PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI Fitria Tri Wardani, M. Yusuf Ibrahim, Amrazi Zakso Prodi Pendidikan Sosiologi, P. IPS, FKIP Untan Pontianak Abstract: The background of this study was students low understanding in sociology subject in class X of SMA Mujahidin Pontianak. The purpose of this study is to investigate the useful of picture media to improve the students understanding in sociology subject in class X of SMA Mujahidin Pontianak. The qualitative ways used in this study data analysis was collected: Several stages in sociology learning using picture media done by the teacher, that are learning preparation stage, learning process stage, and learning assessment stage using picture media. The students can understand the learning material easily. It can motivated and attract students attention to learn especially in sociology subject. Keywords: Picture media, students understanding, sociology subject. Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya pemahaman siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas X SMA Mujahidin Pontianak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media gambar dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran sosiologi di Kelas X SMA Mujahidin Pontianak. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Hasil analaisis data diperoleh: Pertama, ada beberapa tahapan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran sosiologi dengan menggunakan media gambar, yaitu tahap persiapan atau perencanaan pembelajaran, tahap proses pembelajaran, dan tahap penilaian pembelajaran menggunakan media gambar. Kedua, siswa lebih mudah memahami dan mengerti materi pelajaran yang disampaikan. Selain itu memberikan motivasi dan menarik perhatian siswa untuk belajar khususnya dalam mata pelajaran sosiologi. Kata kunci: Media gambar, pemahaman siswa, mata pelajaran Sosiologi. 1

2 P enggunaan media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam kegiatan belajar agar siswa lebih mudah mengerti terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar. Media gambar merupakan media visual yang dapat membantu pendidik menyampaikan pesan secara kongkret sehingga memudahkan peserta didik untuk memahami konsep materi pembelajaran. Gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata (Sadiman, 2011: 29). Selain itu, pendekatan pembelajaran yang klasik dengan menggunakan metode ceramah sampai saat ini masih sangat disukai oleh para tenaga pendidik. Hal ini disebabkan oleh beberapa keunggulan yang dimiliki oleh metode ceramah dibanding metode lain. Keunggulan metode ceramah antara lain hemat dalam penggunaan waktu dan media, disamping itu juga ekonomis dan praktis dalam menyampaikan isi pembelajaran. Namun harus diakui tidak selamanya pembelajaran ceramah dapat berlangsung dengan baik. Akan tetapi permasalahan yang sering dikeluhkan oleh sebagian tenaga pendidik yang menggunakan metode ini adalah siswa menjadi cepat bosan dan tidak memperhatikan materi yang diceramahkan. (Wena, 2009: 202). Dari hasil observasi lapangan yang dilakukan di SMA Mujahidin Pontianak, menunjukan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep sosiologi dengan hanya mengandalkan bahasa verbal. Permasalahan ini akan berdampak pada motivasi belajar siswa itu sendiri. Mereka juga menganggap pelajaran sosiologi adalah sebuah pelajaran yang sangat menbosankan, menjenuhkan, dan membuat mereka ngantuk dikarenakan materi pelajaran sosiologi hanya menceritakan kejadian-kejadian sosial dan hubungan sosial manusia dalam masyarakat. Selain itu, dalam menyampaikan materi mengajar guru kebanyakan menggunakan metode ceramah, guru membaca buku, menjelaskan, menulis di papan tulis, kemudian siswa mecatatnya. Kadang seorang guru juga menugaskan siswa untuk mencatat materi atau terkadang ditugaskan untuk megerjakan sejumlah pertanyaan karena hal ini akan berdampak pada pemahaman siswa yang terlihat dari interaksi siswa dalam proses pembelajaran di kelas, seperti siswa mengajukan pertanyaan dan menjawab sejumlah pertanyaan yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, diperlukan media sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi pelajaran sehingga siswa mudah dalam memahami konsep pelajaran sosiologi. Setiap materi pelajaran sosiologi berisi sejumlah konsep yang harus dipahami siswa. Penggunaan media gambar membantu dalam menjelaskan konsep materi karena gambar dapat menyampaikan pesan melalaui simbol-simbol komunikasi visual. sehingga siswa lebih mudah memahami dan mengerti materi yang disampaikan guru. Gambar yang baik sebagai media pendidikan adalah gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Media gambar termasuk media grafis yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber pesan ke penerima pesan (Sadiman dkk, 2011: 28). Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Selain itu, media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan jika tidak 2

3 digrafiskan (Sadiman dkk, 2011: 28-29). Syarat media gambar, Autentik artinya gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya. Sederhana artinya komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar. Ukuran relatif artinya gambar dapat membesarkan atau memperkecil objek/ benda sebenarnya. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar karya siswa sendiri serinh kali lebih baik. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar harus bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Media gambar dapat disajikan seperti gambar di bawah ini. Gambar Interaksi Sosial Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana (Sadiman dkk, 2011: 29). Siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran menggunakan gambar adalah suatu model pembelajaran yang merupakan suatu inovasi yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar sosiologi untuk memepercepat suatu pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran ini dapat dikembangkan dengan cara membuat gambar yang ada di berbagai media dan lingkungan sekitar. Dalam pembelajaran sosiologi di sekolah gambar sangat baik di gunakan dan di terapkan dalam proses belajar mengajar sebagai media pembelajaran karena media gambar ini cenderung sangat menarik hati siswa sehingga akan muncul motivasi untuk lebih ingin mengetahui tentang gambar yang dijelaskan dan gurupun dapat menyampaikan materi dengan optimal melalui media gambar tersebut. Hal hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan media gambar yaitu, (1) Gambar yang dipilih hendaknya mampu menumbuh kembangkan daya pikir yang konstruktif, bukan semata-mata untuk kesenangan. (2) Jika telah mulai 3

4 menyajikan, maka mulailah dengan satu gambar, jangan menyajikan gambar bersamaan. (3) Siapkan gambar-gambar lain, jika ada kaitannya dalam satu file/map guna mempermudah penjelasannya. Suatu gambar yang akan dipakai dalam pembelajaran hendaknya harus akurat, artinya bila akan ditujukan gambar suatu kejadian, hendaknya memiliki ketelitian situasi, pakaian, perlengkapan dan sebagainya sesuai dengan situasi kejadian sebenarnya. Adapun manfaat media gambar dalam pembelajaran adalah penyampaian dan penjelasan mengenai informasi, pesan, ide dan sebagainya dengan tanpa banyak menggunakan bahasa verbal, tetapi dapat memberikan kesan. Secara umum, Sosiologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang membahas tentang masyarakat sebagai akibat adanya hubungan atau interaksi dalam masyarakat tersebut. Objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat. (Soekanto, 2009: 21). Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Mengenai Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Nomor 22 Tahun 2006 (2006:545) tentang pengertian mata pelajaran sosiologi, yaitu Sosiologi mempunyai dua pergertian dasar sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Sebagai metode sosiologi adalah cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam memahami konsepkonsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktursosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Denzin dan Linclon (dalam Moleong, 2007: 5), penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Menurut Nawawi (2007: 68) ciri metode deskriptif adalah memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang bersifat aktual dan menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi dengan interpretasi rasional. Lokasi penelitian ini adalah di SMA Mujahidin Pontianak yang beralamat Jalan Ahmad Yani Pontianak, Kelurahan Akcaya, Kecamatan Pontianak Selatan. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran sosiologi dan siswa kelas X di SMA Mujahidin Pontianak. Dalam penelitian ini, teknik pengumpul data adalah sebagai berikut: (1) Observasi, menurut Satori (2011: 130) observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dilakukan dalam penelitian. Dalam observasi, cara pengumpul data yang dilakukan peneliti adalah melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian yang pelaksanaannya 4

5 langsung pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau situasi sedang terjadi. Peristiwa, keaadaan atau situasi itu dapat dibuat dan dapat pula yang sebenarnya. Sedangkan pengamatan dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan alat. Dalam menggunakan teknik ini, penulis melakukan pengamtan secara langsung terhadap guru mata pelajaran sosiologi di SMA Mujahidin Pontianak dalam pelaksanaan proses pembelajaran. (2) Wawancara, menurut Berg (dalam Satori, 2011: 129), wawancara adalah sebagai suatu percakapan dengan suatu tujuan, khususnya tujuan untuk mengumpulkan informasi. Dalam hal ini, peneliti mengadakan kontak langsung secara lisan atau tatap muka dengan sumber data. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran sosiologi di SMA Mujahidin Pontianak. Studi dokumentasi dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari metode observasi dan wawancara sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Dokumen akan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah materi pelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru mata pelajaran sosiologi, serta dokumen yang dapat mendukung penelitian ini. Adapun alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Panduan Wawancara, adalah proses pengumpulan data atau informasi panduan yang ditanyakan secara langsung dan lisan kepada guru mata pelajaran sosiologi dan siswa di kelas X SMA Mujahidin Pontianak. (2) Check List (daftar cek), berupa data yang memuat data jenis gejala yang akan diamati seperti jenis dan faktor yang mendukung proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa, dimana peneliti memberi tanda (silang atau lingkaran dan sebagainya) terhadap gejala yang muncul pada saat melakukan observasi. Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2010: ) aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. (1) Reduksi Data. Dari lokasi penelitian, data lapangan dituangkan dalam uraian laporan yang lengkap dan terperinci. Data dan laporan lapangan kemudian direduksi, dirangkum, kemudian dipilah-pilah hal yang pokok, difokuskan untuk dipilih yang terpenting kemudian dicari tema atau polanya (memulai proses penyuntingan, pemberian kode, dan pentabelan). (2) Display Data. Pada tahap ini, peneliti banyak terlibat dalam kegiatan penyajian atau penampilan (display) dari data yang dikumpulkan dan anlaisis sebelumnya. Penyajian data dimaksudkan agar lebih mempermudah peneliti untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu data penelitian. Hal ini merupakan pengorganisasian data ke dalam suatu bentuk tertentu sehingga kelihatan jelas sosoknya lebih utuh. (3) Pengambilan Keputusan dan Verifikasi. verifikasi data dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian dilakukan, sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan. 5

6 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 1-6 April 2013 mengenai penggunaan media gambar di kelas X SMA Mujahidin Pontianak maka dapat disimpulkan media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa, karena gambar membantu siswa dalam menjelaskan materi melalui simbol-simbol komunikasi visual sehingga memudahkan siswa memahami materi yang diajarkan. Media gambar memberikan pengaruh positif pada pendidikan karena penggunaan media gambar dapat digunakan dan disesuaikan dengan materi yang berkaitan sehingga dapat memperjelas penyajian materi yang di sampaikan oleh pengajar sedangkan siswa juga dapat menggunakan media gambar sebagai sarana penunjang belajar, sehingga tercipta suasana belajar yang aktif. Tampilan media gambar dalam proses pembelajaran jelas dan dapat dilihat serta sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas X, diketahui bahwa tampilan media gambar disesuaikan dengan materi pelajaran, yaitu pada materi interaksi sosial. Penggunaan Media Gambar. Berdasarkan hasil observasi di kelas X, diketahui bahwa penggunaan media gambar yang dilakukan oleh guru sosiologi di kelas X disajikan dalam bentuk print out yang di berikan kepada siswa perkelompok untuk didiskusikan di depan kelas. Dari penggunaan media gambar tersebut dapat dikatakan sudah terlaksana dengan baik karena sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Media gambar yang digunakan dalam sebuah pembelajaran dapat membantu menjelaskan sehingga siswa lebih cepat dan mudah mengerti materi yang disampaikan serta dapat digunakan sebagai alat pengingat bagi siswa. selain itu, media gambar dapat meningkatkan daya tarik dan memotivasi siswa dalam belajar yang berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar siswa. PEMBAHASAN Penggunaan media gambar dapat dilihat tiga tahap dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sosiologi di kelas X SMA Mujahidin Pontianak, yaitu tahap persiapan atau perencanaan penggunaan media gambar, tahap proses pembelajaran menggunakan media gambar, dan tahap penilaian pembelajaran menggunakan media gambar. Dari ketiga tahap pembelajaran menggunakan media gambar tersebut dapat dikatakan sudah dilaksanakan dengan baik, hampir semua komponen pembelajaran menggunakan media gambar digunakan dalam pembelajaran sosiologi. Terbatasnya waktu, sarana dan prasarana pembelajaran yang dimiliki SMA Mujahidin Pontianak merupakan kendala sehingga dalam proses pelaksanaan pembelajaran berjalan kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya LCD disetiap kelas, sehingga guru dalam memberikan contoh materi yang sedang diajarkan hanya menuliskannya dipapan tulis atau sekedar menceritakannya. Dengan adanya LCD atau sarana yang lainnya, guru bisa memberikan contoh dengan menampilkan gambar atau film yang terkait dengan materi supaya siswa mudah memahaminya. (1) Perencanaan Pembelajaran Menggunakan Media Gambar. Persiapan atau perencanaan merupakan faktor yang sangat mendukung dan memegang peranan yang sangat penting untuk dapat melaksanakan suatu penbelajaran yang baik dan 6

7 untuk dapat menciptakan sebuah kondisi kegiatan belajar mengajar yang kondusif. Rencana pembelajaran merupakan rencana kegiatan kelas yang berisi skenario tahap demi tahap apa yang akan dilakukan oleh guru bersama siswa sehubungan dengan materi yang akan dipelajarinya. Dalam persiapan atau perencanaan proses kegiatan belajar mengajar, seorang guru merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran menggunakan media khususnya media gambar untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran sosiologi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dapat dijelaskan bahwa sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru mata pelajaran sosiologi yang mengajar di kelas X SMA Mujahidin Pontianak terlebih dahulu membuat perangkat pembelajaran yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pembuatan perangkat pembelajaran dilakukan sebagai langkah awal guru agar kegiatan proses belajar mengajar berjalan dengan lancar. Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru sangat penting sebagai panduan dalam kegiatan pembelajaran. Terdapat komponen yang bisa menunjang keberhasilan proses belajar mengajar yaitu media pembelajaran. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya dalam belajar (Gagne dalam Sadiman dkk, 2011: 6). Guru harus mampu memilih dan menetukan media pembelajaran yang tepat. Hal ini dilakukan agar dalam kegiatan belajar mengajar menjadi aktif dan menyenangkan. Selain perangkat pembelajaran, menurut Ibu Tuty Afrianti, S.Sos, hal lain yang perlu dipersiapkan sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung adalah mempersiapkan presensi atau buku absen, buku jurnal atau perkembangan siswa yang berisi semua catatan perkembangan siswa di kelas dari satu pertemuan kepertemuan berikutnya sehingga guru dapat mengetahui gambaran maupun informasi mengenai perkembangan belajar siswa di kelas X, dan buku-buku pegangan guru lainnya. (2) Proses Pembelajaran Menggunakan Media Gambar. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses atau upaya yang disengaja guna memperoleh perubahan perilaku siswa akibat adanya interaksi antar individu sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dalam penggunaan media gambar dalam kegiatan belajar mengajar sudah baik, hal ini terlihat dari kemampuan guru dalam membuat, mendesain dan mengoperasikan sebuah media pembelajaran khususnya media gambar agar pembelajaran menarik dan tidak membosankan. Guru harus mampu dalam mendesain media pembelajaran yang tepat, menarik, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicapai sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Guru dengan siswa sebagai pelaku pendidikan, diharapkan dapat melakukan kerjasama untuk menciptakan inovasi pembelajaran dalam mengembangkan kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan tujuan untuk menghindari rasa bosan dan jenuh sehingga kegiatan belajar mengajar lebih menarik dan menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. Pembelajaran sosiologi berperan sebagai wahana pengembangan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pemahamannya terhadap fenomena kehidupan sehari-hari. Sebagai pengembangan wahana siswa, materi pelajaran mencangkup konsep-konsep dasar pendekatan, metode, dan teknik analisis dalam pengkajian berbagai fenomena dan permasalahan yang ditemui dalam kehidupan 7

8 nyata di masyarakat. Penggunaan media gambar membantu guru menjelaskan materi secara konkret artinya gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal. Setiap materi pembelajaran sosiologi berisi sejumlah konsep yang harus dipahami siswa. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep materi yang diajarkan. Pemahaman berhubungan erat dengan pengetahuan dalam proses belajar yang meliputi: memahami, menjelaskan dan memberi contoh. Berdasarkan hasil observasi proses belajar mengajar di kelas X SMA Mujahidin Pontianak diketahui bahwa suasana kelas pada saat proses pembelajaran sosiologi berjalan dengan baik, siswa dalam keadaan tenang dan memperhatikan penjelasan guru. Guru mata pelajaran sosiologi sebelum memulai materi pelajaran yang baru terlebih dahulu melakukan flashback atau mereview atau mengulang lagi materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya dengan pertanyaan-pertanyaan singkat dan memeriksa catatan siswa, kemudian guru melakukan apersepsi yaitu memberiakan motivasi kepada siswa dengan cara menggali pengetahuan siswa tentang topik yang telah diberikan maupun tentang topik yang akan diberikan. Penggunaan media gambar dapat dijadikan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman dan menumbuhkan motivasi belajar siswa, agar siswa aktif terhadap mata pelajaran sosiologi. Dengan digunakannya media gambar proses pembelajaran sosiologi diharapkan dapat memberikan susana baru dalam pembelajaran sosiologi di sekolah, sehingga tercipta suasana kelas aktif dan menyenangkan. Selain itu metode ceramah bukan lagi satu-satunya metode yang digunakan guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, meskipun metode ceramah masih menjadi salah satu metode yang sering digunakan. Disinilah kompetensi guru diperlukan dalam pemilihan metode atau model pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran yang digunakan selain metode ceramah adalah tanya jawab, diskusi kelompok, dan penugasan. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran sosiologi menjadi lebih menarik, lebih jelas, dan konkret. Media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan jika tidak digrafiskan (Sadiman dkk, 2011: 28-29) Penggunaan media gambar dalam pelaksanaan pembelajaran sosiologi di kelas X, guru sosiologi di SMA Mujahidin Pontianak melihat pemahaman siswa dalam proses belajar yang meliputi memahami, menjelaskan dan memberi contoh. Hal tersebut bertujuan agar guru bisa menentukan siswa mengerti atau tidak mengerti terhadap materi yang diajarkan. Oleh karena itu penggunaan media gambar membantu menjelaskan materi pelajaran, pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual supaya materi terlihat konkret dan realistis, hal tersebut bertujuan agar materi mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa apalagi objek kajian sosiologi adalah masyarakat sehingga siswa diharapkan aktif dalam proses belajar mengajar. (3) Penilaian Pembelajaran Menggunakan Media Gambar. Penilaian merupakan unsur penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar sekaligus sebagai umpan balik bagi guru guna pembelajaran selanjutnya. Penilaian yang dilakukan oleh 8

9 guru merupakan akumulasi dari seluruh kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian seorang guru dapat mengetahui gambaran maupun informasi mengenai perkembangan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil penilaian tersebut digunakan guru sebagai alat evaluasi untuk mengetahui dan mengukur kemampuan siswa dalam mencapai ketuntasan belajar secara maksimal. Hal demikian sangat diperlukan bagi guru, karena apabila data siswa yang dikumpulkan menggambarkan atau mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami kemacetan belajar, maka guru segera mungkin mengambil tindakan guna mengatasi hal tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dapat dijelaskan bahwa alat penilaian yang digunakan oleh guru sosiologi di kelas X SMA Mujahidin Pontianak dalam kegiatan pembelajaran sosiologi meliputi nilai tugas (penugasan), nilai ulangan harian, nilai ulangan tengah semester dan nilai ulangan akhir semester. Dalam penilaian tugas (penugasan) guru sosiologi membaginya menjadi dua, yaitu tugas individu dan tugas kelompok. Tugas individu meliputi, mengerjakan soal-soal LKS dan membuat makalah. Sedangkan tugas kelompok meliputi membuat laporan diskusi dan keaktifan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi. Dalam pembelajaran menggunakan media gambar, pengumpulan data mengenai perkembangan belajar siswa tidak hanya dengan menggunakan tes. Nilai siswa yang utama diperoleh dari penampilan siswa sehari-hari ketika belajar seperti, keaktifan dan antusiasnya dalam mengikuti pelajaran, penampilannya ketika ia menyampaikan ide, berdiskusi, buku catatan sekolahnya (kedisiplinan, kerapian), cara mereka mengerjakan tugas dan ketepatan mereka dalam mengumpulkan tugas. Semua itu merupakan sumber penilaian autentik atau nyata yang dilakukan guru disepanjang kegiatan pembelajaran berlangsung. Penilaian yang dilakukan oleh guru sosiologi di SMA Mujahidin Pontianak tidak hanya dilakukan setelah selesai proses pembelajaran atau penilaian hasilnya saja, akan tetapi juga dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam penilaian proses pembelajaran guru sosiologi lebih menekankan pada aspek afektif dan aspek psikomotorik, yaitu dengan memberi catatan mengenai aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar, kedisiplinan, kerapian, antusias siswa dalam mengikuti pelajaran, keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan,maupun ketepatan siswa dalam mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas, serta pada saat siswa melakukan observasi. Sedangkan penilaian hasil pembelajaran penekanannya yaitu pada aspek kognitif, guru menilai tingkat kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran dengan cara memberikan tes atau ulangan baik dalam bentuk objektif tes maupun essay tes. Dalam pembelajaran sosiologi kelas X di SMA Mujahidin Pontianak Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) atau batas nilai minimalnya adalah 75. Artinya jika nilai siswa setelah diakumulasikan mencapai nilai 75 atau lebih maka siswa tersebut dianggap sudah tuntas, sebaliknya jika nilai siswa setelah diakumulasikan kurang dari nilai 75 maka siswa tersebut dianggap tidak tuntas. Bagi siswa yang belum mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal atau batas minimalnya kurang dari 75 maka harus mengikuti remidi. Bagi siswa yang sudah 9

10 mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal atau memperoleh nilai 75 atau lebih, guru melakukan pengayaan. Respon merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan dalam memahami informasi mengenai lingkungannya melalui penglihatan, pendengaran dan perasaan (Leksono, 2010: 70). Penelitian ini mengkaji media gambar yang digunakan dalam pembelajaran sosiolologi. Selain itu, membahas respon siswa tentang penggunaan media gambar tersebut yang digunakan dalam pembelajaran sosiologi. Untuk mengkajinya, peneliti bertanya pada siswa sebagai orang yang menjadi objek pembelajaran. Respon seseorang dengan orang lain memiliki perbedaan meskipun objek yang dilihat atau dikajinya sama. Perbedaan tersebut tentunya dilatar belakangi oleh pengetahuan orang yang berbeda-beda pula. Bila ada sekelompok orang melihat suatu benda, maka mereka akan memberikan respon yang berbeda-beda. Meskipun demikian, di antara mereka ada yang memiliki respon yang hampir sama. Latar belakang dan kepribadian siswa yang berbeda-beda memberikan pengaruh bagi guru untuk dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang komunikatif. Untuk mencapai semua itu, diperlukan suatu media pembelajaran agar dapat memberikana kenyamanan dalam proses belajar bagi setiap siswa. Dalam pembelajaran sosiologi guru seringkali memberikan tanggapan atau penjelasan yang terkait dengan proses pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya. Respon yang baik dari siswa mengenai media pembelajaran akan melahirkan dampak kegiatan belajar yang nyaman, baik untuk guru maupun untuk siswa. Mata pelajaran Sosiologi yang memiliki kajian mengenai masyarakat, bagai sejumlah siswa mempunyai nilai ketertarikan sendiri begitu juga sebaliknya, bagi sejumlah siswa mata pelajaran sosiologi dianggap membosankan. Dalam hal ini ada berbagai respon baik yang positif maupun persepsi negatif yang datang dari siswa mengenai media gambar dalam pembelajaran sosiologi dikelas X SMA Mujahidin Pontianak. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran sosiologi dapat membantu menjelaskan materi melalui simbol yang ada pada gambar. Selain itu, gambar dapat menerjemahkan konsep abstrak menjadi lebih realistis dan berwujud. Selain pendapat di atas, penggunaan media gambar juga dapat memberikan gambaran kepada siswa tentang kehidupan sehari-hari sehingga menjadikan siswa mudah untuk memahami materi yang didapatnya serta dapat memberi motivasi siswa dalam belajar. Meskipun pada dasarnya media gambar yang digunakan dalam proses pembelajaran sosiologi dikatakan baik, namun ada juga respon bersifat negatif yang datang dari siswa mengenai pelajaran sosiologi. Siswa menganggap belajar sosiologi menggunakan teori lebih mudah mengerti daripada menggunakan media gambar karena pembelajaran menggunakan gambar biasanya kurang menjelaskan materi sehingga sulit untuk memahami penjelasanpenjelasan materi. Seorang guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan inovasi pembelajaran, agar kegiatan pembelajaran menarik dan bisa berjalan dengan efektif, dan memotivasi siswa agar siswa dapat merespon dengan baik, baik respon positif maupun respon negatif. 10

11 Dampak dapat diartikan sebagai pengaruh atau akibat yang diitimbulkan dari suatu perbuatan. Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang biasanya mempunyai dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Penggunaan media gambar memberikan kontribusi dalam pembelajaran sosiologi, yaitu dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti, media gambar dapat memotivasi dan menarik perhatian siswa dalam belajar sosiologi. Hal ini seperti yang di ungkapkan oleh beberapa siswa kelas X: a) Larasati: Dengan menggunakan media gambar kita dengan mudah memahami pembelajaran sosiologi, b) Nur Asyadah: Dengan media gambar lebih mudah mengerti dan memahami materi pelajaran, c) Katherin Secondthania N.: Dengan media gambar pembelajaran lebih mudah dimengerti dan dipahami. (hasil wawancara pada tanggal 5 April 2013). SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Dalam melaksanakan pembelajaran sosiologi yang menggunakan media gambar, guru sosiologi SMA Mujahidin Pontianak melakukan beberapa tahapan pembelajaran yaitu (a) tahap persiapan atau perencanaan pembelajaran menggunakan media gambar yaitu, membuat perangkat pembelajaran yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), (b) tahap proses pembelajaran menggunakan media gambar, yaitu gambar disajikan dalam bentuk print out yang di berikan kepada siswa baik perindividu maupun perkelompok untuk didiskusikan di depan kelas, (c) tahap penilaian pembelajaran menggunakan penilaian dari segi afektif, psikomotorik dan kognitif. (2) Siswa sangat senang belajar menggunakan media gambar. Karena dengan media gambar materi pelajaran yang disampaikan mudah dipahami dan dimengerti melalui simbol-simbol yang ada pada gambar tersebut. (3) Media gambar dapat memberikan motivasi dan menarik perhatian siswa untuk belajar khususnya dalam mata pelajaran sosiologi. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan hal-hal berikut ini, antara lain: (1) Sebaiknya guru mampu dalam membuat, mendesain dan mengoperasikan sebuah media pembelajaran khususnya media gambar agar pembelajaran menarik dan tidak membosankan. (2) Sebaiknya guru lebih kreatif menggunakan media pembelajaran, sehingga tercipta pembelajaran aktif dan menyenangkan. (3) Sebaiknya siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar dengan memperhatikan materi yang disampaikan guru, sehingga akan lebih mudah dalam memahami materi pelajaran. DAFTAR RUJUKAN Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Rosdakarya: Bandung. PT. Remaja 11

12 Nawawi, Hadari Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Sadiman, dkk Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Rajawali Pers: Jakarta. Satori dan Komariah. (2011).Metodologi Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Bandung Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung. Wena, Made Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Bumi Aksara: Jakarta timur. 12

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 5, No. 3, Juli 2015 ISSN 0854-2172 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH Oleh NURANISYAH NIM: F01108008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 2 SUNGAI AMBAWANG

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 2 SUNGAI AMBAWANG EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 2 SUNGAI AMBAWANG Dayang Yuliana Suhandi, M. Yusuf Ibrahim, Gusti Budjang Prodi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA

ANALISIS PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA ANALISIS PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA Ida Fitriani, Rustiyarso, Okianna Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Email : fitrianiida78@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan

BAB III METODE PENELITIAN. meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas beberapa hal tentang metode penelitian meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan sumber data; (d) Prosedur

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN VARIASI METODE MENGAJAR OLEH GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA

ANALISIS PENGGUNAAN VARIASI METODE MENGAJAR OLEH GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA ANALISIS PENGGUNAAN VARIASI METODE MENGAJAR OLEH GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA Novia Hendiani N, Yohanes Bahari, Izhar Salim Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Email :novia_hendianinasution@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah-masalah yang ada di sekitar kita sesuai dengan pernyataan Susanto (2014: 6) IPS merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dengan mengacu kepada judul yang diajukan maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Tylor yang dikutip oleh Nurul Zuriah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada studi ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari perumusan masalah hingga penulisan laporan akhir penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan 1 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga menuntut orang-orang di dalamnya untuk bekerja sama dan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Nasution (1996: 43) mengemukakan bahwa lokasi penelitian merupakan situasi sosial yang mengandung unsur tempat, pelaku dan kegiatan. Tempat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : DANNY EKO WICAKSONO NPM:

SKRIPSI. Oleh : DANNY EKO WICAKSONO NPM: MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR PADA MATERI STATISTIKA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian field research (penelitian lapangan) yang bersifat deskriptif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tentang apa yang dialami subyek penelitian. 2

BAB III METODE PENELITIAN. tentang apa yang dialami subyek penelitian. 2 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkap suatu gejala (gejala alam, sosial, atau sebagainya) melalui cara tersendiri sehingga memperoleh suatu informasi. 1 A. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada kualitas data

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Skripsi yang penulis susun ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Lexy J Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

ANALISIS KREATIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS AL-JIHAD PONTIANAK

ANALISIS KREATIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS AL-JIHAD PONTIANAK ANALISIS KREATIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS AL-JIHAD PONTIANAK Muthmainnah, Rustiyarso Imran Pendidikan Sosiologi, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email:

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

Michael Ricy Sambora Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Michael Ricy Sambora Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BENTUK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI X IPS 2 SMA BATIK 1 SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2015/2016 Michael Ricy Sambora Program Studi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Dini Apriani 1, Atep Sujana 2, Dadang Kurnia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Papahan, pada kelas IV. Lokasi penelitian tersebut berada di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif. Secara harfiah, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian

Lebih terperinci

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL KELAS V SDN 70 BANDA ACEH Syarifah Habibah (Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan dibahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan penelitian, dan teknik analisa

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Penggunaan media gambar guna meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS kelas IV SDN 2 Mojo Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2009/2010 Oleh

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 1 KENDALA GURU MENGAJAR PENGINDERAAN JAUH DI SMA NEGERI 1 GEDONG TATAAN TAHUN PELAJARAN 2014-2015 JURNAL Oleh: Nisa Aulia Ningsih PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL. Oleh : ENGRIPIN Dosen FKIP Universitas Palangka Raya

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL. Oleh : ENGRIPIN Dosen FKIP Universitas Palangka Raya PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL Oleh : ENGRIPIN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun BAB III METODE PENELITIAN Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun secara sistematis dengan tujuan agar data yang diperoleh valid, sehingga penelitian tersebut layak untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Syarifah Leni Fuji Lestari, Ahadi Sulissusiawan, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Research), yaitu penelitian yang dilakukan disuatu lokasi ditengah-tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Research), yaitu penelitian yang dilakukan disuatu lokasi ditengah-tengah 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian yang dilakukan disuatu lokasi ditengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan secara mendalam tingkat kemampuan berpikir siswa berdasarkan teori Bruner

Lebih terperinci

ANALISIS AKTIVITAS GURU IPS TERPADU PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS VIII SMP 9 PONTIANAK

ANALISIS AKTIVITAS GURU IPS TERPADU PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS VIII SMP 9 PONTIANAK ANALISIS AKTIVITAS GURU IPS TERPADU PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS VIII SMP 9 PONTIANAK Eka Dewi Sartika, Sri Zulhartati, dan Husni Syahrudin Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Koperasi FKIP Untan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

[JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA] ISSN

[JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA] ISSN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SLAMET TRIYADI slamet.triyadi87@gmail.com PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN GURU MENGKOMUNIKASIKAN KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X SMA

ANALISIS KEMAMPUAN GURU MENGKOMUNIKASIKAN KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X SMA ANALISIS KEMAMPUAN GURU MENGKOMUNIKASIKAN KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X SMA Ridho Setiawardhana, Yohanes Bahari, Rustiyarso Program Studi Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. 1 Sedangkan penelitian itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan

Lebih terperinci

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran , yaitu

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran , yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2013-2014, yaitu bulan September 2013 sampai dengan Januari 2014. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

PENERAPAN KOMIK STRIP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

PENERAPAN KOMIK STRIP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO PENERAPAN KOMIK STRIP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO Meyta Pritandhari Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro meyta.pritandhari@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan oleh penulis adalah melalui pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu pendekatan penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER Dien Puspitawarti 1, Tri Saptuti Susiani 2, Kartika Chrysti

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN OLEH 1 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN OLEH MUHAMMAD ARMY NIM. F02112009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN diamati. 1 Dalam hal ini penulis menafsirkan dan menjelaskan data-data yang 53 BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang pada hakikatnya merupakan rangkaian

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran yang 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.

Lebih terperinci

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

NICO SATYA YUNANDA A54F100019 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUGIHMANIK KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Kelurahan Cibeunying merupakan satu

Lebih terperinci

MENINGGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR HEWAN KELAS II SDN 35 TUMABANG LANDAK ARTIKEL PENELITIAN

MENINGGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR HEWAN KELAS II SDN 35 TUMABANG LANDAK ARTIKEL PENELITIAN MENINGGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR HEWAN KELAS II SDN 35 TUMABANG LANDAK ARTIKEL PENELITIAN Oleh YUSNIKA NIM: F34211665 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR Yeti Sumiyati 1, Atep Sujana 2, Dadan Djuanda 3 1,2,3 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran dan harus mampu merancang suatu pembelajaran yang inovatif dan mampu

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa, PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS IV SDN TANUHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Rifqa Annisa Oktaviyana 1, Imam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bemaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, HP: ,

*Keperluan korespondensi, HP: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 132-138 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018 1 PEMBELAJARAN SENI BUDAYA PADA MATERI SENI TARI DI SMA NEGERI 11 BANDARLAMPUNG (Jurnal Penelitian) oleh Sayu Made Leni Listya Yani Pembimbing Riyan Hidayatullah, S.Pd., M.Pd Agung Kurniawan, S.Sn., M.Sn

Lebih terperinci

(UJI COBA) B. Petunjuk Pengisisan

(UJI COBA) B. Petunjuk Pengisisan PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU, KREATIVITAS GURU, DAN METODE GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 10 METRO TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arifin (2011: 140) Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arifin (2011: 140) Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Arifin (2011: 140) Penelitian kualitatif adalah suatu proses

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Yohanis Frans Epyvania. S, Anthonius Palimbong, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang berjudul Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Karya Diyana Millah Islami dan Relevansinya sebagai Materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan fokus dan tujuan penelitian, maka penelitian ini marupakan kajian yang mendalam guna memperoleh data yang lengkap dan terperinci.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG Riris Rahayu, Tri Murti, Lilik Bintartik Universitas Negeri Malang Email: cassiopeiagirl13@gmail.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD Oleh: Imam Syah H.R. 1), Suhartono 2), Warsiti 3) e-mail: imamsyah12@gmail.com Abstract: The using of

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD Oleh: Siti Radiyanti 1, Retnowati 2, Mokhamad Kharis 3, Wahyudi 4, Suripto 5 FKIP, PGSD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. research) peneliti menggunakan jenis penelitian campuran/kombinasi (mixed

BAB III METODE PENELITIAN. research) peneliti menggunakan jenis penelitian campuran/kombinasi (mixed BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah lapangan (field research) peneliti menggunakan jenis penelitian campuran/kombinasi (mixed methodology).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau l isan dari orang-orang dan perilaku yang

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau l isan dari orang-orang dan perilaku yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada studi ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan & Taylor dalam buku Moleong,

Lebih terperinci

commit 1to user BAB 1 PENDAHULUAN

commit 1to user BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal utama setiap manusia untuk menunjang kehidupan di dalam masyarakat dan kemajuan suatu bangsa. Hal ini dikarenakan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Dyah Dwi Hapsari 1), Sukarno 2), Joko Daryanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: dyah.hapsari11@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

PENERAPAN KETERAMPILAN BERTANYA GURU SOSIOLOGI DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X IPS 2 MAN 1 PONTIANAK

PENERAPAN KETERAMPILAN BERTANYA GURU SOSIOLOGI DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X IPS 2 MAN 1 PONTIANAK PENERAPAN KETERAMPILAN BERTANYA GURU SOSIOLOGI DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X IPS 2 MAN 1 PONTIANAK Gita Rendya Putri, Rustiyarso, Izhar Salim Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL DENGAN TEKNIK RANGSANG GAMBAR. Hesty Nurhayati

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL DENGAN TEKNIK RANGSANG GAMBAR. Hesty Nurhayati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP Negeri 1 Kajen Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Dalam kegiatan rebranding Dhea Bordir, peneliti berusaha menganalisa dan menemukan informasi sebagai jalan keluar untuk permasalahan yang ada dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Terbanggi Besar, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang di lakukan di SMP Pondok Modern Selamat Kendal ini tergolong dalam penelitian kualitatif, yakni penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan (field Research). Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci