EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 2 SUNGAI AMBAWANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 2 SUNGAI AMBAWANG"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 2 SUNGAI AMBAWANG Dayang Yuliana Suhandi, M. Yusuf Ibrahim, Gusti Budjang Prodi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak Dayang_yulia@yahoo.com Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi pada Mata Pelajaran Sosiologi di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sungai Ambawang. Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan deskriptif, bentuk penelitian yang digunakan adalah survey, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang guru mata pelajaran sosiologi SMA Negeri 2 Sungai Ambawang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik komunikasi langsung, teknik observasi langsung, dan teknik studi dokumenter. Penulis menggunakan panduan observasi, panduan wawancara, dan dokumentasi sebagai alat dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data secara umum dapat disimpulkan adalah Penggunaan metode dikusi ini sudah efektif digunakan oleh guru SMA Negeri 2 Sungai Ambawang di kelas XI IPS 2 pada mata pelajaran sosiologi. Kata kunci: Efektivitas metode diskusi Abstract : The purpose of this research is to investigate The effectiveness of Discussion Method on sociology lesson at XI IPS 2 students of SMA N 2 Sungai Ambawang. In conducting this research, the writer has applied descriptive where the form was survey with the qualitative data. The subject of this research was a sociology teacher of SMA N 2 Sungai Ambawang. The technique used in this research was direct communication, direct observation and documenter. The writer used observation escort, interview escort and documentations as the instruction in this research. Based on the tabulation result and data analysis, the use of this method was effective used by a sociology teacher at XI IPS 2 of SMA N 2 Sungai Ambawang. Key Words: The effectiveness of discussion method sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, melalui pendidikan yang ada di sekolah dapat meningkatkan sumber daya manusia, karena di sekolah tempat siswa mendapatkan pelajaran. Dalam proses pembelajaran terdapat guru dan siswa dimana guru itu adalah sebagai tenaga pengajar sedangkan siswa sebagai peserta didik. 1

2 Salah satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran adalah siswa mampu untuk menguasai berbagai macam mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Tinggi rendahnya hasil belajar yang di peroleh oleh peserta didik sangat di pengaruhi oleh proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Salah satu masalah yang di hadapi dalam pembelajaran adalah kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang di ajarkan oleh guru. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar peserta didik yang masih sangat rendah. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 15 november 2012 dengan guru bidang studi sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sungai Ambawang. Masalah pokok yang sering di hadapi dalam pembelajaran adalah masih kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru, sehingga menyebababkan rendahnya hasil belajar yang di capai oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi,. Dengan metode-metode yang telah diterapkan oleh guru seharusnya siswa lebih aktif dan bisa lebih mudah menerima apa yang guru sampaikan serta berusaha mencari informasi selain yang guru sampaikan, tapi kenyataannya tidak seperti itu, hal ini dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sungai Ambawang tahun ajaran 2012/2013 yaitu 55 dengan standar ketuntasan belajar yang telah ditetapkan oleh guru yaitu 68. Seorang guru dapat dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran apabila seorang guru sudah mampu untuk menjalakan metode sesuai dengan langkah-langkah dari metode secara efektif. Menurut Hamdani (2010: 55) cara untuk mengukur efektivitas adalah dengan menentukan cara transferbilitas (kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang dipelajari. Untuk dapat menetili efektivitas suatu metode dengan baik, peneliti ingin meneliti satu diantara metode yang sering di gunakan oleh guru yaitu metode diskusi. Dari uraian di atas, peneliti tertarik melaksanakan penelitian yang berjudul Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi pada Mata Pelajaran Sosiologi di kelas XI IPS 2 Sma Negeri 2 Sungai Ambawang. Pengertian Metode Diskusi MenurutYamin (2012:103) Metode diskusi adalah interaksi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Sedangka menurut Bahri & Zain (2006:87) metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Serta menurut Hamdani (2010:159) Metode diskusi adalah interaksi antarsiswa atau interaksi siswa dengan guru, untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali, atau memperdebabkan topik atau permasalahan tertentu. Selanjutnya menurut Suryosubroto (dalam Taniredja, dkk, 2011) metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pengajaran di mana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. 2

3 Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan metode diskusi adalah interaksi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru, dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama, dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. Langkah-langkah Metode Diskusi Metode diskusi bisa berjalan dengan baik karena mempunyai langkah-langkah yang sudah di siapkan, langkah-langkah metode diskusi adalah sebagai berikut: Menurut Taniredja, dkk (2011:33) langkah-langkah metode diskusi adalah sebagai berikut: a. Persiapan 1. Merumuskan tujuan intruksional, mengapa atau alasan diadakan diskusi. 2. Menjelaskan pentingnya diadakan diskusi kelas. 3. Menjelaskan hasil yang akan dicapai dari diskusi kelas. 4. Menjelaskan tugas masing-masing kelompok, seperti: a. Membuat makalah sesuai dengan tema perolehan undian; b. Menyiapkan bahan penyajian berupa power point; c. Mencarai bahan/ materi untuk pengayaan/ melengkapi makalah; d. Memperbanyak makalah sesuai dengan kebutuhan; e. Presentasi makalah sekitar 15 menit; f. Menjawab pertanyaan-pertanyaan audien pada saat diskusi. 5. Merumuskan pokok pembicaraan dengan jelas dan ringkas: a. Mengumpulkan fakta dan informasi mengenai pokok bahasan; b. Menyusun bahan diskusi dalam urutan yang logis dan praktis. 6. Mempertimbangkan latar belakang konsep dan pengalaman yang telah dimiliki siswa: a. Apakah yang telah mereka ketahui, rasakan, pikirkan, alami mengenai tema/permasalahan; b. Memprediksikan apabila dimungkinkan adanya hambatan-hambatan tertentu yang dapat terjadi pada saat diskusi, masalah-masalah perbedaan pendapat yang tajam. 7. Menyiapkan kerangka diskusi secara terperinci: a. Menentukan aspek-aspek yang perlu dijadikan pokok-pokok pembicaraan; b. Menetukan waktu yang diperlukan untuk membahas tiap aspek (lamanya masing-masing kelompok mempresentasikan makalah, lamanya diskusi, termasuk peraturan jalannya diskusi/aturan main diskusi); c. Menjelaskan tema/ materi diskusi secara singkat dan jelas berdasarkan aspek-aspek pembicaraan yang telah ditentukan; 3

4 d. Memperjelaskan secara singkat dan jelas rumusan maslah/pokok masalah yang harus didiskusikan; e. Membagi pokok pembicaraan dengan cara undian. 8. Menyiapkan fasilitas: a. Memperbanyak bahan diskusi; b. Menentukan lokasi diskusi; c. Mendesain denah ruang diskusi; d. Mempersiapkan referensi atau alat yang dibutuhkan sewaktu diskusi berlangsung; e. Menyiapkan sarana dan prasarana diskusi, audio visual yang diperlukan 9. Pembagian kelompok: a. Siswa memilih / atau membentuk kelompok sendiri; b. Banyak kelompok di tentukan sesuai dengan jumlah siswa; c. Pengundian materi / pokok bahasan. 10. Mendesain ruangan agar semua peserta diskusi maupun penyaji dapat berhadap-hadapan, sehingga lebih komunikatif dan interaktif b. Pelaksanaan 1. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran,mengomunikasikan pokok masalah yang akan di diskusikan, menerangkan prosedur diskusi (presentasi, tanya jawab/ diskusi alokasi waktu, menejelaskan aturan main). 2. Kelompok penyaji menyajikan makalah, atau bahan untuk di diskusikan, paling lama 15 menit tiap kelompok. 3. Moderator (semetara guru) memberikan kesempatan bertanya kepada audien per termin, tiap termin tiga penanya. Banyaknya termin di sesuaikan waktu yang tersedia. Penanya harus memperkenalkan diri, pertanyaan ditujukan kepada kelompok penyaji yang mana, pertanyaan harus lugas dan jelas. 4. Pemberian kesempatan kepada kelompok penyaji untuk menanggapi pertanyaan audien. 5. Pada saat pelaksanaan, terutama pada diskusi-diskusi kelas tahap awal, tugas guru sebagai moderator adalah: 1) Mengendalikan anggota yang terlalu banyak bicara, 2) Mengusahakan anggota pemalu untuk berpartisipasi aktif, 3) Bijaksana menghadapi sumbagan pikiran yang tidak relevan, 4) Mencegahkan perdebatan yang berorientasi pribadi, 5) Mengarahkan pembicaraan agar tidak menyimpang. c. Penutup 1. Moderator menyimpulkan dan merefleksi hasil diskusi. 2. Evaluasi pelaksanaan diskusi, memberi kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan evaluasi pelaksanaan diskusi demi kebaikan diskusi selanjutnya. 3. Guru memberi umpan balik dan penguatan 4. Guru mengingat pelaksanaan diskusi berikutnya kepada calon-calon kelompok penyajian agar mempersiapkan diri lebih awal dan lebih baik. 4

5 Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi Suatu metode tentunya memliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula metode diskusi ini juga memilki kelebihan dan kekurangan, kelebihan dari metode diskusi adalah sebagai berikut: Menurut Bahri & Zain (2006: 88) kelebihan metode diskusi adalah sebagai berikut: a. Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide gagasan-prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah. b. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain. c. Memperluas wawasan. d. Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah. Dari beberapa kelebihan metode diskusi yang telah di paparkan diatas metode diskusi juga mempunyai kekurangan, kekurangannya adalah sebagai berikut: Menurut Suryosubroto (dalamtaniredja, dkk, 2011) kekurangan metode diskusi adalah sebagai berikut: a. Tidak dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana hasilnya sebab tergantung kepada kepemimpinan siswa dan partisipasi anggota-anggotanya. b. Memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu yang belum pernah dipelajari sebelumnya. c. Jalanya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa siswa yang menonjol. d. Tidak semua topik dapat di jadikan pokok diskusi, tetapi hanya hal-hal yang bersifat problematik saja yang dapat didiskusikan. e. Diskusi yang mendalam perlu waktu yang banyak. Siswa tidak boleh merasa dikejar-kejar waktu. Perasaan dibatasi waktu menimbulkan kedangkalan dalam diskusi sehingga hasilnya tidak bermanfaat. f. Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan buah pikiran mereka, biasa sulit untuk membatasi pokok masalahnya. g. Sering terjadi dalam diskusi murid tidak berani megemukan pendapatnya. h. Jumlah siswa di dalam kelas yang terlalu banyak akan mempengaruhi kesempatan setiap siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Manfaat dari Metode Diskusi Metode diskusi yang telah berhasil dilasanakan dengan baik juga akan bermanfaat bagi peserta didik. Manfaat metode diskusi adalah sebagai berikut: Menurut Taniredja, dkk (2011:33) manfaat metode diskusi adalah sebagai berikut: a.memperdalam pengetahuan yang telah dikuasai oleh siswa b.melatih siswa mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengambil keputusan. c.melatih siswa menghadapi masalah secara berkelompok, berpikir bersama memecahkan masalah yang di hadapi. 5

6 METODE Menurut Sugiyono (2011:01), Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Hadari (2012:67), Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan / melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain), pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Dalam penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif, menurut Nasution (2006:5) pendekatan kualitatif adalah Pendekatan yang dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap orang dengan lingkungannya, berinteraksi dengan mereka, memahami dan menafsirkan mereka tentang dunia di sekitarnya. Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena melakukan pengamatan terhadap Efektivitas penggunaan metode diskusi pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sungai Ambawang. TEKNIK Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik di antaranya: a. Teknik Komunikasi Langsung Untuk dapat mengumpulan data yang baik harus menggunakan teknik yang baik yaitu dengan menggunakan teknik komunikasi langsung. Menurut Hadari Nawawi teknik komunikasi langsung adalah sebagai berikut: Hadari Nawawi (2012:101) mengatakan: Teknik komunikasi langsung adalah cara mengumpulkan data yang mengharuskan seorang peneliti mengadakan kontak langsung secara lisan atau tatap muka (face to face) dengan sumber data, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi yang sengaja dibuat untuk keperluan tersebut. Dalam penelitian ini peneliti secara langsung berhubungan dengan sumber data, yaitu melakukan wawancara mendalam dengan guru bidang studi sosiologi di SMA Negeri 2 Sungai Ambawang. b. Teknik Observasi Langsung Untuk dapat mengumpulan data yang baik harus menggunakan teknik yang baik yaitu dengan menggunakan observasi langsung. Menurut Hadari Nawawi ( 2007:100) Teknik observasi langsung adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian yaitu Efektivitas penggunaan metode diskusi pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sungai Ambawang. c. Teknik Studi Dokumenter Untuk dapat mengumpulan data yang baik harus menggunakan teknik yang baik yaitu dengan menggunakan teknik studi dokumenter. Hadari Nawawi (2012:101) mengatakan, Teknik studi dokumenter adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan kaagorisasi dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang 6

7 berhubungan dengan masalah penelitian, baik dari sumber dokumen maupun bukubuku koran, majalah dan lain-lain. ALAT Adapun alat pengumpul data yang digunakan adalah: a.panduan observasi Yaitu merupakan penuntun peneliti untuk melakukan pengamatan terhadap objek yang diteliti. Panduan observasi berisikan daftar yang memuat hal- hal yang dianggap relevan dengan data yang diperlukan dalam penelitian dengan cara memberi tanda cheklist. b. Panduan Wawancara Yaitu merupakan alat yang digunakan dalam pengumpulan data, dimana penulis mengadakan kontak langsung dengan guru bidang studi sosiologi, dengan sejumlah pertanyan yang telah disusun dengan lisan. c. Dokumentasi Mencatat hal- hal penting selama penelitian berlangsung. Dalam hal ini mencatat hasil wawancara. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sungai Ambawang serta hasil wawancara dengan guru mata pelajaran sosiologi menunjukkan hasil kurang lebih sama yaitu guru sudah menerapkan metode pembelajaran diskusi dengan baik, baik dari aspek persiapan, pelaksanaan maupun penutupan diskusi. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada penjelasan di bawah ini: 1. Persiapan Penggunaan Metode Diskusi Pada pertemuan pertama ini dilakukan oleh peneliti di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sungai Ambawang dengan materi Kebudayaan. Dalam tahap persiapan ini, guru sudah merumuskan tujuan pembelajaran, menjelaskan kepada siswa pentingnya di adakan diskusi kelas, menjelaskan hasil yang akan dicapai dari diskusi kelas, menjelaskan tugas masing-masing kelompok, guru sudah merumuskan pembicaraan dengan jelas dan ringkas, mempertimbangkan latar belakang konsep dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, guru juga telah menyiapkan kerangka diskusi secara tererinci, yaitu setiap kelompok mendiskusikan artikel yang ada di dalam buku halaman , menentukan waktu yang diperlukan untuk membahas tiap aspek, menjelaskan tema/ materi diskusi secara singkat dan jelas, menyiapkan fasilitas seperti bahan diskusi, lokasi diskusi, mendesain denah ruangan, mempersiapkan referensi, serta sarana dan prasarana diskusi, pembagian kelompok juga sudah di lakukan, siswa memlih atau membentuk kelompok sendiri, siswa di bagi dalam empat kelompok berdasarkan yang hadir ada 18 orang jadi masing-masing kelompok ada dua kelompok yang lima orang dan ada dua kelompok yang empat orang, guru juga telah mendesainn ruangan agar semua peserta diskusi maupun penyaji dapat berhadap-hadapan. 7

8 Pada pertemuan kedua ini dilakukan oleh peneliti di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sungai Ambawang dengan materi baru yaitu kelompok sosial. Dalam tahap persiapan ini, guru sudah merumuskan tujuan pembelajaran, menjelaskan kepada siswa pentingnya di adakan diskusi kelas, menjelaskan hasil yang akan dicapai dari diskusi kelas, menjelaskan tugas masing-masing kelompok, guru sudah merumuskan pembicaraan dengan jelas dan ringkas, mempertimbangkan latar belakang konsep dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, guru juga telah menyiapkan kerangka diskusi secara tererinci, yaitu setiap kelompok mendiskusikan masing-masing topik permasalahan yang di diskusikan, ada tiga topik yang akan didiskusikan yang pertama dengan judul perbedaan antar kelompok sosial, yang kedua organisasi sosial, dan ketiga lembaga sosial, menentukan waktu yang diperlukan untuk membahas tiap aspek, menjelaskan tema/ materi diskusi secara singkat dan jelas, membagi pokok pembicaraan dengan cara di undi, menyiapkan fasilitas seperti bahan diskusi, lokasi diskusi, mendesain denah ruangan, mempersiapkan referensi, serta sarana dan prasarana diskusi, pembagian kelompok juga sudah di lakukan, siswa memlih atau membentuk kelompok sendiri, siswa di bagi dalam tiga kelompok sesuai dengan topik permasalahan ada tiga, masing-masing setiap kelompok terdiri dari enam orang ini disesuaikan dengan siswa yang hadir ada 18 orang, guru juga telah mendesain ruangan agar semua peserta diskusi maupun penyaji dapat berhadaphadapan. Pada pertemuan ketiga ini dilakukan oleh peneliti dikelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sungai Ambawang dengan melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya yaitu Kelompok Sosial. Dalam tahap persiapan ini, guru sudah merumuskan tujuan pembelajaran, menjelaskan kepada siswa pentingnya di adakan diskusi kelas, menjelaskan hasil yang akan dicapai dari diskusi kelas, menjelaskan tugas masing-masing kelompok, guru sudah merumuskan pembicaraan dengan jelas dan ringkas, mempertimbangkan latar belakang konsep dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, guru juga telah menyiapkan kerangka diskusi secara tererinci, yaitu setiap kelompok mendiskusikan topik permasalahan yang sama yaitu mendiskusikan kasus yang ada dalam buku halaman 151, menentukan waktu yang diperlukan untuk membahas pokok masalah yang didiskusikan, menjelaskan tema/ materi diskusi secara singkat dan jelas, menyiapkan fasilitas seperti bahan diskusi, lokasi diskusi, mendesain denah ruangan, mempersiapkan referensi, serta sarana dan prasarana diskusi, pembagian kelompok juga sudah di lakukan, siswa memlih atau membentuk kelompok sendiri, siswa di bagi dalam empat kelompok, dengan jumlah siswa yang hadir ada 19 orang jadi masing-masing setiap kelompok ada tiga kelompok yang terdiri dari lima orang anggotanya dan satu kelompok terdiri dari empat orang anggotanya, guru juga telah mendesain ruangan agar semua peserta diskusi maupun penyaji dapat berhadap-hadapan Data yang diperoleh dari hasil obeservasi pada tahap persiapan penggunaan metode diskusi ini menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dapat di lihat pada 8

9 lampiran 3, pada pertemuan pertama diperoleh skor 73%, pertemuan kedua 70%, dan ketiga 73% dengan kata gori baik. 2. Pelaksanaan Dalam Metode Pembelajaran Diskusi Pada pertemuan pertama ini, guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan pokok maslah yang akan di diskusikan, menerangkan prosedur diskusi, kelompok penyaji menyajikan bahan yang di diskusikan paling lama 10 menit setiap kelompok, disini guru sebagai moderator sudah memberikan kesempatan kepada audien untuk bertanya jika ada yang yang ingin bertanya, penanya sudah memperkenalkan dirinya serta pertanyaanya sudah lugas dan jelas, guru memberikan kesempatan kepada penyaji untuk menanggapi pertanyaan dari audien, di sini guru sebagai moderator sudah melaksanakan tugasnya sebagai moderator yaitu mengendalikan anggota yang terlalu banyak bicara, menegur peserta yang berisik sendiri tanpa memperhatikan temannya yang sedang mendiskusikan masalah yang sedang di bahas, mengarahkan pembicaraan agar tidak menyimpang. Pada pertemuan kedua ini, guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan pokok masalah yang akan di diskusikan, menerangkan prosedur diskusi, kelompok penyaji menyajikan bahan yang di diskusikan paling lama 10 menit setiap kelompok, disini guru sebagai moderator sudah memberikan kesempatan kepada audien untuk bertanya jika ada yang yang ingin bertanya, penanya sudah memperkenalkan dirinya serta guru memperjelas pertanyaan yang di ajukan oleh siswa yang belum bisa di mengerti oleh penyaji dengan menggunakan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami oleh penyaji, guru memberikan kesempatan kepada penyaji untuk menanggapi pertanyaan dari audien, di sini guru sebagai moderator sudah melaksanakan tugasnya sebagai moderator yaitu mengendalikan anggota yang terlalu banyak bicara, menegur peserta yang berisik sendiri tanpa memperhatikan temannya yang sedang mendiskusikan masalah yang sedang di bahas, mengarahkan pembicaraan agar tidak menyimpang. Pada pertemuan ketiga ini, guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan pokok masalah yang akan di diskusikan, menerangkan prosedur diskusi, kelompok penyaji menyajikan bahan yang di diskusikan paling lama 10 menit setiap kelompok, disini guru sebagai moderator sudah memberikan kesempatan kepada audien untuk bertanya jika ada yang yang ingin bertanya, mempersilakan siswa yang belum memperkenalkan dirinya untuk menyebutkan namanya dulu sebelum bertanya, serta pertanyaanya yang di ajukan oleh siswa sudah lugas dan jelas, guru memberikan kesempatan kepada penyaji untuk menanggapi pertanyaan dari audien, di sini guru sebagai moderator sudah melaksanakan tugasnya sebagai moderator yaitu mengendalikan anggota yang terlalu banyak bicara, sudah menghargai pendapat dari siawa walaupun tidak relevan, mengarahkan pembicaraan agar tidak menyimpang, mengarahkan agar tidak menyimpang. 9

10 Data yang diperoleh dari hasil obeservasi pada pelaksanaan penggunaan metode diskusi ini menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dapat di lihat pada lampiran 3, pada pertemuan pertama diperoleh skor 75%, pertemuan kedua 80%, dan ketiga 80% dengan kata gori baik. Data yang diperoleh dari hasil obeservasi pada tahap pelaksanaan penggunaan metode diskusi ini terlihat pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga ini dengan materi Kebudayaan, Kelompok sosial, dan Hubungan antar kelompok sosial dalam masyarakat. Berdasarkan pengamatan penulis, guru pada pertemuan pertama dapat disimpulkan ternyata di dalam pembelajaran sosiologi pada materi Kebudayaan menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dapat di lihat pada lampiran 4, dari hasil rata-rata 19, 55 dengan kata gori baik. Kemudian diskusi pada meteri Kelompok sosial, berdasarkan pengamatan penulis pada materi Kelompok sosial, dapat di peroleh hasil rata-rata 19, 83 dengan kata gori baik.selanjutnya diskusi pada meteri Hubungan antar kelompok sosial dalam masyarakat di peroleh hasil rata-rata 19, 15 dengan kata gori baik. Atas dasar penilaian guru pada saat dilakukan diskusi dari tiga materi tersebut diatas menunjukkan hasil dengan kata gori baik. Hal ini di karenakan pada saat diskusi berlangsung siswa menunjukkan keaktifan dalam diskusi dan disertai bimbingan dan pengarahan pada saat diskusi berlangsung menimbulkan masalah dalam mengemukakan pendapat. Oleh karena itu guru mengantisipasi permasalahan tersebut dengan memberikan penjelasan yang diperlukan dalam peneyelasain masalah tersebut. Dengan demikian efektivitas penggunaan metode diskusi menunjukkan hasil belajar secara efektif, sesuai dengan materi yang dijadikan tipic dalam diskusi. 3. Penutupan Dalam Metode Diskusi Pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga ini, guru dalam menutup diskusi sudah menyimpulkan dan merefleksi hasil diskusi, guru sudah memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan evaluasi pelaksanaan diskusi, guru memberikan umpan balik dan penguatan, guru mengingatkan pelaksanaan diskusi berikutnya agar lebih mempersiapkan diri lebih baik daripada sebelumnya. Data yang diperoleh dari hasil obeservasi pada penutupan penggunaan metode diskusi ini menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dapat di lihat pada lampiran 3, pada pertemuan pertama diperoleh skor 81%, pertemuan kedua 75%, dan ketiga 75% dengan kata gori baik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Untuk kesimpulan secara umum adalah Penggunaan metode dikusi ini sudah efektif digunakan oleh guru SMA Negeri 2 Sungai Ambawang di kelas XI IPS 2 pada mata pelajaran sosiologi. Merujuk kepada sub masalah dan juga berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 10

11 (1)Persiapan pelaksanaan motode diskusi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sosiologi SMA Negeri 2 Sungai Ambawang di kelas XI IPS 2 sudah baik. (2)Pelaksanaan metode diskusi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sosiologi SMA Negeri 2 Sungai Ambawang di kelas XI IPS 2 sudah berjalan dengan baik.(3) Penutupan metode diskusi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sosiologi SMA Negeri 2 Sungai Ambawang di kelas XI IPS 2 sudah baik. Saran Dalam penggunaan metode diskusi sebaiknya lebih banyak lagi mencari bahan atau materi untuk pengayaan, tidak hanya terpaku pada satu referensi saja, pembagian kelompok sebaiknya di bagi oleh guru, agar guru bisa membagi kelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan siswa, jadi siswa yang pintar bisa membaur kepada siswa yang kemapuan biasa-biasa saja, sehingga tidak ada kelompok yang di dominasi oleh kelompok yang pintar saja, sebaiknya guru juga mengusahakan anggota yang pemalu untuk berpartisipasi aktif, agar diskusi tidak hanya di dominasi oleh anggota yang aktif saja. DAFTAR RUJUKAN Bahri, D. & Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Hadari, Nawawi. (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Hadari Nawawi. (2012). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hamdani. (2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Nasution Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Renika Cipta. Sugiyono. (2011). Metode penelitian pendidikan (pendekatan - kuantitatif,kualitatif dan R&D). Bandung:Alfabeta. Taniredja, dkk. (2011). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta Tim Penyusun FKIP. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura. Pontianak: Universitas Tanjungpura. Yamin, Martinis. (2012). Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Referensi 11

DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP

DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP Aprilianti Putri, Eny Enawaty, Ira Lestari Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email : apriliantipu3@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X 1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X Adani Hashifah, Syambasril, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBUATAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN SEKECAMATAN SUNGAI KUNYIT

ANALISIS PEMBUATAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN SEKECAMATAN SUNGAI KUNYIT ANALISIS PEMBUATAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN SEKECAMATAN SUNGAI KUNYIT Nurul Hidayah, Junaidi H. Matsum, Gusti Budjang Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Email : hidayahfkip19@gmail.com

Lebih terperinci

GAYA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA KEPULAUAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH PRATIWI KARZA F

GAYA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA KEPULAUAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH PRATIWI KARZA F GAYA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA KEPULAUAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH PRATIWI KARZA F55008003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH KURNIATI ZA. NIM F34211317 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK KECIL DI SMA ISLAMIYAH

INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK KECIL DI SMA ISLAMIYAH INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK KECIL DI SMA ISLAMIYAH Eva Santika, Gusti Budjang, Izhar Salim Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Email : evasantika3@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH Oleh NURANISYAH NIM: F01108008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MEMAINKAN REKORDER MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MEMAINKAN REKORDER MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK DI SMP UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MEMAINKAN REKORDER MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK DI SMP Jetor Akmaludin, Ismunandar, Imma Fretisari Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik Email: suhendar076@gmail.com

Lebih terperinci

EMILIANA NIM.F

EMILIANA NIM.F PENINGKATAN KREATIVITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM SEKOLAH DASAR SWASTA PAROKI ARTIKEL PENELITIAN Oleh : EMILIANA NIM.F34210214 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK Karin Ajeng Febriani, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN Oleh SATINI NIM F33209079 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA Ema, Siti Halidjah, Syamsiati Program Studi PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN Oleh J A M A W I N NIM: F34211105 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA Ratih Febriani, Kaswari, Tahmid Sabri Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak Email: ratihfebriani@yahoo.com

Lebih terperinci

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal JLJ 3 (2) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE THINK TALK WRITE BERBANTUAN VIDEO Rahma Huda Putranto,

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH: MAKSIMUS F 34211556 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Syarifah Leni Fuji Lestari, Ahadi Sulissusiawan, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DALAM MENGADAKAN VARIASI DI SMAN

PENERAPAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DALAM MENGADAKAN VARIASI DI SMAN PENERAPAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DALAM MENGADAKAN VARIASI DI SMAN Septiana, Yohanes, Izhar Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP UNTAN Email: ceptiana99@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK. PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I MTsN SINTANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH DESSY RATNA SARI F

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK. PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I MTsN SINTANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH DESSY RATNA SARI F PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I MTsN SINTANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH DESSY RATNA SARI F11408009 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN VARIASI METODE MENGAJAR OLEH GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA

ANALISIS PENGGUNAAN VARIASI METODE MENGAJAR OLEH GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA ANALISIS PENGGUNAAN VARIASI METODE MENGAJAR OLEH GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA Novia Hendiani N, Yohanes Bahari, Izhar Salim Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Email :novia_hendianinasution@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang guru dituntut untuk memiliki dan menguasai keterampilan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Seorang guru dituntut untuk memiliki dan menguasai keterampilan dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang guru dituntut untuk memiliki dan menguasai keterampilan dasar mengajar. Terdapat delapan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh seorang

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN ARTIKEL PENELITIAN Oleh SRI WAHYU NIM F33209067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN Oleh: ASTI RAHMADHANIAH NIM F33209011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN Oleh MELVIKA FITRIANTI NIM F37011004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING Ririn Safitri 1), Kuswadi 2), Amir 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Andri Irawan

PENDAHULUAN. Andri Irawan Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Volume 11, Nomor 1, April 2015 Andri Irawan Diterbitkan Oleh: Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta KETERAMPILAN GURU

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat menuju kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat menuju kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses perkembangan yang dialami oleh seseorang agar dapat menuju kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Model Pembelajaran Snowball Throwing 1. Pengertian Model Pembelajaran Snowball Throwing Menurut Arahman (2010:3) mengemukakan bahwa model pembelajaran Snowball

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan teori-teori pendidikan pada masa ini adalah hal yang marak dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran puisi di sekolah sering menekankan pada teori-teori puisi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran puisi di sekolah sering menekankan pada teori-teori puisi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengajaran puisi menjadi bagian tidak terpisahkan dari pengajaran sastra, sedangkan pengajaran sastra menjadi bagian dari pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Kenyataan

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA Skripsi Oleh: TRY NESIA NURHEMY X4307053 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

ANALISIS KREATIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS AL-JIHAD PONTIANAK

ANALISIS KREATIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS AL-JIHAD PONTIANAK ANALISIS KREATIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS AL-JIHAD PONTIANAK Muthmainnah, Rustiyarso Imran Pendidikan Sosiologi, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN Oleh: YUL ISHARYANI NIM F33209045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV Melvika Fitrianti, Mastar Asran, Nurhadi PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Email : mel.vika51@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI DISKUSI DENGAN METODE SCHOOL BULLYING KELAS XI SMA SANTUN UNTAN PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI DISKUSI DENGAN METODE SCHOOL BULLYING KELAS XI SMA SANTUN UNTAN PONTIANAK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI DISKUSI DENGAN METODE SCHOOL BULLYING KELAS XI SMA SANTUN UNTAN PONTIANAK Fradita Yulia, Syambasril, Nanang Heryana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 Skripsi Oleh: EvitaRosiliaDewi X

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran Geografi ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran Geografi ABSTRACT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA JAGADHITA AMLAPURA KECAMATAN KARANGASEM KABUPATEN

Lebih terperinci

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH ISTIQOMAH TUSSANGADAH NIM F32110037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII D MENULIS RANGKUMAN MELALUI METODE DISKUSIKELOMPOK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII D MENULIS RANGKUMAN MELALUI METODE DISKUSIKELOMPOK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII D MENULIS RANGKUMAN MELALUI METODE DISKUSIKELOMPOK B Sulastri, Nanang Heryana dan Ahadi Sulissusiawan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Untan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR Horasma Sinamo, Siti Halidjah, K.Y. Margiati Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING Beny Sulistyawan 1), Kuswadi 2), Dwijiastuti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN METODE MENGAJAR OLEH GURU MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 4 P0NTIANAK

ANALISIS PENGGUNAAN METODE MENGAJAR OLEH GURU MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 4 P0NTIANAK ANALISIS PENGGUNAAN METODE MENGAJAR OLEH GURU MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 4 P0NTIANAK Agarna, Nuraini Asriati, Husni Syahrudin Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Email : ana_agarna@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING Yosi Ermalinda, Ratu Betta Rudibyani, Emmawaty Sofya, Ila Rosilawati. Pendidikan Kimia, Universitas Lampung

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI Fitria Tri Wardani, M. Yusuf Ibrahim, Amrazi Zakso Prodi Pendidikan Sosiologi, P. IPS, FKIP Untan Pontianak fitria.triwardani@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH: JUSRIATI NIM. F34212111 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MAKE A MATCH. (Artikel Skripsi) Oleh. Muji Aprilia Fitriani

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MAKE A MATCH. (Artikel Skripsi) Oleh. Muji Aprilia Fitriani PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MAKE A MATCH (Artikel Skripsi) Oleh Muji Aprilia Fitriani PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA

ANALISIS PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA ANALISIS PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA Ida Fitriani, Rustiyarso, Okianna Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Email : fitrianiida78@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH EKA MARYAM NIM F 34212162 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan suatu bangsa adalah mengembangkan ilmu. Diperlukan strategi maupun model pembelajaran yang tepat agar proses

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan suatu bangsa adalah mengembangkan ilmu. Diperlukan strategi maupun model pembelajaran yang tepat agar proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu perkembangan individu, masyarakat maupun suatu bangsa. Salah satu langkah untuk meningkatkan kemajuan suatu bangsa

Lebih terperinci

STUDENT CENTER LEARNING. OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb

STUDENT CENTER LEARNING. OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb STUDENT CENTER LEARNING OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb CERAMAH ILLUSTRATIF DISKUSI STUDI KASUS PENUGASAN PRESENTASI ELEARNING (INTERNET LIBRARY) CERAMAH ILUSTRATIF Metode ceramah yang berasal dari

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN TEKNIK BERCERITA (STORY TELLING) PADA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN TEKNIK BERCERITA (STORY TELLING) PADA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN TEKNIK BERCERITA (STORY TELLING) PADA SEKOLAH DASAR Zainal Abidin, Sri Utami, Kartono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI (Penelitian Tindakan Kelas Di SMPN 1 Sungai Kunyit Pontianak)

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI (Penelitian Tindakan Kelas Di SMPN 1 Sungai Kunyit Pontianak) UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI (Penelitian Tindakan Kelas Di SMPN 1 Sungai Kunyit Pontianak) Ahmad Jamalong 1, Indajati 2 1 Jurusan PPKn IKIP PGRI Pontianak, 2 Guru

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN Evalina Siahaan, Suryani, Zainuddin Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Oleh SEKIUS NIM: F34210582 ARTIKEL JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

PERBEDAAN PEMBELAJARAN JIGSAW DAN DISKUSI PRESENTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

PERBEDAAN PEMBELAJARAN JIGSAW DAN DISKUSI PRESENTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA PERBEDAAN PEMBELAJARAN JIGSAW DAN DISKUSI PRESENTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 PONTIANAK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 PONTIANAK Umi Rafika, Nanang Heryana, Ahmad Rabi ul Muzammil Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER EFFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK BUBUT SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA Endar Subekti 1 dan Tarto Sentono 2 e-mail: subekti_endar@yahoo.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN OLEH ANASTASIA NORHAYATI NIM F 34212095 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN POE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI Ksp

PENERAPAN PEMBELAJARAN POE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI Ksp G PENERAPAN PEMBELAJARAN POE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI Ksp Muhammad Sodikin, Masriani, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan, Pontianak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut. Upaya peningkatan kualitas manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut. Upaya peningkatan kualitas manusia harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Faktor manusia sebagai sumber daya pembangunan mempunyai peranan yang sangat penting, untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS KETERAMPILAN GURU BERTANYA DASAR KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN MENJALIN ARTIKEL PENELITIAN.

ANALISIS EFEKTIVITAS KETERAMPILAN GURU BERTANYA DASAR KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN MENJALIN ARTIKEL PENELITIAN. ANALISIS EFEKTIVITAS KETERAMPILAN GURU BERTANYA DASAR KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN MENJALIN ARTIKEL PENELITIAN Oleh: MARSELINA NIM. F33209041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

APLIKASI METODE DISKUSI DAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 2 PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

APLIKASI METODE DISKUSI DAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 2 PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. APLIKASI METODE DISKUSI DAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 2 PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Endri Sugiyanto Pendidikan biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro E-mail: sugiyantoendri@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMBANGKAN PARAGRAF DENGAN METODE STAD PADA SISWA SMK PGRI PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMBANGKAN PARAGRAF DENGAN METODE STAD PADA SISWA SMK PGRI PONTIANAK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMBANGKAN PARAGRAF DENGAN METODE STAD PADA SISWA SMK PGRI PONTIANAK Fitri Heryani Widyartika, Abdussamad, Syambasril Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan manusia. Sebaliknya, berbicara tentang kehidupan manusia berarti harus mempersoalkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam 21 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu penelitian. Menurut Winarno Surakhmad, metode adalah cara utama yang dipergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran adalah suatu hal yang cukup kompleks dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran adalah suatu hal yang cukup kompleks dan banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran adalah suatu hal yang cukup kompleks dan banyak faktor yang ikut mempengaruhi seperti guru, siswa, materi pelajaran, sarana dan prasarana.

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH DAENG LITISIA NIM F32112027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH SOSIOLOGI MELALUI MODEL PBL DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH SOSIOLOGI MELALUI MODEL PBL DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH SOSIOLOGI MELALUI MODEL PBL DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL ARTIKEL PENELITIAN Oleh: UNIEK PRASETYANINGRUM NIM. F2281141004 PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA MOVIE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA MOVIE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA MOVIE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA 1) Suluk Fithria Nur Rahman; 2) Sudarno Herlambang; 3) Purwanto Jurusan Geografi

Lebih terperinci

LINDA ROSETA RISTIYANI K

LINDA ROSETA RISTIYANI K PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS 2 di SMA Negeri Arjasa Semester Genap

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA SMPN 2 KEMBAYAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA SMPN 2 KEMBAYAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA SMPN 2 KEMBAYAN Erik, Sisilya Saman, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Untan Alamat email: setiawanerik829@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK INFORMASI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE NHT SISWA SMA NEGERI 10 PONTIANAK OLEH SUCI PRASTIWI F

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK INFORMASI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE NHT SISWA SMA NEGERI 10 PONTIANAK OLEH SUCI PRASTIWI F PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK INFORMASI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE NHT SISWA SMA NEGERI 10 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH SUCI PRASTIWI F11112052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum

I. PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum I. PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL SKRIPSI Oleh : Siti Nurjanah NIM K4307049 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN Anisah Rahmawati 1), Hadi Mulyono 2), Sularmi 3) PGSD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 2 September 2014 dilaksanakan observasi awal dan tanggal 4 September

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN Monika Yulia Putri 1, Syofiani 1, Elfa Arifin 1 1 Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

Ernidalisma Guru Matematika dan Kepala Sekolah SMP N 30 Pekanbaru. Kata kunci: metode pembelajaran learning start with a question, hasil belajar.

Ernidalisma Guru Matematika dan Kepala Sekolah SMP N 30 Pekanbaru. Kata kunci: metode pembelajaran learning start with a question, hasil belajar. PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII-6 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ernidalisma Guru Matematika

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM. PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM. F34211666 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN OLEH 1 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN OLEH MUHAMMAD ARMY NIM. F02112009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH

INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH Ani Supatmawati, Sulistyarini, Parijo Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP UNTAN Email : anie_adena@yahoo.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK PADA SISWA SMA NEGERI 3 SANGGAU

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK PADA SISWA SMA NEGERI 3 SANGGAU PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK PADA SISWA SMA NEGERI 3 SANGGAU Suhendar, Nanang Haryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Tanpa bahasa manusia tidak mungkin dapat berinteraksi,

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 83 s/d 94 Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together. Juli 2013. UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP Nuria, Edy Tandililing, Hamdani Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan Pontianak Email:

Lebih terperinci

PENGARUH INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XII IIS SMA KEMALA BHAYANGKARI

PENGARUH INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XII IIS SMA KEMALA BHAYANGKARI PENGARUH INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XII IIS SMA KEMALA BHAYANGKARI Issrotien Nasroh, Gusti Budjang, Imran Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Dewi Indriani, Miharty, dan Jimmi Copriady Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau Email: dewi_indriani90@yahoo.co.id

Dewi Indriani, Miharty, dan Jimmi Copriady Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau Email: dewi_indriani90@yahoo.co.id PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BENAR ATAU SALAH BESERTA ALASAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU Dewi Indriani, Miharty,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD 1 PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD Herminus Suki, Sugiyono, Marzuki Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email: herminussuki@mail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD 167648 KOTA TEBING TINGGI Sabaria Haloho Guru SD Negeri 167648 Kota Tebing Tinggi Surel : sabaria.haloho@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anita Novianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anita Novianti, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk memperoleh kompetensi atau berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam melakukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) Lilik Eko Setyawan 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBANTUAN POWER POINT KELAS VI SDN 27 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBANTUAN POWER POINT KELAS VI SDN 27 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBANTUAN POWER POINT KELAS VI SDN 27 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN OLEH : MAHRANI NIM. F.33209008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci