemudahan serta jaminan keselamatan kerja terhadap pekerja di luar negeri. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi klasik Uji ini merupakan salah satu langkah penting dalam proses analisis model regresi, terutama dalam rangka menghindari munculnya regresi yang tidak bermakna sekaligus untuk mendapatkan hasil estimasi yang tidak bias, linier dan terbaik. Suatu model statistik linier berganda yang menggunakan metode OLS dikatakan layak apabila hasil yang diperoleh tidak mengandung pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik terutama multikolinieritas, autokolerasi dan heteroskedastisitas. Karena ketiga hal tersebut akan terjadi bias dalam mengambil simpulan analisis berganda. Berkaitan dengan hal itu hasil regresi di atas diuji lebih lanjut untuk melihat terjadi atau tidak terjadi pelanggaran terhadap asumsi klasik tersebut. Dari uji asumsi klasik yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk memberikan jaminan bebasnya antar veriabel independent yang dikaji. Uji ini dilakukan, agar terbentuk fungsi regresi yang efisien, karena fungsi yang terkena gejala multikolinearity mempunyai standar error yang tinggi. Adapun hasil yang diperoleh disajikan pada tabel 3 berikut: Tabel 3 Tabel Colliniearity Statistics No. Variabel Independent Tolerance VIF 1. Pendapatan 0,391 2, Lama kerja 0,348 2, Status 0,712 1,347 Sumber : Pengolahan SPSS Hasil data pada tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF (Variance Inflaction Factor) masing-masing variable independent tidak ada yang melebihi 10 dan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10 sehingga dapat dikatakan tidak terdapat multikolinearity variable independent dalam model regresi. Pada sisi lain gejala multikoleniaritas dapat dilihat dari R 2, F-Ratio dan T hitung. Dalam kajian ini terlihat bahwa nilai R 2 = 0, 410, F- Ratio signifikan dan secara partial terdapat 2 variabel yang signifikan pada taraf nyata 5% 118 Ekuitas Vol. 15 No. 1 Maret 2011:

12 dan 10%. Berdasarkan hal ini maka dalam model ini tidak terdeteksi terjadinya multikolinieritas. Autokorelasi Pendeteksi autokorelasi dengan menggunakan pengujian Durbuin-Watson. Dari hasil perhitungan regresi diketahui nilai Durbin Watson (DW) sebesar 2,241. Dengan = 5% dengan n = 30 maka diperoleh nilai D 0,05,du = 1,21 dan D 0,05, dl = 1,65 yang berarti nilai D lebihh besar dari nilai DU maupun DL sehingga dapat dikatakan bahwa dalam model ini tidak terjadi autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Uji ini atau uji homogenitas merupakan uji untuk memberikan jaminan bahwa sampel yang diambil dari populasi yang homogen dengan varians yang sama. Untuk menguji ini dapat menggunakan Uji White yang dirumuskan X 2 hitung = n R 2, dengan keputusan, bila: X 2 hitung X 2 tabel, berarti terdapat heteroskedastisity X 2 hitung X 2 tabel, berarti tidak terdapat heteroskedastisity (homoskedastisity) Berdasarkan hasil pengolahan SPSS nilai koefisien Determinasi (R 2 ) = 0,410, sehingga nilai X 2 hitung = 41 dengan X 2 tabel = 43,77. Karena nilai X 2 hitung lebih kecil dari X 2 tabel, maka dapat dinyatakan bahwa sampel diambil dari populasi dengan varians yang sama (homogen). Motivasi dominan seseorang untuk melakukan mobilitas adalah motif ekonomi. Motif tersebut berkembang karena adanya ketimpangan ekonomi antar daerah. Todaro (1998), menyebutkan motif utama tersebut sebagai pertimbangan yang rasional. Pelaku mobilitas tersebut mempunyai dua harapan yaitu harapan untuk memperoleh pekerjaan dan harapan untuk memperoleh pendapatan. Tingginya upah di Timur Tengah menjadi alasan utama pelaku mobilitas TKWI. Para pelaku mobilitas tersebut tidak pernah pergi jauh dari rumah, tidak bisa berbahasa asing rela meninggalkan keluarga dan kampung halaman demi keinginan memutus belenggu kemiskinan dengan jalan pintas, ditambah bukti meningkatnya taraf kehidupan TKWI asal desanya yang sukses. Oleh karena itu remitan sebagai hasil jerih payah selama bekerja di Timur Tengah merupakan satu satunya harapan dalam upaya memperbaiki kondisi ekonomi rumah tangga. Begitu kuatnya keinginan TKWI untuk memperbaiki kondisi ekonomi rumah tangganya terdapat 6 responden dari responden yang berstatus kawin, menyatakan bahwa mereka akan minta cerai apabila tidak diijinkan oleh suaminya. Hal ini juga dibenarkan suami dari responden yang mengatakan bahwa sebenarnya mereka tidak mengijinkan istrinya bekerja jauh dari keluarga, tetapi bila istrinya tidak diijinkan maka akan memunculkan masalah baru. Pengaruh Pendapatan, Lama Kerja, Dan Status Famili (Hj. Titiek Herwanti) 119

13 Pelaku mobilitas (TKWI) ke Timur Tengah membawa dampak positif bagi kesejahteraan rumah tangga dan pembangunan di daerah asal. Dalam arti sempit mereka dapat membantu perekonomian rumah tangganya, membangun rumah dan membiayai pendidikan anak/saudara mereka. Dalam arti luas, mereka dapat memenuhi kewajiban sebagai penduduk membayar iuran desa atau pajak. Selain itu dengan adanya remitan berarti jumlah uang yang beredar di daerah asal menjadi lebih banyak dan keadaan ini membantu pembangunan yang sedang dilakukan di daerah asal tersebut. Secara teoretis remitan pada setiap pelaku mobilitas berbeda-beda, hal ini dipengaruhi antara lain oleh tingkat pendidikan, besarnya pendapatan di negara tujuan, lamanya bekerja, dan sistem hubungan famili. Teori human capital mengasumsikan bahwa seseorang dapat meningkatkan penghasilan melalui peningkatan pendidikan. Mengingat pelaku mobilitas dalam penelitian ini mempunyai tingkat pendidikan yang hampir sama yaitu setingkat SD, maka pendidikan dianggap tidak berpengaruh terhadap pendapatan di negara tujuan. Uji Hipotesis Analisis hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus regresi berganda terhadap kelompok responden rumah tangga migran kembali; yaitu dengan menggunakan program SPSS. Hasil uji regresi linier berganda disajikan dalam tabel tabel 2. Berdasarkan hasil analisis regresi, diperoleh persamaan sebagai berikut: R = -3, ,192 P + 0,189 LK + 2,139St (-1,75) (2,106) (0,987) (1,711) Tabel 2 Hasil Perhitungan Regresi Berganda (Program SPSS) Variabel Konstanta (a 0 ) Pendapatan (P) Lama Kerja (LK) Status (St) Koefisien -3,494 0,192 0,189 2,139 Standar error 2,974 0,091 0,192 1,251 t-hitung -1,175 2,106 * 0,987 1,711** sig 0,251 0,045 0,333 0,099 R R 2 Standar error Estimate F-hitung D-W 0,640 0,410 2,360 6,019 * 2,241 *Sig pada α = 5 % **Sig pada α = 10 % 0, Ekuitas Vol. 15 No. 1 Maret 2011:

14 Dari persamaan ini terlihat bahwa nilai R 2 = 0,41 artinya variabel pendapatan, lamanya bekerja, dan status hubungan famili menjelaskan pengaruhnya sebesar 41% terhadap remitan, sedangkan selebihnya sebesar 59% dipengaruhi oleh variable yang tidak termasuk dalam model ini, seperti faktor demografis, jenis kelamin, kesehatan, pendidikan, jumlah anggota keluarga dan lain-lain. Besarnya koefisien korelasi adalah 0,64 mengindikasikan hubungan antara variabel bebas (pendapatan, lama bekerja serta status hubungan famili) dengan remitan adalah cukup kuat artinya bila variable-variabel tersebut mengalami perubahan, akan menyebabkan terjadinya perubahan pada besarnya remitan. Uji F (Uji Simultan) Uji ini untuk melihat pengaruh secara simultan variabel pendapatan, lama kerja, dan status hubungan famili terhadap remitan. Berdasarkan hasil uji F yang disajikan pada tabel 2 nilai F hitung sebesar 6,019 dengan nilai probabilitas 0,003 (kurang dari α = 0,05) berarti secara statistik siknifikan pada 5%, yang berarti variabel pendapatan, lama kerja, dan status hubungan famili secara simultan berpengaruh terhadap remitan Uji t (Uji Parsial) Uji ini untuk melihat pengaruh secara parsial variabel pendapatan (P), lama kerja (LK), dan status hubungan famili (St) terhadap remitan. Secara parsial dapat ditunjukkan nilai koefisien variabel pendapatan (P) sebesar 0.192, artinya jika pendapatan naik sebesar Rp ,00 maka remitan akan bertambah Rp 1.920,00 dengan asumsi variabel lainnya tetap. Variabel ini secara statistik siknifikan yang ditunjukkan oleh nilai t hitung untuk pendapatan (P) sebesar 2,106 dengan nilai probabilitas (signifikan) sebesar 0,045 (kurang dari α = 0,05). Hal ini berarti Ho2 berhasil ditolak atau Ha2 diterima berarti bahwa pendapatan secara parsial berpengaruh pada remitan. Nilai koefisien variabel lama kerja (LK) sebesar 0,189 artinya jika terjadi penambahan lama kerja (perpanjangan kontrak kerja) 1 tahun, maka akan menambah remitan sebesar Rp0,189 dengan asumsi variabel lain tidak berubah. Berdasarkan tabel 2 nilai t sebesar 0,987 dengan probabilitas sebesar 0,333 (kurang dari 0,05). Hal ini berarti H02b berhasil ditolak atau Ha2b diterima yang berarti bahwa variabel lama kerja secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap remitan. Nilai koefisien status hubungan famili dapat terlihat sebagai berikut: Jika responden berstatus kawin persamaan regresinya menjadi: R = -3, ,192 P + 0,189 LK + 2,139 St = -1, ,192 P + 0,189 LK Jika responden berstatus tidak kawin persamaan regresinya menjadi: R = -3, ,192 P + 0,189 LK + 2,139St = -3, ,192 P + 0,189 LK Pengaruh Pendapatan, Lama Kerja, Dan Status Famili (Hj. Titiek Herwanti) 121

15 Berdasarkan hasil uji t pada tabel 2 nilai t sebesar 0,987 dengan nilai probabilitas sebesar 0,099 (kurang dari α = 0,10). Hal ini berarti Ho2c berhasil ditolak yang berarti bahwa variabel status hubungan famili secara parsial mempunyai pengaruh terhadap pendapatan. Pendapatan Pekerja di Timur Tengah Adapun yang menjadi alasan mengapa TKWI asal Lombok Tengah pergi ke Timur Tengah yang paling dominan adalah alasan ekonomi yaitu untuk mendapatkan upah yang lebih tinggi sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya. Di Timur Tengah responden semuanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga yaitu sebagai baby sitter, merawat orang tua serta sebagai tukang masak. Pendapatan yang dikirim oleh TKWI kepada rumah tangga migran kembali per bulan, setelah dikurangi dengan seluruh pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan se hari-hari, dan untuk tabungan bervariasi antara Rp ,- yang terendah sampai Rp , yang tertinggi atau rata-rata perbulan Rp ,- Kisaran terbanyak jumlah pengiriman remitan (68%) adalah pada kisaran pengiriman Rp ,- Rp ,- perbulan.pengiriman ini dilakukan rata-rata 4 bulan sekali. Pada kelompok responden rumah tangga migran diperoleh informasi bahwa remitan yang dikirim bervariasi antara Rp ,- yang terendah dan Rp ,- yang tertinggi. Terbanyak pengiriman tersebut (73%) pada kisaran Rp ,- Rp ,- dan rata-rata pengiriman remitan per bulan Rp ,- dengan frekuensi pengiriman terbanyak 4 kali dalam satu tahun. Adapun rata-rata pengeluaran di Timur Tengah untuk kelompok responden rumah tangga migran kembali rata-rata adalah Rp ,- atau 23,11% dari total pendapatannya per bulan. Sedangkan rata-rata pengeluaran untuk kelompok rumah tangga migran adalah Rp ,- atau 24,29 % dari total pendapatannya. Pengeluaran tersebut dapat dikatagorikan tidak besar jumlahnya karena untuk kebutuhan makan dan tempat tinggal menjadi tanggungan majikannya. Analisis Sensitivitas Pendapatan Rumah tangga 1. Pendapatan RumahTangga Migran Tanpa dan Dengan Remitan Pendapatan rumahtangga migran diperoleh melalui pekerjaan pokok sebagai petani dan pekerjaan sampingan sebagai buruh, tukang, pengrajin dan berdagang kecil-kecilan. Hasil penelitian diperoleh data bahwa pendapatan kelompok responden rumah tangga migran tanpa remitan rata-rata Rp ,-, dengan pendapatan bervariasi dari yang paling rendah sebesar Rp ,- sampai dengan yang tertinggi Rp ,. 122 Ekuitas Vol. 15 No. 1 Maret 2011:

16 Bila kita kaitkan dengan UMP (upah minimal Provinsi), maka pendapatan rata-rata tersebut masih dibawah UMP (UMP tahun 2009 sebesar Rp ,-) Lebih-lebih apabila rata-rata pendapatan tersebut kita kaitkan dengan KHL (kebutuhan hidup layak), maka rumah tangga TKWI masih berada dibawah tingkat hidup layak. Untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari pengeluaran kelompok rumah tangga migran dalam satu bulan rata-rata sebesar Rp ,- dengan kisaran pengeluaran yang terendah adalah Rp ,- dan sampai yang tertinggi Rp ,- pengeluaran rata-rata kelompok responden ini lebih besar bila dibandingkan dengan rata rata pendapatannya. Dengan kondisi tersebut yang menyebabkan TKWI termotivasi dengan kuat untuk membantu pekerjaan suami/orang tua dengan melakukan mobilitas ke Timur Tengah. Dengan mobilitas ke Timur tengah yang dilakukan oleh TKMI maka kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari dapat tercukupi bahkan dapat menyisakan uang untuk menabung dan modal usaha. Besarnya remitan pada setiap pelaku mobilitas berbed-beda. Adapun rata-rata remitan yang dikirim kepada kelompk responden rumahtangga migran adalah Rp ,-/ bulan dengan kisaran pendapatan antara Rp ,- yang terendah, dan Rp ,- yang tertinggi. Remitan yang dikirim tersebut merupakan sisa perolehannya yang telah dikurangi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di Timur Tengah dan untuk ditabung yang diperuntukkan untuk biaya pulang. Bila kita jumlahkan pendapatan rata-rata rumahtangga migran dengan remitan maka pendapatan rata-rata rumahtangga migran adalah Rp ,- 2. Pendapatan Rumahtangga Migran Kembali Tanpa dan Dengan Remitan Dalam analisis pendapatan rumahtangga migran kembali akan meliputi pendapatan tanpa remitan dan pendapatan dengan remitan. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa rata rata pendapatan rumah tangga tanpa remitan adalah Rp ,- pendapatan ini tidak jauh berbeda dengan rata-rata pendapatan rumah tangga migran. Pendapatan rata rata rumah tangga migran kembali bervariasi antara Rp ,- yang terendah dan Rp ,- yang tertinggi pendapatan tersebut masih di bawah standar UMP maupun KHL Provinsi Nusa tenggara Barat. Untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari pengeluaran-pengeluaran kelompok responden migran kembali dalam satu bulan rata-rata adalah Rp , dengan kisaran Rp ,- untuk pengeluaran yang terendah dan Rp ,- untuk pengeluaran yang tertinggi. Remitan yang diperoleh oleh kelompok rumah tangga migran kembali rata rata Rp ,- dengan kisaran antara Rp ,- sampai dengan Rp ,-. Adapun pendapatan terbanyak (63%) adalah berkisar antara Rp ,- sampai dengan Rp ,-, apabila pendapatan rata-rata rumah tangga migran kembali ini dijumlahkan dengan remitan maka akan menjadi Rp ,- Pengaruh Pendapatan, Lama Kerja, Dan Status Famili (Hj. Titiek Herwanti) 123

17 3. Pendapatan Rumah tangga Calon Migran Pendapatan responden rumah tangga calon migran diperoleh dari pekerjaan pokok petani dan pekerjaan sampingan sebagai buruh, perajin, dan tukang. Pekerjaan tersebut tidak jauh berbeda dengan yang digeluti oleh responden pada rumah tangga migran maupun responden pada migran kembali. Namun pendapatan yang diperoleh lebih kecil bila dibandingkan dengan pendapatan dari responden rumah tangga migran ataupun responden rumah tangga migran kembali. Rata rata pendapatan perbulan dari responden calon migran adalah Rp ,- Dari yang telah diuraikan di atas ternyata gerak tenaga Kerja Wanita ke Timur Tengah dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga migran maupun rumah tangga migran kembali. Terlihat bahwa rata-rata pendapatan rumah tangga migran kembali lebih besar bila dibandingkan dengan rata-rata pendapatan rumah tangga migran maupun rumah tangga calon migran. Berdasarkan data yang terkumpul pada penelitian ini bahwa responden rumah tangga migran maupun rumah tangga migran kembali (97%) menyatakan bahwa kehidupan ekonomi rumah tangga mereka menjadi lebih baik dan selebihnya (3%) menyatakan kehidupan ekonomi rumah tangganya tidak menjadi lebih baik dengan melakukan mobilitas ke Timur Tengah, hal ini disebabkan karena pendapatan yang mereka peroleh sebagian besar dipergunakan untuk membayar hutang dan juga mereka kurang dapat memanfaatkan pendapatannya untuk hal-hal yang bersifat produktif. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa perbaikan kehidupan ekonomi di kalangan rumah tangga pelaku mobilitas telah menjadi pendorong sebagian penduduk lainnya untuk mengadu nasibnya mencari peluang kerja di Timur Tengah untuk meningkatkan atau untuk memperbaiki kehidupan di lingkungan rumah tangganya. Remitan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumahtangga Dampak gerak penduduk pada rumah tangga migran maupun rumah tangga migran kembali di daerah asal antara lain menambah pendapatan rumah tangga, meningkatkan status sosial, atau mutu hidup rumah tangga, berkurangnya pengangguran di daerah asal, serta mempercepat proses penerimaan ide. Keterbatasan sumber daya alam di lokasi penelitian yaitu dengan kondisi tanah yang kurang subur karena keterbatasan air, sempitnya pemilikan lahan pertanian, remitan akan mempunyai peran yang sangat penting terhadap pendapatan rumahtangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remitan yang dikirim dari Timur Tengah kepada rumah tangga migran dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan sebesar 75,73% sedangkan kontribusi remitan terhadap migran kembali sebesar 97%. (Data disajikan pada tabel 3). 124 Ekuitas Vol. 15 No. 1 Maret 2011:

18 Tabel 3 Kontribusi Remitan TKWI Terhadap Pendapatan (Hasil Survei Lapangan Tahun 2010) Jenis Kelompok Responden Rumah Tangga Migran Rumah Tangga Migran Kembali Rumah Tangga Calon Migran Rata-rata Pendapatan Tanpa Remitan Rata-rata Remitan Rata-rata Pendapatan Rumah Tangga & Remitan Kontribusi Remitan (%) Rp Rp Rp ,73% Rp Rp Rp ,74% Rp Responden rumah tangga migran kembali setelah kembali ke daerah asal diharapkan dapat mempertahankan jumlah pendapatannya yang telah dicapai saat responden bekerja di Timur Tengah. Namun ternyata sebagian besar (95,75%) responden menyatakan bahwa setelah pulang (suami/orang tua) masih bermata pencaharian pokok sebagai petani dan dengan beberapa jenis pekerjaan sampingan yang masih sama seperti pekerjaan sampingan semula yaitu sebagai pengrajin, buruh/tukang bangunan, dan berdagang kecilkecilan. Seluruh responden menyatakan bahwa pendapatannya sekarang lebih kecil bila dibandingkan dengan pendapatan semasa responden masih berada di Timur tengah, namun bila dibandingkan pendapatan sebelum ke Timur Tengah (tanpa remitan) dengan pendapatan setelah pulang dari Timur Tengah terdapat kenaikan sebesar Rp975000,-- Rp ,- = Rp ,- atau terdapat kenaikan sebesar 55,25%. Begitu pula terdapat 91% responden yang menyatakan keinginannya untuk dapat kembali bekerja di Timur Tengah. Dan untuk itu mereka telah mulai menabung kembali serta mereka berharap hasil kerja pada waktu yang akan datang akan dapat dipergunakan untuk hal hal yang lebih produktif. Selebihnya 9,9% responden menyatakan sementara ini belum berkeinginan untuk bekerja kembali ke Timur Tengah, ia ingin selalu berkumpul dengan keluarga dan ingin berusaha dengan modal yang telah diperoleh dari Timur Tengah tersebut. Remitan dan Pembangunan Berkelanjutan di Daerah Asal Mengalirnya kiriman uang ke daerah asal dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga migran maupun rumah tangga migran kembali. Hal ini tentunya akan dapat mempengaruhi proses perputaran uang di dalam masyarakat, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian di daerah asal. Dalam hal sumber daya manusia, Pengaruh Pendapatan, Lama Kerja, Dan Status Famili (Hj. Titiek Herwanti) 125

19 ternyata TKWI yang telah kembali ke daerah asalnya mempunyai andil yang cukup besar dalam pembangunan sosial ekonomi dan budaya di desa asalnya (Haryati, 2009). Dengan ketrampilan dan pengalaman yang diperolehnya di Timur Tengah dapat disalurkan kepada masyarakat disekitar daerah asal sehingga masyarakat di daerah asal tersebut dapat memiliki berbagai pengalaman, pengetahuan, dan ketrampilan untuk membangun daerahnya. Dari sisi penerimaan pendapatan pemerintah melalui remitan tersebut, dapat meningkatkan pendapatan melalui kemampuan dalam membayar pajak seperti pajak kekayaan, PBB, pajak ijin bangunan, retribusi, dan sebagainya. Pemanfaatan remitan selain untuk memenuhi kebutuhan pokok juga dialokasikan untuk pembangunan desa, dan ini dinyatakan oleh seluruh responden (100%) baik rumah tangga migran maupun migran kembali, yang menyatakan selalu memenuhi kewajiban untuk pembangunan desanya. Sumbangan terwujud secara langsung antara lain saat responden menerima kiriman uang dimohon kesediaannya oleh Kepala Desanya untuk menyumbang untuk kas desa yang selanjutnya dialokasikan untuk berbagai kegiatan didesanya, seperti untuk sanitasi lingkungan, perbaikan jalan lingkungan, pembuatan MCK, penanaman pohon pelindung, dana kebersihan desa, pembuatan rumah ibadah, menyantuni anak yatim piatu. Yang jelas dapat terlihat dilokasi penelitian adalah pembangunan masjid merupakan hasil dari sumbangan yang berasal dari pelaku mobilitas dan migran kembali. Dalam hal pembayaran pajak, seluruh responden menyatakan selalu memenuhi kewajibannya. Penggunaan kiriman uang untuk investasi kekayaan seperti beli sawah, kebun, memperbaiki/membeli rumah, paling menonjol. Untuk pembelian barang barang rumahtangga, seperti radio, TV, dan perabot lainnya terlihat relatif merata. Selain itu remitan juga dialokasikan untuk pendidikan. Tidak seluruh responden mengalokasi remitan untuk pendidikan. Terlihat terdapat 40% dari kelompok rumah tangga migran dan 20% migran kembali yang tidak mengalokasi remitan untuk biaya pendidikan, mereka mempunyai alasan karena anak anaknya pada saat ini masih kecil sehingga tidak terlalu mendesak untuk mengadakan dana untuk pendidikan. Namun apabila responden ditanya tentang masalah pendidikan maka seluruh responden menyatakan yang paling mereka pentingkan adalah biaya untuk sekolah. Hal ini menunjukkan telah adanya kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pendidikan mengingat sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan yang rendah. Hal ini sangat menggembirakan karena pendidikan akan terkait dengan produktivitas khususnya sikap kerja yang merupakan segi kualitas sumberdaya manusia. Memberikan etos kerja dalam rumahtangga merupakan suatu human investment meskipun bukan dalam bentuk dana. 126 Ekuitas Vol. 15 No. 1 Maret 2011:

20 SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN Simpulan Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas ke Timur Tengah adalah sebagai berikut: (a) Kondisi sumber daya alam yang kurang mendukung, yaitu karena daerah ini merupakan kering, berbukit-bukit, curah hujan yang rendah dengan musim hujan yang terlambat dan sering kali berakhir lebih cepat. (b) Adanya perbedaan tingkat upah yang cukup tinggi di Timur Tengah untuk jenis pekerjaan yang sama. (c) Kesempatan kerja yang ditawarkan. (d) Motivasi agama (naik haji) merupakan salah satu faktor pendorong yang kuat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan mobilitas ke Timur Tengah (Arab Saudi), mengingat status haji mendapat tempat yang tinggi di dalam masyarakat. TKWI akan beradaptasi dengan lingkungan kerjanya yang baru, baik mengenai sikap kerja, sikap terhadap lingkungan maupun terhadap lingkungan sosialnya. Hal-hal positif yang diserap oleh pelaku mobilitas akan terbentuk dan akan menjadi sikap baru menggantikan pandangan lama yang sebelumnya melekat pada pekerja tersebut. Besarnya pendapatan di Negara tujuan, lama bekerja dan status hubungan famili merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya remitan. Namun lama bekerja mempunyai pengaruh yang kecil terhadap besarnya remitan. Remitan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan rumah tangga bila dibandingkan dengan pendapatan rumahtangga sebelum pekerja melakukan mobilitas. Untuk kelompok migran kembali remitan memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumahtangga sebesar 97%. Dan mobilitas ini membawa pengaruh terhadap peningkatan pendapatan sebesar 55,25%. Remitan berpengaruh positif terhadap pembangunan di daerah asal. Saran 1. Penggunaan remitan oleh rumah tangga responden pada umumnya masih bersifat konsumtif, oleh karena itu dipandang perlu pengarahan oleh aparat desa mengenai pemanfaatan remitan untuk hal-hal yang bersifat produktif. 2. Tenaga Kerja Wanita Indonesia diharapkan dapat mempertahankan etos kerja dan persepsi lingkungan yang sudah mereka peroleh dari Timur Tengah sehingga dapat diterapkan di daerah asal setelah mereka kembali. 3. Pemerintah harus dapat meningkatkan penyebarluasan informasi yang dapat dipahami kepada masyarakat tentang kesempatan kerja di luar negeri, tentang peraturan-peraturan pemerintah yang bertujuan untuk melindungi para pekerja. Hal ini perlu lebih dikoordinasikan oleh aparat yang berwenang dengan menggunakan berbagai media komunikasi massa yang tersedia. Informasi sedapat mungkin realististis. 4. Diharapkan pemecahan masalah ketenaga kerjaan yang ada sekarang ini bersifat sementara dan akan hilang jika kondisi memungkinkan wanita kembali ke rumah tangganya dan tidak menjadi TKWI lagi. Pemerintah harus mengkaji lebih mendalam Pengaruh Pendapatan, Lama Kerja, Dan Status Famili (Hj. Titiek Herwanti) 127

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas penduduk, terutama mobilitas dari pedesaan ke perkotaan. Banyak hal yang

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas penduduk, terutama mobilitas dari pedesaan ke perkotaan. Banyak hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia berpengaruh terhadap perubahan sosial demografi. Salah satu perubahan itu tercermin dari meningkatnya mobilitas penduduk,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri. Tidak terkecuali di Provinsi Lampung khususnya Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas penduduk tentunya mempunyai kaitan yang sangat erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas penduduk tentunya mempunyai kaitan yang sangat erat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobilitas penduduk tentunya mempunyai kaitan yang sangat erat dengan pembangunan sebab mobilitas penduduk merupakan bagian integral dari proses pembangunan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN...

HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1 46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel independen. Tabel 4.1 Sumber : output SPSS Dari tabel diatas dapat

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Migrasi merupakan perpindahan orang dari daerah asal ke daerah tujuan. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan dengan kedua daerah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penilitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 2,5 sampai 3 juta orang per tahun (Nehen, 2010:96).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421

BAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Salah satu dampak dari adanya krisis ekonomi adalah melonjaknya angka pengangguran. Belum pulihnya perekonomian dan timpangnya perkembangan suatu wilayah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat. ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat. ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan kemampuan menciptakan lapangan kerja sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor ekonomi makro seperti Interest Rate dan Foreign Exchange Rate selain itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif merupakan metode yang mempelajari hubungan sebab akibat antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012. Pemilihan periode dari tahun 2008-2012 sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Obyek Penelitian Sampel pada penelitian yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional

Lebih terperinci

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. B. Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nova Windasari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nova Windasari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan sektor penting yang berfungsi bagi pemenuhan kebutuhan manusia yang kian hari kian bertambah. Pertanian adalah seluruh kegiatan manusia dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir tahun 2015 yang lalu Indonesia dan negara-negara Asean

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir tahun 2015 yang lalu Indonesia dan negara-negara Asean BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak akhir tahun 2015 yang lalu Indonesia dan negara-negara Asean lainnya telah memasuki babak baru perekonomian yang disebut dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kontribusi Sektor Pertanian bagi PDRB di Kabupaten Simeulue Kabupaten Simeulue mempunyai sembilan sektor yang memiliki peranan besar dalam kontribusi terhadap PDRB. Indikator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Keterbatasan kesempatan kerja di Indonesia secara umum membuat beberapa kelompok sosial dan masyarakat terpinggirkan karena minimnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ), 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian a. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen

Lebih terperinci

PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN

PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN Ufik Taufik (ochenkgrabes@yahoo.co.id) H. Nandang Hendriawan (nandang.hendriawan@yahoo.com) Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiaan 1. Subjek / Objek penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2014.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995-

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995- BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995-2015.

Lebih terperinci

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai pengaruh pertumbuhan variabel PMTDB, pertumbuhan variabel angkatan kerja terdidik, pertumbuhan variabel pengeluaran pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun

Lebih terperinci

laporan penelitian ini dan menyajikan hipotesis. dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

laporan penelitian ini dan menyajikan hipotesis. dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. penelitian sebelumnya yang dipakai sebagai acuan dalam penulisan laporan penelitian ini dan menyajikan hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Metode penelitian, menjelaskan mengenai metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah perusahaan publik yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai 2013. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berkenaan dengan pengumpulan data yang dapat digambarkan atau disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014 43 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014 dengan objek penelitian PT. Indosat Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Dewasa ini perhatian para ahli ekonomi terhadap masalah pembangunan ekonomi di setiap negara sangat besar sekali, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan antar daerah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan antar daerah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan daerah pada dasarnya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kota Gorontalo. Penelitian ini dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 dengan objek penelitian PT. Indo Kordsa Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui

Lebih terperinci

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. B. Jenis Data Jenis data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 15 3 METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penelitian ini, lokasi yang menjadi objek penelitian adalah wilayah PPN Brondong, Kabupaten Lamongan propinsi Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini didasari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja No : PER-05/MEN/1988

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja No : PER-05/MEN/1988 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 1. Pengertian Menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja No : PER-05/MEN/1988 tentang Antar Kerja Antar Negara yang dimaksud dengan tenaga kerja Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa penjualan, piutang usaha, dan arus kas operasional pada laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana yang paling efektif untuk para investor dalam menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan. Pengembangan pasar modal sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga 53 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga Analisis ini dilakukan dengan memasukkan variabel-variabel independen yang diduga memengaruhi variabel dependen (tabungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian adalah variabel-variabel yang diteliti. Menurut Arikunto (2010:161) variabel adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel-variabel yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan 30 Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan 30 Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan 30 Juni 2015. B. Objek Penelitian Objek studi penelitian adalah laporan keuangan periode 2010 2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian berupa perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean), BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis ini untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Uraian Teoritis Penduduk adalah orang atau manusia yang bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu, sedangkan populasi mencakup seluruh organisme (manusia, hewan, dan tumbuhan)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Unit Analisis Data 1. Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses pengolahan data untuk menguji hipotesis yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini dengan judul Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Modal Sendiri dan Pendapatan Margin terhadap Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. timpang dan ketidakseimbangan struktural (Mudrajad Kuncoro, 1997). tidak hanya mampu mendorong, tetapi juga dapat menganggu proses

BAB I PENDAHULUAN. timpang dan ketidakseimbangan struktural (Mudrajad Kuncoro, 1997). tidak hanya mampu mendorong, tetapi juga dapat menganggu proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Teori Kuznet pembangunan di Negara sedang berkembang identik dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahap awal pembangunan namun disertai dengan timbulnya

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan

BAB III DESAIN PENELITIAN. perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti berupa perusahaan yang bergerak dalam industri perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PANEL PETANI NASIONAL (PATANAS)

LAPORAN AKHIR PANEL PETANI NASIONAL (PATANAS) LAPORAN AKHIR PANEL PETANI NASIONAL (PATANAS) Oleh: A. Rozany Nurmanaf Adimesra Djulin Herman Supriadi Sugiarto Supadi Nur Khoiriyah Agustin Julia Forcina Sinuraya Gelar Satya Budhi PUSAT PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Data Data yang dibutuhkan sebagai bahan yang akan dipakai oleh penulis adalah data sekunder. Data yang digunakan adalah : 1) Pertumbuhan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs www.bi.go.id dan www.idx.co.id. Sedangkan waktu yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari PAD, transfer

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Angga Bahtiar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan Juanda (2016: 78) penelitian asosiatif merupakan jenis penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor manufaktur yang sudah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta mempublikasikan laporan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel serta alasan menggunakan sampel tersebut, metode pengumpulan data yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian 1. Variabel terikat (Dependent variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham, harga saham penutupan (closing price) yang tercatat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu sasaran ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan manfaat tertentu mengenai suatu hal yang dibuktikan secara obyektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. Sugiyono (2008:38) mengartikan objek penelitian suatu atribut atau sifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Hipotesis dan Analisis Data 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data sangat diperhitungkan dalam menentukan jenis analisis yang digunakan (Basuki dan Yuliadi,2014).

Lebih terperinci

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dengan data rasio berdasarkan data time series. Data tersebut diperoleh

Lebih terperinci

Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

Antar Kerja Antar Negara (AKAN) Antar Kerja Antar Negara (AKAN) Antar kerja antar Negara (AKAN) juga tidak kalah penting untuk dianalisis mengingat kontribusi pekerja kategori ini yang umumnya dikenal dengan TKI terhadap perekonomian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis dan Sumber Data 1.1.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat asosiatif karena bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Permintaan Beras di Kabupaten Kudus Faktor-Faktor Permintaan Beras Harga barang itu sendiri Harga barang lain Jumlah penduduk Pendapatan penduduk Selera

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PendekatanPenelitian Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada positivisme,

Lebih terperinci