BAB IV PERENCANAAN JARINGAN WiMAX DI YOGYAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PERENCANAAN JARINGAN WiMAX DI YOGYAKARTA"

Transkripsi

1 BAB IV PEREAAA JARIGA WiMAX DI YOGYAKARTA 4.1 Analisa Peta Propinsi Derah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta terletak pada lintang selatan dan bujur timur dengan luas daerah 3185,81 km 2. Pada perencanaan ini maka akan dilakukan perencanaan perkabupaten dan kota madya dengan tujuan untuk menertipkan penggunaan frekwensi 2,4 GHz agar pengaruh interferensi dapat ditekan seminimal mungkin sehingga jaringan yang kita bangun akan memiliki performansi seperti yang diharapkan Analisa Peta Kabupaten Sleman Daerah kabupaten Sleman terletak pada lintang selatan dan bujur timur dengan luas daerah 574,82 km 2. Daerah di kabuaten Sleman banyak terdapat pemukiman dan industri menengah dan besar,sehingga dalam penentuan daerah layanan kita akan memperhitungkan pada kebutuhan bandwidth per sel yang faktor terbesarnya adalah perumahan dan industri. Untuk menjangkau seluruh kabupaten sleman maka kita akan memerlukan 23 sel, adapun pembagian daerahnya adalah: 1. Sel Sleman 1 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau Industri, sekolah, Instansi pemerintah dan sarana kesehatan di daerah Tempel. Sel ini akan mencakup desa Lumbung rejo, Margorejo, Mororejo, Pondok rejo dan Sumber rejo. 2. Sel Sleman 2 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau Industri, sekolah, perumahan, Instansi pemerintah dan sarana kesehatan di daerah Turi, dan sekolah di kecamatan tempel. Sel ini akan mencakup desa Lumbung rejo, Margorejo, Trihargo, Trimulyo, Donokerto, merdikorejo, Bangunkerto. 3. Sel Sleman 3 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah di daerah Turi, sekolah dan sarana Tugas Akhir 30

2 kesehatan di daerah Pakem. Sel ini akan mencakup desa Donokerto, Purwobinangun, andi binangun dan Harjo binangun. 4. Sel Sleman 4 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah di daerah Pakem, sekolah dan sarana kesehatan dan instansi di daerah angkringan. Sel ini akan mencakup desa Pakem binangun, Argomulyo, Wukirsari Umbulharju, dan Kepuh Harjo. 5. Sel Sleman 5 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah dan sarana kesehatan di daerah Tempel, dan sarana kesehatanm di daerah Sayegan. Sel ini akan mencakup desa Tambak Rejo, Sumber Rejo, Banyu Rejo, Margo Agung, Margo Katon, Sendang Sari, Sendang Rejo. 6. Sel Sleman 6 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah di kecamatan Sleman. Sekolah dan industri di kecamatan Mlati. Sekolah di kecamatan Tempel. Sel ini akan mencakup desa Tambak Rejo, Moro Rejo, atur Harjo, Triharjo, Moroagung, Sumberadi, Tridadi. 7. Sel Sleman 7 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, Industri, sarana kesehatan di kecamatan Sleman, sekolah, pereumahan di daerah gaglik. Perumahan di kecamatan Turi. Sel ini akan mencakup desa Donokerto, Purwobinangun, Trimulyo, Donoharjo, Pandowoharjo, Sardonoharjo. 8. Sel Sleman 8 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, instansi di kecamatan Pakem, perumahan di kecamatan gaglik, perumahan di kecamatan Turi. Sel ini akan mencakup desa andibinangun, Pakembinangun, Harjobinangun, Sukoharjo, Umbulmartani. Tugas Akhir 31

3 9. Sel Sleman 9 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, instansi, sarana kesehatan di kecamatan gemplak, sarana kesehatan di kecamatan angkringan. Sel ini akan mencakup desa Widomartani, Umbulmartani, Argomulyo, Sindumartani, Bimomartani. 10. Sel Sleman 10 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, instansi, sarana kesehatan di kecamatan Minggir, sekolah di kecamatan gemplak Sel ini akan mencakup desa Sendangmulyo, Sendangarum, Sumberagung, Sidorejo, Sendangagung, Sendangsari, Sendang rejo, Margokaton. 11. Sel Sleman 11 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau perumahan di kecamatan Mlati, sekolah, sarana kesehatan, instansi di kecamatan Sayegan, sentra industri di kecamatan Srandakan. Sel ini akan mencakup desa Margokaton, Margoagung, Margodadi, Margoluwih, Tirtoadi, Tlogoadi, Sumberadi. 12. Sel Sleman 12 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri di kecamatan Gamping, sekolah di kecamatan Sleman, sekolah di kecamatan Mlati, sekolah di kecamatan Gamping, instansi di balaikota Sleman. Sel ini akan mencakup desa Sumberadi,Tridadi, Sendangadi, Tirtoadi, Trihanggo. 13. Sel Sleman 13 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, perumahan, sekolah di kecamatan gaglik, industri di kecamatan Gamping, perumahan, perguruan tinggi di kecamatan Depok, sekolah di kecamatan gemplak, sekolah di kecamatan Kalasan Sel ini akan mencakup desa Sardonoharjo, Sunduharjo, Sariharjo, Minomartani, ondongcatur, Wedomartani. 14. Sel Sleman 14 Tugas Akhir 32

4 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, perumahan, sekolah di kecamatan Kalasan, perumahan, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan gemplak, perumahan di kecamatan Depok. Sel ini akan mencakup desa Wedomartani,Widodomartani, Purwomartani, Selomartani, ondongcatur. 15. Sel Sleman 15 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah di kecamatan kalasan, sekolah, sentra industri, dan sarana kesehatan di kecamatan anggulan. Sel ini akan mencakup desa Bimomartani, Sindumartani,Selomartani, Tamanmartani, Tirtomartani, Bokoharjo. 16. Sel Sleman 16 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, instansi di kecamatan Moyudan, industri, sekolah di kecamatan anggulan. Sel ini akan mencakup desa Sendang mulyo, Sendangarum, Sumberagung, Sumberarum, Sumberrahayu, Sumbersari. 17. Sel Sleman 17 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industi di kecamatan Mlati, industi, sekolah, instansi, sarana kesehatan di kecamatan Godean, sekolah di kecamatan Moyudan Sel ini akan mencakup desa Sidorejo, Sidoluhur, Sidomulyo, Sumbersari, Sidokarto, Sidoagung, Margoluwih, Argomulyo. 18. Sel Sleman 18 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri di kecamatan Mlati, industri, perumahan, sekolah, perguruan tinggi, sarana kesehatan di kecamatan Gamping, industri, perumahan, sekolah, perguruan tinggi, instansi, sarana kesehatan di kecamatan Godean. Sel ini akan mencakup desa Margoluwih, Sidomulyo, Sidoarum, Sidokarto, Trihanggo, ogotirto, Banturaden, Balecatur. 19. Sel Sleman 19 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, perumahan, sekolah, perguruan Tugas Akhir 33

5 tinggi, instansi di kecamatan Depok, industri, perumahan, sekolah, perguruan tinggi, sarana kesehatan di kecamatan Mlati. Sel ini akan mencakup desa Sendangadi, Sinduadi, ondongcatur, aturtunggal, Kricak, Beper, Karangwaru, okrodiningratan, Terban, Tegalrejo, Jetis, Bumijo, Gowongan, Pringgokusuman, Suryatmajan, Gedongtengen, Tegalpanggung, Bausastran, Baciro, gupasan, Purwokinanti, Demangan, Kotabaru, Klitren, Depok, aturtunggal. 20. Sel Sleman 20 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, perumahan, sekolah, perguruan tinggi, sarana kesehatan di kecamatan Depok,. Sel ini akan mencakup desa ondoncatur, aturtunggal, Depok, Maguwoharjo, Purwokinanti. 21. Sel Sleman 21 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT. Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, perumahan, sekolah, perguruan tinggi, instansi, sarana kesehatan di kecamatan kalasan, industri, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Prambanan, industri di kecamatan Depok, perumahan, sarana kesehatan di kecamatan Brebah, perumahan di kecamatan Kasihan. Sel ini akan mencakup desa Tirtomartani, Purwomartani, Maguwoharjo, Kalitirto, Madurejo, Bokoharjo. 22. Sel Sleman 22 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, perguruan tinggi, instansi, sarana kesehatan di kecamatan Gamping, perguruan tinggi, perumahan di kecamatan Kasihan Sel ini akan mencakup desa Balecatur, Ambarketawang, Tamantirto, Bangunjiwo. 23. Sel Sleman 23 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, perumahan, sekolah, instansi, sarana kesehatan di kecamatan Brebah, perumahan di kecamatan Gamping. Sel ini akan mencakup desa Maguwoharjo, Brebah, Sendangtirto, Klitirto, Jogotirto, Pontorono, Srimulyo. 24. Sel Sleman 24 Tugas Akhir 34

6 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah di kecamatan Prambanan. Sel ini akan mencakup desa Jogotirto, Kalitirto, Madurrejo, Sumberharjo, Sambirejo, Wukirharjo, Srimulyo, Srimartani Analisa Peta Kota Yogyakarta Daerah Kota Yogyakartal terletak pada BT lintang selatan dan bujur timur dengan luas daerah 32,5 km 2. Daerah di Kota Yogyakarta banyak terdapat pemukiman dan industri menengah dan besar, sekolah dan perguruan tinggi sehingga dalam penentuan daerah layanan kita akan memperhitungkan pada kebutuhan bandwidth per sel yang faktor terbesarnya adalah perumahan dan industri dan perguruan tinggi. Untuk menjangkau seluruh kabupaten sleman maka kita akan memerlukan 2 dimana satu sel akan mengunduk di kabupaten Sleman sel, adapun pembagian daerahnya adalah: 1. Sel Yogyakarta 1 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau Industri di kecamatan Mantrijeron, Kraton, Mergangsan, Pakualaman, Gondomanan, gampilan, Wirobrajan, Gedongtengen. Sekolah si kecamatan Mantrijeron, Mergangsan, Kraton, Pakualaman, Gondomanan, gampilan, Wirobrajan, Gedongtengen. Perguruan tinggi di kecamatan Mergangsan, Mantrijeron, Kraton, Pakualaman, Gondomanan, Wirobrajan. Perumahan di kecamatan Mantrijeron, Kraton, Mergangsan, Pakualaman, Gondomanan, gampilan, Wirobrajan, Gedongtengen. Sarana kesehatan di Mantrijeron, Kraton, Mergangsan, Pakualaman, Gondomanan, Wirobrajan, Gedongtengen. Instansi pemerintah di kecamatan Mantrijeron, Kraton, Mergangsan, Pakualaman, Gondomanan, gampilan, Wirobrajan, Gedongtengen dan instansi pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Industri, sekolah, perguruan tinggi, instansi pemerintah dan sarana kesehatan di kecamatan Kasihan. Sekolah, instansi pemerintah di kecamatan Sewon. Sel ini akan mencakup desa Ambar ketawang, Tamantirto, Kasihan, Tirtonirmolo, Panggung rejo, Tegalrejo, Pringgokusuman, Gedongtengen, gupasan, Purwokinanti, gampilan, Rakuncan, gestiharjo, Prawirodirjan, Wirobrajan, otoprajan, Kraton, Kadipaten, Patehan, Panembahan, Patangpuluhan, Gedongkiwo, Keparakan, Mantrijeron, Suryodiningratan, Brontokusuman Tugas Akhir 35

7 2. Sel Yogyakarta 2 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, perguruan tinggi, Perumahan, instansi pemerintah, sarana kesehatan di kecamatan Umbulharjo dan Kotagede. Industri, sekolah, perumahan, perguruan tinggi, instansi pemerintah dan sarana kesehatan di kecamatan Banguntapan Sel ini akan mencakup desa Baciro, Semaki, Demangan, Gunungketur, Wirosunan, Mergangsan, Tahunan, Mujamuju, Bangunan, Umbulharjo, Warungboto, Rejowinangun, Pandeyan, Sorosutan, Brontokusuman, Kotagede, Giwangan, Prenggan, Baturetno, Jagalan, Singosaren, Purbayan. Banguntapan Analisa Peta Kabupaten Bantul Daerah kabupaten Bantul terletak pada lintang selatan dan bujur timur dengan luas daerah 506,85 km 2. Daerah di kabuaten Bantul banyak terdapat pemukiman dan industri menengah dan besar,sehingga dalam penentuan daerah layanan kita akan memperhitungkan pada kebutuhan bandwidth per sel yang faktor terbesarnya adalah perumahan dan industri. Untuk menjangkau seluruh kabupaten sleman maka kita akan memerlukan 14 sel, adapun pembagian daerahnya adalah: 1. Sel Bantul 1 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, sarana kesehatan, perumahan,instansi pemerintah di kecamatan Sedayu. Sel ini akan mencakup desa Sumber rahayu, Argomulyo, Sedayu, Argosari, Argorejo. 2. Sel Bantul 2 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri di kecamatan Sewon, industri di kecamatan Kasihan, sekolah di kecamatan Pajangan. Sel ini akan mencakup desa Argorejo, triwidadi, Bangun rejo. 3. Sel Bantul 3 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau Industri, sekolah, perumahan di kecamatan Tugas Akhir 36

8 Sewon, sekolah, sarana kesehatan, perumahan di kecamatan Kasihan. Sel ini akan mencakup desa Bangunjiwo, Tamantirto, Tirtonirmolo, Pendowoharjo, Guwosari. 4. Sel Bantul 4 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Banguntapan, industri, sekolah, perguruan tinggi, sarana kesehatan, perumahan, instansi pemerintah di kecamatan Sewon, sekolah di kecamatan Pleret.. Sel ini akan mencakup desa Panggungharjo, Tamanan, Sewon, Binangunharjo, Timbulharjo, Wonokromo. 5. Sel Bantul 5 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah di kecamatan Piyungan, industri, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Banguntapan, instansi pemerintah di kecamatan Pleret. Sel ini akan mencakup desa Banguntapan, Potorono, Wirokerten, Jambidan, Pleret, Bawuran. 6. Sel Bantul 6 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Bantul, industri, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Pandak, instansi pemerintah, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Pajangan. Sel ini akan mencakup Guwosari, Ringinharjo, Sendangsari, Wijirejo, Pandak, Palbapang, Gilangharjo. 7. Sel Bantul 7 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, perguruan tinggi, sarana kesehatan, instansi pemerintah kabupaten Bantul di kecamatan Bantul, sekolah di kecamatan Sewon, sekolah di kecamatan Jetis. Sel ini akan mencakup Timbulharjo, Bantul, Sabdodadi, Trirenggo, Sumberagung, Jetis. 8. Sel Bantul 8 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Pleret dan industri, sekolah, sarana kesehatan, perumahan, instansi Tugas Akhir 37

9 pemerintah di kecamatan Jetis, sekolah di kecamatan Imogiri. Sel ini akan mencakup Wonokromo, Pleret, Segoroyoso, Trimulyo, Jetis, Wukirsari. 9. Sel Bantul 9 Tower pada daerah ini terletak pada 8 6 7,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri di kecamatan Srandakan. Industri, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Pandak. Sel ini akan mencakup Tirtoharjo, Gilangharjo, aturharjo, Srandakan. 10. Sel Bantul 10 Tower pada daerah ini terletak pada 8 6 7,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri di kecamatan Bambanglipuro, sekolah di kecamatan Jetis, sekolah di kecamatan Bantul, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Bambanglipuro, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Pundong. Sel ini akan mencakup Sumbermulyo, Palbapang, Patalan, Mulyodadi. 11. Sel Bantul 11 Tower pada daerah ini terletak pada 8 6 7,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, sarana kesehatan, instansi pemerintah di Imogiri, sarana kesehatan di Jetis. Sel ini akan mencakup Imogiri, Karangtengah, Girirejo, Kebonagung, Sriharjo. 12. Sel Bantul 12 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, instansi pemerintah di kecamatan Sanden. Sel ini akan mencakup Multigading, Sanden, Gadingsari, Gadingharjo, Srigading. 13. Sel Bantul 13 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, instansi pemerintah di kecamatan Bambanglipuro, sekolah, sarana kesehatan, instansi pemerintah di kecamatan Kretek. Sel ini akan mencakup Bambanglipuro, Sidomulyo, Trimulyo, Panjangrejo, Donotirto, Tirtosari, Kretek. 14. Sel Bantul 14 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, instansi pemerintah di Tugas Akhir 38

10 kecamatan Pundong, sekolah di kecamatan Srandakan. Sel ini akan mencakup Srihardono, Pundong, Seloharjo Analisa Peta di Kabupaten Kulonprogo Daerah kabupaten Kulonprogo terletak pada lintang selatan dan bujur timur dengan luas daerah 586,28 km 2. Daerah di kabupaten Kulonprogo banyak terdapat sentra industri,sehingga dalam penentuan daerah layanan kita akan memperhitungkan pada kebutuhan bandwidth per sel yang faktor terbesarnya adalah sentra industri. Untuk menjangkau seluruh kabupaten Kulonprogo maka kita akan memerlukan 14 sel, adapun pembagian daerahnya adalah: 1. Sel Kulonprogo 1 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sentra industri dan sekolah di kecamatan Girimulyo, sekolah di kecamatan anggulan. Sel ini akan mencakup desa Bantararum, Minggir, Sendangagung, Kembang, Jatisarono, Sumberarum. 2. Sel Kulonprogo 2 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sentra industri, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Girimulyo, sentra industri, sekolah, instansi pemerintah di kecamatan anggulan. Sel ini akan mencakup desa Girimulyo, Tanjungharjo, anggulan, Wijimulyo, Donomulyo, Banyunibo. 3. Sel Kulonprogo 3 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sentra industri, sekolah di kecamatan Pengasih, sekolah di kecamatan anggulan. Sel ini akan mencakup Banyunibo, Sendangsari, Karangsari, Donomulyo, Kaliagung. 4. Sel Kulonprogo 4 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sentra industri, sekolah, instansi pemerintah di kecamatan Sentolo, sekolah si kecamatan anggulan. Sel ini akan mencakup desa Wijimulyo, Donomulyo, Sumberahayu, Argosari, Banyunibo, Sentolo, Kaliagung. 5. Sel Kulonprogo 5 Tugas Akhir 39

11 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sentra industri di kecamatan Kokap, sentra industri, sekolah di kecamatan Pengasih, sentra industri, sekolah, perumahan, instansi pemerintah kabupaten Bantul di kecamatan Wates. Sel ini akan mencakup desa Pengasih, Sendangsari, Karangsari, Tawangsari, Wates, Triharjo, Giripeni. 6. Sel Kulonprogo 6 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, sarana kesehatan, perumahan, instansi pemerintah di kecamatan Pengasih, sekolah di kecamatan Panjatan. Sel ini akan mencakup Kaliagung, Pengasih, Margosari, Kadungsari, Sukorena. 7. Sel Kulonprogo 7 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah di kecamatan Sentolo, sekolah di kecamatan Pajangan, sekolah di kecamatan Sedayu. Sel ini akan mencakup Salamrejo, Sukorejo, Argodadi, Argosari, Triwidadi. 8. Sel Kulonprogo 8 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau. Sentra industri, sekolah, sarana kesehatan, instansi pemerintah di kecamatan Temon Sel ini akan mencakup desa Jaten, Karangwuluh, Sindutan, Jangkaran, Palihan, Kebonrejo, Temon kulon, Kaligantung, Demen, Kalidengen, Glagah, Plumbon. 9. Sel Kulonprogo 9 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, Sarana kesehatan di kecamatan Wates, sekolah di kecamatan Temon, sekolah di kecamatan Pengasih. Sel ini akan mencakup desa Kedundang, Triharjo, Sogan, gestiharjo, Kutawaru, Bojong. 10. Sel Kulonprogo 10 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sentra industri, sekolah di kecamatan Wates, sentra industri, sekolah, sarana kesehatan, instansi pemerintah di kecamatan Panjatan. Sel ini akan mencakup desa Giripeni, Bandungan, Gotakan, erme, Krembangan, Tayuban, Panjatan, Karoman, Depok. Tugas Akhir 40

12 11. Sel Kulonprogo 11 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sentra industri di kecamatan Lendah, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Sentolo. Sel ini akan mencakup desa Demangrejo, Srikayangan. 12. Sel Kulonprogo 12 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sentra industri, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Lendah, sekolah di kecamatan Sentolo, instansi pemerintah di kecamatan Pajangan. Sel ini akan mencakup desa Tuksor, Pajangan, gentokrejo, Gulurejo. 13. Sel Kulonprogo 13 Tower pada daerah ini terletak pada 8 6 7,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah di kecamatan Galur, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Lendah. Sel ini akan mencakup desa Wahyurejo, Bumirejo, Kanoman, Pandowan, Karangsewu, omporejo. 14. Sel Kulonprogo 14 Tower pada daerah ini terletak pada 8 6 7,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sentra industri, sekolah, instansi pemerintah di kecamatan Galur, sentra industri, sekolah di kecamatan Lendah, sekolah, sentra industri, instansi pemerintah di kecamatan Srandakan. Sel ini akan mencakup desa Sidorejo, Lendah, Jatirejo, Brosot, Kranggan, Trimurti, Srandakan Analisa Peta Kabupaten Gunungkidul Daerah kabupaten Gunungkidul terletak pada lintang selatan dan bujur timur dengan luas daerah 1485,36km 2. Daerah di kabupaten Gunungkidul banyak terdapat industri,sehingga dalam penentuan daerah layanan kita akan memperhitungkan pada kebutuhan bandwidth per sel yang faktor terbesarnya adalah industri. Untuk menjangkau seluruh kabupaten Gunungkidul maka kita akan memerlukan 10 sel, adapun pembagian daerahnya adalah: 1. Sel Gunungkidul 1 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Tugas Akhir 41

13 Playen, sekolah, sarana kesehatan di di kecamatan Wonosari, Sel ini akan mencakup desa Gari, Bandung, Landageng, Piyaman, Karangtengah, Kedungkeris. 2. Sel Gunungkidul 2 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Wonosari, sekolah di kecamatan Karangmojo, sarana kesehatan di kecamatan glipar Sel ini akan mencakup desa Karangtengah, Bejiharjo, glipar, Kedungkeris. 3. Sel Gunungkidul 3 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Karangmojo Sel ini akan mencakup desa gawis, Gedangrejo, Jatiayu. 4. Sel Gunungkidul 4 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah dan instansi pemerintah di kecamatan Playen. Sel ini akan mencakup desa Playen, Logaten, Plembutan, Pulutan, Siraman, Wareng, gunut. 5. Sel Gunungkidul 5 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah di kecamatan Playen, sekolah, sarana kesehatan dan instansi pemerintah kabupaten Gunungkidul di kecamatan Wonosari Sel ini akan mencakup desa Piyaman, Kepek, Wonosari, Sejang, Baleharjo, Karangrejek. 6. Sel Gunungkidul 6 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah, sarana kesehatan, instansi pemerintah di kecamatan Karangmojo Sel ini akan mencakup desa Wiladeg, Bendungan, Kelor, gipak. 7. Sel Gunungkidul 7 Tower pada daerah ini terletak pada LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, instansi pemerintah di kecamatan Ponjong, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Karangmojo Sel ini akan mencakup desa Karangmojo, gipak, Genjahan, Ponjong. Tugas Akhir 42

14 8. Sel Gunungkidul 8 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau sekolah di kecamatan Paliyan, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Wonosari Sel ini akan mencakup desa Wareng, Karangrejek, Duwed, Wunung. 9. Sel Gunungkidul 9 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Semanu, sekolah di kecamatan Wonosari Sel ini akan mencakup desa Semanu, Duwed, Baleharjo, Bendungan, Pancarejo. 10. Sel Gunungkidul 10 Tower pada daerah ini terletak pada ,5 LS dan ,5 BT Sel ini akan diutamakan untuk menjangkau industri, sekolah, sarana kesehatan di kecamatan Semanu, Sel ini akan mencakup desa geposan, Sidorejo, Semanu. 4.2 Analisa kebutuhan kapasitas persel Dalam analisa kebutuhan kapasitas tiap sel kita akan mengacu pada data yang telah ada dan didasarkan pada peta persebaran tiap-tiap calon pengguna jaringan yang akan kita bangun. Adapun data kebutuhan kapasitas tiap sel adalah sebagi berikut: Tabel 4.1 Kebutuhan Troughput per sel o ama Sel Kapasitas (Kbps) o ama Sel Kapasitas (Kbps) 1. Sel Sleman Sel Bantul Sel Sleman Sel Bantul Sel Sleman Sel Bantul Sel Sleman Sel Bantul Sel Sleman Sel Bantul Sel Sleman Sel Bantul Sel Sleman Sel Bantul Sel Sleman Sel Bantul Sel Sleman Sel Kulonprogo Sel Sleman Sel Kulonprogo Sel Sleman Sel Kulonprogo Tugas Akhir 43

15 12. Sel Sleman Sel Kulonprogo Sel Sleman Sel Kulonprogo Sel Sleman Sel Kulonprogo Sel Sleman Sel Kulonprogo Sel Sleman Sel Kulonprogo Sel Sleman Sel Kulonprogo Sel Sleman Sel Kulonprogo Sel Sleman Sel Kulonprogo Sel Sleman Sel Kulonprogo Sel Sleman Sel Kulonprogo Sel Sleman Sel Kulonprogo Sel Sleman Sel Gunungkidul Sel Sleman Sel Gunungkidul Sel Kota Sel Gunungkidul Sel Kota Sel Gunungkidul Sel Bantul Sel Gunungkidul Sel Bantul Sel Gunungkidul Sel Bantul Sel Gunungkidul Sel Bantul Sel Gunungkidul Sel Bantul Sel Gunungkidul Sel Bantul Sel Gunungkidul Karena keterbatasan biaya, maka yang akan di bangun Sel di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Tabel alokasi kanal per sel o ama Sel Daerah layanan 1. Sel Sleman 12 H 1 Sumberadi, Tlogoadi, Tirtoadi,Tridadi H 6 Tridadi, Pandowoharjo, Donoharjo, Sendangadi, Sariharjo H 11 Tirtoadi, Tlogoadi, Sendangadi, Sariharjo, Sariharjo, Trihanggo Tugas Akhir 44

16 2. Sel Sleman 13 H 1 Sariharjo, Sardiniharjo H 6 Sardonoharjo, Sinduharjo, Minomartani,Wedomartani H 11 Sariharjo, Wedomartani, Minomartani 3. Sel Sleman 18 H 1 Margoluwih, Sidomulyo, Sidokarto, Sidoarum, Tirtodadi H 6 Tirtoadi, Trihanggo, ogotirto H 11 Sidoarum, Sidokarto, ogotirto, Banyuraden, Balecatur 4. Sel Sleman 19 H 6 Sinduadi, Sendangadi H 1 Sendangadi, Sinduadi, aturtunggal, ondongcatur H 11 aturtunggal, ondongcatur H 6 aturtunggal, Terban, Klitren, Kotabaru, Demangan, Tegalpanggung, Bausastran, Baciro, Purwokinanti H 1 Terban, Kotabaru, Tegalpanggung, Purwokinanti, Suryatmajan, Sosromanduran, Pringgokusuman, Gowongan, Bumiji, okrodiningratan H 11 Sinduadi, Tegalrejo, Bumijo, Bener, Kricak, Karangwaru, okrodiningratan 5. Sel Sleman 20 H 1 aturtunggal, ondongcatur, Wedomartani H 6 Maguwoharjo, Wedomartani H 11 Maguwoharjo, aturtunggal, Banguntapan 6. Sel Kota 1 H 6 Pakuncen, Wirobrajan, Patangpuluhan, gestirejo H 11 Pakuncen, Wirobrajan, Patangpuluhan, Sostromenduran, gampilan, gupasan, otoprajan, Kadipaten, Prawirodirjan H 1 Kadipaten, Kraton, Prawirodirjan, Patehan, Gedongkiwo, Panembahan, gupasan, Keparakan, Mantrijeron, Brontokusuman H 6 Gedongkiwo, Suryodiningratan, Mantrijeron, Brontokusuman, Tugas Akhir 45

17 Tamanan, Panggungharjo, Tirtonirmolo H 11 Panggungharjo, Tirtonirmolo, Bangunjiwo, Tamantirto H 1 Tirtonirmolo, Bangunjiwo, Tamantirto, gestirejo 7. Sel Kota 2 H 11 Purwokinanti, Baciro, Semaki, Demangan, Gunungketur, Tahunan, Mujamuju, Warungboto H 1 Mujamuju, Rejowinangun, Banguntapan, Baturetno H 6 Banguntapan, Baturetno, Potorono, Rejowinagun, Prenggan, Purbayan H 11 Prenggan, Purbayan, Baturetno, Jagalan, Singosaren, Potorono H 1 Sorosutan, Pandeyan, Giwangan, Prenggan, Purwokinanti, Gunungketur, Wirogunan, Mergangsan H 6 Tahunan, Warungboto, Pandeyan, Sorosutan 8. Sel Bantul 3 H 1 Bangunjiwo, Taman tirto, Triwidadi, Guwosari H 6 Tamantirto, Pendowoharjo H 11 Pendowoharjo, Bantul, Guwosari, Ringinharjo 9. Sel Bantul 4 H 1 Panggungharjo, Pendowoharjo, Bangunharjo, Timbulharjo H 6 Panggungharjo, Bangunharjo, Tamanan, Wonokromo H 11 Timbulharjo, Sabdodadi, Trimulyo, Wonokromo 10. Sel Bantul 7 H 1 Bantul, Sabdodadi, Trirenggo, Palbapang H 6 Sabdodadi, Timbulharjo, jetis, Sumberagung, Trirenggo H 11 Sumberagung, Palbapang, Trirenggo, Sabdodadi, Sumbermulyo, Patalan 11. Sel Klonprogo 5 H 1 Tawangsari, Hargorejo, Palbapang H 6 Sendangsari, Karangsari, Wates, Tawangsari H 11 Tawangsari, Kedundang, Triharjo, Giripeni, Wates Tugas Akhir 46

18 4.3 Menentukan Tinggi Antena Dalam perencanaan ini semua link akan kita kondisikan pada kondisi Line Of Sight, maka kita akan mentukan tinggi setiap antenna pada setiap sel agar gelombang akan merambat pada Fresnel zone 1 sehingga kondisi Line Of Sight tersebut dapat tercapai. Sehingga didapat tabel sebagai berikut: Tabel 4.3 Tinggi antena per sel o ama sel Tinggi antenna Base Station (m) o ama sel Tinggi antenna Base Station.(m) 1. Sel Sleman 12 82, Sel Kota 2 59,05 2. Sel Sleman 13 70,32 8. Sel Bantul 3 67,91 3. Sel Sleman 18 99,37 9. Sel Bantul 4 64,71 4. Sel Sleman 19 91, Sel Bantul 7 50,06 5. Sel Sleman 20 70, Sel Kulonprogo 5 84,88 6. Sel Kota 1 58, Analisa kapasitas per kanal Beradarkan standart IEEE a maka dalam perhitungan kapasitas akan dipengaruhi oleh jumlah bit permodulasi (b m ), coding rate (c r ), dan periode simbol (T s ). Sehingga untuk perhitungan bit rate digunakan formula: Bit rate = used x b m x c r /T s Untuk WiMAX 3,5 GHz dengan bandwidth 7 MHz, modulasi 64 QAM, FE = ¾, T s = 34 μs maka kapasitasnya: Bit rate = 192 x 6 x 3/ 4 34μs = 25,41 Mbps Untuk WiMAX 3,5 GHz dengan bandwidth 14 MHz, modulasi 16 QAM, FE = ¾, T s = 17 μs maka kapasitasnya: Bit rate = 192 x 5 x 3/ 4 17μs = 42,35 Mbps Untuk WiMAX 5,8 GHz dengan bandwidth 20 MHz, modulasi QPSK, FE = ¾, T s = 11,9 μs maka kapasitasnya: Tugas Akhir 47

19 Bit rate = 192 x 2 x 3 / 4 11,9μs = 24,20 Mbps Untuk WiMAX 5,8 GHz dengan bandwidth 20 MHz, modulasi 16 QAM, FE = ¾, T s = 11,9 μs maka kapasitasnya: Bit rate = 192 x 5 x 3 / 4 11,9μs = 60,50 Mbps 4.5 Analisa linkbudget Path Loss Dalam analisa link budget ini redaman yang kita perhitungkan adalah redaman karena hujan (precipitation) dan redaman lintasan (Free Space Loss) Redaman Hujan (precipitation) Indonesia terletak di daerah hujan P, sehingga IR menetapkan curah hujan R adalah 145 mm/hr. Untuk frekwensi kerja 5,8 GHz, maka koefisean polarisasi vertikal adalah: f = 4 GHz a v = 0, b v = 1,075 f = 6 GHz a v = 0,00155 b v = 1,265 Dengan interpolasi a v dan b v, pada frekwensi 5,8 GHz dapat ditentukan: av - 0, ,8-4 = 0, , didapat a v = 1,454 X 10-3 bv -1,075 5,8 4 = 1,265-1, didapat b v = 1,246 Untuk f = 5,8 GHz didapat a v = 1,454 X 10-3 dan b v = 1,246 A 0,001 = a v x R bv (db/km) A 0,001 = 1,454 X 10-3 x 145 1,246 A 0,001 = 0,71 db/km Untuk link antara sel Kulonprogo 5 dengan sel Sleman 19 dengan jarak 27,71 km, maka Tugas Akhir 48

20 1 r = 1+ (0,045xL) = 1 = 0, (0,045x27,71) maka redaman hujan untuk link antara sel Kulonprogo 5 dengan sel Sleman 19 Aeff = 0,71 x 27,71 x 0,445 = 8,75 db Sedangkan untuk link antara sel Bantul 4 dengan sel Sleman 19 dengan jarak 9 km, maka 1 r = 1+ (0,045xL) = 1 = 0, (0,045x9) maka redaman hujan untuk link antara Bantul 4 dengan sel Sleman 19 Aeff = 0,71 x 9 x 0,711 = 4,5 db Untuk frekwensi kerja 3,5 GHz, maka koefisean polarisasi vertikal adalah: f = 2 GHz a v = 0, b v = 0,923 f = 4 GHz a v = 0, b v = 1,075 Dengan interpolasi a v dan b v, pada frekwensi 3,5 GHz dapat ditentukan: av - 0, ,5-2 = 0, , didapat a v = 4,77 X 10-4 bv - 0,923 3,5 2 = 1,075-0, didapat b v = 1,037 Untuk f = 3,5 GHz didapat a v = 4,77 X 10-4 dan b v = 1,037 A 0,001 = a v x R bv (db/km) A 0,001 = 4,77 X 10-4 x 145 1,037 A 0,001 = 0,0831 db/km Untuk link antara centre cell dengan sel yang dibawahinya dengan jarak 5,35 km, maka 1 r = 1+ (0,045xL) = 1 = 0, (0,045x5,35) maka redaman hujan untuk link antara centre cell dengan sel yang dibawahinya Aeff = 0,71 x 5,35 x 0,805 = 3,05 db Tugas Akhir 49

21 Redaman Lintasan (Free Space Loss) Dalam perhitungan redaman lintasan ini akan kita hitung pada frekwensi kerja 3,5 GHz dan frekwensi 5,8 GHz a Redaman pada 3,5 GHz Lfs = 32, log f(mhz) + 20 log D (Km) = 32, log log 5,35 = 117,8984 db b Redaman pada 5,8 GHz Untuk link antara BTS sel Bantul 4 dengan BTS sel Sleman 19 Lfs = 32, log f(mhz) + 20 log D (Km) = 32, log log 9 = 126,80 db Untuk link antara BTS sel Kulonprogo 5 dengan BTS sel Sleman 19 Lfs = 32, log f(mhz) + 20 log D (Km) = 32, log log 27,71 = 136,571 db Daya Pancar Daya pancar dapat dihutung seperti berikut: PT = - GT - G R L TX + L RX + Lfs + L hujan + F + 10 log (BW) + FM Eb/o dari tiap sel didapat dengan cara: Eb o coding Eb = o noncoding odinggain + IM Untuk backhaul dengan 3,5 GHz maka kita akan menggunakan bandwidth 7 MHz dan bandwidth 14 MHz, besarnya bandwidth ini dasarkan pada kebutuhan troughtput per sel. Untuk bandwidth 7 MHz menggunakan modulasi 64 QAM dan digunakan BER = 10-6, maka nilai Eb o noncoding yang didapatkan dari grafik adalah 19,42 db, sedangkan dengan Tugas Akhir 50

22 coding gain sebasar 6 db serta implementasi margin sebesar 3 db maka didapatkan Eb o = = coding Eb o = 16,42 db. m + 10log 1+ α 6 ( 16,42) + 10log = 23,23 db Dengan Daya pancar maksimum sebagai berikut: Antena Daya Pancar Maksium Gain Antena PE 23 dbm 20 dbi Untuk bandwidth 14 MHz menggunakan modulasi 16 QAM dan digunakan BER = 10-6, maka nilai Eb o noncoding yang didapatkan dari grafik adalah 14,74 db, sedangkan dengan coding gain sebesar 6 db serta implementasi margin sebesar 3 db maka didapatkan Eb o = = coding Eb o = 11,74 db. m + 10log 1+ α 4 ( 11,74) + 10log = 16,79 db Dengan Daya pancar maksimum sebagai berikut: Antena Daya Pancar Maksium Gain Antena PE 23 dbm 20 dbi Untuk perhitungan daya pancar akan dilakukan perhitungan per link untuk setiap backhaul a Link antara BTS sel Sleman 12 dengan BTS Sel Sleman 19 Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi Tugas Akhir 51

23 BTS sel Sleman 12 = 82,164 x 0,022 db/m + 0,5 = 2,3 db BTS sel Sleman 19 = 91,64 x 0,022 db/m + 0,5 = 2,51 db Maka Daya pancarnya adalah: PT = - GT - G R L TX + L RX + Lfs + L hujan + F + 10 log (BW) + FM = 23, ,3 + 2, , , log (7 x 10 6 ) + 10 = -12,5 dbw = 17,5 dbm 4.5.2b Link antara BTS sel Sleman 13 dengan BTS Sel Sleman 19 Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi BTS sel Sleman 13 = 70,32 x 0,022 db/m + 0,5 = 2,04 db BTS sel Sleman 19 = 91,64 x 0,022 db/m + 0,5 = 2,51 db Maka Daya pancarnya adalah: PT = - GT - G R L TX + L RX + Lfs + L hujan + F + 10 log (BW) + FM = 23, ,04 +2, , , log (7 x 10 6 )+ 10 = -12,8 dbw = 17,2 dbm 4.5.2c Link antara BTS sel Sleman 18 dengan BTS Sel Sleman 19 Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi BTS sel Sleman 18 = 99,37 x 0,022 db/m + 0,5 = 2,68 db BTS sel Sleman 19 = 91,64 x 0,022 db/m + 0,5 = 2,51 db Maka Daya pancarnya adalah: PT = - GT - G R L TX + L RX + Lfs + L hujan + F + 10 log (BW) + FM = 23, ,68 + 2, , , log (7 x 10 6 ) + 10 = -12,18 dbw = 17,82 dbm 4.5.2d Link antara BTS sel Sleman 20 dengan BTS Sel Sleman 19 Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi BTS sel Sleman 20 = 70,30 x 0,022 db/m + 0,5 = 1,906 db BTS sel Sleman 19 = 91,64 x 0,022 db/m + 0,5 = 2,51 db Maka Daya pancarnya adalah: Tugas Akhir 52

24 PT = - GT - G R L TX + L RX + Lfs + L hujan + F + 10 log (BW) + FM = 23, , , , , log (7 x 10 6 ) + 10 = -12,95 dbw = 17,05 dbm 4.5.2e Link antara BTS sel Kota 1 dengan BTS Sel Sleman 19 Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi BTS sel Kota 1 = 58,66 x 0,022 db/m + 0,5 = 1,67 db BTS sel Sleman 19 = 91,64 x 0,022 db/m + 0,5 = 2,51 db Maka Daya pancarnya adalah: PT = - GT - G R L TX + L RX + Lfs + L hujan + F + 10 log (BW) + FM = 16, ,67 + 2, , , log (14 x 10 6 ) + 10 = -16,62 dbw = 13,38 dbm 4.5.2f Link antara BTS sel Kota 2 dengan BTS Sel Sleman 19 Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi BTS sel Kota 2 = 59,05 x 0,022 db/m + 0,5 = 1,61 db BTS sel Sleman 19 = 91,64 x 0,022 db/m + 0,5 = 2,51 db Maka Daya pancarnya adalah: PT = - GT - G R L TX + L RX + Lfs + L hujan + F + 10 log (BW) + FM = 16, ,61 + 2, , , log (14 x 10 6 ) + 10 = -16,6 dbw = 13,4 dbm 4.5.2g Link antara BTS sel Bantul 3 dengan sel Bantul 4 Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi BTS sel Bantul 3 = 67,91 x 0,22 db/m + 0,5 = 1,85 db BTS sel Bantul 4 = 64,71 x 0,022 db/m + 0,5 = 1,794 db Maka Daya pancarnya adalah: PT = - GT - G R L TX + L RX + Lfs + L hujan + F + 10 log (BW) + FM = 23, ,85 + 1, , , log (7 x 10 6 ) + 10 Tugas Akhir 53

25 = -13,72 dbw = 16,28 dbm 4.5.2h Link antara BTS sel Bantul 7 dengan sel Bantul 4 Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi BTS sel Bantul 7 = 50,06 x 0,022 db/m + 0,5 = 1,50 db BTS sel Bantul 4 = 64,71 x 0,022 db/m + 0,5 = 1,794 db Maka Daya pancarnya adalah: PT = - GT - G R L TX + L RX + Lfs + L hujan + F + 10 log (BW) + FM = 23, ,50 + 1, , , log (7 x 10 6 ) + 10 = -14,07 dbw = 15,93 dbm Untuk perhitungan daya pancar pada link antas BTS dengan menggunakan frekwensi 5,8 GHz maka: Eb o coding Eb = o noncoding odinggain + IM Jika digunakan modulasi QPSK dan digunakan BER = 10-6, maka nilai Eb o noncoding yang didapatkan dari grafik adalah 10,87 db, sedangkan dengan coding gain sebasar 6 db serta implementasi margin sebesar 3 db maka didapatkan = = Eb o m + 10log 1+ α 2 ( 7,87) + 10log Eb o coding = 7,87 db. = 9,91 db Jika digunakan modulasi 16QAM dan digunakan BER = 10-6, maka nilai Eb o noncoding yang didapatkan dari grafik adalah 14,74 db, sedangkan dengan coding Tugas Akhir 54

26 gain sebesar 6 db serta implementasi margin sebesar 3 db maka didapatkan 11,74 db. = = Eb o m + 10log 1+ α 4 ( 11,74) + 10log = 16,79 db Dengan Daya pancar maksimum sebagai berikut: Antena Daya Pancar Maksium Gain Antena PE 20 dbm 30 dbi dan 35 dbi 4.5.2i Link antara BTS sel Bantul 4 dengan sel sel Sleman 19 Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi BTS sel Bantul 4 = 64,71 x 0,022 db/m + 0,5 = 1,92 db BTS sel Sleman 19 = 91,64 x 0,022 db/m + 0,5 = 2,51 db Maka Daya pancarnya adalah: PT = - GT - G R L TX + L RX + Lfs + L hujan + F + 10 log (BW) + FM = 16, ,92 + 2, ,80 + 4, log(20 x 10 6 ) + 10 = -24,46 dbw = 5,54 dbm 4.5.2j Link antara BTS sel Kulonprogo 5 dengan sel sel Sleman 19 Redaman akibat redaman saluran kabel coax di sisi BTS sel Kulonprogo 5 = 84,88 x 0,022 db/m + 0,5 = 2,36 db BTS sel Sleman 19 = 91,64 x 0,022 db/m + 0,5 = 2,51 db Maka Daya pancarnya adalah: PT = - GT - G R L TX + L RX + Lfs + L hujan + F + 10 log (BW) + FM = 9, ,36 + 2, , , log(20x 10 6 ) + 10 = -26,88 dbw = 3,12 dbm Eb o coding = Tugas Akhir 55

27 4.5.3 Receive Signal Level (RSL) Untuk Link antar BTS dengan Frekwensi 3,5 GHz didapat: 4.5.3a Link antara BTS sel Sleman 12 dengan BTS Sel Sleman 19 RSL RAAG = P T + G T + G R Lfs L hujan L TX - L RX = 17, ,8984 3,05 2,3 2,51 = -68,25 dbm EIRP RAAG = Lfs + RSL G R + L RX = (-68,25) ,51 = 32,158 dbm 4.5.3b Link antara BTS sel Sleman 13 dengan BTS Sel Sleman 19 RSL RAAG = P T + G T + G R Lfs L hujan L TX - L RX = 17, ,8984 3,05-2,04 2,51 = -68,29 dbm EIRP RAAG = Lfs + RSL G R + L RX = 117, (-68,29) ,51 = 34,11 dbm 4.5.3c Link antara BTS sel Sleman 18 dengan BTS Sel Sleman 19 RSL RAAG = P T + G T + G R Lfs L hujan L TX - L RX = 17, ,8984 3,05-2,68 2,51 = -68,31 dbm EIRP RAAG = Lfs + RSL G R + L RX = 117, (-68,31) ,51 = 32,09 dbm 4.5.3d Link antara BTS sel Sleman 20 dengan BTS Sel Sleman 19 RSL RAAG = P T + G T + G R Lfs L hujan L TX - L RX = 17, ,8984 3,05 1,90 2,51 = -68,30 dbm EIRP RAAG = Lfs + RSL G R + L RX = 117, (-68,30) ,51 = 32,10 dbm 4.5.3e Link antara BTS sel Kota 1 dengan BTS Sel Sleman 19 RSL RAAG = P T + G T + G R Lfs L hujan L TX - L RX Tugas Akhir 56

28 = 13, ,8984 3,05-1,67 2,51 = -71,74 dbm EIRP RAAG = Lfs + RSL G R + L RX = 117, (-71,74) ,51 = 28,66 dbm 4.5.3f Link antara BTS sel Kota 2 dengan BTS Sel Sleman 19 RSL RAAG = P T + G T + G R Lfs L hujan L TX - L RX = 13, ,8984 3,05-1,61 2,51 = -71,66 dbm EIRP RAAG = Lfs + RSL G R + L RX = 117, (-71,66) 20 +2,51 = 28,74 dbm 4.5.3g Link antara BTS sel Bantul 3 dengan BTS Sel Bantul 4 RSL RAAG = P T + G T + G R Lfs L hujan L TX - L RX = 16, ,8984 3,05-1,85 1,79 = -68,30 dbm EIRP RAAG = Lfs + RSL G R + L RX = 117, (-68,30) ,79 = 31,38 dbm 4.5.3h Link antara BTS sel Bantul 7 dengan BTS Sel Bantul 4 RSL RAAG = P T + G T + G R Lfs L hujan L TX - L RX = 15, ,8984 3,05-1,5 1,794 = -68,25 dbm EIRP RAAG = Lfs + RSL G R + L RX = 117, (-68,25) ,794 = 31,43 dbm Untuk Link antar BTS dengan Frekwensi 5,8 GHz didapat: 4.5.3i Link antara BTS sel Bantul 4 dengan BTS Sel Sleman 19 RSL RAAG = P T + G T + G R Lfs L hujan L TX - L RX = 5, ,80 4,5-1,92 2,51 = dbm Tugas Akhir 57

29 EIRP RAAG = Lfs + L hujan +RSL G R + L RX = 126,80 + 4,5 + (-70,19) ,51 = 33,62 dbm 4.5.3j Link antara BTS sel Kulonprogo 5 dengan BTS Sel Sleman 19 RSL RAAG = P T + G T + G R Lfs L hujan L TX - L RX = 3, ,571 8,75-2,36 2,51 = -77,071 dbm EIRP RAAG = Lfs + L hujan +RSL G R + L RX = 136, ,75 + (-77,071) ,51 = 35,76 dbm Tugas Akhir 58

BAB III DATA DAN ASPEK PERENCANAAN JARINGAN. CDMA X EVDO Rev.A

BAB III DATA DAN ASPEK PERENCANAAN JARINGAN. CDMA X EVDO Rev.A 37 BAB III DATA DAN ASPEK PERENCANAAN JARINGAN CDMA 2000 1X EVDO Rev.A Seiring dengan perkembangan teknologi yang diikuti dengan kebutuhan akan layanan data dengan kecepatan tinggi, Telkom Flexi melakukan

Lebih terperinci

BAB 13 PROYEKSI POPULASI DAN KEBUTUHAN AIR DI MASA MENDATANG

BAB 13 PROYEKSI POPULASI DAN KEBUTUHAN AIR DI MASA MENDATANG BAB 3 PROYEKSI POPULASI DAN KEBUTUHAN AIR DI MASA MENDATANG BAB 3 PROYEKSI POPULASI DAN KEBUTUHAN AIR DI MASA MENDATANG 3. Proyeksi Populasi Masa Mendatang 3.. Prosedur Proyeksi Populasi Masa Mendatang

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANTUL,

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANTUL, BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PETA RAWAN PANGAN DAN GIZI TINGKAT DESA KABUPATEN GUNUNG KIDUL TAHUN 2016

PETA RAWAN PANGAN DAN GIZI TINGKAT DESA KABUPATEN GUNUNG KIDUL TAHUN 2016 PETA RAWAN PANGAN DAN GIZI TINGKAT DESA KABUPATEN GUNUNG KIDUL MERTELU GIRIJATI GROGOL BANYUSOCO GIRITIRTO GIRIPURWO GIRIWUNGU GIRISUKO SERUT SAMPANG TEGALREJO SAMBIREJO NGORO ORO HARGO MULYO JURANG JERO

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG PAGU RUMAH TANGGA SASARAN PENERIMA MANFAAT BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN DAN DESA SE-KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA DESA ATAS PEMANFAATAN TANAH KAS DESA UNTUK FASILITAS UMUM DALAM BENTUK DANA

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PAGU RUMAH TANGGA SASARAN PENERIMA MANFAAT BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN DAN DESA SE-KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PAGU RUMAH TANGGA SASARAN PENERIMA MANFAAT PROGRAM SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH (RASKIN/RASTRA)

Lebih terperinci

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGEMBANGAN PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGEMBANGAN PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGEMBANGAN PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa perkembangan perumahan di wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 No.84,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DESA.KEUANGAN DESA.Pedoman.Bantuan Keuangan. Dana Kompensasi.Pemanfaatan.Tanah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.108,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tata, Cara, pengalokasian, besaran alokasi, Pajak Daerah, Retribusi Daerah, desa, Tahun Anggaran

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Konsep Penelitian Penelitian mengenai tingkat bahaya dan kerentanan banjir juga pernah dilaksanakan oleh Lusi Santry, mahasiswa jurusan teknik sipil Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Nama SKPD Alamat Status

Nama SKPD Alamat  Status Daftar Alamat E-mail Resmi OPD di Lingkungan Pemkab. Bantul Nama SKPD Alamat E-mail Status Dinas 1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dikpora@bantulkab.go.id 2 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK DI KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK DI KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa apotek merupakan salah

Lebih terperinci

Lampiran I.34 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.34 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I. : Keputusan Komisi Pemilihan Umum : 106/Kpts/KPU/TAHUN 01 : 9 MARET 01 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 01 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 249 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 249 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 249 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN KEDUA

Lebih terperinci

Pengarusutamaan Gender Berbasis Spasial untuk Pengurangan Risiko Bencana

Pengarusutamaan Gender Berbasis Spasial untuk Pengurangan Risiko Bencana antarafoto.com salimah.or.id pmibantul Pengarusutamaan Gender Berbasis Spasial untuk Pengurangan Risiko Bencana Lalitya Narieswari, Sri Lestari Munajati, Mone Iye C. Marschiavelli, Habib Subagio National

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Nama Penerima 1 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Utara 2 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Barat 3 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Timur 4 UPT Pengelola

Nama Penerima 1 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Utara 2 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Barat 3 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Timur 4 UPT Pengelola DAFTA UNTUK UP No Nama Penerima 1 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Utara 2 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Barat 3 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Timur 4 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Selatan 5 UPT Pelayanan

Lebih terperinci

Bab 3 Skenario Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Skenario Pembangunan Sanitasi Bab 3 Skenario Pembangunan Sanitasi 3.1 Visi dan Misi Pembangunan Sanitasi Berdasarkan pengalaman pembangunan sanitasi selama ini, maka Pemerintah Kabupaten Sleman memandang bahwa peran masyarakat sebagai

Lebih terperinci

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN SEMESTER II TAHUN 2016 MENURUT JENIS KELAMIN PER DESA

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN SEMESTER II TAHUN 2016 MENURUT JENIS KELAMIN PER DESA DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN SEMESTER II TAHUN 2016 MENURUT JENIS KELAMIN PER DESA a. Kecamatan Jetis NO DESA/KELURAHAN L P JUMLAH 1 PATALAN 5,982 6,175 12,157 2 CANDEN 6,005 6,021 12,026 3 SUMBERAGUNG 7,583

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.60,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Perubahan Kedua, Peraturan Bupati Bantul, Tatacara, pengalokasian, besaran alokasi, dana desa. BUPATI

Lebih terperinci

Potensi PERCEPATAN Pembangunan Rumah Vertikal di DIY Suparwoko, PhD UII

Potensi PERCEPATAN Pembangunan Rumah Vertikal di DIY Suparwoko, PhD UII Potensi PERCEPATAN Pembangunan Rumah Vertikal di DIY Suparwoko, PhD UII LATAR BELAKANG - PERMASALAHAN Penduduk perkotaan meningkat terus Kebutuhan hunian meningkat Penyediaan hunia selalu kurang Land Consolidation

Lebih terperinci

STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN

STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN 34001 KULON PROGO 1201260 TEMON 34001101 JANGKARAN 0,6806 Berkembang 34001 KULON PROGO 1201260 TEMON 34001102 SINDUTAN 0,5008 Tertinggal 34001 KULON PROGO 1201260 TEMON 34001103 PALIHAN 0,7487 Maju 34001

Lebih terperinci

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) PROVINSI DI YOGYAKARTA KAB/KOTA RAWAT INAP NON RAWAT INAP JUMLAH 3401 KULON PROGO 5 16 21 3402 BANTUL 16 11 27 3403 GUNUNG KIDUL 14 16 30 3404 SLEMAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA Fenomena yang diamati Dimensi Indikator Pertanyaan EfektivitaspelaksanaanK Ketepatankebij Muatankebijakanterhada a. Apakah SKPG telahsesuaidijalankan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2014 No.57,2014 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Setda Kabupaten Bantul. Pemberian, bantuan keuangan, desa. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR

Lebih terperinci

DATA PUAP / LKMA KABUPATEN BANTUL

DATA PUAP / LKMA KABUPATEN BANTUL DATA PUAP / LKMA KABUPATEN BANTUL BPS Gapoktan LKMA Ketua/Manager Koordinat 2008 2009 200 20 Srandakan Poncosari Sari Kismo Sari Kismo Waluyo 2 2 Trimurti Sido Maju Tani Murti Untung Suparmadi 2 Sanden

Lebih terperinci

Penduduk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Hasil Sensus Penduduk

Penduduk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Hasil Sensus Penduduk KATALOG BPS : 2102001.34 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Hasil Sensus 1961-2010 3.457.491 2.231.062 2.912.611 2.750.025 2.487.177 3.120.478 1961 1971 1980 1990 Kulonprogo Bantul Gunungkidul Sleman

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.103,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tata, Cara, pembagian, penetapan, rincian, dana desa, Kabupaten Bantul, Tahun Anggaran 2016.

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.33,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tata, cara, alokasi, besaran, bagian hasil, pajak daerah, retribusi daerah, desa. BUPATI BANTUL

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

Lebih terperinci

DATA SEBARAN RTH DI DIY

DATA SEBARAN RTH DI DIY DATA SEBARAN RTH DI DIY Daftar Lokasi Sebaran Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Perkotaan Kabupaten Bantul No KECAMATAN DESA Dusun Jenis RTH Eksisting luas (Ha) 1 Banguntapan Banguntapan Karangjambe Lapangan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENYUSUNAN ARAHAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DI KABUPATEN SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENYUSUNAN ARAHAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DI KABUPATEN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENYUSUNAN ARAHAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DI KABUPATEN SLEMAN Oleh : Fahmi Nur Prasetyo E10010001071 FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

N A M A / J U M L A H

N A M A / J U M L A H LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 0 TENTANG KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN BUKU XIV PROVINSI DAERAH ISTIMEWA PROVINSI,

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN BESARAN DANA DESA SETIAP DESA TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

N A M A / J U M L A H

N A M A / J U M L A H LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN B. KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI, UPATEN/. DAN DESA/ SELURUH INDONESIA

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2013

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2013 BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 83. 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM TEKNIS PINJAMAN DANA BERGULIR PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MISKIN DI KECAMATAN SE-KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013 BUPATI

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI/SWASTA KABUPATEN BANTUL

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI/SWASTA KABUPATEN BANTUL DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI/SWASTA KABUPATEN BANTUL SMP Negeri Nomor NSS NPSN NAMA SEKOLAH ALAMAT DESA KECAMATAN KABUPATEN/KOTA STATUS 1 201040110015 20400339 SMP NEGERI

Lebih terperinci

Tentang TAKSIRAN PANJAR ( VOORSCHOT ) BIAYA PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL

Tentang TAKSIRAN PANJAR ( VOORSCHOT ) BIAYA PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR : W13-U5/1922/HK.02/VI/2017 Tentang TAKSIRAN PANJAR ( VOORSCHOT ) BIAYA PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL Membaca

Lebih terperinci

Tabel Kecamatan Dan Kelurahan Terpilih Untuk Survei EHRA 2012 Kota Yogyakarta. Sumber: Laporan Studi EHRA Kota Yogyakarta, 2012

Tabel Kecamatan Dan Kelurahan Terpilih Untuk Survei EHRA 2012 Kota Yogyakarta. Sumber: Laporan Studi EHRA Kota Yogyakarta, 2012 BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1. Area Berisiko Sanitasi Setelah menghitung kebutuhan responden dengan menggunakan rumus Slovin, maka ditentukan lokasi studi EHRA dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tatacara, pengalokasian, besaran alokasi, dana desa.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tatacara, pengalokasian, besaran alokasi, dana desa. 1 2015 No.29,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tatacara, pengalokasian, besaran alokasi, dana desa. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA K O D E (Km) DAISTA YOGYAKARTA.0. KULON PROGO -,..0.0 Temon -.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

PENETAPAN SEKOLAH INKLUSI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENETAPAN SEKOLAH INKLUSI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENETAPAN SEKOLAH INKLUSI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NO SEKOLAH INKLUSI 1 SMA Staladuce 2 Yogyakarta 1 SD N Gejayan Depok, Sleman 2 SD Muh. Banguntapan Jl WSari Km5 Bantul 3 SMK Muh. 3 Yogyakarta

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2016 YANG TERTUNDA PENYALURANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUKU XIV KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA

BUKU XIV KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA BUKU XIV KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA K O D E 34 DAISTA YOGYAKARTA 34.01 1. KULON PROGO 12 1 87 586,28 419.333 34.01.01 34.01.01.2001 34.01.01.2002 34.01.01.2003 34.01.01.2004

Lebih terperinci

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI 5.1 Area Berisiko sanitasi Penentuan area berisiko berdasarkan tingkat resiko sanitasi dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan

Lebih terperinci

RENCANA POLA TANAM DAN TATA TANAM GLOBAL DETAIL PADA MUSIM HUJAN SERTA PENJELASAN POLA TANAM DI KABUPATEN BANTUL TANGGAL

RENCANA POLA TANAM DAN TATA TANAM GLOBAL DETAIL PADA MUSIM HUJAN SERTA PENJELASAN POLA TANAM DI KABUPATEN BANTUL TANGGAL RENCANA POLA TANAM DAN TATA TANAM GLOBAL DETAIL PADA MUSIM HUJAN TAHUN 2013 / 2014 DAN MUSIM KEMARAU TAHUN 2014 SERTA PENJELASAN POLA TANAM DI KABUPATEN BANTUL Daerah Irigasi Kewenangan Kabupaten Bantul

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA 3.1 Tinjauan Kondisi Pusat Olahraga Papan Luncur 3.1.1 Tinjauan Pusat Olahraga Papan Luncur di Yogyakarta Pusat

Lebih terperinci

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI 5.1 Area Berisiko sanitasi Penentuan area berisiko berdasarkan tingkat resiko sanitasi dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan

Lebih terperinci

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY Perjalanan reformasi birokrasi nampaknya tak terasa sudah dimulai sejak tahun 2002 yang dimasinisi oleh departemen keungan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.70,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. PEMBANGUNAN. KESEJAHTERAAN. MASYARAKAT. DESA. Pedoman. Bantuan Keuangan Khusus. BUPATI BANTUL DAERAH

Lebih terperinci

DAFTAR SEKOLAH PENERIMA BOS TAHUN 2014 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN 1

DAFTAR SEKOLAH PENERIMA BOS TAHUN 2014 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN 1 DAFTAR SEKOLAH PENERIMA BOS TAHUN 2014 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN 1 No Nama Satuan Pendidikan Dasar Alamat Bank Kabupaten/Kota Sekolah Dasar Negeri 1 SD Negeri Lempuyangan 1 Tegalpanggung, Danurejan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri memiliki daerah-daerah yang terkhusus pada rawan bencana. Sejumlah 301 dari 438 desa di DIY menyandang status rawan bencana alam

Lebih terperinci

DAFTAR PENERIMA BOS TAHUN 2012 TRIWULAN III KABUPATEN SLEMAN

DAFTAR PENERIMA BOS TAHUN 2012 TRIWULAN III KABUPATEN SLEMAN DAFTAR PENERIMA BOS TAHUN 2012 TRIWULAN III KABUPATEN SLEMAN No 1 2 3 6 Sekolah Dasar Negeri 1 SD Negeri Berbah 1 Sendangtirto, Berbah, Sleman 174 25.230.000 2 SD Negeri Berbah 2 Tegaltirto, Berbah, Sleman

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.30,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tatacara, pembagian, penetapan, rincian, dana desa, setiap, desa, Kabupaten Bantul. BUPATI BANTUL DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPADA DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN, ANALISA, DAN SIMULASI CDMA X EVDO REV.A

BAB IV PERENCANAAN, ANALISA, DAN SIMULASI CDMA X EVDO REV.A 53 BAB IV PERENCANAAN, ANALISA, DAN SIMULASI CDMA 2000 1X EVDO REV.A Dalam perencanaan alokasi BTS jaringan TELKOMFlexi berdasarkan demand di Yogyakarta ini, disesuaikan dengan karakteristik kota Yogyakarta

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 49 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ALOKASI PENYALURAN DAN PENGELOLAAN SISA BUNGA DANA CADANGAN PEMBERDAYAAN DESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selain itu juga merupakan salah satu tujuan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. selain itu juga merupakan salah satu tujuan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta dikenal dengan julukan sebagai kota pelajar, kota budaya serta kota pariwisata. Julukan tersebut tersemat bukan tanpa alasan. Salah satunya tentu

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

INVENTARISASI DAERAH IRIGASI PROGRAM WISMP APL I STATUS PROVINSI / KABUPATEN

INVENTARISASI DAERAH IRIGASI PROGRAM WISMP APL I STATUS PROVINSI / KABUPATEN INVENTARISASI DAERAH IRIGASI PROGRAM WISMP APL I STATUS PROVINSI / KABUPATEN :DIY / BANTUL DATA ORGANISASI P3A No. Nama Daerah Irigasi Luas Areal (ha) Kecamatan Desa Nama P3A Luas Wilayah Kerja (ha) Jumlah

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ( SMP ) & MADRASAH TSANAWIYAH ( MTs ) KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

DAFTAR NAMA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ( SMP ) & MADRASAH TSANAWIYAH ( MTs ) KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 DAFTAR NAMA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ( SMP ) & MADRASAH TSANAWIYAH ( MTs ) KABUPATEN TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 NO NPSN NSS Nama Sekolah Alamat Status Sekolah Desa / Kalurahan 01 20400302 201040101001

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 218 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 218 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 218 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TAHUN 2015 BUPATI BANTUL,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Daerah Aliran Sungai (DAS) Secara umum DAS dapat diartikan sebagai suatu hamparan wilayah atau kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang menerima, mengumpulkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UPDATE DATA DAN DATABASE KEOLAHRAGAAN PER-KECAMATAN SE- KABUPATEN SLEMAN DI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SLEMAN Dosen Pembimbing Maria Dominika Niron,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL 1 2015 No.102,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tata, Cara, pengalokasian, besaran alokasi, dana desa, Tahun Anggaran 2016. BUPATI BANTUL

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B PENGADLAN NEGER BANTUL KELAS B KEPUTUSAN KETUA PENGADLAN NEGER BANTUL NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BESARAN BAYA PERKARA PERDATA PADA PENGADLAN NEGER BANTUL KETUA PENGADLAN NEGER BANTUL,

Lebih terperinci

BADAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009

BADAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009 KELUARGA KABUPATEN BANTUL TAHUN 2008 BADAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009 ADMINISTRATIF KAB. BANTUL SECARA ADMINISTRATIF KABUPATEN BANTUL TERDIRI DARI 17

Lebih terperinci

sumber daya ekonomi, pengaruh terhadap pengambilan keputusan, serta luasnya hubungan sosial yang semakin menurun. Tak banyak orang yang menyadari

sumber daya ekonomi, pengaruh terhadap pengambilan keputusan, serta luasnya hubungan sosial yang semakin menurun. Tak banyak orang yang menyadari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjadi tua bukanlah pilihan, melainkan suatu kepastian yang akan dialami setiap orang yang memiliki kesempatan hidup lebih lama, hanya saja yang membedakan adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 1. Cekungan Aitanah Yogyakarta Sleman memiliki kondisi hidrogeologi seperti

BAB V KESIMPULAN. 1. Cekungan Aitanah Yogyakarta Sleman memiliki kondisi hidrogeologi seperti BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan 1. Cekungan Aitanah Yogyakarta Sleman memiliki kondisi hidrogeologi seperti berikut : Tipe akuifer pada Cekungan Airtanah Yogyakarta Sleman adalah akuifer bebas, yang meliputi

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 234 TAHUN 2011

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 234 TAHUN 2011 BUPAT BANTUL KEPUTUSAN BUPAT BANTUL NOMOR 234 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA POLA TANAM DAN TATA TANAM GLOBAL DETAL PADA MUSM HUJAN TAHUN 2011/2012 DAN MUSM KEMARAU TAHUN 2012 BUPAT BANTUL Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Buletin Edisi September Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi September Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan Agustus 2016 dan Prakiraan Oktober, November dan Desember 2016 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Juni Agustus 2016) dan Prakiraan Tingkat

Lebih terperinci

PROFIL NAMA-NAMA PENDAFTAR YANG LULUS SELEKSI ADMINISTRASI CALON ANGGOTA BAWASLU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE

PROFIL NAMA-NAMA PENDAFTAR YANG LULUS SELEKSI ADMINISTRASI CALON ANGGOTA BAWASLU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE PROFIL NAMA-NAMA PENDAFTAR YANG LULUS SELEKSI ADMINISTRASI CALON ANGGOTA BAWASLU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE 2017-2022 NO. NOMOR PENDAFTARAN NAMA TEMPAT, TANGGAL LAHIR 1 002/DIY/TIMSELPROV/2017

Lebih terperinci

BAB III PENGEMBANGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN, PUSAT KULINER DAN WATERPARK DI PANTAI DEPOK, BANTUL

BAB III PENGEMBANGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN, PUSAT KULINER DAN WATERPARK DI PANTAI DEPOK, BANTUL BAB III PENGEMBANGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN, PUSAT KULINER DAN WATERPARK DI PANTAI DEPOK, BANTUL 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Bantul 3.1.1 Letak Geografis, Luas Wilayah dan Batas Administrasi Secara geografis,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018 KATA PENGANTAR Prakiraan Musim Kemarau 2018 Publikasi Prakiraan Musim Kemarau 2018 Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Klimatologi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perencanaan jaringan WiMAX akan meliputi tahapan perencanaan seperti berikut: 1. Menentukan daerah layanan berdasarkan data persebaran dan kebutuhan bit rate calon pelanggan

Lebih terperinci

Menimbang. bahwa sesuai ketentuan Pasal 17 dan Pasal 24 peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2013 tentang Tata Cara

Menimbang. bahwa sesuai ketentuan Pasal 17 dan Pasal 24 peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2013 tentang Tata Cara KONiISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 706 /KpIs/KPU/TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI SETIAP DAEMH PEMILIHAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

BAB II. Gambaran Umum Wilayah Penelitian BAB II Gambaran Umum Wilayah Penelitian A. Kondisi Geografis Kota Yogyakarta 1. Letak Wiayah Kota Yogyakarta terletak antara 110º24 19-110º28 53 Bujur Timur dan antara 07º49 26-07º15 24 Lintang Selatan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dilakukan terhadap permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan:

BAB V PENUTUP. dilakukan terhadap permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Partisipasi anggaran berpengaruh positif

Lebih terperinci

Buletin Edisi Oktober Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Oktober Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan September 2016 dan Prakiraan November, Desember 2016 dan Januari 2017 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Juli September 2016) dan Prakiraan

Lebih terperinci

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI KATA PENGANTAR Buku Buletin Prakiraan dan Analisis memuat pengertian tentang Dinamika Atmosfer, Analisis Hujan September 2017, Prakiraan November, Desember 2017 dan Januari 2018 serta informasi hasil Analisis

Lebih terperinci

Buletin Bulan Mei Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Bulan Mei Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan April 2016 dan Prakiraan Juni, Juli, Agustus 2016 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Februari April 2016) dan Prakiraan Tingkat Kekeringan

Lebih terperinci

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1. Area Berisiko Sanitasi Setelah menghitung kebutuhan responden dengan menggunakan rumus Slovin, maka ditentukan lokasi studi EHRA dengan

Lebih terperinci

Buletin Bulan Januari Tahun 2016 PENGANTAR

Buletin Bulan Januari Tahun 2016 PENGANTAR PENGANTAR Analisis Hujan Desember 2015, Analisis Indeks Kekeringan Tingkat Kekeringan dan Kebasahan periode Oktober - Desember 2015 dan Prakiraan Februari, Maret dan April 2016 disusun berdasarkan data

Lebih terperinci

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI KATA PENGANTAR Buletin Prakiraan Hujan Bulanan memuat pengertian tentang Dinamika Atmosfer, Analisis Hujan Desember 2017, Prakiraan Hujan Februari, Maret, dan April 2018 serta informasi hasil Analisis

Lebih terperinci

Buletin Edisi Januari Tahun 2017 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Januari Tahun 2017 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan Desember 2016 dan Prakiraan Februari, Maret dan April 2017 serta informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Oktober Desember 2016) dan Prakiraan Tingkat Kekeringan

Lebih terperinci

Buletin Edisi November Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi November Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan Oktober 2016 dan Prakiraan Desember 2016 dan Januari, Februari 2017 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Agustus Oktober 2016) dan Prakiraan

Lebih terperinci

Buletin Edisi Juli Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Juli Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan Juni 2016 dan Prakiraan Agustus, September dan Oktober 2016 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (April Juni 2016) dan Prakiraan Tingkat Kekeringan

Lebih terperinci

Buletin Edisi Agustustus Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Agustustus Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Buletin Edisi Agustustus Tahun 2016 Analisis Hujan Juli 2016 dan Prakiraan September, Oktober dan November 2016 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Mei

Lebih terperinci

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI KATA PENGANTAR Buku Buletin Prakiraan dan Analisis memuat pengertian tentang Dinamika Atmosfer, Analisis Hujan Oktober 2017, Prakiraan Desember 2017, Januari dan Februari 2018 serta informasi hasil Analisis

Lebih terperinci

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI KABUPATEN KULON PROGO SAAT INI

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI KABUPATEN KULON PROGO SAAT INI BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI KABUPATEN KULON PROGO SAAT INI 5.1 Area Berisiko Sanitasi Area berisiko sanitasi ditentukan berdasarkan tingkat resiko sanitasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA SEKOLAH DASAR ( SD ) & MADRASAH IBTIDAIYAH ( MI ) KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

DAFTAR NAMA SEKOLAH DASAR ( SD ) & MADRASAH IBTIDAIYAH ( MI ) KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 DAFTAR NAMA SEKOLAH DASAR ( SD ) & MADRASAH IBTIDAIYAH ( MI ) KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 No NPSN NSS Nama Alamat 001 20400469 101040101001 SD Bantul Manunggal Jl. Gatot Subroto, Ringinharjo,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Sleman, Februari 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI MLATI. AGUS SUDARYATNO, S.Kom, MM NIP

KATA PENGANTAR. Sleman, Februari 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI MLATI. AGUS SUDARYATNO, S.Kom, MM NIP KATA PENGANTAR Buku Buletin Prakiraan dan Analisis memuat pengertian tentang Dinamika Atmosfer, Analisis Hujan Januari 2017, Prakiraan Hujan Maret, April, Mei 2017 dan informasi hasil Analisis Tingkat

Lebih terperinci

Bab 2 Profil Sanitasi Saat Ini

Bab 2 Profil Sanitasi Saat Ini Bab 2 Profil Sanitasi Saat Ini 2.1 Gambaran Wilayah Luas wilayah Kabupaten Sleman adalah 57.482 ha atau 574,82 km 2 atau sekitar 18% dari luas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang seluas 3.185,80 km

Lebih terperinci

Buletin Bulan Maret Tahun 2016 PENGANTAR

Buletin Bulan Maret Tahun 2016 PENGANTAR PENGANTAR Analisis Februari 2016, Analisis Indeks Kekeringan Tingkat Kekeringan dan Kebasahan periode Desember 2015 Februari 2016, Prakiraan April, Mei, dan Juni 2016 serta Prakiraan Indeks Kekeringan

Lebih terperinci

Buletin Edisi April 2018 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi April 2018 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Buletin Prakiraan Hujan Bulanan memuat pengertian tentang Dinamika Atmosfer, Analisis Hujan Maret 2018, Prakiraan Hujan Mei, Juni, dan Juli 2018 serta informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan

Lebih terperinci