BAB 13 PROYEKSI POPULASI DAN KEBUTUHAN AIR DI MASA MENDATANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 13 PROYEKSI POPULASI DAN KEBUTUHAN AIR DI MASA MENDATANG"

Transkripsi

1 BAB 3 PROYEKSI POPULASI DAN KEBUTUHAN AIR DI MASA MENDATANG

2 BAB 3 PROYEKSI POPULASI DAN KEBUTUHAN AIR DI MASA MENDATANG 3. Proyeksi Populasi Masa Mendatang 3.. Prosedur Proyeksi Populasi Masa Mendatang Prosedur proyeksi populasi masa mendatang telah dirangkum seperti yang ditampilkan pada gambar 3... Proyeksi ini berawal dari kumpulan catatan populasi masa lalu beserta evaluasinya. Berdasarkan data yang telah diperoleh, populasi masa mendatang dihitung dengan menerapkan persamaan statistik tertentu. Perhitungan ini dilakukan untuk Kelurahan/Desa. Kepadatan populasi juga diperiksa dan hasil dari perhitungan kemudian dievaluasi dengan membandingkannya terhadap prakiraan populasi masa mendatang yang telah ada. Data Sensus Populasi (98, 99 dan 2) Data SUPAS (985, 995 dan 25) Data Populasi di Masa Lalu untuk Prakiraan populasi di Masa Mendatang Periksa Rasio Peningkatan populasi Perhitungan Populasi di Masa Mendatang menggunakan Persamaan Statistik Periksa Kepadatan Populasi di Setiap Kelurahan Populasi di Masa Mendatang Periksa Kepadatan Populasi di Masa Mendatang Perbandingan dengan Proyeksi Populasi Lainnya oleh BPS Gambar 3.. Prosedur Proyeksi Populasi Masa Mendatang 3..2 Catatan Populasi Masa Lalu yang Digunakan untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang GOI melaksanakan sensus populasi di setiap dekade dan sensus terakhir dilaksanakan pada tahun 2. Survei sensus ini dilaksanakan dari rumah ke rumah dan data sensus ini adalah data populasi yang paling dipercaya menurut BPS (BADAN PUSAT STATISTIK), DIY. Di sela-sela tahun-tahun sensus tersebut, lima tahun setelah sensus sebelumnya, BPS mengadakan SUPAS untuk memperkirakan jumlah populasi. SUPAS adalah semacam survei percontohan yang diadakan di daerah tertentu, oleh karena itu, keakuratan hasil SUPAS lebih rendah dibanding data 3 -

3 sensus. Sebagai data populasi masa lalu, BPS memberikan data sensus tahun 98, 99 dan 2 bersama dengan data SUPAS tahun 985, 995, dan 25. Data populasi masa lalu di Daerah Studi tersebut ditunjukkan di bawah ini. Tabel 3.. Data Populasi Masa Lalu, Kotamadya Yogyakarta Data populasi masa lalu / tahun Data mentah sensus 398,92-42,59-396,7 - Data sensus interpolasi 398,92 45,26 42,59 47, ,7 389,37 Data mentah SUPAS - 45,26-48, ,236 Data SUPAS interpolasi 398,92 45,26 42,59 48, ,7 435,236 Rata-rata (sensus dan SUPAS interpolasi) 398,92 45,26 42,59 43, ,7 42,37 sumber: BPS 5, 45, 4, 35, Population 3, 25, 2, 5,, 5, Census Raw Data SUPAS Raw Data Average (Interpolated Census and SUPAS) Interpolated Census Data Interpolated Supas Data sumber: BPS Gambar 3..2 Data Populasi Masa Lalu, Kotamadya Yogyakarta Tabel 3..2 Data Populasi Masa Lalu, Kabupaten Sleman Data populasi masa lalu / tahun Data mentah sensus 677,323-78,334-9,377 - Data sensus interpolasi 677, ,829 78, ,65 9,377 96,899 Data mentah SUPAS - 728,829-89,677-99,3 Data SUPAS interpolasi 677, ,829 78,334 89,677 9,377 99,3 Rata-rata (sensus dan SUPAS interpolasi) 677, ,829 78,334 83,46 9, ,4 Sumber: BPS 3-2

4 ,2,,, 8, Population 6, 4, 2, Census Raw Data SUPAS Raw Data Average (Interpolated Census and SUPAS) Interpolated Census Data Interpolated Supas Data Sumber: BPS Gambar 3..3 Data Populasi Masa Lalu, Kabupaten Sleman Tabel 3..3 Data Populasi Masa Lalu, Kabupaten Bantul Data populasi masa lalu / tahun Data mentah sensus 634, ,95 78,3 Data sensus interpolasi 634, , ,95 738,959 78,3 823,67 Data mentah SUPAS 665,674 77,28 862,96 Data SUPAS interpolasi 634, , ,95 77,28 78,3 862,96 Rata-rata (sensus dan SUPAS interpolasi) 634, , ,95 722,994 78,3 843,4 Sumber: BPS,, 9, 8, 7, Population 6, 5, 4, 3, 2,, Census Raw Data SUPAS Raw Data Average (Interpolated Census and SUPAS) Interpolated Census Data Interpolated Supas Data Sumber: BPS Gambar 3..4 Data Populasi Masa Lalu, Kabupaten Bantul 3-3

5 Karena adanya perbedaan di antara data Sensus dan data SUPAS interpolasi, data rata-rata populasi dari kedua data ini dipergunakan sebagai data populasi masa lalu untuk bahan proyeksi. Data sensus dan data SUPAS tersedia setiap tahun sekali, populasi di setiap tahun dihitung dengan cara interpolasi. Untuk Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul, data populasi masa lalu yang digunakan untuk proyeksi populasi masa mendatang adalah sebagai berikut: Tabel 3..4 Kotamadya Yogyakarta, Data Populasi Masa Lalu untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Thn, Pop. 398,92 399,579 4,965 42,352 43,739 45,26 46,52 47,899 49,286 4,672 Thn Pop. 42,59 42,298 42,537 42,776 43,5 43,254 49,945 46,637 43,328 4,2 Thn Pop. 396,7 399,796 42,88 45,966 49,5 42,37 catatan: thn. = tahun dan Pop. = populasi Yogyakarta 5, 4, Population 3, 2,, Gambar 3..5 Kotamadya Yogyakarta, Data Populasi Masa Lalu untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Tabel 3..5 Kabupaten Sleman, Data Populasi Masa Lalu untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Thn Pop. 677, , ,925 78,226 78, , ,3 749,43 759,732 77,33 Thn Pop. 78,334 79,496 8,659 8,82 82,983 83,46 845,92 859, , ,33 Thn Pop. 9,377 96,34 93, ,59 96,87 976,4 catatan: thn. = tahun dan Pop. = populasi 3-4

6 Sleman,2,,, Population 8, 6, 4, 2, Gambar 3..6 Kabupaten Sleman, Data Populasi Masa Lalu Untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Tabel 3..6 Kabupaten Bantul, Data Populasi Masa Lalu Untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Thn Pop. 634,442 64, , ,8 659, ,674 67,92 678,66 684,42 69,659 Thn Pop. 696,95 72,23 77,34 72,558 77, , , ,2 757,85 769,49 Thn Pop. 78,3 793,43 85,83 88,24 83,64 843,4 catatan: thn. = tahun dan Pop. = populasi Bantul Population 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2,, Gambar 3..7 Kabupaten Bantul, Data Populasi Masa Lalu untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Berdasarkan pada perhitungan data populasi masa lalu untuk proyeksi populasi masa mendatang di Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul, total populasi dari ketiga Kotamadya dan Kabupaten ini dirangkum sebagai berikut. 3-5

7 Tabel 3..7 Total Data Populasi Masa Lalu untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Tahun Yogyakarta 398,92 399,579 4,965 42,352 43,739 45,26 46,52 47,899 49,286 Sleman 677, , ,925 78,226 78, , ,3 749,43 759,732 Bantul 634,442 64, , ,8 659, ,674 67,92 678,66 684,42 Total Populasi,79,957,727,89,745,825,763,759,78,693,799,628,87,562,835,496,853,43 Tahun Yogyakarta 4,672 42,59 42,298 42,537 42,776 43,5 43,254 49,945 46,637 Sleman 77,33 78,334 79,496 8,659 8,82 82,983 83,46 845,92 859,238 Bantul 69, ,95 72,23 77,34 72,558 77, , , ,2 Total Populasi,87,364,889,298,94,97,92,536,936,55,95,774,967,393,989,735 2,2,76 Tahun Yogyakarta 43,328 4,2 396,7 399,796 42,88 45,966 49,5 42,37 Sleman 873, ,33 9,377 96,34 93, ,59 96,87 976,4 Bantul 757,85 769,49 78,3 793,43 85,83 88,24 83,64 843,4 Total Populasi 2,34,48 2,56,759 2,79, 2,9,54 2,39,927 2,7,339 2,2,752 2,23,65 2,5, 2,, Population,5,,, 5, Yogyakarta Sleman Bantul Gambar 3..8 Total Data Populasi Masa Lalu untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Data populasi masa lalu untuk proyeksi populasi masa mendatang di setiap kelurahan/desa ditampilkan pada Lampiran Rasio Kenaikan Populasi di Masa Lalu Berdasarkan catatan populasi di masa lalu, selanjutnya diperhitungkan rasio kenaikan populasinya. Seperti yang terlihat di bawah ini, rasio kenaikan populasi di Kotamadya Yogyakarta selama 25 tahun terakhir sangatlah rendah jika dibandingkan dengan rasio Kabupaten Sleman dan Bantul. Pada sepuluh tahun terakhir, rasio kenaikan populasi di Yogyakarta bernilai minus dan sebaliknya, 3-6

8 populasi di Kabupaten Sleman dan Bantul terus meningkat dengan rasio kenaikan yang cukup tinggi. Bantul.4% Bantul.55% Sleman.47% Sleman.62% Yogyakarta.4% Yogyakarta -.3%.%.2%.4%.6%.8%.%.2%.4%.6%.8% -.2%.%.2%.4%.6%.8%.%.2%.4%.6%.8% Average Annual Population Increase Ratio (98-25) Average Annual Population Increase Ratio (98-25) Gambar 3..9 Rata-Rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama 25 Tahun Terakhir (98 25) Gambar 3.. Rata-Rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama Tahun Terakhir (995 25) () Rasio Kenaikan Populasi di Kotamadya Yogyakarta, Tingkat Kecamatan Kecenderungan kenaikan populasi masa lalu di Kotamadya Yogyakarta pada setiap Kecamatan adalah sebagai berikut. Yogyakarta 9, Population 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2,, MANTRIJERON KRATON MERGANGSAN UMBULHARJO KOTAGEDE GONDOKUSUMAN DANUREJAN PAKUALAMAN GONDOMANAN NGAMPILAN WIROBRAJAN GEDONGTENGEN JETIS TEGALREJO Tahun Gambar 3.. Kecenderungan Populasi Masa Lalu Kotamadya Yogyakarta Pada Tingkat Kecamatan 3-7

9 Dari kecenderungan populasi masa lalu, rasio kenaikan populasi selama 25 dan tahun terakhir adalah sebagai berikut. TEGALREJO JETIS GEDONGTENGEN WIROBRAJAN NGAMPILAN GONDOMANAN PAKUALAMAN DANUREJAN GONDOKUSUMAN KOTAGEDE UMBULHARJO MERGANGSAN KRATON MANTRIJERON -.6% -.86% -.9% -.82% -.28% -.29% -.77% -.26%.2%.4%.34%.52% 2.62% 2.8% -3.% -2.% -.%.%.% 2.% 3.% 4.% Average Annual Population Increase Ratio by Kecamatan Level (98-25) Rata-rata rasio kenaikan populasi tahunan tingkat kecamatan (98-25) TEGALREJO JETIS -.35% GEDONGTENGEN -2.33% WIROBRAJAN NGAMPILAN -.23% GONDOMANAN -2.28% PAKUALAMAN DANUREJAN GONDOKUSUMAN KOTAGEDE UMBULHARJO MERGANGSAN KRATON MANTRIJERON -.6% -.42% -.23% -.9%.3%.8%.35%.93%.29% 2.9% -3.% -2.% -.%.%.% 2.% 3.% 4.% Average Annual Population Increase Ratio by Kecamatan Level (995-25) Gambar 3..2 Rata-Rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama 25 Tahun Terakhir (98 25) Gambar 3..3 Rata-Rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama Tahun Terakhir (995 25) Seperti yang terlihat pada gambar di atas, populasi mengalami penurunan di banyak kecamatan di Kotamadya Yogyakarta. (2) Rasio Kenaikan Populasi di Kabupaten Sleman, Tingkat Kecamatan Kecenderungan kenaikan populasi masa lalu di Kabupaten Sleman pada setiap Kecamatan adalah sebagai berikut. Sleman 2, Population 8, 6, 4, 2,, 8, 6, 4, 2, MOYUDAN MINGGIR SAYEGAN GODEAN GAMPING MLATI DEPOK BERBAH PRAMBANAN KALASAN NGEMPLAK NGAGLIK SLEMAN TEMPEL TURI PAKEM CANGKRINGAN Gambar 3..4 Kecenderungan Populasi Masa Lalu Kabupaten Sleman di Tingkat Kecamatan 3-8

10 Dari kecenderungan populasi masa lalu, rasio kenaikan populasi selama 25 dan tahun terakhir ini adalah sebagai berikut. CANGKRINGAN PAKEM TURI TEMPEL SLEMAN NGAGLIK NGEMPLAK KALASAN PRAMBANAN BERBAH DEPOK MLATI GAMPING GODEAN SAYEGAN MINGGIR MOYUDAN -.4% -.6%.32%.33%.69%.56%.75%.58%.88%.44%.4%.48%.63% 2.26% 2.29% 2.8% 3.6% -.% -.5%.%.5%.%.5% 2.% 2.5% 3.% 3.5% 4.% Rata-rata Average rasio Annual kenaikan Population populasi Increase Ratio tahunan by Kecamatan tingkat kecamatan Level (98 -(98-25) CANGKRINGAN PAKEM TURI TEMPEL SLEMAN NGAGLIK NGEMPLAK KALASAN PRAMBANAN BERBAH DEPOK MLATI GAMPING GODEAN SAYEGAN MINGGIR MOYUDAN.4%.25%.82%.%.3%.33%.4%.96%.29%.92%.9%.3% 2.25% 2.9% 2.28% 2.32% 2.3% -.% -.5%.%.5%.%.5% 2.% 2.5% 3.% 3.5% 4.% Average Annual Population Increase Ratio by Kecamatan Level (995-25) Gambar 3..5 Rata-Rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama 25 Tahun Terakhir (98 25) Gambar 3..6 Rata-Rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama Tahun Terakhir (995 25) Seperti yang terlihat pada gambar di atas, populasi di setiap kecamatan mengalami kenaikan selama tahun terakhir. (3) Rasio kenaikan populasi di Kabupaten Bantul, Tingkat kecamatan Kecenderungan kenaikan populasi masa lalu di Kabupaten Bantul pada setiap Kecamatan adalah sebagai berikut. Bantul 2, SRANDAKAN Populasi Population, 8, 6, 4, 2, SANDEN KRETEK PUNDONG BAMBANGLIPURO PANDAK BANTUL JETIS IMOGIRI DLINGO PLERET PIYUNGAN BANGUNTAPAN SEWON KASIHAN PAJANGAN SEDAYU Tahun Gambar 3..7 Kecenderungan Populasi Masa Lalu Kabupaten Sleman di tingkat Kecamatan 3-9

11 Dari kecenderungan populasi masa lalu, rasio kenaikan populasi selama 25 dan tahun terakhir adalah sebagai berikut. SEDAYU PAJANGAN KASIHAN SEWON BANGUNTAPAN PIYUNGAN PLERET DLINGO IMOGIRI JETIS BANTUL PANDAK BAMBANGLIPURO PUNDONG KRETEK SANDEN SRANDAKAN.3%.7%.%.8%.23%.3%.23%.88%.5%.67%.64%.74%.57%.8% 2.58% 2.9% 2.29%.%.5%.%.5% 2.% 2.5% 3.% Average Annual Population Increase Ratio by Kecamatan Level (98-25) SEDAYU PAJANGAN KASIHAN SEWON BANGUNTAPAN PIYUNGAN PLERET DLINGO IMOGIRI JETIS BANTUL PANDAK BAMBANGLIPURO PUNDONG KRETEK SANDEN SRANDAKAN.4%.36%.59%.34%.85%.6%.%.59%.9%.59%.83%.73%.85%.76% 2.43% 2.59% 2.38%.%.5%.%.5% 2.% 2.5% 3.% Rata-rata rasio Average kenaikan Annual Population populasi Increase tahunan Ratio tingkat by Kecamatan kecamatan Level (995-25) (98 - Gambar 3..8 Rata-rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama 25 Tahun Terakhir (98 25) Gambar 3..9 Rata-rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama Tahun Terakhir (995 25) Seperti yang terlihat pada gambar di atas, populasi di setiap kecamatan mengalami kenaikan selama tahun terakhir. (4) Rasio Kenaikan Populasi Berdasarkan Daerah Rasio kenaikan populasi berdasarkan daerah kelurahan juga ditampilkan pada gambar di bawah. Gambar ini menunjukkan rasio kenaikan populasi selama tahun terakhir (995 25) di setiap Kelurahan. Seperti yang terlihat pada gambar ini, bagian tengah Kotamadya Yogyakarta menunjukkan rasio kenaikan minus (populasi menurun) dan daerah di sekitar bagian tengah menunjukkan rasio kenaikan populasi yang sangat tinggi. 3 -

12 N 4 km Gambar 3..2 Rasio Kenaikan Populasi Selama Tahun Terakhir di Setiap Kelurahan (995 25) 3..4 Kepadatan Populasi Berdasarkan data populasi dan areal pertanahan di setiap daerah, maka selanjutnya dihitung kepadatan populasinya. Kepadatan populasi di tiga daerah seperti Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul pada tahun 25 adalah sebagai berikut. Population Densicty (person/ha) Kepadatan Populasi (orang/hektar) Bantul Regency Sleman Regency Yogyakarta Municipality Gambar 3..2 Kepadatan Populasi Pada Tahun 25 di Setiap Daerah (25) Kepadatan populasi di Kotamadya Yogyakarta jauh lebih tinggi daripada di Kabupaten Sleman dan Bantul. Kepadatan populasi di setiap kecamatan di Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul 3 -

13 dihitung seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Kepadatan populasi berdasarkan daerah juga ditampilkan pada gambar Rata-rata Average TEGALREJO JETIS GEDONGTENGEN WIROBRAJAN NGAMPILAN GONDOMANAN PAKUALAMAN DANUREJAN GONDOKUSUMAN KOTAGEDE UMBULHARJO MERGANGSAN KRATON MANTRIJERON Average CANGKRINGAN PAKEM TURI TEMPEL SLEMAN NGAGLIK NGEMPLAK KALASAN PRAMBANAN BERBAH DEPOK MLATI GAMPING GODEAN SAYEGAN MINGGIR MOYUDAN Population Density (person/ha) Kepadatan Populasi (orang/hektar) Population Density (person/ha) Gambar Kepadatan Populasi di Setiap Kecamatan di Kotamadya Yogyakarta Tahun 25 Gambar Kepadatan Populasi di Setiap Kecamatan di Kabupaten Sleman Tahun 25 Rata-rata SEDAYU PAJANGAN KASIHAN SEWON BANGUNTAPAN PIYUNGAN PLERET DLINGO IMOGIRI JETIS BANTUL PANDAK BAMBANGLIPURO PUNDONG KRETEK SANDEN SRANDAKAN Kepadatan Population Populasi Density (orang/hektar) (person/ha) Gambar Kepadatan Populasi di Setiap Kecamatan di Kabupaten Bantul Tahun

14 N 4 km Gambar Kepadatan Populasi di Setiap Kelurahan Pada Tahun 25 Seperti yang terlihat pada gambar di atas, kepadatan populasi di Kotamadya Yogyakarta jauh lebih tinggi daripada daerah lain dan kepadatan populasi di daerah sekitar Kotamadya, khususnya bagian selatan Kabupaten Sleman juga tinggi. Hal ini dikarenakan banyak aktivitas pengembangan pemukiman dan perumahan yang dilaksanakan di sekeliling Kotamadya Yogyakarta Proyeksi Populasi Masa Mendatang () Metode Memprediksi Populasi Masa Mendatang Setiap daerah (Kotamadya dan Kabupaten) terbagi menjadi unit unit terpisah yang disebut dengan Kecamatan dan Kelurahan/Desa. Daftar masing-masing jenis unit untuk setiap Kabupaten ditunjukkan pada tabel Tabel 3..8 Daftar Kecamatan dan Kelurahan di setiap Kabupaten YOGYAKARTA 2 SLEMAN 3 BANTUL MANTRIJERON 2 MOYUDAN 3 SRANDAKAN Gedongkiwo 2 Sumberahayu 3 Poncosari 2 Suryodiningratan 22 Sumbersari 32 Trimurti 3 Mantrijeron 23 Sumberagung 32 SANDEN 2 KRATON 24 Sumberarum 32 Gadingsari 2 Patehan 22 MINGGIR 322 Gadingharjo 22 Panembahan 22 Sendangmulyo 323 Srigading 23 Kadipaten 222 Sendangarum 324 Murtigading 3-3

15 3 MERGANGSAN 223 Sendangrejo 33 KRETEK 3 Brontokusuman 224 Sendangagung 33 Tirtohargo 32 Keparakan 225 Sendangsari 332 Parangtritis 33 Wirogunan 23 SAYEGAN 333 Donotirto 4 UMBULHARJO 23 Margodadi 334 Tirtosari 4 Semaki 232 Margoluwih 335 Tirtomulyo 42 Muja-muju 233 Margomulyo 34 PUNDONG 43 Tahunan 234 Margoagung 34 Seloharjo 44 Warungboto 235 Margokaton 342 Panjangrejo 45 Pandeyan 24 GODEAN 343 Srihandono 46 Sorosutan 24 Sidorejo 35 BAMBANGLIPURO 47 Giwangan 242 Sidoluhur 35 Sidomulyo 5 KOTAGEDE 243 Sidomulyo 352 Mulyodadi 5 Rejowinangun 244 Sidoagung 353 Sumbermulyo 52 Prenggan 245 Sidokarto 36 PANDAK 53 Purbayan 246 Sidoarum 36 Caturharjo 6 GONDOKUSUMAN 247 Sidomoyo 362 Triharjo 6 Demangan 25 GAMPING 363 Gilangharjo 62 Kotabaru 25 Balecatur 364 Wijirejo 63 Klitren 252 Ambarketawang 37 BANTUL 64 Baciro 253 Banyuraden 37 Palbapang 65 Terban 254 Nogotirto 372 Ringinharjo 7 DANUREJAN 255 Trihanggo 373 Bantul 7 Suryatmajan 26 MLATI 374 Trirenggo 72 Tegalpanggung 26 Tirtoadi 375 Sapdodadi 73 Bausasran 262 Sumberadi 38 JETIS 8 PAKUALAMAN 263 Tlogoadi 38 Patalan 8 Gunungketur 264 Sendangadi 382 Canden 82 Purwokinanti 265 Sinduadi 383 Sumberagung 9 GONDOMANAN 27 DEPOK 384 Trimulyo 9 Ngupasan 27 Caturtunggal 39 IMOGIRI 92 Prawirodirjan 272 Maguwoharjo 39 Selopamioro NGAMPILAN 273 Condongcatur 392 Sriharjo Notoprajan 28 BERBAH 393 Kebonagung 2 Ngampilan 28 Sendangtirto 394 Karangtengah WIROBRAJAN 282 Tegaltirto 395 Girirejo Patangpuluhan 283 Jogotirto 396 Karangtalun 2 Wirobrajan 284 Kalitirto 397 Imogiri 3 Pakuncen 29 PRAMBANAN 398 Wukirsari 2 GEDONGTENGEN 29 Sumberharjo 3 DLINGO 2 Pringgokusuman 292 Wukirharjo 3 Mangunan 22 Sosromenduran 293 Gayamharjo 32 Muntuk 3 JETIS 294 Sambirojo 33 Dlingo 3 Bumijo 295 Madurojo 34 Temuwuh 32 Gowongan 296 Bokoharjo 35 Jatimulyo 33 Cokrodiningratan 2 KALASAN 36 Terong 4 TEGALREJO 2 Purwomartani 3 PLERET 4 Kricak 22 Tirtomartani 3 Wonokromo 42 Karangwaru 23 Tamanmartani 32 Pleret 43 Tegalrejo 24 Selomartani 33 Segoroyoso 44 Bener 2 NGEMPLAK 34 Bawuran 2 Wedomartani 35 Wonolelo 3-4

16 22 Widodomartani 32 PIYUNGAN 23 Bimomartani 32 Sitimulyo 24 Sindumartani 322 Srimulyo 25 Umbulmartani 323 Srimartani 22 NGAGLIK 33 BANGUNTAPAN 22 Sariharjo 33 Tamanan 222 Donoharjo 332 Jagalan 223 Sardonoharjo 333 Singosaren 224 Sukoharjo 334 Wirokerten 225 Sinduharjo 335 Jambidan 226 Minomartani 336 Potorono 23 SLEMAN 337 Baturetno 23 Caturharjo 338 Banguntapan 232 Triharjo 34 SEWON 233 Tridadi 34 Pendowoharjo 234 Pandowoharjo 342 Timbulharjo 235 Trimulyo 343 Bangunharjo 24 TEMPEL 344 Panggungharjo 24 Banyurejo 35 KASIHAN 242 Tambakrejo 35 Bangunjiwo 243 Sumberejo 352 Tirtonimolo 244 Pondokrejo 353 Tamantirto 245 Mororejo 354 Ngestiharjo 246 Margorejo 36 PAJANGAN 247 Lumbungrejo 36 Triwidadi 248 Merdikorejo 362 Sendangsari 25 TURI 363 Guwosari 25 Bangunkerto 37 SEDAYU 252 Donokerto 37 Argodadi 253 Girikerto 372 Argorejo 254 Wonokerto 373 Argosari 26 PAKEM 374 Argomulyo 26 Purwobinangun 262 Candibinangun 263 Harjobinangun 264 Pakembinangun 265 Hargobinangun 27 CANGKRINGAN 27 Wukirsari 272 Argomulyo 273 Glagaharjo 274 Kepuharjo 275 Umbulharjo Populasi masa mendatang diproyeksikan untuk setiap kelurahan dengan menggunakan lima persamaan yang terdaftar di bawah ini. Catatan populasi masa lalu, yang dibahas pada bagian sebelumnya dipergunakan untuk memperkirakan besarnya populasi setiap tahun sampai dengan tahun 22, yang merupakan tahun masterplan target. Persamaan yang digunakan untuk memperkirakan besarnya populasi masa mendatang adalah: 3-5

17 . Garis Arithmatika, 2. Kurva Geometris, 3. Kurva Fungsi Eksponen, 4. Kurva Daya, dan 5. Kurva Logistik. Populasi masa mendatang dihitung dengan menggunakan lima persamaan ini dan hasil yang diperoleh dari persamaan ini kemudian dibandingkan dengan koefisien kecocokan catatan populasi masa lalu. Populasi masa mendatang yang menunjukkan koefisien tertinggi dipilih sebagai populasi masa mendatang untuk setiap unit yang bersangkutan. Gambar gambar yang ada di bawah adalah contoh proyeksi populasi masa mendatang yang menggunakan lima persamaan di atas. 24, 22, 2, 8, Population Populasi 6, 4, 2,, 8, 6, 4, Tahun Data Arithmatika Arithmetic Geometric Geometris Exponential Eksponen Power Daya Logistic Logistik Gambar Contoh Proyeksi Populasi Masa Mendatang (Sleman, Kelurahan Sidoarum, Kurva Fungsi Eksponen Yang Dipilih) 3-6

18 8, 6, 4, Populasi Population 2,, 8, 6, Data Arithmetic Geometric Exponential Power Logistic Gambar Contoh Proyeksi Populasi Masa Mendatang (Bantul, Kelurahan Wonokromo, Kurva Fungsi Eksponen Yang Dipilih) Total perkiraan populasi masa mendatang untuk setiap kecamatan dan Kabupaten ditentukan dengan menjumlahkan perkiraan populasi untuk masing-masing unitnya. (2) Hasil Proyeksi Populasi Masa Mendatang Hasil proyeksi populasi masa mendatang untuk setiap Kabupaten sampai tahun 22 ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Populasi masa mendatang untuk setiap kelurahan ditunjukkan di Lampiran 3. Total populasi di Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. Ditunjukkan seperti pada gambar di bawah ini. 3-7

19 3,, 2,5, 2,, Population Populasi,5,,, 5, Tahun Yogyakarta Sleman Bantul Gambar Hasil Proyeksi Populasi Masa Mendatang Tabel 3..9 Proyeksi Populasi Masa Mendatang Untuk Setiap Kabupaten Yogyakarta 48,332 48,577 48,835 49, 49,393 49,69 4, 4,322 Sleman 96,83 973, ,67 999,892,3,36,26,937,4,77,54,835 Bantul 825, , ,4 853,66 863, ,84 883,83 893,332 Total 2,94,42 2,26,85 2,239,546 2,262,68 2,286,43 2,39,8 2,333,953 2,358, Yogyakarta 4,65 4,997 4,343 4,697 42,63 42,438 42,88 43,25 Sleman,69,,83,67,98,354,3,338,28,576,44,55,59,82,75,85 Bantul 93,634 94,83 924,69 935, , , ,769 98,225 Total 2,383,395 2,48,697 2,434,388 2,46,493 2,487,3 2,53,99 2,54,389 2,569,245 (3) Perbandingan Dengan Proyeksi Populasi yang Lain BPS juga memproyeksikan populasi masa mendatang sampai tahun 29 untuk tingkat Kabupaten. Gambar-gambar berikut memperlihatkan perbandingan hasil proyeksi populasi. 3-8

20 ,, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2,, Population Populasi JICA Study Projection BPS Population Projection Gambar Kotamadya Yogyakarta Perbandingan Proyeksi Populasi (dari studi JICA dan BPS),4,,2,,, Population Populasi 8, 6, 4, 2, JICA Study Projection BPS Population Projection Gambar 3..3 Kabupaten Sleman Perbandingan Proyeksi Populasi (dari studi JICA dan BPS) 3-9

21 ,2,,, 8, 6, 4, 2, Population Populasi JICA Study Projection BPS Population Projection Gambar 3..3 Kabupaten Bantul Perbandingan Proyeksi Populasi (dari studi JICA dan BPS) 3,, 2,5, 2,,,5,,, 5, Population Populasi JICA Study Projection BPS Population Projection Gambar Total Proyeksi Populasi (Yogyakarta, Sleman, dan Bantul) Perbandingan Proyeksi Populasi (dari studi JICA dan BPS) Seperti yang terlihat pada perbandingan di atas, hasil proyeksi populasi masa mendatang dari Tim Studi JICA sangatlah mirip dengan proyeksi yang dibuat oleh BPS. (4) Kepadatan Populasi Masa Mendatang Kepadatan populasi dalam Area Studi tahun 22 dihitung sebagai berikut. 3-2

22 Kurang dari orang/ha s/d 25 orang/ha 25 s/d 5 orang/ha 5 s/d 5 orang/ha Lebih dari 5 orang/ha Gambar Kepadatan Penduduk Dalam Area Studi Tahun 22 (Orang/Ha) 3.2 Proyeksi Permintaan Air Masa Mendatang 3.2. Tinjauan Tentang Keadaan Terbaru Pasokan Air Di Tiga PDAM Tabel 3.2. sampai menunjukkan catatan kinerja tiga PDAM, Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. Catatan tentang kinerja masing-masing PDAM ini adalah informasi dasar untuk proyeksi permintaan air masa mendatang. 3-2

23 3.2.2 Konsumsi Air Domestik Per Kapita () Permintaan Air Domestik Per Kapita Saat Ini Seperti yang dirangkum dalam tabel di bawah ini, saat ini tingkat konsumsi air domestik per kapita untuk suatu daerah studi adalah sebagai berikut. Tabel Level Konsumsi Air Domestik Per Kapita Saat ini (25) (lpcd) PDAM Yogyakarta 63 PDAM Sleman 8 PDAM Bantul 99 Sumber : masing-masing PDAM Domestic Per Capita Water Consumption (lpcd) Tahun Yogyakarta PDAM Yogyakarta PDAM Sleman PDAM Sleman PDAM Bantul PDAM PDAM Bantul Gambar 3.2. Konsumsi Air Domestik per Kapita (L/Detik) 3-22

24 Tabel 3.2. Rangkuman Kinerja PDAM Yogyakarta Total populasi Orang 46,735 46,856 46,995 47,42 47,36 47,484 47,673 47,88 48,96 48,332 Total produksi air l/dtk Total konsumsi air l/dtk Pelayanan umum l/dtk Domestik l/dtk Komersial l/dtk Industri l/dtk Pipa hidran l/dtk Keraton l/dtk Air non pajak (NRW) l/dtk Rasio UFW % 32.6% 36.% 38.8% 37.6% 3.7% 35.7% 3.7% 35.4% 36.7% 4.2% Jumlah sambungan domestik Nos 27,996 28,769 29,73 3,437 3,22 3,855 32,24 32,276 32,387 32,398 Populasi yang dilayani Orang 39,98 43,845 48,65 52,85 56,6 59,275 6,7 6,38 6,935 6,99 ( sambungan untuk 5 anggota keluarga) Rasio pelayanan % 34.4% 35.4% 36.5% 37.4% 38.3% 39.% 39.5% 39.6% 39.7% 39.7% Konsumsi air domestik per kapita Lpcd

25 Tabel Rangkuman Kinerja PDAM Sleman Total populasi Orang 948,46 96,83 Total produksi air l/dtk Total konsumsi air l/dtk Pelayanan umum l/dtk Domestik l/dtk Komersial l/dtk 2..8 Industri l/dtk Pipa hidran l/dtk.8.8 Keraton l/dtk Air non pajak (NRW) l/dtk Rasio UFW % 39.6% 46.4% Jumlah sambungan domestik Nos 8,788 8,994 Populasi yang dilayani Orang 93,94 94,97 ( sambungan untuk 5 anggota keluarga) 5 5 Rasio pelayanan % 9.9% 9.9% Konsumsi air domestik per kapita Lpcd 82 8 Tabel Rangkuman Kinerja PDAM Bantul Total populasi Orang 86, 825,285 Total produksi air l/dtk Total konsumsi air l/dtk Pelayanan umum l/dtk Domestik l/dtk Komersial l/dtk.3.5 Industri l/dtk.. Pipa hidran l/dtk Keraton l/dtk Air non pajak (NRW) l/dtk Rasio UFW % 4.% 4.5% Jumlah sambungan domestik Nos,333,333 Populasi yang dilayani Orang 5,665 5,665 ( sambungan untuk 5 anggota keluarga) 5 5 Rasio pelayanan % 6.3% 6.3% Konsumsi air domestik per kapita Lpcd (2) Konsumsi Air Domestik per Kapita di Daerah Perkotaan dan Pedesaan Konsumsi air domestik per kapita di masing-masing PDAM yang dijelaskan pada bagian sebelumnya diperoleh dengan cara membagi total konsumsi air domestik dengan jumlah total populasi yang dilayani. Oleh karena itu, konsumsi air domestik per kapita ini mewakili rata-rata konsumsi air per kapita di seluruh daerah pelayanan masing-masing PDAM. Karena perbedaan standar kehidupan di daerah perkotaan dan pedesaan, konsumsi air per kapita di daerah perkotaan dan pedesaan pastilah berbeda. Dari sudut pandang ini, selanjutnya dipelajari dan dibandingkan antara konsumsi air domestik per kapita di daerah perkotaan dan pedesaan. 3-24

26 Karena tidak ada definisi atau batasan yang pasti tentang daerah perkotaan pada Daerah Studi, maka Studi ini merujuk pada UAY (Urban Aglomeration of Yogyakarta Aglomerasi Kota Yogyakarta) sebagai daerah kota. UAY ini direncanakan dalam proyek pengembangan kota Yogyakarta (Yogyakarta Urban Development Project YUDP) dan seperti yang terlihat di gambar bawah. Gambar 4.. Strategi Pengembangan UAY Penggunaan lahan Pelestarian Budaya Industri Komersial Pemukiman Daerah Hijau Blok Makro Bandara Adisucipto MRT LRT Jalan Toll Jalan Arteri Jalan Pengumpul/lokal Batas Kabupaten Batas Kecamatan PROYEK PENGEMBANGAN KOTA YOGYAKARTA - YUDP Gambar Batasan Pengelompokan Kota Yogyakarta (UAY) Oleh YUDP Seperti yang terlihat pada gambar di atas, seluruh daerah di Yogyakarta termasuk dalam UAY. Bagian selatan Kabupaten Sleman dan bagian utara Kabupaten Bantul juga dimasukkan dalam UAY. Berdasarkan batasan UAY, selanjutnya dibandingkan antara konsumsi air domestik per kapita yang berlokasi di dalam maupun luar UAY untuk PDAM Sleman dan Bantul seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini. 3-25

27 Tabel Perbandingan Konsumsi Air Domestik Per Kapita Di Dalam/ Luar UAY Kabupaten Sleman Populasi Konsumsi Jumlah Besar Per kapita Data yang Nama Unit Domestik pemasangan keluarga domestik tahun dilayani UAY l/dtk nos orang orang lpcd luar dalam 25 A Turi , B Ngemplak 8., , C Tambakrejo , D Sleman BNA 7. 3, , E Mlati , F Camping.6 2,66 5, G Nogotirto 7., , H Godean , I Ngaglic 9. 2,43 5, J Depok 4.6 3,87 5 5, K Kalasan 7.5, , L Prambanan , A Turi , B Ngemplak 8., , C Tambakrejo , D Sleman BNA 6. 3, , E Mlati , F Camping. 2,53 5, G Nogotirto 7.4, , H Godean , I Ngaglic.9 2,266 5, J Depok 6.8 3,26 5 5, K Kalasan 7.7, , L Prambanan , Penghitungan Data 4.. Rata- rata

28 Tabel Perbandingan Konsumsi Air Domestik per Kapita di dalam/ Luar UAY Kabupaten Bantul Populasi Konsumsi Jumlah Besar Per kapita Data yang UAY Nama Unit Domestik pemasangan keluarga domestik tahun dilayani l/dtk nos orang orang lpcd luar dalam 25.Sedayu 7.36,52 5 7, Kasihan 7.6, , Bangunjiwo 8.65, , Sewon 6.683,62 5 5, Banguntapan , Guosari 6.82, , Bantul , Imogiri , Trimulyo , Srandakan , Bambanglipuro , Dlingo , Sedayu 6.57, , Kasihan 7.55,3 5 5, Bangunjiwo 8.39,47 5 7, Sewon 6.9,46 5 5, Banguntapan , Guosari 5.995, , Bantul , Imogiri , Trimulyo , Srandakan , Bambanglipuro , Dlingo 7.628, , Jumlah Data Rata-rata Konsumsi air domestik per kapita dirangkum terlihat di bawah. Tabel Rangkuman Konsumsi Air Domestik per kapita di Setiap Daerah konsumsi air domestik per kapita (lpcd) PDAM kota Yogyakarta 63. PDAM kota Sleman (di dalam UAY) PDAM desa Sleman (di luar UAY) PDAM kota Bantul (di dalam UAY) PDAM desa Bantul (di luar UAY) (3) Pertimbangan Pemilihan Daerah Perkotaan Sebagai Master Plan Dasar dari pemilihan daerah kota adalah Aglomerasi Kota Yogyakarta (UAY). Sebagai tambahan 3-27

29 terhadap UAY, kepadatan populasi masa mendatang pada tahun 22 juga dipertimbangkan. Karena kepadatan populasi di daerah pinggiran UAY akan mencapai 25 orang/ha sesuai dengan hasil proyeksi populasi masa mendatang yang telah dibahas di atas, Kelurahan/Desa lain yang kepadatan populasinya akan lebih dari 25 orang/ha meski di luar UAY, akan dianggap sebagai daerah kota. Berdasarkan pertimbangan di atas, dipilihkan Kelurahan/Desa kota di Kabupaten Sleman dan Bantul seperti yang terlihat di tabel di bawah ini. 3-28

30 Nama Kelurahan/ Desa Tabel Pemilihan Daerah Kota Area Kepadatan Kota hektar populasi atau pada desa tahun 22 Populasi pada tahun 22 Keterangan 2 Sleman Regency 273 Condongcatur 82, Urban 27 Caturtunggal 94,96, Urban 265 Sinduadi 57, Urban 254 Nogotirto 2, Urban 222 Donoharjo 7, Urban 253 Banyuraden 2, Urban 22 Sariharjo 32, Urban 246 Sidoarum 7, Urban 272 Maguwoharjo 59,976,5. 4. Urban 2 Purwomartani 46,839, Urban 252 Ambarketawang 23, Urban 223 Sardonoharjo 2, Urban 255 Trihanggo 7, Urban 264 Sendangadi 6, Urban 28 Sendangtirto 5, Urban 233 Tridadi 4, Urban 2 Wedomartani 35,788, Urban 226 Minomartani 7, Urban 25 Umbulmartani 2, Rural too far from UAY 263 Tlogoadi 2, Urban 245 Sidokarto 9, Urban 225 Sinduharjo 24, Urban 25 Balecatur 24, Urban part of Desa included in UAY 244 Sidoagung 8, Rural 262 Sumberadi 4, Urban part of Desa included in UAY 247 Sidomoyo 7, Urban part of Desa included in UAY 232 Triharjo 3, Rural 243 Sidomulyo 5, Rural 296 Bokoharjo 2, Rural 247 Lumbungrejo 7, Rural 233 Margomulyo, Rural 246 Margorejo, Rural 224 Sukoharjo 7, Rural 284 Kalitirto 2, Rural 23 Tamanmartani 4, Rural 22 Tirtomartani 4, Rural 242 Sidoluhur 9, Rural 26 Tirtoadi 8, Urban part of Desa included in UAY 244 Pondokrejo 5, Rural 234 Margoagung 8, Rural 282 Tegaltirto 9, Urban part of Desa included in UAY 23 Caturharjo 2, Rural 225 Sendangsari 9, Rural 3-29

31 Nama Kelurahan/ Desa Populasi pada tahun 22 Area hektar Kepadata n populasi pada tahun 22 Kota atau desa 232 Margoluwih Rural 23 Margodadi 7, Rural 295 Madurojo, Rural 24 Banyurejo 6, Rural 235 Trimulyo 8, Rural 245 Mororejo 4, Rural 29 Sumberharjo 2, Rural 264 Pakembinangun 5, Rural 283 Jogotirto 7, Rural 234 Pandowoharjo 9, Rural 22 Sumbersari 6, Rural 243 Sumberejo 3, Rural 23 Sumberagung, Rural 235 Margokaton 6, Rural 25 Bangunkerto 8, Rural 242 Tambakrejo 3, Rural 223 Sendangrejo 6, Rural 24 Sindumartani 6, Rural 24 Selomartani 9, Rural 24 Sidorejo 5, Rural 248 Merdikorejo 6, Rural 22 Widodomartani 6, Rural 22 Sendangmulyo 6, Rural 252 Donokerto 7, Rural 222 Sendangarum 3, Rural 23 Bimomartani 5, Rural 2 Sumberahayu 5, Rural 262 Candibinangun 5, Rural 24 Sumberarum 5, Rural 272 Argomulyo 6, Rural 263 Harjobinangun 3, Rural 254 Wonokerto,524, Rural 293 Gayamharjo 3, Rural 275 Umbulharjo 5, Rural 27 Wukirsari 8,376, Rural 294 Sambirojo 4, Rural 253 Girikerto 7,26, Rural 265 Hargobinangun 7,755, Rural 26 Purwobinangun 6,889, Rural 292 Wukirharjo 2, Rural 224 Sendangagung, Rural 273 Glagaharjo 3, Rural 274 Kepuharjo 3, Rural Keterangan 3-3

32 Nama Kelurahan/ Desa Populasi pada tahun 22 Area hektar Kepadatan populasi pada tahun 22 Kota atau desa Keterangan 3 Bantul Regency 332 Jagalan 3, Urban 354 Ngestiharjo 45, Urban 344 Panggungharjo 45, Urban 333 Singosaren 4, Urban 338 Banguntapan 49, Urban 343 Bangunharjo 37, Urban 337 Baturetno 2, Urban 352 Tirtonimolo 27, Urban 397 Imogiri 3, Urban 353 Tamantirto 28, Urban 33 Tamanan 4, Urban 334 Wirokerten 4, Urban 34 Pendowoharjo 26, Urban 3 Wonokromo 5, Urban 373 Bantul 6, Urban 336 Potorono, Urban 32 Pleret 2, Urban 375 Sapdodadi 6, Urban 374 Trirenggo 7, Urban 342 Timbulharjo 22, Urban 372 Ringinharjo 7, Urban 32 Trimurti 7, Rural shall be considered separately 384 Trimulyo 8, Urban 37 Palbapang 3, Rural 364 Wijirejo, Rural 335 Jambidan 8, Urban part of Desa included in UAY 372 Argorejo 6, Rural 396 Karangtalun 2, Rural 383 Sumberagung 3, Urban continuation to Imogiri 362 Triharjo 3, Rural 38 Patalan, Rural 363 Gilangharjo 4, Rural 35 Bangunjiwo 3,56, Urban part of Desa included in UAY 382 Canden, Rural 394 Karangtengah 5, Rural 36 Caturharjo, Rural 353 Sumbermulyo 4, Rural 343 Srihandono 2, Rural 374 Argomulyo 6, Rural 32 Sitimulyo 6, Urban part of Desa included in UAY 324 Murtigading 7, Rural 393 Kebonagung 3, Rural 323 Srimartani 4, Rural 33 Segoroyoso 8, Urban part of Desa included in UAY 3-3

33 Nama Kelurahan/ Desa Populasi pada tahun 22 Area hektar Kepadatan populasi pada tahun 22 Kota atau desa 335 Tirtomulyo 6, Rural 334 Tirtosari 3, Rural 363 Guwosari 2, Rural 35 Sidomulyo, Rural 323 Srigading 9, Rural 395 Girirejo 4, Rural 373 Argosari 7, Rural 392 Sriharjo 7, Rural 398 Wukirsari 7,45, Rural 322 Gadingharjo 3, Rural 32 Gadingsari 8, Rural 34 Bawuran 5, Rural 322 Srimulyo 4,587,456.. Rural 362 Sendangsari,476, Rural 34 Temuwuh 7, Rural 37 Argodadi,452, Rural 3 Poncosari,38, Rural 35 Wonolelo 4, Rural 34 Seloharjo,2,. 9. Rural 36 Triwidadi,37, Rural 36 Terong 6, Rural 332 Parangtritis 8,422, Rural 33 Tirtohargo 2, Rural 35 Jatimulyo 6, Rural 32 Muntuk 8,496, Rural 33 Dlingo 5, Rural 39 Selopamioro 2,887 2, Rural 3 Mangunan 4, Rural Keterangan Kelurahan/Desa yang dipilih sebagi daerah kota ditunjukkan di gambar di bawah. 3-32

34 Gambar Perencanaan Pasokan Air Daerah Kota 3-33

35 Tabel Kelurahan/Desa Kota dalam Area Studi Kotamadya Yogyakarta: Seluruh daerah dikategorikan sebagai daerah kota Daerah kota di Kabupaten Sleman Daerah kota di Kabupaten Bantul 24 GODEAN 37 BANTUL 245 Sidokarto 373 Bantul 246 Sidoarum 374 Trirenggo 247 Sidomoyo 375 Sapdodadi 25 GAMPING 38 JETIS 25 Balecatur 383 Sumberagung 252 Ambarketawang 384 Trimulyo 253 Banyuraden 39 IMOGIRI 254 Nogotirto 397 Imogiri 255 Trihanggo 3 PLERET 26 MLATI 3 Wonokromo 26 Tirtoadi 32 Pleret 262 Sumberadi 33 Segoroyoso 263 Tlogoadi 32 PIYUNGAN 264 Sendangadi 32 Sitimulyo 265 Sinduadi 33 BANGUNTAPAN 27 DEPOK 33 Tamanan 27 Caturtunggal 332 Jagalan 272 Maguwoharjo 333 Singosaren 273 Condongcatur 334 Wirokerten 28 BERBAH 335 Jambidan 28 Sendangtirto 336 Potorono 282 Tegaltirto 337 Baturetno 2 KALASAN 338 Banguntapan 2 Purwomartani 34 SEWON 2 NGEMPLAK 34 Pendowoharjo 2 Wedomartani 342 Timbulharjo 22 NGAGLIK 343 Bangunharjo 22 Sariharjo 344 Panggungharjo 222 Donoharjo 35 KASIHAN 223 Sardonoharjo 35 Bangunjiwo 225 Sinduharjo 352 Tirtonimolo 226 Minomartani 353 Tamantirto 23 SLEMAN 354 Ngestiharjo 233 Tridadi (4) Permintaan Air Domestik per Kapita Masa Mendatang Perkiraan permintaan air domestik per kapita untuk masing-masing PDAM dan sistem pasokan air masyarakat sebagai berikut. Untuk PDAM Yogyakarta Permintaan air domestik per kapita akan naik dari level sekarang (65 lpcd) menjadi 8 lpcd pada 3-34

36 tahun lpcd berlaku untuk target permintaan air domestik per kapita karena ketika kapasitas pasokan telah mencukupi permintaan air sebelum tahun 2, permintaan air domestik per kapita akan mencapai sekitar 8 lpcd. Untuk PDAM Sleman Kota dan untuk PDAM Bantul Kota Dua daerah ini berdekatan dengan Kotamadya Yogyakarta dan tidak akan ada perbedaan dengan kondisi perkotaan di masa mendatang. Oleh karena itu level target yang sama untuk tahun 22 juga berlaku senilai 8 lpcd. Permintaan air domestik per kapita masa mendatang akan naik secara bertahap dari level sekarang. (Sleman kota, 8 lpcd dan Bantul kota, lpcd). Untuk PDAM Bantul Desa Target permintaan air domestik per kapita masa mendatang ditetapkan sebesar 5 lpcd dan level ini lebih rendah daripada level per kapita Kotamadya sekarang (63. lpcd). Permintaan air domestik per kapita masa mendatang akan naik secara bertahap dari level per kapita sekarang (95 lpcd). Untuk PDAM Sleman Desa Rasio kenaikan yang sama dari PDAM Bantul desa juga berlaku untuk PDAM Sleman Desa. permintaan air domestik per kapita masa mendatang akan naik dari level per kapita sekarang (75 lpcd). Untuk Sistem Pasokan Air Masyarakat Permintaan air domestik per kapita ditetapkan sebesar 6 lpcd yang sesuai dengan level target nasional. Tabel 3.2. Permintaan Air Domestik Per Kapita Masa Mendatang (lpcd) Latest Data PDAM Yogyakarta PDAM Sleman, Urban PDAM Sleman, Rural PDAM Bantul, Urban PDAM Bantul, Rural Community Water Supply

37 Domestic Konsumsi Per Air Domestik Capita Water per Demand Kapita (lpcd) (lpcd) PDAM Yogyakarta PDAM Sleman, Urban PDAM Sleman, Rural PDAM Bantul, Urban PDAM Bantul, Rural Community Water Supply Gambar Permintaan Air Domestik Per Kapita (lpcd) Konsumsi air per kapita saat ini juga diperoleh dari hasil survei sosial-ekonomi (lihat Bab ) dalam Studi ini. Menurut hasil survei, rasio frekuensi jawaban yang terkait dengan konsumsi air per kapita tertinggi adalah sekitar sampai 99 l/detik. Dari hasil ini, permintaan air domestik per kapita masa mendatang seperti yang ditunjukkan di atas bisa dianggap logis Rasio Pelayanan Domestik Masa Mendatang () Rasio Pelayanan yang Ada Rasio pelayanan yang ada dihitung dengan cara membagi dengan total populasi yang dilayani. Populasi yang dilayani diperoleh dengan cara mengalikan jumlah sambungan ke rumah-rumah dengan rata-rata ukuran keluarga. Berdasarkan hasil dari survei sosial-ekonomi (Lihat Bab ) dan data sensus, rata-rata ukuran keluarga ditetapkan 5 orang per keluarga. ) Kotamadya Yogyakarta Sebagian besar daerah di kotamadya Yogyakarta dipasok oleh PDAM Yogyakarta. Hanya ada satu sistem pasokan air masyarakat tetapi skalanya sangat kecil. Rasio pelayanan yang ada ditunjukkan pada tabel

38 Tabel 3.2. Rasio Pelayanan Yang Ada di Kotamadya Yogyakarta (25) Jumlah Total populasi pemasangan rumah Populasi pelayanan Rasio servis Orang nos. orang % 48, PDAM Yogyakarta 32,398 6, % Sistem pasokan air masyarakat % Total 32,53 62, % 2) Kabupaten Sleman Air di Kabupaten Sleman dipasok oleh PDAM Sleman, PDAM Yogyakarta dan sistem pasokan air masyarakat. Ketiga penyedia ini menyuplai air tanpa adanya batas wilayah yang jelas. Oleh karena itu evaluasi rasio pelayanan yang ada menjadi agak rumit. Terdapat 2 unit pasokan air di bawah yurisdiksi PDAM Sleman. Tabel menunjukkan daerah pelayanan dan populasi yang dilayani di setiap unit PDAM Sleman. Sebagai tambahan pada populasi yang dilayani oleh PDAM Sleman, populasi yang dilayani oleh PDAM Yogyakarta dan sistem pasokan air masyarakat juga harus dipertimbangkan. Rasio pelayanan yang meliputi seluruh populasi yang dilayani oleh PDAM Sleman, PDAM Yogyakarta, dan sistem pasokan air masyarakat ditunjukkan pada tabel ) Kabupaten Bantul Air di Kabupaten Bantul dipasok oleh PDAM Bantul, PDAM Yogyakarta, dan sistem pasokan air masyarakat. Ketiga penyedia ini menyuplai air tanpa adanya batas wilayah yang jelas. Terdapat 2 unit pasokan air di bawah yurisdiksi PDAM Bantul. Tabel menunjukkan area pelayanan dan populasi yang dilayani di setiap unit dari PDAM Bantul. Sebagai tambahan pada populasi yang dilayani oleh PDAM Bantul, populasi yang dilayani oleh PDAM Yogyakarta dan sistem pasokan air masyarakat juga harus dipertimbangkan. Rasio pelayanan yang meliputi seluruh populasi yang dilayani misalnya oleh PDAM Bantul, PDAM Yogyakarta, dan sistem pasokan air masyarakat ditunjukkan pada tabel

39 Tabel Populasi yang Dilayani Pada Tiap Unit Penyuplai Air di PDAM Sleman Group A Group B Group C Group D Group E Group F Group G Group H Group I Group J Group K Group L Total Turi NgemplakTambakrejo Sleman Mlati Gamping Nogotirto Godean Ngaglik Depok Kalasan Prambanan 2 Sumberahayu 22 Sumbersari 23 Sumberagung,73,73 24 Sumberarum 22 Sendangmulyo 222 Sendangarum 223 Sendangrejo Sendangagung Sendangsari 23 Margodadi 232 Margoluwih 233 Margomulyo 234 Margoagung 235 Margokaton 24 Sidorejo 242 Sidoluhur,43, Sidomulyo 244 Sidoagung,73, Sidokarto 2,59 2, Sidoarum 2,59 2, Sidomoyo 2,59 2,59 25 Balecatur 2,66 2, Ambarketawang 2, ,3 253 Banyuraden 2,66 2, Nogotirto 2,66 2, Trihanggo,625, Tirtoadi Sumberadi 55 2,532 3, Tlogoadi,266, Sendangadi 4, , Sinduadi 4,58 4,58 27 Caturtunggal 5,577 5, Maguwoharjo 3, , Condongcatur,532 5,577 7, 28 Sendangtirto Tegaltirto Jogotirto 284 Kalitirto,55,55 29 Sumberharjo 292 Wukirharjo 293 Gayamharjo 294 Sambirojo 295 Madurojo 296 Bokoharjo,736,736 2 Purwomartani 5,82 5,82 22 Tirtomartani Tamanmartani 24 Selomartani Wedomartani 2,43,594 3, Widodomartani,339, Bimomartani 2,9 2,9 24 Sindumartani 2,678 2, Umbulmartani 34,22,55 22 Sariharjo 55,532 2, Donoharjo 96,22, Sardonoharjo,22, Sukoharjo 2,22, Sinduharjo,22, Minomartani 23 Caturharjo Triharjo Tridadi 4, ,8 234 Pandowoharjo Trimulyo 24 Banyurejo Tambakrejo Sumberejo Pondokrejo 245 Mororejo 246 Margorejo 247 Lumbungrejo 248 Merdikorejo 25 Bangunkerto 252 Donokerto,42, Girikerto 254 Wonokerto Purwobinangun 262 Candibinangun 263 Harjobinangun Pakembinangun,42, Hargobinangun 27 Wukirsari 272 Argomulyo Glagaharjo 274 Kepuharjo 275 Umbulharjo 2,855 6,695,97 8,32 4,22,83 8,635 3,575,25 5,935 9,24 2,48 94,97 Catatan: Garis arsiran /garis yang diwarnai berarti populasi Kelurahan/Desa yang sudah didiskusikan pada bagian sebelumnya. Sumber: PDAM Sleman 3-38

40 Tabel Rasio Pelayanan di Kabupaten Sleman Total PDAM Yogyakarta PDAM Sleman Community Sistem Masyarakat System Total Populasi Populatio No. Served Populasi Service Rasio No. Served Populasi Service Rasio No. Served Populasi Service Rasio No. Served Populasi Service Rasio Total n Conc. Pelayanan Pop. Pelayanan Ratio Conc. Pelayanan Pop. Pelayanan Ratio Conc. Pelayanan Pop. Pelayanan Ratio Conc. Pelayanan Pop. Pelayanan Ratio person orang nos. person orang % nos. person orang % nos. person orang % nos. person orang % 2 Sleman Kabupaten Regency Sleman 96,83 4,865 24, % 8,994 94,97 9.9% 5,564 9,532 2.% 29,423 38, % 2 Sumberahayu 5,722.%.%.%.% 22 Sumbersari 6,873.%.% 4 7.2% 4 7.2% 23 Sumberagung,39.% 25,73.6%.% 25,73.6% 24 Sumberarum 6,53.%.%.%.% 22 Sendangmulyo 6,537.%.% % % 222 Sendangarum 3,237.%.%.%.% 223 Sendangrejo 7,.% %.% % 224 Sendangagung 3,56.% %.% % 225 Sendangsari 7,228.%.% % % 23 Margodadi 7,33.%.%.%.% 232 Margoluwih 8,73.%.% % % 233 Margomulyo,76.%.%.%.% 234 Margoagung 8,248.%.%.%.% 235 Margokaton 6,238.%.% % % 24 Sidorejo 5,668.%.% % % 242 Sidoluhur 8,774.% 286,43 6.3%.% 286,43 6.3% 243 Sidomulyo 5,474.%.%.%.% 244 Sidoagung 7,398.% 25,73 4.5%.% 25,73 4.5% U 245 Sidokarto 8,664.% 58 2, %.% 58 2, % U 246 Sidoarum 3,799.% 58 2,59 8.8%.% 58 2,59 8.8% U 247 Sidomoyo 6,433.% 58 2,59 4.3%.% 58 2,59 4.3% U 25 Balecatur 7,225.% 433 2,66 2.6% % 583 2,96 6.9% U 252 Ambarketawang 9,424.% 66 3,3 5.6%.% 66 3,3 5.6% U 253 Banyuraden 6,247.% 433 2,66 3.3%.% 433 2,66 3.3% U 254 Nogotirto 7,576.% 433 2,66 2.3%.% 433 2,66 2.3% U 255 Trihanggo 4, % 325,625.%.% 332,66.3% U 26 Tirtoadi 7,948.% %.% % U 262 Sumberadi 2,32.% 66 3,82 25.%.% 66 3,82 25.% U 263 Tlogoadi,262.% 253, % % 33, % U 264 Sendangadi 3,443.% 98 4, %.% 98 4, % U 265 Sinduadi 42,56,9 5,95 2.% 96 4,58.8%.%,935 9, % U27 Caturtunggal 86,77,92 5,46 6.3%,5 5, %.% 2,27,37 2.8% U 272 Maguwoharjo 35,982.% 663 3,36 9.2% % 73 3, % U 273 Condongcatur 53,294,48 5,74.8%,422 7, 3.3%.% 2,57 2,85 24.% U 28 Sendangtirto 2,75.% %.% % U 282 Tegaltirto 8,695.% %.% % 283 Jogotirto 7,752.%.%.%.% 284 Kalitirto,62.% 33,55 4.3%.% 33,55 4.3% 29 Sumberharjo,56.%.% 2, 8.7% 2, 8.7% 292 Wukirharjo 2,24.%.% 3,5 68.% 3,5 68.% 293 Gayamharjo 3,939.%.%.%.% 294 Sambirojo 4,596.%.% 577 2, % 577 2, % 295 Madurojo 9,92.%.%.%.% 296 Bokoharjo,24.% 347,736 7.%.% 347,736 7.% U 2 Purwomartani 28,53.%,64 5,82 2.4%.%,64 5,82 2.4% 22 Tirtomartani 2,96.% %.% % 23 Tamanmartani 2,78.%.%.%.% 24 Selomartani 9,57.% %.% % U 2 Wedomartani 22,9.% 727 3, %.% 727 3, % 22 Widodomartani 6,37.% 268, %.% 268, % 23 Bimomartani 5,35.% 42 2,9 37.5%.% 42 2,9 37.5% 24 Sindumartani 6,39.% 536 2, %.% 536 2, % 25 Umbulmartani 9,25 298,49 6.% 23,55 2.5%.% 529 2, % U 22 Sariharjo 8,998.% 46 2,82.%.% 46 2,82.% U 222 Donoharjo 7,3.% 388, % % 448 2, % U 223 Sardonoharjo 5, ,68.7% 24,22 6.5%.% 54 2,72 7.2% 224 Sukoharjo 2,9 28,4.5% 244,222.% % 574 2, % U 225 Sinduharjo 6, , % 24,22 6.3%.% 889 4, % U 226 Minomartani 3,567.%.%.%.% 23 Caturharjo,427.% %.% % 232 Triharjo 3,664.% %.% % U 233 Tridadi 2,26.%,2 5,8 4.8%.%,2 5,8 4.8% 234 Pandowoharjo 8,746.% %.% % 235 Trimulyo 7,466.%.%.%.% 24 Banyurejo 6,675.% %.% % 242 Tambakrejo 3,987.% %.% % 243 Sumberejo 3,682.% %.% % 244 Pondokrejo 5,53.%.%.%.% 245 Mororejo 4,358.%.%.%.% 246 Margorejo 9,73.%.%.%.% 247 Lumbungrejo 6,65.%.%.%.% 248 Merdikorejo 5,48.%.%.%.% 25 Bangunkerto 7,664.%.% 24,2 5.7% 24,2 5.7% 252 Donokerto 7,7.% 228,42 6.3%.% 228,42 6.3% 253 Girikerto 6,669.%.% 42 2, 3.5% 42 2, 3.5% 254 Wonokerto 8,6.% % % % 26 Purwobinangun 6,79.%.% % % 262 Candibinangun 4,862.%.% 45 2, % 45 2, % 263 Harjobinangun 3,97.% %.% % 264 Pakembinangun 5,449.% 228,42 2.% 26,3 23.9% 488 2, % 265 Hargobinangun 7,236.%.% % % 27 Wukirsari 8,398.%.%.%.% 272 Argomulyo 6,423.% %.% % 273 Glagaharjo 3,23.%.%.%.% 274 Kepuharjo 2,725.%.% % % 275 Umbulharjo 4,22.%.%,7,7 29.%,7,7 29.% Catatan: Garis arsiran /garis yang diwarnai berarti populasi Kelurahan/Desa yang sudah didiskusikan pada bagian sebelumnya. Sumber: PDAM Yogyakarta, PDAM Sleman, PU Sleman 3-39

41 Tabel Populasi yang dilayani di Tiap Unit Penyuplai Air di PDAM Bantul Unit Unit Unit 2 Unit 3 Unit 4 Unit 5 Unit 6 Unit 7 Unit 8 Unit 9 Unit Unit Unit 2 Kelurahan Sedayu Kasihan Bangunji Sewon Bangunta Guosari Bantul Imogiri Trimulyo Srandaka Bambang Dlingo Total 3 Poncosari Trimurti Gadingsari Gadingharjo Srigading Murtigading Tirtohargo 332 Parangtritis Donotirto Tirtosari Tirtomulyo Seloharjo 342 Panjangrejo Srihandono Sidomulyo Mulyodadi Sumbermulyo Caturharjo 362 Triharjo 363 Gilangharjo Wijirejo Palbapang Ringinharjo,76, Bantul 725 2,924 3, Trirenggo 375 Sapdodadi Patalan Canden 383 Sumberagung Trimulyo 297 2,692 2, Selopamioro 392 Sriharjo 393 Kebonagung 394 Karangtengah Girirejo Karangtalun Imogiri Wukirsari Mangunan 32 Muntuk 33 Dlingo Temuwuh,8,8 35 Jatimulyo,8,8 36 Terong Wonokromo 32 Pleret 33 Segoroyoso 34 Bawuran 35 Wonolelo 32 Sitimulyo 322 Srimulyo Srimartani Tamanan 332 Jagalan 333 Singosaren 334 Wirokerten 335 Jambidan 336 Potorono Baturetno Banguntapan Pendowoharjo 233 2, ,2 342 Timbulharjo Bangunharjo 3,487 3, Panggungharjo 2, , Bangunjiwo 5,99 5, Tirtonimolo Tamantirto 23 2,328 2, Ngestiharjo 5,532 5, Triwidadi 362 Sendangsari Guwosari 2,536 2, Argodadi 372 Argorejo 3,24 3, Argosari Argomulyo 3,78 3,78 7,56 6,47 7,76 5,82 2,352 7,245 4,874,487 2,692,949,84 2,72 5,665 Catatan: Garis arsiran /garis yang diwarnai berarti populasi Kelurahan/Desa yang sudah didiskusikan pada bagian sebelumnya. Sumber: PDAM Bantul 3-4

42 Tabel Rasio Pelayanan di Kabupaten Bantul Total Populatio n PDAM Yogyakarta No. Conc. Served Pop. Service Ratio No. Conc. PDAM Bantul Served Pop. Service Ratio Community System No. Conc. Served Pop. Service Ratio No. Conc. Total Served Pop. Service Ratio person nos. person % nos. person % nos. person % nos. person % 3 Bantul Regency 825, ,625.2%,333 5, % 3,598 7,99 2.2% 4,256 7,28 8.6% 3 Poncosari,36.% % % % 32 Trimurti 6,37.% %.% % 32 Gadingsari 8,86.% %.% % 322 Gadingharjo 3,3.% %.% % 323 Srigading 9,35.% 4 9.2%.% 4 9.2% 324 Murtigading 7,43.% %.% % 33 Tirtohargo 2,538.%.%.%.% 332 Parangtritis 7,265.% % % % 333 Donotirto 7,298.% %.% % 334 Tirtosari 3,679.% %.% % 335 Tirtomulyo 6,284.% %.% % 34 Seloharjo 9,756.%.%.%.% 342 Panjangrejo 8,545.% %.% % 343 Srihandono,942.% 54.5%.% 54.5% 35 Sidomulyo,36 325, % %.% 34,7 5.3% 352 Mulyodadi,63.% %.% % 353 Sumbermulyo 3,96.% %.% % 36 Caturharjo,87.%.%.%.% 362 Triharjo,97.%.%.%.% 363 Gilangharjo 3,97.% %.% % 364 Wijirejo 9,854.% %.% % 37 Palbapang,987.% 54.5%.% 54.5% U 372 Ringinharjo 6,84.% 34, %.% 34, % U 373 Bantul 4,522.% 73 3, %.% 73 3, % U374 Trirenggo 5,586.%.%.%.% U 375 Sapdodadi 5,79.% %.% % 38 Patalan,588.% %.% % 382 Canden 9,884.%.%.%.% U 383 Sumberagung 2,629.% %.% % U 384 Trimulyo 5,43.% 598 2, % % 668 3, % 39 Selopamioro 2,68.%.% 495 2, % 495 2, % 392 Sriharjo 7,634.%.%.%.% 393 Kebonagung 3,22.%.%.%.% 394 Karangtengah 4,479.% 6 3.7% % % 395 Girirejo 4,8.% 9 45.%.% 9 45.% 396 Karangtalun 2,632.% %.% % U 397 Imogiri 3,47.% %.% % 398 Wukirsari 5,35.% %.% % 3 Mangunan 4,93.%.% 599 2, % 599 2, % 32 Muntuk 7,439.%.% 225,25 5.% 225,25 5.% 33 Dlingo 5,294.% %.% % 34 Temuwuh 6,347.% 26,8 7.% % 266,33 2.% 35 Jatimulyo 5,844.% 26,8 8.5% 277, % 493 2, % 36 Terong 5,5.% 54.% % % U 3 Wonokromo 2,386.%.%.%.% U 32 Pleret,476.%.%.%.% U 33 Segoroyoso 7,32.%.%.%.% 34 Bawuran 4,979.%.% % % 35 Wonolelo 3,953.%.% % % U 32 Sitimulyo 3,643.%.% % % 322 Srimulyo 3,799.% % % 238,88 8.6% 323 Srimartani 2,752.% % 5 3.9% 28,88 8.5% U 33 Tamanan,34.%.%.%.% U 332 Jagalan 3,6.%.%.%.% U 333 Singosaren 3,5.%.%.%.% U 334 Wirokerten,83.%.%.%.% U 335 Jambidan 7,356.%.%.%.% U 336 Potorono 9,58.% %.% % U 337 Baturetno 3,75.% %.% % U 338 Banguntapan 39,484.% %.% % U 34 Pendowoharjo 9,938.% 62 3,2 5.%.% 62 3,2 5.% U 342 Timbulharjo 8,686.% %.% % U 343 Bangunharjo 25,988.% 697 3, %.% 697 3, % U344 Panggungharjo 3,83.% 537 2, %.% 537 2, % U 35 Bangunjiwo 22,29.%,4 5, % 34,7 7.6%,38 6,899 3.% U 352 Tirtonimolo 2,76.% %.% % U 353 Tamantirto 9,64.% 49 2,45 2.5%.% 49 2,45 2.5% U 354 Ngestiharjo 34,436.%,6 5,532 6.%.%,6 5,532 6.% 36 Triwidadi 9,287.%.% % % 362 Sendangsari,9.% % % 25,75.6% 363 Guwosari 9,98.% 57 2, % % 547 2, % 37 Argodadi 9,634.%.% % % 372 Argorejo,4.% 65 3, % 3 5.3% 635 3, % 373 Argosari 7,522.% % % % 374 Argomulyo 3,45.% 756 3,78 28.% 4 2.5% 796 3, % Catatan: Garis arsiran /garis yang diwarnai berarti populasi Kelurahan/Desa yang sudah didiskusikan pada bagian sebelumnya. Sumber: PDAM Yogyakarta, PDAM Bantul, PU Bantul 3-4

43 (2) Dasar untuk Proyeksi Permintaan Air Di Masa Mendatang Dikarenakan beberapa penyedia pasokan air berada di Daerah Studi seperti ketiga PDAM dan sistem pasokan air masyarakat, tipe pelayanan pasokan air di masa mendatang sampai pada pendasaran proyeksi permintaan air di masa mendatang diperkirakan bergantung pada kondisi pasokan yang ada. Gambar menunjukkan dasar proyeksi permintaan air di masa mendatang untuk masing-masing daerah yang mempunyai perbedaan tipe pasokan air. Harus dicatat bahwa pengelompokan dasar proyeksi permintaan air di masa datang yang ditunjukkan oleh gambar adalah kriteria untuk rasio pelayanan dan permintaan air per kapita di masing-masing daerah untuk masa mendatang. Oleh karena itu, pengelompokan ini tidak berarti akan menjadi pembatasan wilayah di antara PDAM-PDAM tersebut dan Sistem Pasokan Air Masyarakat. Dengan demikian, proyeksi permintaan air domestik untuk tiap Kelurahan/Desa akan sesuai dengan dasar proyeksi permintaan air di masa mendatang. 3-42

44 Kondisi Pasokan Air Sekarang Kelurahan/Desa di Kota yang hanya dilayani oleh PDAM Dasar untuk Proyeksi Permintaan Masa Mendatang (Rasio layanan dan permintaan air per kapita) Kelurahan/Desa di Kota yang dilayani oleh PDAM+Masyarakat PDAM (Kota) Kelurahan/Desa di Kota yang hanya dilayani oleh Masyarakat Kelurahan/Desa di Kota yang Belum Terlayani Kelurahan/Desa di Desa yang hanya dilayani oleh PDAM Kelurahan/Desa di Desa yang dilayani oleh PDAM+Masyarakat PDAM (Desa) Kelurahan/Desa di Desa yang hanya dilayani oleh Masyarakat Kelurahan/Desa di Desa yang Belum Terlayani Masyarakat Catatan: Klasifikasi dasar proyeksi permintaan air masa mendatang di atas adalah kriteria untuk rasio layanan dan permintaan air per kapita di masa mendatang di daerah terkait. Oleh karena itu klasifikasi ini hendaknya tidak diartikan sebagai pemisahan wilayan dari sistem pasokan air. Gambar Kondisi Pasokan Sekarang dan Dasar Proyeksi Permintaan Air Di Masa Mendatang 3-43

45 Tabel Dasar Dari Proyeksi Permintaan Air Di Masa Mendatang PDAM Yogyakarta Existing Water Supply Source PDAM Sleman PDAM Bantul Community Remarks Basis of Future Water Demand Projection Yogyakarta Municipali X X Urban PDAM 2 Sleman Regency X X X 2 Sumberahayu No Supply Community 22 Sumbersari X Community 23 Sumberagung X Rural PDAM 24 Sumberarum No Supply Community 22 Sendangmulyo X Community 222 Sendangarum No Supply Community 223 Sendangrejo X Rural PDAM 224 Sendangagung X Rural PDAM 225 Sendangsari X Community 23 Margodadi No Supply Community 232 Margoluwih X Community 233 Margomulyo No Supply Community 234 Margoagung No Supply Community 235 Margokaton X Community 24 Sidorejo X Community 242 Sidoluhur X Rural PDAM 243 Sidomulyo No Supply Community 244 Sidoagung X Rural PDAM 245 Sidokarto X Urban PDAM 246 Sidoarum X Urban PDAM 247 Sidomoyo X Urban PDAM 25 Balecatur X X Urban PDAM 252 Ambarketawang X Urban PDAM 253 Banyuraden X Urban PDAM 254 Nogotirto X Urban PDAM 255 Trihanggo X X Urban PDAM 26 Tirtoadi X Urban PDAM 262 Sumberadi X Urban PDAM 263 Tlogoadi X X Urban PDAM 264 Sendangadi X Urban PDAM 265 Sinduadi X X Urban PDAM 27 Caturtunggal X X Urban PDAM 272 Maguwoharjo X X Urban PDAM 273 Condongcatur X X Urban PDAM 28 Sendangtirto X Urban PDAM 282 Tegaltirto X Urban PDAM 283 Jogotirto No Supply Community 284 Kalitirto X Rural PDAM 29 Sumberharjo X Community 292 Wukirharjo X Community 293 Gayamharjo No Supply Community 294 Sambirojo X Community 295 Madurojo No Supply Community 296 Bokoharjo X Rural PDAM 2 Purwomartani X Urban PDAM 22 Tirtomartani X Rural PDAM 23 Tamanmartani No Supply Community 24 Selomartani X Rural PDAM 2 Wedomartani X Urban PDAM 22 Widodomartani X Rural PDAM 23 Bimomartani X Rural PDAM 24 Sindumartani X Rural PDAM 25 Umbulmartani X X Rural PDAM 3-44

46 PDAM Yogyakarta Existing Water Supply Source PDAM Sleman PDAM Bantul Community Remarks Basis of Future Water Demand Projection 22 Sariharjo X Urban PDAM 222 Donoharjo X X Urban PDAM 223 Sardonoharjo X X Urban PDAM 224 Sukoharjo X X X Rural PDAM 225 Sinduharjo X X Urban PDAM 226 Minomartani No Supply Urban PDAM 23 Caturharjo X Rural PDAM 232 Triharjo X Rural PDAM 233 Tridadi X Urban PDAM 234 Pandowoharjo X Rural PDAM 235 Trimulyo No Supply Community 24 Banyurejo X Rural PDAM 242 Tambakrejo X Rural PDAM 243 Sumberejo X Rural PDAM 244 Pondokrejo No Supply Community 245 Mororejo No Supply Community 246 Margorejo No Supply Community 247 Lumbungrejo No Supply Community 248 Merdikorejo No Supply Community 25 Bangunkerto X Community 252 Donokerto X Rural PDAM 253 Girikerto X Community 254 Wonokerto X X Rural PDAM 26 Purwobinangun X Community 262 Candibinangun X Community 263 Harjobinangun X Rural PDAM 264 Pakembinangun X X Rural PDAM 265 Hargobinangun X Community 27 Wukirsari No Supply Community 272 Argomulyo X Rural PDAM 273 Glagaharjo No Supply Community 274 Kepuharjo X Community 275 Umbulharjo X Community 3-45

47 Sumber Existing Water Pasokan Supply Air Source Saat ini Dasar Basis Proyeksi of Future PDAM PDAM PDAM Bantul Masyarakat Community Keterangan Remarks Permintaan Water Demand Air di Yogyakarta Sleman Masa Mendatang Projection 3 Kabupaten Bantul Regency Bantul X X X 3 Poncosari X X Rural PDAM PDAM Desa 32 Trimurti X Rural PDAM PDAM Desa 32 Gadingsari X Rural PDAM PDAM Desa 322 Gadingharjo X Rural PDAM PDAM Desa 323 Srigading X Rural PDAM PDAM Desa 324 Murtigading X Rural PDAM PDAM Desa 33 Tirtohargo No Tidak Supply Ada Pasokan Community Masyarakat 332 Parangtritis X X Rural PDAM PDAM Desa 333 Donotirto X Rural PDAM PDAM Desa 334 Tirtosari X Rural PDAM PDAM Desa 335 Tirtomulyo X Rural PDAM PDAM Desa 34 Seloharjo No Tidak Supply Ada Pasokan Community Masyarakat 342 Panjangrejo X Rural PDAM PDAM Desa 343 Srihandono X Rural PDAM PDAM Desa 35 Sidomulyo X X Rural PDAM PDAM Desa 352 Mulyodadi X Rural PDAM PDAM Desa 353 Sumbermulyo X Rural PDAM PDAM Desa 36 Caturharjo No Tidak Supply Ada Pasokan Community Masyarakat 362 Triharjo No Tidak Supply Ada Pasokan Community Masyarakat 363 Gilangharjo X Rural PDAM PDAM Desa 364 Wijirejo X Rural PDAM PDAM Desa 37 Palbapang X Rural PDAM PDAM Desa 372 Ringinharjo X Urban PDAM PDAM Kota 373 Bantul X Urban PDAM PDAM Kota 374 Trirenggo No Tidak Supply Ada Pasokan Urban PDAM PDAM Kota 375 Sapdodadi X Urban PDAM PDAM Kota 38 Patalan X Rural PDAM PDAM Desa 382 Canden No Tidak Supply Ada Pasokan Community Masyarakat 383 Sumberagung X Urban PDAM PDAM Kota 384 Trimulyo X X Urban PDAM PDAM Kota 39 Selopamioro X Community Masyarakat 392 Sriharjo No Tidak Supply Ada Pasokan Community Masyarakat 393 Kebonagung No Tidak Supply Ada Pasokan Community Masyarakat 394 Karangtengah X X Rural PDAM PDAM Desa 395 Girirejo X Rural PDAM PDAM Desa 396 Karangtalun X Rural PDAM PDAM Desa 397 Imogiri X Urban PDAM PDAM Kota 398 Wukirsari X Rural PDAM PDAM Desa 3 Mangunan X Community Masyarakat 32 Muntuk X Community Masyarakat 33 Dlingo X Rural PDAM PDAM Desa 34 Temuwuh X X Rural PDAM PDAM Desa 35 Jatimulyo X X Rural PDAM PDAM Desa 36 Terong X X Rural PDAM PDAM Desa 3 Wonokromo No Tidak Supply Ada Pasokan Urban PDAM PDAM Kota 32 Pleret No Tidak Supply Ada Pasokan Urban PDAM PDAM Kota 33 Segoroyoso No Tidak Supply Ada Pasokan Urban PDAM PDAM Kota 34 Bawuran X Community Masyarakat 35 Wonolelo X Community Masyarakat 32 Sitimulyo X Urban PDAM PDAM Kota 322 Srimulyo X X Rural PDAM PDAM Desa 323 Srimartani X X Rural PDAM PDAM Desa 3-46

48 PDAM Yogyakarta PDAM Sleman Existing Water Supply Source PDAM Bantul Community Remarks Basis of Future Water Demand Projection 33 Tamanan No Supply Urban PDAM 332 Jagalan No Supply Urban PDAM 333 Singosaren No Supply Urban PDAM 334 Wirokerten No Supply Urban PDAM 335 Jambidan No Supply Urban PDAM 336 Potorono X Urban PDAM 337 Baturetno X Urban PDAM 338 Banguntapan X Urban PDAM 34 Pendowoharjo X Urban PDAM 342 Timbulharjo X Urban PDAM 343 Bangunharjo X Urban PDAM 344 Panggungharjo X Urban PDAM 35 Bangunjiwo X X Urban PDAM 352 Tirtonimolo X Urban PDAM 353 Tamantirto X Urban PDAM 354 Ngestiharjo X Urban PDAM 36 Triwidadi X Community 362 Sendangsari X X Rural PDAM 363 Guwosari X X Rural PDAM 37 Argodadi X Community 372 Argorejo X X Rural PDAM 373 Argosari X X Rural PDAM 374 Argomulyo X X Rural PDAM (3) Rasio Pelayanan di Masa Mendatang Berdasarkan pada proyeksi permintaan air di masa mendatang di atas, rasio pelayanan yang akan datang diasumsikan sebagai berikut PDAM Yogyakarta: Rasio Pelayanan terakhir -> 8% pada tahun 25 PDAM Sleman (kota) Rasio Pelayanan terakhir -> 8% pada tahun 25 PDAM Sleman (desa) Rasio Pelayanan terakhir -> 6% pada tahun 25 PDAM Bantul (kota) Rasio Pelayanan terakhir -> 8% pada tahun 25 PDAM Bantul (desa) Rasio Pelayanan terakhir -> 6% pada tahun 25 Sistem Pasokan Air Masyarakat Rasio Pelayanan terakhir -> 6% pada tahun 22 Target rasio pelayanan dan target untuk waktu yang lama tersebut diasumsikan sesuai dengan target nasional Indonesia yang didefinisikan sebagai Tujuan Pembangunan Milenium.. Berdasarkan hasil dari survei sosial-ekonomi yang dilaksanakan sebagai bagian dari studi ini, 65% masyarakat yang tidak terlayani (tidak berhubungan dengan sistem pasokan air publik) memilih untuk berhubungan dengan pelayanan penyuplai air jika syarat-syaratnya dipenuhi (lihat Bab ). Oleh karena itu, target rasio pelayanan yang ditunjukkan di atas sesuai dengan keinginan masyarakat. Perlu dicatat bahwa 8% pelanggan PDAM juga mempunyai sumur pribadi (private well PW) 3-47

49 menurut hasil survei sosial ekonomi (lihat Bab ). Rasio ini diperkirakan akan menurun sampai 2% pada tahun 25 sesuai dengan perbaikan kualitas pelayanan pasokan air PDAM. ) Kotamadya Yogyakarta, Rasio Pelayanan di Masa Mendatang Rasio pelayanan masa mendatang diperkirakan berdasar pada syarat-syarat yang disebutkan di atas sebagaimana terlihat pada tabel dan gambar Tabel Rasio Pelayanan Domestik Masa datang di Kotamadya Yogyakarta Service Ratio 39.7% 43.7% 47.7% 5.8% 55.8% 59.8% 63.9% 67.9% 7.9% 76.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% PDAM only 7.9%.4% 5.3% 9.7% 24.6% 29.9% 35.8% 42.% 48.9% 56.2% 64.% 64.% 64.% 64.% 64.% 64.% PDAM + PW 3.7% 32.3% 32.5% 32.% 3.2% 29.9% 28.% 25.8% 23.% 9.8% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% PW only 6.3% 56.3% 52.3% 48.2% 44.2% 4.2% 36.% 32.% 28.% 24.% 2.% 2.% 2.% 2.% 2.% 2.% Ratio of PW dependency 8.% 74.% 68.% 62.% 56.% 5.% 44.% 38.% 32.% 26.% 2.% 2.% 2.% 2.% 2.% 2.% Catatan: PW adalah sumur pribadi PW saja berarti rasio orang-orang yang menggunakan sumur pribadi saja dan tidak terhubung dengan sistem pasokan air masyarakat..% 9.% 8.% Rasio Service Pelayanan Ratio (%) 7.% 6.% 5.% 4.% 3.% 2.%.%.% Tahun PDAM saja only PDAM + + PW PW PW saja only Gambar Rasio Pelayanan Domestik Masa Mendatang di Kotamadya Yogyakarta 2) Kabupaten Sleman dan Bantul, Rasio Pelayanan di Masa Mendatang Rasio pelayanan masa mendatang diperkirakan berdasarkan persyaratan yang disebutkan di atas seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tabel Rasio Pelayanan PDAM (Kota) Tabel Rasio Pelayanan PDAM (Desa) 3-48

50 Tabel Rasio Pelayanan PDAM (Kota) 2 Sleman Regency Sidokarto 29.9% 34.9% 39.9% 44.9% 49.9% 54.9% 6.% 65.% 7.% 75.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 246 Sidoarum 8.8% 24.9% 3.% 37.% 43.3% 49.4% 55.5% 6.6% 67.8% 73.9% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 247 Sidomoyo 4.3% 44.2% 48.2% 52.2% 56.2% 6.% 64.% 68.% 72.% 76.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 25 Balecatur 2.6% 9.3% 26.% 32.8% 39.5% 46.3% 53.% 59.8% 66.5% 73.3% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 252 Ambarketawang 5.6% 22.% 28.5% 34.9% 4.4% 47.8% 54.2% 6.7% 67.% 73.6% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 253 Banyuraden 3.3% 2.% 26.7% 33.3% 4.% 46.7% 53.3% 6.% 66.7% 73.3% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 254 Nogotirto 2.3% 9.% 25.9% 32.6% 39.4% 46.2% 52.9% 59.7% 66.5% 73.2% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 255 Trihanggo.3% 8.2% 25.% 3.9% 38.8% 45.7% 52.5% 59.4% 66.3% 73.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 26 Tirtoadi 2.7%.4% 8.% 25.9% 33.6% 4.3% 49.% 56.8% 64.5% 72.3% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 262 Sumberadi 25.% 3.5% 36.% 4.5% 47.% 52.5% 58.% 63.5% 69.% 74.5% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 263 Tlogoadi 2.3% 9.% 25.9% 32.6% 39.4% 46.2% 52.9% 59.7% 66.5% 73.2% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 264 Sendangadi 36.5% 4.8% 45.2% 49.5% 53.9% 58.2% 62.6% 66.9% 7.3% 75.6% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 265 Sinduadi 22.7% 28.5% 34.2% 39.9% 45.6% 5.4% 57.% 62.8% 68.5% 74.3% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 27 Caturtunggal 2.8% 9.5% 26.2% 33.% 39.7% 46.4% 53.% 59.8% 66.6% 73.3% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 272 Maguwoharjo 9.2% 6.3% 23.4% 3.5% 37.5% 44.6% 5.7% 58.8% 65.8% 72.9% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 273 Condongcatur 24.% 29.7% 35.3% 4.9% 46.5% 52.% 57.6% 63.2% 68.8% 74.4% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 28 Sendangtirto 4.4%.9% 9.5% 27.% 34.6% 42.2% 49.7% 57.3% 64.9% 72.4% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 282 Tegaltirto.% 7.9% 24.8% 3.7% 38.6% 45.5% 52.4% 59.3% 66.2% 73.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 2 Purwomartani 2.4% 26.4% 32.3% 38.3% 44.2% 5.2% 56.2% 62.% 68.% 74.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 2 Wedomartani 5.9% 22.3% 28.7% 35.% 4.5% 47.9% 54.4% 6.8% 67.2% 73.6% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 22 Sariharjo.% 7.9% 24.8% 3.7% 38.6% 45.5% 52.4% 59.3% 66.2% 73.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 222 Donoharjo 27.6% 32.9% 38.% 43.3% 48.6% 53.8% 59.% 64.3% 69.5% 74.8% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 223 Sardonoharjo 7.2% 23.5% 29.8% 36.% 42.3% 48.6% 54.9% 6.2% 67.4% 73.7% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 225 Sinduharjo 27.5% 32.8% 38.% 43.3% 48.5% 53.8% 59.% 64.3% 69.5% 74.8% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 226 Minomartani.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 233 Tridadi 4.8% 44.8% 48.7% 52.6% 56.5% 6.4% 64.3% 68.3% 72.2% 76.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 3 Bantul Regency 372 Ringinharjo 24.9% 3.4% 36.% 4.5% 47.% 52.5% 58.% 63.5% 69.% 74.5% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 373 Bantul 25.% 3.6% 36.% 4.6% 47.% 52.6% 58.% 63.5% 69.% 74.5% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 374 Trirenggo.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 375 Sapdodadi.3% 9.2% 7.% 24.9% 32.8% 4.7% 48.5% 56.4% 64.3% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 383 Sumberagung 2.4%.% 7.9% 25.6% 33.4% 4.2% 48.9% 56.7% 64.5% 72.2% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 384 Trimulyo 9.9% 25.9% 3.9% 37.9% 43.9% 49.9% 55.9% 62.% 68.% 74.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 397 Imogiri 6.4% 3.8% 2.% 28.5% 35.9% 43.2% 5.6% 57.9% 65.3% 72.6% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 3 Wonokromo.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 32 Pleret.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 33 Segoroyoso.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 32 Sitimulyo.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 33 Tamanan.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 332 Jagalan.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 333 Singosaren.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 334 Wirokerten.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 335 Jambidan.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 336 Potorono.2% 9.% 7.% 24.9% 32.7% 4.6% 48.5% 56.4% 64.2% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 337 Baturetno 3.9%.5% 9.% 26.7% 34.3% 4.9% 49.5% 57.2% 64.8% 72.4% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 338 Banguntapan.3% 9.2% 7.% 24.9% 32.8% 4.7% 48.5% 56.4% 64.3% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 34 Pendowoharjo 5.% 2.6% 28.% 34.6% 4.% 47.6% 54.% 6.5% 67.% 73.5% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 342 Timbulharjo.4% 8.4% 6.3% 24.3% 32.2% 4.2% 48.2% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 343 Bangunharjo 3.4% 2.% 26.7% 33.4% 4.% 46.7% 53.4% 6.% 66.7% 73.3% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 344 Panggungharjo 8.6% 5.8% 22.9% 3.% 37.2% 44.3% 5.5% 58.6% 65.7% 72.9% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 35 Bangunjiwo 23.3% 29.% 34.7% 4.3% 46.% 5.7% 57.3% 63.% 68.7% 74.3% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 352 Tirtonimolo 2.4%.% 7.9% 25.7% 33.4% 4.2% 48.9% 56.7% 64.5% 72.2% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 353 Tamantirto 2.5% 9.2% 26.% 32.7% 39.5% 46.2% 53.% 59.7% 66.5% 73.2% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 354 Ngestiharjo 6.% 22.5% 28.9% 35.2% 4.6% 48.% 54.4% 6.8% 67.2% 73.6% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 3-49

51 Tabel Rasio Pelayanan PDAM (Desa) 2 Sleman Regency Sumberagung.6% 5.5% 2.5% 25.4% 3.3% 35.3% 4.2% 45.2% 5.% 55.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 223 Sendangrejo.4% 7.2% 3.% 9.% 24.8% 3.7% 36.6% 42.4% 48.3% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 224 Sendangagung 22.5% 26.2% 3.% 33.7% 37.5% 4.2% 45.% 48.7% 52.5% 56.2% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 242 Sidoluhur 6.3% 2.7% 25.% 29.4% 33.8% 38.% 42.5% 46.9% 5.3% 55.6% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 244 Sidoagung 4.5% 9.% 23.6% 28.% 32.7% 37.2% 4.8% 46.3% 5.9% 55.4% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 284 Kalitirto 4.3% 8.9% 23.4% 28.% 32.6% 37.% 4.7% 46.3% 5.9% 55.4% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 296 Bokoharjo 7.% 2.4% 25.7% 3.% 34.3% 38.6% 42.9% 47.% 5.4% 55.7% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 22 Tirtomartani 5.8%.2% 6.6% 22.% 27.5% 32.9% 38.3% 43.7% 49.2% 54.6% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 24 Selomartani 2.7% 8.4% 4.2% 9.9% 25.6% 3.4% 37.% 42.8% 48.5% 54.3% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 22 Widodomartani 2.2% 25.% 29.% 32.8% 36.7% 4.6% 44.5% 48.4% 52.2% 56.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 23 Bimomartani 37.5% 39.8% 42.% 44.3% 46.5% 48.8% 5.% 53.3% 55.5% 57.8% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 24 Sindumartani 42.4% 44.% 45.9% 47.7% 49.4% 5.2% 53.% 54.7% 56.5% 58.2% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 25 Umbulmartani 28.6% 3.7% 34.9% 38.% 4.2% 44.3% 47.4% 5.6% 53.7% 56.9% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 224 Sukoharjo 2.5% 25.4% 29.2% 33.% 36.9% 4.8% 44.6% 48.5% 52.3% 56.2% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 23 Caturharjo 6.4%.8% 7.% 22.5% 27.8% 33.2% 38.6% 43.9% 49.3% 54.6% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 232 Triharjo 6.7% 2.% 7.4% 22.7% 28.% 33.4% 38.7% 44.% 49.3% 54.7% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 234 Pandowoharjo.5% 5.4% 2.4% 25.3% 3.3% 35.2% 4.2% 45.% 5.% 55.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 24 Banyurejo.8% 6.6% 2.4% 26.3% 3.% 35.9% 4.7% 45.5% 5.4% 55.2% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 242 Tambakrejo 4.9%.4% 6.% 2.5% 27.% 32.5% 38.% 43.5% 49.% 54.5% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 243 Sumberejo 2.7% 8.4% 4.% 9.9% 25.6% 3.3% 37.% 42.8% 48.5% 54.3% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 252 Donokerto 6.3% 2.6% 25.% 29.4% 33.8% 38.% 42.5% 46.9% 5.3% 55.6% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 254 Wonokerto 3.3% 9.% 4.7% 2.3% 26.% 3.7% 37.3% 43.% 48.7% 54.3% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 263 Harjobinangun 7.2% 2.5% 7.8% 23.% 28.3% 33.6% 38.9% 44.2% 49.4% 54.7% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 264 Pakembinangun 2.% 24.9% 28.8% 32.7% 36.6% 4.5% 44.4% 48.3% 52.2% 56.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 272 Argomulyo 5.2%.7% 6.2% 2.6% 27.% 32.6% 38.% 43.6% 49.% 54.5% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 3 Bantul Regency 3 Poncosari 5.2%.7% 6.2% 2.7% 27.% 32.6% 38.% 43.6% 49.% 54.5% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 32 Trimurti 3.6% 9.2% 4.9% 2.5% 26.2% 3.8% 37.4% 43.% 48.7% 54.4% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 32 Gadingsari.7% 6.6% 2.5% 8.5% 24.4% 3.3% 36.3% 42.2% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 322 Gadingharjo 3.5% 9.2% 4.8% 2.5% 26.% 3.8% 37.4% 43.% 48.7% 54.4% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 323 Srigading.2% 6.2% 2.2% 8.% 24.% 3.% 36.% 42.% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 324 Murtigading 7.9% 3.% 8.3% 23.5% 28.7% 33.9% 39.% 44.4% 49.6% 54.8% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 332 Parangtritis 2.7% 8.4% 4.% 9.9% 25.6% 3.3% 37.% 42.8% 48.5% 54.3% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 333 Donotirto.2% 7.% 3.% 8.8% 24.7% 3.6% 36.5% 42.4% 48.2% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 334 Tirtosari.6% 6.5% 2.5% 8.4% 24.4% 3.3% 36.2% 42.2% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 335 Tirtomulyo.3% 6.3% 2.3% 8.2% 24.2% 3.2% 36.% 42.% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 342 Panjangrejo.6% 7.5% 3.3% 9.2% 25.% 3.8% 36.7% 42.5% 48.3% 54.2% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 343 Srihandono.5% 6.4% 2.4% 8.3% 24.3% 3.2% 36.2% 42.% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 35 Sidomulyo 5.3% 9.7% 24.2% 28.7% 33.2% 37.6% 42.% 46.6% 5.% 55.5% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 352 Mulyodadi.4% 7.2% 3.% 9.% 24.8% 3.7% 36.6% 42.4% 48.3% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 353 Sumbermulyo.6% 7.4% 3.2% 9.% 24.9% 3.8% 36.6% 42.5% 48.3% 54.2% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 363 Gilangharjo.2% 6.2% 2.2% 8.2% 24.% 3.% 36.% 42.% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 364 Wijirejo 3.9% 9.5% 5.% 2.7% 26.3% 3.9% 37.6% 43.2% 48.8% 54.4% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 37 Palbapang.5% 6.4% 2.4% 8.3% 24.3% 3.2% 36.2% 42.% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 38 Patalan.2% 6.2% 2.2% 8.% 24.% 3.% 36.% 42.% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 394 Karangtengah.7% 6.6% 2.5% 8.5% 24.4% 3.3% 36.3% 42.2% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 395 Girirejo.% 7.% 2.9% 8.8% 24.7% 3.5% 36.4% 42.3% 48.2% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 396 Karangtalun 8.5% 3.6% 8.8% 23.9% 29.% 34.2% 39.4% 44.5% 49.7% 54.8% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 398 Wukirsari.5% 7.3% 3.2% 9.% 24.9% 3.7% 36.6% 42.4% 48.3% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 33 Dlingo 9.2% 4.3% 9.3% 24.4% 29.5% 34.6% 39.7% 44.8% 49.8% 54.9% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 34 Temuwuh 7.% 2.3% 25.6% 29.9% 34.2% 38.5% 42.8% 47.% 5.4% 55.7% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 35 Jatimulyo 8.5% 22.6% 26.8% 3.9% 35.% 39.2% 43.4% 47.5% 5.7% 55.8% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 36 Terong.% 7.% 2.8% 8.7% 24.6% 3.5% 36.4% 42.3% 48.2% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 322 Srimulyo 4.3% 9.8% 5.4% 2.% 26.6% 32.% 37.7% 43.3% 48.9% 54.4% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 323 Srimartani 4.6%.% 5.7% 2.2% 26.8% 32.3% 37.8% 43.4% 48.9% 54.5% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 362 Sendangsari 7.2% 2.5% 7.7% 23.% 28.3% 33.6% 38.9% 44.2% 49.4% 54.7% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 363 Guwosari 25.6% 29.% 32.5% 35.9% 39.3% 42.8% 46.2% 49.7% 53.% 56.6% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 372 Argorejo 26.5% 29.9% 33.2% 36.6% 39.9% 43.3% 46.6% 5.% 53.3% 56.7% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 373 Argosari.% 5.% 2.% 25.% 3.% 35.% 4.% 45.% 5.% 55.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 374 Argomulyo 28.% 3.3% 34.5% 37.7% 4.9% 44.% 47.2% 5.4% 53.6% 56.8% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 3-5

52 3.2.4 Permintaan Air Domestik di Masa Mendatang Berdasarkan rasio pelayanan domestik pada masing-masing Kelurahan/Desa, selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap populasi yang dapat dilayani di masa mendatang. Dari perhitungan populasi yang dilayani ini dan permintaan air domestik per kapita yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, maka permintaan air domestik di masa datang dihitung sebagai berikut. () Kotamadya Yogyakarta Permintaan air domestik di masa mendatang Untuk daerah Kotamadya Yogyakarta pada tiap-tiap Kelurahan diperlihatkan pada Lampiran 3. Gambar menunjukkan permintaan air domestik di masa mendatang dan kebutuhan untuk air tanah yang akan digunakan melalui sumur pribadi Domestic Permintaan Water Air Domestik Demand (l/det) (l/sec) PDAM Domestic Water Demand GW Requirement for Domestic Private Well Gambar Kotamadya Yogyakarta, Permintaan Air Domestik di Masa Mendatang dan Permintaan Air Tanah Untuk Sumur Pribadi Dikarenakan angka ketergantungan pada sumur pribadi akan berkurang dari 8% menjadi 2 % pada tahun 22, maka volume penggunaan air tanah akan berkurang secara bertahap. (2) Permintaan Air Domestik di Masa Datang Kabupaten Sleman dan Bantul Permintaan air domestik di masa mendatang untuk daerah Kabupaten Sleman dan Bantul ditunjukkan dalam Lampiran 3 dalam bentuk tabel seperti berikut ini. 3-5

53 Kabupaten Sleman dan Bantul, Permintaan Air Domestik di Masa Mendatang untuk PDAM (Kota) (l/dtk) Kabupaten Sleman dan Bantul, Permintaan Air Domestik di Masa Mendatang pada PDAM (Desa) (l/ dtk) Kabupaten Sleman dan Bantul, Permintaan Air Domestik di Masa Mendatang pada Sistem Pasokan Air Masyarakat (l/ dtk) Kabupaten Sleman dan Bantul, Permintaan Air Tanah Domestik di Masa Mendatang (l/ dtk) Untuk Kotamadya Yogyakarta, permintaan air domestik di masa mendatang dijelaskan hanya oleh dua kategori seperti PDAM (Kota) dan persyaratan air tanah lewat sumur pribadi. Di sisi lain, untuk Kabupaten Sleman dan Bantul terdapat empat kategori permintaan air domestik. Yaitu; PDAM (Kota): permintaan air yang akan terjadi di daerah kota dan akan dipenuhi oleh PDAM, PDAM (Desa): permintaan air yang akan terjadi di daerah desa dan akan dipenuhi oleh PDAM, Sistem Masyarakat: permintaan air yang akan terjadi di daerah kota dan akan dipenuhi oleh sistem pasokan air masyarakat, dan Air Tanah (GW) permintaan untuk sumur pribadi domestik: adalah jumlah total permintaan air tanah untuk sumur pribadi yang digunakan oleh pelanggan PDAM dan pengguna air dari populasi yang tidak terlayani baik oleh PDAM maupun Sistem pasokan air masyarakat. Gambar dan menunjukkan rangkuman permintaan air domestik untuk masing-masing daerah di Kabupaten Sleman dan Bantul. 2,,8,6,4,2, Permintaan Domestic Air Water Domestik Demand (l/det) (l/sec) Tahun Permintaan PDAM (Urban) Air Domestik Domestic dari Water PDAM Demand (Kota) Permintaan Community Air System Domestik Domestic dari Sistem Water Masyarakat Demand PDAM Permintaan (Rural) Air Domestic Domestik Water dari PDAM Demand (Desa) GW Persyaratan Requirement Air Tanah for untuk Domestic Sumur Private Domestik Well Gambar Rangkuman Permintaan Air Domestik di Kabupaten Sleman 3-52

54 ,8,6,4,2, Permintaan Domestic Air Water Domestik Demand (l/det) (l/sec) PDAM (Urban) Domestic Water Demand Community System Domestic Water Demand PDAM (Rural) Domestic Water Demand GW Requirement for Domestic Private Well Gambar Rangkuman Permintaan Air Domestik di Kabupaten Bantul (3) Rangkuman dari Permintaan Air Domestik Rangkuman dari Permintaan Air Domestik di Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul ditunjukkan pada gambar 3.2 sampai ,5 4, Permintaan Domestic Water Air Domestik Demand (l/detik) (l/sec) 3,5 3, 2,5 2,,5, Yogyakarta PDAM Yogyakarta Private Well Sleman PDAM (Urban) Sleman PDAM (Rural) Sleman Community System Sleman Private Well Bantul PDAM (Urban) Bantul PDAM (Rural) Bantul Community System Bantul Private Well Gambar 3.2. Rangkuman Permintaan Air Domestik 3-53

55 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2,,5, Permintaan Domestic Water Air Domestik Demand (l/detik) (l/sec) Tahun Yogyakarta PDAM Yogyakarta PDAM Sleman PDAM Sleman PDAM (Kota) (Urban) Sleman PDAM Sleman PDAM (Desa) (Rural) Bantul PDAM PDAM Bantul (Kota) (Urban) Bantul PDAM PDAM Bantul (Desa) (Rural) Gambar 3.2. Rangkuman Permintaan Air Domestik yang akan dipasok oleh PDAM 4,5 4, Permintaan Domestic Air Water Air Domestik Domestik Demand (l/detik) (l/sec) (l/detik) 3,5 3, 2,5 2,,5, Tahun Sleman Sistem Masyarakat Community Sleman System Sistem Bantul Community Masyarakat Bantul System Gambar Rangkuman dari Permintaan Air Domestik yang akan dipasok oleh Sistem Pasokan Air Masyarakat 3-54

56 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2,,5, Permintaan Domestic Water Air Domestik Demand (l/detik) (l/sec) Yogyakarta Private Well Sleman Private Well Bantul Private Well Gambar Kebutuhan Air Tanah lewat Sumur Pribadi Permintaan Air Non-Domestik () Permintaan Air Pelayanan Publik di Masa Mendatang Permintaan air pelayanan publik di masa mendatang diproyeksikan untuk meningkatkan angka konsumsi air saat ini ketika pelayanan publik memberlakukan peningkatan rasio yang sama seperti peningkatan populasi total. (2) Permintaan Air Komersial di Masa Mendatang ) Permintaan Air Komersial secara Umum Permintaan akan air komersial umum masa mendatang diproyeksikan dengan memperkirakan kenaikan ratio sebesar 4,7% dengan ratio tetap sampai tahun 22. Rasio ini dianggap sama dengan kenaikan rata-rata GDRP 5 tahun yang lalu. 2) Permintaan Air Komersial yang Terkait dengan Pariwisata Permintaan air yang terkait dengan pariwisata di masa mendatang diproyeksikan berdasarkan jumlah kedatangan turis di DIY. Jumlah Kedatangan Turis di Masa Mendatang Jumlah kedatangan turis di masa mendatang diproyeksikan seperti gambar dan untuk masing-masing turis luar dan dalam negeri. Untuk memperhitungkan jumlah turis, digunakan lima persamaan statistik yang juga digunakan dalam prakiraan jumlah populasi. 3-55

57 Jumlah Number Kedatangan of Annual Turis Foreign Asing per Tourist Tahun Arrival 4, 35, 3, 25, 2, 5,, 5, Past Record Arithmatic Giometric Exponential Power Logistic Sumber:Badan Pariwisata Daerah Propinsi DIY Gambar Proyeksi dari Kedatangan Turis Luar Negeri Per tahun Sebagaimana ditunjukkan oleh gambar di atas, jumlah turis luar negeri menurun secara drastis sejak tahun 997 ketika krisis moneter melanda Asia. Oleh karena itu, data setelah tahun 999 digunakan sebagai proyeksi dan data sebelum tahun 998 diabaikan. Pada gambar di atas, kurva geometri dipakai untuk populasi turis di masa mendatang karena memiliki kecocokan paling tinggi dengan catatan sebelumnya. Jumlah Number Kedatangan of Annual Domestic Turis Domestik Tourist per Arrival Tahun 8,, 7,, 6,, 5,, 4,, 3,, 2,,,, Tahun Past Catatan Record terdahulu Adjusted Data yang disesuaikan Data Arithmatika Arithmatic Geometris Giometric Exponential Eksponen Power Daya Logistik Logistic Sumber:Badan Pariwisata Daerah Propinsi DIY Gambar Proyeksi Kedatangan Turis Dalam Negeri Per tahun Mengenai turis domestik, jumlah kedatangan turis juga menurun sejak tahun 997. Akan tetapi, jumlah itu telah membaik sejak tahun 24 seperti ditunjukkan oleh gambar di atas. Jumlah 3-56

58 turis domestik di masa yang akan datang dihitung menggunakan Kurva Eksponen karena memiliki level kecocokan yang tinggi dengan catatan jumlah turis sebelumnya. Dari populasi jumlah turis dalam dan luar negeri di masa mendatang, total populasi turis di masa mendatang dihitung seperti pada Jumlah Kedatangan Turis Total Annual Tourist Arrival per Tahun 4,, 3,5, 3,, 2,5, 2,,,5,,, 5, Foreign Domestic Gambar Total Kedatangan Turis di DIY per Tahun Berdasarkan data yang didapat dari departemen pariwisata, jumlah rata-rata lama tinggal turis-turis tersebut telah dirangkum seperti ditunjukkan oleh tabel Tahun Hotel Berbintang Tabel Rata-rata Lama Tinggal Turis luar Negeri Turis Dalam Negeri Hotel Ekonomi Hotel Berbintang Hotel Ekonomi Rata-rata Sumber:Badan Pariwisata Daerah Propinsi DIY Dari jumlah total turis dan rata-rata lama tinggal, jumlah turis harian dihitung sebagai berikut. 3-57

59 Tahun Hotel Berbintan g Tabel Jumlah Turis Yang Berada di DIY Per hari Turis Asing Turis Domestik Total Turis Hotel Ekonomi Total Hotel Berbintang Hotel Ekonomi Total Hotel Berbintang Hotel Ekonomi ,244 4,2 7,363 3,698 4,26 7, ,44 4,336 7,75 3,896 4,485 8, ,583 4,55 8,35 4,93 4,79 8, ,75 4,765 8,56 4,292 4,93 9, ,98 4,977 8,895 4,49 5,53 9, ,84 5,87 9,27 4,69 5,374, ,248 5,395 9,643 4,89 5,593, ,4 5,62,3 5,9 5,82, ,572 5,87,38 5,293 6,3, ,733 6,,744 5,496 6,247, ,58 4,892 6,24,6 5,7 6,463 2, ,2 5,5 6,44,464 5,97 6,678 2, ,87 5,27 6,63,82 6,4 6,893 3, ,258 5,362 6,8 2,74 6,324 7,8 3,43 29,8 34,333 5,57 7,7 2,524 6,535 7,32 3,857 22,79 333,42 5,67 7,22 2,872 6,749 7,535 4,284 Total Permintaan Air Turis Per Kapita Permintaan air turis per kapita setiap harinya diperkirakan sebagai berikut berdasarkan konsumsi air di beberapa tempat peristirahatan. Tabel Permintaan Air Setiap Turis Setiap Harinya Tinggal di Permintaan air per kapita setiap harinya (lpcd) Hotel berbintang 42 Hotel Ekonomi 26 Dari jumlah turis per harinya dan permintaan air setiap turis, permintaan air untuk pariwisata di masa mendatang dihitung seperti ditunjukkan pada tabel Proporsi permintaan air di Yogyakarta, Sleman dan Bantul diperhitungkan berdasarkan jumlah kamar hotel di setiap Kotamadya/Kabupaten. 3-58

60 Tabel Permintaan Air Untuk Pariwisata di Masa Mendatang (l/detik) Yogyakarta Sleman Bantul Hotel Berbintang Hotel Ekonomi Total Hotel Berbintang Hotel Ekonomi Total Hotel Berbintang Hotel Ekonomi Total (3) Permintaan Air untuk Industri Di Masa Mendatang Permintaan air untuk Industri di masa mendatang diproyeksikan meningkat dengan rasio sebesar 4,7% dimana ini merupakan angka rata-rata peningkatan rasio GDRP (Gross Domestic Regional Product Produk Regional Domestik Bruto) selama lima tahun terakhir. Untuk Kabupaten Sleman, dikarenakan tidak adanya data permintaan air untuk industri, maka diberlakukan angka yang sama dari Kotamadya Yogyakarta Total Permintaan Air Di masa Mendatang Dari pembahasan pada bagian sebelumnya, total permintaan air di masa mendatang dihitung seperti yang dijelaskan pada bagian berikutnya. Untuk menghitung total permintaan air di masa mendatang, terlebih dahulu harus memenuhi syarat-syarat berikut. Permintaan Air Neto: Rasio UFW: Permintaan ini adalah penjumlahan dari permintaan air untuk domestik dan non-domestik dan merupakan permintaan air neto yang tidak menyertakan faktor puncak dan UFW. Target rasio UFW ditetapkan sampai 25% pada tahun 22. Rasio UFW akan dikurangi dari level terakhir sampai pada rasio target UFW. 3-59

61 Permintaan Air rata-rata per hari: Faktor Puncak: Permintaan Maksimum Air Sehari Penjumlahan dari Permintaan Air Neto dan UFW yang akan diperhitungkan dari rasio UFW. (Permintaan Air Rata-rata seharinya) = (Permintaan Air Neto) + (UFW) (UFW) = (Permintaan Air Neto) x (rasio UFW) Rasio dari permintaan air rata-rata per tahun dan permintaan maksimum air pada tahun tersebut. Permintaan air rata-rata per tahun dan permintaan maksimum air pada tahun itu diperoleh dari catatan kuantitas pasokan air sebelumnya. (Faktor puncak) = (permintaan maksimum air pada tahun itu) /( permintaan air rata-rata pada tahun itu) :Permintaan ini adalah permintaan maksimum air pada tahun itu dan merupakan permintaan air dari fasilitas pengolahan air. (Permintaan Maksimum Air Seharinya) = (permintaan air rata-rata sehari) x (Faktor puncak) Total permintaan air dan kebutuhan air tanah lewat sumur pribadi untuk masa mendatang dihitung seperti pada tabel dan gambar berikut. 3-6

62 Tabel Kotamadya Yogyakarta, Total Permintaan Air di Masa Mendatang Total Population person 48,332 48,577 48,835 49, 49,393 49,69 4, 4,322 4,65 4,997 4,343 4,697 42,63 42,438 42,88 43,25 Served Population person 6,99 78,565 95,65 2, , ,4 26,86 278,64 295,398 32, ,74 329, ,65 329,95 33,254 33,564 Service Ratio % 39.7% 43.7% 47.7% 5.8% 55.8% 59.8% 63.9% 67.9% 7.9% 76.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% Domestic Per Capita Water Demand lpcd Net Water Demand l/sec Public Services l/sec Domestic l/sec Commercial l/sec Industrial l/sec Public Standpipe l/sec Palace l/sec UFW Ratio % 4.2% 4.% 39.% 38.% 36.9% 35.8% 34.7% 33.6% 32.6% 3.5% 3.4% 29.3% 28.2% 27.2% 26.% 25% UFW l/sec Day Average Water Demand l/sec ,4.9 Peak Factor Day Maximum Water Demand l/sec ,49.6,8.6,67.8,74.7,8.9,89.5,97.5,25.9 Tabel Kotamadya Yogyakarta, Permintaan Air tanah lewat Sumur Pribadi di Masa Mendatang Domestic l/sec GW for Commercial l/sec Total GW Requirement l/sec

63 Kotamadya Yogyakarta Permintaan Net Water Air Demand Netto (l/sec) (l/detik) Domestic Public Services Commercial Industrial Public Standpipe Palace 45% 4% 35% 3% 25% 2% 5% % 5% % URasio naccounted-for Air yang tidak diperhitungkan W ater Ratio (%) ) Gambar Permintaan Air Neto PDAM Gambar Rasio UFW Masa Mendatang,4,2, Permintaan Water Demand Air (l/detik) (l/sec) Tahun Net Permintaan Water Air Demand Netto NRW Day Permintaan Average Air Rata-rata Water Demand Harian Day Permintaan Maximum Maksimum Water Air Demand Sehari,4,2, Permintaan Water Demand Air termasuk including Sumur Private Well Pribadi (l/sec) (l/detik) Permintaan Air dari PDAM Tahun Kebutuhan Air untuk Sumur Pribadi (PW) Water Demand of PDAM Groundwater Requirement for PW Gambar Total Permintaan Air Masa Mendatang Gambar Total Permintaan Air Masa Mendatang Dan Kebutuhan Air Tanah Untuk Sumur Pribadi 3-62

64 Tabel Total Permintaan Air Masa Mendatang Kabupaten Sleman Total Population person 96,83 973, ,67 999,892,3,36,26,937,4,77,54,835,69,,83,67,98,354,3,338,28,576,44,55,59,82,75,85 Served Population person 35,227 88, ,8 3, ,7 49,235 48,8 544,535 69, , 746,29 765, ,958 86, , ,954 Served Population by PDAM (Urban) person 92,448 28,36 65,657 24, , ,85 329, ,73 42, ,34 57, , ,94 548, ,9 569,859 Served Population by PDAM (Rural) person 26,847 36,323 45,897 55,572 65,35 75,234 85,228 95,334 5,55 5,885 26,337 27,93 27,865 28,646 29,443 3,253 Served Population by Community Wa person 5,932 24,55 32,454 4,829 49,283 57,86 66,43 75,28 83,98 92,774,727,768 9,898 29,9 38,434 47,842 Service Ratio % 4.% 9.4% 24.7% 3.% 35.4% 4.8% 46.2% 5.6% 57.% 62.5% 67.9% 68.8% 69.6% 7.5% 7.3% 72.% Service Ratio by PDAM (Urban) % 9.6% 3.2% 6.8% 2.4% 24.% 27.9% 3.6% 35.5% 39.3% 43.2% 47.2% 47.4% 47.7% 47.9% 48.2% 48.5% Service Ratio by PDAM (Rural) % 2.8% 3.7% 4.7% 5.6% 6.4% 7.3% 8.2% 9.% 9.9%.7%.5%.4%.3%.2%.2%.% Service Ratio by Community Wate %.7% 2.5% 3.3% 4.% 4.9% 5.6% 6.4% 7.% 7.8% 8.6% 9.3% 9.9%.6%.3%.9% 2.6% Domestic Per Capita Water Demand by PDAM (Urban) lpcd by PDAM (Rural) lpcd by Community Water Supply Syste lpcd Net Water Demand l/sec ,29.8,2.8,275.9,352.,43.6,5.4 Public Services l/sec Domestic l/sec ,3.4,72.8,244.2,37.6,393.,47.8 PDAM (Urban) l/sec ,58.2,2.7,87.2 PDAM (Rural) l/sec Community l/sec Commercial l/sec Industrial l/sec Public Standpipe l/sec UFW Ratio % 46.4% 45.% 43.5% 42.% 4.7% 39.3% 37.8% 36.4% 35.% 33.6% 32.% 3.7% 29.3% 27.9% 26.4% 25% UFW l/sec Day Average Water Demand l/sec ,46.9,34.3,492.9,57.8,649.4,728.7,88.7,889.3 Peak Factor Day Maximum Water Demand l/sec ,3.5,88.4,376.3,577.2,79.5,885., ,74.5 2,7.4 2,267.2 Tabel Kabupaten Sleman, Permintaan Air Tanah Masa Mendatang Lewat Sumur Pribadi Domestic l/sec GW for Commercial l/sec Total GW Requirement l/sec

65 Kabupaten Sleman,6,4,2, Net Permintaan Water Demand Air Netto (l/sec) (l/detik) 5% 45% 4% 35% 3% 25% 2% 5% % 5% % Rasio U naccounted-for Air yang tidak diperhitungkan W ater R atio (%) (% ) Domestic Public Services Commercial Industrial Public Standpipe Gambar Permintaan Air Neto PDAM Dan Sistem Pasokan Air Masyarakat Gambar Rasio UFW Masa Mendatang 2,5 2,,5, Water Demand (l/sec) Net Permintaan Water Demand Air Netto NRW Day Permintaan Average Air Water Rata-rata Demand Permintaan Day Maximum Maksimum Water Demand Air Harian Sehari 3, 2,5 2,,5, 5 Permintaan Air termasuk Sumur Pribadi Water Demand including Private Well (l/sec) (l/detik) Tahun Water Permintaan Demand Air dari of PDAM/Community PDAM/Masyarakat Kebutuhan Air untuk Sumur Groundwater Requirement for PW Pribadi (PW) Gambar Total Permintaan Air Masa Mendatang Gambar Total Permintaan Air Masa Mendatang dan Permintaan Air Tanah Bagi Sumur Pribadi 3-64

66 Tabel Total Permintaan Air Masa Mendatang Kabupaten Bantul Total Population person 825, , ,4 853,66 863, ,84 883,83 893,332 93,634 94,83 924,69 935, , , ,769 98,225 Served Population person 62,47 3,529 65,837 29,42 274,38 33, ,5 447,79 57, , , , ,62 668,8 68,74 693,73 Served Population by PDAM (Urban) person 33,5 63,493 94,982 27,542 6,99 95,977 23,9 269,5 37,39 346, , ,35 4,66 48,98 45,4 422,3 Served Population by PDAM (Rural) person 2,239 37,44 54,222 7,474 88,95 6,56 24,33 42,294 6,469 78,836 97,398 98,569 99,759 2,96 22,8 23,42 Served Population by Community Wa person 9,8 2,892 6,634 2,44 24,24 28,33 3,89 35,78 39,699 43,647 47,627 5,637 55,677 59,75 63,854 67,99 Service Ratio % 7.6% 3.6% 9.6% 25.7% 3.8% 37.9% 43.9% 5.% 56.2% 62.3% 68.4% 68.9% 69.4% 69.8% 7.3% 7.8% Service Ratio by PDAM (Urban) % 4.% 7.6%.3% 4.9% 8.7% 22.4% 26.3% 3.% 34.% 37.9% 4.9% 42.2% 42.4% 42.6% 42.9% 43.% Service Ratio by PDAM (Rural) % 2.5% 4.5% 6.4% 8.4%.3% 2.2% 4.% 5.9% 7.8% 9.6% 2.3% 2.2% 2.% 2.% 2.9% 2.8% Service Ratio by Community Wate %.%.5% 2.% 2.4% 2.8% 3.2% 3.6% 4.% 4.4% 4.8% 5.2% 5.5% 5.9% 6.2% 6.6% 6.9% Domestic Per Capita Water Demand by PDAM (Urban) lpcd by PDAM (Rural) lpcd by Community Water Supply Syste lpcd Net Water Demand l/sec ,35.,85.3,36.9,89.7,243.8,299.3 Public Services l/sec Domestic l/sec ,2.8,7.,2.5,73.,226.,28.2 PDAM (Urban) l/sec PDAM (Rural) l/sec Community l/sec Commercial l/sec Industrial l/sec Public Standpipe l/sec UFW Ratio % 4.5% 4.4% 39.3% 38.2% 37.% 36.% 34.9% 33.8% 32.7% 3.6% 3.5% 29.4% 28.3% 27.2% 26.% 25% UFW l/sec Day Average Water Demand l/sec ,3.2,86.4,35.7,44.4,458.6,53.3,568.5,624. Peak Factor Day Maximum Water Demand l/sec ,62.,237.5,423.7,62.8,685.3,75.4,86.,882.2,948.9 Tabel Permintaan Air Tanah Lewat Sumur Pribadi Kabupaten Bantul Domestic l/sec GW for Commercial l/sec Total GW Requirement l/sec

67 Kabupaten Bantul,4,2, Permintaan Net Water Air Demand Netto (l/detik) (l/sec) Domestic Public Services Commercial Industrial Public Standpipe 45% 4% 35% 3% 25% 2% 5% % 5% % Unaccounted-for Rasio Air yang tidak diperhitungkan Water Ratio (%) Gambar Permintaan Air Neto untuk PDAM dan Sistem Pasokan Air Masyarakat Gambar Rasio UFW Masa Mendatang 2,5 2,,5, Water Permintaan Demand Air (l/sec) (l/detik) Tahun Permintaan Net Water Air Demand Netto NRW Permintaan Day Average Air Rata-rata Water Demand Harian Day Permintaan Maximum Maksimum Water Air Demand Sehari 2,5 2,,5, 5 Permintaan Air termasuk Sumur Pribadi Water Demand including Private Well (l/sec) (l/detik) Permintaan Air dari PDAM/Masyarakat Kebutuhan Air untuk Sumur Pribadi (PW) Water Demand of PDAM Groundwater Requirement for PW Gambar Total Permintaan Air Masa Mendatang Gambar Total Permintaan Air Masa Mendatang dan Kebutuhan Air Tanah Untuk Sumur Pribadi 3-66

68 Day Max Water Demand, Yogyakarta Tabel Rangkuman Permintaan Air Masa Mendatang (l/detik) ,5,9,68,75,82,9,97,26 Day Max Water Demand, Sleman Day Max Water Demand, Bantul Groundwater for Private Well, Yogyakarta Groundwater for Private Well, Sleman Groundwater for Private Well, Bantul ,4,88,376,577,79,885,979 2,74 2,7 2, ,62,237,424,62,685,75,86,882, Total 2,446 2,68 2,929 3,89 3,46 3,742 4,37 4,343 4,66 4,989 5,329 5,488 5,648 5,89 5,972 6,36 Catatan : permintaan maksimal air sehari meliputi permintaan maksimal air sehari sistem PDAM dan sistem pasokan air masyarakat. Air tanah untuk sumur pribadi meliputi permintaan air tanah lewat sumur pribadi oleh pelanggan PDAM, komersial, dan populasi yang belum terlayani. 7, Total Total Permintaan Water Demand Air (l/sec) (l/detik) 6, 5, 4, 3, 2,, Day Max Water Demand Yogyakarta Day Max Water Demand Bantul Groundwater for Private Wll Sleman Day Max Water Demand Sleman Groundwater for Private Wll Yogyakarta Groundwater for Private Wll Bantul Catatan : Permintaan maksimal air sehari meliputi permintaan maksimal air sehari sistem PDAM dan sistem pasokan air masyarakat. Air tanah untuk sumur pribadi meliputi permintaan air tanah lewat sumur pribadi oleh pelanggan PDAM, komersial, dan populasi yang belum terlayani. Gambar Rangkuman Permintaan Air Masa Mendatang (l/detik) 3-67

69 3.2.7 Studi Kasus Pada Proyeksi Permintaan Air Masa Mendatang () Kasus Proyeksi Permintaan Air Masa Mendatang Data dasar, metodologi dan hasil proyeksi permintaan air masa mendatang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Menurut hasil proyeksi permintaan air masa mendatang, permintaan air yang akan dipasok PDAM adalah 932 l/detik pada tahun 25 (dasar maksimal harian, seluruh Yogyakarta, Sleman, dan Bantul) dan permintaan ini akan meningkat sampai dengan 5,422 l/detik pada tahun 22. Hasil ini berarti bahwa kapasitas total tiga PDAM harus ditambah 5,8 kali lipat dari kapasitas sekarang selama lima belas tahun ke depan. Kepatutan, kecukupan, atau kepraktisan dari penambahan sistem pasokan air secara drastis dalam periode agak singkat ini, yakni 5 tahun, harus dipelajari oleh studi yang akan datang yang melibatkan berbagai macam aspek seperti teknis, finansial, dan kemampuan masing-masing PDAM. Meskipun hal ini akan dipelajari di masa mendatang, mempertimbangkan besarnya atau kecepatan ekspansi yang cukup signifikan, beberapa kasus permintaan air masa mendatang yang mewakili permintaan air masa mendatang dengan kapasitas yang lebih rendah juga sedang dipelajari. Dalam studi kasus ini, terdapat empat kasus yang dipertimbangkan dan dibandingkan, yaitu: Kasus : Proyeksi permintaan air masa mendatang yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Permintaan air domestik per kapita masa mendatang akan naik secara bertahap dari level sekarang ini. Terkait dengan rasio pelayanan maka digunakan rasio target nasional. Kasus 2: Dimodifikasi dari proyeksi kasus. Permintaan air domestik per kapita masa mendatang ditetapkan menjadi 25 lpcd untuk daerah perkotaan dan 8 lpcd untuk daerah pedesaan. Rasio pelayanan di daerah desa menurun sebesar 4% dari kasus. Kasus 3: Dimodifikasi dari proyeksi kasus 2. Rasio pelayanan di daerah perkotaan menurun sebesar 55% dari kasus 2 dan tahun target ditunda sampai 22 kecuali di Kotamadya Yogyakarta. Kasus 4: Dimodifikasi dari proyeksi kasus 3. Rasio pelayanan semakin menurun di semua daerah. Rasio pelayanan sebesar 5 % di daerah perkotaan dan 35 % di daerah pedesaan. Kondisi/ parameter proyeksi permintaan air masa mendatang untuk setiap kasus ini dirangkum pada tabel

70 Tabel Kondisi dan Parameter Studi Kasus (Kasus Sampai 4) Kondisi/ parameter Kasus Kasus 2 Kasus 3 Kasus 4 Permintaan air domestik per kapita Konsumsi air domestik per kapita (lpcd) pada tahun target 22. permintaan air per kapita akan dinaikkan secara Konsumsi air domestik per kapita (lpcd) pada tahun target 22. permintaan air per kapita akan dinaikkan atau Sama seperti kasus 2 Sama seperti kasus 2 (lpcd) bertahap dari level sekarang ke level yang ditargetkan diturunkan secara bertahap dari level sekarang ke level tahun 22. yang ditargetkan tahun 22. PDAM Yogyakarta: 8 lpcd PDAM Yogyakarta: 25 lpcd PDAM Sleman,daerah kota: 8 lpcd PDAM Sleman,daerah kota:: 25 lpcd PDAM Sleman,daerah desa: 2 lpcd PDAM Bantul,daerah kota: 8 lpcd PDAM Bantul,daerah desa: 5 lpcd Pasokan air masyarakat: 6 lpcd PDAM Sleman,daerah desa: 8 lpcd PDAM Bantul,daerah kota: 25 lpcd PDAM Bantul,daerah desa: 8 lpcd Pasokan air masyarakat: 8 lpcd Target rasio pelayanan (%) Faktor puncak (permintaan maks air sehari/ permintaan rata-rata air sehari) Domestic Per Capita Water Permintaan Air Domesti Per Demand Kapita (lpcd) (lpcd) Tahun PDAM Yogyakarta PDAM Sleman, Urban PDAM Sleman, Rural PDAM Bantul, Urban PDAM Bantul, Rural Community Pasokan Air Water Masyarakat Supply Rasio pelayanan akan dinaikkan secara bertahap dari rasio pelayanan sekarang ke level target pada tahun yang disebutkan di bawah. PDAM Yogyakarta: Rasio pelayanan sekarang-> 8% pada tahun 25 PDAM Sleman, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 8% pada tahun 25 PDAM Sleman, daerah desa: Rasio pelayanan sekarang -> 6% pada tahun 25 PDAM Bantul, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 8% pada tahun 25 PDAM Bantul, daerah desa Rasio pelayanan sekarang -> 6% pada tahun 25 Sistem pasokan air masyarakat: Rasio pelayanan sekarang -> 6% pada tahun 22 Domestic Per Capita Water Demand (lpcd) PDAM Yogyakarta PDAM Sleman, Urban PDAM Sleman, Rural PDAM Bantul, Urban PDAM Bantul, Rural Community Water Supply Rasio pelayanan akan dinaikkan secara bertahap dari rasio pelayanan sekarang ke level target pada tahun yang disebutkan di bawah. PDAM Yogyakarta: Rasio pelayanan sekarang -> 8% pada tahun 25 PDAM Sleman, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 8% pada tahun 25 PDAM Sleman, daerah desa: Rasio pelayanan sekarang -> 4% pada tahun 25 PDAM Bantul, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 8% pada tahun 25 PDAM Bantul, daerah desa Rasio pelayanan sekarang -> 4% pada tahun 25 Sistem pasokan air masyarakat Rasio pelayanan sekarang -> 4% pada tahun 22 Rasio pelayanan akan dinaikkan secara bertahap dari rasio pelayanan sekarang ke level target pada tahun yang disebutkan di bawah. PDAM Yogyakarta: Rasio Pelayanan Sekarang -> 8% pada tahun 25 PDAM Sleman, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 55% pada tahun 22 PDAM Sleman, daerah desa: Rasio pelayanan sekarang -> 4% pada tahun 22 PDAM Bantul, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 55% pada tahun 22 PDAM Bantul, daerah desa Rasio pelayanan sekarang -> 4% pada tahun 22 Sistem pasokan air masyarakat Rasio pelayanan sekarang -> 4% pada tahun 22 Rasio pelayanan akan dinaikkan secara bertahap dari rasio pelayanan sekarang ke level target pada tahun yang disebutkan di bawah. PDAM Yogyakarta: Rasio Pelayanan Sekarang -> 5% pada tahun 22 PDAM Sleman, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 5% pada tahun 22 PDAM Sleman, daerah desa: Rasio pelayanan sekarang -> 35% pada tahun 22 PDAM Bantul, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 5% pada tahun 22 PDAM Bantul, daerah desa Rasio pelayanan sekarang -> 35% pada tahun 22 Sistem pasokan air masyarakat Rasio pelayanan sekarang -> 35% pada tahun Sama seperti kasus 2 Sama seperti kasus

71 (2) Hasil Studi Kasus dan Perbandingan Kasus Berdasarkan pada kondisi/ parameter studi kasus, maka diperhitungkan permintaan air masa mendatang untuk setiap kasus. Tabel sampai 34 menunjukkan hasil dari studi kasus dan perbandingan masing-masing kasus di Kotamadya Yogyakarta dan Kabupaten Sleman dan Bantul. Tabel menunjukkan total permintaan air masa mendatang untuk setiap kasus. (3) Semakin Berkurangnya Kapasitas Pasokan Air PDAM yang Dihadapkan dengan Permintaan Air Masa Mendatang Gambar menunjukkan perbedaan (gap) antara kapasitas ketiga PDAM yang ada dengan permintaan air masa mendatang yang akan dipasok oleh PDAM tersebut di setiap kasus. Dengan kata lain, gambar ini menunjukkan keharusan penambahan kapasitas PDAM agar dapat memenuhi permintaan air masa mendatang sebelum 22. Penambahan kapasitas total PDAM yang dibutuhkan untuk setiap kasus adalah sebagai berikut: kasus kasus kasus 2 kasus 3 kasus 4 ekspansi kapasitas PDAM yang diminta agar memenuhi permintaan air masa mendatang sebelum 22 4,33 l/ detik 2,3 l/ detik,69 l/ detik,28 l/ detik 3-7

72 Tabel Hasil Studi Kasus Dan Perbandingan Kasus Untuk Kotamadya Yogyakarta Kasus Kasus 2 Kasus 3 Kasus 4 Total permintaan air masa mendatang untuk PDAM Yogyakarta,4,2, Permintaan Water Demand Air (l/detik) (l/sec) Net Water Demand NRW Day Average Water Demand Day Maximum Water Demand,4,2, Water Demand (l/sec) Tahun Net Permintaan Water Air Demand Netto NRW Day Permintaan Average Air Water Rata-rata Demand Harian Day Permintaan Maximum Maksimum Water Air Demand Sehari Sama seperti Kasus 2,4,2, Water Demand (l/sec) Tahun Net Permintaan Water Air Demand Netto NRW Day Permintaan Average Air Water Rata-rata Demand Harian Day Permintaan Maximum Maksimum Water Air Demand Sehari Total permintaan air masa mendatang untuk PDAM Yogyakarta dan permintaan air tanah bagi sumur pribadi,4,2, Permintaan Water Demand Air termasuk including Sumur Private Well Pribadi (l/sec) (l/detik) Permintaan Air dari PDAM Tahun Kebutuhan Air untuk Sumur Pribadi (PW) Water Demand of PDAM Groundwater Requirement for PW,4,2, Permintaan Air termasuk Sumur Pribadi Water Demand including Private Well (l/sec) (l/detik) Water Demand of PDAM Groundwater Requirement for PW Sama seperti Kasus 2,4,2, Permintaan Air termasuk Sumur Pribadi Water Demand including Private Well (l/sec) (l/detik) Permintaan Air dari PDAM/Masyarakat Tahun Kebutuhan Air untuk Sumur Pribadi (PW) Water Demand of PDAM Groundwater Requirement for PW 3-7

73 2,5 2,,5, 5 Tabel Hasil Studi Kasus dan Perbandingan Kasus untuk Kabupaten Sleman Kasus Kasus 2 Kasus 3 Kasus 4 Total permintaan air masa mendatang untuk PDAM Sleman (kota+desa) dan sistem pasokan air masyarakat 2,5 2,,5, 5 2,5 2,,5, 5 2,5 2,,5, Net Water Demand NRW Day Average Water Demand Day Maximum Water Demand Permintaan Water Demand Air (l/detik) (l/sec) Permintaan Water Demand Air (l/detik) (l/sec) Water Demand (l/sec) Permintaan Water Demand Air (l/sec) (l/detik) 3, 2,5 2,,5, 5 Tahun Net Water Demand NRW Day Average Water Demand Day Maximum Water Demand Net Permintaan Water Demand Air Netto NRW Permintaan Air Rata-rata Day Average Water Demand Day Permintaan Maximum Maksimum Harian Water Demand Air Sehari Total Permintaan Air Masa Mendatang untuk PDAM Sleman (kota+desa) dan Sistem Pasokan Air Masyarakat dan Permintaan Air Tanah Bagi Sumur Pribadi Net Water Demand NRW Day Average Water Demand Day Maximum Water Demand Ye ar Water Demand of PDAM/Community Groundwater Requirement for PW 3, 2,5 2,,5, 5 Water Demand (l/detik) including Private Well (l/sec) Permintaan Air termasuk Sumur Pribadi Permintaan Air termasuk Sumur Pribadi Water Demand including Private Well (l/sec) (l/detik) Permintaan Air dari PDAM/ Masyarakat Tahun Ye ar Kebutuhan Air untuk Sumur Pribadi (PW) Water Demand of PDAM/Community Groundwater Requirement for PW 3, 2,5 2,,5, Water Demand including Private Well (l/sec) Tahun Permintaan Air dari PDAM/ Kebutuhan Air untuk Sumur Pribadi Water Masyarakat Demand of PDAM/Community Groundwater (PW) Requirement for PW 3, 2,5 2,,5, Permintaan Air termasuk Sumur Pribadi Water Demand including Private Well (l/sec) (l/detik) Permintaan Air dari PDAM/ Masyarakat Tahun Kebutuhan Air untuk Sumur Pribadi (PW) Water Demand of PDAM/Community Groundwater Requirement for PW

74 Tabel Hasil Studi Kasus dan Perbandingan Kasus untuk Kabupaten Bantul Kasus Kasus 2 Kasus 3 Kasus 4 Total permintaan air masa mendatang untuk PDAM Bantul (kota+desa) dan sistem pasokan air masyarakat 2,5 2,5 2,5 2,5 2,,5, 5 2,,5, 5 2,,5, 5 2,,5, Tahun Net Permintaan Water Demand Air Netto NRW Permintaan Air Rata-rata Day Average Water Demand Day Permintaan Maximum Maksimum Harian Water Air Demand Sehari Permintaan Water Demand Air (l/detik) (l/sec) Permintaan Water Demand Air (l/detik) (l/sec) Water Demand (l/sec) Water Demand (l/sec) Tahun Net Permintaan Water Demand Air Netto NRW Permintaan Air Rata-rata Day Average Water Demand Day Permintaan Maximum Maksimum Water Air Demand Sehari Harian Net Water Demand NRW Day Average Water Demand Day Maximum Water Demand Total permintaan air masa mendatang untuk PDAM Bantul (kota+desa) dan sistem pasokan air masyarakat Dan permintaan air tanah bagi sumur pribadi Net Water Demand NRW Day Average Water Demand Day Maximum Water Demand 2,5 2,,5, Water Demand of PDAM Groundwater Requirement for PW 2,5 2,,5, 5 Permintaan Air Termasuk Sumur Pribadi Water Demand including (l/detik) Private Well (l/sec) Permintaan Air Termasuk Sumur Pribadi Water Demand including (l/detik) Private Well (l/sec) Water Demand of PDAM Groundwater Requirement for PW 2,5 2,,5, Water Permintaan Demand Air including Termasuk Private Sumur Well Pribadi (l/sec) (l/detik) Tahun Kebutuhan Air Tanah untuk Sumur Water Permintaan Demand Air of PDAM Groundwater Requirement for PW Pribadi 2,5 2,,5, Permintaan Air Termasuk Sumur Pribadi Water Demand including Private Well (l/sec) (l/detik) Tahun Kebutuhan Air Tanah untuk Sumur Water Permintaan Demand Air of PDAM Groundwater Requirement for PW Pribadi 3-73

75 Tabel Rangkuman Total Permintaan Air Masa Mendatang Pada Setiap Kasus Kasus Kasus 2 7, 7, Total Permintaan W ater D emand Air (l/sec) (l/detik) 6, 5, 4, 3, 2, Total T Permintaan W ater D em and Air (l/sec) (l/detik) 6, 5, 4, 3, 2,,, Tahun Permintaan maksimal air sehari, Day Yogyakarta Max Water Demand, Yogyakarta Day Permintaan Max Water maksimal Demand, air sehari, Bantul Bantul Groundwater Air tanah untuk for sumur Private pribadi, Well, Sleman Day Permintaan Max Water maksimal Demand, air sehari, Sleman Sleman Air tanah untuk sumur pribadi, Groundwater Yogyakarta for Private Well, Yogyakarta Groundwater Air tanah untuk for sumur Private pribadi, Well, Bantul Day Max Water Demand Yogyakarta Day Max Water Demand Bantul Groundwater for Private Well Sleman Day Max Water Demand Sleman Groundwater for Private Well Yogyakarta Groundwater for Private Well Bantul Kasus 3 Kasus 4 7, 7, T Total W Permintaan ater D em and Air (l/sec) (l/detik) 6, 5, 4, 3, 2,, Total T Permintaan W ater D em and Air (l/sec) (l/detik) 6, 5, 4, 3, 2,, Day Max Water Demand Yogyakarta Day Max Water Demand Sleman Day Max Water Demand Bantul Groundwater for Private Well Yogyakarta Groundwater for Private Well Sleman Groundwater for Private Well Bantul Day Permintaan Max Water maksimal Demand air sehari, Yogyakarta Yogyakarta Permintaan maksimal air sehari, Bantul Day Max Water Demand Bantul Groundwater for Private Well Sleman Air tanah untuk sumur pribadi, Sleman Tahun Day Permintaan Max Water maksimal Demand Sleman air sehari, Sleman Air tanah untuk sumur pribadi, Yogyakarta Air tanah untuk sumur pribadi, Bantul Groundwater for Private Well Yogyakarta Groundwater for Private Well Bantul 3-74

76 Kasus Kasus 2 6, 5, Yogyakarta PDAM: 56 l/sec Sleman PDAM: 8 l/sec Bantul PDAM: l/sec Total Existing Capacity : 85 l/sec 6, 5, Yogyakarta PDAM: 56 l/sec Sleman PDAM: 8 l/sec Bantul PDAM: l/sec Total Existing Capacity : 85 l/sec Permintaan Water Demand Air (lpcd) 4, 3, 2,, Gap: 4,33 l/sec Permintaan Water Demand Air (lpcd) 4, 3, 2,, Gap: 2,3 l/sec Yogyakarta Sleman Bantul Total Yogyakarta Sleman Bantul Total Kasus 3 Kasus 4 6, 5, Yogyakarta PDAM: 56 l/sec Sleman PDAM: 8 l/sec Bantul PDAM: l/sec Total Existing Capacity : 85 l/sec 6, 5, Yogyakarta PDAM Yogyakarta: PDAM: l/dtk l/sec Sleman PDAM Sleman PDAM: : 8 8 l/dtk l/sec Bantul PDAM PDAM: Bantul : l/dtk l/sec Total Kapasitas Existing Capacity yang ada: : 85 l/dtk l/sec Permintaan Water Demand Air (lpcd) 4, 3, 2,, Gap,69 l/sec Permintaan Water Demand Air (lpcd) 4, 3, 2,, Gap,28 l/sec Tahun Yogyakarta Sleman Bantul Total Yogyakarta Sleman Bantul Total Gambar Kekurangan Kapasitas Pasokan Air Terhadap Permintaan Air Masa Mendatang 3-75

77 3.2.8 Permintaan Air Masa Mendatang Berdasarkan Daerah () Penetapan Wilayah Daerah Studi Boundary Batas Kabupaten of Kabubaten N Boundary Batas Kelurahan/Desa of Keluraha/Desa Garis kontur Contour line of EL. 25 m ketinggian 25 m 4 km Boundary Batas Wilayah of Zone A B E C D F G H I Gambar Studi Penetapan Wilayah Untuk perencanaan sistem pasokan air yang akan datang, permintaan air masa mendatang didistribusikan/ dialokasikan untuk setiap daerah, wilayah. Penetapan wilayah daerah studi diperlihatkan pada gambar dan setiap wilayah ditentukan berdasarkan masing-masing topografi area dan karakter administratif. Jalur kontur dari EL. 25 m juga dipertimbangkan sebagai faktor kunci penetapan wilayah. Kanal Mataram yang akan menjadi rute jalur transmisi air bersih masa mendatang melintas sepanjang jalur kontur of EL. 5 m menuju Kotamadya Yogyakarta. Dari ketinggian jalur pipa transmisi air bersih masa mendatang (sekitar EL. 5 m), daerah yang lebih rendah dari EL. 25 m bisa dipasok oleh sistem baru yang memperhatikan kerusakan pipa utama dan sisa kerusakan pada kran pelanggan. Penjelasan dari masing-masing zona adalah sebagai berikut. Zona A: (Kabupaten Sleman) Daerah ini lebih tinggi daripada EL. 25 m dan batas ini adalah penyesuaian terhadap batas utara dari Kotamadya Yogyakarta (batas selatan dari Kabupaten Sleman). Zona B: (Kabupaten Sleman) Bagian barat dari Kabupaten Sleman dan level tanahnya lebih rendah daripada EL. 25 m. Zona C: (Kabupaten Sleman) Bagian timur dari Kabupaten Sleman dan level tanahnya lebih rendah daripada EL. 25 m. Zone D: (Kabupaten Sleman) Bagian timur akhir dari Kabupaten Sleman lebih tinggi daripada 3-76

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANTUL,

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANTUL, BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ASPEK PERENCANAAN JARINGAN. CDMA X EVDO Rev.A

BAB III DATA DAN ASPEK PERENCANAAN JARINGAN. CDMA X EVDO Rev.A 37 BAB III DATA DAN ASPEK PERENCANAAN JARINGAN CDMA 2000 1X EVDO Rev.A Seiring dengan perkembangan teknologi yang diikuti dengan kebutuhan akan layanan data dengan kecepatan tinggi, Telkom Flexi melakukan

Lebih terperinci

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGEMBANGAN PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGEMBANGAN PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGEMBANGAN PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa perkembangan perumahan di wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG PAGU RUMAH TANGGA SASARAN PENERIMA MANFAAT BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN DAN DESA SE-KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PAGU RUMAH TANGGA SASARAN PENERIMA MANFAAT BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN DAN DESA SE-KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA DESA ATAS PEMANFAATAN TANAH KAS DESA UNTUK FASILITAS UMUM DALAM BENTUK DANA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.108,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tata, Cara, pengalokasian, besaran alokasi, Pajak Daerah, Retribusi Daerah, desa, Tahun Anggaran

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PAGU RUMAH TANGGA SASARAN PENERIMA MANFAAT PROGRAM SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH (RASKIN/RASTRA)

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 No.84,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DESA.KEUANGAN DESA.Pedoman.Bantuan Keuangan. Dana Kompensasi.Pemanfaatan.Tanah

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 249 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 249 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 249 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN KEDUA

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK DI KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK DI KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa apotek merupakan salah

Lebih terperinci

Pengarusutamaan Gender Berbasis Spasial untuk Pengurangan Risiko Bencana

Pengarusutamaan Gender Berbasis Spasial untuk Pengurangan Risiko Bencana antarafoto.com salimah.or.id pmibantul Pengarusutamaan Gender Berbasis Spasial untuk Pengurangan Risiko Bencana Lalitya Narieswari, Sri Lestari Munajati, Mone Iye C. Marschiavelli, Habib Subagio National

Lebih terperinci

Nama SKPD Alamat Status

Nama SKPD Alamat  Status Daftar Alamat E-mail Resmi OPD di Lingkungan Pemkab. Bantul Nama SKPD Alamat E-mail Status Dinas 1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dikpora@bantulkab.go.id 2 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Lebih terperinci

Bab 3 Skenario Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Skenario Pembangunan Sanitasi Bab 3 Skenario Pembangunan Sanitasi 3.1 Visi dan Misi Pembangunan Sanitasi Berdasarkan pengalaman pembangunan sanitasi selama ini, maka Pemerintah Kabupaten Sleman memandang bahwa peran masyarakat sebagai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Konsep Penelitian Penelitian mengenai tingkat bahaya dan kerentanan banjir juga pernah dilaksanakan oleh Lusi Santry, mahasiswa jurusan teknik sipil Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.60,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Perubahan Kedua, Peraturan Bupati Bantul, Tatacara, pengalokasian, besaran alokasi, dana desa. BUPATI

Lebih terperinci

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN SEMESTER II TAHUN 2016 MENURUT JENIS KELAMIN PER DESA

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN SEMESTER II TAHUN 2016 MENURUT JENIS KELAMIN PER DESA DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN SEMESTER II TAHUN 2016 MENURUT JENIS KELAMIN PER DESA a. Kecamatan Jetis NO DESA/KELURAHAN L P JUMLAH 1 PATALAN 5,982 6,175 12,157 2 CANDEN 6,005 6,021 12,026 3 SUMBERAGUNG 7,583

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2014 No.57,2014 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Setda Kabupaten Bantul. Pemberian, bantuan keuangan, desa. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENYUSUNAN ARAHAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DI KABUPATEN SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENYUSUNAN ARAHAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DI KABUPATEN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENYUSUNAN ARAHAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DI KABUPATEN SLEMAN Oleh : Fahmi Nur Prasetyo E10010001071 FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

DATA PUAP / LKMA KABUPATEN BANTUL

DATA PUAP / LKMA KABUPATEN BANTUL DATA PUAP / LKMA KABUPATEN BANTUL BPS Gapoktan LKMA Ketua/Manager Koordinat 2008 2009 200 20 Srandakan Poncosari Sari Kismo Sari Kismo Waluyo 2 2 Trimurti Sido Maju Tani Murti Untung Suparmadi 2 Sanden

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.33,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tata, cara, alokasi, besaran, bagian hasil, pajak daerah, retribusi daerah, desa. BUPATI BANTUL

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

Lebih terperinci

LAMPIRAN INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA Fenomena yang diamati Dimensi Indikator Pertanyaan EfektivitaspelaksanaanK Ketepatankebij Muatankebijakanterhada a. Apakah SKPG telahsesuaidijalankan

Lebih terperinci

DAFTAR PENERIMA BOS TAHUN 2012 TRIWULAN III KABUPATEN SLEMAN

DAFTAR PENERIMA BOS TAHUN 2012 TRIWULAN III KABUPATEN SLEMAN DAFTAR PENERIMA BOS TAHUN 2012 TRIWULAN III KABUPATEN SLEMAN No 1 2 3 6 Sekolah Dasar Negeri 1 SD Negeri Berbah 1 Sendangtirto, Berbah, Sleman 174 25.230.000 2 SD Negeri Berbah 2 Tegaltirto, Berbah, Sleman

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN BESARAN DANA DESA SETIAP DESA TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Tentang TAKSIRAN PANJAR ( VOORSCHOT ) BIAYA PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL

Tentang TAKSIRAN PANJAR ( VOORSCHOT ) BIAYA PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR : W13-U5/1922/HK.02/VI/2017 Tentang TAKSIRAN PANJAR ( VOORSCHOT ) BIAYA PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL Membaca

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tatacara, pengalokasian, besaran alokasi, dana desa.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tatacara, pengalokasian, besaran alokasi, dana desa. 1 2015 No.29,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tatacara, pengalokasian, besaran alokasi, dana desa. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.70,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. PEMBANGUNAN. KESEJAHTERAAN. MASYARAKAT. DESA. Pedoman. Bantuan Keuangan Khusus. BUPATI BANTUL DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2013

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2013 BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 83. 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM TEKNIS PINJAMAN DANA BERGULIR PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MISKIN DI KECAMATAN SE-KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013 BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.103,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tata, Cara, pembagian, penetapan, rincian, dana desa, Kabupaten Bantul, Tahun Anggaran 2016.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri memiliki daerah-daerah yang terkhusus pada rawan bencana. Sejumlah 301 dari 438 desa di DIY menyandang status rawan bencana alam

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2016 YANG TERTUNDA PENYALURANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN JARINGAN WiMAX DI YOGYAKARTA

BAB IV PERENCANAAN JARINGAN WiMAX DI YOGYAKARTA BAB IV PEREAAA JARIGA WiMAX DI YOGYAKARTA 4.1 Analisa Peta Propinsi Derah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta terletak pada 7 33-8 15 lintang selatan dan 110 5-110 50 bujur timur dengan luas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UPDATE DATA DAN DATABASE KEOLAHRAGAAN PER-KECAMATAN SE- KABUPATEN SLEMAN DI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SLEMAN Dosen Pembimbing Maria Dominika Niron,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.30,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tatacara, pembagian, penetapan, rincian, dana desa, setiap, desa, Kabupaten Bantul. BUPATI BANTUL DAERAH

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI/SWASTA KABUPATEN BANTUL

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI/SWASTA KABUPATEN BANTUL DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI/SWASTA KABUPATEN BANTUL SMP Negeri Nomor NSS NPSN NAMA SEKOLAH ALAMAT DESA KECAMATAN KABUPATEN/KOTA STATUS 1 201040110015 20400339 SMP NEGERI

Lebih terperinci

RENCANA POLA TANAM DAN TATA TANAM GLOBAL DETAIL PADA MUSIM HUJAN SERTA PENJELASAN POLA TANAM DI KABUPATEN BANTUL TANGGAL

RENCANA POLA TANAM DAN TATA TANAM GLOBAL DETAIL PADA MUSIM HUJAN SERTA PENJELASAN POLA TANAM DI KABUPATEN BANTUL TANGGAL RENCANA POLA TANAM DAN TATA TANAM GLOBAL DETAIL PADA MUSIM HUJAN TAHUN 2013 / 2014 DAN MUSIM KEMARAU TAHUN 2014 SERTA PENJELASAN POLA TANAM DI KABUPATEN BANTUL Daerah Irigasi Kewenangan Kabupaten Bantul

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 218 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 218 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 218 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TAHUN 2015 BUPATI BANTUL,

Lebih terperinci

DAFTAR SEKOLAH PENERIMA BOS TAHUN 2014 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN 1

DAFTAR SEKOLAH PENERIMA BOS TAHUN 2014 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN 1 DAFTAR SEKOLAH PENERIMA BOS TAHUN 2014 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN 1 No Nama Satuan Pendidikan Dasar Alamat Bank Kabupaten/Kota Sekolah Dasar Negeri 1 SD Negeri Lempuyangan 1 Tegalpanggung, Danurejan,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Lampiran I.34 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.34 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I. : Keputusan Komisi Pemilihan Umum : 106/Kpts/KPU/TAHUN 01 : 9 MARET 01 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 01 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH

Lebih terperinci

Potensi PERCEPATAN Pembangunan Rumah Vertikal di DIY Suparwoko, PhD UII

Potensi PERCEPATAN Pembangunan Rumah Vertikal di DIY Suparwoko, PhD UII Potensi PERCEPATAN Pembangunan Rumah Vertikal di DIY Suparwoko, PhD UII LATAR BELAKANG - PERMASALAHAN Penduduk perkotaan meningkat terus Kebutuhan hunian meningkat Penyediaan hunia selalu kurang Land Consolidation

Lebih terperinci

Bab 2 Profil Sanitasi Saat Ini

Bab 2 Profil Sanitasi Saat Ini Bab 2 Profil Sanitasi Saat Ini 2.1 Gambaran Wilayah Luas wilayah Kabupaten Sleman adalah 57.482 ha atau 574,82 km 2 atau sekitar 18% dari luas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang seluas 3.185,80 km

Lebih terperinci

Tabel Kecamatan Dan Kelurahan Terpilih Untuk Survei EHRA 2012 Kota Yogyakarta. Sumber: Laporan Studi EHRA Kota Yogyakarta, 2012

Tabel Kecamatan Dan Kelurahan Terpilih Untuk Survei EHRA 2012 Kota Yogyakarta. Sumber: Laporan Studi EHRA Kota Yogyakarta, 2012 BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1. Area Berisiko Sanitasi Setelah menghitung kebutuhan responden dengan menggunakan rumus Slovin, maka ditentukan lokasi studi EHRA dengan

Lebih terperinci

PETA RAWAN PANGAN DAN GIZI TINGKAT DESA KABUPATEN GUNUNG KIDUL TAHUN 2016

PETA RAWAN PANGAN DAN GIZI TINGKAT DESA KABUPATEN GUNUNG KIDUL TAHUN 2016 PETA RAWAN PANGAN DAN GIZI TINGKAT DESA KABUPATEN GUNUNG KIDUL MERTELU GIRIJATI GROGOL BANYUSOCO GIRITIRTO GIRIPURWO GIRIWUNGU GIRISUKO SERUT SAMPANG TEGALREJO SAMBIREJO NGORO ORO HARGO MULYO JURANG JERO

Lebih terperinci

Nama Penerima 1 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Utara 2 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Barat 3 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Timur 4 UPT Pengelola

Nama Penerima 1 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Utara 2 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Barat 3 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Timur 4 UPT Pengelola DAFTA UNTUK UP No Nama Penerima 1 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Utara 2 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Barat 3 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Timur 4 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Selatan 5 UPT Pelayanan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL 1 2015 No.102,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tata, Cara, pengalokasian, besaran alokasi, dana desa, Tahun Anggaran 2016. BUPATI BANTUL

Lebih terperinci

BADAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009

BADAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009 KELUARGA KABUPATEN BANTUL TAHUN 2008 BADAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009 ADMINISTRATIF KAB. BANTUL SECARA ADMINISTRATIF KABUPATEN BANTUL TERDIRI DARI 17

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B PENGADLAN NEGER BANTUL KELAS B KEPUTUSAN KETUA PENGADLAN NEGER BANTUL NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BESARAN BAYA PERKARA PERDATA PADA PENGADLAN NEGER BANTUL KETUA PENGADLAN NEGER BANTUL,

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selain itu juga merupakan salah satu tujuan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. selain itu juga merupakan salah satu tujuan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta dikenal dengan julukan sebagai kota pelajar, kota budaya serta kota pariwisata. Julukan tersebut tersemat bukan tanpa alasan. Salah satunya tentu

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPADA DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dilakukan terhadap permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan:

BAB V PENUTUP. dilakukan terhadap permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Partisipasi anggaran berpengaruh positif

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA 3.1 Tinjauan Kondisi Pusat Olahraga Papan Luncur 3.1.1 Tinjauan Pusat Olahraga Papan Luncur di Yogyakarta Pusat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Daerah Aliran Sungai (DAS) Secara umum DAS dapat diartikan sebagai suatu hamparan wilayah atau kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang menerima, mengumpulkan

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ( SMP ) & MADRASAH TSANAWIYAH ( MTs ) KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

DAFTAR NAMA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ( SMP ) & MADRASAH TSANAWIYAH ( MTs ) KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 DAFTAR NAMA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ( SMP ) & MADRASAH TSANAWIYAH ( MTs ) KABUPATEN TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 NO NPSN NSS Nama Sekolah Alamat Status Sekolah Desa / Kalurahan 01 20400302 201040101001

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG PENUNJUKAN KOORDINATOR TENAGA KERJA SUKARELA OTONOM (TKS-O) DAN TENAGA KERJA SUKARELA OTONOM (TKS-O) PROGRAM

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang:

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA SEKOLAH DASAR ( SD ) & MADRASAH IBTIDAIYAH ( MI ) KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

DAFTAR NAMA SEKOLAH DASAR ( SD ) & MADRASAH IBTIDAIYAH ( MI ) KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 DAFTAR NAMA SEKOLAH DASAR ( SD ) & MADRASAH IBTIDAIYAH ( MI ) KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 No NPSN NSS Nama Alamat 001 20400469 101040101001 SD Bantul Manunggal Jl. Gatot Subroto, Ringinharjo,

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI SE KAB. SLEMAN

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI SE KAB. SLEMAN DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI SE KAB. SLEMAN No NSS Nama Ins. Pend. Alamat Desa/ Kelurahan Kecamatan Kab/ Kota Kd. Pos Telp. 1 101040216010 SD N Jagamangsan 1 Bercak Jogotirto Berbah

Lebih terperinci

DAFTAR PESERTA BIMTEK PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TANGGAL 26,27,28 APRIL 2016

DAFTAR PESERTA BIMTEK PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TANGGAL 26,27,28 APRIL 2016 DAFTAR PESERTA BIMTEK PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TANGGAL 26,27,28 APRIL 2016 NO NAMA SEKOLAH ALAMAT PETUGAS 1 SMP N 1 Depok 2 SMP N 5 Depok 3 SMP N 1 Cangkringan 4 SMP N 2 Cangkringan 5 SMP N 1 6

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN dan BUPATI SLEMAN MEMUTUSKAN:

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN dan BUPATI SLEMAN MEMUTUSKAN: PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB 6 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB 6 KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB 6 KONSEP DASAR PERANCANGAN 6.1. Konsep Tatanan Dan Kualitas Ruang Permasalahan yang muncul dalam perencanaan dan perancangan Taman Skateboard dan Panjat Dinding di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 234 TAHUN 2011

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 234 TAHUN 2011 BUPAT BANTUL KEPUTUSAN BUPAT BANTUL NOMOR 234 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA POLA TANAM DAN TATA TANAM GLOBAL DETAL PADA MUSM HUJAN TAHUN 2011/2012 DAN MUSM KEMARAU TAHUN 2012 BUPAT BANTUL Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

N A M A / J U M L A H

N A M A / J U M L A H LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 0 TENTANG KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN BUKU XIV PROVINSI DAERAH ISTIMEWA PROVINSI,

Lebih terperinci

BAB III PENGEMBANGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN, PUSAT KULINER DAN WATERPARK DI PANTAI DEPOK, BANTUL

BAB III PENGEMBANGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN, PUSAT KULINER DAN WATERPARK DI PANTAI DEPOK, BANTUL BAB III PENGEMBANGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN, PUSAT KULINER DAN WATERPARK DI PANTAI DEPOK, BANTUL 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Bantul 3.1.1 Letak Geografis, Luas Wilayah dan Batas Administrasi Secara geografis,

Lebih terperinci

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) PROVINSI DI YOGYAKARTA KAB/KOTA RAWAT INAP NON RAWAT INAP JUMLAH 3401 KULON PROGO 5 16 21 3402 BANTUL 16 11 27 3403 GUNUNG KIDUL 14 16 30 3404 SLEMAN

Lebih terperinci

N A M A / J U M L A H

N A M A / J U M L A H LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN B. KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI, UPATEN/. DAN DESA/ SELURUH INDONESIA

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

PANDUAN LOMBA PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014 PANDUAN LOMBA PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014 A. Bentuk Kegiatan Lomba Pembuatan Film Dokumenter Bidang Lingkungan Hidup ( tema bebas) untuk siswa SMA,SMK dan MA di Kabupaten

Lebih terperinci

Cadangan Airtanah Berdasarkan Geometri dan Konfigurasi Sistem Akuifer Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Cadangan Airtanah Berdasarkan Geometri dan Konfigurasi Sistem Akuifer Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Cadangan Airtanah Berdasarkan Geometri dan Konfigurasi Sistem Akuifer Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG Sepanjang sejarah peradaban

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI/SWASTA KABUPATEN BANTUL

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI/SWASTA KABUPATEN BANTUL DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI/SWASTA KABUPATEN BANTUL SD Negeri Nomor NSS NPSN NAMA SEKOLAH ALAMAT DESA KECAMATAN KABUPATEN STATUS 1 101040110015 20400137 SD PLEBENGAN PLEBENGAN SIDOMULYO

Lebih terperinci

PROFIL PASAR DESA DI KABUPATEN BANTUL KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KABUPATEN BANTUL OKTOBER 2014

PROFIL PASAR DESA DI KABUPATEN BANTUL KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KABUPATEN BANTUL OKTOBER 2014 PROFIL PASAR DESA DI KABUPATEN BANTUL KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KABUPATEN BANTUL OKTOBER 2014 1 Daftar Isi 1. Pasar Triwindu Desa Bangunharjo Kecamatan Sewon 3 2. Pasar Kepek Desa Timbulharjo

Lebih terperinci

sumber daya ekonomi, pengaruh terhadap pengambilan keputusan, serta luasnya hubungan sosial yang semakin menurun. Tak banyak orang yang menyadari

sumber daya ekonomi, pengaruh terhadap pengambilan keputusan, serta luasnya hubungan sosial yang semakin menurun. Tak banyak orang yang menyadari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjadi tua bukanlah pilihan, melainkan suatu kepastian yang akan dialami setiap orang yang memiliki kesempatan hidup lebih lama, hanya saja yang membedakan adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 1. Cekungan Aitanah Yogyakarta Sleman memiliki kondisi hidrogeologi seperti

BAB V KESIMPULAN. 1. Cekungan Aitanah Yogyakarta Sleman memiliki kondisi hidrogeologi seperti BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan 1. Cekungan Aitanah Yogyakarta Sleman memiliki kondisi hidrogeologi seperti berikut : Tipe akuifer pada Cekungan Airtanah Yogyakarta Sleman adalah akuifer bebas, yang meliputi

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

BAB II. Gambaran Umum Wilayah Penelitian BAB II Gambaran Umum Wilayah Penelitian A. Kondisi Geografis Kota Yogyakarta 1. Letak Wiayah Kota Yogyakarta terletak antara 110º24 19-110º28 53 Bujur Timur dan antara 07º49 26-07º15 24 Lintang Selatan,

Lebih terperinci

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1. Area Berisiko Sanitasi Setelah menghitung kebutuhan responden dengan menggunakan rumus Slovin, maka ditentukan lokasi studi EHRA dengan

Lebih terperinci

INVENTARISASI DAERAH IRIGASI PROGRAM WISMP APL I STATUS PROVINSI / KABUPATEN

INVENTARISASI DAERAH IRIGASI PROGRAM WISMP APL I STATUS PROVINSI / KABUPATEN INVENTARISASI DAERAH IRIGASI PROGRAM WISMP APL I STATUS PROVINSI / KABUPATEN :DIY / BANTUL DATA ORGANISASI P3A No. Nama Daerah Irigasi Luas Areal (ha) Kecamatan Desa Nama P3A Luas Wilayah Kerja (ha) Jumlah

Lebih terperinci

Yogyakarta, 15 September 2012

Yogyakarta, 15 September 2012 Yogyakarta, 15 September 2012 Latar Belakang dan Permasalahan Sumbangan sektor Telematika terhadap struktur Perekonomian Nasional, naik dari 89 T (2006) menjadi 205 T (2010): sumber BPS Sumbangan Sektor

Lebih terperinci

BUKU XIV KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA

BUKU XIV KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA BUKU XIV KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA K O D E 34 DAISTA YOGYAKARTA 34.01 1. KULON PROGO 12 1 87 586,28 419.333 34.01.01 34.01.01.2001 34.01.01.2002 34.01.01.2003 34.01.01.2004

Lebih terperinci

DAFTAR NPSN DAN ALAMAT SD/MI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013 JL. GATOT SUBROTO MANDINGAN, RINGIN HARJO, BANTUL SD BANTUL WARUNG

DAFTAR NPSN DAN ALAMAT SD/MI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013 JL. GATOT SUBROTO MANDINGAN, RINGIN HARJO, BANTUL SD BANTUL WARUNG DAFTAR NPSN DAN ALAMAT SD/MI KABUPATEN TAHUN 2013 No NPSN Nama Sekolah Alamat 1 20400469 SD 1 JL. GATOT SUBROTO MANDINGAN, RINGIN HARJO, 2 20409795 SD WARUNG Jl. AHMAD YANI NO. 1 WARUNG, 3 20400776 SD

Lebih terperinci

Penduduk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Hasil Sensus Penduduk

Penduduk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Hasil Sensus Penduduk KATALOG BPS : 2102001.34 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Hasil Sensus 1961-2010 3.457.491 2.231.062 2.912.611 2.750.025 2.487.177 3.120.478 1961 1971 1980 1990 Kulonprogo Bantul Gunungkidul Sleman

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan sasaran pembangunan untuk mewujudkan visi misi yang telah ditetapkan, perlu perubahan secara mendasar, terencana terukur. Upaya pencapaian

Lebih terperinci

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA K O D E (Km) DAISTA YOGYAKARTA.0. KULON PROGO -,..0.0 Temon -.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0

Lebih terperinci

DATA SEBARAN RTH DI DIY

DATA SEBARAN RTH DI DIY DATA SEBARAN RTH DI DIY Daftar Lokasi Sebaran Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Perkotaan Kabupaten Bantul No KECAMATAN DESA Dusun Jenis RTH Eksisting luas (Ha) 1 Banguntapan Banguntapan Karangjambe Lapangan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak pada Lintang Selatan dan 110

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak pada Lintang Selatan dan 110 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Deskripsi Daerah Daerah hulu dan hilir dalam penelitian ini adalah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Secara geografis Kabupaten Sleman terletak pada 110 33 00

Lebih terperinci

Penentuan Rute Kendaraan Logistik Menggunakan Metode Heuristik (Studi Kasus Gudang Bulog Kalasan Utama Divre Yogyakarta)

Penentuan Rute Kendaraan Logistik Menggunakan Metode Heuristik (Studi Kasus Gudang Bulog Kalasan Utama Divre Yogyakarta) Penentuan Rute Kendaraan Logistik Menggunakan Metode Heuristik (Studi Kasus Gudang Bulog Kalasan Utama Divre Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN (GPW / 0210) ACARA 1 KAJIAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN (GPW / 0210) ACARA 1 KAJIAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN (GPW / 0210) ACARA 1 KAJIAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN Disusun Oleh : Nama : Dimas Pradana Riyadi NIM : 08 / 267157 / GE / 06423 Hari/jam : Rabu

Lebih terperinci

KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017 BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL Jalan Robert WolterMonginsidiNomor 1 KabupatenBantul

Lebih terperinci

STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN

STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN 34001 KULON PROGO 1201260 TEMON 34001101 JANGKARAN 0,6806 Berkembang 34001 KULON PROGO 1201260 TEMON 34001102 SINDUTAN 0,5008 Tertinggal 34001 KULON PROGO 1201260 TEMON 34001103 PALIHAN 0,7487 Maju 34001

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT MEDITASI DI BANTUL

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT MEDITASI DI BANTUL BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT MEDITASI DI BANTUL VI.1 Konsep Kekosongan Zen Dalam bangunan PUSAT MEDITASI terdapat karakter yang menuntut ketenangan, keamanan, kenyamanan hingga terciptanya

Lebih terperinci

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY Perjalanan reformasi birokrasi nampaknya tak terasa sudah dimulai sejak tahun 2002 yang dimasinisi oleh departemen keungan

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENGGUNAAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK KOTA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN REGRESI LINEAR

PENGARUH JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENGGUNAAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK KOTA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN REGRESI LINEAR 7 PENGARUH JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENGGUNAAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK KOTA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN REGRESI LINEAR Ridayati 1,a Jurusan Teknik Sipil STTNAS Yogyakarta 1 Jalan Babarsari No.1 Depok,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR 015/K.

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR 015/K. KEPUTUSAN BADAN NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NFORMAL ( BAN PAUD DAN PNF ) MOR 015/K.1/SK/AKR/2015 TENTANG PENETAPAN STATUS PROGRAM DAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM Dalam bab ini akan diuraikan sekilas mengenai gambaran umum Kabupaten Bantul, Desa Mangunan. A. Kondisi Geografis Kabupaten Bantul 1. Administratif dan Perwilayahan Kabupaten Bantul

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTALIKOTA NOMOR 332 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTALIKOTA NOMOR 332 TAHUN 2016 TENTANG YOGYAKARTA PROVINSI DAER O WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTALIKOTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 332 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN STEMPEL / CAP DAN KOP NASKAH DINAS PADA SATUAN KERJA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEGAL DRAFTING... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEGAL DRAFTING... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEGAL DRAFTING... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii vi xii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Landasan Hukum... I-2 1.3. Hubungan RPJMD

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 12/PJ/2010 TENTANG : NOMOR OBJEK PAJAK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TATA CARA PEMBERIAN NOP

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 12/PJ/2010 TENTANG : NOMOR OBJEK PAJAK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TATA CARA PEMBERIAN NOP LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 12/PJ/2010 TENTANG : NOMOR OBJEK PAJAK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TATA CARA PEMBERIAN NOP DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci