BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroller DS80C400 Mikrokontroller DS80C400 merupakan salah satu keluarga mikrokontroller 8051 yang berkecepatan tinggi, dengan clock rate 75 Mhz. Satu cyle instruksi diproses dalam waktu 54 ns. Berikut ini adalah beberapa fitur yang dimiliki mikrokontroller DS80C400, yang diambil dari sumber : Mikrokontroller ini mendukung komunikasi secara Ethernet 10/100 Mbps, 3 buah komunikasi serial, yang telah terintegrasi di mikrokontroller ini, yaitu serial 0, 1, dan 4. Sedangkan bila diperlukan, ada dua buah eksternal serial, yaitu serial 2 dan 3 yang dapat diaktifkan dengan sebuah IC UART tambahan, 1 Wirenet controller, sebagai port untuk melakukan komunikasi dengan device yang menggunakan protokol 1 Wire, CAN 2.0B controller, 8 buah parallel port. Mikrokontroller ini juga mendukung IPv6 dan IPv4, Mikrokontroller ini memiliki sistem operasi yang bernama TINI, sehingga akan memudahkan user untuk meng upload source programnya melalui FTP dan telnet untuk mengakses sistem operasi tersebut dan menjalankan program

2 6 yang telah dibuat atau fitur lainnya yang terdapat dalam sistem operasi tersebut. Mikrokontroller ini mendukung tiga bahasa pemograman yaitu Java, C dan Assembly. Untuk pemograman mikrokontroller ini kami menggunakan bahasa pemograman JAVA Konfigurasi DS80C400 Hardware Pada penelitian ini digunakan modul dallas yaitu TINIDS80S400 ( modul processor, RTC, memory RAM dan ROM ) dan DS80M400 ( Mainboard ). Modul ini memiliki port : a. 1 WIRE. Port ini dapat menghubungkan sejumlah rangkaian chip menjadi satu jaringan 1-wire. 1-wire ini terdiri dari dua kabel, kabel pertama digunakan untuk ground dan kabel yang kedua digunakan untuk mengirimkan data dan tegangan secara bersamaan. b. Ethernet port. Port yang melakukan komunikasi dengan device lainnya dengan menggunakan protokol TCP/IP. c. Serial 0. Port yang digunakan secara khusus sebagai loader untuk memasukkan program flush TINI ke mikrokontroller DS80C400. Dan port ini juga dapat menjadi sebagai port serial. d. Serial 1.

3 7 Port yang meakukan komunikasi secara serial dengan menggunakan protokol RS-232 dengan device lainnya. e. Vcc. Port ini digunakan sebagai input catudaya 5V. Software Untuk menggunakan mikrokontroller ini diperlukan beberapa software yang sesuai dengan bahasa pemograman yang dipilih, antara lain : a. Java development Environment. b. Java Communication API. c. TINI Software development kit. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah penginstalasian java development kit. Dalam penelitian digunakan JAVA2 SDK v yang dilanjutkan dengan penginstalasian Java Communication API dan terakhir adalah penginstalasian TINI Software development kit yang digunakan untuk melakukan instalasi sistem operasi dari modul TINI. Kemudian apabila proses instalasi telah dilakukan dengan benar maka akan terdapat dua buah file, yaitu file tini.tbin dan slush.tbin yang akan menjadi sistem operasi pada modul TINI. Langkah kedua adalah menginstalasikan dua buah file tersebut ke dalam modul TINI dengan menggunakan software tool Java kit. Setelah proses instalasi selesai mikrokontroller akan memiliki sebuah sistem operasi yang siap untuk menjalankan program yang akan dibuat. Beberapa perintah dasar yang digunakan dalam sistem operasi TINI adalah :

4 8 a. Help <perintah>, digunakan untuk mengetahui syntax dari suatu perintah. Contoh : Help IPConfig b. PS, digunakan untuk melihat proses atau program apa saja yang sedang berjalan di sistem operasi TINI. c. Kill, untuk menghentikan proses yang sedang berjalan di dalam sistem operasi TINI. d. CD, untuk masuk/pindah ke dalam suatu aktif directori. e. java <nama file>, perintah yang ditujukan untuk menjalankan program kompiler di sistem operasi TINI. Contoh : java hello Konfigurasi network pada DS80C400 Untuk menampilkan informasi jaringan misalnya IP address pada sistem, digunakan perintah IPConfig dengan tampilan sebagai berikut : TINI /> ipconfig Hostname : TINI. Current IP : Default Gateway : Subnet Mask : Ethernet Address : 00:60:35:00:10:bb Primary DNS : Secondary DNS : DNS Timeout : 0 (ms) DHCP Server :

5 9 DHCP Enabled : false Mailhost : Restore From Flash: Not Committed Sedangkan option digunakan untuk mengkonfigurasi network di dallas DS80C400, berikut adalah penjelasan konfigurasinya : TINI /> ipconfig [options] Configure or display the network settings. [-a xx.xx.xx.xx] Set IP address. Must be used with the m option. [-n domainname] Set domain name [-m xx.xx.xx.xx] Set subnet mask. Must be used with a option. [-g xx.xx.xx.xx] Set gateway address [-p xx.xx.xx.xx] Set primary DNS address [-s xx.xx.xx.xx] Set secondary DNS address [-t dnstimeout ] Set DNS timeout (set to 0 for backoff/retry) [-d] Use DHCP to lease an IP address [-r] Release Sebagai contoh, apabila diinginkan untuk menset IP address dengan subnet mask , maka konfigurasi perintahnya adalah sebagai berikut: TINI /> ipconfig a TINI /> ipconfig m

6 10 Untuk memeriksa apakah dallas DS80C400 telah menerima instruksi tersebut dapat diperiksa dengan menggunakan perintah : TINI /> ipconfig Hostname : TINI. Current IP : Default Gateway : Subnet Mask : Some Simple Examples 39 Ethernet Address : 00:60:35:00:10:bb Primary DNS : Secondary DNS : DNS Timeout : 0 (ms) DHCP Server : DHCP Enabled : false Mailhost : Restore From Flash: Not Committed Mengupload file ke DS80C400 Ada 5 tahapan proses untuk membuat program agar bisa dijalankan oleh mikrokontroller DS80C400. Berikut adalah 5 tahapan proses tersebut, yang diambil dari sumber a. Membuat source code file yang akan dijalankan misalnya HelloWorld.java b. Kompilasikan source file tersebut sehingga menjadi helloworld.class

7 11 c. Konversi helloworld.class menjadi helloworld.tini dengan menggunakan program java yang bernama TINIConvertor d. Upload file tersebut ke mikrokontroller, misalnya dengan menggunakan FTP maupun dari loader yang disediakan. e. Menjalankan program tersebut. Sebagai contoh, membuat program awal untuk dijalankan di dallas DS80C400, yaitu program HelloWorld yang akan menampilkan tulisan Hello World : class HelloWorld { public static void main(string[] args) { System.out.println( Hello World ); } } 2.2 Barcode Definisi Barcode adalah sarana ekspresi dari data karakter yang dapat dibaca atau dimengerti oleh manusia dalam bentuk variasi batang (garis) dan spasi yang dapat dimengerti oleh mesin. Barcode disusun dari sekumpulan batang dan spasi yang bervariasi lebarnya. Kode batang string sering disebut sebagai simbol garis ( line symbol ). Adapun yang disebut sebagai batang adalah garis warna hitam dan disebut dengan spasi adalah garis putih diantara dua batang. Lebar batang dan

8 12 spasi bervariasi. Batang atau spasi yang tebal kita sebut sebagai batang atau spasi yang lebar ( wide bar dan wide space ) dan yang tipis disebut sebagai batang atau spasi yang sempit ( narrow bar dan narrow space ). Secara umum bentuk suatu barcode terdiri atas tiga bagian : Batas ( margin ) kiri. Symbol barcode. Batas ( margin ) kanan. Margin kiri dan kanan merupakan spasi dengan panjang tertentu ( 10 kali batang sempit ). Sedangkan diantara margin kiri dan kanan adalah symbol barcode. Simbol barcode biasanya terdiri dari karakter mulai ( start character ), data, digit untuk pengecekan ( check digit ) dan karakter berhenti (stop character). Barcode merupakan salah satu teknik pengumpulan data secara otomatis, sehinggga data dapat dikumpulkan secara lebih cepat, akurat dan terkontrol Prinsip pembacaan dalam barcode Barcode terdiri atas pemancar dan sensor inframerah. Pemancar yaitu dapat berupa cahaya LED untuk system CCD dan cahaya laser untuk yang menggunakan system laser. Cahaya yang dipancarkan tersebut akan mengenai permukaaan huruf batang tersebut yang mengakibatkan pada bagian yang putih akan memantulkan balik cahaya yang ditembakkan tersebut. Sehingga sensor akan menangkap cahaya gelap dan terang dimana kombinasi ini akan

9 13 menentukan logika 0 atau 1 dalam level logika digit atau TTL ( transistor transistor logic ) Interface barcode Dalam pembacaannya barcode memiliki beberapa mode interface yaitu Keyboard mode RS232 mode USB mode (Sumber: Bar Code Reader CD-2860 User s Manual) Dalam penelitian ini digunakan keyboard mode dengan menggunakan PS/2 connector. Dibawah ini merupakan bentuk dan fungsi masing masing dari port PS2 : Fungsi pin Mini-DIN (PS/2): Male (Plug) Female (Socket) 1 Data 2 Not Implemented 3 Ground 4 Vcc (+5V) 5 Clock 6 Not Implemented Gambar 2.1 Konektor PS/2 (Sumber : Anonymous, PS/2 Keyboard&Mouse Protocol, nodak.edu /~achapwes/picmicro/ps2/ps2.htm, 2005)

10 14 Dalam keyboard mode ini, barcode memiliki sistem pengiriman data yang sama dengan keyboard. Sistem pengiriman data barcode ini adalah secara synchronous. Dibawah ini adalah gambar diagram sinyal barcode : Gambar 2.2 Diagram Sinyal Barcode (Sumber : Anonymous, PS-2 Port, ) Langkah awal untuk membuat barcode dapat mengirimkan data ke mikrokontroller adalah mikrokontroller tersebut harus memberi nilai logika high pada pin clock barcode dan data barcode. Apabila barcode tersebut menerima data dari kartu absensi (binus card) maka barcode akan mengirimkan sinyal clock dan data secara synchronous, yaitu pengiriman data yang diawali dengan perubahan bit clock dari high ke low (falling edge). Seperti ditunjukan pada gambar Format data keluaran Data keluaran barcode berupa scan code yang terdiri atas make code dan break code yang memiliki nilai yang berbeda untuk setiap karakter (huruf dan angka). Make code merupakan nilai dari suatu karakter. Sedangkan break code adalah suatu nilai yang menandakan akhir dari sebuah karakter. Break code terdiri dari dua byte, byte pertama selalu bernilai F0h, dan byte kedua merupakan nilai dari make codenya. Berikut adalah Tabel 2.1 yang menampilkan contoh

11 15 dari scan code. (Sumber: /index.html, 2005) Tabel 2.1 Scan Code Character Make Code Scan Code Break Code "A" 1C F0,1C "5" 2E F0,2E "F10" 09 F0, Modul Display LCD Konfigurasi pin LCD yang digunakan pada penelitian ini adalah sebuah modul LCD Hitachi H2004A yang memiliki display 20 x 4 karakter. Dimana LCD ini mempunyai konfigurasi pin sebagai berikut, yang diambil dari sumber H2004A LCD MODULE USER MANUAL : Tabel 2.2 Konfigurasi Pin LCD Pin no Symbol Level Penjelasan 1 Vss 0 volt Ground 2 Vdd 5 volt Vcc 3 V0 Variable Brightness

12 16 4 RS H/L H: DATA : L : Instruction code 5 R/W H/L H: Read L: Write 6 E H L Enable signal 7 DB0 H/L Data bit 0 8 DB1 H/L Data bit 1 9 DB2 H/L Data bit 2 10 DB3 H/L Data bit 3 11 DB4 H/L Data bit 4 12 DB5 H/L Data bit 5 13 DB6 H/L Data bit 6 14 DB7 H/L Data bit 7 15 A 4,2V 4,6 V LED + 16 K 0 LED - Pin 1 dan 2 pada modul LCD terhubung dengan PSU (power supply unit) yang menghasilkan tegangan sebesar 5 volt. Pin 3 adalah V0 yang dihubungkan dengan sebuah resistor variabel untuk mengatur intensitas cahaya pada modul LCD. Pin 4 adalah RS (register selector) yang dihubungkan ke mikrokontroller, yang berfungsi untuk memilih mode register yang akan digunakan. Apabila pin ini diberi nilai logik high maka mode register yang digunakan adalah DR (data register), sebaliknya bila pin ini diberi nilai logik low maka mode register yang digunakan adalah IR (instruction register).

13 17 Pin 5 adalah R/W (read/write) yang digunakan untuk membaca dan menulis pada register LCD. Apabila pin ini diberi nilai logik high maka LCD akan melakukan operasi baca, sebaliknya bila pin ini diberi nilai logik low maka LCD akan melakukan operasi tulis. Pin 6 adalah E (enable) yang merupakan sebuah pin yang diberi sinyal high to low ( falling edge ) setiap mengirim instruksi ke LCD. Pin 7 14 adalah DB0 DB8 yang merupakan jalur data antara LCD dengan interface. Pin 14 dan 15 berfungsi untuk menyalakan LED di belakang LCD (backlight) Register register Di dalam modul LCD terdapat sebuah LSI controller yang memiliki dua buah 8 bit register yaitu instruksi register ( IR) dan data register ( DR ). IR berfungsi untuk menyimpan setiap instruksi yang diberikan oleh mikrokontroller baik berupa inisial maupun data seperti display clear, cursor shift, dan informasi mengenai alamat untuk menampilkan data RAM dan pembangkit karakter ( CGRAM ). DR merupakan tempat untuk menampung data yang akan di baca atau ditulis dari DDRAM atau CGRAM. RS ( register selector ) merupakan sebuah register yang akan menentukan kapan informasi alamat ( addressing ) di di tuliskan ke IR dan kemudian data di tulis dari DR dari DDRAM atau CGRAM. Dibawah ini adalah kombinasi bit yang akan menentukan setiap penulisan instruksi. :

14 18 Tabel 2.3 Mode Operasi Register LCD RS R/W Operasi 0 0 IR write as an internal operation ( display clear etc ). 0 1 Read busy flag ( DB 7 ) and address counter 1 0 Write data to DDRAM or CGRAM ( DR to DDRAM or CGRAM ) 1 1 Read data from DDRAM or CGRAM ( DDRAM or CGRAM to DR ) (H2004A LCD MODULE USER MANUAL) Busy Flag Busy flag berfungsi sebagai penanda yang menginformasikan mikrokontroller bahwa LCD siap untuk menerima data selanjutnya. Ketika busy flag sama dengan 1 maka LCD belum dapat menerima instruksi selanjutnya maka mikrokontroller harus menahan instruksi tersebut sampai busy flag sama dengan 0. Untuk membaca busy flag ini maka mikrokontroller harus memberi logika 0 untuk RS dan 1 untuk RW dan kondisi dari busy flag tersebut dapat di baca pada pin 14 ( DB 7 ) pada modul LCD. (H2004A LCD MODULE USER MANUAL) Membaca busy flag Untuk membaca busy flag dari modul LCD tersebut beberapa hal yang harus dilakukan yaitu : Pin RS diberi logika low.

15 19 Pin RW diberi logika high. Pin data diberi instruksi 0x80. Pin Enable signal diberi logika high. Perubahan bit pada pin 14 atau DB7 menjadi low ( 0 ) merupakan tanda bahwa LCD siap untuk menerima instruksi baru. Sebelum mikrokontroller memberikan instruksi baru ke LCD, maka pin R/W diberi nilai logika low (0) sehingga LCD dapat untuk menerima instruksi selanjutnya Memberi instruksi dan data pada LCD ( write to DDRAM ) Ketika hendak memberi instruksi ke LCD maka ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu : Pin RS dan RW harus diberi logika low. Pin Enable signal ( E ) diberi logika high. Instruksi diberikan pada pin DB0 DB7. Pin Enable signal ( E ) diberi logika high. Membaca busy flag dan menunggu hingga busy flag sama dengan 0 untuk mengambil instruksi selanjutnya Display Data RAM ( DDRAM ) DDRAM merupakan tempat untuk menyimpan data yang akan ditampilkan yang berupa 8 bit karakter. Dibawah ini adalah alamat posisi pada display LCD :

16 20 Tabel 2.4 Alamat Posisi Display LCD Digit Line Line Line A 1B 1C 27 Line A 5B 5C Komunikasi Serial Komunikasi serial adalah komunikasi yang tiap - tiap bit data di kirimkan secara satu per satu dan berurutan dalam satu jalur data. Komunikasi serial memiliki beberapa kelebihan yaitu : Mampu mengirim dan menerima data dalam jarak yang jauh. Hanya menggunakan satu jalur kabel data untuk menerima dan mengirim data. Sedangkan kekurangan dari komunikasi serial adalah : Komunikasi ini lebih lambat di bandingkan dengan komunikasi secara paralel Kecepatan pengiriman data sangat tergantung pada jumlah clock yang diberikan pada saat pengiriman data Penerima dan pengirim harus memiliki baudrate ( laju data ) yang sama. ( Serial Communication Overview, /nsf/webmain/8decbf3e0b714bf f9006e7851.htm)

17 21 Komunikasi serial dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sinkronous dan asinkronous. Keduanya memiliki perbedaan yaitu : Komunikasi serial secara sinkronous, pengiriman data dilakukan dengan melakukan sinkronisasi clock. Pada saat pengirim hendak melakukan pengiriman data maka pengirim harus menyertakan sinyal clock agar penerima dapat memiliki sinyal clock yang sama. Komunikasi serial secara asynchronous, pengiriman data dilakukan tanpa adanya sinkronisasi clock. Clock dibangkitkan secara independen baik pada sisi penerima maupun pengirim, dengan menggunakan suatu parameter antara lain start bit, parity bit, dan stop bit. Komunikasi serial dengan cara asinkron pengiriman data harus sesuai dengan standar ( UART ). Pada gambar 2.4 dibawah ini adalah standar pengiriman data serial asinkron : Gambar 2.3 Standar Transmisi Data Pada Komunikasi Serial Secara Asynchronous Dengan melihat gambar diatas pengiriman data dilakukan dengan menyertakan beberapa parameter bit tambahan yaitu : Start bit, bit ini berfungsi untuk mengisyaratkan penerimabahwa pengiriman data akan dimulai.

18 22 Parity bit merupakan bit yang berfungsi untuk memeriksa apakah data yang dikirimkan sudah benar atau tidak. Stop bit, bit ini berfungsi untuk mengisyaratkan penerima bahwa pengiriman data telah berakhir. Standar UART ( Universal Asynchronous Receiver Transmitter ) terdapat IC yang mengkonversi data paralel menjadi data serial dan menerima data serial dan mengubahnya lagi ke bentuk paralel. Selajutnya data dapat diproses. Pada umumnya standar sinyal komunikasi serial yang banyak digunakan adalah standar RS232 atau RS485 yang banyak digunakan pada industri atau diaplikasikan pada suatu device yang menggunakan komunikasi serial dalam jarak jauh. Sedangkan RS232 lebih banyak digunakan pada komputer, mikrokontroller dan sebagainya. Pada penelitian ini kami menggunakan sinyal standar RS 232. Standar sinyal RS 232 mempunyai ketentuan sebagai berikut : Logika 1 disebut sebagai mark terletak antara -3 volt sampai dengan -25 volt. Logika 0 disebut space terletak antara +3 volt sampai dengan +25 volt. Daerah tegangan antara -3 Volt hingga + 3 volt merupakan invalid level atau dikenal dengan istilah ambang. Yaitu daerah yang memiliki logika yang kurang pasti sehingga harus dihindari.

19 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dari beberapa komputer yang saling terhubung melalui media transmisi maupun perangkat lainnya, yang memungkinkan terjadinya komunikasi diantara komputer tersebut. Jaringan komputer dibagi berdasarkan luas area dari jaringan yang terbentuk, menjadi sebagai berikut ( Module 2 : Networking Fundamentals, Cisco Networking Academy Program Module) : LAN (Local Area Network) LAN adalah sebuah jaringan komputer dalam skala kecil dengan jumlah host yang relatif kecil, sehinga memiliki bandwith yang cukup lebar, dan dapat dipergunakan secara murah dan mudah. MAN ( Metropolitan Area Network) MAN adalah jaringan komputer yang memiliki skala lebih luas daripada LAN dan mungkin merupakan gabungan dari beberapa LAN yang saling berjauhan, bahkan antara dua buah kota yang berlainan. Teknologi yang digunakan berbeda dengan LAN dimana bantwithnya lebih kecil namun diharuskan memiliki reliabilitas yang tinggi. WAN ( Wide Area Network) Merupakan jaringan komputer dalam skala yang paling besar bahkan dapat mencakup seluruh dunia. Teknologi dan media yang digunakan biasanya berupa teknologi wireless melalui satelit. Dan pastinya beroperasi pada ketiga layer OSI yaitu Physical, Data Link, dan Network.

20 Protokol Protokol adalah sekumpulan aturan yang mengatur mekanisme pertukaran data dalam jaringan komputer. Aturan yang dimaksud disini adalah bahasa yang digunakan untuk saling mengenali data antara satu komputer dengan yang lainnya. Adapun komunikasi tersebut meliputi: (Stalling, 2000, p498) Apa yang dikomunikasikan Bagamaimana caranya untuk berkomunikasi Kapan komunikasi tersebut terjadi Adapun protokol yang digunakan adalah protokol TCP/IP Protokol TCP/IP TCP/IP adalah sebuah protokol yang dikembangkan oleh ARPANET dan merupakan protokol de facto dalam kebanyakan jaringan komputer saat ini. Salah satu contoh penggunaan protokol ini adalah pada jaringan internet. Adapun layer-layer pada TCP/IP dibagi menjadi : Network Access Layer Fungsi dari network ini adalah menggantikan fungsi dari layer data link dan physical layer dari model OSI layer. Adapun kegunaannya adalah menyediakan akses ke media transmisi dan memberikan pengalamatan fisik bagi data yang dikomunikasikan. Layer ini juga berfungsi untuk merubah data ke dalam sinyal listrik agar dapat ditransmisikan melalui media yang ada.

21 25 Internet Layer Berfungsi untuk pengalamatan secara logical, routing, dan packaging. Protokol yang digunakan adalah IP yang bersifat connectionless. Alamat logical dari suatu host akan menentukan bagian dari network (jaringan komputer dimana anggotanya saling berkomunikasi) mana host itu berada. Apabila terdapat suatu hubungan yang terletak antara dua network yang berbeda alamat logicalnya maka diperlukan proses routing untuk mengatur pengiriman data tersebut. Transport Layer Fungsi dari layer ini adalah menyediakan saluran komunikasi virtual antara host melalui port. Selain pengalamatan logical yang digunakan untuk komunikasi diantara dua buah host, juga diperlukan sebuah alamat untuk komunikasi antar aplikasi karena sebuah komputer tidak hanya memiliki sebuah aplikasi, dimana data antar tiap aplikasi tersebut juga berbeda sehingga diperlukan pengalamatan khusus untuk masing masing aplikasi. Nomor port memiliki jangkauan dari nomor 0 sampai dengan Adapun pengaturan standar dari penggunaan port ini diatur oleh sebuah badan resmi yaitu IANA. Adapun aturannya adalah sebagai berikut: ( TCP and UDP port number, ) Nomor port dari 0 sampai dengan 1023 digunakan khusus oleh aplikasi-aplikasi umum seperti Telnet, FTP, HTTP. Nomor port dari 1024 sampai dengan dapat digunakan oleh pembuat aplikasi-aplikasi khusus seperti Mysql, java, dan sebagainya.

22 26 Nomor port diatas bebas dipergunakan karena tidak diatur secara khusus Application layer Bertugas sebagai penyedia komunikasi antar aplikasi pada host yang berbeda. Pada model OSI, layer ini terbagi menjadi application layer, presentation layer, dan session layer Keamanan jaringan Pada suatu jaringan komputer keamanan dari komunikasi yang terjadi pada jaringan merupakan hal yang harus diperhatikan. Apalagi pada suatu jaringan dimana kontrol terhadap user dan fisik dari host yang ada tidaklah terlalu baik, adapun maksudnya adalah dimana user pada jaringan yang ada tidaklah tetap dan dapat berpindah pindah komputer, dan pada masing masing komputer keamanannya tidaklah memadai. Tujuan utama dari keamanan jaringan adalah sebagai berikut : Melindungi komputer dari akses tertentu ke resource tertentu dalam jaringan, dimana akses tersebut bertujuan untuk mencuri, mengubah, maupun merusak data dalam jaringan. Melindungi fungsionalitas dari jaringan agar jaringan tetap dapat melayani komunikasi data tanpa ada gangguan. Mencegah masuknya data/informasi yang berbahaya kedalam jaringan seperti virus, worm, dan lainnya.

23 27 Meskipun terdapat banyak faktor dalam menentukan keamanan jaringan, namun pada sistem yang dirancang dibatasi hanya pada identifikasi logical (IP) dari pengakses Firewall Firewall digunakan untuk mengontrol aliran data antara komputer host dengan komputer lain pada jaringan yang berhak memiliki akses kedalam komputer host. Sehingga lalu lintas data dapat diatur berdasarkan kebijakan yang diinginkan. Pengamanan firewall ini diutamakan pada pemeriksaan header dari aliran paket data dan bukan penganalisaan terhadap isi dari data itu sendiri. Adapun analisa yang diinginkan adalah berdasarkan alamat IP dan port yang digunakan. Area pada firewall dibagi menjadi tiga area utama yaitu :(Poynter, ) Area yang dilindungi Yaitu area dimana pengontrolan terhadap akses adalah yang paling ketat dan biasanya akses dari luar sama sekali tidak diinginkan. DMZ (Demiliterized Zone) Yaitu area dimana masih merupakan dari bagian jaringan internal, namun akses dari pihak luar diperboleh kan selama masih dalam batasan tertentu. Seperti contohnya layanan aplikasi-aplikasi internet. Jaringan Luar Merupakan jaringan-jaringan lain yang terhubung pada jaringan kita baik secara langsung maupun tidak langsung.

24 28 Pada umumnya jaringan ini disebut internet. Firewall yang digunakan untuk melindungi sistem adalah jenis firewall yang merupakan tipe iptables yang berfungsi sebagai Packet filtering firewall dan State inspection firewall. Packet filtering firewall adalah firewall yang berfungsi sebagai penyaring berdasarkan isi alamat ip pengirim pada header aliran data yang dikirimkan. Dan penyaringan juga dapat bekerja sampai level transport layer dimana port aplikasi yang diinginkan dapat dibatasi akses penggunaannya pada kebijakan yang diperuntukan. State inspection firewall adalah pengawasan terhadap status dari aliran data, yaitu status awal dari aliran, balasan, maupun status lainnya. Pengawasan terhadap status data ini sendiri pun dibatasi hanya pada awal dari aliran data. (Diambil dari : Sheldon, _firewall_whitepaper.htm, 2002).

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SISTEM ABSENSI MENGGUNAKAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN NETWORK MIKROKONTROLLER

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SISTEM ABSENSI MENGGUNAKAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN NETWORK MIKROKONTROLLER UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Program Studi Ilmu komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2004/2005 SISTEM ABSENSI MENGGUNAKAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN NETWORK MIKROKONTROLLER

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer Soal 1. Jelaskan perbedaan antara model jaringan OSI dan TCP/IP 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud Protocol? 4. Jelaskan tentang konsep class

Lebih terperinci

M1632 MODULE LCD 16 X 2 BARIS (M1632)

M1632 MODULE LCD 16 X 2 BARIS (M1632) M1632 MODULE LCD 16 X 2 BARIS (M1632) Deskripsi: M1632 adalah merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya yang rendah. Modul ini dilengkapi dengan mikrokontroler yang didisain

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

Antarmuka LCD pada DST-AVR

Antarmuka LCD pada DST-AVR Antarmuka LCD pada DST-AVR M1632 adalah merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya yang rendah. Modul ini dilengkapi dengan mikrokontroler yang didisain khusus untuk mengendalikan

Lebih terperinci

Keamanan Jaringan Komputer

Keamanan Jaringan Komputer Keamanan Jaringan Komputer Michael S. Sunggiardi michael@sunggiardi.com Agenda Workshop Keamanan Jaringan Komputer Parameter dasar TCP/IP Membuat web server dari Microsoft Windows XP Melihat ketidak amanan

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra

Lebih terperinci

SST-01 LCD Sub System 01 LCD Interface

SST-01 LCD Sub System 01 LCD Interface SST-01 LCD Sub System 01 LCD Interface DESKRIPSI Sub System 01 LCD Interface adalah merupakan suatu antar muka LCD yang mampu menerima perintah-perintah dari mikrokontroler ataupun PC sebagai Master sehingga

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

Konsep dan Cara Kerja Port I/O Konsep dan Cara Kerja Port I/O Pertemuan 3 Algoritma dan Pemrograman 2A Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2015 Parallel Port Programming Port

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Sasaran Pertemuan 3 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengendalian masukan dan keluaran beberapa definisi mengenai Interfacing Protokol Komunikasi Bahasa

Lebih terperinci

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Tulisan ini berdasarkan CCNA Exploration 4.0 : Network Fundamentals Berikut ini akan digambarkan sebuah transfer data sederhana antara dua host melewati sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Radio Frequency Identification (RFID) 2.1.1. Pengenalan RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan alat pada tugas akhir ini meliputi pemilihan komponen dan perhitungannya serta memilih rangkaian yang tepat dalam merancang dan membuat alat yang telah di rencanakan.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja sistem, baik secara keseluruhan ataupun kinerja dari bagian-bagian sistem pendukung. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

Smart Peripheral Controller Low Cost Serial LCD/OLED

Smart Peripheral Controller Low Cost Serial LCD/OLED Smart Peripheral Controller Low Cost Serial LCD/OLED Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Pentium is a registered trademark of Intel Corporation.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Jenis-Jenis Jaringan Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) secara umum adalah jaringan privat yang menghubungkan perkantoran, gedung atau kampus.

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only) 1. Operasi Serial Port mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat menerima data pada saat proses pengiriman

Lebih terperinci

The OSI Reference Model

The OSI Reference Model The OSI Reference Model Contoh penerapan model OSI : Contoh penerapan model OSI sehari-hari pada proses penerimaan e mail: o Layer 7, Anda memakai Microsoft Outlook yang mempunyai fungsi SMTP dan POP3.

Lebih terperinci

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Introduction to TCP/IP DoD (Departement of Defense) dibanding dengan OSI OSI Model Application Presentation Session

Lebih terperinci

DT-I/O DT-I/O. Application Note. Application Note AN193

DT-I/O DT-I/O. Application Note. Application Note AN193 DT-I/O DT-I/O Application Note AN193 Pressure and Temperature Monitoring via TCP/IP Oleh: Tim IE Antarmuka menggunakan protokol komunikasi TCP/IP mungkin masih banyak dihindari oleh para pengembang aplikasi

Lebih terperinci

Gambar 1 : Simple Data Transfer

Gambar 1 : Simple Data Transfer Berikut ini adalah aliran data pada Internetwork. Gambar 1 : Simple Data Transfer Gambar diatas menunjukan transfer data secara sederhana dan gambar-gambar dibawah akan menjelaskan bagaimana data di proses

Lebih terperinci

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Network Layer JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Objectives Fungsi Network Layer Protokol Komunikasi Data Konsep Pengalamatan Logis (IP) Konsep Pemanfaatan IP Konsep routing Algoritma routing

Lebih terperinci

DT-I/O. DT-I/O Application Note

DT-I/O. DT-I/O Application Note DT-I/O DT-I/O Application Note AN194 Desktop Based Pressure and Temperature Monitoring via TCP/IP Oleh: Tim IE Pada AN192 telah dibahas contoh pertukaran data antara mikrokontroler dengan komputer melalui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka Sebagai dasar teori, penulis menggunakan referensi jurnal yang ditulis oleh Dr. B. Tittman dan M. Guers, berjudul Measuring Fluid Level Using Ultrasound. Penelitian

Lebih terperinci

Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C

Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C I. Tujuan 1. Untuk Mengenal Modul Serial port dengan I 2 C 2. Mengenal protocol I 2 C. 3. Mempelajari IC PCF8574 Remote 8 bit I/O Expander for I 2 C Bus. 4. Mengirim

Lebih terperinci

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version

Lebih terperinci

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks BAB 3: PROTOCOL Introduction to Networks OVERVIEW Overview: OSI Layer TCP/IP Layer OSI (Open System Interconnection) Tentang OSI Layer digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer secara logika.

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Protokol Komunikasi Bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi. Tatacara komunikasi yang harus disepakati oleh komputer yang ingin melaksanakan komunikasi. Komputer-komputer

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam perancangan skripsi ini. Dasar teori tersebut berisi tentang mikrokontroler sebagai pembangkit frekuensi yang digunakan untuk media transmisi

Lebih terperinci

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART I. Tujuan 1. Untuk Mengenal Modul Serial port dan Mempelajari Konfigurasi Input dan Output dari serial port 2. Dapat membuat program untuk pengiriman dan

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

RIP dan Static Routing

RIP dan Static Routing MODUL PRAKTIKUM RIP dan Static Routing A. Uraian Materi A.1 Komponen-komponen dari Router 1. CPU (Central Processing Unit) Berfungsi untuk mengeksekusi instruksi pada Operating System. Fungsi yang lain

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 10. Protocol Komunikasi

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 10. Protocol Komunikasi KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM 10. Protocol Komunikasi Protocol Komunikasi OSI (Open System Interconection) OSI - The Model A layer model Tiap-tiap layer melakukan fungsi yang diperlukan untuk komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ABSENSI. Penulis mengharapkan sistem absensi RFID menggunakan custom RFID reader

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ABSENSI. Penulis mengharapkan sistem absensi RFID menggunakan custom RFID reader BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ABSENSI 3.1 Metode Perancangan Penulis mengharapkan sistem absensi RFID menggunakan custom RFID reader yang dirancang dan dibuat untuk tugas akhir ini dapat bekerja

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan robot pengantar makanan berbasis mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

Contoh Bentuk LCD (Liquid Cristal Display)

Contoh Bentuk LCD (Liquid Cristal Display) Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik

Lebih terperinci

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut Rangkuman Bab I Konsep Jaringan Nama : Akhmad Fariiqun Awwaluddin NRP : 2110165019 Kelas : 1 D4 LJ Teknik Informatika Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router PENDAHULUAN Di suatu instansi atau perusahaan pastinya banyak sekelompok orang yang menghendaki pengambilan data secara illegal ataupun perusakan jaringan pada perusahaan tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan

Lebih terperinci

Smart Peripheral Controller ALPHANUMERIC DISPLAY

Smart Peripheral Controller ALPHANUMERIC DISPLAY Smart Peripheral Controller ALPHANUMERIC DISPLAY Quick Start Trademarks & Copyright XT, AT, IBM, PC, and PC-DOS are trademarks of International Business Machines Corp. MS-DOS is a registered trademark

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

PERTEMUAN IV PEMOGRAMAN SEVEN SEGMEN DAN LCD

PERTEMUAN IV PEMOGRAMAN SEVEN SEGMEN DAN LCD PERTEMUAN IV PEMOGRAMAN SEVEN SEGMEN DAN LCD TUJUAN: - Mahasiswa mampu memprogram mikrokontroller untuk menampilkan Informasi pada perangkan output Seven Segmen dan LCD. PERALATAN: Modul-modul/perangkat

Lebih terperinci

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra APPLICATION LAYER Oleh : Reza Chandra Sebagian besar dari kita berpengalaman menggunakan Internet melalui World Wide Web, layanan e-mail, dan file-sharing. Aplikasi ini, dan banyak lainnya, menyediakan

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Perancangan sistem yang akan dibuat memerlukan beberapa informasi yang

BAB II DASAR TEORI. Perancangan sistem yang akan dibuat memerlukan beberapa informasi yang 5 BAB II DASAR TEORI Perancangan sistem yang akan dibuat memerlukan beberapa informasi yang dijadikan sebagai dasar acuan. Pada bab ini, akan dibahas beberapa teori yang berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN 10 bertujuan untuk melihat lama pengiriman data dari klien (perumahan) hingga ke pos pemantauan. Waktu respon sistem dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: t respon = t t... (1) server klien

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Modul LCD M1632. LCD ini memiliki 16 kaki, sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 6.1.

Gambar 5.1 Modul LCD M1632. LCD ini memiliki 16 kaki, sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 6.1. JOBSHEET V ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN PENAMPIL LCD (Liquid Crystal Display) 1 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan modul penampil LCD. Mengetahui dan memahami

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah : hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Jenis Topologi jaringan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Pengukuran tinggi badan menggunakan ARDUINO adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan seseorang dengan cara digital. Alat ini menggunakan sebuah IC yang

Lebih terperinci

de KITS Application Note AN51 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC

de KITS Application Note AN51 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC de KITS Application Note AN5 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC Oleh: Tim IE Salah satu fitur yang diunggulkan oleh de KITS SPC Character LCD adalah kemampuannya untuk dihubungkan langsung dengan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall 3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall Tembok api atau dinding api adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 [TIK] BAB IX PEMELIHARAAN DAN TROUBLESHOOTING KOMPUTER [Alfa Faridh Suni] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN DEFINISI DATA Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan BAB III LANDASAN TEORI Pada bab tiga penulis menjelaskan tentang teori penunjang kerja praktik yang telah di kerjakan. 3.1 PACKET TRACER Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi

Lebih terperinci

INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT

INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT Pembahasan tentang interfacing mungkin akan menimbulkan banyak kemungkinan, interfacing adalah istilah yang digunakan untuk pengantaraan atau antar muka. Antar

Lebih terperinci

OSI LAYER. Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng

OSI LAYER. Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng OSI LAYER Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng Pendahuluan Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

WIZnet. Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE

WIZnet. Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE WIZnet Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE Peralatan elektronika saat ini terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Salah satu kemajuan teknologi yang terus berkembang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Pada bab perancangan ini penulis menggunakan arsitektur jaringan client/server yang saling terhubung dengan jaringan LAN melalui ethernet. Pengiriman

Lebih terperinci

Modul 10 TCP/IP Lanjutan

Modul 10 TCP/IP Lanjutan Modul 10 TCP/IP Lanjutan Pendahuluan Router menggunakan informasi IP address dalam paket header IP untuk menentukan interface mana yang akan di-switch ke tujuan. Tiap-tiap layer OSI memiliki fungsi sendiri-sendiri

Lebih terperinci

Modul 2 Konstruksi Network

Modul 2 Konstruksi Network Modul 2 Konstruksi Network 1.1 Tujuan a. Mahasiswa dapat menjelaskan arsitektur jaringan/network b. Mahasiswa dapat menghubungkan PC secara peer to peer 1.2 Materi a. Arsitektur Jaringan b. TCP/IP c. NIC

Lebih terperinci

Naufal Ilham Ramadhan SOAL

Naufal Ilham Ramadhan SOAL SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protokol? 4. Jelaskan tentang konsep

Lebih terperinci

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C Catatan aplikasi ini membahas pembuatan Jam digital dengan development System DST - R8C. Modul-modul yang diperlukan V2.0: θ Development

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

a. Local Area Network (LAN)

a. Local Area Network (LAN) Konfigurasi VLAN Untuk Instansi Pendidikan Perguruan Tinggi Ardhiyan Akhsa (15111113) Saat ini penggunaan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data semakin meningkat. Seiring dengan semakin

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. Microcontroller ATmega8 Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti proccesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori

Lebih terperinci

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP 1 TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya

Lebih terperinci

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan Standalone AVR Programmer. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

Sejarah TCP/IP TCP/IP

Sejarah TCP/IP TCP/IP Sejarah TCP/IP Sejarah TCP/IP bermula di Amerika Serikat pada tahun 1969 di Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) melakukan menguji rangkaian sistem pada paket (packet-switching). 1 Sejarah

Lebih terperinci

8. Mengirimkan stop sequence

8. Mengirimkan stop sequence I 2 C Protokol I2C merupakan singkatan dari Inter-Integrated Circuit, yang disebut dengan I-squared-C atau I-two-C. I 2 C merupakan protokol yang digunakan pada multi-master serial computer bus yang diciptakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Pendahuluan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang saling terpisah-pisah, akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan alat ukur temperatur berbasis mikrokontroler. Pembuatan alat ukur

Lebih terperinci

Penganalan Routing dan Packet Forwarding

Penganalan Routing dan Packet Forwarding Penganalan Routing dan Packet Forwarding Pengenalan Routing dan Packet Forwarding Pada saat ini jaringan komputer memiliki peran yang signifikan pada kehidupan manusia, jaringan komputer mengubah cara

Lebih terperinci

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP/IP adalah protokol komunikasi untuk komunikasi antara komputer di Internet. TCP/IP singkatan Transmission Control Protocol / Internet

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan membahas mengenai perancangan alat yang dibuat berdasarkan pemikiran dan mengacu pada sumber yang berhubungan dengan alat, seperti pengkabelan

Lebih terperinci