BAB II DASAR TEORI. Perancangan sistem yang akan dibuat memerlukan beberapa informasi yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DASAR TEORI. Perancangan sistem yang akan dibuat memerlukan beberapa informasi yang"

Transkripsi

1 5 BAB II DASAR TEORI Perancangan sistem yang akan dibuat memerlukan beberapa informasi yang dijadikan sebagai dasar acuan. Pada bab ini, akan dibahas beberapa teori yang berkaitan dengan sistem yang akan dirancang Barcode Barcode merupakan salah satu bentuk representasi informasi dengan memberikan penyandian berupa gambar ke permukaan suatu benda, sehingga ketika gambar tersebut mendapat cahaya maka akan terpantul bentuk penyandian dari informasi pada gambar tersebut. Pengertian barcode ini merupakan pengertian secara umum, hal ini disebabkan teknologi barcode saat ini tidak hanya menggunakan bentuk baris dan spasi. Secara umum terdapat dua bentuk barcode, yaitu barcode 1 dimensi dan 2 dimensi. Barcode 1 dimensi merupakan tipe barcode dengan bentuk berupa bar yaitu garis berwarna hitam dan space yaitu garis berwarna putih yang disusun berjajar dengan lebar bervariasi, sedangkan pada barcode 2 dimensi gambar memiliki bentuk yang bermacam macam Barcode 1 Dimensi Barcode 1 dimensi atau linear barcode merupakan barcode yang sering digunakan. Barcode 1 dimensi tersusun dari beberapa bagian, bagian bagian tersebut dibuat untuk memudahkan barcode scanner melakukan proses pembacaan.

2 6 Gambar 2.1. Struktur barcode 1 dimensi. Beberapa bagian yang ada pada barcode 1 dimensi, antara lain: 1. Start character Start character merupakan karakter yang dicetak pertama kali pada sebuah label barcode, yang digunakan sebagai penanda dimulainya suatu pembacaan barcode. Karakter ini bersifat unik, artinya tidak boleh digunakan untuk merepresentasikan informasi. 2. Stop character Stop character merupakan karakter yang dicetak pada bagian akhir dari label barcode, fungsinya untuk menandakan akhir dari pembacaan barcode. Karakter ini bersifat unik, artinya tidak boleh digunakan pada informasi yang direpresentasikan. Stop character bisa sama atau berbeda dengan start character. 3. Data characters Data characters adalah informasi atau pesan utama yang ingin dicetak ke label barcode. Isi dari data characters disesuaikan dengan tipe tipe encoding yang tedapat dalam barcode 1 dimensi.

3 7 4. Checksum Checksum digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap hasil pembacaan informasi pada label barcode. Pada barcode 1 dimensi, tidak semua tipe encoding memiliki checksum. 5. X - dimension X-dimension adalah lebar dari bar atau space yang terkecil. Fungsi dari X-dimension yaitu sebagai faktor pengali dari lebar space atau bar yang lebih besar. 6. Quiet zone Quiet zone ialah daerah yang membatasi pencetakan antara label barcode yang satu dengan yang lain. Daerah ini memiliki lebar minimal 10 kali X-dimension Encoding Code 39 Barcode 1 dimensi memiliki beberapa encoding yang digunakan untuk mengubah setiap karakter menjadi gambar dengan susunan garis hitam dan putih. Beberapa jenis encoding yang sering digunakan dalam pembuatan label barcode yaitu interleaved 2 of 5, code 39, code 128 dan UPC. Pada perancangan alat, barcode 1 dimensi yang digunakan termasuk ke dalam jenis code 39. Code 39 merupakan encoding barcode yang sering digunakan untuk kartu identitas, jenis ini hanya mencakup 43 karakter, yaitu digit angka ( 0 9 ), huruf kapital ( A Z ) dan tujuh karakter khusus ( -,., *, $, /, +, % )

4 8 Gambar 2.2. Encoding angka pada code 39. Code 39 terdiri dari start character, stop character, data characters, quiet zone. Start character dan stop character menggunakan karakter asterik ( * ). Satu buah karakter terdiri dari 5 bar dan 4 space disusun secara bergantian, dimulai dengan bar dan diakhiri dengan bar. Enam dari jumlah bar dan space memiliki lebar yang sama, sedangkan sisanya berupa bar atau space dengan ukuran yang sama tetapi lebih besar. Pencetakan antar karakter diselingi dengan sebuah gap, dimana gap ini setara dengan satu buah space Label Barcode KTM Pada perancangan sistem akan digunakan KTM dari mahasiswa UKSW, sebagai sumber data untuk mengisi daftar presensi. Label barcode pada KTM yang digunakan merupakan label barcode 1 dimensi dengan informasi di dalamnya berupa NIM ( Nomor Induk Mahasiswa ). Jenis encoding yang digunakan pada label barcode KTM adalah code 39.

5 Barcode scanner Barcode scanner atau disebut juga dengan barcode reader merupakan alat yang dirancang secara khusus dengan fungsi membaca label barcode. Meskipun semua barcode scanner memiliki fungsi yang sama, tetapi metode yang digunakan dalam proses pembacaan label barcode tidak selalu sama. Perbedaan metode menyebabkan tipe barcode scanner bervariasi. Jenis jenis barcode scanner, antara lain: 1. CCD Barcode Scanner Barcode scanner tipe ini menggunakan CCD ( Charge Coupled Device ), yaitu sensor yang digunakan untuk mengubah cahaya pantulan objek menjadi sinyal listrik. Proses pangambilan data dilakukan dengan menyinari gambar dengan cahaya, lalu pantulan diarahkan kepada CCD. Cahaya pantulan label barcode yang terbaca oleh CCD akan diteruskan oleh chip pengolah data, kemudian akan diolah sampai gambar yang terambil terurai menjadi karakter karakter yang bersesuaian dengan encoding barcode yang digunakan. 2. Wand Barcode Scanner Wand barcode scanner merupakan barcode scanner yang menggunakan metode SPL ( Single Point Led ). SPL menggunakan satu buah LED yang didekatkan kepada label barcode dan digerakkan sesuai arah pembacaan, kemudian pantulan cahaya dari label barcode ditangkap oleh sensor, lalu pantulan tersebut diolah menjadi karakter karakter sesuai dengan barcode yang digunakan.

6 10 Wand barcode scanner berbentuk seperti pena dengan bola kecil di ujungnya dan ada sedikit celah untuk menerima cahaya pantulan dari label barcode. 3. Barcode Slot Reader Barcode slot reader merupakan barcode scanner yang dirancang untuk membaca label barcode pada sebuah kartu. Tipe ini memiliki cara kerja yang sama dengan wand barcode scanner, hanya cara pemindaiannya berbeda. Pada barcode scanner tipe ini, label barcode yang dibaca digerakkan kepada celah yang terdapat pada alat ini Cipherlab 1000 Cipherlab 1000 merupakan barcode scanner dengan teknologi CCD. Barcode scanner tipe ini termasuk scanner yang sering digunakan, karena mampu membaca beberapa jenis label barcode 1 dimensi yang umum digunakan, sehingga sangat mudah dimanfaatkan, selain itu harganya termasuk relatif murah. Konsumsi arus dari Cipherlab 1000 cukup rendah, yaitu ma dan ditunjang dengan kebutuhan catu daya sebesar 5 volt dengan toleransi 5%. Barcode scanner Cipherlab 1000 memiliki kemampuan membaca label barcode dengan panjang maksimum sampai 67 mm, dengan menggunakan pantulan dari sumber cahaya berupa LED berwarna merah. Cipherlab 1000 memiliki beberapa pilihan antarmuka, yaitu PS/2, RS-232, dan USB, sehingga dapat digunakan di berbagai piranti.

7 11 Walaupun memiliki banyak keunggulan, barcode scanner ini memiliki kelemahan. Kelemahan dari cipherlab 1000 yaitu jarak baca terhadap label maksimal 1 cm, sehingga pemakaiannya harus cukup dekat dengan label barcode Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan sebuah IC yang memiliki kinerja seperti sebuah sistem komputer dengan piranti piranti pendukung seperti CPU, memory, I/O port, dan timer yang dikemas di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dengan PC, dikarenakan mikrokontroler diaplikasikan kepada suatu sistem yang spesifik, sedangkan PC dapat menangani sistem yang lebih kompleks Mikrokontroler AVR AVR merupakan mikrokontroler 8 bit yang dikembangkan oleh Atmel pada tahun Mikrokontroler ini menerapkan konsep RISC (Reduced Instruction Set Computer), sehingga instruksi instruksi yang ada pada AVR lebih sederhana namun memiliki waktu eksekusi yang cepat. Kecepatan eksekusi per instruksi inilah yang dijadikan keunggulan dari AVR. Mikrokontroler AVR memiliki dua memori utama, yaitu memori program dan memori data. Memori program merupakan memori untuk menempatkan kode program, sedangkan memori data digunakan untuk menyimpan data. AVR dilengkapi dengan flash memory sebagai memori program, sedangkan untuk penyimpanan data, AVR menggunakan SRAM (Static Random Access Memory) dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory). Kapasitas memori data dan memori program bervariasi sesuai dengan kategori dan tipe AVR.

8 Mikrokontroler ATmega32 ATmega32 merupakan mikrokontroler keluarga AVR yang sering digunakan, mikrokontroler tipe ini sering digunakan untuk aplikasi yang kompleks dengan kebutuhan memori cukup besar. Memori yang dimiliki AVR tipe cukup besar yakni, 32 kbytes flash memory, 2 kbytes RAM, dan 1 kbytes EEPROM. Mikrokontroler ini memiliki beberapa fasilitas yang dapat menunjang sistem dengan aplikasi yang kompleks, yaitu 32 buah port I/O yang dapat memiliki fungsi lain diantaranya sebagai 8 saluran ADC (Analog to Digital Converter) dengan resolusi sampai 10 bit, 4 buah saluran PWM (Pulse Width Modulation), Timer, interupsi internal dan eksternal, Watchdog Timer, dan USART. Gambar 2.3. Mikrokontroler ATmega32.

9 Ethernet Ethernet merupakan teknologi jaringan yang menangani hal hal mengenai pengiriman dan penerimaan paket paket data pada LAN, yang meliputi jenis perkabelan, dan transmisi data. Penemu teknologi ini adalah Robert Meltcafe dan David Boggs di tahun 1976 dan dikembangkan oleh Xerox Corporation yang bekerjasama dengan DEC dan Intel. Pertama kali ditemukan, kecepatan awal dari ethernet hanya sebesar 3 Mbps dengan menggunakan kabel coaxial. Kategori kategori umum yang dimiliki oleh ethernet dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan kecepatan transmisi datanya, jenis - jenis tersebut yakni: 1. Ethernet, memiliki kecepatan 10 Mbps. 2. Fast Ethernet, memiliki kecepatan 100 Mbps. 3. Gigabit Ethernet, memiliki kecepatan 1000 Mbps Media transmisi data yang digunakan terdiri beberapa jenis, yaitu kabel coaxial, UTP (Unshielded Twisted Pair), STP (Shielded Twisted Pair), dan fiber optik. Jenis kabel UTP lebih sering digunakan dibandingkan dengan yang lain, karena harganya relatif murah, mudah didapat, dan memiliki banyak pilihan kategori, selain itu perangkat perangkat ethernet umumnya dilengkapi konektor RJ-45, sehingga penggunaan kabel UTP sangat direkomendasikan. Pada sebuah jaringan ethernet, setiap perangkat yang terkoneksi dilengkapi dengan NIC (Network Interface Card) atau ethernet card. Ethernet card atau NIC biasanya dilengkapi dengan konektor RJ-45 dan konektor kabel coaxial sebagai antarmuka. Piranti ini memiliki physical address atau MAC address yang unik.

10 14 Gambar 2.4. Ethernet pada OSI layer. Ethernet merupakan bagian dari 7 layer OSI pada posisi Data Link Layer, dan Physical Layer. Posisi terbawah pada OSI menjadikan paket paket data yang akan dikirimkan menjadi sangat kompleks, karena setiap level pada layer sebelumnya memberikan header kepada data yang akan dikirim. Paket paket data tersebut dinamakan ethernet frame. Jaringan ethernet menggunakan metode CSMA (Carrier Sense Multiple Access), dimana piranti ethernet yang hendak mengirimkan data memastikan terlebih dahulu keadaan jaringan. Apabila jaringan berada pada kondisi terpakai, maka data tidak akan dikirimkan. Ethernet dapat menggunakan semua topologi jaringan komputer, tetapi topologi star lebih sering digunakan. Hal ini dikarenakan proses pemasangan topologi star lebih mudah dibandingkan dengan topologi lainnya.

11 CSMA CSMA (Carrier Sense Multiple Access) merupakan metode yang digunakan dalam pengiriman data di jaringan ethernet. Konsep dasar dari metode ini adalah melihat kondisi jaringan terlebih dahulu sebelum pengiriman data. Pengiriman data terjadi jika jaringan berada pada kondisi idle, hal tersebut dilakukan collision data dapat dikurangi. CSMA memiliki tiga tipe, yaitu: 1. 1 Presistent CSMA 1 Presistent CSMA merupakan tipe yang paling sederhana dalam melakukan proses pengiriman data jaringan ethernet. Data langsung dikirimkan ketika sebuah host mendeteksi kondisi idle. Ketika sibuk maka pengiriman data ditunda terlebih dahulu sampai terjadi kondisi idle. Tipe ini memiliki peluang tertinggi terjadinya collision data. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan dimana dua pengirim atau lebih mendeteksi kondisi idle pada waktu yang sama. Akibat dari deteksi idle di waktu yang sama adalah pengiriman data secara serentak, sehingga pasti terjadi collision data. Ketika collision terjadi maka pengirim akan dilakukan pengiriman ulang dengan penundaan menggunakan waktu yang acak. 2. Non Presistent CSMA Non presistent CSMA memanfaatkan waktu tunda acak dalam mendeteksi sibuk atau idle. Ketika saluran sibuk, maka waktu tunda acak akan digunakan untuk jeda pendeteksian kondisi saluran. Apabila kondisi saluran idle maka data segera dikirimkan. Perbedaan dengan 1 presistent CSMA adalah digunakannya waktu tunda saat mendeteksi kondisi saluran, sedangkan pada 1 presistent pengecekan saluran terjadi secara terus menerus. Apabila

12 16 terjadi data collision maka metode yang digunakan sama dengan 1 presistent CSMA. Manfaat dari tipe CSMA ini adalah mengurangi jumlah data collision lebih baik daripada 1 presistent CSMA karena jarang ditemui waktu tunda acak yang sama pada beberapa pengirim. Kerugian dari penggunan non presistent CSMA adalah kurang efisien karena ada kondisi idle yang dilewatkan, hal ini terjadi jika setiap pengirim sedang menunggu waktu untuk pendeteksian padahal jaringan dalam kondisi idle. 3. P Presistent CSMA Tipe CSMA ini merupakan yang paling optimal, karena mengurangi banyak data colllision dan memaksimalkan kondisi idle jaringan. P Presisten CSMA memanfaatkan time slot yang besarnya sama atau lebih besar dari waktu pengiriman data. Ketika jaringan berada dalam kondisi idle maka data akan segera dikirimkan, kemudian pengirim akan mendeteksi kondisi jaringan. Apabila jaringan sibuk maka pengirim akan menunggu satu time slot, kemudian mendeteksi keadaan jaringan. Jika ditemui jaringan masih sibuk maka menunggu lagi satu time slot. Proses deteksi idle jaringan dilakukan secara terus menerus tanpa memperhatikan keberadaan data yang dikirim, bila tidak ada data yang dikirimkan maka proses tunggu satu time slot dilakukan lagi WIZ110SR WIZ110SR merupakan modul ethernet produk WIZNET yang memiliki fungsi konversi data pada paket ethernet menjadi data serial RS-232 dan kondisi sebaliknya.

13 17 Modul ethernet ini berbasiskan mikrokontroler 8051 dan W5100, dilengkapi dengan konektor DB9 dan RJ-45. Gambar 2.5. Modul jaringan ethernet WIZ110SR. Modul dilengkapi dengan program PC, untuk mengatur mode yang digunakan, mengatur IP dan nomor port, dan konfigurasi serial, sehingga pengaturan dapat dilakukan pada satu jaringan dengan menggunakan sebuah PC. Pengaturan dapat dilakukan kepada beberapa modul WIZ110SR secara langsung, karena setiap WIZ110SR memiliki MAC address yang unik. WIZ110SR menyediakan dua protokol sebagai pilihan untuk menggunakan modul pada jaringan ethernet, protokol protokol tersebut adalah TCP/IP dan UDP. Kedua protokol tersebut membutuhkan nomor IP dan nomor port untuk melakukan komunikasi melalui jaringan ethernet. Modul ethernet WIZ110SR menyediakan tiga buah mode yang dapat diaplikasikan pada jaringan, antara lain: 1. Server mode Pada mode ini, WIZ110SR memiliki fungsi sebagai server. Koneksi akan terjadi apabila ada permintaan dari perangkat yang lain. Selama tidak ada permintaan koneksi, maka modul ini berada pada waiting state.

14 18 2. Client mode Client mode mengkondisikan WIZ110SR untuk meminta koneksi kepada server. Proses permintaan koneksi ke server dimulai pada saat catu daya modul dinyalakan. 3. Mixed mode Mode ini merupakan mode yang lengkap, dimana WIZ110SR dapat menjadi server atau client. Selain tiga buah mode tersebut, WIZ110SR didukung oleh fasilitas inactivity time. Inactivity time merupakan waktu yang menyatakan lamanya sebuah koneksi dapat berjalan tanpa ada transmisi data. Koneksi akan terputus apabila tidak ada transmisi data pada waku yang ditentukan. WIZ110SR memiliki jangkauan inactivity time detik. WIZ110SR dilengkapi dengan data packing condition, yang digunakan untuk menentukan kapan data serial dikirimkan ke jaringan. Ada 3 metode untuk data packing condition, yaitu time condition, size condition, dan character condition. Penjelasan mengenai data packing condition sebagai berikut: 1. Time condition Pada data packing condition ini, data serial yang hendak dikirimkan ditampung ke dalam buffer serial. Apabila waktu yang ditentukan telah habis, maka data yang terkumpul pada buffer serial diteruskan ke paket ethernet. Ketika ada data serial masuk sebelum waktu habis, maka waktu akan direset ke kondisi awal dan data pada buffer serial bertambah.

15 19 2. Size condition Apabila panjang data serial yang telah terkumpul pada buffer WZ110SR telah mencapai ukuran yang ditentukan, maka data akan diteruskan ke paket ethernet. 3. Character condition Apabila data serial yang masuk ke buffer WIZ110SR merupakan karakter yang ditentukan, maka kumpulan data yang ada pada buffer serial akan diteruskan menjadi paket ethernet. Karakter penentu ditulis dengan format heksadesimal SWITCH Switch merupakan terminal jaringan ethernet, yang digunakan untuk melewatkan paket paket data antara satu host dengan host yang lain. Switch merupakan pengembangan dari Hub. Perangkat ini sering digunakan pada sebuah LAN, jumlah port yang umumnya disediakan bervariasi antara 5 port sampai 48 port. Hub dan switch memiliki tugas yang sama, tetapi memiliki cara yang berbeda untuk mentransmisikan data. Hub menggunakan teknik broadcast, di mana paket data yang ada dikirimkan kepada semua host yang terkoneksi pada hub. Switch mengirimkan paket data hanya kepada host yang ditentukan oleh pengirim, hal ini dikarenakan switch mengirimkan paket data tersebut mengikuti MAC address yang dituju. Apabila transmisi data cukup banyak, maka pada hub akan terjadi banyak collision, akibatnya kecepatan transmisi berkurang, oleh karena itu switch dalam sebuah jaringan akan lebih unggul dibandingkan dengan hub.

16 RTC RTC (Real Time Clock) merupakan teknologi yang digunakan untuk menyimpan tanggal dan waktu, di mana data tersebut sama dengan kondisi waktu real. Banyak aplikasi yang berkaitan dengan waktu real menggunakan Real Time Clock, oleh sebab itu RTC berupa IC dengan fungsi untuk menyimpan tanggal dan waktu, yang dilengkapi dengan sumber clock dan catu daya cadangan, sehingga saat catu daya utama padam, IC RTC tetap bekerja. Konsumsi daya dari IC RTC sangat kecil, sehingga catu daya yang digunakan pada IC RTC dapat bertahan pada jangka waktu yang sangat lama. Salah satu IC RTC populer dan mudah dalam penggunaan yaitu DS1307. IC ini memiliki spesifikasi sebagai berikut: 1. Memiliki kemampuan menghitung jam, menit, detik, hari, tanggal, bulan dan tahun. Hal ini berlaku sampai batas waktu maksimal tahun Dapat menggunakan baterai cadangan. 3. Konsumsi arus menggunakan baterai cadangan hanya 500nA. 4. Menggunakan antarmuka I2C. 5. Jangkauan temperatur antara 40 C sampai 85 C. 6. Dapat menghasilkan gelombang kotak. Gambar 2.6. RTC DS1307.

17 21 DS1307 memiliki 8 pin dengan konfigurasi sebagai berikut: 1. X1 dan X2 merupakan pin untuk kristal 32,768 khz. 2. V BAT digunakan untuk catu daya cadangan menggunakan baterai CMOS 3V. 3. V CC sebagai catu daya utama 4. GND merupakan pin ground. 5. SDA adalah pin untuk input dan output data dengan antarmuka I2C. 6. SCL adalah pin untuk clock dengan antarmuka I2C. 7. SQW/OUT merupakan pin yang digunakan untuk keluaran gelombang kotak dengan frekuensi pilihan 1 khz, 4 khz, 8 khz, dan 32 khz LCD LCD (Liquid Crystal Display) merupakan media penampil yang sering dijumpai pada alat alat elektronika. Jenis LCD ada 2 macam, yaitu LCD karakter dan LCD grafik. Perancangan sistem menggunakan LCD karakter, dikarenakan tampilan hanya menggunakan karakter karakter ASCII. Keunggulan dari LCD adalah konsumsi daya yang cukup kecil dan kemudahan dalam penggunaan. Perancangan sistem menggunakan LCD karakter 16x4, dengan panjang 16 karakter per baris dan jumlah baris sebanyak 4 buah. Tipe LCD ini menggunakan HD44780 sebagai pengendali LCD, dan dilengkapi dengan CGROM (Character Generator Read Only Memory), CGRAM (Chcaracter Generator Random Access Memory) dan DDRAM (Display Data Random Access Memory). LCD 16x4 yang digunakan memiliki 16 pin, pin pin tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. SS, digunakan sebagai ground. 2. VCC, digunakan untuk tegangan sebesar 5 Volt.

18 22 3. VEE, merupakan pin yang digunakan untuk mengatur kontras dari LCD, Jika pin ini bernilai 5 volt, maka kontras akan bernilai minimal, sedangkan nilai ground akan membuat kontras maksimal. Pemberian nilai di antara 0 5 volt akan membuat kontras yang bervariasi. 4. RS, register select digunakan untuk menentukan data yang dikirim sebagai instruksi LCD atau data text. Pin ini diberi logika 0 untuk menyatakan bahwa data yang dikirim sebagai sebuah instruksi LCD, pada kondisi logika 1, maka data yang dikirim akan dianggap data teks. 5. R/W, pin ini memiliki fungsi untuk masuk ke dalam write atau read mode pada memori LCD. Nilai logika 0 akan diberikan, apabila hendak berada pada write mode, sedangkan logika 1 untuk mode sebaliknya. 6. E, pin enable memiliki fungsi untuk memberitahu LCD bahwa data telah siap untuk dibawa ke proses RS dan R/W. Enable harus bernilai 1, jika tidak digunakan. 7. DB0 DB7, merupakan pin pin untuk data 8. BPL, back plane light berfungsi untuk memberikan catu daya kepada back light LCD. 9. GND, untuk ground BPL Komunikasi RS-232 RS-232 merupakan salah satu komunikasi serial yang ditetapkan oleh EIA (Electronic Industry Association) dan TIA (Telecomunication Industry Association) pada tahun 1962, dengan nama lengkap EIA/TIA 232. RS-232 digunakan untuk komunikasi komputer dengan perangkat perangkat pendukung komputer.

19 23 Komunikasi pada RS-232 merupakan komunikasi asinkron, karena pengirim dan penerima tidak menggunakan sebuah jalur clock yang sama atau sinyal clock tidak dikirimkan bersamaan dengan data. Format bit bit yang ditransmisikan terdiri dari start bit, data 8 bit, stop bit. Start bit bernilai logika 0, karena kondisi idle berada pada logika 1. Stop bit bernilai logika 1, karena kondisi idle harus berada pada kondisi logika 1. Gambar 2.7. Format data RS-232 Beberapa ketetapan untuk komunikasi serial RS-232, sebagai berikut: 1. logika 0 berada pada level tegangan 3 sampai 25 volt 2. logika 1 berada pada level tegangan -3 sampai -25 volt 3. daerah antara +3 hingga -3 volt tidak didefinisikan 4. tegangan rangkaian terbuka tidak lebih dari 25 volt 5. arus hubung singkat tidak boleh melebihi 500 ma 2.7. Komunikasi PS/2 PS/2 merupakan protokol dengan jenis komunikasi sinkron, dimana kedua peralatan yang menggunakan komunikasi ini harus dilengkapi dengan jalur data dan jalur clock, dikarenakan pengiriman data dikirimkan bersamaan dengan clock. Pada kondisi idle, kedua jalur ini berada pada kondisi logika 1.

20 24 Format data yang dikirmkan berupa start bit, stop bit, data 8 bit dan sebuah parity bit. Start bit berupa logika 0 di awal pengiriman data, stop bit berupa logika 1 di akhir pengiriman data. Pengirim mengirimkan setiap bit bersamaan dengan satu periode sinyal clock, sedangkan penerima menerima setiap bit setiap satu periode sinyal clock. Gambar 2.8. Format data PS/ Komunikasi I2C I2C (Inter Integrated Circuit) merupakan komunikasi sinkron yang dibuat oleh Philips Semiconductor. Komunikasi data dilakukan dengan menggunakan dua buah jalur yang diberi nama SDA dan SCL. Pada penggunaan protokol I2C terdapat minimal dua buah piranti yang dinamakan master dan slave. Master merupakan piranti yang memulai transfer data dan membangkitkan clock pada SCL, sedangkan slave merupakan piranti yang diatur oleh master. Konsep master dan slave inilah yang menjadikan komunikasi I2C memiliki keunggulan, karena dengan hanya dua buah jalur dapat berkomunikasi dengan banyak piranti. Gambar 2.9. Koneksi master dan slave

21 25 Pada saat idle, pin SDA dan SCL berada pada kondisi high. Master memulai proses pengiriman data dengan kondisi start dan mengakhiri setiap proses pengiriman data dengan kondisi stop. Kedua kondisi tersebut dapat dilihat pada gambar Gambar Kondisi start dan stop pada I2C Setelah kondisi start dan pengalamatan register terpenuhi, maka data sepanjang 1 byte siap dikirim melalui pin SDA. Gambar Format data I2C Pengalamatan pada I2C terdiri dari 7 bit atau 10 bit, namun umumnya 7 bit. Pengiriman data alamat register terdiri dari 7 bit terdiri dari alamat register, mode baca atau tulis. Gambar Format data pengalamatan I2C

22 26 Setelah master mengirimkan data, maka slave akan mengirimkan satu bit ACK. Bit ini digunakan untuk memberitahu master bahwa data telah sampai dan slave siap menerima data berikutnya. Bit ACK bernilai 0 apabila slave berhasil menerima data, dan akan bernilai 1 jika gagal.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5] BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan skripsi yang dibuat. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sensor

Lebih terperinci

PENCATATAN DAFTAR PRESENSI MAHASISWA MEMANFAATKAN BARCODE KTM MELALUI JARINGAN ETHERNET

PENCATATAN DAFTAR PRESENSI MAHASISWA MEMANFAATKAN BARCODE KTM MELALUI JARINGAN ETHERNET PENCATATAN DAFTAR PRESENSI MAHASISWA MEMANFAATKAN BARCODE KTM MELALUI JARINGAN ETHERNET Oleh: Markus Adi Rianto NIM : 612006026 Skripsi Untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh Ijazah Sarjana Teknik Fakultas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer). BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol BAB II DASAR TEORI 2.1 Ethanol Ethanol yang kita kenal dengan sebutan alkohol adalah hasil fermentasi dari tetes tebu. Dari proses fermentasi akan menghasilkan ethanol dengan kadar 11 12 %. Dan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan menerangkan beberapa teori dasar yang mendukung terciptanya skripsi ini. Teori-teori tersebut antara lain mikrokontroler AVR ATmega32, RTC (Real Time Clock) DS1307,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 27 BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari komponen penyusun pada sistem. Komponen komponen yang dirancang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika TAKARIR AC (Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arduino Uno Arduino Uno merupakan board mikrokontroler berbasis Atmega328 yang memiliki 14 pin input dan output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. Microcontroller ATmega8 Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti proccesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Minimum AVR USB Sistem minimum ATMega 8535 yang didesain sesederhana mungkin yang memudahkan dalam belajar mikrokontroller AVR tipe 8535, dilengkapi internal downloader

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 TAKARIR Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 Assembly Listing Hasil dari proses assembly dalam rupa campuran dari

Lebih terperinci

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04 Nama : Zulham.Saptahadi Nim : 10808017 Kelas : 08 Tk 04 Latar Belakang Dalam bidang transportasi masih banyak sekali permasalahan-permasalahan yang sering ditemukan salah satunya di terminal. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Dasar teori yang digunakan dalam merealisasikan sistem ini antara

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

Contoh Bentuk LCD (Liquid Cristal Display)

Contoh Bentuk LCD (Liquid Cristal Display) Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik

Lebih terperinci

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Temperatur dan Kelembaban Temperatur dan kelembaban merupakan aspek yang penting dalam menentukan kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) yang diproduksi oleh Atmel Corporation.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. merealisasikan suatu alat pengawas kecepatan pada forklift berbasis mikrokontroler.

BAB II LANDASAN TEORI. merealisasikan suatu alat pengawas kecepatan pada forklift berbasis mikrokontroler. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis akan membahas teori teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan suatu alat pengawas kecepatan pada forklift berbasis mikrokontroler. 2.1 Gerak Melingkar Beraturan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

Pertemuan V. Local Area Network

Pertemuan V. Local Area Network Pertemuan V Local Area Network Sasaran Pertemuan 5 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai port sebagai suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya dan karakteristik penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang akan dibuat memiliki fungsi untuk menampilkan kondisi volume air pada tempat penampungan air secara real-time. Sistem ini menggunakan sensor

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dengan memahami konsep dasar dari sistem meteran air digital yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem, prinsip kerja sistem dan komponen komponen

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah : hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Jenis Topologi jaringan

Lebih terperinci

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C Catatan aplikasi ini membahas pembuatan Jam digital dengan development System DST - R8C. Modul-modul yang diperlukan V2.0: θ Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

Rancangan Sistem Autofeeder Ikan pada Aquarium Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

Rancangan Sistem Autofeeder Ikan pada Aquarium Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535 Rancangan Sistem Autofeeder Ikan pada Aquarium Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535 Dedi Satria Teknik Informatika Universitas Serambi Mekkah dedisatria@serambimekkah.ac.id ABSTRAK Kajian sistem mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT A. Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Terdiri dari dua tahap perancangan, antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52

Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52 Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52 Jika pada umumnya IC Real Time Clock menggunakan jalur data pararel maka pada apliaksi ini akan dicontohkan penggunaan IC Real Time Clock menggunkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam perancangan skripsi ini. Dasar teori tersebut berisi tentang mikrokontroler sebagai pembangkit frekuensi yang digunakan untuk media transmisi

Lebih terperinci

Gambar. 1: Physical Layer. Gambar. 2: Protocol Data Unit

Gambar. 1: Physical Layer. Gambar. 2: Protocol Data Unit Physical Layer 1. Pengertian Physical Layer Lapisan ini berhubungan dengan masalah listrik, prosedural, mengaktifkan, menjaga, dan menonaktifkan hubungan fisik. Lapisan ini juga berhubungan dengan tingkatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk dapat membandingkan LM35DZ dengan DS18B20 digunakan sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga perbandinganya dapat lebih

Lebih terperinci

MAKALAH Macam-Macam Perangkat Keras Jaringan Komputer

MAKALAH Macam-Macam Perangkat Keras Jaringan Komputer MAKALAH Macam-Macam Perangkat Keras Jaringan Komputer disusun oleh : Pulung Nursiyanta 09650041 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Lebih terperinci

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

Konsep dan Cara Kerja Port I/O Konsep dan Cara Kerja Port I/O Pertemuan 3 Algoritma dan Pemrograman 2A Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2015 Parallel Port Programming Port

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

9/1/2010. Topologi Jaringan Komputer. Pertemuan 5

9/1/2010. Topologi Jaringan Komputer. Pertemuan 5 Topologi Jaringan Komputer Pertemuan 5 Topologi Jaringan Topologi adalah pola hubungan dari komponenkomponen pembentuk jaringan, baik secara fisik maupun logik. Penentuan topologi jaringan akan berpengaruh

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Peranan air dalam kehidupan sangat besar. Mekanisme kompleks kehidupan tidak mungkin berfungsi tanpa kehadiran cairan berupa air. Bagian besar bumi dan makhluk hidup juga terdiri

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. 2.1. Mikrokontroler ATMega 128 Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Regulator LM2576 BAB II LANDASAN TEORI Regulator LM 2576 adalah regulator dengan kemampuan switching. Regulator ini biasanya digunakan untuk menghasilkan output yang akurat. LM2576 sendiri mampu bekerja

Lebih terperinci

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER Oleh : Dahlan Abdullah Sistem Koneksi dalam Jaringan Komputer Peer to Peer Client - Server Next 2 Peer to Peer Peer artinya rekan sekerja Adalah jaringan komputer yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Pada bab perancangan ini penulis menggunakan arsitektur jaringan client/server yang saling terhubung dengan jaringan LAN melalui ethernet. Pengiriman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gambaran Umum Infus Infus merupakan suatu kegiatan memasukkan sesuatu ke bagian dalam, dalam bidang medis terdapat istilah cairan infus, dimana merupakan suatu cairan yang dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi adalah suatu sistim yang di ciptakan dan dikembangkan untuk membantu atau mempermudah pekerjaan secara langsung atau pun secara tidak langsung baik kantor,

Lebih terperinci

8. Mengirimkan stop sequence

8. Mengirimkan stop sequence I 2 C Protokol I2C merupakan singkatan dari Inter-Integrated Circuit, yang disebut dengan I-squared-C atau I-two-C. I 2 C merupakan protokol yang digunakan pada multi-master serial computer bus yang diciptakan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL 34 BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan desain dan cara-cara kerja dari perangkat keras atau dalam hal ini adalah wattmeter

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

DT-SENSE. IR Proximity Detector

DT-SENSE. IR Proximity Detector DT-SENSE IR Proximity Detector Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium is a trademark

Lebih terperinci

Menggunakan ADC 16-bit DST-R8C

Menggunakan ADC 16-bit DST-R8C Menggunakan ADC 16-bit DST-R8C Di dalam modul DST-R8C versi 3.0 sudah dilengkapi dengan 16 bit adc ( optinal ) yang dapat di gunakan untuk volmeter digital dengan dengan skala mikro volt ( uv ). Adc yang

Lebih terperinci

PROTOKOL PADA LAN Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

PROTOKOL PADA LAN Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM PROTOKOL PADA LAN Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM Materi : III.1 Ethernet III.2 Local Talk III.3 Token Ring III.4 FDDI (Fiber Distributted Data Interface) III.5 ATM (Asynchronous

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jantung Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat dari otot. Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia yang berperan dalam

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat sistem keamanan rumah. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler Tipe Atmega 644p

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler Tipe Atmega 644p BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem dan penjelasan mengenai perangkat-perangkat yang digunakan untuk merealisasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi dengan mudah dan interaksi dengan masyarakat umum juga menjadi

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi dengan mudah dan interaksi dengan masyarakat umum juga menjadi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bahasa Isyarat Abjad Bahasa isyarat adalah media komunikasi bagi para penderita tuna-rungu agar dapat berinteraksi dengan para penderita tuna-rungu lainnya dan manusia normal,

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Modul LCD M1632. LCD ini memiliki 16 kaki, sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 6.1.

Gambar 5.1 Modul LCD M1632. LCD ini memiliki 16 kaki, sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 6.1. JOBSHEET V ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN PENAMPIL LCD (Liquid Crystal Display) 1 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan modul penampil LCD. Mengetahui dan memahami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. Dengan pertimbangan

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah IC. IC tersebut mengandung semua komponen pembentuk komputer seperti CPU,

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS Pada BAB II ini akan dibahas gambaran cara kerja sistem dari alat yang dibuat serta komponen-komponen yang digunakan untuk pembentuk sistem. Pada

Lebih terperinci

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut. Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur bus dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O dan port serial. Selain itu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok dari sistem yang dirancang terdiri dari bagian sensor, ADC, komputer client dan komputer server beserta perangkat lunaknya, seperti yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu perangkat keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif. BAB II DASAR TEORI 2.1 Karakteristik Ikan Karakteristik ikan yang dapat dihitung ialah ikan yang dapat hidup di berbagai lingkungan air tawar, misalnya ikan lele. Ikan lele hidup di air tawar, tahan penyakit,

Lebih terperinci

Materi. Penilaian UTS 30% UAS 40% Tugas 20% Partisipasi 10%

Materi. Penilaian UTS 30% UAS 40% Tugas 20% Partisipasi 10% Materi Pertemuan 1 Pengenalan Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Pertemuan 2 Perangkat Jaringan Komputer Pertemuan 3 Protokol Jaringan OSI Model Pertemuan 4 Protokol Jaringan TCP Pertemuan 5,6 Pengalamatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Baggage Arrival System Baggage Arrival System merupakan sebuah sistem konveyor penanganan bagasi pada area kedatangan di bandara. Adapun fungsi konveyor ini adalah memindahkan

Lebih terperinci

M1632 MODULE LCD 16 X 2 BARIS (M1632)

M1632 MODULE LCD 16 X 2 BARIS (M1632) M1632 MODULE LCD 16 X 2 BARIS (M1632) Deskripsi: M1632 adalah merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya yang rendah. Modul ini dilengkapi dengan mikrokontroler yang didisain

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... TAKARIR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA MAKALAH JARINGAN KOMPUTER Physical Layer Disusun Oleh : Kelompok 7 Ahmad Qadafi (10110409) Annisa Latiefina Astwad (10110918) Chandra Wahyu Utama (11110558) Danu Permadi (11110691) Dede Hardiyan (11110738)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Agar mendapatkan hasil yang diinginkan maka diperlukan suatu rancangan agar dapat mempermudah dalam memahami sistem yang akan dibuat, oleh karenanya akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan suatu sistem penjejak obyek bergerak. 2.1 Citra Digital Citra adalah suatu representasi (gambaran),

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci